kbs jembatan.docx

Upload: fahmizan-rimawan

Post on 07-Jan-2016

43 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Konstrusi Bangunan Sipil. Dan juga saya berterima kasih kepada pengajar KBS yang telah memberikan tugas ini kepada saya.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan pembaca mengenai pengertian, fungsi, jenis serta daya dukung pondasi. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang saya harapkan. Untuk itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Jakarta, 9 September 2015

PenyusunFahmizan Rimawan

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangJembatan merupakan suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan melalui suatu rintangan yang berada lebih rendah, dimana rintangan ini biasanya jalan berupa lain yaitu jalan air atau jalan lalu lintas biasa (Struyk, 1995). Jembatan memiliki arti penting bagi setiap orang, dengan tingkat kepentingan yang berbeda-beda tiap orangnya (Supriyadi, 2000). Menurut Dr. Ir. Bambang Supriyadi, jembatan bukan hanya kontruksi yang berfungsi menghubungkan suatu tempat ke tempat lain akibat terhalangnya suatu rintangan, namun jembatan merupakan suatu sistem transportasi, jika jembatan runtuh maka sistem akanlumpuh. Tipe jembatan mengalami perkembangan yang sejalan dengan sejarah peradaban manusia, dari tipe yang sederhana sampai dengan tipe yang kompleks, dengan material yang sederhana sampai dengan material yang modern. Jenis jembatan yang terus berkembang dan beraneka ragam mengakibatkan seorang perencana harus tepat memilih jenis jembatan yang sesuai dengan tempat tertentu.Perencanaan sebuah jembatan menjadi hal yang penting, terutama dalam menentukan jenis jembatan apa yang tepat untuk dibangun di tempat tertentu dan metode pelaksanaan apa yang akan digunakan. Penggunaan metode yang tepat, praktis, cepat dan aman, sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada suatu proyek konstruksi. Sehingga, target 3T yaitu tepat mutu/kualitas, tepat biaya/kuantitas dan tepat waktu sebagaimana ditetapkan, dapat tercapai.Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan bertujuan untuk mendukung distribusi lalu lintas barang maupun manusia dan membentuk struktur ruang wilayah (Renstra Kementerian PU 2010-2014,2010), sehingga pembangunan infrastruktur memiliki 2 (dua) sisi yaitu : tujuan pembangunan dan dampak pembangunan. Setiap kegiatan pembangunan yang dilaksanakan pasti menimbulkan dampak terhadap lingkungan baik dampak positif maupun dampak negatif, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana melaksanakan pembangunan untuk mendapatkan hasil dan manfaat yang maksimum dengan dampak negatif terhadap lingkungan yang minimum.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. Pengertian JembatanJembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya meneruskan jalan melalui suatu rintangan yang berada lebih rendah. Rintangan ini biasanya jalan lain berupa jalan air atau lalu lintas biasa. Jembatan yang berada diatas jalan lalu lintas biasanya disebut viaduct. Jembatan dapat digolongkan sebagai berikut :1. Jembatan jembatan tetap.2. Jembatan jembatan dapat digerakkan. Kedua golongan jembatan tersebut dipergunakan untuk lalu lintas kereta api dan lalu lintas biasa ( Struyk dan Veen, 1984). Jembatan adalah suatu bangunan yang memungkinkan suatu jalan menyilang sungai/saluran air, lembah atau menyilang jalan lain yang tidak sama tinggi permukaannya. Dalam perencanaan dan perancangan jembatan sebaiknya mempertimbangkan fungsi kebutuhan transportasi, persyaratan teknis dan estetika-arsitektural yang meliputi : Aspek lalu lintas, Aspek teknis, Aspek estetika (Supriyadi dan Muntohar, 2007). Menurut (Asiyanto 2008) jembatan rangka baja adalah struktur jembatan yang terdiri dari rangkaian batang batang baja yang dihubungkan satu dengan yang lain. Beban atau muatan yang dipikul oleh struktur ini akan diuraikan dan disalurkan kepada batang batang baja struktur tersebut, sebagai gaya gaya tekan dan tarik, melalui titik titik pertemuan batang (titik buhul). Garis netral tiap tiap batang yang bertemu pada titik buhul harus saling berpotongan pada satu titik saja, untuk menghindari timbulnya momen sekunder.

2.2. Peranan Jembatan Terhadap TransportasiJalan merupakan alat penghubung antara daerah yang penting sekali bagi penyelenggaraan pemerintah, ekonomi kebutuhan sosial, perniagaan, kebudayaan, pertahanan. Trasportasi sangat penting bagi ekonomi dan pembangunan Negara dan bangsa. Maju mundurnya suatu negara, terutama dalam bidang ekonomi sangat tergantung pada baik dan tidaknya sistem transportasi yang ada. Baik tidaknya atau lancar tidaknya transportasi sangat tergantung pada alat alatnya, antara lain yang terpenting kendaraan kendaraannya, sistem transportasi, tranportation policy dan pada keadaan jalannya. Jembatan adalah bagian dari jalan itu. Jembatan sangat menentukan pula kelancaran transportasi. Peranan jembatan yang sangat penting dalam menopang sistem transportasi darat yang ada, maka jembatan harus kita buat cukup kuat dan tahan, tidak mudah rusak. Kerusakan pada jembatan dapat menimbulkan gangguan terhadap kelancaran lalu lintas jalan, terlebih lebih di jalan yang lalu lintasnya padat seperti di jalan utama, di kota, dan di daerah ramai lainnya. Kemacetan lalu lintas dalam kota bias terjadi karena adanya suatu perbaikan jembatan. Berpuluh puluh bahkan ratusan kendaraan berhenti berderet deret menunggu giliran untuk lewat jembatan. Berapakah kerugian yang diderita sebagai akibat dari waktu yang hilang itu?. Beberapa kerugian yang nyata itu dapatlah kita sebut, diantaranya penghambatan kecepatan angkut dari kendaraan kendaraan. Kecepatan angkut sangat penting pengaruhnya dalam bidang ekonomi, kestabilan harga harga, kelancaran distribusi dan lain sebagainya (Subarkah, 1979).

2.3. Jembatan Rangka (truss bridge)Menurut (Satyarno, 2003) jembatan rangka dibuat dari struktur rangka yang biasanya terbuat dari bahan baja dan dibuat dengan menyambung beberapa batang dengan las atau baut yang membentuk pola-pola segitiga. Jembatan rangka biasanya digunakan untuk bentang 20 m sampai 375 m. Ada banyak tipe jembatan rangka yang dapat digunakan diantaranya sebagai berikut, seperti ditunjukkan pada Gambar

Gambar 2.1. Tipe - Tipe Jembatan Rangka2.4. Baja KonstruksiMenurut (Spiegel dan Limbrunner, 1991) baja konstruksi adalah alloy steels (baja paduan), yang pada umumnya mengandung lebih dari 98 % besi dan biasanya kurang dari 1 % karbon. Komposisi aktual kimiawi sangat bervariasi untuk sifat sifat yang diinginkan, seperti kekuatannya dan ketahanannya terhadap korosi, baja dapat juga mengandung elemen paduan lainnya, seperti silicon, magnesium, sulfur, fosfor, tembaga, krom, dan nikel, dalam berbagai jumlah. Baja tidak merupakan sumber yang dapat diperbaharui (renewable), tetapidapat mempunyai daur ulang (recycled), dan komponen utamanya, besi, sangat banyak. Baja tidak mudah terbakar, tetapi harus anti api. Hal ini tidak dimaksudkan untuk mengatakan bahwa baja merupakan jawaban untuk semua masalah struktur. Bahan bangunan lainnya, seperti beton, bata, dan kayu, mempunyai peran sendiri sendiri. Penggunaan struktur baja, apabila dilihat pada bangunan dan perbandingan (ratio) antara kekuatan berat (atau kekuatan per satuan berat) harus dipertahankan tinggi, maka bajalah yang dapat memenuhinya.Baja konstruksi juga memiliki keuntungan dan kelemahan diantaranya adalah sebagai berikut :1. Keuntungan baja adalah keseragaman bahan dan sifat sifatnya yang dapat diduga secara cukup tepat. Kestabilan dimension, kemudahan pembuatan, dan cepatnya pelaksanaan juga merupakan hal hal yang menguntungkan dari baja struktur ini.2. Kelemahan baja adalah mudahnya bahan ini mengalami korosi (tidak semua jenis baja) dan berkurangnya kekuatan pada temperatu tinggi.

2.5. Proses Perencanaan Jembatan

2.5.1 Bangunan Struktur Bawah (Substructure)

Bangunan struktur bawah berfungsi untuk menerima atau menaha bebanbeban yang disalurkan dari beban struktur atas, dan kemudian beban beban tersebut disalurkan ke pondasi. Struktur bawah ini terdiri dari :

1. Pondasi

Pondasi pada jembatan memiliki fungsi yang sama dengan pondasi yang ada pada struktur bangunan gedung, dimana fungsi dari pondasi itu sendiri adalah menyalurkan beban-beban yang di tahan ke tanah. Pondasi memiliki 2 bagian yaitu :

a. Tiang Pancang / Bore Pile / Sumuran

b. Pile Cap

Gambar Tiang Pancang dan Pile Cap

2. Kolom Pier

a. Pier Sebuah kolom batu, biasanya persegi panjang di penampang horisontal, yang digunakan untuk mendukung bagian struktural lainnya.

b. Pier HeadKepala kolom jembatan

Gambar Struktur Bawah (Sub Structure) pada Pier

3. Abutment

Abutment merupakan bagian dari bangunan pada ujung-ujung jembatan, yang memiliki fungsi sebagai pendukung untuk bangunan struktur atas dan juga berfungsi untuk penahan tanah. Abutment mempunyai bagian sebagai berikut :

a. Abutmentb. Wing Wallc. Pelat Injakd. Back Wall

Gambar 2.3 Struktur Bawah (Sub Structure) pada Abutment4. Oprit

Oprit adalah akses penghubung antara jembatan dengan jalan yang ada. perencanaan konstruksi oprit ini sangat perlu diperhatikan agar design oprit yang dihasilkan nantinya dapat aman dan awet sesuai dengan umur rencana yang telah ditentukan

Gambar 2.6 Melintang Oprit2.5.2. Bangunan Struktur Atas (Upper Structure)

Bangunan struktur atas berfungsi untuk menampung beban-beban yang ditimbulkan oleh lalu lintas orang, kendaraan, dan lain sebagainya. Bangunan atas biasanya terdiri dari pelat, lapisan permukaan jalan, dan gelagar dari jembatan.

Gambar Struktur Atas (Upper Structure) pada Deck

Struktur Atas (Upper Structure) terdiri dari :

1. Komponen

a. Deck Jembatan

Deck Jembatan ini bisa berupa I Girder, U Girder , Box Girder , Truss, dll.

c. Bearing

Bearing adalah bantalan yang bertujuan untuk mengurangi gesekan untuk benda/poros yang bergerak secara rotasi ataupun linier.

d. Expansion Joint

Expansion Joint adalah suatu sabungan yang bersifat flexible, sehingga saluran yang disambungkan memiliki tolerasi gerak.

2. Pembagian Span (Bentang)

Dalam pembagian bentang dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :

a. Approach Span

b. Main Span

2.5.3 Banguan Pengaman

Menurut (Siswanto,1993), merupakan bangunan yang diperlukan untukpengamanan jembatan terhadap lalu lintas darat, lalu lintas air, penggerusan danlain-lain.

Bangunan pelengkap pada jembatan adalah bangunan yang merupakanpelengkap dari konstruksi jembatan yang fungsinya untuk pengamanan terhadapstruktur jembatan secara keseluruhan dan keamanan terhadap pemakai jalan

Macam-macam bangunan pelengkap:

1. Saluran drainaseTerletak dikanan-kiri abutment dan di sisi kanan-kiri perkerasan jembatan.Saluran drainase berfungsi untuk saluran pembuangan air hujan diatasJembatan

Gambar Saluran drainase

2. Jalan Pendekat (oprit)

Menurut Pranowo dkk (2007), jalan pendekat adalah struktur jalan yangmenghubungkan antara suatu ruas jalan dengan struktur jembatan; bagianjalan pendekat ini dapat terbuat dari tanah timbunan, dan memerlukanpemadatan yang khusus, karena letak dan posisinya yang cukup sulit untukdikerjakan, atau dapat juga berbentuk struktur kaki seribu (pile slab), yangberbentuk pelat yang disangga oleh balok kepala di atas tiang-tiang.

Permasalahan utama pada timbunan jalan pendekat yaitu sering terjadinyapenurunan atau deformasi pada ujung pertemuan antara struktur perkerasanjalan terhadap ujung kepala jembatan. Hal ini disebabkan karena (Admin,2009) :

a. Pemadatan yang kurang sempurna pada saat pelakasanaan, akibat tebalpemadatan tidak mengikuti ketentuan pelaksanaan atau kadar air optimumtidak terpenuhi.b. Karena air mengalir keluar, dimana terjadi kapilerisasi pada lapisan ataukelurusan air melalui saluran drainase sehingga ada perubahan teganganefektif.c. Pemadatan lapisan timbunan jalan pendekat yang berlebih, dimana terjadiperubahan kadar air yang mengakibatkan pengembangan lapisan tanahyang dapat mendesak permukaan perkerasan ke atas

3. Talud

Talud mempunyai fungsi utama sebagai pelindung abutment dari aliran airsehingga sering disebut talud pelindung terletak sejajar dengan arah arussungai.

Gambar Talud

4. Guide post/patok penuntun

Patok Penuntun berfungsi sebagai penunjuk jalan bagi kendaraan yang akanmelewati jembatan, biasanya diletakkan sepanjang panjang oprit jembatan.

Gambar Patok Penuntun5. Trotoar

Trotoar adalah jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar dengan jalan danlebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan untuk menjamin keamananpejalan kaki yang bersangkutan. Para pejalan kaki berada pada posisi yanglemah jika mereka bercampur dengan kendaraan, maka mereka akanmemperlambat arus lalu lintas.

Oleh karena itu, salah satu tujuan utama dari manajemen lalu lintas adalah berusaha untuk memisahkan pejalan kaki dari arus kendaraan bermotor, tanpa menimbulkan gangguan-gangguan yang besar terhadap aksesibilitas dengan pembangunan trotoar.

Gambar Trotoar Jembatan

BAB IIIKesimpulanBerdasarkan pembahasan diatas mengenai metode pelaksanaan konstruksi Jembatan didapat kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan struktur metode pelaksanaan jembatan terdiri dari metode pelaksanaan Jembatan Beton dan metode pelaksanaan Jembatan Rangka.

2. Metode pelaksanaan Jembatan Rangka ada 2 yaitu metode Temporary supportdan metode Cantilever

3. Setiap pembangunan Jembatan harus menggunakan metode pelaksanaan yang tepat dan sesuai dengan standar yang berlaku.

ii