rencana kerja tahunan (rkt) - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/rkt direktorat...

23
RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT 2017

Upload: duongcong

Post on 05-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT Direktorat STO 2017.pdf · 1 Jahe 16.164 8.983 58.427 46.662 19.077 ... penerapan teknologi

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT)

DIREKTORAT SAYURAN DAN TANAMAN OBAT

2017

Page 2: RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT Direktorat STO 2017.pdf · 1 Jahe 16.164 8.983 58.427 46.662 19.077 ... penerapan teknologi

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2017 1

DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR…………………………………………………………………......... i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………… ii

BAB I.PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ……………………………………………………………………. 3

1.2. Maksud dan Tujuan ………………………………………………………………. 7

1.3. Sasaran ……………………………………………………………………………. 7

1.4. Dasar Hukum ……………………………………………………………………… 8

BAB II.ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

2.1. Visi dan Misi ………………………………………………………………………. 9

2.2. Tujuan dan Target …………………………..…………………………………… 12

2.3. Arah Kebijakan dan Strategi ……………………………………………………. 13

2.4. Sasaran …………………………………………………………………………… 15

2.5. Kebijakan …………………………………………………………………………. 15

BAB III.PERENCANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. Program ………………………………………………………………………….. 18

3.2. Penjabaran Program Kegiatan ………………………………………………… 18

3.3. Rambu-rambu Kegiatan ………………………………………………………… 18

BAB IV.PENUTUP………………………………………………………………………… 21

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)………………………………………………… 22

Page 3: RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT Direktorat STO 2017.pdf · 1 Jahe 16.164 8.983 58.427 46.662 19.077 ... penerapan teknologi

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2017 2

KATA PENGANTAR

Rencana Kerja Tahunan (RKT) ini merupakan dokumen yang memuat

penjelasan dan penjabaran secara umum tentang rencana pelaksanaan

kegiatan ditingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam melaksanakan

tugas pokok dan fungsi. Penjelasan dalam dokumen ini memuat arah kebijakan

dan strategi pembangunan sayuran dan tanaman obatserta perencanaan

pogram dan kegiatan Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat.

RKT ini ditujukan untuk dapat dimanfaatkan sebagai panduan perencanaan

dan pelaksanaan kegiatan di lingkup Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat

dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sehingga capaian kinerja dapat

berjalan dengan efektif.

Semoga dokumen RKT ini dapat bermanfaat sebagai acuan bagi

pelaksana kegiatan baik ditingkat pusat maupun daerah sesuai dengan indicator

kinerja, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. RKT ini juga dilengkapi

dengan lampiran yang terdiri dari matriks indikator dan target kinerja tahun

anggaran 2017.

Jakarta, November 2016

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat,

Ir. Yanuardi, MM

Page 4: RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT Direktorat STO 2017.pdf · 1 Jahe 16.164 8.983 58.427 46.662 19.077 ... penerapan teknologi

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2017 3

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan hortikultura dipayungi oleh Undang-Undang Hortikultura No.13

tahun 2013 yang diundangkan dengan tujuan agar potensi hortikultura dikelola

dan dimanfaatkan secara efisien, terkoordinasi dan berkelanjutan. Dalam UU

tersebut dijelaskan bahwa penyelenggaraan hortikultura berdasarkan asas:

kedaulatan, kemandirian, kebermanfaatan, keterpaduan, kebersamaan,

keterbukaan, keberlanjutan, efisiensi, berkeadilan, kelestarian fungsi lingkungan

dan kearifan lokal.

Pengembangan sayuran dan tanaman obat harus sejalan dengan Undang-

Undang Hortikultura Nomor 13 tahun 2010, Rencana Pembanguan Jangka

Panjang Nasional (2005-2025), Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP)

tahun 2013-2045, RENSTRA Kementerian Pertanian, RENSTRA Direktorat

Jenderal Hortikultura (2016-2019), Blue Print Pengembangan Hortikultura (2011-

2025) dan RENSTRA Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat.

SK Menteri Pertanian No. 511/Kpts/PD 310/9/2006 mengamanatkan bahwa

komoditas yang menjadi binaan Direktorat Jenderal Hortikultura sebanyak 323,

80 komoditas diantaranya adalah sayuran dan 66 komoditas tanaman obat.

Namun demikian, komoditas yang dilakukan pemantauan dan pengolahan data

statistik baru mencakup 25 jenis komoditas sayuran dan 15 jenis komoditas

tanaman obat.

Komoditas sayuran dan tanaman obat keragamannya sangat besar dan memiliki

nilai ekonomi yang tinggi, karena pasar yang cukup besar, baik dalam bentuk

segar, olahan maupun sebagai pasokan industri berbahan sayuran dan tanaman

obat. Dalam menyusun kebijakan dan strategi pengembangan, dilakukan

dengan memperhatikan skala prioritas untuk beberapa komoditas penting,

seperti cabai dan bawang (cenderung sensitif terhadap inflasi) serta refocusing

komoditas untuk produk yang berorientasi ekspor dan substitusi impor.

Page 5: RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT Direktorat STO 2017.pdf · 1 Jahe 16.164 8.983 58.427 46.662 19.077 ... penerapan teknologi

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2017 4

Perananan komoditas sayuran dan tanaman obat dalam pengembangan

hortikultura cukup penting, memberikan kontribusi sekitar 50% terhadap PDB

Hortikultura. Sejauh ini pertumbuhan PDB hortikultura selalu meningkat. Pada

tahun 2014 PDB hortikultura Rp.159,520 milyar, tahun 2015 menjadi Rp 175,164

milyar, dengan laju peningkatan sebesar 8,93% yang dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Nilai PDB Hortikultura 2014 – 2016

Keterangan : Sumber BPS, olah Pusdatin

*) PDB Tahun 2015 = sementara ; Tahun 2016 = sangat sementara; **) Data Ekspor Impor tahun 2016 sampai dengan Oktober

Peningkatan PDB ini tercapai karena terjadinya peningkatan produksi di

berbagai sentra dan kawasan, peningkatan luas areal produksi dan areal panen.

Di samping itu, nilai ekonomi dan nilai tambah produk hortikultura yang cukup

tinggi, sehingga berpengaruh positif pada meningkatnya PDB.

Neraca perdagangan internasional untuk komoditi sayuran utama (bawang putih,

bawang merah, cabe, kentang, tomat) dan sebagian besar sayuran lainnya

selama 3 tahun terakhir pada umumnya defisit. Hanya kubis, jamur, terung dan

yang volume neraca perdagangannya surplus, dapat dilihat pada Tabel 2.

Page 6: RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT Direktorat STO 2017.pdf · 1 Jahe 16.164 8.983 58.427 46.662 19.077 ... penerapan teknologi

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2017 5

Tabel 2. Ekspor Impor Komoditas Sayuran

No

Komoditi Ekspor-Impor 2013 Ekspor-Impor 2014 Ekspor-Impor 2015

VOLUME(KG) NILAI(USD) VOLUME(KG) NILAI(USD) VOLUME(KG) NILAI(USD)

1 Kubis 52.719.378 11.690.137 18.821.896 2.706.118 40.008.232 1.302.954

2 Polong-polongan (18.853.160) (19.850.256) (14.072.558) (4.648.516)

3 Jamur 2.031.211 6.702.717 698.625 2.891.324 6.727.584 4.562.297

4 Jagung Manis (2.431.744) (2.713.259) (898.802) (951.585) 79.206.774 18.934.743

5 Tomat (9.858.535) (9.312.493) (6.672.694) (7.219.865) (11.053.907) (12.368.558)

6 Cabe (12.135.626) (3.597.603) (9.268.189) (3.124.647) (14.307.278) (2.342.303)

7 Wortel (18.596.476) (13.771.890) (23.317.607) (22.760.693) (45.133.222) (51.159.284)

8 Bawang Bombay (36.180.004) (27.071.056) (52.712.908) (33.163.373) (44.538.143) (32.869.332)

9 Bawang Merah (91.157.430) (51.725.468) (59.628.765) (23.301.160) (9.010.476) (7.846.299)

10 Kentang (101.811.346) (90.008.949) (54.439.126) (49.971.600) (94.415.347) (77.513.110)

11 Bawang Putih (444.735.679) (375.404.189) (347.422.765) (254.405.417) (482.665.292) (347.535.708)

12 Sayuran Lainnya (182.328.571) (62.067.355) 1.996.863 21.342.557 (20.658.068) 2.172.414

Ekspor bawang merah pada empat tahun terakhir menunjukkan penurunan

diakhir periode, sejalan dengan impor yang juga mengalami penurunan yang

drastis, sebagaimana terlihat pada Grafik 1 dan 2.

Grafik 1. Perkembangan Ekspor Cabai dan Bawang Periode 2012-2016

Page 7: RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT Direktorat STO 2017.pdf · 1 Jahe 16.164 8.983 58.427 46.662 19.077 ... penerapan teknologi

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2017 6

Grafik 2. Perkembangan Ekspor Cabai dan Bawang Periode 2010-2014

Penurunan impor bawang menjadi suatu peluang bagi negara untuk

penghematan devisa sekaligus sebagai indikator ke arah swa sembada bawang

merah.

Pada komoditas tanaman obat, neraca perdagangan internasional mengalami

surplus pada tahun 2013 dan 2014, walaupun pada dua tahun sebelumnya

mengalami defisit, sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Ekspor Impor Komoditas Tanaman Obat

NO KOMODITI Ekspor-Impor 2013 Ekspor-Impor 2014 Ekspor-Impor 2015

VOLUME(Ton) NILAI(USD 000) VOLUME(Ton) NILAI(USD 000) VOLUME(Ton) NILAI(USD 000)

1 Jahe 16.164 8.983 58.427 46.662 19.077 12.254

2 Turmeric 1.697 15 3.563 223 8.518 (255)

3 Kapulaga 6.720 2.101 7.744 4.494 6.243 10.485

4 Saffron 794 5.906 892 4.468 76 7.605

5 Tanaman Obat Lain 1.271 9.863 2.051 9.279 2.704 7.121

Pengembangan sayuran dan tanaman dilakukan melalui perluasan, pengutuhan

dan pemantapan kawasan dalam rangka peningkatan produksi, produktivitas

dan mutu produk, penerapan teknologi dan tatacara budidaya yang baik (GAP-

SOP), termasuk pengelolaan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) ramah

lingkungan untuk meningkatkan mutu dan meminimalisasi residu pestisida.

Page 8: RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT Direktorat STO 2017.pdf · 1 Jahe 16.164 8.983 58.427 46.662 19.077 ... penerapan teknologi

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2017 7

Untuk mendukung pengembangan ini harus disediakan benih bermutu varietas

unggul, infrastruktur pendukung penerapan rantai dingin, manajemen pasokan

dan standardisasi mutu produk dan penguatan kelembagaan yang menangani

informasi pasar. Untuk menjaga mutu produk, mengharuskan setiap tahapan

GAP dan GHP, dari proses produksi sampai dengan pascapanen, diterapkan

dengan komitmen yang tinggi dari para pelaku usaha hortikultura. Secara

berjenjang dan bertahap telah dilakukan upaya-upaya untuk mengatasi

permasalahan tersebut baik oleh pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten

yang langsung bersentuhan dengan lokasi pengembangan, secara sinergi

dengan seluruh pemangku kepentingan. Dalam upaya memanfaatkan potensi

dan peluang pengembangan agribisnis sayuran dan tanaman obat, maka perlu

disusun target nasional untuk memenuhi permintaan konsumen terhadap produk

tanaman sayuran dan tanaman obat bermutu.

1.2 Maksud dan Tujuan

Tujuan penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Direktorat Sayuran dan

Tanaman Obat, Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian Tahun

2017 adalah memberi acuan bagi pelaksana kegiatan di lingkup Direktorat

Sayuran dan Tanaman Obat dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya

sehingga kinerja dapat dicapai secara efektif dan efisien.

1.3 Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai dari RKT Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat,

Kementerian Pertanian tahun 2017 adalah tersusunnya RKT Direktorat Sayuran

dan Tanaman Obat sebagai arahan pelaksanaan kegiatan di lingkup Ditjen

Hortikultura dalam merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi

teknis di bidang hortikultura khususnya sayuran dan tanaman obat.

Page 9: RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT Direktorat STO 2017.pdf · 1 Jahe 16.164 8.983 58.427 46.662 19.077 ... penerapan teknologi

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2017 8

1.4 Dasar Hukum

Dasar hukum penyusunan RKT Direktorat Tanaman Sayuran dan Tanaman

Obat adalah:

1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Hortikultura;

2) Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 45 Tahun 2015 tentang

Kementerian Pertanian

3) Rencana Pembanguan Jangka Panjang Nasional (2005-2025).

4) Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) tahun 2013-2045.

5) Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

6) SK Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 Tentang Perbaikan Pedoman

Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

7) Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi No. 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan

Penetapan Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

8) Revisi Renstra Kementerian Pertanian 2016-2019.

9) Revisi Renstra Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian

2016-2019.

10) Blue Print Pengembangan Hortikultura (2011-2025).

11) RENSTRA Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat 2016-2019

Page 10: RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT Direktorat STO 2017.pdf · 1 Jahe 16.164 8.983 58.427 46.662 19.077 ... penerapan teknologi

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2017 9

II. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

2.1 Visi dan Misi

A. Visi Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Direktorat Sayuran dan Tanaman

Obat diantaranya adalah melalui komitmen yang diarahkan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat tani serta memberi kontribusi

dalam pembangunan ekonomi nasional.

Memperhatikan prioritas pembangunan nasional dan dinamika lingkungan

strategis, visi Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2016-2019

adalah “Mewujudkan Industri Sayuran dan Tanaman Obat Ramah

Lingkungan yang Kuat dan Mandiri untuk Kesejahteraan Rakyat.”

B. Misi Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat

Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan tersebut, Direktorat Sayuran dan

Tanaman Obat mengemban misi yang harus dilaksanakan yaitu:

1. Mewujudkan pengembangan kawasan sayuran dan tanaman obat yang

ramah lingkungan

2. Meningkatkan penerapan teknik budidaya yang baik

3. Menjadikan pelaku usaha dan kelembagaan sayuran dan tanaman obat

yang profesional

4. Mendorong terciptanya kebijakan dan regulasi untuk pengembangan

agribisnis sayuran dan tanaman obat

5. Mendorong terwujudnya kerjasama dan kemitraan usaha serta

perdagangan komoditas sayuran dan tanaman obat yang transparan,

jujur dan berkeadilan

C. Organisasi dan Tatalaksana Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat

Berdasarkan Permentan No. 43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang

organisasi dan tata kerja Kementerian Pertanian; Direktorat Sayuran dan

Page 11: RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT Direktorat STO 2017.pdf · 1 Jahe 16.164 8.983 58.427 46.662 19.077 ... penerapan teknologi

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2017 10

Tanaman Obat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan produksi aneka cabai, bawang

merah, sayuran lain dan tanaman obat.

Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat

menyelenggarakan fungsi.

1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang peningkatan produksi aneka

cabai dan sayuran buah, bawang merah dan sayuran umbi, sayuran

daun dan jamur serta tanaman obat;

2. Pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan produksi aneka cabai dan

sayuran buah, bawang merah dan sayuran umbi, sayuran daun dan

jamur serta tanaman obat;

3. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

peningkatan produksi aneka cabai dan sayuran buah, bawang merah

dan sayuran umbi, sayuran daun dan jamur serta tanaman obat;

4. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan

produksi aneka cabai dan sayuran buah, bawang merah dan sayuran

umbi, sayuran daun dan jamur serta tanaman obat;

5. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan

produksi aneka cabai dan sayuran buah, bawang merah dan sayuran

umbi, sayuran daun dan jamur serta tanaman obat; dan

6. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat.

Struktur organisasi Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat terdiri atas:

a. Subdirektorat Aneka Cabai dan Sayuran Buah;

b. Subdirektorat Bawang Merah dan Sayuran Umbi;

c. Subdirektorat Sayuran Daun dan Jamur;

d. Subdirektorat Tanaman Obat;

e. Subbagian Tata Usaha;

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Subdirektorat Aneka Cabai dan Sayuran Buah mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan,

penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian

Page 12: RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT Direktorat STO 2017.pdf · 1 Jahe 16.164 8.983 58.427 46.662 19.077 ... penerapan teknologi

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2017 11

bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peningkatan produksi aneka cabai

dan sayuran buah.

Subdirektorat Bawang Merah dan Sayuran Umbi mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan,

penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian

bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peningkatan produksi bawang

merah dan sayuran umbi.

Subdirektorat Sayuran Daun dan Jamur mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,

standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan

evaluasi di bidang peningkatan produksi sayuran daun dan jamur.

Subdirektorat Tanaman Obat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,

prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di

bidang peningkatan produksi tanaman obat.

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian,

keuangan, perlengkapan, rumah tangga, dan surat menyurat, serta

kearsipan Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat.

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan

sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan

perundang-undangan. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas jabatan

fungsional Pengawas Mutu Hasil Pertanian dikoordinasikan oleh pejabat

fungsional senior yang ditunjuk Direktur Sayuran dan Tanaman Obat.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat menempatkan pejabat fungsional

Pengawas Mutu Hasil Pertanian pada unit kerja eselon III sesuai tugas

jabatan fungsional. Jumlah pejabat fungsional ditentukan berdasarkan

kebutuhan dan beban kerja. Jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan

peraturan perundang-undangan.

Page 13: RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT Direktorat STO 2017.pdf · 1 Jahe 16.164 8.983 58.427 46.662 19.077 ... penerapan teknologi

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2017 12

Adapun struktur organisasi Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat

tergambar pada bagan di bawah ini :

2.2 Tujuan dan Target

Tujuan dan target pengembangan tanaman sayuran dan tanaman obat tahun

2016-2019 adalah:

1. Meningkatkan produksi sayuran dan tanaman obat yang aman konsumsi,

bermutu dan diproduksi secara ramah lingkungan

2. Meningkatkan ketersediaan produk sayuran dan tanaman obat untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi, industri dan ekspor

3. Memanfaatkan kearifan lokal dalam pengelolaan sumberdaya alam dan

sumberdaya genetik

Page 14: RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT Direktorat STO 2017.pdf · 1 Jahe 16.164 8.983 58.427 46.662 19.077 ... penerapan teknologi

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2017 13

2.3 Arah Kebijakan dan Strategi

A. Arah Kebijakan Pembangunan Tanaman Sayuran dan Tanaman Obat

Arah kebijakan pengembangan tanaman sayuran dan tanaman obat

mengacu pada arah kebijakan pengembangan pertanian yang diselaraskan

dengan tugas pokok dan fungsi Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat.

Adapun arah kebijakan tersebut adalah sebagai berikut:

a) Peningkatan produksi, produktivitas, dan daya saing produk sayuran dan

tanaman obat secara berkelanjutan melalui intensifikasi maupun

ekstensifikasi;

b) Pemberdayaan kelembagaan petani/pelaku usaha menuju kemandirian

usaha sayuran dan tanaman obat;

c) Peningkatan ketersediaan produk melalui pengaturan manajemen pola

produksi.

B. Strategi Pembangunan Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat

Strategi pengembangan tanaman sayuran dan tanaman obat sejalan

dengan strategi pembangunan pertanian tahun 2016-2019 yang telah

diselaraskan dengan arah kebijakan Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat,

diuraikan secara lebih rinci sebagai berikut:

1) Pengembangan Budaya Unggul dan Profesional

a. Pengaturan pola produksi dan rancang bangun pengembangan

komoditas sebagai upaya stabilisasi harga

b. Penumbuhan industri sayuran dan tanaman obat bermutu dan

berdaya saing

2) Pengembangan Pertanian Hayati (biofarming, zero waste, pertanian

konservasi, hemat energi, Low External Input Sustainable Agriculture-

LEISA)

a. Penerapan Good Agricultural Practices (GAP), Good Handling

Practices (GHP) dan Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) untuk

Page 15: RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT Direktorat STO 2017.pdf · 1 Jahe 16.164 8.983 58.427 46.662 19.077 ... penerapan teknologi

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2017 14

mewujudkan budidaya sayuran dan tanaman obat yang ramah

lingkungan dan berkelanjutan.

b. Pengembangan pertanian di wilayah perkotaan (Urban Farming)

3) Peningkatan pengetahuan, IPTEK mutakhir dan apresiasi kearifan lokal

a. Penerapan teknik budidaya sayuran dan tanaman obat sesuai dengan

kultur dari setiap daerah di seluruh Indonesia

b. Diseminasi teknologi budidaya sayuran dan tanaman obat unggulan

4) Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Petani di bidang produksi,

pasar dan permodalan

a. Peningkatan pengaturan pola produksi dan pembuatan rancang

bangun pengembangan komoditas sayuran dan tanaman obat

sebagai upaya dalam mendukung stabilisasi harga dan pengendalian

impor hortikultura

b. Peningkatan pelaksanaan penerapan PHT, GAP dan GHP sayuran

dan tanaman obat

5) Penguatan jejaring kerja intra dan antar pelaku usaha sayuran dan

tanaman obat

a. Pemberdayaan kelembagaan petani/pelaku usaha menuju

kemandirian usaha sayuran dan tanaman obat

b. Pemberdayaan asosiasi dan kelompok usaha tani sayuran dan

tanaman obat sebagai mitra pemerintah

6) Peningkatan investasi dan promosi

a. Penguatan akses permodalan, pembiayaan dan investasi sayuran dan

tanaman obat

b. Pemasyarakatan dan promosi produk sayuran dan tanaman obat

c. Fasilitasi regulasi sayuran dan tanaman obat secara kondusif dan

melindungi kelompok usaha tani sayuran dan tanaman obat di

Indonesia

Page 16: RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT Direktorat STO 2017.pdf · 1 Jahe 16.164 8.983 58.427 46.662 19.077 ... penerapan teknologi

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2017 15

2.4 Sasaran

Selama 5 (lima) tahun ke depan (2015 – 2019) Kementerian Pertanian

mencanangkan 4 (empat) sasaran utama, yaitu: 1. Peningkatan ketahanan

pangan, 2. Peningkatan Daya Saing, Ekspor dan Substitusi Impor, 3.

Pengembangan Pertanian Bioindustri Berkelanjutan dan 4. Peningkatan

kesejahteraan petani.

Mengacu pada sasaran utama Kementerian Pertanian, maka sasaran yang akan

dicapai Direktorat Jenderal Hortikultura pada periode 2015 – 2019 adalah

peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk tanaman cabai, bawang,

jeruk, dan hortikultura strategis lainnya yang diproduksi secara ramah

lingkungan dalam rangka mendukung peningkatan industri hortikultura,

diversifikasi pangan, peningkatan nilai tambah, daya saing, ekspor dan substitusi

impor; peningkatan kesejahteraan petani, pemenuhan kebutuhan dalam negeri,

serta pengendalian laju inflasi nasional.

Sasaran pengembangan sayur adalah: 1) pengendalian inflasi; 2) pengendalian

impor; 3) pemenuhan permintaan dalam negeri; dan 3) ketahanan pangan

keluarga. Fokus pengembangan komoditas sayuran utama adalah: aneka

bawang (bawang merah, bawang putih) dan aneka cabai (cabai merah besar,

cabai keriting dan cabai rawit merah) dengan komoditas sayuran penunjang

lainnya seperti: kentang, jamur, sayuran daun, dan sayuran buah lainnya.

Sasaran pengembangan tanaman obat adalah: 1) pemenuhan permintaan

dalam negeri; 2) mendukung pengobatan tradisional; 3) mendukung industri

herbal dan saintifikasi jamu. Fokus pengembangan komoditas tanaman obat

adalah: temulawak, jahe, kapulaga, kencur, dan lidah buaya.

2.5 Kebijakan

2.5.1 Aspek Kawasan Dan Mutu Produk

1. Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu dan performan

(penampilan) produk produk sayuran dan tanaman obat untuk

memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri (konsumsi, industri dan

substitusi impor) dan meningkatkan ekspor dengan penerapan

budidaya yang baik melalui penerapan Good Agricultural Practices

Page 17: RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT Direktorat STO 2017.pdf · 1 Jahe 16.164 8.983 58.427 46.662 19.077 ... penerapan teknologi

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2017 16

(GAP)/Standar Operasional Prosedur (SOP), penerapan Pengendalian

Hama Terpadu (PHT), Good Handling Practices (GHP), Mitigasi

Dampak Iklim/Lingkungan, pengelolaan lahan, penerapan teknologi

maju, penggunaan benih bermutu varietas unggul.

2. Peningkatan kualitas dan kuantitas produk sayuran dan tanaman obat

melalui perbaikan dan pengembangan infrastruktur serta sarana

budidaya dan pasca panen sayuran dan tanaman obat.

3. Penerapan teknik budidaya yang ramah lingkungan dengan

pemanfataan pupuk kandang/organik, pestisida nabati, agens hayati

serta teknologi pemanfataan limbah usaha yang ramah lingkungan

4. Fokus pada pengembangan kawasan komoditas utama nasional

(cabe, bawang merah, kentang), Pengembangan komoditas penting

(jamur, temulawak, jahe, tanaman obat) dan komoditas bermasalah

(bawang putih, wortel)

5. Penyebaran kawasan dan (menyebar) dan membangun kemandirian

petani.

6. Pembangunan sentra produksi ke beberapa daerah baru yang

potensial dan penyebaran sentra produksi dengan mendekatkan

dengan pasar (kota, peri-urban), serta upaya membangun kemandirian

(daerah/pulau-pulau)

7. Pembangunan dan pengutuhan kawasan sayuran dan tanaman obat

yang direncanakan dan dikembangkan secara terintegrasi dengan

instansi terkait.

8. Pengembangan kelembagaan melalui kerjasama dan kemitraan usaha

dengan pelaku usaha (supermarket, industri, eksportir, supplier).

2.5.2 Peningkatan Kapabilitas Sumberdaya Manusia

1. Pelaksanaan Sekolah Lapang GAP,GHP,SOP, dan PHT budidaya

sayuran dan tanaman obat

2. Pelaksanaan apresiasi teknologi untuk meningkatkan

kapabilitas/pengetahuan/keterampilan petani/pelaku usaha dan

petugas

3. Peningkatan fungsi pendampingan yang dilakukan oleh petugas

lapang/champion/akademis/petani/peneliti dalam hal pengembangan

sayuran dan tanaman obat.

Page 18: RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT Direktorat STO 2017.pdf · 1 Jahe 16.164 8.983 58.427 46.662 19.077 ... penerapan teknologi

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2017 17

2.5.3 Akselerasi Akses Pembiayaan dan Kemitraan

1. Mengkonsolidasikan berbagai sumber pembiayaan seperti BUMN,

BUMD, dan lembaga perbankan serta lembaga pembiayaan lainnya

bagi pengembangan kawasan sayuran dan tanaman obat

2. Mendorong mitra usaha sebagai penjamin kredit atau avails untuk

berpartisipasi dalam pengembangan sayuran dan tanaman obat

3. Mendorong pemerintah daerah untuk mengalokasikan dana APBD

bagi pengembangan sayuran dan tanaman obat

4. Penguatan kemitraan dengan membangun program Coorporate Social

Responsibility (CSR) dari perusahaah swasta dan BUMN

2.5.4 Pemasyarakatan Produk Sayuran dan Tanaman Obat

1. Mendorong tersosialisasinya produk sayuran dan tanaman obat dalam

bentuk promosi melalui kegiatan pameran di dalam negeri dan luar

negeri, festival

2. Pengembangan informasi teknologi budidaya melalui website

Page 19: RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT Direktorat STO 2017.pdf · 1 Jahe 16.164 8.983 58.427 46.662 19.077 ... penerapan teknologi

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2017 18

III. PERENCANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 Program

Sesuai dengan Pedoman Reformasi Perencanaan dan Penganggaran

Kementerian Pertanian, Direktorat Jenderal Hortikultura mempunyai satu

program yaitu Program Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah

Produk Hortikultura.

3.2. Penjabaran Program dan Kegiatan

Mengacu pada program Direktorat Jenderal Hortikultura, kegiatan

Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat adalah Peningkatan Produksi

Sayuran dan Tanaman Obat.

3.2. Rambu-rambu Kegiatan

Rambu-rambu kegiatan Direktorat Budidaya Sayuran dan

Tanaman Obat mengacu pada Struktur Output pada DIPA Tahun Anggaran

2017 sebagai berikut:

1. Kawasan Aneka Cabai

Tujuan kegiatan pengembangan kawasan cabai adalah meningkatkan

produksi dan ketersediaan komoditas cabai merata sepanjang tahun,

sehingga dapat mendorong peningkatan daya saing komoditas,

wilayah serta kesejahteraan petani, melalui fasilitasi sarana produksi

dan sarana budidaya serta penerapan Good Agriculture Practices

(GAP), dan Standard Operasional Prosedure (SOP).

Sasaran yang ingin dicapai adalah terlaksananya pengembangan

kawasan cabai, stabilisasi pasokan dan perbaikan mutu pengelolaan

lahan usaha pada sentra produksi.

Target pengembangan kawasan cabai adalah seluas 15.000 ha di 33

Propinsi.

Page 20: RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT Direktorat STO 2017.pdf · 1 Jahe 16.164 8.983 58.427 46.662 19.077 ... penerapan teknologi

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2017 19

2. Kawasan Bawang Merah

Tujuan kegiatan pengembangan kawasan bawang merah adalah

meningkatkan produksi dan ketersediaan komoditas bawang merah

merata sepanjang tahun, sehingga dapat mendorong peningkatan

daya saing komoditas, wilayah serta kesejahteraan petani, melalui

melalui fasilitasi sarana produksi dan sarana budidaya serta penerapan

Good Agriculture Practices (GAP), dan Standard Operasional

Prosedure (SOP).

Sasaran yang ingin dicapai adalah terlaksananya pengembangan

kawasan bawang merah, stabilisasi pasokan dan perbaikan mutu, dan

pengelolaan lahan usaha pada sentra produksi.

Target pengembangan kawasan bawang merah seluas 7.000 ha di 30

Propinsi

3. Kawasan Sayuran Lainnya

Tujuan kegiatan pengembangan kawasan sayuran lainnya adalah

memadukan serangkaian program dan kegiatan pertanian menjadi

satu kesatuan yang utuh, baik dalam perspektif sistem maupun

kewilayahan, sehingga dapat mendorong peningkatan daya saing

komoditas, wilayah serta pada gilirannya kesejahteraan petani sebagai

pelaku usaha, melalui melalui fasilitasi sarana produksi dan sarana

budidaya serta penerapan Good Agriculture Practices (GAP) dan

Standard Operasional Prosedure (SOP).

Sasaran yang ingin dicapai adalah terlaksananya pengembangan

kawasan sayuran lainnya melalui perluasan areal dan perbaikan mutu

pengelolaan lahan usaha sayuran di sentra-sentra produksi.

Target pengembangan kawasan sayuran lainnya seluas 200 Ha,

meliputi komoditas bawang putih di 3 Provinsi.

4. Pembinaan Pengembangan Sayuran dan Tanaman Obat

Kegiatan pembinaan pengembangan tanaman sayuran dan tanaman

obat antara lain bertujuan:1) Melakukan pembinaan terhadap

Page 21: RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT Direktorat STO 2017.pdf · 1 Jahe 16.164 8.983 58.427 46.662 19.077 ... penerapan teknologi

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2017 20

pelaksanaan kegiatan peningkatan produksi dan produktivitas sayuran

dan tanaman obat dalam berbagai aspek kepada para pelaku usaha

sayuran dan tanaman obat, 2) Meningkatkan kapabilitas petugas yang

menangani pengembangan sayuran dan tanaman obat melalui TOT

serta Apresiasi Petugas, 3) Menyiapkan petugas yang mampu

mendampingi petani dalam menerapkan GAP/SOP sayuran dan

tanaman obat, 4) Memberdayakan kelembagaan petani sayuran dan

tanaman obat di kawasan pengembangan sayuran dan tanaman obat,

agar mampu membangun kemandirian secara ekonomi.

Sasaran kegiatan pembinaan pengembangan tanaman sayuran dan

tanaman obat adalah berkembangnya penerapan teknologi produksi

sayuran dan tanaman obat di sentra produksi oleh petani, kelompok

tani dan pelaku usaha serta terbangunnya jejaring komunikasi dan

informasi antar kelembagaan petani dengan pelaku usaha dalam

meningkatkan kinerja usaha untuk meningkatkan produksi, dan daya

saing produk sayuran dan tanaman obat.

Target kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan pembinaan,

pendampingan, monitoring dan evaluasi teknologi produksi sayuran

dan tanaman obat serta kegiatan pemberdayaan petugas dan petani di

33 Propinsi.

Page 22: RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT Direktorat STO 2017.pdf · 1 Jahe 16.164 8.983 58.427 46.662 19.077 ... penerapan teknologi

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2017 21

IV. PENUTUP

Rencana Kerja Tahunan (RKT) ini diharapkan dapat memberikan arahan

terhadap jalannya kebijakan pengembangan sayuran dan tanaman obat yang

diformulasikan dalam perencanaan program dan kegiatan yang menunjang tugas

pokok dan fungsi. RKT Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat tahun 2017

merupakan dokumen perencanaan program kegiatan yang menjabarkan arah

kebijakan, tujuan serta sasaran pembangunan pertanian secara bertahap dan

berkesinambungan. Dokumen ini telah dipersiapkan dengan mempertimbangkan

berbagai hal, namun apabila ditemui hambatan, kendala maupun tantangan, maka

pelaksanaan kegiatan masih memerlukan penyesuaian.

Dibutuhkan peranan dan kerjasama institusi pemerintah baik di

Kabupaten/Kota, Propinsi maupun Kementerian Pertanian yang terarah dan

terintegrasi dalam mendukung Rencana Kerja Tahunan, sehingga dapat

meningkatkan produksi dan mutu sayuran dan tanaman obat yang pada gilirannya

akan memperbaiki tingkat pendapatan dan kesejahteraan petani serta masyarakat

lainnya.

Page 23: RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT Direktorat STO 2017.pdf · 1 Jahe 16.164 8.983 58.427 46.662 19.077 ... penerapan teknologi

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Tahun 2017 22

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

TINGKAT UNIT ORGANISASI ESELON I DITJEN HORTIKULTURA

Unit Organisasi Eselon II : Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat

Tahun Anggaran : 2017

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR TARGET

Sasaran:

Terpenuhinya

kebutuhan

konsumsi aneka

cabai, bawang

merah, sayuran

lainnya

1. Kawasan Aneka Cabai (Cabai Besar 7.450 Ha, Cabai

Rawit Merah 7.550 Ha) 15.000

2. Kawasan Bawang Merah (Ha) 7.000

3. Kawasan sayuran lainnya/ Bawang Putih (Ha) 200