kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)

42
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah

Upload: agus-raharjo

Post on 22-Jul-2015

249 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah

Page 2: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)
Page 3: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)
Page 4: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)
Page 5: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)
Page 6: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)

Pnemonia di Jawa Tengah

Page 7: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)

D.I.Y

CAKUPAN PENEMUAN PNEUMONIA DI JAWA TENGAH TAHUN 2013

= >30 %

= 20 % - 30 %

= < 20 %

REMBANG

WONOGIRI

KUDUS

KOTA SMG

KAB SMG

BLORAPKLONGAN

JEPARA

PATI

TEGAL

PEMALANG

KENDAL

BOYOLALI

SKHJ

GROBOGAN

DEMAK

SRAGEN

KRANYAR

BATANGBREBES

CILACAP

BANYUMAS

KEBUMENPWREJO

MGL

TMGPBLG

WNSB

BJNGR

KLATEN

7

Page 8: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)

8

59.5

2

58.2

5

56.3

2

47.8

9

42.6

2

41.6

5

35.4

2

34.9

9

33.4

6

28.8

8

16.7

1

16.1

0

15.8

1

15.2

4

13.8

2

13.3

5

12.6

3

12.3

2

12.1

4

11.9

8

9.6

0

7.7

6

7.3

6

5.8

4

5.2

8

5.0

1

4.5

7

3.1

2

3.0

6

2.9

3

2.6

5

2.5

9

2.2

3

2.0

9

1.3

418.2

4

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

CA

KU

PA

N P

EN

EM

UA

N (

%)

KAB/KOTA

Target cak : 100 %

Page 9: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)

0.8

70.8

0

0.5

2

0.3

3

0.2

2

0.2

0

0.1

9

0.1

6

0.1

1

0.1

0

0.1

0

0.0

6

0.0

6

0.0

4

0.0

4

0.0

0

0.0

0

0.0

0

0.0

0

0.0

0

0.0

0

0.0

0

0.0

0

0.0

0

0.0

0

0.0

0

0.0

0

0.0

0

0.0

0

0.0

0

0.0

0

0.0

0

0.0

0

0.0

0

0.0

0

0.1

2

0.00

0.10

0.20

0.30

0.40

0.50

0.60

0.70

0.80

0.90

1.00

Page 10: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)
Page 11: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)

Kebijakan, strategi dan pokok-pokok kegiatan

Page 12: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)
Page 13: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)
Page 14: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)
Page 15: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)
Page 16: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)
Page 17: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)
Page 18: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)

Kesimpulan & penutup

Page 19: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)

1. Pneumonia merupakan penyebab No.1 kematian Balita di dunia terutama di negaraberkembang dan No.2 di Indonesia setelahdiare

2. Banyak “contributing factors” di negaraberkembang untuk terjadinya ataumemperberat pneumonia

3. Influenza dapat menjadi ancaman besar bidangkesehatan. Mutasi virus/virus baru bisamenimbulkan pandemi, peluang terjadipneumonia besar

Page 20: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)
Page 21: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)
Page 22: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)

KEWASPADAAN

MERS-CoV

KEBIJAKAN DAN STRATEGI DI JAWA TENGAH

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH

DINKES untuk BP3TKI

Page 23: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)

Situasi update 30 April 2014 di SA

•Two cases haven’t developed any symptoms. •Six stable cases, receiving the proper treatment. •Two cases in Intensive Care units.DINKES untuk BP3TKI

Page 24: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)

2. PENGERTIAN MERS-CoV, TANDA/GEJALA,CARA PENULARAN,

CARA PENCEGAHAN

Page 25: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)

MERS – CoV (Middle East Respiratory

Syndrome Corona Virus) adalah penyakit

sindrom pernapasan yang disebabkan oleh

virus Corona yang menyerang saluran

pernapasan mulai ringan s/d berat.

Virus ini merupakan jenis baru dari kelompok

Corona virus (Novel Corona Virus), namun

berbeda dg virus SARS, yang pada tahun

2003 juga merupakan kelompok virus Corona

dan dpt menimbulkan pneumonia berat.

Page 26: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)

Belum diketahui secara pasti mekanisme penularan

Kemungkinan penularannya dapat melalui : Langsung : percikan dahak (droplet) pada saat pasien batuk

atau bersin.

Tidak Langsung :

- Kontak langsung dengan orang yang terinfeksi

- Kontak dengan peralatan pasien/ benda yg terinfeksi

virus tsb dan kemudian menyentuh mulut, hidung

atau mata.

Cara penularan MERS-CoV

Page 27: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)

Gejala Mers untuk sebagian besar yang terinfeksi Mers CoV berkembang kesaluran pernapasan yang berat disertai demam, batuk dan napas lebih pendek.

Tanda-tanda atau Ciri-ciri Penyakit Virus Mers1. Gangguan pernapasan (napas pendek dan susah

bernapas)2. Demam tinggi diatas 38 derajat celcius, bukan panas

dalam yang biasa3. Batuk-batuk dan bersin-bersin berkelanjutan4. Sakit dada dan sering terasa nyeri

Tanda/gejala

Page 28: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)

Diagnosa MERS-CoV

1. Penegakan diagnosa MERS CoV dilakukan melalui pemeriksaan laboratorium reverse transcriptase polymerase chain reaction(RT-PCR)

2. Tempat pemeriksaan : Laboratorium Badan Litbangkes RI Jakarta

3. Bahan pemeriksaan :– Spesimen dari saluran napas atas (hidung, nasofaring dan/atau swab

tenggorokan)

– Spesimen saluran napas bagian bawah (sputum, aspirat endotracheal, kurasan bronkoalveolar)

Swab Nasofaring, Urofaring, dan sputum

Page 29: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)

Belum ada obat spesifik, pengobatan diberikanberdasarkan kondisi pasien

General supportive care

Intensive care

Pencegahan sepsis

Pengobatan yang bersifat spesifik belum ada.

Universal Precaution

.

Pengobatan

Page 30: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)

• Belum tersedia vaksin untuk virus ini

• Pencegahan

1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menghindari kontak erat dengan penderita, menggunakan masker, menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan dengan sabun dan menerapkan etika batuk ketika sakit

2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)

3. Gunakan Masker

4. Hindari Kontak dengan Unta

Pencegahan

Page 31: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)

MERS-CoV pertama kali dilaporkan pada bulan September 2012 di Saudi Arabia

Sejak Sept 2012 s/d 9 Mei 2014 572 kss, 173 meninggal (CFR: 30 %) *sumber : www.who.int

Pada bulan Maret-April 2014 terjadi peningkatan kasus

Data sd 15 Mei 2014, menginfeksi 18 negara :

- Timur Tengah: Yordania, Kuwait, Oman, Qatar, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Mesir & Yaman; Libanon

- Eropa: Perancis, Jerman, Yunani, Itali dan Inggris (UK);

- Afrika Utara: Tunisia;

- Asia: Malaysia dan Filipina dan;

- Amerika Serikat

Update Situasi MERS-CoV

Page 32: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)

• Kasus yg ditemukan di Saudi Arabia s.d tanggal 13 Mei2014 sebanyak 495 orang dengan 152 meninggal (CFR : 27,4%).

• Semua kasus berhubungan dg negara di Timur Tengah (Jazirah Arab), baik secara langsung maupun tidak langsung

Jemaah asal Malaysia (1 orang)meninggal sepulangumroh

Jemaah umroh asal Filiphina (1 orang) dalam pengawasan

TKI asal Indonesia (1 orang) meninggal di jeddah

Jemaah umroh asal Sulsel MERS- CoV (+) di rawat di RS King Fahd Jeddah (kondisi stabil)

Lanjutan (1)

Page 33: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)

Situasi di Indonesia

• Dari Jan – 19 Mei 2014 (pukul 15.00) jumlah suspekMERS 113 orang

• 108 orang negatif, 1 org tdk diambil specimen (meninggal : di RS Adam Malik, Medan), 4 waiting list

• Provinsi yang melaporkan suspek : 19 provinsi (DKI, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Bali, Kepri, Riau, Sumbar, Sumsel, sumut, Lampung, NAD, Sultra, Kaltara, Kalbar, Kalteng, Jambi, Banten

• Kelompok usia 45-64 (52%), 65+ (28%)

• WNI positif MERS di Saudi Arabia 2 orang ( 1 TKI, meninggal dan 1 jamaah umroh asal sulsel masih dirawatdi RS King Fahd Jeddah, kondisi stabil)

Page 34: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)

BERDASARKAN WAKTU

No Bulan Jumlah

1 Januari 2

2 Februari 1

3 Maret 10

4 April 3

5 Mei 84

6Tidak ada Keterangan

(Litbangkes)13

Total 113

No Bulan Jumlah

1 Januari -

2 Februari -

3 Maret -

4 April 1

5 Mei 1

Total 2

KASUS DALAM INV ESTIGASI KA S U S W N I P OS IT IF

Page 35: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)

Terwujudnya upaya kesiapsiagaan menghadapiMERS-CoV untuk melindungi WNI di negaraterjangkit dan yang pergi ke negara terjangkit, serta memutus rantai penularan danmeminimalisir kasus kematian di Indonesia

Tujuan Kesiapsiagaan

Page 36: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)

Penguatan Koordinasi lintas program dan lintas Sektor. Advokasi dan Sosialisasi Surveilans di pintu masuk ke Indonesia khususnya

Jawa Tengah Surveilans di Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rumah

Sakit Penguatan jejaring laboratorium Komunikasi Risiko /KIE Penguatan kapasitas Tata laksana kasus Pengendalian Infeksi

Strategi

Page 37: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)

Upaya yang dilakukan pemerintah

1. Peningkatan kegiatan pemantauan di point of entry, pintu masuk negara.

2. Penguatan Surveilans epidemiologi termasuk surveilans pneumonia. 3. Pemberitahuan ke seluruh Dinkes Provinsi dan 17 KKP tentang

kesiapsiagaan menghadapi MERS CoV (3 kali tahun 2013) & tahun 2014 (1 kali) ke seluruh KKP.

4. Pemberitahuan ke seluruh RS (diantaranya 100 RS Rujukan Flu Burung), RSUD dan RS Vertikal tentang kesiapsiagaan dan tatalaksana MERS CoV.

5. Menyiapkan pedoman Kesiapsiagaan MERS CoV : a. Pedoman umum MERS CoV b. Tatalaksana klinis c. Pencegahan Infeksi d. Surveilans di masyarakat umum dan di pintu masuk negara e. Diagnostik dan laboratorium

Page 38: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)

Lanjutan.....6. Sosialisasi Pedoman MERS-CoV di 3 lokasi (peserta : Dinkes Prov di 17

wilayah KKP embarkasi/ debarkasi, Lab/BBTKL, RS, DSO)

7. Meningkatkan kesiapan laboratorium termasuk penyediaan reagen dan alat diagnostik.

8. Semua petugas TKHI sudah dilatih dan diberi pembekalan dalampenanggulangan MERS-CoV.(2013).

9. Menyiapkan pelayanan kesehatan haji di 15 Debarkasi (KKP).

10. Diseminasi informasi ke masyarakat terutama jemaah haji dan umrah serta petugas haji Indonesia.

11. Meningkatkan koordinasi lintas program dan lintas sektor seperti BNP2TKI, Kemenhub, Kemenag, Kemenlu, Kemenkeu dll tentang kesiapsiagaan menghadapi MERS CoV.

12. Melakukan kordinasi dengan pihak kesehatan Arab Saudi.

13. Meningkatkan hub. Internasional melalui WHO dll

14. Pemberitahuan ke asosiasi penyelenggara ibadah Umroh (April 2014)

Page 39: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)

Upaya yang dilakukan Dinkes Prov. Jateng

Untuk mengantisipasi kemungkinan penyebaran penyakit MERS-CoV ke Indonesiatermasuk Jawa Tengah telah dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :1. Menyelenggarakan rapat koordinasi bersama unsur terkait dalam upaya

pencegahan dan penanggulangan penularan MERS-CoV;2. Menyampaikan Surat Edaran kepada DKK di 35 kab/kota untuk melaksanakan

langkah-langkah pencegahan MERS-CoV;3. Menyiagakan Rumah Sakit Rujukan Avian Influenza (AI) sebagai Rumah Rakit

rujukan MERS-CoV;4. Bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan BP3TKI Jawa Tengah

untuk melakukan screening suspek di bandara khususnya penumpang yang barudatang dari Timur Tengah (jemaah umroh dan TKI);

5. Bekerjasama dengan Dinakertransduk dan BP3TKI dalam penyebarluasan informasiMERS-CoV bagi TKI yang bekerja Timur Tengah yang masuk ke wilayah Jawa Tengahmelalui petugas bandara;

6. Mensosialisasikan kepada biro-biro perjalan umroh melalui Kanwil KementerianAgama Provinsi Jawa Tengah;

Page 40: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)

1. RSUP Dr. Kariadi Semarang2. RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten3. RSUD Moewardi Surakarta4. RSUD Dr. Margono Soekarjo Purwokerto5. RSUD Tidar Magelang6. RSUD Dr. Soeselo Slawi7. RSUD Dr. Soewondo Kendal8. RSUD Kraton Pekalongan9. RSUD Banyumas10. RSUD Kudus11. RSUD Kardinah Tegal

RUMAH SAKIT RUJUKAN MERS-CoV DI JAWA TENGAH

Page 41: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)
Page 42: Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)