kedudukan bahasa indonesia.docx
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahasa merupakan alat komunikasi, identitas, serta alat pemersatu bangsa. Suatu bangsa
bisa saja memiliki dialek yang berbeda-beda. Dialek dapat terbentuk oleh karena faktor
geografis (tempat/daerah yang berbeda-beda), faktor sosial (dalam pergaulan sehari-
hari/dalam suatu kelompok pergaulan), atau pun oleh karena faktor yang lainnya.
Perbedaan dialek yang satu dengan yang lainnya dapat dilihat berdasarkan kosa kata, tata
bahasa, dan pengucapannya. Ini merupakan keragaman dalan bahasa indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
Apa pengertian bahasa indonesia ?
Bagaimana sejarah bahasa indonesia ?
Bagaimana kedudukan bahasa indonesia ?
Bagaimana ragam bahasa indonesia ?
Apa faktor yang mempengaruhi bahasa indonesia ?
C. MANFAAT PENULISAN
Orang Tua
Dapat mengetahui seberapa besar peran bahasa indonesia pada anak.
Masyarakat
Dapat berperan agar bahasa indonesia tetap berkembang dengan baik, dan digunakan
dengan baik
Guru (pendidik)
Pendidik dapat mengetahui bagaimana peran bahasa indonesia bagi pendidikan
diindonesia dan bagaimana pengaruh terhadap peserta didik.
1
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Makalah ini terdiri dari III Bab, tiap – tiap bab dituangkan dalam sistematika sebagai
berikut :
- Bab pertama pendahuluan yang terdiri dari latar belakang penulisan, rumusan-
rumusan masalah, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.
- Bab kedua pembahasan makalah yang berisi ringkasan makalah.
- Bab ketiga penutup yang berisi kesimpulan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahasa Indonesia
Secara garis besar Definisi Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat
berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Aspek dalam Bahasa
merupakan suatu sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal yang
bersifat arbitrer, yang dapat diperkuat dengan gerak-gerik badaniah yang nyata
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa
Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai
berlakunya konstitusi.
Bahasa indonesia dapat dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia,
akan tetapi bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian
besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia
sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari
(kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa
ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-
perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai
forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan
oleh semua warga Indonesia. Fonologi dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif
mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam
kurun waktu beberapa minggu.
B. Sejarah Bahasa Indonesia
Bahasa Melayu Kuna itu tidak hanya dipakai pada zaman Sriwijaya karena di
Jawa Tengah (Gandasuli) juga ditemukan prasasti berangka tahun 832 M dan di Bogor
ditemukan prasasti berangka tahun 942 M yang juga menggunakan bahasa Melayu Kuna.
Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa
3
buku pelajaran agama Budha. Bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa perhubungan
antarsuku di Nusantara dan sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa antarsuku
di Nusantara maupun sebagai bahasa yang digunakan terhadap para pedagang yang
datang dari luar Nusantara.Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa
Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua
franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia
Tenggara. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam
Kerapatan Pemuda dan berikrar (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2)
berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.
Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa
perhubungan antarpulau, antarsuku, antarpedagang, antarbangsa, dan antarkerajaan
karena bahasa Melayu tidak mengenal tingkat tutur. Bahasa Melayu dipakai di mana-
mana di wilayah Nusantara serta makin berkembang dan bertambah kukuh
keberadaannya. Bahasa Melayu yang dipakai di daerah di wilayah Nusantara dalam
pertumbuhannya dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa Melayu menyerap
kosakata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa Sanskerta, bahasa Persia, bahasa
Arab, dan bahasa-bahasa Eropa.
Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara
sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa
persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).
Kebangkitan nasional telah mendorong perkembangan bahasa Indonesia dengan pesat.
Peranan kegiatan politik, perdagangan, persuratkabaran, dan majalah sangat besar dalam
memodernkan bahasa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17
Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara
konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai
lapisan masyarakat Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah.
C. Kedudukan bahasa indonesia
1. Sebagai Bahasa Nasional
Seperti yang tercantum dalam ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi Kami
putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ini berarti
4
bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa Nasional yang kedudukannya berada
diatas bahasa-bahasa daerah.
“Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan di Jakarta
pada tanggal 25-28 Februari 1975 antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukannya
sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai
a. Lambang kebanggaan nasional
Bahasa Indonesia adalah lambang kebanggaan nasional yang memiliki nilai-nilai
sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai yang dicerminkan
bangsa Indonesia, kita harus bangga dengannya; kita harus menjunjungnya; dan kita
harus mempertahankannya. Kita harus bangga menggunakan bahasa Indonesia
dengan memelihara dan mengembangkannya.. Kita tidak perlu malu maupun rendah
diri menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
b. Lambang identitas nasional
Bahasa Indonesia merupakan lambang identitas nasional. Dengan bahasa Indonesia
orang atau bahkan negara lain akan dapat mengetahui siapa kita, sifat, perangai, dan
watak kita sebagai bangsa Indonesia. Karena fungsinya yang demikian itu, maka kita
harus menjaganya jangan sampai ciri kepribadian kita tidak tercermin di dalamnya.
Jangan sampai bahasa Indonesia tidak menunjukkan gambaran bangsa Indonesia
yang sebenarnya.
c. Alat pemersatu berbagai-bagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial
budaya dan bahasanya
Masyarakat Indonesia sangat beragam latar belakang sosial budaya dan mempunyai
bahasa daerahnya masing-masing. Tapi karena adanya bahasa Indonesia mereka
dapat menyatu dan bersatu dalam kebangsaan, cita-cita, dan rasa nasib yang sama.
Dengan bahasa Indonesia, bangsa Indonesia merasa aman dan serasi hidupnya, sebab
mereka tidak merasa bersaing dan tidak merasa lagi ‘dijajah’ oleh masyarakat suku
lain. Apalagi dengan adanya kenyataan bahwa dengan menggunakan bahasa
Indonesia, identitas suku dan nilai-nilai sosial budaya daerah masih tercermin dalam
bahasa daerah masing-masing. Kedudukan dan fungsi bahasa daerah masih tegar dan
5
tidak bergoyah sedikit pun. Bahkan, bahasa daerah diharapkan dapat memperkaya
khazanah bahasa Indonesia.
d. Alat perhubungan antarbudaya antardaerah.
Indonesia memiliki beragam suku dan daerah, mereka semua mempunyai bahasa
yang berbeda-beda. Tapi dengan bahasa Indonesia mereka dapa saling berhubungan
satu sama lain karena mereka saling mengerti bila menggunakan bahasa Indonesia
yang merupakan bahasa Nasional. Bayangkan apabila kita ingin berkomunikasi
dengan seseorang yang berasal dari suku lain dan bahasa yang digunakan berbeda,
apakah mungkin terjadi komunikasi yang baik? Dengan bahasa Indonesia kita dapat
saling berhubungan untuk segala aspek kehidupan.
2. Sebagai Bahasa Negara
Tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 (Pasal 36) mengenasi kedudukan bahasa
Indonesia yang menyatakan bahawa bahasa negara ialah bahasa Indonesia.
Dalam “Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan di
Jakarta tanggal 25 sampai dengan 28 Febuari 1975 dikemukakan bahwa di dalam
kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia sebagai berikut :
a. Bahasa Resmi Kenegaraan.
b. Bahasa Pengantar Resmi di Dunia Pendidikan.
c. Bahasa Resmi dalam Perhubungan pada Tingkat Nasional untuk Kepentingan
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan serta Pemerintah.
d. Bahasa Resmi dalam Pengembangan Kebudayaan dan Pemanfaatan Ilmu
Pengetahuan Serta Teknologi Modern.
D. Ragam Bahasa Indonesia
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut
topik yang dibicarakan, hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan,
serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990).
1. Ragam Bahasa Berdasarkan Media/Sarana
a. Ragam bahasa Lisan
6
Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap (organ of speech) dengan
fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa,
kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan
tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk
mengungkapkan ide.
b. Ragam bahasa tulisRagam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan
dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata
cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain
dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti
bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan
ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.
2. Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur
a. Ragam bahasa berdasarkan daerah disebut ragam daerah (logat/dialek).
Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa.
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan
bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli.
Masing-masing memilikiciri khas yang berbeda-beda. Misalnya logat bahasa
Indonesia orang Jawa Tengah tampak padapelafalan/b/pada posisiawal saat
melafalkan nama-nama kota seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, dll. Logat bahasa
Indonesia orang Bali tampak pada pelafalan /t/ seperti pada kata ithu, kitha, canthik,
dll.
b. Ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutur.
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan
berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang
berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas.
Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek,
pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa,
misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk
kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.
7
Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur. Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh
setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap
pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan
kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap
tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas
ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan
bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa
baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin
tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat
keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.
3. Ragam Bahasa Menurut Pokok Persoalan Atau Bidang Pemakaian
Dalam kehidupan sehari-hari banyak pokok persoalan yang dibicarakan. Dalam
membicarakan pokok persoalan yang berbeda-beda ini kita pun menggunakan ragam
bahasa yang berbeda. Ragam bahasa yang digunakan dalam lingkungan agama berbeda
dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan kedokteran, hukum, atau pers.
Bahasa yang digunakan dalam lingkungan politik, berbeda dengan bahasa yang
digunakan dalam lingkungan ekonomi/perdagangan, olah raga, seni, atau teknologi.
Ragam bahasa yang digunakan menurut pokok persoalan atau bidang pemakaian ini
dikenal pula dengan istilah laras bahasa.
Perbedaan itu tampak dalam pilihan atau penggunaan sejumlah kata / peristilahan /
ungkapan yang khusus digunakan dalam bidang tersebut, misalnya masjid, gereja,
vihara adalah kata-kata yang digunakan dalam bidang agama; koroner, hipertensi,
anemia, digunakan dalam bidang kedokteran; improvisasi, maestro, kontemporer
banyak digunakan dalam lingkungan seni; pengacara, duplik, terdakwa, digunakan
dalam lingkungan hukum; pemanasan, peregangan, wasit digunakan dalam lingkungan
olah raga. Kalimat yang digunakan pun berbeda sesuai dengan pokok persoalan yang
dikemukakan. Kalimat dalam undang-undang berbeda dengan kalimat-kalimat dalam
sastra, kalimat-kalimat dalam karya ilmiah, kalimat-kalimat dalam Koran / majalah.
E. Faktor-faktor yang Menyebabkan Keragam Bahasa
1. Faktor Usia
2. Faktor Gender
8
3. Faktor Tingkat Pendidikan
4. Faktor Profesi/Jabatan
5. Faktor Budaya Daerah
6. Faktor Bidang yang Ditekuni
7. Faktor Lingkungan Sosial
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Sumber dari bahasa indonesia adalah bahasa melayu
2. Bahasa Indonesia secara sosiologis resmi digunakan sebagai bahasa persatuan pada
tanggal 28 Oktober 1928 (pada sumpah pemuda). Namun secara Yuridis Bahasa
Indonesia di akui setelah kemerdekaan Indonesia yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945.
3. Bahasa Melayu di angkat menjadi bahasa indonesia karena bahasa melayu telah
digunakan sebagai bahasa pergaulan (lingua franca) di nusantara dan bahasa melayu
sangat sederhana dan mudah dipelajari serta tidak memiliki tingkatan bahasa.
4. Bahasa indonesia memiliki kedudukan sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.
5. Seiring dengan perkembangannya bahasa indonesia memiliki banyak ragam dan
variasi namun semua menambah kekayaan bahasa Indonesia sendiri.
B. Saran
Sebagaimana yang kita ketahui bahasa Indonesia sumbernya adalah bahasa melayu.
Sebagai bangsa yang besar selayaknyalah kita menghargai nilai-nilai sejarah tersebut
dengan tetap menghrmati bahasa melayu. Disamping itu alangkah baiknya apabila kita
menggunakan bahasa indonesia secara baik dan benar.
9
DAFTAR PUSTAKA
_________ (2010). Definisi dan Kedudukan BahasaIndonesi . From :
http://www.gudangmateri.com/2010/07/definisi-dan-kedudukan-bahasa-indonesia.html,
9 Desember 2010
_________ (2010). Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia. From :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/10/fungsi-dan-kedudukan-bahasa-indonesia-8/,
8 Desember 2010
Zulfikar, Hezky (2010). Makalah Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia. From : http://bukittingginews.com/2010/10/makalah-sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia/, 8 Desember 2010
Silvana, Selly (2010). Contoh Ragam Bahasa dan Tulisan. From :
http://www.sellysilvana.web.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=58:ragam-bahasa&catid=35:wayan, 9 Desember
2010
Windra, Hadi (2009). Ragam Bahasa. From : http://bloggue - hadi.blogspot.com/2009/10/ragam-bahasa.html
Wildan (2010). Pengertian Bahasa Indonesia. From : http://morfologi.com/?tag=pengertian-bahasa-indonesia, 9 Desember 2010
Kanaya, Iye (2010). Ragam Bahasa from : http://makuliye.wordpress.com/2010/03/25/ragam-bahasa/, 8 Desember 2010
Azwar, Nasrul (2008). Sekilas Tentang Sejarah Bahasa Indonesia. From : http://id.shvoong.com/social-sciences/1686873-lafal-bahasa-indonesia-baku/, 7 Desember 2010
10