kelebihan dan kekurangan hormon
TRANSCRIPT
Kelebihan dan Kekurangan Hormon
Pada Tumbuhan dan Hewan
A. Pada Tumbuhan
1. HORMON AUKSIN
Kelebihan :
a. Membantu dalam proses mempercepat pertumbuhan, baik itu pertumbuhan akar maupun
pertumbuhan batang.
b. Mempercepat perkecambahan
c. Membantu dalam proses pembelahan sel
d. Mempercepat pemasakan buah
e. Mengurangi jumlah biji dalam buah.
Kekurangan :
Kerja hormon auksin ini sinergis dengan hormon sitokinin dan hormon giberelin. Tumbuhan
yang pada salah satu sisinya disinari oleh matahari maka pertumbuhannya akan lambat karena
kerja auksin dihambat oleh matahari tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh cahaya
matahari pertumbuhannya sangat cepat karena kerja auksin tidak dihambat. Sehingga hal ini
akan menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti arah sinar matahari atau
yang disebut dengan fototropisme.
2. HORMON GIBERELIN
Kelebihan :
a. Mendorong perkembangan biji
b. Menghilangkan dormansi biji
c. Perkembangan kuncup
d. Pemanjangan batang dan pertumbuhan daun
e. Mendorong pembungaan dan perkembangan buah secara partenogenesis
f. Mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi akar.
Kekurangan :
a. Pembungaan terganggu, pematangan buah terganggu
b. Buah berukuran lebih kecil
c. Kekerdilan pada tanaman
d. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman terhambat
3. HORMON SITOKIN
Kelebihan :
1. Pembelahan sel dan pembesaran sel. Sitokinin memegang peranan penting dalam proses
pembelahan dan pembesaran sel, sehingga akan memacu kecepatan pertumbuhan tanaman.
2. Pematahan Dormansi biji. Sitokinin berfungsi untuk mematahkan dormansi (tidak mau
berkecambah) pada biji-bijian tanaman.
3. Pembentukkan tunas-tunas baru,turut dipacu dengan penggunaan Sitokinin.
4. Penundaan penuaan atau kerusakan pada hasil panenan sehingga lebih awet.
5. Menaikkan tingkat mobilitas unsur-unsur dalam tanaman.
6. Sintesis pembentukkan protein akan meningkat dengan pemberian Sitokinin
Kekurangan :
Menghambat efek dominasi apikal oleh auksin
4. HORMON ETILEN
Kelebihan :
1. Mendorong pematangan
2. Mengakhiri masa dormansi
3. Pembentukan akar adventif
4. Merangsang absisi buah dan daun
5. Merangsang induksi bunga Bromiliad
6. Induksi sel kelamin betina pada bunga
Kekurangan :
1. Memberikan pengaruh yg berlawanan dengan beberapa pengaruh dari hormon auksin.
2. Mendorong atau menghambat pertumbuhan dan perkembangan akar, daun, batang dan
bunga.
5. HORMON ASAM ABISAT
Kelebihan :
1. Asam absisat berperan penting dalam memulai masa dormansi biji. Proses dormansi biji ini
penting untuk menjaga agar biji tidak berkecambah sebelum waktu yang tidak dikehendaki Hal
ini terutama sangat dibutuhkan pada tumbuhan tahunan dan tumbuhan dwitahunan yang
membutuhkan biji sebagai cadangan makanan di musim dingin ataupun musim kemarau
panjang
2. ABA juga sangat penting untuk menghadapi kondisi lingkungan yang "mencekam" seperti
kekeringan. Hormon ini dapat menutup stomata pada daun dengan menurunkan tekanan
osmotik dalam sel dan menyebabkan sel turgor. Akibatnya, kehilangan cairan tanaman yang
disebabkan oleh transpirasimelalui stomata dapat dicegah.
3. ABA juga mencegah kehilangan air dari tanaman dengan membentuk lapisan epikutikula atau
lapisan lilin.
4. ABA juga dapat menstimulasi pengambilan air melalui akar.
5. ABA juga berfungsi dalam menghadapi lingkungan dengan suhu rendah dan kadar garam atau
salinitas yang tinggi Peningkatan konsentrasi ABA pada daun dapat diinduksi oleh konsentrasi
garam yang tinggi pada akar.
Kekurangan :
a. Dalam menghadapi musim dingin, ABA akan menghentikan pertumbuhan primer dan
sekunder Hormon yang dihasilkan pada tunas terminal ini akan memperlambat pertumbuhan
dan memicu perkembangan primordia daun menjadi sisik
b. ABA juga akan menghambat pembelahan sel kambium pembuluh
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN HORMON BAGI PERTUMBUHAN TANAMAN
Published : Selasa, Agustus 02, 2011 Author : asyraf afif alfian
1. HORMON AUKSINKelebihan :
a. Membantu dalam proses mempercepat pertumbuhan, baik itu pertumbuhan akar maupun pertumbuhan batang.
b. Mempercepat perkecambahanc. Membantu dalam proses pembelahan seld. Mempercepat pemasakan buahe. Mengurangi jumlah biji dalam buah.
Kekurangan :Kerja hormon auksin ini sinergis dengan hormon sitokinin dan hormon giberelin. Tumbuhan yang pada salah satu sisinya disinari oleh matahari maka pertumbuhannya akan lambat karena kerja auksin dihambat oleh matahari tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh cahaya matahari pertumbuhannya sangat cepat karena kerja auksin tidak dihambat. Sehingga hal ini akan menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti arah sinar matahari atau yang disebut dengan fototropisme.
2. HORMON GIBERELINKelebihan :
a. Mendorong perkembangan bijib. Menghilangkan dormansi bijic. Perkembangan kuncupd. Pemanjangan batang dan pertumbuhan daune. Mendorong pembungaan dan perkembangan buah secara partenogenesisf. Mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi akar.
Kekurangan :a. Pembungaan terganggu, pematangan buah terganggub. Buah berukuran lebih kecilc. Kekerdilan pada tanamand. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman terhambat
3. HORMON SITOKINKelebihan :
1. Pembelahan sel dan pembesaran sel. Sitokinin memegang peranan penting dalam proses pembelahan dan pembesaran sel, sehingga akan memacu kecepatan pertumbuhan tanaman.
2. Pematahan Dormansi biji. Sitokinin berfungsi untuk mematahkan dormansi (tidak mau berkecambah) pada biji-bijian tanaman.
3. Pembentukkan tunas-tunas baru,turut dipacu dengan penggunaan Sitokinin.4. Penundaan penuaan atau kerusakan pada hasil panenan sehingga lebih awet.5. Menaikkan tingkat mobilitas unsur-unsur dalam tanaman.6. Sintesis pembentukkan protein akan meningkat dengan pemberian SitokininKekurangan :Menghambat efek dominasi apikal oleh auksin
4. HORMON ETILENKelebihan :
1. Mendorong pematangan2. Mengakhiri masa dormansi3. Pembentukan akar adventif4. Merangsang absisi buah dan daun5. Merangsang induksi bunga Bromiliad6. Induksi sel kelamin betina pada bungaKekurangan :1. Memberikan pengaruh yg berlawanan dengan beberapa pengaruh dari hormon
auksin. 2. Mendorong atau menghambat pertumbuhan dan perkembangan akar, daun, batang
dan bunga.
5. HORMON ASAM ABISATKelebihan :
1. Asam absisat berperan penting dalam memulai masa dormansi biji. Proses dormansi biji ini penting untuk menjaga agar biji tidak berkecambah sebelum waktu yang tidak dikehendaki Hal ini terutama sangat dibutuhkan pada tumbuhan tahunan dan tumbuhan dwitahunan yang membutuhkan biji sebagai cadangan makanan di musim dingin ataupun musim kemarau panjang
2. ABA juga sangat penting untuk menghadapi kondisi lingkungan yang "mencekam" seperti kekeringan. Hormon ini dapat menutup stomata pada daun dengan menurunkan tekanan osmotik dalam sel dan menyebabkan sel turgor. Akibatnya, kehilangan cairan tanaman yang disebabkan oleh transpirasimelalui stomata dapat dicegah.
3. ABA juga mencegah kehilangan air dari tanaman dengan membentuk lapisan epikutikula atau lapisan lilin.
4. ABA juga dapat menstimulasi pengambilan air melalui akar. 5. ABA juga berfungsi dalam menghadapi lingkungan dengan suhu rendah dan kadar
garam atau salinitas yang tinggi Peningkatan konsentrasi ABA pada daun dapat diinduksi oleh konsentrasi garam yang tinggi pada akar.
Kekurangan :a. Dalam menghadapi musim dingin, ABA akan menghentikan pertumbuhan primer
dan sekunder Hormon yang dihasilkan pada tunas terminal ini akan memperlambat pertumbuhan dan memicu perkembangan primordia daun menjadi sisik
b. ABA juga akan menghambat pembelahan sel kambium pembuluh
1. Auksin
hormon auksin adalah hormon pertumbuhan pada semua jenis tanaman. nama lain dari
hormon ini adalah IAA atau asam indol asetat. letak dari hormon auksin ini terletak pada ujung
batang dan ujung akar, fungsi dari hormon auksin adalah membantu dalam proses
mempercepat pertumbuhan, baik itu pertumbuhan akar maupun pertumbuhan batang,
mempercepat perkecambahan, membantu dalam proses pembelahan sel.mempercepat
pemasakan buah, mengurangi jumlah biji dalam buah serta penuaan dan pengguguran. kerja
hormon auksin ini sinergis dengan hormon sitokinin dan hormon giberelin.tumbuhan yang
pada salah satu sisinya disinari oleh matahari maka pertumbuhannya akan lambat karena
kerjka auksin dihambat oleh matahari tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh cahaya
matahari pertumbuhannya sangat cepat karena kerja auksin tidak dihambat.sehingga hal ini
akan menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti arah sinar matahari atau
yang disebut dengan fototropisme. Untuk membedakan tanaman yang memiliki hormon yang
banyak atau sedikit kita harus mengetahui bentuk anatomi dan fisiologi pada tanaman
sehingga kita lebih mudah untuk mengetahuinya. sedangkan untuk tanaman yang diletakkan
ditempat yang terang dan gelap diantaranya untuk tanaman yang diletakkan ditempat yang
gelap pertumbuhan tanamannya sangat cepat selain itu tekstur dari batangnya sangat lemah
dan cenderung warnanya pucat kekuningan.hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin
tidak dihambat oleh sinar matahari. sedangkan untuk tanaman yang diletakkan ditempat yang
terang tingkat pertumbuhannya sedikit lebih lambat dibandingkan dengan tanaman yang
diletakkan ditempat gelap,tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar
kehijauan, hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin dihambat oleh sinar matahari.
2.Giberelin
Giberelin sering disingkat dengan GA merupakan diterpenoid yang menempatkannya dalam
keluarga kimia yang sama dengan klorofil dan karotein. Semua organ tanaman mengandung
berbagai GA, dengan sumber terkaya sekaligus sebagai tempat biosintesisnya yaitu di dalam
buah dan biji yang belum masak, tunas, daun dan akar (Rismunandar, 1988). Biosintesis GA
melibatkan 3 metabolit kimia, yaitu asam mevalonat yang bertindak sebagai pelopor untuk
pembentukan isoprena, yaitu bagian dasar dalam karbon-19 dan karbon 20 kerangka giban,
kaurena terbentuk dari isoprena, GA terbentuk dari kaurena (Leopold dan Kriedemann, 1975
dalam Gardner, dkk., 1991).
Giberelin bekerja secara sinergis dengan auxin, sitokinin dan mungkin beberapa zat lainnya
(sinergisme) untuk mempengaruhi dormansi puncak, pertumbuhan kambium, geotropisme,
absisi dan partenokarpi (akibat aktivitas auxin dan giberelin), efektif meningkatkan set buah,
perangsangan pertumbuhan antar buku sehingga tumbuhan tidak kerdil, pembebasan a-
amilase untuk hidrolisis tepung dan perkecambahan (Gardner, dkk., 1991). Giberilin bereaksi
pada sel-sel yang mengelilingi endosperma yang menyebabkan pembentukan sejumlah enzim
hidrolitik khusus (seperti amylase dan protease) yang mencerna zat pati dan protein
endosperma dengam demikian membuat persediaan gula dan asam amino bagi sel yang
bertumbuh (Kimball, 1983). Selanjutnya dijelaskan bahwa asam amino yang tersedia akibat
aktivitas enzim protease merupakan precurson terbentuknya jenis hormon tumbuh yang lain,
seperti triptopan yang merupakan bentuk awal dari auxin.
Menurut Kusumo (1989), bahwa giberelin berperan dalam pembelahan sel dan mendukung
pembentukan RNA sehingga terjadi sintesa protein. Pembelahan sel distimulasi oleh aktifnya
amylase menghidrolisis pati menjadi gula tereduksi sehingga konsentrasi gula meningkat
akibatnya tekanan osmotik juga meningkat. Peningkatan tekanan osmotik di dalam sel
menyebabkan air mudah masuk ke dalam sel, sehingga dapat mentriger segala proses fisiologis
dalam sel tanaman.
Fungsi giberelin adalah merangsang pembelahan sel serta merangsang aktivitas enzim amylase
dan proteinase yang berperan dalam perkecambahan. Giberelin juga merangsang
pembentukan tunas, menghilangkan dormansi biji, dan merangsang pertumbuhan buah secara
parthenogenesis.
3. Sitokinin
Sitokinin sesuai dengan namanya yang berasal dari sitokinase adalah hormon tumbuh yang
mempengaruhi pembelahan sel. Menurut Kimball (1983), sitokinin bila bereaksi bersama
dengan Auxin, dengan kuat merangsang mitosis dalam jaringan merestematik, ledakan sintesis
RNA yang nyata terjadi bila sel-sel tumbuhan atau nukleus-nukleus yang terisolasi diberi
perlakuan dengan sitokinin. Selanjutnya menurut Wereing dan Philips (1981), dalam proses
metabolisme diduga sitokinin mempunyai peranan penting dalam sintesa protein, yaitu proses
translasi.
Sitokinin dapat ditemukan pada jaringan yang membelah, yaitu: Pada akar, embrio dan buah,
berpindah dari akar ke organ lain. Sitokinin yang ditemukan pertama kali adalah kinetin.
Sitokinin yang terdapat pada Zea mays adalah zeatin. Fungsi sitokinin adalah
merangsang pembelahan sel, merangsang pembentukan tunas pada batang maupun pada
kalus, menghambat efek dominansi apikal, dan mempercepat pertumbuhan memanjang
4. Asam Absisat
Tidak semua hormon berfungsi untuk memacu pertumbuhan, sebab ada juga yang
menghambat pertumbuhan, yaitu asam absisat. Asam absisat (ABA), sebagai penghambat
tumbuh (Inhibitor/retardant) pada saat tanaman mengalami stress, fitohormon ini digunakan
untuk mengompakkan pertumbuhan batang agar tanaman terlihat sangat baik. Fungsi asam
absisat adalah menghambat pembelahan dan pemanjangan sel, menunda pertumbuhan atau
dormansi, merangsang penutupan mulut daun dimusim kering, dan membantu peluruhan
daun pada musim kering
Tempat dihasilkannya: Daun; batang, akar, buah berwarna hijau.
5. Etilen
Etena atau etilena adalah senyawa alkena paling sederhana yang terdiri dari empat atom
hidrogen dan dua atom karbon yang terhubungkan oleh suatu ikatan rangkap. Karena ikatan
rangkap ini, etena disebut pula hidrokarbon tak jenuh atau olefin.
Pada suhu kamar, molekul etena tidak dapat berputar pada ikatan rangkapnya sehingga semua
atom pembentuknya berada pada bidang yang sama. Sudut yang dibentuk oleh dua ikatan
karbon-hidrogen pada molekul adalah 117°, sangat dekat dengan sudut 120° yang diperkirakan
berdasarkan hibridisasi ideal sp2. Fungsi Etilen adalah mendorong pematangan; memberikan
pengaruh yang berlawanan dengan beberapa pengaruh auksin; mendorong atau menghambat
pertumbuhan dan perkembangan akar, daun, batang dan bunga.
Tempat dihasilkannya: Buah yang matang, buku pada batang, daun yang sudah menua.
6. Brassinolide (kelompok brassinosteroid)
Brassinolide adalah fitohormon yang mirip steroid pada hewan dan memiliki respon yang mirip
dengan giberelin. Beberapa fungsi brassinolide adalah sebagai berikut : meningkatkan laju
perpanjangan sel tumbuhan, menghambat penuaan daun (senescence), mengakibatkan
lengkuk pada daun rumput-rumputan, menghambat proses gugurnya daun, menghambat
pertumbuhan akar tumbuhan, meningkatkan resistensi pucuk tumbuhan kepada stress
lingkungan, menstimulasi perpanjangan sel di pucuk tumbuhan, merangsang pertumbuhan
pucuk tumbuhan, merangsang diferensiasi xylem tumbuhan, menghambat pertumbuhan
pucuk pada saat kahat (defisien) udara dan endogenus karbohidrat. Brassinolide tersintesis
dari asetil CoA melalui jalur asam mevalonik
7. Polyamines
Polyamines mempunyai peranan besar dalam proses genetis yang paling mendasar seperti
sintesis DNA dan ekspresi genetika. Spermine dan spermidine berikatan dengan rantai
phosphate dari asam nukleat. Interaksi ini kebanyakkan didasarkan pada interaksi ion
elektrostatik antara muatan positif kelompok ammonium dari polyamine dan muatan negatif
dari phosphat.
Polyamine adalah kunci dari migrasi sel, perkembangbiakan dan diferensiasi pada tanaman dan
hewan. Level metabolis dari polyamine dan prekursor asam amino adalah sangat penting
untuk dijaga, oleh karena itu biosynthesis dan degradasinya harus diatur secara ketat.
Polyamine mewakili kelompok hormon pertumbuhan tanaman, namun merekan juga
memberikan efek pada kulit, pertumbuhan rambut, kesuburan, depot lemak, integritas
pankreatis dan pertumbuhan regenerasi dalam mamalia. Sebagai tambahan, spermine
merupakan senyawa penting yang banyak digunakan untuk mengendapkan DNA dalam biologi
molekuler. Spermidine menstimulasi aktivitas dari T4 polynucleotida kinase and T7 RNA
polymerase dan ini kemudian digunakan sebagai protokol dalam pemanfaatan enzim