kelompok-12

18
Stereokimia Reaksi Substitusi Kompleks Bujur Sangkar dengan Mekanisme Dissosiasi Tanpa Pengaruh Solvent

Upload: arief-febrieanto

Post on 09-Jul-2016

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

h

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok-12

Stereokimia Reaksi Substitusi Kompleks Bujur Sangkar dengan Mekanisme Dissosiasi Tanpa Pengaruh Solvent

Page 2: Kelompok-12

Kelompok 12 :

• Amardi Suprasetyo 12030234208/Kimia A 2012

• Via Vitria 12030234024/Kimia B 2012

• Nurma Erlita 12030234204/Kimia B 2012

• Miya N. Safita 12030234220/Kimia B 2012

Page 3: Kelompok-12

Disosiasi Pada Kompleks Bujur Sangkar

• Ditemukan oleh Garrick pada tahun 1937• Ion hidroksil mengikat satu proton dari gugus

amina membentuk basa konjugasi.

• Proses (ii) adalah proses untuk menentukan laju reaksi dan proses dimana disosiasi terjadi

• Mekanisme ini disebut mekanisme SN1CB

dimana CB = conjugate base / basa konjugasi

Page 4: Kelompok-12

Mekanisme Disosiasi

Dua jalur mekanisme reaksi pada kompleks square planar Jalur atas adalah reaksi dengan penambahan solven, sedangkan jalur

bawah adalah reaksi tanpa penambahan solven

Page 5: Kelompok-12

Mekanisme Disosiasi

k1 : forward reactionk-1 : reverse k2 (ML5 + Y)k-2 : reverse

Page 6: Kelompok-12

Stereokimia Reaksi Substitusi Kompleks Bujur Sangkar dengan Mekanisme Dissosiasi Tanpa

Pengaruh Solvent

Page 7: Kelompok-12

Daftar Pustaka

• Basolo, Fred and Ralph G. Pearson. 1967. Mechanism of Inorganic Reaction. New York: John Wiley & Sons.

• Raj, Gurdeep. 2000. Advanced Inorganic Chemistry, Volume 2. India: Krishna Prakashan Media.

Page 8: Kelompok-12

Terima Kasih

Page 9: Kelompok-12

Pertanyaan • (Arif Novan, dkk)Berilah 3 contoh stereokimia reaksi kompleks bujursangkar dengan mekanisme dissosiasi tanpa pengaruh solvent!Jawab :• [Co(NH3)5Cl]2+ + OH [Co(NH3)4(NH2)Cl]+ + H2O

[Co(NH3)4(NH2)Cl] [Co(NH3)4(NH2)]2+ + Cl–

• [Co(NH3)5Br]2+ + OH [Co(NH3)4(NH2)Br]+ + H2O[Co(NH3)4(NH2)Br] [Co(NH3)4(NH2)]2+ + Br–

• [Co(NH3)5I]2+ + OH [Co(NH3)4(NH2)I]+ + H2O[Co(NH3)4(NH2)I] [Co(NH3)4(NH2)]2+ + I–

Page 10: Kelompok-12

• (Khimayaturrosyida , dkk)Jelaskan proses koordinat reaksi pada mekanisme dissosiasi (grafik)! Kenapa terjadi naik turun pada grafik?Jawab :

Pada proses koordinat reaksi diatas terjadi naik turun disebabkan karena padatahap awal ML5X + Y secara khusus membutuhkan energi yang yang cukup besar untuk terjadinya reaksi substitusi antara X dan Y, tahap selanjutnya yaitu pembentukan zat antara (intermediate) yang akan bereaksi lebih lanjut menghasilkan produk. Suatu zat antara bukanlah keadaan transisi. Zat antara mempunyai usia terhingga (finite) sedangkan keadaan transisi tidak. Pada keadaan transisi, molekul mengalami pematahan ikatan dan pembentukan ikatan. Energi potensial suatu keadaan transisi merupakan titik puncak dalam suatu kurva energi potensial. Sebaliknya zat antara adalah produk sementara yang reaktif. Pematahan atau pembentukan ikatan tidak sedang berlangsung di dalam suatu zat antara. Energi suatu zat antara lebih rendah daripada energi keadaan transisi yang mengapitnya, tetapi energi ini lebih tinggi daripada energi produk akhir. Tahap terakhir yaitu reaksi substitusi telah terjadi (produk) yang merupakan suatu reaksi yang cepat sehingga energinya turun.

Page 11: Kelompok-12

• (Ardi R, dkk)Perbedaan apa yang dapat dilihat antara reaksi substitusi kompleks bujur sangkar dengan mekanisme disossiasi tanpa pengaruh solvent dengan yang dipengaruhi adanya solvent?Jawab :Perbedaan yang dapat dilihat dari reaksi reaksi substitusi kompleks bujur sangkar dengan mekanisme disossiasi tanpa pengaruh solvent dengan yang dipengaruhi adanya solvent dapat dilihat gambar dibawah ini :

Jalur atas adalah reaksi dengan penambahan solven, sedangkan jalur bawah adalah reaksi tanpa penambahan

solven

Page 12: Kelompok-12

• (Andika, dkk)Jelaskan tentang mekanisme reaksi SN

1CB beserta contoh reaksi dan mekanisme pengaruh stereokimianya!Jawab :Mekanisme SN

1CB adalah mekanisme conjugate base / basa konjugasi dimana Ion hidroksil mengikat satu proton dari gugus amina membentuk basa konjugasi.

Mekanisme pengaruh stereokimia reaksi SN1CB yaitu

Page 13: Kelompok-12

• (Fitriyatul Mahmudah, dkk)Jelaskan mengapa pada ML5Y kurva naik dan pada ML5X kurva turun!

Jawab :Kurva tersebut menggambarkan pergantian senyawa dari ML5X ke ML5Y. Pada saat senyawa ML5X belum ditambahkan senyawa Y maka konsentrasi ML5X besar. Ketika telah ditambahkan senyawa Y, maka terbentuklah senyawa ML5Y. Apabila penambahan senyawa Y diteruskan, maka kurva ML5Y mengalami kenaikan dan kurva ML5X mengalami penurunan karena telah tergantikan oleh senyawa ML5Y sehingga konsentrasinya menurun.

Page 14: Kelompok-12

• (Aulia Cita, dkk)Lebih stabil manakah antara reaksi substitusi kompleks bujur sangkar dengan mekanisme dissosiasi tanpa pengaruh solvent atau dengan adanya pengaruh solvent?Jawab :Reaksi substitusi kompleks bujur sangkar dengan mekanisme disosiasi dengan adanya pengaruh solven lebh stabil daripada reaksi tanpa solven karena solven dapat mempercepat jalannya reaksi. Apabila reaksi berjalan lambat, ada kemungkinan reaksi dapat terganggu dengan adanya inhibitor yang mengganggu pada saat reaksi sedang terjadi, sehingga reaksi subsitusi lebih baik dengan penambahan solvent.

Page 15: Kelompok-12

• (Wilda Yuli, dkk)Apakah harus ada dua jalur mekanisme reaksi tersebut pada kompleks square planar, jalur atas adalah dengan penambahan solvent sedangkan jalur bawah tanpa penambahan solvent, mengapa demikian?

Jawab :Tidak, gambar diatas menjelaskan mekanisme reaksi tersebut dapat melalui 2 jalur yaitu dengan penambahan solvent dan tanpa penambahan solvent. Jika menggunakan solvent maka mekanisme reaksi mengikuti jalur yang atas sedangkan jika tanpa menggunakan solvent maka mekanisme reaksinya mengikuti jalur yang bawah.

Page 16: Kelompok-12

• (Lintang, dkk)Apakah penambahan pelarut memberikan pengaruh pada grafik? Jelaskan dengan membandingkan dengan grafik tanpa penambahan pelarut!Jawab :Penambahan pelarut dapat mempercepat jalannya reaksi. Apabila terdapat grafik laju reaksi vs waktu, kenaikan laju reaksi dengan penambahan pelarut akan lebih cepat daripada tanpa pelarut.

Page 17: Kelompok-12

• ( Ainun, dkk)Mengapa pada reaksi atas diperlukan peranan S sedangkan pada reaksi bawah tidak?

Jawab :Pada gambar diatas menjelaskan pada reaksi atas adalah mekanisme reaksi pada kompleks square planar dengan pengaruh solvent (S) sedangkan reaksi yang bawah menjelaskan mekanisme reaksi pada kompleks square planar tanpa pengaruh solvent (S)

Page 18: Kelompok-12

• (Alfian, dkk)Jelaskan secara rinci maksud dari grafik ini?

Jawab :Pada grafik diatas menjelaskan tentang energi untuk suatu reaksi, pada tahap awal ML5X + Y secara khusus membutuhkan energi yang yang cukup besar untuk terjadinya reaksi substitusi antara X dan Y, tahap selanjutnya yaitu pembentukan zat antara (intermediate) yang akan bereaksi lebih lanjut menghasilkan produk. Suatu zat antara bukanlah keadaan transisi. Zat antara mempunyai usia terhingga (finite) sedangkan keadaan transisi tidak. Pada keadaan transisi, molekul mengalami pematahan ikatan dan pembentukan ikatan. Energi potensial suatu keadaan transisi merupakan titik puncak dalam suatu kurva energi potensial. Sebaliknya zat antara adalah produk sementara yang reaktif. Pematahan atau pembentukan ikatan tidak sedang berlangsung di dalam suatu zat antara. Energi suatu zat antara lebih rendah daripada energi keadaan transisi yang mengapitnya, tetapi energi ini lebih tinggi daripada energi produk akhir. Tahap terakhir yaitu reaksi substitusi telah terjadi (produk) yang merupakan suatu reaksi yang cepat sehingga energinya turun.