petunjuk pelaksanaan kegiatan budidaya padi biofortifikasi...
TRANSCRIPT
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan i
KATA PENGANTAR
Indonesia merupakan salah satu negara dengan prevalensi stunting yang
cukup tinggi dibandingkan dengan negara-negara berpendapatan
menengah lainnya. Situasi ini jika tidak diatasi dapat mempengaruhi
kinerja pembangunan nasional Indonesia baik yang menyangkut
pertumbuhan ekonomi, kemiskinan dan ketimpangan. Salah satu faktor
yang mempengaruhi prevalensi stunting adalah pangan dan gizi. Upaya
peningkatan kualitas pangan dan gizi salah satunya adalah melalui
biofortifikasi.
Kegiatan bantuan pengambangan budidaya padi Biofortifikasi diharapkan
dapat menyediakan beras yang berkadar Zn tinggi sehingga dapat
menjadi tambahan mineral tersebut dalam konsumsi sehari-hari untuk
warga di kabupaten sasaran. Dengan tersedianya beras berkadar Zn
tinggi secara in-situ diharapkan masyarakat setempat dapat langsung
memperoleh manfaatnya. Guna mengatur pelaksanaan kegiatan tersebut
diperlukan “Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Pengembangan Budidaya
Padi Biofortifikasi Tahun 2020”.
Petunjuk Pelaksanaan ini disusun untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan
penyaluran bantuan pemerintah. Kepada semua pihak yang memberikan
bantuan dalam penyusunan petunjuk ini disampaikan penghargaan dan
terimakasih.
Jakarta, 3 Februari 2020
an. Direktur Jenderal Tanaman Pangan,
Ir. Bambang Sugiharto, M.Eng. Sc NIP 196410161989031002
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................ ii
DAFTAR TABEL ......................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................. vi
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN
NOMOR: 48/HK.310/C/2/2020 TENTANG PETUNJUK
PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA PADI
BIOFORTIFIKASI TA. 2020 ....................................................... vii
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................... 2
A. Latar Belakang .................................................... 2
B. Tujuan dan Sasaran ............................................. 3
BAB II. KRITERIA CALON PETANI (CP) DAN CALON LOKASI (CL) ............................................................ 4
A. Kriteria Calon Petani (CP) Penerima Bantuan ...... 4
B. Kriteria Calon Lokasi (CL) Penerima Bantuan ...... 5
BAB III. KOMPONEN BANTUAN BUDIDAYA PADI BIOFORTIFIKASI .......................................... 6
A. Spesifikasi Benih ................................................ 6 B. Spesifikasi Pupuk ............................................... 7 C. Spesifikasi Bio Pestisida ..................................... 8
BAB IV. MEKANISME PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN .............................................................. 9
A. Mekanisme Pengadaan ....................................... 9
B. Mekanisme Penetapan Penerima Bantuan .......... 10
C. Mekanisme Penyaluran Bantuan ......................... 14 D. Organisasi Pengelolaan Kegiatan dan Bantuan ... 15
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan iii
BAB V. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN ...... 18
A. Monitoring ........................................................... 20
B. Evaluasi ............................................................... 21 C. Pelaporan ........................................................... 21
D. Pembiayaan Kegiatan .......................................... 22
LAMPIRAN ............................................................................. 23
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Spesifikasi Persyaratan Mutu Pupuk NPK .................. 7
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Alur Seleksi Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) .. 13
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Form Usulan CPCL (Kelompok Tani Melalui
Konstratani/BPP/BP3K/PPL/…) .......................... 23
Lampiran 2a. SK Penetapan CPCL Kab/Kota ........................... 24
Lampiran 2b. Lampiran SK Penetapan CPCL Kab/Kota ........... 26
Lampiran 3. Surat Persetujuan CPCL Dinas Pertanian
Provinsi ................................................................ 27
Lampiran 4. SK Penetapan Penerima Bantuan Pemerintah ... 28
Lampiran 5. Pernyataan Bersedia Menerima Hibah BMN
(526 DIPA Pusat)Tanaman Pangan ..................... 31
Lampran 6. Contoh Naskah Perjanjian Hibah BMN
(526 DIPA Pusat) ................................................. 32
Lampiran 7. Contoh BAST Hibah BMN (526 DIPA Pusat) ....... 36
Lampiran 8. Contoh BAST Hibah BMN (Pengadaan Daerah) .. 39
Lampiran 9. Form Usulan P3B ................................................ 43
Lampiran 10. Berita Acara Serah Terima .................................. 44
Lampiran 11. Rekapitulasi Berita Acara Serah Terima Barang .. 45
Lampiran 12. Bertia Acara Serah Terima Pekerjaan ................. 46
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 1
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN
NOMOR : 48/HK.310/C/2/2020
TANGGAL : 3 FEBRUARI 2020
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN PEMERINTAH DALAM KEGIATAN BUDIDAYA PADI BIOFORTIFIKASI
TAHUN 2020
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan kekurangan gizi merupakan permasalahan
serius bagi Indonesia. Sekitar 30% penduduk dunia termasuk
Indonesia, terutama anak-anak, berisiko menderita kekurangan
gizi Zn. Proporsi Berat Badan Lahir Rendah (<2500 gram/BBLR)
mengalami kenaikan dari 5,7% pada 2013 menjadi sebesar
6,2% pada tahun 2018. Selain berakibat menurunnya daya
tahan tubuh, produktivitas, dan kualitas hidup manusia,
kekurangan gizi Zn juga menjadi salah satu faktor kekerdilan
(stunting) yang prevalensinya cukup besar dan merata di
Indonesia. Kadar mineral penting seperti Fe (besi) dan Zn (seng)
dapat ditingkatkan melalui program biofortifikasi.
Dalam mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang
sehat, cerdas, dan produktif diperlukan status gizi yang optimal,
dengan cara melakukan perbaikan gizi secara terus menerus.
Untuk itu, Pemerintah pada tahun 2020 akan melaksanakan
kegiatan Peningkatan Produksi Padi melalui Budidaya Padi
Kaya Gizi (Biofortifikasi).
Biofortifikasi merupakan upaya fortifikasi mineral penting melalui
perakitan varietas. Keuntungan biofortifikasi antara lain: (1)
dapat dikembangkan pada bahan makanan pokok, (2) lebih
murah dan menguntungkan dari segi budi daya karena benih
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
yang telah terfortifikasi hanya diperlukan sekali di awal
penggunaan, selanjutnya benih dari pertanaman berikutnya
dapat dikembangkan lebih lanjut oleh petani lain, (3) bermanfaat
bagi masyarakat konsumen rawan gizi, dan (4) produksi tinggi
dan ramah lingkungan. Badan Litbang Pertanian telah
menciptakan varietas padi dengan kandungan Zn rata-rata
29,54 ppm yang dilepas Menteri Pertanian dengan nama Padi
IR Nutri Zinc melalui Surat Keputusan Nomor:
168/HK.540/C/01/2019. Padi ini cocok di tanam di lahan sawah
irigasi pada ketinggian 0-600 dpl.
Dalam rangka memberikan pedoman dalam pelaksanaan
bantuan pemerintah kegiatan budidaya Padi Biofortifikasi, maka
disusunlah Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Pemerintah
Budidaya Padi Biofortifikasi Tahun 2020.
B. Tujuan dan Sasaran
Tujuan kegiatan ini adalah menyediakan beras yang berkadar
Zn tinggi sehingga dapat menjadi tambahan mineral tersebut
dalam konsumsi sehari-hari untuk warga di kabupaten sasaran.
Dengan tersedianya beras berkadar Zn tinggi secara in-situ
diharapkan masyarakat setempat dapat langsung memperoleh
manfaatnya.
Sasaran kegiatan adalah pengadaan bantuan sarana produksi
pertanian dalam budidaya pertanian Padi Biofortifikasi di 9
provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi di Indonesia
dengan luasan sesuai dengan yang tercantum dalam RKAK/L.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 4
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
BAB II
KRITERIA CALON PETANI DAN CALON LOKASI
A. Kriteria Calon Petani (CP) Penerima Bantuan
Penerima bantuan pemerintah pada kegiatan budidaya Padi
Biofortifikasi adalah :
1. Kelompok Tani (Poktan), Gabungan Kelompok Tani
(Gapoktan), Kelompok Tani Millenial, Kelompok Masyarakat,
Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), Kelompok Usaha
Bersama (KUB), Korporasi Petani, Koperasi, Lembaga
Pemerintah, dan/atau Lembaga Non Pemerintah yang
memiliki keabsahan (pengukuhan) dari instansi yang
berwenang dan/atau ditetapkan oleh Kepala Dinas
Kabupaten/Kota (selanjutnya disebut Calon Penerima
Bantuan);
2. Calon Penerima Bantuan yang diusulkan secara berjenjang
oleh Petugas Lapangan/ Penyuluh/ KCD, dan/atau Pembina
Kelompok Masyarakat Lainnya dan disetujui oleh Kepala
Dinas Kabupaten/Kota setempat;
3. Calon Penerima Bantuan tidak sedang menerima bantuan
yang sejenis dari sumber lain pada musim tanam yang sama;
4. Calon Penerima Bantuan bersedia memenuhi kewajiban
kelengkapan administrasi dan mengarsipkannya serta
melaporkan pertanggungjawaban penggunaan dan hasil
bantuan sesuai aturan yang berlaku;
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 5
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
5. Calon Penerima Bantuan bersedia menambahkan biaya
produksi secara swadaya atau mencari bantuan dari sumber
lain untuk memastikan keberhasilan pertanaman karena
bantuan pemerintah bersifat sebagai stimulan.
B. Kriteria Calon Lokasi (CL) Penerima Bantuan Kegiatan
Syarat calon lokasi untuk menerima bantuan pemerintah
budidaya Padi Biofortifikasi Tahun 2020 adalah sebagai berikut:
1. Lahan berada di wilayah dengan prevalensi stunting tinggi
(100 Kab/Kota Prioritas Untuk Intervensi Anak Kerdil
(Stunting):Vol.1, TNP2K, 2017).
2. Kepemilikan lahan jelas (milik sendiri atau sewa) dan bukan
lahan sengketa;
3. Lahan sawah irigasi atau tadah hujan pada ketinggian 0-600
mdpl dan pH tanah agak masam – netral yang akan
memberikan hasil yang optimal sesuai dengan deskripsi
varietas.
Penanaman Padi Biofortifikasi di sawah irigasi dan sawah tadah
hujan diharapkan dapat menerapkan prinsip konservasi lahan
dan menjaga kelestarian lingkungan.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 6
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
BAB III
KOMPONEN BANTUAN BUDIDAYA
Paket bantuan pemerintah untuk budidaya Padi Biofortifikasi adalah
benih padi, pupuk NPK dan bio pestisida.
A. Spesifikasi Benih
Spesifikasi benih padi yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Varietas Unggul Inpari Nutri Zinc yang telah dilepas Menteri
Pertanian.
2. Bersertifikat minimal kelas benih sebar (BR/label biru),
masih dalam masa edar hingga saat jadwal tanam (paling
sedikit satu bulan sebelum masa kadaluarsa).
3. Spesifikasi teknis mutu benih padi sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku (Kepmentan No.
991/HK.150/C/05/2018 tentang Petunjuk Teknis Sertifikasi
Benih Tanaman Pangan).
4. Pada kemasan dicantumkan tulisan “Bantuan Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan – Kementerian Pertanian Tahun
2020, tidak untuk diperjualbelikan”.
5. Apabila benih berasal dari provinsi lain, maka penyedia
harus melaporkan pemasukan benih ke BPSB setempat
untuk dapat dilakukan pengecekan mutu benih mengacu
pada Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor
170 Tahun 2019 tentang Standar Operasional Prosedur
Pengecekan Mutu Benih Bantuan Pemerintah. Apabila
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 7
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
benih didatangkan dari luar pulau, selain penyedia
melaporkan pemasukan benih ke BPSB setempat, penyedia
juga harus memiliki ijin dari Badan Karantina untuk
pengeluaran benih dari wilayah asal dan pemasukkan benih
ke wilayah tujuan.
B. Spesifikasi Pupuk
Spesifikasi pupuk NPK yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Pupuk NPK yang diadakan adalah pupuk NPK non-subsidi
minimum mengandung N 15%, P 15%, dan K 15%.
2. Syarat mutu pupuk NPK Padat berdasarkan SNI Nomor
2803:2010 (Tabel 1). Mutu pupuk NPK dibuktikan dengan
hasil uji laboratorium yang terakreditasi.
Tabel 1. Spesifikasi Persyaratan Mutu Pupuk NPK
3. Pada kemasan dicantumkan tulisan “Bantuan Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan – Kementerian Pertanian Tahun
2020, tidak untuk diperjualbelikan”.
No Jenis Uji Satuan Persyaratan
Batas Toleransi
Minimal yang
dipersyaratkan
1 Nitrogen Total* %, b/b 8%
2 Fosfor total sebagai P2O5 * %, b/b 8%
3 Kalium sebagai K2O* %, b/b 8%
4 Jumlah kadar N, P2O5, K2O %, b/b 8%
5 Kadar Air %, b/b Maks. 3 -
6 Cemaran Logam
- Raksa (Hg) mg/kg Maks. 10 -
- Kadmium (Cd) mg/kg Maks. 100 -
- Timbal (Pb) mg/kg Maks. 500 -
7 Arsen (As) mg/kg Maks. 100 -
Sesuai formula yang
ada di label
Keterangan : * adalah jenis uji 1 s/d adbk (atas dasar berat kering)
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 8
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
C. Spesifikasi Bio Pestisida
Spesifikasi bio pestisida yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Biopestisida yang dimaksud merupakan pestisida yang
berbahan aktif mikro organisme atau virus (Permentan No
43 Tahun 2019).
2. Pestisida yang telah memperoleh izin tetap dan dalam masa
edar (Permentan No 43 Tahun 2019).
3. Pestisida harus ditempatkan dalam wadah yang tidak
mudah pecah atau robek, dan dilindungi wadah lain supaya
tidak rusak, tidak bereaksi dengan pestisidanya atau korosif,
sehingga dampak terhadap manusia dan lingkungan dapat
dihindarkan (Permentan No 43 Tahun 2019).
Bio pestisida yang diadakan dalam paket bantuan disesuaikan
dengan kebutuhan. Jenis pestisida yang diusulkan disesuaikan
dengan perkiraan serangan hama yang muncul atau mungkin
terjadi.
Bantuan yang diberikan bersifat stimulan, sehingga apabila bantuan
yang tersedia tidak mencukupi untuk menyediakan paket teknologi
yang direkomendasikan Badan Litbang atau instansi lainnya, maka
dapat didukung dari anggaran APBD Provinsi, APBD
Kabupaten/Kota dan/atau swadaya petani.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 9
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
BAB IV
MEKANISME PENGADAAN
A. Mekanisme Pengadaan
Pengadaan bantuan pemerintah kegiatan Padi Biofortifikasi berupa
pengadaan benih, pupuk NPK, dan bio pestisida menggunakan
mekanisme transfer barang (akun 526311) sebagai berikut:
1. Pengadaan barang dilakukan melalui belanja di e-katalog atau
mekanisme lainnya sesuai peraturan perundangan yang
berlaku.
2. Pengadaan bantuan dilaksanakan oleh satker daerah pelaksana
kegiatan.
3. Mekanisme/tata cara pelaksanaannya mengacu pada Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 jo. Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan
PMK Nomor 168/PMK.05/2015 Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian
Negara/Lembaga. Pengadaan komponen bantuan pemerintah
kegiatan Padi Biofortifikasi mengacu pada Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa.
4. Penyedia mengadakan bantuan sesuai dengan volume kontrak
dan spesifikasi teknis. Penyedia bertanggungjawab atas
pelaksanaan kontrak meliputi ketepatan kualitas barang, jenis,
jumlah, waktu penyerahan dan kelompok tani penerima sesuai
SK PPK.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 10
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
B. Mekanisme Penetapan Penerima Bantuan
1. Sosialisasi oleh Dinas Pertanian Provinsi ke Dinas Pertanian
Kabupaten/Kota dan selanjutnya ke petani sebagai anggota
kelompok tani.
2. Kelompok tani atau pihak yang memenuhi kriteria CPCL
mengusulkan permohonan bantuan pemerintah kepada
Dinas Pertanian Kabupaten/Kota melalui BPP dengan
persyaratan dan memuat informasi yang lengkap,
diantaranya : identitas ketua, anggota kelompok tani disertai
NIK, alamat jelas, jenis dan luas lahan, usulan bantuan (benih
dan saprodi lainnya), jenis varietas, jadwal tanam,
produktivitas existing dan target produktvitas, nomor HP,
lampiran foto lahan, dan informasi lainnya yang dibutuhkan
(Lampiran 1. Form CPCL).
3. Dinas Pertanian Kabupaten/Kota melakukan verifikasi
kebenaran terhadap usulan meliputi kesesuaian dengan
kriteria dan kebenaran usulan CPCL dari
Konstratani/BPP/Penyuluh. Hasil verifikasi yang telah
memenuhi syarat ditetapkan dalam bentuk SK CPCL oleh
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, selanjutnya
diusulkan kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi (Lampiran
2. Form CPCL).
4. Dinas Pertanian Provinsi melakukan verifikasi atas usulan SK
CPCL dari Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. Apabila
disetujui, Kepala Dinas Pertanian Provinsi membuat Surat
Persetujuan dengan lampiran SK CPCL dari Dinas Pertanian
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 11
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
Kabupaten/Kota (Lampiran 3). Selanjutnya PPK menetapkan
Surat Keputusan Penerima Bantuan Pemerintah yang
disahkan oleh KPA (Lampiran 4).
5. PPK dapat berasal dari Dinas Pertanian Kabupaten/Kota atau
dari Dinas Pertanian Provinsi yang ditetapkan sesuai
kewenangan KPA.
6. SK Penerima Bantuan Pemerintah sekurang-kurangnya
memuat: (a) Identitas penerima bantuan: Nama Kelompok
Tani, Nama Ketua, Nomor Induk Kependudukan (NIK)/KTP;
(b) Jenis dan jumlah barang.
7. Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota
bertanggungjawab terhadap kebenaran CPCL, luas lahan
serta identitas penerima Bantuan Pemerintah.
8. E-proposal merupakan salah satu yang dijadikan acuan
dalam usulan CPCL.
9. Proses usulan CPCL sampai dengan Penetapan SK
Penerima Bantuan Pemerintah diharapkan diselesaikan
dalam waktu 10 hari kalender (sejak diterimanya usulan oleh
Kadis) apabila menggunakan sistem aplikasi yang
terintegrasi.
10. Realokasi atau perubahan penerima bantuan dapat dilakukan
dengan justifikasi dan bukti yang dapat diterima. Realokasi
atau perubahan penerima bantuan diusulkan melalui
mekanisme seperti halnya usulan awal dengan
mencantumkan alasan dilakukannya realokasi atau
perubahan.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 12
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
11. Persetujuan realokasi atau perubahan penerima bantuan
ditetapkan melalui revisi Surat Keputusan PPK yang disahkan
oleh KPA dan selanjutnya dituangkan dalam ralat SK
Penetapan Penerima Bantuan.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 13
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
Ga
mb
ar
1. A
lur
Se
leksi C
alo
n P
eta
ni C
alo
n L
okasi (C
PC
L)
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 14
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
C. Mekanisme Penyaluran Bantuan
Penyaluran bantuan melalui transfer barang dalam pelaksanaannya
mengacu pada PMK Nomor 173/PMK.05/2016, yaitu sebagai berikut:
1. Penyedia melaksanakan pekerjaan berdasarkan kontrak dan
menyalurkan bantuan berdasarkan Surat Keputusan Penetapan
Penerima Bantuan Pemerintah yang ditetapkan PPK dan
disahkan KPA.
2. Setelah penandatanganan kontrak, penyedia menginformasikan
kepada Kepala Dinas Kabupaten/Kota dan Petugas Pemeriksa
Penyaluran Barang (P3B) yang ditetapkan oleh PPK (Usulan
P3B dapat dlihat pada Lampiran 9) mengenai kesiapan penyedia
untuk penyaluran bantuan.
3. Penyedia menginformasikan mengenai penyaluran bantuan
kepada Kepala Dinas Kabupaten/Kota, disamping itu Kepala
Dinas Kabupaten/Kota proaktif memonitor penyaluran bantuan
di wilayahnya sampai dengan selesainya pelaksanaan kegiatan.
4. Sebelum bantuan disalurkan kepada penerima, P3B di
Kabupaten/Kota melakukan:
a) Pemeriksaan kelengkapan dokumen bantuan.
b) Pemeriksaan fisik barang, identitas, volume, jenis, dan
masa edar.
c) Pemeriksaan barang sebelum disalurkan mengacu pada
kontrak atau Surat Keputusan Penerima Bantuan
Pemerintah yang ditetapkan PPK
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 15
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
5. Barang yang sudah dinyatakan memenuhi ketentuan teknis dan
administratif oleh P3B dapat disalurkan oleh Penyedia ke titik
bagi.
6. Tanda bukti penyaluran dituangkan dalam Berita Acara Serah
Terima (BAST) yang ditandatangani oleh dua belah pihak yaitu
Pengurus/Pimpinan Penerima Bantuan Pemerintah dengan
wakil dari Penyedia, serta diketahui oleh P3B,
Kostratani/Petugas Penyuluh Pertanian/ Koordinator Penyuluh
Pertanian/Mantri Tani/Kepala Cabang Dinas (KCD) Pertanian
Kecamatan/Petugas Pertanian lainnya seperti pada Lampiran 9.
7. Form BAST dapat diketik atau ditulis tangan dengan tulisan yang
jelas dan terbaca.
8. BAST Penerima Bantuan Pemerintah dibubuhi stempel
penerima bantuan, apabila tidak ada stempel dinyatakan melalui
surat keterangan dari Dinas Kabupaten/Kota setempat.
9. Penyedia membuat rekapitulasi BAST Penerima Bantuan
Pemerintah ditandatangani oleh wakil Penyedia Bantuan dan
P3B, diketahui oleh Kepala Dinas Kabupaten/Kota atau Pejabat
yang mewakili atas nama Kepala Dinas Kabupaten/Kota dan
Kepala Dinas Provinsi atau Pejabat yang mewakili atas nama
Kepala Dinas Provinsi, seperti pada Lampiran 10.
10. Rekapitulasi BAST menjadi dasar pembuatan Berita Acara
Serah Terima Pekerjaan dari Penyedia kepada PPK, seperti
pada Lampiran 11.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 16
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
D. Organisasi Pengelolaan Kegiatan dan Bantuan
Pelaksanaan kegiatan pengembangan Padi Biofortifikasi merupakan
kegiatan nasional yang melibatkan peran dan tanggung jawab
seluruh pemangku kepentingan dari pusat dan daerah. Peran dan
tanggung jawab pemangku kepentingan adalah sebagai berikut :
1. Kepala Dinas Kabupaten/Kota
Kepala Dinas Kabupaten/Kota berperan sebagai pelaksana
kegiatan di lapangan bertanggung jawab antara lain:
a. Menghimpun, menerima dan melakukan identifkasi
kebenaran usulan dari berbagai pihak sesuai ketentuan
(kelompok masyarakat, lembaga pemerintah, lembaga non
pemerintah, dan lain-lain).
b. Mengelola administrasi usulan antara lain menetapkan SK
usulan calon penerima bantuan, meneruskan usulan dan
seterusnya.
c. Melakukan pengawasan penyaluran bantuan oleh penyedia
barang sesuai dengan kontrak/SK penerima bantuan.
d. Melakukan pengawalan terhadap pemanfaatan bantuan
sesuai dengan tujuan usulan, tujuan kegiatan, dan sasaran.
e. Mengusulkan penyediaan dana pembinaan lanjutan
maupun penyediaan saprodi pada tahun selanjutnya untuk
keberlanjutan kegiatan.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 17
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
2. Kepala Dinas Propinsi
Kepala Dinas Propinsi berperan sebagai penyelia pelaksanaan
kegiatan di wilayahnya, bertanggung jawab antara lain :
a. Menghimpun, menerima dan melakukan verifikasi usulan
dari Dinas Kabupaten/Kota serta berbagai pihak lain sesuai
ketentuan (kelompok masyarakat, lembaga pemerintah,
lembaga non pemerintah, dan lain-lain).
b. Mengelola administrasi usulan antara lain menetapkan surat
persetujuan dan meneruskan pelaporan ke Direktur
Jenderal Tananam Pangan.
c. Melakukan pengawasan terhadap pengadaan yang
dilakukan dan penyaluran bantuan sesuai dengan
kontrak/SK penerima bantuan.
d. Melakukan pengawalan terhadap pemanfaatan bantuan
sesuai dengan tujuan usulan, tujuan kegiatan dan sasaran.
e. Mengusulkan penyediaan dana pembinaan lanjutan
maupun penyediaan saprodi pada tahun selanjutnya untuk
keberlanjutan kegiatan..
3. Direktur Serealia
Direktur Serealia sebagai penanggung jawab program secara
nasional, bertanggung jawab sebagai berikut:
a. Menghimpun dan menerima usulan bantuan dari Dinas
Propinsi.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 18
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
b. Mengelola administrasi teknis kegiatan pengembangan padi
lahan kering.
c. Merencanakan dan memfasilitasi anggaran pembinaan
lanjutan untuk kegiatan pengembangan padi lahan kering.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 19
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
BAB V
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
Pengendalian pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Tujuan pengendalian adalah untuk memastikan pelaksanaan
kegiatan mencapai tujuan dan sasaran. Pengendalian dilaksanakan
secara berjenjang oleh Pusat, Dinas Pertanian Provinsi dan Dinas
Pertanian Kabupaten/Kota termasuk oleh pihak penyedia sarana
produksi pendukung pelaksanaan kegiatan budidaya Padi
Biofortifikasi Tahun 2020. Pengendalian dilaksanakan mengacu
pada Peraturan Pemerintah No. 60 tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 juncto Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan PMK
Nomor 168/PMK.05/2015 Mekanisme Pelaksanaan Anggaran
Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga secara
periodik mulai dari persiapan sampai dengan panen.
Pengawasan pelaksanaan kegiatan budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020 dapat dilakukan oleh pemerintah melalui aparat
pengawas fungsional (Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian,
BPK, dan BPKP) sesuai dengan kewenangan masing-masing.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 20
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
Agar pelaksanaan kegiatan ini memenuhi kaidah/prinsip pengelolaan
pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang
bersih (clean governance), maka pelaksanaan Kegiatan Budidaya
Padi Biofortifikasi Tahun 2020, harus memenuhi prinsip-prinsip:
1. Mentaati ketentuan peraturan dan perundangan;
2. Membebaskan diri dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme
(KKN);
3. Menjunjung tinggi keterbukaan informasi, transparansi dan
demokratisasi;
4. Memenuhi azas akuntabilitas.
Terdapat 6 (enam) tahapan kritis yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Tahap sosialisasi program/kegiatan meliputi penjelasan tujuan
dan sasaran, mekanisme pengadaan barang, pertanggungjawab-
an administrasi serta pelaksanaan monitoring, evaluasi dan
pelaporan;
2. Tahap Persiapan berupa Seleksi CPCL, memastikan Calon
Petani dan Calon Lokasi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
dalam petunjuk ini;
3. Tahap pengadaan bantuan sarana produksi, memastikan
kelengkapan dokumen pengadaan barang dan jasa sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku serta memastikan
ketersediaan saprodi sesuai dengan jadwal kontrak;
4. Tahap penyaluran, memastikan bantuan saprodi disalurkan pada
lokasi yang sesuai dengan SK PPK;
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 21
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
5. Tahap pemanfaatan bantuan, memastikan kebenaran dan
ketepatan penggunaan, ketersediaan saprodi sesuai dengan
jadwal tanam serta dimanfaatkan sesuai dengan tujuan;
6. Tahap Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan, memastikan
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan antara lain:
administrasi BAST, Berita Acara Hibah Barang Milik Negara, dan
lain-lain;
A. Monitoring
Dalam upaya meningkatkan efektivitas pengawalan program dan
kegiatan Tahun 2020, maka dilakukan monitoring yang dilaksanakan
secara periodik mulai dari persiapan sampai dengan pelaksanaan
kegiatan baik oleh petugas pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dalam pelaksanaan
monitoring, antara lain:
1. Monitoring Perkembangan Penyaluran Bantuan Pemerintah.
Dinas Pertanian Kabupaten/Kota melaporkan realisasi
penyaluran bantuan kepada PPK. Apabila ditemukan
penyimpangan, maka harus segera dilaporkan kepada PPK agar
dapat segera diambil tindakan.
2. Realisasi tanam dan panen.
Dinas Pertanian Kabupaten/Kota selaku pengguna bantuan
melaporkan perkembangan realisasi penyaluran bantuan, tanam
dan panen.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 22
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
3. Dinas Pertanian Kabupaten/Kota selaku pengguna bantuan
melaporkan perkembangan realisasi pencapaian target
produktivitas dan dampak yang diperoleh dari bantuan ini.
Hasil monitoring tersebut dikirim ke Direktorat Serealia, Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan, Jl. AUP No. 3 Pasar Minggu – Jakarta
Selatan 12520; Telp. (021) 7806262; email.
[email protected] dan [email protected] atau
melalui Whatshap group “Pelaporan Dit. Serealia”.
B. Evaluasi
Kegiatan evaluasi dilaksanakan oleh petugas pusat, provinsi dan
kabupaten/kota pada saat dan setelah seluruh rangkaian kegiatan
selesai dilaksanakan. Evaluasi dilakukan untuk menilai tingkat
keberhasilan yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan budidaya
Padi Biofortifikasi. Evaluasi dilaksanakan secara periodik dan
berjenjang sesuai dengan tahapan pengembangan usaha kelompok
yang dilakukan dari awal kegiatan sampai dengan akhir kegiatan.
Evaluasi meliputi : (1) efektifitas bantuan, (2) Tingkat pencapaian
sasaran areal dan hasil/produksi, (3) Penerapan komponen teknologi
budidaya, dan (4) permasalahan dan solusi di lapangan, dan 5)
aspek lainnya.
C. Pelaporan
Kegiatan pelaporan dilaksanakan secara berjenjang yaitu dari
Pemandu Lapangan ke Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, dari Dinas
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 23
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
Pertanian Kabupaten/Kota ke Dinas Pertanian Provinsi dan dari
Dinas Pertanian Provinsi ke Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
c/q Direktorat Serealia. Penerima bantuan harus menyampaikan
laporan pertanggungjawaban bantuan kepada PPK setelah
pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran, yang meliputi antara
lain Berita Acara Serah Terima (BAST) dan foto/film hasil pekerjaan
yang telah diselesaikan.
Laporan kegiatan meliputi pelaksanaan kegiatan budidaya,
hasil/produksi dan produktivitas yang telah diperoleh, dan lain-lain.
Laporan akhir memuat hasil evaluasi, kesimpulan, saran serta data
dukung lainnya. Laporan pelaksanaan kegiatan serta dokumen
BAST pengelolaan bantuan pemerintah disampaikan ke Direktorat
Serealia Jl. AUP No. 3 Ps. Minggu–Jaksel 12520; Telp. (021)
7806262; email. [email protected] dan padiserealia@
gmail.com
D. Pembiayaan Kegiatan
Pembiayaan pengadaan barang dan jasa, pengawasan penyaluran
bantuan dan pengawalan pelaksanaan kegiatan budidaya Padi
Biofortifikasi dialokasikan dalam DIPA Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan melalui Tugas Pembantuan (TP) di provinsi.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 24
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi Tahun 2020
Lampiran 1. Form Usulan CPCL (Kelompok Tani melalui BPP/BP3K/PPL/.....)
Kode CPCL Kegiatan
Sumber Dana
Nama Poktan : xxxxx Desa : xxxxx
Ketua/NIK : yyyyy / 1234567890 Kecamatan : yyyyy
Anggota/Lahan : xx org / yy Hektar Provinsi : zzzzz
Usulan CPCL
Luas
LahanBenih …...
Provitas
Existing
Target
Provitas
(Ha) (Kg) (Ltr) (Kw/Ha) (Kw/Ha)
1 10 sawah 45 1 Jan-20 40,00 50,00 Photo
Terlampir
2 dst sawah
100 450 10 40,00 50,00
…........................2020
Ka BPP/BP3K Kec …....... Kab …......... Ketua Kelompok Tani
Tandatangan / Stempel Tandatangan / Stempel
Nama / NIP / No. HP Nama / No. HP
Jumlah
…............................,
1.000
Jadwal
Tanam
Xxxxx /
1234567890
Yyyyyy /
0987654321
Inpari 46 100
No Petani / NIK Jenis LahanVarietas
Benih
Keterangan
Lain(Kg)
….....
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 25
Lampiran 2.a. SK Penetapan CPCL Kab/Kota
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 26
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 27
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi Tahun 2020
Lampiran 2.b. Lampiran SK CPCL Dinas Kab/Kota ….
Kode Kegiatan : 1762. Serealia
Sumber Dana : DIPA Provinsi / DIPA Pusat (Pilih Salah Satu)
Kab / Prov : ….........................
Usulan CPCL
Luas
LahanBenih …..............
Provitas
Existing
Target
Provitas
(Ha) (Kg) (Ltr) (Kw/Ha) (Kw/Ha)
1 Xxxxxx
Xxxxx /
1234567890
HP. 081234
10 sawah 45 1 Jan-20 40,00 50,00
2 Yyyyyy
Yyyyyy /
1234567890
HP. 081235
dst sawah
100 450 10 40,00 50,00
…........................,…................ 2020
Kepala Dinas Pertanian Kab/Kota …......
Tandatangan
Nama
NIP
Jumlah 1.000
Kelompok
TaniDesa / Kec
xxxxxx /
yyyyyy
Ketua / NIK /
No.HP(Kg)
Inpari 46 100
No Jenis LahanVarietas
Benih
….......... Jadwal
Tanam
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 28
Lampiran 3. Surat Persetujuan CPCL Dinas Pertanian Provinsi
Tandatangan / Stempel
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 29
Lampiran 4. Penetapan Penerima Bantuan Pemerintah
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 30
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 31
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 32
Lampiran 5. Surat Pernyataan Bersedia Menerima Hibah BMN (526 DIPA Pusat)
……………..,……………………..2020
Ketua …………………………………..
Tandatangan / Stempel
Nama
Materai
Rp.6.000
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 33
Lampiran 6. Contoh Naskah Perjanjian Hibah BMN (526 DIPA Pusat)
NASKAH PERJANJIAN HIBAH BARANG MILIK NEGARA
BERUPA ………………………………………………….. ANTARA
KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN
PENERIMA ……………………………………….. Nomor : ……………………………….
Pada hari ini ……….. tanggal …………bulan…………….. tahun ...................., kami yang bertandatangan dibawah ini : I. Nama : NIP : Jabatan : Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia Yang bertandatangan untuk dan atas nama Menteri Pertanian berkedudukan di Jalan AUP Nomor 3 Pasar Minggu, Jakarta Selatan selanjutnya disebut PIHAK KESATU. II. Nama : Jabatan : Yang bertandatangan untuk dan atas nama ………………………… berkedudukan di Jalan ………………………………….…. selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. dengan memperhatikan : 1. Surat Permohonan ………………..… Kabupaten …………………… Nomor :
………………… tanggal …………………. hal Permohonan Persetujuan hibah berupa ………………….. Kepada Penerima ……………………………
2. Surat Pernyataan Bersedia Menerima Hibah Barang Milik Negara yang berasal dari Kegiatan Pengadaan……………………………………. APBN TA. 2020 dari Kelompok Tani/Gapoktan Nomor : …………………………………
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 34
3. Surat Menteri Pertanian Nomor : ………………….. tanggal …………… hal Persetujuan Hibah Barang Milik Negara berupa Peralatan dan Mesin Pada Kementerian Pertanian R.I. Kepada Dalam rangka menindaklanjuti persetujuan Hibah Barang Milik Negara dari Menteri Pertanian Nomor :………………………….…….. tanggal ……………..……. dan Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara serta Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penghapusan Barang Milik Negara, PIHAK KESATU menerangkan dengan ini menghibahkan kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA menerangkan dengan ini menerima hibah dari PIHAK KESATU, Barang Milik Negara Kementerian Pertanian c.q. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (081.03.0199.238251.000.KP) Kegiatan ………………………….. APBN Pusat TA. 2020 berupa …………………………. Senilai Rp ………………….- (………………………. ) sebagaimana terlampir.
Kedua belah pihak menerangkan bahwa hibah ini dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
PASAL 1 JUMLAH DAN TUJUAN HIBAH
1) PIHAK KESATU menghibahkan Barang Milik Negara Kementerian Pertanian
c.q. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (018.03.0199.238251.000.KP) sebagaimana daftar terlampir kepada PIHAK KEDUA yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Naskah Perjanjian Hibah ini, dengan nilai sebesar Rp …………………………,- (………………………………..) Barang Milik Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk mendukung penyelenggaraan tugas dan fungsi.
PASAL 2 HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KESATU
1) Menyerahkan Objek Hibah Kepada PIHAK KEDUA; 2) Mengeluarkan Catatan Barang Milik Negara tersebut dari Laporan SIMAK -
BMN Kementerian Pertanian c.q. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (018.03.0199.238251.000.KP)
3) Melakukan monitoring atas pelaksanaan Naskah Perjanjian Hibah ini menjamin difungsikannya aset sesuai dengan Permohonan Hibah, baik secara berkala maupun sewaktu-waktu;
4) Meminta keterangan, tanggapan atas penjelasan dari PIHAK KESATU terhadap hal-hal yang diperlukan terkait dengan pelaksanaan monitoring tersebut pada ayat (3).
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 35
PASAL 3 KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
1) Menerima Objek dari PIHAK KESATU; 2) Menggunakan dan memelihara Objek Hibah dengan baik sesuai dengan tujuan
hibah; 3) Melakukan pengamanan Objek Hibah yang meliputi pengamanan adminitrasi,
fisik dan pengamanan hukum.
PASAL 4
SERAH TERIMA
Penyerahan Barang Milik Negara dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima dari Direktur Jenderal Tanaman Pangan atas nama Menteri Pertanian Kepada Kelompok Tani/Gapoktan…………………………………… yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Naskah perjanjian Hibah ini.
PASAL 5 LAIN-LAIN
1) Segala Ketentuan dan persyaratan dalam Naskah Perjanjian Hibah ini berlaku
serta mengikuti bagi PARA PIHAK yang menandatangani; 2) Naskah Perjanjian Hibah ini dibuat dalam rangkap 4 (empat) masing-masing
satu rangkap untuk PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian dan Kepala KPKNL Jakarta II
Demikian Naskah Perjanjian Hibah ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK pada hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana tersebut diatas.
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA Penerima a.n Menteri Pertanian Direktur Jenderal Tanaman Pangan
…………..………… ………….………………… NIP.
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 36
Lampiran Naskah Perjanjian Hibah Barang Milik Negara Nomor : Tanggal :
NOKODE
BARANG
JENIS
BARANG
MERK /
TYPE /
VARIETAS
TAHUN JUMLAHNILAI
PEROLEHAN
NILAI
BUKUKONDISI
1 2 3 4 5 6 7 8 9
BAIK
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA Penerima a.n Menteri Pertanian Direktur Jenderal Tanaman Pangan
…………..………… ………….………………… NIP
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 37
Lampiran 7. Contoh BAST Hibah BMN 526 (DIPA Pusat)
BERITA ACARA SERAH TERIMA HIBAH BARANG MILIK NEGARA
ANTARA KEMENTERIAN PERTANIAN
DENGAN PENERIMA ………………………………………..
Nomor : ……………………………….
Pada hari ini ……….. tanggal …………bulan…………….. tahun ...................., kami yang bertandatangan dibawah ini : I. Nama : NIP : Jabatan : Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia Yang bertandatangan untuk dan atas nama Menteri Pertanian berkedudukan di Jalan AUP Nomor 3 Pasar Minggu, Jakarta Selatan selanjutnya disebut PIHAK KESATU. II. Nama : Jabatan : Yang bertandatangan untuk dan atas nama ………………………… berkedudukan di Jalan ………………………………….…. selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. dengan ini menyatakan sebagai berikut : 1. PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menerima penyerahan dari PIHAK PERTAMA Barang Milik Negara berupa ………………………………….. dengan nilai sebesar Rp …………………………. ( ……………………………………………………………… ) yang terletak di …………………………………………. sebagaimana tercantum dalam lampiran Berita Acara Serah Terima ini.
2. Penyerahan ini dilakukan dalam rangka hibah dari Kementerian Pertanian Cq. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan kepada ………………………………. sesuai persetujuan Nomor ………………………………… tanggal …………………….. bulan …………………………… tahun 2020.
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 38
3. Nilai Barang Milik Negara yang akan dihibahkan seluruhnya …………………………… berdasarkan ……………………………….
4. Terhitung sejak penandatanganan Berita Acara Serah Terima ini, maka seluruh hak dan kewajiban, tanggung jawab, dan kepemilikan terhadap BMN berupa …………………………………….. sebagaimana dimaksud dalam angka 1 beralih dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
5. Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Berita Acara Serah Terima ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA Penerima a.n Menteri Pertanian Direktur Jenderal Tanaman Pangan
…………..………… ………….………………… NIP
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 39
Lampiran Naskah Perjanjian Hibah Barang Milik Negara Nomor : Tanggal :
NOKODE
BARANG
JENIS
BARANG
MERK /
TYPE /
VARIETAS
TAHUN JUMLAHNILAI
PEROLEHAN
NILAI
BUKUKONDISI
1 2 3 4 5 6 7 8 9
BAIK
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA Penerima a.n Menteri Pertanian Direktur Jenderal Tanaman Pangan
…………..………… ………….………………… NIP.
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 40
Lampiran 8. Contoh BAST Hibah BMN Pengadaan Daerah
BERITA ACARA SERAH TERIMA HIBAH BARANG MILIK NEGARA PENGADAAN SATKER DINAS PERTANIAN ……………..
KABUPATEN/KOTA ……………. (KODE SATKER)
DARI
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN ATAS NAMA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
KEPADA
BUPATI KABUPATEN/KOTA …………………..
C.Q KEPALA DINAS PERTANIAN ………………… KABUPATEN/KOTA …………………… (KODE SATKER)
NOMOR :
Pada hari ini ……….. tanggal …………bulan…………….. tahun ...................., kami masing-masing yang bertandatangan dibawah ini : I. Nama : NIP : Pangkat : Jabatan : Direktur Jenderal Tanaman Pangan untuk dan atas nama Menteri Pertanian berkedudukan di Jalan AUP Nomor 3 Pasar Minggu Jakarta Selatan selanjutnya selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. II. Nama : NIP : Jabatan : Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota ………….… bertindak untuk dan atas nama Bupati …………….. berkedudukan di Jalan ……………………… selanjutnya selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 41
Selanjutnya dengan mengingat: 1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 248/PMK.07/2010 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
2. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 5089/Kpts/PL.140/12/2011 tentang Pelimpahan Wewenang Kepada Direktur Jenderal/Kepala Badan Dilingkungan Kementerian Pertanian Untuk dan Atas Nama Menteri Pertanian Menandatangani Berita Acara Serah Terima Barang Milik Negara Yang Berasal Dari Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
Sehubungan dengan apa yang telah diuraikan diatas, PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA telah saling setuju untuk melaksanakan serah terima Barang Milik Negara pengadaan Dinas ………………………………. yang diperoleh dari belanja MAK 526 yang berasal dari DIPA TA. 2020 dengan syarat-syarat dan ketentuan seperti diuraikan pada pasal-pasal berikut :
PASAL 1
PIHAK KESATU menyerahkan kepada PIHAK KEDUA Barang Milik Negara Pengadaan Satker Dinas ……………….... Kabupaten/Kota …………………. (kode satker) yang dihasilkan dari belanja MAK 526 yang berasal dari DIPA TA. 2020 sebagaimana tersebut dalam lampiran Berita Acara ini
PASAL 2
PIHAK KEDUA menerima penyerahan Barang Milik Negara Pengadaan Satker Dinas Dinas ……………….... Kabupaten/Kota ……………………. (kode satker) yang dihasilkan dari belanja MAK 526 yang berasal dari DIPA TA. 2020 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dari PIHAK KESATU untuk digunakan bagi kepentingan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota ………………………….
PASAL 3 (1) Kementerian Pertanian melalui Satker Dinas Dinas ………….... Kabupaten/Kota
…………………. (kode satker) selaku Kuasa Pengguna Barang Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mengeluarkan barang tersebut dari Aplikasi Persediaan serta melaporkan mutasi kurang kepada Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
(2) Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota ………………… menatausahakan barang tersebut dan melaporkan pada neraca Kabupaten/Kota ……………………..
PASAL 4
Dengan ditandatangani Berita Acara Serah Terima ini oleh kedua belah pihak, maka tanggung jawab penggunaan dan pengelolaan barang tersebut beralih dari PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA.
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 42
PASAL 5
Berita Acara Serah Terima ini dibuat dalam rangkap 4 (Empat), masing-masing 1 (Satu) rangkap untuk PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian dan Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang ………………………….
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA a.n. Gubernur/Bupati/Walikota Asal a.n Menteri Pertanian Provinsi/Kabupaten/Kota ……… Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kepala Dinas Nama Satker Nama Kepala Dinas ……..…… Nama Direktur Jenderal TP ……… NIP.
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 43
( Kop Dinas Kabupaten/Kota )
Nomor :
Lampiran :
Hal : Usulan Petugas Pemeriksa Penyaluran Barang
Yth. Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan/Kepala Dinas Pertanian Provinsi (pilih salah satu) Selaku Kuasa Pengguna Anggaran Di Jakarta Sehubungan dengan kegiatan Bantuan Pemerintah ………………………. TA 2020, bersama ini kami usulkan Petugas Pemeriksa Penyaluran Barang untuk Kabupaten/Kota…………………………
yaitu :
Nama :
NIP :
Jabatan :
Instansi :
Nomor Telepon :
Mohon perkenan Bapak untuk memproses lebih lanjut. Terima kasih.
Kepala Dinas
Pertanian
Kabupaten/Kota
..................
ttd
(...............Nama………….) NIP…………………………
Lampiran 9
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 44
Berita Acara Serah Terima Bantuan Pemerintah ………… TA. 2020
No. ............................................ Pada hari ini .......... tanggal ……...... bulan............Tahun Dua Ribu Dua Puluh di Desa .........Kecamatan ........... Kabupaten/Kota ........... Provinsi ............ kami yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama :.............. Jabatan :.............. Perusahaan :.............. Alamat :.............. Yang Menyerahkan, selanjutnya disebut sebagai pihak PERTAMA 2. Nama : .............. Jabatan : .............. Kelompoktani : .............. Alamat : .............. Nomor HP : ................. Yang Menerima, selanjutnya disebut sebagai pihak KEDUA Sesuai dengan Kontrak nomor ..................... tanggal ................ maka, pihak PERTAMA menyerahkan kepada pihak KEDUA bantuan …………. sebagai berikut:
Jenis Komoditas/ Varietas
Volume (Kg) Nomor
Lot/Batch No. Sertifikat Masa Edar
Jumlah
Demikian Berita Acara Serah Terima bantuan ……… ini dibuat, untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya
PIHAK KEDUA Ketua/Sekretaris/Bendahara
Poktan/Gapoktan ....................
Ttd
(…………….Nama……………………)
PIHAK PERTAMA Wakil Penyedia ………….
Ttd
(…………….Nama……………………)
Petugas Kostratani/Penyuluh Pertanian/KCD Pertanian/Petugas
Pertanian lainnya
Ttd
(…………….Nama……………………) NIP.
Petugas Pemeriksa Penyaluran Barang
Ttd
(…………….Nama……………………) NIP.
Mengetahui,
Lampiran 10
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi Tahun 2020
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 45
Rekapitulasi Berita Acara Serah Terima Barang
Bantuan Pemerintah ……………………. TA. 2020
No. :...........................
Kabupaten : …......................
Nomor Kontrak : …...................…
No. No
BAST
Kec Desa Nama
Kelompok
Tani
NIK Ketua
Poktan
Varietas/
Jenis
Volume ………
(Kg)
No Lot No.
Sertifikat
Masa Edar
Jumlah
PIHAK KEDUA Petugas Pemeriksa Penyaluran Barang
Ttd
(…………….Nama……………………)
PIHAK PERTAMA Wakil Penyedia ………….
Ttd
(…………….Nama……………………)
Kepala Dinas
Kabupaten/Kota…………….
Ttd
(…………….Nama……………………) NIP.
Kepala Dinas/Pejabat Yang Mewakili
Provinsi…………………. Ttd
(…………….Nama……………………) NIP.
Mengetahui,
Lampiran 11
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi
Tahun 2020
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 46
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Bantuan Pemerintah ………… TA. 2020
No. ............................................ Pada hari ini .......... tanggal ……...... bulan............Tahun Dua Ribu Dua Puluh di ……………….., kami yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama :.............. Jabatan : Direktur PT/CV. (Perwakilan Penyedia)…………… Alamat :.............. Yang selanjutnya disebut sebagai pihak PERTAMA 2. Nama : .............. Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)………………… Alamat : .............. Selanjutnya Pihak PERTAMA berdasarkan kontrak kerja nomor ………………. tanggal……….... telah menyerahkan pekerjaan bantuan pemerintah ………………. TA 2020 kepada Pihak KEDUA dan Pihak KEDUA telah menerima hasil pekerjaan dari Pihak PERTAMA dengan spesifikasi sebagai berikut :
Demikian Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan Pengadaan Bantuan
Pemerintah ………………….. TA 2020 ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Nomor Rekapitulasi Berita Acara
Tanggal
Kab
Volume ……(Kg)
Varietas/
Jenis
Keterangan
Jumlah
Lampiran 12
PIHAK KEDUA Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Ttd
(…………….Nama……………………) NIP.
PIHAK PERTAMA Wakil Penyedia ………….
Ttd
(…………….Nama……………………)