kata pengantar - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/bbuskp full.pdf ·...

61
Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkah limpahan rahmat dan karunia-Nya, Rencana Startegis (Renstra) Balai Besar uji Standar Karantina Pertanian (BBUSKP) Tahun 2015-2019 yang akan digunakan sebagai pedoman dan arahan pelaksanaan kegiatan BBUSKP dapat tersusun dengan baik. Renstra BBUSKP Tahun 2015-2019 disusun sebagai kewajiban bagi instansi pemerintah dalam bidang akuntabilitas kinerja. Renstra ini diharapkan berperan dalam membangun komunikasi antara BBUSKP dengan pemberi kewenangannya, dengan UPT Karantina Pertanian dan instansi terkait lainnya, serta dengan masyarakat umum. Sesuai dengan arahan Kementerian Pertanian dan Badan Karantina Pertanian, Renstra BBUSKP Tahun 2015-2019 disusun mengikuti langkah- langkah yang telah ditetapkan, sehingga memiliki keterkaitan yang lebih memadai dalam hubungannya dengan strategi Kementerian Pertanian dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN III 2015-2019) serta Rencana Strategis Badan Karantina Pertanian 2015-2019. Melalui Renstra ini, kami mengharapkan instansi terkait dan publik pada umumnya dapat memahami peran dan fungsi serta tanggung jawab BBUSKP di bidang penyelenggaraan laboratorium Karantina Hewan, Karantina Tumbuhan, dan Keamanan Hayati (Hewani dan Nabati). Kami telah berupaya mengidentifikasi aspek-aspek strategis internal maupun eksternal dalam peran dan fungsi tersebut sehingga Renstra BBUSKP Tahun 2015-2019 ini diharapkan sesuai dengan arah kebijakan pembangunan pertanian dan pelaksanaan tugas sedan fungsi lama kurun waktu tersebut yang dapat memberikan hasil sesuai harapan serta sejalan dengan visi BBUSKP, “Menjadi Pusat Standar dan Rujukan Pengujian Laboratorium Kesehatan Pangan Tahun 2019”. Renstra BBUSKP akan terus disempurnakan mengikuti perkembangan lingkungan strategis, kami mengharapkan dapat menerima masukan dari berbagai pihak untuk perbaikan dan penyempurnaan Renstra ini. Jakarta, Januari 2015 Kepala, Dr. drh. Syafril Daulay NIP. 19581019 198303 1 001

Upload: vuongkhue

Post on 06-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkah limpahan

rahmat dan karunia-Nya, Rencana Startegis (Renstra) Balai Besar uji

Standar Karantina Pertanian (BBUSKP) Tahun 2015-2019 yang akan

digunakan sebagai pedoman dan arahan pelaksanaan kegiatan BBUSKP

dapat tersusun dengan baik.

Renstra BBUSKP Tahun 2015-2019 disusun sebagai kewajiban bagi instansi

pemerintah dalam bidang akuntabilitas kinerja. Renstra ini diharapkan

berperan dalam membangun komunikasi antara BBUSKP dengan pemberi

kewenangannya, dengan UPT Karantina Pertanian dan instansi terkait

lainnya, serta dengan masyarakat umum.

Sesuai dengan arahan Kementerian Pertanian dan Badan Karantina

Pertanian, Renstra BBUSKP Tahun 2015-2019 disusun mengikuti langkah-

langkah yang telah ditetapkan, sehingga memiliki keterkaitan yang lebih

memadai dalam hubungannya dengan strategi Kementerian Pertanian dan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN III 2015-2019)

serta Rencana Strategis Badan Karantina Pertanian 2015-2019.

Melalui Renstra ini, kami mengharapkan instansi terkait dan publik pada

umumnya dapat memahami peran dan fungsi serta tanggung jawab

BBUSKP di bidang penyelenggaraan laboratorium Karantina Hewan,

Karantina Tumbuhan, dan Keamanan Hayati (Hewani dan Nabati). Kami

telah berupaya mengidentifikasi aspek-aspek strategis internal maupun

eksternal dalam peran dan fungsi tersebut sehingga Renstra BBUSKP

Tahun 2015-2019 ini diharapkan sesuai dengan arah kebijakan

pembangunan pertanian dan pelaksanaan tugas sedan fungsi lama kurun

waktu tersebut yang dapat memberikan hasil sesuai harapan serta sejalan

dengan visi BBUSKP, “Menjadi Pusat Standar dan Rujukan Pengujian

Laboratorium Kesehatan Pangan Tahun 2019”.

Renstra BBUSKP akan terus disempurnakan mengikuti perkembangan

lingkungan strategis, kami mengharapkan dapat menerima masukan dari

berbagai pihak untuk perbaikan dan penyempurnaan Renstra ini.

Jakarta, Januari 2015

Kepala,

Dr. drh. Syafril Daulay

NIP. 19581019 198303 1 001

Page 2: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page ii

DAFTAR ISI

hal

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1

1.2. Kondisi Umum 3

1.2.1. Sumberdaya 3 1.2.2. Sarana dan Prasarana 3 1.2.3. Pelayanan 4

1.3. Kompetensi BBUSKP

1.3.1. Peningkatan Ruang Lingkup Akreditasi Laboratorium 9

1.3.2. Partisipasi Laboratorium BBUSKP pada Program Uji Banding 16

1.3.3. Partisipasi Laboratorium BBUSKP pada Program Uji Profisiensi 17

1.4. Potensi dan Permasalahan 1.4.1. Potensi BBUSKP 18

1.4.2. Lingkungan Internal, Kekuatan dan Kelemahan 19 1.4.3. Permasalahan 21 1.4.4. Tantangan Peran dan Fungsi BBUSKP 2015-2019 25

1.4.5. Faktor Kunci Keberhasilan 29

BAB II. VISI, MISI, DAN TUJUAN

2.1. Visi Dan Motto 31

1.4.6. Visi BBUSKP 32 1.4.7. Motto BBUSKP 32

2.2. Misi, Maklumat Layanan dan Kode Etik Layanan BBUSKP 32 1.4.8. Misi BBUSKP 32 1.4.9. Maklumat Layanan BBUSKP 33

1.4.10. Kode Etik Layanan BBUSKP 33

2.3. Tujuan dan Sasaran Strategis BBUSKP 34 1.4.11. Tujuan 34 1.4.12. Sasaran Strategis 34

BAB III. ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN 37

Page 3: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page iii

3.1. Arah Kebijakan Dan Strategi 37

3.1.1. Arah Kebijakan dan Strategi Badan Karantina Pertanian 37 3.1.2. Arah Kebijakan dan Strategi BBUSKP 37

3.2. Kerangka Regulasi BBUSKP 39

3.3. Kerangka Kelembagaan 41 3.3.1. Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Umum 42

3.3.2. Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Pelayanan Pengujian; 43 3.3.3. Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Pengendalian Mutu

Laboratorium; 44

3.3.4. Tugas Pokok dan Fungsi Kelompok Jabatan Fungsional 45

BAB IV. TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 46

4.1. Target Kinerja 46 4.1.1. Pengembangan Teknik dan Metode Pengujian 49

Laboratorium

4.1.2. Reakreditasi dan Penambahan Ruang Lingkup 50 Akreditasi BBUSKP

4.1.3. Frekuensi Penyelenggaraan Uji Profisiensi Mandiri 52 Provider Sampel Uji

4.1.4. Jumlah Pemenuhan Persiapan Persyaratan Akreditasi/ 56

Penambahan Ruang Lingkup Akreditasi UPT 4.1.5. Peningkatan waktu penyelesaian layanan pemeriksaan 57

dan pengujian

4.2. Kerangka Anggaran 54

BAB V. PENUTUP 55

Page 4: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 1

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tuntutan masyarakat global terhadap perkembangan dinamis daripada

masyarakat lingkungan ASEAN khususnya masyarakat Ekonomi ASEAN

(MEA) dan Internasional yang terus bergulir perlu dilakukan antisipasi

kegiatan yang bersifat pro aktif dengan melakukan perubahan-

perubahan yang relevan dan memicu peningkatan kinerja organisasi.

Masyarakat Ekonomi ASEAN-2015 (MEA) terdiri dari politik dan

keamanan, ekonomi serta sosial budaya. Pilar ekonomi merupakan

pilar yang perlu diprioritaskan karena berdampak secara langsung

terhadap keberlangsungan dan daya saing perdagangan produk

pertanian Indonesia. Pilar ekonomi ini memiliki 4 (empat) target

strategis, yaitu: Adanya pasar tunggal dan basis produksi; Menuju

kawasan berdaya saing tinggi; Pembangunan ekonomi merata; dan

Integrasi ASEAN ke dalam ekonomi global. Untuk pilar ekonomi ini

target peningkatan daya saing harus mendapatkan prioritas utama

dalam langkah dan upaya tindak lanjut ke depan. Daya saing tidak saja

untuk komoditas atau produk, tetapi juga dalam aspek manajemen dan

organisasi serta pengembangan inovasi dan teknologi.

Terkait dengan Sembilan Agenda Pembangunan Prioritas (NAWA CITA),

keberadaan tugas, fungsi, dan peran Balai Besar Uji Standar Karantina

Pertanian (BBUSKP) memiliki keterkaitan erat dengan butir ke-6 dari

program Nawa Cita yaitu “peningkatan produktivitas rakyat dan daya

saing di pasar internasional”. Keberadaan BBUSKP mendorong dan

menunjang pemberian jaminan kualitas benih unggul melalui jaminan

kesehatan benih dan produk pangan Indonesia. Kualitas benih unggul

dan produk pangan sehat pada kegiatan ekspor dan impor berkontribusi

positif dalam mendukung dan mewujudkan visi kepemimpinan nasional

pada program swasembada pangan nasional.

Satu satunya faktor yang didefinisikan sebagai hambatan teknis adalah

keberadaan/status penyakit, yang berdasarkan ketentuan internasional

berkaitan dengan prevalensi hama dan penyakit serta organisme

pengganggu tumbuhan di suatu area/kawasan, sistem surveilans yang

dimiliki dan dilaksanakan, dan sistem pengendalian yang dibangun.

Keberlanjutan perekonomian yang ditunjang oleh komoditas pertanian,

dan kontribusinya pada perdagangan, serta pasar internasional

ditentukan oleh beberapa faktor, yakni: kualitas dan kontinuitas

komoditas pertanian yang didukung oleh informasi tata kelola produksi

Page 5: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 2

yang baik (GAP/GFP/SOP); kemampuan promosi dan negosiasi

internasional dengan prinsip saling menguntungkan; dan keberadaan

dan status penyakit.

Tuntutan terhadap pengujian standar dan rujukan laboratorium

kesehatan pangan nasional maka penyempurnaan penyelenggaraan

laboratorium sudah menjadi suatu keharusan mengakomodasikan

perubahan paradigma situasi dinamis lingkungan nasional dan

internasional. Penyempurnaan penyelenggaraan Laboratorium mampu

menjawab tuntutan masyarakat global dan menyelaraskan dengan

kebijakan nasional melalui jaminan ketersediaan benih unggul dan

produk pangan sehat hasil pengujian laboratorium

Menyikapi hal tersebut di atas, BBUSKP sudah perlu menyatakan diri

sebagai organisasi yang siap menghadapi tantangan MEA maupun

global. BBUSKP yang core businessnya sebagai penyelenggaraan

pengujian laboratorium pada tahun 2015 sudah menunjukan

kinerjanya sebagai laboratorium terpercaya dengan ditetapkannya

sebagai penyelenggara uji profisiensi mandiri dan terintegrasi pada

tahun 2010-2015 dari komite akreditasi nasional (KAN).

Oleh karena itu, perlu dilakukan penyempurnaan dan peningkatan

sistem manajemen mutu secara terus menerus dan konsisten serta

pengembangannya yang selalu mengacu pada Undang-Undang Nomor

25 tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012

Tentang Standar Pelayanan Publik serta mengharmonisasikan dengan

International Standard Operating Procedure (SNI ISO 17025:2008, SNI

ISO 9001:2008, ISO 17043:2010).

Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan

laboratorium sudah harus diwujudkan melalui keikut sertaan forum

pertemuan internasional dalam bentuk seminar dan workshop serta

fora penyelenggaraan uji profisiensi internasional.

Standar acuan dalam metode pengujian yang telah dikeluarkan oleh

lembaga internasional baik untuk penyakit hewan maupun organisme

pengganggu tumbuhan pada benih tetap perlu di ikuti berikut dengan

perubahan dan perkembangannya. Metode pengujian yang dikeluarkan

di tingkat internasional antara lain International Seed Testing

Association (ISTA) untuk pengujian kesehatan benih tumbuhan; dan

untuk penyakit hewan, metode pengujiannya dikeluarkan oleh Office

International de Epizootis/World of Animal Health (OIE/Badan Kesehatan

Hewan Dunia) serta keamanan pangan untuk logam berat dan cairan

pestisida yang masih relevan dan dibutuhkan acuan standar

implementasinya terpelihara konsistensinya.

Page 6: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 3

Keberhasilan dalam penyempurnaan dan peningkatan peran dan fungsi

BBUSKP, tidak terlepas dari program penyediaan sumberdaya:

ketersediaan anggaran, sumber daya manusia yang kompeten, sarana

dan prasarana yang lengkap. Penyelenggaraan tata kelola pemerintahan

yang baik (good governance) dan bersih (clean governance) di bidang

perkarantinaan hewan dan tumbuhan perlu terus dipelihara dan

ditingkatkan guna mewujudkan pencapaian sasaran strategis Balai

Besar Uji Standar Karantina Pertanian (BBUSKP).

Keberadaan peran dan fungsi BBUSKP berkontribusi dalam

memberikan jaminan ketersediaan benih unggul dan produk pangan

sehat hasil pengujian laboratorium serta memberikan dampak terhadap

peningkatan kualitas lingkungan maupun produksi pertanian, dan

diterima di pasar domestik maupun internasional yang berkorelasi

positif dengan peningkatan daya saing bangsa.

1.2. Kondisi Umum

1.2.1. Sumberdaya

Jumlah pegawai BBUSKP per 31 Desember 2015 sebanyak 85

orang, sedangkan jumlah tenaga harian lepas sebanyak 4 orang,

sehingga jumlah keseluruhan pegawai adalah 89 orang.

Selanjutnya berdasarkan kualifikasi jabatan struktural, fungsional

dan tenaga administrasi, komposisi pegawai BBUSKP terbagi

menjadi pejabat struktural, terdiri dari 1 (satu) eselon IIB, 3 (tiga)

eselon IIIB, 7 (tujuh) eselon IVA, dan pejabat fungsional, terdiri dari

21 POPT Ahli, 4 (empat) POPT Terampil, 9 (sembilan) Medik

Veteriner, 7 (tujuh) Paramedik Veteriner, 1 (satu) PMHP, 4 (empat)

PMHP Ahli, 2 (dua) PMHP Pelaksana serta 26 tenaga administrasi.

Komposisi pegawai BBUSKP berdasarkan golongan terdiri dari

golongan IV sebanyak 15 orang, golongan III sebanyak 86 orang,

golongan II sebanyak 32 orang , dan golongan I sebanyak 1 orang.

Jumlah dan komposisi pegawai BBUSKP Tahun 2015 ditampilkan

dalam bentuk Daftar Nominatif.

1.2.2. Sarana dan Prasarana

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, BBUSKP

memiliki dan menggunakan barang-barang milik negara atau

inventaris. Secara garis besar barang-barang yang dikategorikan

sebagai Barang Milik Negara (BMN) di BBUSKP terbagi menjadi 2

(dua) kelompok besar yaitu barang tidak bergerak seperti tanah,

gedung kantor, gedung laboratorium (karantina tumbuhan,

karantina hewan, keamanan hayati) dan dormitori. Selain gedung

Page 7: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 4

laboratorium, terdapat juga fasilitas klinik kesehatan, klinik

kesehatan hewan, instalasi hewan coba Mushollah, gedung arsip,

kantin dan wisma pegawai. Barang bergerak seperti kendaraan

dinas, meubelair, alat-alat laboratorium, AC dan lain-lain. Sampai

dengan tahun 2015 pengadaan BMN yang telah dilaksanakan

berupa rehabilitasi gedung untuk laboratorium karantina

tumbuhan, pengadaan AC Split Laboratorium Karantina

Tumbuhan, pengadaan springkle laboratorium karantina

tumbuhan, pengadaan meubeler lab.KT, Pengadaan pengolah data.

Laboratorium Karantina tumbuhan dilengkapi dengan peralatan

utama dan peralatan penunjang yang digunakan pada saat

pengujian berlangsung, Terdapat 7 (tujuh) ruang laboratorium

yaitu ruang virus, bakteri, cendawan, gulma, Serangga, Nematoda

dan Biologi molekuler. Selain ruang utama laboratorium karantina

tumbuhan juga dilengkapi dengan ruang penunjang antara lain

ruang sterilisasi, bahan, alat, penyimpanan sampel, koleksi dan

ruang staf. Pada tahun 2015 gedung laboratorium karantina

tumbuhan sedang direnovasi dan akan dilanjutkan

penyempurnaannya pada tahun 2016.

Sementara Laboratorium Karantina Hewani, ruang pengujiannya

terdiri dari ruang Viral, Bakterial, mikal, parasital, pathologi,

Biologi molekuler, Laboratorium biosafety level 2, Laboratorium

biosafety level 3, laboratorium mikrobiologi pangan yang digunakan

bersama sama dengan laboratorium keamanan hayati (nabati dan

hewani). Selain ruang pengujian terdapat juga ruang penunjang

antara lain sterilisasi, bahan, alat, penyimpanan sampel, koleksi,

kandang hewan dan ruang staf. Untuk laboratorium keamanan

hayati terdiri dari ruang LC MS MS, GC-MS, AAS dan ruang

preparasi. Dilengkapi juga dengan peralatan yang canggih seperti

real time PCR, Sequencing , mikroskop 3D (tiga dimensi), LC-MS

MS, GC-MS dan AAS serta peralatan lainnya yang mendukung

pelaksanaan pengujian.

1.2.3. Pelayanan

Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian melayani pengujian

uji standar dan uji rujukan pada laboratorium karantina Hewan,

karantina tumbuhan dan laboratorium keamanan Hayati hewani

serta nabati dari unit pelaksana teknis lingkup Badan Karantina

Pertanian sesuai dengan peraturan mentri pertanian Nomor :

43/Permentan/OT.140/9/2006. Tidak hanya itu, Balai Besar Uji

Standar Karantina Pertanian juga malaksanakan pelayanan uji

konfirmasi terhadap hasil pemantauan hama penyakit hewan

Page 8: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 5

(HPH)/hama penyakit hewan karantina (HPHK), organisme

penganggu tumbuhan (OPT)/organisme pengganggu tumbuhan

karantina (OPTK) yang dilaksanakan di seluruh unit pelaksana

teknis lingkup Badan Karantina Pertanian.

Selama tahun 2010-2014, Balai Besar Uji Standar Karantina

Pertanian telah melakukan pelayanan pengujian terhadap 21.201

sampel yang berasal dari 2.423 permohonan pengujian. Adapun

rincian pelaksanaan pelayanan pengujian pada setiap tahunnnya

adalah sebagai Berikut:

Tabel 1. Pelaksanaan Pelayanan Pengujian BBUSKP

No. Tahun Jumlah

Sampel

Frekuensi

Permohonan

Laboratorium

1. 2010 6.307 400 KH/KT

2. 2011 1.527 164 KH/KT

3. 2012 3.681 242 KH/KT

4. 2013 4.745 430 KH/KT/Kehati

5. 2014 2.092 454 KH/KT/Kehati

6. 2015 2849 733 KH/KT/Kehati

Total 21.201 2.423

Sampai dengan tahun 2015, masih terdapat beberapa laboratorium

unit pelaksana teknis Karantina Pertanian yang masih mengajukan

permohonan uji rujukan ke laboratorium BBUSKP, yang belum

melakukan uji pendahuluan (screening test) di laboratorium UPT

terlebih dahulu akibat keterbatasan kompetensinya. Kondisi seperti

ini sudah berkurang dibandingkan tahun tahun sebelumnya.

Meningkatnya kompetensi beberapa UPT dalam melaksanakan

pengujian, memberikan dampak pada berkurangnya jumlah

permohonan uji rujukan dari UPT KP di BBUSKP. Kondisi tersebut

dipercepat dengan adanya komitmen kepala UPT dengan Kepala

Badan Karantina Pertanian untuk mendapatkan status Akreditasi

laboratoriumnya. Permintaan pengujian sebagian besar dilakukan

untuk uji rujukan dengan melampirkan hasil uji pendahuluannya

yang merupakan pelaksanaan pengujian dengan metode uji yang

lebih sederhana dari metode uji yang diminta. Uji rujukan ini juga

dapat dilakukan berkaitan dengan kompetensi kondisi

laboratorium UPT KP yang saat ini baru sampai taraf untuk

pengujian dibawah dari yang telah diklasifikasikan oleh BBUSKP.

(Catatan: Klasifikasi yang dibuat BBUSKP terhadap laboratorium

UPT berkaitan untuk memudahkan BBUSKP memberikan materi

Page 9: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 6

dan praktikum metode uji pada kegiatan bimbingan teknis

pengujian).

Terkait pelayanan pengujian yang dilaksanakan sesuai dengan

ruang lingkup akreditasi, pada tahun 2015 di laboratorium

karantina hewan terdapat aktifitas pengujian sesuai ruang lingkup

yang sudah terakreditasi antara lain seperti pada tabel berikut :

Tabel 2. Aktivitas Pengujian BBUSKP

No Jenis Sampel

Target Uji Metode Uji

Frekuensi Pengujian

Jumlah Sampel

1 Bahan Asal Hewan

Cemaran Mikrobiologi

188 188

Total

mikroba

TPC

Coliform MPN 182 182

E-Coli MPN 211 211

Salmonella sp

Kultur 216 216

S.Aereus Kultur 196 196

2 Swab Ayam AI RT -

PCR

11 1

3 Serum Ayam Ab AI HA- HI 54 3

4 Serum Anjing Ab Rabies Elisa 21 4

5 Serum Sapi Ag BVD Elisa - -

Pada tabel diatas dapat terlihat bahwa sampel serum sapi untuk

untuk mendeteksi antigen Bovine Diarrhea dengan metode Elisa

belum ada permintaan pengujiannya. Sementara metode pengujian

lainnya sudah dilaksanakan.

Laboratorium Karantina tumbuhan juga sudah memiliki ruang

lingkup pengujian yang sudah terakeditasi. Adapun jenis

pelayanan pengujian yang masuk ke dalam ruang lingkup

akreditasi pada tahun 2015 dengan jumlah sampelnya adalah

sebagai berikut:

Page 10: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 7

Tabel 3. Kompetensi Pengujian Laboratorium Karantina

Tumbuhan BBUSKP

KOMPETENSI PENGUJIAN LABORATORIUM KARANTINA TUMBUHAN

Jenis Pengujian Jenis

Sampel

Metode

Pengujian

Jumlah

Sampel

Frekuensi

Pengujian

Cendawan

Helminthosporium solani

Umbi kentang

Kertas Saring 3 2

Tilletia indica Biji

Gandum

Washing tes 7 4

Serangga

Spesimen lalat buah

1. Bactrocera albistrigata

(Meijere)

Spesimen

serangga

Pengamatan

langsung

3 1

2. Bactrocera

carambolae (Drew &

Hancock)

Spesimen

serangga

Pengamatan

langsung

11 4

3. Bactrocera caudata (Fabricius)

Spesimen serangga

Pengamatan langsung

1 1

4. Bactrocera

cucurbitae

(Coquillett)

Spesimen

serangga

Pengamatan

langsung

5 2

5. Bactrocera papayae (Drew & Hancock)

Spesimen serangga

Pengamatan langsung

7 1

6. Bactrocera

umbrosus (Fabricius)

Spesimen

serangga

Pengamatan

langsung

2 1

7. Bactrocera tau

(Walker)

Spesimen

serangga

Pengamatan

langsung

Virus

1. Turnip Mosaic Virus

(TuMV)

Benih &

bag tnmn kubis -

kubisan

Uji DAS

ELISA

13 4

2. Maize Mosaic Virus

(MMV)

Benih &

bag tnmn

jagung

Uji DAS

ELISA

13 4

Bakteri

1. Pantoea stewartii Benih jagung ELISA

2. Clavibacter

michiganensis

subsp. sepedonicus

Umbi

kentang

Uji DAS

ELISA

3 2

3. Clavibacter

michiganensis subsp.

michiganensis

Benih tomat,

benih cabe

Uji DAS

ELISA

3 1

Page 11: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 8

P

a

d

a

tahun 2015, tidak terdapat permintaan pengujian untuk Bactrocera

tau, namun dari keseluruhan pengujian pada specimen Bactrocera

spp ditemukan spesimen positif B.albistrigata sebanyak 41, B.

carambolae sebanyak 196, B.caudata sebanyak 17, B.cucurbitae

sebanyak 7, B. papayae sebanyak 175, B.umbrosa sebanyak 13

dan B.tau sebanyak 1, yang termasuk ruang lingkup akreditasi.

Laboratorium bakteri selama tahun 2015 melakukan pengujian

cukup banyak untuk target Pantoea stewartii namun bukan pada

sampel benih jagung melainkan sampel bagian tanaman jagung.

Pada laboratorium gulma uji yang dilakukan adalah purity analysis

dengan hasil tidak ditemukan gulma apapun pada pengujian

tersebut.

Laboratorium keamanan hayati nabati sampai tahun 2015 telah

melakukan pengujian sampel dalam rangka pemberian pelayanan

pengujian terhadap sampel pangan segar asal tumbuhan (PSAT).

Jenis pengujian yang dilakukan meliputi : pengujian cemaran E.

Coli dan Salmonella sp., residu pestisida, residu mikotoksin, dan

logam berat (Pb dan Cd).

Nematoda:

1.Globodera rostochiensis

Akar tnmn

kentang &

tanah

Ekstraksi &

identifik sec

morfologi

7

7

Gulma

1. Deteksi Gulma

Biji-bijian

Purity

Analysis Tes

2. Echinochloa sp. Spesimen

gulma

Identifikasi

secara

morfologi

3. Ageratum conyzoides

Spesimen gulma

Identifikasi secara

morfologi

Biomolekuler :

Turnip Mosaic Virus

Benih dan

bagian

tanaman

kubis-kubisan

Reverse Transcryptase Polymerase Chain Reaction (RT-

PCR)

21

6

Lethal Yellowing

Phytoplasma

Benih

kelapa

sawit

PCR 3 3

Page 12: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 9

Sementara laboratorium keamanan hayati hewani dituntut untuk

membantu kelancaran arus ekspor salah satunya yaitu komoditi

sarang burung walet ke Republik Rakyat Cina karena berdasarkan

petunjuk teknis ekspor sarang burung walet ke RRC, BBUSKP

ditunjuk sebagai satu satunya laboratorium penguji residu kimia

seperti pemutih, nitrit, dan logam berat.

Selain melaksanakan pelayanan pengujian terhadap uji standar

dan uji rujukan, BBUSKP juga memberikan pelayanan uji

konfirmasi terhadap hasil pemantauan hama penyakit hewan

(HPH)/hama penyakit hewan karantina (HPHK), organisme

penganggu tumbuhan (OPT)/organisme pengganggu tumbuhan

karantina (OPTK), namun mekanisme pelayanan uji konfirmasi ini

yang terkait dengan kegiatan pemantauan UPT lingkup Barantan

saat ini masih belum optimal pelaksanaannya. Untuk itu ditahun

mendatang perlu ditindaklanjuti dengan penetapan mekanisme

yang lebih jelas untuk pelaksanaan uji konfirmasi tersebut.

Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya, laboratorium KH,

KT dan Kehati juga melaksanakan kegiatan koleksi standar untuk

OPT/OPTK, HPH/HPHK dan cemaran biologi dan kimia, yang

didalamnya dilakukan kegiatan pemeliharaan koleksi yang meliputi

kegiatan pembuatan koleksi terhadap sampel uji positif dari hasil

uji (intersepsi), perawatan koleksi, dan up-dating data koleksi.

Kegiatan koleksi yang dilakukan selama ini sifatnya masih untuk

kebutuhan internal BBUSKP, keberadaan koleksi tersebut belum

terintegrasi dengan UPT operasional lain maupun BARANTAN.

Diharapkan ditahun mendatang system koleksi yang terintegrasi

dapat segera dibangun, sehingga manfaat dari koleksi tersebut

dapat lebih ditingkatkan, tgerutama sebagai salah satu bahan

kajian/justifikasi ilmiah terhadap hasil pengujian yang dilakukan

dilaboratorium.

1.3. Kompetensi BBUSKP

1.3.1. Peningkatan Ruang Lingkup Akreditasi Laboratorium

Sebagai laboratorium yang terakreditasi, laboratorium BBUSKP

secara konsisten menerapkan sistem manajemen mutu (SMM) SNI

ISO/IEC 17025:2008 Tentang Persyaratan Umum Kompetensi

Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi. Periode masa

akreditasi laboratorium BBUSKP akan memasuki periode ke 3 (tiga)

setelah akan berakhirnya masa akreditasi periode ke 2 (dua)

BBUSKP pada 17 Oktober 2016.

Page 13: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 10

Sesuai dengan Amandemen Lampiran Sertifikat Akreditasi

Laboratorium BBUSKP No. LP-390-IDN yang berlaku mulai tanggal

20 Maret 2014 sampai dengan 17 Oktober 2016, ruang lingkup

akreditasi pengujian laboratorium karantina tumbuhan meliputi 21

(dua puluh satu) jenis pengujian terdiri dari: 2 (dua) jenis

pengujian cendawan yaitu pengujian cendawan Helminthosporium

solani dengan metode uji kertas saring (IKMM 001) dan pengujian

cendawan Tilletia indica dengan metode uji washing test,

mikroskopis (IKMM 002), 7 jenis pengujian serangga/spesimen

lalat buah yaitu Bactrocera albistrigata, B. carambolae, B. caudata,

B. cucurbitae, B. papaya, B. umbrosus, dan B. tau masing-masing

dengan metode uji pengamatan langsung (IKME 001), 2 (dua) jenis

pengujian virus yaitu Turnip Mosaic Virus (TuMV) dan Maize Mosaic

Virus (MMV) masing-masing dengan metode uji DAS ELISA (IKMV

001), 2 jenis pengujian biomolekuler yaitu pengujian Lethal

Yellowing Phytoplasma dengan metode uji PCR dan Nested PCR

(IKMBm. 002) dan pengujian Turnip Mosaic Virus (TuMV) dengan

metode uji RT-PCR (IKMBm. 001), 3 (tiga) jenis pengujian bakteri

yaitu bakteri Pantoea stewartii dengan metode uji DAS ELISA (IKMB

001), Clavibacter michiganensis sub sp sepedonicus dengan metode

uji DAS ELISA (IKMB 002) dan Clavibacter michiganensis sub sp

michiganensis dengan metode uji DAS ELISA (IKMB 003), 2 (dua)

jenis pengujian nematoda yaitu nematoda Globodera rostochiensis

dan G. pallida dengan metode uji deteksi dan identifikasi sista

nematoda (IKMN 001), dan 3 (tiga) jenis pengujian gulma yaitu

deteksi gulma, identifikasi Echinochloa sp serta identifikasi

Ageratum conyzoides masing-masing dengan metode uji Purity

Analysis Test (IKMG 001).

Untuk ruang lingkup akreditasi pengujian laboratorium karantina

hewan meliputi 8 (delapan) jenis pengujian terdiri dari: 2 (dua)

jenis pengujian virus yaitu pengujian Avian Influenza dengan

metode uji HA/HI (IKMVH. 001), pengujian antibodi rabies dengan

metode uji ELISA Synbiotik (IKMVH 002) dan ELISA Platelia II

(IKMVH 003), 1 jenis pengujian biomolekuler yaitu pengujian Avian

Influenza dengan metode uji RT-PCR (IKMBMH. 001), dan 5 (lima)

jenis pengujian bakteri yaitu Cemaran Mikroba dengan metode uji

TPC (IKMBH. 001), Cemaran Coliform dengan metode uji MPN

Coliform (IKMBH. 002), Escherichia coli dengan metode uji MPN dan

kultur E. coli (IKMBH. 003), Salmonella sp dengan metode uji Kultur

Salmonella sp (IKMBH. 004) dan pengujian Staphylococcus aureus

dengan metode uji TPC dan kultur S. aureus (IKMBH. 005).

Page 14: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 11

Di dalam persyaratan manajemen SNI ISO/IEC 17025:2008 elemen

4.10 disebutkan bahwa laboratorium harus meningkatkan

efektivitas sistem manajemen secara berkelanjutan diantaranya

melalui penggunaan kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil audit,

tindakan perbaikan dan kaji ulang manajemen. Untuk memenuhi

persyaratan manajemen dan meningkatkan efektivitas sistem

manajemen secara berkelanjutan sesuai persyaratan tersebut,

laboratorium BBUSKP menetapkan kebijakan antara lain melalui

penambahan ruang lingkup akreditasi laboratorium karantina

tumbuhan, karantina hewan dan keamanan hayati nabati dan

hewani lingkup BBUSKP. Untuk penambahan ruang lingkup

akreditasi laboratorium tersebut, laboratorium karantina

tumbuhan, karantina hewan dan keamanan hayati nabati dan

hewani BBUSKP secara berkesinambungan melakukan kegiatan

pengendalian penerapan sistem manajemen mutu laboratorium

yang bertujuan untuk memelihara/mempertahankan konsistensi

penerapan sistem manajemen mutu laboratorium antara lain

melalui kegiatan penyusunan/pemutakhiran dokumen mutu

(Panduan Mutu, Prosedur Kerja, Instruksi Kerja Metode (IKM)

Peralatan Laboratorium Karantina Tumbuhan, IKM Peralatan

Laboratorium Karantina Hewan, IKM Peralatan Laboratorium

Keamanan Hayati Nabati dan Hewani, Instruksi Kerja Khusus (IKK)

dan Form), kalibrasi peralatan laboratorium karantina tumbuhan,

karantina hewan dan keamanan hayati nabati dan hewani,

validasi/verifikasi metode uji laboratorium karantina tumbuhan,

karantina hewan, dan keamanan hayati nabati dan hewani, uji

banding antar laboratorium/partisipasi uji profisiensi untuk ruang

lingkup pengujian laboratorium karantina tumbuhan, karantina

hewan, dan keamanan hayati nabati dan hewani, audit internal

laboratorium karantina tumbuhan, karantina hewan dan

keamanan hayati nabati dan hewani serta kaji ulang manajemen.

Selain itu, peningkatan dilakukan untuk pengajuan penambahan

ruang lingkup akreditasi ke Komite Akreditasi Nasional (KAN).

Berpedoman pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 88/2011

Tentang Pengawasan Keamanan Pangan Terhadap Pemasukan dan

Pengeluaran Pangan Segar Asal Tumbuhan dan diperkuat dengan

kebijakan Kepala Badan Karantina Pertanian Nomor:

2517/KT.040/L/3/2012 Tanggal 30 Maret 2012 yang menyatakan

bahwa 5 (lima) Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) yaitu BBKP

Tanjung Priok, BBKP Soekarno Hatta, BBKP Belawan, BBKP

Surabaya, dan BBKP Makassar serta Balai Besar Uji Standar

Karantina Pertanian (BBUSKP) untuk segera melakukan langkah-

Page 15: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 12

langkah persiapan akreditasi laboratorium untuk ruang lingkup

pengujian keamanan pangan, dimana melalui surat tersebut ruang

lingkup pengujian yang harus terakreditasi untuk Laboratorium

Keamanan Hayati Nabati BBUSKP adalah parameter uji Logam

Berat meliputi Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd), Formalin dan

Mikroorganisme meliputi Escherichia coli dan Salmonella sp.

Disamping itu, untuk memperkuat sertifikasi pelayanan ekspor

sarang burung walet ke China dan dengan ditunjuknya BBUSKP

oleh Kepala Badan Karantina Pertanian sebagai Laboratorium

Pengujian untuk sampel sarang burung walet tujuan ekspor

tersebut, maka untuk menjamin hasil uji valid dan dapat

dipertanggung jawabkan secara ilmiah, laboratorium BBUSKP

meningkatkan kompetensi pengujian untuk pengujian keamanan

pangan nabati maupun hewani melalui pengajuan penambahan

ruang lingkup akreditasi. Berkaitan dengan hal tersebut, pada

Tahun 2015, BBUSKP mengajukan penambahan ruang lingkup

akreditasi laboratorium untuk 2 jenis pengujian laboratorium

karantina hewan yaitu pengujian Antigen BVDV (Bovine Viral

Diarrhoea Virus) pada serum dengan metode uji ELISA BVDV

Ag/SERUM PLUS (IKMVH 004) dan pengujian Antibodi Brucella

abortus pada serum dengan metode uji Rose Bengal Test (RBT)

(IKMBH 006). Selain itu penambahan ruang lingkup akreditasi

dilakukan untuk 1 (satu) jenis pengujian keamanan hayati nabati

yaitu pengujian Escherichia coli pada Pangan Segar Asal Tumbuhan

(PSAT) dengan metode uji MPN (Most Prabable Number) dan Kultur

(IKMKHT-N 001) dan 1 (satu) jenis pengujian keamanan hayati

hewani untuk pengujian Nitrit pada sarang burung walet dengan

metode uji Spektrofotometri UV-Vis (IKMKHT-H 001). Secara rinci

sampai dengan Tahun 2015 ruang lingkup akreditasi laboratorium

BBUSKP sebagaimana tercantum pada Tabel di bawah ini:

Tabel 4. Ruang Lingkup Pengujian Laboratorium Karantina

Tumbuhan

RUANG LINGKUP PENGUJIAN LABORATORIUM KARANTINA TUMBUHAN

Jenis Pengujian Jenis Sampel Metode

Pengujian

Metode Acuan

Cendawan

Helminthosporium solani

Tilletia indica

Umbi kentang

Biji Gandum

Metode Kertas Saring

Metode Washing Test, Mikroskopis

IKMM.001 (Metode Kertas

Saring)

IKMM.002

(Metode Washing

Test, Mikroskopis)

Serangga

Spesimen lalat buah

Spesimen lalat buah

Pengamatan

IKME.001

Page 16: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 13

1. Bactrocera

albistrigata

(Meijere)

2. Bactrocera

carambolae (Drew & Hancock)

3. Bactrocera caudata

(Fabricius)

4. Bactrocera

cucurbitae

(Coquillett) 5. Bactrocera papayae

(Drew & Hancock)

6. Bactrocera

umbrosus

(Fabricius) 7. Bactrocera tau

(Walker)

Langsung

(Pengamatan

langsung)

Virus

1. Turnip Mosaic Virus

(TuMV)

2. Maize Mosaic Virus (MMV)

Benih dan bagian

tanaman kubis –

kubisan

Benih dan bagian tanaman jagung

Uji DAS ELISA

Uji DAS ELISA

IKMV.001 (DAS

ELISA)

IKMV.001 (DAS ELISA

Bakteri

1. Pantoea stewartii

2. Clavibacter

michiganensis subsp. sepedonicus

3. Clavibacter

michiganensis subsp.

michiganensis

Benih jagung

Umbi kentang

Benih tomat, benih

cabe

DAS ELISA

DAS ELISA

Uji DAS ELISA

IKMB.001

(Deteksi Bakteri

Pantoea stewartii

pada benih jagung dengan metode

DAS ELISA)

IKMB.002

(Deteksi Bakteri Clavibacter

michiganensis

subsp.

sepedonicus pada

benih kentang

dengan metode DAS ELISA)

IKMB.003

(Deteksi Bakteri

Clavibacter michiganensis

subsp.

michiganensis

pada benih tomat

dan cabe dengan

metode DAS ELISA)

Page 17: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 14

Nematoda:

Globodera

rostochiensis dan

Globodera pallida

Tanah, umbi, akar

tanaman kentang

Deteksi dan

Identifikasi

Nematoda Sista

Kentang Globodera rostochiensis

dan Globodera pallida pada

tanah, akar

dan umbi

tanaman kentang

IKMN.001

(Deteksi dan

Identifikasi

Nematoda Sista Kentang

Globodera

rostochiensis dan

Globodera pallida

pada tanah, akar

dan umbi tanaman kentang)

Gulma :

Deteksi Gulma,

Identifikasi

Echinochloa sp. dan

Ageratum conyzoides

Biji-bijian dan

spesimen gulma

Purity Analysis Test

IKMG.001 (Purity

Analysis Test)]

Biomolekuler :

Turnip Mosaic Virus

(TuMV)

Lethal Yellowing

Phytoplasma

Benih dan bagian

tanaman kubis-kubisan

Benih kelapa sawit

RT-PCR

PCR dan

Nested PCR

IKMBm. 001

(Metode RT-PCR)

IKMBm. 002

(Metode PCR dan

Nested PCR)

Tabel 5. Ruang Lingkup Pengujian Laboratorium Karantina

Hewan

RUANG LINGKUP PENGUJIAN LABORATORIUM KARANTINA HEWAN

Jenis Pengujian Jenis Sampel Metode Pengujian Metode Acuan

Virus

1. Avian Influenza

(AI)

2. Antibodi Rabies

3. Antigen BVDV

(Bovine Viral

Diarrhoea Virus)

Serum

Serum Hewan Rabies (Canidae dan

Felidae)

Serum

HA/HI

ELISA Synbiotik

dan ELISA Platelia

II

ELISA Antigen

BVDV

IKMVH.001

(Metode

HA/HI)

IKMVH.002

(Metode ELISA

Synbiotik)

IKMVH. 003

(Metode ELISA Platelia II)

IKMVH. 004

(Deteksi

Antigen Bovine Viral Diarrhoea

(BVD)

denganMetode

ELISA BVDV

Ag/SERUM

PLUS)

Page 18: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 15

Bakteri

1. Cemaran Mikroba

2. Cemaran Coliform

3. Escherichia coli

4. Salmonella sp.

5. Staphylococcus

aureus

6. Antibodi Brucella

abortus

Bahan Asal Hewan

(BAH)

Bahan Asal Hewan (BAH)

Bahan Asal Hewan

(BAH)

Bahan Asal Hewan

(BAH)

Bahan Asal Hewan

(BAH)

Serum

Metode Total Plate Count (TPC)

Metode MPN Coliform

Metode MPN dan Kultur E. coli

Metode Kultur Salmonella sp.

Metode TPC dan Kultur S. Aureus Rose Bengal Test (RBT)

IKMBH.001

(Metode TPC)

IKMBH.002 (Metode MPN

Coliform)

IKMBH.003

(Metode MPN dan Kultur

E.coli)

IKMBH.004

(Metode Kultur Salmonella

sp.)

IKMBH.005

(Metode TPC

dan Kultur S. aureus)

IKMBH. 006

(Deteksi

Antibodi Brucella

abortus

dengan Metode

Rose Bengal

Test (RBT)

Biomolekuler

Avian Influenza (AI)

Swab kloaka dan

trachea

Metode RT-PCR

IKMBMH.001

(Metode RT-

PCR)

Tabel 6. Ruang Lingkup Pengujian Laboratorium Kehati Nabati

dan Hewani

RUANG LINGKUP PENGUJIAN LABORATORIUM KEHATI NABATI DAN HEWANI

Jenis Pengujian Jenis Sampel Metode Pengujian Metode Acuan

KEHATI NABATI Bakteri

Escherichia coli

PSAT (Pangan

Segar Asal

Tumbuhan)

Metode MPN dan

Kultur

IKMKHT-N 001

(Deteksi Bakteri

Escherichia coli

Pada Pangan Segar

Asal Tumbuhan

dengan Metode MPN (Most

Probable Number)

dan Kultur)

Page 19: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 16

KEHATI HEWANI

Logam Berat

Nitrit

Sarang burung

wallet

Spektrofotometri

UV-VIS

IKMKHT-H. 001

(Deteksi Kadar

Nitrit pada Sarang

Burung Walet

dengan Spektrofotometri

UV-VIS)

1.3.2. Partisipasi Laboratorium BBUSKP pada Program Uji

Banding

Pada Tahun 2015 Laboratorium BBUSKP berpartisipasi pada

kegiatan uji banding yang diselenggarakan oleh laboratorium lain.

Uji banding ini merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan

untuk mengetahui objektivitas hasil pengujian, dilakukan dengan

cara membandingkan hasil uji satu laboratorium dengan

laboratorium lainnya dengan menggunakan metode pengujian yang

sama dan sampel/spesimen yang sama.

Dari partisipasi uji banding tersebut diperoleh hasil sebagaimana

tercantum pada Tabel di bawah ini.

Tabel 7. Hasil Partisipasi Uji Banding Antar Laboratorium

Tahun 2015

No. Laboratorium Parameter Uji Hasil Uji Penyelenggara

1. Karantina

Tumbuhan

DeteksiTurnip Mosaic

Virus (TuMV) dengan Metode Uji ELISA

Memuaskan BKP Kls I

Palembang

Deteksi Lethal

Yellowing

Phytoplasma pada

Kelapa Sawit dengan

Metode Uji PCR dan

Nested PCR

Memuaskan BKP Kls II

Palangkaraya

Deteksi Alfalfa Mosaic

Virus dengan Metode Uji DAS ELISA

Memuaskan BKP Kls I

Pontianak

Identifikasi Tungau Raoiella indica Secara

Morfologi

Hasil Uji Sama dengan Lab.

Penyelenggara

BKP Kls II Tarakan

2. Laboratorium

Karantina

Hewan

Deteksi Antibodi RBT Memuaskan BKP Kls II

Tanjung Pinang

HA/HI AI/ND

RBT

Memuaskan BBKP Surabaya

Rabies Pusvetma Memuaskan BBKP Soekarno

Hatta

RBT Memuaskan BKP Kls I

Pontianak

Page 20: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 17

HA/HI AI Memuaskan BKP Kls I

Menado

RBT Memuaskan SKP Kls II

Bangkalan

RBT Memuaskan SKP Kls I Pare-

pare

1.3.3. Partisipasi Laboratorium BBUSKP pada Program Uji

Profisiensi

Pada Tahun 2015 Laboratorium BBUSKP berpartisipasi pada

kegiatan uji profisiensi yang diselenggarakan oleh Penyelenggara

Uji Profisiensi (PUP) untuk parameter uji laboratorium karantina

tumbuhan, karantina hewan, dan keamanan hayati. Uji profisiensi

ini merupakan penentuan unjuk kerja laboratorium melalui cara

uji banding antar laboratorium yang bertujuan antara lain untuk

evaluasi kinerja laboratorium dalam pengujian tertentu dan

pemantauan kinerja laboratorium berkesinambungan, identifikasi

permasalahan di laboratorium serta inisiasi tindakan untuk

peningkatan yang berkaitan dengan prosedur pengujian, penetapan

efektivitas dan kesebandingan (comparability) metode uji,

peningkatan kepercayaan pelanggan terhadap laboratorium dan

edukasi bagi laboratorium-laboratorium yang berpartisipasi

berdasarkan hasil uji banding.

Dari partisipasi uji banding tersebut diperoleh hasil sebagaimana

tercantum pada Tabel di bawah ini.

Tabel 8. Hasil Partisipasi Uji Profisiensi Tahun 2015

No. Laboratorium Parameter Uji Hasil Uji Penyelenggara

1. Karantina Tumbuhan

Identifikasi Hama Gudang Trogoderma

granarium Everts

Memuaskan BBUSKP

Deteksi dan

Identifikasi

Helminthosporium

solani pada umbi

kentang

Memuaskan BBUSKP

2. Karantina

Hewan

Deteksi Antibodi

Brucella abortus padaSerum Sapi

Memuaskan BBUSKP

Komoditi Isolat Beku Kering “Deteksi

Bakteri Escherichia

coli dan Salmonella

spp.”

Memuaskan KAN

Uji Serologis

Hemaglutinasi

Inhibisi Terhadap

Memuaskan BB LITVET,

Bogor

Page 21: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 18

Avian Influenza dan

Newcastle Disease

Deteksi Avian

Influenza

Memuaskan BB Vet Wates,

Yogyakarta

3. Kehati Nabati Uji Residu Pestisida

pada Kedelai

Memuaskan BIPEA,

Perancis

Uji Residu Pestisida

pada Apel

Hasil uji tidak

dapat dinilai

karena target

uji yang

dilaksanakan BBUSKP tidak

sama dengan

pihak

penyelenggara

FAPAS,

Inggris

1.4. Potensi Dan Permasalahan

1.4.1. Potensi BBUSKP

Jumlah pegawai BBUSKP per 31 Desember 2015 sebanyak 85

orang, yang terdiri dari Kepala BBUSKP, 23 orang pada Bagian

Umum, 10 orang pada Bidang Pelayanan Pengujian, 5 orang pada

Bidang Pengendalian Mutu Lab, 25 orang Jabatan Fungsional

POPT, 15 orang Jabatan Fungsional KH dan 6 Jabatan Fungsional

PMHP.

A. Sarana dan Prasarana

BBUSKP telah dilengkapi dengan laboratorium BSL 2 enhanced dan

BSL 3 serta peralatan pengujian laboratorium keamanan hayati.

Laboratorium BSL 2 enhanced dan BSL3 disiapkan untuk

pengujian mikroorganisme dengan tingkat keamanan level 2 plus

keamanan level 3 yaitu laboratorium yang dapat melakukan

identifikasi penyakit zoonosis pada level 2 dan level 3 seperti

pengujian mikroorganisme Johne’s Disease serta penyakit-penyakit

lain yang dikategorikan pada level 2 dan level 3. Manfaat

penggunaan laboratorium BSL 2 enhanced dan BSL 3 dapat

mencegah risiko terinfeksinya petugas laboratorium dan atau

mencegah tersebarnya penyakit ke lingkungan.

BBUSKP juga telah dilengkapi beberapa peralatan laboratorium

canggih yang dipergunakan untuk pelayanan pengujian cepat dan

beberapa pengujian penyakit spesifik secara simultan serta

merupakan beberapa jenis penyakit strategis dan menjadi prioritas.

Adapun peralatan laboratorium tersebut meliputi real time

polymerase chain reaction (RT-PCR), sequencer, Atomic Absorbance

Spectophotometry (AAS), mikroskop fluorescens, Gas

Page 22: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 19

Chromatography (GC), High Performance Liquid Chromatography

(HPLC), freeze dryer, deep freezer minus 80ºC.

B. Teknologi Informasi

Aplikasi teknologi informasi dalam pelayanan BBUSKP telah

diterapkan melalui aplikasi sistem informasi manajemen

laboratorium secara terus menerus dikembangkan dan

ditingkatkan sesuai dengan perkembangan tehnologi dan informasi.

Aplikasi ini memastikan sistem manajemen laboratorium terekam

dengan baik dan mudah ditelusuri kembali baik untuk kepentingan

internal maupun pelanggan. Sistem aplikasi ini diharapkan dapat

dikembangkan komunikasi secara online dengan pelanggan baik

mulai dari permohonan maupun laporan hasil uji yang dikeluarkan

termasuk sistem pembayaran penerimaan Negara bukan Pajak.

Bentuk teknologi yang digunakan mulai dari komunikasi internal

maupun eksternal menggunakan basis web dan komputerisasi.

Komunikasi internal dalam operasional pelayanan pengujian secara

elektronik, dilakukan mulai dari penerimaan dokumen permintaan

pengujian, penugasan analis, pendistribusian sampel uji

menggunakan barcode, sampai dengan laporan hasil uji yang dapat

diakses oleh personil tertentu secara on-line. Seluruh hasil uji

terekam secara elektronik, sehingga mampu telusur. Formulir yang

dipergunakan terkait dengan pelayanan pengujian implementasinya

dilakukan secara paperless. Proses jaringan sistem komunikasi

diatas diakomodasikan dalam SIMLAB KP, yaitu perangkat lunak

(program komputerisasi) yang digunakan untuk mengakomodir

proses administrasi penyelenggaraan pengujian di laboratorium

BBUSKP.

BBUSKP menyiapkan perangkat penunjang berupa routers, server,

jaringan LAN serta bahan konsep substansi dan format untuk

pembuatan program sementara programnya disediakan oleh kantor

Badan Karantina Pertanian.

1.4.2. Lingkungan Internal, Kekuatan dan Kelemahan

A. Faktor Kekuatan

Beberapa kekuatan yang dimiliki BBUSKP untuk mewujudkan visi,

misi, tujuan dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. BBUSKP memiliki landasan hukum yang kuat yang didukung

oleh Peraturan Perundangan yang berlaku yang terdiri dari

Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri,

serta Juklak/Juknis dan Manual.

Page 23: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 20

2. Sarana dan prasarana pengujian laboratorium BBUSKP

memiliki kemampuan yang lebih maju sesuai dengan

perkembangan yang ada.

3. Sebagai penyelenggara uji profisiensi mandiri dan provider yang

ditunjuk oleh komite akreditasi nasional.

4. Penyelenggaraan laboratorium uji BBUSKP didanai oleh APBN

rupiah murni dan APBN-Perubahan.

B. Faktor Kelemahan

Berdasarkan hasil evaluasi dan kondisi BBUSKP saat ini terdapat

beberapa kelemahan yang mungkin akan mempengaruhi kinerja 5

(lima) tahun mendatang. Beberapa kelemahan yang dapat

diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Kebijakan teknis operasional uji rujukan, konfirmasi, uji coba,

bimtek SMM pelayanan dan laboratorium perlu di uraikan lebih

tegas dalam penerapannya.

2. Perubahan seketika dan penambahan terhadap target uji dari

Negara tujuan yang segera harus dipenuhi.

3. Perlu dilakukan sinkronisasi sistem informasi pendataan asal

sampel untuk jenis sampel tujuan ekspor dalam memastikan

asal sampel.

4. Hasil uji laboratorium masih dalam proses agar dapat di unduh

oleh pelanggan.

Page 24: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 21

Gambar 1. Kekuatan dan Kelemahan BBUSKP

1.4.3. Permasalahan

Pembangunan Periode Jangka Menengah Tahap III (2015-2019)

pada dasarnya merupakan kelanjutan dan peningkatan

pelaksanaan pembangunan pada periode jangka menengah

sebelumnya. Agar pembangunan BBUSKP dapat berjalan sesuai

dengan yang direncanakan dan memenuhi target sasaran yang

ditetapkan, diperlukan gambaran permasalahan yang akan

dihadapi pada periode pembangunan jangka waktu 5 (lima) tahun

kedepan.

Berdasarkan hasil evaluasi atas pembangunan BBUSKP yang telah

dilaksanakan sampai saat ini persoalan mendasar yang

diperkirakan masih dihadapi BBUSKP di masa yang akan datang

khususnya jangka waktu 2015-2019, mencakup seperti: struktur

organisasi laboratorium, kuantitas tersedianya tenaga

analis/fungsional untuk tiap jenjang jabatan, penyelenggaraan

laboratorium keamanan hayati belum memadai, lemahnya

kompetensi laboratorium UPT Operasional dan penunjukan

personil penyelenggara laboratorium.

Page 25: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 22

Permasalahan BBUSKP

1. Kuantitas tersedianya tenaga analis/fungsional untuk tiap jenjang jabatan;

2. Penunjukan personil penyelenggara laboratorium;

3. Penyelenggaraan laboratorium keamanan hayati belum

memadai;

4. Struktur organisasi di laboratorium BBUSKP dan UPT

Operasional;

5. Lemahnya kompetensi laboratorium UPT operasional.

Secara lebih lengkap, permasalahan mendasar tersebut di atas

diuraikan sebagai berikut:

A. Kuantitas tersedianya tenaga analis/fungsional untuk tiap jenjang jabatan

Keterbatasan jumlah personil tenaga fungsional untuk

laboratorium karantina hewan dan karantina tumbuhan termasuk

belum tersedianya personil untuk tiap jenjang jabatan fungsional

baik Medik Veteriner, Paramedik Veteriner, POPT Ahli maupun

POPT Terampil menyebabkan penugasan personil laboratorium

perlu pengaturan penugasan personil secara baik dan terencana

serta memenuhi prinsip-prinsip sistem manajemen mutu yang

transparan, kompeten dan akuntabel dan fungsi pelayanan dapat

tetap berjalan. Dalam upaya memelihara dan menjamin

kompetensi personil yang belum memenuhi tingkat jenjang jabatan

fungsional dilakukan pemberian pelatihan, magang, bimbingan

teknis, validasi personil serta program penyeliaan.

B. Penunjukan personil penyelenggara laboratorium

Keterbatasan jumlah personil tenaga fungsional untuk

laboratorium karantina hewan dan karantina tumbuhan termasuk

belum tersedianya personil untuk tiap jenjang jabatan fungsional

baik Medik Veteriner, Paramedik Veteriner, POPT Ahli maupun

POPT Terampil menyebabkan penugasan personil laboratorium

perlu pengaturan penugasan personil secara baik dan terencana

serta memenuhi prinsip-prinsip sistem manajemen mutu yang

transparan, kompeten dan akuntabel dan fungsi pelayanan dapat

tetap berjalan.

Proses pelayanan laboratorium selama ini belum terlalu optimal

melibatkan Bagian Umum sehingga belum memenuhi prinsip-

prinsip pelaksanaan sistim pemerintahan yang baik (good

Page 26: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 23

governance). Fungsi Manajer Administrasi berdasarkan ISO/IEC

17025:2008 perlu disesuaikan dengan ketentuan Permentan No. 43

tahun 2006. Fungsi Manajer Administrasi yang sesuai adalah

fungsi yang ada pada Bagian Umum. Belum optimalnya peran

Bagian Umum dalam proses pelayanan BBUSKP terutama

pelayanan pengujian laboratorium adalah akibat dari penetapan

struktur organisasi laboratorium yang belum harmonis dengan

penetapan struktur organisasi berdasarkan Permentan No.43

tahun 2006.

C. Penyelenggaraan laboratorium Keamanan Hayati belum Optimal

Proses penyelenggaraan laboratorium Keamanan Hayati masih

dalam proses penyempurnaan agar dapat berjalan lancar dengan

terus meminta kepada Badan Karantina Pertanian memenuhi

penyediaan penambahan personil, dan penambahan peralatan

laboratorium yang canggih.

Kelemahan lain disebabkan penerbitan Peraturan Menteri terkait

pemberian tanggungjawab dan wewenang kepada BBUSKP untuk

melakukan target pengujian tertentu tidak secara simultan diikuti

dengan penyediaan sarana dan prasarana serta personil yang

memadai. Selain dari pada itu, Badan Karantina Pertanian belum

menetapkan media pembawa, jenis cemaran, residu dan hormon

yang menjadi prioritas target pengujian untuk laboratorium

keamanan hayati.

D. Struktur Organisasi Laboratorium di laboratorium BBUSKP dan UPT Operasional

Prinsip penyusunan struktur organisasi dalam menerapkan SNI

ISO 17025:2008 telah berhasil dilakukan, namun belum diikuti

dengan penyediaan personil yang kompeten pada manajemen

administrasi sehingga belum optimal melaksanakan amanat fungsi

yang ada pada SNI ISO 17025:2008 sesuai fungsi yang sinkron

dengan Permentan No. 43 tahun 2006. Penempatan personil pada

bidang tugas manajemen yang bersifat birokrasi harus diemban

oleh personil yang bukan teknis fungsional. Penunjukan personil

sebagai penandatangan hasil uji laboratorium diemban oleh pejabat

fungsional sesuai bidang kompetensinya dan yang bersangkutan

bertindak sebagai penyelia serta bertanggung jawab terhadap

seluruh rangkaian proses pengujian.

Selain dari pada itu, peran dan fungsi bagian umum belum optimal

dalam proses pelayanan laboratorium, baik secara administrasi

Page 27: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 24

maupun fasilitasi penyediaan sarana dan prasarana. Fungsi

Manajer Administrasi berdasarkan SNI ISO 17025:2008

ditambahkan pada fungsi bagian Umum sesuai Permentan No. 43

tahun 2006. Fungsi lain dari SNI ISO 17025:2008 antara lain

fasilitasi penyediaan bahan uji, akomodasi lingkungan,

pemeliharaan rutin, kalibrasi dan penggantian sarana dan

prasarana yang rusak juga menjadi fungsi Bagian Umum.

Selanjutnya, fungsi manajer teknis berdasarkan SNI ISO

17025:2008 yang telah ditetapkan pada struktur organisasi

laboratorium BBUSKP telah disesuaikan dengan fungsi bidang

Pelayanan Pengujian, namun jumlah personil masih terbatas.

E. Lemahnya kompetensi laboratorium UPT operasional

Masih lemahnya kemampuan dan kompetensi laboratorium UPT

operasional tidak terlepas dari komitmen dan persepsi sebahagian

masyarakat termasuk beberapa UPT terhadap paradigma peran

dan fungsi laboratorium yang masih ditempatkan sebagai

penunjang dalam penentuan status dan kondisi kesehatan hewan

dan produknya termasuk media pembawa OPT/OPTK serta dalam

pengawasan keamanan pangan.

Melihat beberapa kasus yang sering diberitakan di dalam berbagai

media massa, baik dalam bentuk media cetak dan elektronik

terhadap cemaran dan kontaminasi penyakit maupun temuan

terhadap residu dan kandungan hormon serta bahan berbahaya

(hazardous) mendorong kita untuk mengubah paradigmanya

pengujian laboratorium menjadi penentu dalam mengambil

keputusan, kebijakan rekomendasi terhadap kondisi dan status

kesehatan hewan, tumbuhan dan produk-produknya serta

keamanan pangan dan lingkungan.

Menyikapi hal tersebut di atas, Balai Besar Uji Standar Karantina

Pertanian perlu antisipasi mempersiapkan diri sebagai institusi

yang core businessnya penyelenggaraan pengujian laboratorium.

Antisipasi persiapan BBUSKP telah dimulai sejak awal tahun 2009

melalui pemenuhan pelayanan hasil uji yang cepat, akurat, presisi

dan akuntabel. Selain daripada itu, BBUSKP telah berhasil

mengembangkan perannya dengan ditunjuknya sebagai

Laboratorium Penyiap Contoh Uji yang akan terus ditingkatkan

menjadi Lembaga Penyiap Uji Profisiensi.

Page 28: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 25

1.4.4. Tantangan Peran dan Fungsi BBUSKP 2015-2019

A. Peningkatan pusat rujukan, konfirmasi, dan standardisasi

pengujian

Perubahan iklim global (climate change) telah menyebabkan

terjadinya perubahan kehidupan alam dan lingkungan berikut

dengan makhluk hidup di dalamnya sebagai suatu ekosistem.

Perubahan lingkungan ini juga menyebabkan terjadinya perubahan

sifat dan patogenitas berbagai agens hayati, penyakit hewan, dan

organism pengganggu tumbuhan termasuk juga munculnya

emerging dan re-emerging diseases. Munculnya berbagai penyakit

baru baik penyakit hewan, organism pengganggu tumbuhan,

emerging dan re-emerging diseases yang memungkinkan

penyebaran dari suatu daerah, wilayah atau bahkan melampaui

lintas batas negara atau beberapa negara.

Kecenderungan meningkatnya lalu lintas media pembawa yang

menembus lintas batas negara atau beberapa negara dan diikuti

perubahan status dan situasi penyakit akibat perubahan iklim

global menuntut kesiapan karantina untuk antisipasi masuk dan

tersebarnya penyakit hewan dan organism pengganggu tumbuhan

ke Indonesia. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan

banyaknya entry point perlu menyiapkan sarana dan prasarana

laboratorium yang canggih sejalan dengan perkembangan

timbulnya penyakit baru, emerging dan re-emerging diseases.

Antisipasi terhadap timbulnya penyakit baru, emerging dan re-

emerging diseases, BBUSKP sudah harus siap melayani

permohonan pengujian yang terus meningkat dalam jumlah, jenis,

dan metode uji yang mutakhir termasuk kompetensi personil.

Terkait penyakit baru, emerging dan re- emerging diseases,

BBUSKP menjadi pusat rujukan dan konfirmasi terhadap

pengujian dari sampel UPT KP.

Seiring dengan perkembangan dan kemajuan BBUSKP seperti telah

ditunjuknya sebagai Lembaga Penyiap Uji Profisiensi (LPUP) oleh

Komite Akreditasi Nasional (KAN) memberi peluang juga sebagai

pusat rujukan terhadap permohonan pengujian dari luar

laboratorium lingkup Badan Karantina Pertanian. Selanjutnya

dengan ditunjuknya sebagai LPUP, BBUSKP harus terus

mengembangkan dan meningkatkan jenis-jenis metode uji yang

standar. Jenis-jenis metode uji yang sudah ditetapkan sebagai

standar pengujian untuk penyebarluasan implementasinya, perlu

diajukan dalam program uji profisiensi agar dapat diikuti oleh

lingkup atau luar laboratorium Badan Karantina Pertanian.

Page 29: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 26

B. Pengembangan pusat kajian ilmiah penyakit karantina

Dengan telah ditunjuknya sebagai LPUP mandiri terintegrasi dan

banyaknya jenis metode uji yang standar serta dilengkapinya

laboratorium dengan tingkat keamanan yang tinggi (Biosafety

Laboratory/BSL 2 enchanced BSL 3) dan banyaknya koleksi

standar, BBUSKP dapat dikembangkan menjadi pusat kajian ilmiah

penyakit karantina.

BBUSKP sebagai LPUP sekaligus dituntut tersedianya sumber daya

manusia yang kompeten dalam penilaian kompetensi pengujian

(Asesor) di laboratorium-laboratorium penguji di Indonesia.

Kompetensi pengujian laboratorium di Indonesia meliputi antara

lain: laboratorium pengujian lingkup Badan Karantina Pertanian

maupun laboratorium yang terkait dengan penyakit hewan

strategis atau laboratorium penguji organisme pengganggu

tumbuhan penting lainnya.

C. Peningkatan kompetensi dan pemberdayaan lab.UPT KP

Dengan banyaknya tempat-tempat pemasukan media pembawa

HPH/HPHK dan OPT/OPTK, tuntutan terhadap Peningkatan

kompetensi dan pemberdayaan laboratorium UPT operasional

karantina pertanian menjadi mutlak dan penting serta segera

untuk direalisasikan. Selain dari pada itu, banyaknya importasi

produk pertanian yang belum dapat dijamin keamanannya dari

cemaran, residu, dan kontaminan material berbahaya terhadap

kesehatan hewan dan manusia, menuntut perlunya pengembangan

kompetensi teknik dan metode pengujian di laboratorium UPT

operasional. Pengembangan teknik dan metode pengujian di

laboratorium UPT operasional perlu dilakukan dan terus

ditingkatkan melalui metode pengujian antara lain seperti Gas

Chromatography (GC), Atomic Absorbance Spectrophotometry (AAS).

D. Peningkatan kemampuan deteksi dini penyakit, cemaran dan residu antibiotik, hormon, logam berat, pestisida

Lalu lintas media pembawa yang cenderung terus meningkat antar

daerah, wilayah bahkan menembus lintas batas negara atau

beberapa negara sekaligus memberi peluang penyebaran penyakit,

penyakit baru, emerging dan re-emerging diseases. Selanjutnya

masih banyak terdapat importasi produk pangan yang belum dapat

dijamin keamanannya dari cemaran, residu, dan kontaminan

material berbahaya terhadap kesehatan hewan dan manusia.

Kondisi dan realitas tersebut menuntut kemampuan laboratorium

BBUSKP untuk dapat melakukan deteksi dini penyakit dan akurasi

Page 30: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 27

terhadap pengujian keamanan pangan. Selain dari pada itu, lalu

lintas produk pangan juga belum dapat dijamin terhadap adanya

residu antibiotik, hormon, logam berat dan pestisida. Deteksi dini

penyakit pada hewan, benih, dan bibit tanaman maupun pada

produk pangan terhadap cemaran, residu, dan kontaminan

menjadi prioritas peningkatan kemampuan laboratorium BBUSKP.

E. Peningkatan wawasan dan pemberdayaan sumberdaya masyarakat (mahasiswa, sumber daya manusia laboratorium terkait)

Untuk peningkatan wawasan dan pemberdayaan sumberdaya

masyarakat, BBUSKP menyediakan program bimbingan teknis dan

magang bagi personil internal dan eksternal laboratorium lingkup

Badan Karantina Pertanian. Pemberian bimbingan teknis

difokuskan pada personil laboratorium lingkup Badan Karantina

Pertanian, baik yang menjadi program kegiatan BBUSKP maupun

atas permintaan UPT KP. Untuk bimbingan teknis personil

laboratorium UPT KP atas permintaan, menjadi tanggungjawab dan

beban UPT yang bersangkutan, dan pelaksanaan nya disesuaikan

dengan kesiapan BBUSKP. Sementara untuk magang, umumnya

diberikan kepada personil laboratorium eksternal maupun

mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta.

Adapun jenis magang yang diberikan antara lain berupa pengujian,

pengelolaan koleksi, penerapan sistem manajemen mutu, sarana

dan prasarana, rancang bangun (design) dan tata letak (lay out)

laboratorium.

F. Penyedia data base hasil temuan penyakit (Data base koleksi)

Munculnya penyakit baru dan terjadinya emerging dan re-emerging

diseases akibat adanya perubahan sifat dan patogenitas penyakit,

serta adanya temuan baru organisme pengganggu tumbuhan

karantina menyebabkan terus berkembang dan bertambahnya

jumlah dan jenis penyakit hewan maupun organisme pengganggu

tumbuhan.

Sampai saat ini kondisi dan realitas pendataan hasil temuan

penyakit belum disusun dalam program data base. Penyediaan data

base untuk BBUSKP menjadi sangat penting terutama bila

dikaitkan sebagai pusat rujukan, kajian ilmiah, koleksi standar

serta pusat data dan informasi asal muasal kejadian penyakit

hewan karantina dan organisme pengganggu tumbuhan karantina.

Selain temuan penyakit hewan dan organisme pengganggu

tumbuhan baru, emerging dan re-emerging diseases, asal muasal

Page 31: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 28

kejadian dan munculnya penyakit hewan dan organisme

pengganggu tumbuhan baru dapat dijadikan sebagai data base

penyakit karantina pertanian. Data base penyakit karantina

pertanian tersebut menjadi strategis dalam merumuskan kebijakan

di tingkat nasional maupun internasional.

G. Persaingan kompetensi laboratorium pada tingkat nasional dan internasional

BBUSKP harus terus mengamati dan mengadopsi perkembangan

kemajuan teknologi pengujian untuk peningkatan dan

pemutakhiran teknologi yang digunakan sebagai upaya

pemeliharaan kompetensi dan kesiapan serta keberlangsungan

pelayanan pengujian. BBUSKP mengambil langkah-langkah dalam

menjaga dan memelihara kompetensi serta selalu siap melayani

setiap permintaan pengujian untuk dapat bersaing baik di tingkat

nasional maupun internasional.

Persaingan kompetensi laboratorium di tingkat nasional dan

internasional, sudah tidak dapat dihindarkan lagi. Oleh karena itu

BBUSKP menduduki peran dan posisi yang strategis dikaitkan

dengan tupoksinya sebagai pusat rujukan, konfirmasi,

standarisasi, dan penanganan pengujian untuk sampel dan

spesimen dari hewan, tumbuhan, produk hewan, produk

tumbuhan serta produk pangan asal luar negeri.

Page 32: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 29

Gambar 2. Permasalahan dan Tantangan BBUSKP

1.4.5. Faktor Kunci Keberhasilan

Berdasarkan potensi dan permasalahan yang ada maka dapat

diidentifikasi beberapa faktor kunci keberhasilan BBUSKP dalam

kurun perencanaan strategis 2015-2019, antara lain sebagai

berikut:

1. Memiliki SDM dan sarana operasional yang kompeten serta

Page 33: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 30

mampu dalam penyelenggaraan pengujian laboratorium yang

handal dan menghasilkan teknik dan metoda yang efektif.

2. Memiliki kemampuan mendeteksi dan identifikasi HPH/HPHK

dan OPT/OPTK yang akurat sehingga dapat memberikan

rekomendasi tindak lanjut yang efektif.

3. Memiliki sistem dan prosedur yang efektif berdasarkan standar

nasional dan internasional yang mengacu pada SNI ISO

17025:2008, SNI ISO 9001:2008 dan ISO 17043:2010.

Page 34: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 31

BAB II.

VISI, MISI DAN TUJUAN

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

43/Pementan/OT.140/9/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Standar Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian BBUSKP

mempunyai tugas melaksanakan uji standar, uji rujukan, dan

bimbingan teknis dan penerapan sistem manajemen mutu laboratorium

karantina hewan, karantina tumbuhan dan keamanan hayati. Dalam

melaksanakan tugas tersebut, BBUSKP mennyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan program, sistem informasi dan dokumentasi

pelaksanaan uji standar, uji rujukan dan bimbingan teknis

penerapan sistem manajemen mutu laboratorium karantina hewan,

karantina tumbuhan dan keamanan hayati;

b. Pelaksanaan uji standar laboratorium karantina hewan, karantina

tumbuhan dan keamanan hayati;

c. Pelaksanaan uji rujukan atas hasil uji laboratorium karantina hewan,

karantina tumbuhan dan keamanan hayati;

d. Pelaksanaan uji konfirmasi hasil pemantauan hama penyakit hewan

(HPH)/hama penyakit hewan karantina (HPHK), organisme penganggu

tumbuhan (OPT)/organisme penganggu tumbuhan karantina (OPTK);

e. Pelaksaaan uji profisiensi dan uji banding antar laboratorium

karantina hewan, karantina tumbuhan dan keamanan hayati;

f. pelaksanaan pembuatan koleksi standar HPH/HPHK dan OPT/OPTK;

g. pelaksanaan pengembangan dan uji coba teknik dan metode

pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, dan

pemusnahan HPH/HPHK dan OPT/OPTK;

h. penyusunan standardisasi SDM, metode, alat dan bahan

laboratorium karantina hewan, karantina tumbuhan, dan keamanan

hayati;

i. pelaksanaan validasi/verifikasi metode, alat dan bahan uji

laboratorium karantina hewan, karantina tumbuhan, dan keamanan

hayati;

j. pemberian pelayanan uji standar dan uji rujukan dan fasilitasi

penyusunan bahan bimbingan teknis penerapan sistem manajemen

mutu laboratorium karantina hewan, karantina tumbuhan, dan

keamanan hayati;

Page 35: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 32

k. pemberian bimbingan teknis, pengawasan dan pengendalian

penerapan sistem manajemen mutu laboratorium karantina hewan,

karantina tumbuhan, dan keamanan hayati;

l. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga BBUSKP.

2.1. Visi Dan Motto

2.1.1. Visi

Visi Pembangunan Nasional 2015-2019 adalah “Terwujudnya

Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong Royong”.

Visi Kementerian Pertanian adalah “Terwujudnya sistem

pertanian-bioindustri berkelanjutan yang menghasilkan

beragam pangan sehat dan produk bernilai tambah tinggi

berbasis sumberdaya lokal untuk kedaulatan pangan dan

kesejahteraan petani.”

Visi dalam Renstra Kementerian Pertanian di atas, selanjutnya

menjadi acuan dalam penyusunan Visi Badan Karantina Pertanian

(BARANTAN), yaitu: “Menjadi Instansi yang Tangguh dan

Terpercaya Dalam Perlindungan Kelestarian Sumberdaya Alam

Hayati Hewan dan Tumbuhan, Lingkungan dan

Keanekaragaman Hayati serta Keamanan Pangan”.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka Visi BBUSKP adalah :

“Menjadi Pusat Standar dan Rujukan Pengujian Laboratorium

Kesehatan Pangan Tahun 2019”.

2.1.2. Motto BBUSKP

“Prioritas Kepuasan Pelanggan Terhadap Hasil Uji Yang Akurat.”

(Priority in Costumer Satisfaction For Accurarate Test Result)

2.2. Misi, Maklumat Layanan dan Kode Etik Layanan BBUSKP

2.2.1. Misi

Untuk mewujudkan visi Barantan, terdapat 5 misi Badan

Karantina Pertanian, yaitu sebagai berikut :

1. Melindungi kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan

tumbuhan dari tumbuhan dari serangan Hama dan Penyakit

Hewan Karantina (HPHK), dan Organisme Pengganggu

Tumbuhan Karantina (OPTK);

2. Mendukung terwujudnya keamanan pangan;

Page 36: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 33

3. Memfasilitasi perdagangan dalam rangka mempertahankan dan

meningkatkan akses pasar komoditas pertanian;

4. Memperkuat kemitraan perkarantinaan;

5. Meningkatkan citra dan kualitas layanan publik.

Dalam kaitannya dengan tugas dan fungsi BBUSKP, maka misi

BBUSKP adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan jumlah dan mengembangkan standar pengujian

laboratorium karantina hewan, karantina tumbuhan dan

keamanan hayati;

2. Mengharmonisasikan teknik dan metoda pengujian

laboratorium karantina pertanian dan keamanan hayati lingkup

regional anggota negara-negara MEA maupun Internasional;

3. Meningkatkan strategi pemberian bimbingan teknis pengujian,

dan penerapan pengawasan serta pengendalian sistem

manajemen mutu pelayanan karantina dan laboratorium

karantina hewan, karantina tumbuhan dan keamanan hayati;

4. Mensinergikan dan penguatan kerjasama dan pengembangan

jejaring laboratorium uji tingkat nasional dan internasional;

5. Meningkatkan dan mengembangkan penyelenggaraan uji

profiesiensi secara nasional dan internasional;

6. Meningkatkan citra dan kualitas layanan BBUSKP di mata

masyarakat khususnya pengguna jasa.

2.2.2. Maklumat Layanan BBUSKP

Dalam menjalankan misi tersebut yang menjadi pedoman dan

acuan dalam Maklumat Layanan yaitu “Dengan ini Kami

menyatakan sanggup memberikan pelayanan berkualitas , cepat,

mudah, transparan dan terukur serta akuntabel sesuai penetapan

standar Pelayanan, Kami siap menerima sanksi dan menindak

lanjuti setiap pengaduan melalui prosedur dan mekanisme yang

telah ditetapkan”

2.2.3. Kode Etik Layanan BBUSKP

Adapun penjelasan dalam bertindak dan berperilaku bagi setiap

Layanan dengan berkode etik sebagai berikut:

1. Mengedepankan kepentingan pelanggan;

2. Mentaati kaidah norma dan etika sesuai nilai-nilai budaya dan

hukum;

3. Menjamin kepatuhan dalam pelaksanaan peraturan

perundangan pada pemberian pelayanan.

Page 37: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 34

2.3. Tujuan dan Sasaran Strategis BBUSKP

2.3.1. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam koordinasi sebagai penjabaran

dari Visi Misi antara lain:

1. Tersedianya metode uji rujukan dan standar;

2. Terselenggaranya sistem manajemen mutu pelayanan di

lingkup UPT operasional;

3. Terwujudnya Laboratorium terakreditasi di lingkup UPT

Operasional.

2.3.2. Sasaran Kegiatan (Output)

Menurut Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional

(PPN)/Kepala Bappenas Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman

Penyusunan dan Penelahaan Rencana Strategis Kementerian/

Lembaga, kedudukan Sasaran Strategis berada pada level

kementerian. Sedangkan pada level eselon I dalam hal ini

BARANTAN, maka istilah yang dipergunakan adalah Sasaran

Program.

Gambar 3. Kerangka Logis Penyusunan Renstra K/L (Sumber: Peraturan Menteri PPN/Ka Bappenas No 5 Tahun 2014)

BBUSKP sebagai eselon II dari Badan Karantina Pertanian

menetapkan sasaran kegiatan (output) kegiatan sebagai gambaran

akan kondisi yang ingin dicapai secara nyata oleh BBUSKP dalam 5

Page 38: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 35

tahun mendatang sebagai dampak/hasil dari proses dan input

yang dimiliki dan dilakukan oleh BBUSKP pada 5 (lima) tahun

mendatang.

Sasaran Kegiatan BBUSKP (outcome) yang diharapkan akan

tercapai pada 5 (lima) tahun mendatang sesuai dengan rencana

strategis Badan Karantina Pertanian adalah Pengembangan teknik

dan metode pengujian laboratorium, dimana :

a. BBUSKP memiliki kemampuan implementasi metode uji yang

berkembang di lingkungan nasional dan internasional sesuai

dengan tugas dan fungsinya;

b. Kemampuan BBUSKP sebagai penyelenggara uji profisiensi

mandiri, terpelihara dan berkembang;

c. Laboratorium UPT operasional yang aktifitasnya melayani

ekspor impor dan daerah perbatasa memiliki kemampuan uji

laboratorium yang dibutuhkan dalam memberikan pelayanan.

d. Perbaikan kualitas dan layanan BBUSKP.

.

Page 39: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 36

Gambar 4. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kegiatan BBUSKP

Page 40: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 37

BAB III.

ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI

DAN KERANGKA KELEMBAGAAN

3.1. Arah Kebijakan Dan Strategi 3.1.1. Arah Kebijakan dan Strategi Badan Karantina Pertanian

Arah kebijakan merupakan penjabaran urusan pemerintahan

dan/atau prioritas pembangunan sesuai dengan visi dan misi

presiden yang rumusannya mencerminkan bidang urusan

perkarantinaan. Strategi adalah langkah-langkah berisikan

program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi

BARANTAN. Oleh karena itu, arah kebijakan dan strategi

BARANTAN dalam rangka mendukung perwujudan visi dan misi

presiden, serta implementasi Rencana Strategis Kementerian

Pertanian 2015-2019 sebagai berikut:

A. Memperkuat sistem perkarantinaan pertanian dan

pengawasan keamanan hayati yang modern, tangguh dan

terpercaya melalui strategi:

a. Peningkatan sistem karantina hewan dan keamanan hayati

hewani.

b. Peningkatan sistem karantina tumbuhan dan keamanan

hayati nabati.

c. Peningkatan kualitas pelayanan karantina pertanian dan

pengawasan keamanan hayati

d. Peningkatan kualitas penyelenggaraan laboratorium uji

standar dan uji terap teknik dan metode karantina pertanian

e. Peningkatan kepatuhan, kerjasama dan pengembangan

sistem informasi perkarantinaan.

f. Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya pada

BARANTAN yang meliputi penguatan kelembagaan,

penguatan SDM dan pengembangan infrastruktur

(sarana/prasarana).

B. Mengikutsertakan masyarakat dalam penyelenggaraan

karantina melalui strategi peningkatan kesadaran dan

partisipasi masyarakat tentang perkarantinaan.

3.1.2. Arah Kebijakan dan Strategi BBUSKP

Sebagai keberlanjutan pelaksanaan pencapaian Renstra periode

2010 – 2014 maka untuk Renstra periode 2015-2019 ditujukan

untuk lebih memantapkan penataan kembali BBUSKP di seluruh

Page 41: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 38

elemen penyelenggaraan pelayanan dengan menekankan upaya

peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk

pengembangan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta

penguatan kelembagaan.

Upaya perlindungan sumber daya alam hayati khususnya hewan

dan tumbuhan di dalam negeri, serta dukungan akselerasi ekspor

produk pertanian, maka diperlukan adanya penguatan sistem

perkarantinaan. Kemampuan BARANTAN diperlukan guna

melakukan cegah tangkal terhadap HPHK dan OPTK sebagai

wujud dukungan pada swasembada berkelanjutan, khususnya

padi, jagung, serta daging sapi. Ancaman terhadap kelestarian dan

keamanan hayati akan menimbulkan dampak yang sangat luas

pada stabilitas ekonomi, keberhasilan usaha agribisnis dan

kestabilan ketahanan pangan nacional, dilindungi dan dipelihara

kelestariannya dari ancaman dan gangguan HPHK dan OPTK.

Sejalan dengan arah kebijakan dan strategi Badan Karantina

Pertanian, Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian (BBUSKP)

berupaya untuk terus memantapkan penataan kembali

penyelenggaran pelayanan dengan peningkatan kualitas

sumberdaya manusia termasuk pengembangan kemampuan ilmu

pengetahuan dan teknologi serta pengembangan kelembagaan.

Untuk mewujudkannya, BBUSKP menetapkan arah kebijakan

Tahun 2015-2019 adalah untuk meningkatkan kualitas

penyelenggaraan layanan Balai Besar Uji Standar Karantina

Pertanian dengan strategi sebagai berikut :

1. BBUSKP memprioritaskan terpeliharanya dan terwujudnya

pengembangan metode uji yang menjadi acuan standar

laboratorium UPT operasional melalui terlaksananya

peyelenggaraan uji profisiensi mandiri sesuai dengan

perkembangan dinamis di lingkungan nasional dan

internasional;

2. BBUSKP memastikan terpeliharanya status akreditasi,

memprioritaskan penambahan dan pengembangan ruang

lingkup akreditasi ssuai kebutuhan dan perkembangan yang

dinamis;

3. BBUSKP memprioritaskan fasilitasi akreditasi dan reakreditasi

laboratorium UPT operasional yang melaksanakan pelayanan

ekspor impor dan daerah perbatasan;

4. Meningkatkan kemampuan dan kapasitas SDM serta dukungan

infrastruktur untuk perbaikan pelayanan dan terciptanya good

governance dan clean goverment;

Page 42: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 39

3.2. Kerangka Regulasi BBUSKP Kerangka regulasi adalah perencanaan pembentukan peraturan

perundang undangan dalam rangka memfasilitasi, mendorong, dan

mengatur perilaku masyarakat dan penyelenggara negara dalam rangka

mencapai tujuan bernegara.

Pendirian Badan Karantina Pertanian (BARANTAN) merupakan amanat

dari Undang Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan,

Ikan, dan Tumbuhan. Dengan demikian, keberadaan BARANTAN tidak

terlepas dari strategi pemerintah untuk menjaga kelestarian

sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan melalui

penyelenggaraan perkarantinaan. Dalam perkembangan perencanaan

dan strategi pembangunan nasional, BARANTAN memegang peran besar

dalam mendukung kebijakan ketahanan atau kedaulatan pangan

melalui mitigasi gangguan terhadap ketahanan pangan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

43/Permentan/OT.140/ 9/2006 tanggal 12 September 2006 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian

(BBUSKP), BBUSKP adalah Unit Pelaksana Teknis yang berada di

bawah Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian. BBUSKP

mempunyai tugas melaksanakan uji standar, uji rujukan, dan

bimbingan teknis penerapan sistem manajemen mutu laboratorium

karantina hewan, karantina tumbuhan dan keamanan hayati.

Pelayanan sebagaimana diamanatkan tersebut di atas meliputi antara

lain pelayanan uji rujukan, uji konfirmasi hasil pemantauan,

bimbingan teknis penerapan sistem manajemen mutu laboratorium,

bimbingan teknis internal dan eksternal pengujian, jasa informasi, jasa

tenaga ahli (diantaranya penyusunan PRA, penyusunan modul

pelatihan, penyusunan pedoman juklak/juknis, narasumber,

instruktur), magang kepada unit pelaksana teknis operasional

karantina pertanian di seluruh Indonesia maupun instansi di luar

lingkup karantina pertanian. Disamping itu, BBUSKP membangun

jaringan kerja dan kerjasama dengan laboratorium yang terkait pada

pengujian penyakit hewan, tumbuhan, dan terhadap bahan tambahan

(food additive), residu obat hewan (veterinary drugs), residu antibiotik,

bahan kontaminan (biologi dan kimia), toksin atau organisme penyebab

penyakit pada pangan (disease-causing organisms in food), serta residu

pestisida.

Salah satu fungsi utama Badan Karantina Pertanian yang diperankan

oleh Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian adalah berkaitan

dengan penyediaan sumberdaya pertanian yang berkelanjutan guna

menjamin keamanan pangan. Pelaksanaan fungsi tersebut dilakukan

Page 43: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 40

melalui kegiatan pengawasan dan sertifikasi impor dan ekspor,

verifikasi dan audit kesesuaian persyaratan teknis, serta penetapan

kawasan/area dan sertifikasi karantina antar area dalam rangka

mewujudkan daya saing pasar internasional.

Pelaksanaan tugas dan fungsi BBUSKP untuk pelayanan pengujian

laboratorium telah menerapkan sistem manajemen mutu laboratorium

yang mengacu pada SNI ISO/IEC 17025:2008 dan telah 2 periode

dilakukan reakreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan

nomor LP-390-IDN. Untuk menyempurnakan sistem manajemen mutu

laboratorium perlu dilakukan harmonisasi terhadap sistem mutu

pelayanan sesuai SNI ISO 9001:2015. Penyempurnaan sistem

manajemen mutu pelayanan BBUSKP ini diharapkan dapat mendukung

terciptanya sistem manajemen pemerintahan yang baik, bersih dan

transparan (good, clean, and transparant governance), yang pada

akhirnya menjadikan BBUSKP dengan profil yang akuntabel.

Dalam upaya menjadikan BBUSKP sebagai instansi pemerintah yang

baik, bersih, transparan dan akuntabel yang sinkron dengan tupoksi,

maka perlu dilakukan proses penyusunan dan penyempurnaan

berbagai jenis kebijakan/peraturan dibidang perkarantinaan.

Berikut adalah Regulasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas dan

fungsi BBUSKP, termasuk yang masih dalam proses penyusunan/yang

belum disusun:

1. Revisi UU No. 16 / 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan

Tumbuhan

2. Revisi PP No. 82 / 2000 tentang Karantina Hewan

3. Revisi PP No 14 / 2002 tentang Karantina Tumbuhan

4. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.140/

9/2006 tanggal 12 September 2006 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian

5. Peraturan Kepala Badan Karantina Pertanian

No.255/Kpts/OT.130/L/6/2008 tanggal 30 Juni 2008 Tentang

Rincian Tugas Unit Kerja UPT Lingkup Badan Karantina Pertanian.

6. Penyusunan Peraturan Menteri Pertanian terkait Karantina Hewan

dan Karantina Tumbuhan

7. Penyusunan Peraturan Kepala Badan Karantina Pertanian terkait

Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan

8. Penyusunan Peraturan Kepala Badan Karantina Pertanian terkait

Pengelolaan Data dan Teknologi Informasi

9. Penyusunan Peraturan Kepala Badan Karantina Pertanian terkait

Penyelenggaraan Pelayanan Publik Perkarantinaan

Page 44: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 41

10. Penyusunan Peraturan Kepala Badan Karantina Pertanian terkait

Pengawasan dan Kepatuhan Kegiatan Perkarantinaan Hewan dan

Tumbuhan

11. Penyusunan Peraturan Kepala Badan Karantina Pertanian terkait

Standarisasi Infrastruktur dan Kompetensi SDM BARANTAN

3.3. Kerangka Kelembagaan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

43/Permentan/OT.140/9/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Standar Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian (BBUSKP) struktur

kelembagaan BBUSKP adalah sebagai berikut :

Gambar 5. Struktur Organisasi BBUSKP

BBUSKP adalah unit pelaksana teknis yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Badan Karantina Pertanian dan

dipimpin oleh seorang Kepala. BBUSKP mempunyai tugas

melaksanakan uji standar, uji rujukan, dan bimbingan teknis

penerapan sistem manajemen mutu laboratorium karantina hewan,

karantina tumbuhan, dan keamanan hayati.

Page 45: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 42

Dalam melaksanakan tugasnya BBUSKP menjalankan fungsi sebagai

berikut :

1. Penyusunan program, sistem informasi dan dukumentasi

pelaksanaan uji standar, uji rujukan, dan bimbingan teknis

penerapan sistem menajemen mutu laboratorium karantina hewan,

karantina tumbuhan, dan keamanan hayati;

2. Pelaksanaan uji standar laboratorium karantina hewan, karantina

tumbuhan, dan keamanan hayati;

3. Pelaksanaan uji rujukan atas hasil uji laboratorium karantina

hewan, karantina tumbuhan, dan keamanan hayati;

4. Pelaksanaan uji konfirmasi hasil pemantauan hama penyakit hewan

(HPH)/hama penyakit hewan karantina (HPHK), organisme

pengganggu tumbuhan (OPT)/organisme pengganggu tumbuhan

karantina (OPTK);

5. Pelaksanaan uji profisiensi dan uji banding antar laboratorium

karantina hewan, karantina tumbuhan, dan keamanan hayati;

6. Pelaksanaan pembuatan koleksi standar HPH/HPHK dan

OPT/OPTK;

7. Pelaksanaan pengembangan dan uji coba teknik dan metode

pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, dan

pemusnahan HPH/HPHK dan OPT/OPTK;

8. Penyusunan standarisasi sumberdaya manusia, metode, alat dan

bahan laboratorium karantina hewan, karantina tumbuhan dan

keamanan hayati;

9. Pelaksanaan validasi/verifikasi metode, alat dan bahan uji

laboratorium karantina hewan, karantina tumbuhan dan keamanan

hayati;

10. Pemberian pelayanan uji standar, uji rujukan, dan fasilitasi

penyusunan bahan bimbingan teknis penerapan sistem manajemen

mutu laboratorium karantina hewan, karantina tumbuhan dan

keamanan hayati;

11. Pemberian bimbingan teknis, pengawasan dan pengendalian

penerapan sistem manajemen mutu laboratorium karantina hewan,

karantina tumbuhan, dan keamanan hayati;

12. Pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga BBUSKP

3.3.1. Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Umum

Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

program, sistem informasi dan dokumentasi dari pelaksanaan

kegiatan uji standar, uji rujukan, dan bimbingan teknis penerapan

system manajemen mutu laboratorium karantina hewan,

Page 46: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 43

karantina tumbuhan, dan keamanan hayati, serta pelaksanaan

urusan tata usaha dan rumah tangga.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bagian Umum

menyelenggarakan fungsi :

1) Penyiapan penyusunan program, anggaran, kerjasama, dan

sistem informasi, dokumentasi, serta evaluasi dan pelaporan;

2) Pelaksanaan urusan kepegawaian, perpustakaan, tata usaha,

dan rumah tangga;

3) Pelaksanaan urusan keuangan dan perlengkapan;

Fungsi-fungsi tersebut terdistribusi pada 3 bagian sebagai

berikut:

a. Sub Bagian Program, Informasi dan Dokumentasi, dengan

tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan program,

anggaran, kerjasama, dan sistem informasi, dokumentasi, serta

evaluasi dan pelaporan;

b. Sub Bagian Kepegawaian dan Tata Usaha, dengan tugas

melakukan urusan kepegawaian, tata usaha, dan

perpustakaan, serta rumah tangga;

c. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan, dengan tugas

melakukan urusan keuangan dan perlengkapan.

3.3.2. Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Pelayanan Pengujian;

Bagian Pelayanan Pengujian mempunyai tugas melaksanakan

pemberian pelayanan uji standar, uji rujukan dan fasilitasi

penyusunan bahan bimbingan teknis pengujian dalam rangka

penerapan system manajemen mutu laboratorium karantina

hewan, karantina tumbuhan dan keamanan hayati.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bagian Pelayanan Pengujian

menyelenggarakan fungsi :

1) Pelaksanaan pemberian pelayanan uji standar, uji rujukan dan

fasilitasi penyusunan bahan bimbingan teknis penerapan

system manajemen mutu laboratorium karantina hewan dan

keamanan hayati hewani;

2) Pelaksanaan pemberian pelayanan uji standar, uji rujukan dan

fasilitasi penyusunan bahan bimbingan teknis penerapan

system manajemen mutu laboratorium karantina tumbuhan

dan keamanan hayati nabati;

3) Pengelolaan hasil koleksi karantina hewan dan tumbuhan.

Fungsi-fungsi tersebut terdistribusi pada 2 seksi berikut :

Page 47: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 44

a. Seksi Pelayanan Pengujian Karantina Hewan, dengan tugas

melakukan pemberian pelayanan uji standar, uji rujukan, dan

fasilitasi penyusunan bahan bimbingan teknis penerapan

system manajemen mutu laboratorium karantina hewan dan

keamanan hayati hewani, serta pengelolaan hasil koleksi

karantina hewan;

b. Seksi Pelayanan Pengujian Karantina Tumbuhan, dengan

tugas melakukan pemberian pelayanan uji standar, uji

rujukan, dan fasilitasi penyusunan bahan bimbingan teknis

penerapan system manajemen mutu laboratorium karantina

tumbuhan dan keamanan hayati nabati, serta pengelolaan hasil

koleksi karantina tumbuhan;

3.3.3. Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Pengendalian Mutu

Laboratorium;

Bidang Pengendali Mutu Laboratorium memiliki tugas

melaksanakan pemberian bimbingan teknis, pengawasan dan

pengendalian penerapan system manajemen mutu laboratorium

karantina hewan, karantina tumbuhan dan keamanan hayati.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pengendalian Mutu

Laboratorium menyelenggarakan fungsi :

1) Pemberian bimbingan teknis penerapan system manajemen

mutu laboratorium karantina hewan, karantina tumbuhan dan

keamanan hayati;

2) Pengawasan dan pengendalian penerapan system manajemen

mutu laboratorium karantina hewan, karantina tumbuhan dan

keamanan hayati;

3) Pelaksanaan jejaring kerja laboratorium karantina hewan,

karantina tumbuhan dan keamanan hayati.

Fungsi-fungsi tersebut terdistribusi pada 2 bidang tersebut :

a. Bidang Pengendalian Mutu Laboratorium Karantina Hewan,

dengan tugas melakukan penyiapan bahan pemberian

bimbingan teknis, pengawasan dan pengendalian penerapan

system manajemen mutu dan pelaksanaan jejaring kerja

laboratorium karantina hewan, serta keamanan hayati;

b. Bidang Pengendalian Mutu Laboratorium Karantina

Tumbuhan, dengan tugas melakukan penyiapan bahan

pemberian bimbingan teknis, pengawasan dan pengendalian

penerapan system manajemen mutu dan pelaksanaan jejaring

kerja laboratorium karantina tumbuhan, serta keamanan

hayati.

Page 48: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 45

3.3.4. Tugas Pokok dan Fungsi Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari Jabatan Fungsional

Medik Veteriner, Paramedic Veteriner, Pengendali Organisme

Penganggu Tumbuhan dan sejumlah jabatan fungsional lainnya

yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional

berdasarkan bidang masing-masing sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Kelompok Jabatan Fungsional Medik Veteriner, Paramedik

Veteriner dan Pengendali Organisme Penganggu Tumbuhan

mempunyai tugas :

a. Melaksanakan uji standar laboratorium karantina hewan,

karantina tumbuhan dan keamanan hayati;

b. Melaksanakan uji hasil rujukan atas hasil uji laboratorium

karantina hewan, karantina tumbuhan dan keamanan hayati;

c. Melaksanakan uji konfirmasi pemantauan hama penyakit

hewan (HPH)/hama penakit hewan karantina (HPHK),

organisme penganggu tumbuhan (OPT)/organism penganggu

tumbuhan karantina (OPTK);

d. Melaksanakan uji profisiensi dan uji banding antar

laboratorium karantina hewan, karantina tumbuhan dan

keamanan hayati;

e. Melaksanakan pembuatan koleksi standar HPH/HPHK dan

OPT/OPTK;

f. Melaksanakan pengembangan dan uji coba teknik dan metode

pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, dan

pemusnahan HPH/HPHK dan OPT/OPTK;

g. Menyusun standarisasi sumberdaya manusia, metode, alat dan

bahan laboratorium karantina hewan, karantina tumbuhan dan

keamanan hayati;

h. Melaksanakan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan

peraturan perundangan yang berlaku.

Kelompok jabatan Fungsional lainnya mempunyai tugas

melakukan kegiatan sesuai dengan Jabatan Fungsional masing-

masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Masing-masing kelompok jabatan fungsional

dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang

ditunjuk oleh Kepala. Jumlah tenaga fungsional ditentukan

berdasarkan kebutuhan dan beban kerja sedangkan jenis dan

jenjang fungsionalnya diatur berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Page 49: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 46

BAB IV.

TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

4.1. Target Kinerja

Sebagai tolok ukur keberhasilan kinerja BBUSKP dalam

mengembangkan tugas dan fungsinya, maka indikator kinerja dalam

rangka pencapaian sasaran kegiatan BBUSKP dalam meningkatnya

pengembangan teknik dan metode serta mutu kinerja laboratorium

BBUSKP adalah sebagai berikut :

Tabel 9. Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja BBUSKP 2015-2019

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

Utama

Komponen yang dinilai Target (%)

1. Pengembangan

Teknik dan metode

pengujian

laboratorium serta

peningkatan kualitas

layanan

Jumlah

pengembangan

teknik dan metode

pengujian

laboratorium

Pengembangan Teknik

dan Metode serta uji

coba pengujian

Laboratorium KP

R

ekomendasi metode

pengujian laboratorium

KH/KT dan Kehati

Bimbingan teknis

eksternal pemeriksaan

dan pengujian

laboratorium

Pertemuan teknis

pengujian personil

laboratorium lingkup

Barantan

25

25

25

25

Reakreditasi dan

penambahan ruang

lingkup akreditasi

BBUSKP

Reakreditasi Laboratorium BBUSKP

Pemeliharaan Ruang

Lingkup Akreditasi

Laboratorium (Jenis

sampel, parameter uji dan

metode uji)

25

Pemutakhiran dokumen

SMM

20

Kalibrasi peralatan 20

Page 50: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 47

Pengendalian penerapan

SMM Laboratorium (Audit

Internal dan Kaji Ulang

manajemen)

20

Assessment ulang/re-

akreditasi laboratorium

10

Penambahan Ruang Lingkup Akreditasi

Laboratorium

Menambah Ruang

Lingkup Akreditasi

Laboratorium (Jenis

sampel, parameter uji dan

metode uji)

25

Verifikasi/Validasi Metode

Uji

20

Uji banding/uji profisiensi 20

Pengendalian penerapan

SMM Laboratorium (audit

internal, kaji ulang

manajemen)

25

Asesmen Penambahan

Ruang Lingkup Akreditasi

Laboratorium

10

Frekuensi

penyelenggaraan

uji profisiensi

mandiri/provider

sample uji

Dokumen Sistem

Manajemen Mutu

20

Desain skema uji

profisiensi

15

Pelaksanaan skema uji

profisiensi

15

Penyiapan contoh uji dan

distribusi

15

Evaluasi hasil dan

pelaporan

15

Jumlah

pemenuhan

persiapan

persyaratan

akreditasi/penamb

ahan ruang

Dokumen sistem

manajemen mutu

20

Page 51: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 48

lingkup akreditasi

UPT

Uji profisiensi/uji banding 20

Verifikasi/validasi metode

uji

25

kalibrasi peralatan 10

Penerapan SMM 25

Peningkatan waktu

penyelesaian

layanan

pemeriksaaan dan

pengujian

Fasilitasi bahan pengujian

untuk uji standard dan uji

rujukan laboratorium

Pemeliharaan/kalibrasi

alat dan pemeliharaan

gedung untuk uji standard

an uji rujukan

laboratorium

Peningkatan kompetensi

personil penguji melalui

magang dan inhouse

training

Pemeliharaan Gedung BSL

2 dan BSL 3

25

25

25

25

Page 52: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 46

4.1.1. Pengembangan Teknik Dan Metode Pengujian

Laboratorium

Diantara misi BBUSKP pada tahun 2015-2016 adalah

meningkatkan jumlah dan mengembangkan standar pengujian

laboratorium karantina hewan, tumbuhan dan keamanan hayati

serta mengharmonisasikan teknik dan metode pengujian

laboratorium karantina pertanian dan keamanan hayati lingkup

regional anggota negarra-negara MEA maupun internasional.

Kecenderungan terus meningkatnya jumlah dan jenis lalu lintas

komoditas pertanian dalam negeri dan berbagai negara yang

diketahui masih banyak belum bebas dari berbagai hama dan

penyakit hewan (HPH/HPHK) dan organisme pengganggu

tumbuhan karantina (OPT/OPTK), maupun beberapa komoditas

yang tidak dapat dijamin keamanannya dari cemaran, residu, dan

kontaminan material berbahaya terhadap kesehatan hewan dan

manusia, menuntut perlunya pengembangan kompetensi teknik

dan metode pengujian di laboratorium UPT KP dan BBUSKP.

Tuntutan terhadap pengembangan teknik dan metode pengujian

perlu terus dilakukan dan ditingkatkan. Tingginya volume, jenis,

dan frekuensi lalu lintas produk pangan sudah tidak mungkin lagi

dilakukan pengujian untuk keseluruhan produk pangan tersebut,

namun perlu dilakukan penilaian terhadap sistem dan mekanisme

produksi, proses handling, pengolahan, dan distribusinya. Hasil

penilaian dikeluarkan dalam bentuk approval terhadap sistem dan

mekanisme tersebut di atas. Selanjutnya dalam pengawasan lalu

lintasnya, pengambilan contoh uji dan pengujiannya bersifat

monitoring melalui komitmen dan kesepakatan antara produsen,

eksportir, dan pemerintah negara penerima.

Banyaknya jenis komoditas pertanian maupun beragamnya bentuk

proses pengolahannya, serta bersumber dari berbagai area dan

negara yang terbatas data dan informasi keamanan pangannya

mendorong BBUSKP untuk melakukan pengembangan teknik dan

metode pengujian. Pengembangan teknik dan metode pengujian di

BBUSKP antara lain pengujian dengan peralatan antara lain High

Performance Liquid Chromatography (HPLC), Gas Chromatography

(GC), Atomic Absorbance Spectrophotometry (AAS) dan High

Performance Liquid Chromatography Mass Spectrofotometer-Mass

Spectrofotometer.

Pengembangan teknik dan metode pengujian serta uji coba teknik

danmetoda laboratorium dilaksanakan untuk memberikan

rekomendasi kepada Badan Karantina Pertanian. Rekomendasi

Page 53: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 47

ditetapkan oleh Kepala Badan Karantina Pertanian dan digunakan

oleh unit pelaksana teknis Badan Karantina Pertanian.

Pengembangan teknik dan metode pengujian laboratorium dapat

terukur dari tahun 2015-2019 akan tercapainya komponen-

komponen berikut :

Tabel 10. Target Capaian Pengembangan Teknik dan Metode

Pengujian Laboratorium

No Rekomendasi Jumlah

Rekomendasi

1 Pengembangan Metode Pengujian

laboratorium Karantina Hewan, keamanan

hayati hewani, Karantina tumbuhan dan

keamanan hayati Nabati

20

2 Uji coba teknik dan metode pengujian

laboratorium Karantina Hewan dan Karantina

tumbuhan

10

Total Rekomendasi 30

4.1.2. Reakreditasi dan penambahan ruang lingkup akreditasi

BBUSKP

Laboratorium BBUSKP sudah 2 (dua) kali dilakukan reakreditasi

dengan sertifikat akreditasi Nomor: LP-390-IDN. Sesuai dengan

kebijakan KAN tentang syarat dan aturan akreditasi bahwa masa

akreditasi laboratorium berlaku untuk jangka waktu 4 (empat)

tahun. Reakreditasi ke-3 akan dilakukan tahun 2016. Seiring

dengan masa berlakunya akreditasi dan dalam rangka

pemeliharaan status akreditasi laboratorium, laboratorium

BBUSKP senantiasa mempertahankan status akreditasinya

dengan menerapkan secara konsisten Sistem Manajemen Mutu

Laboratorium SNI ISO/IEC 17025:2008. Selain itu, setiap

tahunnya berupaya untuk melakukan perluasan/penambahan

ruang lingkup akreditasi laboratorium baik untuk ruang lingkup

pengujian laboratorium karantina tumbuhan, karantina hewan

dan keamanan hayati nabati dan hewani. Pada tahun 2015,

BBUSKP mengajukan perluasan/penambahan ruang lingkup

akreditasi laboratorium untuk 2 (dua) jenis pengujian

laboratorium karantina hewan yaitu: pengujian Antigen BVDV

(Bovine Viral Diarrhoea Virus) pada serum dengan metode uji

ELISA BVDV Ag/SERUM PLUS (IKMVH 004) dan pengujian

Page 54: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 48

Antibodi Brucella abortus pada serum dengan metode uji Rose

Bengal Test (RBT) (IKMBH 006). Selain itu penambahan ruang

lingkup akreditasi dilakukan untuk 1 (satu) jenis pengujian

keamanan hayati nabati yaitu pengujian Escherichia coli pada

Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) dengan metode uji MPN

(Most Prabable Number) dan Kultur (IKMKHT-N 001) dan 1 (satu)

jenis pengujian keamanan hayati hewani untuk pengujian Nitrit

pada sarang burung walet dengan metode uji Spektrofotometri UV-

Vis (IKMKHT-H 001). Kegiatan perluasan/penambahan ruang

lingkup akreditasi laboratorium ini akan dilakukan secara rutin

setiap tahun, dimana penetapan ruang lingkup akreditasi

laboratorium sangat tergantung pada trend pengujian

HPHK/OPTK dan keamanan hayati yang meliputi: jenis sampel,

parameter uji dan metode uji.

Untuk tahun 2015-2019, pencapaian indikator reakreditasi dan

penambahan ruang lingkup akreditasi BBUSKP dapat terlihat dari

komponen-komponen berikut :

a. Komponen reakreditasi laboratorium BBUSKP, sebagai berikut :

Pemeliharaan ruang lingkup akreditasi laboratorium (jenis

sampel, parameter uji dan metode uji;

Pemutakhiran dokumen SMM;

Kalibrasi peralatan;

Pengendalian penerapan SMM laboratorium (audit internal

dan kaji ulang manajemen);

Assessment ulang/re-akreditasi laboratorium.

b. Komponen penambahan ruang lingkup akreditasi laboratorium

BBUSKP, sebagai berikut :

Menambah Ruang Lingkup Akreditasi Laboratorium (Jenis

sampel, parameter uji dan metode uji);

Verifikasi/Validasi Metode Uji;

Uji banding/uji profisiensi;

Pengendalian penerapan SMM Laboratorium (audit internal,

kaji ulang manajemen);

Asesmen Penambahan Ruang Lingkup Akreditasi

Laboratorium.

Page 55: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 49

4.1.3. Frekuensi penyelenggaraan uji profisiensi

mandiri/provider sample uji

Misi BBUSKP pada tahun 2015-2019 diantaranya adalah

meningkatkan dan mengembangkan penyelenggaraan uji

profisiensi secara nasional dan internasional. Dimulai sejak tahun

2010, BBUSKP ditunjuk sebagai Laboratorium Penyiap Contoh Uji

Profisiensi/Provider untuk komoditas penyakit benih tanaman

pada Program Uji Profisiensi KAN/XIII/2010. Adapun parameter

uji yang diminta oleh KAN terkait dengan penyakit benih tanaman

yaitu Deteksi dan Identifikasi cendawan Helminthosporium solani

dan Deteksi bakteri Clavibacter michiganensis sub sp

michiganensis. Berdasarkan hasil kinerja Laboratorium Karantina

Tumbuhan di dalam menyiapkan contoh uji profisiensi penyakit

benih tanaman, maka pada Tahun 2011 Laboratorium BBUSKP

ditunjuk sebagai Penyelenggara Uji Profisiensi (PUP) terintegrasi

untuk penyakit tanaman dan penyakit hewan. Hal ini terus

berlanjut sampai dengan saat ini, dimana BBUSKP sudah

meningkatkan kompetensinya di dalam menyelenggarakan uji

profisiensi secara manadiri. Secara terinci data perkembangan

penyelenggaraan uji profisiensi BBUSKP dimulai dari Tahun 2010

sampai dengan 2015, dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.

Tabel 11. Data Perkembangan Penyelenggaraan Uji Profisiensi

BBUSKP (Periode 2010 S/D 2015)

No. Parameter Uji Tahun

pelaksanaan

Jumlah

Lab.

Peserta

Keterangan

1. Komoditi Isolat Beku

Kering “Deteksi Bakteri Escherichia coli dan

Salmonella spp.”

2015

92 Lab.

B

BBUSKP sebagai Provider pada Program

Uji Profisiensi

KAN/XVIII/2015.

Lab. Peserta berasal

dari Lab. Penguji di Indonesia antara lain

meliputi: Lab. UPT

Lingkup Barantan,

Lab. Swasta dan Lab.

Pemerintah diluar

Barantan.

2. Penyakit Hewan

“Deteksi Antibodi

Brucella abortus pada

Serum Sapi”

2015

26 Lab.

BBUSKP sebagai

Penyelenggara Uji

Profisiensi (PUP)

mandiri.

Lab. Peserta berasal dari Lab. UPT

Lingkup Barantan.

Page 56: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 50

3. Penyakit Tanaman

1. Identifikasi Hama

Gudang Trogoderma

granarium

2. Deteksi dan Identifikasi

Helminthosporium

solani pada Umbi

Kentang

2015

28 Lab.

21 Lab.

BBUSKP sebagai PUP

mandiri.

Lab. Peserta yang

mengikuti kedua

parameter uji tersebut berasal dari

Lab. UPT Lingkup

Barantan.

4. Penyakit Hewan

“Deteksi RNA Virus Avian Influenza”

2014

7 Lab.

BBUSKP sebagai PUP mandiri.

Lab. Peserta berasal

dari Lab. UPT

Lingkup Barantan.

5. Penyakit Tanaman

1. Deteksi dan

Identifikasi Cendawan Tilletia

indica

2. Deteksi Antigen

Bakteri Pantoea stewartii

2014

18 Lab.

14 Lab

BBUSKP sebagai PUP

mandiri. Lab. Peserta yang

mengikuti parameter

uji cendawan berasal

dari Lab. UPT

Lingkup Barantan; Untuk parameter uji

bakteri selain Lab.

UPT Lingkup

Barantan juga diikuti

oleh 1 Lab. Swasta.

6. Penyakit Hewan

1. Deteksi Antibodi Rabies

2. Deteksi Antibodi

Avian Influenza

2013

9 Lab.

12 Lab.

BBUSKP sebagai PUP mandiri.

Lab. Peserta yang

mengikuti kedua

parameter uji

tersebut berasal dari Lab. UPT Lingkup

Barantan.

7. Penyakit Tanaman

1. Deteksi dan

Identifikasi

Cendawan Helminthosporium

solani

2. Deteksi Bakteri

Clavibacter

michiganensis sub sp michiganensis

2013

14 Lab.

9 Lab.

BBUSKP sebagai PUP

mandiri.

Lab. Peserta yang mengikuti kedua

parameter uji

tersebut berasal dari

Lab. UPT Lingkup

Barantan.

8. Bidang Mikrobiologi

1. Deteksi Bakteri

2012

17 Lab.

B

BBUSKP sebagai PUP

mandiri.

Page 57: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 51

Escherichia coli

dan Salmonella

spp.

2. Deteksi Antibodi Rabies

7 Lab.

Lab. Peserta untuk

parameter uji E. coli

dan Salmonella spp

berasal dari Lab.

Penguji di Indonesia antara lain meliputi:

Lab. UPT Lingkup

Barantan, Lab. Swasta

dan Lab. Pemerintah

diluar Barantan.

BBUSKP sebagai PUP mandiri

Lab. Peserta berasal

dari Lab. UPT

Lingkup Barantan.

9. Penyakit Tanaman

1. Identifikasi Cendawan

Helminthosporium

solani

2. Identifikasi

Spesimen Serangga Lalat Buah

Bactrocera spp.

3. Deteksi Bakteri

Clavibacter michiganensis sub

sp michiganensis

2012

10 Lab.

11 Lab.

9 Lab.

BBUSKP sebagai PUP mandiri.

Lab. Peserta untuk

ketiga parameter uji

tersebut berasal dari

Lab. UPT Lingkup

Barantan.

10. Penyakit Hewan

“ Deteksi RNA Virus

Avian Influenza”

2011

5 Lab.

BBUSKP sebagai PUP

terintegrasi dengan

KAN. Lab. Peserta berasal

dari Lab. Penguji di

Indonesia meliputi: 4

Lab. UPT Lingkup

Barantan dan 1 UPT

Lab. Pemerintah diluar Barantan.

11. Penyakit Tanaman

1. Deteksi dan

Identifikasi Sista

Nematoda

Globodera spp.

2. Deteksi Antigen

Bakteri Pantoea

stewartii

3. Identifikasi Spesimen Serangga

Lalat Buah

Bactrocera spp.

2011

14 Lab.

8 Lab.

17 Lab.

BBUSKP sebagai PUP

terintegrasi dengan

KAN.

Lab. Peserta berasal dari Lab. UPT Lingkup

Barantan.

Page 58: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 52

12. Penyakit Benih

Tanaman

1. Deteksi dan

Identifikasi

Cendawan

Helminthosporium solani

2. Deteksi Bakteri

Clavibacter

michiganensis sub

sp michiganensis

3. Deteksi Turnip

Mosaic Virus

2010

21 Lab.

6 Lab.

8 Lab.

BBUSKP sebagai Provider pada Program

Uji Profisiensi

KAN/XIII/2010.

Lab. Peserta berasal

dari Lab. Penguji di Indonesia antara lain

meliputi Lab. UPT

Lingkup Barantan.

Dengan memperhatikan salah satu fungsi BBUSKP sebagaimana

diamanatkan pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor:

43/Permentan/OT.140/9/2006 terkait dengan pelaksanaan uji

profisiensi laboratorium karantina hewan, karantina tumbuhan

dan keamanan hayati, BBUSKP dituntut untuk memberikan

dukungan bagi laboratorium UPT lingkup Badan Karantina

Pertanian di dalam menyediakan contoh uji profisiensi pada

penyelenggaraan program uji profisiensi yang dilakukan oleh

BBUSKP. Hal ini dilakukan, karena keterbatasan Lembaga

Penyelenggara Uji Profisiensi baik di tingkat nasional maupun

internasional terutama bagi ruang lingkup pengujian yang sesuai

dengan target pengujian OPTK/HPHK.

Ruang lingkup pengujian yang akan dimasukkan di dalam

program uji profisiensi BBUSKP selama 5 tahun kedepan (2015 –

2019) sangat tergantung pada ruang lingkup akreditasi

Laboratorium BBUSKP sesuai dengan Lampiran Amandemen

Sertifikat Akreditasi Nomor: LP-390-IDN. Selain itu,

pertimbangan penetapan parameter uji profisiensi tergantung pada

kebutuhan data jaminan mutu hasil pengujian yang diperlukan

oleh Laboratorium UPT Lingkup Badan Karantina Pertanian di

dalam menyiapkan pengajuan akreditasi laboratorium maupun

perluasan/penambahan ruang lingkup akreditasi laboratorium di

UPT Lingkup Badan Karantina Pertanian, sehingga secara

bertahap BBUSKP harus senantiasa meningkatkan kompetensinya

dan memperluas/menambah ruang lingkup akreditasi sesuai

dengan penerapan SNI ISO/IEC 17025:2008 Tentang Persyaratan

Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium

Kalibrasi. Untuk memperkuat Lembaga Penyelenggara Uji

Page 59: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 53

Profisiensi BBUSKP, sudah disusun dokumen sistem manajemen

mutu sesuai dengan SNI ISO/IEC 17043:2010 Tentang Penilaian

Kesesuaian-Persyaratan Umum Uji Profisiensi.

Beberapa komponen yang akan menjadi perhatian pada tahun

2015-2019 terkait dengan penyelenggaraan uji profisiensi

mandiri/provider sample uji adalah sebagai berikut :

Dokumen sistem manajemen mutu;

Desain skema uji profisiensi;

Pelaksanaan skema uji profisiensi;

Penyiapan contoh uji dan distribusi;

Evaluasi hasil dan pelaporan.

4.1.4. Jumlah pemenuhan persiapan persyaratan

akreditasi/penambahan ruang lingkup akreditasi UPT

Dalam misi nya, Tahun 2015-2019 ini BBUSKP BBUSKP berupaya

untuk meningkatkan strategi pemberian bimbingan teknis

pengujian dan penerapan pengawasan serta pengendalian sistem

manajemen mutu pelayanan karantina dan laboratorium

karantina hewan, tumbuhan dan keamanan hayati untuk

mencapai tujuan tercapainya laboratorium terakreditasi di lingkup

UPT dan terselenggaranya sistem manajemen mutu pelayanan di

UPT operasional. Pemenuhan persyaratan akreditasi bagi UPT-UPT

operasional yang dilakukan secara bertahap dan berencana akan

dapat memudahkan pencapaian target akreditasi/penambahan

ruang lingkup akreditasi.

Dengan semakin bertambahnya UPT operasional yang

terakreditasi/menambah ruang lingkup akreditasinya, terutama

UPT operasional yang aktivitasnya melayani ekspor impor dan

daerah perbatasan, maka aktivitas pelayanan dan upaya

perlidungan negara menjadi lebih optimal.

Beberapa komponen yang akan menjadi perhatian pada tahun

2015-2019 terkait dengan pemenuhan persiapan persyaratan

akreditasi/penambahan ruang lingkup akreditasi UPT adalah

sebagai berikut :

Dokumen sistem manajemen mutu;

Uji profisiensi/uji banding;

Verifikasi/validasi metode uji;

Kalibrasi peralatan;

Penerapan SMM.

Page 60: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 54

4.1.5. Peningkatan waktu penyelesaian layanan pemeriksaan

dan pengujian

Layanan pemeriksaan pengujian merupakan Indeks Kinerja utama

Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian, Layanan

pemeriksaan dan Pengujian dinilai dari banyaknya pemeriksaan

dan pengujian laboratorium yang sesuai dengan standar waktu

layanan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Adapun Indek Kinerja

Utama tercapai apabila sebagai berikut:

Tabel 12.Target Capaian Penyelesaian Waktu Layanan

Pemeriksaan

No Laboratorium Capaian Waktu

Layanan

Target Capaian Waktu Layanan

1 Karantina Hewan Layanan

Administrasi

99 % dari permohonan pengujian

Layanan Teknis 99 % dari Sertifikat Hasil Uji

2 Karantina Tumbuhan Layanan

Administrasi

99 % dari permohonan pengujian

Layanan Teknis 99 % dari Sertifikat Hasil Uji

3 Keamanan Hayati

Hewani

Layanan

Administrasi

99 % dari permohonan pengujian

Layanan Teknis 99 % dari Sertifikat Hasil Uji

4 Keamanan Hayati

Nabati

Layanan

Administrasi

99 % dari permohonan pengujian

Layanan Teknis 99 % dari Sertifikat Hasil Uji

4.2. Kerangka Anggaran

Kerangka pendanaan unit kerja instansi pemerintah sebagaimana diatur

dalam UU No. 17 Tahun 2003 tentang keuangan Negara, tidak dapat

dipisahkan dari landasan perencanaan pembangunan yang diatur dalam UU

No. 25 Tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional.

Page 61: KATA PENGANTAR - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/file/BBUSKP FULL.pdf · Harmonisasi pedoman dan standar acuan dalam penyelenggaraan ... instalasi hewan coba Mushollah,

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian 2015-2019 Page 55

BAB VI.

PENUTUP

Rencana Strategis Balai Besar Uji Standar Karantina Tahun 2015-2019

dilaksanakan 5 (lima) tahun kedepan, yaitu tahun 2015-2019, kegiatan-

kegiatan yang belum optimal dilaksanakan secara optimal pada tahun-

tahun sebelumnya akan di optimalkan pada 5 (lima) tahun kedepan.

Dengan demikian, pembuatan rencana strategis (Renstra) Tahun 2010-

2015 adalah suatu kegiatan yang penting.

Penyusunan Renstra ini diharapkan dapat membantu BBUSKP dalam

menyusun kegiatan-kegiatan pada setiap tahunnya dan mencapai

sasaran-sasaran yang ingin dicapai. Agar pelaksanaan kegiatan berada

pada jalur yang tepat, maka pelaksanaan Renstra perlu di monitoring

dan di evaluasi secara berkala.

Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam Renstra yang kami

susun, dengan demikian masukan dan saran untuk menyempurnakan

rencana strategis kami akan menjadi bahan pertimbangan yang

berharga.