kelompok 13_interaksi obat warfarin_word2003

24
INTERAKSI OBAT-WARFARIN Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Komunikasi dan Konseling Disusun oleh : Hanifa Rozanah 260112140604 Oktavia Sihombing 260112140606 Tineke Anugerah 260112140608 Ulfa Tri Wahyuni 260112140610 Nurul Asih Ramadhani 260112140612 PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN

Upload: nurul-asih-ramadhani

Post on 06-Nov-2015

65 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Konseling

TRANSCRIPT

INTERAKSI OBAT-WARFARINDisusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Komunikasi dan Konseling

Disusun oleh :Hanifa Rozanah

260112140604Oktavia Sihombing

260112140606

Tineke Anugerah

260112140608Ulfa Tri Wahyuni

260112140610Nurul Asih Ramadhani260112140612PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR2015

Antikoagulan yang paling banyak digunakan adalah warfarin dengan nama paten Coumadin. Interaksi dibagi menjadi 2 kategori :

1. Obat yang meningkatkan efek antikoagulan 2. Obat yang menurunkan efek antikoagulan.Antikoagulan adalah obat yang secara klinis paling penting interaksinya dibandingkan obat lain.1. Interaksi yang meningkatkan efek antikoagulan

Jika salah satu obat di bawah ini diberikan kepada pasien yang diobati dengan warfarin, dokter harus selalu memantau waktu koagulasi darah. Biasanya dosis antikoagulan diperkecil dahulu pada saat memulai terapi dengan obat lain tersebut, dan baru ditingkatkan lagi setelah pengobatan dengan obat lain itu.

Nama ObatEfek yang Ditimbulkan

Alopurinol (Zyloprim)

[Digunakan untuk mengobati gout]Resiko pendarahan meningkat. Perdarahan atau memar pada bagian tubuh, tinja hitam pekat.

Aspirin

[Digunakan untuk mengurangi nyeri ringan atau sedang pada sakit gigi dan sakit kepala, untuk artritis, dan nyeri otot]Resiko pendarahan meningkat. Perdarahan atau memar pada bagian tubuh, tinja hitam pekat.

Kloral Hidrat (Noctec, Somnos)

[Digunakan untuk insomnia]Resiko pendarahan meningkat. Perdarahan atau memar pada bagian tubuh, tinja hitam pekat.

Kloramfenikol

[Digunakan untuk infeksi berbahaya jika antibiotika lain tidak efektif]Resiko pendarahan meningkat. Perdarahan atau memar pada bagian tubuh, tinja hitam pekat.

Simetidin (Tagamet)

[Digunakan untuk mengobati tukak lambung dan duodenum]Resiko pendarahan meningkat. Perdarahan atau memar pada bagian tubuh, tinja hitam pekat.

Klofibrat (Atromid-S)

[digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol darah yang tinggi]Resiko pendarahan meningkat. Perdarahan atau memar pada bagian tubuh, tinja hitam pekat.

Obat diabetes

[Digunakan untuk menurunkan kadar gula darah penderita diabetes]Resiko pendarahan meningkat. Perdarahan atau memar pada bagian tubuh, tinja hitam pekat.

Efek obat antidiabetes dapat meningkat, akibatnya kadar gula darah dapat menurun terlalu rendah. Hipoglikemia; gelisah, pingsan, lemah, berkeringat, bingung, aritmia jantung, takhikardia, hilang koordinasi, gangguan penglihatan.

Disulfiram (Antabuse)

[Digunakan untuk mengobati alkoholisme]Resiko pendarahan meningkat. Perdarahan atau memar pada bagian tubuh, tinja hitam pekat.

Asam etakrinat (Edecrin)

[Digunakan untuk menghilangkan udema pada pengobatan hipertensi (diuretika)]Resiko pendarahan meningkat. Perdarahan atau memar pada bagian tubuh, tinja hitam pekat.

Indometasi (Indocin)

[Digunakan untuk menghilangkan nyeri dan radang pada kondisi artritis]Resiko pendarahan meningkat. Perdarahan atau memar pada bagian tubuh, tinja hitam pekat.

Vaksin InfluenzaResiko pendarahan meningkat. Perdarahan atau memar pada bagian tubuh, tinja hitam pekat.

Hormon pria (Androgen)

[Digunakan untuk osteoporosis (biasanya pada pasien lanjut usia) dan untuk beberapa jenis anemia]Resiko pendarahan meningkat. Perdarahan atau memar pada bagian tubuh, tinja hitam pekat.

Asam Mefenamat (Ponstel)

[Analgetika non-kortikosteroid yang digunakan untuk waktu singkat]Resiko pendarahan meningkat. Perdarahan atau memar pada bagian tubuh, tinja hitam pekat.

Metimazol (Tapazole)

[Digunakan untuk hipertiroidisme]Resiko pendarahan meningkat. Perdarahan atau memar pada bagian tubuh, tinja hitam pekat.

Metronidazol (Flagyl, Metryl, Satric)

[Digunakan untuk vaginitis (trikomoniasis)]Resiko pendarahan meningkat. Perdarahan atau memar pada bagian tubuh, tinja hitam pekat.

Asam Nalidiksat (Gram negatif)

[Digunakan untuk sistitis atau infeksi saluran kemih]Resiko pendarahan meningkat. Perdarahan atau memar pada bagian tubuh, tinja hitam pekat.

Oksifenbutazon (Tandearil)

[Digunakan untuk jangka waktu singkat pada kondisi radang akut seperti artritis dan bursitis]Resiko pendarahan meningkat. Perdarahan atau memar pada bagian tubuh, tinja hitam pekat.

Pepto Bismol

[Digunakan untuk diare, mengandung komponen salisilat yang berinteraksi seperti aspirin]Resiko pendarahan meningkat. Perdarahan atau memar pada bagian tubuh, tinja hitam pekat.

Fenilbutazon (Azolid A, Butazolidin)

[Digunakan untuk jangka waktu singkat pada kondisi radang akut seperti artritis dan bursitis]Resiko pendarahan meningkat. Perdarahan atau memar pada bagian tubuh, tinja hitam pekat.

Propiltiourasil

[Digunakan untuk mengobati hipertiroidisme]Resiko pendarahan meningkat. Perdarahan atau memar pada bagian tubuh, tinja hitam pekat.

Kinidin

[Digunakan untuk mengembalikan denyut jantung yang tak teratur ke denyut normal]Resiko pendarahan meningkat. Perdarahan atau memar pada bagian tubuh, tinja hitam pekat.

Kinin (Coco-Quinine, Quinamm, Quine)

[Digunakan oleh penderita malaria dan kejang betis malam hari]Resiko pendarahan meningkat. Perdarahan atau memar pada bagian tubuh, tinja hitam pekat.

Sulfinpirazon (Anturane)

[Digunakan untuk mengobati gout]Resiko pendarahan meningkat. Perdarahan atau memar pada bagian tubuh, tinja hitam pekat.

Sulindak (Clinoril)

[Digunakan untuk kondisi artritis dan secara umum untuk nyeri ringan sampai sedang]Resiko pendarahan meningkat. Perdarahan atau memar pada bagian tubuh, tinja hitam pekat.

Sulfonamida

[Digunakan untuk melawan infeksi, terutama sistitis atau infeksi saluran kemih]Resiko pendarahan meningkat. Perdarahan atau memar pada bagian tubuh, tinja hitam pekat.

Antibiotika tetrasiklin

[Digunakan untuk melawan infeksi]Resiko pendarahan meningkat. Perdarahan atau memar pada bagian tubuh, tinja hitam pekat.

Interaksi ini terutama terjadi juga dengan doksisiklin, tetapi dapat juga dengan tetrasiklin lain berdosisi tinggi.

Tiroid

[Sediaan tiroid diberikan untuk memperbaiki keadaan hipotiroidisme dan pada pembesaran kelenjar tiroid]Resiko pendarahan meningkat. Perdarahan atau memar pada bagian tubuh, tinja hitam pekat.

Interaksi ini hanya terjadi pada pasien yang diobati dengan antikoagulan, yang kemudian diberi sediaan tiroid. Jika pasien mendapat sediaan tiroid sebelum pengobatan dengan antikoagulan dimulai, interaksi ini tidak akan terjadi.

2. Interaksi yang menurunkan efek antikoagulan

Jika pasien yang sedang diobati dengan warfarin diberi juga obat berikut ini, dokter harus selalu memantau waktu pembekuan darah pasien. Biasanya ini dapat dilakukan dengan menaikkan dosis antikoagulan jika pengonatan dengan obat yang lain dimulai, baru kemudian dosis diturunkan lagi (untuk mencegah pendarahan) setelah pengobatan dengan obat lain itu selesai.

Nama ObatEfek yang Ditimbulkan

Alkohol (Bir, minuman keras, anggur, dll)Efek antikoagulan berkurang, akibatnya darah tetap membeku walau pasien diberi antikoagulan.

Barbiturat

[Digunakan sebagai sedativa atau pil tidur]Efek antikoagulan berkurang, akibatnya darah tetap membeku walau pasien diberi antikoagulan.

Pil KBEfek antikoagulan berkurang, akibatnya darah tetap membeku walau pasien diberi antikoagulan.

Karbamazepin (Tegretol)

[Digunakan untuk mengendalikan kejang pada kelainan seperti ayan]Efek antikoagulan berkurang, akibatnya darah tetap membeku walau pasien diberi antikoagulan.

Kolestiramin (Cuemid, Questran)

[Digunakan pada pasien dengan kadar kolesterol tinggi]Efek antikoagulan berkurang, akibatnya darah tetap membeku walau pasien diberi antikoagulan.

Kortikosteroida

[Digunakan untuk artritis, alergi berat, asma, gangguan endokrin, leukimia, penyakit kulit, paru-paru, dan mata]Efek antikoagulan berkurang, akibatnya darah tetap membeku walau pasien diberi antikoagulan.

Estrogen (Hormon Wanita)Efek antikoagulan berkurang, akibatnya darah tetap membeku walau pasien diberi antikoagulan.

Etklorvinol (Placidyl)

[Digunakan sebagai pil tidur]Efek antikoagulan berkurang, akibatnya darah tetap membeku walau pasien diberi antikoagulan.

Glutetimida (Doriden)

[Digunakan sebagai pil tidur]Efek antikoagulan berkurang, akibatnya darah tetap membeku walau pasien diberi antikoagulan.

Griseofulvin

[Digunakan untuk melawan sejumlah infeksi fungsi, terutama trikofitosis pada kuku]Efek antikoagulan berkurang, akibatnya darah tetap membeku walau pasien diberi antikoagulan.

Fenitoin (Dilantin)

[Digunakan untuk mengendalikan kejang pada kelainan seperti ayan]Efek antikoagulan berkurang, akibatnya darah tetap membeku walau pasien diberi antikoagulan.

Efek fenitoin dapat meningkat, efek samping yang merugikan dapat terjadi seperti gangguan penglihatan, hilangnya koordinasi.

Primidon (Mysoline)

[Digunakan untuk mengendalikan kejang pada kelainan seperti ayan]Efek antikoagulan berkurang, akibatnya darah tetap membeku walau pasien diberi antikoagulan.

Rifampisin (Rifadin. Rifamate, Rimactane)

[Digunakan untuk mengobati tuberkulosis dan dapat digunakan pada orang yang diduga pembawa meningiitis]Efek antikoagulan berkurang, akibatnya darah tetap membeku walau pasien diberi antikoagulan.

Vitamin KEfek antikoagulan berkurang, akibatnya darah tetap membeku walau pasien diberi antikoagulan. Vitamin K menyebabkan darah membeku.

3. Kontraindikasi

Nama ObatEfek yang Ditimbulkan

Apixaban

[Digunakan sebagai antikoagulan oral penghambat spesifik faktor Xa]Warfarin dan Apixaban keduanya akan meningkatkan efek koagulan. Maka hindari dalam penggunaan kombinasi obat ini.

Mifepristone

[Digunakan sebagai pil aborsi]Mifepristone dapat menyebabkan pendarahan pasca aborsi pada pasien yang menerima terapi antikoagulan.

No.Makanan/MinumanEfek InteraksiKeterangan

1.AlkoholMeningkatkan efek antikoagulan

2.AlpukatMenurunkan efek antikoagulanMengandung vit. K

3.AsparagusMenurunkan efek antikoagulanMengandung vit. K (30mcg/ 4spears)

4.BilberryMeningkatkan efek antikoagulan

5.BrokoliMenurunkan efek antikoagulanMengandung vit. K(110mcg/ 1.5 cup)

6.Brussel Sprouts(Kubis Brussel)Menurunkan efek antikoagulanMengandung vit. K(114mcg/ 1.5 cup)

7.Cauliflower(Kubis Bunga)Menurunkan efek antikoagulanMengandung vit. K(164mcg/10 Ssprigs )

8.Fish Oil(Minyak Ikan)Meningkatkan efek antikoagulanMengandung Omega 3

9.Flax Seed OilMeningkatkan efek antikoagulan

10.GrapefruitMenghambat enzim yang memetabolisme warfarin (peningkatan kecepatan pembekuan darah)Mengandung furanocoumarin yang menghambat enzim CYP3A

11.PepayaMeningkatkan efek antikoagulan

12.ParsleyMeningkatkan efek antikoagulan

13.Suplemen Vitamin KMenurunkan efek antikoagulanMengandung vit. K

Keterangan:

Mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung tinggi vitamin K akan menurunkan fungsi kerja warfarin

Efek antikoagulan meningkat( nilai INR/International Normalized Ratio kemungkinan juga meningkat)bisa sampai terjadi pendarahan

Sayuran hijau rata-rata mengandung vitamin K.

Pasien yang menggunakan warfarin masih dapat mengkonsumsi makanan atau minuman tersebut di atas dan yang mengandung vitamin K dalam jumlah kecil.

Produk herbalInteraksi yang terjadi dengan warfarin

AgrimonyAgrimony dan warfarin memiliki efek antikoagulan

ChitosanMeningkatkan efek warfarin

CinnamonCinnamon dan warfarin memiliki efek antikoagulan

CranberryCranberry meningkatkan efek warfarin

DanshenDanshen dan warfarin memiliki efek antikoagulan

Devils clawDevils claw dan warfarin memiliki efek antikoagulan

Dong Quai Dong quai dan warfarin memiliki efek antikoagulan

EucalyptusEucalyptus menurunkan efek warfarin

FeverfewFeverfew dan warfarin memiliki efek antikoagulan

GarlicGarlic dan warfarin memiliki efek antikoagulan

GingerGinger dan warfarin memiliki efek antikoagulan

Ginkgo BilobaGingko biloba dan warfarin memiliki efek antikoagulan

GinsengGinseng dan warfarin memiliki efek antikoagulan

Green teaGreen tea menurunkan efek warfarin

ReishiReishi dan warfarin memiliki efek antikoagulan

St. Johns wortSt. Johns wort menurunkan efek atau kadar warfarin dalam darah

1. Pencegahan Interaksi Obat Warfarin

Pergunakan obat ini benar-benar sesuai dengan petunjuk dokter.

Jangan dipakai berlebihan tanpa petunjuk dokter karena akan terjadi perdarahan.

Lakukan kontrol darah secara teratur karena akan dapat menentukan pemakaian dosis yang tepat.

Jangan mempergunakan obat lain selama penggunaan obat ini.

Mintalah petunjuk dan persetujuan dokter bila harus menggunakan obat lain.

Sebaiknya dipergunakan obat dari merek yang sama jangan mengganti dengan merek yang lain.

Selama mempergunakan obat ini jangan minum minuman yang mengandung alkohol.

Segera ke dokter bila terjadi diare, pendarahan baik dari mulut, hidung ataupun anggota tubuh lainya.2. Penanganan

Rekomendasi The British Society for Haematology untuk pasien yang menerima warfarin

KondisiPenanganan

Pendarahan mayorHentikan pemakaian warfarin, berikan fitomenadion (vitamin K) 5-10 mg secara I.V lambat; berikan konsentrat protombin kompleks 30- 50 unit/kg BB atau plasma segar beku 15 ml/kg BB

INR > 8,0 ,tidak ada pendarahan atau pendarahan minorHentikan warfarin, mulai gunakan kembali bila INR > 5,0 ; jika ada faktor resiko pendarahan lain berikan fitomenadion 500 mcg secara I.V lambat atau 5 mg peroral oral (untuk mengatasi sebagian efek antikoagulan diberikan fitomenadion dengan dosis oral yang lebih kecil misalnya 0,52,5 mg dengan menggunakan preparat intravena secara oral); ulangi dosis fitomenadion jika INR masih terlalu tinggi setelah 24 jam

INR 6,08,0, tidak ada perdarahan atau perdarahan minorHentikan warfarin, mulai lagi bila INR