kebijakan sto 2014_banten.pptx

26
KEBIJAKAN PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU SAYURAN DAN TANAMAN OBAT 2014 Oleh: DIREKTUR BUDIDAYA DAN PASCAPANEN SAYURAN DAN TANAMAN OBAT 2014

Upload: rasidin

Post on 29-Sep-2015

234 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Slide 1

KEBIJAKAN PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTUSAYURAN DAN TANAMAN OBAT 2014Oleh:DIREKTUR BUDIDAYA DAN PASCAPANEN SAYURAN DAN TANAMAN OBAT2014

1TANTANGAN PENGEMBANGAN SAYURAN DAN TANAMAN OBATMENINGKATKANDAYA SAING PRODUKPeningkatan jumlah permintaan, kualitas dan Performan (Penampilan) Produk ( Penduduk, industri, pengendalian impor, ekspor)Produksi Berkelanjutan dengan menjaga kelestarian Lingkungan dan Sumberaya AlamMendukung Kebijakan Pemerintah dalam Pengendalian Impor Hortikultura (Pelabuhan, RIPH, KIPH), dan peningkatan EksporMemenuhi kecendrungan selera, preferensi dan kebutuhan konsumen2MENJAWAB TANTANGANPeningkatan Produksi, Produktivitas, Mutu dan Performan (Penampilan) Produk dengan penerapan budidaya yang baik melalui penerapan GAP, GHP, SOP, SL-PHT, MDI/Ling)Penyebaran sentra produksi dan dekat dengan pasar (kota, peri-urban), serta upaya membangun kemandirian (daerah/pulau-pulau)Produksi untuk pemenuhan kebutuhan domestik dan merangsang peningkatan eksporMenggerakkan penanganan pascapanen mengurangi kehilangan hasil, meningkatkan daya simpan dan performan produk. Pengembangan kelembagaan melalui kerjasama dan kemitraan usaha dengan pelaku usaha (supermarket, industri, eksportir, supplier)3

KEBIJAKAN PENGEMBANGANSAYURAN DAN TANAMAN OBATFokus pada pengembangan komoditas utama nasional (cabe, bawang merah, kentang)Pengembangan komoditas penting (jamur, temulawak, jahe, tanaman obat) dan komoditas bermasalah (bawang putih, wortel)Penyebaran kawasan dan sentra produksi ke beberapa daerah baru yang potensial (menyebar) dan membangun kemandirian petaniMenangani produksi dalam skala luas dan memberikan bantuan pemerintah hanya sebagai pengungkit dan pemicuPengembangan kegiatan Budidaya dan Pascapanen, serta Pendukungnya (benih, pengendalian OPT, Pengolahan, dll) secara terpadu.45

Perhatian pada cabe dan bawang merah sangat penting, karena mempengaruhi kehidupan petani, perekonomian makro, dan tingkat inflasi. Sidang Kabinet Bidang Pangan di Bukittinggi tanggal 29 Oktober 2013 menetapkan cabe dan bawang sebagai salah satu Komoditas Pangan PentingPuncak Peringatan HPS ke 33 di Padang, Presiden mengulangi dan menekankan kembali untuk memperhatikan pengembangan cabe dan bawang, termasuk bawang putih.

Sasaran pengembangan melalui APBN 2.340 ha(1,6% total 150 ribu Ha areal per tahun)Penurunan areal tanam saat musim hujanKonsumen kurang menyukai cabai kering, bubuk atau pasta Petani belum banyak menanam varietas cabai untuk bubukIndustri mie instant pengimpor cabai bubuk terbesar (43 Ribu Ton/tahun)Demplot teknologi budidaya Cabai di musim hujan : Benih tahan hujan Coating Agensia HayatiPlastik/Net pelindung (creen house)Infrastruktur JUT, UPPO, Pompa, Cultivator, Irigasi/Drainase di sentra pengembangan Tumpang sari dan pengembangan pekarangan/KRPL/GPOP/PMD/LM3Introduksi Cabai di wilayah sub urban dekat perkotaan/PasarKemitraan industri pengolahan Introduksi benih cabai varietas olahan/cabai giling/cabai bubuk yang memiliki Introduksi unit pengolahan cabai bubukTANTANGANLANGKAH OPERASIONALTANTANGAN DAN LANGKAH OPERASIONAL PENGEMBANGAN CABAI MERAH DAN CABAI RAWIT MERAH

Sasaran pengembangan melalui APBN 1.295 Ha (1,3 % total 100.000 Ha areal produksi per tahun) Penurunan produksi akibat cuaca/alamiah pada triwulan I setiap tahunnyaPetani terbiasa menanam benih bentuk umbi yang perlu 2 ton/Ha sehingga biaya produksi mahalKetersedian benih bermutu pada musim tanam Demplot teknologi budidaya Bawang merah di musim hujan : Benih tahan hujan Penggunaan Agensia Hayati PGPR (Plant Growth Promotion Rhizobacter) / Penyelesaian tular tanahPlastik/Net pelindung (kelambu) Infrastruktur JUT, UPPO, Pompa, Cultivator, Irigasi/Drainase di sentra pengembanganIntroduksi Bawang merah ke luar pulau Jawa untuk menekan biaya produksiPengenalan penggunaan benih bawang bentuk biji(True Shallot Seed)Resi gudang dan fasilitas cold storage oleh koperasi dan swasta terutama pada Triwulan III saat panen rayaIntroduksi olahan bawang (goreng atau pasta).TANTANGANLANGKAH OPERASIONALTANTANGAN DAN LANGKAH OPERASIONAL PENGEMBANGAN BAWANG MERAH

DUKUNGAN BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN SENTRA PRODUKSI CABAI MERAH TAHUN 2014 NO.Propinsi Kabupaten/KotaLuas (Ha)1.

2.3.4.5.6.Jawa Barat

LampungBengkulu Jawa TimurSulawesi SelatanBanten

Bandung TasikmalayaLampungBengkuluKediriMakasarBanten 94.0669.7924.0528.5694.0546.7938.65

Jumlah395.95DUKUNGAN BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN SENTRA PRODUKSI BAWANG MERAH TAHUN 2014 NO.Propinsi Kabupaten/KotaLuas (Ha)1.2Jawa BaratJawa Tengah

Cirebon Tegal 198.1845.6

Jumlah243.78KABUPATEN/KOTA PENERIMA DANA TUGAS PEMBANTUAN 2014 PROPINSI BANTENNOKab/KotaKomoditasLuas (Ha)SL GAP (klp)SLGHP (klp)Sarana Budi daya (unit)Sarana Pasca panen (unit)Reg LU

(LU)1

2

3

4Propinsi

Lebak

Pandeglang

Kota Tangerang Selatan

-

Cabai Merah

Cabai Rawit MerahCabai Rawit merah-

30

35

5

-

1

2

1-

1

1

--

-

2

2-

-

1

-10

-

-

-Jumlah70 424110PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS, DAN MUTU PRODUK TANAMAN SAYURAN DAN TANAMAN OBAT BERKELANJUTAN, 2014 (BANSOS PUSAT)NOKab/KotaKomoditasLuas (Ha)1.

2.

Kota Tangerang

Kota Serang

SDR

Pekarangan (CRM)15

14

LM3, 2014

NOKab/KotaKetarangan 1.

2.

Lebak

Pandeglang

Verifikasi

Verifikasi

Sasaran StrategisIndikator KinerjaTargetReali%sasiMeningkat-nya luas areal dan perbaikan pengelolaan lahan usaha dan penanganan pascapanen sayuran dan tanaman obat1.Kawasan Tanaman Sayuran (ha)5.4205.05993%2.Kawasan Tanaman Obat (ha)722722100%3.Registrasi Lahan Usaha Tanaman Sayuran dan Tanaman Obat (Lahan Usaha)9251.779192%4.Fasilitasi Sarana Prasarana Pascapanen Tanaman Sayuran dan Tanaman Obat (Unit)53853499%5.Perbaikan mutu pengelolaan lahan usaha tanaman sayuran dan tanaman obat (SL) (Kelompok)187193103%6.Pengembangan Registrasi Packing House (Unit)99100%7.Peningkatan Jumlah kelembagaan Usaha tanaman sayuran dan tanaman Obat (Lembaga)9393100%Rata-rata113%13

CAPAIAN KINERJA TAHUN 2013MASALAH DAN STRATEGIMASALAHSTRATEGIPengembangan kawasan STOPenerapan GAP/SOP belum optimal karenaDukungan daerahTanggungjawab pelaku usaha Terbatasnya danab. Penerapan GHP/SOP belum optimal

Pengembangan kawasan STOPrioritas komoditasUtama : cabai merah, bawang Merah, kentangPenting: jamur, temulawak, jahe, tanaman obatBermasalah: bawang putih, wortelPenanganan skala luas, sedangkan bantuan hanya sebagai pengungkitPenerapan GAP/GHP-SOP/RLPeningkatan jmh registrasi lahan usahaIntegrasi sistem pengembangan produksi (lahan, benih, Pengendalian-OPT, budidaya, pascapanen)Pengembangan sentraDaerah baruPerkotaan, urban, peri urbanMemandirikan daerah/pulau2Daerah yang mengusulkan kawasan harus menyediakan share APBD14MASALAHSTRATEGIPengembangan Kawasan STOc. Perlindungan tanamanResidu pestisida terus meningkat di lahan Perubahan iklim ekstrimSerangan OPT meningkat di musim hujanSarana pengendalian OPT tersedia minim di lapangd.Pengaturan pola produksi belum optimalKomitmen pelaku usaha dengan Dinas belum lancarBelum maching komunikasi informasi pasar dgn informasi produksi

Pengembangan kawasan STOPerlindungan TanamanPenerapan 4 sehat yaitu:Lahan SehatBenih sehatBudidaya tanaman sehatPanen dan pascapanen sehatPenyediaan klinik RL-PPAHSL-PHT/SL IPola ProduksiTingkatkan frekuensi pertemuan dalam sethn (2x smp 3x) guna:Perbaikan dataMenjamin suplai dan demand (ps domestik & ekspor)Berdayakan pelaku usaha sbg sumber data & petugas lapangOptimalkan koneksitas informasi pasar dan informasi produksi (kerjasama Pemda, Ps Induk, Ps lokal)15MASALAHSTRATEGI2. Akses pasar modern dan pasar ekspor, diantaranya:Sistem Pembayaran tidak menarik bagi petaniManajemenPelaku usaha tidak melaksanakan program karena:Berharap bantuan utuh (Kab. Bintan)Harga benih bw. Merah terlalu tinggi (Kab. Samosir dan Kab. HSS)Pelaksanaan proyek terlambat, karena:Proses lelang cukup lama (realisasi triwulan 4)Revisi POK/ROK pada Triwulan 1 (Realisasi Triwulan 2)Pergantian PPK4. Kerjasama dengan TNI, diantaranya:Sulit mencari lokasi dataran tinggi yg sesuai dengan pengembangan STOBangun kemitraan/integrasi usaha yangKondusif dengan industri, supermarket, RS, eksportir /SupplierLakukan kemitraan win win solutionManajemen proyekUpayakan peningkatan kinerja ULP, PPKMinimalkan aktivitas revisi/ralat POK/ROK

16No.Indikator Utama TARGET 20141.Pengembangan Kawasan Sayuran5.553Pengembangan Kawasan Tanaman Obat750Total Kawasan STO6.3032.Registrasi Lahan Usaha Tanaman Sayuran dan Tanaman Obat (Lahan Usaha)1.2003.Fasilitasi Pengelolaan Pasca Panen Sayuran dan Tanaman Obat (Unit)7424.Perbaikan Mutu Pengelolaan Lahan Usaha Tanaman Sayuran dan Tan. Obat (Kelompok)215PENETAPAN RENCANA KINERJA KEGIATAN PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU PRODUK TANAMAN SAYURAN DAN TANAMAN OBAT BERKELANJUTAN TA 201417

Komoditas (15) : Cabai Merah, Cabai Rawit Merah, Bawang Merah, Kentang, Wortel, Bawang Putih, Sayuran Dataran Rendah, Sayuran Daun, Jamur, Temulawak, Jahe, Kencur, Purwoceng, Kapulaga dan Lidah Buaya

1718DAERAH (5.743 Ha)Sayuran 4.993 HaTanaman Obat 750 HaPUSAT (560 Ha)Bawang putih 300 HaCabai dan Bawang Merah 200 Ha Sayuran Dataran Rendah 40 HaPekarangan 20 HaTOTAL Daerah + Pusat6.303 Ha

KEGIATAN PENGEMBANGAN KAWASAN SAYURAN DAN TANAMAN OBAT 2014CAKUPAN KEGIATAN PUSAT DAN DAERAH TAHUN 2014NoKomoditasVolume (Ha)LokasiProvKab/Kota1Bawang Merah1.295 25642Cabe Merah1.145 18473Cabe Rawit Merah96021544Kentang225 8115Jamur 2 236Sayuran Dataran Rendah137677Sayuran Daun69 338Wortel1.120 11269Hortipark123310Kebun Percontohan (Cb&Bw)281528Total4.993 Sayuran19

NoKomoditasVolume (Ha)LokasiProvKab/Kota1Jahe500 11242Kapulaga 95 123Kencur90344Lidah Buaya5115Purwoceng5116Temulawak55 24Total750 Tanaman ObatLanjutan....20

21NoKomoditasVolume (Ha)1Bawang Putih300 2Cabai dan Bawang Merah 200 3SDR dan Jamur404Pekarangan20Total560 PusatLanjutan....

NO PROPINSIVOLUME (HA)KOMODITI1Jawa Barat 4 Ha Cabai dan Bawang Merah2Jawa Tengah 4 Ha Cabai dan Bawang Merah3Jawa Timur 2 Ha Cabai4Sumatera Utara 3 Ha Cabai dan Bawang Merah5Sumatera Barat 2 Ha Bawang Merah6Nusa Tenggara Barat 2 Ha Cabai dan Bawang Merah7Aceh 2 Ha Cabai dan Bawang Merah8Lampung 2 Ha Cabai dan Bawang Merah9 Lain-lain 1) 7HaCabai dan Bawang MerahKebun Percontohan Dekon Provinsi TA 201422Keterangan:Sumatera Selatan, Jambi, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur.

Kegiatan kebun percontohan teknologi budidaya dilaksanakan dengan pendampingan intensif oleh Dinas Pertanian Provinsi Bidang Hortikultura, bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan petugas lapangan di lokasi kawasan pengembangan (sentra produksi)Kebun percontohan penerapan teknologi/GAP dilakukan pada lahan usaha tani atau pekarangan milik petani atau masyarakat. Lokasi/tempat dan petani peserta pelaksanaan percontohan teknologi agar dipadukan dengan pelaksanaan SL-GAP yang ada di kabupaten

23KEGIATAN DAN UPAYA PENCAPAIAN 2014Percepatan administrasi dan manajemen pelaksanaan kegiatan di Provinsi dan Kabupaten/kota (Target 25% Triwulan I tercapai)Percepatan pelaksanaan Pengembangan Kawasan Produksi STO di Pusat dan Daerah (proses CPCL, Tender dan Pelaksanaan)Penerapan SL GAP SL GHP SOP sebagai percontohan, dan penerapan GAP-GHP-SOP oleh petani dan pemasokPemberdayaan dan pemberdayaan Kelembagaan Usaha Petani (Pembinaan konsolidasi, kerjasama dan kemitraan usaha)Peningkatan Kapabilitas Petugas/Petani dalam Penerapan Teknologi, GAP, GHP, SOP, Reg-LU24Kegiatan Dan Upaya Pencapaian 2014 .... LanjutanMelakukan Pembinaan dan Pendampingan Intensif pelaksanaan Manajemen/Administrasi maupun Budidaya dan Pascapanen.Percepatan Penyediaan Sarana Prasarana Budidaya dan Pascapanen (proses tender)Dukungan pada pengendalian impor (Cabe, Kentang, Bw. putih, Bw merah, wortel, kubis, brokoli, )Dukungan bagi Penyediaan Bahan Baku untuk industri makanan, minuman, dan jamu

25

26TERIMA KASIH

26http://ditsayur.hortikultura.deptan.go.id/