kelarutan sebagai temperatur (2)

13
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIKA DI SUSUN OLEH : FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA 2009 PERCOBAAN II KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI TEMPERATUR

Upload: taufan-rizky

Post on 28-Apr-2015

129 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kelarutan Sebagai Temperatur (2)

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIKA

DI SUSUN OLEH :

FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

JAKARTA2009

PERCOBAAN IIKELARUTAN SEBAGAI FUNGSI TEMPERATUR

I . JUDUL

Page 2: Kelarutan Sebagai Temperatur (2)

” Kelarutan Sebagai Fungsi Temperatur ”

II. TUJUAN

”Menentukan ∆H Pelarut Suatu Larutan Jenuh Dalam Larutan Jenuh”

III. TEORI

Larutan jenuh adalah kemampuan larutan tersebut untuk melarutkan sampai pada

jumlah maksimal dalam satuan volume larutan. Kelarutan adalah jumlah maksimal zat

terlarut yang bisa larut dalam persatuan volume larutan.

Kelarutan zat padat dalam larutan ideal bergantung pada temperatur titik leleh zat

padat, panas peleburan molar ∆Hf yaitu panas yang diabsorsi apabila zat padat meleleh.

Dalam larutan ideal, panas pelarutan sama dengan panas peleburan yang dianggap

konstan tidak bergantung pada temperatur kelarutan ideal tidak dipengaruhi oleh sifat

temperatur.

Persamaan yang diturunkan dan dipertimbangkan untuk larutan ideal zat padat dalam

cairan adalah :

-Log X’2 = _ ∆Tf T0-T

2303.R T. T0

Dimana X’2 adalah kelarutan ideal zat terlarut yang dinyatakan dalam fraksi mol

T0 adalah titik leleh zat terlarut mutlak larutan dimana hillabrand dan salt memperlihatkan

hasil yang dihitung lebih baik dari pada hasil percobaan jika Cp. Perbedaan kapasitas

panas padatan dan cairan dimasukan dalam persamaan notasi dalam simbol X’2 adalah

larutan ideal rotasi menyatakan fraksi mol dari zat terlarut pada temperatur diatas titik

leleh zat terlarut berada dalam keadaan cair dan dalam kelarutan ideal.

Zat terlarut cair bercampur dalam segala perbandingan dengan pelarut oleh karena

itu persamaan tidak dipakai apabila T > T0. persamaan ini juga tidak memadai pada

temperatur yang diperkirakan dibawah titik leleh dimana Hf tidak dapat digunakan lagi.

Searchand menemukan bahwa kelarutan dalam fraksi mol adalah 0,24 dalam

benzene, 0,23 dalam butena dan 0,21 dalam CCl2 pada 200c. Persamaan 1 dapat ditulis:

-Log X’2 = - Hf__ _1_ T Konstan

Page 3: Kelarutan Sebagai Temperatur (2)

2303. R T

Oleh karena itu plot logaritma yang dinyatakan dalam fraksi mol terhadap

kebalikan temperatur mutlak garis lurus dengan kemiringan - Hf untuk kelarutan

2303. R

kecil. Dengan demikian panas peleburan molal berbagai obat dapat diperoleh dari

kelarutannya dalam larutan ideal.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan :

Sifat fisik dan kimia dari zat pelarut kimia

Temperatur

Tekanan

Pada zat tertentu berupa Ph

Larutan ideal bergantung pada :

Temperatur dan panas fusi molar (Hf)

Panas larutan = panas fusi

Tidak dipengaruhi oleh sifat pelarut

Perkiraan derajat kelarutan :

Derajat Kelarutan Bagian Solvent Yang Diperlukan Untuk

Melarutkan 1 Bagian Solute

Page 4: Kelarutan Sebagai Temperatur (2)

Sangat Mudah Larut

Mudah Larut

Larut

Agak Sukar Larut

Sukar Larut

Sangat Sukar Larut

Praktis Sukar Larut

Kurang dari 1

1-30

30-100

100-300

300-1000

1000-10000

Lebih Dari 10000

Rumus :

Log S = __-H___ x _1_ + konstanta

2,303 .R T

Dimana, R = 8,314 Jk-1mol-1

IV. ALAT DAN BAHAN

ALAT : BAHAN:

Beaker glass - As. Oksalat

Erlenmeyer - Indikator PP

Pipet volume - Larutan NaOH

Buret ukur - Batu es

Batang pengaduk - Aqua destilata

Termometer

V. CARA KERJA

1. Buat 200 ml larutan jenuh as.oksalat

Page 5: Kelarutan Sebagai Temperatur (2)

2. Catat suhunya sebagai suhu kamar, pipet 100 ml larutan as.oksalat jenuh tersebut,

masukan kedalam erlenmeyer.

3. Tambahkan 2-3 tetes indikator PP, lalu titrasi dengan lartab NaOH 1 N hingga warna

merah muda seulas.

4. Catat volume NaOH yang diperlukan, lakukan tirasi 3x

5. Sisa larutan dimasukkan kedalam ice bath, lakukan seperti cara diatas pada suhu 200C,

150C, 100C, dan 50C.

VI. DATA

Suhu (0C)

Asam

Oksalat

(ml)

Larutan NaOH

Konsentarsi

(N)

Volume (ml)

1 2 3 4

29

20

15

10

5

10

10

10

10

10

1

1

1

1

1

30

24,3

20,3

16,0

14,0

30

24,5

20,5

16,2

13,9

32

24,5

19,8

16,2

13,9

30,67

24,43

20,2

16,07

13,93

R = 8,314 Jk-1 mol-1

Grek Asam Oksalat = 2

VII. Perhitungan dan Analisa

1.Hitung konsentrasi asam oksalat pada masing-masing suhu pada percobaan dalam

konsentrasi molar (M)

Page 6: Kelarutan Sebagai Temperatur (2)

Molaritas sesungguhnya dari larutan jenuh Asam oksalat

Suhu 290C :

Mgrol Titran = Mgrol Titrat

N1 x V1 = N2 x V2

1 x 30,67 = N2 x 10

N2 = 3,067

M = Grek x N

= 2 x 3,067

= 6,314

Suhu 200C

Mgrol Titran = Mgrol Titrat

N1 x V1 = N2 x V2

1 x 24,43 = N2 x 10

N2 = 2,443

M = Grek x N

= 2 x 2,443

= 4,886

Suhu 150C

Mgrol Titran = Mgrol Titrat

N1 x V1 = N2 x V2

Page 7: Kelarutan Sebagai Temperatur (2)

1 x 20,2 = N2 x 10

N2 = 2,02

M = Grek x N

= 2 x 2,02

= 4,04

Suhu 100C

Mgrol Titran = Mgrol Titrat

N1 x V1 = N2 x V2

1 x 16,07 = N2 x 10

N2 = 1,607

M = Grek x N

= 2 x 1,607

= 3,214

Suhu 50C

Mgrol Titran = Mgrol Titrat

N1 x V1 = N2 x V2

1 x 13,93 = N2 x 10

N2 = 1,393

M = Grek x N

= 2 x 1,393

= 2,786

Log S (X) dari masing-masing larutan jenuh Asam Oksalat

Suhu 290C :

Log S = Log 6,134 = 0,7877

Page 8: Kelarutan Sebagai Temperatur (2)

Suhu 200C :

Log S = Log 4,886 = 0,6889

Suhu 150C :

Log S = Log 4,04 = 0,606

Suhu 100C :

Log S = Log 3,214 = 0,5070

Suhu 50C :

Log S = Log 2,786 = 0,444

_1 (Y) dari masing-masing larutan jenuh Asam Oksalat

T

Suhu 290C

_1_ = __1 __ = 3,31.10-3

T 29+273

Suhu 200C

_1_ = __1 __ = 3,41.10-3

T 20+273

Suhu 150C

_1_ = __1 __ = 3,47.10-3

T 15+273

Page 9: Kelarutan Sebagai Temperatur (2)

Suhu 100C

_1_ = __1 __ = 3,53.10-3

T 10+273

Suhu 50C

_1_ = __1 __ = 3,59.10-3

T 5+273

2. Buat grafik ∆H pelarutan log S dan 1/T

Asam oksalat (M) Log S (X) 1/T (Y) Persamaan Regresi

4,06

3,832

3,832

3,452

2,48

0,7877

0,6889

0,606

0,5070

0,444

3,31.10-3

3,41.10-3

3,47.10-3

3,53.10-3

3,59.10-3

A = 4,9847

B = -1264,547

R = -0,995

3. Hitung H pelarutan dari grafik

-∆H pelarut = 2,303 x R x slope

= 2,303 x 8,314 x -1264,547

= -24,212 KJk-1 mol -1

4. Hitung kelarutan asam oksalat dalam (M)

Rumus : log S = __- ∆ H__ . _1_ + konstanta

2,303 R T

Dimana R = 8,314 JK-1 mol-1

Page 10: Kelarutan Sebagai Temperatur (2)

Log S = -24,212 x 1 + 4,9847

2,303 8,314

Log S = 3,72

S = 5.2480,07

VIII. KESIMPULAN

-Untuk mengetahui ∆H pelarutan suatu larutan dalam keadaan jenuh

- ∆H yang di dapat adalah -24,212

IX. DAFTAR PUSTAKA

-Buku Penuntun ”praktikum Farmasi Fisika”

-Atkins, p.w. 1997. Kimia Fisika Jilid 2 edisi 4 Erlangga . Jakarta : Gramedia

Page 11: Kelarutan Sebagai Temperatur (2)