kelompok 2 tasawuf falsafi dan akhlaqi

59
Kelompok 2: • Nurvika Vidyana K • Rakhmat Abril K • Rani Putri Assalamu'alaikum wr. Wb Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi 06/07/22 1 PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Upload: rani-putri-nur-amalina

Post on 27-Oct-2015

713 views

Category:

Documents


129 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Kelompok 2:

• Nurvika Vidyana K

• Rakhmat Abril K

• Rani Putri

Assalamu'alaikum wr. Wb

Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

04/17/23 1PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 2: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

04/17/23 2PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 3: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Secara garis besar tasawuf falsafi adalah tasawuf yang ajaran-ajarannya memadukan antara visi mistis dan visi rasional. Tasawuf ini menggunakan terminologi filosofis dalam pengungkapannya, yang berasal dari berbagai macam ajaran filsafat yang telah mempengaruhi para tokohnya.

04/17/23 3PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 4: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Tasawuf Falsafi adalah sebuah konsep ajaran tasawuf yang mengenal Tuhan (ma’rifat) dengan pendekatan rasio (filsafat) hingga menuju ketinggkat yang lebih tinggi, bukan hanya mengenal Tuhan saja (ma’rifatullah) melainkan yang lebih tinggi dari itu yaitu wihdatul wujud (kesatuan wujud). Bisa juga dikatakan tasawuf filsafi yakni tasawuf yang kaya dengan pemikiran-pemikiran filsafat.

04/17/23 4PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 5: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Menurut At-Taftazani, tasawuf falsafi mulai muncul dalam Islam sejak abad keenam Hijriyah. Sejak itu, tasawuf ini terus hidup dan berkembang, terutama di kalangan para sufi yang juga filosof. Meskipun adanya pemaduan antara tasawuf dan filsafat dalam ajaran tasawuf falsafi ini, orisinalitasnya sebagai tasawuf tetap dan tidak hilang. Sebab, para tokohnya tetap berusaha menjaga kemandirian ajaran aliran mereka, terutama bila dikaitkan dengan umat Islam.

04/17/23 5PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 6: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Menurut At-Taftazani, ciri umum tasawuf falsafi adalah ajarannya samar-samar akibat banyaknya istilah khusus yang hanya dapat dipahami oleh siapa saja yang dapat memahami tasawuf ini Tasawuf ini tidak dapat dipandang sebagai filsafat karena ajaran dan metodenya didasarkan pada rasa, dan tidak pula dikategorikan sebagai tasawuf dalam pengertiannya yang murni, karena ajarannya sering diungkapkan dalam bahasa filsafat dan lebih berorientasi pada panteisme.

04/17/23 6PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 7: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Masih menurut at-taftazani, ciri umum tasawuf falsafi adalah ajarannya yang samar-samar akibat banyaknya istilah khusus yang hanya dapat dipahami oleh siapa saja yang memahami ajaran tasawuf jenis ini.Tasawuf falsafi tidak dapat di pandang sebagai filsafat karena ajaran dan metodenya didasarkan padarasa (dzauq) tetapi tidak dapat pula di kategorikan sebagai tasawuf dalam pengertiannya yang murni, karena ajrannya sering diungkapkan dalam bahasa filsafat dan lebih berorientasi pada panteisme.

04/17/23 7PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 8: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Selain karakteristik umumdi atas, tasawuf filosofis mempunyai beberapa karakteristik secara khusus di antaranya:

Pertama: tasawuf filosofi banyak mengonsepsikan pemahaman ajaran-ajarannya dengan menggabungkan antara pemikiran rasional-filosfis dan perasaan (dzauq).

04/17/23 8PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 9: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Kedua seperti halnya tasawuf jenis lain, tasawuf filosofis didasakan pada latihan-latihan rohaniah (riyadhah) yang di maksudkan sebagai peningkatan moral, yakni untuk mencapai kebahagiaan.

Ketiga tasawuf filosofi memandang iluminasi sebagi metode untk mengetahui berbagai hakikat tealitas, yang menurut penganutnya bisa dicapai dengan fana.

Keempat, para penganut tasawuf filosofi ini selalu menyamarkan ungkapan-ungkapan tentang hakikat realitas-realitas dengan berbagai simbol atau terminologi.

04/17/23 9PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 10: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Tasawuf falsafi memiliki objek tersendiri yang berbeda dengan tasawuf sunni. Dalam hal ini, ibnu khaldun, sebagaimana yang dikutip oleh at-taftazani, dalam karyanya al-muqaddimah menyimpulkan bahwa ada emapat objek utama yang menjadi perhatian para sufi filosof, antara lain sebagi berikut:

04/17/23 10PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 11: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

04/17/23PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi 11

Page 12: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Pertama, latihan rohaniah dengan rasa, instusi serta intropeksi diri yang timbul darinya. Mengenai latihan rohaniah dengan tahapan (maqam) maupun keadaan (hal) rohaniah serta rasa (dzauq) para sufi filosof cenderung sependapat dengan para sufi sunni, sebab, masalah tersebut, menurut ibnu khaldun, merupakan sesuatu yang tidak dapat di tolak oleh siapapun.

04/17/23 12PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 13: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Kedua, iluminasi atau hakikat yang tersingkap dari alam gaib, seperti sifat-sifat rabbani, ‘arsy, kursi, malaikat, wahyu, kenabian, roh, hakikat realitas segala yang wujud, yang gaib maupun yang tampak, dan susunan kosmos, terutama tentang penciptanya.

04/17/23 13PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 14: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

1. Ibn ‘Arabi (560-638) dengan ajarannya yaitu

A. Wahdat al-wujud : Menurut ibnu taimiyah wadah al-wujud

adalah penyamaan tuhan dengan alam menurut penjelasannya, orang yang mempunya paham wahdat al-wujud mengatakan bahwa wujud itu sesungguhnya hanya satu.

04/17/23 14PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 15: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Ibn ‘Arabi menjelaskan bahwa terjadinya alam ini tidak bisa dipisahkan dari ajaran Haqiqah Muhammadiyah atau Nur Muhammad. Menurutnya, tahapan-tahapan kejadian proses penciptaan alam dan hubungannya dengan kedua ajaran itu dapat dijelaskan, sebagai berikut :

Pertama, Wujud Tuhan sebagai wujud mutlak, yaitu dzat yang mandiri dan tidak berhajat kepada suatu apa pun.

04/17/23 15PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 16: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Kedua, wujud Haqiqah Muhammadiyah sebagai emanasi pertama dari wujud Tuhan dan dari sini muncul segala yang wujud dengan proses tahapan-tahapannya.

Dengan demikian, Ibn ‘Arabi menolak ajaran yang mengatakan bahwa alam semesta ini diciptakan dari tiada. Ibn ‘Arabi kadang menyebut hakikat ini dengan Quthb atau kadang pula menyebutnya dengan ruh al-khatam.

04/17/23 16PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 17: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

B. Haqiqah muhamaddiyah

Dari konsep wahdat ibn ‘arabi muncul lagi dua konsep sekaligus merupakan lanjutan atau cabang dari konsep wahdat al-wujud, yaitu konsep al-hakikat al muhamaddiyah dan konsep wahdat al-dyan (kesamaan agama) Menurut ibn ‘arabi, tuhan adalah pencipat alam semsesta adapun proses penciptaannya adalah sebagai berikut:

04/17/23 17PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 18: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

-Tajalli dzat tuhan dalam bentuk a’yan tsabitah-Tanzul kepada dzat tuhan ma’ani ke alam

(ta’ayyunat)realitas-realitas rohaniah, yaitu alam arwah yangmujarrad-Tanazul kepada realitas-realitas nafsiah, yaitu alamnafsiah berpikir.-Tanazul tuhan dalam bentk ide materi yang bukanmateri yaitu alam mistal atau khayal.-Alam materi, yaitu alam indrawi.

04/17/23 18PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 19: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

C. Wahdatul adyann :

Adapun yang berkenaan dengan konsepnya wahdat al-ady (kesamaan agama), bin ‘arabi memandang bahwa sumber agama adalah satu, yaitu hakikat muhamaddiyah.k onsekuensinya, semua agama adalah tunggal dan semua itu kepunyaan Allah.

04/17/23 19PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 20: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

2. Al-Jili (1365-1417m)

Ajaran tasawuf al-jili yang terpenting adalah paham insan kamil (manusia sempurna) menurut al-jili insan kamil adalah nuskhah atau copy tuhan, seperti di sebutkan dalam hadis Artinya: Allah menciptakan adam dalam bentuk yang maharman “ Hadis lain: Artinya “Allah menciptakan adam dalam bentuk dirinya”. Maqamat (al-martabah) juga merupakan salah satu ajarannya :

04/17/23 20PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 21: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Sebagai seorang sufi, al-jili dengan membawa filsafat inasn kamil merumuskan beberapa maqam yang harus dilalui seorang sufi, yang menganut istilahnya ia disebut al-martabah (jenjang atau tingkat) tingkat itu adalah

1)      Islam2)      Iman3)      Shalah4)      Ihsan5)      Syahdah6)      Shiddiqiyah7)      Qurbah

04/17/23 21PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 22: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

3.  Ibnu Sabi’in

Ajaran dari Ibnu Sabi’in yaitu kesatuan mutlak. Ibn sabiin adalah seorang pengasas sebuah paham dalam kalangan tasawuf filosofis, yang dikenal dengan paham kesatuan mutlak. Gagasan esensial pahamnya sederhana saja, yaitu wujud adalah suatu alias wujud Allah semata. Wujud-wujud lainnya hanyalah wujud yang satu itu sendiri. Jelasnya, wujud-wujud yang lain itu hakikatnya sama sekali tidak lebih dari wujud yang satu semata. Dengan demikian, wujud dalam kenyataan hanya satu persoalan yang tetap.

04/17/23 22PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 23: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

04/17/23 23PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 24: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

1. Pengertian• Tasawuf Akhlaki merupakan tasawuf yang

berorientasi pada perbaikan akhlak’ mencari hakikat kebenaran dari yang datang dari Allah yang dengan metode-metode tertentu yang telah dirumuskan. Tasawuf Akhlaki, biasa disebut juga dengan istilah tasawuf sunni/tasawuf salafi.

• Berawal dari zuhud, perbaikan akhlaq dan berakhir pada peningkatan keimanan

04/17/23 24PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 25: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Bagian terpenting dari tujuan tasawuf adalah memperoleh hubungan langsung dengan Tuhan, sehingga merasa sadar berada di “ hadirat “ tuhan. Semua sufi berpendapat bahwa satu-satunya jalan yang dapat menghantarkan seseorang kehadirat Allah hanyalah dengan kesucian jiwa. Para sufi berpendapat bahwa untuk merehabilitas siakp mental yang tidak baik diperlukan terapi yang tidak hanya dari aspek lahiriah.

04/17/23PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi 25

Page 26: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Ajaran islam mereka dapat dipandang dari dua aspek, yaitu aspek lahiriah (seremonial) dan aspek batiniah (spiritual). tanggapan perenungan mereka lebih mereka berorientasi pada aspek dalam atau batiniah, yaitu cara hidup yang lebih mengutamakan rasa, lebih mementingkan keagungan tuhan dan bebas dari egoism.

Sejarah dan perkembangan tasawuf akhlaqi mengalami beberapa fase berikut:

04/17/23PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi 26

Page 27: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

1. Abad Kesatu Dan Kedua Hijriah Disebut pula dengan fase asketisme

(zuhud), fase asketisme ini tumbuh pada abad pertama dan kedua hijriyah. Tokoh yang terkenal dikalangan mereka adalah hasan al-bashri (meninggal pada 110 H)dan rabi’ah Al-Adawiyah ( meninggal pada 185 H)  dan kedua tokoh ini di juluki sebagai zahid.

04/17/23PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi 27

Page 28: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

2.  Abad Ketiga Hijriyah Pada abad ini para sufi mulai menaruh

perhatian terhadap hal-hal yang berkaitan dengan jiwa dan tingkah laku. Pembahasan mereka tentang moral, akhirnya mendorongnya untuk semakin mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan akhlak. Perhatian mereka lebih tertuju pada realitas pengamalan islam dalam praktik yang lebih menekankan keterpujian prilaku manusia. Oleh karena itu ketika menyaksikan ketidakberesan prilaku disekitarnya, mereka menanamkan kembali akhlak mulia.

04/17/23PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi 28

Page 29: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Pada abad ketiga terlihat perkembangan tasawuf yang pesat, ditnadai dengan adanya segolongan ahli tasawuf yang mencoba menyelidiki inti ajaran tasawuf yang berkembang masa itu. Mereka membaginya menjadi tiga macam, yaitu:

a.       Tasawuf yang berintikan ilmu jiwab.       Tasawuf yang berintikan ilmu akhlakc.       Tasawuf yangberinikan metafisika

04/17/23PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi 29

Page 30: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

3.  Abad Keempat Hijriyah Abad ini ditandai dengan kemajuan ilmu

tasawuf yang lebih pesat dibandingkan pada abad ketiga. Usaha untuk mengembangkan ajaran tasawuf diluar kota Baghdad diplopori oleh beberapa ulama tasawuf yang terkenal kealimannya, antara lain:

a.     Musa Al-Asharyb.     Abu Hamid Bin Muhammad Ar-Rubazyc.     Abu Zaid Al-Adamyd.    Abu Ali Muhammad Bin Abdil Wahhab As-

Saqafy

04/17/23PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi 30

Page 31: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Dalam pengajaran ilmu tasawuf diberbagi negeri dan kota para ulama tersebut menggunakan system tarekat.sebagaimana yang dirintis oleh ulama tasawuf pendahulunya. Cirri-ciri lain yang terdapat pada abad ini ditandai dengan semakin kuatnya unsur filsafat yang mempengaruhi corak tasawuf. Pada abad ini pula mulai dijelaskannya perbebdaan ilmu zahir dan ilmu bathin yang dapat dibagi oleh ilmu tasawuf menjadi empat macam yaitu :

a.       Ilmu syariahb.      Ilmu tariqahc.       Ilmu haqiqahd.      Ilmu ma’rifah

04/17/23PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi 31

Page 32: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

4.  Abad Kelima Hijriyah Pada abad kelima ini muncul imam Al-

Ghazali yang sepenuhnya menerima tasawuf yang berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah serta bertujuan asketisme. Tasawuf pada abad kelima hijriyah cenderung mengadakan pembaharuan yakni dengan mengembalikan ke landasan Al-Quran dan As-Sunnah. Dengan demikian abad kelima hijriyah merupakan tonggak yang menentukan bagi kejayaan tasawuf akhlak.

04/17/23PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi 32

Page 33: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

5. Abad Keenam Hijriyah Sejak abad keenam hijriyah sebagai akibat

pengaruh keperibadian Al-Ghazali yang begitu besar, pengaruh tasawuf sunni semakin meeeluas keseluruh pelosok dunia islam. Al –Ghazali dipandang sebagai pembela terbesar tasawuf akhlak namun dari se gi keperibadian, keluasan pengetahuan dan kedalaman tasawuf Al-Ghazali lebih besar dibandingkan semua para tokoh, dan Ia sering diklain sebagai seorang sufi terbesar dan terkuat pengaruhnya dalam khazanah ketasawufan didunia isalm.

04/17/23PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi 33

Page 34: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

3.Tahapan pembinaan akhlaq:a. takhalli : mengosongkan diri dari perbuatan tercela, salah satunya menghilangkan kecintaan yang berlebihan kepada urusan duniawi.b. tahalli : mengisi dan menghiasi diri dengan jalan membiasakan diri dengan sikap, perilaku, dan akhlak terpuji, yakni dengan menjalankan kewajiban agama, seperti: sholat, puasa, dan haji serta meningkatkan ketaatan dan kecintaan pada Tuhan.c. tajalli: sudah semakin mantap pendalaman dan pemahaman tentang agama

04/17/23 34PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 35: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Berdasarkan pada al-qur’an dan SunnahTidak menggunakan terminologi-terminologi

filsafat sebagaimana terdapat pada ungkapan-ungkapan syathahat.

Lebih bersifat mengajarkan dualisme dalam hubungan antara Tuhan dan manusia

Kesinambungan antara hakikat dengan syari’at.

Lebih terkonsentrasi pada soal pembinaan, pendidikan akhlak, dan pengobatan jiwa dengan cara riyadhah (latihan mental) dan langkah takhalli, tahalli, dan tajalli.

04/17/23 35PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 36: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

1. Berupaya menyelamatkan diri dari akidah-akidah syirik dan batil

2.Melepaskan diri (takhalli) dari penyakit-penyakit kalbu.

3.Menghiasi diri (tahalli) dengan akhlak Islam yang mulia.

4.Mencapai derajat ihsan dalam ibadah (tajalli).

04/17/23 36PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 37: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Hasan al-bashri, ajarannya:- Perasaan takut yang menyebabkan hatimu

tentram lebih baik daripada rasa tenteram yang menimbulkan perasaan takut.

- Dunia adalah negeri tempat beramal. Barang siapa yang zuhud dunia, ia akan berbahagia dan memperoleh faedah darinya. Namun, barang siapa yang hatinya tertambat dengan dunia, ia akan sengsara dan penuh penderitaan.

- Tafakur membawa kita pada kebaikan dan berusaha mengerjakannya.

04/17/23 37PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 38: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

- Menyesal atas perbuatan jahat menyebabkan kita untuk tidak mengulanginya lagi.

- Waspadalah terhadap negeri yang cepat datang dan pergi serta penuh tipuan.

- Orang yang beriman akan senantiasa berduka cita pada pagi dan sore hari karena berada diantara dua perasaan takut: takut mengenang dosa yang telah lampau dan takut memikirkan ajal serta bahaya yang akan mengancam.

04/17/23 38PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 39: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Al-Muhasibi (165-243 H), ajarannya:

-Khauf (rasa takut) dan raja’ (pengharapan) menempati posisi peneting dalam perjalanan seseorang membersihkan jiwa.

-Menurutnya, Pangkal wara adalah ketakwaan; Pangkal ketakwaan adalah intropeksi diri (muhasabat an-nafs);

Pangkal intropeksi diri adalah khauf dan raja’; Pangkal khauf dan raja’ adalah pengetahuan tentang janji dan ancaman Allah; sedangkan pangkal pengetahuan tentang keduanya adalah perenungan.

04/17/23 39PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 40: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Al-Qusyairi (376-465 H), ajarannya:-Mengembalikan Tasawuf ke Landasan Ahlusunnah-Kesehatan Batin-Penyimpangan Para sufi

Al-Ghazali (450 – 505 H), ajarannya: Di dalam tasawufnya, Al-Ghazali memilih tasawuf

Sunni yang berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi ditambah dengan doktrin Ahlusunnah wal Jama’ah. Dari paham tasawufnya itu, ia menjauhkan semua kecenderungan gnostis yang memengaruhi para filosof Islam, sekte Isma’iliyyah, aliran Syi’ah, Ikhwan Ash-Shafa, dan lain-lainnya.

04/17/23 40PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 41: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Makrifat adalah mengetahui rahasia Allah dan mengetahui peraturan-peraturan Tuhan tentang segala yang ada. Alat memperoleh makrifat bersandar pada sirr, qalb, dan ruh.

As-Sa’dah Menurut Al-Ghazali, kelezatan dan kebahagiaan yang

paling tinggi adalah melihat Allah (ru’yatullah). Di dalam kita kimiya’ As-Sa’adah, ia menjelaskan bahwa As-Sa’adah (kebahagiaan) itu sesuai dengan watak (tabiat), sedangkan watak sesuatu itu sesuai dengan ciptaannya.

04/17/23 41PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 42: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

04/17/23PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi 42

Page 43: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Kritik terhadap tasawuf falsafi umumnya lebih banyak dinisbahkan kepada kritik terhadap pemikiran Ibnu Arabi, karena keluasan pengaruh pemikirannya dan pengungkapan ajaran tasawufnya oleh murid-muridnya.

Disamping banyaknya para pendukung terhadap pemikiran Ibnu Arabi, juga ada yang tak kalah semangat untuk mencela dan mencercanya.

04/17/23 43PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 44: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Al-Syakhawi, adalah seorang sejarawan Mesir yang telah mendokumentasikan pendapat, wacana dan fatwa para ulama mengenai pemikiran Ibnu Arabi dalam kurun waktu tiga abad. Ada lebih dari 300 fatwa ulama yang mendukung dan menolak Ibnu Arabi sejak tahun 620 H hingga 895 H. Perhatian para ulama dilihat dengan banyaknya yang mensyarah hasil karya Ibnu Arabi. Tidak kurang dari 150 buku telah mengomentari bukunya yang terkenal ‘Fushush al-Hikam’ baik yang pro maupun yang kontra.

04/17/23 44PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 45: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Al-Ghazali yang senantiasa memegang prinsip tidak lepas dari dua hal yang menjadi landasan akidah keislamannya, yaitu : 1) sakralisasi syariat ; 2) pola pandangnya terhadap ketuhanan, mengkritisi paham ‘wahdah al-wujud’ menyatakan bahwa Allah itu dzat tunggal yang berbeda dengan makhluk ciptaan-Nya. Dia (Allah) mengekspresikan segala sifat kesempurnaan yang ada dalam diri manusia sebagai ‘tahap persiapan’ untuk mengenal Tuhan.

04/17/23 45PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 46: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

04/17/23 46PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

• Menurut al-Ghazali, “Hamba ya Hamba. Tuhan, ya Tuhan’. Keduanya tidak bisa saling mengganti, yang satu tidak akan menjadi yang lain. Pengetahuan kita tentang Tuhan sangat bergantung kepada kehendak Tuhan. Ia mengenalkan diri kepada kita melalui wahyu yang disampaikan kepada para nabi dan rasul, yang notabene hamba-hamba-Nya”• Ibn Taimiyah memulai kritiknya terhadap Ibn ‘Arabi terhadap pertanyaannya dalam Fushush al-Hikam ; ‘ Persoalannya membingungkan. Kebingungan sama dengan kegundahan, padahal gerak itu kehidupan ……”

Page 47: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Menurut Ibn Taimiyah, buku dan karya Ibn ‘Arabi menyimpan pemikiran yang jauh melenceng dari ajaran agama dan tekstualitas (manthuq) al-Quran dan Sunnah Nabi. Ia mengaku sangat kaget dengan apa yang ada dalam buku al-Futhuhat al-Makkiyyah ketika Ibnu ‘Arabi menyatakan bahwa ia mendapatkan perintah dari Rasulullah SAW.

04/17/23 47PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 48: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Sebagian ulama menggolongkan Ibn Arabi sebagai orang yang ingkar dan kafir. Sebagian lain menganggapnya sebagai orang yang mencapai ma’rifah dan simbol dari ahli ibadah. Ada golongan ketiga yang abstein karena tidak yakin apakah Ibn ‘Arabi akan membawa mati keyakinan itu atau tidak. Dalam konteks ini Ibn Taimiyah berkata :”Allah Maha Mengetahui keadaan Ibn ‘Arabi ketika ia meninggal”. Lalu ia menjelaskan panjang lebar pendapat, analisis, dan kritiknya terhadap Ibn ‘Arabi. Ada tiga hal pokok yang menjadi sasaran kritik dari Ibn Taimiyah, tapi al-Fayumi melihat dua hal yang utama atas kritik Ibn Timiyah, yaitu:

04/17/23 48PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 49: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Persoalan ketuhanan dan ibadah. Aliran wihdat al-wujud berpusar pada pernyataan bahwa segala sesuatu itu satu, yang berimplikasi bahwa penyembahan kaum Musa terhadap anak sapi (‘ijl) sama dengan penyembahan kepada Allah. Dalam syair berikut, Ibn ‘Arabi bertutur tentang hal ini :

04/17/23 49PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 50: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Ketika sebelumnya aku benci sahabatkuJika agamaku dan agamanya bedaEsok harinya hatiku menerima segala rupaGembala rusa, pastur di gereja, pemuja

berhala,Orang yang thawaf di Ka’bahAjaran Taurat dan lembaran Qur’anAgamaku adalah cintaKemanapun para pemuja membawanyaCinta itu agamaku dan keyakinanku

04/17/23 50PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 51: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Pantheisme berasal dari kata yunani, yaitu pan yang berarti semua dan theos yang berarti Tuhan. Jadi pantheisme adalah  paham  yang menganggap Tuhan adalah immanen [ada di dalam] makhluk~makhluk.

Didalam kritik ini akan dikomparasikan antar pendapat-pendapat dan perkataan para tokoh sufi falsafi dengan Ayat-ayat Al-qur'an dan pendapat para ulama salafush-shalih, apakah sesuai atau tidak sesuai sehigga dapat diambil sebuah kesimpulan tentang pendapat kaum sufi falsafi tersebut.

04/17/23 51PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 52: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Pantheisme yang diyakini oleh kaum sufi falsafi adalah bertolak belakang dengan firman Allah SWT. Yang telah menetapkan bagi diri-Nya itu tidak ada sesuatu pun yang menyamai-Nya. Allah berfirman;

"Tidak ada sesuatupun yang menyamai-Nya. Dan Dialah yang maha mendengar dan maha melihat".[QS  Asy-

syura ; 11]

Ibnu Katsir dalam mentafsirkan ayat ini menyebutkan bahwa tidak ada yang serupa dengan dia dalam penciptaan dan sifat-Nya yang maha tinggi. Dan Allah SWT. Adalah zat yang tidak ada sesuatupun yang setara dengan-Nya.

04/17/23 52PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi

Page 53: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Perkataan Abu Yazid ; "Aku adalah Allah......"adalah sebuah ungkapan syirik akbar yang nyata (tidak membutuhkan pemikiran yang mendalam bagi akal sehat atas kesyirikan perkataan tersebut).

Perkataan yang menganggap bahwa "segala sesuatu yang ada di alam semesta ini adalah Allah" adalah bertentangan dengan salah satu ayat:

"Patutkah mereka berbuat syirik [dengan menyembah kepada selain Allah] yang tidak dapat menciptakan apa-apa ? padahal sesuatu selain Allah itu adalah

ciptaan-Nya"[QS Al-a'raf [7] : 191 ]

04/17/23PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi 53

Page 54: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Kaum tasawuf falsafi dalam usahanya mengenal Allah SWT. lebih mengedepankan pendapat akal dan dengan mengesampingkan nash-nash yang shahih. Hal ini sangat memungkinkan untuk terjadinya kesalahan dan menyimpang dari yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya SAW. didalam Al-qur'an dan as-sunnah.

Disamping itu pula, didalam konsep tasawuf  falsafi lebih mengutamakan Riyadhoh Rohaniyah sampai mencapai fana‘ sehingga mengenal  Allah diluarkesadaran mereka. Dan sudah pasti, mengenali sesuatu, terlebih lagi mengenal Allah di luar alam sadar maka akan tersesat.

04/17/23PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi 54

Page 55: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Konsep Al-ittihd. Al-hulul dah wahdah Al-wujud jika dipandang dari sudut ilmu tauhid maka termasuk syirik. Karena ketiga konsep tersebut mensekutukan sesuatudengan Allah SWT. dikatakan zat diri telah bersatu dengan wujud Tuhan, atau jiwa telah tenggelam, lebur menjadi satu kedalam hadhirat Tuhan atau bahkan alam semesta adalah jelmaan Tuhan. Ininjelas kesyirikan yang nyata.

04/17/23PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi 55

Page 56: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Menurut aqidah islamiyah yang murni, Tuhan adalah maha Esa, bersifat dengan sifat-sifat-Nya yang sempurna, tidak dapat disekutui oleh sesuatupun. Zat,  sifat dan perbuatan Allah adalah maha Esa, tidak menerima persekutuan. Jika Allah dapat bersatu dengan manusia atau alam semesta sebagaimana anggapan dan keyakinan dalam tasawuf falsafi, maka berarti hilanglah ke-maha  Esaan-Nya, dan ini adalah mustahil bagi Allah SWT.

Allah semata-mata berlainan denga dunia real ini secara hakiki. Ia adalh pencipta makhluk. Antara Tuhan dan makhluk adalah berbeda.

04/17/23PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi 56

Page 57: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Oleh sebab itu, bagaimana kedudukan Al-qur'an dan As-sunnah, jika konsep ini dibiarkan berkembang didalam Islam? Kafir disamakan dengan mukmin, fasik sama dengan taat dan bahkan hewanpun sama hakikaynya dengan Tuhan. Sungguh sangat berbahaya ketiga konsep tersebut bagi umat islam dan benar-benar sesat-menyesatkan. Ketiga konsep tersebut adalah merupakan aliran filsafat yang berasal dari agama hindu yang dimasukkan kedalam tasawuf, guna merusak Islam dari dalam.

04/17/23PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi 57

Page 58: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Amat berbahaya jika kaum muslimin memandang bahwa konsep ittihad, hulul dan wahdah Al-wujud sebagai metode mendekatkan diri kepada Tuhan.

Oleh karena itu Rasulullah Saw diutus ke

dunia ini untuk menghancurkan keyakinan-keyakinan semacam itu [anggapan bahwa Allah bersekutu dengan makhluk ciptaan-Nya] dan meluruskannya dengan tauhid  la ilaaha illallah, Tiada  Tuhan yang berhak disembah selain Allah.

04/17/23PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi 58

Page 59: Kelompok 2 Tasawuf Falsafi Dan Akhlaqi

Wassalamua’laikum Wr. Wb

04/17/23 59PSI II Ilmu Hubungan Internasional UIN

Jakarta-Tasawuf Falsafi dan Akhlaqi