perpustakaan.farmalkes.kemkes.go.idperpustakaan.farmalkes.kemkes.go.id/uploaded_files/... ·...
TRANSCRIPT
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
^ NOMOR HK.02.02/MENKESy520/201S
^ TENTANG
2 DAFTAROBATESENSIALNASIONAL
KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
2015
KATASAMBUTAN
DIREKTUR JENDERAL BINA KEFARMASIAN
DANALATKESEHATAN
Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah ProgramIndonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan danstatus gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaanmasyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataanpelayanan kesehatan, yang dilaksanakan dengan 3 (tiga) pilar utama yaltuparadlgma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan Jaminan KesehatanNaslonal.
Akses terhadap obat, terutama obat esensial, merupakan salah satu hakasasi manusia, sehingga pemerintah berkewajiban menjamin ketersediaan.pemerataan dan keterjangkauannya. Obat esensial merupakan obat terpilihyang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan, mencakup upayadiagnosis, profilaksis, terapi dan rehabilitasi, yang diupayakan tersediapada fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan tingkatnya.Bertitik tolak dari hal tersebut, maka perlu disusun dan ditetapkan daftarobat yang secara esensial harus tersedia bagi kepentingan masyarakat,yaitu Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN).
DOEN yang disusun untuk seluruh strata pelayanan kesehatan, merupakanperangkat manajerial utama untuk meningkatkan penggunaan obat secararasional. Seiain menjadi acuan dalam pengadaan obat di fasilitas pelayanankesehatan, DOEN 2015 merupakan referensi utama untuk penyusunanFormularium Nasional (Fornas) sebagai acuan dalam peiaksanaan JaminanKesehatan Nasional. Konsep Obat Esensial diterapkan pada FormulariumNasional sebagai acuan dalam pelayanan kesehatan, sehingga tercapaipelayanan kefarmasian yang cost-effective.
Selanjutnya DOEN ditinjau dan disempurnakan setiap 2(dua) tahun yangdisesuaikan dengan perkembangan kebutuhan dan teknologi. RevisiDOEN dilaksanakan oleh Komite Nasional Penyusunan DOEN yangditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/141/2015 tanggai 7 April 2015.
Diharapkan dengan DOEN tahun 2015, upaya Pemerintah untukmeningkatkan mutu pelayanan kesehatan, menjamin ketersediaan obat
Daftar Obat Esensial Nasional 2015
yang aman, bermutu, berkhasiat dan terjangkau dapat terlaksana denganbaik.
Akhirnya kepadaTim Komite Nasional Penyusunan DOEN 2015, kontributorserta semua pihak terkait yang telah memberikan kontribusi, saran danmasukan secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunanDOEN 2015 ini, kami sampaikan penghargaan dan terima kasih yangsebesar-besarnya.
Besar harapan kami bahwa DOEN 2015 ini dapat diterapkan dan bermanfaatbagi semua pihak terkait. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasamemberkati upaya kita dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakatyang setinggi-tingginya.
DIREKTUR JENDERAL
BINAPELAYANAN KEFARMASIAN
DAN ALAT KESEHATAN
ttd,
Dra. Maura Linda SItanggang, PhDNIP. 19580503 198303 2 001
Daftar Obat Esensial Nasional 2015
DAFTAR ISI
Kata Sambutan Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan AlatKesehata
Daftar Isi
Kesehatan i
III
Keputusan Menteri Kesehatan RlNomor: HK.02.02/MENKES/320/2015tentang Daftar ObatEsensial Nasional 1
Lampiran Keputusan Menteri Kesehatan RlNomor; HK.02.02/MENKES/320/2015tentang Daftar ObatEsensial Nasional 5
Keputusan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor: HK.02.02/Menkes/141/2015 Tentang Komite NasionalPenyusunan Daftar Obat Esensial Nasional 83
Penyusunan dan Penerapan Daftar Obat Esensial Nasional(DOEN) 91
LAMPIRAN-LAMPIRAN
I. Daftar Obat dalam DOEN yang mengalami perubahan 119
II. Daftar Pemberi Usulan DOEN 139
III. Daftar Peserta Rapat Penyusunan DOEN 141
IV. Pernyataan Kesediaan Menjadi Ketua/ Wakil Ketua/Anggota Tim Ahli Komite Nasional Penyusunan DOEN 153
V. Surat Pernyataan Bebas Konflik Kepentingan 155
VI. Rekapitulasi Usulan Revisi DOEN 157
VII. Daftar Singkatan 159
VIII. Indeks Kelas Terapi 161
IX. Indeks Nama Obat 171
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 III
iv Daftar Obat Esensial Nasional 2015
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN Rl
NOMOR: HK.02.02/MENKES/320/2015
TENTANG
DAFTAR OBAT ESENSIAL NASIONAL
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOMOR HK.02.02/MENKES/320/2015
TENTANG
DAFTAR OBAT ESENSIAL NASIQNAL
DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHAESA
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Menlmbang: a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutupelayanan kesehatan dan untuk menjaminketersedlaan obat yang lebih merata danterjangkau oleh masyarakat perlu disusun DaftarObat Esenslal Nasional;
b. bahwa Daftar Obat Esenslal Nasional 2013
yang ditetapkan dalam Keputusan MenteriKesehatan Nomor 312/Menkes/SK/IX/2013
harus disempurnakan dan disesuaikan denganperkembangan ilmu pengetahuan dan teknologidi bidang farmasi dan kedokteran, pola penyakit,serta program kesehatan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlumenetapkan Keputusan Menteri Kesehatantentang Daftar Obat Esenslal Nasional;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentangPsikotropika {Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor3671);
Daftar Obat Esensial Nasional 2015
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentangPraktik Kedokteran (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 116, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor4431):
3. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentangNarkotika (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 143, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5062);
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 144, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5063);
5. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentangRumah Sakit (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5072);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2014 Nornor 244,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5587) sebagaimana telah beberapa kalidiubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor9 Tahun 2015 (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5679);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998
tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan MatKesehatan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1998 Nomor 138, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3781);
Daftar Obat Esensial Nasional 2015
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
8. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009
tentang Pekeijaan Kefarmasian (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor124, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5044);
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 189/
Menkes/SK/lll/2006 tentang Kebljakan ObatNasional;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/
Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi danTata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita NegaraRepublik Indonesia Tahun 2010 Nomor 585),sebagaimana telah diubah dengan PeraturanMenteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2013 (BeritaNegara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor741);
MEMUTUSKAN
Menetapkan KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG
DAFTAR OBAT ESENSIAL NASIONAL.
KESATU
KEDUA
KETIGA
Daftar Obat Esensial Nasional, yang selanjutnyadisebut DOEN merupakan daftar obatterpilih yangpaling dibutuhkan dan harus tersedia di fasilitaspelayanaan kesehatan sesuai dengan fungsi dantingkatnya.DOEN sebagaimana tercantum dalam Lampiranyang merupakan bagian tidak terpisahkan dariKeputusan Menteri ini.DOEN harus diterapkan secara konsisten danterus menerus dalam pemberian pelayanankesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.
Daftar Obat Esensial Nasional 2015
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
KEEMPAT Pada seat Keputusan Menteri ini mulai berlaku,Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 312/Menkes/SK/IX/2013 tentang Daftar Obat EsensialNaslonal 2013 dicabut dan dinyatakan tidakberlaku.
KELIMA Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggalditetapkan.
Ditetapkan di Jakartapada tanggal 21 Agustus 2015
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA,
ttd,
NILAFARID MCELOEK
Daftar Obat Esensial Naslonal 2015
1
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATANREPUBUK INDONESIANOMOR HK.02.02/MENKES/320/2015TENTANG
DAFTAR OBAT ESENSIAL NASIONAL
DAFTAR OBAT ESENSIAL NASIONAL
A. Rumah Sakit
KELAS TERAPI
NAMA GENERIKFORMULAS!
(Bentuk Sedlaan dan Kekuatan)
1. ANALGESIK, ANTIPIRETIK, ANTIINFLAMASI NONSTEROID,ANTIPIRAI
1.1 ANALGESIK NARKOTIK
fentanil cairan inj i.m./i.v. 0,05 mg/mL
kodein tab 10 mg
tab 20 mg
morfin tab 10 mg
tab SR (lepas lambat)10 mg
cairan Inj l.m./s.k./i.v. 10 mg/mL
petldin cairan inj l.m./l.v. 50 mg/mL (HCI)
Daftar Obat Esensial Nasional 2015
! !,V
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
KELASTERAPI
NAMA GENERIK
FORMULAS!
(Bentuk Sediaan dan Kekuatan)
sufentanil cairan inj i.v. 5 mcg/mL
1.2 ANALGESIK NON NARKOTIK
ibuprofen tab 200 mg
tab 400 mg
susp 100 mg/5 mL
ketoprofen sup 100 mg
natrium diklofenak tab sal enterik 25 mg
tab sal enterik 50 mg
parasetamol tab 500 mg
sir 120 mg/5 ml
drops 60 mg/0,6 mL
1.3 ANTIPIRAI
aiopurinol tab 100 mg
tab 300 mg
kolklsin tab 500 meg
2. ANESTETIK
2.1 ANESTETIK LOKAL
bupivakain cairan inj p.v. 0,5%
Daftar Obat Esensial Nasional 2015
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERIKFORMULASI
(Bentuk Sediaan dan Kekuatan)
bupivakain heavy cairan inj 0.5% (HCI) + glukosa8%
etil klorida spray 100 mL
lidokain cairan inj 5% + glukosa 5%
cairan inj 2%
jeli 2%
spray oral 10%
2.2 ANESTETIK UMUM dan OKSIGEN
halotan ih
isofluran ih
ketamin cairan inj i.v. 50 mg/mL
cairan inj i.v. 100 mg/mL
nitrogen oksida ih, gas dalam tabung
okslgen ih, gas dalam tabung
propofol cairan Inj i.v., bolus 1%
tiopental Serb inj i.v. 0,5 g
2.3 OBAT untuk PROSEDUR PRE OPERATIF
atropin cairan inj i.v./i.m./s.k. 0,25 mg/mL
Daftar Obat Esensial Nasional 2015
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERIK
FORMULAS!
(Bentuk Sedlaan dan Kekuatan)
diazepam cairan inj i.v./i.m. 5 mg/mL
midazolam cairan inj i.v. 1 mg/mL
cairan inj i.v. 5 mg/mL
3. ANTIALERGI dan OBAT untuk ANAFILAKSIS
deksametason cairan inj i.v./i.m. 5 mg/mL
difenhidramin cairan inj i.v./i.m. 10 mg/mL
epinefrin (adrenalin) cairan inj i.v./s.k./i.m. 0,1%
klorfeniramin tab 4 mg
loratadin tab 10 mg
setirlzin sir 5 mg/5 mL
4. ANTIDOT dan OBAT LAIN untuk KERACUNAN
4.1 KHUSUS
atropin cairan inj 0,25 mg/mL
kalsium glukonat cairan inj 10%
nalokson cairan inj 0,4 mg/mL
natrium bikarbonat tab 500 mg
cairan inj i.v. 8,4%
natrium tiosulfat cairan inj i.v. 25%
Daftar Obat Esensial Nasional 2015
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERIKFORMULASI
(Bentuk Sediaan dan Kekuatan)
protamin sulfat cairan inj i.m. 10 mg/mL
4.2 UMUM
karbon aktif tab
magnesium sulfat Serb
5. ANTIEPILEPSI - ANTIKONVULSI
diazepam cairan inj i.v. 5 mg/mL
lar rektal 5 mg/2,5 ml
lar rektal 10 mg/2,5 ml
fenltoin kaps 30 mg
kaps 100 mg
cairan inj 50 mg/mL
fenobarbital tab 30 mg
tab 100 mg
karbamazepin tab 200 mg
sir 100 mg/5 mL
magnesium sulfat cairan inj i.v. 20%
cairan inj i.v. 40%
Daftar Obat Esensial Nasional 2015
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan dan Kekuatan)
valproat tab lepas lambat 250 mg
tab lepas lambat 500 mg
tab salut enterik 250 mg
sir 250 mg/5 mL
6.ANTIINFEKSI
6.1 ANTELMINTIK
6.1.1 Antelmintik Intestinal
albendazol tab 400 mg
mebendazol tab 100 mg
tab 500 mg
sir 100 mg/5 mL
pirantel pamoat tab 250 mg
SUSP 125 mg/5 mL
6.1.2 Antlfilaria
dietilkarbamazin tab 100 mg
6.1.3 Antlslstosoma
prazikuantel tab 600 mg
10 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
1I t
If i
MENTERI KESEHATAN
REPUBLtK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan dan Kekuatan)
6.2 ANTIBAKTERi
6.2.1 Beta Laktam
amoksisilin tab 250 mg
tab 500 mg
sir kering 125 mg/5 mL
sir kering 250 mg/5 ml
ampisilin Serb inj i.m./i.v. 250 mg/vial
Serb inj i.v. 1000 mg/vial
benzatin benzil penisilin cairan inj i.m. 1,2 juta lU/mL
cairan inj i.m. 2,4 juta lU/mL
fenoksimetil penisilin (penisilin
V)
tab 250 mg
tab 500 mg
prokain benzilpenisilin Serb inj i.m. 3 juta lU/vial
sefadroksil kaps 250 mg
kaps 500 mg
sir kering 125 mg/5 mL
sir kering 250 mg/5 mL
sefazolin Serb inj 1 g/vial
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 11
MENTERIKESEHATANREPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERIK
FORMULAS!
(Bentuk Sedlaan dan Kekuatan)
sefiksim tab sal selaput 100 mg
tab sal selaput 200 mg
seftriakson Serb inj 1 g/vial
6.2.2 Antibakteri Lain
6.2.2.1 Tetraslklln
doksisiklin kaps 100 mg
tetrasiklin kaps 250 mg (HCI)
kaps 500 mg (HCI)
6.2.2.2 Kloramfenlkol
kloramfenikol kaps 250 mg
susp 125 mg/5 mL
6.2.2.3 Sulfametoksazol-Trlmetoprim
kotrimoksazol kombinasi tiap5 mL:
a. sulfametoksazol 200 mgb. trimetoprim 40 mg
susp 240 mg
kotrimoksazol (dewasa)kombinasi:
a. sulfametoksazol 400 mgb. trimetoprim 80 mg
tab 480 mg
12 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan dan Kekuatan)
kotrimoksazol forte (dewasa)kombinasi;
a. sulfametoksazol 800 mgb. trimetoprim 160 mg
tab 960 mg
6.2.2.4 Makrolid
eritromisin kaps 250 mg
tab 500 mg
sir kering 200 mg/5 mL
6.2.2.5 Aminoglikosida
gentamisin cairan inj 10 mg/mL
cairan inj 40 mg/mL
6.2.2.6 Kuinolon
siprofloksasin tab sal selaput 500 mg
6.2.2.7 Penggunaan Khusus
metronidazol tab 250 mg
tab 500 mg
susp 125 mg/5 mL
lar inf 5 mg/mL
vankomisin Serb, inj 500 mg/vial
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 13
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERIK
FORMULAS!
(Bentuk Sediaan dan Kekuatan)
6.3 ANTIINFEKSI KHUSUS
6.3.1 Antilepra
dapson tab 100 mg
klofazimin, micronized kaps dalam minyak 50 mg
kaps dalam minyak 100 mg
rifampisin kaps 300 mg
6.3.2 Antituberkuiosis
isoniazid tab 100 mg
tab 300 mg
streptomisin Serb inj 1000 mg/vial
kombinasi untuk dewasa;
Paduan dalam bentuk dosis
tetap (KDT/FDC)
a. rifampisin 150 mg
b. isoniazid 75 mg
c. pirazinamid 400 mg
d. etambutol 275 mg
kapl sal selaput
14 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
KELAS TERAPI FORMULASI
NAMA GENERIK (Bentuk Sediaan dan Kekuatan)
kombinasi untuk dewasa: kapl sal selaput
Paduan dalam bentuk dosis
tetap (KDT/FDC)
a. rifampisin 150 mg
b. isoniazid 150 mg
kombinasi untuk anak: kapl sal selaputI'SiS*
Paduan dalam bentuk dosis
■Attetap (KDT/FDC)
a. rifampisin 75 mg
4^ b. isoniazid 50 mg
c. pirazinamid 150 mg
kombinasi untuk anak: kapl sal selaput
Paduan dalam bentuk dosistetap (KDT/FDC)
a. rifampisin 75 mg
4^ b. isoniazid 50 mg
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 15
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI FORMULASI
NAMAGENERIK (Bentuk Sediaan dan Kekuatan)
kombinasi untuk dewasa: kapi sai selaput
(Paduan dalam bentuk
Kombipak)
a. rifampisin 450 mg
b. isoniazid 300 mg
c. pirazinamid 500 mg
d. etambutol 250 mg dan
500 mg
kombinasi untuk dewasa: kapi sai selaput
(Paduan dalam bentuk
Kombipak)
a. rifampisin 350 mg
b. Isoniazid 300 mg
c. etambutol 400 mg
kombinasi untuk anak: kapl sal selaput
(Paduan daiam bentuk
Kombipak)
a. rifampisin 75 mg
b. isoniazid 100 mg
c. pirazinamid 200 mg
16 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERIKFORMULASI
(Bentuk Sediaan dan Kekuatan)
kombinasi untuk anak:
(Paduan dalam bentukKombipak)a. rifampisin 75 mgb. isoniazid 100 mg
kapl sal selaput
6.4 ANTIFUNGi
amfoterisin B cairan inj i.v. 5 mg/mL
flukonazol kaps 50 mg
kaps 150 mg
cairan inf 2 mg/mL
griseofulvin, micronized tab 125 mg
tab 250 mg
tab 500 mg
ketokonazol tab 200 mg
nistatin tab sal gula 500.000 lU
SUSP 100.000 lU/mL
6.5 ANTIPROTOZOA
6.5.1 Antiamubiasis dan Antigiardiasis
metronidazol tab 250 mg
tab 500 mg
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 17
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan dan Kekuatan)
6.5.2 Antimalaria
6.5.2.1 Untuk Pencegahan
doksisiklin kaps 100 mg
6.5.2.2 Untuk Pengobatan
artemether cairan inj 80 mg/mL
artesunat cairan inj l.v./i.m. 60 mg/mL
kombinasi:
a. dihidro artemisinin 40 mgb. piperakuin 320 mg
tab sal selaput
kuinin tab 200 mg
tab 250 mg
cairan inj i.v. 25%
primakuin tab 15 mg
6.6 ANTIVIRUS
6.6.1 Antiherpes
asiklovir tab 200 mg
tab 400 mg
18 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
\ i
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan dan Kekuatan)
6.6.2 Antiretroviral
6.6.2.1 Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NRTI)
kombinasi:
a. zidovudin 300 mgb. lamivudin 150 mg
tab
lamivudin (3TC) tab 150 mg
stavudin tab 30 mg
zidovudin kaps 100 mg
6.6.2.2 Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor(NNRTI)
efavirens tab 200 mg
tab 600 mg
nevirapin kapl 200 mg
kombinasi FDC (anak):a. zidovudin 60 mgb. lamivudin 30 mgc. nevirapin 50 mg
tab dispersible
6.6.2.3 Protease Inhibitor
kombinasi;
a. lopinavir 200 mgb. ritonavir (LPV/r) 50 mg
tab sal selaput
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 19
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan dan Kekuatan)
7. ANTIMIGREN
kombinasi;
a. ergotamin 1 mgb. kafein 50 mg
tab
8. ANTINEOPLASTiK, IMUNOSUPRESAN dan OBAT untukTERAPI PALIATIF
8.1 HORMON dan ANTIHORMON
anastrozol tab sal selaput 1 mg
deksametason tab 0,5 mg
tab 1 mg
tab 2 mg
cairan inj 5 mg/mL
metilprednisolon tab 4 mg
tab 16 mg
tamoksifen tab 20 mg
8.2. IMUNOSUPRESAN
azaticprin tab 50 mg
hidroksiklorokuin tab 200 mg
cairan Inj 50 mg/mL
20 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERIK
FORMULAS!
(Bentuk Sediaan dan Kekuatan)
metotreksat tab 2,5 mg
siklosporin kaps lunak 25 mg
kaps lunak 50 mg
calran inj 50 mg/mL
cairan inj 100 mg/mL
8.3 SiTOTOKSIK
asparaginase Serb inj 10.000 iU/vial
bleomisin Serb inj 15 mg/amp
busulfan tab 2 mg
dakarbazin Serb inj 200 mg/vial
daktinomisin cairan inj i.v. 0,5 mg/mL
daunorubisin Serb inj 20 mg/vial
doksorubisin Serb inj i.v. 10 mg/vial
Serb inj i.v. 50 mg/vial
dosetaksel cairan inj 40 mg/mL
etoposid kaps lunak 100 mg
cairan inj 20 mg/mL
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 21
® I
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan dan Kekuatan)
fluorourasil cairan inj 25 mg/mL
cairan inj 50 mg/mL
hidroksi urea kaps 500 mg
ifosfamid Serb inj 500 mg/vial
Serb inj 1000 mg/vial
klorambusil tab sal selaput 5 mg
melfalan tab 2 mg
merkaptopurin tab 50 mg
metotreksat tab 2,5 mg
cairan inj 2,5 mg/mL
cairan inj 10 mg/mL
cairan inj 25 mg/mL
paklitaksel cairan inj 6 mg/mL
siklofosfamid tab sal gula 50 mg
Serb inj i.v. 200 mg/vial
Serb inj i.v. 500 mg/vial
Serb inj i.v. 1000 mg/vial
22 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
bj)
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan dan Kekuatan)
sisplatin Serb inj 10 mg/vial
Serb inj 50 mg/vial
sitarabin cairan inj 50 mg/mL
cairan inj 100 mg/mL
vinblastin cairan inj 1 mg/mL
vinkristin cairan inj 1 mg/mL
8.4 LAiN-LAIN
kalsium folinat
(leukovorin, Ca)cairan inj 3 mg/mL
cairan inj 5 mg/mL
tab 15 mg
mesna cairan inj 100 mg/mL
9.ANTIPARKINS0N
antiparkinson, kombinasi:a. benserazid 25 mg
b. levodopa 100 mg
tab
triheksifenidil tab 2 mg
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 23
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMAGENERIK
FORMULAS!
(Bentuk Sediaan dan Kekuatan)
10. OBAT yang MEMPENGARUHI DARAH
10.1 ANTIANEMIA
asam folat tab 0,4 mg
tab 1 mg
ferro sulfat tab sal selaput 300 mg
sir 150 mg/5 ml
sianokobalamin (vitamin B12) tab 50 meg
10.2 OBAT yang MEMPENGARUHI KOAGULASI
fitomenadion (vitamin K1) tab sal gula 10 mg
cairan inj i.m. 2 mg/mL
cairan inj i.m. 10 mg/mL
heparin, Na cairan inj i.v./s.k. 5000 lU/mL
protamin sulfat cairan Inj 10 mg/mL
warfarin tab 1 mg
tab 2 mg
10.3 INTOKSIKASIZAT BESI
deferoksamin mesllat Serb inj 500 mg/vial
24 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERIKFORMULASi
(Bentuk Sedlaan dan Kekuatan)
11. PRODUK DARAH dan PENGGANTI PLASMA
11.1 PRODUK DARAH
faktorVIII (konsentrat) Serb inj 250 lU/vial + pelarut 10ml
Serb inj 500 lU/vlal + pelarut 5 mL
faktor IX kompleks Serb inj 500 lU/vial + pelarut 5 mL
Serb inj 1000 lU/vial + pelarut 10mL
11.2 PENGGANTI PLASMA dan PLASMA EKSPANDER
fraksi protein plasma lar infus 5%
hydroxyl ethyl starch lar infus 6%
pengganti plasmagolongan gelatin
lar infus
12. DIAGNOSTIK
12.1 BAHAN KONTRAS RADIOLOGI
barium sulfat Serb
susp 2,2%
susp 55%
susp 65%
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 25
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan dan Kekuatan)
gadodiamid cairan Inj 287 mg/10 mL
ioheksol cairan inj 140 - 350 1 mg/mL
iopamidol cairan Inj 200 - 370 1 mg/mL
12.2 TES FUNGSI
12.2.1 Ginjal
natrium aminohipurat cairan inj i.v. 200 mg/mL
12.2.2 Mata
fluoresein tts mata 2,5 mg/mL
cairan inj 100 mg/mL
12.3 TES KULIT
tuberkulin protein purifiedderivative
Serb inj 2 TU /0,1 mL
13. ANTISEPTIK dan DISINFEKTAN
13.1 ANTISEPTIK
hidrogen peroksida cairan 3%
klorheksidin lar 15%
povidon iodin lar 100 mg/mL
13.2 DISINFEKTAN
etanol 70% cairan 70%
26 1 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERIKFORMULASI
(Bentuk Sediaan dan Kekuatan)
kalsium hipoklorit Serb
paraformaldehid larutan buffer 10%
14. OBAT dan BAHAN untuk GIGI dan MULUT
14.1 ANTISEPTIK dan BAHAN untuk PERAWATAN SALURANAKAR GIGI
eugenol cairan
formokresol cairan
gutta percha dan paper points 15 mm -40 mm
45 mm - 80 mm
kalsium hidrokslda bubuk, pasta
klorfenol kamfer mentoi
(CHKM)cairan
klorheksidin lar 0,2%
natrium hipoklorit cairan konsentrat 5%
pasta pengisi saluran akar pasta
14.2 ANTIFUNGIOROFARINGEAL
nistatin SUSP 100.000 lU/mL
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 27
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERiK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan danKekuatan)
14.3 OBAT untuk PENCEGAHAN KARIES
fluor kapl 1 mg
sediaan topikal
14.4 BAHANTUMPAT
bahan tumpatan sementara iar, Serb
glass ionomerART(Atraumatic RestorativeTreatment)
Serb
iar
cocoa butter 5 g
komposit resin set
14.5 PREPARATLAINNYA
anestetik lokal gig! komblnasi;a. lidokain HCI 2%
b. epinefrin 1 : 80.000
cairan inj 2 mL
articulating paper kertas warna penanda oklusi
etil klorida spray 100 mL
lidokain cairan inj 2% (HCI)
salep 5% (HCI)
spray oral 10% (HCI)
28 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMAGENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan dan Kekuatan)
pasta devitalisasi (non arsen) pasta
surgical ginggival pack pasta
15. DIURETIK
furosemid tab 40 mg
cairan inj i.v./i.m. 10 mg/mL
hidroklorotiazid tab 25 mg
manitol lar infus 20%
spironolakton tab 25 mg
tab 100 mg
16. MORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPSI
16.1 MORMON ANTIDIURETIK
desmopresin tab 0,1 mg
tab 0,2 mg
vasopresin cairan inj i.m./s.k. 20 lU/mL
16.2 ANTIDIABETES
16.2.1 Antidiabetes, Oral
glibenklamid tab 2,5 mg
tab 5 mg
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 29
i \\wSV; I
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sedlaan dan Kekuatan)
glipizid tab 5 mg
tab 10 mg
metformin tab 500 mg
tab 850 mg
16.2.2 Antidiabetes, Parenteral
insulin intermediate (humaninsulin)
cairan inj 100 lU/mL
Insulin regular (human insulin) cairan Inj 100 lU/mL
16.3 HORMON KELAMIN dan OBAT yang MEMPENGARUHIFERTILITAS
16.3.1 Androgen
testosteron cairan inj 250 mg/mL
16.3.2 Estrogen
estrogen terkonjugasi tab sal gula 0,625 mg
etinilestradiol tab 0,05 mg
16.3.3 Progestogen
depo medroksi progesteronasetat
cairan Inj 150 mg/mL
noretisteron tab 5 mg
30 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERIKFORMULASI
(Bentuk Sedlaan dan Kekuatan)
16.3.4 Kontrasepsi
16.3.4.1 Kontrasepsi, Oral
kombinasi:
a. levonorgestrel 150 megb. etinilestradiol 30 meg
tab sal gula
16.3.4.2 Kontrasepsi, Parenteral
medroksi progesteron asetat cairan Inj 150 mg/mL
16.3.4.3 Kontrasepsi, Implan
levonorgestrel Implan 2 rods 75 mg (3-4 tahun)
16.3.5 Laln-lain
klomifen sitrat tab 50 mg
16.4 HORMON TIROID dan ANTITIRGID
levotiroksin tab 50 meg
tab 100 meg
lugol lar
proplltiourasil tab 100 mg
16.5 KORTIKOSTEROID
deksametason tab 0,5 mg
eairan inj 5 mg/mL
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 31
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan dan Kekuatan)
hidrokortison Serb inj 100 mg/vial
metilprednisolon tab 4 mg
tab 8 mg
Serb inj 125 mg/2 mL
prednison tab 5 mg
17. OBAT KARDIOVASKULER
17.1 ANTIANGINA
atenolol tab 50 mg
diltiazem tab 30 mg (HCI)
gliseril trinitrat tab 0,5 mg
isosorbid dinitrat tab sublingual 5 mg
tab sublingual 10 mg
cairan inj i.v.1 mg/mL
17.2 ANTIARITMIA
amiodaron tab 200 mg
cairan inj 50 mg/mL
digoksin tab 0,25 mg
cairan inj 0,25 mg/mL
32 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
MENTERIKESEHATAN
REPUBLiK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMAGENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan dan Kekuatan)
lidokain cairan inj i.v.100 mg/mL
propranolol tab 10 mg
verapamil tab 80 mg
cairan inj 2,5 mg/mL
17.3 ANTIHIPERTENSi
amiodipin tab 5 mg
tab 10 mg
atenolol tab 50 mg
tab 100 mg
diltiazem tab 30 mg (HCI)
Serb inj 10 mg/vial
Serb Inj 50 mg/vlal
hidroklorotiazid tab 25 mg
kaptopril tab12,5 mg
tab 25 mg
tab 50 mg
klonidin cairan inj i.v. 0,15 mg/mL
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 33
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan dan Kekuatan)
lisinopril tab 5 mg
tab 10 mg
tab 20 mg
metildopa tab 250 mg
nifedipin tab 10 mg
nikardipin cairan inj 10 mg/mL
valsartan tab sal selaput 80 mg
17.4 ANTIAGREGASI PLATELET
asam asetilsalisilat (asetosal) tab 80 mg
17.5 TROMBOLITIK
streptokinase Serb inj 1,5juta lU/vial
17.6 OBATuntukGAGALJANTUNG
digoksin tab 0,25 mg
cairan Inj 0,25 mg/mL
furosemid tab 40 mg
cairan inj i.v./i.m.lO mg/mL
34 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERIK
FORMULAS!
(Bentuk Sediaan dan Kekuatan)
kaptopril tab 12,5 mg
tab 25 mg
isosorbid dinitrat calran Inj 1 mg/ ml
karvedilol tab 6,25 mg
tab 25 mg
17.7 OBAT untuk SYGK KARDIOGENIK dan SEPSIS
dobutamin calran inj 25 mg/mL
dopamin cairan inj 40 mg/mL
epinefrin (adrenalin) cairan inj i.v. 0,1%
norepinefrin cairan inj 1 mg/mL
17.8 ANTIHIPERLIPIDEMIA
fenofibrat kaps 100 mg
gemfibrozii kapl 300 mg
kapl 600 mg
simvastatin tab sal selaput 10 mg
tab sal selaput 20 mg
tab sal selaput 40 mg
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 35
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERiK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan dan Kekuatan)
18. OBAT TOPIKAL untuk KULIT
18.1 ANTIAKNE
asam retinoat krim 0,1%
krim 0,05%
18.2 ANTIBAKTERi
kloramfenikol salep 2%
perak sulfadiazin krim 1%
18.3 ANTIFUNGI
antifungi kombinasi ;a. asam benzoat 6%
b. asam salisilat 3%
salep
ketokonazol krim 2%
scalp sol 2%
mikonazol Serb 2%
krim 2%
nistatin tab vaginal 100.000 ID
18.4 ANTIINFLAMASIdanANTIPRURITiK
betametason salep 0,1%
krim 0,1%
36 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMAGENERIK
FORMULAS!
(Bentuk Sedfaan dan Kekuatan)
hidrokortison krim 2,5%
kalamin lotio
mometason furoat krim 0,1%
18.5 ANTiSKABIES dan ANTIPEDIKULOSiS
permetrin krim 5%
salep 2-4 salep
18.6 KAUSTIK
perak nitrat Iar20%
podofilin tingtur 25%
18.7 KERATOLITIK dan KERATOPLASTIK
asam salisilat salep 5%
coal tar lar 5%
urea krim 10%
18.8 LAiN-LAIN
bedak salisil Serb 2%
19. LARUTAN DIALISIS PERITONEAL
dialisa peritoneal lar intraperitonial
hemodialisa lar
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 37
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan dan Kekuatan)
20. LARUTAN ELEKTROLIT, NUTRISi dan LAIN-LAIN
20.1 ORAL
garam oralit Serb
kalium klorida tab lepas lambat 600 mg
natrium bikarbonat tab 500 mg
20.2 PARENTERAL
larutan mengandung asamamino
larutan mengandung elektrolit
larutan mengandungkarbohidrat
larutan mengandungkarbohidrat + elektrolit
larutan mengandung llpid
20.3 LAIN-LAIN
air untuk injeksl calran Inj
21.0BATuntuk MATA
manltol lar Inf20%
38 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan dan Kekuatan)
21.1. ANESTETIK LOKAL
tetrakain tts mata 0,5%
21.2 ANTIMIKROBA
amfoterisin B salep mata 3%
gentamisin salep mata 0,3%
tts mata 0,3%
kloramfenikol tts mata 0,5%
tts mata 1%
salep mata 1%
siprofloksasin tts mata 3 mg/mL
21.3 ANTIINFLAMASi
betametason tts mata 1 mg/mL
21.4 MIDRIATIK
atropin tts mata 0,5%
tts mata 1 %
21.5 MIOTIK DAN ANTIGLAUKOMA
asetazolamid tab 250 mg
pilokarpin tts mata 2%
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 39
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMAGENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan dan Kekuatan)
timolol tts mata 0,25%
tts mata 0,5%
22. OKSITOSIK
metilergometrin tab sal selaput 0,125 mg
calran inj 0,2 mg/mL
oksitosin calran inj 10 lU/mL
23. PSIKOFARMAKA
23.1 ANTIANSIETAS dan ANTIINSOMNIA
diazepam tab 2 mg
tab 5 mg
calran Inj i.m. 5 mg/mL
lorazepam tab 0,5 mg
tab 1 mg
tab 2 mg
23.2 ANTIDEPRESI
amitriptilin tab sal selaput 25 mg
fluoksetin kaps 10 mg
tab 20 mg
40 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
!i
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan dan Kekuatan)
23.3 ANTIOBSESI KOMPULSI
klomipramin tab 25 mg
23.4 ANTiPSIKOSIS
flufenazin cairan inj i.m. 25 mg/mL(dekanoat)
haloperidol tab 1,5 mg
tab 2 mg
tab 5 mg
tts 2 mg/mL
cairan inj i.m. 5 mg/mL (HCI)
cairan inj 50 mg/mL (dekanoat)
klorpromazin tab sal selaput 25 mg
tab sal selaput 100 mg
cairan inj i.m. 5 mg/mL
klozapin tab 25 mg
tab 100 mg
risperidon tab 1 mg
tab 2 mg
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 41
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPi
NAMA GENERIK
FORMULAS!
(Bentuk Sediaan dan Kekuatan)
23.5 OBAT untuk ADHD {Attention Deficit HyperactivityDisordei)
metilfenidat tab SR (lepas lambat) 10 mg
23.6 OBAT untuk GANGGUAN BIPOLAR
litium karbonat tab 200 mg
valproat tab lepas lambat 250 mg
tab lepas lambat 500 mg
tab sal enterik 250 mg
23.7 OBAT untuk PROGRAM KETERGANTUNGAN
metadon sir 50 mg/5 mL
24. RELAKSAN OTOT PERIFER dan PENGHAMBAT
KOLINESTERASE
24.1 PENGHAMBAT dan PEMACU TRANSMISI
NEUROMUSKULER
atrakurium cairan inj i.v. 10 mg/ mL
neostigmin cairan inj i.v. 0,5 mg/mL
rokuronium cairan inj i.v. 10 mg/mL
24.2 OBAT untuk MIASTENIA GRAVIS
neostigmin cairan inj i.v. 0,5 mg/mL
42 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
m
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERIKFORMULASI
(Bentuk Sediaan dan Kekuatan)
piridostigmin tab 60 mg
25. OBAT untuk SALURAN CERNA
25.1 ANTASIDAdanANTIULKUS
antasida tab kunyah
omeprazol kaps 20 mg
Serb inj 40 mg/vial
ranitidin tab 150 mg
25.2 ANTIEMETIK
dimenhidrinat tab 50 mg
domperidon tab 10 mg
sir 5 mg/5 ml
klorpromazin tab sal selaput 25 mg
calran inj i.m. 5 mg/mL
cairan inj i.m. 25 mg/mL
metpklopramid tab 5 mg
tab 10 mg
cairan inj 5 mg/mL
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 43
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan dan Kekuatan)
ondansetron tab 4 mg
tab 8 mg
cairan inj 2 mg/mL
25.3 ANTIHEMOROID
antihemoroid, kombinasi:
a. bismut subgalatb. heksaklorofen
c. lidokain
d. seng oksida
sup
25.4 ANTISPASMODIK
atropin tab 0,5 mg
cairan inj i.m./i.v./s.k. 0,25 mg/mL
hiosin butilbromid tab 10 mg
25.5 OBAT untuk DIARE
atapulgit tab
garam oralit Serb
zinc tab dispersible 20 mg
44 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
iV!
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan dan Kekuatan)
25.6 KATARTIK
bisakodil tab 5 mg
sup 5 mg
sup 10 mg
gliserin cairan obat luar ICQ mg/mL
laktulosa sir 3.335 g/5 mL
25.7 OBAT untuk ANTIINFLAMASI
sulfasalazin kapl sal enterik 500 mg
26. OBAT untuk SALURAN NAPAS
26.1 ANTIASMA
aminofilin tab 150 mg
tab 200 mg
cairan inj 24 mg/mL
budesonid cairan inhalasi 100 mcg/dosis
cairan inhalasi 200 mcg/dosis
deksametason tab 0,5 mg
cairan inj i.v. 5 mg/mL
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 45
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan dan Kekuatan)
epinefrin (adrenalin) cairan inj 0,1%
ipratroplum bromida MDI 0,02 mg/dosis
metilprednisolon tab 4 mg
cairan inj 125 mg/2 mL
saibutamol tab 2 mg
tab 4 mg
MDI/aerosol 100 mcg/dosis
cairan inhalasi 1 mg/mL
terbutalin cairan inj s.k./i.v. 0,5 mg/mL
26.2 ANTITUSIF
kodein tab 10 mg
26.3 EKSPEKTORAN
n-asetil sistein kaps 200 mg
26.4 OBAT untuk PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS
indakaterol maleat Serb inhalasi 150 meg
Serb inhalasi 300 meg
ipratroplum bromida aerosol 20 mcg/semprot
cairan inhalasi 0,025%
46 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
KELAS TERAPi
NAMA GENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan dan Kekuatan)
kombinasi:
a. ipratropium bromida0,5 mg
b. salbutamol 2,5 mg
cairan Inhalasi
27. OBAT yang MEMPENGARUHI SISTEM IMUN
27.1 SERUM dan IMUNOGLOBULIN
human tetanus
immunoglobulincalran inj i.m. 250 lU/mL
serum anti bisa ular:
A.B.U.I
(khusus ular dari luar Papua)
cairan inj i.m/i.v
A.B.U.I! (khusus ular dariPapua)
serum antidifteri (A.D.S) cairan inj i.m. 20.000 lU/vial
serum antirabies cairan inj 200 - 400 lU/mL
serum antitetanus (A.T.S) Untuk pencegahan:cairan inj i.m. 1500 lU/mL
cairan inj i.m. 5000 lU/mL
Untuk pengobatan;cairan inj i.m./i.v. 10.000 lU/mL
cairan inj i.m./i.v. 20.000 lU/mL
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 47
,1a,u !
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan dan Kekuatan)
27.2 VAKSIN
vaksin BCG Serb inj i.k. 0,75 mg/mL + pelarut
vaksin campak Serb inj s.k
vaksin jerap difteri tetanus(DT)
cairan inj i.m. 40/15 If/ml
vaksin jerap difteri tetanus(Td)
cairan inj i.m. 4/15 If / ml
vaksin jerap tetanus {tetanusadsorbed toxoid)
cairan inj i.m.
vaksin kombinasi DPT-
hepatitis Bcairan inj i.m.
vaksin polio drops
vaksin rabies, untuk manusia Serb inj s.k./i.k. 2,5 ID
28. OBAT untuk TELINGA, HIDUNG dan TENGGOROKAN
hidrogen peroksida cairan 3%
karbogliserin tts telinga 10%
lidokain spray oral 10%
oksimetazolin tts hidung 0,025%
tts fiidung 0,050%
48 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERIK
FORMULAS!
(Bentuk Sedlaan dan Kekuatan)
29.VITAMIN dan MINERAL
asam askorbat (vitamin C) tab 50 mg
tab 250 mg
ergokalsiferol (vitamin D2) kaps 50.000 lU
susp 10.000 lU/mL
kalsium glukonat cairan inj 10%
kalsium karbonat tab 500 mg
kalsium laktat (kalk) tab 500 mg
kombinasi:
a. ferro sulfat 200 mgb. asam folat 0,25 mg
tab sal gula
kombinasi;
a. ferro sulfat/ferro fumarat/
ferro glukonat 60 mgb. asam folat 0,4 mg
tab sal selaput
piridoksin (vitamin B6) tab 10 mg
tab 25 mg
cairan inj 100 mg/mL
retinol (vitamin A) kaps lunak 100.000 lU
kaps lunak 200.000 lU
tiamin (vitamin B1) tab 50 mg
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 49
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
B. Puskesmas
KELAS TERAPI
NAMA GENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan danKekuatan)
1. ANALGESIK, ANTIPIRETIK, ANTIINFLAMASINONSTEROID, ANTiPIRAI
1.1 ANALGESIK NARKOTIK
kodein tab 10 mg
tab 20 mg
petidin cairan inj i.m./i.v. 50 mg/mL(HCI)
1.2 ANALGESIK NON NARKOTIK
ibuprofen tab 200 mg
tab 400 mg
SUSP 100 mg/5 mL
natrium diklofenak tab sal enterik 25 mg
tab sal enterik 50 mg
parasetamol tab 500 mg
sir 120 mg/5 mL
drops 60 mg/0,6 mL
50 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
A
KELAS TERAPI
NAMA GENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan danKekuatan)
1.3 ANTIPIRAI
alopurinol tab 100 mg
tab 300 mg
kolkisin tab 500 meg
2. ANESTETIK
2.1 ANESTETIK LOKAL
etil klorida spray 100 mL
lidokain cairan inj 2%
jeli 2%
spray oral 10%
m 2.2 ANESTETIK UMUM dan OKSIGEN
ketamin cairan inj i.v. 50 mg/mL
cairan inj i.v. 100 mg/mL
oksigen ih, gas dalam tabung
2.3 OBAT untuk PROSEDUR PRE OPERATIF
atropin cairan inj i.v./i.m./s.k.0,25 mg/mL
A. diazepam cairan inj i.v./i.m. 5 mg/mL
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 51
. !;
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERIK
FORMULAS!
(Bentuk Sediaan danKekuatan)
3. ANTIALERGI dan OBAT untuk ANAFILAKSIS
deksametason cairan inj i.v./i.m. 5 mg/mL
difenhidramin cairan inj i.v./i.m. 10 mg/mL
epinefrin (adrenalin) cairan inj i.v./s.k./i.m. 0,1%
klorfeniramin tab 4 mg
loratadin tab 10 mg
setirlzin sir 5 mg/5 mL
4. ANTIDOT dan OBAT LAIN untuk KERACUNAN
4.1 KHUSUS
atropin cairan inj 0,25 mg/mL
natrium bikarbonat tab 500 mg
natrium tiosulfat cairan inj i.v. 25%
4.2 UMUM
karbon aktif tab
magnesium sulfat Serb
5. ANTIEPILEPSI - ANTIKONVULSI
diazepam cairan inj i.v. 5 mg/mL
lar rektal 5 mg/2,5 mL
lar rektal 10 mg/2,5 mL
52 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMAGENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan danKekuatan)
fenitoin kaps 30 mg
kaps 1 DO mg
cairan inj 50 mg/mL
fenobarbital tab 30 mg
tab 100 mg
karbamazepin tab 200 mg
sir 100 mg/5 ml
•
magnesium sulfat cairan inj i.v. 20%
cairan inj i.v. 40%
valproat tab lepas lambat 250 mg
m tab lepas lambat 500 mg
tab salut enterik 250 mg
sir 250 mg/5 mL
6. ANTIINFEKSI
6.1 ANTELMINTIK
6.1.1 Antelmintik Intestinal
albendazol tab 400 mg
A
m
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 53
i
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMAGENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan danKekuatan)
mebendazol tab 100 mg
tab 500 mg
sir 100 mg/5 ml
pirantel pamoat tab 250 mg
SUSP 125 mg/5 mL
6.1.2 Antifilaria
dietilkarbamazin tab 100 mg
6.1.3 Antisistosoma
prazikuantel tab 600 mg
6.2 ANTIBAKTERI
6.2.1 Beta Laktam
amoksisilin tab 250 mg
tab 500 mg
sir kering 125 mg/5 mL
sir kering 250 mg/5 mL
ampisilin Serb inj i.m./i.v. 250 mg/vial
Serb inj i.v. 1000 mg/vial
54 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KEUVS TERAPI
NAMA GENERIK
FORMULAS!
(Bentuk Sediaan danKekuatan)
benzatin benzil penisilin cairan inj i.m. 1,2juta lU/mL
cairan inj i.m. 2,4juta lU/mL
fenoksimetil penisilin(penisilin V)
tab 250 mg
tab 500 mg
prokain benzilpenisilin Serb inj i.m. 3 juta lU/vial
6.2.2 Antibakteri Lain
6.2.2.1 Tetrasikiin
doksisiklin kaps 100 mg
tetrasikiin kaps 250 mg (HCI)
kaps 500 mg (HCI)
6.2.2.2 Kloramfenikol
kloramfenikol kaps 250 mg
susp 125 mg/5 mL
6.2.2.3 Sulfametoksazol-Trimetoprim
kotrimoksazol kombinasi tiap5 mL;
a. sulfametoksazol 200 mgb. trimetoprim 40 mg
SUSP 240 mg
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 55
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan danKekuatan)
kotrimoksazol (dewasa)kombinasi:
a. sulfametoksazol 400 mgb. trimetoprim 80 mg
tab 480 mg
kotrimoksazol forte (dewasa)kombinasi;
a. sulfametoksazol 800 mgb. trimetoprim 160 mg
tab 960 mg
6.2.2.4 Makrolid
eritromisin kaps 250 mg
tab 500 mg
sir kering 200 mg/5 ml
6.2.2.5 Aminoglikosida
-
6.2.2.6 Kuinolon
siprofloksasin tab sal selaput 500 mg
6.2.2.7 Penggunaan Khusus
metronidazol tab 250 mg
tab 500 mg
SUSP 125 mg/5 mL
lar inf 5 mg/mL
56 Daftar Obat Esensial Nasionat 2015
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPi
NAMAGENERIK
FORMULAS!
(Bentuk Sediaan danKekuatan)
6.3 ANTIINFEKSI KHUSUS
6.3.1 Antilepra
dapson tab 100 mg
klofazimin, micronized kaps dalam minyak 50 mg
kaps dalam minyak 100 mg
rifampisin kaps 300 mg
6.3.2 Antituberkulosis
isoniazid tab 100 mg
tab 300 mg
streptomisin Serb Inj 1000 mg/vial
kombinasi untuk dewasa:
Paduan dalam bentuk dosis
tetap (KDT/FDC)a. rifampisin 150 mgb. isoniazid 75 mgc. pirazinamid 400 mgd. etambutol 275 mg
kapl sal selaput
kombinasi untuk dewasa:
Paduan dalam bentuk dosis
tetap (KDT/FDC)a. rifampisin 150 mgb. isoniazid 150 mg
kapl sal selaput
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 57
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMAGENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan danKekuatan)
kombinasi untuk anak;
Paduan dalam bentuk dosis
tetap (KDT/FDC)b. rifampisin 75 mgc. isoniazid 50 mgd. pirazinamid 150 mg
kapl sal selaput
kombinasi untuk anak;
Paduan dalam bentuk dosis
tetap (KDT/FDC)a. rifampisin 75 mgb. isoniazid 50 mg
kapl sal selaput
kombinasi untuk dewasa:
(Paduan dalam bentukKombipak)a. rifampisin 450 mgb. isoniazid 300 mgc. pirazinamid 500 mgd. etambutol 250 mg dan
500 mg
kapl sal selaput
kombinasi untuk dewasa:
(Paduan dalam bentukKombipak)a. rifampisin 350 mgb. isoniazid 300 mgc. etambutol 400 mg
kapl sal selaput
58 1 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMAGENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan danKekuatan)
kombinasi untuk anak;
(Paduan dalam bentukKombipak)a. rifampisin 75 mgb. isoniaszid 100 mgc. pirazinamid 200 mg
kapl sal selaput
kombinasi untuk anak:
(Paduan dalam bentukKombipak)a. rifampisin 75 mgb. isoniazid 100 mg
kapl sal selaput
6.4 ANTIFUNGI
griseofulvin, micronized tab 125 mg
tab 250 mg
tab 500 mg
ketokonazol tab 200 mg
nistatin tab sal gula 500.000 lU
SUSP 100.000 lU/mL
6.5 ANTIPROTOZOA
6.5.1 Antiamubiasis dan Antigiardiasis
metronidazol tab 250 mg
tab 500 mg
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 59
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMAGENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan danKekuatan)
6.5.2 Antimalaria
6.5.2.1 Untuk Pencegahan
doksisiklin kaps 100 mg
6.5.2.2 Untuk Pengobatan
artemether cairan inj 80 mg/mL
artesunat cairan inj i.v./i.m. 60 mg/mL
kombinasi;
a. dihidro artemisinin 40 mgb. piperakuin 320 mg
tab sal selaput
kuinin tab 200 mg
tab 250 mg
cairan inj i.v. 25%
primakuin tab 15 mg
6.6 ANTIVIRUS
6.6.1 Antiherpes
asiklovir tab 200 mg
tab 400 mg
60 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMAGENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan danKekuatan)
6.6.2. Antiretroviral
6.6.2.1 Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NRTI)
-
•
6.6.2.2 Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor(NNRTI)
-
6.6.2.3 Protease Inhibitor
-
7. ANTIMIGREN
kombinasi: tab
a. ergotamin 1 mgb. kafein 50 mg
8. ANTINEOPLASTIK, IMUNOSUPRESAN dan OBAT untukTERAPI PALIATIF
8.1 HORMON DAN ANTIHORMON
-
im. 8.2 IMUNOSUPRESAN
-
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 61
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMA GENERIK
FORMULAS!
(Bentuk Sediaan danKekuatan)
8.3 SITOTOKSIK
-
8.4 LAIN-LAIN
-
9. ANTIPARKINSON
-
10. OBAT yang MEMPENGARUHI DARAH
10.1 ANTIANEMIA
asam folat tab 0,4 mg
tab 1 mg
ferro sulfat tab sal selaput 300 mg
sir 150 mg/5 ml
sianokobalamin (vitamin B12) tab 50 meg
10.2 OBAT yang MEMPENGARUHI KOAGULASI
fitomenadion (vitamin K1) tab sal gula 10 mg
cairan inj i.m. 2 mg/mL
cairan inj i.m. 10 mg/mL
62 Daftar Obat Esensiat Nasional 2015
MicNTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMAGENERIK
FORMULAS!
(Bentuk Sediaan danKekuatan)
10.3 INTOKSIKASIZAT BESi
-
/m 11. PRODUK DARAH dan PENGGANTI PLASMA
11.1 PRODUK DARAH
-
A11.2 PENGGANTI PLASMA dan PLASMA EKSPANDER
-
12. DIAGNOSTIK
12.1 BAHAN KONTRAS RADIOLOGI
-
12.2 TES FUNGS!
/m,12.2.1 GInjal
-
12.2.2 Mata
fluoresein tts mata 2,5 mg/mL
cairan inj 100 mg/mL
12.3 TES KULIT
tuberkulin protein puri^edderivative
Serb inj 2 TU /0,1 ml
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 63
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMAGENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sedlaan danKekuatan)
13. ANTISEPTIK dan DISINFEKTAN
13.1 ANTISEPTIK
hidrogen peroksida cairan 3%
klorheksidin Iar15%
povidon iodin lar 100 mg/mL
13.2 DISINFEKTAN
etanol 70% cairan 70%
kalsium hipoklorit Serb
paraformaldehid larutan buffer W%
14. OBAT dan BAHAN untuk GIGI dan MULUT
14.1 ANTISEPTIK dan BAHAN untuk PERAWATAN
SALURAN AKAR GIGI
eugenol cairan
formokresol cairan
gutta percha dan paper points 15 mm-40 mm
45 mm - 80 mm
kalsium hidroksida bubuk, pasta
klorfenol kamfer mentol
(CHKM)cairan
64 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMAGENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan danKekuatan)
klorheksidin lar 0,2%
natrium hipoklorlt cairan konsentrat 5%
pasta pengisi saluran akar pasta
14.2 ANTIFUNGI OROFARINGEAL
nistatin SUSP 100.000 lU/mL
14.3 OBAT untuk PENCEGAHAN KARIES
fluor kapl 1 mg
sediaan topikal
14.4 BAHANTUMPAT
bahan tumpatan sementara lar, Serb
glass ionomerART(Atraumatic RestorativeTreatment)
Serb
lar
cocoa butter 5 g
komposit resin set
14.5 PREPARAT LAINNYA
anestetik lokal gigi kombinasi:a. lidokain HCI 2%
b. epinefrin 1 ; 80.000
cairan inj 2 ml
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 65
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMAGENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan danKekuatan)
articulating paper kertas warna penanda oklusi
etil klorida spray 100 mL
lidokain cairan inj 2% (HCI)
salep 5% (HCI)
spray oral 10% (HCI)
pasta devitalisasi (non arsen) pasta
surgical ginggival pack pasta
15. DIURETIK
furosemid tab 40 mg
cairan inj i.v./i.m. 10 mg/mL
hidroklorotiazid tab 25 mg
spironolakton tab 25 mg
16. MORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPSI
16.1 MORMON ANTIDIURETIK
-
16.2 ANTIDIABETES
16.2.1 Antidiabetes, Oral
glibenklamid tab 2,5 mg
tab 5 mg
66 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
m
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
• KELAS TERAPI
NAMA GENERIK
FORMULAS!
(Bentuk Sediaan danKekuatan)
glipizid tab 5 mg
tab 10 mg
m metformin tab 500 mg
tab 850 mg
16.2.2 Antidiabetes, Parenteral
-
16.3 MORMON KELAMIN dan OBATyang MEMPENGARUHIFERTILITAS
16.3.1 Androgen
A-
16.3.2 Estrogen
-
my16.3.3 Progestogen
A-
my16.3.4 Kontrasepsi
16.3.4.1 Kontrasepsi, Oralm
m
kombinasi:
a. levonorgestrel 150 megb. etinilestradiol 30 meg
tab sal gula
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 67
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMAGENERIK
FORMULAS!
(Bentuk Sedlaan danKekuatan)
16.3.4.2 Kontrasepsi, Parenteral
medroksi progesteron asetat cairan inj 150 mg/mL
16.3.4.3 Kontrasepsi, Implan
levonorgestrel implan 2 rods 75 mg (3-4tahun)
16.3.5 Laln-lain
-
16.4 MORMON TIROID dan ANTITIROID
lugol lar
propiltiourasil tab 100 mg
16.5 KORTIKOSTEROID
deksametason tab 0,5 mg
cairan inj 5 mg/mL
hidrokortison Serb inj 100 mg/vial
prednison tab 5 mg
17. OBAT KARDIOVASKULER
17.1 ANTIANGINA
atenolol tab 50 mg
68 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMAGENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan danKekuatan)
diltiazem tab 30 mg (HCI)
gliseril trinitrat tab 0,5 mg
isosorbid dinitrat tab sublingual 5 mg
tab sublingual 10 mg
cairan inj i.v.1 mg/mL
17.2 ANTIARITMiA
digoksin tab 0,25 mg
propranolol tab 10 mg
17.3 ANTiHIPERTENSI
amiodipin tab 5 mg
A tab 10 mg
atenolol tab 50 mg
tab 100 mg
diltiazem tab 30 mg (HCI)
hidrokiorotiazid tab 25 mg
kaptopril tab 12,5 mg0^
tab 25 mg
tab 50 mg
i4Mk|
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 69
)hi
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMAGENERIK
FORMULAS!
(Bentuk Sedlaan danKekuatan)
nifedipin tab 10 mg
17.4 ANTIAGREGASI PLATELET
asam asetilsalisilat (asetosal) tab 80 mg
17.5 TROMBOLITIK
-
17.6 OBATuntuk GAGALJANTUNG
digoksin tab 0,25 mg
cairan inj 0,25 mg/mL
furosemid tab 40 mg
cairan Inj i.v./i.m. 10 mg/mL
kaptopril tab 12,5 mg
tab 25 mg
isosorbid dinitrat cairan inj Img/ mL
17.7 OBAT untuk SYGK KARDIOGENIK dan SEPSIS
-
17.8 ANTIHIPERLIPIDEMIA
fenofibrat kaps 100 mg
70 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INOONEStA
KELAS TERAPI
NAMA GENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan danKekuatan)
simvastatin tab sal selaput 10 mg
tab sal selaput 20 mg
18. OBATTOPIKAL untuk KULIT
18.1 ANTIAKNE
asam retinoat krim 0,1%
krim 0,05%
18.2 ANTIBAKTERI
perak sulfadiazin krim 1%
18.3 ANTIFUNGI
antifungi salep
ketokonazol krim 2%
scalp sol 2%
mikonazol krim 2%
Serb 2%
nistatin tab vaginal 100.000 lU
18.4 ANTIINFLAMASI dan ANTIPRURITIK
betametason salep 0,1%
krim 0,1%
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 71
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMAGENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sedlaan danKekuatan)
hidrokortison krim 2,5%
kalamin lotio
mometason furoat krim 0,1%
18.5 ANTISKABIES dan ANTIPEDIKULOSIS
permetrin krim 5%
salep 2-4 salep
18.6 KAUSTIK
perak nitrat lar 20%
18.7 KERATOLITIK dan KERATOPLASTIK
asam salisilat salep 5%
coal tar lar 5%
urea krim 10%
18.8 LAIN-LAIN
bedak salisil Serb 2%
19. LARUTAN DIALISIS PERITONEAL
-
72 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPi
NAMAGENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sedlaan danKekuatan)
20. LARUTAN ELEKTROLIT, NUTRISI dan LAfN-LAIN
A20.1 ORAL
garam oralit Serb
natrium bikarbonat tab 500 mg
20.2 PARENTERAL
larutan mengandung elektrolit
larutan mengandungkarbohidrat
20.3 LAIN-LAIN
air untuk injeksi cairan inj
tm,21.0BATuntuk MATA
-
21.1. ANESTETIK LOKAL
tetrakain tts mata 0,5%
21.2 ANTIMIKROBA
kloramfenikol tts mata 0,5%
tts mata 1 %
salep mata 1 %
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 73
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMAGENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan danKekuatan)
21.3 ANTIINFLAMASI
betametason tts mata 1 mg/mL
21.4 MIDRIATIK
-
21.5 MIOTIK DAN ANTIGLAUKOMA
-
22. OKSiTOSIK
metilergometrin tab sal selaput 0,125 mg
cairan inj 0,2 mg/mL
oksitosin calran Inj 10 lU/mL
23. PSIKOFARMAKA
23.1 ANTIANSIETAS dan ANTIINSOMNIA
diazepam tab 2 mg
tab 5 mg
cairan inj i.m. 5 mg/mL
23.2 ANTIDEPRESI
amitriptilin tab sal selaput 25 mg
fluoksetin tab 20 mg
74 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMAGENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan danKekuatan)
23.3 ANTIOBSESI KOMPULSI
-
23.4 ANTIPSIKOSIS
flufenazin cairan inj i.m. 25 mg/mL(dekanoat)
haloperidol tab 1,5 mg
tab 2 mg
tab 5 mg
tts 2 mg/mL
cairan Inj i.m.5 mg/mL (HCI)
cairan inj 50 mg/mL(dekanoat)
m,klorpromazin tab sal selaput 25 mg
tab sal selaput 100 mg
cairan inj i.m.5 mg/mL
/«S 23.5 OBAT untuk ADHD {Attention Deficit HyperactivityDisorder)
-
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 75
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMAGENERIK
FORMULASi
(Bentuk Sediaan danKekuatan)
23.6 OBAT untuk GANGGUAN BIPOLAR
valproat tab lepas lambat 250 mg
tab lepas lambat 500 mg
tab sal enterik 250 mg
23.7 OBAT untuk PROGRAM KETERGANTUNGAN
-
24. RELAKSAN OTOT PERIFER dan PENGHAMBATKOLINESTERASE
24.1 PENGHAMBAT dan PEMACU TRANSMISI
NEUROMUSKULER
-
24.2 OBAT untuk MIASTENIA GRAVIS
-
25. OBAT untuk SALURAN CERNA
25.1 ANTASIDAdanANTIULKUS
antasida tab kunyah
omeprazol kaps 20 mg
ranitidin tab 150 mg
76 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMAGENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan danKekuatan)
25.2 ANTIEMETIK
dimenhidrinat tab 50 mg
domperidon tab 10 mg
sir 5 mg/5 mL
klorpromazin tab sal selaput 25 mg
metoklopramid tab 10 mg
25.3 ANTIHEMOROID
antihemoroid, kombinasi:a. bismut subgalatb. heksaklorofen
c. lidokain
d. seng oksida
sup
25.4 ANTISPASMODIK
atropin tab 0,5 mg
cairan inj i.m./l.v./s.k. 0,25 mg/mL
hiosin butilbromid tab 10 mg
25.5 OBATuntuk DIARE
atapulgit tab
garam oralit serb
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 77
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMAGENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan danKekuatan)
zinc tab disperslble 20 mg
25.6 KATARTIK
bisakodil tab 5 mg
sup 5 mg
sup 10 mg
gliserin cairan obat luar 100 mg/mL
laktulosa sir 3.335 g/5 mL
25.7 OBAT untuk ANTilNFLAMASI
-
26. OBAT untuk SALURAN NAPAS
26.1 ANTIASMA
aminofilin tab 150 mg
tab 200 mg
cairan inj 24 mg/mL
deksametason tab 0,5 mg
cairan inj i.v. 5 mg/mL
epinefrin (adrenalin) cairan inj 0,1%
78 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMAGENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan danKekuatan)
salbutamol tab 2 mg
tab 4 mg
MDI/aerosol 100 mcg/dosis
26.2 ANTiTUSIF
kodein tab 10 mg
26.3 EKSPEKTORAN
n-asetil sistein kaps 200 mg
26.4 OBAT untuk PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS
ipratropium bromida aerosol 20 mcg/semprot
cairan inhalasi 0,025%
kombinasi:
a. ipratropium bromida 0,5 mg
b. salbutamol 2,5 mg
cairan inhalasi
27. OBATyang MEMPENGARUHI SISTEM IMUN
27.1 SERUM dan IMUNOGLOBULIN
human tetanus
immunoglobulin
cairan inj i.m. 250 lU/mL
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 79
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMAGENERiK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan danKekuatan)
serum anti bisa ular:
A.B.U. 1
(khusus ular darl luar Papua)
cairan inj i.m./i.v.
A.B.U.II
(khusus ular darl Papua)
serum antidifterl (A.D.S) cairan inj i.m. 20.000 lU/vial
serum antirables cairan inj 200 - 400 lU/mL
serum antitetanus (A.TS) Untuk pencegahan:cairan inj i.m. 1500 lU/mL
cairan inj i.m. 5000 lU/mL
Untuk pengobatan:inj i.m./i.v. 10.000 lU/mL
inj i.m./i.v. 20.000 lU/mL
27.2 VAKSIN
vaksin BCG Serb inj i.k. 0,75 mg/mL +pelarut
vaksin campak Serb inj s.k.
vaksin jerap difteri tetanus(DT)
cairan inj i.m. 40/15 If/mL
vaksin jerap difteri tetanus(Td)
cairan inj i.m. 4/15 If/mL
80 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMAGENERIK
FORMULASi
(Bentuk Sediaan danKekuatan)
vaksin jerap tetanus(tetanus adsorbed toxoid)
cairan inj i.m.
vaksin komblnasi
DPT-hepatitis Bcairan inj i.m.
vaksin polio drops
vaksin rabies, untuk manusia Serb inj s.k./i.k. 2,5 lU
28. OBAT untuk TELINGA, HIDUNG dan TENGGOROKAN
hidrogen peroksida cairan 3%
karbogliserin tts teiinga 10%
lidokain spray oral 10%
oksimetazolin tts hidung 0,025%
tts hidung 0,050%
29.VITAMIN dan MINERAL
asam askorbat (vitamin C) tab 50 mg
tab 250 mg
ergckalsiferoi (vitamin D2) kaps 50.000 ID
susp 10.000 lU/mL
kalsium glukonat cairan inj 10%
kalsium karbonat tab 500 mg
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 81
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
KELAS TERAPI
NAMAGENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaan danKekuatan)
kalsium laktat (kalk) tab 500 mg
kombinasi:
a. ferro sulfat 200 mgb. asam folat 0,25 mg
tab sal gula
kombinasi;
a. ferro sulfat/ferro fumarat/
ferro glukonat 60 mgb. asam folat 0,4 mg
tab sal selaput
piridoksin (vitamin B6) tab 10 mg
tab 25 mg
cairan inj 100 mg/mL
retinol (vitamin A) kaps lunak 100.000 ID
kaps lunak 200.000 lU
tiamin (vitamin B1) tab 50 mg
82 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR: HK.02.02/I\/IENKES/141/2015
TENTANG
KOMITE NASIONAL PENYUSUNAN
DAFTAR OBAT ESENSIAL NASIONAL
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : HK.02.02/MENKES/141/2015
/•s
TENTANG
KOMITE NASIONAL PENYUSUNAN DAFTAR OBAT ESENSIAL NASIONAL
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MARA ESA
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Menimbang ; a. bahwa Daftar Obat Esensial Nasional sebagalmana telahditetapkan dalam Keputusan Menteii Kesehatan Nomor
312/MENKES/SK/IX/2013 tentang Daftar Obat Esensial
Nasional 2013 perlu disesuaikan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang farmasi dan
kedokteran, pola penyakit, program kesehatan, serta
perbaikan status kesehatan masyarakat;
b. bahwa dalam rangka penyusunan Daftar Obat Esensial
perlu dibentuk Komite Nasional Penyusunan Daftar Obat
Esensial Nasional Daftar Obat Esensial Nasional;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagalmana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Keputusan
Menteii Kesehatan tentang Komite Nasional Penyusunan
Daftar Obat Esensial Nasional;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4431);
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 83
RAENTERI KESEHATANREPUBUK INDONESIA
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang PemerintahDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014Nomor 244), sebagimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015 (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5589);
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang
Pengamanan Sediaan Farmasi dan Mat Kesehatan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor
138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3781);
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737).
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 189/MENKES/SK/
111/2006 tentang Kebijakan Obat Nasional;
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/MENKES/PER/
VI11/2010 tentang Organisasi dan Tata Keija Kementerian
Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 585), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2013 (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 741);
84 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
A
A
A
/»>
i4ftt
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 312/MENKES/SK/
IX/2013 tentang Daftar Obat Esensial Nasional 2013;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan: KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG KOMITE
NASIONAL PENYUSUNAN DAFTAR OBAT ESENSIAL
NASIONAL
KESATU Susunan keanggotaan Komite Nasional Penyusunan DaftarObat Esensial Nasional sebagaimana tercantum dalam
Lampiran yang merupakan baglan yang tidak terplsahkan dari
Keputusan Menteri Ini;
KEDUA Komite Nasional Penyusunan Daftar Obat Esensial Nasional,
yang selanjutnya disebut Komite terdlrl dari Tim Ahll dan Tim
Pelaksana, yang masing-maslng bertugas;
1. Tim Ahll bertugas
a. melakukan evaluasi obat dalam Daftar Obat Esensial
Nasional 2013; dan
b. menllal usulan obat yang akan dikeluarkan dari Daftar
Obat Esensial Nasional 2013 dan dimasukkan ke
dalam Daftar Obat Esensial Nasional.
2. Tim Pelaksana bertugas;
a. memperslapkan prosedur dan pedoman pelaksanaan;
b. mengkompllasi usulan/masukan;
0. memperslapkan usulan rancangan Daftar Obat
Esensial Nasional;
d. memfasllltasi rapat-rapat pembahasan teknis dan
sidang pleno; dan
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 85
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
e. melaksanakan dokumentasi, finalisasi dan penyebaran
Daftar Obat Esensial Nasional.
KETIGA Dalam melakukan tugasnya Komite bertanggung jawab danmenyampaikan laporan 1 (satu) bulan setelah berakhir masatugas kepada Menteri Kesehatan melalui Direktur Jendral BinaKefarmasian dan Mat Kesehatan yang tugas dan fungsinya di
bidang Kefarmasian dan Mat Kesehatan.
KEEMPAT : Segala pembiayaan yang timbul atas pelaksanaan tugasKomite dibebankan pada DlPA Direktorat Bina Pelayanan
Kefarmasian Tahun 2015.
KELIMA Pada saat Keputusan Menteri Ini mulai berlaku, KeputusanMenteri Kesehatan Nomor 184/MENKES/SKA//2013 tentang
Komite Nasional Penyusunan Daftar Obat Esensial Nasional
2013 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
KETUJUH : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 7 April 2015
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
ttd
NILAFARID MOELOEK
86 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR HK.02.02/MENKES/141/2015
TENTANG
KOMITE NASIONAL PENYUSUNAN
DAFTAR OBAT ESENSIAL NASIONAL
SUSUNAN KEANGGOTAAN KOMITE NASIONAL PENYUSUNAN
DAFTAR OBAT ESENSIAL NASIONAL
Penasehat : 1. Menteri Kesehatan
2. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Pengarah
1.
2.
3.
4.
5.
DIrektur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Direktur Jenderal Bina GIzi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Deputi Bidang Pengawasan ProdukTerapeutikdan Napza Badan Pengawas
Obat dan Makanan
I. TIMAHLi
Ketua iwan Dwiprahasto (Farmakoepidemiologi}
Wakil Ketua Rianto Setiabudy (Farmakologi Kiinik)
Anggota
1. Abdul Muthalib (Hematologi-Onkologi Medik)
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 87
MENTERI KESEHATANREPUBUK INDONESIA
2. Dede Gunawan (Neurologi)
3. Erna Kristin (Farmakologi)
4. Enwin Astha Triyono (Tropik Infeksi)
5. Gatot Purwoto (Obstetri Ginekologi)
6. Gunawan Darmansjah (Anestesiologi)
7. Hanafi Tiisnohadi (Kardiologi)
8. Inge Sutanto (Parasitologi Klinik)
9. Murdani Abdullah (Gastroenterohepatologi)
10. Retno Widowati (Kulit dan Kelamin)
11. Robert Reverger (Psikiatri)
12. Sarwono Waspadji (Endokrin Metabolik)
13. Sawitri Darmiati (Radiologi)
14. Sri Rezeki S.Hadinegoro (Kesehatan Anak)
15. Silvia Desiree (Gigi dan Mulut)
16. Taralan Tambunan (Kesehatan Anak)
17. Wulyo Rajabto (Hemato-Onkologi)
18. Virna Dwi Oktariana (Mata)
19. Cissy RS Prawira (Kesehatan Anak)
20. Parlindungan Siregar (Ginjal-Hipertensi)(A
21. Faisal Yunus (Pulmonologi)
22. Sumariyono Sarmidi (Rheumatolcgi)
23. Arini Setiawati (Farmakologi)
24. Armen Muchtar (Farmakologi Klinik)
25. SriSuryawati (Farmakologi)
26. Nafrialdi (Farmakologi)
27. Sugito Wonodirekso (Dokter Keluarga)
28. Rizki Rahayuningsih (Dokter Keluarga)
88 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
29. Dwiana Andayani (BPOM)
30. Triyekti Hidayati (BPOM)
im,31. Santi Rosamarlia (Puskesmas)32. Darus Sahmedi (Puskesmas)
33. Tisna Misnawati (Puskesmas)
34. Irma Ardiana (BKKBN)
35. CicikAgustina (BKKBN)
II. TIMPELAKSANA
Ketua Direktur Bina Pelayanan Kefarmasian
Wakil Ketua Kepala Subdirektorat Standarisasi Direktorat Bina
Pelayanan Kefarmasian
Sekretaris 1. Kepala Seksi Standarisasi Pelayanan Kefarmasian
2. Kepala Seksi Standarisasi Penggunaan Obat
Rasional
Anggota
1
2
3
Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Direktur Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan
4. Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar
5 Direktur Bina Kesehatan Ibu
6. Direktur Bina Kesehatan Anak
7. Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung
8. Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular
9. Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang
10. Direktur Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 89
i ira)
MENTERI KESEHATANREPUBUK INDONESIA
11. Kepala Subdirektorat Farmasi Klinik, Direktorat Bina PelayananKefarmasian
12. Kepala Subdirektorat Farmasi Komunitas, Direktorat Bina PelayananKefarmasian
13. Kepala Subdirektorat Penggunaan Obat Rasional, Direktorat BinaPelayanan Kefarmasian
14. Kepala Subdirektorat Penyediaan Obat Publik dan PerbekalanKesehatan, Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
Sekretariat :
1. Endah Septni Restiati
2. Rengganis Pranandari
3. Vitri Sariati
MENTERI KESEHATAN
REPUBUK INDONESIA
ttd,
NILAFARID MOELOEK
90 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
PENYUSUNAN dan PENERAPANDAFTAR OBAT ESENSIAL NASIONAL (DOEN)
A. Umum
Konsep Obat Esensial di Indonesia mulal diperkenalkan denganditerbitkannya Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) yangpertama pada tahun 1980, dan dengan terbitnya KebijakanObat Nasional pada tahun 1983. Selanjutnya untuk mengikutiperkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidangkedokteran dan farmasi, serta perubahan pola penyakit, DOENdirevisi secara berkala sesuai dengan Undang-Undang Nomor36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, maka DOEN akan direvisisetiap 2 (dua) tahun. DOEN yang terbit pada tahun 2015 inimerupakan revisi dari DOEN 2013.
Pada tahun 2007, Organisasi Kesehatan Dunia - World HealthOrganization (WHO) telah melaksanakan program GoodGovernance on Medicines (GGM) tahap pertama di Indonesiadengan melakukan survey tentang proses transparansi 5 (lima)fungsi kefarmasian. Salah satunya adalah proses seleksiDOEN, yang dari segi proses transparansi dinilai kurangmemadai. Pada pertemuan peringatan 30th Essential MedicineList WHO di Srilanka (2007), diberikan tekanan kembalipentingnya transparansi proses seleksi baik dari tim ahli yangmelakukan revisi, proses revisi, dan metode revisi yang harussemakin mengandalkan Evidence Based Medicine (EBM),dan pentingnya pernyataan bebas conflict of interest dari paraanggota tim ahli.
Beberapa hal yang telah dilakukan dalam proses penyusunanDOEN 2015:
1. Pemilihan tim ahli dan konsultan telah melalui prosesseleksi yang cukup ketat, termasuk penilaian terhadapkemungkinan konflik kepentingan. Anggota Tim Ahli harusmenandatangani pernyataan bebas konflik kepentingan{conflict of interest). Hasil rapat pembahasan teknis dijagakerahasiaannya dan tidak akan dibicarakan kembali di luarforum dengan pihak manapun {confidentiai).
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 91
2. Dalam proses penyusunan DOEN ini pengelola programdi lingkungan Kementerian Kesehatan lelah terlibatsecara aktif, mengingat pentingnya peran DOEN dalampenyediaan obat di fasilitas pelayanan kesehatan untukmendukung peiaksanaan program. Untuk itu obat yangdigunakan dalam program yang telah memenuhi kriteriaobat esensial dicantumkan dalam DOEN.
3. Selain pendapat dan pengalaman para ahli, pemanfaatandata bukti ilmiah terkini {evidence based medicine) sangatdiutamakan.
4. Revisi bersifat menyeluruh dalam arti mengkaji seluruh obatdan bentuk formulasinya dalam DOEN edisi sebelumnya,termasuk catatan yang sudah tidak sesuai lagi.
5. Adanya transparansi dalam keseluruhan prosespenyusunan, termasuk prosedur peiaksanaan dan kriteriapemilihan obat. Bentuk transparansi juga ditunjukkandengan adanya penjelasan tentang beberapa alasanmengapa suatu obat perlu dikeluarkan dan ditambahkan.ataupun adanya perubahan bentuk sediaan dan kekuatan.
6. Daftar obat esensial WHO edisi terakhir juga dijadikansebagai acuan pertimbangan dalam proses pemilihan obat.Tidak semua obat yang tercantum dalam WHO EssentialMedicines List {EML) dimasukkan dalam DOEN.
7. Ketersediaan obat menjadi kendala utama dalampenerapan DOEN di fasilitas kesehatan. Sehingga dalamproses pembahasan, ketersediaan obat di pasaran menjadisalah satu pertimbangan suatu obat dimasukkan dalamDOEN. Untuk selanjutnya draft akhir DOEN dilakukanpengecekan ulang ke data obat yang terdaftar di BadanPOM.
B. Obat Esensial Nasionai
DOEN merupakan daftar obat terpilih yang paling dibutuhkanuntuk pelayanan kesehatan, mencakup upaya diagnosis,profilaksis, terapi dan rehabilitasi, yang diupayakan tersedia
92 Daftar Obat Esensial Nasionai 2015
di fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dantingkatnya.
1. Pemilihan Obat Esensial
a. Kriteria Pemilihan Obat Esensial
Pemilihan obat esensial didasarkan atas kriteria berikut:
1) Memiliki izin edar dan indikasi yang disetujuioleh BPOM.
2) Memiliki khasiat dan keamanan terbaikberdasarkan bukti ilmiah terkini dan sahih.
3) Memiliki rasio manfaat-risiko {benefit-risk ratio)yang paling menguntungkan pasien.
4) Memiliki rasio manfaat-biaya {benefit-cost ratio)yang tertinggi
5) Mutu terjamin, termasuk stabilitas danbioavailabilitas.
6) Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan.
7) Praktis dalam penggunaan dan penyerahanyang disesuaikan dengan tenaga, sarana danfasilitas kesehatan.
8) Menguntungkan dalam hal kepatuhan danpenerimaan oleh pasien.
9) Apabila terdapat lebih dari satu pilihan yangmemiliki efek terapi yang serupa, pilihandijatuhkan pada;
- Obat yang sifatnya paling banyakdiketahui berdasarkan bukti ilmiah;
- Obat dengan sifat farmakokinetik danfarmakodinamik yang diketahui palingmenguntungkan;
- Obat yang stabilitasnya lebih balk;
- Mudah diperoleh;
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 93
10) Untuk obatjadi kombinasi tetap, harus memenuhipersyaratan:
- Obat hanya bermanfaat bagi pasien jikadiberikan dalam bentuk kombinasi tetap;
- Menunjukkan khasiat dan keamananyang lebih tinggi daripada masing-masing komponen;
- Perbandingan dosis merupakanperbandingan yang tepat untuk sebagianbesar pasien yang memerlukankombinasi tersebut;
- Memiliki kemampuan meningkatkanrasio manfaat-biaya {benefit-cost ratio)-,
- Untuk antibiotik, harus dapat mencegahatau mengurangi terjadinya resistensidan efek merugikan lainnya;
11) Obat tradisional dan suplemen makanan tidakdimasukkan sebagai usulan obat esensial.
b. Kriteria Penambahan dan Pengurangan
1) Dalam ha! penambahan obat baru, harusdipertimbangkan untuk menghapus obat denganindikasi yang sama yang tidak lagi merupakanpilihan, kecuali terdapat alasan yang kuat untukmempertahankannya.
2) Obat program diusuikan oleh Pengelola Programdan akan dinilai sesuai kriteria pemiiihan obatesensial.
3) Dalam pelaksanaan revisi seluruh obat yang adadalam DOEN edisi sebelumnya dikaji oleh KomiteNasional (Komnas) Penyusunan DOEN, hal inimemungkinkan untuk mengeluarkan obat-obatyang dianggap sudah tidak efektif lagi atau sudahada pengganti yang lebih baik.
94 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
A
^ 4) Untuk obat yang sulit diperoleh di pasaran namuntetap dibutuhkan, maka akan tetap dicantumkandalam DOEN. Selanjutnya diupayakan Pemerintahuntuk menjamin ketersediaannya.
5) Obat yang bam diusulkan hams memiliki buktiilmiah terkini {evidence based medicine), telah jelasefikasinya dan keamanan, serta ketegangkauanharganya. Dalam ha! Ini obat yang tersedia dalamnama generik menjadi prioritas pemilihan.
c. Petunjuk Tingkat Pembuktian dan Rekomendasi
Tingkat pembuktian dan rekomendasi diambll dariUS Agency for Health Care Policy and Research,sebagai berikut;
TINGKAT PEMBUKTIAN {STATEMENTS OF EVIDENCE)
la Fakta diperoleh dari analisis meta
{meta analysis) atau telaah sistematik
{systematic review) terhadap uji kllnikacak dengan kontrol.
lb Fakta diperoleh dari sekurang-kurangnyasatu uji klinik acak dengan kontrol.
II Fakta diperoleh dari sekurang-kurangnya
satu studi dengan kontrol, tanpa acak,
yang dirancang dengan baik.
lib Fakta diperoleh dari sekurang-kurangnya
satu studi quasi-eksperimental jenis lain
yang dirancang dengan baik.
III Fakta diperoleh dari studi observasional
yang dirancang dengan baik seperti studi
kohort, kasus kontrol, potong lintang.
IV Fakta yang diperoleh dari laporan kasusdan opini Komite Ahli dan/atau pengalaman
klinik dari pakar yang disegani.
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 95
C. Penerapan Konsep Obat Esensial
Obat Esensial adalah obat terpilih yang paling dibutuhkandalam pelayanan kesehatan. Jika dalam pelayanan kesehatandiperlukan obat di luar DOEN, dapat disusun dalamFormularium Rumah Sakit.
Penerapan Konsep Obat Esensial dilakukan melalui DaftarObat Esensial Nasional, Formularium Nasional, FormulariumRumah Sakit, dan Formularium Spesialistik, yang merupakankomponen saling terkait untuk mencapai peningkatanketersediaan dan kerasionalan penggunaan obat.
1. Daftar Obat Esensial Nasional
Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) merupakan daftaryang berisikan obat terpilih yang paling dibutuhkan dandiupayakan tersedia di fasilitas pelayanan kesehatansesuai dengan fungsi dan tingkatnya. DOEN merupakanstandar nasional minimal untuk pelayanan kesehatan.
Penerapan DOEN dimaksudkan untuk meningkatkanketepatan, keamanan, kerasionalan penggunaan danpengelolaan obat yang sekaligus meningkatkan dayaguna dan hasil guna biaya yang tersedia sebagai salahsatu langkah untuk memperluas, memeratakan danmeningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepadamasyarakat. Penerapan DOEN harus dilaksanakan secarakonsisten dan terus-menerus di semua fasilitas pelayanankesehatan.
Bentuk sediaan dan kekuatan sediaan yang tercantumdalam DOEN adalah mengikat. Besar kemasan yangdiadakan untuk masing-masing fasilitas pelayanankesehatan didasarkan pada efisiensi pengadaan dandistribusinya dikaitkan dengan penggunaan.
2. Formularium Nasional
Formularium Nasional (Fornas) merupakan daftar obatterpilih yang dibutuhkan dan harus tersedia di fasilitaspelayanan kesehatan sebagai acuan dalam pelaksanaanJaminan Kesehatan Nasional (JKN).
96 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
Daftar obat disusun oleh Komite Nasional PenyusunanFormularium Nasional didasarkan pada bukti ilmiah terkini,aman, berkhaslat, dan harga terjangkau.
Obat yang tercantum dalam Formularium Nasional harusdijamin ketersediaan dan keterjangkauannya. Denganadanya Fornas pasien akan mendapatkan obat terpilihyang aman, tepat. berkhasiat, bermutu, dan terjangkau.
3. Formularium Rumah Sakit
Formularium Rumah Sakit merupakan daftar obat yangdisepakati beserta infomasinya yang harus diterapkan dirumah sakit.
Formularium Rumah Sakit disusun oleh Panitia Farmasi
dan Terapi (PFT) / Komite Farmasi dan Terapi (KFT) rumahsakit berdasarkan DOEN dan Fornas dan disempurnakandengan mempertimbangkan obat lain yang terbukti secarailmiah dibutuhkan untuk pelayanan di rumah sakit tersebut.Penyusunan Formularium Rumah Sakit juga mengacupada pedoman pengobatan yang berlaku. PenerapanFormularium Rumah Sakit harus selalu dipantau. Hasilpemantauan dipakai untuk pelaksanaan evaluasi dan revisiagar sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan danteknologi kedokteran.
4. Formularium Spesialistik
Formularium Spesialistik merupakan suatu buku yangberisi informasi lengkap obat-obat yang paling dibutuhkanoleh dokter spesialis bidang tertentu, untuk pengelolaanpasien dengan indikasi penyakit tertentu.
Formularium Spesialistik disusun untuk meningkatkanketaatan para dokter spesialis rumah sakit terhadapFormularium Rumah Sakit yang selama ini masih sangatrendah. Bidang spesialisasi tertentu bisa saja mempunyaibanyak subspesialisasi, misalnya bidang spesialisasi IlmuKebidanan dan Penyakit Kandungan, merupakan bidangspesialisasi yang mempunyai banyak subspesialisasi,sehingga dapat disusun daftar obat esensial khusus untukIlmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan.
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 97
Penyusunan Formularium Spesialistik melibatkan baikasosiasi profesi dokter spesialis terkait maupun masing-masing subspesialisasinya. Dengan keikutsertaan sertaperan aktif para spesialis diharapkan para spesialis tersebutmerasa memiliki sehingga penggunaan obat rasional dapatditerapkan dengan baik.
D. Komunlkasi, Informasi dan EdukasI (KIE)
KIE mengenai obat esensial merupakan suatu prasyaratuntuk mendorong penggunaan obat dan penulisan resep yangrasional oleh tenaga kesehatan.
KIE kepada tenaga kesehatan dan masyarakat dalam rangkapeningkatan penggunaan obat yang rasional perlu ditingkatkandan dilaksanakan secara terus-menerus melalui jalur berikut;1. Instansi pemerintah/swasta2. Organisasi profesi yang terkait3. Kurikulum pendidikan tenaga kesehatan4. Jalur lain yang memungkinkan
E. Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan pengembangan dilakukan untuk menunjangproses penyusunan dan penyempurnaan DOEN. Penelitiandan pengembangan tersebut dilaksanakan sejalan denganperkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatandalam bidang kedokteran, farmasi, epidemiologi, danpendidikan. Hasil penelitian dan pengembangan digunakansebagai masukan dalam proses revisi dan penyempurnaanDOEN secara berkala.
F. Pemantauan dan Evaluasi
Pemantauan dan evaluasi dilakukan untuk menunjangkeberhasilan penerapan DOEN melalui mekanismepemantauan dan evaluasi keluaran dan dampak penerapanDOEN yang sekaligus dapat mengidentifikasi permasalahanpotensial dan strategi penanggulangan yang efektif.
Hal ini dapat dicapai melalui koordinasi, supervisi, pemantauandan evaluasi penerapan DOEN oleh Kementerian Kesehatan.Pemantauan dan evaluasi tersebut dilaksanakan secara
berjenjang sesuai dengan fungsi dan tingkatnya.
98 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
G. Jaga Mutu
Jaga mutu obat menyeluruh yang meliputi tahappengembangan produk, Cara Pembuatan Obat yang Baik(CPOB), monitoring mutu obat pada rantai distribusi danpenggunaannya.merupakan elemen penting dalam penerapankonsep obat esensial.
H. Resistensi Antibiotik
Resistensi antibiotik makin meningkat terutama pada antibiotikesensiai lini pertama, yang relatif murah harganya. Keadaanini diniiai sangat membahayakan, karena pada akhirnya duniakesehatan akan kehilangan antibiotik yang masih peka danpotensiai untuk memerangi penyakit-penyakit infeksi yang barumuncul (emerging) maupun muncul kembali (reemerging).Penyebabnya karena penggunaan antibiotik yang tidakrasional, baik oleh tenaga kesehatan maupun pasien.
Untuk mengatasi masalah resistensi antibiotik diperiukanupaya;
1. Menyeienggarakan surveilans pola resistensi mikrobasehingga diperoieh pola resisten bakteri terhadapantibiotik.
2. Menyeienggarakan surveilans pola penggunaanantibiotik. Penyelenggara surveilans pola penggunaanantibiotik adalah institusi penelitian dan rumah sakit,puskesmas, dinas kesehatan serta institusi kesehatan,pendidikan dan lembaga penelitian lain.
3. Mengendalikan penggunaan antibiotik oleh petugaskesehatan dengan cara memberlakukan kebijakanpenulisan resep antibiotik secara bertahap sesuai dengankeadaan pasien dan penyakit yang dideritanya, denganpilihan muiai dari antibiotik lini pertama, kedua, ketiga danantibiotik yang sangat dibatasi penggunaannya.
4. Menyeienggarakan komunikasi, informasi dan edukasikepada semua pihak yang menggunakan antibiotik baikpetugas kesehatan maupun pasien atau masyarakat luastentang cara menggunakan antibiotik secara rasional dan
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 99
bahaya yang ditimbulkan akibat penggunaan antibiotikyang tidak rasional.
I. TerminologI
1. Isi dan Format DOEN
a. Satu jenis obat dapat dipergunakan dalam beberapabentuk sediaan dan satu bentuk sediaan dapat terdiridari beberapa jenis kekuatan.
b. Dalam DOEN, obat dikelompokkan berdasarkankelas, subkelas dan sub-subkelas terapi. Dalamsetiap subkelas atau sub-subkelas terapi obat disusunberdasarkan abjad nama obat.
2. Tata Nama
a. Nama obat dituliskan sesuai dengan FarmakopeIndonesia edisi terakhir. Jlka tidak ada dalam
Farmakope Indonesia maka digunakan InternationalNonproprietary Names (INN) /nama generik yangditerbitkan WHO.
b. Obat yang sudah lazim digunakan dan tidakmempunyai nama INN (generik) ditulis dengan namalazim, misalnya: garam oralit.
c. Obat kombinasi yang tidak mempunyai nama INN(generik) diberi nama yang disepakati sebagai namagenerik untuk kombinasi dan dituliskan masing-masingkomponen zat aktifnya disertai kekuatan masing-masing komponen.
d Untuk beberapa tial yang dianggap perlu namasinonim, dituliskan di antara tanda kurung.
e. Penulisan istilah teknis atau bahasa asing digunakanhuruf miring.
f Singkatan yang ada dalam DOEN dapat berupaBahasa Indonesia maupun singkatan khusus sepertiyang lazim.
100 Daftar Obat Fsensial Nasional 2015
3. Pengertian
a. Bentuk sediaan
Bentuk sediaan adalah bentuk obat sesuai prosespembuatan obat tersebut dalam bentuk seperti yangakan digunakan, misalnya tablet salut enterik, injeksiintravena dan sebagalnya.
Kekuatan sediaan
Kekuatan sediaan adalah kadar zat aktif dalam
sediaan obat jadi, misalnya; isoniazid tablet 300 mg,kuinin tablet 200 mg.
J. Proses Revisi DOEN
Tata cara ini merupakan acuan dalam pelaksanaan revisiDOEN 2015 yang sangat diperlukan untuk terwujudnyaproses transparansi dan akuntabilitas. Acuan ini berisikepanitiaan, penetapan kriteria proses rekrutmen anggota timahli penyusunan DOEN, tugas dan kewajiban anggota timahli, jenis dan penyelenggaraan rapat pembahasan dan carapenyebarluasan DOEN.
1. Kepanitiaan
a. Organisasi
1) Struktur organisasi berbentuk Komite NasionalPenyusunan Daftar Obat Esensial Nasional(Komnas Penyusunan DOEN) yang ditetapkanoleh Menteri Kesehatan, terdiri dari :
a) Tim Ahlib) Tim Pelaksana, danc) Sekretariat
2) Keanggotaan Komnas Penyusunan DOENbersifat tetap sampai terbentuk Komite padarevisi DOEN berikutnya. Komnas PenyusunanDOEN disahkan melalui SK Menkes denganmencantumkan tugas-tugasnya.
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 101
3) Nama anggota tim ahli yang terpilih disusundan ditulis tanpa gelar, hanya dibedakan bidangkeahliannya.
4) Tidak semua kelas terapi membutuhkanahli yang harus tercantum dalam KomnasPenyusunan DOEN.
5) Apabila diperlukan, Komnas Penyusunan DOENdapat diundang ahli dl bidang spesialisasitertentu untuk menjadi narasumber yangmemberikan pandangannya dalam proses revisitetapi tidak termasuk dalam tim ahli dan tidakIkut serta dalam pengambllan keputusan.
6) Tugas tim ahli melakukan evaluasi obat dalamDOEN 2013 dan menilai usulan obat yang akandikeluarkan darl DOEN 2013 dan dimasukkan
ke dalam DOEN.
7) Tugas Tim Pelaksana:a) mempersiapkan prosedur dan pedoman
pelaksanaan;
b) mengkompilasi usulan/masukan;c) mempersiapkan usulan rancangan DOEN;d) memfasilitasi rapat pembahasan teknis
dan sidang pleno; dane) melaksanakan dokumentasi, finalisasi dan
penyebaran DOEN.
8) Sekretariat adalah Direktorat Bina PelayananKefarmaslan, Direktorat Jenderal Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian
Kesehatan.
Proses Pemilihan Anggota Tim Ahli
1) Persyaratan anggota Tim Ahli:
a) Memiliki integritas dan standar profesionaltinggi.
102 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
b) Anggota tim ahli adalah klinikus dariberbagai bidang spesialisasi, farmakologi(klinik), doktergigi, apoteker, dokterumum/puskesmas dan dokter keluarga.
c) Demi memperoleh tim ahli yangprofesional dan tidak berpihak, maka yangbersangkutan tidak mewakili asosiasiprofesi, departemen/bagian di mmahsakit, atau jabatan lain yang potensialmenimbulkan konflik kepentingan.
d) Menyatakan kesediaan secara tertulis.
e) Bersedia menandatangani pernyataanbebas konflik kepentingan. Namun,orang yang memiliki konflik kepentinganmasih dapat dipertimbangkan oleh timmenjadi anggota tim ahli, bila dinilai olehpanitia dapat menjaga integritasnya. Jikamemiliki konflik kepentingan terhadap obattertentu yang sedang dibahas, maka yangbersangkutan diminta untuk meninggalkanruangan rapat, dan kembali setelah obattersebut selesai dibahas. Namun hal
ini belum pernah terjadi selama prosespembahasan.
2) Proses Rekrutmen Anggota Tim Ahli
a) Sekretariat menyampaikan permintaankesediaan tertulis dari yang bersangkutan,paling lambat 2 (dua) bulan sebelum rapatperdana.
b) Yang bersangkutan menyatakan kesediaantertulis 1 (satu) minggu setelah mendapatsurat permintaan tersebut di atas, disertaipernyataan bebas konflik kepentingan.
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 103
2. Tahapan Kegiatan Penyusunan DOEN
a. Pengusulan
Penyampaian surat usulan permtntaan tertuliskepada fasilitas pelayanan kesehatan (rumah sakitpendidikan, rumah sakit khusus, rumah sakitprovinsi, rumah sakit TNI-POLRI, rumah sakit swastaterpllih, rumah sakit kabupaten terpilih, puskesmasrawat inap), Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota, puskesmas dan pengelola program (direktoratterkait di lingkungan Kementerian Kesehatan) danorganisasi profesi.
Proses revisi DOEN 2015 dimulai pada tahun 2014dengan menglrimkan surat kepada institusi pelayanankesehatan (rumah sakit tipe A, B, C, puskesmas)pemerintah maupun beberapa swasta terpilih, DinasKesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota, unit pengelolaprogram pengobatan di lingkungan KementerianKesehatan dan organisasi profesi. Setelah 2 bulanpengiriman, dari sejumlah 799 instansi yang diberikansurat, 74 instansi memberikan jawaban. Meskipundalam surat permintaan telah diberitahukan bahwapengusul harus memberikan data pendukung (buktiilmiah) dan alasan, namun hanya 5 usulan yangmemberikan data pendukung. Tim ahli disepakatitidak dapat memberikan usulan nama obat barukecuali bentuk sediaan yang paling bermanfaat.
Data obat yang telah diregistrasi dan sediaan yangberedar diperoleh dari Badan POM.
b. KompilasI Usulan
Sekretariat melakukan kompilasi usulan yang masukdan dikelompokkan sesuai dengan kelas terapi.Kompilasi dilakukan dalam waktu 1 (satu) bulansetelah tanggal batas usulan masuk.
c. Materl revisi
Materi revisi adalah matriks yang menyandingkanDaftar Obat Esensial WHO edisi tahun 2013, DOEN2013 dan hasil kompilasi usulan. Materi revisidiserahkan kepada tim ahli 1 (satu) minggu sebelumrapat pembahasan teknis.
104 I Daftar Obat Esensial Nasional 2015
d. Kriteria Pembahasan
Usulan obat yang dibahas diutamakan usulan yangdisertai alasan dan bukti ilmiah (evidence) yanglengkap. Ketersediaan di pasaran juga menjadipertimbangan utama suatu obat akan dicantumkandalam daftar.
e. Cara pembahasan materi revisi
1) Revisi dilakukan dengan mengkaji usulanyang masuk dan keseluruhan obat yang teiahtercantum dalam DOEN sebelumnya (2013).Hasil pembahasan adalah menerima ataumenolak usulan atau mengeluarkan obat yangtelah tercantum dalam DOEN sebelumnyaberdasarkan permintaan atau pendapat darianggota tim ahli. Obat dikeluarkan dapatberdasarkan ketersediaan di pasaran, alasankeamanan atau efikasinya.
2) Jenis rapat pembahasan
a) Rapat Perdana berisi tentang:
(1) Penjelasan tentang pengertian obatesensial (batasan, kriteria, jumlahobat esensial yang ideal dalamDOEN dan Iain-Iain).
(2) Implementasi DOEN.
(3) Tata cara revisi DOEN.
(4) Tata cara dan kesepakatan dalamrapat pembahasan teknis dan rapatpleno.
(5) Kriteria pemilihan obat esensial.
(6) Peserta rapat: tim ahli, pengelolaprogram, pelaksana.
b) Rapat-rapat pembahasan teknis
(1) Merupakan rapat-rapat pembahasan materi revisi.
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 105
(2) Rapat pembahasan teknis harusdihadiri oleh ahli yang terkaitdengan kelas terapi yang akandibahas.
(3) Membahas usulan penambahan/pengurangan obat esensial darifasilitas pelayanan kesehatan(kompilasi usulan dari berbagaiinstitusi pelayanan kesehatandan DOEN 2013 disedlakan olehpelaksana).
(4) Mencermati secara khusus obatyang diusulkan di luar daftar obatesensial WHO terakhir yang harusdipertimbangkan secara seksama.
(5) Usulan memasukkan suplemenmakanan dan herbal ke dalamDOEN tidak akan dipertimbangkan.
(6) Apabila tim ahli tidak dapatmengambil keputusan pada suatumasalah, maka dapat mengundangnarasumber di luar tim ahli.
(7) Peserta rapat:
- Tim Ahli
- Tim Pelaksana
- Narasumber terkait.
(8) Hasil rapat pembahasan teknisadalah draft yang akan disampaikandalam rapat pleno.
c) Rapat Pleno
(1) Berfungsi untuk menyepakati,mengesahkan danmensosialisasikan draft DOEN2015.
106 Daftar Obat Esensial Naslonal 2015
(2) Pimpinan sidang adalah ketua timKomnas DOEN.
(3) Pengesahan draft DOEN menjadiDOEN revisi baru, dilakukanoleh Dirjen Bina Kefarmasiandan Alat Kesehatan Kementerian
^ Kesehatan atau yang mewakili.
(4) Hasil pengesahan rapat plenotidak dapat diubah selain revisiredaksional.
(5) Peserta rapat pleno selain merekayang berfungsi sebagai pengambil
^ keputusan di institusi masing-masing juga diharapkan berperan
/wts aktif dalam penyebarluasan DOEN.
(6) Peserta rapat pleno adalah
- Peserta rapat perdana
- Peserta rapat pembahasanteknis
- RS Provinsi terpilih dan rumah^ sakit lain yang memberi
usulan revisi
^ - Dinas Kesehatan Provinsiterpilih
- Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota terpilih yang memberikan
m usulan
- Badan Pengawas Obat danMakanan (BPOM)
- Organisasi profesi (IDI,IDAI, PAPDI, lAI, PDGI,POGI, IKABI, PERHATI-KL,
A PERHOMPEDIN, PERDOSKI,PERDAMI)
- Industri farmasi BUMN.
(•i Daftar Obat Esensial Nasional 2015 107
K. Penjelasan Perubahan Obat
Perubahan obat dalam DOEN 2015 baik nama generik atauformulasinya, berdasarkan kelas terapi antara lain sebagaiberikut:
6. Antiinfeksi
6.1 Antelmintik
6.1.1 Antelnnintik Intestinal
Prazikuantel tablet 300 mg dan tablet 600
mg dikeluarkan dari kelas terapi in! karenaprazikuantel diindikasikan untuk sistosomiasis.Untuk antelmintik intestinal sudah tersedia
pilihan obat yang lain.
6.2 Antlbakteri
6.2.1 Beta Laktam
Prokain benzil penisilin serbuk injeksi i.m.1 juta lU/vial dikeluarkan dari DOEN 2013karena tidak terdaftar di Badan POM.
Penambahan amoksisilin tablet 250 mg dan
sirup kering 250 mg/5 mL serta sefadroksilkapsul 250 mg dan sirup kering 250 mg/5mL diterima masuk dalam DOEN 2015 untuk
mencukupi kebutuhan antibiotik pada anak
dengan berat badan yang melampaui berat
badan normal pada usianya.
Sefiksim tablet salut selaput 200 mg diterima
masuk dalam DOEN 2015 untuk melengkapi
sediaan yang sudah ada.
6.2.2.1 Tetraslklln
Oksitetrasiklin cairan injeksi i.m.250 mg/3 mL (HCI) dan cairan
108 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
injeksi i.m. 50 mg/mL (HCI)dikeluarkan dari DOEN 2013 karena
^ penggunaannya semakin terbatas.
A 6.2.2.3 Sulfametoksazol-Trimetoprim
Kotrimoksazol forte (dewasa)^ kombinasi: sulfametoksazol 800 mg
dan trimetoprim 160 mg diterimamasuk dalam DOEN 2015 untuk
melengkapi sediaan yang sudah^ ada.
^ 6.2.2.4 Makrolid
Eritromisin tablet 500 mg diterima
masuk dalam DOEN 2015 untuk
melengkapi sediaan yang sudah^ ada.
^ 6.2.2.7 Penggunaan Khusus
Metronidazol suppositoria 500 mg^ dikeluarkan dari DOEN 2013 karena
tidak terdaftar di Badan POM.
6.3 Antiinfeksi Khusus
^ 6.3.1 Antllepra
Klofazimin, micronized kapsul dalam minyak
50 mg diterima masuk dalam DOEN 2015karena dibutuhkan untuk mengatasi kasus-
kasus lepra di pelayanan kesehatan dasar.
6.3.2 Antituberkulosis
Kombinasi untuk dewasa: (Paduan dalam
^ bentuk kombipak) rifampisin 350 mg, isoniasid300 mg dan etambutol 400 mg dengan bentuksediaan kaplet salut selaput diterima masuk
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 109
dalam DOEN 2015 untuk melengkapi sediaan
yang sudah ada.
6.3.3 Antiseptik Saluran Kemih
Metenamin mandelat (heksamin mandelat)tablet salut enterik 500 mg dikeiuarkan darlDOEN 2013 karena tidak terdaftar dl Badan
POM, sehingga sub sub kelas terapi 6.3.3dihilangkan dari kelas terapi inl.
6.4 Antifungi
Griseofulvin, micronized tablet 500 mg diterimamasuk dalam DOEN 2015 untuk melengkapi sediaan
yang sudah ada.
6.5 Antiprotozoa
6.5.2 Antimalaria
6.5.2.2 Untuk Pengobatan
Kuinin tablet 222 mg dikeiuarkan
dari DOEN 2013 karena setara
dengan kuinin tablet 200 mg yang
telah tersedia.
Kombinasi dihidroartemisinin 40
mg dan piperakuin 320 mg dalam
bentuk sediaan tablet salut selaput
diterima masuk dalam DOEN 2015
untuk menggantikan kombinasi
(kombipak): artesunat tablet 50 mg
dan amodiakuin tablet 200 mg yang
dikeiuarkan dari DOEN 2013. Obat
ini harus disimpan ditempat yangtidak terkena sinar matahari untuk
mencegah penurunan potensi obat
1 to Daftar Obat Esensial Nasional 2015
yang akan berpengaruh pada
manfaat klinisnya.
6.6 Antivirus
6.6.2. Antiretroviral
7. Antimigren
6.6.2.2 Non Nucleoside Reverse
Transcriptase Inhibitor {NNRJ\)
Penambahan efavirens tablet 200
mg diterima masuk dalam DOEN
2015, untuk pengobatan HIV/AIDS.
KombinasI FDC: zldovudin 60 mg,lamivudin 30 mg dan nevirapin50 mg tablet dispersible diterima
dalam DOEN 2015, untuk penderitaHIV/AIDS pada anak.
7.1 Profilaksis
Propranolol tablet 10 mg dikeluarkan dari DOEN 2013
karena tidak mendapatkan persetujuan untuk indikasi
profilaksis migren oleh Badan POM.
8. Antlneoplastik, imunosupresan dan Obat untuk Terapi
Paliatif
8.1 Hormon dan Antihormon
Deksametason tablet 4 mg, medroksi progesteron
^ asetat tablet 250 mg dan cairan injeksi 200 mg/mL,serta testosteron kapsui lunak 40 mg dikeluarkan dariDOEN 2013 karena tidak terdaftar di Badan POM.
A Deksametason tablet 1 mg dan tablet 2 mg diterimamasuk dalam DOEN 2015 sebagai pengganti tablet 4
^ mg yang dikeluarkan.
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 111
8.2 Imunosupresan
Hidroksiklorokuin tablet 200 mg dan calran Injeksi
50 mg/mL diterima masuk dalam DOEN 2015untuk penatalaksanaan SLE {Systemic LupusErythematosus).
Siklosporin kapsul lunak 50 mg dan calran injeksi100 mg/mL diterima masuk dalam DOEN 2015 untukmenambah kekuatan sediaan yang sudah ada.
8.3 Sitostatik
Dosetaksel cairan injeksi 20 mg/0,5 mL dan cairaninjeksi 80 mg/2mL dikeiuarkan dari DOEN 2013karena merupakan sediaan yang sama dengan cairan
injeksi 40 mg/mL.
Fluourasii cairan injeksi 500 mg/10 mL dikeiuarkandari DOEN 2013 karena merupakan sediaan yangsama dengan cairan injeksi 50 mg/mL.
Sitarabin serbuk injeksi 500 mg/viai dikeiuarkan dariDOEN 2013 karena tidak terdaftar di Badan POM.
Sitarabin cairan injeksi 50 mg/mL diterima masukdalam DOEN 2015 untuk menambah kekuatan
sediaan yang sudah ada.
8.4 Laln-Lain
Kalsium foiinat cairan injeksi 5 mg/mL diterima masukdalam DOEN 2015 untuk menambah kekuatan
sediaan yang sudah ada.
10. Obat yang Mempengaruhi Darah
10.2 Obat yang Mempengaruhi Koagulasi
Fitomenadion (vitamin K1) cairan injeksi i.m 10mg/mL diterima masuk dalam DOEN 2015 karena
dibutuhkan bagi ibu hamil yang menderita anemia.
Warfarin tablet 1 mg diterima masuk dalam DOEN2015 untuk melengkapi sediaan yang sudah ada.
112 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
11. Produk Darah dan Pengganti Palsma
11.1 Produk Darah
Faktor VIII (konsentrat) serbuk injeksi 500 lU/vial+ pelarut 5 mLditerima masuk dalam DOEN 2015untuk menambah kekuatan sedlaan yang sudahada
12. Diagnostik
12.1 Bahan Kontras RadiologI
Amidotrizoat 370 mg l/mL dikeluarkan dari DOEN2013 karena tidak terdaftar dl Badan POM.
15. Diuretik
Amilorid tablet 5 mg dikeluarkan dari DOEN 2013 karenatidak terdaftar di Badan POM.
Hidroklorotiazid tablet 12,5 mg dikeluarkan dari DOEN2013 karena tidak terdaftar di Badan POM.
^ 16. Hoimon, Obat Endokrin Lain dan Kontrasepsi
16.2 Antldiabetes
16.2.1 Antldiabetes, Oral
^ Glipizid tablet 10 mg diterima masukdalam DOEN 2015 untuk melengkapisedlaan yang sudah ada.
Metformin tablet 850 mg diterima masuk^ dalam DOEN 2015 untuk melengkapi
sedlaan yang sudah ada.
^ 16.3 Hormon Kelamin dan Obat yang MempengaruhiFertilitas
16.3.2 Estrogen
^ Etinilestradiol tablet 0,5 mg dikeluarkan
dari DOEN 2013 karena tidak terdaftar
/m di Badan POM.
'fl'N Daftar Obat Esensial Nasional 2015 113
16.3.3 Progesteron
Hidroksi progesteron dikeluarkan dariDOEN 2013 karena tidak terdaftar di
Badan POM
16.3.4.3 Kontrasepsi, AKDR (lUD)
Copper T dikeluarkan dariDOEN 2013 karena tidak
termasuk dalam kategoriobat.
17. Obat Kardlovaskuler
17.1 Antianglna
Isosorbid dinitrat tablet sublingual 10 mg diterimamasuk dalam DOEN 2015 untuk melengkapisediaan yang sudah ada.
17.3 AntihipertensI
Diltiazem serbuk injeksi 10 mg/vial dan serbukinjeksi 50 mg/vial diterima masuk dalam DOEN2015 untuk menambah bentuk sediaan yangsudah ada.
17.6 Obat untuk GagalJantung
Karvedilol tablet 25 mg diterima masuk dalamDOEN 2015 untuk menambah kekuatan sediaan
yang sudah ada.
17.8 Antlhlperlipidemla
Simvastatin tablet salut selaput 40 mg diterimamasuk dalam DOEN 2015 untuk menambah
kekuatan sediaan yang sudah ada.
18. Obat Topikal untuk Kullt
18.2 Antibakterl
Antibakteri kombinasi basitrasin 500 Ul/g danpolimiksin B 10.000 Ul/g dikeluarkan dari DOEN
2013 karena tidak terdaftar di Badan POM.
114 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
18.3 Antifungi
^ Ketokonazol scalp sol 2% diterima masuk dalamDOEN 2015 untuk mengobati pityriasis yang luas.
20. Larutan Elektrolit, Nutrisi dan Lain-Lain
^ 20.2 Parenteral
Penetapan larutan parenteral dalam 5 (lima)^ kategori yaitu larutan mengandung asam
amino, larutan mengandung elektrolit, larutan/m, mengandung karbohidrat, larutan mengandung
karbohidrat+elektrolit, dan larutan mengandung^ lipid dengan tujuan untuk menghindari kerancuan
dalam pemilihan larutan parenteral yang sangat^ bervariasi kandungannya.
21. Obat untuk Mata
21.2 Antlmlkroba
Siprofloksasin tetes mata 3 mg/mL diterima masukdalam DOEN 2015 untuk infeksi bakteri pada
A, mata.
21.4 Midriatik
Homatropin tetes mata 2% dikeluarkan dari DOEN^ 2013 karena tidak terdaftar di Badan POM.
23. Psikofarmaka
23.2 AntidepresI dan Antimania
^ Perubahan sub kelas terapi ini menjadi Antidepresimengingat Antimania sudah tercakup dalam subkelas terapi Gangguan Bipolar.
23.4 Antipsikosis
Haloperidol tablet 0,5 mg dikeluarkan dari^ DOEN 2013 karena dosis terlalu kecil sebagai
antipsikosis.
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 115
Trifluoperazin tablet 5 mg dikeluarkan dari DOEN
2013 karena fungsinya sebagai antipsikosis sudahdigantlkan oleh haloperidol.
23.5 Obat untuk ADHD {Attention Deceit HyperactivityDisordei)
Metllfenidat tablet SR 20 mg dikeluarkan dari DOEN2013 karena tidak terdaftar di Badan POM.
24. Relaksan Otot Perlfer dan Penghambat Kolinesterase
24.1 Penghambat dan Pemacu TransmisiNeuromuskuler
Suksinilkolin calran Injeksl i.v/i.m. 50 mg/mLdikeluarkan dari DOEN 2013 karena tidak terdaftar
di Badan POM.
25. Obat untuk Saluran Cerna
25.2 Antiemetik
Deksametason cairan injeksi 5 mg/mL dikeluarkan
dari kelas terapi ini karena merupakankortikosteroid general yang tidak digunakansebagai antiemetik, dan sudah tersedia antiemetikyang lain.
Metoklopramid tablet 5 mg diterima masuk dalamDOEN 2015 untuk melengkapi sediaan yangsudah ada.
25.4 Antispasmodik
Atropin cairan injeksi i.m./i.v./s.k. 1 mg/mLdikeluarkan dari DOEN 2013 karena tidak terdaftar
di Badan POM.
25.6 Katartik
Bisakodil tablet 5 mg diterima masuk dalam DOEN2015 sebagai katartik.
116 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
Gliserin tetes 10 mg/mL dikeluarkan dari DOEN
2013 karena sudah ada sediaan lain yang lebihbalk manfaat kllnlsnya.
^ 26. Obat untuk Saluran Napas
26.1 Antiasma
Salbutamol larutan inhaiasi 0,5% dikeluarkan dari
^ DOEN 2013, karena tidak terdaftar di Badan POM.
Ipratropium bromida dengan bentuk sediaan
^ MDI 0,02 mg diterima masuk dalam DOEN 2015
karena diperlukan untuk pengobatan serangan
asma akut.
Metilprednisolon cairan injeksi 125 mg/2 mL
diterima masuk dalam DOEN 2015 sebagai
obat emergency pada pasien asma yang
tidak memungkinkan untuk diberikan peroral,
dan sediaan ini juga dibutuhkan pada kasus
eksaserbasi.
26.4 Obat untuk Penyakit Peru Obstruksi Kronis
Indakaterol maleat serbuk inhaiasi 150 meg dan
serbuk inhaiasi 300 meg diterima masuk dalam
DOEN 2015 untuk penatalaksanaan PPOK.
29. Vitamin dan Mineral
Nikotinamid tablet 5 mg dan tab 20 mg dikeluarkan
dari DOEN 2013 karena tidak terdaftar di Badan
POM.
Vitamin B kompiek dikeluarkan dari DOEN 2013
karena telah tersedia vitamin B1, B6, dan B12.
L. Penyerbarluasan DOEN
Dalam rangka penerapan konsep obat esensial dalam sistempelayanan kesehatan di seluruh Indonesia, maka DOEN harus
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 117
disebarluaskan ke seluruh pemangku kepentingan (stakeholder)
yang terkait dengan ketersediaan obat maupun penggunaannyadi fasilitas kesehatan. DOEN perlu disosialisaikan kepada
pjhak produsen untuk menjamin ketersediaannya di pasaran,disamping sosialisasl kepada pengambil kebljakan untukpenyediaannya dan kepada pengguna (fasilitas kesehatan),serta kepada penulis resep (dokter) untuk meningkatkanperesepan obat secara rasionai.
Penyebarluasan dilakukan dengan distribusi dalam bentukedaran Surat Keputusan Menteri Kesehatan maupun buku dandipublikasikan melalui media elektronik.
118 Daftar Obat Esenslal Nasional 2015
LAMPIRAN I
DAFTAR OBAT DALAM DOEN
YANG MENGALAMIPERUBAHAN
DAFTAR OBAT DALAM DOEN YANG MENGALAMi PERUBAHAN
NO NAMA GENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaandan Kekuatan)
PENAMBAHAN (+),PENGURANGAN (-),
PERUBAHAN
FORMULASI
1 air untuk Injeksi cairan inj Perubahan penulisanbentuk sediaan
2 amfoterisin B cairan inj i.v. 5 mg/mL Perubahan penulisanbentuk sediaan
3 amidotrizoat 370 mg/mL -
4 amilorid tab 5 mg -
5 aminofilln cairan inj 24 mg/mL Perubahan penulisanbentuk sediaan
tab 200 mg
6 amiodaron cairan inj 50 mg/mL Perubahan penulisanbentuk sediaan
7 amitriptilin tab sal selaput 25 mg Perubahan penulisanbentuk sediaan
8 amoksisilin tab 250 mg Penambahan
sir kering 250 mg/5 mL kekuatan sediaan
A
tab 500 mg Perubahan penulisanbentuk sediaan
9 anastrozol tab sal selaput 1 mg Perubahan penulisanbentuk sediaan
10 anestetik lokal gig! cairan inj 2 mL Perubahan penulisankombinasi:
a. lidokain HCI2%
bentuk sediaan
b. epinefrin1:80.000
11 antasida tab kunyah Perubahan penulisan
0^ tanpa komposisi
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 119
NO NAMAGENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaandan Kekuatan)
PENAMBAHAN (+),PENGURANGAN (-),
PERUBAHAN
FORMULASI
12 antibakteri, kombinasi:basitrasin 500 Ul/gpolimiksin 610.000 Ul/g
salep
13 antihemoroid,
kombinasi;
a. bismut subgalatb. heksaklorofen
c. lidokain
d. seng oksida
sup Perubahan penulisantanpa kadarzataktif
14 artemether cairan inj 80 mg/mL Perubalian penulisanbentuk sediaan
15 artesunat cairan inj i.v./i.m. 60 mg/ml
Perubahan penulisanbentuk sediaan
16 atrakurium cairan inj i.v. 10 mg/mL Perubahan penulisanbentuk sediaan
17 atropin cairan inj i.v./i.m./s.k.0,25mg/mL
Perubahan penulisanbentuk sediaan
cairan inj 1 mg/mL Pengurangan
kekuatan sediaan
18 asam retinoat krim 0,05% Penambahan
kekuatan sediaan
19 asiklovir tab 200 mg Perubahan penulisanbentuk sediaantab 400 mg
20 benzatin benzii
penisiiin (penisilin V)cairan inj i.m. 1,2 jutalU/mL
Perubahan penulisanbentuk sediaan
cairan inj i.m. 2,4 jutalU/mL
21 bisakodil tab 5 mg Penambahan bentuk
sediaan
120 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
NO NAMAGENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaandan Kekuatan)
PENAMBAHAN (+),PENGURANGAN(-),
PERUBAHAN
FORMULASI
22 budesonid cairan inhalasi 100 meg/dosis
Perubahan penulisanbentuk sediaan
cairan Inhalasi 200 meg/dosis
23 bupivakain cairan inj p.v. 0,5% Perubahan penuiisanbentuk sediaan
24 bupivakain heavy cairan inj 0,5% (HCI) +giukosa 8%
Perubahan penulisanbentuk sediaan
25 copper! set/buah -
26 dakarbazin Serb inj 200 mg/vial Perubahan kekuatan
sediaan
27 daktinomisin cairan inj i.v. 0,5 mg/viai Perubahan penuiisanbentuk sediaan
28 dapson tab 100 mg Perubahan penulisanbentuk sediaan
29 deferoksamin mesilat Serb inj 500 mg/viai Perubahan penuiisanbentuk sediaan
30 deksametason cairan inj i.v./i.m. 5 mg/mL Perubahan penuiisanbentuk sediaan
A tab 1 mg Penambahan
tab 2 mg kekuatan sediaan
tab 4 mg Pengurangankekuatan sediaan
31 depo medroksiprogesteron asetat
cairan inj 150 mg/mL Perubahan penuiisanbentuk sediaan
32 diazepam cairan inj i.v./i.m. 5 mg/mL Perubahan penuiisanbentuk sediaan
33 difenhidramin cairan inj i.v./i.m. 10 mg/mL
Perubahan penuiisanbentuk sediaan
34 digoksin cairan inj 0,25 mg/mL Perubahan penuiisanbentuk sediaan
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 121
NO NAMAGENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaandan Kekuatan)
PENAMBAHAN (••■),PENGURANGAN (-),
PERUBAHANFORMULASI
35 diltiazem Serb inj 10 mg/vial Penambahankekuatan sediaanSerb inj 50 mg/vial
36 dobutamin cairan inj 25 mg/mL Perubahan penulisanbentuk sediaan
37 domperidon sir 5 mg/5 mL Perubahan penulisanbentuk sediaan
38 dopamin cairan inj 40 mg/mL Perubahan penulisanbentuk sediaan
39 dosetaksel cairan inj 40 mg/mL Perubahan penulisanbentuk sediaan
40 efavirens tab 200 mg Penambahankekuatan sediaan
41 epinefrin (adrenalin) cairan inj i.v./s.k./i.m.0,1%
Perubahan penulisanbentuk sediaan
42 eritromisin tab 500 mg Penambahankekuatan sediaan
43 estrogen terkonjugasi tab sal gula 0,625 mg Perubahan penulisanbentuk sediaan
44 etil klorida spray 100 mL Perubahan penulisanbentuk sediaan
45 etinilestradiol tab 0,5 mg Pengurangankekuatan sediaan
46 etoposid kaps lunak 100 mg Perubahan penulisanbentuk sediaancairan inj 20 mg/mL
47 faktor VIII (konsentrat) Serb inj 250 lU/vial +pelarutlOmL
Perubahan penulisanbentuk sediaan
Serb inj 500 lU/ vial +pelarut 5 mL
Penambahankekuatan sediaan
48 faktor IX kompleks Serb inj 500 lU/vial +pelarut 5 mL
Perubahan penulisanbentuk sediaan
Serb inj 1000 lU/vial +pelarut 10 mL
122 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
NO NAMAGENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaandan Kekuatan)
PENAMBAHAN (+),PENGURANGAN (-),
PERUBAHAN
FORMULASI
49 fenitoin kaps 30 mg Perubahan penulisankekuatan sediaan
cairan inj 50 mg/mL Perubatian penulisanbentuk sediaan
50 fenofibrat kaps 100 mg Perubahan penulisanbentuk sediaan
51 fentanil cairan inj i.m./i.v. 0,05mg/mL
Perubahan penulisanbentuk sediaan
52 feiTO sulfat tab sal selaput 300 mg Perubahan penulisanbentuk sediaansir 150 mg/5 ml
53 fitomenadion (vitaminK1)
cairan inj i.m 2 mg/mL Perubahan penulisanbentuk sediaan
cairan inj i.m 10 mg/mL Penambahan
kekuatan sediaan
54 flufenazin cairan inj I.m. 25 mg/mL(dekanoat)
Perubahan penulisanbentuk sediaan
55 flukonazol cairan inf2mg/mL Perubahan penulisanbentuk sediaan
56 fluoksetin kaps 10 mg Perubahan penulisanbentuk sediaan
57 fluoresin cairan inj 100 mg/mL Perubahan penulisanbentuk sediaan
58 fluorourasil cairan inj 25 mg/mL Perubahan penulisanbentuk sediaancairan inj 50 mg/mL
59 furosemid cairan inj i.v./i.m. 10 mg/mL
Perubahan penulisanbentuk sediaan
60 gadodiamid cairan inj 287 mg/10 mL Perubahan penulisanbentuk sediaan
61 garam oralit Serb Perubahan penulisantanpa komposisi
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 123
NO NAMAGENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaandan Kekuatan)
PENAMBAHAN (+),PENGURANGAN(-),
PERUBAHAN
FORMULASI
62 gemfibrozil kapl 300 mg Perubahan penulisan
kapl 600 mg bentuk sediaan
63 gentamisin cairan inj 10 mg/mL Perubahan penulisan
cairan inj 40 mg/mL bentuk sediaan
64 glipizid tablOmg Penambahan
kekuatan sediaan
65 gliseril trinitrat tab 0,5 mg Perubahan penulisanbentuk sediaan
66 gliserin tts 10 mg/mL Pengurangankekuatan sediaan
cairan obat luar 100 mg/mL
Perubahan penulisanbentuk sediaan
67 griseofulvin,micronized
tab 250 mg Perubahan penulisanbentuk sediaan
tab 500 mg Penambahan
kekuatan sediaan
68 haloperidol tab 0,5 mg Pengurangankekuatan sediaan
cairan inj i.m. 5 mg/mL(HCI)
Perubahan penulisanbentuk sediaan
cairan inj 50 mg/mL(dekanoat)
69 heparin, Na cairan inj i.v./s.k. 5000lU/mL
Perubahan penulisanbentuk sediaan
70 hidroklorotiazid tab 12,5 mg Pengurangankekuatan sediaan
71 hidroksi progesteron inj 125 mg/mL -
72 hidroksiklorokuin tab 200 mg +
cairan inj 50 mg/mL0^.
124 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
NO NAMA GENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaandan Kekuatan)
PENAMBAHAN (+),PENGURANGAN(-),
PERUBAHAN
FORMULASI
73 hiosin butilbromid Inj 20 mg/mL Pengurangankekuatan sediaan
74 homatropin tts mata 2% -
75 human tetanus
imunoglobulin
cairan inj i.m. 250 lU/mL Perubahan penulisanbentuk sediaan
76 ibuprofen susp 100 mg/5 mL Perubahan penulisanbentuk sediaan
77 indakaterol maleat Serb inhalasi 150 meg
Serb inhalasi 300 meg
+
78 insulin intermediate
(human insulin)cairan inj 100 lU/mL Perubahan penulisan
bentuk sediaan
79 insulin regular
(human insulin)eairan Inj 100 lU/mL Perubahan penulisan
bentuk sediaan
80 ioheksol cairan inj 140-3501mg/mL
Perubahan penulisanbentuk sediaan
81 iopamidol eairan inj 200-3701mg/mL
Perubahan penulisanbentuk sediaan
82 ipratropium bromida MDI 0,02 mg/dosis Penambahan
kekuatan sediaan
aerosol 20 meg/semprot
cairan inhalasi 0,025%
Perubahan penulisanbentuk sediaan
83 isosorbid dinitrat tab sublingual 10 mg Penambahan
kekuatan sediaan
eairan inj i.v.1 mg/mL Perubahan penulisanbentuk sediaan
84 kalium klorida tab lepas lambat 600 mg Perubahan penulisanbentuk sediaan
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 125
NO MAMA GENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaandan Kekuatan)
PENAMBAHAN (•••),PENGURANGAN (-),
PERUBAHAN
FORMULASI
85 kalsium folinat
(leukovorin, Ca)cairan inj 3 mg/mL Perubahan penulisan
bentuk sediaan
cairan inj 5 mg/mL Penambahan
kekuatan sediaan
86 kalsium glukonat cairan inj 10% Perubahan penulisanbentuk sediaan
87 kaptopril tab 12,5 mg
tab 25 mg
Perubahan penulisanbentuk sediaan
88 karvedilol tab 25 mg Penambahan
kekuatan sediaan
89 ketamin cairan inj i.v. 50 mg/mL
cairan inj i.v. 100 mg/mL
Perubahan penulisanbentuk sediaan
90 ketokonazol scalp sol 2% Penambahan bentuk
sediaan
91 klofazimin,
micronized
kaps dalam minyak 50 mg Penambahan
kekuatan sediaan
92 klonldin cairan inj i.v. 0,15 mg/mL Perubahan penulisanbentuk sediaan
93 klorambustl tab sal selaput 5 mg Perubahan kekuatan
sediaan
94 klorpromazin cairan inj i.m. 5 mg/mL
cairan inj i.m. 25 mg/mLPerubahan penulisanbentuk sediaan
95 komblnasi;
a. dihidro artemisinin
40 mgb. piperakuin 320 mg
tab sal selaput +
96 komblnasi:
a. ferrosulfat
200 mgb. asam folat 0,25 mg
tab sal gula Perubahan penulisanbentuk sediaan
126 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
NO MAMA GENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaandan Kekuatan)
PENAMBAHAN (+),PENGURANGAN (•),
PERUBAHAN
FORMUUSI
97 kombinasi;
a. ferro sulfat/ferro
fumarat/ferro
glukonat 60 mgb. asam folat 0,4 mg
tab sal selaput +
98 kombinasi:
a. ipratropiumbromida 0,5 mg
b. salbutamol 2,5 mg
cairan inhalasi Perubahan penulisanbentuk sediaan
99 kombinasi:
a. levonorgestrel150 meg
b. etinilestradiol
30 meg
tab sal gula Perubahan penulisanbentuk sediaan
100 kombinasi:
a. lopinavir 200 mgb. ritonavir (LPV/r)
50 mg
tab sal selaput Perubahan penulisanbentuk sediaan
101 kotrimoksazol
kombinasi tiap 5 mL:a. sulfametoksazol
200 mgb. trimetoprim 40 mg
susp 240 mg Perubahan penulisanbentuk sediaan
102 kotrimoksazol
(dewasa) kombinasi:a. sulfametoksazol
400 mgb. trimetoprim 80 mg
tab 480 mg Perubahan penulisanbentuk sediaan
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 127
NO NAMAGENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaandan Kekuatan)
PENAMBAHAN (+),PENGURANGAN (•),
PERUBAHAN
FORMULASI
103 kotrimoksazol forte
(dewasa)kombinasi:
a. sulfametoksazol
800 mgb. trimetcprim 160 mg
tab 360 mg Penambahan
kekuatan sediaan
104 kombinasi untuk
dewasa;
Paduan daiam bentuk
dosis tetap (KDT/FDC)a. rifampisin 150 mgb. isoniazid 75 mgc. pirazinamid 400 mgd. etambutol 275 mg
kapl sal selaput Perubahan penulisanbentuk kekuatan
sediaan
105 kombinasi untuk
dewasa:
Paduan dalam bentuk
dosis tetap (KDT/FDC)a. rifampisin150mgb. isoniazid 150 mg
kapl sal selaput Perubahan penulisanbentuk kekuatan
sediaan
106 kombinasi untuk anak:
Paduan dalam bentuk
dosis tetap (KDT/FDC)a. rifampisin 75 mgb. isoniazid 50 mgc. pirazinamid 150 mg
kapl sal selaput Perubahan penulisanbentuk kekuatan
sediaan
107 kombinasi untuk anak:
Paduan dalam bentuk
dosis tetap (KDT/FDC)a. rifampisin 75 mgb. isoniazid 50 mg
kapl sal selaput Perubahan penulisanbentuk kekuatan
sediaan
128 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
NO NAMA GENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaandan Kekuatan)
PENAMBAHAN (•<■),PENGURANGAN(-),
PERUBAHANFORMUIASI
108 kombinasi untukdewasa:(Paduan dalam bentukKombipak)a. rifampisin 450 mgb. isoniazid 300 mgc. pirazinamid 500 mgd. etambutol 250 mg
dan 500 mg
kapl sal selaput Perubalian penulisanbentuk kekuatansediaan
109 kombinasi untukdewasa:(Paduan dalam bentukKombipak)a. rifampisin 350 mgb. Isoniazid 300 mgc. etambutol 400 mg
kapl sal selaput Penambahankekuatan bentuksediaan
110 kombinasi untuk anak:(Paduan dalam bentukKombipak)a. rifampisin 75 mgb. isoniazid 100 mgc. pirazinamid 200 mg
kapl sal selaput Perubahan penulisanbentuk kekuatansediaan
111 kombinasi untuk anak:(Paduan dalam bentukKombipak)a. rifampisin 75 mgb. isoniazid 100 mg
kapl sal selaput Perubahan penulisanbentuk kekuatansediaan
112 kombinasi FDC (anak)a. zidovudin 60 mgb. lamivudin 30 mgc. nevirapin 50 mg
tab dispersible +
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 129
NO NAMAGENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaandan Kekuatan)
PENAMBAHAN (+),PENGURANGAN(-),
PERUBAHAN
FORMULASI
113 kombinasi (kombipak):artesunattab 50 mgamodiakuin tab 200 mg
tab
114 kuinin cairan Inj i.v. 25% Perubahan penulisan
bentuk sediaan
115 laktulosa sir 3.335 g/5 ml Perubahan penulisankekuatan sediaan
116 lamtan mengandungasam amino
Perubahan penulisanbentuk sediaan
117 larutan mengandungelektrolit
Perubahan penulisanbentuk sediaan
118 larutan mengandungkarbohidrat
Perubahan penulisanbentuk sediaan
119 larutan mengandungkarbohidrat + elektrolit
Perubahan penulisanbentuk sediaan
120 larutan mengandunglipid
Perubahan penulisanbentuk sediaan
121 lidokain cairan inj 5% + glukosa5%
Perubahan penulisanbentuk sediaan
cairan inj 2%
cairan inj i.v. 100 mg/mL
jeli2%
salep5%(HCI)
spray oral 10% (HCI)
122 magnesium sulfat cairan inj i.v. 20% Perubahan penulisanbentuk sediaancairan inj i.v. 40%
123 mebendazol sir 100 mg/5 mL Perubahan penulisankekuatan sediaan
130 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
NO NAMAGENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaandan Kekuatan)
PENAMBAHAN (+),PENGURANGAN (-),
PERUBAHAN
FORMUUSI
124 medroksi progesteronasetat
tab 250 mg Pengurangan bentukkekuatan sediaancairan Inj 200 mg/mL
cairan inj 150 mg/mL Perubahan penulisanbentuk sediaan
125 mesna cairan Inj 100 mg/mL Perubahan penulisanbentuk sediaan
126 metenamin mandelat
(heksamin mandelat)tab sal enteiik 500 mg -
127 metformin tab 850 mg Penambahan
kekuatan sediaan
128 metilergometrin cairan Inj 0,2 mg/mL Perubahan penulisanbentuk sediaan
129 metllfenidat tab SR (lepas lambat)20 mg
Pengurangankekuatan sediaan
130 metilprednisolon tab 8 mg Penambahan
kekuatan sediaancairan inj 125 mg/2 mL
Serb Inj 125 mg/mL Perubahan penulisanbentuk sediaan
131 metoklopramid tab 5 mg Penambahan
kekuatan sediaan
cairan Inj 5 mg/mL Perubahan penulisanbentuk sediaan
132 metotreksat cairan inj 2,5 mg/mL Penambahan
kekuatan sediaancairan Inj 25 mg/mL
cairan Inj 10 mg/mL Perubahan penulisankekuatan sediaan
Serb Inj iv./i.m/i.t 5 mg/vial Pengurangan bentuksediaan
133 metronldazol sup 500 mg Pengurangan bentuksediaan
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 131
NO NAMAGENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaandan Kekuatan)
PENAMBAHAN {+),PENGURANGAN (-),
PERUBAHAN
FORMUUSI
134 midazolam cairan Inj l.v. 1 mg/mL Perubahan penulisanbentuk sediaancalran inj l.v. 5 mg/mL
135 morfin cairan inj i.m/s.k/i.v 10mg/mL
Perubahan penulisanbentuk sediaan
tab SR (lepas lambat)10 mg
136 nalokson cairan inj 0,4 mg/mL Perubahan penulisanbentuk sediaan
137 natrium aminohipurat cairan inj i.v. 200 mg/mL Perubahan penulisanbentuk sediaan
138 natrium bikarbonat cairan inj i.v 8,4% Perubahan penulisanbentuk sediaan
139 natrium diklofenak tab sal enterik 25 mg Perubahan penulisanbentuk sediaantab sal enterik 50 mg
140 natrium tiosulfat cairan inj i.v. 25% Perubahan penulisan
bentuk sediaan
141 neostigmin cairan inj i.v. 0,5 mg/mL Perubahan penulisanbentuk sediaan
142 nevirapin kapl 200 mg Perubahan penulisanbentuk sediaan
143 nifedipin tab 10 mg Perubahan penulisanbentuk sediaan
144 nikardipin cairan inj 10 mg/mL Perubahan penulisanbentuk sediaan
145 nikotinamid tab 5 mg-
tab 20 mg
146 nistatin SUSP 100.000 lU/mL Perubahan penulisanbentuk satuan sediaan
tab sal gula 500.000 ID Perubahan penuiisanbentuk sediaan
132 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
NO NAMA GENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaandan Kekuatan)
PENAMBAHAN (+),PENGURANGAN (-),
PERUBAHAN
FORMULAS!
147 norepinefrin cairan Itij 1 mg/mL Perubahan penulisanbentuk sediaan
148 oksitetrasiklin inj i.m 50 mg/mL (HCI)-
inj i.m 250 mg/3 ml (HCI)
149 oksitosin cairan inj 10 lU/mL Perubahan penulisanbentuk sediaan
150 omeprazol Serb in] 40 mg/vial Perubahan penulisanbentuk sediaan
151 ondansetron cairan inj 2 mg/ml Perubahan penulisanbentuk sediaan
152 paklitaksel cairan inj 6 mg/ml Perubahan penulisanbentuk sediaan
153 parasetamol drops 60 mg/ 0,6 ml Perubahan penulisanbentuk sediaan
154 pengganti plasma lar infus Perubahan penulisanzat aktiftanpaBM
155 petidin cairan inj i.m./i.v.50 mg/ml (HCI)
Perubahan penulisanbentuk sediaan
156 pirantel pamoat tab 250 mg Perubahan penulisanbentuk sediaan
157 prazikuantel tab 300 mg Pengurangankekuatan sediaan
158 prokain benzilpenisilin Serb inj i.m. 1 juta lU/vial Pengurangankekuatan sediaan
159 propiltiourasil tab 100 mg Perubahan penulisanbentuk sediaan
160 propofol cairan inj i.v., bolus 1% Perubahan penulisanbentuk sediaan
161 protamin sulfat cairan inj i.m. 10 mg/ml Perubahan penulisanbentuk sediaan
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 133
NO NAMAGENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaandan Kekuatan)
PENAMBAHAN (+),PENGURANGAN (-),
PERUBAHAN
FORMULASI
162 rokuronium cairan inj i.v. 10 mg/mL Perubahan penulisanbentuk sediaan
163 salbutamol MDI/aerosol 100 meg/
dosis
cairan inhalasi 1 mg/mL
Perubahan penulisan
bentuk sediaan
lar ih 0,5% Pengurangankekuatan sediaan
164 salep 2-4 salep Perubahan penulisanbentuk sediaan
165 sefadroksil kaps 250 mg Penambahan
kekuatan sediaansir kering 250 mg/5 ml
sir kering 125 mg/5 ml Perubahan penulisanbentuk sediaan
166 sefiksim tab sal selaput 100 mg Perubahan penulisanbentuk sediaan
tab sal selaput 200 mg Penambahan
kekuatan sediaan
167 serum anti bisa ular;
A.B.U.I
(khusus ular dari luarPapua)A.B.U.II
(khusus ular dariPapua)
cairan inj i.m/i.v Perubahan penulisanbentuk sediaan
168 serum antidifteri
(A.D.S)cairan inj i.m. 20.000 ID/ml
Perubahan penulisanbentuk sediaan
169 serum antirabies cairan inj 200 - 400 lU/mL
Perubahan penulisanbentuk sediaan
134 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
NO MAMA GENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaandan Kekuatan)
PENAMBAHAN (+),PENGURANGAN (-),
PERUBAHAN
FORMULASI
170 serum antitetanus
(A.T.S)Untuk pencegahan;cairan inj i.m. 1500 lU/mLcairan inj i.m. 5000 lU/mL
Perubahan penulisanbentuk sediaan
dan penambahankekuatan sediaan
Untuk pengobatan;cairan inj i.m./i.v. 10.000lU/mL
cairan inj i.m./i.v. 20.000lU/mL
Perubahan penulisanbentuk sediaan
171 siklofosfamid tab sal gula 50 mg Perubahan penulisanbentuk sediaanSerb inj i.v 200 mg/vial
Serb inj i.v 500 mg/vial
Serb inj i.v 1000 mg/vial
172 siklosporin cairan inj 50 mg/mL Perubahan penulisanbentuk sediaan
cairan inj 100 mg/mL Penambahan
kekuatan sediaankaps tunak 50 mg
173 simvastatin tab sal selaput 10 mg Perubahan penulisanbentuk sediaantab sal selaput 20 mg
tab sal selaput 40 mg Penambahan bentuk
sediaan
174 siprofloksasin tts mata 3 mg/mL Penambahan bentuk
sediaan
tab sal selaput 500 mg Perubahan penulisanbentuk sediaan
175 sitarabin cairan inj 50 mg/mL Penambahan
kekuatan sediaan
cairan inj 100 mg/mL Perubahan penulisanbentuk sediaan
Serb inj 500 mg/vial Pengurangankekuatan sediaan
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 135
NO NAMA GENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaandan Kekuatan)
PENAMBAHAN (•(■),PENGURANGAN (-),
PERUBAHANFORMULASI
176 sisplatin serb inj 10 mg/vial Perubahan penulisanbentuk sediaanSerb inj 50 mg/vial
177 streptokinase serb inj 1,5juta lU/vial Perubahan penulisanbentuk sediaan
178 sufentanil cairan inj i.v. 5 mcg/mL Perubahan penulisanbentuk sediaan
179 suksinilkolin inj i.v/i.m. 50 mg/mL -
180 terbutalin cairan inj s.k./i.v. 0,5 mg/ml
Perubahan penulisanbentuk sediaan
181 testosteron kaps lunak 40 mg Pengurangan bentukkekuatan sediaan
cairan inj 250 mg/mL Perubahan penulisanbentuk sediaan
182 tiopental serb inj i.v.0,5 g Perubahan penulisanbentuk sediaan
183 trifluoperazin tab 5 mg -
184 tuberkulin proteinpuri^ed derivative
serb inj 2 TU /0,1 ml Perubahan penulisanbentuk sediaan
185 vaksin BCG serb inj i.k. 0,75 mg/mL +pelarut
Perubahan penulisanbentuk sediaan
186 vaksin campak serb inj s.k Perubahan penulisanbentuk sediaan
187 vaksin jerap difteritetanus (DT)
cairan inj i.m. 40/15 If/mL Perubahan penulisanbentuk sediaan
188 vaksin jerap difteritetanus (Td)
cairan inj i.m. 4/15 If/mL Perubahan penulisanbentuk sediaan
189 vaksin jerap tetanus(tetanus adsorbedtoxoid)
cairan inj i.m Perubahan penulisanbentuk sediaan
136 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
NO NAMA GENERIK
FORMULASI
(Bentuk Sediaandan Kekuatan)
PENAMBAHAN (+),PENGURANGAN (-),
PERUBAHAN
FORMUUSI
190 vaksin kombinasi DPT-
hepatitis Bcairan inj i.m Perubahan penulisan
bentuk sediaan
191 vaksin polio drops Perubahan penulisanbentuk sediaan
192 vaksin rabies, untuk
manusia
Serb inj s.k./i.k. 2,5 ID Perubahan penulisanbentuk sediaan
193 valproat tab lepas lambat 250 mg Perubahan penulisanbentuk sediaantab lepas lambat 500 mg
tab sal enterik 250 mg
194 valsartan tab sal selaput 80 mg Perubahan penulisanbentuk sediaan
195 vasopresin cairan inj i.m./s.k. 20 lU/mL
Perubahan penulisanbentuk sediaan
196 verapamil cairan inj 2.5 mg/mL Perubahan penulisanbentuk kekuatan
sediaan
197 vinblastin cairan inj 1 mg/mL Perubahan penulisankekuatan sediaan
198 vinkristin serb inj i.v. 1 mg/mL Perubahan penulisanbentuk sediaan
199 vitamin B kompleks tab-
200 warfarin tab 1 mg Penambahan
kekuatan sediaan
201 zidovudin kaps 100 mg Perubahan penulisankekuatan sediaan
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 137
LAMPIRAN II
DAFTAR PEMBERI USULAN DOEN
DAFTAR PEMBERI USULAN DOEN 2015
1. Direktorat Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2ML), Ditjen P2PL
2. RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat
3. RSUP Dr. Soetomo, Surabaya, Jawa Timur
4. RSUP Sanglah, Denpasar, Bali
5. RS Ulin, Kalimantan Selatan
6. RS Dr. H. Marzoeki Mahdi, Bogor
7. RSUD Balangan, Kalimantan Selatan
8. RSUD Datu Sanggul, Kalimantan Selatan
9. RSUD Depok, Jawa Barat
10. RSUD Dompu, Nusa Tenggara Barat
11. RSUD DR. Kanujoso, Djatiwibowo, Kalimantan Timur
12. RSUD dr. MM. Dunda, Gorontalo
13. RSUD Dr. Rasidin, Padang, Sumatera Barat
14. RSUD Dr. Saiful Anwar, Malang, Jawa Timur
15. RSUD dr. Soeselo, Tegal, Jawa Tengah
16. RSUD dr. TC Hollery Maumere
17. RSUD H. Abdul Manap, Kota Jambi, Jambi
18. RSUD H. Boejasin, Kalimantan Selatan
19. RSUD H. Damnhuri, Kalimantan Selatan
20. RSUD I.A. Moeis, Samarinda, Kalimantan Timur
21. RSUD Jend. A. Yani, Metro, Lampung
22. RSUD Kab Kudus, Jawa Tengah
23. RSUD Kota Banjar Baru, Kalimantan Selatan
24. RSUD Kota Bekasi, Jawa Barat
25. RSUD Kota Bengkulu, Bengkulu
26. RSUD Merauke, Papua
27. RSUD Palembang Bari, Sumatera Selatan
28. RSUD Praya, Nusa Tenggara Barat
29. RSUD Pumbalah Batung Amuntai, Kalimantan Selatan
30. RSUD Ratu Zaiecha, Kalimantan Selatan
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 139
31. RSUD Sulawesi Tengah
32. RSUD Sunan Kalijaga, Jawa Tengah
33. RSUD Sungai Liat, Bangka Beiitung
34. RSUD Tulehu, Maluku Tengah, Ambon
35. RS Stroke Nasional, Bukit Tinggi, Sumatera Barat
36. RS Bakti Wira Tamtama, Semarang, Jawa Tengah
37. RS Ernaldi Bahar, Sumatera Selatan
38. RS Jiwa Muhamad lldrem Provinsi Sumatera Utara
39. RS Jiwa Menur, Surabaya, Jawa Timur
40. RS Jiwa Provinsi Bali
41. RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM, Lampung Selatan
42. Puskesmas Cikalong Wetan, Bandung
43. Puskesmas Jentis I NatuI, Dl Yogyakarta
44. Puskesmas Ruter, Bandung, Jawa Barat
45. Puskesmas Sulawesi Tengah
46. Puskesmas Tegalrejo, Dl Yogyakarta
47. Puskesmas Tinoor, Tomohon Utara, Sulawesi Utara
48. Puskesmas Wara Kota, Palopo, Sulawesi Tengah
49. Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
50. Dinas Kesehatan Kota Jawa Barat
51. Dinas Kesehatan Kota Jawa Timur
52. Dinas Kesehatan Kota Kediri, Jawa Tengah
53. Ikatan DokterAnak Indonesia (IDAI)
54. Perhimpunan Gastroenterologi Indoneisa (PGI)
140 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
LAMPIRAN III
DAFTAR PESERTA RAPAT PENYUSUNAN DOEN
DAFTAR PESERTA RAPAT
PENYUSUNAN DOEN
1. Dra. Maura Linda Sitanggang,PhD
DIrektur Jenderal Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan
2. Drs. Bayu Teja Muliawan,M.Pharm., MM., Apt
DIrektur Bina PelayananKefarmasian
3. Dra. R. Dettle Yullanti, Apt.,M.Si
DIrektur Bina Produksi dan
Distribusi Kefarmasian
4. drg. Arianti Anaya Indradjid,MKM
DIrektur Bina Produksi dan
Distribusi Alat Kesehatan
5. Dra. Engko SosialineMagdalena, Apt, M. Biomed
DIrektur Bina Obat Publik dan
Perbekalan Kesehatan
6. Dra. Evrina, Apt Dit. Bina Obat Publik dan
Perbekalan Kesehatan
7. Sandy WIfaqah, S.Farm., Apt Sesditjen Bina Kefarmasian danAlat Kesehatan
8. Dra. Nurma Hidayati, M.Epid Badan Pengawas Obat danMakanan (BPOM)
9. dr. Irma Ardiana, MAPS Badan Kependudukan danKeluarga Berencana Nasional(BKKBN)
10. Tedo Arya Badan Penyelenggara JaminanSosial Kesehatan (BPJSKesesehatan)
11. Iqbal Badan Penyelenggara JaminanSosial Kesehatan (BPJSKesesehatan)
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 141
12. Prof. dr. Iwan Dwiprahasto,M.MedSc., Ph.D
Ketua Tim Ahli
13. Prof. dr. Rianto Setiabudy,Sp.FK
Wakil Kelua Tim Ahli
14. Prof. dr. Abdul Muthalib,
Sp.PD., KHOMAnggota Tim Ahli
15. Prof. dr. Taralan Tambunan,
Sp.A(K)Anggota Tim Ahli
16. Prof. dr. Armen Muchtar,
Sp.FK(K)Anggota Tim Ahli
17. Prof. dr. Hanafi B Trisnohadi,
Sp.PD, KKV, FINASIMAnggota Tim Ahli
18. Prof. DR. dr. Retno WIdowati
Soebaryo, Sp.KK(K)Anggota Tim Ahli
19. Prof. Sri Rezekl S.
Hadinegoro, Sp.A (K)Anggota Tim Ahli
20. Prof. DR. dr. Inge Sutanto,M.Ptiil
Anggota Tim Ahli
21. Prof. DR. dr. Sarwono
Waspadji, Sp.PD (KEMD)Anggota Tim Ahli
22. Prof. dr. Arini Setiawati, Ph.D Anggota Tim Ahli
23. Prof. DR. Sri Suryawati Anggota Tim Ahli
24. Prof. dr. Cissy BKartasasmita, Sp.AK., MSc
Anggota Tim Ahli
25. Prof. dr. Parlindungan Siregar,Sp.PD, KGH(K)
Anggota Tim Ahli
142 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
26. Prof. Dr. Faisal Yunus, Ph.D.,
Sp.PAnggota Tim Ahli
27. dr. Murdani Abdullah, Sp.PD-KGEH
Anggota Tim Ahli
28. dr. Robert Reverger, Sp.KJ Anggota Tim Ahli
29. dr. Dede Gunawan Sp.S Anggota Tim Ahli
30. DR. Ema Kristin, Apt Anggota Tim Ahli
31. dr. Erwin Astha Triyono,Sp.PD., KPTI
Anggota Tim Ahli
32. dr. Gatot Purwoto, Sp.OG(K) Anggota Tim Ahli
33. dr. Gunawan Darmansjah,Sp.An
Anggota Tim Ahli
34 dr. Sawitri Darmiati, Sp.Rad Anggota Tim Ahli
35. drg. Silvia Desiree, Sp.KGA Anggota Tim Ahli
36. dr. Wulyo Rajabto, Sp.PD Anggota Tim Ahli
37. dr. Vima Dwi Oktariana, Sp.M (K) Anggota Tim Ahli
38. Dra. Dwiana Andayani, Apt Anggota Tim Ahli
39. Dra. Triyekti Hidayati, Apt Anggota Tim Ahli
40. dr. H. Dams Sahmedi, M.Si Anggota Tim Ahli
41. dr. Santi Rosamartia Anggota Tim Ahli
42. dr. Tisna Misnawati Anggota Tim Ahli
43. CicikAgustina, S.Farm., Apt Anggota Tim Ahli
44. dr. Rizki Rahayuningsih Anggota Tim Ahli
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 143
45. dr. Sugito Wonodirekso Anggota Tim Ahli
46. Drs. Rahbudi Helmi.Apt.,MKM
Dit. Bina Produksi dan Distrtibusi
Alat Kesehatan.
47. Lestin, S.SL, Apt Dit. Bina Produksi dan Distrtibusi
Alat Kesehatan.
48. Eva Silvia, S.Si., Apt Dit. Bina Produksi dan Distrtibusi
Alat Kesehatan.
49. Albert Christanto, S.Farm., Apt Dit Bina Obat Publik dan
Perbekalan Kesehatan
50. Dwi P Yettyningsih Sesditjen Bina Kefarmasian danAlat Kesehatan.
51. Anita Nur Fitrana Sesditjen Bina Kefarmasian danAlat Kesehatan.
52. Vera Asmadhani, S.Farm Biro Hukum dan Organisasi,Sekretariat Jenderal Kementerian
Kesehatan.
53. Utami Gita Biro Hukum dan Organisasi,Sekretariat Jenderal Kementerian
Kesehatan.
54. Endang Budi Hastuti Dit. Pengendalian PenyakitMenular Langsung, DitjenPengendalian Penyakit danPenyehatan Lingkungan.
55. dr. Meiiina Farikha Dit. Pengendalian PenyakitMenular Langsung, DitjenPengendalian Penyakit danPenyehatan Lingkungan.
144 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
56. EliWinardi, SKM, MKM Subdit Pengendalian Diare danInfeksl Saluran Pencemaan, Dit.Pengendalian Penyakit MenuiarLangsung, Ditjen PengendalianPenyakit dan PenyehatanLingkungan.
57. Totok Haryanto Subdit Pengendalian Tuberkolosis,Dit. Pengendalian PenyakitMenuiar Langsung, DitjenPengendalian Penyakit danPenyehatan Lingkungan.
58. YayukAgusin Hapsari, SKM Dit. Pengendalian PenyakitBersumber Binatang, DitjenPengendalian Penyakit danPenyehatan Lingkungan.
59. dr. Eksi Wijayanti, M.Epid Subdit Filariasis dan Kecaclngan,Dit. Pengendalian PenyakitBersumber Binatang, DitjenPengendalian Penyakit danPenyehatan Lingkungan.
60. dr. Woro Wijati Subdit Pengendalian Malaria, Dit.Pengendalian Penyakit BersumberBinatang, Ditjen PengendalianPenyakit dan PenyehatanLingkungan.
61. dr. Chita Septlawati, MKM Subdit Pengendalian PenyakitJantung dan Pembuluh Darah,Dit. Pengendalian Penyakit TidakMenuiar, Ditjen PengendalianPenyakit dan PenyehatanLingkungan.
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 145
62. Aries Hamzah Subdit Pengendalian PenyakitKronis dan Degeneratif, Dit.Pengendalian Penyakit TidakMenular, Ditjen PengendalianPenyakit dan PenyehatanLingkungan.
63. Meily Subdit BIna Pelayanan Gigi danMulut, Dit. Bina Upaya KesehatanDasar, Ditjen Bina UpayaKesehatan.
64. drg. Renta Yulfa Zaini Subdit Bina Pelayanan Gigi danMulut, Dit. Bina Upaya KesehatanDasar, Ditjen Bina UpayaKesehatan.
65. dr. Edduwar Idul RiyadiMangiri, Sp.KJ
Dit. Bina Kesehatan Jiwa, DitjenBina Upaya Kesehatan.
66. dr. Gerald Mario Semen,
Sp.KJDit. Bina Kesehatan Jiwa, DitjenBina Upaya Kesehatan.
67. dr. Herbert SIdabutar, Sp.K Dit. Bina Kesehatan Jiwa, DitjenBina Upaya Kesehatan.
68. Rini Dit. Bina Kesehatan Jiwa, DitjenBina Upaya Kesehatan.
69. dr. Berta Dit. Bina Upaya Kesehatan Dasar,Ditjen Bina Upaya Kesehatan.
70. dr. Achmad Agus Fahriza Dit. Bina Upaya KesehatanRujukan, Ditjen Bina UpayaKesehatan.
71. dr. Jehezklel Panjaitan Dit. Bina Kesehatan Ibu, DitjenBina Gizi dan Kesehatan Ibu dan
Anak.
146 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
72. Milwiyandra Dit. Bina Kesehatan Ibu, DitjenBina Gizi dan Kesehatan Ibu dan
Anak.
73. Sri Hasti Dit. Bina Kesehatan Ibu, DitjenBina Gizi dan Kesehatan Ibu dan
Anak.
74. dr. Nancy Dian Anggraeni,M.Epid
Dit. Bina Kesehatan Anak, DitjenBina Gizi dan Kesehatan Ibu dan
Anak.
75. dr. Laila M Dit. Bina Kesehatan Anak, DitjenBina Gizi dan Kesehatan Ibu dan
Anak.
76. Elmy Rindang Dit. Bina Gizi, Ditjen Bina Gizi danKesehatan Ibu dan Anak.
77. Yunimar Usman, SKM., MPH Dit. Bina Gizi, Ditjen Bina Gizi danKesehatan Ibu dan Anak.
78. H. Muhammad Adil Dit. Bina Gizi, Ditjen Bina Gizi danKesehatan Ibu dan Anak.
79. dr. Rezavitawanti PPKD
80. DR. Sumaryono, Sp.PD.KR RSUPN Cipto Mangunkusumo,Jakarta
81. dr. Windy Keumala B, Sp.KK RSUPN Cipto Mangunkusumo,Jakarta
82. Dra. YullaTrisna.Apt.,M.Pharm
RSUPN Cipto Mangunkusumo,Jakarta
83. Dra. Siska Amelia, Apt RS Jantung dan Pembuluh DarahHarapan Kita, Jakarta
84. Dra. Guswita, Apt RS Kankes Dharmais, Jakarta
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 147
85. Vidya Rachmawati RSUP Hasan Sadikin, Bandung,Jawa Barat
86. Alkhamudi, S.Si., Apt., MARS RSUP KarladI, Semarang, JawaTengah
87. Dra. Citra Wahyuningsih, Apt RSUP Sanglah Denpasar, Bali
88. A. Milayanti Kaimuddin, S.Si.,Apt
RSUP Wahidin Sudirohusodo,
Makassar
89. Wlwin ApriyantI, S.Farm., Apt RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM,
Lampung Selatan
90. Yunida SImanjuntak, S.Farm.,Apt
RSUD Emaldi Bahar Sumatera
Selatan
91. Dra. SitI Farlda, Sp.FRS RSUD Dr. Soetomo, Jawa Timur
92. Dra. Arofa Idha, M.Farm-Klin.,Apt
RSUD Dr. Saiful Anwar, Malang
93. H. JumAidll, S.SI., Apt., M.SI Dinas Kesehatan Bengkulu
94. Watiyu Santoso, SKM Dinas Kesehatan Prov. Banten
95. Yusnl MariianI, S.SI., Apt Dinas Kesehatan Prov. Banten
98. Dra. Raiyan, Apt Dinas Kesehatan Kota TangerangSelatan
97. Wulan Yuliastuti, S.Farm., Apt Dinas Kesehatan Kota TangerangSelatan
98. Kamaludin Dinas Kesehatan Kota TangerangSelatan
99. Dra. Linami Jamil, Apt Dinas Kesehatan Prov. Sumatera
Barat
148 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
100. dr. H. Bachtiar Baso, M.Kes Dinas Kesehatan Prov. Sulawesi
Selatan
101. Dra. Ulfa Tri Hardiningtyas,Apt
Dinas Kesehatan Prov. Kalimantan
Timur
102. Drs. M. Arif Zaidi, Apt Dinas Kesehatan Prov. Jawa Timur
103. Wamingsih, S.Si.,Apt Dinas Kesehatan Prov. Jawa Barat
104. Drs. H. Akhmad Yani, MSi.,
AptDinas Kesehatan Prov. Kalimantan
Selatan
105. Dra. Henny Apiita R, MSi., Apt Dinas Kesehatan Prov. Daerah
Istimewa Yogyakarta
106. Ayu Candra Dew! Badan Pengawas Obat danMakanan (BPOM)
107. Pardi Badan Kependudukan danKeluarga Berencana Nasional(BKKBN)
108. Wind! Sari A Badan Kependudukan danKeluarga Berencana Nasional(BKKBN)
109. dr. H. Djamal Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
110. dr. Albert Maramis, Sp.KJ(K) Perhimpunan Dokter SpesialisKesehatan Jiwa Indonesia
(PDSKJI)
111. Prof. Dr. Sasanto, Sp.KJ(K) Perhimpunan Dokter SpesialisKesehatan Jiwa Indonesia
(PDSKJI)
112. dr. Nunmiati Amir, Sp.KJ Perhimpunan Dokter SpesialisKesehatan Jiwa Indonesia
(PDSKJI)
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 149
113. dr. Benny Zulkamain, Sp.Rad Perhimpunan Dokter SpesialisRadiologI Indonesia (PDSRI)
114. dr. Rudy Hidayat Indonesian Rheumatism
Association (IRA)
115. DR. drg. Hendrik Setia Budi,M.Kes
Persatuan Dokter Gigi Indonesia(PDGI)
116. dr. Diah Handayani, Sp.P(K) Perhimpunan Dokter ParuIndonesia (PDPI)
117. dr.Yulvina, Sp.THT-KL Perhimpunan Dokter SpesialisTelingga Hidung dan Tenggorokan- Bedah kepala dan LeherIndonesia (PERHATI-KL)
118. dr. Isman Firdaus, Sp.PD Perhimpunan Dokter SpesialisKardiovaskuler Indonesia (PERKI)
119. dr. Prasetyo, Sp.PD Perhimpunan Dokter SpesialisPenyakit Dalam Indonesia (PAPDI)
120. dr. Djumhana, Sp.PD Perhimpunan Hematologi OnkologiMedlk Penyakit dalam Indonesia(PERHOMPEDIN)
121. Eko Sriwidyawati, S.Si.M.Farm PI Kimia Farma
122. M. Tahir PI Kimia Farma
123. Tjut Vina PI. Bio Farma
124. Syamsui Had! PI Indofarma. tbk
125. Zakaria PI. Phapros
126. Fitri Wiriadinata PI Phapros
127. dr. IndriastutI PI Phapros
150 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
128. Suyatno PT. indofarma
129. Hilda Yani PT. Indofarma
130. Lana Marliany PT. Indofarma
131. dr. Zomi Fadia Dit. Bina Pelayanan Kefarmasian
132. Dra. Etna Viaza, Apt Dit. Bina Pelayanan Kefarmasian
133. Sari Mutiarani, S.Si., Apt Dit. Bina Pelayanan Kefarmasian
134. Endah Septni Restiati,S.Farm., Apt
Dit. Bina Pelayanan Kefarmasian
135. Vitri Saiiati, AMF Dit. Bina Pelayanan Kefarmasian
136. Mantiza Perdana H.K,
S.Farm., AptDit. Bina Pelayanan Kefarmasian
137. Medina Yuslihani, S.Farm.,
AptDit. Bina Pelayanan Kefarmasian
138. Rosa Laila Sari Murti,
M.Farm.,AptDit. Bina Pelayanan Kefarmasian
139. Dwi Nur Pratiwi, S.SI., Apt Dit. Bina Pelayanan Kefarmasian
140. Nur'aenI, S.Far., Apt Dit. Bina Pelayanan Kefarmasian
141 Dirgahayu Sari Agustina,S.Farm, Apt.
Dit. Bina Pelayanan Kefarmasian
142. Shinta Rizki Mandarini, AMF Dit. Bina Pelayanan Kefarmasian
143. Erie Gusnellyanti, S.Si., Apt Dit. Bina Pelayanan Kefarmasian
144. Desko Irianto, SH Dit. Bina Pelayanan Kefarmasian
145. Andrie Fithriansyah, S.Farm.,Apt
Dit. Bina Pelayanan Kefarmasian
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 151
146. Yeni, S.Farm Dit. BIna Pelayanan Kefarmaslan
147. RiaAstuti, S.Farm., Apt DIt. BIna Pelayanan Kefarmaslan
148. Apiilya Prihayati, AMF DIt. BIna Pelayanan Kefarmaslan
149. Siti Martati DIt. BIna Pelayanan Kefarmaslan
150. Muhamad Aslih DIt. BIna Pelayanan Kefarmaslan
151. Badrun Samsi DIt. BIna Pelayanan Kefarmaslan
152. Rita Indiyani DIt. BIna Pelayanan Kefarmaslan
153. Udin DIt. BIna Pelayanan Kefarmaslan
152 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
LAMPIRAN IV
PERNYATAAN KESEDIAAN
MENJADI KETUA/ WAKIL KETUA/ ANGGOTA
TIM AHLI KOMITE NASIONAL PENYUSUNAN DOEN
PERNYATAAN KESEDIAAN
MENJADI KETUA/WAKIL KETUA/ ANGGOTA TIM AHLI
KOMITE NASIONAL PENYUSUNAN DOEN
Saya yang Bertandatangan di bawah ini,
Nama
Alamat
Dengan ini menyatakan:
1. Bersedia menjadi Ketua/Wakil Ketua/Anggota Tim*) dalam
Komnas Penyusunan DOEN 2015.
2. Bersedia menghadiri rapat-rapat pembahasan teknis dan
pertemuan pleno Penyusunan DOEN 2015.
3. Bersedia menandatangani Surat Pemyataan Bebas Konflik
Kepentingan.
Jakarta,
*) Coret yang tidak perlu
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 153
LAMPIRAN V
^ SURAT PERNYATAAN BEBAS KONFLIK KEPENTINGAN
SURAT PERNYATAAN
BEBAS KONFLIK KEPENTINGAN
Saya yang bertandatangan dibawah ini,
Nama
Alamat
Dengan ini menyatakan sebagai berikut
1. Kesediaan saya duduk dalam Komite Nasional Daftar Obat Esensial Nasional
(selanjutnya disebut Komnas Penyusunan DOEN) adalah bersifat sukarela,didasarkan pada kapitasi keilmuan yang saya miliki, dan tidak terpengaruh olehsuatu kepentingan apapun, baik yang berupa kedudukan, finansial, maupunfaktor lain yang dapat mempengamhi netralitas saya dalam mengemukakanpendapat di forum-forum resmi rapat Komnas Penyusunan DOEN.
2. Saya tidak memiliki hubungan keluarga atau kerabat apapun, apalagi memiliki,menjalankan, mengendalikan, mempunyai kepentingan atau bekerja padaperusahaan atau fasilitas lain yang akan mempengaruhi pendapat dan
pertimbangan saya dalam pengambilan keputusan pada forum rapat KomnasPenyusunan DOEN.
3. Saya tidak mengharapkan, meminta atau menerima imbalan atau uang atauapapun yang bernilai dari seseorang, organisasi, atau perusahaan, baik
secara langsung atau tidak langsung dalam jumlah sedemikian mempengaruhiobyektivitas saya dalam memberikan pertimbangan atau pengambilankeputusan pada rapat Komnas Penyusunan DOEN.
4. Saya tidak akan bertindak sebagai wakil resmi suatu badan dalam membelipertimbangan pada rakyat Komnas Penyusunan pertimbangan pada rapatKomnas Penyusunan DOEN yang dapat menghilangkan obyektivitas sayaselaku individu yang ditunjuk dan bertanggungjawab secara ilmiah dan etikpada rapat pengambilan keputusan terkait dengan Komnas PenyusunanDOEN.
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 155
5. Jika dalam melaksanakan tugas sebagai anggota Komnas saya mempunyaikonflik atau resiko kepentingan terhadap obatyang sedang/atau akan dibahas,maka saya wajib memberitahukan kepada Ketua Tim Ahli atau Direktur BinaPelayanan Kefarmaslan mengenai hal in! dan selanjutnya saya tidak akan ikutserta dalam pelaksanaan pengambilan keputusan.
6. Setiap proses dan hasil rapat Komnas Penyusunan DOEN bersifat rahasia.Oleh sebab itu saya tidak akan menyampaikan informasi apapun yangdihasilkan dari pertemuan resmi kegiatan dari pertemuan resmi kegiatanpertemuan/rapat Komnas Penyusunan DOEN dengan cara apapun dan aiasanapapun tanpa persetujuan dari Ketua Tim Ahli dan Anggota Komnas yang lain.
7. Jika dapat dibuktikan secara etik saya tidak mampu memenuhi keenambutir pemyataan di atas, maka saya bersedia sewaktu-waktu menyatakanmengundurkan diri.
Yang membuat surat pemyataan
Nama Lengkap Tanggal
156 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
LAMPIRAN VI
REKAPITULASI USULAN REVISI DOEN
REKAPITULASI USULAN REVISI DOEN
Usulan dari
Nama Instansi
Alamat lengkap
No Telp/Fax
NO
KELAS
TERAPI
1
NAMA
OBAT
BENTUK
SEDIAAN DAN
KEKUATAN
KEMASAN
PERUBAHAN
{+) (-)
ALASAN
Keterangan:*) Kelas terapi sesuai dengan DOEN 2013**) Nama obat dicantumkan dalam nama generik***) Berdasarkan literatur/acuan/pustaka terpercaya***) Dilampirkan literatur/acuan/pustaka terkait
Cap/tanda tangan
Nama Terana
NIP.
.2014
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 157
LAMPIRAN VII
DAFTAR SINGKATAN
Daftar Singkatan
btl botol
FDC Fixed Dose Combination
g gram
HCI Hidroklorida
ih inhalasi
in] injeksi
inj i.k. injeksi intrakutan
inj i.m. injeksi intramuskular
inj i.v. injeksi Intravena
m, inj p.v. injeksi paravertebral
inj s.k. injeksi subkutan
l.U Internationai Units
kapl kaplet
kaps kapsul
kaps dalam minyak kapsul dalam minyak
kaps lunak kapsul lunak
KDT Kombinasi Dosis Tetap
lar larutan
lar rektal larutan rektal
lar inf larutan infus
If limes flocculation
MDI Meter Dose Inhaler
meg mikrogram
mg miligram
mL mill liter
Serb serbuk
Serb inj serbuk injeksi
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 159
Serb inj i.v. : serbuk injeksi intravena
sir : sirup
sir kering : sirup kering
sol : solution
sup ; supositoria
SUSP ; suspensi
tab : tablet
tab sal ; tablet salut
SR : Sustained Release
tab vaginal : tablet vaginal
tts ; tetes
tts mata ; tetes mata
tts telinga ; tetes telinga
T.U : Tuberculin Unit
160 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
LAMPIRAN Vlll
INDEKS KELAS TERAPI
INDEKS KELAS TERAPI
NO KELAS TERAPI HALAMAN
1.
ANALGESIK,ANTIPIRETIK,
ANTIINFLAMASI NONSTEROID,ANTIPIRAI
5, 50
1.1 ANALGESIKNARKOTIK 5, 50
1.2 ANALGESIK NON NARKOTIK 6, 50
1.3 ANTIPIRAI 6,51
2. ANESTETIK 6, 51
2.1 ANESTETIK LOKAL 6, 51
2.2 ANESTETIK UMUM dan OKSIGEN 7,51
2.3OBAT untuk PROSEDUR PRE
OPERATIF7,51
3ANTIALERGI dan OBAT untuk
ANAFILAKSIS8, 52
4ANTIDOT dan OBAT LAIN untuk
KERACUNAN8,52
4.1 KHUSUS 8,52
4.2 UMUM 9,52
5 ANTIEPILEPSI - ANTIKONVULSI 9,52
6 ANTIINFEKSI 10,53
6.1 ANTELMINTIK 10,53
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 161
NO KELAS TERAPI HALAMAN
6.1.1 Antelmintik Intestinal 10.53
6.1.2 Antifilaria 10,54
6.1.3 Antisistosoma 10,54
6.2 ANTIBAKTERI 11,54
6.2.1 Beta Laktam 11,54
6.2.2 Antibakteri Lain 12,55
6.2.2.1 Tetrasiklin 12,55
6.2.2.2 Kloramfenikol 12, 55
6.2.2.3 Sulfametoksazol-T rimetoprim 12, 55
6.2.2.4 Makrolid 13,56
6.2.2.5 Aminoglikosida 13,56
6.2.2.6 Kiunolon 13,56
6.2.2.7 Penggunaan Khusus 13,56
6.3 ANTIINFEKSI KHUSUS 14.57
6.3.1 Antilepra 14,57
6.3.2 Antituberkulosis 14, 57
6.4 ANTIFUNGI 17,59
6.5 ANTIPROTOZOA 17,59
6.5.1 Antiamubiasis dan Antigiardiasis 17,59
6.5.2 Antimalaria 18.60
6.5.2.1 Untuk Pencegahan 18,60
162 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
NO KELAS TERAPI HALAMAN
6.5.2.2 Untuk Pengobatan 18.60
6.6 ANTIVIRUS 18.60
6.6.1 Aniiherpes 18.60
6.6.2 Antiretroviral 19.61
6.6.2.1Nucleoside Reverse TranscriptaseInhibitor (NRTI)
19.61
6.6.2.2Nan Nucleoside Reverse
Transcriptase Inhibitor (NNRTI)19,61
6.6.2.3 Protease Inhibitor 19,61
7 ANTIMIGREN 20.61
8
ANTINEOPLASTiK,
IMUNOSUPRESAN dan OBAT untuk
TERAPI PALIATIF
20.61
8.1 HORMON DAN ANTIHORMON 20,61
8.2 IMUNOSUPRESAN 20.61
8.3 SITOTOKSIK 21,62
8.4 LAIN-LAIN 23.62
9 ANTIPARKINSON 23.62
10 OBATyang MEMPENGARUHIDARAH 24.62
10.1 ANTIANEMIA 24.62
10.2OBAT yang MEMPENGARUHIKOAGULASI
24.62
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 163
NO KELAS TERAPI HALAMAN
10.3 INTOKSIKASl ZAT BESI 24,63
11PRODUK DARAH dan PENGGANTI
PLASMA25.63
11.1 PRODUK DARAH 25.63
11.2PENGGANTI PLASMA dan PLASMA
EKSPANDER25.63
12 DIAGNOSTIK 25.63
12.1 BAHAN KONTRAS RADIOLOGI 25.63
12.2 TES FUNGS! 26.63
12.2.1 Ginjal 26.63
12.2.2 Mata 26.63
12.3 TES KULIT 26, 63
13 ANTISEPTIKdan DISINFEKTAN 26,64
13.1 ANTISEPTIK 26,64
13.2 DISINFEKTAN 26,64
14OBAT dan BAHAN untuk GIG! dan
MULUT27,64
14.1
ANTISEPTIKdan BAHAN
untuk PERAWATAN SALURAN AKAR
GIGI
27, 64
14.2 ANTIFUNGIOROFARINGEAL 27.65
14.3 OBAT untuk PENCEGAHAN KARIES 28, 65
14.4 BAHAN TUMPAT 28,65
164 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
NO KELAS TERAPI HALAMAN
14.5 PREPARATLAINNYA 28,65
15 DIURETIK 29,66
16MORMON, OBAT ENDOKRIN LAINdan KONTRASEPSI
29,66
16.1 MORMON ANTIDIURETIK 29,66
16.2 ANTIDIABETES 29,66
16.2.1 Antidiabetes, Oral 29,66
16.2.2 Antidlabetes, Parenteral 30,67
16.3MORMON KELAMIN dan OBATyangMEMPENGARUMIFERTILITAS
30,67
16.3.1 Androgen 30,67
16.3.2 Estrogen 30,67
16.3.3 Progestogen 30,67
16.3.4 Kontraseptik 31,67
16.3.4.1 Kontraseptik, Oral 31,67
16.3.4.2 Kontraseptik, Parenteral 31,68
16.3.4.3 Kontraseptik, Implan 31,68
16.3.5 Lain-lain 31,68
16.4 MORMON TIROID dan ANTITIROID 31,68
16.5 KORTIKOSTEROID 31,68
17 OBATKARDIOVASKULER 32,68
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 165
NO KELAS TERAPI HALAMAN
17.1 ANTIANGINA 32,68
17.2 ANTIARITMIA 32,69
17.3 ANTIHIPERTENSI 33,69
17.4 ANTIAGREGASI PLATELET 34,70
17.5 TROMBOLITIK 34,70
17.6 OBAT untuk GAGAL JANTUNG 34,70
17.7OBAT untuk SYOK KARDIOGENIK
dan SEPSIS35,70
17.8 ANTIHIPERLIPIDEMIA 35.70
18 OBAT TOPIKAL untuk KULIT 36,71
18.1 ANTIAKNE 36.71
18.2 ANTIBAKTERI 36.71
18.3 ANTIFUNGI 36,71
18.4 ANTIINFLAMASI dan ANTIPRURITIK 36,71
18.5ANTISKABIESdan
ANTIPEDIKULOSIS37.72
18.6 KAUSTIK 37,72
18.7 KERATOLITIK dan KERATOPLASTIK 37,72
18.8 LAIN-LAIN 37,72
19 LARUTAN DIALISIS PERITONEAL 37,72
166 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
NO KELAS TERAPI HALAMAN
20LARUTAN ELEKTROLIT, NUTRISI dan
LAIN-LAIN38,73
20.1 ORAL 38,73
20.2 PARENTERAL 38,73
20.3 LAIN-LAIN 38,73
21 OBATuntuk MATA 38,73
21.1 ANESTETIK LOKAL 39,73
21.2 ANTIMIKROBA 39,73
21.3 ANTIINFLAMASI 39,74
21.4 MIDRIATIK 39,74
21.5 MIOTIK dan ANTIGLAUKOMA 39,74
22 OKSITOSIK 40,74
23 PSIKOFARMAKA 40,74
23.1 ANTIANSIETAS dan ANTIINSOMNIA 40,74
23.2 ANTIDEPRESI 40,74
23.3 ANTIOBSESIKOMPULSI 41,75
23.4 ANTIPSIKOSIS 41,75
23.5OBAT untukADHD (attention deficithyperactivity disorder)
42,75
23.6 OBAT untuk GANGGUAN BIPOLAR 42.76
23.7OBAT untuk PROGRAM
KETERGANTUNGAN42,76
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 167
NO KELASTERAPI HALAMAN
24RELAKSAN OTOT PERIFER dan
PENGHAMBAT KOLINESTERASE42,76
24.1PENGHAMBATdan PEMACU
TRANSMISINEUROMUSKULER42,76
24.2 OBAT untuk MIASTENIA GRAVIS 42,76
25 OBAT untuk SALURAN CERNA 43,76
25.1 ANTASlDAdanANTIULKUS 43,76
25.2 ANTIEMETIK 43,77
25.3 ANTIHEMOROID 44,77
25.4 ANTISPASMODIK 44,77
25.5 OBAT untuk DIARE 44,77
25.6 KATARTIK 45,78
25.7 OBAT untuk ANTIINFLAMASI 45,78
26 OBAT untuk SALURAN NAPAS 45,78
26.1 ANTIASMA 45,78
26.2 ANTITUSIF 46,79
26.3 EKSPEKTORAN 46,79
26.4OBAT untuk PENYAKIT PARU
OBSTRUKSIKRONIS46,79
27OBATyang MEMPENGARUHISISTEMIMUN
47,79
168 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
NO KELAS TERAPI HALAMAN
27.1 SERUM dan IMUNOGLOBULIN 47.79
27.2 VAKSIN 48.80
28OBAT untuk TELINGA, HIDUNG dan
TENGGOROKAN48.81
m,29 VITAMIN dan MINERAL 49. 81
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 169
LAMPIRAN IX
INDEKS NAMA OBAT
INDEKS NAMA OBAT
A.B.U.I, 47. 80
A.B.U.II, 47. 80
A.D.S. 47. 80
A.T.S. 47. 80
adrenalin. 8. 28. 35. 46. 52.65, 78
air untuk injeksi. 38. 73
albendazol. 10. 53
aiopurinol. 6. 51
amfoterisin B. 17. 39
aminofiiln. 45. 78
amiodaron. 32
amitrlptllln. 40. 74
amiodipln. 33. 69
amoksisllin, 11. 54
ampisllin. 11. 54
anastrozol. 20
antasida. 43. 76
artemether. 18. 60
artesunat, 18. 60
articulating paper, 28. 66
asam asetilsalisilat. 34.70
asam askorbat. 49. 81
asam folat. 24. 49, 62. 82
asam retinoat. 36. 71
asam salisilat. 36. 37. 72
asetazolamid. 39
asetosal. 34. 70
asiklovir. 18. 60
asparaginase. 21
atapulgit. 44. 77
atenolol. 32. 33. 68, 69
atrakurium. 42
atropln. 7. 8. 39. 44. 51, 52.77
azatloprin. 20
bahan tumpatan sementara.28, 65
barium sulfat. 25
bedak salisil, 37. 72
benzatin benzil penisilin, 11.55
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 171
benzerazid, 23
betametason, 36, 39, 71, 74
bisakodil, 45, 78
bleomisin, 21
budesonid, 45
bupivakain, 6
bupivakain heavy, 7
busulfan, 21
CHKM, 27, 64
coal tar, 37, 72
dialisa peritoneal, 37
diazepam, 8, 9, 40, 51, 52,74
dletiikarbamazin, 10, 54
difenhldramin, 8, 52
digoksin, 32, 34, 69, 70
diltiazem, 32, 33, 69
dimenhidrinat, 43, 77
dobutamin, 35
doksisiklin, 12, 18, 55, 60
doksorubisin, 21
domperldon, 43, 77
dopamin, 35
dosetaksel, 21
dakarbazin, 21
daktlnomisin, 21
dapson, 14, 57
dauncrubisln, 21
deferoksamin mesllat, 24
deksametason, 8, 20, 31, 45,52, 68, 78
depo medroksi progesteronasetat, 30
desmopresin, 29
efavirens, 19
epinefrin, 8, 28, 35, 46, 52,65, 78
ergokaisiferoi, 49, 81
ergotamin, 20, 61
eritromosin, 13, 56
estrogen terkonjugasi, 30
etanol 70%, 26, 64
etil klorida, 7, 28, 51, 66
172 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
etinilestradiol, 30, 31, 67
etoposid, 21
eugenol, 27, 64
furosemid, 29, 34, 66, 70
faktor VIII, 25
faktor IX kompleks, 25
fenltoln, 9, 53
fenobarbltal, 9, 53
fenofibrat, 35, 70
fenoksimetil penisilin, 11, 55
fentanil, 5
ferro femorat, 49, 82
ferro glukonat, 49, 82
ferro sulfat, 24. 49. 62, 82
fitomenadion, 24, 62
flufenazin, 41, 75
flukonazol, 17
fluoksetin, 40, 74
fluor, 28, 65
fluoresein, 26, 63
fluorourasil, 22
formokresol, 27, 64
fraksi protein plasma, 25
gadodiamid, 26
garam oralit, 38, 44, 73, 77
gemfibrozll, 35
gentamisin, 13, 39
glass ionomer ART, 28, 65
gllbenklamid, 29, 66
gllpizid, 30, 67
gliseril trinitrat, 32, 69
gliserin, 45, 78
griseofulvin, micronized, 17,59
gutta percha dan paperpoints, 27, 64
haloperidol, 41, 75
halotan, 7
hemodialisa, 37
heparln, Na, 24
hidrogen peroksida, 26, 48,64, 81
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 173
hidroklorotiazid, 29, 33, 66,
69
hidrokortison, 32, 37, 68, 72
hidroksi urea, 22
hidroksiklorokuin, 20
hiosin butilbromid, 44, 77
human tetanus
immunoglobulin, 47, 79
hydroxyl ethyl starch, 25
isosorbid dinitrat, 32, 35, 69,
70
ibuprofen, 6, 50
ifosfamid, 22
indakaterol maleat, 46
insulin intermediate, 30
insulin regular, 30
ioheksol, 26
iopamidol, 26
ipratropium bromida, 46, 47,79
isofluran, 7
isoniazid, 14, 15, 16,17, 57,58, 59
K
kafein, 20,61
kalamin, 37, 72
kalium klorida, 38
kalk, 49, 82
kalsium folinat, 23
kalsium glukonat, 8, 49, 81
kalsium hidroksida, 27, 64
kalsium hipoklorit, 27, 64
kalsium karbonat, 49, 81
kalsium laktat, 49, 82
kaptopril, 33,35, 69, 70
karbamazepin, 9, 53
karbogliserin, 48, 81
karbon aktif, 9, 52
karvedilol, 35
ketamin, 7, 51
174 Daftar Obat Esensial Naslonal 2015
ketokonazol, 17, 36, 59, 71
ketoprofen, 6
klofazimin, 14, 57
klorheksidin, 26, 27, 64, 65
klorpromazin, 41, 43, 75, 77
klomifen sitrat, 31
klomipramin, 41
klonidin, 33
klorambusil, 22
kloramfenikol, 12, 36, 39,55, 73
klorfeniramin, 8, 52
klorfenol kamfer mentol, 27,64
klorpromazin, 41, 43, 75, 77
klozapin, 41
kodein, 5,46, 50, 79
kolkisin, 6, 51
kombinasi (anak): Paduandalam bentuk dosis tetap(KDT/FDC), rifampisin,isoniazid, pirazinamid, 15,16,17, 58, 59
kombinasi (anak): Paduandalam bentuk dosis tetap(KDT/FDC), rifampisin,isoniazid, 15,16,17, 58, 59
kombinasi (anak): Paduandalam bentuk kombipak,rifampisin, isoniazid,pirazinamid, 15,16,17, 58,59
kombinasi (anak): Paduandalam bentuk kombipak,rifampisin, isoniazid, 15,16,17,58,59
kombinasi (dewasa): Paduandalam bentuk dosis tetap(KDT/FDC), rifampisin,isoniazid, pirazinamid,etambutol, 14,15, 57, 58
kombinasi (dewasa): Paduandalam bentuk dosis tetap(KDT/FDC), rifampisin,isoniazid, 14,15, 57, 58
kombinasi (dewasa): Paduandalam bentuk kombipak,rifampisin, isoniazid,pirazinamid, etambutol, 14,15, 57, 58
kombinasi (dewasa): Paduandalam bentuk kombipak,rifampisin, isoniazid,etambutol, 14,15, 57, 58
kombinasi: dihidro artemisin,
piperakuin, 18, 60
kombinasi: zidovudin,
lamivudin, 19
^ Daftar Obat Esensial Nasional 2015 175
kombinasi FDC (anak):zidovudin, lamivudin,
nevirapin, 19
kombinasi: ergotamin, kafein,20, 61
kombinasi: ferro sulfat, asam
folat, 49, 82
kombinasi: ferro sulfat, ferro
fumarat, ferro glukonat, asamfolat, 49,82
kombinasi: ipratropiumbromida, salbutamol, 47, 79
kombinasi: levonorgestrel,etinilestradiol, 31,67
kombinasi: lopinavir, ritonavir(LPV/r), 19
kombinasi anestetik lokal
gigi: lidokain HCI, epinefrin,28, 65
kombinasi antifungi: asambenzoat,asam salisilat, 36, 71
kombinasi antihemoroid:
bismut subgalat,heksaklorofen, lidokain, sengoksida, 44, 77
kombinasi antiparkinson:benserazid, levodopa, 23
kombinasi kotrimoksazol:
sulfametoksazol dan
trimetoprim, 12, 55
kombinasi kotrimoksazol
(dewasa) sulfametoksazoldan trimetoprim, 12, 56
kombinasi kotrimoksazol forte
(dewasa) sulfametoksazoldan trimetoprim, 13, 56
komposit resin, 28, 65
kuinin, 18, 60
laktulosa, 45, 78
lamivudin, 19
larutan mengandung asamamino, 38
larutan mengandungelektrolit, 38, 73
larutan mengandungkarbohidrat, 38, 73
larutan mengandungkarbohidrat + elektrolit, 38
larutan mengandung lipid, 38
leukovorin, Ca, 23
levodopa, 23
levonorgestrel, 31, 67
levotiroksin, 31
lidokain, 7, 28, 33. 44, 48, 51,65, 66, 81
176 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
lisinopril, 34
litium karbonat, 42
lapinavir, 19
loratadin, 8, 52
lorazepam, 40
lugol, 31, 68
metronidazol, 13,17, 56, 59
midazolam, 8
mikonazol, 36, 71
mometason furoat, 37, 72
morfin, 5
M
magnesium sulfat, 9, 52, 53
manitol, 29, 38
mebendazol, 10, 54
medroksi progesteron asetat,30, 31,68
melfalan, 22
merkaptopurin, 22
mesna, 23
metadon, 42
metformin, 30, 67
metildopa, 34
metilergometrin, 40, 74
metilfenidat, 42
metilprednisolon, 20, 32,46,68, 78
metoklopramid, 43, 77
metotreksat, 21,22
n-asetil sistein, 46, 79
nalokson, 8
natrium aminohipurat, 26
natrium bikarbonat, 8, 38,
52, 73
natrium diklofenak, 6, 50
natrium hipoklorit, 27, 65
natrium tiosulfat, 8, 52
neostigmin, 42
nevirapin, 19
nifedipin, 34, 70
nikardipin, 34
nistatin, 17, 27, 36, 59, 65, 71
nitrogen oksida, 7
norepinefrin, 35
noretisteron, 30
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 177
oksigen, 7, 51
oksimetazolin, 48, 81
oksitosin, 40, 74
omeprazol, 43, 76
ondansetron, 44
paklitaksel, 22
paraformaldehid. 27, 64
parasetamol, 6, 50
pasta devitalisasi (nonarsen), 29, 66
pasta pengisi saluran akar,27, 65
pengganti plasma golongangelatin, 25
penisilin V, 11, 55
perak nitrat, 37, 72
perak sulfadiazin, 36, 71
permetrin, 37, 72
petidin, 5, 50
pilokarpin, 39
piridoksin, 49, 82
piridostigmin, 43
podofilin, 37
povidon lodin, 26, 64
pirantel pamoat, 10, 54
prazikuantel, 10, 54
prednison, 32, 68
primakuin, 18, 60
prokain benzilpenisilin, 11, 55
propiltiourasil, 31, 68
propofol, 7
propranolol, 33, 69
protamin sulfat, 9, 24
ranitidin, 43, 76
retinol, 49, 82
rlfampisin, 14,15,16, 17, 57,58, 59
risperidon, 41
retanovir, 19
rokuronium, 42
178 Daftar Obat Esensial Nasional 2015
salbutamol, 46, 79
salep 2-4, 37, 72
sefadroksil, 11
sefazolin, 11
sefiksim, 12
seftriakson, 12
serum anti bisa ular, 47, 80
serum antidifteri, 47, 80
serum antirabies, 47, 80
serum antitetanus, 47, 80
setirizin, 8, 52
sianokobalamin, 24, 62
siklofosfamid, 22
siklosporin, 21
simvastatin, 35, 71
siprofloksasin, 13, 39, 56
sisplatin, 23
sitarabin, 23
spironolakton, 29, 66
stavudin, 19
streptokinase, 34
streptomisin, 14, 57
sufentanil, 6
sulfametoksazol, 12,13, 55,56
sulfasalazin, 45
surgical ginggival pack, 29,66
tamoksifen, 20
terbutalin, 46
testosteron, 30
tetanus adsorbed toxoid, 48,
81
tetrakain, 39, 73
tetrasiklin, 12, 55
tiamin, 49, 82
timolol, 40
tiopental, 7
triheksifenidil, 23
trimetoprim, 12, 55, 56
tuberkulin protein purifiedderivative, 26, 63
urea, 37, 72
Daftar Obat Esensial Nasional 2015 179
vitamin K1, 24, 62
vaksin BCG, 48, 80
vaksin campak, 48, 80
vaksin jerap difteri tetanus,48, 80
vaksin jerap tetanus (tetanusadsoited toxoid), 48, 81
vaksin kombinasi DPT-
hepatitis B, 48, 81
vaksin polio, 48, 81
vaksin rabies, untuk manusia,48, 81
valproat, 10, 42, 53, 76
valsartan, 34
vankomisin, 13
vasopresin, 29
verapamil, 33
vinblastin, 23
vinkristin, 23
vitamin A, 49, 82
vitamin B1, 49, 82
vitamin B12, 24, 62
vitamin C, 49, 81
vitamin D2, 49, 81
W
warfarin, 24
zidovudin, 19
zinc, 44, 78
180 Daftar Obat Esensial Nasional 2015