keefektifan kompres tepid sponge yang ilakukan … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada...

94
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN IBU DALAM MENURUNKAN DEMAM PADAANAK: RANDOMIZED CONTROL TRIAL DI PUSKESMAS MUMBULSARI KABUPATEN JEMBER TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan Disusun oleh: MOHAMMAD ALI HAMID S-540809209 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: lenhu

Post on 02-Aug-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN

IBU DALAM MENURUNKAN DEMAM PADAANAK:

RANDOMIZED CONTROL TRIAL

DI PUSKESMAS MUMBULSARI

KABUPATEN JEMBER

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan

Disusun oleh:

MOHAMMAD ALI HAMID

S-540809209

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

LEMBA

ii

AR PERSET

TUJUAN

Page 3: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

LEMBA

iii

AR PENGE

ESAHAN

Page 4: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya peneliti :

Nama : MOHAMMAD ALI HAMID

NIM : S-540809209

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesis berjudul KEEFEKTIFAN

KOMPRES TEPID SPONGE YANG DILAKUKAN IBU DALAM

MENURUNKAN DEMAM PADA ANAK: RANDOMIZED CONTROL TRIAL DI

PUSKESMAS MUMBULSARI KABUPATEN JEMBER adalah betul-betul karya

sendiri. Hal-hal yang bukan karya peneliti sendiri dalam tesis tersebut telah diberi

citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan peneliti ini tidak benar, maka

peneliti bersedia menerima sanksi akademik.

Surakarta, 15 April 2011

Yang membuat pernyataan

Mohammad Ali Hamid

Page 5: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Halaman Persembahan

Tesis ini kupersembahkan untuk :

Abuyeh wa Ummi

Untuk segala curahan kasih sayang dan iringan do’a yang tak pernah

putus

Untuk ketegaran diri dan kesabaran menanti

Untuk kegalauan hati yang menghampiri

Dan untuk semua tuntunan serta pesan yang berarti

Allah SWT must be really love me to give me such a parent like you...

My Bana

Untuk semua perhatian dan bantuan...

Untuk kedekatan, dukungan dan kebersamaan...

Untuk pengertian yang tiada tara...

Untuk ketaatan yang luar biasa...

Maafkan atas segala ego dan kesalahpahaman...

My Kevien

Senyummu...

Tangisanmu…

Rengekanmu…

Intelegensimu…

Kelucuanmu…

Kenakalanmu…

Sungguh luar Biasa

I Love U So Much…

Page 6: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

MOHAMMAD ALI HAMID, NIM: S-540809209. JUDUL: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG DILAKUKAN IBU DALAM MENURUNKAN DEMAM PADA ANAK: RANDOMIZED CONTROL TRIAL DI PUSKESMAS MUMBULSARI KABUPATEN JEMBER. Komisi Pembimbing I: Prof. Dr. Bhisma Murti, MPH, MSc, PhD. Pembimbing II: DR. Nunuk Suryani, MPd. Tesis: Program Studi Magister Kedokteran Keluarga, Program Pasca Sarjana. Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2011.

Kompres hangat konvensional adalah pemberian kompres hangat yang dilakukan pada reseptor suhu pada tubuh dengan menggunakan media botol disposibel yang diberi air hangat pada klien dengan peningkatan suhu tubuh ≥ 37,5 oC yang berguna untuk mengeluarkan panas tubuh. Tepid sponge adalah sebuah teknik kompres hangat yang menggabungkan teknik kompres blok pada pembuluh darah besar superficial dengan teknik seka. Tujuan dari tesis ini adalah mengetahui keefektifan teknik kompres Tepid Sponge yang dilakukan ibu dalam menurunkan demam pada anak.

Disain penelitian ini menggunakan Randomized Control Trial yang digunakan untuk mengetahui keefektifan kompres tepid sponge yang dilakukan Ibu dalam menurunkan suhu tubuh anak dengan demam. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah termometer aksila, termometer air, dan lembar observasi. Sampel pada penelitian ini berjumlah 30 anak, yang diambil dengan teknik simple random sampling.

Analisis yang digunakan adalah t – test dengan P value perbedaan rerata penurunan suhu masing-masing kelompok pada menit ke-5=0,079, menit ke-15=0,956, menit ke-30=0,030, menit ke-60=0,000, menit ke-90=0,032 dan menit ke-120=0,010.

Penurunan suhu tubuh pada kelompok tepid sponge mulai terjadi pada menit ke-6 dan terus menurun tajam hingga menit ke-90 mencapai 1 0C. Penurunan suhu tubuh pada masing-masing kelompok terjadi setelah perlakuan sampai pada menit ke-90. Setelah itu suhu tubuh anak cenderung meningkat kembali.

Kesimpulan penelitian ini adalah kompres hangat tepid sponge yang dilakukan Ibu efektif dalam menurunkan suhu anak dengan demam. Rekomendasi penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci : kompres konvensional, tepid sponge, suhu dan demam

Page 7: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

MOHAMMAD ALI HAMID, NIM: S-540809209. TITLE: THE EFFECTIVENESS OF TEPID SPONGE COMPRESS DOING BY MOTHERS IN REDUCING HYPERTHERMIA OF CHILDREN: RANDOMIZED CONTROL TRIAL IN LOCAL GOVERMENT CLINIC OF MUMBULSARI, REGENCY OF JEMBER. Commision Of Counselor I: Prof. Dr. Bhisma Murti, MPH, MSc, PhD. Counselor II: DR. Nunuk Suryani, MPd. Thesis: Masters Progrmas in Family Medicine, Post Graduate Program Of Sebelas Maret University Of Surakarta. 2011.

Conventional warm compress is an extending of warm compress that is done to the temperature receptor of the body by using disposable bottle that is filled by warm water to the client with the increasing of temperature ≥37,5ºC that is functioned to decrease the temperature. Tepid Sponge compress is a warm compress technique by mixing blok compress technique in superficial blood vessels with washing technique.This research aimed to know the effectiveness of Tepid Sponge compress doing by mothers in reducing hyperthermia of children.

The design of this research uses Randomized Control Trial to know the effectiveness of Tepid Sponge compress doing by mothers in reducing hyperthermia of children. The instruments in this research are axillary thermometer, water thermometer and observation sheets. The samples of this research are 30 children that are taken by simple random sampling.

The analysis using t – test with P value of mean differences of lowering body temperature of each groups to 5th minute= 0,079, 15th minute= 0,956, 30th minute= 0,030, 60th minute= 0,000, 90th minute= 0,032 and 120th minute= 0,010.

The lowering of body temperature of tepid sponge group starts at 6th minute and continues lowered until 90th minute up to 1 0C. The lowering of body temperature of each groups start after treatment until 90th minutes. After that time the body temperature starts rise up again.

The conclusion of this research is tepid sponge warm compress is effective in reducing hyperthermia of children. The recommendation of this research is tepid sponge is given to the children either who suffer fever or febril convultion to decrease the children’s temperature.

Keywords; Conventional compress, tepid sponge, temperature and fever.

Page 8: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul ” Keefektifan

Kompres Tepid Sponge Yang dilakukan Ibu Dalam Menurunkan Demam Pada Anak:

Randomized Control Trial Di Puskesmas Mumbulsari Kabupaten Jember”.

Terselesaikannya tesis ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah

banyak membantu, yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Oleh karena itu penulis

mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Prof. DR. Ravik Karsidi, M.S., selaku Rektor Universitas Negeri Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan dukungan.

2. Prof. Drs. Suranto, MSc., PhD., selaku Direktur Program Pasca Sarjana

Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta.

3. Prof. DR. dr. Didik Tamtomo, M.Kes., MM, PAK., selaku Ketua Program Studi

Kedokteran Keluagra Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan kesempatan dalam penyusunan penelitian ini.

4. P. Murdani K., dr. MHPed., selaku Ketua Minat Utama Pendidikan Profesi

Kesehatan Program Studi Kedokteran Keluagra Program Pasca Sarjana

Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan

dalam penyusunan penelitian ini.

5. Prof. Dr. Bhisma Murti, MPH, MSc, PhD. pembimbing I dalam penyusunan

penelitian ini yang telah banyak memberikan masukan.

6. DR. Nunuk Suryani, MPd. selaku pembimbing II dalam penyusunan penelitian

ini yang dengan sabar memberikan arahan dan masukan.

Page 9: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

7. Seluruh staf dosen dan karyawan Program Studi Kedokteran Keluagra Program

Pasca Sarjana Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta yang telah banyak

membantu.

Penulis menyadari adanya kekurangan dalam penyusunan tesis ini. Oleh

karena itu peniliti mengharap saran dan kritik yang bersifat konstuktif bagi

kesempurnaan penelitian ini selanjutnya.

Akhirnya, semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Jember, April 2011

Penulis

Page 10: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

Halaman Judul …………………………………………….......………….. i Lembar Persetujuan............................................................................. ii Lembar Pengesahan............................................................................. iii Lembar Pernyataan.............................................................................. iv Halaman Persembahan......................................................................... v Abstrak……………………………………………………………... vi Abstract…………………………………………………………….. vii Kata Pengantar ……………………………………………………. viii Daftar Isi …..………………………………………………….. x Daftar Gambar …………………………………………………... xii Daftar Tabel ……………………………………………………… xiii Daftar Lampiran…………………………………………………… xiv BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………………... 1 B. Identifikasi Masalah …………………………..………. 6 C. Pembatasan Masalah…………………………………… 6 D. Perumusan Masalah……………………………………. 7 E. Tujuan Penelitian ………………………………………… 7 F. Manfaat Penelitian……………………………………….. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori………………………………….…………. 9 1. Konsep Pendidikan Kesehatan…………………….. 9 2. Konsep Anak………………………………………. 13 3. Konsep Demam……………………….…………… 23 4. Kompres Hangat Konvensional…………..………… 37 5. Kompres Hangat Tepid Sponge.…………………… 38

B. Penelitian yang Relevan…………..……………………. 40 C. Kerangka Berpikir……………………..……………….. 45 D. Hipotesis Penelitian.………………………………… 46

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian.....………………….……. 47 B. Tempat dan Waktu Penelitian…………………..……. 47 C. Populasi dan Sampel...................................................... 47 D. Rancangan Peneltian....................................................... 48 E. Variabel Penelitian........................................................... 48 F. Definisi Operasional........................................................ 49 G. Instrumen Penelitian........................................................ 50 H. Teknik Pengumpulan Data............................................. 50 I. Analisis Data................................................................... 51

Page 11: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian….. …………………………………….. 52

1. Gambaran Karakteristik Subyek Penelitian…………. 52 2. Data Khusus………………………………………… 54

B. Pembahasan……………..……………………………….. 63 C. Keterbatasan Penelitian...…………………………….. 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.………………………………………….. 78 B. Implikasi………………………………………………… 78 C. Saran................................................................................. 80

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………. 82 LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Mekanisme Terjadinya Demam…………. ………… 27 Gambar 2.2 Kerangka Berpikir…….......…………………………. 45 Gambar 3.1 Kerangka Penelitian…………………........………… 48 Gambar 4.1 Kurva Rerata Perubahan Suhu Menurut Waktu.……. 62

Page 13: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Distribusi Karekteristik Responden…………….... 52 Tabel 4.2 Suhu Awal Responden Kelompok Kompres

Konvensional dan Tepid Sponge............................... 54 Tabel 4.3 Suhu Akhir Responden Kelompok Kompres

Konvensional dan Tepid Sponge............................... 55 Tabel 4.4 Fluktuasi Suhu Responden Kelompok

Kompres Konvensional………………….……….. 56 Tabel 4.5 Fluktuasi Suhu Responden Kelompok

Kompres Tepid Sponge………………….……….. 57 Tabel 4.6 Perbedaan Rerata Nilai Suhu Awal dan Suhu Akhir

Responden Dengan Perlakuan Kompres Konvensional dan Tepid Sponge............................... 58

Tebel 4.7 Penurunan Suhu Tubuh Menurut Waktu Pada

Responden Dengan Perlakuan Kompres Konvensional dan Tepid Sponge................................ 49

Page 14: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Ganchart Kegiatan Penelitian Lampiran 2 Permohonan Menjadi Responden Lampiran 3 Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 4 Kuisioner Penelitian Lampiran 5 Protokol Intervensi Lampiran 6 SAP Teknik Kompres Konvensional Lampiran 7 SAP Teknik Kompres Tepid Sponge Lampiran 8 Kriteria Penilaian Status Hidrasi Lampiran 9 Kriteria Penilaian Status Nutrisi Lampiran 10 Tabulasi Data Penelitian Kelompok Kompres Konvensional Lampiran 11 Tabulasi Data Penelitian Kelompok Kompres Tepid Sponge Lampiran 12 Print Out Analisis Data Lampiran 13 Surat Ijin Penelitian Lampiran 14 Daftar Riwayat Hidup

Page 15: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak merupakan sumber daya manusia suatu bangsa. Anak harus hidup

sejahtera agar tumbuh dan berkembang dengan optimal untuk melaksanakan tugas-tugas

pembangunan dimasa yang akan datang. Sebaliknya penuruanan kualitas hidup anak akan

memiliki efek jangka panjang terhadap kehidupan pribadinya sebagai individu maupun

sebagai bagian dari kehidupan sosialnya. Anak yang status kesehatannya sering

terganggu kelak akan tumbuh menjadi pribadi yang lemah dan tidak siap untuk

mengemban tugas sebagai agen penerus bangsa (Bidulph, dalam Damayanti, 2008).

Faktor yang mempengaruhi seringnya anak mengalami sakit adalah wilayah

tropis, dimana wilayah tropis seperti Indonesia memang baik bagi kuman untuk

berkembangbiak contohnya flu, malaria, demam berdarah, dan diare. Berbagai penyakit

itu biasanya semakin mewabah pada musim peralihan. Terjadinya perubahan cuaca

tersebut mempengaruhi perubahan kondisi kesehatan anak. Kondisi anak dari sehat

menjadi sakit mengakibatkan tubuh bereaksi untuk meningkatkan suhu yang disebut

sebagai demam ( Damayanti, 2008).

Demam pada anak umumnya disebabkan oleh agen mikrobiologi yang dapat

dikenali dan demam menghilang pada masa yang pendek (Nelson, 2000). Peningkatan

suhu tubuh pada anak sangat berpengaruh terhadap fisiologis organ tubuhnya, karena luas

permukaan tubuh relatif kecil dibandingkan pada orang dewasa, menyebabkan

ketidakseimbangan organ tubuhnya. Peningkatan suhu tubuh yang terlalu tinggi dapat

menyebabkan dehidrasi, letargi, penurunan nafsu makan sehingga asupan gizi berkurang

1

Page 16: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

termasuk kejang yang mengancam kelangsungan hidupnya, lebih lanjut dapat

mengakibatkan terganggunya proses tumbuh kembang anak (Reiga, 2010).

Protokol Kaiser Permanete Appointment and Advice Call Center mendefinisikan

demam atau febris untuk semua umur yaitu temperature rektal diatas 38 oC, aksilar 37,5

dan diatas 38,2 oC dengan pengukuran membrane tympani. Sedangkan demam tinggi bila

suhu tubuh diatas 39,5 oC, dan hiperpireksia bila suhu > 41 oC (Kania, 2010).

Demam pada anak merupakan hal yang paling sering dikeluhkan oleh

orang tua mulai di ruang praktek dokter sampai ke Unit Gawat Darurat (UGD) anak,

meliputi 10-30% dari jumlah kunjungan. Demam membuat orang tua atau pengasuh

menjadi risau. Hasil penelitian menunjukkan 80% orang tua fobia terhadap demam

(Kania, 2010). Demam yang berhubungan dengan infeksi kurang lebih 29-52%

sedangkan 11-20% dengan keganasan, 4% dengan penyakit metabolik dan 11-12%

dengan penyakit lain. Dampak demam jika tidak mendapatkan penanganan lebih lanjut

antara lain dehidrasi sedang hingga berat, kerusakan neurologis dan kejang demam

(Valita, 2008).

Secara definitif terdapat dua tindakan untuk menurunkan suhu tubuh pada klien

dengan febris, yaitu dengan terapi farmakologis dan terapi fisik. Pemberian obat

antipiretik merupakan pilihan pertama dalam menurunkan demam dan sangat berguna

khususnya pada pasien berisiko, yaitu anak dengan kelainan kardiopulmonal kronis,

kelainan metabolik, penyakit neurologis dan pada anak yang berisiko kejang demam

(Kania 2010). Terapi fisik dapat dilakukan dengan menempatkan anak diruangan bersuhu

dan bersirkulasi baik, mengganti pakaian anak dengan pakaian yang tipis dan menyerap

keringat, memberikan hidrasi yang adekuat, dan memberikan kompres (Rina, 2007).

Page 17: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Penanganan demam pada anak dengan terapi fisik dapat dilakukan dengan

kompres hangat. Beberapa penelitian tentang pengaruh kompres hangat dalam

menurunkan suhu anak dengan febris telah dilakukan. Purwanti (2006), dan Valita (2008)

melalui penelitiannya telah membuktikan ada pengaruh pemberian kompres hangat

(teknik blok aksila) terhadap penurunan suhu anak demam. Triredjeki (2002)

menyimpulkan kompres hangat (teknik blok axila) lebih efektif dalam menurunkan suhu

anak febris dibandingkan dengan kompres dingin yang dicobakan pada 30 anak usia 5-12

tahun dengan cara random ordinal (Damayanti, 2008). Namun pada penelitian ini tidak

memperhitungkan faktor status nutrisi klien sebagai faktor perancu dalam hasil

pengukuran penurunan suhu tubuh. Selain itu pengukuran penurunan suhu tubuh pada

kelompok kontrol maupun pada kelompok perlakuan dilakukan pada waktu yang

bervariasi (tidak konsisten), misalnya pengukuran dilakukan 10 menit setelah perlakuan.

Sehingga metode ini bisa menjadi penyebab terjadinya ketidakakuratan hasil penelitian.

Pemberian kompres hangat pada aksila sebagai daerah dengan letak pembuluh

darah besar merupakan upaya memberikan rangasangan pada area preoptik hipotalamus

agar menurunkan suhu tubuh. Sinyal hangat yang dibawa oleh darah ini menuju

hipotalamus akan merangsang area preoptik mengakibatkan pengeluaran sinyal oleh

sistem efektor. Sinyal ini akan menyebabkan terjadinya pengeluaran panas tubuh yang

lebih banyak melalui dua mekanisme yaitu dilatasi pembuluh darah perifer dan

berkeringat (Potter dan Perry, 2005).

Salah satu teknik untuk menurunkan suhu tubuh adalah dengan tepid sponge

dengan cara yang benar (Thomas, 2008). Tepid sponge dengan cara benar menurunkan

demam lebih cepat 15 menit dari pada hanya dengan obat anti piretik (Alves, 2008).

Page 18: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Tepid Sponge merupakan alternatif teknik kompres hangat yang marak diteliti

dinegara maju maupun di negara berkembang lainnya. Tujuan utama teknik kompres ini

adalah menurunkan suhu tubuh febris. Teknik ini mulai di kembangkan dan di teliti di

negara maju seperti Amerika dan Inggris. Hingga ahir-ahir ini teknik ini terus di teliti dan

meluas kenegara lain seperti Brazil, Singapura, dan india. Alves et all. (2008)

mempublikasikan hasil penelitiannya yang menunjukkan percepatan penurunan suhu

klien febris yang mendapatkan terapi antipiretik dan Tepid Sponge dibandingkan dengan

klien yang hanya mendapatkan terapi antipiretik saja (Alves et All., 2008). Namun pada

penelitian ini tidak mempertimbangkan adanya pengaruh tipe demam, status nutrisi dan

hidrasi terhadap penurunan suhu pada anak. Sehingga banyak faktor perancu yang tidak

dipertimbangkan yang akan mengaburkan hasil penelitian.

Teknik Tepid Sponge merupakan kombinasi teknik blok dengan seka. Teknik ini

menggunakan kompres blok tidak hanya di satu tempat saja, melainkan langsung

dibeberapa tempat yang memilliki pembuluh darah besar. Selain itu masih ada perlakuan

tambahan yaitu dengan memberikan seka di beberapa area tubuh sehingga perlakuan

yang terapkan terhadap klien pada teknik ini akan semakin komplek dan rumit

dibandingkan dengan teknik yang lain. Namun dengan kompres blok langsung diberbagai

tempat ini akan memfasilitasi penyampaian sinyal ke hipotalamus dengan lebih gencar.

Selain itu pemberian seka akan mempercepat pelebaran pembuluh darah perifer akan

memfasilitasi perpindahan panas dari tubuh kelingkungan sekitar yang akan semakin

mempercepat penurunan suhu tubuh (Reiga, 2010).

Keperawatan sebagai pelayanan professional, dalam aplikasinya harus dilandasi

oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Perawat harus mampu berfikir logis, kritis

dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-bentuk

Page 19: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

pengetahuan dan keterampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi klien,

termasuk dalam penanganan masalah febris. Perawat tidak boleh ketinggalan informasi,

hasil penemuan dan riset terbaru, atau bahkan mengembangkan riset terkait yang

berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapinya (Tawi,2008).

Tepid Sponge merupakan salah satu teknik kompres hangat untuk menurunkan

suhu tubuh febris. Hingga akhir-akhir ini teknik ini terus di teliti dan meluas ke negara

lain seperti Brazil dan Singapura. Alves et all. (2008) mempublikasikan hasil

penelitiannya yang menunjukkan percepatan penurunan suhu klien febris yang

mendapatkan terapi antipiretik dan Tepid Sponge dibandingkan dengan klien yang hanya

mendapatkan terapi antipiretik saja (Alves et all., 2008)

Dalam keperawatan komunitas, penanganan demam secara mandiri oleh orang

tua khususnya ibu penting untuk dilakukan. Karena prognosis anak dengan demam dapat

menjadi kejang demam yang merupakan salah satu gawat darurat anak apabila tidak

segera ditangani. Teknik kompres Tepid Sponge merupakan teknik kompres yang mudah

yang dapat dilakukan dengan mudah oleh tenaga kesehatan bahkan oleh orang tua

khususnya ibu apabila telah mendapatkan pendidikan kesehatan.

Data dari Puskesmas mumbulsari menyebutkan peningkatan pasien anak dengan

demam pada bulan Nopember – Desember 2010 masing-masing 15, 17, dan 20 anak pada

bulan Desember 2010 dimana 80% dari pasien adalah pasien Askeskin (PKM

Mumbulsari, 2010).

Berdasarkan permasalahan diatas, penulis bermaksud melakukan penelitian yang

akan menganalisis keefektifan teknik kompres Tepid Sponge yang dilakukan Ibu dalam

menurunkan demam pada anak di Puskesmas Mumbulsari.

Page 20: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Demam pada umumnya merupakan respon tubuh terhadap suatu infeksi. Umur

anak dan tanda serta gejala yang muncul sangat penting dalam menentukan

kemungkinan adanya penyakit yang serius (Kania, 2010). Pada suatu kondisi tertentu

klien dengan demam membutuhkan pertolongan terapi yang salah satunya bisa

menggunakan terapi non farmakologis berupa kompres hangat, seperti kompres hangat

teknik konvensional blok aksila dan teknik Tepid Sponge. Namun pada penerapannya

perawat akan mendapatkan kendala dalam menentukan teknik kompres hangat yang

paling tepat dan cepat dalam menurunkan suhu tubuh kliennya apabila klien masih

berada di rumah.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan ibu tentang teknik

kompres antara lain adalah tingkat pendidikan, umur, lingkungan, pekerjaan, keluarga,

minat, pengalaman, kebudayaan dan informasi yang didapatkan sebelumnya dari orang

lain. Dengan dilakukannya pendidikan kesehatan kepada Ibu tentang teknik kompres

Tepid Sponge diharapkan Ibu dapat melakukan pertolongan pertama pada anak demam

apabila dalam penelitian ini terbukti efektif.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat terbatasnya waktu, tenaga dan biaya maka peneliti hanya akan meneliti

keefektifan teknik kompres Tepid Sponge yang dilakukan dalam menurunkan demam

pada anak.

Page 21: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan tersebut di atas, maka

masalah yang dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan: Apakah teknik kompres Tepid

Sponge yang dilakukan ibu efektif dalam menurunkan demam pada anak?

E. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui keefektifan teknik kompres Tepid Sponge yang dilakukan ibu

dalam menurunkan demam pada anak.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi penurunan suhu tubuh anak yang dilakukan teknik kompres

Tepid Sponge.

b. Mengidentifikasi penurunan suhu tubuh anak yang dilakukan teknik kompres

konvensional.

c. Menganalisis keefektifan teknik kompres Tepid Sponge yang dilakukan ibu dalam

menurunkan demam pada anak.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoris

Memberikan bukti-bukti empiris bahwa teknik kompres tepid sponge yang

dilakukan ibu efektif dalam menurunkan demam pada anak.

Page 22: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

2. Manfaat Praktis

a. Bagi tenaga kesehatan, sebagai bahan acuan perkembangan materi keperawatan

khususnya dibidang keperawatan komunitas dan pendidikan kesehatan untuk

meningkatkan upaya komunikasi, informasi, dan edukasi kepada klien dan keluarga.

b. Bagi instansi terkait, masukan bagi institusi untuk lebih meningkatkan mutu

pelayanan dan meningkatkan kemampuan dalam bidang keperawatan pada klien

dengan demam, hususnya pada area keperawatan anak.

c. Bagi klien dan keluarga, memberikan informasi dan motivasi kepada klien dan

keluarga untuk meimilih dan menerapkan perawatan demam dengan tepat dan

mandiri.

d. Bagi masyarakat, memberikan informasi dan pengetahuan tambahan kepada

masyarakat tentang pentingnya teknik kompres yang tepat untuk menangani masalah

demam di kehidupan sehari-hari.

e. Bagi peneliti, memberikan pengetahuan tambahan tentang materi keperawatan

terutama dibidang keperawatan anak dan pendidikan kesehatan sehingga nantinya

dapat dijadikan bahan penyuluhan kepada masyarakat dalam upaya peningkatan

kemandirian masyarakat dalam menangani masalah demam.

f. Bagi peneliti selanjutnya, menjadi landasan dan pengembangan pada penelitian

berikutnya dalam memperluas keilmuan keperawatan khususnya pada area

keperawatan anak dan kebutuhan dasar manusia.

g. Bagi dunia keperawatan, memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori

keperawatan khususnya di area keperawatan anak dan komunitas.

Page 23: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Konsep Pendidikan Kesehatan

Semua petugas kesehatan telah mengakui bahwa pendidikan kesehatan penting untuk

menunjang program-program kesehatan yang lain. Akan tetapi pada kenyataannya pengakuan

ini tidak didukung oleh kenyataan. Artinya dalam program-program pelayanan kesehatan

kurang melibatkan pendidikan keehatan. Meskipun program itu mungkin telah melibatkan

pendidikan kesehatan tetapi kurang kurang memberikan bobot. Argumentasi mereka adalah

karena pendidikan kesehatan itu tidak segera dan jelas memperlihatkan hasil. Dengan

perkataan lain pendidikan kesehatan itu tidak segera segera membawa manfaat bagi

masyarakat dan yang mudah mudah dilihat atau diukur. Hal ini memang benar karena

pendidikan adalah merupakan behavioral investment jangka panjang. Hasil investment

pendidikan kesehatan baru dapat dilihat beberapa tahun kemudian (Notoatmojo, 2003).

Dalam waktu yang pendek pendidikan kesehatan hanya menghasilkan perubahan atau

peningkatan pengetahuan masyarakat. Sedangkan peningkatan pengetahuan saja belum akan

berpengaruh langsung terhadap indikator kesehatan. Pengetahuan kesehatan akan berpengaruh

kepada perilaku sebagai hasil jangka menengah dari pendidikan kesehatan. Selanjutnya

perilaku kesehatan akan berpengaruh kepada mendekatnya indikator kesehatan masyarakat

sebagai keluaran (outcome) pendidikan kesehatan.

Hal-hal berbeda dengan program kesehatan yang lain, terutama program pengobatan

yang dapat langsung memberikan hasil terhadap penurunan kesakitan (Notoatmojo, 2003).

Page 24: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

1.1 Definisi Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan di bidang kesehatan.

Dilihat dari segi pendidikan, pendidikan kesehatan adalah suatu praktek pendidikan. Oleh

sebab itu konsep pendidikan kesehatan adalah konsep pendidikan yang diaplikasikan pada

bidang kesehatan.

Konsep dasar pendidikan kesehatan adalah suatu proses belajar yang berarti didalam

pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan ke arah yang lebih

dewasa, lebih baik dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat.

Konsep ini berangkat dari suatu asumsi bahwa manusia sebagai mahluk sosial dalam

kehidupannya untuk mencapai nilai-nilai hidup di dalam masyarakat selalu memerlukan

bantuan orang lain yang mempunyai kelebihan (lebih dewasa, lebih pandai, lebih mampu,

lebih tahu dan sebagainya). Dalam mencapai tujuan tersebut, seorang individu, kelompok atau

masyarakat tidak terlepas dari kegiatan belajar.

Dari uraian singkat ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan belajar itu mempunyai ciri-

ciri: belajar adalah kegiatan yang menghasilkan perubahan pada diri individu, kelompok, atau

masyarakat yang sedang belajar, baik aktual maupun potensial. Ciri kedua dari hasil belajar

adalah bahwa perubahan tersebut didapatkan karena kemampuan baru yang berlaku untuk

waktu yang relatif lama. Ciri ketiga adalah bahwa perubahan itu terjadi karena usaha dan

disadari, bukan karena kebetulan. (Notoatmojo, 2003).

1.2 Peran Pendidikan Kesehatan

Semua ahli kesehatan masyarakat dalam membicarakan status kesehatan mengacu

kepada H. L. Blum. Dari hasil penelitiannya di Amerika Serikat sebagai salah satu Negara

yang sudah maju, Belum menyimpulkan bahwa lingkungan mempunyai andil yang paling

besar terhadap status kesehatan. Kemudian berturut-turut disusul oleh perilaku mempunyai

Page 25: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

andil kedua, pelayanan kesehatan dan keturunan mempunyai andil yang paling kecil terhadap

status kesehatan. Bagaimana proporsi pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap status

kesehatan di Negara-negara berkembang, terutama di Indonesia belum ada penelitian.

(Notoatmojo, 2003).

1.3 Proses pendidikan kesehatan

Seperti telah disebutkan di atas bahwa prinsip pokok pendidikan kesehatan adalah

proses belajar. Didalam kegiatan belajar terdapat 3 persoalan pokok, yakni persoalan masukan

(input), proses dan persoalan keluaran (output).

Persoalan masukan dalam pendidikan adalah menyangkut sasaran belajar (sasaran

didik) yaitu individu, kelompok, atau masyarakat yang sedang belajar itu sendiri dengan

berbagai latar belakangnya.

Persoalan proses adalah mekanisme dan interaksi terjadinya perubahan kemampuan

(perilaku) pada diri subjek belajar tersebut. Didalam proses ini terjadi perubahan timbal balik

antara berbagai faktor, antara lain: subjek belajar, pengajar (pendidik atau fasilitator), metode

dan teknik belajar, alat bantu belajar, dan materi atau bahan yang dipelajari. Sedangkan

keluaran adalah merupakan hasil belajar itu sendiri yaitu berupa kemampuan atau perubahan

perilaku dari subjek belajar.

Beberapa ahli pendidikan mengelompokkan faktor-faktor yang mempengaruhi proses

belajar ke dalam 4 kelompok besar, yakni faktor materi (bahan belajar), lingkungan,

instrumental dan subjek belajar. Faktor instrumental ini terdiri dari perangkat keras

(hardware) seperti perlengkapan belajar dan alat-alat peraga dan perangkat lunak (software)

seperti fasilitator belajar, metode belajar, organisasi dan sebagainya. Subyek belajar dalam

pendidikan kesehatan dapat berupa individu, kelompok, atau masyarakat (Notoatmojo, 2003).

Page 26: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

1.4 Metode pendidikan kesehatan

1.4.1 Pendidikan individu

Metode ini bersifat individual digunakan untuk membina perilaku atau membina

seseorang mulai tertarik untuk melakukan suatu perubahan perilaku. Bentuk pendekatan ini

antara lain:

1. Bimbingan dan penyuluhan (guidance dan counceling)

Cara ini menjadikan kontak antara keluarga dengan petugas lebih intensif. Klien dengan

kesadaran dan penuh pengrtian menerima perilaku tersebut.

2. Metode pendidikan kelompok

Metode tergantung dari besar sasaran kelompok serta pendidikan formal dari sasaran.

a..Kelompok besar

Yang dimaksud kelompok besar disini adalah apabila peserta penyuluhan lebih dari 15

orang. Metode yang baik untuk kelompok besar adalah pertama, ceramah, yaitu metode

yang baik untuk sasaran dengan pendidikan tinggi atau rendah. Kedua, seminar, yaitu

metode yang baik untuk sasaran dengan pendidikan menengah keatas berupa presentasi

dari satu atau beberapa ahli tentang topik yang menarik dan aktual.

b.Kelompok kecil

Jumlah sasaran yang kurang dari 15 orang, metode yang cocok untuk kelompok ini

adalah: Pertama, diskusi kelompok, kelompok bisa bebas berpartisipasi dalam diskusi

sehingga formasi duduk peserta diatur saling berhadapan. Kedua, curah pendapat (brain

storming) merupakan modifikasi metode diskusi kelompok. Usulan atau komentar yang

diberikan peserta terhadap tanggapan-tanggapannya, tidak dapat diberikan sebelum

pendapat semuanya terkumpul. Ketiga, bola salju, kelompok dibagi dalam pasangan

kemudian dilontarkan masalah atau pertanyaan untuk diskusi mencari kesimpulan.

Page 27: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Keempat, memainkan peran yaitu metode dengan anggota kelompok ditunjuk sebagai

pemegang peran tertentu untuk memainkan peranan. Kelima, stimulasi merupakan

gabungan antara role play dan diskusi kelompok

3. Metode pendidikan massa

Metode ini menyampaikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukan untuk masyarakat

umum (tidak membedakan umur,jenis kelamin, pekerjaan, status sosial ekonomi dan

sebagainya). Pada umumnya pendekatan ini tidak langsung, biasanya menggunakan media

massa, contoh metode ini antara lain ceramah umum.

Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah, biasanya

sering digunakan pada acara hari kesehatan nasional, pejabat berpidato dihadapan massa

untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan.

1. Pidato atau diskusi melalui media elektronik.

2. Simulasi, dialog antara pasien dengan dokter atau petugas kesehatan tentang suatu

penyakit.

3. Artikel atau tulisan yang terdapat dalam majalah atau koran tentang kesehatan.

4. Bilboard yang dipasang di pinggir jalan, spanduk, poster dan sbagainya

(Efendi, 2008).

2. Konsep Anak

Memahami anak-anak dan pertumbuhan serta perkembangan mereka merupakan

hal yang esensial untuk meningkatkan kesehatan dan menetapkan pola yang sehat.

Perawtan harus memiliki pemahaman yang jelas tentang pertumbuhan yang normal serta

tahap perkembangan untuk membimbing dan meningkatkan kondisi normal dan untuk

mendeteksi dan mencegah kondisi abnormal. Praktik keperawatan yang di terapkan harus

didasarkan pada prinsip pertumbuhan dan perkembangan yang diatur dan diarahakan untuk

Page 28: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

membantu anak-anak dan keluarga dalam beradaptasi terhadap perubahan kondisi

eksternal maupun internal (Potter dan Perry, 2005).

1. Pengertian Anak

Secara umum berdasarkan teori perkembangan periode anak dimulai dari sejak

lahir dan berahir hingga remaja akhir (0-21 tahun). Pengklasifikasian anak dalam konsep

keperawatan di gambarkan oleh Wong kedalam empat tahapan pertumbuhan yang dimulai

dari periode bayi, periode masa kanak-kanak awal, masa kanak-kanak pertengahan, dan

masa kanak-kanak akhir. Kemudian wong membagi tiap periode tersebut kedalam

beberapa tahap berdasarkan usia anak (Potter dan Perry, 2005).

UU RI Nomor 23 tahun 2002, bab 1 pasal 1 menegaskan bahwa anak adalah

seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.

Manusia sebagai klien dalam keperawatan anak adalah individu yang unik yang masih

dalam proses tumbuh kembang. Perlindungan anak adalah segala kgiatan yang menjamin

dan melindungan anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan

berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat martabat kemanusiaan, serta

mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Sedangkan hak anak adalah

bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh orang tua,

keluarga, masyarakat, pemerintah, dan negara (Rohmah, 2009).

2. Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakann hal yang berurutan, proses

yang dapat diprediksi mulai dari masa pembentukan dan berlanjut sampai kematian.

Seluruh manusia mengalami kemajuan melalui fase pertumbuhan dan perkembangan yang

pasti tetapi tahapan dan perilaku kemajuan ini sifatnya sangat individual sehingga

Page 29: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

memungkinkan perbedaan pencapaian tahapan pertumbuhan dan perkembangan dari satu

anak dengan yang lainnya (Suriadi dan Yuliani, 2006).

Penelitian terhadap pertumbuhan dan perkembangan manusia menghasilkan

beberapa teori perkembangan. Teori ini bermacam-macam berdasarkan bagaimana

manusia dilihat dan aspek perkembangan yang ditekankan. Beberapa teori melihat

perkembangan sebagai proses yang berlangsung terus, berpindah dari hal-hal yang

sederhana kearah yang kompleks. Teori lain melihat bahwa proses tersebut tidak

berlangsung terus, dengan pilihan periode hubungan keseimbangan dan

ketidakseimbangan. Profesi pelayanan kesehatan sering menggunakan kerangka kerja teori

yang berbeda sebagai dasar untuk keperawatan. Karena teori berbeda-beda, penting untuk

mengkomunikasikan secara efektif dengan profesi kesehatan lain ketika memberikan

pelayanan kesehatan yang dikoordinasi, dan perawat harus mengenal teori perkembangan

yang umum (Potter dan Perry, 2005).

Suriadi dan Yuliani (2006) mendefinisikan pertumbuhan sebagai peningkatan

ukuran fisik, keseluruhan atau sebagian yang dapat diukur. Grafik perumbuhan ini meliputi

tinggi, berat badan, dan diameter pada lipatan kulit. Sedangkan perkembangan

didefinisikan sebagai rangkaian peningkatan keterampilan dan kapasitas untuk berfungsi.

Pertumbuhan fisik merupakan hal yang kuantitatif, atau dapat di ukur, aspek

peningkatan ukuran fisik individu sebagai hasil peningkatan dalam jumlah sel. Indikator

ukuran pertumbuhan meliputi perubahan tinggi dan berat badan, gigi, struktur skelet,

karakteristik seksual. Perkembangan adalah aspek progresif adaptasi terhadap lingkungan

yang bersifat kualitatif. Maturasi merupakan proses berkembang dan bertumbuh menjadi

penuh. Hal tersebut meliputi kemampuan biologis individu, kondisi fisiologis dan

keinginan untuk belajar perilaku yang lebih matur (Potter dan Perry, 2005).

Page 30: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

3. Tahap Pertumbuhan Anak

a. Pertumbuhan yang cepat sekali dalam tahun pertama, yang kemudian berkurang

secara berangsur-angsur sampai umur 3-4 tahun

b. Pertumbuhan yang berjalan lamban dan teratur sampai masa akil balik

c. Pertumbuhan cepat pada masa akil balik (12-16 tahun)

d. Pertumbuhan kecepatannya berkurang berangsur-angsur sampai suatu waktu (kira-

kira umur 18 tahun) berhenti (Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak, 2005).

Pertumbuhan tinggi tidak seragam sepanjang hidup. Misalnya, sebelum lahir

kecepatan pertumbuhan maksimum terjadi pada bulan keempat dari kehidupan janin,

dengan kemajuan yang melambat sesudahnya. Walaupun demikian, jika dibandingkan

dengan bayi dan anak pada hakekatnya di saat lahir bayi bertumbuh dengan sangat cepat

(Sacharin, 1996).

Dalam tahun pertama panjang badan bayi bertambah 23 cm (di negara maju 25

cm), sehingga anak pada umur 1 tahun panjangnya menjadi 71 cm (75 cm di negara maju).

Kemudian kecepatan pertumbuhan berkurang sehingga setelah umur dua tahun kecepatan

pertumbuhan berkurang sehingga setelah umur 2 tahun kecepatan pertambahan panjang

badan kira-kira 5 cm pertahun.

Pada masa prasekolah dan sekolah anak akan tampak kurus yaitu karena

pertumbuhan beberapa organ, jumlah jaringan bertambah sedemikian rupa sehingga jumlah

jaringan lemak dibawah kulit mengurang.

Masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa merupakan masa yang sangat

penting. Masa ini disebut masa akil balik. Sesaat sebelum dan sewaktu masa akil balik,

jaringan lemak terdapat lagi di bawah kulit, sehingga berat badan bertambah pula. Selama

Page 31: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

masa ini terdapat perbedaan mengenai jarak lemak yang terdapat pada pria dengan wanita.

Pada anak wanita lemak banyak terdapat di sekitar panggul, payudara, dan anggota gerak,

sedangkan pada pria di punggung. Perubahan jaringan lemak dan berat badan pada anak

wanita berlangsung beberapa tahun setelah akil balik, sedangkan pada anak pria berat

badan setelah masa akil balik tidak nyata bertambah. Penambahan berat badan ini

tergantung pada makanan, hormon atau faktor keturunan (Staf Pengajar Ilmu Kesehatan

Anak, 2005).

4. Periode Usia Perkembangan Anak

a. Periode prenatal: Masa konsepsi hingga lahir

1) Embrionik: 2-8 minggu

2) Fetus: 8-40 minggu (lahir)

Rata-rata pertumbuhan yang cepat dan ketergantungan total membuat

masa ini menjadi salah satu periode yang paling genting dalam proses

perkembangan. Hubungan antara kesehatan maternal dan tanda yang pasti

pada bayi baru lahir menekankan pentingnya perawatan prenatal yang

adekuat untuk kesehatan dan kesejahteraan bayi.

b. Periode bayi: Lahir sampai 12 atau 18 bulan

1) Neonatus: Lahir sampai 28 hari

2) Bayi: Satu sampai mendekati 12 bulan

Periode bayi merupakan salah satu perkembangan motorik, kognitif, dan

sosial yang cepat. Melalui hubungan timbal-balik dengan pemberian

perawatan (orang tua), bayi menetapkan dasar kepercayaan di dunia dan

dasar untuk hubungan interpersonal di masa yang akan datang. Tahapan

psikoseksual pada usia ini adalah sensori oral.

Page 32: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

c. Masa kanak-kanak awal: 1-6 tahun

1) Todler: 1 sampai 3 tahun

Pikiran praoperasional, fase prakonseptual (berpikir transduktif).

2) Prasekolah: 3 sampai 6 tahun

Periode ini, yang meluas dari masa anak-anak mencapai peningkatan

daya gerak sampai mereka masuk sekolah, yang ditandai dengan aktivitas

dan penemuan intens. Ini adalah waktu penandaan perkembangan fisik dan

kepribadian. Perkembangan motorik meningkat secara stabil. Anak-anak

pada usia ini mendapatkan bahasa dan perluasan hubungan sosial, belajar

standar peran, meningkatkan kontrol diri dan penguasaan, mengembangkan

peningkatan kesadaran tentang ketergantungan dan kemandirian, dan

mulai mengembangkan konsep diri. Pikiran praoperasional, fase intuitif

(berpikir transduktif) (Wong, 2003).

Masa prasekolah berkorelasi dengan tingkat prelogikal yang

ditandai dengan pemikiran mistik, egosentris, dan pemikiran yang

didominasi dengan persepsi bukan abstraksi. Pemikiran mistik meliputi

animisme, dan kepercayaan yang tidak realistik tentang kekuatan dan

harapan. Anak mungkin percaya bahwa hujan turun karena ada orang yang

sedang membawa payung, matahari terbenam karena lelah, dan perasaan

kecewa pada sibling yang membuat dia sakit (Kliegman et all., 2007).

d. Masa kanak-kanak pertengahan: 6 sampai 11 atau 12 tahun

Seringkali dikatakan sebagai usia sekolah, periode perkembangan ini

merupakan periode dimana anak diarahkan untuk menjauh dari kelompok

keluarga dan berada di tengah dunia yang lebih luas dari hubungan teman

Page 33: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

sebaya. Terdapat kematangan yang stabil pada perkembangan fisik, mental, dan

perkembangan sosial, dengan menekankan pada perkembangan moral yang lebih

awal menjadi lebih penting dalam hubungannya dengan kehidupan yang akan

datang. Ini merupakan periode kritis perkembangan konsep diri.

e. Masa kanak-kanak akhir: 11 sampai 21 tahun

1) Praremaja: 10-13 tahun

2) Remaja: 13-18 tahun

3) Remaja akhir: 18-21 tahun

Periode kacau dari maturasi yang cepat dan perubahan yang dikenal

sebagai remaja dipertimbangkan periode transisi yang dimulai pada saat

mulainya pubertas dan berlanjut sampai titik masuk ke arah dunia dewasa,

yang mungkin terjadi setelah lulus sekolah menengah atas, lulus kuliah, atau

sesudahnya. Maturasi biologis dan kepribadian ada bersama kegelisahan fisik

dan emosi, dan terdapat pendefinisian ulang mngenai konsep diri. Pada

remaja ahir, anak mulai menginternalisasi semua nilai yang telah dipelajari

sebelumnya dan lebih berfokus pada individu daripada kelompok (Potter dan

Perry, 2005).

5. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

Menurut Potter dan Perry (2005) faktor-faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

a. Kekuatan alami

1) Hereditas: genetik menetapkan pembawaan jenis kelamin, ras, rambut,

warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh, dan beberapa keunikan

psikologis yang lebih mendalam.

Page 34: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

2) Tempramen: tempramen ditandai dengan alam perasaan psikologis dimana

anak dilahirkan dan termasuk tipe perilaku mudah, lambat sampai hangat,

dan sulit. Hal tersebut mempengaruhi interaksi antara individu dan

lingkungan.

b. Kekuatan eksternal

1) Keluarga

Tujuan keluarga untuk melindungi dan memberi makan anggota

keluarganya. Fungsi keluarga meliputi keinginan untuk bertahan hidup, rasa

aman, bantuan terhadap perkembangan emosi dan sosial, bantuan dengan

mempertahankan hubungan, penjelasan mengenai masyarakat dan dunia,

dan bantuan dalam mempelajari peran dan perilaku. Keluarga memberi

pengaruh nilai, kepercayaan, adat istiadat, dan pola spesifik dari interaksi

dan komunikasi. Posisi ordinal dan jenis kelamin mempengaruhi interaksi

dan komunikasi individu dalam keluarga.

2) Kelompok teman sebaya

Kelompok teman sebaya memberi pelajaran lingkungan yang baru

dan berbeda. Kelompok teman sebaya memberi pola dan struktur yang

berbeda dalam hal interaksi dan komunikasi, memerlukan gaya perilaku

yang berbeda. Fungsi kelompok teman sebaya termasuk memberikan

individu belajar mengenai kesuksesan dan kegagalan, untuk memvalidasi

dan menantang pikiran, perasaan dan konsep.

Page 35: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

3) Pengalaman hidup

Pengalaman hidup dan proses pembelajaran membiarkan individu

berkembang dengan mengaplikasikan apa yang telah dipelajari pada

kebutuhan yang perlu dipelajari.

Proses pembelajaran meliputi beberapa tahapan, yaitu:

a) Mengenali kebutuhan untuk mengetahui tugas

b) Penguasaan keterampilan untuk menjalankan tugas

c) Penguasaan tugas

4) Kesehatan lingkungan

Tingkat kesehatan mempengaruhi respon individu terhadap

lingkungan dan respons orang lain pada individu tersebut.

5) Kesehatan prenatal

Faktor prekonsepsi (misal faktor genetik dan kromosom, umur

maternal, kesehatan) dan pasca konsepsi (misal nutrisi, peningkatan berat

badan, pemakaian tembakau dan alkohol, masalah medis, dan penggunaan

layanan prenatal) mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari fetal

6) Nutrisi

Pertumbuhan diatur oleh faktor makanan. Nutrisi yang adekuat

mempengaruhi apa dan bagaimana kebutuhan fisiologis, maupun kebutuhan

pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya dipenuhi.

7) Istirahat tidur dan olahraga

Keseimbangan antara istirahat, tidur dan olahraga merupakan hal

yang penting untuk memudahkan tubuh. Keseimbangan mendorong

kesehatan fisiologis dan psikologis.

Page 36: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

8) Status kesehatan

Sakit atau luka berpotensi mengganggu pertumbuhan dan

perkembangan. Sifat dan durasi masalah kesehatan mempengaruhi

dampaknya. Sakit atau cidera yang berkepanjangan bisa menyebabkan

ketidakmampuan untuk mengatasi dan menjawab kebutuhan dan tugas tahap

perkembangan.

9) Lingkungan dan tempat tinggal

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

meliputi musim, iklim, kehidupan sehari-hari, dan status sosial ekonomi.

6. Kebutuhan Spesifik pada Anak

Menurut Rohmah (2009) anak mempunyai kebutuhan yang spesifik(fisik,

psikologis, sosial, spiritual) yang berbeda dengan orang dewasa. Kebutuhan dasar

anak secara garis besar dapat digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu :

a. Kebutuhan fisik-biomedis (asuh): pangan (gizi/ nutrisi, kebutuhan paling

penting); perawatan kesehatan dasar (antara lain imunisasi, pemberian ASI,

penimbangan bayi secara teratur dan periodik, pengobatan sederhana); papa

(pemukiman layak); hygiene, sanitasi, sandang, kesegaran jasmani, dan rekreasi.

b. Kebutuhan emosi dan kasih sayang (asih): pada tahun-tahun pertama kehidupan,

ikatan erat, mesra dan selaras antara ibu dan anak merupakan syarat mutlak

untuk menjamin suatu proses tumbuh kembang yang selaras, baik fisik mental

maupun psikososial. Peran dan kehadiran ibu sedini dan sepermanen mungkin

menjalin rasa aman pada bayinya. Ini diwujudkan dengan kontak fisis (kulit/

mata) dan psikis sedini mungkin (antara lain mendekapkan bayi pada ibunya

sesegera mungkin setelah lahir).

Page 37: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

c. Kebutuhan akan stimulasi mental (asah) yang merupakan cikal bakal bakal

proses pembelajaran (pendidikan dan pelatihan) pada anak. Harus dimulai sedini

mungkin, teritama pada 4 tahun pertama kehidupan. Stimulasi mental ini

mengembangkan aspek mental psikososial: agama, etika, moral, kecerdasan,

kreatifitas, keterampilan, kemandirian, kepribadian, produktivitas dan

sebagainya.

Anak adalah individu yang unik dan bukan orang dewasa mini. Anak juga

bukan merupakan harta atau kekayaan orang tua yang dapat dinilai secara sosial

ekonomi, melainkan masa depan bangsa yang berhak atas pelayanan kesehatan

secara individual. Anak adalah individu yang masih bergantung pada orang dewasa

dan lingkungannya artinya membutuhkan lingkungan yang dapat memfasilitasi

dalam memenuhi kebutuhan dasarnya dan untuk belajar mandiri. Lingkungan yang

dimaksud bisa berupa keluarga (orang tua), pengurus panti (bila anak berada pada

panti asuhan), atau bahkan tanpa orang tua bagi mereka yang hidupnya

menggelandang. Semua individu tersebut menjadi klien dalam keperawatan anak.

3. Konsep Demam

1. Pengertian Demam

Demam adalah kenaikan suhu tubuh yang ditengahi oleh kenaikan titik

ambang regulasi panas hipotalamus. Pusat regulasi/ pengatur panas hipotalamus

mengendalikan suhu tubuh dengan menyeimbangkan sinyal dari reseptor-reseptor

neuronal perifer dingin dan panas. Faktor pengatur lainnya adalah suhu darah yang

bersirkulasi dalam hipotalamus. Integrasi sinyal-sinyal ini mempertahankan agar suhu

di dalam tubuh normal pada titik ambang 37 oC (98,6 oF) dan sedikit berkisar antara 1-

1,5 oC. Suhu aksila mungkin 1 oC lebih rendah daripada suhu di dalam tubuh, sebagian

Page 38: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

karena vasokonstriksi kulit, dan suhu oral mungkin rendah palsu karena adanya

pernapasan yang cepat (Nelson, 2000).

Menurut Dorland (2006) “hipertermia/ Febris/ Demam: pertama, peningkatan

suhu tubuh di atas normal; hal ini dapat diakibatkan oleh stress fisiologik, seperti

ovulasi, sekresi hormon thyroid berlebihan, olahraga berat; sampai lesi sistem saraf

pusat, atau infeksi oleh mikrorganisme; atau ada pejamu proses non infeksi seperti

radang atau pelepasan bahan-bahan tertentu, seperti leukemia. Disebut juga dengan

pyrexia. Kedua, Setiap penyakit yang ditandai dengan peningkatan suhu tubuh”.

Demam diasosiasikan sebagai bagian dari respon fase akut, gejala dari suatu

penyakit dan perjalanan patologis dari suatu penyakit yang mengakibatkan kenaikan

set-point pusat pengaturan suhu tubuh (Styrt dan Sugarman 2005).

Demam dalam bahasa yunani kuno berasal dari pyretos yang berarti api.

Istilah febril berasal dari terminologi latin febris yang berarti demam. Demam atau

yang sering disebut dengan Pireksia atau hipertermia terkontrol adalah gejala medis

yang umum ditemukan, ditandai dengan peningkatan suhu tubuh diatas batas normal

36.5–37.5 °C (98–100 °F) yang berhubungan dengan peningkatan set-point pusat

pengaturan regulasi temperatur. Peningkatan set-point ini akan memicu kenaikan

tonus otot dan menggigil. Kenaikan suhu tubuh umumnya akan diikuti dengan

perasaan dingin, dan akan merasa hangat saat suhu tubuh yang baru tercapai. Demam

merupakan salah satu respon imun tubuh yang berusaha menetralkan infeksi bakteri

maupun virus. Demam dapat disebabkan oleh berbagai kondisi (Wikipedia, 2009).

Demam anak umumnya disebabkan oleh agen mikrobiologi yang dapat dikenali dan

demam dapat menghilang sesudah masa yang singkat. Anak berumur antara 6 bulan

hingga 5 tahun menghadapi risiko untuk mengalami kejang demam sederhana,

Page 39: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

sedangkan mereka yang mendertia epilepsy idiopatik dapat mengalami peningkatan

frekuensi kejang sebagai bagian penyakit demam nonspesifik (Nelson, 2000).

Istilah demam memiliki arti naiknya temperatur tubuh di atas batas normal,

dapat disebabkan oleh kelainan di dalam otak sendiri atau oleh bahan-bahan toksik

yang mempengaruhi pusat pengaturan temperatur. Banyak protein, dan beberapa zat

tertentu lainnya, terutama toksin liposakarida yang dilepaskan oleh bakteri, dapat

menyebabkan peningkatan set-point termostat hipotalamus. Zat yang menimbulkan

efek seperti ini disebut dengan pirogen. Pirogen yang dilepaskan oleh bakteri toksik

atau pirogen yang dilepaskan dari degenerasi jaringan tubuh dapat menyebabkan

demam selama keadaan sakit. Ketika set-point pusat pengaturan temperatur

hipotalamus meningkat lebih tinggi dari tingkat normal, semua mekanisme untuk

meningkatkan temperature tubuh akan bekerja, termasuk pengubahan panas dan

peningkatan pembentukan panas. Dalam beberapa jam setelah set-point ditingkatkan

ke derajat yang lebih tinggi temperatur tubuh juga akan mendekati tingkat ini sehingga

akan terjadi demam (Guyton dan Hall, 1997).

Demam berbeda dengan hipertermia. Peningkatan suhu tubuh bukan karena

perubahan set-point, melainkan akibat insufisiensi termoregulasi tubuh atau produksi

panas yang berlebihan (Thompson, 2005). Peningkatan panas hipotalamus mungkin

disebabkan oleh olahraga berat, hipertermia maligna, syndrome neuroleptik maligna,

hipertiroidisme. Pengurangan kehilangan panas bisa disebabkan oleh pemakaian

selimut berlapis-lapis, keracunan atropine, atau terpajan lingkungan bersuhu tinggi

(Nelson, 2000).

Page 40: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

2. Mekanisme Terjadinya Demam

Demam/pireksia dihubungkan denngan beberapa perbedaan kondisi penyakit.

Berbagai faktor eksternal dapat mempengaruhi secara langsung pusat regulasi suhu

tubuh di hipotalamus untuk menaikkan set point. Meskipun terdapat banyak

ketidakjelasan tentang tahap intermediet didalam prosesnya, namun ini diketahui

bahwa semua jenis faktor demam dapat menyebabkan produksi dan pelepasan

beberapa pirogen internal (substansi penyebab demam).

Toksin dari bakteri misalnya endotoksin bekerja pada monosit dan makrofag

untuk menghasilkan berbagai macam sitokin yang bekrja sebagai pirogen endogen.

Pirogen selanjutnya membawa pesan melalui reseptor yang ada di tubuh untuk

disampaikan kepusat pengatur panas hipotalamus. Pirogen ini akan merangsang

pelepasan asam arakidonat serta mengakibatkan peningkatan produksi prostaglandin

(PGE2). Sitokinin juga dihasilkan oleh sel-sel di SSP apabila terjadi rangsangan oleh

infeksi.

Rangsangan ini akan menimbulkan reaksi menaikkan suhu tubuh dengan cara

menyempitkan pembuluh darah tepid an menghambat sekresi kelenjar keringat.

Pengeluaran panas menurun, terjadilah ketidakseimbangan pembentukan dan

pengeluaran panas dan inilah yang menimbulkan demam. Saat suhu tinggi akan

aktivitas sel makrofag dan sel limfosit T akan dirangsang untuk memerangi zat asing

tersebut dengan meningkatkan proteolisis yang menghasilkan asam amino yang

berperan dalam pembentukan antibody atau sistem kekebalan tubuh. Secara ringkas

proses terjadinya demam akan disajikan pada gambar 1.

Page 41: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

3. Mekanisme Pengaturan Kembali Set-point pada Demam

Menurut Nelson (2000) “Berbagai macam agen infeksius, imunologis, atau

agen yang berkaitan dengan toksin (pirogen eksogen) mengimbas produksi pirogen

endogen oleh sel-sel radang hospes. Pirogen endogen ini adalah sitokin, misalnya

interleukin (IL-1, β IL-1, α IL-6), faktor nekrosis tumor (TNF, α TNF-β), dan

interferon-α (INF). Pirogen endogen menyebabkan demam dalam waktu 10-15 menit,

sedangkan respon demam terhadap pirogen eksogen (misalnya, endotoksin) timbul

lambat memerlukan sintesis dan pelepasan sitokin pirogenik. Sitokin endogen yang

sifatnya pirogenik secara langsung menstimulus hipotalamus untuk memproduksi

prostaglandin E2, yang kemudian mengatur kembali titik ambang pengaturan suhu”.

Peningkatan Set-point

Konservasi Panas Produksi Panas

Demam

Prostaglandin

Trauma / Ischemic injury

Inflamasi Infeksi

Pirogen Endogen

Pirogen Eksogen

Monosit / Makrofag

Daerah Preoptik Hipotalamus

Sitokinin

Gambar 2.1: Mekanisme dasar terjadinya demam (Valita, 2007).

Page 42: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Set point yang tinggi memerintahkan tubuh untuk menaikkan suhu lewat

rangkaian simpatetik dan saraf efferent adrenergik akan memicu konservasi panas

(dengan cara vaskonstriksi) dan kontraksi otot (menggigil). Jalur autonomik dan

endokrine ikut menurunkan penguapan dan mengurangi jumlah cairan yang akan

dipanaskan. Proses ini berjalan terus sampai suhu sudah sesuai dengan termostat, suhu

tubuh terukur akan diatas suhu rata-rata. Saat rangsangan sitokin telah menurun,

termostat diturunkan kembali, sehingga proses pengeluaran panas dan penambahan

jumlah cairan akan berjalan. Termoregulasi ini dibantu korteks serebri dalam

menyesuaikan dengan perilaku (Kaspan, 2006).

4. Fungsi Demam

Demam diketahui terjadi pada semua hewan yang diteliti. Peningkatan suhu

pada demam dapat meningkatkan kerja fagosit untuk mencapi tujuannya. Metabolisme

tubuh meningkat yang dapat meningkatkan fagositosis melalui peningkatan aliran

darah. Demam pada infeksi virus dapat merangsang interferon yang dapat membatasi

perjalanan infeksi virus. Namun, demam tinggi dapat merusak sel, terutama sel-sel di

susunan saraf pusat (Tamboyang dan Corwin, 2000).

5. Karakteristik Demam

a. Kedinginan. Apabila set-point pusat pengatur temperatur hipotalamus berubah

tiba-tiba dari tingkat normal ke tingkat lebih tinggi dari nilai normal sebagai

akibat dari penghancuran jaringan, zat pirogen atau dehidrasi, temperatur tubuh

biasanya membutuhkan waktu beberapa jam untuk mencapai set-point temperatur

yang baru. Temperatur darah yang lebih rendah dari set-point hipotalamus akan

mengakibatkan reaksi umum yang menyebabkan kenaikan temperatur tubuh.

Selama ini orang akan menggigil dan merasa sangat dingin meski temperatur

Page 43: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

tubuhnya di atas normal. Kulit menjadi dingin karena terjadi vasokonstriksi, dan

orang tersebut akan gemetar hingga suhu yang seseuai dengan set-point barunya

tercapai. Kemudain orang tersebut akan merasa panas. Selama faktor yang

menyebabkan pengontrol temperatur diatur terus pada nilai yang tinggi,

temperatur tubuh diatur lebih kurang dengan cara normal tetapi pada tingkat set-

point temperatur yang tinggi (Guyton dan Hall, 1997).

b. Krisis, atau kemerahan

Set-point pengatur temperatur hipotalamus akan segera turun saat faktor-faktor

yang mengakibatkan perubahan set-point dihilangkan. Pada kondisi ini temperatur

tubuh masih tinggi, sedangkan hipotalamus berusaha menurunkan suhu tubuh

sesuai dengan set-point yang telah kembali normal. Keadaan ini analog dengan

pemanasan yang berlebihan pada area preoptik-hipotlamus anterior, yang

menyebabkan keringat banyak dan kulit tiba-tiba menjadi panas karena

vasodilatasi di semua tempat. Perubahan yang tiba-tiba ini dalam demam dikenal

sebagai “krisis”, atau lebih tepatnya “kemerahan”. Pada masa lampau, sebelum

diberi antibiotika, krisis selalu dinantikan karena saat krisis terjadi dokter dengan

segera akan mengetahui penurunan suhu tubuh kliennya akan terjadi (Guyton dan

Hall, 1997).

6. Tipe Demam

a. Demam remiten: setiap hari suhu naik dan kembali turun tetapi tetap di atas suhu

normal

b. Demam intermiten: suhu naik dan akan turun kembali ke ambang suhu normal

tubuhnya

Page 44: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

c. Demam menetap: suhu tubuh berada di atas ambang batas normal dan berfluktuasi

tidak lebih dari 1 oC (Nelson, 2000)

d. Demam Pel-Ebstein: demam spesifik yang diasosiasikan dengan Hodgkin's

lymphoma. Suhu tubuh akan meningkat selama minggu pertama, dan akan

menurun diminggu berikutnya, dan seterusnya (Wikipedia, 2009).

Menurut Nelwan, tipe demam dapat dibagi menjadi lima antara lain:

a. Demam septik, yaitu suhu badan berangsur naik ketingkat yang tinggi sekali pada

malam hari dan turun kembali ke tingkat di atas normal pada pagi hari. Sering

disertai keluhan menggigil dan berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut

turun ketingkat yang normal dinamakan juga demam hektik.

b. Demam remiten, dimana suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah

mencapai titik normal. Perbedaan suhu yang tercatat dapat mencapai dua derajat

dan tidak sebesar perbedaan yang tercatat pada demam septik.

c. Demam intermiten, yaitus suhu badan dapat turun ketingkat yang normal selama

bebarapa jam dalam satu sehari. Bila demam seperti ini terjadi setiap dua hari

sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari bebas demam diantara dua

serangan demam disebut kuartana.

d. Demam kontinyu, merupakan variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari

satu derajat. Pada tingkat demam yang terus-menerus tinggi disebut hiperpireksia.

e. Demam siklik, dimana terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang

diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa demam untuk beberapa hari

yang kemudian diikuti kenaikan suhu seperti semula ( Persatuan Ahli Penyakit

Dalam Indonesia, 2003).

Page 45: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

7. Klasifikasi Demam pada Anak

Kuman beredar dalam darah tidak berenang dalam plasma, tetapi ada

dalam lekosit (intraseluler), limfosit atau makrofag. Keberadaan kuman tidak konstan

dari waktu ke waktu, dan hanya dapat bertahan sementara sebelum menempel dan

berhasil membuat koloni pada jaringan atau dihancurkan oleh sel-sel radang.

Bakteremia digunakan sebagai gold standard deteksi kuman penyebab (postulat

Koch). Kuman hanya berada dalam darah dalam waktu terbatas, sehingga hasil biakan

kuman tidak selalu positif, tergantung pada jumlah darah sampel, jumlah kuman dan

virulensi.

Pada umumnya penggolongan demam anak berdasarkan fokus demam,

antara lain:

a. Demam dengan fokus yang jelas (overt focus)

Anak demam dengan fokus yang jelas akan mudah dikenali secara klinik.

Fokus terdapat pada anak besar, akibat kemampuan tubuhnya melokalisir radang.

Fokus dapat memberikan dugaan akan kemungkinan penyebab etiologik (kuman)

dari kelainan anatomik tersebut. Infeksi saluran kemih, pneumonia, meningitis,

enteritis bakterial, abses, merupakan fokus yang jelas dan pada usia tertentu

kumannya dapat diduga. Detritus yang muncul pada tonsil, furunkel pada kulit,

nanah dari liang telinga, dapat memberikan gambaran kuman apa yang

menyebabkan infeksi. Pemeriksaan biakan jaringan pada fokus dapat menjelaskan

kuman penyebab, fokus pada bayi kecil mungkin disertai bakteremia.

b. Demam tanpa fokus yang jelas (occult focus)

Infeksi selain menyebabkan kelainan anatomik juga dapat menyebabkan

kelainan fungsional, akibat reaksi radang. Fokus yang tidak jelas, gejala kliniknya

Page 46: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

disebabkan oleh adanya mediator yang menyebabkan perubahan faal. Demam

tanpa fokus ini pada usia muda makin tidak jelas gejala kliniknya, karena

keterbatasan tubuh merespon infeksi. Gabungan gejala juga bisa mengakibatkan

demam tanpa fokus yang jelas, misalnya pada anak diare dengan parasit malaria

dalam darah, pneumonia pada anak anemia, kebocoran plasma akibatdemam

berdarah pada anak. Fase lanjutan beberapa penyakit menunjukkan adanya gejala

klinik yang jelas, namun bayi muda belum mampu melokalisir reaksi radang dan

menyebabkan rekasi radang yang sistemik.

c. Demam tanpa penyebab yang jelas (unknown origin)

Deman ini biasanya terdapat pada infeksi kronik dan berjalan lambat, tidak

menunjukkan fokus dan tidak terdapat gejala lain yang mencolok, kecuali demam.

Reaksi radang tidak hanya akibat adanya infeksi tetapi akibat kerusakan jaringan

dan kematian sel, seperti pada anak dengan keganasan atau anak dengan penyakit

autoimun. Pencarian sumber demam menjadi makin rumit dan mahal dan

seringkali tidak tuntas akibat ketidakmampuan teknologi dan finasial (Kaspan,

2006).

3. Konsep Kompres Hangat

1. Pengertian Kompres Hangat

Menurut kamus kedokteran Dorland (2006), kompres berasal dari bahasa

latin compressus yang berarti bantalan dari linen atau materi lain yang dilipat-lipat,

dikenakan dengan tekanan; kadang-kadang mengandung obat, dapat basah ataupun

kering, panas ataupun dingin.

Kompres adalah sepotong balutan kasa yang dilembabkan dengan cairan

hangat yang telah diprogramkan (Potter & Perry, 2005).

Page 47: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Harold (dalam Ambrili, 2007) mendefinisikan kompres hangat sebagai

penggunaan panas yang lembab dengan cara memasukkan kain woll kedalam air

mendidih kemudian diperas.

Jadi kompres hangat merupakan penggunaan panas untuk tujuan tertentu

dengan cara menempelkan atau menekan suatu bahan/ alat yang mengandung panas

selama kurun waktu tertentu.

2. Tujuan Kompres Hangat

Menurut Kozier (dalam Agustiningsih 2008) tujuan penggunaan kompres

hangat adalah sebagai berikut:

a. Membantu penyembuhan luka

b. Mengurangi rasa nyeri lokal

c. Memberikan kenyamanan

d. Memberikan rasa hangat

e. Meningkatkan aliran darah

Menurut Hegner (2003), tujuan kompres antara lain:

a. Membantu menurunkan suhu tubuh

b. Mengurangi rasa sakit atau nyeri

c. Membantu mengurangi perdarahan

d. Membatasi peradangan

3. Efek Panas

Menurut Gabrielle (2001) efek panas dapat dibagi menjadi tiga group:

a. Fisik

Kalor menyebabkan zat cair, padat dan gas mengalami pemuaian segala arah.

Page 48: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

b. Kimia

Kecepatan reaksi kimia akan meningkat dengan peningkatan temperature.

Ini terlihat pada reaksi oksidasi. Permeabilitas membran sel akan meningkat

sesuai dengan peningkatan suhu, pada jaringan akan terjadi peningkatan

metabolism seiring dengan pertukaran antara zat kimia tubuh dengan cairan

tubuh.

c. Biologis

Efek kalor terhadap biologis merupakan sumasi dari efek panas terhadap

fisik dan kimia. Adanya peningkatan sel darah putih secara total dan fenomena

reaksi peradangan serta adanya dilatasi (pelebaran) pembuluh darah yang

mengakibatkan peningkatan sirkulasi darah serta peningkatan tekanan kapiler.

Tekanan O2 dan CO2 di dalam darah akan meningkat sedangkan pH darah akan

mengalami penurunan.

Kozier (dalam Ambrili 2007) mengungkapkan bahwa panas mempunyai efek

yang berbeda dalam tubuh, efek tersebut juga tergantung dari lamanya pemberian

panas. Efek pemberian panas 15-30 menit diantaranya :

a. Vasodilatasi

Kulit akan menjadi kemerahan dan hangat sebagaimana aliran darah kulit

berdilatasi, dana akan mengakibatkan peningkatan aliran darah.

b. Reduksi dari viskositas darah

Penurunan dari viskositas darah juga akibat dari peningkatan aliran darah.

c. Peningkatan metabolism lokal

Metabolism terbaik sejak peningkatan aliran darah lebih banyak membawa

oksigen ke jaringan dan membawa hasil produk

Page 49: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

d. Penurunan aliran darah sekitar pusat

Ketika kapiler kulit distensi, mereka dapat membawa satu setengah sampai dua

pertiga dari total volume darah

e. Stimulasi dari reseptor kulit

Implus dari reseptor panas dikirim ke hipotalamus yang terbagi menjadi dua

bagian, yaitu:

1) Anterior meningkatkan stimulasi panas ketika kehilangan panas

2) Posterior menurunkan panas tubuh ketika di stimulasi

4. Macam – macam Teknik Kompres Penurun Suhu Tubuh

Beberapa teknik dalam memberikan kompres dalam upaya menurunkan suhu tubuh

antara lain:

a. Kompres hangat basah

b. Kompres hangat kering (buli-buli)

c. Kompres dingin basah

d. Kompres dingin kering (kirbat es)

e. Bantal dan selimut listrik

f. Lampu penyinaran, busur panas (Anas Tamsuri dalam Reiga, 2010)

5. Fisiologi Kompres Hangat

Demam merupakan akibat perubahan set point hipotalamus. Pirogen seperti

bakteri atau virus menyebabkan peningkatan suhu tubuh. Saat bakteri dan virus

tersebut masuk kedalam tubuh, pirogen bekerja sebagai antigen, mempengaruhi

system imun dan sel darah putih diproduksi lebih banyak lagi untuk meningkatkan

pertahanan tubuh melawan infeksi. Untuk mencapai set point baru yang lebih tinggi,

tubuh meproduksi dan menghemat panas, dan membutuhkan beberapa jam untuk

Page 50: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

mencapai set point yang baru. Selama periode ini orang tersebut menggigil, gemetar,

dan merasa kedinginan meskipun suhu tubuh meningkat. Fase menggigil berahir

ketika set point baru tercapai. Selama fase berikutnya suhu tubuh pasen akan stabil,

dan pasen akan merasa hangat dan kering. Jika set point baru telah melampaui batas

atau pirogen telah dihilangkan maka akan terjadi fase ketiga yaitu episode febris. Set

point hipotalamus turun, menimbulkan respon pengeluaran panas, kulit menjadi

hangat dan kemerahan karena vasodilatasi. Diaphoresis membantu efaporasi

pengeluaran panas. Ketika demam berhenti maka klien menjadi afebris (Potter dan

Perry, 2005).

Pemberian kompres panas/hangat pada daerah tubuh akan memberikan sinyal

ke hypothalamus melalui susmsum tulang belakang. Ketika reseptor yang peka

terhadap panas di hypothalamus dirangsang, sistem efektor mengeluarkan sinyal yang

memulai berkeringat dan vasodilatasi perifer. Perubahan ukuran pembuluh darah

diatur oleh pusat vasomotor pada medulla oblongata dari tangkai otak, dibawah

pengaruh hypotalamik bagian anterior sehingga terjadi vasodilatasi. Vasodilatasi ini

menyebabkan pembuangan/kehilangan energi/ panas melalui kulit meningkat (Potter

dan Perry, 2005).

Sebagian besar produksi panas di dalam tubuh dihasilkan pada organ dalam

seperti hati, jantung, dan otot rangka selama bekerja. Kemudian panas ini dihantarkan

dari organ dan jaringan yang lebih dalam kekulit, dimana panas hilang ke udara dan

sekitarnya. Oleh karena itu, laju hilangnya panas ditentukan hampir seluruhnya oleh

dua faktor yaitu seberapa cepat pans dapat di konduksi kemudian dapat dihantarkan

dari kulit sekitarnya (Guyton, 1997)

Page 51: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

4. Kompres Hangat Konvensional Teknik Blok Aksila

1. Pengertian Kompres Hangat Konvensional Teknik Blok Aksila

Kompres hangat Konvensional blok aksila adalah pemberian kompres hangat

yang dilakukan pada reseptor suhu pada tubuh dengan menggunakan media botol

disposable yang diberi air hangat pada klien dengan peningkatan suhu tubuh ≥

37,5oC yang berguna untuk mengeluarkan panas tubuh (Valita, 2007).

2. Tujuan Kompres Konvensional Blok Aksila

Kompres hangat bertujuan untuk menurunkan suhu tubuh dan mencegah

terjadinya situasi yang dapat lebih memperburuk kondisi klien (Hegner, 2003).

Pemakaian kompres hangat terbukti efektif menurunkan suhu tubuh pada anak

dengan demam (Valita, 2007).

3. Teknik Kompres Konvensional Blok Aksila

a. Persiapan

1) Pembalut atau kain segitiga atau sapu tangan

2) Perlak kecil dan alasnya

3) Mangkok

4) Bengkok

5) Sampiran

b. Pelaksanaan

1) Memberitahu dan menjelaskan kepada klien tentang prosedur yang akan

diberikan

2) Menutup tirai bila perlu

3) Membawa alat-alat ke dekat pasien

4) Mencuci tangan

Page 52: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

5) Memasang alas di bagian bawah aksila

6) Menuangkan air hangat kedalam mangkok yang berisi kain kasa. Suhu air

±40 oC (Valita, 2007; Suminto, 2004).

7) Mengambil sepotong kain kasa lalu diperas

8) Membentangkan kain kasa tersebut pada aksila

9) Mengganti kasa tiap 2 menit dengan kain kasa yang direndam dalam air

hangat, dan kain kasa yang sudah dipakai dibuang ke bengkok

10) Melakukan prosedur yang sama selama 15-20 menit

11) Merapikan klien

12) Membereskan alat-alat

13) Mencuci tangan (Suminto, 2004).

5. Kompres Hangat Teknik Tepid Sponge

1. Pengertian Kompres Hangat Teknik Tepid Sponge

Tepid sponge adalah sebuah teknik kompres hangat yang menggabungkan

teknik kompres blok pada pembuluh darah besar superficial dengan teknik seka.

Telah di uji di berbagai negara dimana di setiap publikasi riset menghasilkan

kesimpulan yang bervariasi. Namun fakta menunjukkan bahwa pemberian

acetaminophen yang diiringi dengan pemberian hydrotheraphy Tepid Sponge

memiliki keunggulan dalam mempercepat penurunan suhu anak dengan demam pada

satu jam pertama dibandingkan dengan anak yang hanya diberi acetaminophen saja

(Wilson, 1995)

Temperatur tubuh yang mencapia 39 oC akan mengakibatkan kulit hangat,

kemerahan, dan nyeri kepala. Pemilihan tepid sponge sebagai terapi dapat

Page 53: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

menurunkan suhu dan mengurangi ansietas yang diakibatkan oleh penyakitnya

(Janis, 2010).

2. Tujuan Tepid Sponge

Tujuan Utama dari tepid sponge adalah menurunkan suhu klien khususnya

pada anak dengan demam.

3. Manfaat Tepid Sponge

Menurut Janis (2010) manfaat dari pemberian tepid sponge adalah

menurunkan suhu tubuh yang sedang mengalami demam, memberikan rasa nyaman,

mengurangi nyeri dan ansietas yang diakibatkan oleh penyakit yang mendasari

demam. Tepid sponge juga sangat bermanfaat pada anak yang memiliki riwayat

kejang demam dan penyakit liver (Wilson, 1995).

4. Teknik tepid sponge

a. Persiapan

1) Handuk/saputangan

2) Selimut

3) Baju mandi (jika ada)

4) Perlak

5) Handschoen

6) Thermometer

7) Mangkuk atau bak berisi air hangat.

b. Pelaksanaan

1) Mengkaji kondisi klien.

2) Menjelaskan prosedur yang akan dilaksanakan kepada klien

3) Membawa peralatan ke dekat klien

Page 54: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

4) Mencuci tangan

5) Menutup pintu dan jendela sebelum memulai prosedur

6) Mengatur posisi klien senyaman mungkin

7) Menempatkan perlak dibawah klien

8) Memakai sarung tangan

9) Membuka pakaian klien dengan hati-hati

10) Mengisi bak dengan air hangat. Suhu air 28-32 oC (Alves et all., 2008).

11) Memasukkan handuk/saputangan ke dalam bak.

12) Memeras handuk/ saputangan dan menempatkan handuk/saputangan di dahi,

ketiak, dan selangkangan.

13) Mengusap bagian ekstremitas klien selama lima menit. Kemudian bagian

punggung klien selama 5-10 menit

14) Memonitor respon klien

15) Mengganti pakaian klien dengan pakaian yang tipis dan menyerap keringat

16) Mengganti sprei (bila memungkinkan) dan memindahkan perlak dan alat-alat

yang dipakai

17) Mendokumentasikan tindakan

B. Penelitian yang Relevan

1. Kompres Hangat Konvensional Teknik Blok Aksila

a. Penelitian yang dilakukan oleh Triredjeki (2002) yang melakukan penelitian

tentang perbandingan kompres dingin dan kompres hangat. Penelitian ini

menggunakan metode penelitian eksperimen, menggunakan sampel anak umur 5

sampai 12 tahun dengan cara random ordinal berjumlah 30 anak. Hasil dari

Page 55: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

penelitian tersebut adalah kompres hangat lebih efektif dari pada kompres dingin

untuk menurunkan panas melalui proses evaporasi.

b. Penelitian yang dilakukan oleh Purwanti (2006) yang berjudul “Pengaruh

Kompres Hangat Terhadap Perubahan Suhu Tubuh Pasien Anak Hipertermi di

RSUD Dr. Moewardi Surakarta”. Penelitian ini menggunakan metode pre

eksperimen dengan design one group pre test dan post test design, sampel

yang di ambil anak umur 2 tahun sampai 12 tahun. Hasil dari penelitian ini

adalah adanya pengaruh pemberian kompres hangat pada penurunan suhu anak

demam.

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Purwanti dengan penelitian

yang dilakukan sekarang adalah pada metode penelitian yang digunakan.

Purwanti menggunakan metode penelitian pre eksperimen dengan design one

group pre test dan post test yang menitikberatkan pada perbedaan suhu

sebelum dan sesudah dilakukan kompres hangat.

Sedangkan penelitian yang dilakukan sekarang menggunakan metode

penelitian eksperimen dengan desain Randomized Control Trial yang

menitikberatkan pada perbedaan penurunan suhu pada kedua kelompok

perlakuan. Sampel yang diambil pada penelitian ini adalah anak dengan usia 1 –

12 tahun.

c. Valita (2007), melalui penelitiannya yang berjudul “Perbedaan Penurunan Suhu

Klien Febris antara Kompres Hangat Pada Reseptor Suhu (Aksila) dengan Tanpa

Kompres Hangat (Studi Kasus di Ruang Anak RSU Dr Saiful Anwar Malang)”

menunjukkan bahwa ada perbedaan penurunan suhu yang signifikan pada klien

febris antara klien dengan pemberian kompres hangat dan klien tanpa pemberian

Page 56: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

kompres hangat pada reseptor suhu aksila.

Penelitian ini menggunakan jenis eksperimen kuasi dengan pre-test and

post-test witht control group design dengan teknik sampling purposive sampling

dengan jumlah sample 20 orang. Perbedaan dengan penelitian yang akan

dilakukan adalah teknik dan jumlah sampel penelitian yang akan diambil.

Dimana pada penlitian ini akan menggunakan teknik simple random sampling

dengan jumlah sampel 30 orang.

d. Penelitian yang dilakukan oleh Suminto (2004) yang berjudul “Perbandingan

Keefektifan Penggunaan Kompres Hangat di Temporal dengan Kompres Hangat

di Aksila dalam Menurunkan Suhu Tubuh Pasien Dengan Demam Thypoid di

Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Jember” menunjukkan bahwa

pemberian kompres hangat di aksila lebih cepat dalam menurunkan suhu tubuh

pada klien dengan demam tifoid dibandingkan dengan pemberian kompres

hangat ditemporal.

Metode yang dipakai oleh Suminto adalah eksperimen kuasi dengan

rancangan pre-test and post-test two group without control group design ,

metode yang juga dipakai oleh penulis untuk melaksanakan penelitian ini.

Namun perbedaanya adalah pada jumlah sampel dan teknik samplingnya dimana

pada penelitian yang dilakukan oleh suminto adalah menggunakan purposive

sampling dengan jumlah 20 sampel, sedangkan pada penelitian ini jumlah

sampel diperbanyak menjadi 30 sampel dengan menggunakan teknik simple

random sampling.

Riset terkait di atas memiliki beberapa kekurangan diantaranya tidak

mempertimbangkan adanya pengaruh tipe demam, status nutrisi dan status

Page 57: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

cairan terhadap penurunan suhu pada anak. beberapa faktor diatas akan menjadi

perancu yang dapat mengaburkan hasil penelitian. Oleh karena itu pada penlitian

yang akan saya lakukan ini akan memasukkan faktor-faktor diatas untuk

meminimalisir faktor bias yang akan mempengaruhi hasil penelitian.

2. Kompres Hangat Teknik Tepid Sponge

a. Penelitian Alves dan Almeida (2008) yang berjudul “Tepid Sponging Plus

Dipyrone Versus Dipyrone Alone in Reducing Body Temperature in Febrile

Children” menunjukkan kelompok perlakuan dengan tepid sponge dan Dipyrone

memiliki kemampuan menurunkan suhu tubuh anak dengan febris dibandingkan

dengan anak yang hanya mendapatkan Dipyrone, meskipun dilaporkan

penambahan tepid sponge mengakibatkan sedikit ketidaknyamanan, dan

iritabilitas pada mayoritas responden.

Riset ini menggunakan metode True Experimental dengan disain pre-

test and post-test two group without control group design (p < 0,001). Jumlah

sampel mencapai 120 anak dengan usia 6 – 60 bulan yang didapatkan dengan

teknik simple random sampling. Desain yang digunakan ini sama dengan desain

yang akan digunakan oleh penulis pada penelitian yang akan dilakukan bulan

ini. Meskipun penelitian yang akan dilakukan masih menggunakan metode

eksperimen semu dengan jumlah sample yang lebih sedikit yaitu 30 anak dengan

cara non random sampling. Namun penulis berusaha untuk memodifikasi

beberapa faktor yang terkait dengan variabel penelitian agar hasil penelitian

tetap valid dan bisa dipertanggungjawabkan.

b. Melalui Department of Child Health Nursing of India, Bantonisamy et all.

(2008) dengan risetnya yang berjudul “Comparative Effectiveness of Tepid

Page 58: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Sponging and Antipyretic Drugs Versus Only Antipyretic Drug in The

Management of Fever Among Children” membuktikan bahwa anak dengan

perlakuan Tepid Sponge dan antipiretik mengalami penurunan suhu tubuh yang

lebih cepat dibandingkan dengan anak yang hanya diberi antipiretik saja. Namun

dua jam setelah perlakuan kedua kelompok tersebut mencapai suhu yang sama.

Peneltitan ini menggunakan metode true experimental dengan rancang

bangun pre-test and post-test group with control group design. Jumlah sampel

150 anak dengan usia 6 bulan – 12 tahun dengan cara randomisasi.

Penelitian sejenis juga dilakukan oleh Sharber (1997) menghasilkan

kesimpulan yang sama dengan peneliti terdahulu. Namunn pada penelitian ini

menggunakan metode eksperimen semu yang diterapkan pada 20 anak dengan

usia 5-68 tahun.

c. Liverpool School of Tropical Medicine Melalui riset yang dilakukan oleh Mahar

et all. (1994) dengan judul “Tepid Sponging to Reduce Temperature in Febrile

Children in a Tropical Climate” membuktikan bahwa pemberian antipiretik dan

tepid sponge mempercepat penurunan suhu tubuh pada anak dengan demam di

wilayah dengan iklim tropis.

Penelitian yang dilaksanakan di Department of the Children's Hospital,

Bangkok, Thailand ini menggunakan metode true experimental dengan rancang

bangun pre-test and post-test group with control group design. Sample di ambil

pada anak dengan usia 6-53 bulan sebanyak 75 sampel dengan teknik simple

random sampling.

Page 59: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Namun pada beberapa penelitian diatas tidak mempertimbangkan

adanya tipe demam, status nutrisi dan hidrasi terhadap penurunan suhu pada

anak. sehingga penulis merasa perlu menambahkan faktor-faktor tersebut

sebagai faktor yang turut dipertimbangkan dalam peneltian dengan cara

memasukkan ketiga faktor tersebut kedalam kriteria eksklusi sample penelitian.

Sehingga dengan demikian diharapkan faktor bias penelitian akan berkurang dan

riset ini mampu menghasilkan kesimpulan yang akurat dan bisa

dipertanggungjawabkan.

C. Kerangka Berpikir

: Diteliti : Tidak diteliti

Gambar 2.2: Kerangka berpikir Efektivitas Kompres Tepid Sponge yang Dilakukan Ibu Dalam Menurunkan Demam Pada Anak

Pendidikan Kesehatan

IbuMenurunkan set point

thermostat hipotalamus

Pemberian kompres hangat

konvensional teknik blok aksila

Anak demam dengan

karakteristik:

1. Umur

2. Tipe demam

3. Status hidrasi

4. Status nutrisi

Penurunan suhu tubuh anak

Menurunkan set point thermostat

hipotalamus Pemberian kompres hangat teknik Tepid

Sponge Meningkatkan

vasodilatasi vaskuler

Ibu Evaporasi dan konduksi panas

meningkat

Confounding Variable

1. Suhu lingkungan 2. Pengaruh hormonal 3. Stres

Pendidikan Kesehatan

Page 60: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

D. Hipotesis Penelitian

Kompres Tepid Sponge yang Dilakukan Ibu Efektif Dalam Menurunkan Demam

Pada Anak.

Page 61: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain Randomized Control Trial (RCT).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Mumbulsari kabupaten Jember pada

tanggal 6 Pebruari sampai dengan 15 Maret 2011.

C. Populasi dan Sampel

Populasi sasaran pada penelitian ini adalah anak dengan demam. Sedangkan

populasi sumbernya adalah anak dengan demam yang dirawat di Puskesmas Mumbulsari.

Sampel dipilih dengan simple random sampling. Adapun kriteria restriksi dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut: kriteria inklusi antara lain: Anak demam yang

dirawat Puskesmas Mumbulsari dengan usia 1–12 tahun, mendapatkan terapi antipiretik

parasetamol, orang tua mengijinkan anak untuk menjadi responden, orang tua bersedia

diberikan pendidikan kesehatan dan kooperatif. Kriteria ekslusinya antara lain: Klien

penderita demam siklik, klien mengalami dehidrasi berat, klien dengan kekurangan

nutrisi kronis ataupun dengan obesitas. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini

adalah 30 anak.

Page 62: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

D. Rancangan Penelitian

Gambar 3.1 Kerangka penelitian

E. Variabel Penelitian

1. Variabel independen

a. Teknik kompres konvensional blok aksila yang dilakukan Ibu

b. Teknik kompres tepid sponge yang dilakukan Ibu

2. Variabel dependen

Penurunan suhu tubuh.

Populasi Sasaran Semua anak dengan demam

Populasi Sumber Anak dengan demam yang dirawat

di Puskesmas Mumbulsari

Memenuhi syarat Tidak memenuhi syarat

Restriksi

Informed Consent

Setuju partisipasi Menolak partisipasi

Sampel

Randomisasi

Kompres tepid sponge Kompres konvesional

Pengukuran suhu tubuh

Uji t

Kesimpulan

Page 63: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

F. Definisi Operasional

Definisi operasional dari masing-masing variable adalah sebagai berikut :

1. Kompres hangat konvensional teknik blok aksila adalah Pemberian kompres hangat

selama 15-20 menit yang ditempatkan di ketiak klien anak dengan usia 1-12 tahun

yang mengalami peningkatan suhu > 37,5 oC aksila akibat perubahan set point

pengaturan suhu tubuhnya.

Alat ukur : Protap tindakan pemberian kompres hangat konvensional teknik blok

aksila

2. Kompres hangat teknik Tepid Sponge adalah pemberian kompres hangat yang

ditempatkan dibeberapa reseptor suhu tubuh dan ektremitas dengan cara

menempelkan washlap dan menyeka selama 10-15 menit pada klien anak dengan usia

1-12 tahun dengan kenaikan suhu tubuh > 37,5 oC aksila akibat perubahan set poin

pengaturan suhu tubuhnya.

Alat ukur : Protap tindakan pemberian kompres hangat konvensional teknik blok

aksila

3. Penurunan suhu tubuh pada anak adalah perubahan suhu tubuh anak dengan usia 1-12

tahun yang mengalami peningkatan suhu > 37,5 oC yang didapatkan dari pengukuran

perbedaan suhu tubuh responden sebelum diberi perlakuan dengan suhu tubuh setelah

diberi perlakuan dengan parameter : Pengukuran suhu tubuh dengan termometer oral

dilakukan beberapa kali, yaitu 5, 15, 30, 60, 90 dan 120 menit terhitung setelah

pemberian kompres dihentikan.

Alat ukur : Termometer dan lembar observasi

Hasil ukur : Perbedaan suhu oral sebelum dan sesudah diberi perlakuan

Page 64: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah termometer oral. Hasil pengukuran dengan termometer

oral ini kemudian dimasukan pada lembar observasi untuk ditabulasi.

H. Teknik Pengumpulan Data

1. Tahap Persiapan

Sebelum membuat proposal penelitian, peneliti melakukan studi

pendahuluan terlebih dahulu, kemudian peneliti membuat proposal penelitian.

Setelah proposal penelitian ini disetujui oleh institusi (Program Studi Kedokteran

Keluarga Program Pasca Sarjana Universiras Sebelas Maret Surakarta) peneliti

mengajukan ijin penelitian proposal kepada Kepala Puskesmas Mumbulsari untuk

dapat melakukan penelitian ditempat tersebut.

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah mendapatkan ijin dari Puskesmas Mumbulsari peneliti akan

mengadakan pendekatan dengan responden dan keluarga yang ada di Puskesmas

Mumbulsari untuk mendapatkan persetujuan dari orang tua calon responden selaku

penanggung jawab dari responden penelitian.

Metode penentuan klien anak yang akan menjadi responden adalah sebagai

berikut:

a. Peneliti akan menemui klien anak dengan demam yang akan menjadi calon

responden sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan.

b. Calon responden yang telah memenuhi kriteria inklusi akan diberi informed

consent agar calon responden dalam hal ini yang diwakili oleh orang tua klien

Page 65: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

tahu maksud dan tujuan dari penelitian ini, sekaligus sebagai bukti legal bahwa

klien telah bersedia menjadi responden.

c. Setiap responden yang ditemui diberi penomeran secara berurutan dari nomor 1

hingga nomor 30

d. Pemilahan responden didasarkan pada nomer urut, setiap responden akan diberi

penomeran dari angka 1 sampai dengan 30. Kemudian responden akan di acak

untuk menentukan apakah masuk dalam kelompok kontrol atau dalam kelompok

perlakuan.

e. Setelah dipilah, Ibu klien akan diberi pendidikan kesehatan tentang perlakuan

kompres hangat blok aksila untuk kelompok kontrol dan kompres hangat Tepid

Sponge untuk kelompok perlaku sesuai dengan protokol intervensi yang ada

pada lampiran.

f. Setelah dilakukan perlakuan, hasil pengukuran suhu akan dimasukkan kedalam

lembar observasi dan kemdian ditabulasi.

g. Setelah data terkumpul, data tersebut akan dicek kemudian data akan ditabulasi

untuk kemudian dikaji. Hasil dari tabulasi data akan diolah sesuai dengan uji

statistik.

I. Analisis Data

Data kontinu karakteristik sampel dideskripsikan dalam mean, median, modus,

dan standart deviasi, nilai minimal, dan nilai maksimal. Sedangkan data katagorikal

dideskripsikan dalam frekuensi dan persen. Keefektifan Tepid Sponge dalam menurunkan

demam pada anak dianalisis dengan menggunakan uji t.

Page 66: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Bab ini akan menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 6

Pebruari – 15 Maret 2011 pada anak dengan demam yang dirawat di Puskesmas Mumbulsari

dengan jumlah responden sebanyak 30 anak. Data akan disajikan dalam bentuk tabel,

diagram, dan narasi yang meliputi: data umum yang berisi karakteristik responden yang

meliputi: usia, staus hidrasi, dan status nutrisi, juga data khusus yang meliputi penurunan suhu

pada anak dengan demam yang diberi perlakuan kompres hangat konvensional dan juga pada

anak yang diberi kompres hangat dengan metode tepid sponge. Kemudian data yang ada di

analisis dan diuji dengan T-Test untuk mengetahui keefektifan kompres dengan metode Tepid

Sponge yang dilakukan Ibu dalam menurunkan suhu pada anak dengan demam.

1. Gambaran Karakteristik Demografi Subyek Penelitian

Tabel 4.1 Distribusi Responden Pada Kelompok Konvensional dan Tepid Sponge Menurut

Karakteristik Pada Anak Dengan Demam Di Puskesmas Mumbulsari 2011 n = 30

Data Demografi

Kelompok Konvensional

Kelompok Tepid Sponge

Total

P Value

n % N % n % Umur: 1-3 tahun 4-12 tahun

4 11

26,7 73,3

9 6

60 40

13 17

43,3 56,7

0,141

Status Nutrisi: Kurang Baik

6 9

40,0 60,0

4 11

26,7 73,3

10 20

33,3 66,7

0,699

Status Hidrasi : Dehidrasi ringan-sedang Tanpa Dehidrasi

7 8

46,7

53,3

9

6

60,0

40,0

16

14

53,3

46,7

0,714

Page 67: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Hasil analisis karakteristik demografi tentang umur diperoleh bahwa pada umur

1-3 tahun memiliki jumlah yang berbeda yaitu 4 responden (26,7 %) pada kelompok

konvensional dan 9 responden (60%) pada kelompok tepid sponge. Sedangkan pada

responden dengan usia 4-12 tahun terdapat 11 responden (73,3 %) pada kelompok

konvensional, sedangkan pada kelompok tepid sponge terdapat 6 responden (40 %). Hasil

uji statistik diperoleh nilai P Value antara kedua kelompok tersebut adalah P = 0,141, jadi

tidak didapatkan perbedaan kelompok umur antara kelompok perlakuan kompres hangat

konvensional dan kelompok perlakuan kompres hangat tepid sponge

Analisis distribusi responden berdasarkan status nutrisi menunjukkan distribusi

terbanyak berada pada status gizi baik, yaitu sebanyak 9 responden (60%) pada kelompok

perlakuan kompres hangat konvensional dan 11 responden (73,3 %) pada kelompok

perlakuan kompres hangat Tepid Sponge. Responden dengan status gizi kurang sebanyak

6 anak (40%) pada kelompok perlakuan kompres hangat konvensional, dan sebanyak 4

anak (26,7%) pada kelompok perlakuan kompres hangat Tepid Sponge. Hasil uji statistik

diperoleh nilai P Value antara kedua kelompok tersebut adalah P = 0,699, jadi tidak

didapatkan perbedaan karakteristik status nutrisi antara kelompok perlakuan kompres

hangat konvensional dan kelompok perlakuan kompres hangat tepid sponge.

Hasil analisis karakteristik demografi status hidrasi diperoleh bahwa pada

kelompok perlakuan kompres hangat konvensional responden dengan dehidrasi ringan-

sedang sebanyak 7 responden (46,7%), sedangkan responden dengan status hidrasi

adekuat (tanpa dehidrasi) sebanyak 8 responden (53,3%). Sedangkan pada kelompok

perlakuan kompres hangat Tepid Sponge responden dengan dehidrasi ringan sedang

sebanyak sembilan anak (60%), sedangkan responden dengan tanpa dehidrasi sebanyak 6

anak (40%). Hasil uji statistik diperoleh nilai P Value antara kedua kelompok tersebut

Page 68: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

adalah P = 0,714, jadi tidak didapatkan perbedaan karakteristik status hidrasi antara

kelompok perlakuan kompres hangat konvensional dan kelompok perlakuan kompres

hangat tepid sponge.

Dari data statistik karakteristik responden yang telah diuji homogenitasnya

ditemukan bahwa ketiga karakteristik pada variabel umur, status nutrisi, dan status hidrasi

yang di uji memiliki P > α yang artinya Ho gagal ditolak. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa karakteristik sampel pada kedua kelompok adalah homogen.

2. Data Khusus

1. Suhu awal responden pada kelompok perlakuan kompres hangat konvensional dan

kompres hangat tepid sponge.

Tabel 4.2 Suhu Awal Responden Pada Kelompok Perlakuan Kompres Hangat Konvensional Dan

Kompres Hangat Tepid Sponge Di Puskesmas Mumbulsari 2011 n = 30

Deskriptif Konvensional Tepid Sponge

N Mean Median Modus Std. Deviasi Minimum Maximum

15 38,8 38,500 38,3 0,8207 38,0 40,5

15 39,1 39,000 38,5 0,705 38,4 40,5

Tabel 4.2 memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan nilai suhu awal antara

kelompok kompres hangat konvensional dan kompres hangat tepid sponge. Pada

kelompok kompres hangat konvensional nilai rata-rata = 38,8 oC, median = 38,5 oC,

modus = 38,3 oC, standar deviasi = 0,8207 oC, nilai minimum = 38,0 oC, dan

maksimum = 40,5 oC. Sedangkan pada kelompok tepid sponge nilai mean = 39,1 oC,

median = 39 oC, modus = 38,5 oC, standar deviasi 0,705, nilai maksimum = 38,4 oC,

Page 69: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

dan nilai maksimumnya = 40,5 oC. Data diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata,

median, modus, nilai maksimum dan minimum lebih besar pada kelompok perlakuan

tepid sponge.

2. Suhu akhir responden pada kelompok perlakuan kompres hangat konvensional dan

kompres hangat tepid sponge.

Tabel 4.3 Suhu Akhir Responden Pada Kelompok Perlakuan Kompres Hangat Konvensional Dan

Kompres Hangat Tepid Sponge Di Puskesmas Mumbulsari n = 30

Deskriptif Konvensional Tepid Sponge

N Mean Median Modus Std. Deviasi Minimum Maximum

15 38,5 38,3 38,2 0,7618 37,5 40,4

15 38,2 38,100 37,5 0,6501 37,1 39,4

Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan nilai suhu akhir antara

kelompok kompres hangat konvensional dan kompres hangat tepid sponge. Pada

kelompok kompres hangat konvensional nilai rata-rata = 38,5 oC, median = 38,3 oC,

modus = 38,2 oC, standar deviasi = 0,7618 oC, nilai minimum = 37,5 oC, dan

maksimum = 40,4 oC. Sedangkana pada kelompok tepid sponge nilai mean = 38,2

oC, median = 38,1 oC, modus = 37,5 oC, standar deviasi 0,6501, nilai maksimum =

37,1 oC, dan nilai maksimumnya = 39,4 oC. Tidak seperti data pada suhu awal

sampel, data diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata, median, modus, nilai

maksimum dan minimum lebih kecil pada kelompok tepid sponge.

3. Nilai suhu awal dan suhu akhir pada anak dengan perlakuan kompres hangat

konvensional dan kompres hangat tepid sponge.

Page 70: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Tabel 4.4 Tabulasi fluktuasi Suhu Responden Mulai Suhu Awal Hingga Suhu Diakhir Pengukuran Pada

Anak Dengan Demam Yang Mendapat Perlakuan Kompres Hangat Konvensional Puskesmas Mumbulsari 2011

n = 15

No Resp

.

Nama Responden

No. Register

Suhu Awal

Suhu Setelah Perlakuan Penurunan Suhu Pada

Akhir Pengukuran

5' 15' 30' 60' 90' 120'

1 SC 2968 38,2 38 38,2 38,9 38,5 38,5 38,4 -0,2 2 AR 2913 40,5 39,4 39,3 39,6 39,4 39,1 39,3 1,2 3 I 2976 38,7 38,4 38,3 37,5 38 37,7 37,6 1,1 4 SN 2957 38,6 38,3 37,8 37,9 37,9 36,5 37,8 0,8 5 H 2073 38,9 38,9 39,7 39,2 38,8 38,7 38,9 0 6 V 2961 38,8 38,4 38,7 39,3 39,1 38,6 38,4 0,4 7 SH 1731 38,3 39,2 39,2 39 39,1 38,7 37,5 0,8 8 R 2962 38,3 38 38,3 38 38,3 38,4 38,2 0,1 9 A 3929 40,5 39,2 39,4 39,7 40,2 40,5 40,4 0,1 10 R 4771 38,4 38,4 38,6 38,4 38,2 37,5 37,5 0,9 11 L 4770 38 38,2 38 38,2 38,2 38,3 38,2 -0,2 12 C 3635 38,5 37,1 37,4 37,6 37,9 38,5 39,3 -0,8 13 N 2861 38,4 38,1 38,4 38,1 38,4 38,3 38,3 0,1 14 K 4774 40 40 40,5 40,1 39,1 37,8 38,8 1,2

15 L 2862 38,3 38 38,3 38 38,3 38,4 38,2 0,1

Page 71: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Tabel 4.5 Tabulasi fluktuasi Suhu Responden Mulai Suhu Awal Hingga Suhu Diakhir Pengukuran Pada

Anak Dengan Demam Yang Mendapat Perlakuan Kompres Hangat Tepid Sponge Di Puskesmas Mumbulsari 2011

n = 15

No Resp

Nama Responden

No. Register

Suhu Awal

Suhu Setelah Perlakuan Penurunan Suhu Pada

Akhir Pengukuran

5' 15' 30' 60' 90' 120'

16 D 4157 38,6 39,5 39,2 39 38,4 38,6 38,9 -0,3 17 H 4776 38,5 39,5 38,3 37,8 38,2 38,5 38,7 -0,2 18 R 4765 40,5 40,4 39,1 38,9 38,9 38,6 39,4 1,1 19 MB 4753 40,5 39,5 39,3 38,5 38,7 38,5 39 1,5 20 KJ 4782 38,7 38,1 38,1 37,7 37,4 37,2 37,5 1,2 21 S 2944 38,4 39 38,9 38,1 38 37,7 37,5 0,9 22 R 2985 39,2 39,4 39,5 39 38,7 38,2 38 1,2 23 N 2984 39,9 39,8 40 39,3 39 39,1 38,5 1,4 24 A 4784 38,5 38,6 38,3 38,2 37,8 37,9 37,7 0,8 25 R 4789 39,5 39,5 39,5 37,5 37,5 37,6 37,5 2 26 F 4897 38,5 38,5 37,5 38 37 37,2 37,1 1,4 27 N 4785 39,2 39,3 39,2 39 38,2 38 38,3 0,9 28 FQ 4780 39,2 38,9 40 38,2 38 38,1 38,1 1,1 29 AV 4781 38,7 38,7 38,5 38,2 37,7 37,7 38 0,7 30 RS 4685 39 38,9 39 38,5 38,2 37,9 38,1 0,9

Page 72: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Tabel 4.6 Perbedaan Rerata Nilai Suhu Awal dan Suhu Akhir pada Anak dengan Perlakuan Kompres

Hangat Konvensional dan Kompres Hangat Tepid Sponge Di Puskesmas Mumbulsari 2011

n = 30 Kelompok Responden

Suhu Tubuh P ValueSuhu Awal Suhu Akhir Selisih Suhu

N oC N oC oC Kelompok

konvensional Kelompok tepid

sponge

15

15

38,8

39,1

15

15

38,5

38,2

0,3

0,9

0,038

0,000

Bila dilihat dari tabel 4.6, perbedaan suhu awal dan suhu akhir terjadi pada

kedua kelompok perlakuan yaitu kelompok perlakuan konvensional dan kelompok

tepid sponge. Pada kelompok konvensional nilai rerata suhu awal 38,8 oC dan suhu

akhir 38,5 oC, dengan rerata selisih suhu tubuh sebesar 0,3 oC. Setelah dilakukan uji

statistik dengan menggunakan t-test untuk mengetahui adanya perbedaan antara suhu

awal dan suhu akhir yang diartikan sebagai nilai penurunan suhu tubu pada

kelompok perlakuan kompres hangat konvensional didapatkan nilai P value 0,038

yang artinya ada perbedaan yang signifikan antara suhu awal dan suhu akhir setelah

diberi perlakuan. Demikian pula pada kelompok tepid sponge, nilai rerata suhu awal

adalah 39,1 oC dan suhu akhirnya 38,2 oC menghasilkan rerata perbedaan suhu

sebesar 0,9 oC. Hasil uji statistik memberikan hasil P value 0,000 yang artinya ada

perbedaan yang signifikan pada suhu sebelum dan sesudah diberi perlakuan.

Page 73: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

4. Perbedaan penurunan suhu pada kelompok kompres hangat konvensional dan tepid

sponge

Tabel 4.7 Mean Penurunan Suhu Tubuh Menurut Waktu Pada Anak Demam Dengan Kompres Konvensional dan Kompres Tepid Sponge Di Puskesmas

Mumbulsari 2011

Kelompok Mean Penurunan Suhu (C0) 5’ 15’ 30’ 60’ 90’ 120’

Konvensional 0,32 0,15 0,19 0,20 0,46 0,37 Tepid Sponge -0,05 0,17 0,73 1,01 1,07 0,97

P Value 0,079 0,956 0,030 0,000 0,032 0,010

Tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa pengukuran suhu pada menit ke-5 dan

ke-15 tidak didapatkan perbedaan penurunan suhu tubuh secara signifikan antara

kelompok kompres konvensional dan kelompok kompres hangat tepid sponge.

Penurunan suhu tubuh tampak nyata berbeda mulai menit ke-30 sampai dengan menit

ke-120.

Pada menit ke-5 rerata penurunan suhu tubuh pada kelompok perlakukan

kompres konvensional adalah 0,32 0C sedangkan pada kelompok kompres hangat tepid

sponge adalah -0,05 0C artinya justru terjadi peningkatan suhu tubuh pada anak. P

value perbedaan rerata penurunan pada menit ke-5 pada kedua kelompok adalah 0,079

yang menunjukkan tidak adanya perbedaan penurunan suhu tubuh antara kedua

kelompok.

Pada menit ke-15 rerata penurunan suhu tubuh pada kelompok perlakukan

kompres konvensional adalah 0,15 0C sedangkan pada kelompok kompres hangat tepid

sponge adalah 0,17 0C artinya penurunan suhu tubuh pada anak pada menit ke-15 lebih

besar pada kelompok kompres tepid sponge walaupun nilai perbedaan 0,02 0C secara

klinis tidak bermakna. P value perbedaan rerata penurunan pada menit ke-15 pada

Page 74: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

kedua kelompok adalah 0,956 yang menunjukkan tidak adanya perbedaan penurunan

suhu tubuh antara kedua kelompok.

Pada menit ke-30 rerata penurunan suhu tubuh pada kelompok perlakukan

kompres konvensional adalah 0,19 0C sedangkan pada kelompok kompres hangat tepid

sponge adalah 0,73 0C artinya penurunan suhu tubuh pada anak pada menit ke-30 lebih

besar pada kelompok kompres tepid sponge dengan nilai perbedaan 0,54 0C dimana

secara klinis perbedaan tersebut bermakna pada kondisi pasien. P value perbedaan

rerata penurunan pada menit ke-30 pada kedua kelompok adalah 0,030 yang

menunjukkan adanya perbedaan penurunan suhu tubuh antara kedua kelompok.

Pada menit ke-60 rerata penurunan suhu tubuh pada kelompok perlakukan

kompres konvensional adalah 0,20 0C sedangkan pada kelompok kompres hangat tepid

sponge adalah 1,01 0C sehingga penurunan suhu tubuh pada anak pada menit ke-60

lebih besar pada kelompok kompres tepid sponge dengan nilai perbedaan 0,81 0C.

Perbedaan suhu tubuh yang mendekati 1 0C secara klinis sangat bermakna pada kondisi

pasien. P value perbedaan rerata penurunan pada menit ke-60 pada kedua kelompok

adalah 0,000 yang menunjukkan adanya perbedaan penurunan suhu tubuh antara kedua

kelompok.

Pada menit ke-90 rerata penurunan suhu tubuh pada kelompok perlakukan

kompres konvensional adalah 0,46 0C sedangkan pada kelompok kompres hangat tepid

sponge adalah 1,07 0C, jadi penurunan suhu tubuh pada anak pada menit ke-90 lebih

besar pada kelompok kompres tepid sponge dengan nilai perbedaan 0,61 0C walaupun

Perbedaan penurunan suhu tubuh anak pada kedua kelompok ini menurun

dibandingkan pada menit ke-60.

Page 75: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

P value perbedaan rerata penurunan pada menit ke-90 pada kedua kelompok

adalah 0,032 yang menunjukkan adanya perbedaan penurunan suhu tubuh antara kedua

kelompok.

Pada akhir pengukuran yaitu pada menit ke-120 rerata penurunan suhu tubuh

pada kelompok perlakukan kompres konvensional adalah 0,37 0C sedangkan pada

kelompok kompres hangat tepid sponge adalah 1,07 0C, jadi rerata penurunan suhu

tubuh pada kedua kelompok perlakuan mulai menurun dibandingkan menit ke-90.

Artinya suhu anak pada kedua kelompok mulai meningkat lagi. Walaupun demikian

penurunan suhu tubuh anak pada menit ke-120 lebih besar pada kelompok kompres

tepid sponge dengan nilai perbedaan 0,6 0C yang secara klinis bermakna pada kondisi

anak. P value perbedaan rerata penurunan pada menit ke-120 pada kedua kelompok

adalah 0,010 yang menunjukkan adanya perbedaan penurunan suhu tubuh antara kedua

kelompok.

Page 76: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Siklus penurunan suhu tubuh pada kedua kelompok dapat dilihat pada kurva

berikut ini.

Gambar 4.1 Kurva Rerata Perubahan Suhu Diberbagai Waktu Pengukuran Suhu Pada Kelompok

Perlakuan Kompres Hangat Konvensional dan Kelompok Perlakuan Kompres Hangat Tepid Sponge

Di Puskesmas Mumbulsari 2011 n = 30

Gambar 4.1 menunjukkan perbedaan rerata fluktuasi suhu dari waktu

kewaktu, dimulai dari sebelum perlakuan hingga di akhir periode pengukuran pada

kelompok perlakuan kompres hangat konvensional dan kelompok perlakuan kompres

hangat tepid sponge. Pada kelompok perlakuan kompres hangat konvensional

tampak penurunan suhu sebanyak 0,3 oC pada 5 menit setelah pemberian kompres

hangat dihentikan. Kemudian suhu kembali meningkat mendekati suhu awal sebelum

perlakuan diberikan, dan kembali menunjukkan penurunan suhu dimenit ke-30 dan

60. Penurunan yang cukup berarti terjadi diantara menit ke-60 dan 90 sebanyak 0,4

38.8

38.538.7

38.6 38.638.4

38.5

39.139.2

39

38.4

38.1438.138.2

38.838.9

38.7

38.1

37.8437.837.9

37

37.5

38

38.5

39

39.5

Suhu

 Tub

uh 0 C

Konvensional

Tepid Sponge

Adjusted Tepid Sponge

Page 77: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

oC, dan setelah menit ke-90 menunjukkan tren kenaikan suhu hingga di ahir

pengukuran terpaut 0,3 oC dengan suhu awal tubuh sebelum perlakuan diberikan.

Kelompok perlakuan kompres hangat tepid sponge memiliki fluktuasi suhu

yang berbeda dengan kelompok perlakuan kompres hangat konvensional. Lima

menit awal setelah perlakuan dihentikan terjadi kenaikan suhu 0,1 oC. Penurunan

suhu mulai terjadi pada menit ke-6 dan terus menurun tajam hingga menit ke-90

mencapai 1 oC, dan setelah itu menunjukkan tren peningkatan suhu tubuh hingga

diakhir pengukuran. Data diatas ditulis dengan ketelitian satu angka dibelakang

koma.

B. Pembahasan

Hasil uji homogenitas dengan menggunakan Chi Square dengan jumlah

responden masing-masing golongan 15 anak dengan karakteristik usia, status hidrasi, dan

status nutrisi menghasilkan P value > α. Dengan demikian Ho gagal ditolak yang berarti

sampel berdistribusi normal. Data ini untuk memastikan bahwa apapun hasil dari

penelitian bukan dipengaruhi oleh karakteristik responden melainkan hasil dari perlakuan

yang diberikan kepada kedua kelompok perlakuan.

1. Suhu awal anak pada kelompok kompres hangat konvensional

Berdasarkan tabulasi data dengan jumlah sampel 15 anak menunjukkan

bahwa terjadi variasi suhu antara satu anak dengan yang lainnya. Rentang perbedaan

suhu tubuh pada sampel ini terjadi dengan rentang suhu mulai 38 – 40,5 oC, dengan

rata-rata suhu sebesar 38,8 oC. Median suhu pada kelompok perlakuan kompres

hangat konvensional sebesar 38,5 oC, dengan 38,3 oC sebagai nilai suhu yang sering

muncul pada kelompok perlakuan ini.

Page 78: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Suhu tubuh pada anak sangat berfluktuasi. Hal ini diakibatkan termostat pada

anak masih belum matur, sehingga mudah berubah dan sensitiv terhadap perubahan

suhu lingkungan. Termostat anak akan matur saat anak memasuki usia remaja.

Seiring dengan pencapaian maturitas tersebut, suhu tubuh anak akan meningkat

dengan variasi suhu 0,54 oC (Potter dan Perry, 2005). Selain itu perbedaan proses

penyakit yang terjadi pada masing-masing responden menyebabkan pematokan suhu

tubuh yang berbeda antara satu responden dengan responden yang lain (Guyton dan

Hall, 1997).

Peneliti beranggapan bahwa sangat wajar jika pada 15 responden terjadi

perbedaan atau variasi suhu karena kondisi pada anak yang menjadi responden

ditinjau dari usia, maturitas, dan sensitivitas respon terhadap suhu lingkungan juga

berbeda. Selain itu variasi diurnal tiap anak turut memberikan pengaruh terhadap

perbedaan suhu pada setiap anak. Fenomena ini juga akan terjadi pada kelompok

responden kompres hangat tepid sponge. Namun variasi ini bukan menjadi suatu

masalah dalam penelitian, karena peniliti hanya mengukur besar penurunan suhu

yang didapatkan dari selisih suhu antara suhu awal dan suhu akhir tanpa melihat

apakah suhu akhir pengukuran telah mencapai batas suhu normal atau tidak.

2. Suhu awal anak pada kelompok kompres hangat tepid sponge

Tabulasi data suhu awal pada kelompok kompres hangat tepid sponge

menunjukkan variasi suhu awal yang tidak jauh berbeda dengan kelompok kompres

hangat konvensional. Rentang perbedaan suhu tubuh pada sampel ini terjadi dengan

rentang suhu mulai 38,4 – 40,5 oC, dengan rata-rata suhu sebesar 39,1 oC. Median

suhu pada kelompok perlakuan kompres hangat tepid sponge sebesar 39 oC, dengan

38,5 oC sebagai nilai suhu yang sering muncul pada kelompok perlakuan ini.

Page 79: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Sama halnya dengan responden pada kelompok perlakuan kompres hangat

konvensional, peneliti bernggapan bahwa variasi suhu pada anak yang menjadi

responden pada kelompok kompres hangat tepid sponge bisa disebabkan oleh

perbedaan usia, maturitas, variasi diurnal dan sensitifiatas responden terhadap

perubahan suhu lingkungan yang juga berbeda.

3. Suhu akhir anak pada kelompok kompres hangat konvensional

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat variasi suhu di akhir periode

pengukuran dimana rentang perbedaan suhu terjadi pada 37,5 – 40,5 oC. Nilai rata-

rata suhu diakhir periode pegukuran adalah 38,5 oC, dan median suhu 38,3 oC. Suhu

yang sering muncul pada kelompok responden ini adalah 38,2 oC.

Suhu pada anak dengan demam dipengaruhi proses penyakit yang terjadi

pada anak. Terutama pada anak dengan infeksi, tingkat infeksi yang menentukan

seberapa banyak pirogen eksogen dilepaskan yang direspon dengan pelepasan

pirogen endogen tubuh yang akan menentukan seberapa tinggi set point baru akan

dipatok (Nelson, 2000). Perbedaan suhu eksternal juga akan menentukan perbedaan

suhu anak setelah perlakuan (guyton dan Hall, 1997).

Peneliti beranggapan bahwa perbedaan suhu akhir pada masing-masing

responden juga diakibatkan oleh perbedaan tingkat stres yang dimiliki oleh tiap

individu. Stres memicu peningkatan pelepasan epineprin yang akan meningkatkan

metabolisme tubuh dan mengakibatkan peningkatan suhu tubuh. Stres pada anak

yang sedang menjalani hospitalisasi berbeda-beda, bergantung pada pengalaman

hospitalisasinya dimasa lalu. Tetapi stress akibat perlakuan yang diberikan dapat

diminimalkan karena kompres dilakukan oleh Ibunya sendiri bukan oleh petugas

kesehatan. Sehingga faktor stress karena stranger anxiety dapat diabaikan.

Page 80: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Selain itu perbedaan suhu awal pada tiap responden tentu saja menjadi salah

satu alasan terjadinya perbedaan suhu responden di akhir pengukuran. Sehingga

peneliti beranggapan bahwa wajar jika terjadi perbedaan output suhu tubuh

responden jika input berupa suhu awal responden sudah berbeda. Fenomena ini tentu

juga akan terjadi pada kelompok responden kompres hangat konvensional.

4. Suhu akhir anak pada kelompok kompres hangat tepid sponge

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat variasi suhu di akhir periode

pengukuran dimana rentang perbedaan suhu terjadi pada 37,1 – 39,4 oC. Nilai rata-

rata suhu diakhir periode pegukuran adalah 38,2 oC, dan median suhu 38,1 oC. Suhu

yang sering muncul pada kelompok responden ini adalah 37,5 oC.

Sama halnya seperti yang terjadi pada responden dengan kelompok

perlakuan kompres hangat konvensional, suhu akhir yang terukur merupakan hasil

dari perkawinan antara perlakuan, proses penyakit, serta sensitifitas individu

terhadap perbedaan suhu eksternal (Nelson, 2000; Guyton dan Hall, 1997). Peneliti

juga berpendapat bahwa perbedaan suhu akhir pada tiap responden sangatlah lazim

terjadi karena input yang berupa suhu awal sudah berbeda sehingga wajar jika suhu

akhir pada tiap-tiap responden juga berbeda. Selain itu perbedaan tingkat stres pada

responden juga akan memberikan pengaruh terhadap perbedaan suhu responden di

akhir pengukuran.

5. Perbedaan suhu awal dan suhu akhir responden yang diberi perlakuan kompres

hangat konvensional.

Sebanyak 15 responden pada kelompok perlakuan kompres hangat

konvensional dievaluasi dan suhu yang dihasilkan pada akhir pengukuran sangat

beragam. Sebanyak 3 responden (20%) mengalami kenaikan suhu mulai dari 0,2 –

Page 81: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

0,8 oC. Seorang responden bersuhu stagnan, dan 11 responden (73%) mengalami

penurunan suhu berkisar antara 0,1-1,2 oC.

Hasil uji statistik dilakukan berdasarkan nilai rerata

suhu sebelum perlakuan dan pada akhir periode pengukuran kelompok perlakuan

kompres hangat konvensional mendapatkan hasil signifikasi sebesar 0,038 berarti <

0,05. Dengan demikian ada perbedaan yang signifikan antara suhu awal sebelum

perlakuan dan setelah perlakuan diberikan. Data menunjukkan bahwa nilai rata-rata

suhu tubuh anak setelah perlakuan lebih kecil dibandingkan dengan sebelum

perlakuan, yang berarti terjadi penurunan suhu tubuh anak dengan demam setelah

perlakuan diberikan.

Hasil ini diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh purwanti

(2006) yang berjudul “Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Perubahan Suhu Tubuh

Pasien Anak Hipertermi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta”. Hal yang sama juga

diungkapkan oleh valita dalam penelitiannya yang berjudul “Perbedaan Penurunan

Suhu Klien Febris Antara Kompres Hangat Pada Reseptor Suhu (Aksila) Dengan

Tanpa Kompres Hangat (Studi Kasus Di Ruang Anak RSU dr. Saiful Anwar

Malang).

Namun meskipun berbagai penelitian terkait menyimpulkan bahwa

pemberian kompres hangat konvensional dapat menurunkan suhu tubuh pada anak

dengan demam, pada kenyataanya pemberian kompres hangat ini tidak selalu

berhasil dalam menurunkan suhu anak. Seperti yang terjadi pada penelitian ini, dari

15 responden yang diberi perlakuan ternyata ada 3 responden yang mengalami

kanaikan suhu, dan 1 responden didapatkan suhu yang stagnan.

Page 82: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Berdasarkan analisa peneliti perbedaan hasil ini dipengaruhi oleh beberapa

hal mulai dari penyakit, suhu eksternal, hormonal, obat-obatan, dan stres. Berbagai

hal diatas memungkinkan terjadinya perbedaan hasil terhadap penurunan suhu tubuh

anak pada akhir pengukuran. Demam (peningkatan suhu) sangat dipengaruhi oleh

kondisi penyakit khususnya infeksi yang dialami oleh responden. Pirogen endogen

yang dilepaskan pada proses infeksi akan langsung mempengaruhi pusat pengatur

suhu tubuh yang akan mengakibatkan kenaikan suhu tubuh responden.

Tak dapat dipungkiri bahwa tingkat infeksi yang terjadi pada responden

beragam sehingga memungkinkan terjadinya kenaikan suhu tubuh meskipun telah

diberi perlakuan kompres hangat, seperti yang terjadi pada 3 responden pada

penelitian ini dimana ketiga responden ini tercatat sebagai pasien yang masuk dengan

penyakit infeksi. Hal ini juga terjadi pada penelitian yang dilakukan oleh Valita

(2007) dimana dari sepuluh responden, ada seorang responden yang mengalami

kenaikan suhu setelah diberi perlakuan dengan status pasien dengan penyakit infeksi

saat masuk rumah sakit.

6. Perbedaan suhu awal dan suhu akhir responden yang diberi perlakuan kompres

hangat tepid sponge

Sebanyak 15 responden pada kelompok perlakuan kompres hangat tepid

sponge dievaluasi dan suhu yang dihasilkan pada akhir pengukuran sangat beragam.

Sebanyak 2 responden (13%) mengalami kenaikan suhu mulai dari 0,2 – 0,3 oC.

Sedangkan sisanya sebanyak 13 responden (87%) mengalami penurunan suhu

berkisar antara 0,7-2 oC.

Kelompok perlakuan kompres hangat tepid Sponge mendapatkan hasil

signifikasi sebesar 0,000 berarti < 0,05. Dengan demikian ada perbedaan yang

Page 83: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

signifikan antara suhu awal sebelum perlakuan dan setelah perlakuan diberikan. Data

menunjukkan bahwa nilai rata-rata suhu tubuh anak setelah perlakuan lebih kecil

dibandingkan dengan sebelum perlakuan, yang berarti terjadi penurunan suhu tubuh

pada anak dengan demam setelah perlakuan diberikan.

Penelitian ini diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Mahar A.

F. et all. (1994) dengan judul “Tepid Sponging to Reduce Temperature in Febrile

Children in a Tropical Climate” juga menghasilkan kesimpulan bahwa pemberian

tepid sponge berpengaruh terhadap penurunan suhu pada anak dengan demam. Tidak

seperti penelitian lainnya, riset yang menggunakan metode true experimental ini

memasukkan faktor iklim sebagai faktor yang turut diperhitungkan dalam penelitian.

Pada prinsipnya tepid sponge merupakan teknik kompres hangat yang

mengkombinasikan beberapa tempat sekaligus. Sebagaimana diketahui bahwa

berbagai penelitian hingga berbagai pakar telah mengungkapkan efektifitas kompres

hangat terhadap penurunan suhu anak dengan demam. Sebagaimana diungkapkan

oleh Potter dan Perry (2005) bahwa pemberian kompres hangat pada daerah tubuh

akan memberikan sinyal kehipotalamus yang akan mengakibatkan pengeluaran

sinyal yang memulai berkeringat dan vasodilatasi pembuluh perifer. Terjadinya

vasodilatasi ini yang menyebabkan pembuangan panas tubuh melalui kulit

meningkat. Selanjutnya dengan set point yang baru hipotalamus akan menstabilkan

suhu tubuh.

Namun terdapat sedikit perbedaan hasil penelitian antara penelitian yang

dilaksanakan oleh peneliti dengan beberapa penelitian terkait. Diantarnya penelitian

yang dilakukana oleh Department of Child Health Nursing of India, Bantonisamy et

Page 84: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

all. (2008) dengan risetnya yang berjudul “Comparative Effectiveness of Tepid

Sponging and Antipyretic Drugs Versus Only Antipyretic Drug in The Management

of Fever Among Children” menghasilkan kesimpulan bahwa penambahan tepid

sponge terhadap pemberian antipiretik pada anak dengan demam hanya mempercepat

penurunan suhu tubuh pada anak diawal pengukuran. Namun setelah dua jam pasca

perlakuan dihentikan, suhu tubuh pada anak yang diberi perlakuan antipiretik dan

tepid sponge sama dengan anak yang hanya diberi antipiretik saja.

Penelitian Alves (2008) menghasilkan kesimpulan bahwa pemberian tepid

sponge dan antipiretik efektif untuk menurunkan suhu anak pada 30 menit awal, dan

menunjukkan tren level suhu yang lebih tinggi dibandingkan anak yang hanya diberi

antipiretik saja. Adapun pada hasil penelitian ini sendiri menghasilkan kesimpulan

bahwa tepid sponge efektif dalam menurunkan suhu tubuh anak dengan demam

selama 90 menit awal, setelah itu akan terjadi kenaikan suhu seperti semula.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil mengenai lama efek

terapi tepid sponge dalam menurunkan suhu tubuh anak dengan demam antara

penelitian ini dengan penelitian terkait lainnya.

Menurut peneliti perbedaan diakibatkan oleh pengaruh eksternal yaitu

berupa luas washlap yang kontak dengan tubuh dan suhu lingkungan pada daerah

beriklim tropis. Rasio body surface area dibanding dengan luas total washlap

kompres yang diberikan hampir sebanding, yang artinya luas kontak washlap dengan

kulit cukup luas sehingga lebih baik dalam memfasilitasi perpindahan kalor secara

konduksi dibandingkan dengan evaporasi karena suhu lingkungan di wilayah tropis

lebih tinggi dibandingkan dengan wilyah iklim yang lainnya. Seperti halnya yang

dijelaskan oleh Mahar A. F. (1994) bahwa tepid sponge sangat efektif dalam

Page 85: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

membantu penurunan suhu anak dengan demam yang berada di iklim tropis. Begitu

juga Alves dan Almeida (2008) menegaskan bahwa penambahan tepid sponge

terhadap antipiretik memberikan hasil yang baik jika diterapkan pada anak yang

berada di iklim tropis.

7. Perbedaan penurunan suhu pada kelompok perlakuan kompres hangat konvensional

dan kelompok perlakuan kompres hangat tepid sponge

Sebanyak 30 responden dipecah menjadi dua kelompok perlakuan kompres

hangat konvensional dan kompres hangat tepid sponge. Tabel 4.7 menunjukkan

bahwa pengukuran suhu pada menit ke-5 dan ke-15 tidak didapatkan perbedaan

penurunan suhu tubuh secara signifikan antara kelompok kompres konvensional dan

kelompok kompres hangat tepid sponge. Penurunan suhu tubuh tampak nyata berbeda

mulai menit ke-30 sampai dengan menit ke-120.

Besar selisih rerata penurunan suhu tubuh antara kedua kelompok perlakuan

berbeda setiap waktu pengukuran, dimana kelompok perlakuan kompres hangat tepid

sponge memiliki derajat penurunan suhu yang lebih besar dibandingkan dengan

kelompok kompres konvensional dengan selisih terbesar mencapai 0,81 0C pada

menit ke-60. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kompres hangat tepid

sponge yang dilakukan Ibu efektif dalam menurunkan suhu tubuh pada anak dengan

demam.

Tepid sponge merupakan sebuah teknik kompres hangat yang

menggabungkan teknik kompres blok pada pembuluh darah besar superficial dengan

teknik seka (Wilson, 1995). Seperti pada kompres hangat konvensional, tepid sponge

bekerja dengan cara mengirimkan implus ke hipotalamus bahwa lingkungan sekitar

sedang dalam keadaan panas. Keadaan ini akan mengakibatkan hipotalamus

Page 86: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

berespon dengan mematok set poin suhu tubuh yang lebih tinggi dengan cara

menurunkan produksi dan konservasi panas tubuh (Guyton, 1997).

Namun menurut peneliti kompres hangat tepid sponge lebih efektif dalam

menurunkan suhu anak dengan demam dibandingkan dengan kompres hangat

konvensional disebabkan adanya seka tubuh pada teknik kompres hangat tepid

sponge akan mempercepat vasodilatasi pembuluh darah perifer disekujur tubuh

sehingga evaporasi panas dari kulit ke lingkungan sekitar akan lebih cepat

dibandingkan hasil yang diberikan oleh kompres konvensional yang hanya

mengandalkan reaksi dari stimulasi hipotalamus.

Perbedaan rasio body surface area dengan jumlah luas washlap yang kontak

dengan pembuluh darah perifer yang berbeda antara teknik kompres hangat

konvensional dan kompres hangat tepid sponge akan turut memberikan perbedaan

hasil terhadap percepatan penurunan suhu responden pada kedua kelompok

perlakuan tersebut.

Berdasarkan protap tindakan, terdapat keunggulan yang dimiliki teknik

kompres hangat konvensional dibandingkan dengan teknik kompres hangat tepid

sponge diantaranya suhu air yang lebih hangat, dan durasi pemberian kompres yang

lebih panjang. Selain itu, kecilnya jumlah washlap yang kontak dengan tubuh

memberikan kenyamanan yang lebih dibandingkan dengan teknik tepid sponge yang

hampir sekujur tubuhnya dibalut dengan washlap. Namun seperti yang dijelaskan di

paragraf sebelumnya, kombinasi cara kerja pada tepid sponge mengakibatkan tepid

sponge yang dilakukan Ibu lebih unggul dalam menurunkan suhu pada anak dengan

demam dibandingkan dengan kompres hangat konvensional.

Page 87: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Selain itu perbedaan cara kerja antara kompres hangat konvensional dengan

kompres hangat tepid sponge menyebabkan perbedaan karakteristik fluktuasi suhu

setelah perlakuan dihentikan dan seberapa lama masing-masing teknik mampu

memberikan efek terapi berupa penurunan suhu anak. Gambar 4.1 menunjukkan

pada kelompok kompres hangat konvensional fluktusi penurunan suhu tidak konstan

dengan rerata efek terapi selama 10-15 menit. Setelah itu suhu berfluktuasi dan

cenderung tidak stabil. Sedangkan pada kelompok kompres hangat tepid sponge

penurunan suhu relatif konstan dengan efek terapi yang cukup lama yaitu 90 menit.

Setelah 90 menit perlakuan dihentikan, suhu tubuh pada anak akan mengalami

kenaikan.

Berdasarkan perbedaan karakteristik ini peneliti menyimpulkan bahwa untuk

memperoleh hasil yang maksimal maka penerapan masing-masing teknik ini harus

dibedakan sesuai dengan karakteristik fluktuasi suhu dan lama efek terapi yang

dimiliki oleh masing-masing teknik. Untuk teknik kompres hangat konvensional,

kompres bisa diberikan oleh Ibu secara remitten yaitu terus menerus hingga

penurunan suhu tubuh yang diinginkan tercapai. Hal ini diakibatkan oleh pendeknya

efek terapi pada kompres konvensional sehingga penghentian kompres setelah

pemberian kompres selama 20-25 menit sesuai dengan protap tindakan tidak akan

memberikan pengaruh yang berarti terhadap penurunan suhu dibandingkan dengan

kompres hangat teknik tepid sponge.

Sedangkan pada tepid sponge pemberian kompres dapat diberikan sesuai

dengan protap tindakan yaitu selama 10-15 menit, kemudian pemberian kompres

dihentikan, washlap diambil dan tubuh dibiarkan terbuka. Hal ini akan memfasilitasi

evaporasi melalui kulit yang telah berdilatasi kelingkungan sekitar menjadi

Page 88: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

maksimal. Tepid sponge dapat kembali diberikan setelah 90 menit kemudian. Ini

merupakan waktu yang tepat karena setelah 90 menit efek terapi tepid sponge mulai

menghilang yang ditandai dengan kembali meningkatnya suhu pada anak. Pemberian

tepid sponge yang selanjutnya akan mencegah kenaikan suhu lebih lanjut.

C. Keterbatasan Penelitian

Peneliti dalam menerapkan penelitian ini sudah berupaya semaksimal mungkin

agar hasil yang diperoleh benar-benar valid dan bisa dipertanggungjawabkan

kebenarannya. Berbagai upaya telah dilakukan peneliti untuk mendapatkan hasil

maksimal, minimal tidak terjadi bias.

Penyeleksian sampel dilakukan dengan ketat dengan cara memilih teknik

sampling yang sesuai serta penentuan kriteria inklusi dan eksklusi sedimikian rupa untuk

mencegah terjadinya bias hasil akibat pengaruh dari karakteristik yang dimiliki oleh

masing-masing sampel. Peneliti kembali melakukan uji homogenitas sampel untuk

kembali memastikan bahwa hasil yang diperoleh memang benar-benar efek dari

perlakuan yang diberikan, bukan karena perbedaan karakteristik pada kedua kelompok

perlakuan. Selain itu untuk menghindari terjadinya perbedaan skill Ibu dalam

implementasi pada anaknya baik pada kompres konvensional maupun pada kompres

tepid sponge, peneliti mengobservasi cara kerja Ibu dalam melakukan implementasi

supaya sesuai dengan protap tindakan.

Penelitian ini memeliki beberapa keterbatasan sehingga berpengaruh pada hasil

penelitian antara lain:

Page 89: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

1. Alat ukur

Salah satu alat ukur pada penelitan ini adalah termometer aksila yang hasil

pengukurannya bisa dipengaruhi oleh pemberian kompres hangat di aksila. Selain itu

akurasi termometer jenis ini kurang mendekati suhu tubuh yang sebenarnya

dibandingkan dengan termometer rektal sehingga akan menimbulkan bias.

2. Sampel

Jumlah sampel pada penelitian ini relatif kecil yaitu 30 responden.

Terbatasnya jumlah sampel ini bisa berpengaruh pada akurasi hasil penelitian dan

kemampuannya untuk digeneralisasi pada populasi yang besar.

3. Suhu anak dengan demam dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tidak

dikondisikan pada penelitian ini, antara lain:

a. Masing-masing anak berbeda dalam pemberian jenis antipiretik. Sehingga

perbedaan jenis antipiretik ini bisa menjadi faktor perancu dalam penelitian ini.

b. Peneliti memiliki keterbatasan untuk menghomogenkan suhu ruangan yang turut

mempengaruhi suhu tubuh responden sebelum ataupun sesudah perlakuan.

Untuk melakukan pengkondisian ini ruangan harus ber-AC, sedangkan

kenyataan yang ada dilapangan peneliti hanya diperkenankan melakukan

penelitian di ruangan bangsal, yang tidak memilki fitur AC di ruangan.

c. Status hormonal responden hususnya hormon yang langsung mempengaruhi

metabolisme tubuh akan turut mempengaruhi fluktuasi suhu responden. Untuk

mengontrol status hormonal dengan akurat dibutuhkan skrining khusus yang bisa

menelan biaya diluar batas kemampuan peneliti.

d. Stres merupakan hal turut mempengaruhi fluktuasi suhu tubuh seseorang. Saat

penelitian ini dilakukan, stres merupakan faktor yang tidak terkaji oleh peneliti

Page 90: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

karena bagaimanapun stres pada anak merupakan hal yang sulit dikaji dan

dikontrol. Stres pada anak bisa muncul dari pengalaman hospitalisasi dimasa lalu

yang kurang menyenangkan akibat penerapan prinsip atraumatic care yang

masih parsial. Selain itu resistensi anak yang menjadi responden terhadap

pemberian kompres hangat sangatlah bervariasi. Pada anak yang memiliki

tingkat resistensi tinggi pemberian kompres hangat bisa menjadi stresor

tersendiri yang berperan terhadap peningkatan suhu responden walaupun

tindakan tersebut dilakukan oleh Ibunya sendiri.

Page 91: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

1. Penurunan suhu tubuh pada anak dengan perlakukan kompres konvensional maupun

kompres hangat tepid sponge terjadi pada pengukuran suhu tubuh menit ke-5 sampai

menit ke-90. Setelah itu suhu tubuh anak kembali naik.

2. Perbedaan rerata penurunan suhu tubuh antara anak yang dilakukan kompres

konvensional dan anak dengan kompres hangat tepid sponge terjadi pada mulai menit

ke-30 sampai dengan menit ke-120. Pada menit ke-5 dan ke-15 tidak terdapat

perbedaan penurunan suhu yang signifikan antara kedua kelompok.

3. Kompres hangat tepid sponge yang dilakukan Ibu efektif dalam menurunkan suhu

tubuh pada anak dengan demam.

2. Implikasi

1. Uji statistik memperlihatkan dengan jelas bahwa kompres hangat tepid sponge yang

dilakukan Ibu efektif dalam menurunkan suhu tubuh anak dengan demam. Melalui

penelitian ini diharapkan mampu mengenalkan tepid sponge sebagai metode non

farmakologis yang terbukti efektif dan aman dalam menurunkan suhu tubuh anak

dengan demam sehingga dapat diterapkan di khalayak luas.

2. Tepid sponge sebagai metode kompres hangat yang memberikan efek penurunan suhu

yang konstan dan berlangsung lama sangat cocok untuk anak yang sedang mengalami

kejang demam dan membantu menurunkan suhu pada anak dengan demam di wilayah

beriklim tropis seperti Indonesia. Tepid sponge juga sangat dianjurkan pada anak yang

Page 92: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

berusia 6 bulan – 5 tahun, karena pada usia ini resiko kejang demam lebih tinggi

dibanding dengan usia lainnya (Guyton dan Hall, 1997).

3. Banyaknya jumlah washlap yang kontak dengan kulit pada metode tepid sponge

mengakibatkan responden merasa hangat, dengan demikian metode ini sangat

dibutuhkan pada anak dengan demam yang sedang berada pada fase menggigil karena

tepid sponge tidak hanya membantu menurunkan suhu tubuhnya tetapi juga

memberikan rasa hangat pada anak yang sedang menggigil sesaat sebelum set point

yang baru tercapai.

4. Tepid sponge memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan konvensional,

dengan demikian tepid sponge cocok dan dianjurkan untuk berbagai kondisi anak

dengan demam. Namun pada anak yang memiliki tingkat resistensi tinggi terhadap

pemberian tepid sponge, pemberian kompres metode konvensional patut

diperhitungkan untuk menggantikan pemberian tepid sponge (dengan catatan tidak

berisiko kejang demam), karena pemberian tepid sponge pada anak yang memilki

tingkat resistensi tinggi dapat memicu stres anak yang akan meningkatkan suhu

tubuhnya walaupun tindakan ini dilakukan oleh Ibunya sendiri..

5. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi rujukan bagi para orang tua, maupun

instansi yang sebelumnya mengalami kebingungan dalam menentukan metode mana

yang paling paling tepat dalam membantu menurunkan suhu tubuh anak dengan

demam sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan.

3. Saran

1. Bagi Orang Tua Anak

Perlu meningkatkan pengetahuan mengenai tehnik kompres hangat yang tepat

sesuai dengan kondisi anaknya. Orang tua bisa memberikan tepid sponge pada

Page 93: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

anaknya yang sedang demam, ataupun kejang demam sebelum ibu menjangkau

pelayanan kesehatan lebih lanjut. Sedangkan pada anak yang menolak pemberian tepid

sponge, pemberian kompres konvensional bisa diberikan sebagai penggantinya.

Adapun mengenai teknik pelaksanaan dari kedua metode kompres tersebut ibu bisa

menanyakan pada puskesmas atau rumah sakit terdekat.

2. Bagi Instansi Terkait

Mengingat telah terbukti bahwa kompres hangat tepid sponge yang dilakukan

Ibu efektif dalam menurunkan suhu pada anak dengan demam hendaknya protap

kompres hangat tepid sponge segera bisa diterapkan khususnya di Puskesmas

Mumbulsari. Pemberian tepid sponge bisa dilakukan sesuai protap tindakan yaitu 10-

15 menit. Kemudian washlap diambil dan membiarkan tubuh terbuka selama 90 menit.

Setelah itu jika suhu anak belum mencapai derajat suhu tubuh yang diinginkan tepid

sponge dapat diberikan kembali dengan cara dan durasi yang sama seperti

sebelumnya.

Walaupun demikian bukan berarti konvensional tidak diperlukan lagi.

Konvensional dapat diberikan sebagai pengganti tepid sponge pada anak yang

menolak pemberian tepid sponge. Kompres hangat konvensional dapat diberikan

secara remitten hingga penurunan suhu tubuh anak yang diinginkan tercapai. Peneliti

menyarankan kepada instansi terkait untuk tidak menghilangkan protap kompres

hangat konvensional yang telah ada sebelumnya, karena pemilihan kedua metode

kompres hangat yang akan diberikan harus disesuaikan dengan kondisi anak

dilapangan.

Page 94: KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE YANG ILAKUKAN … · penelitian ini tepid sponge diberikan pada anak dengan demam, maupun kejang demam untuk menurunkan suhu tubuh anak. Kata kunci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

3. Bagi Perawat Anak

Perlu diadakan sosialisasi pada para orang tua tentang penanganan anak

demam menggunakan kompres hangat baik di lingkup rumah sakit maupun di lingkup

komunitas. Penjelasan mengenai kompres hangat tepid sponge untuk diberikan pada

anak sesuai dengan kondisi anak, hingga cara pemberiannya

4. Bagi Peneliti Lain

Perlu diadakan penelitian lain yang lebih dalam dengan mengendalikan suhu

lingkungan, tingkat stres, dan status hormonal. Penggunaan termometer rektal sebagai

alat ukur yang paling akurat tanpa harus melanggar etik. Selain itu disarankan untuk

melakukan penambahan jumlah sampel yang jauh lebih banyak daripada penelitian ini.