keamanan kemasan pangan

Upload: dzul-qarnain

Post on 20-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Keamanan Kemasan Pangan

    1/11

    KEAMANAN KEMASAN PANGAN

    DISUSUN OLEH :

    ISKANDAR ZULKARNAIN

    1410622025

    DOSEN PENGAMPU :

    Ferawati S.Pt,MP.

    FAKULTAS PETERNAKAN KAMPUS II PAYAKUMBUH

    UNIVERSITAS ANDALAS

    2015

  • 7/24/2019 Keamanan Kemasan Pangan

    2/11

    PEMBAHASAN

    1. Pengertian

    Kemasan Panganadalah bahan yang digunakan untuk mewadahi dan atau

    membungkus pangan, baik yang bersentuhan langsung dengan pangan

    maupun tidak. (Peraturan BPOM RI tahun 2007 Bab I pasal I tentangkemasan pangan).

    2. Tujuan Penggunaan Kemasan Pangan Secara Umum

    Pengemasan memegang peranan penting dalam pengawetan dan

    mempertahankan mutu bahan hasil pertanian. Adanya wadah atau

    pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi

    kerusakan,melindungi bahan pangan yang ada di dalamnya,melindungi dari

    bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran).

    Adapun Tujuan Pengemasan secara umum yaitu :

    Membuat umur simpan bahan pangan menjadi panjang.

    Menyelamatkan produksi bahan pangan yang berlimpah.

    Mencegah rusaknya nutrisi/gizi bahan pangan.

    Menjaga dan menjamin tingkat kesehatan bahan pangan.

    Memudahkan distribusi/ pengangkutan bahan pangan.

    Mendukung perkembangan makanan siap saji.

    Menambah estetika dan nilai jual bahan pangan.

    3. Jenis Kemasan Pangan

    3.1Kemasan Plastik

    3.1.1 Pengertian

    Kemasan Plastik merupakan media yang digunakan untuk

    membungkus pangan yang dibuat dengan cara polimerisasi yaitu

    menyusun dan membentuk secara sambung menyambung bahan-

    bahan dasar plastik yang disebut monomer. Misalnya, plastik jenis

    PVC (Polivinil Chlorida).

    Gambar 1. Kemasan Plastik

  • 7/24/2019 Keamanan Kemasan Pangan

    3/11

    3.1.2 Tujuan

    Secara umum tujuan penggunaan kemasan plastik yaitu

    karena plastik memiliki sifat antara lain : kuat tetapi ringan, tidak

    berkarat, bersifat termoplastis, yaitu dapat direkat menggunakan

    panas, serta dapat diberi label atau cetakan dengan berbagaikreasi. Selain itu plastik juga mudah untuk diubah bentuk.

    Biasanya kemasan kertas digunakan untuk makanan yang kering

    seperti roti, kerupuk kulit, mie instan, susu sachet dll.

    3.1.3 Keuntungan

    Penggunaan plastik sebagai pengemas pangan terutama

    karena keunggulannya dalam hal bentuknya yang fleksibel

    sehingga mudah mengikuti bentuk pangan yang dikemas, mudah

    untuk di daur ulang, berbobot ringan, tidak mudah pecah, bersifat

    transparan/tembus pandang, mudah diberi label dan dibuat

    dalam aneka warna, dapat diproduksi secara massal, harga relatif

    murah dan terdapat berbagai jenis pilihan bahan dasar plastik.

    3.1.4 Kerugian

    Kerugian penggunaan kemasan plastik ini antara lain : tidak

    tahan panas, berpotensi melepaskan migran berbahaya yang

    berasal dari sisa monomer dari polimer dan plastik merupakan

    bahan yang sulit terbiodegradasi sehingga dapat mencemari

    lingkungan.

    3.1.5 Bahan Pembentuk Kemasan

    Secara garis besar terdapat dua macam plastik, yaitu resin

    termoplastik dan resin termoset. Resin termoplastik mempunyai

    sifat dapat diubah bentuknya jika dipanaskan, sedangkan resintermoset hanya dapat dibentuk satu kali saja.

    Sebagian besar bahan baku plastik berasal dari gas alam dan

    minyak bumi. Melalui proses polimerisasi, gas dan minyak bumi

    diubah menjadi plastik. Agar plastik memiliki sifat yang optimal,

    maka ditambahkan beberapa zat aditif, seperti plasticizer,

    penstabil/stabilizer, pewarna, pelumas, pengawet, antioksidan,

    bahan antistatik dan lain sebagainya

    Beberapa nama plastik yang umum digunakan adalah HDPE

    (High Density Polyethylene), LDPE ( Low Density Polyethylene), PP

    (Polypropylene), PVC (Polyvinyl chloride), PS (Polystryrene), danPC (Polycarbonate). PE (Polyethylene) dan PP mempunyai banyak

    kesamaan dan sering disebut sebagai polyolefin.

    3.1.6 Prosedur Penggunaan Kemasan

    Keamanan penggunaan plastik sebagai kemasan pangan

    didasarkan pada jumlah migran/monomer plastik (bahan-bahan

    kimia yang membentuk plastik) yang bermigrasi ke dalam pangan.

  • 7/24/2019 Keamanan Kemasan Pangan

    4/11

  • 7/24/2019 Keamanan Kemasan Pangan

    5/11

    3.2.4 Kerugian

    Kerugian dari kemasan kertas ini yaitu memiliki sifatnya yang

    sensitif terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban

    udara lingkungan serta kemasan kertas tidak dapat digunakan

    untuk mengemas produk cair dan tidak dapat dipanaskan.3.2.5 Bahan Pembentuk Kemasan

    Bahan baku pembentuk kertas adalah selulosa kayu atau

    merang padi yang diberi perlakuan kimia, dihancurkan,

    dipucatkan, dibentuk menjadi lapisan dan dikeringkan. Kayu

    terdiri dari 50% selulosa, 30% lignin dan bahan bersifat adhesif di

    lamela tengah, 20% karbohidrat berupa xylan, mannan serta

    resin, tanin dan gum.

    3.2.6 Prosedur Penggunaan Kemasan

    Penggunaan kemasan kertas ini harus seusai dengan jenis

    makanan itu sendiri serta jenis kertas yang digunankan misalnya

    Apabila kertas yang mengandung tinta digunakan untuk

    membungkus produk pangan yang berminyak seperti gorengan,

    maka minyak dalam keadaan panas dapat melarutkan timbal (Pb)

    yang terkandung pada tinta dan bermigrasi ke produk pangan. Hal

    ini akan sangat membahayakan kesehatan karena akan

    meninggalkan residu pada makanan tersebut sehingga sebaiknya

    kemasan kertas tidak digunakan untuk makanan yang masih

    panas.

    3.3Kemasan Logam (kaleng)

    3.3.1 Pengertian

    Kemasan Logam (Kaleng) merupakan suatu wadah yang dibuatdari baja dan dilapisi timah putih (Sn) tipis dengan kadar tidak

    lebih dari 1,00-1,25 persen dari berat kaleng. Lapisan ini seringkali

    dilapisi lagi oleh lapisan non metal yaitu untuk mencegah reaksi

    dengan makanan di dalamnya.

    Gambar 3. Kemasan Logam (kaleng)

  • 7/24/2019 Keamanan Kemasan Pangan

    6/11

    3.3.2 Tujuan

    Adapun tujuan produsen menggunakan kemasan logam ini

    antara lain : untuk menjaga agar produk pangan tersebut dapatsteril dan tidak terkontaminasi dengan bakteri yang ada diluar,

    selain itu untuk memperpanjang masa simpan sehingga produk

    tersebut dapat tahan lebih lama.

    3.3.3 Keuntungan

    Keuntungan penggunaan wadah kaleng untuk kemasan

    makanan adalah : Kekuatan mekanik tinggi, Sifatbarrier yang

    baik thd gas, uap air, jasad renik, debu dan kotoran, cocok untuk

    kemasan hermitis, Toksisitas relatif rendah, Tahan thd perubahan

    suhu ekstrim, Permukaan ideal untuk labeling dan dekorasi, dapat

    dipanaskan untuk sterilisasi dan cepat dingin, fisik kuat tanpaberat ekstra, serta kedap sinar, udara dan air, kedap cahaya dan

    tahan terhadap suhu.3.3.4 Kerugian

    Kerugian dari penggunaan kemasan logam (Kaleng) yaitu :

    tidak lembam terhadap bahan kimia dan bisa bereaksi dengan

    lingkungan serta isinya, dan beberapa produk makanan serta

    minuman sangat sensitif kehilangan rasa disebabkan oleh

    terbukanya kaleng logam.3.3.5 Bahan Pembentuk Kemasan

    Bahan pembentuk kemasan logam (kaleng) ini tergantung dari

    jenisnya sesuai dengan kriteria seperti : komponen pelapisan, cara

    pelapisan, dan komponen baja utama, sehingga ada yang disebut

    kaleng pelat timah, kaleng TFS, kaleng 3 lapis dan kaleng lapis

    ganda. Namun pada kemasan logam Kandungan timah putih (Sn)

    harus 1-1.25% dari berat kaleng, dan juga terdapat kandungan

    fosfor, silikon, coppec, nikel, kromanium dan lain lain. Cara

    pelapisan bisa dengan celup atau elektrolisa.Tipe kaleng antara

    lain N: ditambah 0.02% nitrogen untuk meningkatkan daya kaku

    dan untuk produk berkarbonat; D: ditambah lapisan alumunium;

    dan 2 CR: cold reduce lebih ringan.

    3.3.6

    Prosedur Penggunaan KemasanKemasan yang terbuat dari bahan baja dapat menahan

    penanganan selama pengangkutan, dapat diisi, dapat disimpan

    tanpa menimbulkan banyak masalah dan sangat ekonomis untuk

    pemakaian jangka panjang karena dapat dipergunakan berulang

    ulang. Dan untuk kemasan ini agar disimpan di tempat yang

    kering dan juga tidak terlalu lama penyimpanannya karena untuk

  • 7/24/2019 Keamanan Kemasan Pangan

    7/11

    mencegah kemasan mengalami korosi atau pengaratan yang bisa

    menyebabkan kerusakan pada makanan, hal ini bisa disebabkan

    oleh interaksi antara bahan penyusunnya seperti Sn. Batas

    maksimum Sn yang diperbolehkan dalam bahan pangan adalah

    200 mg/kg makanan.3.4Kemasan Kaca

    3.4.1

    Pengertian

    Kemasan kaca merupakan hasil peleburan berbagai oksida

    anorganik yang tidak mudah menguap yang berasal dari peruraian

    senyawa-senyawa kimia dimana struktur atomnya tidak menentu

    yang dijadikan sebagai wadah untuk menyimpan makanan serta

    untuk melindungi dari cemaran luar.

    Gambar 4. Kemasan Kaca

    3.4.2 Tujuan

    Tujuan digunakannya kemasan kaca ini adalah untuk

    penggunaan jenis makanan yang mengandung banyak air atau

    makanan yang berbentuk cairan sehingga dapat menjaga agarkandungan makanan tidak rusak dan tahan lama. Selain itu,

    tujuan penggunaan kemasan kaca yaitu agar tampilan produk

    lebih menarik dan diminati oleh konsumen.

    3.4.3 Keuntungan

    Keuntungan dari penggunaan kemasan kaca adalah : Kedap

    terhadap air, gas , bau-bauan dan mikroorganisme; tidak dapat

    bereaksi atau bermigrasi ke dalam bahan pangan; Sesuai untuk

    produk yang mengalami pemanasan dan penutupan secara

    hermetis; Dapat didaur ulang; Dapat ditutup kembali setelah

    dibuka; Transparan sehingga isinya dapat diperlihatkan dan dapatdihias; Dapat dibentuk menjadi berbagai bentuk dan warna;

    Memberikan nilai tambah bagi produk; Rigid (kaku), kuat dan

    dapat ditumpuk tanpa mengalami kerusakan.

    3.4.4 Kerugian

    Kerugian kemasan kaca yaitu : Berat sehingga biaya

    transportasi mahal; Resistensi terhadap pecah dan mempunyai

  • 7/24/2019 Keamanan Kemasan Pangan

    8/11

    thermal shock yang rendah; Dimensinya bervariasi dan Berpotensi

    menimbulkan bahaya yaitu dari pecahan kaca.

    3.4.5 Bahan Pembentuk Kemasan

    Gelas atau kaca terdiri dari oksida-oksida logam dan non

    logam. Bahan baku pembuatan gelas adalah :1. Pasir silika (SiO2)

    2.

    Soda abu (Na2CO3) yang dengan pembakaran pada suhu tinggi

    akan terbentuk Na2O sehingga gelas tampak jernih .

    3. Batu kapur (CaO) yang berfungsi untuk memperkuat gelas.

    4. Pecahan gelas (kaca) disebut cullet (calcin), untuk

    memudahkan proses peleburan. Cullet kadang-kadang

    ditambahkan dengan persentase 15-20%. Al2O3 dan boraksida

    (B2O3), titanium dan zirconium untuk meningkatkan

    ketahanan dan kekerasan gelas.

    5. Borax oksida pada gelas boroksilikat seperti pyrex berfungsi

    agar gelas lebih tahan pada suhu tinggi.

    6. Na2SO4 atau As2O3 untuk menghaluskan dan menjernihkan.

    3.4.6 Prosedur Penggunaan Kemasan

    Kemasan kaca bisa digunakan beberapa kali untuk

    pengemasan sehingga pada tahap pencucian atau sterilisasi

    sangatlah berpengaruh terhadap bahan pangan yang dikemas.

    Apabila pencucian dan sterilisasi tidak dilakukan dengan

    sempurna atau benar maka bisa terdapat mikroorganisme yang

    tidak di inginkan atau bahkan dapat menimbulkan toksit.

    3.5Kemasan Komposit

    3.5.1

    PengertianKemasan komposit merupakan material yang dibentuk dari

    dua atau lebih material dasar yang mempunyai sifat lebih baik

    dari material pembentuknya yang terdiri dari gabungan beberapa

    jenis bahan kemasan, misalnya gabungan antara kertas dan

    plastik atau kertas dan logam.

  • 7/24/2019 Keamanan Kemasan Pangan

    9/11

    Gambar 5. Kemasan Komposit

    3.5.2 Tujuan

    Tujuan dari penggunaan kemasan komposit yaitu : untuk

    meningkatkan kualitas dan efisiensi dari kemasan tersebut

    dimana kemasan komposit ini menggabungkan 2 jenis kemasan

    atau lebih sehingga didapatkan penggunaan kemasan yang lebih

    baik dan lebih terjangkau.

    3.5.3 Keuntungan

    Keuntungan kemasan komposit ini antara lain : daya rapuh

    rendah, daya kaku rendah dan kekuatan bahan tinggi serta lebih

    kuat dan tidak transparan, selain itu kemasan komposit lebih

    tahan terhadap korosi, menarik dan lebih ringan serta memiliki

    ketahanan terhadap temperatur.

    3.5.4 Kerugian

    Kerugian dari penggunaan kemasan komposit ini adalah untukmemproduksinya diperlukan berbagai gabungan bahan kemasan

    sehingga biaya untuk produksinya lebih mahal jika dibandingkan

    dengan kemasan plastik dan kertas.

    3.5.5

    Bahan Pembentuk Kemasan

    Bahan pembentuk kemasan komposit ini terdiri dari berbagai

    gabungan bahan misalnya dari bahan plastik dan logam sehingga

    kandungan bahan yang terdapat pada kemasan ini yaitu bahan

    penyusun plastik dan logam seperti timah putih (Sn), polyolefin,

    baja dan lain sebagainya.

    3.5.6

    Prosedur Penggunaan KemasanProsedur penggunaan kemasan komposit ini adalah walaupun

    kemasan komposit ini tahan terhadap temperatur, kemasan

    komposit ini tidak boleh terkena sinar matahari yang terlalu lama

    karena dapat menimbulkan reaksi terhadap bahan penyusun

    kemasan tersebut sehingga mengakibatkan adanya zat-zat kimia

    yang tertinggal di dalam pangan yang tentunya berbahaya untuk

  • 7/24/2019 Keamanan Kemasan Pangan

    10/11

    dikonsumsi oleh manusia. Selain itu, sebaiknya simpan kemasan

    komposit ini ditempat yang kering, dan tidak terkena cahaya

    matahari terlalu lama sehingga bahan makanan yang ada didalam

    kemasan dapat terjaga dengan baik.

  • 7/24/2019 Keamanan Kemasan Pangan

    11/11

    KESIMPULAN

    Kemasan Pangan adalah bahan yang digunakan untuk mewadahi dan atau

    membungkus pangan, baik yang bersentuhan langsung dengan pangan maupun

    tidak. (Peraturan BPOM RI tahun 2007 Bab I pasal I tentang kemasan pangan).Secara umum, jenis-jenis kemasan pangan antara lain : kemasan plastik,

    kemasan kertas, kemasan logam, kemasan kaca dan kemasan komposit. Tujuan

    adanya kemasan pangan ini yaitu Membuat umur simpan bahan pangan menjadi

    panjang, Menyelamatkan produksi bahan pangan yang berlimpah, Mencegah

    rusaknya nutrisi/gizi bahan pangan, Menjaga dan menjamin tingkat kesehatan

    bahan pangan, Memudahkan distribusi/ pengangkutan bahan pangan dan

    Mendukung perkembangan makanan siap saji serta Menambah estetika dan nilai

    jual bahan pangan.

    DAFTAR PUSTAKA

    Suyatma, N.E., D. Herawati, A. W. Permana, S. Nurjanah, S. Dewi. 2001. Pengemasan

    Pangan. Jurusan Pangan dan Gizi. Fakultas Teknologi Pertanian. Bogor : IPB

    PT.Iglas, 1990. Kemasan Gelas Ringan. Di dalam : S.Fardiaz dan D.Fardiaz (ed),

    Risalah Seminar Pengemasan dan Transportasi dalam Menunjang

    Pengembangan Industri

    Syarief, R., S.Santausa, St.Ismayana B. 1989. Teknologi Pengemasan Pangan.

    Laboratorium Rekayasa Proses Pangan, PAU Pangan dan Gizi, IPB.

    Herudiyanto, Marleen S. 2010. Teknologi Pengemasan Pangan. Bandung: Widya

    Padjadjaran.

    Sulcan M., Nur Endang. 2007. Keamanan Kemasan Pangan Plastik dan Styrofom.

    Pasca Sarjana, Prodi Gizi Biomedik, FK UNDIP. Semarang.

    Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya Badan Pengawas Obat dan

    Makanan RI. Materi Talkshow di RRI tentang Kemasan Pangan. 2008.