kdm nyeri

20
MAKALAH KDM KEBUTUHAN RASA NYAMAN (BEBAS NYERI) Guru Pengampu: Iftikhatun Afifah, S.Kep Disusun Oleh: 1. Indah Aula Fitriani 2. Istikharoh 3. Leni Fitriyani 4. Nur Ami Yunita 5. Vina Oktafiani R. Kelas: XII Keperawanan i

Upload: oppie-raditya

Post on 09-Aug-2015

462 views

Category:

Documents


21 download

TRANSCRIPT

Page 1: KDM NYERI

MAKALAH KDM

KEBUTUHAN RASA NYAMAN (BEBAS NYERI)

Guru Pengampu:

Iftikhatun Afifah, S.Kep

Disusun Oleh:

1. Indah Aula Fitriani

2. Istikharoh

3. Leni Fitriyani

4. Nur Ami Yunita

5. Vina Oktafiani R.

Kelas: XII Keperawanan

SMK WICAKSANA AL-HIKMAH 2

BENDA SIRAMPOG BREBES JAWA TENGAH

2013

i

Page 2: KDM NYERI

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, tuhan seluruh alam atas rahmat dan hidayah-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah kebutuhan dasar manusia

tentang Kebutuhanhan Rasa Nyaman (Bebas Nyeri)

makalah ini di tulis untuk memenuhi kebutuhan dan tuntunan

perkembangan ilmu keperawatan sehingga penulis berharap agar setelah membaca

makalah ini, para pembaca dapat memahami dan mendapatkan pengetahuan yang

lebih baik, sehingga dapat di aplikasikan untuk mengembangkan potensi dalam

bidang keperawatan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya, oleh

karena itu mengharapkan kritik dan saran demi sempurnanya makalah ini.

Benda, Februari 2013

penyusun

ii

Page 3: KDM NYERI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………….. i

KATA PENGANTAR ………………………………………………… ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………….. iii

BAB I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG………………………………………….. 1

B. TUJUAN………………………………………………………… 1

BAB II. TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN………………………………………………….. 2

B. FISIOLOGI………………………………………………….….. 2

C. KLASIFIKASI………………………………………………….. 2

D. STIMULUS………………………………………………….….. 3

E. TEORI………………………………………………………….... 4

F. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI………………………… 5

G. SUMBER………………………………………………………... 5

H. UPAYA MENGATASI NYERI………………………………… 5

I. TINGKATAN NYERI………………………………………….. 6

J. ETIOLOGI……………………………………………………….. 6

K. MANIFESTASI KLINIS ……………………………………….. 7

ASUHAN KEPERAWATAN……………………………………..… 8

BAB III. PENUTUP

A. KESIMPULAN……………………………………………….… 11

B. SARAN………………………………………………………….. 11

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..….. 12

iii

Page 4: KDM NYERI

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pemenuhan kebutuhan rasa nyaman “nyeri” adalah bagian dari

kebutuhan fisiologis menurut Hierzuki Maslow. Kebutuhan rasa nyman

“nyeri” diperlukan untuk proses kehidupan.

Nyeri adalah suatu mekanisme nyeri proteksi bagi penderita yang

timbul bilamana jaringan sedang dirusak dan menyebabkan individu tersebut

bereaksi untuk menghilangkan rasa nyeri.

Masalah yang mempengaruhi nyeri diantaranya arti nyeri bagi bagi

seseorang yang memiliki banyak perbedaan dan hampir sebagian arti nyeri

merupakan arti yang negatif, seperti membahayakan, merusak, dan lain-lain.

Keadaan ini mempengaruhi beberapa faktor seperti : usia, jenis kelamin, latar

belakang sosial budaya, lingkungan dan pengalaman, toleransi. Nyeri juga

berhubungan erat dengan intensitas nyeri yang apat mempengaruhi

kemampuan seseorang menahan nyeri. Faktor yang mempengaruhi antara lain

alkohol, obat-obatan, hipnotis, gesekan, pengalihan perhatian dan

kepercayaan yang kuat.

Solusinya pemenuhan kebutuhan rasa nyaman ”nyeri” dalam

pelayanan kesehatan keperawatan dapat di lakukan dengan pemberian obat

analgesik dan sejenisnya.

B. TUJUAN

Adapun tujuna dari penulisan makalah ini:

1. Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Kebutuhan Dasar Manusia

2. Untuk mengetahui pengertian nyeri

3. Untuk mengetahui etilogi

4. Untuk mengetahui klasifikasi nyeri

5. Untuk mengetahui diagnosa Keperawatan

6. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada nyeri

iv

Page 5: KDM NYERI

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian

Nyeri merupakan pengalaman yang bersifat subjektif atau yang di

ungkapkan (Potter, 2005).

Nyeri sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat

terjadinya rangsangan fisik maupun dari serabut syaraf dalam tubuh ke otak

dan diikuti oleh reaksi fisik, fisiologi dan emosional (Hidayat,Aziz.2005)

Mengatakan nyeri merupakan suatu perasaan menderita secara fisik dan

mental atau perasaan yang bisa menimbulkan ketegangan (Feusest.1974)

Jadi kesimpulannya adalah mengidentifikasi nyeri sebagai suatu

keadaan yang mempengaruhi seseorang yang keberadaannya diketahui hanya

jika orang tersebut pernah mengalaminya.

B. Fisiologi

Munculnya nyeri berkaitan erat dengan reseptor dan adanya rangsangan

reseptor. Nyeri yang dimaksud adalah nocieptor , merupakan ujung-ujung

saraf sangat bebas yang memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki nyelin

yang terbesar pada kulit dan mukosa, khusunya pada persendian dinding

arteri, ahti dan kandung empedu.

C. Klasifikasi

Klasifikasi nyeri dibagi menjadi 2 yakni nyeri akut dan nyeri kronis.

1. Nyeri akut adalah nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat

menghilang yang tidak memiliki atau melebihi 6 bulan dan ditandai

adanya peningkatan tegangan otot.

2. Nyeri kronis adalah nyeri yang timbul secara perlahan-lahan, biasanya

berlangsung dalam waktu yang lama. Yang lebih dari 6 bulan, yang

termasuk nyeri psikomatis. Dan ditinjau dari sifat terjadinya, nyeri dapat

dibagi ke dalam beberapa kategori, diantaranya nyeri tersusun dan nyeri

terbakar.

v

Page 6: KDM NYERI

Perbedaan nyeri akut dan kronis

No Karakteristi

k

Nyeri Akut Nyeri Kronis

1. Pengalaman Suatu kejadian Situasi, status eksistensi

2.   Sebab eksternal atau

penyakit dalam

Tidak di ketahui atau pengobatan

terlalu lama

3. Serangan Mendadak Bisa mendadak, berkembang, dan

terselubung

4. Waktu Sampai 6 bulan Lebih dari 6 bulan samai bertahun-

tahun

5. Pertanyaan

nyeri

Daerah nyeri tidak di

ketahui secara pasti

Daerah nyeri sulit dibedakan

intensitasnya sehingga sulit di

evaluasi (perubahan perasaan)

6. Gejala klinis Pola respon yang khas

dengan gejala yang lebih

terbatas

Pola respon yang bervariasi dengan

sedikit gejala (adaptasi) berlangsung

terus menerus

7. Perjalanan Biasanya berkurang

beberapa saat

Penderita meningkat setelah beberapa

saat

 

3. Nyeri menghantar adalah nyeri yang terasa pda bagian tubuh yang lain.

Umumnya terjadi akibat kerusakan pada bagian cidera organ.

4. Nyeri psikogenerit adalah nyeri yang tidak dapat diketahui secara fisik 

yang timbul akibat psikologis.

5. Nyeri phantom adalah nyeri yang disebabkan karena salah satu ekstrimitas

diamputasi.

6. Nyeri neurologi adalah nyeri yang tajam karena adanya spasme di

sepanjang atau di beberapa jalur syaraf.

D. Stimulus

Seseorang dapat menoloransi, menahan nyeri (poin tolerance) atau

dapat mengenai jumlah stimulus nyeri sebelum merasa nyeri (point treshold).

vi

Page 7: KDM NYERI

Beberapa jenis stimulasi nyeri di antaranya :

1. Trauma pada jaringan tubuh, misalnya karena bedah akibat terjadinya

kerusakan pada jaringan dan iritasi secara langsung pada reseptor.

2. Gangguan pada jaringan tubuh, misalnya, karena adanya oedem akibat

terjadinya penekanan pada reseptor nyeri.

3. Tumor dapat juga menekan reseptor nyeri.

E. Teori

Terdapat beberapa teori tentang terjadinya rangsangan nyeri di

antaranya (Barbara Clang, 1989).

1. Teori penusahan (specificity theory)

Rangsangan sakit masuk ke medulla spinalis (spinal coid) melalui corna

dorsatis yang bersinaps di daerah posterior. Kemudian naik ke kontraktus

dan menyilang di garis median ke sisi lainnya dan berakhirnya di konteks

sensoris tempat rangsangan nyeri tersebut.

2. Teori pola (pattern theory)

Rangsangan nyeri masuk melalui akar ganglion dorsal ke medula spinalis

dan merangsang aktivitas sel.

3. Teori pengendalian gerbang (gate control theory)

Nyeri tergantung dari kerja serat otot saraf besar dan kecil yang keduanya

berada dalam akar ganglion dorsalis. Rangsangan pada serat syaraf besar

akan meningkatkan aktifitas substansia gelatinosa yang mengakibatkan

tertutupnya pintu mekanisme sehingga aktifitas sel terlambat dan

menyebabkan hantaran rangsangan ikut terlambat.

4. Teori transmisi dan inhibisi

Adanya stimulasi pada noceciptor memulai transmisi impuls-impuls

syarafi, sehingga transmisi impuls nyeri menjadi efektif oleh

neureurotranmitter yang spesifik, kemudian inhibisi impul nyeri menjadi

efektif oleh impuls-impuls pada serabut lamban dan endogen opiate sistem

supresif.

vii

Page 8: KDM NYERI

F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruh

Pengalaman nyeri pada seseorang dapat di pengaruhi oleh beberapa hal

diantaranya :

1. Arti nyeri bagi seseorang memiliki banyak perbedaan dan hampir sebagian

arti nyeri tersebut merupakan arti yang negatif. Seperti membahayakan,

merusak dan lain-lain. Keadaan ini mempengaruhi oleh beberapa faktor

seperti : usia, jenis kelamin, latar belakang sosial budaya, lingkungan dan

pengalaman.

2. Persepsi nyeri, merupakan penilaian yang sangat subyektif tempatnya pada

konteks.

3. Toleransi nyeri, toleransi ini erat hubungannya dengan intensitas nyeri

yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang menahan nyeri.

4. Faktor yang mempengaruhi antara lain : alkohol, obat-obatan, hipnotis,

gesekan, pengalihan perhatian, kepercayaan yang kuat.

5. Reaksi terhadap nyeri merupakan bentuk respon seseorang terhadap nyeri

seperti: nyeri tingkat persepsi, nyeri pengalaman masa lalu, nilai budaya,

harapan sosial kesehatan fisik dan mental.

G. Sumber Nyeri

1. Cutaneous / superfisial yang meliputi struktur pada kulit dan jaringan

subcutan.

2. Viseral yang meliputi organ-organ yang berada dalam rangga tubuh.

3. Deep srematik yang meliputi tulang otot syaraf dan jaringan-jaringan yang

menyokong.

(Smellchzer, S.C. Bare. B.G. 2006)

H. Upaya Mengatasi Nyeri

1. Distraksi : mengalihkan perhatian

Misalnya : nonton TV, baca majalah, mengajak bicara pasien.

2. Relaksasi: nafas dalam, kompres, message

3. Akupuntur: tusuk jarum pada daerah nyeri

viii

Page 9: KDM NYERI

4. Hipnosa: teknik membuat orang tidak sadar diri

5. Analgesik: mengurangi persepsi tentang nyeri

6. Daya kerja: sistem syaraf sentral

 

I. TINGKATAN NYERI

1. Menurut Kozier

0                 : tidak nyeri

1, 2, 3, 4     : ringan

5, 6             : sedang

7, 8, 9         : berat

10               : sangat

2. Menurut Meizak dan Rogerson (1991)

1   : tidak nyeri

2   : ringan

3   : tidak nyaman

4   : Distressing

5   : Novible (berat)

6   : exeros clating (sangat berat)

3. Menurut Maxwell (1989)

1   : tidak nyeri

2   : ringan

3   : sedang

4   : berat

J. ETIOLOGI

1. Trauma

a. Mekanik   (tergesek, terpotong, terpukul, tertusuk)

b. Thermis     (panas dan dingin)

c. Chemis     (zat kimia bersifat asam dan baja serta iritasi dan korosif

lainnya)

d. Elektris     (listrik)

e. Peradangan (inflamasi)

ix

Page 10: KDM NYERI

f. Nyeri disebabkan oleh pembengkakan: meregang syaraf dan pelepasan

mediator kimia.

2. Trauma Psikologis

Keluhan yang berhubungan dengan psikologis

3. Gangguan sirkulasi

Terjadi penyempitan / penyumbatan pada saluran tubuh

4. Neuplasma

Jinak : nyeri tidak ada ujung reseptor

Misalnya : tumor

K. Manifestasi Klinis

1. Respon Simpatis

a. Peningkatan tekanan darah

b. Peningkatan suhu

c. Peningkatan respirasi

2. Respon muskular

a. Gelisah

b. Meraba

c. Membatasi respirasi

3. Respon emosional

a. Perubahan perilaku

b. Iritable, merintih dan menangis

c. Ekspresi wajah : menyeringai, masalah

 

x

Page 11: KDM NYERI

ASUHAN KEPERAWATAN MASALAH NYERI

 

A. PENGKAJIAN

1. Pengumpulan Data

2. Keluhan Utama

Keluhan yang paling dirasakan klien

Klien mengatakan nyeri

P    : Paliatif     : Faktor yang mempengaruhi gawat atau ringannya nyeri

Q   : Qualitatif :  Seperti apa, tajam, tumpul, atau tersayat

R    : Regio       :  Daerah perjalan nyeri

S    : Severe      :  Keparahan atau intensitas nyeri

T    : Time         :  Lama waktu serangan atau frequensi nyeri

 

3. Pemeriksaan fisik

Tanda-tanda vital    : Tekanan darah, nadi, pernafasan

Perilaku                   : Meletakkan tangan di paha, tungkai, dan paha flexi

Expresi wajah

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri kronik yang berhubungan dengan invasi jaringan akibat kanker

abdomen

a. Implementasi penatalaksanaan obat dengan fentanya transdermi

b. Jelaskan pada pasien dan pasangannya tentang efek samping yang

diharapkan, jadwal penggantian patah, metode penanganan cara

pemecahan untuk nyeri aktif.

R :  Obat transdermal menghindari absorbsi gastrointestinal. Obat ini

diindikasikan bagi klien yang mengalami nyeri yang konstan (Joko dkk,

1994)

c. Ajarkan pasangan klien untuk melakukan massage punggung dengan

usapan lembut.

xi

Page 12: KDM NYERI

R :  Massage punggung dengan usapan lembut dan upaya yang mudah

dilakukan, memakan aktu yang singkat dan telah terbukti menyebabkan

relaksasi (Meck, 1993).

 

2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan stress

a. I : Teliti keluhan nyeri catat skala nyerinya, lokasi dan lamanya 

R : Nyeri merupakan pengalaman subyektif dan harus dijelaskan oleh

pasien untuk mengevaluasi keefektifan dan terapi yang diberikan.

b. I : Catat kemungkinan patofisiologis yang khas, misalnya Hipertensi

R : Pemahaman terhadap keadaan penyakit yang mendasarinya

membantu dalam memilih intervensi yang sesuai

c. I  : Anjurkan pasien untuk beristirahat

R : Menurunkan stimulasi yang berlebihan yang dapat mengurangi

ketegangan

 

3. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan penyempitan

pembuluh darah.

a. I : Lakukan pendekatan dengan klien dan keluarga

R : Klien dan keluarga kooperatif dalam tindakan keperawatan

b. I : Kaji tingkat nyeri

R : Melakukan tingkat nyeri dan untuk menentukan tindakan

selanjutnya

c. I : Ciptakan lingkungan yang nyaman

R : Memberikan ketenangan pada pasien

d. I : Kolaborasi dengan tim medis

R : Untuk mengurangi rangsangan nyeri

 

4. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan kerusakan jaringan

a. I  : Lakukan pendekatan dengan pasien dan keluarga

R : Agar pasien dan keluarganya lebih kooperatif dalam tindakan

keperawatan

b. I  : Kaji tingkat nyeri

xii

Page 13: KDM NYERI

R : Untuk mengetahui tingkat nyeri

c. I  : Menciptakan lingkungan yang nyaman

R : Untuk memberikan ketenangan kepada pasien

d. I  : Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi

R : Untuk mengurangi rasa nyeri

e. I  : Kolaborasi dengan tim medis dalam memberikan analgesik

R : Untuk mengurangi rasa nyeri

 

C. KRITERIA EVALUASI

Evaluasi terhadap masalah nyeri dilakukan dengan menilai kemampuan

dalam merespon rangsangan nyeri diantaranya :

1. Hilangnya perasaan nyeri

2. Menurunnya intensitas nyeri

3. Adanya respon fisiologis yang baik

4. Pasien mampu melakukan aktifitas sehari-hari tanpa keluhan nyeri

 

xiii

Page 14: KDM NYERI

BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Gangguan rasa nyaman atau bisa di sebut dengan nyeri merupakan

suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang yang keberadaannya di ketahui

jika orang tersebut pernah mengalaminya yang di sebabkan oleh trauma

psikologis,gangguan sirkulasi dan neuplasma serta di tandai dengan respon

simpatis,respon muskular serta respon emosional.

B. SARAN

Dengan adanya makalah ini di harapkan dapat memberi pengetahuan

kepada pembaca tentang makalah gangguan rasa nyaman atau nyeri mengenai

pengertian,penyebab,tanda dan gejala serata penanganan nyeri.

xiv

Page 15: KDM NYERI

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat,A.Aziz alimul.2005.Kebutuhan Dasar Manusia buku 1.Jakarta:Salemba Medika.

Potter & Perry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan Volume 3.Jakarta:EGC.

Tarwono,wartonah.2006.Kebutuhan Dasar Manusia & Proses Keperawatan,Jakarta:Salemba Medika.

Smeltzer,S,C.,Brenda G.Bare.2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth edisi 8,jakarta:EGC.

xv