kdm-nyeri2.ppt
TRANSCRIPT
KONSEP NYERI &PROSES KEPERAWATAN
Dina Rasmita S.Kep, Ns
KONSEP NYERI
Menurut International Association for Study of Pain (IASP) nyeri adalah pengalaman perasaan emosional yang tidak menyenangkan akibat terjadinya kerusakan aktual maupun potensial atau menggambarkankondisi terjadinya kerusakan.
FISIOLOGI NYERI
RESEPSI PERSEPSI REAKSI
RESEPSI
Stimulus nyeri mengirimkan impuls saraf kemudian menyebar di sepanjang serabut aferen.Serabut saraf yang menginduksi nyeri : serabut A-delta dan serabut C.Serabut saraf A dan C mengeluarkan mediator biokimia seperti prostlaglandin dan berakhir di kornu dorsalis.Impuls nyeri berjalan melalui serabut saraf di traktus spinotalamus ke medula spinalis kemudian ditransmisi ke otak.
PERSEPSI
Merupakan titik kesadaran seseorang terhadap nyeri.Stimulus nyeri ditransmisikan ke medulla spinalis ke talamus dan otak tengah.Terdapat tiga sistem interaksi persepsi nyeri: sensori diskriminatif, motivasi afektif, kognitif evaluatif.Persepsi menyadarkan individu terhadap nyeri sehingga timbul reaksi.
REAKSIRESPPON FISIOLOGIS
Stimulasi Simppatik Stimulasi ParasimpatikPeningkatan ferekuensi pernapasan
Pucat
Peningkatan frekuensi denyut jantung
Ketegangan otot
Peningkatan kadar glukosa darah Penurunan denyut jantung dan tekanan darah
Diaforesis Pernapasan cepat dan tidak teratur
Peningkatan ketegangan otot Mual dan muntah
Dilatasi pupil Kelelahan
Penurunan motilitas saluran cerna
R Fase antisipasiFase ini terjadi sebelum mempersepsikan nyeri, pasien belajar untuk memahami nyeri dan mengontrol ansietas sebelum terjadi nyeri. Fase sensasi Individu bereaksi terhadap nyeri dengan
berbagai cara yang berbeda-beda. Fase akibat Fase ini terjadi ketika nyeri berkurang atau berhenti. Setelah nyeri pasien dapat memperlihatkan gejala seperti mual, muntah, menggigil.
RESPON PERILAKU
Teori Specificity (Pemisah)Nyeri muncul karena adanya perangsangan pada syaraf tertentu yang hanya menerima rangsang nyeri.Teori DasarStimulus pada reseptor yang nonspesifik akan menyampaikan sekumpulan rangsangan pada jalur neuron.
TEORI NYERI
Teori Gate Control Teori ini menggambarkan bagaimana
neuron akar dorsal sumsum tulang belakang.
Teori Transmisi dan Inhibisi Gerbang terbuka dan tertutup tergantung dari input dan serabut saraf besar dan kecil.
PENYEBAB NYERI1. Trauma
a. MekanikRasa nyeri timbul akibat ujung-ujung saraf bebas
mengalami kerusakan, misalnya akibat benturan, gesekan, luka dan lain-lain.b. Thermis
Nyeri timbul karena ujung saraf reseptor mendapat rangsangan akibat panas, dingin, misal karena api dan air.c. Khemis
Timbul karena kontak dengan zat kimia yang bersifat asam atau basa kuatd. Elektrik
Timbul karena pengaruh aliran listrik yang kuat mengenai reseptor rasa nyeri yang menimbulkan kekejangan otot dan luka bakar.
2. Neoplasma
3. PeradanganNyeri terjadi karena kerusakan ujung-ujung saraf reseptor akibat adanya peradangan atau terjepit oleh pembengkakan. Misalnya : abses
3. PeradanganNyeri terjadi karena kerusakan ujung-ujung saraf reseptor akibat adanya peradangan atau terjepit oleh pembengkakan. Misalnya : abses
4. Gangguan sirkulasi darah dan kelainan pembuluh darah.
5. Trauma psikologis.
Klasifikasi nyeri» Nyeri akut
• Pengalaman• Sumber• serangan• waktu• Pernyataan nyeri
• Gejala-gejala klinis
• Pola
• Perjalanan
• Satu kejadian• Sebab eksternal atau penyakit
dari dalam• Mendadak• Sampai 6 bln• Daerah nyeri tidak diketahui
• Pola respon yang khas dgn gejala yang lebih jelas
• Terbatas • Biasanya berkurang setelah
beberapa saat
Klasifikasi nyeri» Nyeri kronis
• Pengalaman• Sumber
• Waktu
• Pernyataan nyeri
• Gejala-gejala klinis
• Pola
• Perjalanan
• Satu situasi,status eksistensi• Tdk diketahui/pengobatan yg
terlalu lama• > 6 bln sampai bertahun2
• Daerah nyeri sulit dibedakan intensitasnya,shg sulit dievaluasi
• Pola respon yg bervariasi dgn sdkt gejala (adaptasi)
• Berlangsung terus, dpt bervariasi
• Penderitaan meningkt stlh beberapa saat
Perbedaan nyeri somatis dan viseralKarakteristik
• Kualitas
• Menjalar• Stimulasi
• Reaksi otonom• Refleks kontraksi otot
Nyeri somatis Superfisial
• Tajam,menusuk,membakar
• Tidak• Torehan,abrasi terlalu
panas dan dingin• Tidak• Tidak
Perbedaan nyeri somatis dan ViseralKarakteristik
• Kualitas
• Menjalar• Stimulasi
• Reaksi otonom• Refleks kontraksi otot
Nyeri Viseral• Tajam,tumpul,nyeri
terus,kejang• Ya• Distensi,iskemia,spas
mus..• Ya• Ya
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nyeri
• USIA• JENIS KELAMIN• BUDAYA• ANSIETAS• PENGALAMAN MASA LALU• EFEK PLASEBO• KELUARGA DAN DUKUNGAN SOSIAL• POLA KOPING
Asuhan Keperawatan NyeriAsuhan Keperawatan Nyeri
A. Pengkajian• Pengkajian dapat dilakukan dgn cara PQRST :• P (pemacu), yaitu faktor yg mempengaruhi
gawat/ringannya nyeri• Q (quality) dr nyeri, spti apakah rasa tajam, tumpul,
atau tersayat• R (region),yi daerah perjalanan nyeri• S (severity) ad/ keparahan/intensitas nyeri• T (time) ad/ waktu serangan atau frekuensi nyeri
Ekspresi NyeriEkspresi NyeriA = Ask (Tanyakan nyeri secara teratur)
B = Believe (Percaya apa yang dilaporkan klien dan
keluarga serta yang mereka lakukan untuk mengatasi
nyeri)
C = Choose (Pilih cara pengontrolan nyeri yang cocok
untuk klien dan keluarga)
D = Deliver (Berikan intervensi secara terjadwal, logis, dan
terkooordinasi)
E = Empower ( Dayagunakan klien dan keluarga mereka )
Enable (Mampukan mereka mengontrol pengobatan
sejauh yang dapat dilakukan)
Skala NyeriSkala Nyeri
• Face Pain Rating Scale yaitu terdiri dari 6 wajah kartun mulai dari wajah yang tersenyum untuk “tidak ada nyeri” hingga wajah yang menangis untuk “nyeri berat”.
Skala OucherSkala Oucher
Skala Intensitas NumerikSkala Intensitas Numerik
Respons perilaku terhdp nyeriRespons perilaku terhdp nyeri
• Pernyataan verbal,perilaku vokal, ekspresi wajah, gerakan tubuh,kontak fisik dgn org,atau perubahan respon terhadap lingkungan.
• Individu yg mengalami nyeri akut dpt menangis, merintih, merengut, tdk menggerakkan bagian tubuh, mengepal, atau menarik diri.
Diagnosa Keperawatan
• Nyeri berhubungan dengan cedera fisik, trauma.
• Ansietas berhubungan dengan nyeri
• Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri muskuloskeletal.
• Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri punggung.
• Resiko cedera berhubungan dengan penurunan persepsi nyeri.
Mengurangi dan membatasi faktor-faktor yg menambah nyeri.
Menggunakan berbagai teknik noninvasif untuk memodifikasi nyeri yg dialami.
Menggunakan cara-cara untuk mengurangi nyeri yg optimal, seperti memberikan analgesik sesuai dgn program yg ditentukan
PERENCANAAN KEPERAWATAN
Tindakan keperawatan1. Mengurangi faktor yg dpt menambah nyeri, mis :• Ketidakpercayaan (pengakuan perawat akan rasa nyeri
yg diderita psn dpt mengurangi nyeri)• Kesalahpahaman.(Dgn memberitahu psn bahwa nyeri yg
dialaminya sgt individual & hanya psn yg tahu secara pasti ttg nyerinya
• Ketakutan (memberi informasi yg tepat dpt mengurangi ketakutan psn)
• Kelelahan (kelelahan dpt memperberat nyeri)• Kebosanan (dpt meningktkn rasa nyeri),dpt digunakan
pengalih perhatian yg terapeutik. Mis: aktif mendgrkn musik,membayangkan hal-hal yg menyenangkan,dll.
Lanjutan tindakan keperawatan
2. Memodifikasi stimulus nyeri • Teknik latihan pengalihan• Teknik relaksasi• Stimulasi kulit• Hipnosis diri3. Pemberian obat analgetik Analgetik narkotik Analgetik nonnarkotik
Evaluasi KeperawatanEvaluasi Keperawatan
Evaluasi terhadap masalah nyeri Evaluasi terhadap masalah nyeri dilakukan dgn menilai kemampuan dilakukan dgn menilai kemampuan dlm merespons rangsangan nyeri, dlm merespons rangsangan nyeri, diantaranya hilangnya perasaan diantaranya hilangnya perasaan nyeri, menurunnya intensitas nyeri, nyeri, menurunnya intensitas nyeri, adanya respons fisiologis yg baik, adanya respons fisiologis yg baik, dan mampu melakukan aktivitas dan mampu melakukan aktivitas sehari-hari tanpa keluhan nyeri.sehari-hari tanpa keluhan nyeri.