kata pengantar -...
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Petunjuk Pelaksanaan ini dimaksudkan untuk memberikan acuan
dalam pelaksanaan kegiatan Pengembangan Unit Pengolah Pupuk
Organik (UPPO) dan menjelaskan mekanisme pelaksanaan kegiatan
UPPO mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, pengendalian
kegiatan dan evaluasi pelaporan.
Kami mengharapkan komitmen berbagai pihak untuk dapat
melaksanakan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya agar dapat
memenuhi prinsip pelaksanaan kegiatan yang transparan dan
akuntabel. Keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini tidak terlepas dari
peran serta dukungan Instansi terkait di daerah dan pusat, untuk itu
diperlukan koordinasi, pembinaan dan pemantauan berjenjang mulai
dari tingkat pusat, provinsi dan kabupaten agar kegiatan ini dapat
berdaya guna dan berhasil guna bagi kepentingan masyarakat.
Jakarta, 30 Juli 2018
Direktur Jenderal
Tanaman Pangan,
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN
NOMOR : 70/HK.310/C/7/2018
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK (UPPO)
TAHUN ANGGARAN 2018
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN,
Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri
Pertanian Republik Indonesia Nomor
46/Permentan/RC.110/ 12/2017 Tentang
Pedoman Umum Pengelolaan dan Penyaluran
Bantuan Pemerintah Lingkup Kementerian
Pertanian Tahun Anggaran 2018; telah
ditetapkan pengelolaan dan penyaluran
Bantuan Pemerintah Pada Kementerian
Negara/Lembaga;
b. bahwa kegiatan Unit Pengolah Pupuk Organik
(UPPO) telah diatur dalam Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Kegiatan Padi Tahun Anggaran
2018 sesuai SK Direktur Jenderal Nomor
27/HK.310/C/3/2018;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud huruf a dan b, serta
untuk memberikan penjelasan operasional
maka dipandang perlu menyusun Petunjuk
Pelaksanaan Kegiatan Unit Pengolah Pupuk
Organik (UPPO) Tahun 2018;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992
tentang Sistem Budidaya Tanaman
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
192 Nomor 46, Tambahan Lembaran negara
Republik Indonesia Nomor 3478);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004
tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4400);
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4421);
6. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012
tentang Pangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 227,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5360);
7. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013
tentang Perlindungan dan Pemberdayaan
Petani (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 131, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5433);
8. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2017
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 2018 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 233, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995
tentang Perbenihan Tanaman (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1995
Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3616);
10. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015
tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
156/PMK.07/2008 tentang Pedoman
Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
248/PMK.07/2010 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor
156/PMK.07/2008 tentang Pedoman
Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 660);
12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
190/PMK. 05/2012 tentang Tata Cara
Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2012 no 1191);
13. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
48/Permentan/OT.140/10/2006 tentang
Pedoman Budidaya Tanaman Pangan Yang
Baik dan Benar (Good Agriculture Practices);
14. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 31
Tahun 2010 tentang Pedoman Sistem
Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan
Pembangunan Pertanian;
15. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pertanian;
16. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
173/PMK. 05/2016 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor
168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah
pada Kementerian Negara/Lembaga;
17. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/
PMK.06/2016 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Pemindahtanganan Barang
Milik Negara (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 1018);
18. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
64/Permentan/OT.130/12/2013 Sistem
Pertanian Organik;
19. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pertanian;
20. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
56/Permentan/RC.040/11/2016 tentang
Pedoman Pengembangan Kawasan
Pertanian;
21. Keputusan Menteri Pertanian Republik
Indonesia Nomor
830/Kpts/RC.040/12/2016 tentang Lokasi
Pengembangan Kawasan Pertanian Nasional.
22. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
42/Permentan/RC.020/11/2017 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Pertanian
Nomor 09/Permentan/RC.020/3/2016
tentang Rencana Strategis Kementerian
Pertanian Tahun 2015-2019;
23. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
135/Permentan/OT.140/12/2003 tentang
Pedoman Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
24. Peraturan Menteri Pertanian Republik
Indonesia Nomor
46/Permentan/RC.110/12/2017 Tentang
Pedoman Umum Pengelolaan dan
Penyaluran Bantuan Pemerintah Lingkup
Kementerian Pertanian Tahun Anggaran
2018;
25. Keputusan Menteri Pertanian Nomor
526/HK.150/ C/03/2018 tentang Petunjuk
Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan
Pemerintah Lingkup Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2018;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU
KEDUA
:
:
Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan
tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Unit
Pengolah Pupuk Organik (UPPO) Tahun Anggaran
2018 sebagaimana tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan ini.
Ketentuan mengenai pelaksanaan kegiatan
Bantuan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO)
dalam Keputusan Direktur Jenderal Tanaman
Pangan Nomor 27/HK.310/C/3/2018 Tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Padi
Tahun 2018 dinyatakan tidak berlaku.
KETIGA : Petunjuk Pelaksanaan ini sebagaimana dimaksud
dalam diktum KESATU adalah sebagai dasar bagi
Aparatur Negara baik di tingkat Pusat maupun
Daerah dalam pelaksanaan kegiatan Unit
Pengolah Pupuk Organik (UPPO) Tahun Anggaran
2018.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 30 Juli 2018
a.n. DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN,
BAMBANG SUGIHARTO NIP 196410161969031002
DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN,
SUMARJO
SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:
1. Menteri Pertanian Republik Indonesia;
2. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian;
3. Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian;
4. Direktur Jenderal Tanaman Pangan;
5. Gubernur seluruh Indonesia;
6. Kepala Dinas Pertanian Provinsi yang membidangi Tanaman Pangan seluruh Indonesia;
7. Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi Tanaman Pangan seluruh Indonesia;
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................ ii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. iii
I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Dasar Hukum ........................................................................ 2
C. Tujuan dan Sasaran .............................................................. 6
D. Istilah dan Pengertian ........................................................... 7
II. PENGORGANISASIAN KEGIATAN .................................................. 9
A. Pengorganisasian ................................................................. 9
B. Pendanaan (Fisik dan Operasional) ...................................... 10
III. PELAKSANAAN KEGIATAN ............................................................ 12
A. Komponen Bantuan Kegiatan ............................................... 12
B. Spesifikasi Bantuan ............................................................... 12
C. Tata Laksana Pengadaan Bantuan ........................................ 15
D. Syarat dan Kriteria Penerima Bantuan ................................. 17
E. Prosedur Penetapan Penerima Bantuan .............................. 19
F. Jadwal Kegiatan .................................................................... 20
G. Pertanggungjawaban Penerima Bantuan ............................. 21
IV. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN ................................. 24
A. Monitoring dan Evaluasi ....................................................... 24
B. Pelaporan .............................................................................. 26
V. PENUTUP ...................................................................................... 28
LAMPIRAN ........................................................................................... 29
ii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. SK CPCL.......................................................................... 29
Lampiran 2. Surat Penyataan Provinsi .............................................. 33
Lampiran 3. Ringkasan Kontrak ....................................................... 34
Lampiran 4. Perjanjian Kerjasama Swakelola ................................... 36
Lampiran 5. Rencana Usaha Kelompok (RUK) .................................. 42
Lampiran 6. Surat Pernyataan Kelompok ......................................... 43
Lampiran 7. Surat Permohonan Pencairan Dana .............................. 44
Lampiran 8. Berita Acara Pembayaran ............................................. 46
Lampiran 9. Kuitansi/Bukti Pembayaran .......................................... 48
Lampiran 10. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
(SPTJM Kelompok Tani) ................................................ 50
Lampiran 11. Berita Acara Serah Terima ............................................ 52
Lampiran 12. a. Contoh Rancangan Rumah Kompos .......................... 54
b. Contoh Denah Rumah Kompos ................................. 55
Lampiran 13. Chek List Pengendalian Kegiatan Pengembangan
UPPO Direktorat Serealia .............................................. 56
Lampiran 14. Contoh Outline Laporan Akhir Kegiatan
Pengembangan UPPO TA. 2018 .................................... 60
Lampiran 15. Contoh Bangunan Kandang Komunal ........................... 61
Lampiran 16. Contoh Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO) .............. 61
Lampiran 17. Contoh kendaraan Bermotor Roda 3 ............................ 62
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggunaan pupuk anorganik yang telah berlangsung lebih dari tiga
dekade secara intensif dan berlebihan telah menyebabkan degradasi
mutu lahan karena terjadinya kerusakan struktur tanah, soil sickness
(tanah sakit) dan soil fatigue (kelelahan tanah) serta in-efisiensi
penggunaan pupuk anorganik. Menyikapi terjadinya degradasi mutu
lahan pertanian tersebut salah satu upaya yang dilakukan yaitu
dengan mengembangkan penggunaan pupuk organik. Hal ini karena
pupuk organik disamping menyediakan hara tanaman juga dapat
memperbaiki struktur tanah, memperkuat daya ikat agregat (zat hara)
tanah, meningkatkan daya tahan dan daya serap air, serta
memperbaiki drainase dan pori-pori dalam tanah.
Pupuk organik berperan dalam perbaikan sifat kimia, fisika dan biologi
tanah serta sebagai sumber nutrisi tanaman. Secara umum
kandungan nutrisi hara dalam pupuk organik tergolong rendah dan
agak lambat tersedia, sehingga diperlukan dalam jumlah cukup
banyak. Namun pupuk organik yang telah dikomposkan dapat
menyediakan hara dalam waktu yang lebih cepat dibandingkan dalam
bentuk segar, karena selama proses pengomposan telah terjadi
proses dekomposisi yang dilakukan oleh beberapa macam mikroba,
baik dalam kondisi aerob maupun anaerob. Sumber bahan kompos
antara lain berasal dari limbah organik seperti sisa-sisa tanaman
2
(jerami, batang dan dahan), sampah rumah tangga serta kotoran
ternak (sapi, kerbau, kambing, ayam).
Salah satu cara yang mudah dilakukan oleh petani untuk
meningkatkan kesuburan pada lahan sawah adalah dengan
mengembalikan jerami ke dalam lapisan olah tanah sebagai bahan
organik dan tidak membakar atau membawa jerami keluar dari areal
sawah. Upaya lain dalam perbaikan kesuburan lahan sawah dapat
ditempuh melalui pemberian pupuk organik yang berasal dari bahan
organik berupa limbah pertanian serta limbah ternak.
Upaya pemerintah untuk mendukung petani dalam menyediakan
pupuk organik secara mandiri adalah dengan memfasilitasi kegiatan
pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO). Melalui
fasilitasi bantuan UPPO tersebut, diharapkan petani dapat
memproduksi dan menggunakan pupuk organik secara insitu.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4355)
3
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400)
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421)
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
6. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan
dan Pemberdayaan Petani (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5433)
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286)
8. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2018
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 278)
9. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
4
Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4575)
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4614)
11. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Tahun
2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355)
12. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2008
Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4890)
13. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor
123, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5165)
14. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan
Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
15. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang Kementerian
Pertanian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 85)
16. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 171/KMK.05/2007 tentang
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintahan Pusat
5
17. Peraturan Menteri Pertanian nomor 41/Permentan/
OT.140/9/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran/Barang-Wilayah
(UAPPA/B-W)
18. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.02/2011 tentang
Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian Negara dan Lembaga
19. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada
Kementerian Negara/Lembaga
20. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
168/PMK.05/2015 Tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran
Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga
21. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.010/10/
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian
22. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 64/Permentan/
OT.130/12/2013 Sistem Pertanian Organik
23. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 42/Permentan/
RC.020/11/2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Pertanian Nomor 09/Permentan/ RC.020/3/2016 tentang
Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019
24. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 46/Permentan/
RC.110/12/2017 Tentang Pedoman Umum Pengelolaan dan
6
Penyaluran Bantuan Pemerintah Lingkup Kementerian Pertanian
Tahun Anggaran 2018
25. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 526/HK.150/C/03/2018
tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan
Pemerintah Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun
Anggaran 2018
26. Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor
27/HK.310/C.3/2018 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Kegiatan Padi Tahun 2018
27. Daftar Isian Pelaksanaan dan Anggaran (DIPA) Induk Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan Nomor SP-DIPA 018.03.1.238251/
2018 tanggal 5 Desember 2017
C. Tujuan Dan Sasaran
a) Tujuan
Tujuan dari kegiatan pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik
(UPPO), yaitu melaksanakan penyaluran bantuan UPPO, antara lain
meliputi :
a. Menyediakan fasilitas pengolahan pupuk organik dengan
memanfaatkan bahan organik (jerami, sisa tanaman, limbah
ternak, sampah organik) untuk memenuhi kebutuhan pupuk
organik secara insitu.
b. Menyediakan sumber bahan baku pembuatan pupuk organik
c. Mensubstitusi sebagian kebutuhan pupuk an-organik.
7
b) Sasaran
Tersedianya Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) dalam
mendukung sub sektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan
rakyat dan peternakan di 33 provinsi. Lokasi diarahkan pada daerah
yang memiliki potensi sumber bahan baku pembuatan kompos,
terutama produk samping tanaman organik, kotoran hewan/ternak dan
sampah organik rumah tangga pada sub sektor tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan rakyat dan peternakan.
D. Istilah Dan Pengertian
Dalam petunjuk ini yang dimaksud dengan:
1. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi
kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada
kelompok masyarakat atau lembaga pemerintah/non pemerintah.
2. Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) adalah
upaya memperbaiki kesuburan lahan untuk meningkatkan
produktivitas pertanian, yang difasilitasi dengan pembangunan
Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) yang terdiri dari Alat
Pengolah Pupuk Organik (APPO), kendaraan roda 3, bangunan
rumah kompos, ternak sapi/kerbau, kandang komunal dan bak
fermentasi.
3. Desa Organik adalah desa yang di dalamnya telah dikembangkan
sehamparan lahan pertanian organik atau lebih yang menerapkan
sistem pertanian organik yang ditandai dengan sertifikasi organik
8
yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Organik yang diakui
pemerintah.
4. Rumah kompos adalah bangunan yang berfungsi untuk
melakukan proses pengomposan sisa hasil tanaman/
jerami/limbah kotoran ternak/sampah organik rumah tangga
menjadi pupuk organik/kompos.
5. Bahan organik adalah semua bahan yang berasal dari limbah
makhluk hidup yang secara alami dapat dihancurkan/
dekomposisi oleh jasad renik (mikroba) di alam.
6. Pengomposan adalah proses alami dimana bahan organik
mengalami penguraian secara biologis khususnya oleh mikroba
yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi.
7. Pupuk organik/kompos adalah pupuk yang sebagian besar atau
seluruhnya terdiri dari bahan organik yang berasal dari bagian
tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses dekomposisi,
dapat berbentuk padat atau cair yang dapat berfungsi sebagai
pupuk dan dapat digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia
dan biologi tanah pertanian.
8. Penerima Bantuan Pemerintah adalah kelompok masyarakat,
Lembaga Pemerintah/Non pemerintah yang terpilih melalui
identifikasi calon penerima dan calon lokasi (CPCL) untuk
selanjutnya ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
dan disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) untuk
menerima bantuan UPPO.
9
II. PENGORGANISASIAN KEGIATAN
A. Pengorganisasian
1. Tingkat Pusat
Kegiatan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) di Tingkat Pusat
dilaksanakan oleh Direktorat Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan. Tugas Tingkat Pusat adalah melakukan pembinaan,
monitoring dan evaluasi kegiatan Unit Pengolah Pupuk Organik
(UPPO).
2. Tingkat Provinsi
Pembinaan teknis kegiatan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) di
Tingkat Provinsi dilaksanakan oleh Dinas yang membidangi Tanaman
Pangan.
Tugas Tingkat Provinsi adalah melakukan pembinaan, monitoring dan
evaluasi kegiatan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) di wilayah
tingkat kerja provinsi.
3. Tingkat Kabupaten/kota
Pembinaan teknis kegiatan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) di
Tingkat Kabupaten/Kota dilaksanakan oleh Dinas yang membidangi
Tanaman Pangan.
Tugas Tingkat Kabupaten/Kota adalah melakukan pembinaan,
monitoring dan evaluasi kegiatan Unit Pengolah Pupuk Organik
(UPPO) di wilayah tingkat kerja Kabupaten/Kota.
10
B. Pendanaan (Fisik Dan Operasional)
1. Sumber Dana
Sumber dana bantuan pemerintah yang diterima oleh penerima
bantuan untuk kegiatan tahun 2018 berasal dari Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Tahun Anggaran 2018.
2. Rincian Pembiayaan
Biaya pelaksanaan kegiatan Pengembangan Unit Pengolah Pupuk
Organik (UPPO) dialokasikan melalui Dana DIPA APBN Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan TA. 2018 sebesar Rp. 200.000.000,- (dua
ratus juta rupiah) per unit.
RUK disusun oleh penerima bantuan berdasarkan hasil survey dan
disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi setempat. Untuk
mendapatkan hasil pekerjaan yang lebih baik, disarankan penerima
bantuan melakukan dukungan pembiayaan secara swadaya. Apabila
terdapat sisa penggunaan dana yang berasal dari DIPA APBN
kegiatan UPPO maka sisa dana APBN tersebut harus dikembalikan
ke kas negara.
3. Dukungan Pembiayaan Fisik
Penerima bantuan wajib menyediakan lahan untuk lokasi kegiatan
UPPO (berupa pinjam, sewa atau beli), pemeliharaan fisik serta
menjamin keberlanjutan operasional kegiatan UPPO.
11
4. Dukungan Pembiayaan Operasional
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pengembangan UPPO
tahun 2018, diharapkan adanya dukungan pendanaan kegiatan UPPO
melalui dana APBD Kabupaten/Kota dan Provinsi. Dukungan
pendanaan tersebut diperlukan untuk melakukan pelatihan,
monitoring dan evaluasi serta pelaporan.
12
III. PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Komponen Bantuan Kegiatan
Bantuan pemerintah untuk kegiatan ini senilai Rp. 200.000.000,00
(dua ratus juta rupiah) meliputi :
- Pembangunan rumah kompos dan bak fermentasi
- Pembangunan kandang komunal
- Pengadaan ternak
- Pengadaan Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO)
- Pengadaan alat angkut kendaraan roda 3
- Bantuan pakan tambahan ternak.
B. Spesifikasi Bantuan
1. Lahan (disediakan oleh Penerima Bantuan)
a. Luas lahan sekitar 250 m2.
b. Surat pernyataan pinjam atau sewa selama minimal 5 tahun
dan selanjutnya dapat diatur kemudian.
2. Bangunan Rumah Kompos :
a. Luas bangunan rumah kompos minimal 50 m2
b. Berlantai semen, dinding terbuat dari pasangan bata
merah/batako/hebel minimal setinggi 1,5 m dan dipadu
dengan kawat harmonika atau kawat ayam dengan tinggi
minimal 1,5 m.
c. Rangka bangunan dibuat secara permanen.
d. Bak fermentasi seluas minimal 20 m2 dengan kedalaman
minimal 50 cm.
13
3. Bangunan Kandang Ternak :
a. Luas kandang ternak cukup untuk menampung minimal 10
ekor sapi (ukuran kandang ideal + 3 - 3,75 m2/satuan ternak)
b. Berlantai semen dilengkapi saluran drainase untuk
penampungan kotoran dan air seni.
c. Rangka bangunan dibuat secara permanen.
d. Beratap dengan standar asbes gelombang.
e. Kandang dibuat agar ternak dapat dipelihara dalam satu
tempat (secara komunal).
f. Lokasi kandang ternak diupayakan berdekatan atau dalam
satu hamparan dengan rumah kompos, untuk memudahkan
pengangkutan kotoran ternak sebagai bahan baku
pembuatan kompos.
g. Dilengkapi dengan tempat makan dan minum ternak. Contoh
seperti pada Lampiran 16.
4. Ternak
a. Pilihan jenis ternak boleh sapi atau kerbau menyesuaikan
preferensi kelompok.
b. Jumlah ternak minimal 10 ekor, dengan rasio jantan dan
betina disesuaikan.
c. Spesifikasi ternak mengacu kepada ketentuan dari Dinas
Peternakan atau Tim Teknis dan disesuaikan kondisi
setempat. Umur ternak diutamakan sekitar 12 bulan dan
tinggi gumba sekitar 100 cm.
14
d. Pengadaan ternak dilengkapi dengan Surat Keterangan
Kesehatan Hewan dari instansi yang berwenang/Dinas
Peternakan setempat.
e. Untuk menjaga kesehatan dan perawatan ternak dilengkapi
obat-obatan.
5. Pakan Ternak
Untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak pada fase awal
kegiatan UPPO, penerima bantuan diberikan biaya untuk
pembelian pakan tambahan untuk ternak (disesuaikan dengan
kondisi setempat).
6. Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO)
a. Mengacu pada klasifikasi dan standar teknis SNI 7590:2011.
b. Kapasitas : minimal memenuhi klasifikasi sedang (500 -
1.000 kg/jam)
c. Bahan Pisau : baja dengan kekerasan minimal 55 HRC
d. Motor penggerak memiliki daya yang sesuai dengan
kapasitas APPO
e. Motor penggerak mempunyai Standar Nasional Indonesia
(SNI)
f. APPO dilengkapi dengan test report (hasil uji) yang masih
berlaku dari institusi yang berwenang. Contoh seperti pada
Lampiran 17.
15
7. Kendaraan Bermotor Roda 3
a. Bagian belakang terdapat bak yang dapat berfungsi untuk
mengangkut bahan baku limbah/sampah dan hasil produksi.
b. Daya Angkut minimal 500 kg
c. Kapasitas mesin minimal 140 cc. Contoh seperti pada
Lampiran 18.
C. Tata Laksana Pengadaan Bantuan
Kegiatan bantuan pemerintah mengacu pada Peraturan Menteri
Keuangan Nomor PMK-173/PMK.05/2016 atas perubahan PMK-
168/PMK.05/2016 Tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran
Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga dan
Permentan Nomor 46//Permentan/ RC.110/12/2017 tentang Pedoman
Umum Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah Lingkup
Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2018.
Kegiatan pengembangan UPPO termasuk pada kategori Bantuan
lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah yang
ditetapkan oleh PA dengan mekanisme transfer barang dan swakelola
transfer uang ke rekening Penerima Bantuan dengan rincian sebagai
berikut:
No Komponen
Mekanisme
Transfer Barang
Transfer Uang
1 Pembangunan Rumah Kompos ✓
2 Pembangunan Kandang Ternak ✓
3 Pengadaan Ternak ✓
16
No Komponen
Mekanisme
Transfer Barang
Transfer Uang
4 Penyediaan Pakan Ternak ✓
5 Pengadaan APPO ✓
6 Pengadaan Kendaraan Roda 3 ✓
1. Transfer Uang
✓ Transfer uang dari rekening kas Negara ke rekening
penerima bantuan melalui mekanisme LS.
✓ Pencairan bantuan dalam bentuk uang dilakukan dalam 2
tahap (70 dan 30%) sesuai dengan prestasi pekerjaan.
✓ Tahap pencairan dana dinyatakan dalam perjanjian
kerjasama.
2. Transfer Barang
✓ Pengadaan barang berpedoman pada peraturan mengenai
pengadaan barang dan jasa pemerintah
✓ Pengadaan barang dilaksanakan melalui e-Purchasing
berdasarkan Katalog elektronik (e-catalogue) di Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Pembelian/pengadaan bahan bangunan, peralatan dan mesin
serta ternak mengacu pada harga wajar yang berlaku di daerah
setempat disertai dengan bukti pembelanjaan yang sah.
17
D. Syarat dan Kriteria Penerima Bantuan
Pembangunan UPPO diarahkan pada lokasi yang memiliki potensi
sumber bahan baku pembuatan kompos, terutama limbah
organik/limbah panen tanaman, kotoran hewan/ limbah ternak dan
sampah organik rumah tangga pada sub sektor tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan rakyat dan peternakan terutama pada
kawasan pengembangan Desa Organik. Disamping itu, pelaksanaan
kegiatan UPPO perlu memperhatikan aspek lingkungan agar
keberlanjutan operasional UPPO dapat terjamin dan menghindarkan
dari permasalahan sosial.
Syarat lokasi penerima bantuan UPPO :
1. Lokasi diarahkan pada daerah yang memiliki potensi sumber
bahan baku pembuatan kompos, terutama produk samping
tanaman organik, kotoran hewan/ternak dan sampah organik
rumah tangga pada sub sektor tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan rakyat dan peternakan.
2. lokasi/desa yang mendapatkan bantuan desa pertanian organik
melalui APBN tahun 2016 dan 2017 serta lokasi/desa organik
yang difasilitasi melalui APBD/swadaya, daerah perbatasan yang
berpotensi mengembangkan desa organik padi, lokasi
peningkatan produksi padi, dan atau lokasi lainnya yang
mendukung sub sektor tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan rakyat dan peternakan yang direkomendasikan oleh
SKPD Kabupaten/ Kota/ Provinsi yang membidangi tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan rakyat dan peternakan.
18
3. Lokasi diarahkan ke daerah yang akan diproyeksikan sebagai
lokasi pengembangan padi organik atau lokasi yang
masyarakatnya sudah melakukan budidaya padi organik.
Syarat Penerima Bantuan UPPO diantaranya :
1. Poktan/ Gapoktan/ LMDH/ Koperasi/ Asosiasi/ Lembaga
Pemerintah/Lembaga Non Pemerintah/Kelompok Usaha
Bersama yang memiliki keabsahan (pengukuhan) dari instansi
yang berwenang atau yang direkomendasikan oleh SKPD.
2. Poktan/ Gapoktan/ LMDH/ Koperasi/ Asosiasi/ Lembaga
Pemerintah/Lembaga Non Pemerintah/Kelompok Usaha
Bersama merupakan kelompok yang dinamis, pro aktif dan
diutamakan bertempat tinggal dalam satu desa/wilayah yang
berdekatan dan diusulkan oleh Kepala Desa dan atau KCD dan
atau Kepala UPTD dan/atau Petugas Lapangan/ Penyuluh dan
atau Pembina Kelompok Lainnya.
3. Poktan/ Gapoktan/ LMDH/ Koperasi/ Asosiasi/ Lembaga
Pemerintah/Lembaga Non Pemerintah/Kelompok Usaha
Bersama mempunyai kepengurusan yang lengkap yaitu minimal
ada Ketua, Sekretaris dan Bendahara serta memiliki lahan
ataupun sewa dan mau mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.
4. Kelompok tani/gapoktan penerima bantuan Unit Pengolah Pupuk
Organik (UPPO) diutamakan pada lahan Desa Pertanian Organik
tahun 2016, 2017 dan rencana tahun 2018, Desa Organik
Swadaya, Desa Organik di Daerah Perbatasan, lokasi lainnya
yang mendukung peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai
19
(PAJALE) atau lokasi lainnya sesuai rekomendasi dari SKPD
Kabupaten / Kota / Provinsi yang membidangi tanaman pangan.
5. Penerima bantuan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO)
bersedia menyediakan lahan sebagai tempat bangunan/rumah
kompos dan kandang yang dikukuhkan dengan surat pernyataan
sewa atau pinjam selama minimal 5 tahun atau dengan perjanjian
lainnya.
E. Prosedur Penetapan Penerima Bantuan
1) Usulan dari calon penerima bantuan pemerintah kepada
Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi Tanaman
Pangan.
2) Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi Tanaman Pangan
melakukan verifikasi CPCL dan pembukaan rekening kolektif.
3) Penetapan CPCL oleh Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang
membidangi Tanaman Pangan yang ditetapkan dalam SK.
(Lampiran 1)
4) CPCL yang telah ditetapkan disampaikan ke Kepala Dinas
provinsi yang membidangi Tanaman Pangan.
5) Dinas provinsi yang membidangi Tanaman Pangan
melakukan verifikasi CPCL yang diusulkan Dinas
Kabupaten/Kota.
6) Hasil verifikasi digunakan sebagai dasar penetapan CPCL
oleh PPK (untuk pengadaan provinsi) atau disampaikan ke
Direktur Jenderal Tanaman Pangan dituangkan dalam Surat
20
Persetujuan Hasil Verifikasi (untuk pengadaan
pusat).(Lampiran 2)
7) Rancangan teknis/desain sederhana rumah kompos,
kandang komunal dan bak fermentasi UPPO dibuat oleh
penerima bantuan.
8) Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) disusun oleh
penerima bantuan dan disetujui oleh Kepala Dinas Lingkup
Pertanian Kabupaten/ Kota atau yang mewakili. (Lampiran 5)
9) Penyusunan Perjanjian kerjasama antara PPK dengan
penerima bantuan, Surat pernyataan Poktan, SPTJM dan
surat keterangan hak guna pakai/hibah (proses
pemberkasan). (Lampiran 3 – 11)
10) Proses penerbitan SPM dan SP2D.
11) Transfer dana ke rekening penerima bantuan Pencairan dana
bantuan pemerintah.
12) Pembelanjaan dana bantuan pemerintah
13) Untuk pengadaan transfer barang melalui mekaniskme
pengadaan barang sesuai dengan peraturan perundang-
perundangan (e-catalogue atau mekanisme lainnya).
14) Pelaporan kegiatan
F. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan disusun dengan mempertimbangkan urutan/prioritas
komponen kegiatan yang akan dilaksanakan. Seluruh pengadaan
harus sudah diselesaikan paling lambat dua bulan setelah kelompok
21
tani menerima dana bantuan. Penyusunan jadwal kegiatan
dimaksudkan agar penyelesaian seluruh komponen kegiatan UPPO
ditargetkan selesai paling lambat bulan November 2018.
G. Pertanggungjawaban Penerima Bantuan
Sesuai dengan PMK Nomor 173/PMK.05/2016 tentang perubahan
atas PMK Nomor 168/PMK.05/2015 Tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian
Negara/Lembaga Kelompok masyarakat, lembaga pemerintah atau
lembaga non pemerintah penerima bantuan dalam bentuk uang harus
menyampaikan laporan pertanggungjawaban bantuan kepada PPK
setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran, meliputi:
a. Berita Acara Serah Terima, yang memuat:
1. Jumlah dana awal, dana yang dipergunakan, dan sisa dana;
2. Pekerjaan telah diselesaikan sesuai dengan Perjanjian Kerja
Sama; dan
3. Pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan;
dan
b. Foto/film hasil pekerjaan diselesaikan yang telah diselesaikan.
c. Dalam hal terdapat sisa dana, penerima Bantuan Pemerintah
harus menyampaikan bukti surat setoran sisa dana ke rekening
Kas Negara kepada PPK sesuai dengan perjanjian kerja sama.
Berdasarkan laporan pertanggungjawaban bantuan, PPK melakukan
verifikasi atas laporan pertanggungjawaban bantuan. PPK
mengesahkan Berita Acara Serah Terima (BAST) setelah hasil
22
verifikasi yang menyatakan bahwa telah sesuai dengan perjanjian
kerja sama.
UPPO yang telah selesai dikerjakan oleh penerima bantuan agar
dikelola dengan baik dan benar serta berkelanjutan sehingga
diperoleh output/keluaran sesuai yang diharapkan. Dinas Lingkup
Pertanian Kabupaten/Kota dan Provinsi turut bertanggung jawab
terhadap berjalannya kegiatan UPPO di wilayahnya melalui
pembinaan teknis, pemantauan dan evaluasi. Hal ini dimaksudkan
agar permasalahan yang dihadapi penerima bantuan dapat segera
diantisipasi dan dicarikan solusinya.
Penerima bantuan harus bersedia dan berusaha memelihara dan
mengoperasionalkan UPPO secara swadaya dan swadana.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan UPPO
antara lain :
1) Dikelola secara baik dengan membentuk unit pengelola UPPO
agar kegiatan UPPO dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan.
2) Biaya operasional dan pemeliharaan UPPO, termasuk bahan
bakar/perbaikan alat dan biaya pengelolaan menjadi tanggung
jawab penerima bantuan.
3) Kompos/pupuk organik yang dihasilkan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan penerima bantuan serta untuk
mendukung pengembangan Desa Organik.
23
4) Perkembangan produksi dan catatan keuangan kegiatan UPPO
agar dibukukan/diadministrasikan dengan baik untuk
memudahkan pemantauan dan evaluasi.
5) Kekurangan biaya dalam pelaksanaan fasilitasi Bantuan UPPO
tahun 2018 diharapkan swadaya dari penerima.
Dalam hal pengelolaan ternak yang perlu diperhatikan adalah sebagai
berikut :
1) Ketersediaan pakan ternak
2) Ketersediaan air untuk kebutuhan minum ternak.
3) Kandang komunal ternak berada dekat dengan rumah kompos
untuk memudahkan dalam pengangkutan kotoran ternak
sebagai bahan baku kompos.
4) Mekanisme bagi hasil pengelolaan UPPO oleh penerima
bantuan disesuaikan dengan sistem yang berlaku di daerah
setempat dengan bimbingan instansi terkait.
24
IV. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
A. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi kegiatan pengembangan UPPO dilakukan
untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan kegiatan UPPO dapat
berjalan secara efektif, efisien dan akuntabel. Pengawasan kegiatan
dilakukan oleh instansi terkait mulai dari tingkat Pusat, Provinsi dan
Kabupaten/Kota sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya
masing-masing.
a. Tugas dan Tanggung Jawab Pusat
1) Menyusun Petunjuk pelaksanaan kegiatan Pengembangan
UPPO.
2) Melakukan koordinasi, sosialisasi, pembinaan teknis,
monitoring dan evaluasi kegiatan UPPO.
3) Menyusun Laporan Kegiatan UPPO.
b. Tugas dan Tanggung Jawab Dinas Provinsi
1) Melakukan sosialisasi, koordinasi, bimbingan teknis,
monitoring dan evaluasi kinerja Dinas lingkup Pertanian
Kabupaten/Kota dalam pengelolaan UPPO oleh penerima
bantuan di wilayahnya.
2) Menyusun rekapitulasi laporan perkembangan pelaksanaan
kegiatan pengembangan UPPO untuk disampaikan kepada
Direktur Jenderal Tanaman Pangan cq. Direktur Serealia.
25
c. Tugas dan Tanggung Jawab Dinas Kabupaten/kota
1) Melakukan koordinasi vertikal dan horizontal dengan instansi
terkait.
2) Melaksanakan sosialisasi, bimbingan teknis kepada petugas
lapangan dan kelompok penerima bantuan UPPO serta
melakukan pendampingan dalam pemanfaatan
dana/pencairan dana.
3) Melaksanakan pendampingan dalam pelaksanaan
pembangunan fisik UPPO dan operasional UPPO.
4) Menyusun laporan dan dokumentasi (sebelum, sedang dan
sesudah) pelaksanaan kegiatan, dan disampaikan ke Provinsi
dengan tembusan ke Pusat secara berkala.
Untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan kegiatan Pengembangan
Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) maka ditentukan indikator
kinerja sebagai tolok ukur keberhasilan, yaitu sebagai berikut :
1. Indikator Keluaran (Output)
Terbangunnya Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO)
2. Indikator Hasil (Outcome)
Tersedianya pupuk Organik insitu produksi UPPO
3. Indikator Manfaat (Benefit)
• Berkembangnya penggunaan pupuk organik dan semakin
berkurangnya penggunaan pupuk kimia.
• Berkurangnya biaya sarana produksi karena sebagian
kebutuhan pupuk dapat dipenuhi dari hasil produksi pupuk
organik sendiri.
26
4. Indikator Dampak (Impact)
• Meningkatnya kesuburan lahan karena berkurangnya
pemakaian pupuk kimia dan penambahan pemakaian
pupuk organik ke lahan.
• Meningkatnya kualitas dan kuantitas produksi pertanian dan
pendapatan petani serta pemberdayaan kelompok.
B. Pelaporan
Pelaksanaan pelaporan dilakukan secara berjenjang dari
Kabupaten/Kota sampai ke Pusat. Untuk pelaporan dari Provinsi ke
Pusat supaya melampirkan juga laporan dari Kabupaten/Kota. Format
pelaporan menggunakan ceklist pelaporan seperti terlampir.
Laporan akhir pelaksanaan kegiatan UPPO agar lebih informatif dan
komunikatif harus dilengkapi dengan foto-foto dokumentasi kegiatan
(sebelum, sedang dan selesai pelaksanaan kegiatan), outline laporan
akhir terlampir.
Laporan diperlukan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan
kegiatan UPPO serta permasalahannya sebagai upaya mencari
solusi/pemecahan agar kegiatan dapat terlaksana sesuai dengan
sasaran yang telah ditetapkan. Laporan ini berisi antara lain data dan
informasi tentang perkembangan pelaksanaan fisik dan keuangan,
pendayagunaan tenaga kerja, produksi kompos, perkembangan
ternak dan lain-lain. Alur laporan sebagai berikut:
27
1. Laporan dibuat oleh Dinas lingkup pertanian Kabupaten/Kota
dan dikirim ke Provinsi untuk diolah lebih lanjut dengan
tembusan ke Pusat.
2. Laporan yang dibuat oleh Dinas lingkup pertanian
Kabupaten/Kota selanjutnya direkapitulasi oleh Dinas lingkup
pertanian Provinsi dan dikirim ke Pusat paling lambat pada akhir
Januari 2019 dengan alamat :
Direktorat Serealia
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Jl AUP No. 3 Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12520
Telp: (021) 7806262 Fax. (021) 7802930
3. Laporan akhir dibuat oleh Dinas lingkup pertanian
Kabupaten/Kota dan dikirim ke Dinas lingkup pertanian Provinsi
untuk diolah lebih lanjut dengan tembusan ke Pusat.
28
V. PENUTUP
Bantuan pemerintah Penyediaan Fasilitas Pengembangan Unit
Pengolah Pupuk Organik (UPPO) merupakan salah satu kegiatan
untuk mendukung program Nawacita Pengembangan Desa Organik.
Melalui UPPO, ketersediaan pupuk organik untuk budidaya organik
dapat terjamin. Kelompok Tani penerima bantuan UPPO diharapkan
dapat terus melaksanakan produksi pupuk organik dan
mengembangbiakkan ternak sehingga dapat menjadi penghasilan
tambahan. Melalui UPPO diharapkan kesejahteraan petani dapat
lebih baik.
29
Lampiran 1
Kop Surat Kabupaten/Kota
KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN……………..
NOMOR ………………
TENTANG
PENETAPAN CALON PETANI DAN CALON LOKASI (CPCL) KEGIATAN
BANTUAN PEMERINTAH PUSAT FASILITASI UNIT PENGOLAH PUPUK
ORGANIK (UPPO) DI KABUPATEN ..............
TAHUN ANGGARAN 2018
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DINAS KEBUPATEN .................
Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan Fasilitasi Unit
Pengolah Pupuk Organik (UPPO) di Kabupaten ................
Tahun 2018 dipandang perlu untuk menetapkan Calon Petani
Calon Lokasi (CPCL) Tahun 2018;
b. Bahwa kelompok tani yang ditetapkan adalah kelompok tani
yang telah memenuhi persyaratan untuk ditetapkan sebagai
Calon Petani Calon LOkasi (CPCL) penerima manfaat
pelaksanaan kegiatan Fasilitasi Unit Pengelola Pupuk Organik
(UPPO) Tahun Anggaran 2018;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan b, perlu ditetapkan Keputusan Kepala Dinas
tentang Penetapan Calon Petani Calon Lokasi (CPCL)
Kelompok Penerima Kegiatan Fasilitasi Unit Pengelola Pupuk
Organik (UPPO) Tahun Anggaran 2018;
30
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1992
tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3478);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Tahun 2004 Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66,
Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
5. Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
6. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2017.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN ..............
TENTANG PENETAPAN CALON PETANI DAN CALON LOKASI
(CPCL) KEGIATAN BANTUAN PEMERINTAH PUSAT FASILITASI
31
UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK (UPPO) DI
KABUPATEN ............... TAHUN ANGGARAN 2018
KESATU : Penetapan Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL), kegiatan bantuan
pemerintah pusat Fasilitasi Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) di
Kabupaten «KabPO» tahun anggaran 2018 sebagaimana tercantum
dalam lampiran sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan
Keputusan ini;
KEDUA : Calon Petani dan Calon Lokasi sebagaimana pada diktum kesatu
merupakan calon penerima bantuan pemerintah pusat Fasilitasi Unit
Pengolah Pupuk Organik sesuai dengan ketentuan dan peraturan
yang berlaku;
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini maka akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di ………………… pada tanggal
Kepala Dinas Kabupaten ...................
................................
NIP. .........................
32
Lampiran
Keputusan Kepala Dinas .......................Tentang
PENETAPAN CALON PETANI CALON LOKASI BANTUAN PEMERINTAH PUSAT FASILITASI UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK (UPPO) TAHUN 2018 Nomor : Tanggal : Provinsi : Kabupaten :
No. Kelompok Tani
Nama Ketua
Nomor Telepon
Alamat Lengkap
Nama Sesuai Buku Rekening
Nomor Rekening Poktan
Volume (Unit)
Nilai (Rp.)
Jadwal Pelaksanaan
JUMLAH
....................., ..................... 2018 KEPALA DINAS
................................................ NIP..........................................
33
KOP DINAS PROPINSI
SURAT PERSETUJUAN
Nomor : ......................
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Jabatan :
Instansi :
Dengan ini menyatakan Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) Bantuan
Pemerintah Pusat Fasilitasi Unit Pengolah Pupuk Organik TA 2018 telah
dilakukan verifikasi sesuai persyaratan yang telah ditetapkan dan setuju
untuk diusulkan sebagai calon penerima Bantuan Pemerintah Pusat Fasilitas
UPPO TA 2018, dengan rincian sesuai usulan Kabupaten ...................
sebagaimana terlampir.
Demikian surat persetujuan ini, untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
....................., ..................... 2018
Kepala Dinas
....................
NIP...............
Lampiran 2.
34
RINGKASAN KONTRAK
1. Nomor dan tanggal DIPA : SP DIPA-018.03.1.238251/2018
Tanggal 5 Desember 2017 2. Kode Kegiatan/Output : 1762.625.625.106.A.526312 3. Nomor dan tanggal
SPK/Kontrak : ....................................................................
Tanggal ........................... 2018 4. Nama
Pelaksana/Penerima : Kelompok Tani .............
5. Alamat : Desa ...................., Kecamatan ................. , Kabupaten ..............., Provinsi .....................
6. Nilai SPK/Kontrak : Rp. 150.000.000,- (Seratus lima puluh juta rupiah)
7. Uraian dan Volume Pekerjaan
: Bantuan Pemerintah Pusat Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) Tahun 2018 Jumlah : 1 Unit
8. Cara Pembayaran : 1. Pembayaran Tahap I sebesar 70% (tujuh puluh persen) dari nilai kontrak dengan perhitungan sbb.: 70% x Rp.150.000.000 = Rp.105.000.000 (Seratus Lima Juta Rupiah)
2. Pembayaran Tahap II sebesar 30% (tujuh puluh persen) dari nilai kontrak dengan perhitungan sbb.: 30% x Rp.150.000.000 = Rp.45.000.000 (Empat Puluh Lima Juta Rupiah)
3. Pembayaran melalui KPPN Jakarta V, Bank ....................ekening Nomor: ....................... atas nama: Kelompok Tani ........................
9. Jangka Waktu Pelaksanaan
: Sejak dana diterima sampai dengan 30 November 2018
10. Jangka Waktu Pemeliharaan
: -
11. Ketentuan Sanksi : Apabila dana tidak dipergunakan/atau dipergunakan tidak sesuai peruntukannya, maka wajib dikembalikan ke Kas Negara
Lampiran 3.
35
Catatan :
Apabila terjadi addendum kontrak, data kontrak agar disesuaikan dengan
perubahannya.
Jakarta, …. ……. 2018
a.n. Kuasa Pengguna Anggaran
Pejabat Pembuat Komitmen
Direktorat Serealia
Ir. Bambang Sugiharto, M.Eng.Sc.
NIP 196410161989031002
36
PERJANJIAN KERJASAMA SWAKELOLA
ANTARA
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
DIREKTORAT SEREALIA
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
DENGAN
PENERIMA BANTUAN KELOMPOK TANI .............................
TENTANG
PEMANFAATAN DANA BANTUAN PEMERINTAH
BERUPA UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK (UPPO)
TAHUN 2018
Nomor : ...........................................................
Pada hari ini Jumat tanggal ...............bulan ...............tahun
....................................., kami yang bertanda dibawah ini :
1. Ir. Bambang Sugiharto, M.Eng.Sc.
Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Serealia, Satker Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan, berkedudukan dan beralamat di Jalan AUP
No. 3, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dalam hal ini bertindak untuk dan
atas nama jabatannya serta sah mewakili Direktorat Serealia. Selanjutnya
disebut PIHAK PERTAMA.
2. (Nama Ketua Kelompok Tani)
Ketua Kelompok Tani ....................., berkedudukan dan beralamat di Desa
...................., Kecamatan ...................., Kabupaten .........................
Provinsi .................... Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
Jabatannya serta sah mewakili Kelompok Tani ............................
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Lampiran 4.
37
Selanjutnya Pihak Pertama dan Pihak Kedua disebut dengan Para Pihak dan
secara bersama-sama bersepakat dalam perjanjian kerjasama pelaksanaan
Bantuan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) Tahun Anggaran 2018, yang
dituangkan dalam pasal-pasal sebagai berikut:
Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN
1. Kerjasama ini dimaksudkan untuk memberikan Bantuan Unit Pengolah
Pupuk Organik (UPPO) Tahun Anggaran 2018 dari Direktorat Serealia,
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan kepada Pihak Kedua selaku
penerima bantuan yang telah ditetapkan.
2. Tujuan Perjanjian Kerjasama ini agar penyaluran Bantuan Unit Pengolah
Pupuk Organik (UPPO) dari Direktorat Serealia, Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan kepada Pihak Kedua penerima bantuan yang telah
ditetapkan dilakukan tepat sasaran, tepat waktu dan tepat jumlah.
Pasal 2
HAK DAN KEWAJIBAN
Pihak Pertama mempunyai hak dan kewajiban :
1. Menyalurkan Bantuan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) kepada
Pihak Kedua.
2. Mengawasi penggunaan Bantuan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO)
3. Menerima laporan penggunaan Bantuan Unit Pengolah Pupuk Organik
(UPPO) yang diberikan Pihak Pertama. 4. Mengarsipkan dokumen pertanggungjawaban keuangan anggaran
Bantuan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO)
Pihak Kedua mempunyai hak dan kewajiban :
1. Menerima penyaluran Bantuan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO)
sesuai dengan Rencana Usaha Kelompok (RUK) yang sudah
direncanakan.
2. Melaksanakan pembelian saprodi untuk sesuai dengan spesifikasi.
3. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan penyaluran Bantuan Unit
Pengolah Pupuk Organik (UPPO) yang diberikan Pihak Pertama.
38
Pasal 3
PENYALURAN DANA
1. Bantuan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) kepada kelompok tani,
sesuai dengan alokasi anggaran dalan Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) Satuan Kerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Tahun Anggaran 2018 untuk mendukung penyediaan pupuk organik.
2. Penyalurkan Bantuan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) dilakukan
sebagai berikut:
a. Penyaluran bantuan Unit Pengolah Pupuk Orgaik (UPPO),
dengan nilai bantuan maksimum sebesar:
Rp. 150.000.000 (Seratus Lima Puluh Juta Rupiah)
b. Jenis dan spesifikasi barang yang akan dibeli sesuai lampiran
perjanjian ini.
c. Bilamana terjadi perubahan belanja harus didukung dengan
surat pernyataan kelompok dan bukti belanja diketahui Kepala
Dinas Kabupaten.
d. Penyaluran bantuan pemerintah untuk pembelian saprodi akan
dilakukan melalui rekening Pihak Kedua pada Bank
..................... Rekening Nomor .......................... atas nama
Kelompok Tani ...............................
e. Penyaluran dana bantuan dilakukan melalui tahapan sebagai
berikut :
- Tahap I sebesar 70 % (tujuh puluh persen) dari
keseluruhan dana bantuan, sebesar :
Rp.150.000.000 x 70 % = Rp. 105.000.000
- Tahap II sebesar 30 % (Tiga puluh persen) dari
keseluruhan dana bantuan, sebesar :
Rp.150.000.000 x 30 % = Rp. 45.000.000
Apabila prestasi pekerjaan telah selesai mencapai 50 %
(lima puluh persen)
PASAL 4
TANGGUNG JAWAB
1. Pihak Kedua bertanggungjawab atas pelaksanaan Bantuan Unit
Pengolah Pupuk Organik (UPPO) yang disalurkan Pihak Pertama.
39
2. Dokumen asli penyaluran dana bantuan pemerintah disimpan oleh
Pihak Pertama sebagai dokumen pelaksanaan penyaluran bantuan
terhadap pemeriksaan auditor.
3. Bukti-bukti penggunaan dana untuk pembelian fasilitas disimpan oleh
Pihak kedua.
PASAL 5
JANGKA WAKTU DAN BERAKHIRNYA
Jangka waktu pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Swakelola Penyaluran
Bantuan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) Tahun Anggaran 2018
terhitung sejak diterimanya bantuan dana sampai dengan bulan Desember
2018, yang dibuktikan dengan Laporan Pelaksanaan Kegiatan.
PASAL 6
KEADAAN MEMAKSA ATAU FORCE MAJEURE
1. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dibebaskan dari hak dan
kewajiban dari Perjanjian Kerjasama ini apabila terjadi force majeure.
2. Force majeure sebagaimana dimaksud pada ayat 1, meliputi keadaan-
keadaan sebagai berikut :
a. Bencana alam seperti banjir, kekeringan, gempa bumi, longsor,
serangan hama dan kejadian-kejadian diluar kemampuan
manusia;
b. Huru-hara seperti kerusuhan sosial, perang, dan kejadian lain yang
ditimbulkan oleh manusia namun berada diluar kemampuan Para
Pihak untuk mengatasinya.;
c. Perubahan kebijakan pemerintah yang secara langsung ataupun
tidak langsung mempengaruhi pelaksanaan kerjasama ini.
3. Dalam hal PIHAK KEDUA mengalami force majeure, maka PIHAK
KEDUA harus memberitahukan kejadian tersebut kepada PIHAK
PERTAMA secara tertulis paling lambat dalam waktu 1 x 24 jam sejak
terjadinya ketidakmampuan dalam melaksanakan kewajibannya, yang
diketahui oleh Pejabat yang berwenang ditempat terjadinya force
majeure, sehingga berdasarkan alasan tersebut kegiatan atau sebagian
dari kegiatan akan ditunda selama berlangsungnya force majeure.
4. Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud ayat 2 kejadian
force majeure tidak diberitahukan kepada PIHAK PERTAMA, maka
force majeure dianggap tidak pernah terjadi.
40
Pejabat Pembuat Komitmen
Direktorat Serealia
Ir. Bambang Sugiharto, M.Eng.Sc
PASAL 7
SANKSI
Apabila PIHAK KEDUA tidak mampu menyampaikan bukti-bukti pembelian
dan laporan penyaluran Bantuan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) akan
dikenakan sanksi untuk mengembalikan dana tersebut, serta wajib
mengembalikan sisa dana yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
PASAL 8
PENUTUP
Demikian surat Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan
bermaterai cukup yang sama isinya serta masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama ditandatangani pada hari, tanggal, bulan dan
tahun yang telah disebutkan pada awal Perjanjian Kerjasama ini dimana Para
Pihak wajib untuk melaksanakan setiap Hak dan Kewajibannya sesuai
dengan apa yang telah disepakati bersama.
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
Kelompok Tani :
..............................
Materai 6000 Materai
6000
..............................
Ketua NIP 196410161989031002
Mengetahui :
Kepala Dinas .......................
Kabupaten ...........................
.................................................
NIP ..........................................
41
Pejabat Pembuat Komitmen
Direktorat Serealia
Ir. Bambang Sugiharto, M.Eng.Sc
Lampiran : Perjanjian Kerjasama Swakelola
Nomor : III...........................Serealia/PKS-JGG/14/2/2018
Tanggal : 19 Februari 2018
Kelompok Tani : ..........................
Desa/Kelurahan : .........................
Kecamatan : .........................
Kabupaten : .........................
Provinsi : .........................
Jumlah : .............unit
Total Dana : Rp. 150.000.000
Rincian Bantuan Pemerintah Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO).
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
Kelompok Tani :
.................................
...................................
Ketua NIP 196410161989031002
No Uraian Harga (Rp)
1 Pembangunan rumah kompos dan bak fermentasi
2 Pembangunan kandang
3 Pengadaan 10 ekor sapi
4 Bantuan Pakan Ternak
Jumlah
Terbilang : (.........................rupiah)
42
Contoh RENCANA USAHA KELOMPOK (RUK) Nama Kelompok Tani : ...................................... Alamat : Desa ..................., Kecamatan ..................., Kabupaten.........................., Provinsi ................. Rincian Rencana Usaha Kelompok (RUK)
RINCIAN RENCANA USAHA KELOMPOK (RUK)
No Uraian Volume Harga Satuan Jumlah
Kebutuhan Jumlah Satuan (Rp) (Rp)
1 Ternak Sapi/Kerbau 10 Ekor 9.350.000 93.500.000
2 Pakan ternak 1 Paket 4.500.000 4.500.000
3 Rumah Kompos/Bak Fermentasi 1 Unit 40.000.000 40.000.000
4 Kandang Komunal 1 Paket 12.000.000 12.000.000
JUMLAH 150.000.000
(Seratus lima puluh juta rupiah) ……, …… ……… 2018 ..................................
Mengetahui,
Kepala Dinas ............................ Tim Teknis Direktorat Serealia Kabupaten ............................... .............................. Dina, S.TP, M.Si NIP...................................... NIP 197504251999032001
Ketua Kelompok Tani
.....................
Lampiran 5.
43
Kelompok Tani ........................
Desa................., Kecamatan..................,
Kabupaten.................., Provinsi .......................
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Ketua Kelompok Tani :
Kelompok Tani :
Desa :
Kecamatan :
Kabupaten :
Provinsi :
Dengan ini menyatakan bahwa :
a. Bantuan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO), Direktorat Serealia, Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2018 akan digunakan sesuai
Rencana Usaha Kelompok (RUK).
b. Bersedia dan sanggup untuk melaksanakan pembuatan Unit Pengolah Pupuk
Organik (UPPO) sesuai ketentuan dan sanggup mengembalikan dana bantuan
apabila penggunaannya tidak sesuai dengan peruntukannya.
Demikian Surat Pernyataan ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
……, …… ……… 2018
Mengetahui
Kepala Dinas .....................
Kabupaten .........................
………………………
.......................................
NIP ………………………
Ketua Kelompok Tani
..................................
Lampiran 6.
44
Kelompok Tani ...................... Desa ..............., Kecamatan................,
Kabupaten ...................., Provinsi ......................
…… ……… 2018
Nomor : 13/PP/2/2018
Lampiran : Satu Berkas
Perihal : Permohonan Pencairan Dana Tahap I
Kepada Yth.
Pejabat Pembuat Komitmen
Direktorat Serealia
Jalan AUP No. 3, Pasar Minggu
Jakarta Selatan
Berdasarkan Perjanjian Kerjsama Swakelola Penyaluran Bantuan Pemerintah untuk
Dana Pengadaan Fasilitas UPPO Tahun Anggaran 2018 Nomor : .............................
tanggal ................... 2018, tentang Bantuan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO)
Tahun Anggaran 2018, dengan ini kami mengajukan permohonan pencairan dana
bantuan Tahap I (70%) sebesar :
Rp. 105.000.000 (Seratus lima juta rupiah)
Pembayaran mohon ditransfer melalui rekening kami pada :
Nama Bank : ............................
Nomor Rekening : ...........................
Atas Nama : ...........................
Alamat : Desa............., Kecamatan............., Kabupaten................,
Provinsi.................
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.
Ketua Kelompok Tani
.............................
.............................
Lampiran 7.
45
Kelompok Tani ...................... Desa ..............., Kecamatan................,
Kabupaten ...................., Provinsi ......................
…… ……… 2018
Nomor : 13/PP/2/2018
Lampiran : Satu Berkas
Perihal : Permohonan Pencairan Dana Tahap II
Kepada Yth.
Pejabat Pembuat Komitmen
Direktorat Serealia
Jalan AUP No. 3, Pasar Minggu
Jakarta Selatan
Berdasarkan Perjanjian Kerjsama Swakelola Penyaluran Bantuan Pemerintah untuk
Dana Pengadaan Fasilitas UPPO Tahun Anggaran 2018 Nomor : .............................
tanggal ................... 2018, tentang Bantuan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO)
Tahun Anggaran 2018, dengan ini kami mengajukan permohonan pencairan dana
bantuan Tahap II (30%) sebesar :
Rp. 45.000.000 (Empat puluh lima juta rupiah)
Pembayaran mohon ditransfer melalui rekening kami pada :
Nama Bank : ............................
Nomor Rekening : ...........................
Atas Nama : ...........................
Alamat : Desa............., Kecamatan............., Kabupaten................,
Provinsi.................
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.
Ketua Kelompok Tani
.............................
.............................
46
BERITA ACARA PEMBAYARAN
Nomor : .......................................
Pada hari ini ……… tanggal ……………… bulan ……… tahun Dua Ribu Delapan Belas, kami yang bertandatangan dibawah ini : 1. Ir. Bambang Sugiharto, M.Eng.Sc.
Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Serealia, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kuasa Pengguna Anggaran Direktorat Jenderal Tanaman Pangan TA. 2018 yang berkedudukan di Jalan AUP No. 3, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
2. (Nama Ketua Kelompok Tani) Ketua Kelompok Tani ....................., dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kelompok Tani ................... yang berkedudukan di Desa ..........., Kecamatan .............., Kabupaten ..................., Provinsi .................., selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Berdasarkan Surat Perjanjian Kerjasama Swakelola Nomor : ...................................., tanggal ..................... 2018, maka PIHAK PERTAMA membayar kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima pembayaran tahap-I dari PIHAK PERTAMA sebesar : Rp. 105.000.000 (Seratus lima juta rupiah)
Pembayaran dimaksud melalui pemindahbukuan (transfer) yang ditujukan kepada rekening PIHAK KEDUA, sebagai berikut :
Nama Bank : .....................
Nomor Rekening : ......................
Atas Nama : ......................
Alamat : Desa.........., Kecamatan .........., Kabupaten................, Provinsi .................
Demikian Berita Acara Pembayaran ini dibuat dan ditandatangani kedua belah pihak dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA ..................................... Ir. Bambang Sugiharto, M.Eng.Sc
NIP. 196410161989031002
Lampiran 8.
47
BERITA ACARA PEMBAYARAN
Nomor : .......................................
Pada hari ini ……… tanggal ……………… bulan ……… tahun Dua Ribu Delapan Belas, kami yang bertandatangan dibawah ini :
1. Ir. Bambang Sugiharto, M.Eng.Sc. Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Serealia, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kuasa Pengguna Anggaran Direktorat Jenderal Tanaman Pangan TA. 2018 yang berkedudukan di Jalan AUP No. 3, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
2. (Nama Ketua Kelompok Tani) Ketua Kelompok Tani ....................., dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kelompok Tani ................... yang berkedudukan di Desa ..........., Kecamatan .............., Kabupaten ..................., Provinsi .................., selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Berdasarkan Surat Perjanjian Kerjasama Swakelola Nomor : ...................................., tanggal ..................... 2018, maka PIHAK PERTAMA membayar kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima pembayaran tahap-II dari PIHAK PERTAMA sebesar : Rp. 45.000.000 (empat puluh lima juta rupiah)
Pembayaran dimaksud melalui pemindahbukuan (transfer) yang ditujukan kepada rekening PIHAK KEDUA, sebagai berikut :
Nama Bank : .....................
Nomor Rekening : ......................
Atas Nama : ......................
Alamat : Desa.........., Kecamatan .........., Kabupaten................, Provinsi .................
Demikian Berita Acara Pembayaran ini dibuat dan ditandatangani kedua belah pihak dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA ..................................... Ir. Bambang Sugiharto, M.Eng.Sc
NIP. 196410161989031002
48
Kelompok Tani ....................
Desa ................., Kecamatan ..................
Kabupaten ..............., Provinsi .................
No. ……………
TA : 2018
No. Bukti :
MAK : 1762.625.625.106.A.526312
KUITANSI / BUKTI PEMBAYARAN
Sudah diterima dari : Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Serealia
Satker Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Jumlah Uang : Rp. 105.000.000
Terbilang : (Seratus lima juta rupiah)
Untuk Pembayaran : Tahap I Bantuan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) Tahun
Anggaran 2018, sesuai dengan Perjanjian Kerjasama
Swakelola Nomor : III.Serealia/PKS-UPPO/........./07/2018,
tanggal ................... 2018
………, …… ……… 2018
Kelompok Tani
.......................
Materai 6000
.......................
Ketua
Setuju dibebankan pada mata anggaran berkenan
a.n. Kuasa Pengguna Anggaran
Pejabat Pembuat Komitmen
Direktorat Serealia
Ir. Bambang Sugiharto, M.Eng.Sc
NIP 196410161989031002
Lampiran 9.
49
Kelompok Tani ....................
Desa ................., Kecamatan ..................
Kabupaten ..............., Provinsi .................
No. ……………
TA : 2018
No. Bukti :
MAK : 1762.625.625.106.A.526312
KUITANSI / BUKTI PEMBAYARAN
Sudah diterima dari : Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Serealia
Satker Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Jumlah Uang : Rp. 45.000.000
Terbilang : (Empat puluh lima juta rupiah)
Untuk Pembayaran : Tahap II Bantuan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) Tahun
Anggaran 2018, sesuai dengan Perjanjian Kerjasama
Swakelola Nomor : III.Serealia/PKS-UPPO/........./07/2018,
tanggal ................... 2018
………, …… ……… 2018
Kelompok Tani
.......................
Materai 6000
.......................
Ketua
Setuju dibebankan pada mata anggaran berkenan
a.n. Kuasa Pengguna Anggaran
Pejabat Pembuat Komitmen
Direktorat Serealia
Ir. Bambang Sugiharto, M.Eng.Sc
NIP 196410161989031002
Lampiran 9
50
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK (SPTJM)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ...............................
Jabatan : Ketua Kelompok Tani .................................
Alamat : Desa.................., Kecamatan .....................
Kabupaten..................., Provinsi .................
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :
1. Bertanggung jawab penuh atas penggunaan Bantuan Unit Pengolah Pupuk
Organik (UPPO) Tahap I, pada Direktorat Serealia, Satuan Kerja Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2018 sebesar : Rp. 105.000.000
(Seratus lima juta rupiah).
Telah sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama Swakeloka, Nomor :
......................., tanggal .................... 2018.
2. Dokumen permohonan pembayaran tahap-I dan dokumen pendukung lainnya
yang kami ajukan seluruhnya adalah benar, dan pembayaran yang kami terima
telah sesuai dengan RUK yang kami ajukan. Apabila di kemudian hari terdapat
kesalahan dan atau dipergunakan tidak sesuai peruntukannya yang
mengakibatkan kerugian negara, maka saya bersedia dituntut penggantian
kerugian negara dengan menyetorkan kerugian negara tersebut dimaksud sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
3. Dokumen permohonan pembayaran tahap-I, serta nilai pembayaran sebagaimana
butir kesatu dan kedua tersebut di atas, tidak menutup kemungkinan untuk
dilakukan pemeriksaan/audit oleh pihak-pihak yang berwenang. Untuk itu bersedia
menyimpan dengan baik bukti-bukti pengeluaran terkait pengunaan Bantuan
Pemerintah tersebut untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan
apparat pengawas fungsional.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Mengetahui ……, …… ……… 2018
Penyuluh/Petugas Pertanian/Ko. BPP
Kecamatan ......................
Materai
……………........……… .................................
NIP ……………….....…
Kelompok Tani ......................
Desa..............., Kecamatan.............., Kabupaten..................., Provinsi ..................
Ketua Kelompok Tani
.................................
Lampiran 10.
51
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK (SPTJM)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ...............................
Jabatan : Ketua Kelompok Tani .................................
Alamat : Desa.................., Kecamatan .....................
Kabupaten..................., Provinsi .................
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :
4. Bertanggung jawab penuh atas penggunaan Bantuan Unit Pengolah Pupuk
Organik (UPPO) Tahap II, pada Direktorat Serealia, Satuan Kerja Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2018 sebesar : Rp. 45.000.000
(Empat puluh lima juta rupiah).
Telah sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama Swakeloka, Nomor :
......................., tanggal .................... 2018.
5. Dokumen permohonan pembayaran tahap-I dan dokumen pendukung lainnya
yang kami ajukan seluruhnya adalah benar, dan pembayaran yang kami terima
telah sesuai dengan RUK yang kami ajukan. Apabila di kemudian hari terdapat
kesalahan dan atau dipergunakan tidak sesuai peruntukannya yang
mengakibatkan kerugian negara, maka saya bersedia dituntut penggantian
kerugian negara dengan menyetorkan kerugian negara tersebut dimaksud sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
6. Dokumen permohonan pembayaran tahap-II, serta nilai pembayaran
sebagaimana butir kesatu dan kedua tersebut di atas, tidak menutup kemungkinan
untuk dilakukan pemeriksaan/audit oleh pihak-pihak yang berwenang. Untuk itu
bersedia menyimpan dengan baik bukti-bukti pengeluaran terkait pengunaan
Bantuan Pemerintah tersebut untuk kelengkapan administrasi dan keperluan
pemeriksaan apparat pengawas fungsional.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Mengetahui ……, …… ……… 2018
Penyuluh/Petugas Pertanian/Ko. BPP
Kecamatan ......................
Materai
……………........……… .................................
NIP ……………….....…
Kelompok Tani ...................... Desa..............., Kecamatan..............,
Kabupaten..................., Provinsi ..................
Ketua Kelompok Tani
.................................
52
BERITA ACARA SERAH TERIMA
Pada hari ……… tanggal …………… bulan ………… tahun Dua Ribu Delapan Belas,
kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ...................
Jabatan : Ketua Kelompok Tani.................
Alamat : Desa....................., Kecamatan...................,
Kabupaten................, Provinsi.....................
yang selanjutnya disebut PIHAK KESATU
Nama : Ir. Bambang Sugiharto, M.Eng.Sc
NIP : 196410161989031002
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Serealia,
Satker Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Alamat : Jalan AUP No. 3 Pasar Minggu, Jakarta Selatan
yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
dengan ini menyatakan sebagai berikut :
1. PIHAK KESATU telah melaksanakan penyelesaian pekerjaan berupa
Penyaluran Bantuan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO), sesuai dengan
Surat Keputusan Nomor : ............................................. tanggal ......................
2018 dan Perjanjian Kerjasama Nomor : III.Serealia/PKS-
UPPO/........./07/2018 tanggal 13 Juli 2018;
2. PIHAK KESATU telah menerima dana bantuan dari PIHAK KEDUA dan telah
dipergunakan untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
Perjanjian Kerjasama Swakelola, dengan rincian sebagai berikut :
a. Jumlah total dana yang diterima : Rp. 150.000.000,-
(Seratus lima puluh Juta Rupiah)
b. Jumlah total dana yang dipergunakan : Rp. ...........................
(......................... rupiah)
c. Jumlah total sisa dana : Rp.............................
(......................... rupiah)
3. PIHAK KESATU menyatakan bahwa bukti-bukti pengeluaran Penyaluran
Bantuan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) Tahun 2018 sebesar : Rp.
..................... (................rupiah) telah disimpan sesuai dengan ketentuan
untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan aparat
pengawas fungsional;
Lampiran 11.
53
4. PIHAK KESATU menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menerima dari PIHAK KESATU berupa Bantuan Unit Pengolah Pupuk
Organik (UPPO) Tahun 2018 sebesar : Rp. .....................(.................. rupiah)
5. PIHAK KESATU telah menyetorkan sisa dana bantuan ke Kas Negara
sebesar :
Rp. ..........................(..................... rupiah)
Sebagaimana Bukti Penerimaan Negara (BPN) terlampir *)
Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan ditanda
tangani oleh Para Pihak pada hari dan tanggal tersebut diatas, untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
PIHAK KESATU PIHAK KEDUA
...................... Ir. Bambang Sugiharto, M.Eng.Sc
Ketua NIP 196410161989031002
*) Angka 5 dicoret apabila tidak terdapat sisa dana
54
a. Contoh Rancangan Rumah Kompos
Lampiran 12.
55
b. Contoh Denah Rumah Kompos
56
CHECKLIST MONEV KEGIATAN PENGEMBANGAN UPPO DIREKTORAT SEREALIA
Tingkat : Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota Nama Instansi :
Nama Penerima Bantuan :
Desa :
Kecamatan :
Target : ......... Unit , Rp. ...................... Periode Pengendalian : Tahap I/II/III Nama Petugas : 1.
(Evaluator) 2.
3.
Identifikasi dan inventarisasi data
NO. URAIAN KETERANGAN
1 Usulan Kegiatan UPPO Ada/Tidak
2 SK Tim Teknis Ada/Tidak
3 SK Penetapan Penerima Bantuan Ada/Tidak
4 Copy Buku Tabungan Penerima Bantuan Ada/Tidak
5 RUK dan Revisinya Ada/Tidak
6 Perjanjian Kerjasama PPK dengan Penerima Bantuan Ada/Tidak
7 Bukti Penarikan Dana Bantuan Pemerintah dari Bank Ada/Tidak
8 Pemanfaatan Dana Bantuan (Bon/Nota/Kuitansi) Ada/Tidak
9 Foto-foto Pelaksanaan Pekerjaan Fisik Ada/Tidak
10 Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan Ada/Tidak
11 Berita Acara Serah Terima Pengelolaan Ada/Tidak
12 Berita Acara Serah Terima Pengelolaan Paket Bantuan Pemerintah Ada/Tidak
Lampiran 13.
57
Identifikasi dan inventarisasi data
No URAIAN Keterangan
1 Bentuk pengawalan dan pendampingan tim teknis dilaksanakan pada kegiatan:
a. Pembukaan rekening penerima bantuan pemerintah Ya/Tidak
b. Rapat penyusunan RUK Ya/Tidak
c. Penyampaian usulan pencairan dana ke PPK Ya/Tidak
d. Pengurusan pencairan dana bantuan pemerintah Ya/Tidak
e. Penarikan dana ke bank Ya/Tidak
f.
Rapat pemanfaatan dana bantuan pemerintah serta persiapan kegiatan
Ya/Tidak
g. Proses pembelanjaan Ya/Tidak
h.
Pengumpulan bukti-bukti pengeluaran dan pembelanjaan
Ya/Tidak
2 Pengesahan berita acara pemeriksaan hasil pekerjaan bantuan pemerintah
Ya/Tidak
Keterlibatan penerima bantuan
No URAIAN Keterangan
1 Apakah saudara memegang SK penetapan penerima bantuan
Ya/Tidak
2 Apakah sudara melakukan pembagian tugas dalam rangka pelaksanaan bantuan
Ya/Tidak
3 Apakah saudara tahu adanya tim teknis bantuan Ya/Tidak
4 Apakah tim teknis sering melakukan bimbingan pelaksanaan
Ya/Tidak
58
No URAIAN Keterangan
5 Bimbingan dari tim teknis terhadap saudara dalam rangka kegiatan apa saja
a. Pembukaan rekening kelompok Ya/Tidak
b. Rapat penyusuna RUK Ya/Tidak
c. Penyampaian usulan pencairan dana ke PPK Ya/Tidak
d. Pengurusan pencairan dana bantuan Ya/Tidak
e. Penarikan dana ke bank Ya/Tidak
f. Rapat pemanfaatan dana bantuan serta persiapannya.
Ya/Tidak
g. Proses pembelanjaan dana bantuan Ya/Tidak
h. h. Pengumpulan bukti-bukti pengeluaran dan pembelanjaan
Ya/Tidak
6 Apakah saudara memiliki dokumen pertanggungjawaban berupa bendel arsip
Ya/Tidak
7 Bila nomo 6 jawabannya " Ya " arsip tersebut terdiri apa saja?
a. Sk penetapan kelompok penerima bantuan Ada/Tidak
b. Catatan rapat anggota kelompok Ada/Tidak
c. Bendel RUK dan revisinya Ada/Tidak
d. Naskah kerjasama antara PPK dan ketua kelompok penerima bantuan
Ada/Tidak
e. Surat permohonan pencairan dana Ada/Tidak
f. Bukti penarikan dana bantuan pemerintah dari bank
Ada/Tidak
g. Bukti pemanfaatan dana bantuan pemerintah berupa bon/nota/kuitansi
Ada/Tidak
59
No URAIAN Keterangan
h. Foto-foto pelaksanaan pekerjaan fisik Ada/Tidak
i Berita acara pemeriksaan hasil pekerjaan Ada/Tidak
j Berita acara serah terima hasil pekerjaan bantuan pemerintah
Ada/Tidak
60
Lampiran 14.
CONTOH OUTLINE LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENGEMBANGAN UPPO TA. 2018
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
1.2. Tujuan
II. RUANG LINGKUP KEGIATAN
2.1. Pembangunan Rumah Kompos dan Bak Fermentasi
2.2. Pengadaan APPO
2.3. Pengadaan Kendaraan Roda 3
2.4. Pembangunan Kandang Komunal
III. LOKASI KEGIATAN
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN
4.1. Tahapan kegiatan
4.2. Realisasi fisik dan keuangan
4.3. Produksi Kompos
V. PENGELOLAAN UPPO
5.1. Operasional pengelola
5.2. Operasional dan Pemeliharaan
VI. PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH
6.1. Permasalahan yang dihadapi
6.2. Pemecahan masalah
VII. PENUTUP
1.1 Dokumentasi pelaksanaan kegiatan 0%-50%-100%
1.2 Desain sederhana dan RUK
61
Lampiran 15. Contoh Bangunan Kandang Komunal
Lampiran 16. Contoh Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO)
62
Lampiran 17. Contoh kendaraan Bermotor Roda 3