kedaruratanortopedbyandreaschandras ked 120629110758 phpapp02

89
KEGAWATDARURATAN ORTHOPEDI

Upload: momocamui

Post on 09-Feb-2016

36 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kegawatan

TRANSCRIPT

Page 1: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

KEGAWATDARURATAN ORTHOPEDI

Page 2: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

PENDAHULUAN

• Saat ini penyakti musculoskeletal telah menjadi masalah yang banyak dijumpai di pusat pusat pelayanan kesehatan di seluruh dunia. Bahkan WHO menetapkan dekade ini (2000-2010) menjadi Dekade Tulang dan Persendian.

• Dengan bertambahnya jumlah kendaraan kemungkinan terjadinya kecelakaan juga akan meningkat drastis.

Page 3: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

• Trauma yang paling sering terjadi adalah fraktur, yang nantinya akan mengakibatkan kejadian kejadian lainnya yang akan mengancam nyawa jika tidak segera ditangani, inilah yang disebut dengan kegawatdaruratan orthopedi.

• Yang termasuk kegawatdaruratan orthopedi antara lain : fraktur terbuka, compartment syndrome, osteomyelitis, dislokasi atau fraktur dislokasi serta traumatik amputation

Page 4: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

OPEN FRACTURE

• Dikatakan fraktur terbuka jika terdapat hubungan adalah daerah yang fraktur dengan dunia luar, biasanya karena kulit di atasnya sudah tidak intak.

Page 5: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

KLASIFIKASI MENURUTRAMON GUSTILLO

• Grade IGaris patah sederhana, luka kurang dari 1 cm, luka relatif bersih, kerusakan jaringan lunak minimal

• Grade IIGaris patah sederhana, luka lebih dari 1 cm, luka relatif bersih, kerusakan jaringan lunak tidak banyak

Page 6: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

• Grade IIIDisertai kerusakan jaringan lunak yang luas, yang kemudian dibagi lagi menjadi :Grade III A apabila fraktur dapat ditutup

dengan jaringan lunak Grade III B apabila fraktur tidak dapat ditutup

dengan jaringan lunakGrade III C disertai kerusakan arteri yang

membutuhkan perbaikan secepat mungkin tanpa menghiraukan luas kerusakan jaringan lunak

Page 7: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

OPEN FRACTURE

Page 8: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

DIAGNOSIS

• Anamnesa• Pemeriksaan fisik• Pemeriksaan penunjang

Page 9: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

ANAMNESA

• Apa yang menyebabkan terjadinya trauma mechanism of injury

• Kapan terjadinya trauma golden period• Di mana terjadinya trauma tempat kotor

atau bersih• Penyulit fraktur patologis, usia tua

Page 10: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

PEMERIKSAAN FISIK

• Look kulit intak, pembengkakan, deformitas, kontusio

• Feel nyeri, nadi dan sensori bagian distal• Movement krepitasi, range of movement

(ROM), false movement

Page 11: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

PEMERIKSAAN RADIOLOGIS

• Lokasi pasti dari fraktur• Jenis fraktur • Tingkat keparahan fraktur• Kelaianan jaringan lunak di sekitar daerah

fraktur• Sebagai salah satu pertimbangan penanganan

fraktur

Page 12: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

PENATALAKSANAAN

• Life saving resusitasi sesuai ATLS (ABC)• Pencegahan atau penanganan infeksi

Antibiotika dan ATS / HTIG• Debridement segera mungkin• Perawatan luka terbuka atau tertutup• Stabilisasi fraktur eksternal atau internal

fiksasi• Perawatan pasca tindakan

Page 13: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

KOMPLIKASIEarly Late

Lokal Osteomyelitis, arthritis, compartment syndrome,

robekan otot, ligamen dan tendon, kerusakan saraf,

pembuluh darah dan organ visceral, thrombosis vena,

nekrosis kulit

Kontraktur dan kekakuan sendi, penyakit degeneratif

sendi, non union, malunion, delayed union, miositis, tardy nerve palsy

Sistemik Emboli lemak, emboli paru, syok, pneumonia, tetanus

Gagal ginjal

Page 14: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

COMPARTMENT SYNDROME

• Merupakan suatu sindrom yang terjadi karena peningkatan tekanan intrakompartmen yaitu kompartmen osteofasial yang tertutup sehingga mengakibatkan berkurangnya perfusi jaringan dan tekanan oksigen jaringan.

• Kompartmen osteofasial berisi tulang, pembuluh darah, saraf dan otot yang dibungkus oleh suatu fascia.

Page 15: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

• Paling sering terjadi pada :Fraktur elbowFraktur antebrachiiFraktur tibia 1/3 proximal

Page 16: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

RUANG INTRA KOMPARTMEN

Page 17: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

ETIOLOGI

• Penurunan volume kompartmen penutupan defek fascia, traksi internal berlebihan pada fraktur esktrimitas

• Peningkatan tekanan eksternal balutan yang terlalu ketat, berbaring di atas lengan, pemasangan gips

• Peningkatan tekanan pada struktur kompartmen pendarahan atau trauma vascular, luka bakar, penggunaan otot berlebihan, gigitan ular, obstruksi vena

Page 18: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

PATOFISIOLOGI

• Patofisiologi terjadinya kompartmen sindrom ini melibatkan hemostasis jaringan lokal yang menyebabkan peningkatan tekanan jaringan, penurunan aliran darah kapiler dan nekrosis jaringan lokal yang disebabkan hipoksia

• .Jika tidak segera ditangani akan menyebabkan kerusakan yang ireversibel pada otot dan saraf.

Page 19: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

• Iskemia jaringan dimulai ketika tekanan intrakompartmen meningkat di atas 30 mmHg.

• Sel otot akan mengalami nekrosis dan digantikan jaringan fibrosa, saraf akan diliputi kontriksi epineurium yang menebal dan sendi akan menabal serta menolak setiap gerakan pasif

Page 20: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

COMPARTMENT SYNDROME

Page 21: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

DIAGNOSIS

• Anamnesa• Pemeriksaan fisik• Pengukuran tekanan intra kompartmen

Page 22: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

ANAMNESA

• Dari anamnesa dicari kira kira apa yang menyebabkan terjadinya kompartmen sindrom ini, misalnya adanya nyeri hebat yang terjadi setelah ada riwayat trauma (fraktur), setelah olahraga berlebihan atau karena pemasangan gips.

Page 23: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

PEMERIKSAAN FISIK

• Painfull (nyeri) gerakan ekstensi pasif, karena sel otot menjadi hipersensitif akibat kondisi hipoksia

• Pale / Pallor (pucat)• Parestesia (kesemutan)• Paralisis (kelumpuhan)• Pulseless (nadi melemah atau hilang)

jangan ditunggu sampai keluar

Page 24: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

PENGUKURAN TEKANAN INTRA KOMPARTMEN

• Dilakukan pada pasien pasien yang tidak sadar, tidak kooperatif, pada anak anak, pasien yang sulit berkomunikasi, pasien dengan trauma kepala, medulla spinalis atau saraf perifer, atau jika diagnosis dengan pemeriksaan fisik kurang jelas.

• Tekanan intrakompartmen normal adalah 0 mmHg. Di atas 30 mmHg mulai terjadi proses iskemia jaringan, jika di atas 40 mmHg langsung dilakukan tindakan segera

Page 25: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

PENATALAKSANAAN

• Bedah fasciotomy harus segera dilakukan jika tekanan intrakompartmen di atas 30 – 40 mmHg. Tujuannya adalah untuk menurunkan tekanan intrakompartmen dengan segera sehingga memperbaiki perfusi otot.

• Non bedah hindari elevasi, pemberian SABU, membuka gips atau bebat tekan, terapi cairan, diuretik dan manitol jika diperlukan untuk mengurangi tekanan intrakompartmen

Page 26: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

FASCIOTOMY

Page 27: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

KOMPLIKASI

• Nekrosis pada saraf dan otot dalam kompartmen, trauma vascular

• Volkman kontraktur• Gagal ginjal akut• Sepsis, ISK, pneumonia, ARDS• Emboli lemak, DVT• Wound infection• Delayed union, malunion, non union

Page 28: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

VOLKMANN CONTRACTURE

Page 29: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

OSTEOMYELITIS

• Merupakan suatu proses inflamasi yang akut maupun kronis dari tulang dan strukturnya yang disertai secara sekunder oleh infeksi organism pyogenik

• Infeksi yang berkaitan dengan osteomyelitis bisa local atau menembus periosteum, korteks, sumsum tulang di jaringan cancellous.

• Bateri pathogen bervariasi berdasarkan umur penderita dan mekanisme infeksi.

Page 30: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

OSTEOMYELITIS

Page 31: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

EPIDEMOLOGI

• Osteomielitis sering ditemukan pada usia dekade I-II; tetapi dapat pula ditemukan pada bayi dan ‘infant’.

• Anak laki-laki lebih sering dibanding anak perempuan (4:1).

• Lokasi yang tersering ialah tulang-tulang panjang seperti femur, tibia, radius, humerus, ulna, dan fibula.

Page 32: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

ETIOLOGI OSTEOMYELITIS

• Hematogen osteomyelitisBiasanya terjadi pada anak anak, jika terjadi pada orang dewasa mungkin ada suatu imunokompromised misalnya diabetes melitus.

• Direct trauma atau contagious inoculation osteomyelitis karena trauma atau pembedahan

Page 33: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

OSTEOMYELITIS AKUT

• Keluhan utama yang muncul biasanya nyeri lokal, bengkak, dan rasa hangat pada daerah yang terinfeksi.

• Hal-ini sering muncul sehubungan dengan demam dan malaise.

Page 34: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

OSTEOMYELITIS KRONIS

• Osteomielitis kronis dapat muncul pada presentasi awal sekalipun; tidak harus seorang pasien melalui tahap akut, sub akut, kemudian baru menjadi kronik

• Beberapa hal yang dapat mendahului terjadinya osteomyelitis kronik adalah terapi osteomyelitis akut yang tidak adekuat, trauma, osteomyelitis hematogen, iatrogenik seperti internal fiksasi atau infeksi tuberculosa

Page 35: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

PATOFISIOLOGI• Kuman dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka

penetrasi langsung, melalui penyebaran hematogen dari situs infeksi didekatnya ataupun dari struktur lain yang jauh, atau selama pembedahan dimana jaringan tubuh terpapar dengan lingkungan sekitarnya.

• Secara singkat, patofisiologi osteomielitis tergantung dari derajat kerusakan jaringan lunak dan ketidak mampuan suplai darah, instabilitas fragmen fraktur, inokulasi flora bakteri dan sistem imun dari penjamu (host).

Page 36: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

TAHAP PERKEMBANGAN OSTEOMYELITIS

• Inflamasi tahap ini mewakili peradangan awal dengan kongesti vaskuler dan tekanan intraosseus yang meningkat. Obstruksi dari aliran darah mencul pada trombosis intravaskuler.

• Supurasi nanah di dalam tulang memaksakan jalannya menuju sistem havers dan membentuk abses subperiosteal dalam 2-3 hari.

• Sekuestrum Meningkatnya tekanan, obstruksi vaskuler, dan trombus yang infektif di sekitar pembuluh darah periosteal dan endosteal, menyebabkan nekrosis tulang dan formasi sekuestrum sekitar 7 hari.

Page 37: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

SEKUESTRUM

Page 38: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

• Involukrum ini adalah formasi tulang baru dari permukaan periosteum.

• Resolusi atau progresi menuju komplikasi dengan antibiotik dan terapi pembedahan pada awal dari penyakit, osteomielitis dapat sembuh tanpa komlikasi sama sekali.

Page 39: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

OSTEOMYELITIS ANAK• S.aureus adalah agen kausatif pada 70-90% kasus

pediatri. • Pada anak yang lebih tua, organisme yang menginfeksi

selain S.aureus, dapat juga Grup A beta-Streptococcus hemolitikus, Mycobacterium, Salmonella, bakteri gram-negatif, sifilis, dan fungal, serta agen viral menjadi penyebab yang lebih jarang pada osteomielitis.

• Abses Brodie adalah bentuk terlokalisir dari osteomielitis yang muncul pada tahap subakut tanpa melewati gejala akut. Evaluasi histologi menunjukkan kavitas abses intraoseus tergaris oleh jaringan granulasi.

Page 40: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

ABSES BRODIE

Page 41: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

DIAGNOSIS

• Anamnesa dan pemeriksaan fisik• Pemeriksaan radiologis foto rontgen, CT

scan, MRI• Pemeriksaan kultur darah atau jaringan tulang

Page 42: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

ANAMNESA DAN PEMERIKSAAN FISIK

• Riwayat trauma pada daerah yang bersangkutan, riwayat infeksi di tempat lain (paru paru, ISK dll), demam, malaise, anoreksia, nyeri, bengkak, pada anak anak dapat ditemukan ggn pertumbuhan

• Bengkak, nyeri tekan, kemerahan dan rasa hangat pada daerah yang terkena, kadang disertai limfodenopati regional

Page 43: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

OSTEOMYELITIS TENGKORAK

Page 44: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

OSTEOMYELITIS VERTEBRAE

Page 45: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

OSTEOMYELITIS TULANG PANJANG

Page 46: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

OSTEOMYELITIS PELVIS

Page 47: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

PENATALAKSANAAN OSTEOMYELITIS AKUT

• MRS (tirah baring dan hidrasi)• Splint untuk mencegah kontraktur, pemasangan skin

traksi• Antibiotika intravena • Drain secara terbuka dengan general anastesi.

Dilakukan jika ada gejala pus yang dalam yaitu swelling, edema, fluktuasi, pyreksia, toksemia, nyeri dan tidak ada perbaikan dengan pemberian antibiotika selama 3 hari

• Setelah tanda infeksi menurun dimulai rehabilitasi jalan dengan kruk, full weight bearing setelah 3-4 minggu

Page 48: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

PENATALAKSANAAN OSTEOMYELITIS KRONIS

• Antibiotika Asam fusidat / Clindamycin / Chepalosporin

• Lokal dengan pasta colostomy untuk menghentikan ekskoriasi

• Insisi abses• Operasi

Eksisi sequesterEksisi soft tissue yang terinfeksi

Page 49: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

KOMPLIKASI OSTEOMYELITIS AKUT

• Penyebaran infeksi ke tempat lain (bakteremia / sepsis)

• Athritis supuratif• Bone growth arrested• Osteomyelitis kronis

Page 50: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

KOMPLIKASI OSTEOMYELITIS KRONIS

• Gangguan sirkulasi• Kerusakan saraf (nervus medianus)• Suddeck atrhophy• Mal union, delayed union, non union• Kekakuan sendi• Terutama pada pergelangan akibat pemakaian

bidai terlalu lama• Suddeck atrhophy• Rupture tendon

Page 51: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

UNSTABLE PELVIS

• Sebagian besar fraktur pelvis bersifat stabil dan terjadi dengan mekanisme low-energy injury

• Yang paling umum/sering terjadi adalah kecelakaan kendaraan bermotor. Pasien dengan cedera ini tidak hanya memiliki cedera pada osseus tetapi seiring waktu juga sering kali mengancam kehidupan

• Kematian setelah luka ini biasanya disebabkan oleh perdarahan, kegagalan beberapa system organ, atau sepsis

Page 52: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

• Fraktur pelvis dapat bersifat unstable apabila cincin pelvis mengalami kerusakan pada 2 tempat atau lebih, biasanya terjadi karena high energy injury.

• Pada daerah pelvis terdapat plexus plexus vena, jika ada trauma seringkali menyebabkan pecahnya pembuluh darah ini, dan pendarahan baru berhenti jika cavum pelvis terisi penuh dengan darah. Pada fraktur unstable, pendarahan tidak berhenti karena pelvis tidak terfiksasi dengan sempurna

• Yang paling sering karena kecelakaan kendaraan bermotor dan jatuh dari ketinggian.

Page 53: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

UNSTABLE PELVIS

Page 54: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

PENATALAKSANAAN

• Tujuan perawatan fraktur pelvis tidak stabil adalah sama dengan patah tulang yang lain

• Prioritas awal pada pasien dengan hemodinamika tidak stabil adalah dilakukan resusitasi agresif dan pencegahan perdarahan lebih lanjut.

• Fiksasi eksternal diindikasikan sebagai pengobatan langsung pada pasien yang hemodinamika nya tidak stabil dengan fraktur panggul yang tidak stabil.

Page 55: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

• Buka reduksi dan fiksasi internal (ORIF) lebih disukai untuk pengelolaan definitif dan telah terbukti memberikan hasil yang lebih unggul.

• ORIF merupakan kontraindikasi untuk pasien yang tidak stabil dan sakit kritis atau mereka yang berat patah tulang terbuka dengan debridement luka yang tidak memadai, menghancurkan cedera, dan penempatan dari sebuah tabung suprapubik operasi di lapangan.

Page 56: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

OPEN REDUCTION INTERNAL FIXATION

Page 57: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

DISLOKASI DAN FRAKTUR DISLOKASI

• Keadaan dimana tulang-tulang yang membentuk sendi tidak lagi berhubungan secara anatomis tulang lepas dari sendi (brunner & suddarth)

• Merupakan suatu kedaruratan yang membutuhkan pertolongan segera

• Dislokasi jarang terjadi pada anak-anak muda, anak-anak lebih rentan terhadap patah tulang daripada dislokasi.

Page 58: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

PATOFISIOLOGI

• Dislokasi terjadi saat ligarnen memberikan jalan sedemikian rupa sehingga tulang berpindah dari posisinya yang normal di dalam sendi.

• Dislokasi dapat disebabkan oleh faktor penyakit atau trauma karena dapatan (acquired) atau karena sejak lahir (kongenital).

• Patah tulang di dekat sendi atau mengenai sendi dapat menyebabkan patah tulang di sertai luksasi sendi yang disebut fraktur dislokasi.

Page 59: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

DIAGNOSIS

• Anamnesa mencari faktor resiko atau penyebab terjadinya dislokasi dan fraktur dislokasi

• Pemeriksaan fisik• Pemeriksaan radiologis Xray dan MRI

Page 60: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

ANAMNESA• Sejak kapan terjadinya, untuk membedakan antara

kelainan kongenital dengan kelainan yang didapat• Riwayat terjadinya trauma, misalnya trauma olahraga

atau karena kecelakaan• Adanya riwayat fraktur dengan penyebab yang tidak

jelas atau adakah penyakit kegananasan (fraktur patologis), perlu ditanyakan jika tidak ditemukan adanya riwayat terjadinya trauma

• Lokasi terjadinya dislokasi, perbedaan tempat terjadinya akan menentukan penatalaksanaan yang berbeda beda juga.

Page 61: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

PEMERIKSAAN FISIK

• Nyeri pada daerah yang mengalami trauma • Pembengkakan• Kesulitan menggunakan atau memindahkan

area yang terluka dengan cara yang normal• Kecacatan pada daerah dislokasi• Kehangatan, memar atau kemerahan pada

daerah yang terluka

Page 62: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

DISLOKASI RAHANG• Seringkali terjadi ketika seseorang membuka

mulut terlalu lebar dan biasanya tidak dapat tertutup kembali dengan bantuan otot otot wajah dan membutuhkan adanya tekanan dengan daya paksa yang cukup.

• Dapat menyebabkan terjadinya nyeri yang kronis pada kedua rahang dan kepala yang sangat hebat sehingga menyebabkan kesulitan berkonsentrasi. Gejala gejala ini bervariasi tergantung dari tingkat keparahan dislokasi dan berapa lama seseorang telah mengalami trauma tersebut.

Page 63: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

DISLOKASI RAHANG

Page 64: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

GEJALA KLINIS DISLOKASI RAHANG• Gejala yang awal terjadi biasanya adanya sakit

kepala dan spasme dan nyeri otot pada daerah wajah, rahang dan leher, kadang disertai juga dengan adanya suara seperti orang mengunyah (crunch noise) pada daerah yang mengalami dislokasi (sekitar telinga).

• Gejala jangka panjangnya dapat menyebabkan gangguan tidur, kelelahan, gejala frustasi, mudah marah, depresi dan lain lain akibat gangguan dalam melakukan aktivitas antara lain makan, minum, berbicara dan lain lain.

Page 65: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

PENATALAKSANAAN DISLOKASI RAHANG

• Reposisi rahang ditekan kebawah dengan mempergunakan ibu jari yang sudah dilindungi balutan, ibu jari tersebut diletakkan pada geraham paling belakang, tekanan tersebut harus mantap tetapi pelan-pelan bersamaan dengan penekanan jari-jari yang lain mengangkat dagu penderita keatas. Tindakan dikatakan berhasil bila rahang tersebut menutup dengan cepat dan keras.

• Pengobatan simptomatis dapat digunakan obat obatan analgesik (Paracetamol) untuk mengurangi rasa nyeri

Page 66: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

REPOSISI DISLOKASI RAHANG

Page 67: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

DISLOKASI BAHU

• Dikatakan dislokasi bahu bila os humerus terlepas dari scapula pada glenohumeral joint.

• Sendi pada bagian bahu adalah sendi yang memiliki area pergerakan (ROM) yang paling luas dibanding seluruh sendi yang ada di tubuh manusia. Sebagian besar dislokasi sendi yang terjadi adalah dislokasi pada sendi bahu.

• Berdasarkan arah dislokasinya, dapat terjadi kea rah anterior, posterior dan inferior

Page 68: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

GEJALA KLINIS DISLOKASI BAHU

• Sendi bahu tidak dapat digerakan• Korban menggendong tangan yang sakit

dengan tangan yang lain• Korban tidak bisa memegang bahu yang

berlawanan• Kontur bahu hilang• Bongkol sendi tidak teraba pada tempatnya

Page 69: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

REPOSISI HENNIPEN• Secara perlahan dielevasikan sehingga bongkol

sendi masuk kedalam mangkok sendi. Pasien duduk atau tidur dengan posisi 45 derajat, siku pasien ditahan oleh tangan kanan penolong dan tangan kiri penolong melakukan rotasi arah keluar (eksterna) sampai 90 derajat dengan lembut dan perlahan, jika korban merasa nyeri, rotasi eksterna sementara dihentikan sampai terjadi relaksasi otot, kemudian dilanjutkan. Sesudah relaksasi eksterna mencapai 90 derajat maka reposisi akan terjadi.

Page 70: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02
Page 71: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

REPOSISI STIMSON

• Pasien tidur tengkurap, kemudian tangan yang dislokasi digantung tempat tidur diberi beban 10-15 pound selama 30 menit biasanya akan terjadi reposisi jika tidak berhasil dapatditolong dengan pergerakan rotasi dan kemudian interna.

Page 72: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02
Page 73: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

DISLOKASI PANGGUL• Bisa karena kongenital, bisa karena didapat• Dislokasi panggul yang didapat biasanya terjadi karena

tekanan dengan gaya yang hebat, paling sering terjadi pada kecelakaan kendaraan bermotor. Jatuh dari ketinggian, misalnya tangga, juga menimbulkan gaya tekan yang cukup besar untuk menimbulkan terjadinya dislokasi panggul.

• Karena gaya yang bekerja cukup besar, biasanya disertai juga dengan adanya kelaianan lain seperti adanya fraktur pada daerah pelvis.

• Pada orang tua resiko terjadinya dislokasi panggul meningkat mengingat kerapuhan tulang yang meningkat seiring bertambahnya usia.

Page 74: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02
Page 75: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

PENATALAKSANAAN• Reduction / Reposisi Reposisi ini prinsipnya adalah

menyatukan kembali caput femoris pada acetabulum. Dapat dilakukan secara terbuka maupun secara tertutup. Pada anak usia 6 bulan – 2 tahun dapat dilakukan dengan reposisi secara tertutup dengan menggunakan anastesi dan muscle relaxan. Jika reposisi secara tertutup ini gagal, dilakukan reposisi secara terbuka dengan operasi.

• Retain / Imobilisasi / Fiksasi Dilakukan setelah reposisi. Penderita disaran memakai cast atau braces dengan tujuan untuk mempertahankan posisi sendi selama proses penyembuhan dari tulang.

Page 76: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

• Rehabilitation Dapat dilakukan selama 2-3 bulan tergantung dari keadaan pasien. Tujuan dilakukan rehabilitasi ini adalah mengurangi pembengkakan, memelihara gerakan sendi, melatih kekuatan otot dan mempercepat kembalinya fungsi normal dari sendi dan tulang. 5-7 hari setelah terjadinya trauma, pasien mulai diajarkan untuk melakukan gerakan pasif untuk meningkatkan flexibilitas pergerakan sendi. Penggunaan alat bantu berjalan perlu diberikan, antara lain kruk (tongkat).

Page 77: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

TRAUMATIK AMPUTASI• Amputasi dapat diartikan sebagai tindakan

memisahkan bagian tubuh sebagian atau seluruh bagian ekstremitas.

• Tindakan ini merupakan tindakan yang dilakukan adalam kondisi pilihan terakhir manakala masalah organ yang terjadi pada ekstremitas sudah tidak mungkin dapat diperbaiki dengan menggunakan teknik lain atau manakala kondisi organ dapat membahayakan keselamatan tubuh penderita secara utuh atau merusak organ tubuh yang lain seperti dapat menimbulkan komplikasi infeksi.

Page 78: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02
Page 79: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

BEBERAPA KASUS AMPUTASI• Fraktur multipel organ tubuh yang tidak mungkin

dapat diperbaiki• Kehancuran jaringan kulit yang tidak mungkin

diperbaiki• Gangguan vaskuler/sirkulasi pada ekstremitas yang

berat• Infeksi yang berat atau beresiko tinggi menyebar ke

anggota tubuh lainnya• Adanya tumor pada organ yang tidak mungkin diterapi

secara konservatif• Deformitas organ

Page 80: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

JENIS AMPUTASI

• Amputasi terbuka dilakukan pada kondisi infeksi yang berat dimana pemotongan pada tulang dan otot pada tingkat yang sama. Biasanya dilakukan pada kasus kasus yang gawat.

• Amputasi tertutup dilakukan dalam kondisi yang lebih memungkinkan dimana dibuat skaif kulit untuk menutup luka yang dibuat dengan memotong kurang lebih 5 cm di bawah potongan otot dan tulang.

Page 81: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

• Amputasi semi terbuka / tertutup selain kedua jenis amputasi di atas, dikenal juga dengan istilah amputasi semi open. Prinsip amputasi ini sama dengan amputasi tertutup, tapi jahitannya lebih jarang. Jika luka terjadi pada golden periode, jenis amputasi ini adalah yang cocok digunakan.

• Tujuan mengapa jenis amputasi ini dijahit situasional adalah :Jika masih ada kotoran, maka dapat keluar dengan

sendirinya fungsi drainageJika sudah tidak ada kotoron, jahitan akan kering dan

luka akan tertutup sehingga tidak perlu dilakukan operasi ulang

Page 82: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

AMPUTASI TERBUKA

Page 83: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

AMPUTASI TERTUTUP

Page 84: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

INDIKASI AMPUTASI (3D)

• DeadPenyakit vaskular perifer menyebabkan hampir 90% amputasi. Sebab lainnya yang menyebabkan kematian tulang adalah, luka bakar, trauma, dan frostbite.

• Dangerous Contohnya adalah tumor malignant, sepsis dan crush injury.

• Damn nuisance

Page 85: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

PENATALAKSANAAN

• Fungsi vital penderita diperbaiki• Hentikan pendarahan• Luka dibungkus secara steril atau bersih lalu

dimasukkan ke dalam kantong plastik kedap air lalu diikat. Selanjutnya dimasukkan ke dalam kantong plastik II yang berisi campuran air dan potongan es batu (4 derajat celcius)

• Penderita dibawa ke RS dengan fasilitas replantasi

Page 86: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

• Pemotongan otot pada amputasi memegang prinsip otot bagian medial bertemu dengan otot lateral dan otot bagian anterior bertemu dengan otot posterior

• Kemudian dijahit membentuk bentukan klonus (bulat lancip), pemotongan dengan bentuk seperti ini bertujuan untuk pemasangan protese.

• Protese baru dipasang ketika pembengkakan dan tanda tanda infeksi sudah mereda, karena jika diukur pada saat masih bengkak maka ukurannya akan berubah, dan pada saat luka masih infeksi akan menimbulkan rasa sakit.

• Selama belum terpasang protese, harus dilakukan fisioterapi dulu.

Page 87: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

PROTESE

Page 88: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

KOMPLIKASI

• Haematoma• Infeksi• Nekrosis• Kontraktur• Neuroma• Phantom limb

Page 89: Kedaruratanortopedbyandreaschandras Ked 120629110758 Phpapp02

TERIMA KASIH