kata pengantar - subulussalamkota.go.id · lingkungan pemerintah kota subulussalam dan sebagai...
TRANSCRIPT
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
i
KATA PENGANTAR Assalamu ‘alaikum Waramatullahi Wabarakatuh.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat dan karuniaNya yang tak terhingga, sehingga
Pemerintah Kota Subulussalam telah berhasil
menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah
Kota Subulussalam Tahun 2016.
Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kota Subulussalam disusun sebagai salah satu
instrumen dalam upaya untuk mewujudkan percepatan reformasi birokrasi di
lingkungan Pemerintah Kota Subulussalam dan sebagai media pertanggungjawaban
serta sarana informasi Pemerintah Kota Subulussalam dalam memberikan pelayanan
prima kepada masyarakat pada umumnya.
LKj Pemerintah Kota Subulussalam Tahun 2016 berisi tentang informasi perencanaan
dan capaian kinerja, evaluasi capaian kinerja tahun kedua dari pelaksanaan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Subulussalam Tahun 2014-
2019 yang menjelaskan tentang keberhasilan maupun kegagalan dalam mencapai
tujuan dan sasaran strategis juga memuat aspek keuangan yang secara langsung
mengaitkan hubungan antara dana masyarakat yang dibelanjakan dengan hasil atau
manfaat yang diterima masyarakat.
Berdasarkan rekomendasi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi atas laporan hasil Evaluasi Akuntabilitas kinerja kota Subulussalam yang
secara resmi kami terima di Kota Bandung tanggal 25 Januari 2017. Atas dasar
tersebut, secara bertahap telah kami memperbaiki kualitas Dokumen Perencanaan
Kota Subulussalam dengan meningkatkan keselarasan RPJMD dengan Perencanaan
Strategis Perangkat Daerah dengan mengimplementasikan Perjanjian Kinerja secara
berjenjang di setiap unit kerja Perangkat Daerah. Dan di tahun ini kami telah
memaksimalkan fungsi APIP dalam melakukan reviu dan evaluasi Perjanjian Kinerja
dan Laporan Kinerja Kota Subulussalam dan Organisasi Perangkat Daerah.
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam ii
Dalam penyusunan, pelaporan LKj IP Kota Subulussalam berdasarkan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dengan tekad menyampaikan
informasi pencapaian kinerja secara transparan akuntabel atas kinerja Pemerintah
Kota Subulussalam Tahun 2016.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Subulussalam ini menjadi bahan evaluasi
dalam memperbaiki kinerja ke depan secara lebih produktif, efektif dan efisien, baik
dari aspek - aspek perencanaan, pendanaan, pengorganisasian, maupun koordinasi
pelaksanaannya.
Kami menyadari bahwa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini masih belum
sempurna seperti yang diharapkan, masih ada beberapa capaian tujuan/sasaran yang
perlu kerja keras dalam mewujudkannya. Dengan demikian Pemerintah Kota
Subulussalam sangat mengharapkan adanya pendampingan dan fasilitasi dari
Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi guna
perbaikan Laporan Kinerja di tahun mendatang. Akhir kata, semoga Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah Kota Subulussalam ini memberikan manfaat bagi pihak-pihak
yang berkepentingan baik sebagai informasi maupun evaluasi kinerja Pemerintah
Kota Subulussalam.
Wassalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Subulussalam, 23 Maret 2017
WALIKOTA SUBULUSSALAM
MERAH SAKTI
DAFTAR ISI
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam iii
Daftar Isi
Kata Pengantar ............................................................................................................ i
Daftar Isi ....................................................................................................................... iii
Daftar Tabel .................................................................................................................. v
Daftar Gambar ......................................................................................................... xiii
Pernyataan Telah Direviu ...................................................................................... xv
Ikhtisar Eksekutif .................................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 2
B. Maksud dan Tujuan ........................................................................................... 3
C. Gambaran Umum Daerah ............................................................................... 4
1.4.1. Letak dan Batas Wilayah Administrasi ........................................... 4
1.4.2. Kondisi Topografi .................................................................................... 7
1.4.3. Karakteristik Wilayah .......................................................................... 12
D. Gambaran Umum Organisasi Perangkat Daerah .............................. 14
E. Kedudukan, Kewenangan dan Tugas Pokok serta Struktur
Organisasi .......................................................................................................... 15
1. Kedudukan .................................................................................................... 15
2. Kewenangan dan Tugas Pokok ............................................................. 16
3. Struktur Organisasi ..................................................................................... 17
F. Sistematika Penyusunan ............................................................................... 22
BAB II PERENCANAAN KINERJA ................................................... 25
A. Rencana Strategis ............................................................................................ 26
DAFTAR ISI
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam iv
B. Visi dan Misi....................................................................................................... 26
1. Visi ......................................................................................................................... 26
2. Misi ........................................................................................................................ 27
C. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 .................................................................... 31
1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Sebelum Direvisi ................................. 32
2. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Revisi ....................................................... 38
3. Anggaran Pemerintah Kota Subulussalam Tahun 2016 ................... 42
D. Indikator Kinerja Utama Tahun 2016 ....................................................... 48
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA.................................................. 50
A. Capaian Kinerja Pemerintah Kota Subulussalam ................................ 51
B. Realisasi Anggaran ........................................................................................ 179
BAB IV PENUTUP ........................................................................... 180
LAMPIRAN
1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Revisi
2. Penetapan Indikator Kinerja Utama Tahun 2014 – 2019 di Lingkungan
Pemerintah Kota Subulussalam
3. Realisasi Capaian Perjanjian Kinerja Tahun 2016 (Revisi) Pemerintah Kota
Subulussalam
4. Realisasi Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2016 Pemerintah Kota
Subulussalam
5. Realisasi Capaian Kinerja Berdasarkan Tujuan dan Sasaran Strategis Kota
Subulussalam Tahun 2016
6. Realisasi Anggaran Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
7. Perjanjian Kinerja Tahun 2017
DAFTAR TABEL
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam v
Daftar Tabel
Tabel 1.1. Luas Kecamatan, Jumlah Kemukiman dan Jumlah Desa
Per Kecamatan Dalam Kota Subulussalam Tahun 2014 .................................................. 6
Tabel 1.2. Kondisi Topografi Desa di Kota Subulussalam................................................. 8
Tabel 1.3. PNS Berdasarkan Golongan, Eselonering dam Pendidikan ...................... 14
Tabel 2.1. Perjanjian Kinerja 2016 Sebelum Revisi ............................................................ 32
Tabel. 2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Sesudah Revisi .............................................. 38
Tabel 2.3 Program dan Anggaran Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam ... 43
Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja .................................................................................. 51
Tabel 3.2 Capaian Sasaran Terdistribusinya rasio guru dengan murid yang
ideal pada masing satuan pendidikan/sekolah Tahun 2016 ........................................ 52
Tabel 3.3 Perbandingan Rasio Guru SD/MI dan Murid antara Target dan
realisasi Tahun 2015, 2016 dan Target RPJMD 2019 ........................................................ 54
Tabel 3.4 Perbandingan Rasio Guru SLTP/MI dan Murid antara Target dan
realisasi Tahun 2015, 2016 dan Target Akhir RPJMD Tahun 2019 ............................... 55
Tabel 3.5 Perbandingan Rasio Guru SLTA/SMA/SMK/MA dan Murid antara
Target dan realisasi Tahun 2015, 2016 dan Target Akhir RPJMD 2019 ..................... 56
Tabel 3.6 Capaian Sasaran Menurunnya Angka Putus Sekolah di tingkat
Pendidikan Dasar dan Menengah ........................................................................................... 59
Tabel 3.7 Perbandingan Angka Rata-rata Lama Sekolah antara Target dan
realisasi Tahun 2015, 2016 dan Target Akhir RPJMD 2019 ............................................ 60
Tabel 3.8 Perbandingan Angka Putus Sekolah SD/Sederajat antara Target
dan Realisasi Tahun 2015, 2016 dan Target Akhir RPJMD 2019 .................................. 62
Tabel 3.9 Perbandingan Angka Putus Sekolah SLTP/Sederajat antara Target
dan Realisasi Tahun 2015, 2016 dan Target Akhir RPJMD 2019 .................................. 63
Tabel 3.10 Perbandingan Angka Putus Sekolah SMA/Sederajat antara Target
dan Realisasi Tahun 2015, 2016 dan Target Akhir RPJMD 2019 .................................. 63
DAFTAR TABEL
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam vi
Tabel 3.11 Capaian Sasaran Meningkatnya Persentase Angka Melek Huruf
dan Indeks Pembangunan Manusia ....................................................................................... 65
Tabel 3.12 Perbandingan Angka Melek Huruf antara Target dan Realisasi
Tahun 2015, 2016 dan Target Akhir RPJMD 2019 ............................................................. 66
Tabel 3.13 Perbandingan Indeks Pembangunan Manusia antara Target dan
Realisasi Tahun 2015, 2016 dan Target Akhir RPJMD 2019 ........................................... 68
Tabel 3.14 Capaian Sasaran Meningkatnya rasio tenaga kesehatan terhadap
jumlah penduduk Tahun 2016.................................................................................................. 74
Tabel 3.15 Perbandingan Rasio Dokter Per satuan Penduduk antara Target
dan Realisasi Tahun 2015, 2016 dan Target Akhir RPJM 2019 ..................................... 74
Tabel 3.16 Perbandingan Rasio Dokter Spesialis per 100.000 penduduk
antara Target dan Realisasi Tahun 2015, 2016 dan Target Akhir RPJMD 2019 ...... 76
Tabel 3.17 Perbandingan Rasio Dokter Gigi per 100.000 penduduk antara
Target dan Realisasi Tahun 2015, 2016 dan Target Akhir RPJMD 2019 .................... 77
Tabel 3.18 Capaian Sasaran Meningkatnya persentase rumah tangga yang
menerapkan PHBS Tahun 2016 ................................................................................................ 78
Tabel 3.19 Perbandingan Angka Harapan Hidup antara Target dan Realisasi
Tahun 2015, 2016 dan Target Akhir RPJMD 2019 ............................................................. 79
Tabel 3.19 Perbandingan jumlah peningkatan angka usia lanjut per
kecamatan di Kota Subulussalam tahun 2015 dan 2016 ............................................... 80
Tabel 3.20 Perbandingan Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi antara
Targeet dan Realisasi Tahun 2015, 2016 dan Target Akhir RPJMD 2019 .................. 81
Tabel 3.21 Persentase rumah bersanitasi menurut kecamatan di Kota
Subulussalam di tahun 2015 s/d 2016 .................................................................................. 81
Tabel 3.22 Capaian Sasaran Meningkatnya posyandu aktif Tahun 2016 ................. 83
Tabel 3.23 Perbandingan Persentase Posyandu Aktif antaraTarget dan
Realisasi Tahun 2015, 2016 dengan Target Akhir RPJMD 2019 ................................... 83
Tabel 3.24 Capaian Sasaran Meningkatnya posyandu aktif Tahun 2016 ................ 85
DAFTAR TABEL
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam vii
Tabel 3.25 Perbandingan Angka Kematian Ibu Per 100.00 KH antar Target
dan Realisasi tahun 2015, 2016 dengan Target Akhir RPJMD 2019........................... 86
Tabel 3.26 Capaian Sasaran Peningkatan Persentase Persalinan Ditolong
Tenaga KesehatanTahun 2016 ................................................................................................. 88
Tabel 3.27 Perbandingan Angka Kematian Bayi Per 1000 Kelahiran Hidup
antara Target dan Realisasi Tahun 2015, 2016 dengan Target Kinerja RPJMD
2019 .................................................................................................................................................... 88
Tabel 3.28 Capaian Sasaran Menurunnya Angka Temuan
Kasus Gizi Buruk Tahun 2016 .................................................................................................... 90
Tabel 3.29 Perbandingan Cakupan Balita Gizi Buruk Yang Mendapat
Perawatan antara Target dan Realisasi Tahun 2015, 2016 dengan Target Akhir
RPJMD 2019..................................................................................................................................... 91
Tabel 3.30 Capaian Sasaran Menurunnya Angka Kejadian DBD Tahun 2016 ....... 92
Tabel 3.31 Perbandingan Angka kejadian demam berdarah per 100.000
penduduk antara Target dan Realisasi Tahun 2015, 2016 dengan Target Akhir
RPJMD 2019..................................................................................................................................... 93
Tabel 3.3 Capaian Sasaran Peningkatan bayi yang diberi ASI Eksklusif Tahun
2016 .................................................................................................................................................... 94
Tabel 3.33 Perbandingan Persentase Bayi Yang Mendapat ASI Eksklusif
antara Target dan Realisasi Tahun 2015, 2016 dengan Target Akhir RPJMD
2019 .................................................................................................................................................... 95
Tabel 3.34 Capaian Sasaran Peningkatan peserta KB aktif dan PUS ber- KB
Tahun 2016....................................................................................................................................... 97
Tabel 3.35 Perbandingan Persentase Pasangan Usia Subur (PUS) yang
menjadi Peserta KB Aktif antara Target dan Realisasi Tahun 2015, 2016
dengan Target Akhir RPJMD 2019 .......................................................................................... 98
Tabel 3.36 Capaian Sasaran Pembangunan jumlah rumah layak huni Tahun
2016 ................................................................................................................................................. 101
Tabel 3.37 Perbandingan Persentase Cakupan Rumah Layak Huni Antara
Target Dan Realisasi Tahun 2015, 2016 Dan Target Akhir RPJMD 2019 ................ 103
DAFTAR TABEL
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam viii
Tabel 3.38 Capaian Sasaran Meningkatnya cakupan layanan pengelolaan
persampahan Tahun 2016 ..................................................................................................... 104
Tabel 3.39 Perbandingan Persentase Sampah yang ditangani dengan Baik
Antara Target Dan Realisasi Tahun 2015, 2016 Dan Target Akhir RPJMD 2019 . 105
Tabel 3.40 Capaian Sasaran Meningkatnya infrastruktur pendukung ekonomi
yang sinergi dan terintegrasi Tahun 2016 ........................................................................ 107
Tabel 3.41 Panjang Jalan di Kota Subulussalam Berdasarkan Kewenangan
Tahun 2013-2016 ........................................................................................................................ 108
Tabel 3.42 Perbandingan Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam Kondisi Baik
Antara Target Dan Realisasi Tahun 2015, 2016 Dan Target Akhir RPJMD 2019 . 110
Tabel 3.43 Perbandingan Persentase Panjang Jalan Kota Dalam Kondisi Baik
Antara Target Dan Realisasi Tahun 2015, 2016 Dan Target Akhir RPJMD 2019 . 112
Tabel 3.44 Capaian Sasaran Meningkatnya pendapatan masyarakat serta
turunnya angka kemiskinan dan pengangguran Tahun 2016 .................................. 114
Tabel 3. 45 Jumlah Penduduk dan Penduduk Miskin dari Tahun 2011 sampai
2016 Kota Subulussalam ......................................................................................................... 115
Tabel 3.46 Perbandingan Presentase Penduduk Miskin antara Target dan
Realisasi Tahun 2015, 2016 dengan Target Akhir RPJMD 2019 ................................ 116
Tabel 3.47 Capaian Kinerja Ketenagakejaan dari tahun 2014, 2015 dan 2016 ... 121
Tabel 3.48 Perbandingan Tingkat Pengangguran Terbuka antara Target dan
Realisasi Tahun 2015, 2016 dengan Target Akhir RPJMD 2019 ................................ 123
Tabel 3.49 Capaian Sasaran Meningkatnya kapasitas lembaga koperasi,
UMKM dan tersedianya modal usaha Tahun 2016 ....................................................... 124
Tabel 3.50 Perbandingan Presentase Koperasi Aktif antara Target dan
Realisasi tahun 2015, 2016 dan Target Akhir RPJMD 2019 ........................................ 126
Tabel 3.51 Capaian Sasaran Meningkatnya kuantitas dan kualitas usaha kecil
dan menengah sebagai penunjang perekonomian daerah Tahun 2016 .............. 128
Tabel 3.52 Perbandingan Jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
yang aktif Tahun 2015, 2015 dan Target Akhir RPJMD 2019 ..................................... 133
DAFTAR TABEL
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam ix
Tabel 3.53 Capaian Sasaran Meningkatkan penanganan jumlah penyandang
masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Tahun 2016 ........................................................ 134
Tabel. 3.54 Jumlah PMKS Kota Subulussalam berdasarkan Klasifikasi PMKS
Tahun 2016.................................................................................................................................... 135
Tabel. 3.55 Perbandingan Persentase Penanganan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial yang terlayani dengan baik Tahun 2015, 2015 dan
Target Akhir RPJMD 2019 ........................................................................................................ 138
Tabel 3.56 Capaian Sasaran Meningkatkan pendidikan dan pelatihan bagi
pencari kerja di tahun 2019 Tahun 2016 ........................................................................... 139
Tabel 3.57 Perbandingan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Tahun 2015 dan
2016 dan akhir RPJMD Tahun 2019 ..................................................................................... 142
Tabel 3.58 Capaian Sasaran Meningkatkan dan mengembangkan kunjungan
wisatawan Tahun 2016 ............................................................................................................. 143
Tabel 3.59 Jumlah obyek wisata Kota Subulussalam dan even tingkat
provinsi Aceh ............................................................................................................................... 144
Tabel 3.60 Perbandingan Jumlah Kunjungan Wisatawan antara target dan
realisasi Tahun 2015, 2016 dengan Target Akhir RPJMD 2019 ................................. 144
Tabel 3.61 Capaian Sasaran Meningkatkan produksi dan produktifitas
komoditi pangan Tahun 2016 .............................................................................................. 146
Tabel 3.62 Produksi Padi Sawah (Ton/Ha) Tahun 2016 ................................................ 147
Tabel 3.63 Produksi Padi Ladang (Ton/Ha) Tahun 2016 .............................................. 147
Tabel 3.64 Produksi Jagung (Ton/Ha) Tahun 2016 ......................................................... 147
Tabel 3.65 Produksi Kedelai (Ton/Ha) Tahun 2016 ........................................................ 148
Tabel 3. 66 Perbandingan produksi holtikultura antara target dan realisasi
tahun 2015, 2016 dengan Target Akhir RPJMD 2019 ................................................... 148
Tabel 3.67 Capaian Sasaran Meningkatkanya produksi dan produktivitas
dan nilai tambah tanaman unggulan perkebunan, Tahun 2016 .............................. 149
Tabel 3.68 Perbandingan produksi perkebunan antara target dan realisasi
tahun 2015, 2016 dengan target akhir RPJMD 2019 .................................................... 150
DAFTAR TABEL
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam x
Tabel 3.69 Capaian Sasaran Meningkatnya produksi komoditi perikanan
Tahun 2016.................................................................................................................................... 151
Tabel 3.70 Perbandingan jumlah produksi ikan budidaya antara realisasi dan
target tahun 2015, 2016 dengan target akhir RPJM 2019 .......................................... 152
Tabel 3.71 Capaian Sasaran Meningkatnya produksi komoditi peternakan
Tahun 2016.................................................................................................................................... 152
Tabel 3.72 Perbandingan produksi dan populasi hewan ternak antara target
dan realisasi tahun 2015, 2016 dengan Target akhir RPJMD 2019 ........................ 153
Tabel 3.73 Capaian Meningkatnya persentase desa yang memiliki dokumen-
dokumen pembangunan (RPJM Desa, APB Desa, RKP Desa) Tahun 2016 ........... 155
Tabel 3.74 Capaian Sasaran Tersedianya Sarana dan Prasarana Pemerintahan
Desa Tahun 2016 ........................................................................................................................ 158
Tabel 3.75 Perbandingan jumlah Sarana dan Prasarana Pemerintahan Desa
antara realisasi dan target tahun 2015, 2016 dengan target akhir RPJMD
2019 ................................................................................................................................................. 159
Tabel 3.76 persentase BUMDes yang beroperasi dengan baik ............................... 160
Tabel 3.77 Perbandingan jumlah BUMDes yang beroperasi dengan baik
antara realisasi dan target tahun 2015, 2016 dengan target akhir RPJM 2019 . 161
Tabel 3.78 Capaian sasaran meningkatnya kinerja aparatur pemerintah
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Tahun 2016 ............................. 162
Tabel 3.79 Perbandingan pendapatan asli daerah antara target dan realisasi
tahun 2015, 2016 dengan target akhir RPJMD 2019 .................................................... 163
Tabel 3.80 Pendapatan Asli Daerah Kota Subulussalam ............................................. 163
Tabel 3.81 Perbandingan rata-rata waktu pengurusan dokumen perizinan
antara target dan realisasi tahun 2015, 2016 dengan target Akhir RPJMD
2019 ................................................................................................................................................. 164
Tabel 3.82 Perbandingan Nialai Hasil Evaluasi LKj Pemerintah Kota antara
target dan realisasi tahun 2015, 2016 dan target akhir RPJM 2019 ....................... 165
Tabel 3.83 Perbandingan Nilai LPPD antara target dan realisasi tahun 2015,
2016 dan target akhir RPJM 2019 ........................................................................................ 166
DAFTAR TABEL
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam xi
Tabel 3.84 Perbandingan Indeks Kepuasan Masyarkat Terhadap Layanan
Pemerintah antara target dan realisasi tahun 2015, 2016 dengan target akhir
RPJM 2019 ..................................................................................................................................... 167
Tabel 3.85 Capaian Sasaran Tersedianya dokumen laporan pengelolaan
keuangan daerah yang memenuhi persyaratan WTP Tahun 2016 ......................... 168
Tabel 3.86 Perbandingan Opini Laporan Keuangan Oleh Auditor Eksternal
BPK antar target dan realisasi tahun 2015, 2016 dan target akhir RPJM 2019 .. 168
Tabel 3.87 Capaian sasaran meningkatnya jumlah dan kompetensi pamong
praja sesuai kebutuhan Tahun 2016 .................................................................................. 169
Tabel 3.88 Perbandingan Rasio jumlah Pol PP per satuan jumlah penduduk
antara target dan realisasi tahun 2015, 2016 dengan target Akhir RPJM 2019 . 169
Tabel 3.89 Capaian Sasaran Meningkatkan penyelesaian pelanggaran K3
(ketertiban, ketentraman dan keindahan) Tahun 2016 ................................................ 170
Tabel 3.90 Perbandingan persentase penanganan kasus K3 (ketentaman,
ketertiban keindahan) tahun 2015, 2016 dengan Target akhir RPJMD 2019 ...... 171
Tabel 3.91 Capaian Sasaran Meningkatkan kuantitas dan kualitas perempuan
di dalam struktur kepemerintahan baik di eksekutif dan di legislatif Tahun
2016 ................................................................................................................................................. 172
Tabel 3.92 Perbandingan Indeks Pembangunan Gender tahun 2015, 2016
dengan Target akhir RPJMD 2019 ........................................................................................ 173
Tabel 3.93 Capaian Sasaran Meningkatnya pelayanan dokumen
kependudukan diantaranya KTP, Akta kelahiran dan akta nikah, Tahun 2016 .... 174
Tabel 3.94 Rata-rata Pengurusan Dokumen Kependudukan .................................... 174
Tabel 3.95 Perbandingan rata-rata pengurusan dokumen kependudukan
tahun 2015, 2016 dengan Target akhir RPJMD Tahun 2019 ...................................... 175
Tabel 3.96 Capaian Sasaran Meningkatnya langkah-langkah untuk
menjadikan Kota Subulussalam sebagai Kota ramah gender dan anak, Tahun
2016 ................................................................................................................................................. 176
Tabel 3.97 Jenis Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Yang Dilapokan ........... 177
DAFTAR TABEL
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam xii
Tabel 3.98 Perbandingan Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan
yang terselesaikan antara target dan realisasi tahun 2015, 2016 dengan
target akhir RPJMD 2019 ......................................................................................................... 177
Tabel 3.99 Capaian Sasaran Penerimaan ZIS Tahun 2016.......................................... 178
Tabel 3.100 Perbandingan jumlah Penerimaan ZIS antara realisasi dan target
tahun 2015, 2016 dengan target akhir RPJMD 2019 .................................................... 178
DAFTAR GAMBAR
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam xiii
Daftar Gambar
Gambar 1.1 Peta Administrasi Kota Subulussalam ............................................................. 6
Gambar 3.1 Perkembangan Rasio Guru dengan Murid di Setiap satuan
Pendidikan Tahun 2014-2016 ................................................................................................... 57
Gambar 3.2 Kegiatan Belajar Mengajar Tingkat SLTP di Kota Subulussalam ........ 60
Gambar 3.3 Angka Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 2014-2016 ................................ 61
Gambar 3. 4 Proses Belajar Teknologi Informasi Tingkat SLTA di Kota
Subulussalam .................................................................................................................................. 67
Gambar 3.5 Indek Pembangunan Manusia Tahun 2014-2016 ................................... 69
Gambar. 3.6 Perbandingan Persentase Angka Harapan Hidup Kota
Subulussalam, Provinsi Aceh dan Nasional Tahun 2015 dan 2016 ............................ 79
Gambar 3.7 Kegiatan Posbindu di Kota Subulussalam ................................................... 84
Gambar. 3.8 Perbandingan Jumlah Peningkatan Posyandu Aktif Tahun 2015
dan 2016 ........................................................................................................................................... 84
Gambar 3.9 Kegiatan Advokasi Lintas Sektoral Bidan dan PKK dalam bidang
Kesehatan Ibu dan Anak ............................................................................................................. 86
Gambar. 3.10 Perbandingan Persentase Angka Kematian Bayi Kota
Subulussalam, Provinsi Aceh dan Nasional tahun 2016 ................................................ 89
Gambar 3.11 Perawatan Balita Gizi Buruk tahun 2016 ................................................... 92
Gambar 3.12 Kegiatan Fogging di Kota Subulussalam Tahun 2016 .......................... 94
Gambar 3.13 Pemberian ASI Eksklusif ................................................................................... 95
Gambar. 3.14 Jumlah Penduduk yang menggunakan jenis alat KB di Kota
Subulussalam Tahun 2016 ......................................................................................................... 99
Gambar 3.15 Kegiatan Pemasangan Alat KB di Kota Subulussalam Tahun
2016 .................................................................................................................................................... 99
Gambar 3.16 Penanganan Persampahan di Kota Subulussalam ............................. 104
DAFTAR GAMBAR
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam xiv
Gambar 3.17 Capaian Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam Kondisi Baik
Kota Subulussalam tahun 2014, 2015 dan 2016 Dalam Persen ............................... 110
Gambar 3.18 Kondisi Jalan Kota di Kota Subulussalam .............................................. 111
Gambar 3.19 Perbandingan Target dan Realisasi Penduduk Miskin Kota
Subulussalam Tahun 2015 dan 2016 .................................................................................. 116
Gambar. 3.20 Perbandingan Persentase Penduduk Miskin Kota
Subulussalam, Provinsi Aceh dan Nasional tahun 2016 ............................................. 119
Gambar 3.21 . Jumlah Penduduk Yang bekerja, Menganggur dan Angkatan
Kerja Tahun 2016 ........................................................................................................................ 122
Gambar 3.22 Perbandingan Tingkat Pengangguran Terbuka Antara Kota
Subulussalam, Aceh dan Nasional dari Tahun 2015 dan 2016 ................................. 123
Gambar. 3.23 Presentase Capaian Koperasi Aktif di Kota Subulussalam Tahun
2016 ................................................................................................................................................. 125
Gambar 3.24 . Laju Pertumbuhan PDRB ADHK 2010 Tahun 2014, 2015 dan
2016 Kota Subulussalam ......................................................................................................... 129
Gambar 3.25. PDRB ADHK 2010 Tahun 2014, 2015 dan 2016 Kota
Subulussalam (dalam Juta Rupiah) ...................................................................................... 130
Gambar 3.25. Pertumbuhan Ekonomi Kota Subulussalam dibandingkan
dengan Aceh dan Nasional tahun 2015 dan 2016 ........................................................ 131
Gambar 3.26 Target dan Realisasi Tahun 2015 dan 2016 untuk Capaian
Jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang aktif .............................. 132
Gambar 3.27 Pemberian Kaki Palsu Bagi Penyandang Disabilitas kota
Subulussalah, sebagai salah satu kegiatan dari Program Dinsosnakertrans
Tahun 2016.................................................................................................................................... 136
Gambar 3.28 Jumlah PMKS, PMKS yang Terlayani dan Persentase tahun
2014, 2015 dan 2016................................................................................................................. 138
Gambar 3.29 Target dan Realisasi Angka Partisipasi Angkatan Kerja Tahun
2015 dan 2016 ............................................................................................................................. 140
Gambar. 3.30 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Pengangguran Kota
Subulussalam Tahun 2016 ...................................................................................................... 141
DAFTAR GAMBAR
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam xv
Gambar 3.31 Produksi Holtikultura (dalam Ton) Menurut Jenis Tumbuhan
Tahun 2016.................................................................................................................................... 147
Gambar 3.32 Produksi perkebunan (dalam Ton) tahun 2016 ................................... 150
Gambar 3.33 Produksi perikanan (dalam ton) selama Tahun 2014-2016 ............ 151
Gambar. 3.34 Produksi dan populasi sektor peternakan (dalam ekor) tahun
2016 ................................................................................................................................................. 153
Gambar 3.35 Produksi dan Populasi Ternak (Ayam Bertelur) .................................... 154
Gambar 3.36 Jumlah Desa dengan Jumlah Desa Yang Sudah memiliki
Dokumen Perencanaan Pembangunan Menengah Tahun 2016 .............................. 156
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam viii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Cita-cita reformasi birokrasi adalah terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang
professional, memiliki kepastian hukum, transparan, partisipatif, akuntabel dan
memiliki kredibilitas serta berkembangnya budaya dan perilaku birokrasi yang didasari
oleh etika, pelayanan dan pertanggungjawaban publik serta integritas pengabdian.
Akuntabilitas Kinerja adalah salah satu agenda reformasi birokrasi untuk mewujudkan
tata kelola pemerintahan yang baik yang berorientasi pada hasil bahwa setiap kegiatan
dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat
dipertangungjawabkan kepada masyarakat atas sumber daya yang sudah digunakan.
Laporan Kinerja Pemerintah Kota Subulussalam Tahun 2016 sudah memasuki tahun
kedua dari dokumen perencanaan strategis RPJMD Tahun 2014 - 2019, dimana sudah
mulai menunjukkan hasil kepada masyarakat, hal ini bisa tergambar melalui beberapa
tujuan/sasaran yang sudah ditetapkan dalam dokumen RPJMD sudah menunjukkan
angka kinerja realisasi yang menuju ke arah perubahan yang lebih baik.
Lebih kongkrit dari 36 Sasaran Strategis sudah menunjukkan angka capaian rata-rata
mencapai 98,31 dengan kategori Sangat Berhasil, dengan keimpulan ada 24 Sasaran
Strategis yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Sudah berhasil dengan
capaian diatas 80 persen. Dan masih ada 11 Sasaran Strategis belum berhasil dengan
capaian masih dibawah 80 Persen.
Begitu juga dengan capaian dari Indikator Kinerja Utama Tahun 2016 yang sudah
ditetapkan sebagai prioritas dalam pengukuran kinerja keberhasilan pembangunan
Kota Subulussalam yang juga sudah mencapai angka rata-rata capaian 87,75 persen
dengan kategori berhasil, dengan kesimpulan ada 17 Indikator Kinerja Utama yang
menunjukkan capaian kinerja diatas 80 persen dan masih ada 12 Indikator Kinerja
Utama yang masih menunjukkan nilai capaian masih dibawah 80 persen.
Pencapaian kinerja Tahun 2016 dengan pernyerapan anggaran juga berjalan dengan
efektif dan efesien, hal ini terlihat dari capaian kinerja mencapai 98,31 persen mampu
direalisasikan dengan anggaran sebesar 84,13 persen, ini menunjukkan efesiensi
anggaran tahun 2016 yang lebih baik.
Dari gambaran capaian tujuan/sasaran stategis tersebut tentu masih ada beberapa
capaian kinerja yang belum maksimal yang membutuhkan kerja keras kami dan
Organisasi Perangkat Daerah untuk merealisasikannya dengan baik di tahun
mendatang.
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam ix
IKHTISAR EKSEKUTIF
Capaian Kinerja Tahun 2016 akan menjadi evaluasi bagi Pemerintah Kota Subulussalam
untuk lebih meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi hasil,
sehingga akuntabilitas kinerja Pemerintah Kota Subulussalam secara menyeluruh dan
berkesinambungan mampu memberikan manfaat nyata kepada masyarakat.
Bab I Pendahuluan
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I Pendahuluan
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
2
A. Latar Belakang
Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban
yang dilaksanakan secara periodik. Dalam dunia birokrasi, akuntabilitas pemerintah
merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi instasi yang
bersangkutan.
Laporan Kinerja (LKj) Instansi Pemerintah dibuat dalam rangka perwujudan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungi serta pengelolaan sumber
daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah,
berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. LKj juga berperan sebagai alat
kendali, alat penilai kinerja dan alat pendorong terwujudnya good governance.
Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2016 berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana
ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja dan dokumen Rencana Kinerja.
Pencapaian sasaran tersebut disajikan berupa informasi mengenai pencapaian sasaran
RPJMD Kota Subulussalam, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), realisasi
pencapaian indikator sasaran disertai dengan penjelasan yang memadai atas
pencapaian kinerja dan pembandingan capaian indikator sasaran.
Sesuai dengan intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; serta memperhatikan Peraturan menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014
tentang panduan Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi
Pemerintah;
Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Kota Subulussalam Tahun 2016 berdasarkan
beberapa ketentuan hukum, yaitu :
Bab I Pendahuluan
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
3
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 Tentang
Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme;
2. Undang-Undang No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
3. Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah
4. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Panduan Penyusunan Perjanjian Kinerja
dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah.
7. Peraturan Walikota Subulussalam Nomor 38 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2014-2019 Kota Subulussalam.
dan
8. Peraturan Walikota Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Kota Subulussalam
9. Peraturan Walikota Nomor 13 Tahun 2017 Tentang Pedoman Penetapan Indikator
Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Kota Subulussalam
B. Maksud dan Tujuan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Subulussalam Tahun 2015 ini merupakan
Laporan Pelaksanaan Kinerja tahun ketiga dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) periode Tahun 2014-2019.
Bab I Pendahuluan
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
4
Maksud Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Kota Subulussalam Tahun 2016 adalah
untuk memberikan gambaran kinerja penyelenggaraan pemerintahan yang jelas,
transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan dan sebagai wujud
pertanggungjawaban keberhasilan/kegagalan pencapaian target sasaran dalam kurun
waktu Tahun Anggaran 2016 serta sebagai wujud akuntabilitas kinerja yang dicerminkan
dari hasil pencapaian kinerja berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan. Sedangkan tujuan penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Kota
Subulussalam Tahun 2016 adalah sebagai berikut:
1. Memberikan informasi mengenai perencanaan, pengukuran, pelaporan dan evaluasi
kinerja Pemerintah Kota Subulussalam selama Tahun Anggaran 2016;
2. Sebagai bahan evaluasi terhadap kinerja Pemerintah Kota Subulussalam pada Tahun
2016;
3. Hasil evaluasi yang berupa kritik saran diharapkan menjadi bahan acuan untuk
perbaikan dan peningkatan kinerja Pemerintah Kota Subulussalam di tahun
selanjutnya serta masa yang akan datang;
4. Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah Kota Subulussalam
dengan menerapkan azas transparansi, sistematik dan akuntabel.
C. Gambaran Umum Daerah
1. Letak dan Batas Wilayah Administrasi
Menilik sejarah Kota Subulussalam, merupakan salah satu daerah Pemerintahan Kota
yang masih relatif muda dan satu-satunya Pemerintahan Kota yang berada di wilayah
barat Provinsi Aceh. Kota Subulussalam terbentuk pada awal tahun 2007 dengan
dikeluarkannya Undang-undang Nomor 8 Tahun 2007.
Bab I Pendahuluan
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
5
Wilayah Kota Subulussalam memiliki konstelasi regional yang berada di bagian
perbatasan antara Provinsi Aceh dengan Provinsi Sumatera Utara, dengan batas-batas
wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Lawe Alas, Kabupaten Aceh Tenggara
dan Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara.
2. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat,
Provinsi Sumatera Utara.
3. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Singkohor dan Kecamatan Suro,
Kabupaten Aceh Singkil.
4. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Trumon dan Kecamatan Trumon
Timur, Kabupaten Aceh Selatan.
Kota Subulussalam terletak pada posisi 02° 27’ 30” - 03° 00’ 00” LU/ North Latitude dan
0 97° 45’ 00’ - 98° 10’ 00” BT/ East Latitude. Pada saat terbentuknya Kota Subulussalam
memiliki 5 Kecamatan dengan 82 Desa dan 8 Kemukiman yaitu Kecamatan Simpang Kiri
yang terdiri dari 17 Desa dan 2 Kemukiman, Kecamatan Penanggalan yang terdiri dari
13 Desa dan 1 Kemukiman, Kecamatan Rundeng yang terdiri dari 23 Desa dan 2
Kemukiman, Kecamatan Sultan Daulat yang terdiri dari 19 Desa dan 2 Kemukiman serta
Kecamatan Longkib dengan 10 Desa dan 1 Kemukiman.
Bab I Pendahuluan
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
6
Gambar 1.1
Peta Administrasi Kota Subulussalam
Kota Subulussalam memiliki luas wilayah 1.391 km2 (berdasarkan data dari BPS) dengan
luas kecamatan yang terbesar adalah Kecamatan Sultan Daulat (±43%), sedangkan
kecamatan dengan luasan terkecil adalah Kecamatan Simpang Kiri (±7%). Secara rinci
luas kecamatan, jumlah kemukiman dan jumlah desa disajikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 1.1
Luas Kecamatan, Jumlah Kemukiman dan Jumlah Desa Per Kecamatan
Dalam Kota Subulussalam Tahun 2014
No Kecamatan Luas Kecamatan
(Km²)
Jumlah
Kemukiman
(Mukim)
Jumlah Desa
1 Simpang Kiri 213 2 17
2 Penanggalan 93 1 13
3 Rundeng 320 2 23
Bab I Pendahuluan
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
7
4 Sultan Daulat 602 2 19
5 Longkib 163 1 10
Kota Subulussalam 1.391 8 82
Sumber : Bappeda Tahun 2016
2. Kondisi Topografi
Kondisi topografi pada masing – masing kecamatan berbeda, seperti dijelaskan berikut :
1. Keadaan topografi Kecamatan Simpang Kiri pada umumnya berbentuk dataran,
hanya dua desa saja yang sebagian besar keadaan topografinya berbukit yaitu
Desa Sekelondang dan Desa Subulussalam Barat, dengan ketinggian rata-rata
antara 70 meter sampai 221 meter dari permukaan laut.
2. Keadaan topografi Kecamatan Penanggalan pada umumnya berbukit-bukit,
hanya dua desa saja yang memiliki keadaan topografi datar yaitu Desa Cepu dan
Desa Penanggalan, dengan ketinggian rata-rata antara 70 meter sampai 221
meter dari permukaan laut.
3. Keadaan topografi Kecamatan Rundeng secara keseluruhan berbentuk datar,
dengan ketinggian rata-rata hanya 20 meter dari permukaan laut dan hampir
semua desa di Kecamatan Rundeng berada di pinggiran sungai.
4. Keadaan topografi Kecamatan Sultan Daulat pada umumnya berbukit-bukit,
hanya enam desa saja yang memiliki keadaan topografi datar yaitu, Desa Pulo
Kedep, Suka Maju, Jambi Baru, Singgersing, Pasir Belo serta Jabi-Jabi, dengan
ketinggian rata-rata antara 10 meter sampai 350 meter dari permukaan laut.
5. Keadaan topografi Kecamatan Longkib berbukit-bukit serta datar, tiga desa
diantaranya berada dalam kawasan lembah daerah aliran Sungai.
Bab I Pendahuluan
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
8
Tabel 1.2
Kondisi Topografi Desa di Kota Subulussalam
No. Desa Keadaan Topografi
Kecamatan Simpang Kiri
1. Buloh Dori Datar
2. Pegayo Datar
3. Subulussalam Datar
4. Pasar Panjang Datar
5. Tangga Besi Datar
6. Kuta Cepu Datar
7. Suka Makmur Datar
8. Sikelondang Berbukit
9. Mukti Makmur Datar
10. Susbulussalam Barat Berbukit
11. Subulussalam Selatan Datar
12. Subulussalam Utara Datar
13. Lae Oram Datar
14. Makmur Jaya Datar
15. Subulussalam Timur Berbukit
16. Blegen Mulia Datar
17. Danau Tras Datar
Kecamatan Penanggalan
1. Lae Motong Datar
2. Kampung Baru Berbukit
Bab I Pendahuluan
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
9
3. Penanggalan Datar
4. Lae Bersih Berbukit
5. Cepu Datar
6. Kuta Tengah Berbukit
7. Sikelang Berbukit
8. Jontor Berbukit
9. Lae Ikan Berbukit
10. Penuntungan Berbukit
11. Penanggalan Timur Datar
12. Penanggalan Barat Berbukit
13. Dasan Raja Datar
Kecamatan Rundeng
1. Siperkas Datar
2. Kuta Beringin Datar
3. Kampung Badar Datar
4. Harapan Baru Datar
5. Teladan Baru Datar
6. Oboh Datar
7. Binanga Datar
8. Belukur Makmur Datar
9. Pasar Rundeng Datar
10. Lae Pemulaan Datar
11. Muara Batu-Batu Datar
Bab I Pendahuluan
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
10
12. Sibungke Datar
13. Panglima Sahman Datar
14. Sibuasan Datar
15. Dah Datar
16. Sepadan Datar
17. Geruguh Datar
18. Lae Mate Datar
19. Mandilam Datar
20. Tualang Datar
21. Tanah Tumbuh Datar
22. Kuala Kepeng Datar
23. Suak Jampak Datar
Kecamatan Sultan Daulat
1. Pulo Belen Berbukit
2. Pulo Kedep Datar
3. Suka Maju Datar
4. Gunung Bakti Berbukit
5. Jambi Baru Datar
6. Singgersing Datar
7. Cipare-Pare Berbukit
8. Namo Buaya Berbukit
9. Cipare-Pare Timur Berbukit
10. Lae Simolap Berbukit
Bab I Pendahuluan
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
11
11. Darul Makmur Berbukit
12. Pasir Belo Datar
13. Bawan Berbukit
14. Sigerun Berbukit
15. Lae Langge Berbukit
16. Jabi-Jabi Datar
17. Bunga Tanjung Berbukit
18. Jabi-Jabi Barat Berbukit
19. Batu-Batu Napal Berbukit
Kecamatan Longkib
1. Sepang Lembah/DAS
2. Longkip Lembah/DAS
3. Panji Lembah/DAS
4. Darul Aman Dataran
5. Bukit Alim Dataran
6. Rantau Panjang Dataran
7. Sikerabang Dataran
8. Bangun Sari Dataran
9. Lae Saga Berbukit
10. Darussalam Berbukit
Sumber : Bappeda Tahun 2016
Bab I Pendahuluan
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
12
3. Karakteristik Wilayah
Berdasarkan karakteristik sumber daya yang ada, Wilayah Kota Subulussalam terbagi
menjadi 4 kawasan yaitu:
1. Kawasan dataran tinggi yang dimulai dari pada ketinggian 50-1000 mdpl.
Pola spasial yang terlihat dari peta ketinggian dan kemiringan lahan Kota
Subulussalam adalah bahwa ketinggian semakin meningkat dari sisi barat
menuju sisi timur. Wilayah dengan ketinggian terbesar terkonsentrasi pada
timur kota, khususnya pada Desa Penanggalan dan Sultan Daulat. Morfologi
lahan berpegunungan di sebelah timur, kemudian lahan datar sampai dengan
bergelombang pada sisi tengah sampai barat wilayah kota.
2. Kawasan timur meliputi Kecamatan Penanggalan. Wilayah ini merupakan
daerah wisata (air terjun) dan daerah hutan lindung dan perkebunan daerah
ini sebagian besar wilayahnya ialah berbukit-bukit.
3. Kawasan tengah meliputi Ibukota Subulussalam itu sendiri dan Kecamatan
Simpang Kiri. Wilayah ini merupakan pusat ibukota Kota Subulussalam, pusat
pendidikan, pusat perdagangan dan jasa serta semua fasilitas pemerintah
lainnya.
4. Kawasan barat meliputi Kecamatan Rundeng, Sultan Daulat dan Longkip, dan
merupakan daerah perkebunan dan pertanian yang tersedia cukup air dan
sumber bahan baku kegiatan industri CPO serta daerah yang masuk kedalam
Kawasan Ekosistem Leuser (KEL).
Berdasarkan lintas antar daerah, kondisi wilayah Kota Subulussalam merupakan pintu
gerbang keluar masuk dari Aceh bagian barat selatan juga dilewati jalur jalan negara
yang merupakan jalur ekonomi yang menghubungkan Subulussalam dengan Kabupaten
Aceh Singkil sebagai kota perkebunan dan pelabuhan, Kabupaten Aceh Selatan sebagai
kota perkebunan, penghasil perikanan dan pelabuhan, Kabupaten Aceh Barat Daya
Bab I Pendahuluan
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
13
sebagai kota perdagangan dan jasa serta pertanian, Kabupaten Nagan Raya sebagai
kota perkebunan, Kabupaten Aceh Barat sebagai kota perdagangan dan jasa,
perkebunan serta industri, Kabupaten Simeulue sebagai kota perkebunan dan
pelabuhan serta Kabupaten Aceh Jaya sebagai kota perkebunan.
Kota Subulussalam berkembang secara ilmiah akibat potensi wilayahnya dan Kota
Subulussalam berkembang karena lokasi yang berada dijalur regional antara Medan,
Sumatera Utara/ke kota kota di pesisir barat Provinsi Aceh yang mana permintaan akan
kegiatan jasa pelayanan dan perdagangan berkembang dengan sendirinya.
Berdasarkan pusat-pusat pertumbuhan, Wilayah Kota Subulussalam merupakan
termasuk di dalam Kawasan Andalan Meulaboh dan sekitarnya, dengan arah
pengembangan dan peningkatan pertanian, perikanan, pertambangan dan perkebunan
serta peningkatan pemanfaatan lahan yang kurang produktif dan marginal. Berdasarkan
letak kota dan mobilitas kegiatan masyarakat tersebut, dapat dibedakan fungsi kota
sebagai berikut;
1. Wilayah Aglomerasi (perkembangan kota dalam kawasan tertentu)
merupakan perkembangan Kota Subulussalam, maka Kota Subulussalam yang
terletak pada perbatasan langsung antara Provinsi Aceh dan Provinsi
Sumatera Utara khususnya Kecamatan Penanggalan merupakan wilayah
aglomerasi Kota Subulussalam dan Provinsi Aceh.
2. Wilayah Sub-urban (wilayah perbatasan antara desa dan kota) meliputi kota
Kecamatan Simpang Kiri, Kota Kecamatan Penanggalan dan Kota Kecamatan
Rundeng, Kota Kecamatan Sultan Daulat dan Kota Kecamatan Longkip
terletak agak jauh dari kota Subulussalam dan berkembang menjadi tujuan
kegiatan masyarakat di wilayah kecamatan sekitarnya, sehingga menjadi
pusat pertumbuhan.
Bab I Pendahuluan
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
14
3. Wilayah fungsi khusus atau wilayah penyangga (buffer zone) meliputi
Kecamatan Penanggalan, Kecamatan Sultan Daulat dan Kecamatan Rundeng
yang merupakan pusat pertumbuhan bagi wilayah sekitarnya.
D. Gambaran Umum Organisasi Perangkat Daerah
Keadaan Aparat Pemerintah dilingkungan Kota Subulussalam untuk mendukung
kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat pada tahun 2014
dapat dilihat dalam table dibawah ini:
Tabel 1.3 Aparatur Sipil Negara Berdasarkan Golongan, Eselonering dan Pendidikan
PNS 2013 2014 2015
1).Jumlah PNS 2405 2431 2373
1. Golongan I 10 12 16
2. Golongan II 898 844 711
3. Golongan III 1236 1315 1328
4. Golongan IV 261 260 318
2). Jumlah Pejabat Struktural
1. Eselon I
2. Eselon II 30 28 27
3. Eselon III 118 105 107
4. Eselon IV 228 239 246
5). Tingkat Pendidikan PNS
1. SD 6 8 10
2. SMP 5 15 18
3. SMA 336 366
4. Diploma 905 898 795
Bab I Pendahuluan
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
15
Sumber : Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2015
Guna meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja Aparat Pemerintah Kota
Subulussalam telah melakukan berbagai program melalui pemberian penghargaan,
pendidikan pelatihan teknis umum dan fungsional, serta pemberian hukuman disiplin
dan pembinaan.
E. Kedudukan, Kewenangan dan Tugas Pokok serta Struktur
Organisasi
1. Kedudukan
Kota Subulussalam adalah salah satu daerah pemerintahan kota yang masih relatif
muda dan merupakan satu - satunya pemerintahan kota yang berada di wilayah barat
Provinsi Aceh. Kota Subulussalam terbentuk pada awal tahun 2007 dengan
dikeluarkannya Undang - undang Nomor 8 Tahun 2007. Bertolak pada Undang–Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang lebih menekankan aspek
desentralisasi yang diberikan dalam wujud otonomi daerah yang luas, nyata dan
bertanggungjawab. Berkaitan dengan otonomi daerah dalam pelaksanaannya di Kota
Subulussalam dapat dijelaskan melalui 2 (dua) aspek, yaitu:
1.1 Aspek Politik
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 di Kota Subulussalam dari aspek
politik ditandai dengan keberadaan dan kegiatan partai politik tingkat daerah dan DPRK
sebagai mitra pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pemerintah daerah.
Sementara itu di tingkat mukim ada perangkat imum mukin semuanya berjumlah
5. Strata 1 1113 1118 1144
6. Strata 2 30 23 40
7.Strata 3 0 0 0
Bab I Pendahuluan
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
16
delapan mukim. Dan ditingkat desa (gampong) dapat dilihat dengan telah terbentuk
dan berfungsinya Perangkat Gampong (Tuha Peut) di semua desa (82 desa). Dengan
adanya peran serta Tuha Peut merupakan bukti pelaksanaan otonomi daerah dari aspek
politik dapat berlangsung dengan baik.
1.2 Aspek Administrasi/ Manajemen Pemerintah
Pemerintah Kota Subulussalam dalam melaksanakan otonomi daerah secara
administratif diawali dengan melakukan identifikasi kewenangan pemerintah daerah,
penataan kelembagaan, penempatan personil, pengelolaan sumber keuangan daerah,
pengelolaan sarana dan prasarana (aset daerah), dan manajemen pelayanan publik.
2. Kewenangan dan Tugas Pokok
2.1 Kewenangan
Kota Subulussalam sebagai daerah otonomi, maka sesuai dengan Undang– Undang
No.32 Tahun 2004 kewenangan Pemerintah Kota Subulussalam mencakup seluruh
bidang pemerintahan, kecuali urusan Pemerintah yang menjadi urusan pemerintah
pusat antara lain : politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, Moneter dan fiskal,
serta agama.
2.2 . Tugas pokok
Pemerintah Kota Subulussalam mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan dan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat
guna mewujudkan keadaan masyarakat Kota Subulussalam yang maju, berkualitas dan
tercukupi kebutuhan lahirah dan batiniah yang didukung dengan keadaan lingkungan
yang aman dan damai serta bermartabat yang ditandai dengan meningkatnya kualitas
hidup dan kehidupan masyarakatnya.
Bab I Pendahuluan
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
17
3. Struktur Organisasi
Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Dinas, Lembaga Teknis Daerah dan Kecamatan telah
mengalami perubahan atas Qanun Kota Subulussalam nomor 04 tahun 2009 tentang
susunan organisasi dan tata kerja dinas, lembaga teknis daerah dan kecamatan
dilingkungan Pemerintah Kota Subulussalam dan dengan diundangkannya Qanun Kota
Subulussalam Nomor 2 Tahun 2015 maka terjadi beberapa perubahan Struktur
Organisasi Dan Tata Kerja di Lingkungan Pemerintah Kota Subulussalam.
Dalam Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Subulussalam Tahun 2015
ini masih menggunakan Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Dinas berdasarkan Qanun
Nomor 4 Tahun 2009.
Dengan peraturan daerah ini maka ada 2 (dua) Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Dinas
berdasarkan Perauran Daerah (Qanun) Nomor 4 Tahun 2009 dan Qanun Nomor 2 Tahun
2015 atas perubahan Qanun Nomor 4 tahun 2009.
Susunan organisasi dan tata kerja dinas, lembaga teknis daerah dan kecamatan
dilingkungan Pemerintah Kota Subulussalam berdasarkan Qanun Nomor Nomor 4
Tahun 2009 meliputi sebagai berikut :
1. Sekretariat Daerah Kota
2. Sekretariat DPR Kota
3. Dinas Syari’at Islam ;
4. Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga;
5. Dinas Kesehatan;
6. Dinas Pekerjaan Umum;
7. Dinas Perkebunan Dan Kehutanan;
8. Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan;
9. Dinas Peternakan dan Perikanan;
Bab I Pendahuluan
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
18
10. Dinas Perhubungan, Telematika dan Pariwisata;
11. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah;
12. Dinas Pertambangan, Energi dan Sumberdaya Mineral;
13. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
14. Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi;
15. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah;
16. Dinas Sosial;
17. Inspektorat;
18. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
19. Badan Pemberdayaan Masyarakat;
20. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan;
21. Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana;
22. Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan, Pertamanan dan pemadam kebakaran;
23. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
24. Kantor Arsip dan Perpustakaan;
25. Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat;
26. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu;
27. Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah;
28. Majelis Pemusyawaratan Ulama
29. Majelis Adat Aceh
30. Majelis Pendidikan Daerah
31. Baitul Mal
32. Rumah Sakit Umum Daerah
33. Kecamatan Simpang Kiri;
34. Kecamatan Penanggalan;
Bab I Pendahuluan
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
19
35. Kecamatan Rundeng;
36. Kecamatan Sultan Daulat; dan
37. Kecamatan Longkip.
Qanun Kota Subulussalam Nomor 2 Tahun 2015 Perubahan Atas Qanun Nomor 4 Tahun
2009 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas, lembaga teknis daerah dan
kecamatan dilingkungan Pemerintah Kota Subulussalam sebagai berikut;
1. Sekretariat Daerah Kota;
2. Sekretariat DPR Kota;
3. Dinas Syari’at Islam ;
4. Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga;
5. Dinas Kesehatan;
6. Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Kota;
7. Dinas Perkebunan Dan Kehutanan;
8. Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan;
9. Dinas Perhubungan, Telematika Komunikasi dan Pariwisata;
10. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan, Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah;
11. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
12. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan;
13. Dinas Sosial, Tenaga Kerja Dan Transmigrasi;
14. Inspektorat;
15. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
16. Badan Pemberdayaan Masyarakat;
17. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan;
18. Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana;
Bab I Pendahuluan
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
20
19. Badan Lingkungan Hidup, Pertamanan dan Kebersihan;
20. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
21. Kantor Arsip dan Perpustakaan;
22. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik;
23. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal;
24. Badan Kepegawaian Pendidikan Dan Pelatihan
25. Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah;
26. Majelis Pemusyawaratan Ulama
27. Majelis Adat Aceh
28. Majelis Pendidikan Daerah
29. Baitul Mal
30. Rumah Sakit Umum Daerah
31. Kecamatan Simpang Kiri;
32. Kecamatan Penanggalan;
33. Kecamatan Rundeng;
34. Kecamatan Sultan Daulat; dan
35. Kecamatan Longkip.
Dan berdasarkan undang-undang no 23 tahun 2014 dan hasil Pemetaan Perangkat
Daerah Kota Subulussalam berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016
maka terbentuklah nama Organisasi Perangkat Daerah yang baru yang ditetapkan
dengan Qanun Nomor 2 Tahun 2016 dan adapun Organisasi Perangkat Daerah tersebut
adalah :
1. Sekretariat Daerah;
2. Sekretariat DPRK;
3. Inspektorat;
Bab I Pendahuluan
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
21
4. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan;
5. Dinas Kesehatan;
6. Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
7. Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah;
8. Dinas Sosial;
9. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah;
10. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana;
11. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
12. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
13. Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata;
14. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
15. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampong;
16. Dinas Perhubungan;
17. Dinas Komunikasi dan dan Informatika;
18. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizian Terpadu Satu Pintu;
19. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan;
20. Dinas Pangan;
21. Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perikanan;
22. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
23. Badan Pengelolaan Keuangan Daerah;
24. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia;
25. Badan Penanggulangan Bencana Daerah;
26. Sekretariat Dewan Pengurus Korpri;
27. Rumah Sakit Umum Daerah;
28. Dinas Pertanahan;
Bab I Pendahuluan
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
22
29. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik;
30. Kecamatan Simpang Kiri;
31. Kecamatan Penanggalan;
32. Kecamatan Rundeng;
33. Kecamatan Longkip;
34. Kecamatan Sultan Daulat;
Dan Perangkat Daerah yang menyelenggarakan Urusan Wajib Keistimewaan dan
Kekhususan Aceh Bidang Kehidupan Beragama dan Syari’at Islam, Bidang Kehidupan
Adat dan Istiadat, Bidang Pendidikan dan Pembinaan Dayah, Bidang Partisipasi dan
Peran Ulama, dan Bidang Pengelolaan Zakat, Infaq, Sadaqah dan Waqaf, terdiri dari :
35. Dinas Syari’at Islam dan Pendidikan Dayah;
36. Sekretariat Majelis Pemusyawaratan Ulama;
37. Sekretariat Majelis Adat Aceh;
38. Majelis Pendidikan Daerah;
39. Sekretariat Baitul Mal Kota;
F. Sistematika Penyusunan
Memperhatikan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
reformasi No. 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Subulussalam Tahun 2016 ini
disusun dengan sistematika penulisan seba0gai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan aspek strategis
organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi oleh
Pemerintah Kota Subulussalam
Bab I Pendahuluan
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
23
Bab II. PERENCANAAN KINERJA
Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan
Bab III. AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
Pada Sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja
sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk
setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja
sebagai berikut;
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini:
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi;
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional ( jika
ada);
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;
7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja).
B. Realisasi Anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan
untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.
Bab I Pendahuluan
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
24
Bab IV PENUTUP
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di
masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.
Lampiran :
1). Lampiran I Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Revisi;
2). Lampiran II Penetapan Indikator Kinerja Utama Tahun 2014 - 2019;
3). Lampiran III Realisasi Perjanjian Kinerja Tahun 2016 (Revisi);
4). Lampiran IV Realisasi Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2016;
5). Lampiran V Realisasi Capaian Kinerja Berdasarkan Tujuan dan Sasaran Strategis;
6). Lampiran VI Realisasi Anggaran Tahun 2016;
7). Lampiran VII Perjanjian Kinerja Tahun 2017.
Bab II Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
25
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Bab II Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
26
A. RENCANA STRATEGIS
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan kerangka
pembangunan strategis Pemerintah Kota Subulussalam untuk periode 5 (lima) tahun
kedepan. Sebagai dokumen perencanaan yang memuat tentang visi, misi tujuan dan
sasaran serta program Walikota Subulussalam periode transisi yakni berpedoman pada
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), RPJMD Tahun 2014-2019, serta
dengan memperhatikan pada RPJM Aceh maupun RPJM Nasional.
B. VISI DAN MISI
1. VISI
Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan
cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah. Sebagaimana telah disebutkan
di atas bahwa untuk mewujudkan tujuan pembangunan Pemerintah Kota Subulussalam
ditetapkan visi daerah yaitu :
“SUBULUSSALAM SEJAHTERA, BERKUALITAS DAN ISLAMI”
Perumusan dan penjelasan terhadap visi di maksud, menghasilkan pokok - pokok visi
yang diterjemahkan pengertiannya sebagai berikut :
1. Kota Subulussalam Menjadi Daerah Yang Sejahtera,
Dalam hal ini terkandung cita-cita untuk mensejahterakan masyarakat Kota
Subulussalam melalui program-program pemberdayaan masyarakat dan
peningkatan pemenuhan pelayanan infrastruktur masyarakat yang terutama di
pedesaan sehingga masyarakat yang berada dalam lingkungan Kota Subulussalam
dapat terjamin dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Kota Subulussalam Menjadi Daerah Yang Berkualitas.
Dalam hal ini terkandung cita-cita membangun masyarakat Kota Subulussalam yang
sehat dan cerdas. Visi ini akan memuat program-program peningkatan kualitas dan
mutu pendidikan baik suprastruktur maupun infrastruktur dan membebaskan biaya
Bab II Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
27
pendidikan bagi masyarakat Kota Subulussalam serta peningkatan pelayanan
kesehatan masyarakat yang bermutu dan gratis.
3. Kota Subulusalam Menjadi Daerah Yang Islami.
Dalam visi ini terkandung cita-cita dan keinginan mewujudkan masyarakat Kota
Subulussalam yang Islami dengan menjalankan Syari’at Islam secara kaffah, untuk
mencapai keinginan tersebut akan dikembangkan pendidikan keislaman baik formal
dan non formal serta menumbuhkembangkan kegiatan-kegiatan sosial
kemasyarakatan yang bernuansa islami dalam kehidupan masyarakat.
2. MISI
Dalam mewujudkan visi Kepala Daerah tersebut ditempuh melalui 7 (tujuh) misi
Pembangunan Kota Subulussalam sebagai berikut :
1. Mewujudkan Peningkatan Pembangunan serta Penyediaan Sarana dan
Prasarana Pendidikan yang Memadai serta Penyediaan Tenaga Pendidik yang
Berkualitas.
Hal ini bermaksud mewujudkan upaya Pemerintah Kota Subulussalam untuk
meningkatkan kualitas pendidikan melalui pembangunan sarana dan prasarana
pendidikan yang digunakan sebagai tempat belajar dan mengajar, baik peningkatan
pembangunan ruang kelas baru maupun pembangunan sekolah baru serta memenuhi
peralatan yang menunjang kegiatan belajar agar terwujudnya kenyamanan dalam
proses belajar dan mengajar yang terjangkau, merata, relevan dan setara bagi setiap
masyarakat dalam memperoleh pendidikan tanpa memandang status sosial, suku, etnis
dan agama serta menjamin kepastian bagi masyarakat untuk dapat menyelesaikan
pendidikan dasar dan mengeyam pendidikan menengah bahkan sampai perguruan
tinggi.
Disamping itu, Pemerintah Kota Subulussalam juga akan melakukan upaya peningkatan
kapasitas tenaga pengajar yang profesional dan memiliki keunggulan kompetitif dalam
Bab II Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
28
penguasaan pengembangan ilmu dan teknologi serta akan meningkatkan kesejahteraan
tenaga pendidik dengan memberikan insentif/tambahan penghasilan khusus untuk para
guru dan memberikan kemudahan bagi guru untuk mendapatkan sertifikasi.
2. Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang Murah dan Gratis dengan Didukung
Ketersediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan yang Baik serta Pelayanan Medis
yang Berkualitas.
Hal ini bermaksud mewujudkan upaya pemerintah kota subulussalam untuk
memberikan layanan kesehatan yang merata serta memberikan jaminan kesehatan
kepada masyarakat miskin untuk berobat secara gratis dan memberikan layanan
kesehatan yang murah dan terjangkau bagi masyarakat kategori selain miskin.
Disamping itu, dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan akan diupayakan
melengkapi sarana dan fasilitas alat-alat kesehatan, menambah dokter spesialis dan
meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan untuk memiliki kompetensi yang baik.
3. Mewujudkan dan Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Daerah Dalam
Rangka Memenuhi Pelayanan Dasar Masyarakat Ke Arah Peningkatan Kualitas
Sumber Daya Manusia.
Misi ini merupakan upaya Pemerintah Kota Subulussalam untuk menyediakan sarana
dan prasarana dasar untuk perkembangan suatu daerah dalam rangka mendorong
pertumbuhan perekonomian daerah dengan memprioritaskan pembangunan sarana dan
prasarana transportasi (jalan dan jembatan), perumahan dan permukiman serta
perdagangan dengan tetap memperhatikan upaya adaptasi dan mitigasi terhadap
bencana dan pengelolaan lingkungan yang berkualitas. Upaya pembangunan jalan dan
jembatan diprioritaskan untuk membuka akses-akses jaringan jalan yang menuju ke
setiap Desa dan mengintegrasikan akses jaringan jalan antar Kecamatan sehingga saling
terhubung antara satu kecamatan dengan kecamatan lain.
Upaya pembangunan sarana dan prasarana perumahan dan permukiman akan
diprioritaskan terhadap upaya perbaikan dan membangun perumahan rakyat khususnya
Bab II Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
29
rumah-rumah kaum dhuafa dan masyarakat miskin serta perbaikan lingkungan
permukiman terutama perbaikan jalan-jalan lingkungan maupun pembuatan drainase-
drainase pemukiman, penyediaan kebutuhan air bersih, penataan manajemen
persampahan serta penataan lingkungan tempat pembuangan akhir sampah agar
terwujudnya kenyamanan dan kesehatan masyarakat.
Selain itu, akan diupayakan pembangunan sarana dan prasarana perdagangan berupa 1
(satu) unit pasar induk yang didukung oleh pembangunan kawasan pergudangan yang
berfungsi sebagai tempat penyimpanan produk barang dan jasa serta pembangunan
pasar-pasar secara permanen di setiap Kecamatan.
4. Mewujudkan Program Peningkatan Ekonomi Kerakyatan dengan Berbasis
Pemanfaatan Potensi Daerah Melalui Komoditi Unggulan yang Memiliki Nilai
Ekonomis dan Prospek Pasar yang Baik.
Misi ini merupakan upaya pemerintah kota subulussalam mewujudkan ekonomi
kerakyatan melalui pengembangan komoditi unggulan untuk kesejahteraan masyarakat
dengan memprioritaskan pembangunan sarana dan prasarana pada sektor pertanian,
perkebunan dan perikanan sehingga mampu meningkatkan hasil produksi.
Disamping itu, akan dilakukan upaya mengembangkan struktur perekonomian daerah
dengan menggali potensi dan produk unggulan hasil kreatifitas daerah yang mampu
berdaya saing melalui pengembangan kewirausahaan terutama usaha kecil dan
menengah, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru.
5. Mewujudkan Kemandirian Desa Melalui Program Pembangunan Desa Secara
Terpadu.
Misi ini merupakan upaya pemerintah kota subulussalam untuk mewujudkan
kemandirian desa sehingga menjadi desa yang maju dengan prioritas meningkatkan
kapasitas lembaga dan aparatur dalam menyelenggarakan manajemen pemerintahan
desa serta menjalankan fungsi seluruh kantor desa yang ada di wilayah Kota
Bab II Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
30
Subulussalam dengan memberikan pendelegasian urusan pemerintahan yang jelas
kepada pemerintahan desa agar pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan desa berjalan
pada koridor yang jelas dan tepat.
6. Mewujudkan Penataan Manajemen Pemerintahan Daerah Yang Baik.
Hal ini bermaksud mewujudkan upaya untuk meningkatkan kualitas aparatur melalui uji
kompetensi birokrasi, penyelenggaraan diklat teknis dan pengiriman tugas belajar bagi
aparatur berprestasi. Upaya peningkatan kinerja layanan publik melalui peningkatan
kualitas kinerja lembaga pelayanan perizinan terpadu dan mengaktifkan
penyelenggaraan posko pengaduan layanan publik. Upaya peningkatan kinerja
keuangan daerah melalui peningkatan kualitas pelaksanaan anggaran kinerja dengan
menggunakan tekhnologi informasi (e-government) dan peningkatan penerimaan
Pendapatan Asli Daerah melalui pembentukan sektor andalan penerimaan PAD. Upaya
Penataan Organisasi dan Manajemen Pemerintahan melalui penataan lingkungan
internal pemerintahan agar organisasi pemerintahan daerah di Kota Subulussalam
dapat menjamin pemenuhan standar pelanan minimal pemerintahan dan menjawab
tantangan pembangunan kedepan dengan prioritas penataan kembali organisasi
pemerintahan yang ada saat ini dengan menggunakan prinsip right sizing (ukuran yang
tepat) dan kaya fungsi menyesuaikan dengan potensi dan kebutuhan daerah serta
karakteristik daerah. Upaya peningkatan hubungan antar lembaga melalui penataan
lingkungan eksternal pemerintahan dengan meningkatkan hubungan kerja legislatif
dengan eksekutif, kerjasama kemitraan dengan daerah tetangga, kerjasama kemitraan
dengan daerah yang memiliki karakteristik sama.
7. Mewujudkan penerapan Syariat Islam melalui penguatan kembali sistem sosial
yang berbasis Islam dalam kehidupan bermasyarakat, serta meningkatkan
sarana rumah -rumah persulukan yang dibangun secara permanen dan bantuan
- bantuan sosial keagamaan.
Bab II Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
31
Misi ini merupakan upaya Pemerintah Kota Subulussalam meningkatkan penerapan
syari’at islam secara khaffah di lingkungan Kota Subulussalam melalui pembangunan
sarana dan prasarana tempat beribadah, meningkatkan kualitas pesantren, membentuk
qanun tentang hukum islam dengan melibatkan peran ulama dan para tokoh
masyarakat, menanamkan nilai-nilai islam dan menumbuhkan akhlakul karimah bagi
generasi muda melalui pendidikan keagamaan.
C. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
Perjanjian Kinerja ini memuat sasaran strategis, Indikator Kinerja beserta target kinerja,
Program dan anggaran. Penyusunan Perjanjian Kinerja Tahun 2016 dilakukan dengan
mengacu kepada RPJMD, RKPD 2016, IKU dan APBK.
Perjanjian Kinerja Pemerintah Kota Subulussalam Tahun 2016 merupakan kinerja Tahun
ke 2 (dua) dari RPJMD Tahun 2014 - 2019, dimana tahun 2014 merupakan rancangan
awal RPJMD Kota Subulussalam.
Perjanjian Kinerja di Tahun 2016 ini telah direvisi dari perjanjian kinerja tahun 2016
sebelumnya dikarenakan ada beberapa rekomendasi Kementrian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi saat melakukan evaluasi Laporan Kinerja Tahun 2015
yang harus menetapkan Indikator Kinerja yang SMART, (Spesifik, Measurable,
Achievable, Relevance dan Time Bound) yang perlu melakukan perubahan di beberapa
Indikator Kinerja Sasaran Strategis yang ada di RPJM Kota Subulussalam, maka atas
dasar tersebut beberapa Indikator Kinerja dirubah, maka Perjanjian Kinerja Tahun 2016
pun direvisi dan hanya memilih Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja yang mengukur
keberhasilan yang berdampak langsung manfaatnya terhadap masyarakat secara nyata.
Perjanjian Kinerja Tahun 2016 disusun berdasarkan pada Lampiran Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun
Bab II Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
32
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review
atas Laporan Kinerja Instansi. Adapun Perjanjian Kinerja Pemerintah Kota Subulussalam
Tahun 2014 sebagai berikut:
1. Perjanjian Kinerja Pemerintah Kota Subulussalam Tahun 2016
Sebelum Revisi
Tabel 2.1. Perjanjian Kinerja 2016 Sebelum Revisi
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 2 3 4
1 Tersedianya guru yang berkulifikasi S1/D-IV
mencapai 100 persen pada semua jenjang
pendidikan.
Guru SD/MI yang memenuhi
kualifikasi
S1/D-IV
1.039
Guru
Guru SLTP/MTs yang
memenuhi kualifikasi S1/D-IV 336 Guru
Guru SLTA/SMA/SMK/MA
yang memenuhi kualifikasi
S1/D-IV
177 Guru
2 Terdistribusinya rasio guru dengan murid
yang ideal pada masing satuan
pendidikan/sekolah
Rasio Guru SD/MI dan Murid 1:15
Rasio Guru SMP/MTs dan
Murid 1:17
Rasio Guru
SLTA/SMA/SMK/MA dan
Murid
1:17
3
Menurunya angka putus sekolah di tingkat
pendidikan dasar, menengah dan perguruan
tinggi
Angka Putus Sekolah
SD/Sederjat 5,00%
SLTP/Sederajat 0%
SLTA/Sederajat 0%
Angka Partisipasi Sekolah :
Usia 7 thn s/d 12 thn 99,20%
usia 13 thn s/d 15 thn 98,75%
usia 16 s/d 18 thn 88,00%
Angka Kelulusan :
Angka Kelulusan SD/Sederajat 100%
Angka Kelulusan
SLTP/Sederjat 99,65%
Angka Kelulusan
SLTA/Sederajat 100%
Bab II Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
33
Angka Partisipasi Kasar:
Angka Partisipasi Kasar (APK)
SD/MI 107,01%
Angka Partispasi Kasar (APK)
SLTP/MTs 105,75%
Angka Partispasi Kasar (APK)
SLTA/SMA 93,95%
Angka Partisipasi Kasar
(APK)
Angka Partisipasi Murni (APM)
SD/MI 96,88%
Angka Partisipasi Murni (APM)
SLTP/MTs 82,60%
Angka Partisipasi Murni (APM)
SLTA/SMA 74,00%
4 Meningkatnya persentase Angka Melek
Huruf
Angka Melek Huruf 97,69%
5 Meningkatnya ketersediaan PAUD beserta
alat bermain dan kelengkapan lainnya
hingga minimal satu PAUD per
desa/kampong
Angka Parsitisasi Kasar
Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) 24.00%
6 Meningkatnya rasio tenaga kesehatan
terhadap jumlah penduduk,
Rasio dokter per satuan
penduduk 32
Rasio dokter spesialis per
100.000 Penduduk 10
Rasio dokter gigi per 100.000
Penduduk 10
7 Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan
pada setiap fasilitas pelayanan kesehatan
memadai
Presentase Ketersediaan Obat
dan Vaksin 100%
8 Meningkatnya persentase rumah tangga
yang menerapkan PHBS
Angka Harapan Hidup 67,22%
Presentase rumah tangga
yang berplikalu hidup bersih
dan sehat
35%
Cakupan Sanitasi Dasar
- Jamban 80,75
- Tempat Sampah 60,75
- Pengelolaan Air Limbah 70,75
9 Meningkatnya posyandu aktif yang berstatus
Purnama
Presentase Posyandu Aktif 100%
10 Peningkatan jumlah desa siaga dari 33 desa
menjadi 58 desa pada tahun 2019
Persentase desa siaga aktif 50,35%
Bab II Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
34
11 Menurunnya Angka Kematian Ibu saat
melahirkan
Angka kematian ibu
melahirkan per 100.000
kelahiran hidup
1
12 Peningkatan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil
(K1) 97%
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil
(K4) 90%
13 Peningkatan persentase persalinan ditolong
tenaga kesehatan
Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
100%
Angka Kematian Bayi Per
1.000 Kelahiran Hidup 5 orang
14 Menurunnya angka temuan kasus gizi buruk
dari 17 hingga < 5 kasus per tahun
Cakupan Balita Gizi Buruk
mendapat perawatan 100%
Persentase Gizi Buruk 0,95%
15 Menurunnya angka kejadian DBD dari 8,9
per 100.000 pddk menjadi 5 per 100.000
pddk
Presentase Penderita DBD
yang ditangani 100%
Cakupan penemuan dan
penanganan penderita
penyakit DBD
100%
Angka Kejadian Demam
Berdarah Per 100.000
Penduduk
4,25%
16 Peningkatan persentase desa/kelurahan UCI Cakupan Desa/kelurahan
Universal Child
Immunization (UCI) 35,00%
17 Peningkatan persentase bayi yang diberi ASI
Ekslusif
Presentasi Bayi yang
mendapat ASI Ekslusif 65,01%
18 Peningkatan cakupan penjaringan kesehatan
siswa SD
sederajat
Cakupan Penjaringan
kesehatan Siswa SD/MI 90,45%
19 Peningkatan peserta KB Aktif dan PUS ber-
KB
Cakupan Pasangan Usia Subur
ber-KB aktif 72,35%
Rata-rata jumlah anak
perkeluarga 2,37
20 Jumlah rumah tangga pengguna air bersih
dari 1.982 rumah tangga menjadi 4.500
rumah tangga.
Presentase Rumah Tangga
Pengguna Air Bersih 18,25%
21 Pembangunan jumlah rumah layak huni
sebanyak 850 unit.
Rumah Tidak Layak Huni 4500
Persentase Rumah tinggal
Bersanitasi 45,15
Bab II Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
35
22 Meningkatnya cakupan layanan pengelolaan
persampahan dari 4,6 persen menjadi 40
persen
Persentase sampah yang
ditangani 35,15
Rasio Tempat Pembuangan
sampah per 1000
Penduuk
1,59
23 Rumah tangga pengguna listrik mencapai
100 persen
(1.050 Rumah Tangga).
Presentase Rumah Tangga
Pengguna Listrik 97,35
24 Pembangunan jalan pedesaan sepanjang 20
km
Panjang Jalan Desa Terbangun 5000 M
25 Pembangunan saluran drainase sepanjang
10 Km.
Panjang Drainase yang
dibangun 2000M
26 Pembangunan/peningkatan/pemeliharaan
jalan Kota menjadi kondisi baik sepanjang
100 Km
Panjang Jalan Kota dalam
Kondisi Baik (> 40
KM/Jam)
60,75KM
27 Menambah panjang jembatan 25 unit Jumlah Jembatan Yang
dibangun 21 Unit
28 Meningkatnya luas Ruang Terbuka Hijau
(RTH) yang tertata mencapai 30 persen
Rasio ruang terbuka hijau
persatuan luas wilayah ber
HPL/HGB
3,377,72
Ha
29 Meningkatnya kepemilikan izin usaha
tambang dan industri mencapai 100 persen
Pertambangan Berizin 10 Izin
Izin eksplorasi pertambangan 10 Izin
Konstribusi Sektor
Pertambangan terhadap PDRB 2,31%
30 Meningkatnya jumlah armada pemadam
kebakaran dari
4 menjadi 7 unit
Jumlah armada Kebakaran
yang aktif 5 Unit
Cakupan pelayanan kebakaran 4 WMK
Persentase aparatur pemadam
kebakaran yang memenuhi
standar kualifikasi
%
31 Meningkatnya jumlah petugas kebencanaan
yang terlatih
Persentase Cakupan
Pelayanan Kesiapsiagaan dan
Penanganan Bencana Alam
%
Profil Daerah Rawan Bencana 1 Dok
32 Meningkatnya pendapatan masyarakat serta
turunnya angka kemiskinan dan
pengangguran
Persentase Angka Kemiskinan 19,50%
Persentase Angka
Pengangguran 6,75%
Pertumbuhan PDRB 6,30%
Laju Inflasi 5,19%
PDRBPerKapita 4,45%
Gini Rasio 0,28
33 Meningkatnya kapasitas lembaga koperasi,
UMKM dan tersedianya modal usaha
Populasi Koperasi 100
Persentase Koperasi Aktif 60%
Bab II Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
36
34 Meningkatnya kuantitas dan kualitas usaha
kecil dan menengah sebagai penunjang
perekonomian daerah dari 694 unit usaha
menjadi 850 unit usaha
Jumlah Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah
(UMKM)
704 Unit
Usaha
Konstribusi Sektor
Perdagangan terhadap PDRB 32,93%
35 Meningkatkan penanganan jumlah
penyandang masalah kesejahteraan sosial
(PMKS)
Persentase Penanganan
Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial
15,05%
Jumlah Penyandang Masalah
kesejahteraan Sosial
(PMKS)
12000
Orang
36 Meningkatkan pendidikan dan pelatihan
bagi pencari kerja dari 128 orang menjadi
640 orang di tahun 2019
Pencari Kerja Yang
Ditempatkan 90,15%
Persentase Kasus Perselisihan
Tenaga Kerja Dengan
Perusahaan Yang ditangani
100%
Angka Partisipasi Angkatan
Kerja 27.29%
Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja 66,05%
37 Meningkatkan keberdayaan masyarakat
dengan pengembangan transmigrasi lokal
Transmigrasi Lokal 3 Lokasi
38 Meningkatkan dan mengembangkan
kunjungan parawisata dari 14.209 orang
menjadi 15.000 orang
Jumlah Kunjungan Wisatawan 16000
Orang
Jumlah Objek Wisata 6 Lokasi
Konstribusi sektor parawisata
terhdap PDRB 0,08%
39 Meningkatnya produksi dan produktivitas
komoditi pangan
Produksi padi sawah 5,300
Ton
Produksi padi ladang/darat 1,300
Ton
Produksi jagung 4,200
Ton
Produksi kedelai 100 Ton
40 Meningkatnya produksi dan produktivitas
dan nilai tambah tanaman unggulan
perkebunan
Produksi kelapan sawit rakyat 70000
Ton
Produksi kakao 3650 Ton
Produksi karet 400 Ton
Konstribusi Sektor Pertanian
Terhadap PDRB Kota
Subulussalam
41,49%
Bab II Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
37
41 Meningkatnya produksi komoditi perikanan Jumlah Produksi Benih Ikan
Unggul dari Balai Benih
Ikan
12000
Ekor
Jumlah Produksi Ikan 1,500
Ton
Konstribusi subsektor
Perikanan Terhadap PDRB
Kota Subulussalam
3,33%
42 Meningkatnya produksi komoditi
Peternakan
Konstribusi subsektor
Peternakan Terhadap PDRB 4,94%
Jumlah Populasi Ternak Sapi
dan Kerbau
2820
Ekor
Jumlah Populasi Kambing dan
Domba
8840
Ekor
Jumlah Populasi Ayam dan Itik 250750
Ekor
43 Menurunnya kerusakan hutan dan lahan
kritis dari
10.279 ha menjadi 7779 ha ditahun 2019
Luas hutan dan lahan yang
perlu direhabilitasi 8100 Ha
Konstribusi subsektor
Kehutanan 19,48%
44 Meningkatnya persentase desa yang
memiliki dokumen- dokumen pembangunan
(RPJM Desa, APB Desa, RKP Desa)
Presentase Desa yang telah
memiliki dokumen RPJM-
Desa, APB Desa dan RKP Desa 100%
45 Tersedianya sarana dan prasarana
Pemerintahan Desa mencapai 100 pesen
Cakupan sarana dan prasarana
perkantoran pemerintah desa
yang baik 24%
46 Meningkatnya kinerja aparatur pemerintah
dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat
Jumlah izin yang dikeluarkan 600 Izin
Pendapatan Pajak dan
Retribusi Daerah Rp.
47 Tersedianya fasilitas gedung Kantor
Pemerintahan sebanyak 17 unit
Jumlah kantor pemerintahan
terbangun 3 Unit
48 Tersedianya dokumen laporan pengelolaan
keuangan daerah yang memenuhi
persyaratan WTP
Opini lapoaran keuangan oleh
Auditor Eksternal WTP
49 Meningkatnya jumlah dan kompetensi
pamong praja sesuai kebutuhan
Rasio jumlah Pol PP per
satuan jumlah penduduk 27,00
50 Meningkatnya pengeloalaan arsip secara
baku di setiap
SKPD di Kota Subulussalam sampai 100
persen
Pengunjung perpustakaan Per
Tahun 1750
Jumlah perpustakaan desa
aktif 27
Koleksi buku yang tersedia di 16,000
Bab II Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
38
perpustakaan Daerah
Pengelolaan arsip secara baku 35 SKPK
51 Meningkatnya Penyelesaian pelanggaran K3
(ketertiban, ketentraman dan keindahan)
sampai 100 persen
Persentase penangan kasus K3
(Ketertiban, Kentetraman dan
Keindahan)
100%
52 Meningkatnya kuantitas dan kualitas
perempuan di dalam struktur
kepemerintahan baik di eksekutif maupun di
legislatif
Persentase partisipasi
Perempuan di Lembaga
Pemerintah
24,35%
Persentase partisipasi
Perempuan di Lembaga
Swasta (pekerjaan upahan non
pertanian)
52,45%
53 Meningkatnya pelayanan dokumen
kependudukan diantanya KTP, Akta
kelahiran dan akta nikah sampai
100 persen
Rasio bayi berakte kelahiran 1
Rasio pasangan berakte nikah 0,30
Kepemilikan KTP 96,25%
54 Meningkatkan penanganan kasus Kekerasan
Dalam
Rumah Tangga (KDRT) dan anak sampai 100
persen
Rasio Kekerasan Dalam
Rumah Tangga (KDRT) 0%
55 Meningkatnya penerimaan dan penyaluran
Zakat, Infaq dan Sadaqah (ZIS)
Jumlah (Rupiah) ZIS yang
diterima 2,5
Milyar
56 Terbangunnya Mesjid Agung Subulussalam
mencapai
100 persen
Persentase pembangunan
mesjid agung 50%
2. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Revisi
Tabel. 2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Sesudah Revisi
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
1 2 3 4
1
Terdistribusinya rasio
guru dengan murid
yang ideal pada masing
satuan
pendidikan/sekolah
Rasio Guru SD/MI dan Murid Rasio 1:15
Rasio Guru SLTP/MTs dan
Murid Rasio 1:17
Rasio Guru
SLTA/SMA/SMK/MA dan Murid Rasio 1:17
2 Menurunya angka putus
sekolah di tingkat
Angka Rata -Rata Lama
Sekolah (RLS) Tahun 8,1
Bab II Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
39
pendidikan dasar,
menengah dan
perguruan tinggi
Angka Putus Sekolah
SD/Sederjat % 5
SLTP/Sederajat % 0
SLTA/Sederajat % 0
3
Meningkatnya
persentase Angka Melek
Huruf dan Indeks
Pembangunan Manusia
Angka Melek Huruf % 97,69
Indeks Pembangunan Manusia Indeks 61,95
4
Meningkatnya rasio
tenaga kesehatan
terhadap jumlah
penduduk,
Rasio dokter per satuan
penduduk Rasio 32
Rasio dokter spesialis per
100.000 Penduduk Rasio 10
Rasio dokter gigi per 100.000
Penduduk Rasio 10
5
Meningkatnya
persentase rumah
tangga yang
menerapkan PHBS
Angka Harapan Hidup % 67,22
Presentase rumah tinggal
Bersanitasi % 45,15
6 Meningkatnya posyandu
aktif Presentase Posyandu Aktif % 100
7 Menurunnya Angka
Kematian Ibu Angka kematian ibu Orang 1
8
Peningkatan persentase
persalinan ditolong
tenaga kesehatan
Angka Kematian Bayi Orang 5
9 Menurunnya angka
temuan kasus gizi buruk
Cakupan Balita Gizi Buruk yang
Mendapat Perawatan % 100
10 Menurunnya angka
kejadian DBD
Angka Kejadian Demam
Berdarah Per 100.000
Penduduk
% 4,25
11
Peningkatan persentase
bayi yang diberi ASI
Ekslusif
Presentasi Bayi yang mendapat
ASI Ekslusif % 65,01
12 Peningkatan peserta KB
Aktif dan PUS ber-KB
Persentase pasangan usia
subur (PUS) yang menjadi
peserta KB aktif
% 72,35
13 Pembangunan jumlah
rumah layak huni
Presentase Cakupan Rumah
Layak Huni % 70,58
14
Meningkatnya cakupan
layanan pengelolaan
persampahan
Persentase sampah yang
ditangani dengan baik % 35,15
Bab II Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
40
15
Meningkatnya
infrastruktur pendukung
ekonomi yang sinergi
dan terintegrasi
Proporsi Panjang Jaringan
Jalan dalam Kondisi baik % 40
Persentase Panjang jalan kota
dalam Kondisi baik (> 40
Km/Jam)
% 60,75
16
Meningkatnya
pendapatan masyarakat
serta turunnya angka
kemiskinan dan
pengangguran
Persentase Penduduk Miskin % 19,50
Tingkat Pengangguran Terbuka % 6,75
17
Meningkatnya kapasitas
lembaga koperasi,
UMKM dan tersedianya
modal usaha
Persentase Koperasi Aktif % 60
18
Meningkatnya kuantitas
dan kualitas usaha kecil
dan menengah sebagai
penunjang
perekonomian daerah
Pertumbuhan PDRB % 6,3
Jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah
(UMKM) yang aktif
Unit 704
19
Meningkatkan
penanganan jumlah
penyandang masalah
kesejahteraan sosial
(PMKS)
Persentase Penanganan
Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial yang
terlayani dengan baik
% 15,05
20
Meningkatkan
pendidikan dan
pelatihan bagi pencari
kerja
Angka Partiapasi Angkatan
Kerja Orang 27.287
Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja % 66,05
21
Meningkatkan dan
mengembangkan
kunjungan parawisata
Jumlah Kunjungan Wisatawan Orang 16000
22
Meningkatnya produksi
dan produktivitas
komoditi pangan
Produksi Holtikultura Ton 10.900
23
Meningkatnya produksi
dan produktivitas dan
nilai tambah tanaman
unggulan perkebunan
Produksi Perkebunan Ton 74.050
24 Meningkatnya produksi
komoditi perikanan
Produksi Perikanan Tangkap
dan Budidaya Ton 1500
Bab II Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
41
25 Meningkatnya produksi
komoditi Peternakan
Produksi dan Populasi Hewan
Ternak Ekor 262.410
26
Meningkatnya
persentase desa yang
memiliki dokumen-
dokumen pembangunan
(RPJM Desa, APB Desa,
RKP Desa)
Persentase Desa yang telah
memiliki dokumen RPJM-
Desa, APB Desa dan RKP Desa
% 82
27
Tersedianya sarana dan
prasarana Pemerintahan
Desa
Cakupan sarana dan prasarana
perkantoran pemerintah desa
yang baik
% 24
28
Meningkatnya
pendapatan asli desa
melalui pembentukan
unit Badan Usaha Milik
Desa (BUMDes), per
desa 1 unit usaha
Persentase BUMDes yang
beroperasi dengan baik % 48
29
Meningkatnya kinerja
aparatur pemerintah
dalam memberikan
pelayanan kepada
masyarakat
Pendapatan Asli Daerah (PAD) RP. 72.303.354
.888.54
Rata-rata waktu pengurusan
dokumen perizinan Hari 7
Nilai Laporan Hasil Evaluasi
Laporan Kinerja Pemerintah
Kota Subulussalam
Kategori
/Nilai CC/55
Nilai Laporan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (LPPD)
Peringk
at 18
Indeks Kepuasan Masyarakat
Terhadap Layanan Pemerintah Nilai 80
30
Tersedianya dokumen
laporan pengelolaan
keuangan daerah yang
memenuhi persyaratan
WTP
Opini lapoaran keuangan oleh
Auditor Eksternal BPK Opini WTP
31
Meningkatnya jumlah
dan kompetensi
pamong praja sesuai
kebutuhan
Rasio jumlah Pol PP per satuan
jumlah penduduk % 27,00
Bab II Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
42
32
Meningkatnya
Penyelesaian
pelanggaran K3
(ketertiban, ketentraman
dan keindahan) sampai
100 persen
Persentase penangan kasus K3
(Ketertiban, Kentetraman dan
Keindahan)
% 100
33
Meningkatnya kuantitas
dan kualitas perempuan
di dalam struktur
kepemerintahan baik di
eksekutif maupun di
legislatif
Indeks Pembangunan Gender Indeks 83,64
34
Meningkatnya
pelayanan dokumen
kependudukan
diantanya KTP, Akta
kelahiran dan akta nikah
sampai
100 persen
Rata-rata waktu pengurusan
Dokumen Kependudukan Hari 7
35
Meningkatnya langkah-
langkah untuk
menjadikan Kota
Subulussalam sebagai
kota ramah gender dan
anak
Cakupan perempuan dan anak
korban kekerasan yang
terselesaikan penanganannya
dengan baik
% 100
36
Meningkatnya
penerimaan dan
penyaluran Zakat, Infaq
dan Sadaqah (ZIS)
Jumlah (Rupiah) ZIS yang
diterima dan disalurkan sesuai
dengan hak nya
Rp
(milyar) 3,5
3. Anggaran Pemerintah Kota Subulussalam Tahun 2016
Untuk mewujudkan Perjanjian Kinerja Tahun 2016, Pemerintah Kota Subulussalam
didukung dengan Anggaran sebesar Rp. 677.048.252.233.60 bersumber dari APBK Kota
Subulussalam Tahun 2016 yang dirincikan dalam program dalam tabel 2.3 berikut;
Bab II Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
43
Tabel 2.3 Program dan Anggaran Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
No PROGRAM ANGGARAN (Rp)
1 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur 480.808.094,00
2 Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan 299.750.000,00
3 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 483.710.000,00
4 Program Peningkatan Ketahan Pangan
(pertanian/perkebunan) 953.500.000,00
5 Program peningkatan penerapan teknologi
pertanian/perkebunan 10.335.966.000,00
6 Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) 5.722.293.875,00
7 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum
dan Air Limbah 19.276.800,00
8 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Persampahan 2.280.085.515,00
9 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan
Lingkungan Hidup 505.650.000,00
10 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber
Daya Alam dan Lingkungan Hidup 72.388.000,00
11 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam 481.400.000,00
12 Program Peningkatan Pelayanan Publik 89.700.000,00
13 Program Pembangunan Infrastruktur 963.985.920,00
14 Program Pemberdayaan Masyarakat 84.200.000,00
15 Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan 315.085.000,00
16 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan 345.796.850,00
17 Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam
membangun desa 53.186.000,00
18 Program peningkatan peran perempuan di perdesaan 64.900.000,00
19 Program Peningkatan Peran Serta dan Kesejahteraan
Jender dalam Pembangunan 10.000.000,00
20 Program Keluarga Berencana 3.209.127.000,00
21 Program keluarga sejahtera 46.500.000,00
22 Program keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak
dan Perempuan 155.850.800,00
23 Program pembinaan peran serta masyarakat dalam
pelayanan KB/KR yang mandiri 161.760.000,00
24 Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan
konseling KRR 26.610.000,00
25 Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan
Gender dan Anak 430.350.000,00
26 Program Pengendalian Banjir 788.680.000,00
27 Program perencanaan pembangunan daerah rawan
bencana 551.460.000,00
Bab II Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
44
28 Program Kewilayahan Dan Tata Ruang 1.482.650.000,00
29 Program Penelitian Dan Pengembangan Daerah 751.850.000,00
30 Program perancanaan prasarana wilayah dan sumber daya
alam 266.310.000,00
31 Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan 204.670.000,00
32 Program perencanaan pembangunan daerah 4.325.812.000,00
33 Program perencanaan pembangunan ekonomi 294.950.000,00
34 Program perencanaan sosial dan budaya 336.830.000,00
35 Program Penataan Administrasi Kependudukan 736.970.000,00
36 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 4.049.850.000,00
37 Program pelayanan kesehatan penduduk miskin 72.020.000,00
38 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Menular 396.166.450,00
39
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana
dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan
jaringannya
40.980.543.350,00
40
Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana
rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/
rumah sakit mata
34.986.058.732,00
41 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan
anak 230.000.000,00
42 Program peningkatan penanggulangan narkoba, PMS,
termasuk HIV/AIDS 105.300.000,00
43 Program peningkatan peran serta dan kesetaraan gender
dalam pembangunan 1.379.261.200,00
44 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 1.817.501.000,00
45 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat 578.095.400,00
46 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 113.341.450,00
47 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 10.430.681.250,00
48 Program Lingkungan Sehat Perumahan 3.713.957.068,00
49 Program pembangunan infrastruktur perdesaan 67.202.000,00
50 Program pembangunan jalan dan jembatan 160.670.880.968,00
51 Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong 16.297.784.000,00
52 Program pembangunan turap/talud/bronjong 2.318.625.000,00
53 Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi,
Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya 759.670.000,00
54 Program Pengembangan Perumahan 22.454.883.000,00
55 Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat
Tumbuh 18.861.050.000,00
56 Program Peningkatan Pelayanan Pemerintah Daerah
terhadap Masyarakat 2.666.529.800,00
57 Program peningkatan sarana dan prasarana 60.000.000,00
Bab II Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
45
kebinamargaan
58 Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku 120.000.000,00
59 Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan 555.000.000,00
60 Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan
desa 175.200.000,00
61 Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana
kearsipan 70.710.000,00
62 Program Pelayanan Pendidikan Tingkat Perguruan Tinggi
untuk anak Daerah 500.775.000,00
63 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga 1.040.461.500,00
64 Program Penataan Peguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan
Pemanfaatn Tanah 11.521.973.000,00
65 Program Pendidikan Anak Usia Dini 4.096.965.550,00
66 Program Pendidikan Menengah 7.288.796.440,00
67 Program Pendidikan Non Formal 2.587.604.800,00
68 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya 85.500.000,00
69 Program Pengelolaan Keragaman Budaya 316.981.115,00
70 Program Pengembangan Data Informasi 907.714.000,00
71 Program Pengembangan Nilai Budaya 62.625.000,00
72 Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan
keuangan daerah 5.658.448.750,00
73 Program peningkatan disiplin aparatur 1.819.257.500,00
74 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 3.423.349.950,00
75 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan 848.174.460,00
76 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan 1.327.265.295,00
77 Program peningkatan peran serta kepemudaan 511.889.850,00
78 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 34.608.097.658,00
79 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga 1.502.872.000,00
80 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 26.472.216.800,00
81 Pogram peningkatan pelayanan angkutan 148.706.000,00
82 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas
Perhubungan 12.084.000,00
83 Program pembangunan sarana dan prasarana
perhubungan 358.002.000,00
84 Program pengembangan destinasi pariwisata 1.748.112.000,00
85 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media
Massa 2.512.761.000,00
86 Program pengembangan pemasaran pariwisata 57.753.140,00
87 Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas 854.081.000,00
88 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan
Fasilitas LLAJ 199.000.000,00
Bab II Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
46
89 Program pembinaan dan pengawasan bidang
pertambangan 103.328.375,00
90 Program Pembinaan Dan Pengembangan Bidang Geologi
Dan Sumber Daya Mineral 1.194.552.500,00
91 Program pembinaan dan pengembangan bidang
ketenagalistrikan 4.695.243.000,00
92 Program pembinaan pedagang kakilima dan asongan 23.006.559.325,00
93 Program penciptaan iklim usaha Usaha Kecil Menengah
yang konduksif 139.940.000,00
94 Program pengembangan industri kecil dan menengah 511.245.000,00
95 Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan
kompetitif usaha kecil menengah 26.372.000,00
96 Program pengembangan sentra-sentra industri potensial 15.000.000,00
97 Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi
usaha mikro kecil menengah 33.800.000,00
98 Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri 100.700.000,00
99 Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi 26.639.500,00
100 Program perlindungan konsumen dan pengamanan
perdagangan 14.800.000,00
101 Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan 1.732.016.910,00
102 Program pembinaan dan penerbitan industri hasil hutan 15.540.000,00
103 Program pengembangan data/informasi/statistik daerah 52.000.000,00
104 Program peningkatan pemasaran hasil produksi
pertanian/perkebunan 25.000.000,00
105 Program rehabilitasi hutan dan lahan 1.350.826.000,00
106 Program Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran
produksi perikanan 52.900.000,00
107 Program pencegahan dan penanggulangan penyakit
ternak 222.445.000,00
108 Program pengembangan budidaya perikanan 5.330.777.997,00
109 Program peningkatan pemasaran hasil produksi
peternakan 30.000.000,00
110 Program peningkatan produksi hasil peternakan 4.074.129.803,00
111 Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan 16.458.944.450,00
112 Program peningkatan produksi peternakan 85.250.000,00
113 Program Evaluasi pencapaian Target Standar Pelayanan
Minimal Bidang Sosial 10.450.000,00
114
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat
Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS) Lainnya
2.096.760.000,00
115 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial 145.165.000,00
116 Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks
narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya) 90.425.000,00
Bab II Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
47
117 Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma 192.250.000,00
118 Program pengembangan wilayah transmigrasi 700.380.000,00
119 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga
Kerja 1.051.626.900,00
120 Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan 200.653.625,00
121 Program Pembangunan Dayah/Balai Pengajian 1.988.710.000,00
122 Program Pembangunan Infrastruktur Sarana dan Prasarana
Tempat Ibadah 3.782.550.000,00
123 Program Pengembangan Kajian Qanun dan Peraturan
Perundang-Undangan 42.850.000,00
124 Program Peningkatan Sosialisasi Syariat Islam 1.002.890.000,00
125 Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa
dan aparatur pengawasan 204.380.000,00
126 Program peningkatan sistem pengawasan internal dan
pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH 1.970.015.000,00
127 Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan
Perpustakaan 680.978.000,00
128 Program peningkatan kualitas pelayanan informasi 44.000.000,00
129 Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip
daerah 136.016.500,00
130 Program perbaikan sistem administrasi kearsipan 57.123.000,00
131 Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan 88.339.800,00
132 Program pendidikan politik masyarakat 280.517.000,00
133 Program pengembangan wawasan kebangsaan 134.912.000,00
134 Program peningkatan keamanan dan kenyamanan
lingkungan 523.241.000,00
135 Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat
(pekat) 180.667.000,00
136 Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga
ketertiban dan keamanan 369.000.000,00
137 Program Pengawasan Syariat Islam 78.525.000,00
138 Program Peningkatan Sistem Pemerintahan Kecamatan 1.085.416.800,00
139 Program pembinaan dan pengembangan aparatur bidang
kesehatan 221.850.000,00
140
Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/
rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah sakit
mata
597.784.928,00
141 Program Pembinaan Punreising dan Sosialisasi 262.925.000,00
142 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat 3.160.584.992,00
143 Program Penyaluran Zakat 88.450.000,00
144 Program Penataan Daerah Otonomi Baru 411.698.000,00
145 Program penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem 538.110.000,00
Bab II Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
48
dan prosedur pengawasan
146 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan 1.201.821.000,00
147 Program Pengembangan dan Pembangunan
Perekonomian Daerah 704.890.000,00
148 Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa 1.449.530.000,00
149 Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah 258.200.000,00
150 Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala
daerah/wakil kepala daerah 2.336.025.000,00
151 Program Peningkatan Pembinaan Syari'at Islam 1.073.987.000,00
152 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi 203.260.000,00
153 Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan
Rakyat 5.622.000,00
154 Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat
daerah 2.803.762.500,00
155 Program Pengembangan Hukum Adat dan Nilai Budaya
Lokal Daerah 200.000.000,00
156 Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Daerah 34.264.000,00
157 Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam
peningkatan mutu pendidikan 28.718.000,00
158 Program Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan,
Litbang dan Ekonomi Ummat 184.547.050,00
159 Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan 21.450.623.678,00
160 Program Kerjasama Informasi dengan Mass Media 713.598.000,00
161 Program Lanjutan 28.005.850.669,00
162 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 947.624.100,00
163 Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi 1.313.202.000,00
164 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 57.863.777.201,60
165 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial 859.130.300,00
166 Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan
lapangan 1.958.725.000,00
TOTAL 677.048.252.233,60
D. INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2014 - 2019
Untuk mengukur keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Pemerintah Kota
Subulussalam telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU), penetapan IKU
berdasarkan Sasaran Strategis Kota Subulussalam yang termuat dalam dokumen
Perncanaan strategis menengah Kota Subulussalam tahun 2014-2019, dan dari dasar ini
ada 36 Sasaran RPJMD dan 19 Sasaran Strategis RPJMD yang dipilih dan ditetapkan
Bab II Perencanaan Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kota Subulussalam
49
Indikator Kinerja nya menjadi Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Kota
Subulussalam dan berdasarkan Surat Keputusan Walikota Nomor 188.45/39/2017
tentang Penetappan Indikator Kinerja Utama Tahun 2014 - 2019 di Lingkungan
Pemerintah Kota Subulussalam, dan Lampiran Surat Keputusan IKU ini termuat dalam
Lampiran II tentang Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Subulussalam Tahun 2014-
2019.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 50
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 51
A. CAPAIAN KINERJA PEMERINTAH KOTA SUBULUSSALAM
Dalam menetapkan capaian kinerja Pemerintah kota Subulussalam tahun 2016 dengan
membandingkan antara target pencapaian sasaran yang sudah ditetapkan di Perjanjian
Kinerja Tahun 2016 dengan realisasi yang dicapai di tahun 2016.
Capaian kinerja Pemerintah Kota Subulussalam Tahun 2016 digambarkan dengan skala
nilai peringkat kinerja dengan menggunakan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
54 Tahun 2010, mengacu pada formulir Tabel VII-C Sebagai berikut:
Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja
No Interval Nilai Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja
1. ≥ 90,1 Sangat Berhasil
2. 75,1 ≤ 90 Berhasil
3. 65,1 ≤ 75
Sedang
4. 50,1 ≤ 65
Kurang Berhasil
5. ≤ 50
Tidak Berhasil
Sumber : Permendagri 54 Tahun 2010
Jika dihitung angka capaian rata-rata dari keseluruhan Sasaran maka dapat disimpulkan
rata-rata capaian sasaran mencapai 98,31 persen dengan predikat Sangat Berhasil,
gambaran capaian dari Sasaran dan Indikator Kinerja terlampir pada Lampiran III dalam
Realisasi Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Revisi.
Untuk rata-rata pencapaian Indikator Kinerja Utama Kota Subulussalam Tahun 2016
mencapai 87,25 persen dengan predikat Berhasil, dan untuk melihat pencapaian
Indikator Kinerja Utama Tahun 2016 terhadap capaian Sasaran Strategis RPJM Kota
Subulussalam terlampir dalam Lampiran IV dan untuk melihat gambaran capaian
sasaran pada masing-masing tujuan terlampir pada lampiran V Laporan Kinerja
Pemerintah Kota Subulussalam.
Evaluasi dan analisa capaian kinerja Pemerintah Kota Subulussalam sebagaimana yang
telah ditetapkan, diuraikan berdasarkan sasaran pada masing-masing tujuan sebagai
berikut:
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 52
Untuk mewujudkan tujuan Meningkatkan kualitas tenaga pendidik pada semua jenjang
pendidikan yang terdistribusi secara merata dengan tetap maka ditetapkan 3 (tiga)
Sasaran Strategis sebagai berikut;
1.1 Terdistribusinya rasio guru dengan murid yang ideal pada masing satuan
pendidikan/sekolah
1.2 Menurunnya angka putus sekolah di tingkat pendidikan dasar dan menengah
1.3 Meningkatnya Persentase Angka Melek Huruf dan Indeks Pembangunan Manusia
(IPM).
Adapun capaian sasarannya sebagai berikut:
Capaian kinerja Terdistribusinya rasio guru dengan murid yang ideal pada masing
satuan pendidikan/sekolah tergambar dari capaian 3 indikator dengan uraian pada
tabel 3.2. sebagai berikut:
Tabel 3.2 Capaian Sasaran Terdistribusinya rasio guru dengan murid yang ideal
pada masing satuan pendidikan/sekolah Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016
%
Capaian Target Realisasi
Rasio Guru SD/MI dan Murid Rasio 1:15 1:16 101,3
Rasio Guru SLTP/MTs dan Murid Rasio 1:17 1:20 104
Rasio Guru SLTA/SMA/SMK/MA dan
Murid Rasio 1:17 1:25 110,4
Terdistribusinya rasio guru dengan murid yang ideal pada masing satuan
pendidikan/sekolah
Sasaran Strategis 1.1
Meningkatkan kualitas tenaga pendidik pada semua jenjang
pendidikan yang terdistribusi secara merata dengan tetap
mempertahanan kan nilai - nilai budaya
TUJUAN 1
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 53
1. Rasio Guru dengan Murid
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen secara tegas
menyatakan bahwa kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi
meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran untuk
meningkatkan mutu pendidikan nasional, upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan
tidak terlepas dari peran strategis guru. Untuk meningkatkan mutu dan relevansi
pendidikan, maka ketersediaan pendidik yang berkualitas dan dalam jumlah yang
mencukupi, serta distribusi yang merata merupakan persyaratan mutlak yang harus
dipenuhi. Rasio guru terhadap murid mengindikasikan ketersediaan tenaga pengajar,
disamping itu juga untuk mengukur jumlah ideal murid untuk satu guru agar tercapai
mutu pendidikan.
Ketentuan mengenai Rasio Guru dan murid disetiap jenjang pendidikan telah diatur
melalui beberapa peraturan diantaranya melalui Permendiknas Nomor: 23 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010
Tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar Di Kabupaten/Kota menyebutkan
bahwa rasio Guru dan murid untuk SD/MI yaitu 1:32, dan untuk jenjang pendidikan
SLTP/MTs dengan rasio 1:36, sementara itu dalam Peraturan Pemerintah Nomor: 74
Tahun 2008 tentang Guru, pada pasal 17 ayat (1) menyebutkan Guru Tetap pemegang
Sertifikat Pendidik berhak mendapatkan tunjangan profesi apabila mengajar di satuan
pendidikan yang rasio minimal jumlah peserta didik terhadap Gurunya yaitu:
SD/SMP/SMA atau yang sederajat dan untuk MI/MTs/MA atau yang Sederajat 15:1,
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 mengamanatkan aturan ini akan berlaku
sepenuhnya pada 1 Januari tahun 2016 sesuai dengan amanah yang disebutkan pada
pasalnya 10 tahun sejak berlakunya UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
1.1 Rasio Guru SD/MI dan Murid
Pemerintah Kota Subulussalam pada tahun 2016 menetapkan target Rasio Guru dengan
murid untuk jenjang pendidikan SD/MI sebesar 1:15 dan dapat terealisasi sebesar 1: 16
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 54
artinya satu orang guru mengajar atau mengasuh 16 orang murid, adapun persentase
capaian kinerja 101,3 persen.
Tabel 3.3 Perbandingan Rasio Guru SD/MI dan Murid antara Target dan realisasi Tahun
2015, 2016 dan Target RPJMD 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Rasio Guru SD/MI
dan Murid
1:13
1:16
1:15
1:16
101,3
1:20
Dari capaian kinerja Tahun 2016 bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 rasio
guru dengan murid masih tetap atau tidak mengalami perubahan, hal ini dapat dilihat
pada tabel 3.3 dimana realisasi target pada tahun 2015 sama dengan realisasi target
pada tahun 2016 yaitu 1:16, berdasarkan hasil pengukuran tersebut dapat disimpulkan
bahwa pencapaian indikator kinerja tergolong Sangat Berhasil dengan persentase
capaian sebesar 101,3 persen.
Jika dibandingkan dengan target capaian akhir RPJMD 2014-2019 Rasio Guru dengan
Murid tingkat SD/MI Capaiannya sangat baik mengingat target RPJMD 2014-2019 yaitu
1:20 sementara realisasi tahun 2016 rasionya mencapai 1:16 itu artinya capaian kinerja
pada tahun 2016 mendekati target yang telah ditetapkan pada RPJMD 2014-2019,
namun capaian tersebut jika dibandingkan dengan target Nasional, rasio guru tahun
2016 tersebut belum ideal, atau terjadi kelebihan guru atau kurangnya jumlah peserta
didik/murid.
1. Rasio Guru SLTP/MTs dan Murid
Rasio Guru SLTP/MTs dan Murid pada tahun 2016 ditargetkan sebesar 1:17 dengan
realisasi 1:20, adapun persentase capaian kinerja 103,9 persen.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 55
Tabel 3.4 Perbandingan Rasio Guru SLTP/MI dan Murid antara Target dan realisasi Tahun
2015, 2016 dan Target Akhir RPJMD Tahun 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Rasio Guru SLTP/MI
dan Murid
1:17
1:20
1:17
1:20
103,9
1:20
Pada tahun 2015 target untuk rasio guru dengan murid jenjang pendidikan SLTP/MTs
yaitu 1:17 sama dengan target yang ditetapkan pada tahun 2016, dengan realisasi juga
sama yaitu 1:20, realisasi pada tahun 2016 telah sesuai dengan target akhir RPJMD
2014-2019 yaitu rasio Guru dengan Murid 1:20 artinya target yang telah ditetapkan
untuk tahun 2019 telah tercapai pada tahun 2016, jika dibandingkan dengan target
nasional juga telah tercapai sesuai dengan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah
nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
Berdasarkan hasil pengukuran Indikator Kinerja Rasio Guru SLTP/MI Tahun 2016 dapat
disimpulkan bahwa pencapaian indikator kinerja tergolong Sangat Berhasil dengan
persentase capaian sebesar 103,9 persen.
2. Rasio Guru SLTA/SMA/SMK/MA dan Murid
Rasio Guru SLTA/SMA/SMK/MA dan Murid pada tahun 2016 ditargetkan 1:17 dengan
realisasi sebesar 1:25 dengan persentase capaian 110,4%.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 56
Tabel 3.5 Perbandingan Rasio Guru SLTA/SMA/SMK/MA dan Murid antara Target dan
realisasi Tahun 2015, 2016 dan Target Akhir RPJMD 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Rasio Guru
SLTA/SMA/SMK/MA
dan Murid
1:16
1:25
1:17
1:25
110,4
1:20
Capaian realisasi indikator kinerja tahun 2016 jika dibandingkan dengan tahun 2015
tidak mengalami perubahan rasio guru dan murid pada jenjang pendidikan
SLTA/SMA/SMK/MA seperti yang dapat dilihat pada tabel 3.5, dimana angka realisasi
rasio guru dan murid tahun 2015 dan 2016 sebesar 1:25, jika dibandingkan dengan
target akhir RPJMD 2019 yaitu 1:20, maka capaian rasio tahun 2016 telah melebihi
target yang ditetapka dalam RPJMD 2014-2019, rasio tersebut juga masih ideal jika
dibandingkan dengan target nasional yaitu minimal 1:20 untuk SMA, 1:15 untuk
SMK/MA.
Berdasarkan hasil pengukuran Indikator Kinerja Rasio Guru Rasio Guru
SLTA/SMA/SMK/MA dan Murid Tahun 2016 dapat disimpulkan bahwa pencapaian
indikator kinerja tergolong Sangat Berhasil dengan persentase capaian sebesar 110,4
persen.
Berikut disajikan perkembangan rasio guru dengan murid yang ideal pada masing
satuan pendidikan/sekolah di Kota Subulussalam Tahun 2014-2016.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 57
Gambar 3.1 Perkembangan Rasio Guru dengan Murid di Setiap satuan Pendidikan Tahun
2014-2016
Sumber: Laporan Kinerja 2014,2015, Disdikbudpora Kota Subulussalam Tahun 2016
Rasio Guru SD/MI dan SLTP/MTs terhadap murid Tahun 2014-2016 sudah baik, hal ini
dapat dilihat dari tabel 3.6 Tersebut dimana menunjukkan adanya peningkatan rasio
guru terhadap murid disetiap jenjang pendidikan setiap tahunnya, yang masih sesuai
dengan rasio Guru dan Murid secara nasional.
Demikian juga Rasio Guru SLTA/MA terhadap murid kurun waktu tahun 2014-2016 yang
menunjukkan rasio guru di Kota Subulussalam untuk jenjang pendidikan SLTA/MA
sudah sangat baik dan masih ideal sesuai dengan rasio guru terhadap murid secara
nasional, dengan pencapain tersebut diharapkan kualitas atau mutu pendidikan di Kota
Subulussalam akan terus mengalami peningkatan, sehingga akan mampu bersaing
dengan kabupaten/Kota lainya di Indonesia serta mendorong pencapaian target rasio
Guru dengan murid yang ideal sebagaimana telah ditetapkan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 3 (tiga) indikator kinerja dari sasaran strategis ”
Sasaran Terdistribusinya rasio guru dengan murid yang ideal pada masing satuan
pendidikan/sekolah” diperoleh rata-rata capaian sebesar 105,23 persen atau tergolong
Sangat Berhasil.
1.03 1.06 1.09 1.12 1.14 1.17 1.20 1.23 1.26
2014 2015 2016
SD/MI 1.12 1.15 1.16
SLTP/MTs 1.15 1.20 1.20
SLTA/MA 1.20 1.25 1.25
Ras
io
Rasio Guru dengan Murid
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 58
Keberhasilan capaian indikator kinerja Rasio Guru SD/MI dan Murid tersebut tidak
terlepas dari peran Dinas Pendidikan, Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kota
Subulussalam dalam meningkatkan mutu Pendidikan di Kota Subulussalam, jika dilihat
dari capaian kinerja target rasio guru tercapai di tahun 2016, tetapi jika dibandingkan
dengan Standar Nasional maka rasio guru dan murid tersebut belum ideal, karena
masih ada kelebihan guru di Kota Subulussalam jika dibandingkan dengan jumlah
Murid, tetapi jika dibandingkan dengan Rasio Guru sesuai dengan Kualifikasi
Pendidikan/jurusan dan bidang studi yang diampu maka tidak ada kelebihan guru di
Kota Subulussalam.
Berbagai upaya terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Subulussalam dalam hal ini Dinas
Pendidikan, Kebudayaan Pemuda dan Olah raga untuk mendapatkan rasio guru dengan
murid yang ideal, seperti penataan penempatan Guru agar guru tidak terjadi
kesenjangan ketersediaan guru terutama antarwilayah perdesaan dan perkotaan
sehingga kualitas pendidikan di perdesaan dengan perkotaan dapat terus ditingkatkan
dan dapat disejajarkan, untuk mendukung upaya tersebut Dinas Pendidikan,
Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga pada tahun 2016 menganggarkan dana melalui
APBK/APBD untuk Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
dalam bentuk kegiatan Pengembangan sistem pendataan dan pemetaan pendidik dan
tenaga kependidikan.
Capaian Kinerja Menurunnya angka putus sekolah di tingkat pendidikan dasar,
menengah dan perguruan tinggi tergambar dari capaian 4 indikator dengan uraian pada
tabel 3.7. sebagai berikut:
Menurunnya Angka Putus Sekolah di tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah
Sasaran Strategis 1.2
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 59
Tabel 3.6 Capaian Sasaran Menurunnya Angka Putus Sekolah di tingkat
Pendidikan Dasar dan Menengah
Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016
% Target Realisasi
Angka Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) Tahun 8,10 7,01 86,54
Angka Putus Sekolah
SD/Sederajat % 5 2 160
SLTP/Sederajat % 0 0 100
SLTA/Sederajat % 0 0 100
Keberhasilan Pemerintah Kota Subulussalam dalam mencapai Sasaran Strategis ini
didukung oleh capaian setiap indikator kinerja dengan analisis sebagai berikut:
1. Angka Rata-Rata Lama Sekolah
Rata-rata lama sekolah (RLS/MYS) adalah sebagai jumlah tahun yang digunakan oleh
penduduk dalam menjalani pendidikan formal. Diasumsikan bahwa dalam kondisi
normal rata-rata lama sekolah suatu wilayah tidak akan turun. Cakupan penduduk yang
dihitung dalam penghitungan rata-rata lama sekolah adalah penduduk berusia 25 tahun
ke atas. Indikator RLS ini dihitung dari variabel pendidikan tertinggi yang ditamatkan
dan tingkat pendidikan yang sedang dijalankan. Standar UNDP (Badan Program
Pembangunan PBB) adalah minimal 0 tahun dan maksimal 15 tahun
Indikator kinerja ”Angka rata-rata lama sekolah” Kota Subulussalam yang ditargetkan
pada tahun 2016 yaitu 8,10 Tahun dapat direalisasikan sebesar 7.01 Tahun dengan
persentase tingkat capaian sebesar 86,5 persen dan dikategorikan Berhasil.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 60
Tabel 3.7 Perbandingan Angka Rata-rata Lama Sekolah antara Target dan realisasi Tahun
2015, 2016 dan Target Akhir RPJMD 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi % Capaian
Angka Rata-rata
Lama Sekolah (RLS)
7,8
6,78 8,10 7,01 86,54
9,00
Perkembangan capaian angka rata-rata lama sekolah di Kota Subulussalam
dibandingkan dengan tahun 2015 mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2015
angka rata-rata lama sekolah yaitu 6,78 tahun dibandingkan dengan Tahun 2016
menjadi 7,01 tahun mengalami peningkatan sebesar 3,4 persen, Hal ini menunjukkan
motivasi masyarakat untuk melanjutkan sekolah semakin baik. Jika dibandingkan
dengan target RPJMD 2014-2019 yaitu 9,00 Tahun maka capaian kinerja tahun 2017
masih berada dibawah target RPJMD tersebut.
Gambar 3.2 Kegiatan Belajar Mengajar Tingkat SLTP di Kota Subulussalam
Angka rata-rata lama sekolah di Kota Subulussalam mengalami peningkatan dari tahun
2014-2016. Pada tahun 2014 angka rata-rata lama sekolah di Kota Subulussalam
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 61
sebesar 6,77 tahun. Angka rata-rata lama sekolah pada tahun 2015 mencapai 6,78
Tahun, angka rata-rata lama sekolah pada tahun 2015 hanya mengalami sedikit
peningkatan jika dibandingkan dengan realisasi atau capaian Tahun 2014, namun pada
tahun 2016 angka rata-rata lama sekolah di Kota Subulussalam mengalami peningkatan
hingga mencapai 7,01 tahun. Berikut disajikan perkembangan Angka Rata-Rata lama
Sekolah di Kota Subulussalam Tahun 2014-2016.
Gambar 3.3 Angka Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 2014-2016
Sumber: BPS Kota Subulussalam dan Bagian Organisasi Setdako Subulussalam Data diolah Tahun 2016
Pencapaian Angka Rata-rata Lama Sekolah Tahun 2016 dengan realisasi 7,01 Tahun
tentunya belum memenuhi target akhir yang ditetapkan RPJMD Tahun 2014-2019
dengan target 9,00 Tahun, tetapi dengan adanya peningkatan sebagaimana
digambarkan pada Gambar 3.3 tersebut, maka Pemerintah Kota Subulussalam optimis
akan mampu memenuhi target yang telah ditetapkan tersebut.
Adapun analisis capaian indikator tersebut dijelaskan sebagai berikut :
1. Angka Putus Sekolah (APS) SD/Sederajat
Angka Putus Sekolah (APS) SD/Sederajat pada Tahun 2016 ditargetkan sebesar 5
persen dan mampu terealisasi sebesar 2 persen dengan persentase tingkat capaian
sebesar 160 persen atau dengan kategori sangat Berhasil.
6,65
6,7
6,75
6,8
6,85
6,9
6,95
7
7,05
2014 2015 2016
6,77 Rata-rata Lama Sekolah 6,78
7,01
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 62
Tabel 3.8 Perbandingan Angka Putus Sekolah SD/Sederajat antara Target dan Realisasi
Tahun 2015, 2016 dan Target Akhir RPJMD 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015
Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi % Capaian
Angka Putus Sekolah
SD/Sederajat
7.00 18,3 5 2 160 0
Pada tahun 2015 Angka Putus Sekolah SD/Sederajat yaitu 18,8 persen dan Capaian
kinerja pada tahun 2016 menjadi 2 persen artinya ada penurunan angka Putus Sekolah
yang sangat signifikan dibandingkan dengan Tahun 2015 dengan , capaian kinerja
tersebut diharapkan akan terus meningkat pada tahun selanjutnya sehingga akan
mampu memenuhi target capaian RPJMD 2014-2019 dengan rencana pencapaian 0
persen atau pada tahun 2019 ditargetkan tidak ada lagi angka putus sekolah
SD/Sederajat di Kota Subulussalam, Angka Putus Sekolah (APS) SD/Sederajat sebesar 2
persen lebih baik dari Angka Putus Sekolah (APS) SD/Sederajat pada target akhir RPJMA
2012-2017 dengan rencana pencapaian sebesar 3 persen.
2. Angka Putus Sekolah (APS) SLTP/Sederajat
Angka Putus Sekolah (APS) SLTP/Sederajat Tahun 2016 di targetkan 0 dan mampu
terealisasi 100 persen artinya pada tahun 2016 tidak ada lagi angka putus sekolah
jenjang pendidikan SLTP/Sederajat, Pencapaian angka Putus Sekolah jenjang
SLTP/Sederajat pada tahun 2016 tersebut telah memenuhi target RPJMD 2014-2019
dengan rencana pencapaian 0 persen
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 63
Tabel 3.9 Perbandingan Angka Putus Sekolah SLTP/Sederajat antara Target dan Realisasi
Tahun 2015, 2016 dan Target Akhir RPJMD 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi % Capaian
Angka Putus Sekolah
SLTP/Sederajat
0 0,68 0 0 100 0
Angka Putus Sekolah (APS) SLTP/Sederajat Tahun 2016 dibandingkan dengan realisasi
kinerja tahun 2015 mengalami penurunan yang cukup signifikan, dimana pada tahun
2015 Angka Putus Sekolah SLTP/Sederajat berada pada angka 0,68 persen sementara
capaian kinerja tahun 2016 angka putus sekolah SLTP/Sederajat adalah 0 persen artinya
pada tahun 2016 tidak ada lagi anak yang putus sekolah di Kota Subulussalam untuk
jenjang pendidikan SLTP/Sederajat. Persentase Capaian Indikator Kinerja pada tahun
2016 mencapai angka 100 persen dengan kategori Sangat Berhasil.
3. Angka Putus Sekolah (APS) SLTA/Sederajat
Pada tahun 2016 Angka Putus Sekolah SLTA/Sederajat ditargetkan 0 persen dan target
tersebut dapat terealisasi dengan baik dengan realisasi 0 persen dimana sesuai dengan
target tersebut maka pada tahun 2016 tidak ada angka putus sekolah jenjang pedidikan
SLTA/Sederajat di Kota Subulussalam.
Tabel 3.10 Perbandingan Angka Putus Sekolah SMA/Sederajat antara Target dan
Realisasi Tahun 2015, 2016 dan Target Akhir RPJMD 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi % Capaian
Angka Putus Sekolah
SMA/Sederajat 0 0 0 0 100 0
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 64
Pada tahun 2015 capaian kinerja angka putus sekolah SLTA/Sederajat adalah 0 persen
capaian ini masih mampu dipertahankan pada tahun 2016 dimana angka putus sekolah
juga berada pada angka 0 persen pencapaian tersebut juga telah memenuhi target
Angka Putus Sekolah Jenjang Pendidikan SLTA/Sederajat pada RPJMD 2019 yaitu Angka
Putus Sekolah yang ditargetkan 0 persen
Persentase capaian Indikator kinerja angka Putus Sekolah SLTA/Sederajat pada tahun
2016 adalah 100 persen dengan katagori Sangat Berhasil.
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 4 (empat) indikator kinerja dari sasaran strategis
” Menurunnya Angka Putus Sekolah di tingkat Pendidikan Dasar, Menengah dan
Perguruan Tinggi” diperoleh rata-rata capaian sebesar 111,62 persen atau tergolong
Sangat Berhasil.
Keberhasilan capaian indikator kinerja tersebut merupakan wujud dari keseriusan
Pemerintah Kota Subulussalam untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di
Kota Subulussalam, berbagai upaya terus dilakukan dalam menyukseskan tercapainya
target dari sasaran strategis yang telah ditetapkan tersebut, Dinas Pendidikan,
Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga sebagai instansi yang membidangi Pendidikan di
Kota Subulussalam telah menetapkan berbagai kebijakan pembangunan pendidikan
seperti: mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan bagi seluruh masyarakat, meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan
prsarana pendidikan, dukungan beasiswa, serta meningkatkan kesadaran masyarakat
akan pentingnya pendidikan, menyediakan Bus Sekolah gratis dan berbagai upaya
lainnya.
Sebagai bentuk keseriusan untuk menunjang pencapaian sasaran strategis tersebut
Dinas pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga mengalokasikan Dana dalam
bentuk Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dengan berbagai
kegiatan pendukungnya, dengan harapan Angka Rata-Rata Lama Sekolah terus
meningkat dan Angka Putus Sekolah akan terus menurun.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 65
Capaian Meningkatnya persentase Angka Melek Huruf tergambar dari capaian 2
indikator dengan uraian pada tabel 3.13 sebagai berikut:
Tabel 3.11 Capaian Sasaran Meningkatnya Persentase Angka Melek Huruf dan
Indeks Pembangunan Manusia
Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016
% Target Realisasi
Angka Melek Huruf
%
97,69
97,53
99,8
Indeks Pembangunan Manusia % 61,95 62,02
100,1
Keberhasilan Pemerintah Kota Subulussalam dalam mencapai Sasaran Strategis ini
didukung oleh capaian setiap indikator kinerja dengan analisis sebagai berikut:
1. Angka Melek Huruf
Angka Melek Huruf (dewasa) adalah proporsi penduduk berusia 15 tahun ke atas yang
dapat membaca dan menulis dalam huruf latin atau lainnya. Menurut UNESCO definisi
dari melek huruf adalah kemampuan untuk mengidentifikasi, mengerti, menerjemahkan,
mengkomunikasikan, membuat, dan mengolah isi dari rangkaian teks yang terdapat
pada bahan-bahan cetak dan tulisan yang berkaitan dengan berbagai situasi.
Kemampuan baca tulis dianggap penting karena melibatkan pembelajaran
berkelanjutan oleh seseorang sehingga orang tersebut dapat mencapai tujuannya.
Kemampuan baca tulis ini juga berkaitan langsung dengan cara seseorang untuk
memperoleh pengetahuan, menggali potensi, dan berpartisipasi penuh dalam
masyarakat yang luas. Salah satu indikator terlaksananya dengan baik pendidikan untuk
masyarakat dapat diketahui dengan meningkatnya angka melek huruf atau kemampuan
Meningkatnya persentase Angka Melek Huruf dan Indeks Pembangunan Manusia
Sasaran Strategis 1.3
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 66
baca tulis dalam masyarakat tersebut. Indikator ini juga dapat menggambarkan mutu
dari SDM yang ada di suatu wilayah yang diukur dalam aspek pendidikan, karena
semakin tinggi angka kecakapan baca tulis maka semakin tinggi pula mutu dan kualitas
SDM. Angka melek huruf didapat dengan membagi jumlah penduduk usia 15 tahun
keatas yang dapat membaca dan menulis dengan keseluruhan jumlah penduduk usia 15
tahun keatas kemudian hasilnya dikalikan dengan seratus
Literasi atau melek huruf merupakan modal penduduk dalam meningkatkan ilmu
pengetahuan dengan kemampuan membacanya. Pencapaian Angka melek huruf
penduduk dewasa (15 tahun keatas) di Kota Subulussalam pada tahun 2016 mencapai
angka 97,53 persen persen, dengan persentase capaian 96,30 persen.
Tabel 3.12 Perbandingan Angka Melek Huruf antara Target dan Realisasi
Tahun 2015, 2016 dan Target Akhir RPJMD 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi % Capaian
Angka Melek Huruf
97,55
96,30
97,69
97,53
99,83
97,74
Angka melek huruf tahun 2016 meningkat dibandingkan dengan angka melek huruf
tahun 2015, pada tahun 2015 capaian angka melek huruf berada pada angka 96,30
persen meningkat menjadi 97,53 persen pada tahun 2016, sementara target akhir
RPJMD 2014-2014 berada pada angka 97,74 persen capaian kinerja 2016 telah melebihi
target RPJMA 2017 dengan target angka melek huruf Provinsi Aceh yaitu 96,36 persen,
Persentase capain kinerja tahun 2016 yaitu 99,83 dengan kategori Sangat Berhasil.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 67
Gambar 3. 4 Proses Belajar Teknologi Informasi Tingkat SLTA
di Kota Subulussalam
Kondisi ini merupakan suatu pencapaian atas usaha Pemerintah Kota Subulussalam
dalam memajukan sektor pendidikan baik formal maupun non formal. Pemerintah Kota
Subulussalam dalam hal ini Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga akan
terus meningkatkan pencapaian ini dengan memfokuskan pada program-program
peningkatan mutu pendidikan baik formal maupun non formal dan memberikan
jaminan kemudahan akses pendidikan bagi semua lapisan penduduk. Pendekatan
melalui Pendidikan Formal yaitu melalui dukungan penun terhadap program
pemerintah wajib belajar Sembilan tahun, program ini menjangkau anak-anak usia
sekolah, sementara untuk menjangkau anak-anak atau masyarakat yang sudah tidak
dalam masa usia sekolah atau sudah putus sekolah yang masih buta aksara/buta huruf
dilakukan melalui pembentukan Sanggar Kegiatan Belajar atau kegiatan non formal
lainnya, salah satu dukungan yang dilakukan Dinas Dinas Pendidikan, Kebudayaan,
Pemuda dan Olahraga Kota Subulussalam yaitu mengalokasikan dana untuk Program
Pendidikan Non Formal melalui kegiatan Pengembangan pendidikan keaksaraan,
kegiatan tersebut merupakan salahsatu cara untuk meningkatankan angka melek huruf
di Kota Subulsusalam.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 68
2. Indeks Pembangunan Manusia
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur capaian pembangunan manusia
berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM
dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut mencakup umur
panjang dan sehat; pengetahuan, dan kehidupan yang layak. Ketiga dimensi tersebut
memiliki pengertian sangat luas karena terkait banyak faktor. Untuk mengukur dimensi
kesehatan, digunakan angka harapan hidup Saat lahir. Selanjutnya untuk mengukur
dimensi pengetahuan digunakan gabungan indikator Harapan Lama Sekolah dan rata-
rata lama sekolah. Adapun untuk mengukur dimensi hidup layak digunakan indikator
kemampuan daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari
rata-rata besarnya pengeluaran per kapita sebagai pendekatan pendapatan yang
mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak.
Pembangunan manusia di Kota Subulussalam pada tahun 2016 terus mengalami
kemajuan yang ditandai dengan terus meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia
(IPM). Pada tahun 2016, IPM Kota Subulussalam telah mencapai 62,02. Angka ini
meningkat sebesar 0,7 poin dibandingkan dengan Tahun 2015 yang sebesar 61,32
Indikator kinerja ”Indeks Pembangunan Manusia” Kota Subulussalam yang ditargetkan
61,95 pada tahun 2016 dapat direalisasikan sebesar 62,02 dengan persentase tingkat
capaian sebesar 100,1 persen masuk dalam kategori Sangat Berhasil.
Tabel 3.13 Perbandingan Indeks Pembangunan Manusia antara Target dan Realisasi
Tahun 2015, 2016 dan Target Akhir RPJMD 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi % Capaian
Indek Pembangunan
Manusia
61.43
61.32
61.95
62.02*
100.1
63.51
*IPM Kota Subulussalam Tahun 2016 masing bersifat sementara
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 69
Pada tahun 2016 Indek Pembangunan Manusia Kota Subulussalam telah mencapai
angka 62,02, relatif meningkat dibandingkan dengan tahun 2015 yang berada pada
angka 61,32. Capain IPM tahun 2016 tersebut masih berstatus “sedang” sama dengan
tahun 2015. Pencapaian angka IPM Kota Subulussalam ditunjang oleh semakin
membaiknya capaian ketiga komponen utamanya, yaitu terus meningkatnya derajat
kesehatan, tingkat pendidikan penduduk dan kemampuan daya beli (Pengeluaran
Perkapita). Pada tahun 2016, capaian angka harapan hidup penduduk Kota
Subulussalam sebesar 63,47 tahun, mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015
yang mencapai 63,27 tahun. Sedangkan pada komponen pendidikan, terjadi
peningkatan yang cukup baik pada Harapan Lama Sekolah pada tahun 2016 capaian
Harapan Lama Sekolah 13,80 Tahun sementara pada tahun 2015 Harapan Lama Sekolah
sebesar 13,73 tahun terjadi peningkatan sebesar 0,51 persen untuk Rata-rata Lama
Sekolah, tahun 2015 mencapai sekitar 6,78 tahun, meningkat menjadi 7,01 tahun pada
tahun 2016. Begitu pula, pada komponen kemampuan daya beli (Pengeluaran perkapita
disesuaikan terjadi peningkatan dibandingkan tahun 2015 yaitu dari Rp. 6,504,380.00,-
menjadi Rp. 6,682,570.00,. Kenaikan ini cukup memberikan kontribusi dalam menaikkan
angka IPM Kota Subulussalam pada tahun 2016.
Gambar 3.5 Indek Pembangunan Manusia Tahun 2014-2016
Sumber: BPS Kota Subulussalam dan Bagian Organisasi Setdako Subulussalam Data diolah Tahun 2016
Jika melihat perkembangan pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota
Subulussalam dari tahun ke tahun yang relatif terus membaik (Gambar 3.5),
60,39
61,32
62,02
2014 2015 2016
IPM
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 70
menunjukkan komitmen Pemerintah Kota Subulussalam yang demikian besar untuk
memperbaiki tingkat kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
Peningkatan IPM dipengaruhi oleh 3 (dimensi) yaitu dimensi Umur panjang dan hidup
sehat dengan Indikatornya Angka harapan Hidup (aspek kesehatan), dimensi
Pengetahuan dengan Indikator Harapan Lama Sekolah, Rata-rata Lama Sekolah (aspek
pendidikan), Dimensi Standar Hidup Layak dengan indokator Pengeluaran Perkapita
Disesuaikan (aspek pengeluaran), dalam meningkatkan capaian indikator pembentuk
IPM tersebut, perlu sinergisitas antar Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Subulussalam,
yang mempunyai peran masing-masing sesuai dengan aspek pembentuk IPM.
Aspek Kesehatan didukung oleh Dinas Kesehatan Kota Subulussalam melalui
peningkatan Angka Harapan Hidup, bentuk intervensi Dinas Kesehatan Kota
Subulussalam dengan pelaksanaan Program kegiatan, seperti:
1. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular, melalui program ini
dilakukan pelatihan kader dan pemegang program pos pembinaan terpadu
(POSBINDU) bagi usia lanjut usia. Disetiap desa di Kota Subulussalam memiliki satu
pos POSBINDU, kegiatan POSBINDU ini setiap bulannya melakukan pemeriksaan
kesehatan bagi lansia dimulai dari penimbangan berat badan, cek kolesterol, asam
urat, glukolsa, tekanan darah dan sebagainya.
2. Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, melalui program ini
dilakukan setiap bulannya penyuluhan kesehatan personal higien atau kebersihan diri
bagi lansia.
Aspek Pendidikan didukung oleh Dinas Pendidikan Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga
melalui peningkatan Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah, bentuk
intervensi Dinas Kesehatan Kota Subulussalam dengan pelaksanaan Program kegiatan
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dalam bentuk kegiatan-kegiatan
peningkatan sarana pendukung dunia pendidikan, seperti jumlah sekolah maupun
tenaga pendidik secara kuantitas dan kualitas.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 71
Aspek Pengeluaran perkapita disesuaikan merupakan bagian dari Dimensi standar hidup
layak, indikator pengeluaran perkapita yang disesuaikan menunjukkan kemampuan
(daya beli) masyarakat dalam membelanjakan uangnya untuk konsumsi barang maupun
jasa. Mengingat banyak faktor pendukung aspek pengeluaran ini seperti angka
kemiskinan, pengangguran dan lainnya maka untuk meningkatkan angka pengeluaran
perkapita Kota Subulussalam sifatnya lintas sektoral atau ditangani oleh beberapa
Satuan Kerja Perangkat Daerah yaitu:
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi,
- Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
- Fasilitasi manajemen usaha bagi keluarga miskin
- Pengadaan sarana dan prasarana pendukung usaha bagi keluarga miskin.
- Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
- Koordinasi perumusan kebijakan dan sikronisasi pelaksanaan upaya- upaya
penanggulangan kemiskinan dan penurunan kesenjangan
- Pengadaan sarana dan prasarana pendukung usaha bagi keluarga miskin.
- Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
- Pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi pencari kerja.
Badan Pemberdayaan Masyarakat,
- Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
- Fasilitasi permodalan bagi usaha mikro kecil dan menengah di perdesaan
- Program peningkatan peran perempuan di perdesaan
- Pelatihan perempuan di perdesaan dalam bidang usaha ekonomi produktif
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UKM,
- Program penciptaan iklim usaha Usaha Kecil Menengah yang konduksif
- Fasilitasi pengembangan Usaha Kecil Menengah
- Program pembinaan pedagang kakilima dan asongan
- Kegiatan penataan tempat berusaha bagi pedagang kaki lima dan asongan
- Kegiatan fasilitasi modal usaha bagi pedagang kakilima dan asongan.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 72
Berbagai Program dan Kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Subulussalam
tersebut diharapkan akan mampu meningkatkan IPM Kota Subulussalam untuk
mencapai target IPM Kota Subulussalam pada tahun 2019 pada angka 63,51, tentunya
dengan tujuan akhirnya meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Kota
Subulussalam sesuai RPJMD 2014-2019.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 73
Untuk mewujudkan tujuan Meningkatkan kualitas pelayanan tenaga kesehatan kepada
masyarakat termasuk pelayanan kesehatan dasar, rujukan dan keformasianmaka
ditetapkan Sasaran Strategis sebagai berikut;
2.1 Meningkatnya rasio tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk.
2.2 Meningkatnya persentase rumah tangga yang menerapkan PHBS.
2.3 Meningkatnya posyandu aktif.
2.4 Menurunnya angka kematian ibu saat melahirkan.
2.5 Peningkatan persentase persalinan ditolong tenaga kesehatan.
2.6 Menurunnya angka temuan kasus gizi buruk.
2.7 Menurunkan angka kejadian DBD.
2.8 Peningkatan persentase bayi yang diberi ASI eksklusif.
2.9 Peningkatan peserta KB aktif dan PUS ber-KB.
Adapun capaian Sasaran Strategisnya sebagai berikut;
Capaian Meningkatnya rasio tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk
tergambar dari capaian 3 indikator dengan uraian pada tabel 3.14 sebagai berikut:
Meningkatnya rasio tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk
Sasaran Strategis 2.1
Meningkatkan kualitas pelayanan tenaga kesehatan kepada
masyarakat termasuk pelayanan kesehatan dasar, rujukan dan
kefarmasian
TUJUAN 2
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 74
Tabel 3.14 Capaian Sasaran Meningkatnya rasio tenaga kesehatan terhadap jumlah
penduduk Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016 %
Capaian Target Realisasi
Rasio Dokter Pe rsatuan
Penduduk Rasio 32 24 75
Rasio Dokter Spesialis Per
100.000 Penduduk Rasio 10 5 50
Rasio Dokter Spesialis Per
100.000 Penduduk Rasio 10 5 50
1. Rasio Dokter Per satuan Penduduk
Rasio dokter per satuan penduduk menunjukkan tingkat pelayanan yang dapat
diberikan oleh dokter dibandingkan jumlah penduduk yang ada. Untuk meningkatkan
mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan diperlukan tenaga medis yang salah
satunya adalah dokter yang cukup. Kecukupan tenaga dokter dalam satu wilayah dapat
diukur dengan menggunakan jumlah dokter per 100.000 penduduk.
Tabel 3.15 Perbandingan Rasio Dokter Per satuan Penduduk antara Target dan Realisasi
Tahun 2015, 2016 dan Target Akhir RPJM 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Rasio Dokter Per
satuan Penduduk
27
15
32
24
75
40
Target rasio dokter per satuan penduduk tahun 2016 meningkat dibandingkan dengan
rasio dokter per satuan penduduk tahun 2015, pada tahun 2015 capaian rasio dokter
per satuan penduduk 55 persen meningkat menjadi 75 persen pada tahun 2016 dengan
predikat sedang.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 75
Rasio dokter ideal per 100.000 penduduk menurut World Health Organization (WHO)
yaitu 1 dokter untuk 2.500 penduduk. Jumlah penduduk Kota Subulussalam Per
Desember 2016 adalah 86.317 ribu jiwa, jika disesuaikan dengan rasio dokter ideal
menurut WHO seharusnya jumlah dokter yang harus tersedia di Kota Subulussalam
yaitu 34,52 dokter untuk jumlah penduduk 86.317 ribu jiwa, berarti untuk tahun 2016
jumlah dokter di Kota Subulussalam kurang 10 dokter agar sesuai dengan rasio dokter
ideal.
Tingginya tingkat permintaan pindah tempat tugas ke luar daerah dari Kota
Subulussalam oleh beberapa Dokter adalah salah satu penyebab penurunan kinerja
untuk indikator rasio dokter per satuan penduduk untuk tahun 2016. Untuk mengatasi
hal ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan pemerintah Kota Subulussalam yaitu :
- Adanya perjanjian terikat dalam pengabdian bagi Dokter yang berstatus Pegawai
Negeri Sipil, sehingga dapat menurunkan tingkat permintaan pindah tempat tugas/
daerah.
- Adanya pemberian Beasiswa bagi Putra Putri Daerah untuk melanjutkan pendidikan
di bidang kedokteran.
Selain Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah Kota Subulussalam juga
mempunyai peran penting dalam peningkatan rasio dokter ini, salah satu programnya
yang menunjang peningkatan rasio dokter per satuan penduduk adalah program
kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan yaitu kemitraan peningkatan kualitas
dokter dan paramedis.
2. Rasio Dokter Spesialis per 100.000 penduduk
Tahun 2016 Jumlah dokter spesialis di Kota Subulussalam tidak mengalami peningkatan
masih tetap dengan jumlah 5 dokter spesialis sama dengan jumlah dokter spesialis
pada tahun 2015. Angka rasio yang dipersentasekan hanya 50% dan masih dalam
predikat tidak berhasil.
Jenis dokter spesialis yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Subulussalam masih
sama dengan tahun 2015 yaitu :
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 76
a. 1 Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi (kandungan);
b. 1 Dokter spesialis Anestesi;
c. 1 Dokter spesialis Bedah;
d. 1 Dokter Anak; dan
e. 1 Dokter Penyakit Dalam
Keterbatasan anggaran untuk penggajian Dokter Kontrak merupakan salah satu kendala
dalam penambahan Dokter Spesialis untuk Kota Subulussalam, Perkiraan penggajian
perbulan Dokter Spesialis sekitar Rp.30.000.000,- sehingga tidak banyak dokter yang
dapat direkrut sebagai tenaga kesehatan di Kota Subulussalam. Adanya peningkatan
anggaran menjadi solusi bagi pemerintah Kota Subulussalam untuk menambah tenaga
kesehatan khususnya Dokter setiap tahunnya, sehingga pelayanan sehatan di Kota
Subulussalam semakin maju.
Tabel 3.16 Perbandingan Rasio Dokter Spesialis per 100.000 penduduk antara Target dan
Realisasi Tahun 2015, 2016 dan Target Akhir RPJMD 2019
Indikator Kinerja Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Rasio Dokter spesialis
per 100.000
penduduk
9
5
10
5
50
14
Kurangnya tenaga kesehatan baik jumlah, jenis dan distribusinya menimbulkan dampak
terhadap rendahnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas
di Kota Subulussalam, hal ini harus menjadi perhatian besar oleh Pemerintah Kota
Subulussalam, mengingat Undang-Undang Nomor Tahun 2009 ditegaskan bahwa setiap
orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya dibidang
kesehatan dan memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 77
3. Rasio Dokter Gigi per 100.000 penduduk
Pelayanan kesehatan gigi merupakan bagian integral dari pelayan kesehatan secara
keseluruhan. Sesuai keputusan Menkes tentang indikator kesehatan, idealnya angka
perbandingan dokter gigi adalah 1 dokter gigi melayani 10.000 orang jadi untuk
100.000 orang harus ada 10 dokter gigi.
Tabel 3.17 Perbandingan Rasio Dokter Gigi per 100.000 penduduk antara Target dan
Realisasi Tahun 2015, 2016 dan Target Akhir RPJMD 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Rasio Dokter Gigi per
100.000 penduduk
10
5
10
5
50
10
Realisasi untuk indikator Rasio dokter gigi per 100.000 penduduk untuk tahun 2016
sama dengan tahun 2015, tidak ada peningkatan jumlahnya tetap 5 Dokter Gigi untuk
100.000 penduduk, dengan angka rasio persentase tetap 50% dan masih dalam kategori
capaian tidak berhasil.
Sampai pada tahun 2016 pencapaian dokter gigi di Kota Subulussalam masih berjumlah
5 dokter, 3 Dokter Gigi bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Subulussalam, 1
Dokter Gigi bertugas di Puskemas Kecamatan Simpang Kiri dan 1 Dokter Gigi bertugas
di Puskesmas Kecamatan Penanggalan. Jika disesuaikan dengan angka perbandingan
rasio dokter gigi secara nasional maka kebutuhan dokter gigi untuk jumlah penduduk
Kota Subulussalam yaitu 86.317 jiwa maka dibutuhkan 3 dokter gigi lagi untuk
mengcovernya.
Tidak capainya indikator ini disebabkan oleh kebanyakan dokter gigi lebih memilih
bertugas di daerah yang lebih maju dikarenakan persentase kunjungan pasien lebih
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 78
tinggi, selain itu faktor sumber daya manusia di bidang kesehatan gigi dan mulut sangat
kurang di Kota Subulussalam.
Adapun program untuk mewujudkan sasaran ini, ada beberapa program yaitu program
standarisasi pelayanan kesehatan dan program upaya kesehatan masyarakat.
Capaian Meningkatnya persantase rumah tangga yang menerapkan PHBS
tergambar dari capaian 2 indikator dengan uraian pada tabel 3.16 sebagai berikut:
Tabel 3.18 Capaian Sasaran Meningkatnya persentase rumah tangga yang menerapkan
PHBS Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016 %
Capaian Target Realisasi
Angka Harapan Hidup Tahun 67.22 63,47 94.42
Persentase Rumah Tinggal
Bersanitasi Persen 45.15 24.8 54.98
1. Angka Harapan Hidup
Angka harapan hidup adalah rata-rata tahun hidup yang masih akan dijalani oleh
seorang yang telah berhasil mencapai umur x, pada ksatu tahun tertentu dalam situasi
mortalitas yang berlaku dilingkungan masyarakatnya. Angka harapan hidup merupakan
salah satu indikator yang digunakan untuk menilai derajat kesehatan penduduk.
Meningkatnya persantase rumah tangga yang menerapkan PHBS
Sasaran Strategis 2.2
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 79
Angka harapan hidup di suatu wilayah berbeda dengan wilayah lainnya tergantung dari
kualitas hidup yang mampu dicapai oleh penduduk. Derajat kesehatan masyarakat yang
tinggi dapat dijadikan indikator keberhasilan program kesehatan.
Tabel 3.19 Perbandingan Angka Harapan Hidup antara Target dan Realisasi Tahun 2015,
2016 dan Target Akhir RPJMD 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Angka Harapan
Hidup
67.10
65.00
67,22
63,47
94.42
68
Target indikator kinerja angka harapan hidup tahun 2016 sekitar 67.22 tahun dengan
realisasi 63.47 tahun dan persentase pencapaian kinerja 94.42 predikat sangat berhasil.
Di tahun 2016 adanya peningkatan untuk angka harapan hidup, meskipun realisasi tidak
mencapai target yang sudah ditetapkan namun angka tersebut masih menunjukkan
kenaikan dibandingkan dengan realisasi tahun 2015.
Gambar. 3.6 Perbandingan Persentase Angka Harapan Hidup Kota Subulussalam,
Provinsi Aceh dan Nasional Tahun 2015 dan 2016
Dari gambar diatas terlihat bahwa angka harapan hidup di Kota Subulussalam
meningkat, namun tidak terlalu signifikan, jika dibandingkan dengan Provinsi Aceh
angka harapan hidup di tahun 2016 sudah mencapai angka 69,9 tahun sedangkan di
56
58
60
62
64
66
68
70
72
2015 2016
Kota Subulussalam
Prov.Aceh
Nasional
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 80
tingkat Nasional di tahun 2016 angka rata-rata harapan hidup mencapai 72 tahun.
Peningkatan angka harapan hidup ini juga dapat dilihat dari peningkatan jumlah usia
lanjut di Kota Subulussalam.
Tabel 3.19 Perbandingan jumlah peningkatan angka usia lanjut per kecamatan di
Kota Subulussalam tahun 2015 dan 2016
NO
KECAMATAN
USILA (60 TAHUN +)
2015 2016
L P L P
1 Simpang Kiri 46 84 120 208
2 Penanggalan 50 97 133 261
3 Rundeng 446 499 383 571
4 Sultan Daulat 95 82 177 114
5 Longkib 79 179 152 203
Jumlah 716 941 965 1.357
Sumber : Dinas Kesehatan Bidang Pelayanan Kesehatan Kota Subulussalam Tahun 2015 dan 2016
Peningkatan jumlah usia lanjut di daerah Kota Subulussalam menandakan bahwa
Pemerintah Kota Subulussalam berusaha melakukan perbaikan kesehatan sehingga
dapat mewujudkan kualitas hidup yang lebih baik bagi masyarakatnya.
Ada beberapa program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Subulussalam melalui
Dinas Kesehatan untuk peningkatan angka harapan hidup yaitu :
1. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular, melalui program ini
dilakukan pelatihan kader dan pemegang program pos pembinaan terpadu
(POSBINDU) bagi usia lanjut usia. Disetiap desa di Kota Subulussalam memiliki satu
pos POSBINDU, kegiatan POSBINDU ini setiap bulannya melakukan pemeriksaan
kesehatan bagi lansia dimulai dari penimbangan berat badan, cek kolesterol, asam
urat, glukolsa, tekanan darah dan sebagainya.
2. Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, melalui program ini
dilakukan setiap bulannya penyuluhan kesehatan personal higien atau kebersihan
diri bagi lansia, dan
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 81
3. Program Lingkungan Sehat Perumahan.
2. Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi.
Rumah tinggal bersanitasi merupakan rumah tinggal yang telah memenuhi persyaratan
menjadirumah sehat, baik itu menyangkut mengenai sistem pembuangan, sarana
pembuangan limbah keluarga, adanya tempat sampah, ventilasi sirkulasi pertukaran
udara lancar dan persediaan air bersih yang tercukupi serta lingkungan rumah yang
aman.
Tabel 3.20 Perbandingan Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi antara Targeet dan
Realisasi Tahun 2015, 2016 dan Target Akhir RPJMD 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Realisasi Target Target Realisasi %
Capaian
Persentase Rumah
Tinggal Bersanitasi
30.25
19.7 45.15 24.8 54.98 75.25
Target di tahun 2016 persentase rumah tinggal bersanitasi 45.15, realisasi hanya
mencapai 24.8 persen dengan persentase capaian 54.98 dengan predikat tidak
berhasil, namun jika dibandingkan dengan realisasi persentase rumah tinggal
bersanitasi tahun 2015 hanya 19.7 persen lebih rendah dari tahun 2016.
Tabel 3.21 Persentase rumah bersanitasi menurut kecamatan di Kota Subulussalam di
tahun 2015 s/d 2016
NO
KECAMATAN
JUMLAH
SELURUH RUMAH
TAHUN 2015 TAHUN 2016
Jumlah
Rumah
Sehat
%
Jumlah
Rumah
Sehat
%
1 Simpang Kiri 6773 961 14,2 1.157 17.1
2 Penanggalan 3433 1.089 31,7 1.189 34.6
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 82
3 Rundeng 2821 668 23,7 750 26.6
4 Sultan Daulat 3392 288 8,5 387 11.4
5 Longkib 1316 491 37,7 919 69.8
JUMLAH 17.735 3.497 19.7 4.402 24.8
Sumber : Dinas Kesehatan Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Kota Subulussalam Tahun 2016
Pada tahun 2015 jumlah rumah tinggal bersanitasi (rumah sehat) di Kota Subulussalam
3.497 rumah dari 17.735 rumah tinggal, sedangkan pada tahun 2016 ada penambahan
jumlah rumah tinggal bersanitasi sekitar 905 rumah sehingga jumlah rumah bersanitasi
tahun 2016 yaitu 4.402 rumah.
Tidak tercapainya target di tahun 2016 disebabkan tidak adanya sinergisitas antara SKPK
terkait di lingkungan Pemerintah Kota Subulussalam.
Upaya Pemerintah Kota Subulussalam untuk meningkatkan rumah tinggal bersanitasi
melalui Dinas Kesehatan dengan program-program seperti Program promosi kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat, melalui program ini dilakukan kegiatan pengembangan
media promosi dan informasi sadar hidup sehat oleh petugas penyuluh kesehatan, yang
dilakukan setiap bulannya. Peningkatan kesadaran masyarakat Kota Subulussalam
tentang pola hidup sehat yang mereka terapkan di kehidupan sehari-hari juga faktor
pendukung keberhasilan peningkatan persentase rumah tinggal bersanitasi ini.
Capaian Meningkatnya posyandu aktif tergambar dari capaian 1 indikator dengan
uraian pada tabel 3.22 sebagai berikut:
Meningkatnya posyandu aktif
Sasaran Strategis 2.3
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 83
Tabel 3.22 Capaian Sasaran Meningkatnya posyandu aktif Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016 %
Capaian Target Realisasi
Persentase Posyandu Aktif % 100 100 100
1. Persentase Posyandu Aktif
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat, dimana masyarakat dapat sekaligus
memperoleh pelayanan profesional oleh petugas sektor, serta non profesional (oleh
kader) dan diselenggarakan atas usaha masyarakat sendiri. Posyandu aktif merupakan
posyandu yang melakukan kegiatan secara berkelanjutan dan masih bergerak sesuai
dengan fungsi pembentukan posyandu.
Tabel 3.23 Perbandingan Persentase Posyandu Aktif antaraTarget dan Realisasi Tahun
2015, 2016 dengan Target Akhir RPJMD 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Persentase
Posyandu Aktif
100 52,3 100 100 100 100
Untuk Tahun 2016 target indikator kinerja Persentase Posyandu Aktif mencapai 100
persen realisasi 100 persen pencapaian kinerja 100 persen dengan predikat sangat
berhasil, jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 hanya mencapai 52.3 persen
saja. Pencapaian realisasi ini juga sudah memenuhi target dari RPJMD sampai tahun
2019 yaitu 100 persen.
Jumlah posyandu pada tahun 2016 masih sama jumlahnya pada tahun 2015 yaitu 107
posyandu di 5 kecamatan Kota Subulussalam, tetapi untuk jumlah Posyandu yang aktif
pada tahun 2016 mengalami peningkatan dimana jumlah seluruh posyandu yang ada
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 84
menjadi posyandu aktif, sedangkan pada tahun 2015 hanya 56 yang berkategori
posyandu aktif.
Gambar 3.7 Kegiatan Posbindu di Kota Subulussalam
Peningkatan posyandu aktif yang signifikan adalah posyandu pratama tepatnya di
kecamatan Simpang Kiri dari 2 posyandu pratama yang aktif menjadi 36 Posyandu dan
di Kecamatan Rundeng pada tahun 2015 tidak ada posyandu yang aktif menjadi 17
Posyandu Pratama yang aktif.
Gambar. 3.8 Perbandingan Jumlah Peningkatan Posyandu Aktif Tahun 2015 dan 2016
0
10
20
30
40
50
60
2015 2016
Posyandu Aktif Kota Subulussalam
PRATAMA
MADYA
PURNAMA
MANDIRI
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 85
Keberhasilan peningkatan posyandu aktif ini didukung adanya peningkatan dana biaya
operasional kesehatan melalui program pencegahan dan penanggulangan penyakit
menular dan program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya sehingga banyak tenaga kesehatan
bergerak secara langsung ke lapangan untuk melayani masyarakat yang kegiatan
pelayanan ini dilakukan di posyandu , sehingga secara tidak langsung membuat jumlah
posyandu banyak yang aktif. Melalui kegiatan posyandu ini, banyak masyarakat di
daerah terpencil di Kota Subulussalam yang sebelumnya tidak bisa mengakses dan
menjangkau lembaga kesehatan akhirnya bisa dengan mudah mendapatkan pelayan
kesehatan.
Capaian Menurunnya angka kematian ibu saat melahirkan tergambar dari capaian 1
indikator dengan uraian pada tabel 3.24 sebagai berikut:
Tabel 3.24 Capaian Sasaran Meningkatnya posyandu aktif Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016 %
Capaian Target Realisasi
Angka Kematian Ibu Per
100.000 KH Orang 1 4 25
1. Angka Kematian Ibu Per 100.000 Penduduk
Kematian ibu menurut definisi World Health Organization (WHO) adalah kematian
selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat
semua sebab yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya,
tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan/cedera, sedangkan angka kematian ibu (AKI)
Menurunnya angka kematian ibu saat melahirkan
Sasaran Strategis 2.4
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 86
adalah jumlah kematian ibu pada masa kehamilan, melahirkan dan nifas per 100.000
kelahiran hidup.
Tabel 3.25 Perbandingan Angka Kematian Ibu Per 100.00 KH antar Target dan Realisasi
tahun 2015, 2016 dengan Target Akhir RPJMD 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Angka Kematian Ibu
Per 100.000 KH
2
3
1
4
25
1
Target angka kematian ibu per 100.000 KH pada Tahun 2016 hanya 1 orang namun
sangat disayangkan realisasinya mencapai 4 orang dari 1890 kelahiran hidup dengan
persentase 25%, predikat Tidak Berhasil, dibandingkan dengan realisasi pada tahun
2015 target angka kematian ibu ini hanya 3 orang.
Gambar 3.9 Kegiatan Advokasi Lintas Sektoral Bidan dan PKK dalam bidang Kesehatan
Ibu dan Anak
Beberapa hal yang menjadi faktor Penurunan kinerja untuk indikator angka kematian
ibu per 100.000 KH untuk di Kota Subulussalam yaitu :
- Sebagian masyarakat dalam persalinannya masih tidak menggunakan jasa tenaga
kesehatan seperti dukun beranak.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 87
- Munculnya penyakit yang timbul selama kehamilan seperti pendarahan dan infeksi
jalan lahir.
- Masih kurangnya kesadaran para ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan
kehamilannya.
Untuk menekan angka kematian pada ibu di Kota Subulusalam, harus ada kerjasama
dari semua pihak, baik dari pemerintah Kota Subulussalam melalui Dinas Kesehatan dari
segi yaitu :
- Peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan profesional di fasilitas
kesehatan ;
- Meningkatkan penggunaan kontrasepsi paska salin ;
- Cepat tanggap tenaga kesehatan dalam penanganan komplikasi materanal layanan
kesehatan yang lebih baik dan cepat;
- Peningkatan kegiatan penyuluhan Kehamilan oleh Dinas Kesehatan sehingga
pasangan yang ingin punya mempunyai persiapan yang matang dalam menjalani
kehamilan.
Capaian sasaran ini diwujudkan dengan beberapa program yaitu Program peningkatan
keselamatan ibu melahirkan dan anak serta program Perbaikan Gizi Masyarakat.
Capaian Peningkatan persentase persalinan ditolong tenaga kesehatan tergambar dari
capaian 1 indikator dengan uraian pada tabel 3.26 sebagai berikut:
Peningkatan persentase persalinan ditolong tenaga kesehatan
Sasaran Strategis 2.5
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 88
Tabel 3.26 Capaian Sasaran Peningkatan Persentase Persalinan Ditolong Tenaga
KesehatanTahun 2016
Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016 %
Capaian Target Realisasi
Angka Kematian Bayi Per 1000
Kelahiran Hidup Orang 5 10 50
1. Angka Kematian Bayi Per 1000 Kelahiran Hidup
Angka kematian bayi dihitung berdasarkan jumlah kematian bayi dengan umur
kehamilan lebih dari 22 minggu yang lahir dalam keadaan hidup kemudian meninggal
sebelum mencapai usia 1 tahun (12 bulan), dibandingkan dengan jumlah kelahiran
hidup.
Adanya peningkatan angka kematian bayi pada tahun 2016 di Kota Subulussalam,
target angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup untuk tahun 2016 adalah 5 orang ,
realisasi 10 orang dengan persentase 50 persen dan predikat tidak berhasil.
Tabel 3.27 Perbandingan Angka Kematian Bayi Per 1000 Kelahiran Hidup antara Target
dan Realisasi Tahun 2015, 2016 dengan Target Kinerja RPJMD 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Angka Kematian
Bayi Per 1.000
Kelahiran Hidup
8
9
5
10
50
1
10 kasus kematian bayi ini disebabkan oleh faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang
diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan seperti :
1. Asfeksia Neonatal ( kesulitan bernafas) ;
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 89
2. Tetanus neonatorum adalah infeksi tali pusat ;
3. Kehamilan sungsang ;
4. Partus lama ; dan
5. Kejadian janin didalam kandungan.
Angka kematian bayi untuk tahun 2016 di Kota Subulussalam mengalami peningkatan
jumlah kematian bayi jika dibandingkan dengan tahun 2015 hanya ada 9 kasus
kematian bayi dari kelahiran hidup 1855 sementara target di RPJM sampai tahun 2019
yaitu 1 orang.
Gambar. 3.10 Perbandingan Persentase Angka Kematian Bayi Kota Subulussalam,
Provinsi Aceh dan Nasional tahun 2016
Dari grafik angka kematian bayi ini bahwa dapat dilihat bahwa angka kematian bayi per
1000 kelahiran hidup baik ditingkat nasional, Provinsi serta Kota Subulussalam pada
tahun 2016 masih tinggi.
Penurunan pencapaian kinerja indikator persentase angka kematian bayi per 1000
kelahiran hidup di Kota Subulussalam yaitu :
a. Kesadaran dan tingkat pengetahuan ibu hamil masih rendah;
b. Masih terdapat gizi buruk pada ibu hamil ;
9 10 12
10
22 25
2015 2016
Kota Subulussalam Prov.Aceh Nasional
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 90
c. Masih ada Budaya dan norma lama yang masih hidup dikalangan masyarakat seperti
masih mempercayai pemeriksaan kesehatan kehamilan kepada dukun hamil bukan
tenaga kesehatan.
Untuk menekan tingginya angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup Pemerintah
Kota Subulussalam melalui Dinas Kesehatan melalukan beberapa upaya melalui
pelaksanaan program sebagai berikut :
1. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
2. Program pelayanan kesehatan penduduk miskin, dan
3. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak.
Capaian Menurunnya angka temuan kasus gizi buruk tergambar dari capaian 1 indikator
dengan uraian pada tabel 3.28 sebagai berikut:
Tabel 3.28 Capaian Sasaran Menurunnya Angka Temuan
Kasus Gizi Buruk Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016 %
Capaian Target Realisasi
Cakupan Balita Gizi Buruk Yang
Mendapat Perawatan % 100 100 100
1. Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan
Gizi buruk diartikan sebagai asupan gizi yang buruk, hal ini bisa diakibatkan oleh
kurangnya asupan makanan, pemilihan jenis makanan yang tidak tepat ataupun karena
sebab lain seperti adanya penyakit infeksi yang menyebabkan kurangnya terserap
nutrisi dari makanan.
Menurunnya angka temuan kasus gizi buruk
Sasaran Strategis 2.6
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 91
Status gizi balita secara sederhana dapat diketahui dengan membandingkan antara
berat badan menurut umur maupun menurut panjang badannya dengan rujukan
(standar) yang telah ditetapkan, apabila jauh di bawah standar dikatakan gizi buruk.
Pada tahun 2016 Target indikator cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan
adalah 100% realisasi 100% dengan pencapaian kinerja 100% predikat sangat berhasil,
hal ini sama dengan realisasi pada tahun 2015 dengan pencapaian kinerja 100% juga.
Tabel 3.29 Perbandingan Cakupan Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan antara
Target dan Realisasi Tahun 2015, 2016 dengan Target Akhir RPJMD 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Cakupan Balita Gizi
Buruk Yang
Mendapat
Perawatan
100 100 100 100 100 100
Pada tahun 2016 di Kota Subulussalam terdapat 6 kasus balita gizi buruk, semuanya
mendapatkan perawatan yang cepat dari tenaga kesehatan. Faktor kejadian balita gizi
buruk ini mempunyai faktor yang sama yaitu faktor ekonomi, dimana kemiskinan
keluarga/ penghasilan yang rendah yang tidak dapat memenuhi kebutuhan berakibat
pada keseimbangan nutrisi anak tidak terpenuhi dan saat dimana ibunya pun tidak
dapat mencukupi kebutuhan proteinnya.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 92
Gambar 3.11 Perawatan Balita Gizi Buruk tahun 2016
Keberhasilan Pemerintah Kota Subulussalam melalui Dinas Kesehatan dalam
menanggulangi balita gizi buruk ini tidak lepas dari program Program Perbaikan Gizi
Masyarakat melalui kegiatan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita, untuk
tahun 2016 saja anggaran Pemberian Makanan Tambahan ini mencapat 1,8 Milyar, serta
adanya intensif pemeriksaan kesehatan para balita gizi buruk oleh para kader gizi.
Capaian Menurunnya angka kejadian DBD tergambar dari capaian 1 indikator dengan
uraian pada tabel 3.30 sebagai berikut:
Tabel 3.30 Capaian Sasaran Menurunnya Angka Kejadian DBD Tahun 2016
Indikator Kinerja
Satuan Tahun 2016 %
Capaian Target Realisasi
Angka Kejadian Demam
Berdarah Per 100.000 Penduduk % 4.25 9.1 46.70
Menurunnya angka kejadian DBD
Sasaran Strategis 2.7
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 93
1. Angka kejadian demam berdarah per 100.000 penduduk
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) {bahasa medisnya disebut Dengue
Hemorrhagic Fever (DHF)} adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana
menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan
darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.
Tabel 3.31 Perbandingan Angka kejadian demam berdarah per 100.000 penduduk
antara Target dan Realisasi Tahun 2015, 2016 dengan Target Akhir RPJMD 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Angka Kejadian
Demam Berdarah
Per 100.000
Penduduk
6.35
10.6
4,25
9.1
46.7
25.1
Target persentase angka kejadian demam berdarah per 100.000 penduduk tahun 2016
adalah 4.25 persen dengan realisasi 9.1 persen dan persentase pencapaian kinerja 46. 70
predikat tidak berhasil. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 untuk indikator
angka kejadian demam berdarah per 100.000 penduduk dengan persentase capaian
59.90, maka ada penurunan capaian sekitar 13.2 persen di tahun 2016.
Masih kurangnya kesadaran masyarakat menjaga kebersihan lingkungan disekitar
rumahnya menjadi salah faktor meningkatnya angka kejadian deman berdarah di Kota
Subulussalam.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 94
Gambar 3.12 Kegiatan Fogging di Kota Subulussalam Tahun 2016
Upaya Pemerintah Kota Subulussalam untuk menurunkan angka kejadian demam
berdarah melalui Dinas Kesehatan dengan program-program seperti Program
pencegahan dan penanggulangan penyakit menular melalui program ini dilakukan
kegiatan sosialisasi pencegahan dan penanggulangan penyakit menular bagi
masyarakat seperti melaksanakan kegiatan fogging dan sosialisasi PSN (Pemberantasan
Sarang Nyamuk ).
Capaian Peningkatan persentase bayi yang diberi ASI Eksklusif tergambar dari capaian 1
indikator dengan uraian pada tabel 3.32 Sebagai berikut:
Tabel 3.3 Capaian Sasaran Peningkatan bayi yang diberi ASI Eksklusif Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016 %
Capaian Target Realisasi
Persentase Bayi Yang Mendapat
ASI Eksklusif % 65,01 47.4 72.91
Peningkatan persentase bayi yang diberi ASI eksklusif
Sasaran Strategis 2.8
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 95
1. Persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif
Air susu ibu eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan da minuman lain yang
diberikan sampai 6 bulan pertama kehidupan. Organisasi besar seperti United Nation
Childrens Fund (UNICEF) dan World Health Organization (WHO) merekomendasikan
sebaiknya anak hanya disusui air susu ibu (ASI) selama paling sedikit enam bulan,
makanan padat seharusnya diberikan sesudah anak berumur 6 bulan, dan pemberian
ASI dilanjutkan sampai anak berumur 2 tahun.
Beberapa peraturan hukum terkait ASI eksklusif :
a. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 128 ayat 2 dan 3
disebutkan bahwa selama pemberian ASI, pihak keluarga, pemerintah daerah dan
masyarakat harus mendukung ibu secara penuh dengan penyediaan waktu dan
fasilitas khusus. Penyediaan fasilitas khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diadakan ditempat kerja dan tempat sarana umum.
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian
Air Susu Ibu Eksklusif pasal 6 berbunyi”Setiap ibu yang melahirkan harus
memberikan ASI eksklusif kepada bayi yang dilahirkannya”.
c. Kepmenkes RI No.450/MENKES/IV/2004 tentang Pemberian ASI secara eksklusif di
Indonesia, menetapkan perpanjangan pemberian ASI secara eksklusif dari 4 bulan
menjadi 6 bulan.
Tabel 3.33 Perbandingan Persentase Bayi Yang Mendapat ASI Eksklusif antara Target
dan Realisasi Tahun 2015, 2016 dengan Target Akhir RPJMD 2019
Indikator Kinerja
Realisasi
2015
Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi % Capaian
Persentase Bayi Yang
Mendapat ASI Eksklusif 56,6 65.01 47.4 72.91 85.00
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 96
Gambar 3.13 Pemberian ASI Eksklusif
Indikator kinerja persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif ditargetkan 65.01 persen
terealiasasi 46.6 persen dengan persentase capaian 71.68 persen predikat sedang. Jika
dibandingkan dengan realiasasi tahun 2015 sebanyak 56.6 persen dengan persentase
pencapaian 94.7 persen, maka realiasasi tahun 2016 persentase bayi yang mendapat ASI
Eksklusif mengalami penurunan 10 persen.
Penurunan persentase bayi yang mendapat ASI Eksklusif di daerah Kota Subulussalam
yaitu :
- Gencarnya pemberian susu formula kepada bayi oleh para ibu yang bekerja.
- Faktor intern dari ibu seperti terjadinya bendungan ASI, luka-luka pada puting susu,
kelainan pada puting susu dan adanya penyakit tertentu seperti tuberkolose dan
malaria.
- Pelayanan Kesehatan dan petugas kesehatan yang belum sepenuhnya mendukung
PP-ASI
Pemerintah Kota Subulussalam melalui Dinas Kesehatan, lebih meningkatkan kegiatan
penyuluhan tentang pentingnya maanfaat ASI dan menyusui sehingga meningkatkan
kesadaran para ibu baik ibu rumah tangga ataupun ibu/ wanita karir akan pentingnya
ASI bagi bayi mereka. Serta dilakukannya pengawasan yang ketat bagi petugas
kesehatan oleh Dinas Kesehatan dalam hal memberikan pelayanan inisiasi dini kepada
para ibu pasca melahirkan. Untuk mewujudkan sasaran ini, Pemerintah Kota
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 97
Subulussalam melalui Dinas Kesehatan melaksanakan Program peningkatan
keselamatan ibu melahirkan dan anak dan program Standarisasi Pelayanan Kesehatan.
Capaian Peningkatan peserta KB aktif dan PUS ber- KB tergambar dari capaian 1
indikator dengan uraian pada tabel 3.34 sebagai berikut:
Tabel 3.34 Capaian Sasaran Peningkatan peserta KB aktif dan PUS ber- KB Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016 %
Capaian Target Realisasi
Persentase Pasangan Usia Subur
(PUS) yang menjadi Peserta KB
Aktif
% 72.35 66.35 91.98
1. Persentase pasangan usia subur (PUS) yang menjadi peserta KB
aktif
Pasangan usia subur (PUS) yang menjadi peserta KB Aktif adalah pasangan suami isteri
yang sah yang isterinya atau suaminya masih menggunakan alat, obat atau cara
kontrasepsi untuk mencegah kehamilan dalam kurun waktu tertentu.
Target persentase pasangan usia subur (PUS) yang menjadi peserta KB aktif pada tahun
2016 yaitu 72.35 persen, realisasi 66.55 persen dan persentase 91.98 persen dengan
predikat capaian kinerja sangat berhasil, tapi jika dibandingkan dengan realisasi tahun
2015 yaitu 71.81 persen, persentase realialisasi tahun 2016 mengalami sedikit
penurunan sekitar 5.26 persen saja, sementara target RPJMD sampai tahun 2019 adalah
80.01 persen.
Peningkatan peserta KB aktif dan PUS ber-KB
Sasaran Strategis 2.9
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 98
Tabel 3.35 Perbandingan Persentase Pasangan Usia Subur (PUS) yang menjadi Peserta
KB Aktif antara Target dan Realisasi Tahun 2015, 2016 dengan Target Akhir RPJMD 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Realisasi Target Target Realisasi %
Capaian
Persentase
Pasangan Usia
Subur (PUS) yang
menjadi Peserta KB
Aktif
71.25
71.81 72.35 66.55 91.98 80.01
Data dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Kota
Subulussalam, pada tahun 2016 Pasangan usia subur (PUS) yang ikut program keluarga
berencana yaitu 13.784 pasangan dan yang menjadi peseta KB aktif berjumlah 9.174
pasangan jika dipersentasekan lebih 50% yang menjadi peserta KB Aktif dan rata-rata
anak perkeluarga adalah 2,6 persen.
Pencapaian di tahun 2016 mengalami penurunan dari pencapaian di tahun 2015, hal
disebabkan penurunan peserta KB aktif sementara Pasangan Usia Subur pada tahun
2016 semakin meningkat, berbeda di tahun 2015 Pasangan Usia Subur berjumlah
11.965 dari peserta KB Aktif berjumlah 8.593 pasangan, jadi dapat disimpulkan tidak
tercapainya target di tahun 2016 diakibatkan oleh peserta KB aktif yang tidak meningkat
secara signifikan.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 99
Gambar. 3.14 Jumlah Penduduk yang menggunakan jenis alat KB di Kota Subulussalam
Tahun 2016
Dari gambar diatas menunjukkan kontrasepsi suntik masih menjadi pilihan utama para
Pasangan Usia Subur (PUS) yang aktif KB di Kota Subulussalam dengan jumlah
pengguna 4358, alasan akseptor KB memilih alat kontrasepsi yang menggunakan suntik
adalah penggunaannya sangat praktis dan tanpa efek samping jika dibandingkan
dengan kontrasepsi lainnya.
Gambar 3.15 Kegiatan Pemasangan Alat KB di Kota Subulussalam Tahun 2016
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
5000
Jenis Alat KB
IUD
MOW
MOP
KONDOM
IMLPAN
SUNTIK
PIL
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 100
Untuk menghindari penurunan kembali persentase pasangan usia subur yang menjadi
peserta KB aktif tahun kedepannya , Pemerintah Kota Subulussalam melalui Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Kota Subulussalam melalukan
beberapa upaya melalui pelaksanaan program yaitu Program Keluarga Berencana dan
program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri,
melalui program ini difasilitasi pembentukan kelompok masyarakat peduli Keluarga
Berencana (KB).
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 101
Untuk mewujudkan tujuan Meningkatkan pembangunan infrastruktur dasar sesuai
dengan Standar Pelayanan Minimal maka ditetapkan Sasaran Strategis sebagai
berikut;
3.1.1 Pembangunan jumlah rumah layak huni
3.1.2 Meningkatnya cakupan layanan pengelolaan persampahan
Adapun capaian masing-masing Sasaran sebagai berikut;
Capaian Pembangunan jumlah rumah layak huni tergambar dari capaian 1 indikator
kinerja dengan uraian pada tabel 3.36 sebagai berikut:
Tabel 3.36 Capaian Sasaran Pembangunan jumlah rumah layak huni Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2016 %
Capaian Target Realisasi
Persentase cakupan rumah layak huni
%
70,58
71,9
101,87
1. Persentase cakupan rumah layak huni
Sebuah rumah adalah kebutuhan dasar manusia. Pengertian rumah layak huni menurut
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia nomor:
22/permen/m/2008 tentang standar pelayanan minimal bidang perumahan rakyat
daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota menyatakan bahwa: rumah layak huni
Meningkatkan pembangunan infrastruktur dasar sesuai dengan
Standar Pelayanan Minimal
TUJUAN 3.1
Pembangunan jumlah rumah layak huni
Sasaran Strategis 3.1.1
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 102
adalah rumah yang memenuhi persyaratan keselamatanbangunan dan kecukupan
minimum luas bangunan serta kesehatan penghuninya.
Konsep rumah layak huni yang digunakan disini adalah konsep dari Kementerian
Perumahan Rakyat. Persentase cakupan rumah layah huni di Kota Subulussalam pada
tahun 2016 mencapai 71,9 persen, terjadi peningkatan sekitar 1,32 persen dari tahun
2015 dengan demikian antara target pada perjanjian kinerja dengan realisasi sudah
tercapai dengan predikat Sangat Berhasil, dengan presentase capaian 101,87 persen.
Dari Target RPJMD di tahun 2016 yang ditetapkan adalah Persentase Cakupan Rumah
Tidak Layak huni menurun setiap tahun sebanyak 1,32 persen, dalam artian target
pembangunan dan rehab rumah setiap tahunnya meningkat 1,32 persen.
Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari unsur pendanaan yang berasal dari dana APBK
tahun 2016 dan outsus yang dikelola dengan baik oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota
Subulussalam, melalui Program Pengembangan Perumahan dan Program Lingkungan
Sehat Perumahan dengan kegiatan Pembangunan Rumah Sehat Sederhana dan
Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin yang
terealisasi dengan baik. Pembangunan rumah layak huni yang lebih layak yang
dilengkapi dengan dukungan fasilitas lingkungan yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan dasar, mulai dari air bersih, penerangan, sanitasi saluran pembuangan
limbah, serta aman bagi aktivitas penghunianya untuk meraih produktifitasnya.
Jika dibandingkan dengan tahun 2015, capaian ini semakin meningkat dimana
Persentase Cakupan Rumah Layak Huni pada tahun 2015 mencapai 70,58 persen dari
target yang ditetapakan di Perjanjian Kinerja 2015 sebesar 69,26 persen.
Perbandingan Tahun 2015 dan tahun 2016 untuk capaian Rumah layak Huni bisa
digambarkan melalui tabel 3.37 sebagai berikut;
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 103
Tabel 3.37 Perbandingan Persentase Cakupan Rumah Layak Huni Antara Target Dan
Realisasi Tahun 2015, 2016 Dan Target Akhir RPJMD 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Persentase Cakupan
Rumah Layak Huni 69,26 70,58 70,58 71,9 101,87 92,28
Dari tabel 3.37 tergambar jelas kenaikan Persentase Cakupan Rumah Layak Huni
pertahunnya, dan jika dibandingkan dengan capaian akhir RPJMD Kota Subulussalam
tahun 2019, Indikator Kinerja Rumah Layak huni ini sudah hampir mendekati capaian
meskipun masih berjalan di tahun kedua RPJMD.
Keberadaan Rumah Layak Huni ini sangat dirasakan langsung oleh maysarakat Kota
Subulussalam yang selama ini belum memiliki rumah yang representatif dengan
kategori layak huni, kini masyarakat bisa menikmati kebutuhan dasarnya dengan
nyaman sehingga bisa meningkatkan produktifitas hidupnya.
Capaian Meningkatnya cakupan layanan pengelolaan persampahan tergambar dari
capaian 1 indikator dengan uraian pada tabel 3.38 sebagai berikut;
Meningkatnya cakupan layanan pengelolaan persampahan
Sasaran Strategis 3.1.2
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 104
Tabel 3.38 Capaian Sasaran Meningkatnya cakupan layanan pengelolaan persampahan
Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2016
%
Capaian Target Realisasi
Persentase sampah yang ditangani
dengan baik % 35,15 33,23 94,5
1. Persentase sampah yang ditangani dengan baik
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk
padat, Sampah jika tidak tertangani/dikelola dengan baik maka dapat menimbulkan
pencemaran tanah, air dan udara yang berpotensi menimbulkan berbagai macam
penyakit, hal ini yang menjadi permasalahan utama bagi masyarakat perkotaan.
Pengelolaan sampah perkotaan dengan baik dapat tercapai bila sudah tersedianya
fasilitas pengurangan sampah, sistem pengangkutan sampah dan sistem pengoperasian
tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah.
Persentase sampah yang sudah ditangani di Kota Subulussalam pada tahun 2016
mencapai 33,23 persen, terjadi peningkatan penanganan sampah sebesar 13,18 persen
dari tahun 2015 dengan demikian antara target pada perjanjian kinerja dengan realisasi
sudah tercapai dengan predikat Sangat Berhasil, dengan presentase capaian 94,5
persen.
Gambar 3.16 Penanganan Persampahan di Kota Subulussalam
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 105
Tidak tercapainya target persentase penanganan sampah tahun 2016 disebabkan oleh
Badan Lingkungan Hidup Pertamanan dan Kebersihan masih melakukan operasi
penanganan sampah di perkotaan khususnya di dua Kecamatan yaitu Kecamatan
Simpang Kiri dan Kecamatan Penanggalan dan belum melakukan penangangan sampah
di tiga kecamatan yang lain yaitu di kecamatan Sultan Daulat, Rundeng dan Longkib.
Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari unsur pendanaan yang berasal dari dana APBK
tahun 2016 dan outsus yang dikelola dengan baik oleh Badan Lingkungan Hidup
Pertamanan dan Kebersihan Kota Subulussalam, melalui Program Pengembangan
Kinerja Pengelolaan Persampahan dengan kegiatan Peningkatan peran serta masyarakat
dalam pengelolaan persampahan, Sosialisasi kebijakan pengelolaan persampahan,
Peningkatan kemampuan aparat pengelolaan persampahan, Peningkatan operasi dan
pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan dan Penyediaan prasarana dan sarana
pengelolaaan persampahan.
Jika dibandingkan dengan tahun 2015, capaian ini semakin meningkat dimana
Persentase sampah yang ditangani dengan baik pada tahun 2015 mencapai 20,05
persen dari target yang ditetapakan di Perjanjian Kinerja 2015 sebesar 25,34 persen.
Perbandingan Tahun 2015 dan tahun 2016 untuk capaian persentase sampah yang
ditangani bisa digambarkan melalui tabel sebagai berikut;
Tabel 3.39 Perbandingan Persentase Sampah yang ditangani dengan Baik Antara Target
Dan Realisasi Tahun 2015, 2016 Dan Target Akhir RPJMD 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi
%
Capaian
Persentase sampah
yang ditangani
dengan baik
25.34 20.05 35,15 33,23 94,5 75,01
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 106
Dari tabel tersebut tergambar jelas kenaikan Persentase sampah yang ditangani dengan
baik mencapai 13,18 persen dari tahun 2015, dan jika dibandingkan dengan capaian
akhir RPJMD Kota Subulussalam tahun 2019, Indikator Kinerja persentasenya sudah
menghampiri 50 persen capaian meskipun masih berjalan di tahun kedua RPJMD.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 107
Untuk tercapainya tujuan Mewujutkan pembangunan infrastruktur pendukung
ekonomi yang sinergi dan terintregrasi yang berwawasan lingkungan maka
ditetapkan Sasaran Strategis sebagai berikut;
3.2.1 Meningkatnya infrastruktur pendukung ekonomi yang sinergi dan terintegrasi
Adapun capaian masing-masing Sasaran sebagai berikut;
Capaian Meningkatnya Infrastruktur Pendukung ekonomi yang sinergi dan terintegrasi
tergambar dari capaian 2 indikator dengan uraian pada tabel 3.40 sebagai berikut;
Tabel 3.40 Capaian Sasaran Meningkatnya infrastruktur pendukung ekonomi yang
sinergi dan terintegrasi Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2016
%
Capaian Target Realisasi
Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam
Kondisi Baik % 40 39,18 97,94
Persentase Panjang jalan kota dalam
Kondisi baik (> 40 Km/Jam) % 23,19 23,83 102,72
Mewujudkan pembangunan infrastruktur pendukung ekonomi
yang sinergi dan terintegrasi yang berwawasan lingkungan
TUJUAN 3.2
Meningkatnya infrastruktur pendukung ekonomi yang sinergi dan terintegrasi
Sasaran Strategis 3.2.1
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 108
1. Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam Kondisi Baik
Pemerintah Kota Subulussalam terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan terhadap
masyarakat, salah satunya adalah dengan terus melakukan pembenahan di bidang
insfrastruktur Jalan, antara lain dengan terus melakukan peningkatan kualitas jalan.
Upaya ini ditangani Dinas Pekerjaan Umum Kota Subulussalam dengan dukungan dari
4 sumber dana yaitu Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Kota (APBK) Murni, Dana
Alokasi Khusus (DAK), Dana Otonomi Khusus (OTSUS) dan Dana Alokasi Khusus
Tambahan Usulan Daerah (DAK Tambahan) dengan total dana sebesar Rp.
139.709.227,180,-
Jaringan jalan yang baik, memiliki keterkaitan yang sangat kuat dengan pertumbuhan
ekonomi suatu wilayah maupun terhadap kondisi sosial budaya kehidupan masyarakat.
Infrastruktur jalan yang baik adalah modal sosial masyarakat dalam menjalani roda
perekonomian sehingga pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak mungkin dicapai
tanpa ketersediaan infrastruktur jalan yang baik.
Panjang jalan Kota Pada awal RJPMD adalah 579,59 Km, setelah terbitnya Surat
Keputusan Walikota Subulussalam Nomor 188.45/026.e/2015 Tentang Perubahan
Penetapan Status Ruas-ruas Jalan sebagai jalan Kota, panjang jalan kota berubah
menjadi 473, 68 Km. Panjang Jalan di Kota Subulussalam berdasarkan kewenangan
tahun 2013-2016 disajikan pada Tabel 3.40 berikut;
Tabel 3.41
Panjang Jalan di Kota Subulussalam Berdasarkan Kewenangan
Tahun 2013-2016
No Tahun Panjang
Jalan (Km)
Kondisi Jalan (Km)
Baik Sedang Rusak Belum
Tembus
1 2013
Nasional 53,69 53,69 *) *) *)
Provinsi 65,85 65,85 *) *) *)
Kota 473,68 69,87 117,34 95,65 189,55
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 109
No Tahun Panjang
Jalan (Km)
Kondisi Jalan (Km)
Baik Sedang Rusak Belum
Tembus
Jumlah 593,22 189,41 117,34 95,65 189,55
2 2014
Nasional 53,69 53,69 *) *) *)
Provinsi 65,85 65,85 *) *) *)
Kota 473,68 82,77 116,20 87,99 185,80
Jumlah 593,22 202,31 116,20 87,99 185,80
3 2015
Nasional 53,69 53,69 *) *) *)
Provinsi 65,85 65,85 *) *) *)
Kota 473,68 110,01 111,64 78,70 173,27
Jumlah 593,22 229,55 111,64 78,70 173,27
4 2016
Nasional 53,69 53,69 *) *) *)
Provinsi 65,85 65,85 *) *) *)
Kota 473,68 112,86 111,42 78,22 169,61
Jumlah 593,22 232,4 111,42 78,22 169,61
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Kota Tahun 2016
Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam Kondisi Baik di tahun 2016 mencapai 39,18
persen dari target yang suda ditetapkan sebesar 40 persen, terjadi peningkatan sekitar
0,48 persen dibanding tahun 2015. Dengan demikian antara target pada perjanjian
kinerja dengan realisasi sudah tercapai dengan predikat Sangat Berhasil, dengan
presentase capaian 97,94 persen.
Untuk melihat perbandingan tahun 2015 dan tahun 2016 untuk capaian Proporsi
Panjang Jaringan Jalan Dalam Kondisi Baik dapat digambarkan melalui tabel berikut;
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 110
Tabel 3.42 Perbandingan Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam Kondisi Baik Antara
Target Dan Realisasi Tahun 2015, 2016 Dan Target Akhir RPJMD 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Proporsi Panjang
Jaringan Jalan Dalam
Kondisi Baik
30 36,33 40 39,18 97,94 70%
Untuk mencapai target akhir RPJMD Tahun 2019, Pemerintah Kota Subulussalam melalui
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat terus berupaya untuk meningkatkan
Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam Kondisi Baik dengan terus melakukan
pembangunan dan penigkatan kualitas jalan yang menyebar di 5 kecamatan yang ada
di Kota Subulussalam. Melalui program pembangunan jalan dan jembatan serta
Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan, melalui kegiatan Pembangunan
jalan dan jembatan, Monitoring, evaluasi dan pelaporan dan Rehabilitasi/pemeliharaan
jalan dan jembatan.
Gambar 3.17 Capaian Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam Kondisi Baik Kota
Subulussalam tahun 2014, 2015 dan 2016 Dalam Persen
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Kota Tahun 2016
20,68
30
40
34,1
38,7 39,18
2014 2015 2016
TARGET REALISASI
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 111
Jika dipersentasekan Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam Kondisi Baik dari tahun
2015 sampai tahun 2016 dari target akhir RPJMD tahun 2019 sudah mencapai 50 persen
dari 70 persen capaian akhir RPJMD.
2. Persentase Panjang Jalan Kota dalam Kondisi Baik (> 40 KM/Jam)
Jalan Kota Dengan Kondisi Baik sangat berperan penting dalam kehidupan Sosial
Ekonomi Masyarakat. Secara Kasat mata Jalan Kota kondisi baik bisa dilihat dengan
kondisi Jalan yang rata, tidak berlubang atau bergelombang dan dapat dilalui oleh
kendaraan dengan kecapatan lebih dari 40 Km/jam dengan lancar dan nyaman. Secara
ilmiah tingkat Kondisi jalan dinilai berdasarkan nilai International Roughness Index (IRI)
yang dapat diperoleh dengan menggunakan alat (Naasra / romdas/ Roughmeter) atau
metode Visual (Road condition Index/ RCI), untuk jalan dalam kondisi baik Nilai IRI ≤ 4.
Gambar 3.18 Kondisi Jalan Kota di Kota Subulussalam
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 112
Panjang jalan Kota Pada awal RJPMD adalah 579,59 Km, setelah terbitnya Surat
Keputusan Walikota Subulussalam Nomor 188.45/026.e/2015 Tentang Perubahan
Penetapan Status Ruas-ruas Jalan sebagai jalan Kota, panjang jalan kota berubah
menjadi 473, 68 Km.
Target Panjang Jalan kota dalam kondisi baik Pada awal RJPMD mengalami perubahan
data dari 158,08 KM atau 27,27 persen menjadi 69,87 KM atau 14,75 persen. Dari
perubahan data tersebut di tahun 2016 mencapai 23,83 persen atau 112,86 KM terdapat
penambahan 2,85 Km dari tahun 2015 atau mengalami penambahan 0,60 persen.
Dengan demikian antara target pada perjanjian kinerja dengan realisasi sudah tercapai
dengan predikat Sangat Berhasil, dengan presentase capaian 102,72 persen.
Untuk melihat perbandingan tahun 2015 dan tahun 2016 untuk capaian Panjang Jalan
kota dalam Kondisi Baik dapat digambarkan melalui tabel berikut;
Tabel 3.43 Perbandingan Persentase Panjang Jalan Kota Dalam Kondisi Baik Antara
Target Dan Realisasi Tahun 2015, 2016 Dan Target Akhir RPJMD 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Persentase Panjang
Jalan Kota Dalam
Kondisi Baik (>40
KM/jam)
18,97 23,22 23,19 23,83 102,72 100
Panjang Jalan Kota dalam kondisi baik pada tahun 2016 adalah 112,86 Km dari total
jalan Kota yang ada di Kota Subulussalam sepanjang 473,68 Km atau sekitar 23,83
persen. Jika dibandingkan dengan tahun 2015 Panjang Jalan Kota dalam kondisi baik
adalah 110,01 Km atau sekitar 23,22 persen. Maka terjadi peningkatan panjang jalan
sepanjang 2,85 Km atau sekitar 0,6 persen.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 113
Untuk mewujudkan tujuan Meningkatkan ekonomi kerakyatan dalam rangka
pemerataan kesejahteraan masyarakat maka ditetapkan dengan Sasaran Strategis
sebagai berikut;
4.1.1. Meningkatnya pendapatan masyarakat serta turunnya angka kemiskinan dan
pengangguran
4.1.2. Meningkatnya kapasitas lembaga koperasi, UMKM dan tersedianya modal usaha
4.1.3. Meningkatnya kuantitas dan kualitas usaha kecil dan menengah sebagai
penunjang perekonomian daerah
4.1.4. Meningkatkan penanganan jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial
(PMKS)
4.1.5. Meningkatkan pendidikan dan pelatihan bagi pencari kerja
4.1.6. Meningkatkan dan mengembangkan kunjungan parawisata
Adapun gambaran capaian Sasaran Strategis tersebut sebagai berikut;
Capaian Meningkatnya pendapatan masyarakat serta turunnya angka kemiskinan dan
pengangguran tergambar dari capaian 2 indikator dengan uraian pada tabel 3.44
sebagai berikut:
Meningkatnya pendapatan masyarakat serta turunnya angka kemiskinan
dan pengangguran
Sasaran Strategis 4.1.1
Meningkatkan ekonomi kerakyatan dalam rangka pemerataan
kesejahteraan masyarakat
TUJUAN 4.1
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 114
Tabel 3.44 Capaian Sasaran Meningkatnya pendapatan masyarakat serta turunnya
angka kemiskinan dan pengangguran Tahun 2016
Indikator Kinerja
Satuan Tahun 2016 %
Capaian Target Realisasi
Persentase Penduduk Miskin % 19,50 19,34 100,83
Tingkat Pengangguran Terbuka % 6,75 7,02 96,15
1. Presentase Penduduk Miskin
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan,
dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjan.
Berbagai macam definisi kemiskinan telah diungkapkan dan menjadi bahan perdebatan
oleh pemerhati kemiskinan. Keberagaman pandangan tentang kemiskinan menunjukan
bahwa kemiskinan merupakan fenomena multi dimensi. Fenomena ini membuat
pengukuran kemiskinan menjadi tidak mudah. Namun demikian, kemiskinan tetap harus
diukur sebagai gambaran dan bahan pengambilan kebijakan penanggulangan
kemiskinan.
Di Indonesia, pengukuran kemiskinan salah satunya dilakukan oleh BPS. Konsep
kemiskinan yang digunakan BPS adalah kemampuan seseorang atau rumah tangga
dalam memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Berdasarkan pendekatan ini,
BPS merumuskan kemiskinan sebagai ketidakmampuan seseorang atau rumah tangga
dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang
diukur dari sisi pengeluaran. Pengeluaran per kapita per bulan dipakai sebagai variabel
yang akan dibandingkan dengan besarnya nilai GK untuk menentukan seseorang
dikategorikan miskin atau tidak miskin. Seseorang yang mempunyai rata-rata
pengeluaran per kapita per bulan di bawah GK, dikategorikan sebagai penduduk miskin.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 115
Pengukuran pada Indikator Presentase Penduduk Miskin ini berdasarkan data dari Dinas
Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampong,
Presentase Penduduk Miskin di Kota Subulussalam mengalami penurunan,dari target
19,50 persen menurun di 19,34 persen dengan capaian presentase mencapai 100,83
Persen. Jumlah penduduk miskin di Kota Subulussalam sampai akhir tahun 2016
mencapai 15.528 Jiwa dibandingkan dengan Penduduk Kota Subulussalam di tahun
2016 berjumlah 80.291 Jiwa, dan jika diaktegorikan capaian sasaran ini sangat berhasil
menurunkan Angka Kemiskinan.
Tabel 3. 45 Jumlah Penduduk dan Penduduk Miskin dari Tahun 2011 sampai 2016 Kota
Subulussalam
Sumber Dinsosnakertrans, BPM dan BPS data diolah 2016 (Angka Sementara)
Walaupun secara jumlah bertambah, namun seiring dengan laju pertumbuhan
penduduk juga bertambah namun angka kemiskinan menunjukkan penurunan
presentase 0,94 poin, dari 20,28 Persen di tahun 2014 menjadi 19,34 persen di tahun
2016. Jika dihitung rata-rata penurunan presentase penduduk miskin kota Subulussalam
dari tahun 2012 sampai 2016 ada sekitar 1,05 poin penurunan setiap tahun, tentu angka
ini menunjukkan tren positif bagi kinerja pemerintah Kota Subulussalam dalam
menurunkan angka kemiskinan.
Untuk membandingkan antara realisasi tahun lalu dengan tahun 2016 dengan tahun
2015, tabel capaian digambarkan dalam tabel sebagai berikut;
Uraian Tahun
2011
Tahun
2012
Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
Jumlah Penduduk 68.990 70.707 72.414 73.708 75.188 80.291
Jumlah Penduduk Miskin 16.502 16.001 15.000 14.610 15.250 15.528
Persentase Penduduk
Miskin
23,92 22,63 20,69 19,72 20,28 19,34
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 116
Tabel 3.46 Perbandingan Presentase Penduduk Miskin antara Target dan Realisasi Tahun
2015, 2016 dengan Target Akhir RPJMD 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Target 2016 %
Capaian
Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi
Presentase
Penduduk Miskin
20,00 20,28 19,50 19,34 100,83 18.00
Penduduk miskin di Kota Subulussalam mengalami penurunan dari tahun 2014 sampai
dengan 2016 terlihat lamban, bahkan jika dilihat dari tahun 2013 sampai 2015 adanya
fluktuasi persentase penduduk miskin, namun dari tahun 2014 sampai 2015 angka ini
sudah menunjukkan penurunan dan ditahun 2016 mampu mencapai target yang sudah
ditetapkan. Ini menunjukkan bahwa keberhasilan program-program yang mendukung
sasaran ini yang langsung bisa dirasakan oleh masyarakat kota Subulussalam,
khususnya yang masih hidup dengan angka garis kemiskinan.
Jika dibandingkan dengan tahun 2015, penduduk miskin berjumlah sekitar 15,250
dibandingkan dengan jumlah penduduk sekitar 75.188 Jiwa, dimana Presentase
Penduduk Miskin di Kota Subulussalam masih di Angka 20,28 persen. Tahun 2015 target
yang ditetapkan adalah 20,00 persen namun pada kenyataannya penduduk miskin di
tahun 2015 masih di angka 20,28 persen.
Gambar 3.19 Perbandingan Target dan Realisasi Penduduk Miskin Kota Subulussalam
Tahun 2015 dan 2016
Sumber: BPS, Bappeda dan Bagian Organisasi Sekretaris Daerah Kota Subulussalam Tahun 2016
20,28
20,00
98,62
19,34
19,50
100,83
0 20 40 60 80 100 120
Realisasi
Target
% Capaian
2016 2015
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 117
Keberhasilan menurunnya angka kemiskinan di Kota Subulussalam, tidak terlepas dari
kinerja berbagai pemangku kepentingan lintas perangkat daerah, karena kemiskinan
adalah permasalahan yang komplek yang harus ditangani oleh beberapa pemangku
kepentingan dengan bersinergi dari beberapa program untuk menurunkan penduduk
miskin di Kota Subulussalam.
Ada beberapa program dan kegiatan yang mampu memberikan kontribusi untuk
menurunkan penduduk miskin di Subulussalam di tahun 2016, diantaranya;
1. Program Pemberdayaan Masyarakat Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil dan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dengan kegiatannya adalah;
- Fasilitasi/pendampingan manajemen usaha bagi keluarga miskin
- Pengadaan Sarana dan Prasarana pendukung usaha bagi keluarga miskin
Dari Program dan kegiatan ini mampu memberikan fasilitasi manajemen usaha bagi
keluarga miskin sebanyak 248KK yang tersebar di 5 (lima) Kecamatan di Kota
Subulussalam, begitu juga sarana dan prasarana pendukung usaha bagi keluarga miskin
diberikan kepada 409 orang.
2. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial.
Untuk kegiatan program ini fokus untuk koordinasi perumusan kebijakan dan
sinkronisasi pelaksanaan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan dan penurunan
kesenjangan.
3. Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
4. Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
5. Program Pemberdayaan Masyarakat
6. Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
7. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan, dan
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 118
8. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
Selain Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Badan Pembardayaan Masyarakat
dan Kampong, Kecamatan dan Desa juga memiliki tupuksi yang untuk pemberdayaan
masyarakat. Pemerintah Pusat melalui Kementrian Desa sudah menggulirkan dana desa
untuk meningkatkan pemerintahan desa yang lebih baik, namun ini masih mulai
berjalan,Perangkat desa mulai memperispkan RPJMDes untuk perencanaan desa yang
lebih baik dan kedepannya masing-masing desa mampu menyelesaikan permasalahan
desanya masing-masing termasuk permasalahan-permasalahan sosial khususnya
kemiskinan.
Meskipun dua dinas ini sudah menjalankan tugas fungsinya dengan baik melalui
kegiatan dan program yang sudah direalisasikan dengan baik tentu masih banyak
permasalahan yang terjadi di lapangan. Perlunya monitoring dan evaluasi dari dinas
bersangkutan untuk memantau sejauhmana program itu berhasil kepada masyarakat
yang diberikan fasilitasi dan sarana prasarana usaha, agar lebih terukur dengan baik
dalam pencapaian sasaran untuk mewujudkan tujuan.
Jika pengawasan terhadap pemberdayaan masyarakat miskin, maka akan menimbulkan
kembali masalah sosial penduduk miskin, karena bisa jadi program yang membantu
taraf hidup mereka, bisa suatu saat menghadapai permasalahan sehingga mereka tidak
punya solusi lain untuk tetap mempertahankan usaha melalui program yang telah diberi
Pemerintah Kota Subulussalam.
Untuk menjadi perhatian kedepan adalah sistem pengawasan terpadu dari beberapa
program pemberdayaan masyarakat miskin yang sudah direalisasikan dengan baik,
pengawasan itu bisa dari Pemerintah desa/ Kampung, Dinas Sosial dan Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Kampong atau SKPK lain, sehingga kedepannya lebih
mudah untuk menargetkan program tersebut kepada penduduk miskin lainnya agar
tingkat taraf hidupnya akan menjadi lebih baik.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 119
Selain program dan kegiatan dari sasaran untuk menurunkan angka kemiskinan,
meningkatnya partisipasi masyarakat desa dengan mulai bergulirnya dana desa, dimana
setiap desa dialokasikan dana desa untuk mengelola sendiri, dimana desa harus
membuat perencanaan, pengelolaan keuangan dan dan pelaporan keuangan dan
kinerja. Selain itu kontribusi sektor pertanian di tahun 2016 memberikan dampak
posistif bagi perekonomian masyarakat untuk meningkatkan pendapatan perkapita.
Yang harus menjadi perhatian lebih pemeritah Kota Subulussalam melalui pemangku
kepentingan dalam menangani kemiskinan adalah terhadap penduduk yang hampir
miskin, (near poor) karena sangat rentan mengalami degradasi menjadi penduduk
kategori miskin. Bisa jadi diakibatkan oleh kenaikan harga komoditi dan pangan
sehingga daya beli untuk kebutuhan dasar menjadi tidak terpenuhi sehingga meningkat
penduduk dari hampir miskin menjadi miskin.
Jika kita bandingkan dengan presentase penduduk miskin Kota Subulussalam, Provinsi
Aceh dan Nasional, posisi Kota Subulussalam masih diatas, walaupun menunjukkan
semua angka penurunan, namun rata-rata penurunan masih disekitar 1 sampai 1,50
persen penurunan.
Gambar. 3.20 Perbandingan Persentase Penduduk Miskin Kota Subulussalam, Provinsi
Aceh dan Nasional tahun 2016
Sumber : BPS Kota Subulussalam, BPS Aceh, LKj Prov Aceh 2016 dan BPS Pusat
20,28 17,11
11,11
19,34
16,43
10,86
Kota Subulussalam Aceh Nasional
Presentase Penduduk Miskin
2015 2016
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 120
Berdasarkan data BPS yang rilis pada Triwulan Pertama tahun 2016, Presentase
Penduduk Miskin di Provinsi Aceh mencapai 16,73 persen. dengan Jumlah Penduduk
Miskin di Provinsi Aceh tahun 2016 mencapai 848.000 Jiwa dibandingkan dengan
jumlah penduduk Aceh tahun 2016 sekitar 5 Juta Jiwa. Angka ini juga menunjukkan
penurunan dari angka 17,11persen dengan Jumlah Penduduk miskin berjumlah 859.000
Jiwa dari total penduduk Aceh sebesar 4.791.000 Jiwa.
Jika dibandingkan dengan tingkat nasional, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah
penduduk miskin Indonesia 28,01 juta atau 10,86 persen pada Maret 2016, berkurang
dibanding September 2015 yang tercatat 28,51 juta orang atau 11,13 persen, ada
penurunan presentase sekitar 0,27 persen.
2. Tingkat Pengangguran Terbuka
Pengangguran merupakan suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam
angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi mereka belum dapatmemperoleh
pekerjaan tersebut.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah indikasi tentang penduduk usia kerja yang
termasuk dalam kelompok pengangguran. Tingkat pengangguran terbuka diukur
sebagai persentase jumlah penganggur/pencari kerja terhadap jumlah angkatan kerja.
Sederhananya, yang dikategorikan dengan pengangguran terbuka adalah mereka yang
tak punya pekerjaan dan mencari pekerjaan, yang tak punya pekerjaan dan
mempersiapkan usaha, yang tak punya pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan, karena
merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan atau mereka yang sudah punya
pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja.
Indikator ini adalah alat ukur yang sangat familiar untuk mengukur penduduk yang
tidak bekerja dengan membandingkan dengan penduduk usia kerja.
Pada tahun 2016, Tingkat pengangguran terbuka di Kota Subulussalam mengalami
penurunan secara melamban. dari tabel 2014 sampai 2016 angka ini menunjukkan
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 121
penurunan rata-rata 0,27 Persen setiap tahun. Data ini bisa dilihat dari tabel 3.47
berikut;
Tabel 3.47 Capaian Kinerja Ketenagakejaan dari tahun 2014, 2015 dan 2016
Uraian Satuan Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
Angka Partisipasi Angkatan
Kerja Orang 29.262 29.580 29.675
Penduduk Bekerja Orang 26760 27143 27591
Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja % 66,71 65,9 69,73
Menganggur Orang 2502 2437 2084
Tingkat Pengangguran Terbuka % 8,55 8,24 7,02
Sumber Dinsosnakertrans dan BPS data diolah 2016
Dari tabel tersebut dapat tergambar jelas bahwa tren penurunan Tingkat pengangguran
terbuka menurun, seiring dengan meningkatnya tingkat partisipasi angkatan kerja dari
tahun ke tahun, namun yang paling singnifikan kenaikan TPAK terjadi pada tahun 2016
sedangkan pada tahun 2015 masih di 65,90 persen meningkat menjadi 69,73 persen.
Pencapaian kinerja untuk Tingkat Pengangguran Terbuka tahun 2016 menunjukkan
angka penurunan, namun jika dilihat dari target 6,75 persen yang ditetapkan,
Pemerintah Kota Subulussalam mampu merealisasikan 7,02 persen dengan persentase
capaian 96,15 persen dengan predikat sangat berhasil.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 122
Gambar 3.21 . Jumlah Penduduk Yang bekerja, Menganggur dan Angkatan Kerja Tahun
2016
Sumber Dinsosnakertrans dan BPS data diolah 2016
Sektor perekonomian yang paling menyerap tenaga kerja di tahun 2016 adalah sektor
pertanian, sedangkan penduduk yang bekerja berdasarkan status pekerjaan masih di
dominasi oleh buruh, karyawan dan pegawai.
Ada beberapa program dan kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota
Subulussalam untuk mencapai sasaran ini, yaitu Program Peningkatan Kualitas dan
Produktivitas Tenaga Kerja dan Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan. Adapun kegiatan yang paling menjadi prioritas adalah kegiatan Balai
Latihan Kerja, melalui kegiatan di Balai Pelatihan kerja, penduduk usia kerja yang punya
keinginan bekerja dan tidak punya keterampilan, difasilitasi pemerintah dengan
memberikan ilmu keterampilan sehingga mampu menghasilakan angkatan kerja
terampil yang siap pakai, baik yang akan bekerja di bidang industri, otomotif dan
UMKM. Program ini memberikan kontribusi yang yang sangat besar untuk mengurangi
angka pengangguran di Kota Subulussalam.
Selain itu, perkembangan lapangan usaha di tahun perlahan mulai tumbuh untuk
meningkatkan daya serap tenaga kerja di berbagai sektor terlebih di sektor lapangan
usaha industri, konstruksi, akomodasi, jasa dan transportasi.
APAK; 29.675 Penduduk Bekerja; 27.591
Menganggur; 2.084
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 123
Jika dibandingkan dengan tahun 2015, Tingkat Pengangguran Terbuka antara target dan
realisasi memang belum mencapai capaian maksimal seperti yang diharapkan untuk
mencapai target capaian 100 persen. Capaian ini dapat tergambar pada tabel berikut;
Tabel 3.48 Perbandingan Tingkat Pengangguran Terbuka antara Target dan Realisasi
Tahun 2015, 2016 dengan Target Akhir RPJMD 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Tingkat pengangguran
terbuka 7,01 8,24 6,75 7,02 96,15 3,01
Menurunkan angka pengangguran menjadi prioritas Pemerintah Kota Subulussalam
untuk mensejahterakan masyarakat, tentu banyak faktor yang dihadapai oleh
Pemerintah kota yang baru mulai berkembang, baik dari sisi sumber daya manusia yang
masih rendah yang bisa berkompetisi di dunia kerja, dan lapangan usaha berbagai
sektor belum terbuka lebar bagi seluruh angkatan kerja serta masih belum
meningkatnya investor yang melakukan investasi di Kota Subulussalam.
Gambar 3.22 Perbandingan Tingkat Pengangguran Terbuka Antara Kota Subulussalam,
Aceh dan Nasional dari Tahun 2015 dan 2016
Sumber: BPS, Bappeda, Dinsosnakertrans dan Bagian Organisasi Sekretaris Daerah Kota Subulussalam
Tahun 2016
8,24 9,93
6,18
7,02
7,57
5,61
Kota Subulussalam Aceh Nasional
Perbandingan Tingkat Pengangguran Terbuka
2015 2016
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 124
Tingkat Pengannguran Terbuka di tingkat nasional di tahun 2016 juga mengalami
penurunan di angka 5,61 persen dari 6,18 persen di tahun 2015, begitu juga dengan
Tingkat Pengangguran di Provinsi Aceh tahun 2016 mengalami penurunan 0,56 persen
dari 9,93 di tahun 2015 menurun menjadi 7,57 di akhir tahun 2016 yang dirilis oleh
Badan Pusat Statistik November tahun 2016.
Capaian Meningkatnya kapasitas lembaga koperasi, UMKM dan tersedianya modal
usaha tergambar dari capaian 1 indikator dengan uraian pada tabel 3.49 sebagai
berikut:
Tabel 3.49 Capaian Sasaran Meningkatnya kapasitas lembaga koperasi, UMKM dan
tersedianya modal usaha Tahun 2016
Indikator Kinerja
Satuan Tahun 2016 %
Capaian Target Realisasi
Persentase Koperasi Aktif % 60 50 83,33
1. Presentase Koperasi Aktif
Indikator Kinerja ini digunakan untuk mengukur keaktifan sebuah badan usaha Koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Definisi Koperasi aktif Berdasarkan Peraturan Menteri Koperasi Dan Usaha Kecil Dan
Menengah Republik Indonesia Nomor 25/Per/M.Kukm/Ix/2015 Tentang Revitalisasi
adalah Koperasi Aktif adalah Koperasi yang dalam 3 (tiga) tahun terakhir secara
Meningkatnya kapasitas lembaga koperasi, UMKM dan tersedianya modal
usaha
Sasaran Strategis 4.1.2
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 125
berturut-turut mengadakan RAT (Rapat Anggota Tahunan) dan melakukan kegiatan
usaha untuk melayani anggota.
Berdasarkan definisi tersebut, Koperasi Aktif di Kota Subulussalam tahun 2016
mengalami penurunan dari target yang ditetapkan 60 Persen Koperasi aktif hanya
mampu terealisasi 50 persen atau jumlah koperasi yang aktif hanya 50 unit Koperasi.
Capaian indikator ini hanya mencapai 83,33 Persen dari yang ditarget yang ditetapkan
capaian 100 persen oleh pemerintah Kota Subulussalam melalui Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan UKM. Prsentase koperasi aktif di tahun 2016 hanya mampu
mencapai capaian 83,33 persen dengan predikat capaian berhasil.
Gambar. 3.23 Presentase Capaian Koperasi Aktif di Kota Subulussalam Tahun 2016
Sumber Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Subulussalam Tahun 2016
Perbandingan Koperasi Aktif di tahun 2016 dan 2015 juga menunjukkan penurunan, hal
ini tergambar pada tabel 3.50 sebagai berikut;
Terget Koperasi Aktif; 60
Realisasi Koperasi Aktif; 50
Jumlah Seluruh Koperasi; 100
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 126
Tabel 3.50 Perbandingan Presentase Koperasi Aktif antara Target dan Realisasi tahun
2015, 2016 dan Target Akhir RPJMD 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJM
2019 Target Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Presentase Koperasi
Aktif
45 79 60 50 83,33 75
Pada tabel 3.50 diatas menunjukkan adanya penurunan dari tahun 2015 ke tahun 2016
dari persentase koperasi aktif 79 menurun menjadi 50 di tahun 2016 dari jumlah total
100 Koperasi. Di tahun 2015 mampu merealisasikan koperasi aktif menjadi 79 persen
koperasi aktif dari target 45 persen bahkan melampoi target akhir RPJMD Kota
Subulussalam tahun 2019 sebanyak 75 persen. Namun capaian 2015 tidak terus
direvitaslisasi dari koperasi aktif menjadi koperasi aktif yang lebih besar. Bahkan
mengalami penurunan yang signifikan.
Penyebab adanya penurunan di tahun 2016 tentu ada permasalahan dibelakangnya
yang perlu dianalisis kendala utama yang dihadapi, setelah dianalisis, tidak tercapaianya
target dai tahun 2016 dan adanya penurunan koperasi dari tahun 2015 ke tahun 2016
adalah sebagai berikut;
- Kendala Sumber daya manusia pengurus koperasi yang mengelola manajemen
koperasi yang kurang memahami manajemen koperasi yang baik, selain pengurus,
anggota koperasi juga kurang bisa mendukung jalannya koperasi. Dengan kondisi
seperti ini maka koperasi berjalan dengan tidak profesional dalam artian tidak
dijalankan sesuai dengan kaidah sebagimana usaha lainnya.
- Kurang berkembangnya koperasi juga berkaitan erat dengan kondisi modal keuangan
badan usaha tersebut. Kendala modal itu bisa jadi karena kurang adanya dukungan
modal yang kuat.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 127
- Selain SDM dan Modal Badan usaha, tingkat partisipasi anggota koperasi juga masih
rendah ini disebabkan sosialisasi yang belum optimal. Masyarakat yang menjadi
anggota hanya sebatas tahu koperasi itu hanya untuk melayani konsumen seperti biasa,
baik untuk barang konsumsi atau pinjaman. Artinya masyarakat belum tahu esensi dari
koperasi itu sendiri, baik dari sistem permodalan maupun sistem kepemilikanya.
- Kendala yang tidak kalah penting dalam menurunnya koperasi aktif menjadi koperasi
yang tidak aktif adalah dasar berdirinya koperasi atas dasar dukungan pemerintah kota
Subulussalam yang disosialisasikan ke masyarakat, jadi belum berdasarkan kesadaran
masyarakat untuk pendidirian koperasi tersebut.
Itulah empat poin kendala utama yang dihadapai oleh koperasi di Kota Subulussalam
yang menyebabkan fluktuasi perkembangan badan usaha berbasis koperasi di Kota
Subulussalam.
Dari sisi program untuk mewujudkan Koperasi aktif ini memang hanya satu program
yaitu Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi, dari anggaran program ini
juga masih sangat kecil mengingat tantangan terhadap kendala utama koperasi ini juga
sangat kompleks.
Kedepan badan usaha berasaskan kekeluargaan in perlu menjadi perhatian serius bagi
pemangku kepentingan agar mampu meningkatkan kapasitas koperasi dengan
revitalisasi koperasi dari koperasi tidak aktif menjadi aktif dan dari koperasi aktif menjadi
koperasi yang besar untuk mensejahterakan anggota koperasi khususnya dan
masyarakat kota Subulussalam pada umumnya.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 128
Capaian Meningkatnya kuantitas dan kualitas usaha kecil dan menengah sebagai
penunjang perekonomian daerah tergambar dari capaian 2 indikator dengan uraian
pada tabel 3.51 sebagai berikut:
Tabel 3.51 Capaian Sasaran Meningkatnya kuantitas dan kualitas usaha kecil dan
menengah sebagai penunjang perekonomian daerah Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2016 %
Capaian Target Realisasi
Pertumbuhan PDRB % 6,30 5,20 82,54
Jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah
(UMKM) yang aktif
Unit 704 830 117,90
1. Pertumbuhan PDRB
Pengertian PDRB adalah jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dari
seluruh kegiatan pekonomian diseluruh daerah dalam tahun tertentu atau perode
tertentu dan biasanya satu tahun.
Penghitungan PDRB menggunakan dua macam harga yaitu harga berlaku dan harga
konstan. PDRB harga atas harga berlaku merupakan nilai tambah barang dan jasa yang
dihitung menggunakan harga yang berlaku pada tahun yang bersangkutan sementara
atas harga konstan dihitung dengan menggunakan harga pada tahun tertentu sebagai
tahun dasar.
Laju pertumbuhan Produk Domestik Regional atas dasar Konstan 2010 menurut
lapangan usaha di tahun 2016 mengalami peningkatan dari berbagai sektor lapangan
Meningkatnya kuantitas dan kualitas usaha kecil dan menengah sebagai
penunjang perekonomian daerah
Sasaran Strategis 4.1.3
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 129
usaha. Pada tahun 2016 ditergetkan laju pertumbuhan PDRB sebesar 6,30 namun angka
pertumbuhan itu hanya mencapai di angka 5,20 persen.
Secara target memang tidak tercapai, namun secara ril pertumbuhan ekonomi kota
Subulussalam menunjukkan angka pertumbuhan meskipun lamban namun angka ini
harus diakui dengan menurunnya angka kemiskinan, angka pengangguran dan mulai
tumbuhnya perekonomian di berbagai sektor.
Gambar 3.24 . Laju Pertumbuhan PDRB ADHK 2010 Tahun 2014, 2015 dan 2016 Kota
Subulussalam
Sumber :BPS, Bappeda dan Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kota Subulussalam Tahun 2016
Laju pertumbuhan ekonomi di Subulussalam terlihat fluktuatif dari tahun 2014 sampai
2016, meskipun demikian, persentase pertumbuhan menunjukkan tren positif dengan
adanya peningkatan kenaikan setiap tahun jika dibandingkan dari tahun 2012 dengan
laju pertumbuhan ekonomi sebesar 4,68 persen meningkat di tahun 2013 menjadi 4,96
persen kemudian di tahun 2014 meningkat menjadi 5,26 persen.
Laju pertumbuhan ekonomi di tahun 2016, atas beberapa kontribusi besar sektor
lapangan usaha, untuk tahun 2016, masih didominasi oleh sektor pertanian, sektor jasa
6,03
5,26
6,25
5,03
6,3
5,20
Target PDRB ADHK Realisasi PDRB ADHK
Persentase Pertumbuhan Ekonomi Kota Subulussalam
Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 130
keuangan dan asuransi, jasa transportasi dan pergudangan, konstruksi, informasi dan
komunikasi dan juga real estate.
Selain sektor lainnya yang juga memberikan kontribusi meskipun kenaikannya tidak
terlalu signifikan namun mampu meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi secara
makro. Jika dilihat dari produk domestik Bruto atas harga Konstan 2010 atas harga
lapangan usaha di kota subulussalam tahun 2014, 2015 dan 2016 digambarkan sebagai
berikut;
Gambar 3.25. PDRB ADHK 2010 Tahun 2014, 2015 dan 2016 Kota Subulussalam (dalam
Juta Rupiah)
Sumber data BPS 2015 data diolah, data masih sementara*)
Jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi antara Kota Subulussalam, Aceh
dan Nasional, Laju pertumbuhan Kota Subulussalam masih diatas Aceh dan Nasional,
seperti digambarkan dalam gambar nerikut ini;
1.087.849,60
1.142.556,50
1.201.987,4
1.020.000,00
1.040.000,00
1.060.000,00
1.080.000,00
1.100.000,00
1.120.000,00
1.140.000,00
1.160.000,00
1.180.000,00
1.200.000,00
1.220.000,00
2014 2015 2016
PDRB ADHK (Juta Rupiah)
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 131
Gambar 3.25. Pertumbuhan Ekonomi Kota Subulussalam dibandingkan dengan Aceh
dan Nasional tahun 2015 dan 2016
Sumber: BPS Kota Subulussalam(data diolah), BPS Aceh dan BPS Pusat Tahun 2017
Secara angka presentase, laju pertumbuhan ekonomi, Kota Subulussalam masih diatas
angka pertumbuhan Aceh dan Nasional.
Program dalam mewijudkan sasaran ini sangat banyak, karnea indikator ini adalah
indikator makro ekonomi suatu daerah jadi banyak program dari hampir semua SKPK
atau pemangku kepentingan terlibat dalam meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi
Kota Subulussalam.
2. Jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang aktif
Jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang aktif diukur berdasarkan
jumlah usaha yang dikembangkan oleh Pemerintah Kota Subulussalam melalui Dinas
Perindustrian, perdagangan, Koperasi dan UKM. Secara arti luas, calon wirausahawan
dibina, difasilitasi berdasarkan bidang usaha atau jasa yang diinginkan oleh calon
wirausaha dan kemudian dibimbing dan difasilitasi oleh Pemerintah Kota baik edukasi
dan bantuan modal usaha sampai wirausahawan tersebut benar-benar mandiri yang
mampu memberikan kontribusi terhadap sektor usaha dan jasa dalam pertumbuhan
perekonomian mikro di Kota Subulussalam.
5,03 5,33 4,79
5,20
3,31 5,02
Kota Subulussalam Aceh Nasional
Pertumbuhan Ekonomi Kota Subulussalam, Aceh dan Nasional
Tahun 2015 Tahun 2016
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 132
Sasaran dan Indikator ini digunakan pemerintah Kota Subulussalam dimaksudkan untuk
memberdayakan usaha kecil menengah dalam upaya peningkatan kesejahteraan
masyarakat Kota Subulussalam.
Untuk gambaran capaian tahun 2016, jumlah usaha mikro kecil dan menengah dapat
dijelaskan dalam gambar sebagai berikut;
Gambar 3.26 Target dan Realisasi Tahun 2015 dan 2016 untuk Capaian Jumlah Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang aktif
Sumber :Disperindakop, Bappeda dan Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kota Subulussalam Tahun
2016
Capaian di Tahun 2016, mencapai 830 unit usaha yang sudah bisa mandiri dari
targetyang sudah ditetapkan dalam RPJMD sekitar 704 usaha, dengan capaian
presentase di tahun 2016 melebihi 100 persen yaitu 117,90 Persen dengan predikat
sangat berhasil.
Untuk menghasilkan capaian tahun 2016 banyak program dalam mewujudkan sasaran
ini ada 6 Program yaitu;
1. Program pembinaan pedagang kaki lima dan asongan
2. Program penciptaan iklim usaha Usaha Kecil Menengah yang konduksif
3. Program pengembangan industri kecil dan menengah
704
830
600 650 700 750 800 850
Tahun 2016
Reliasai Target
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 133
4. Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil
menengah
5. Program pengembangan sentra-sentra industri potensial
6. Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil
menengah.
Dengan enam program ini sudah sangat cukup untuk mendongkrak jumlah usaha mikro
dan menengah di Kota Subulussalam tahun 2016.
Jika dibandingkan dengan tahun 2015 dan tahun 2016 menunjukkan kenaikan yang
sangat signifikan, terlihat dari realisasi di tahun 2015 sudah mencapai 720 Jumlah UKM
dari yang ditargetkan hanya 699 Unit UKM, begitu juga di tahun 2016 sudah mencapai
830 unti dari target 704 Unit UKM. Seperti yang dijelaskan dalam tabel 3.52 berikut;
Tabel 3.52 Perbandingan Jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang aktif
Tahun 2015, 2015 dan Target Akhir RPJMD 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Jumlah Usaha Mikro,
Kecil, dan
Menengah (UMKM)
yang aktif
699 720 704 830 117,90 850
Angka capaian dari tahun 2015 dan 2016 sudah sangat baik bahkan sampai tahun akhir
RPJMD tahun 2019 dengan target 850 unit Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang
aktif sudah hampir tercapai.
Kondisi ini harus terus dievaluasi dengan baik program maupun unit usaha yang kini
sudah berkembang agar tetap berkembang sampai di akhir tahun RPJMD agar
kesejahteraan masyarakat terus meningkat.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 134
Capaian Meningkatkan penanganan jumlah penyandang masalah kesejahteraan
sosial (PMKS) tergambar dari capaian 1 indikator dengan uraian pada tabel 3.53
sebagai berikut:
Tabel 3.53 Capaian Sasaran Meningkatkan penanganan jumlah penyandang masalah
kesejahteraan sosial (PMKS) Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2016 %
Capaian Target Realisasi
Persentase Penanganan
Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial yang terlayani
dengan baik
%
15,05
30,11
200,07
1. Persentase Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
yang terlayani dengan baik
PMKS atau yang dikenal dengan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial adalah
seseorang, keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan
atau gangguan, tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya, sehingga tidak dapat
terpenuhi kebutuhan hidupnya( jasmani, rohani, dan sosial) secara memadai dan wajar.
Hambatan, kesulitan dan gangguan tersebut dapat berupa kemiskinan, keterlantaran,
kecacatan, ketunaan sosial, keterbelakangan, keterasingan dan perubahan
lingkungan(secara mendadak) yang kurang mendukung, seperti terjadinya bencana.
Jumlah PMKS di Kota Subulussalam sampai tahun 2016 berjumlah 12.528 Jiwa,
berdasarkan data dari Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun 2016.
Berdasarkan Persentase Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial yang
terlayani kini sudah mencapai 30,11 Persen.
Meningkatkan penanganan jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial
(PMKS)
Sasaran Strategis 4.1.4
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 135
Untuk menggambarkan Jumlah PMKS di Kota Subulussalam berdasarkan klasifikasi jenis
PMKS dimana menurut Kementrian Sosial berjumlah 26 Jenis PMKS, dan data PMKS
kota Subulussalam tergambar pada tabel 3.54 berikut;
Tabel. 3.54 Jumlah PMKS Kota Subulussalam berdasarkan Klasifikasi PMKS Tahun 2016
NO Jenis PMKS Jumlah Persentase
1 Anak Balita Terlantar 2 0,02
2 Anak Terlantar 9 0,07
3 Anak yang berhadapan dengan hukum 1 0,01
4 Anak Jalanan 2 0,02
5 Anak dengan Kedisabilitasan 62 0,49
6 Anak Yatim, Piatu, Yatim Piatu 1714 13,68
7 Anak yang memerlukan perlindungan khusus 3 0,02
8 Lanjut Usia Terlantar 1624 12,96
9 Penyandang Disabilitas 530 4,23
10 Tuna Sosial 0 0,00
11 Gelandangan 6 0,05
12 Pengemis 3 0,02
13 Pemulung 0 0,00
14 Kelompok Minoritas 0 0,00
15 Bekas Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan 25 0,20
16 Orang dengan HIV/AIDS 0 0,00
17 Korban Penyalahgunaan NAPZA 0 0,00
18 Korban Trafficking 0 0,00
19 Korban Tindak Kekerasan 0 0,00
20 Keluarga Dengan Rumah Tidak Layak Huni 2050 16,36
21 Korban Bencana Alam 1442 11,51
22 Korban Bencana Sosial 460 3,67
23 Perempuan rawan sosial ekonomi 1202 9,59
24 Fakir Miskin 3185 25,42
25 Keluarga bermasalah sosial psikologis 208 1,66
26 Pekerja Migran Bermasalah Sosial 0 0,00
JUMLAH PMKS 12528 100,00
Sumber : Data TKSK Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2016
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 136
Berdasarkan data Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi jumlah PMKS di Kota
Subulussalam mencapai 12528 Jiwa yang terklasifikasi pada jenis PMKS sebanyak 26
jenis. Dari 26 jenis PMKS yang ada di Kota Subulussalam yang paling banyak adalah
Keluarga Fakir miskin sebanyak 3185 Jiwa atau 25,42 Persen, diikuti oleh Keluarga yang
hidup dengan Rumah Tidak Layak Huni, kemudian Anak Yatim, Piatu dan Yatim Piatu
yang masing-masing masih diatas 10 persen, jumlah tersebut tersebar di lima
kecamatan di kota Subulussalam.
Gambar 3.27 Pemberian Kaki Palsu Bagi Penyandang Disabilitas kota Subulussalah,
sebagai salah satu kegiatan dari Program Dinsosnakertrans Tahun 2016
Pada perjanjian kinerja tahun 2016, Presentase penanganan PMKS dengan baik di
targetkan 15,05 persen dari total PMKS yang ada di Kota Subulussalam, saat dilakukan
evaluasi pencapaian kinerja tahun 2016 persentase PMKS mampu terealisasi melebihi
apa yang sudah ditargetkan yaitu 30,11 persen.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 137
Jumlah PMKS yang yang berhasil ditangani dengan baik sebanyak 3773 jiwa dari total
penyandang masalah sosial sebanyak 12528 Jiwa, mencapai 30 persen lebih yang
ditangani dengan presentase capain 200,07 Persen dengan predikat Sangat Berhasil.
Tingkat keberhasilan pencapaian kinerja ini didukung oleh program dan sumber daya
yang ada pada Dinsosnakertrans tahun 2016. Ada beberapa program yang mendukung
capaian sasaran ini yaitu;
1. Program Evaluasi pencapaian Target Standar Pelayanan Minimal Bidang Sosial
2. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
3. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
4. Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba
dan penyakit sosial lainnya)
5. Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma
Dukungan anggaran terhadap program tersebut memang sangat memadai, selain dana
APBK Kota Subulussalam, ada dana Otonomi Khusus dan dana dari APBN dialokasikan
untuk mengatasi permasalahan sosial di daerah. Sehingga mampu mencapai sasaran
seperti yang diharapkan.
Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2015, Jumlah PMKS sekitar 13.088 dan
berhasil ditangani dengan baik sekitar 11,58 persen seperti digambarkan dalam tabel
3.55 berikut;
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 138
Tabel. 3.55 Perbandingan Persentase Penanganan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial yang terlayani dengan baik Tahun 2015, 2015 dan Target Akhir
RPJMD 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJM
2019 Target Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Persentase
Penanganan
Penyandang
Masalah
Kesejahteraan Sosial
yang terlayani
10,03 11,58 15,05
30,11
200,07
35,01
Dari tahun 2014 sampai 2016 Jumlah PMKS yang dilayani dengan baik mengalami
peningkatan. Jika dibandingkan jumlah PMKS dengan yang ditangani dari tahun 2014
sampai 2016 tergambar pada gambar berikut;
Gambar 3.28 Jumlah PMKS, PMKS yang Terlayani dan Persentase tahun 2014, 2015 dan
2016
Sumber : Dinsosnakertrans Kota Subulussalam Tahun 2016
Penanganan masalah sosial di Kota Subulussalam dari tahun 2014 sampai 2016
menunjukkan angka peningkatan penanganan yang lebih baik dari tahun ke tahun.
13.088
915
6,99
11.729
1359
11,59
12528
3773
30,12
0 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 14.000
Jumlah PMKS
PMKS Yang ditangani dengan Baik
Persentase
2016 2015 2014
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 139
Diharapakan kedepannya berbagai permasalahan sosial bisa tertangani dengan sebaik
mungkin baik dari sisi kualitas dan kuantitas.
Capaian Meningkatkan pendidikan dan pelatihan bagi pencari kerja tergambar dari
capaian 2 indikator dengan uraian pada tabel 3.56 sebagai berikut:
Tabel 3.56 Capaian Sasaran Meningkatkan pendidikan dan pelatihan bagi pencari kerja
di tahun 2019 Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2016
%
Capaian Target Realisasi
Angka Partiapasi Angkatan Kerja Orang 27.287 29.673 91,96
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja % 66,05 69,73 105,57
1. Angka Partiapasi Angkatan Kerja
Angka Partisipasi Angkatan kerja adalah jumlah tenaga kerja yang terdapat dalam suatu
perekonomian pada suatu waktu tertentu. Angkatan kerja terdiri atas golongan yang
bekerja, dan golongan yang menganggur yang sedang mencari pekerjaan, Sedangkan
yang dimaksud dengan bukan angkatan kerja adalah mereka yang masih sekolah,
golongan yang mengurus rumah tangga, dan golongan lain-lain atau penerima
pendapatan.
Pencapaian angkatan kerja di Kota Subulussalam tahun 2016 mengalami peningkatan,
dari target yag ditetapkan sebanyak 27.287 mampu terealisasi dengan baik melebihi
target sekitar 29.675 Angkatan kerja dendan capaian 108,74 persen.
Meningkatkan pendidikan dan pelatihan bagi pencari kerja
Sasaran Strategis 4.1.5
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 140
Pertumbuhan angkatan kerja di Kota Subulussalam mengalami peningkatan, namun
meskipun tinggi masih diringi dengan pertumbuhan lapangan pekerjaan yang
menangani pertumbuhan angkatan kerja sehingga mampu mengurangi penduduk yang
menganggur. Hal ini menunjukkan dari 29675 Angkatan kerja, ada sekitar 27413
penduduk yang bekerja dan 2084 penduduk yang menganggur atau sekitar 7,02 persen.
Berbagai program sudah dilakukan oleh pemerintah Kota Subulussalam untuk
meningkatkan lapangan pekerjaan dan memberikan pelatihan ketrampilan kepada calon
pencari kerja agar lebih bisa berdaya saing untuk meraih pekerjaan dalam dunia kerja,
adapun program yang sudah dijalankan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi di tahun 2016 adalah Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas
Tenaga Kerja dan Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan.
Jika dibandingkan dengan tahun 2015, capaian Angka Partisipasi Angkatan Kerja bisa
dijelaskan dalam gambar 3.29 berikut;
Gambar 3.29 Target dan Realisasi Angka Partisipasi Angkatan Kerja Tahun 2015 dan
2016
Sumber : BPS, Bappeda dan Bagian Oranisasi Sekretariat Daerah Kota Subulussalam
Tahun 2015 Angka Partisipasi Angkatan Kerjajuga mengalami peningkatan dari target
yag sudah ditetapkan, namun jika diukur dari angkatan kerja yang terserap hanya
sekitar 27143 orang dan penduduk yang menganggur ada 2437 orang. Kesimpulannya,
27.187
27.287
29.580
29.675
25.500 26.000 26.500 27.000 27.500 28.000 28.500 29.000 29.500 30.000
2015
2016
Realisasi Target
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 141
tahun 2015 tingginya angkatan kerja belum begitu banyak terserap oleh lapangan
pekerjaan, sehingga angka pengangguran masih pada angka 8,24 persen.
2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) adalah perbandingan antara jumlah angkatan
kerja dengan penduduk dalam usia kerja. Yang dimaksud dengan penduduk usia kerja
adalah penduduk yang telah berusia 15-64 tahun yang berpotensi memproduksi barang
dan jasa.
Indikator TPAK merupakan ukuran tingkat partisipasi penduduk dalam angkatan kerja
yang dapat memberikan gambaran yang jelas sampai seberapa jauh sebenarnya
penduduk yang termasuk usia kerja benar-benar aktif didalam bekerja dan tidak aktif
bekerja. Jadi TPAK perbandingan antara angkatan kerja penduduk dalam usia kerja.
Semakin besar jumlah penduduk usia kerja akan menyebabkan semakin besarnya
angkatan kerja.
Tingkat partisipasi angkatan kerja di Kota Subulussalam menjadi sebuah Indikator untuk
mengukur ketenagakerjaan, selain Angkatan Kerja dan Pengangguran. Pada Tahun 2016
TPAK meningkat dari apa yang sudah ditargetkan 66,05 persen terealisasi pada angka
69,73 persen.
Gambar. 3.30 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Pengangguran Kota Subulussalam
Tahun 2016
Sumber : BPS, Bappeda dan Bagian Oranisasi Sekretariat Daerah Kota Subulussalam
TPAK; 69,73
Pengangguran; 7,02
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 142
Meningkatnya TPAK di Kota Subulussalam seiring dengan meningkatnya penduduk usia
kerja yang merupakan dampak dari semakin besar jumlah angkatan kerja. Selain itu,
dapat disimpulkan juga bahwa TPAK adalah salah satu faktor yang mempengaruhi
besaran output suatu kegiatan perekonomian, sehingga semakin banyak masyarakat
yang produktif, maka akan menghasilkan output yang tinggi pula
yang mempengaruhi PDB. Begitu pun pada pendapatan per kapita. Meningkatnya TPAK
suatu daerah, berarti meningkat pula pendapatan perkapita dan tingkat konsumsi yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Jika dibandingkan dengan tahun 2015, TPAK mengalami kenaikan, ini bisa tergambar
melalui tabel jumlah capaian TPAK dari tahun 2015 dan 2016 dan perbandingan dengan
tahun akhir RPJMD tahun 2019 sebagai berikut;
Tabel 3.57 Perbandingan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Tahun 2015 dan 2016 dan
akhir RPJMD Tahun 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJM
2019 Target Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja 65,11 65,90 66,05 69,73 105,57 66,54
Tingkat kenaikan TPAK di Kota Subulussalam tahun 2015 hanya mengalamai kenaikan
0,79 persen, dari target yang ditetapkan sebesar 65,11 persen mencapai 65,90 persen.
TPAK di tahun 2016 justru lebih meningkat lebih banyak dari target yang ditetapkan
sebesar 66,05 berhasil mencapai 69,73 persen, meningkat 3,23 persen. Meningkatnya
TPAK di tahun 2016 diikuti dengan kesempatan kerja yang lebih baik sehingga
penduduk yang menganggur semakin berkurang di angka 7,02 persen. Berbeda dengan
tahun 2015, TPAK tinggi namun kesempatan kerja masih rendah yang menyebabkan
angka pengangguran masih di angka 8,24 persen.
Hubungan antara TPAK, Kesempatan kerja dan pengangguran adalah, semakin tinggi
TPAK dan diikuti tingginya kesempatan kerja yang ada, maka tingkat pengangguran
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 143
akan rendah, sedangkan semakin tinggi TPAK akan tetapi kesempatan kerja rendah,
maka tingkat penganggurannya tinggi.
Keberhasilan capaian ini tidak terlepas dari prioritas pembangunan pemerintah Kota
Subulussalam di bidang ketenagakerjaan melaui program-program yang dilaksanakan
oleh Dinsosnakertrans tahun 2016, adapun program tersebut adalah Program
Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja dan Program Perlindungan dan
Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan.
Untuk mewujudkan tujuan Meningkatkan ekonomi kerakyatan dalam rangka
pemerataan kesejahteraan masyarakat, maka ditetapkan Sasaran Strategis sebagai
berikut;
Capaian Meningkatkan dan mengembangkan kunjungan wisatawan, tergambar dari
capaian 3 indikator dengan uraian pada tabel 3.58 sebagai berikut:
Tabel 3.58 Capaian Sasaran Meningkatkan dan mengembangkan kunjungan wisatawan
Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016 %
Capaian Target Realisasi
Jumlah kunjungan wisatawan Orang 16.000 67.036 419
1. Jumlah Kunjungan Wisatawan
Jumlah kunjungan wisatawan yang terdiri dari wisatawan asing dan wisatawan domestik
diupayakan terus meningkat baik melalui pengembangan sarana dan prasarana lokasi
obyek wisata dan melalui sosialiasi. Melalui kunjungan wisatawan asing dan domestik,
diharapkan memberikan dampak positif pada sektor jasa transportasi, hotel, kerajinan
lokal di Kota Subulussalam.
Sasaran Strategis 4.1.6
Meningkatkan dan mengembangkan kunjungan wisatawan
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 144
Pemerintah Kota Subulussalam, melalui Dinas Perhubungan, Telematika Komunikasi dan
Pariwisata pada tahun 2016, mentargetkan 16.000 wisatawan asing/domestik terealisasi
67.036 persen persentase 419 persen dengan katerogi Sangat Berhasil.
Gambaran lokasi wisata dan kegiatan provinsi sebagai pendukung pencapaian target
jumlah kunjungan wisatawan, dapat dilihat dari tabel 3.59 di bawah ini;
Tabel 3.59 Jumlah obyek wisata Kota Subulussalam dan even tingkat provinsi Aceh
Lokasi Wisata Kegiatan Tingkat Provinsi
Air Terjun Kedabuhan Hari Anak Internasional
Pemandian Alam dan Arung Jeram
Sikelang
Jambore Ketahanan Pangan
Pemandian Pandulangan Dekranasda Aceh
Air terjun SKPC
Air Terjun Kedabuhan
Makam Syeikh Hamzah Fansuri
Makam Raja Sultan Daulat
Makam Syeikh 44
Sumber : Dishubtelpar Kota Subulussalam Tahun 2016
Pencapaian target kunjungan wisatawan pada tahun 2016, lebih didukung dengan
adanya kegiatan pemerintah provinsi Aceh, yang dilaksakan di Kota Subulussalam
dibanding dengan kunjungan wisatawan ke lokasi obyek wisata yang ada di Kota
Subulussalam.
Tabel 3.60 Perbandingan Jumlah Kunjungan Wisatawan antara target dan realisasi
Tahun 2015, 2016 dengan Target Akhir RPJMD 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi % Capaian
Jumlah kunjungan
wisatawan 15.000 35.073 16.000 67,036 419 19.000
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 145
Perbandingan target pada tahun 2016 indikator kinerja jumlah kunjungan wisatawan
ditargetkan 16.000 terealisasi 67.036. Ditahun 2015, jumlah kunjungan wisatawan
ditargetkan 15.000 terealisasi 35.073. dalam kurun waktu dua tahun terjadi peningkatan
target jumlah kunjungan wisatawan.
Capaian tahun 2014 s/d 2016 apabila dibandingkan dengan target RPJM periode 2014-
2019, maka realisasi indikator kinerja jumlah kunjungan wisatawan, telah mencapai
target setiap tahunnya dan bahkan melebihi target RPJM pada akhir periode 2019
sebanyak 19.000 wisatawan.
Dengan telah tercapainya target RPJM, upaya yang harus dilakukan oleh Dinas
Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (sesuai nomenklatur 2017) diwajibkan
mempertahankan jumlah kunjungan wisatawan, mengupayakan kunjungan wisatawan
asing, melalui berbagai sosialiasi dan promosi, perbaikan sarana dan prasarana lokasi
wisata, dan manajemen pengelolaan yang lebih baik.
Adapun program pendukung keberhasilan jumlah kunjungan wisatawan di Kota
Subulussalam di tahun 2016 ada dua program yaitu Program Pengembangan Destinasi
Pariwisata dan Program Pengembangan Pemasaran Parwisata.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 146
Untuk mewujudkan tujuan Meningkatkan produksi, produktivitas dan nilai tambah
komoditi unggulan daerah sesuai dengan permintaan pasar untuk mendukung
kemandirian pangan dan kelestarian lingkungan, maka ditetapkan Sasaran Strategis
sebagai berikut;
Capaian Meningkatkan produksi dan produktifitas komoditi pangan, tergambar dari
capaian 1 indikator dengan uraian pada tabel 3.61 sebagai berikut:
Tabel 3.61 Capaian Sasaran Meningkatkan produksi dan produktifitas komoditi pangan
Tahun 2016
Indikator Kinerja
Satuan Tahun 2016 %
Capaian Target Realisasi
Produksi Holtikultura Ton 10.900 13.726 125,93
1. Produksi Holtikultura
Sebagai sumber makanan pokok, produksi holtikultura yang terdiri dari; padi
sawah/ladang, kedelai dan jagung menjadi sektor holtikultura unggulan di Kota
Subulussalam.
Pemerintah Kota Subulussalam, melalui Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan,
menargetkan 10.900 Ton hasil produksi holtikultura dengan realisasi 13.726 Ton dengan
realisasi 126 persen. Kondisi ini mengambarkan bahwa produksi sektor holtikultura
mengalami melebihi target yang ditetapkan atau kelebihan 2.826 ton dengan kategori
Sangat Berhasil.
Meningkatkan produksi dan produktifitas komoditi pangan
Sasaran Strategis 4.2.1
11
Meningkatkan produksi, produktivitas dan nilai tambah komoditi
unggulan daerah sesuai dengan permintaan pasar untuk
mendukung kemandirian pangan dan kelestarian lingkungan
Tujuan 4.2
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 147
Komitmen pemerintah dalam mendukung produksi holtikultura, selain dapat dilihat dari
capaian sektor holtikultura yang mencapai target, juga bisa dilihat dari gambar 3.31
dibawah ini.
Gambar 3.31 Produksi Holtikultura (dalam Ton) Menurut Jenis Tumbuhan Tahun 2016
Tabel 3.62 Produksi Padi Sawah (Ton/Ha) Tahun 2016
Tabel 3.63 Produksi Padi Ladang (Ton/Ha) Tahun 2016
Tabel 3.64 Produksi Jagung (Ton/Ha) Tahun 2016
Padi Sawah; 4,441
Padi Ladang; 1,071
Jagung ; 8,206
Kedelai; 8
Produksi Padi Sawah Satuan Tahun 2016
Luas Lahan Sawah Produktif Ha 1.133
Produksi Padi Sawah Ton 4.441
Produktifitas Produksi Padi Sawah Ton/Ha 3,9
Produksi Padi Ladang Satuan Tahun 2016
Luas Lahan Padi Ladang Produktif Ha 301
Produksi Padi Ladang Ton 1.071
Produktifitas Produksi Padi Ladang Ton/Ha 3,6
Produksi Jagung Satuan Tahun 2016
Luas Lahan Jagung Produktif Ha 1.476
Produksi Jagung Ton 8.206
Produktifitas Produksi Jagung Ton/Ha 5,6
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 148
Tabel 3.65 Produksi Kedelai (Ton/Ha) Tahun 2016
Tabel 3. 66 Perbandingan produksi holtikultura antara target dan realisasi tahun 2015,
2016 dengan Target Akhir RPJMD 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi % Capaian
Produksi Holtikultura 9.000 11.590 10.900 13.726 125,93 16.944
Perbandingan target pada tahun 2016 indikator kinerja jumlah produksi holtikultura
ditargetkan 10.900 ton terealisasi 13.726 ton. Ditahun pada tahun 2015, produksi
holtikultura ditargetkan 9.000 terealisasi 11.590, dalam dua tahun terakhir produksi
holtikultura selalu mengalami peningkatan.
Jika dibandingkan dengan target akhir RPJM pada periode 2014-2019 sebanyak 16.944
Ton berarti dengan sisa waktu 3 tahun lagi Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan
atau sesuai nomenklatur baru Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Perkebunan
harus menyelesaian target produksi sebanyak 3.218 Ton
Adapun program pendukung keberhasilan produksi holtikultura adalah
Program/Kegiatan;
1. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan melalui Kegiatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna yang
diantaranya; Pembuatan Embung, Jalan Usaha Tani (JUT), Saluran Pembuangan Air
Sawah.
2. Pogram Peningkatan Ketahanan Pangan (pertanian/perkebunan) melalui Kegiatan
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kebijakan Pertanian dan Pemanfaatan
Perkarangan Untuk Pengembangan Pangan;
3. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/perkebunan melalui Kegiatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna,
4. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan melalui Kegiatan Penyediaan
Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan
Produksi Kedelai Satuan Tahun 2016
Luas Lahan Kedelai Produktif Ha 14
Produksi Kedelai Ton 8
Produktifitas Produksi Kedelai Ton/Ha 1
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 149
Capaian Meningkatkanya produksi dan produktivitas dan nilai tambah tanaman
unggulan perkebunan, tergambar dari capaian 1 indikator dengan uraian pada tabel
3.67 sebagai berikut:
Tabel 3.67 Capaian Sasaran Meningkatkanya produksi dan produktivitas dan nilai
tambah tanaman unggulan perkebunan, Tahun 2016
Indikator Kinerja
Satuan Tahun 2016 %
Capaian Target Realisasi
Produksi perkebunan Ton 74.050 76,839 103,77
1. Produksi Perkebunan
Produksi perkebunan yang terdiri dari Kelapa Sawit, Karet dan Kakao, menjadi beberapa
sektor perkebunan yang dikembangkan Pemerintah Kota Subulussalam. Mengingat
sektor perkebunan diatas, khususnya kelapa sawit menjadi andalan sekaligus sumber
mata pencaharian masyakarat kota Subulussalam.
Pemerintah Kota Subulussalam, melalui Dinas Perkebunan dan Kehutanan menargetkan
74.050 Ton produksi perkebunan dengan realisasi 76,839 Ton dengan realisasi 94 persen
dengan kategori Sangat Berhasil. Kondisi ini mengambarkan bahwa produksi sektor
holtikultura mengalami melebihi target yang ditetapkan atau kelebihan 2.590 ton.
Keberhasilan sektor perkebunan kendati hanya didominasi oleh sektor kelapa sawit yang
mengalami tren kenaikan tajam dari tiga sektor yang diunggulkan. setidaknya selama
tiga tahun terakhir ini, tahun 2014-2016, dapat dilihat gambar 3.32 di bawah ini;
Meningkatkanya produksi dan produktivitas dan nilai tambah tanaman
unggulan perkebunan
Sasaran Strategis 4.2.2
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 150
Gambar 3.32 Produksi perkebunan (dalam Ton) tahun 2016
Tabel 3.68 Perbandingan produksi perkebunan antara target dan realisasi tahun 2015,
2016 dengan target akhir RPJMD 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi % Capaian
Produksi
perkebunan 53.450 52.468 74.050 76.839 103,77 126.505
Perbandingan capaian indikator kinerja produksi perkebunan, tahun 2016 ditargetkan
74.050 terealisasi 76.839 persentase 103,77 persen dengan kategori Sangat Berhasil.
Dan capaian indikator kinerja pada tahun 2015 ditargetkan 53.450 terealisasi 52.468
dengan persentase 98,16. Dari kedua capaian dua tahun terahir jumlah produksi
perkebunan mengalami tren kenaian.
Jika dikaitkan dengan target akhir RPJM pada tahun 2019 sebanyak 126.505 Ton berarti
target produksi telah tercapai, mengingat produksi selama tiga tahun terakhir sejak
2014 s/d 2016 telah mencapai 163,338.
Adapun program pendukung keberhasilan jumlah produksi perkebunan adalah
Program/Kegiatan; Program Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan.
0
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
70.000
80.000
2014 2015 2016
Kelapa Sawit
Kakao
Karet
75.00
000
1.62
8 211
31.43
5
50.00
000
2.22
5 300
2.22
5 371
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 151
Capaian Meningkatnya produksi komoditi perikanan, tergambar dari capaian 1
indikator dengan uraian pada tabel 3.69 sebagai berikut:
Tabel 3.69 Capaian Sasaran Meningkatnya produksi komoditi perikanan Tahun 2016
Indikator Kinerja
Satuan Tahun 2016 %
Capaian Target Realisasi
Produksi perikanan budidaya Ton 1.500 625 41,67
1. Produksi perikanan budidaya
Jumlah hasil produksi perikanan budidaya dan perairan umum (sungai dan rawa)
menjadi salah satu sektor usaha yang dilirik dan mulai dikembangkan oleh masyarakat
di Kota Subulussalam. Mengingat permintaan ikan konsumsi yang tinggi, oleh
masyarakat terlebih kota Subulussalam tidak memiliki potensi hasil ikan laut.
Pemerintah Kota Subulussalam, melalui Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan
menargetkan 1.500 Ton produksi perikanan dengan realisasi 625 Ton dengan persentase
capaian 41,73 persen. Kondisi ini menggambarkan bahwa realisasi produksi sektor
perikanan tidak tercapai sesuai target yang direncanakan.
Gambar 3.33 Produksi perikanan (dalam ton) selama Tahun 2014-2016
Untuk membandingkan antara target dan realisasi tahun 2015, 2016 dan target akhir
RPJM 2019, digambarkan melalui tabel 3.70 dibawah;
0
100
200
300
400
500
600
700
2014 2015 2016
Produksi ( Ton )
Meningkatnya produksi komoditi perikanan
Sasaran Strategis 4.2.3
38
447
625
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 152
Tabel 3.70 Perbandingan jumlah produksi ikan budidaya antara realisasi dan target
tahun 2015, 2016 dengan target akhir RPJM 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi % Capaian
Produksi Perikan
Budidaya 950 447 1.500 625 41,67 2.500
Capaian tahun 2016 sebesar 625 ton, jika kita bandingkan dengan capaian tahun 2015
sebesar 447 ton, menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan produksi, kendati realisasi
tahun 2016 tidak sesuai target.
Jika dikaitkan dengan target akhir RPJM pada tahun 2019 sebanyak 2.500 Ton berarti
dengan sisa waktu 3 tahun lagi Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan atau sesuai
nomenklatur yang baru Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perikanan harus menyelesaian
target produksi sebanyak 1.110 Ton.
Adapun program pendukung keberhasilan jumlah produksi perkebunan adalah
Program/Kegiatan; Program Pengembangan Budidaya Perikanan, Program Optimalisasi
Pengelolaan dan Pemasaran Perikanan.
Capaian Meningkatnya produksi komoditi peternakan, tergambar dari capaian 1
indikator dengan uraian pada tabel 3.71 sebagai berikut:
Tabel 3.71 Capaian Sasaran Meningkatnya produksi komoditi peternakan Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016 %
Capaian Target Realisasi
Produksi dan Populasi Hewan
Ternak
Ekor 262.410 187.917 71.61
Sasaran Strategis 4.2.4
Meningkatnya produksi komoditi peternakan
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 153
1. Produksi dan Populasi Hewan Ternak
Jumlah produksi dan populasi peternakan menjadi salah sektor usaha yang
dikembangkan di Kota Subulussalam. Mengingat sektor peternakan memiliki potensi
ekonomi yang baik, ditengah-tengah usaha perkebunan yang menjadi salah satu usaha
yang dimiliki sebagian besar masyarakat Kota Subulussalam.
Pemerintah Kota Subulussalam, melalui Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan
menargetkan jumlah produksi dan populasi sebesar 262.410 persen dan terealisasi
187.971 persen dengan persentase capaian 71.61 persen dengan kategori Sedang.
Kondisi ini menggambarkan bahwa produksi sektor peternakan mengalami penurunan
produksi 74,493 ton.
Gambar. 3.34 Produksi dan populasi sektor peternakan (dalam ekor) tahun 2016
Tabel 3.72 Perbandingan produksi dan populasi hewan ternak antara target dan realisasi
tahun 2015, 2016 dengan Target akhir RPJMD 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi % Capaian
produksi dan
populasi hewan
ternak
161.390 164,685 262.410 187.917 71.61 625.632
Sapi dan Kerbau; 2.982
Kambing dan Domba; 9.880
Ayam dan Itik; 175.055
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 154
Gambar 3.35 Produksi dan Populasi Ternak (ayam Bertelur)
Perbandingan capaian tahun 2016 sebesar 187.917 ton jika dibandingan dengan
realisasi tahun 2015 sebesar 164. 685 ton, menggambarkan adanya peningkatan sebesar
23.232 ton, kendati realisasi tahun 2016 tidak mencapai target.
Jika dikaitkan dengan target akhir RPJM pada tahun 2019 sebanyak 625.632 Ton berarti
dengan sisa waktu 3 tahun lagi Dinas Perkebunan dan Kehutanan atau sesuai
nomenklatur yang baru Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perikanan harus
menyelesaikan target produksi sebanyak 133.451 Ton.
Adapun program pendukung keberhasilan jumlah produksi peternakan adalah
Program/Kegiatan; Program Pengembangan Budidaya Hasil Perikanan, Program
Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Perikanan, .
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 155
Untuk mewujudkan tujuan Meningkatkan kapasitas aparatur dan organisasi tata laksana
pemerintahan desa serta partisipasi masyarakat dalam membangun desa maka
ditetapkan dengan Sasaran Strategis sebagai berikut;
Capaian Meningkatnya persentase desa yang memiliki dokumen- dokumen
pembangunan (RPJM Desa, APB Desa, RKP Desa) tergambar dari capaian 1 (satu)
indikator dengan uraian pada tabel 3.73 sebagai berikut:
Tabel 3.73 Capaian Meningkatnya persentase desa yang memiliki dokumen- dokumen
pembangunan (RPJM Desa, APB Desa, RKP Desa) Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016 %
Capaian Target Realisasi
Persentase Desa yang telah
memiliki dokumen RPJM- Desa,
APB Desa dan RKP Desa
% 100 37,80 37,80
1. Persentase Desa yang telah memiliki dokumen RPJM- Desa, APB
Desa dan RKP Desa
Definisi desa menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2016, desa adalah desa dan
desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah
Meningkatkan kapasitas aparatur dan organisasi tata laksana
pemerintahan desa serta partisipasi masyarakat dalam membangun
desa
TUJUAN 5.1
Meningkatnya persentase desa yang memiliki dokumen- dokumen
pembangunan (RPJM Desa, APB Desa, RKP Desa)
Sasaran Strategis 5.1
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 156
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui
dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Desa di Kota Subulussalam disebut Kampong, kepala desanya disebut Kepala Kampong
dan dibantu dengan dibantu perangkat Desa disebut perangkat kampong sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Desa atau kampong.
Sejak diundangkannya Undang-undang Desa, menjadi sebuah aturan mengenai
penyelenggaran pemerintah desa dengan pertimbangan telah berkembang dalam
berbagai bentuk sehingga perlu dilindungi dan diberdayakan agar menjadi kuat, maju,
mandiri, dan demokratis sehingga dapat menciptakan landasan yang kuat dalam
melaksanakan pemerintahan dan pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur,
dan sejahtera.
Gambar 3.36 Jumlah Desa dengan Jumlah Desa Yang Sudah memiliki Dokumen
Perencanaan Pembangunan Menengah Tahun 2016
Hal yang paling terpenting dalam penyelenggaraan Pemerintah desa adalah anggaran
desa dimana pemerintah pusat memberikan dan desa berdasarkan pertimbngan
penduduk desa, angka kemiskinan desa dan kesulitan geografi, jadi Dana APBN
Desa Yang Memiliki
Dokumen RPJM Des;
31
Jumlah Desa; 82
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 157
dialokasikan untuk desa sebesar 10 persen untuk seluruh desa di Indonesia ditambah 10
persen dan APBK. Jadi dana desa sangat fantastis. Itu itu pengelolaan keuangan juga
harus berdasarkan perencanaan yang baik, an pengalokasian anggaran.
Pada tahun 2016 jumlah desa/kampong di Kota Subulussalam sebanyak 82 Desa.
Berdasarkan capaian Presentase Desa yang telah memiliki dokumen RPJM- Desa, APB
Desa dan RKP Desa di Kota Subulussalam baru terlaksana sekitar 37,80 persen, atau
sekitar 31 Desa yang memiliki dokumen perencanaan untuk mengalokasikan anggaran
berdasarkan perencanaan desa.
Evaluasi atas capaian ini memang mengalami berbagai kendala dan permasalahan yang
dihadapi oleh desa, dimana desa harus menentukan perencanaan dan mulai dari
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, Pengelolaan APB Desa dan RKP Desa
agar desa bisa lebih memahami apa yang ingin diwujudkan oleh masing-masing desa
melalui perencanaan dan anggaran desa. Permasalahan yang paling utama yang
dihadapi adalah sumber daya manusia desa itu sendiri dimana desa mau tidak mau
harus siap dengan kondisi Undang-Undang yang mewajibkan membuat perencanaan
strategis desa.
Kendala selain Sumder Daya Manusia desa adalah tidak semua desa yang memiliki
kepala desa yang definitif, dan masih banyak desa yang yang dipimpin oleh kepala desa
dengan status Pejabat belum definitif dan masih menunggu bulan dan tahun untuk
pelaksanaan pemilihan kepala desa.
Di tahun 2015 hampir semua desa belum melaksanakan perencanaan desa, baru dimulai
tahu 2016 dan capaian ini pun belum mencapai 50 persen dari 82 desa yang ada yang
tersebar di 5 kecamatan di Kota Subulussalam.
Pada tahun 2016, Desa di Kota Subulussalam sudah mulai di fasilitasi dan diberikan
pendampingan melalui Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa
untuk mewujudkan perencanaan desa yang baik agar menciptakan desa seperti apa
yang masyarakat desanya harapkan selama lima tahun.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 158
Untuk mencapai tujuan Mewujudkan sarana dan prasarana pemerintahan desa
menuju desa terpadu ditetapkan sasaran strategis sebagai berikut :
Sasaran strategis 5.2.1 ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai misi kelima
sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2014-2019 yaitu: Mewujudkan sarana dan
prasarana pemerintahan desa menuju desa terpadu.
Pencapaian sasaran ini pemerintah kota Subulussalam melalui BPM telah mengukur
sasaran 5.2.1 dengan 1 indikator kinerja, capaian kinerja sasaran sebesar 66,67 %
dengan kategori predikat sedang. Hasil pengukurannya dapat dilihat pada tabel 3.74
dibawah ini :
Tabel 3.74 Capaian Sasaran Tersedianya Sarana dan Prasarana Pemerintahan Desa
Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2016 %
Capaian Target Realisasi
Cakupan Sarana dan prasarana
perkantoran pemerintah desa yang baik % 9 5 66,67
Bertambahnya sarana dan prasarana perkantoran pemerintah desa dengan kondisi baik
dan layak merupakan hal yang sangat penting guna menunjang peningkatan kinerja
para Aparatur desa demi terlayaninya segala kebutuhan seluruh lapisan masyarakat.
Dari sebanyak 82 kampong yang ada di Kota Subulussalam, pembangunan sarana
prasarana dilakukan secara bertahap. Pada tahun 2016 pembangunan kantor desa
ditarget sebanyak 9 unit namun yang terealisasi sebanyak 5 unit dengan persentase
66,67 %.
Mewujudkan sarana dan prasarana pemerintahan desa menuju desa
terpadu
TUJUAN 5.2
Sasaran Strategis 5.2.1
Tersedianya sarana dan prasarana pemerintahan desa mencapai 100 persen
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 159
Dari capaian tahun 2016 jika di bandingkan dengan realisasi tahun 2015 mengalami
peningkatan dari jumlah keseluruhan kantor desa yang telah dibangun mengingat
realisasi di tahun 2016 bertambah sebanyak 5 unit sehingga total keseluruhan menjadi
16 unit.
Untuk pengukuran capaian kinerja tahun 2016 dapat dilihat perbandingan dengan
tahun sebelumnya seperti pada tabel 3.75 dibawah ini:
Tabel 3.75 Perbandingan jumlah Sarana dan Prasarana Pemerintahan Desa antara
realisasi dan target tahun 2015, 2016 dengan target akhir RPJMD 2019
Indikator kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019
target Realisasi Target Realisasi %
capaian
Cakupan Sarana dan
prasarana
perkantoran
pemerintah desa
yang baik
12
11
24
16
66,67
82
Permasalahan yang dihadapi oleh Badan pemberdayaan masyarakat kota Subulussalam
yang mengakibatkan belum terpenuhinya sarana prasarana desa di sebabkan oleh
kurangnya anggaran yang tersedia dan belum terciptanya komunikasi yang baik antar
stakeholder dan pihak terkait.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 160
Sasaran strategis 5.3.1 ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai misi kelima
sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2014-2019 yaitu “ mewujudkan kemandirian
desa melalui program pembangunan desa secara terpadu “ dengan tujuan
mengembangkan potensi desa menuju desa mandiri.
Pencapaian sasaran ini didukung oleh BPM,untuk mengukur sasaran ke-5.3.1 ini ada 1
indikator kinerja, dengan capaian kinerja sasaran sebesar 95,83 % dengan kategori
predikat sangat berhasil.hasil pengukurannya dapat dilihat pada tabel 3.76 berikut ini:
Tabel 3.76 persentase BUMDes yang beroperasi dengan baik
Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016
%
Capaian Target Realisasi
Persentase BUMDes yang
beroperasi dengan baik
% 48 46 95,83
BUMDes/ kampong sebagai salah satu pilar ekonomi masyarakat desa, untuk itu
keaktifan BUMDes menjadi hal yang sangat penting. Terkait dengan hal tersebut
pemerintah kota subulussalam terus meningkatkan dengan berbagai cara yang salah
satunya dengan memberikan pelatihan pengelolaan manajemen kepada pengurus
BUMDes yang ada di Kota Subulussalam sebanyak 46 unit BUM-Desa.
Dari capaian kinerja tahun 2016 dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya, seperti
pada tabel 3.77 dibawah ini:
Mengembangkan potensi desa menuju desa mandiri
TUJUAN 5.3
Sasaran Strategis 5.3.1
Meningkatnya pendapatan asli desa melalui pembentukan unit badan usaha
milik desa (BUMDes),per desa 1 unit usaha
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 161
Tabel 3.77 Perbandingan jumlah BUMDes yang beroperasi dengan baik antara realisasi
dan target tahun 2015, 2016 dengan target akhir RPJM 2019
Indikator kinerja Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJM
2019
target Realisasi Target
Realisasi
%
capaian
Persentase BUMDes
yang beroperasi dengan
baik
30
10
48
46
95,83
82
Dari tabel diatas dapat diketahui adanya peningkatan jumlah BUMDes yang aktif
sebesar 46 dari tahun sebelumnya hal ini terjadi karna semakin sadarnya para aparatur
pemerintah desa untuk mendorong berdirinya BUMDes guna meningkatkan
pendapatan masyarakat desa tersebut.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 162
Untuk mewujudkan tujuan Mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah yang efisien
dan efektif menuju good governance dan clean government, maka ditetapkan Sasaran
Strategis sebagai berikut;
Capaian Meningkatnya kinerja aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat, tergambar dari capaian 3 indikator dengan uraian pada tabel 3.78
sebagai berikut:
Tabel 3.78 Capaian sasaran meningkatnya kinerja aparatur pemerintah dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat Tahun 2016
Indikator Kinerja
Satuan Tahun 2016 %
Capaian Target Realisasi
Pendapatan Asli
Daerah Rp 72.303.354.888.54 42.104.949.586.40 58,23
Rata-rata waktu
pengurusan
dokumen perizinan
Hari 7 2 350
Nilai Laporan
Evaluasi LKj
Pemerintah
Kategori CC C 65
Nilai Laporan
Penyelenggara
Pemerintah Daerah
(LPPD)
Peringkat 18 Menunggu Hasil
Evaluasi 0
Indeks Kepuasan
Masyarakat
Terhadap Layanan
Pemerintah
Nilai 80 74,91 93,64
Sasaran Strategis 6.1
Meningkatnya kinerja aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat
Mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah yang efisien dan
efektif menuju good governance dan clean government
TUJUAN 6
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 163
1. Pendapatan Asli Daerah
Pendapat Asli Daerah (PAD) merupakan salah satu faktor penting pendukung
pelaksanaan pembangunan suatu daerah, yang bersumber dari berbagai sektor seperti
pajak, retribusi, pendapatan pengelolaan kekayaan daerah dan perolehan lainnya yang
sah.
Pada Tahun 2016, Pemerintah Kota Subulussalam menargetkan perolehan PAD, sebesar
Rp. 72.303.354.888.54 Milyar, dengan realisasi Rp. 42.104.949.586.40 M dengan
presentase realisasi 58.23 persen dengan kategori Kurang Berhasil
Tabel 3.79 Perbandingan pendapatan asli daerah antara target dan realisasi tahun 2015,
2016 dengan target akhir RPJMD 2019
Indikator
Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Pendapatan
Asli Daerah 45.930.396.670
.96
35.905.412.
863.37
72.303.354.888
.54
42.104.949.
586.40 58.23 100
Perbandingan capaian jumlah PAD tahun 2016 yang tidak tercapai sesuai target
ditargetkan 72.303.354.888.54 Milyar terealisasi 42.104.949.586.40 Milyar dengan
persentase 58.23 persen. Dan pada tahun 2015 target 45.930.396.670.96 terealisasi
35.905.412.863.37. Dari dua tahun capaian target PAD tidak selalu terealisasi sesuai
dengan target yang diakibatkan oleh beberapa faktor diantaranya, tidak adanya data
base mengenai jenis dan lokasi objek pajak yang jelas serta tidak adanya data akurat
terkait daftar WP.
Perolehan sumber PAD yang di dominasi dari sektor pajak daerah (hotel, rumah
makan/restoran, penginapan) dan retribusi daerah (parkir, retribusi obyek wisata,
hiburan).
Adapun sumber Pendapatan Asli Daerah Tahun 2016, dapat dilihat dalam tabel 3.80 di
bawah ini;
Tabel 3.80 Pendapatan Asli Daerah Kota Subulussalam
Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Pajak Daerah 6.180.000.000.00 4.332.002.552.76
Pendapatan Retribusi Daerah 4.162.600.000.00 1.925.806.076.00
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 164
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan
daerah Yang Terpisahkan 620.795.004.00 620.795.994.48
Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. 61.339.959.884.06 35.226.344.963.16
2. Rata-rata waktu pengurusan dokumen perizinan
Mutu baku waktu pengurusan dokumen perizinan merupakan hal krusial, yang kerap
disorot dan menjadi pertimbangan bagi para investor/pelaku usaha untuk mengawali
sebuah usaha di suatu daerah, jika proses waktu pengurusan dokumen perizinan lama
dan berbelit, akan berdampak pada lambanya pertumbuhnya iklim investasi.
Ketersediaan Standar Operasional Prosedur (SOP) menjadi salah indikator, dalam sebuah
pelayanan publik. Badan Penanaman Modal dan P2TSP memiliki target pengurusan
dokumen perizinan selama 7 Hari kerja (sesuai SOP) terealisasi 2 Hari kerja dengan
persentase capaian 350 persen dengan kategori Sangat Berhasil.
Dengan formulasi penghitungan;
Jumlah dokumen perizinan yang diterbitkan x 100
Jumlah hari kerja efektif
Tabel 3.81 Perbandingan rata-rata waktu pengurusan dokumen perizinan antara target
dan realisasi tahun 2015, 2016 dengan target Akhir RPJMD 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Rata-rata waktu
pengurusan
dokumen perizinan
- - 7 2 350 1
Pencapaian kinerja tahun 2016, didukung oleh adanya SOP dalam pengurusan dokumen
perizinan. Dengan total dokumen perizinan sebanyak 727 dokumen yang terdiri dari
IMB, SIUP/TDP, IUJK dan SITU. Pencapaian tahun 2016 tidak bisa dibandingkan dengan
target dan capaian dua tahun sebelumnya 2014-2015, mengingat indikator rata-rata
pengurusan dokumen perizinan, menjadi indikator yang dilakukan setelah revisi pada
Perjanjian Kinerja tahun 2016 sesuai hasil evaluasi Menpan RB.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 165
Adapun program pendukung keberhasilan rata-rata waktu pengurusan dokumen
perizinan di Kota Subulussalam di tahun 2016 ada dua program yaitu Program
Peningkatan Jasa Pelayanan Publik dan Program Penyediaan Jasa Pelayanan Perizinan
Terpadu.
3. Nilai Hasil Evaluasi LKj Pemerintah Kota Subulussalam
Perolehan nilai laporan kinerja pemerintah (LKj-P) Kota Subulussalam, pada tahun 2016
ditargetkan CC untuk realisasi akan diketahui pada awal tahun 2017.
Sebagai gambaran pencapaian kinerja perolehan nilai tahun 2015 dengan kategori C
dengan nilai 36.00, tahun 2014 C dengan nilai 35.33, Selama dua periode nilai Lakip
Kota Subulussalam tidak mengalami peningkatan.
Pencapaian kinerja yang tidak tercapai, diakibatkan tidak adanya komitmen yang kuat
dari pimpinan dan SKPK tentang LKj-P sebagai tolak ukur keberhasilan pembangunan
kota Subulussalam. Kondisi ini diperburuk rendahnya pemahaman SKPK terhadap
perencanaan sehingga indikator kinerja yang ditampilkan masih berorientasi output
bukan outcome.
Tabel 3.82 Perbandingan Nialai Hasil Evaluasi LKj Pemerintah Kota antara target dan
realisasi tahun 2015, 2016 dan target akhir RPJM 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Nilai Hasil Evaluasi
LKj Pemerintah CC C CC C C B
Adapun program pendukung kinerja Nilai Laporan Evaluasi LKj Pemerintah di Kota
Subulussalam di tahun 2016, Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan melalui Kegiatan Penyusunan LKj Pemerintah.
4. Nilai LPPD
Nilai Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Kota Subulussalam pada
tahun 2016, sedang dalam proses pengerjaan dan akan dilakukan penilaian oleh Biro
Pemerintahan Provinsi Aceh, Inspektorat Aceh dan Kementerian Dalam Negeri Ditjen
Otonomi Daerah.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 166
Sebagai bahan gambaran capaian kinerja nilai LPPD pemerintah Kota Subulussalam,
sejak tahun 2014 s/d 2015 hasil peringkat ke-19 pada tahun 2014 dan peringat ke 23
pada tahun 2015. Terjadinya penurunan peringkat pada tahun 2014, diakibatkan oleh
adanya pergantian tim evaluasi LPPD.
Tabel 3.83 Perbandingan Nilai LPPD antara target dan realisasi tahun 2015, 2016 dan
target akhir RPJM 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Nilai LPPD 21 21 18 - - 10
Pencapaian tahun 2016, dengan target peringkat ke-18 belum bisa dibandingkan
dengan capaian tahun 2015, mengingat sedang dilakukan proses penyusunan dan
menunggu hasil evaluasi.
Adapun program pendukung kinerja Nilai Laporan Penyelenggara Pemerintah Daerah
(LPPD) di Kota Subulussalam di tahun 2016 dengan Program Perencanaan
Pembangunan Daerah.
5. Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Layanan Pemerintah
Indeks kepuasan masyarakat (IKM) terhadap layanan perizinan, menjadi parameter bagi
pemerintah daerah untuk melihat tingkat kepuasan masyarakat atas pelayanan yang
dilakukan pemerintah. Dasar hukum pelaksanaan IKM bagi instansi pemerintah
mengacu pada Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Indeks Kepuasan Masyarakat.
Khususnya dalam mendukung pertumbuhan investasi dan usaha, di Kota Subulussalam.
Mengingat pelayanan perizinan merupakan hal penting dan memiliki keterkaitan yang
erat dengan pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat. Dengan pelayanan
perizinan yang baik, maka akan mendorong tumbuhnya iklim investasi dan usaha, yang
nantinya dilharapkan akan mendorong serapan tenaga kerja, jasa serta sektor lainnya.
Pada tahun 2016 nilai IKM bidang pelayanan perizinan ditargetkan bernilai 80 dengan
realisasi nilai 74.91 dengan persentase 93.64 persen dengan kategori Sangat Berhasil.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 167
Tabel 3.84 Perbandingan Indeks Kepuasan Masyarkat Terhadap Layanan Pemerintah
antara target dan realisasi tahun 2015, 2016 dengan target akhir RPJM 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Indeks kepuasan
masyarakat
terhadap
pelayanan
pemerintah
- - 80 74,91 93,64 90
Pencapaian kinerja tahun 2016, tidak bisa dibandingkan dengan target dan capaian dua
tahun sebelumnya 2014-2015, mengingat indikator rata-rata pengurusan dokumen
perizinan, menjadi indikator yang telah direvisi pada Perjanjian Kinerja tahun 2016
sesuai hasil evaluasi Menpan RB.
Pada sisi lain, pelaksanaan kegiatan IKM (indeks kepuasan masyarakat) sebagai langkah
pemetaan atas pelayanan yang selama ini dilakukan. Sehingga kegiatan IKM pada tahun
2016, menjadi kegiatan yang pertama dilakukan.
Adapun program pendukung keberhasilan indeks kepuasan masyarakat terhadap
layanan pemerintah, di Kota Subulussalam di tahun 2016 ada dua program yaitu
Program Penyediaan Jasa Pelayanan Perizinan Terpadu dan Program Pelayanan Publik.
Capaian Tersedianya dokumen laporan pengelolaan keuangan daerah yang
memenuhi persyaratan WTP, tergambar dari capaian 3 indikator dengan uraian pada
tabel 3.85 sebagai berikut:
Sasaran Strategis 6.2
Tersedianya dokumen laporan pengelolaan keuangan daerah yang memenuhi
persyaratan WTP
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 168
Tabel 3.85 Capaian Sasaran Tersedianya dokumen laporan pengelolaan keuangan
daerah yang memenuhi persyaratan WTP Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016 %
Capaian Target Realisasi
Opini Laporan Keuangan oleh
Auditor Eksternal BPK Opini WTP
Menunggu
Hasil Audit
BPK
0
1. Opini Laporan Keuangan Oleh Auditor Ekternal BPK
Opini laporan keuangan Pemerintah Kota Subulussalam masih dalam proses audit oleh
BPK, dan akan diketahui hasilnya pada pertengahan tahun 2017.
Sebagai bahan gambaran capaian kinerja opini laporan keuangan oleh auditor ekternal
pemerintah Kota Subulussalam, sejak tahun 2014 s/d 2015 hasil audit BPK dengan
kategori WTP dan khusus pada tahun 2015 dengan kategori WDP.
Perolehan WDP pada tahun 2015 diakibatkan oleh beberapa faktor diantaranya
Peraturan Walikota tentang akuntansi belum ditetapkan, belum tepatnya penghitungan
penyusutan aset.
Pencapaian tahun 2016, dengan target WTP belum bisa dibandingkan dengan capaian
tahun 2015, mengingat sedang dilakukan proses audit.
Tabel 3.86 Perbandingan Opini Laporan Keuangan Oleh Auditor Eksternal BPK antar
target dan realisasi tahun 2015, 2016 dan target akhir RPJM 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi %
Capaian
Opini Laporan
Keuangan Oleh
Auditor Eksternal
WTP WDP WTP - 0 WTP
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 169
Capaian Meningkatnya jumlah dan kompetensi Pamong Praja sesuai kebutuhan,
tergambar dari capaian 1 indikator dengan uraian pada tabel 3.87 sebagai berikut:
Tabel 3.87 Capaian sasaran meningkatnya jumlah dan kompetensi pamong praja sesuai
kebutuhan Tahun 2016
Indikator Kinerja
Satuan Tahun 2016 %
Capaian Target Realisasi
Rasio jumlah Pol PP per satuan
jumlah penduduk Rasio 27,00 18,65 69,07
1. Rasio jumlah Pol PP per satuan jumlah penduduk
Rasio jumlah Pol PP per satuan jumlah penduduk menunjukkan tingkat pelayanan yang
dapat diberikan oleh pemerintah dibandingkan jumlah penduduk yang ada. Untuk
meningkatkan keterjangkauan pelayanan ketertiban umum dan keamanan, serta
penegakan qanun diperlukan Pol PP yang cukup. Kecukupan Pol PP dalam satu wilayah
dapat diukur dengan menggunakan jumlah Pol PP per 10.000 penduduk.
Rasio Pol PP per satuan jumlah penduduk di Kota Subulussalam di targetkan 27.00
terealisasi 18.65 dengan persentase 69.07 persen dengan kategori Sedang
Tabel 3.88 Perbandingan Rasio jumlah Pol PP per satuan jumlah penduduk antara target
dan realisasi tahun 2015, 2016 dengan target Akhir RPJM 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi % Capaian
Rasio jumlah Pol PP
per satuan jumlah
penduduk
26,00 21,55 27,00 18,65 69,07 30,00
Perbandingan capaian kinerja pada tahun 2015 ditargetkan 26,00 terealisasi 21,55 dan
pada tahun 2016 ditargetkan 27,00 terealisasi 18,56 dua tahun terakhir tahun 2015 dan
Sasaran Strategis 6.3
Meningkatnya jumlah dan kompetensi pamong praja sesuai kebutuhan
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 170
2016 jumlah Pol PP mengalami tren penurunan yang diakibatkan oleh adanya
pengurangan anggota Pol PP, yang diakibatkan adanya pemutusan kontrak kerja.
Dengan jumlah pendudukan Kota Subulussalam, 86,317 luas cakupan patroli serta
jumlah obyek pengamanan (rumah dinas pejabat dan aset pemerintah/negara).
Dibutuhkan upaya dari pemerintah, rekrutmen anggota Pol PP secara permanen
mengingat tugas dan fungsinya yang diperlukan oleh daerah.
Pencapaian tahun 2016, yang tidak mencapai target diakibatkan oleh adanya
pengurangan personil Pol PP, yang selama ini direkrut dari tenaga kontrak, dari jumlah
Pol PP pada tahun 2016 sebanyak 161 orang yang terdiri dari 14 Pol PP unsur PNS dan
selebihnya merupakan tenaga kontrak, yang pada kondisi tertentu dapat dikurangi
akibat keterbatasan anggaran daerah.
Capaian Meningkatkan penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman dan
keindahan), tergambar dari capaian 1 indikator dengan uraian pada tabel 3.89 sebagai
berikut:
Tabel 3.89 Capaian Sasaran Meningkatkan penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban,
ketentraman dan keindahan) Tahun 2016
Indikator Kinerja
Satuan Tahun 2016 %
Capaian Target Realisasi
Persentase penanganan kasus
K3 (ketentraman, ketertiban dan
keindahan)
% 100 100 100
1. Persentase penanganan kasus K3 (ketentraman, ketertiban dan
keindahan)
Persentase penanganan kasus K3 (ketentraman, ketertiban dan keindahan), di Kota
Subulussaam di targetkan 100 persen terealisasi 100 persen dengan persentase 100
persen.
Sasaran Strategis 6.4
Meningkatkan penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman dan
keindahan)
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 171
Pencapaian target 100 persen, dapat digambarkan dengan kasus yang terjadi di
lapangan sebagai berikut, 23 kasus yang dilaporkan dan teridentifikasi oleh Pol PP
diselesaikan 23 kasus dengan persentase 100 persen dengan kategori Sangat Berhasil.
Jumlah kasus k3 pada tahun 2016, jika dibandingkan dengan tahun 2015 mengalami
penurunan jumlah kasus sebanyak dari 60 kasus menjadi 49 kasus.
Dengan formulasi penghitungan ;
Pelanggaran K3 yang terselesaikan x 100
Jumlah Pelanggaran K3 yang dilaporkan masyarakat dan terindetifikasi oleh Satpol PP
Tabel 3.90 Perbandingan persentase penanganan kasus K3 (ketentaman, ketertiban
keindahan) tahun 2015, 2016 dengan Target akhir RPJMD 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi % Capaian
Persentase
penanganan kasus K3
(ketentraman,
ketertiban dan
keindahan)
100 100 100 100 100 100
Adapun program pendukung persentase penanganan kasus K3 (ketentraman, ketertiban
keindahan) di Kota Subulussalam di tahun 2016 ada tiga program yaitu Program
Peningkatan Pemberantasan Masyarakat (pekat), Program Pendidikan Politik
Masyarakat, dan Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan.
Capaian Meningkatkan kuantitas dan kualitas perempuan di dalam struktur
kepemerintahan baik di eksekutif maupun di legislatif, tergambar dari capaian 1
indikator dengan uraian pada tabel 3.91 sebagai berikut:
Sasaran Strategis 6.5
Meningkatkan kuantitas dan kualitas perempuan di dalam struktur
kepemerintahan baik di eksekutif maupun di legislatif
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 172
Tabel 3.91 Capaian Sasaran Meningkatkan kuantitas dan kualitas perempuan di dalam
struktur kepemerintahan baik di eksekutif dan di legislatif Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016 %
Capaian Target Realisasi
Indeks Pembangunan Gender Indeks 83,64 83,51 99,84
1. Indeks Pembangunan Gender
Indeks Pemberdayaan Gender (Gender Empowerment Measures-GEM) merupakan
indeks yang mengukur peran aktif perempuan, dalam pendidikan, kehidupan dan
ekonomi. Variabel IPG lainnya seperti partisipasi perempuan dalam politik, partisipasi
dalam bidang ekonomi, partisipasi dalam pengambilan keputusan serta penguasaan
sumber daya ekonomi, menjadi persoalan yang terus diurai sehingga perempuan
memiliki kesempatan yang sama.
IPG dibangun melalui pendekatan empat indikator. Indkator tersebut mencakup rata-
rata lama sekolah – RLS (Mean Years of Shooling – MYS), Angka Harapan Lama Sekolah
– HLS (Expected Years of Shololing-EYS), Angka Harapan Hidup Saat Lahir-AHN (Life
Expectancy) dan Pengeluaran per Kapita.
Penghitungan angka IPG tidak lagi membandingkan dengan angka IPM, namun dengan
menggunakan rasio sebagai berikutu;
Indeks Pembangunan Gender, di Kota Subulussaam di targetkan 83,64 terealisasi 83,51
dengan persentase 99,84 persen dengan Kategori Sangat Berhasil.
Capaian kinerja Indeks Pembangunan Gender, merupakan gabungan dari beberap
faktor, diantaranya ; Rata-rata Lama Sekolah Laki-laki pada tahun 2016 sebesar 61,60
dan tahun 2015 sebesar 61,39 dengan kenaikan 0,35 persen dan Rata-rata Lama
Sekolah Perempuan pada tahun 2016 sebesar 65,26 dan 2015 sebesar 65,04 dengan
kenaikan 0,34 persen.
Angka Harapan Lama Sekolah Laki-Laki pada tahun 2016 sebesar 13,92 dan tahun 2015
sebesar 13,74 dengan kenaikan 1,30 persen dan Angka Harapan Lama Sekolah
IPG = IPMP
x 100 IPML
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 173
Perempuan pada tahun 2016 sebesar 13,71 dan tahun 2015 sebesar 14,18 dengan
kenaikan 3,40 persen.
Angka Harapan Hidup Saat Lahir Laki-Laki pada tahun 2016 sebesar 8,23 dan tahun
2015 sebesar 8,01 dengan kenaikan dan Angka Harapan Hidup Saat Lahir Perempuan
pada tahun 2016 sebesar 6,68 dan tahun 2015 sebesar 6,79 dengan kenaikan 2,68
persen.
Pengeluaran per-kapita Laki-Laki pada tahun 2016 sebesar 11.016 dan tahun 2015
sebesar 10.499 dengan kenaikan 517.000 ribu. dan Pengeluaran per-kapita Perempuan
pada tahun 2016 sebesar 4.697 dan tahun 2015 sebesar 4.594 dengan kenaikan 103.000
ribu.
Indeks Pembangunan Manusia Laki-Laki pada tahun 2016 sebesar 68,99 dan tahun 2015
sebesar 67,95 dengan kenaikan 1,53 persen. dan Indeks Pembangunan Manusia
Perempuan pada tahun 2016 sebesar 57,61 dan tahun 2015 sebesar 56,36 dengan
kenaikan 2,23 persen.
Tabel 3.92 Perbandingan Indeks Pembangunan Gender tahun 2015, 2016 dengan Target
akhir RPJMD 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019
Target Realisasi Target Realisasi % Capaian
Indeks
Pembangunan
Gender
- - 83,64 83,51 99,84 85,74
Pencapaian kinerja tahun 2016, tidak bisa dibandingkan dengan target dan capaian dua
tahun sebelumnya 2014-2015, mengingat indikator indeks pembangunan gender,
menjadi indikator yang telah direvisi pada Perjanjian Kinerja tahun 2016 sesuai hasil
evaluasi Menpan RB.
Adapun program pendukung Indeks Pembangunan Gender di Kota Subulussalam di
tahun 2016 ada tiga program yaitu Program Wajib Belajar Sembilan Tahun, Program
Pendidikan Menengah dan Program Pendidikan Non Formal.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 174
Capaian Meningkatnya pelayanan dokumen kependudukan diantaranya KTP, Akta
kelahiran dan akta nikah, tergambar dari capaian 1 indikator dengan uraian pada tabel
3.93 sebagai berikut:
Tabel 3.93 Capaian Sasaran Meningkatnya pelayanan dokumen kependudukan
diantaranya KTP, Akta kelahiran dan akta nikah, Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan Tahun 2016 %
Capaian Target Realisasi
Rata-rata pengurusan dokumen
kependudukan Hari 7 4 175
1. Rata – Rata pengurusan dokumen kependudukan
Dokumen kependudukan merupakan salah satu hal penting, selain sebagai langkah
pencatatan kependudukan dan wajib dimiliki oleh masyarakat mengingat dokumen
kependudukan sebagai salah satu syarat dalam setiap pengurusan adminsitrasi di
berbagai intansi pemerintah maupun swasta. Sebagai upaya pelayanan bidang
kepedudukan yang baik dan terukur diperlukan ketepatan dan kecepatan dalam
pengurusan sesuai SOP.
Pada tahun 2016 rata-rata pengurusan dokumen kependudukan ditargetkan 7 Hari
(sesuai SOP) dan terealisasi 4 H dengan persentase 175 persen.
Dokumen kependudukan yang diterbitkan diantaranya sebagaimana ditabel 3.94
dibawah ini;
Tabel 3.94 Rata-rata Pengurusan Dokumen Kependudukan
Dokumen Kependudukan Jumlah Dokumen Diterbitkan
Akte Kelahiran 4080 Dok
Akte Kematian 711 Dok
Akte Perkawinan 36 Dok
Sasaran Strategis 6.6
Meningkatnya pelayanan dokumen kependudukan diantaranya KTP, Akta
kelahiran dan akta nikah
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 175
KTP * -
Total 4827
Ket: Untuk Dokumen KTP tidak bisa dihitung secara pasti mengingat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, terkadang mengalami kehabisan blangko/
KTP.
Tabel 3.95 Perbandingan rata-rata pengurusan dokumen kependudukan tahun 2015,
2016 dengan Target akhir RPJMD Tahun 2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi % Capaian
Rata-rata pengurusan
dokumen kependudukan
- - 7 4 175 1
Pencapaian kinerja tahun 2016, tidak bisa dibandingkan dengan target dan capaian dua
tahun sebelumnya 2014-2015, mengingat indikator rata-rata pengurusan dokumen
kependudukan menjadi indikator yang telah direvisi pada Perjanjian Kinerja tahun 2016
sesuai hasil evaluasi Menpan RB.
Namun Capaian rata-rata pengurusan dokumen kependudukan yang meliputi Akte
Kelahiran, Akte Kematian dan Akte Perkawinan, dapat terlaksana lebih cepat dari waktu
yang telah ditentukan dalam SOP, mengingat tersedianya blangko pendukung
pembuatan dokumen kependudukan, kecuali khusus KTP mengingat blangko
pembuatan KTP tergantung ketersediaan blangko di Kementerian Dalam Negeri. Dalam
pengajuan dokumen blangko KTP disesuaikan dengan jumlah warga wajib KTP yang
telah melakukan perekaman e-KTP, dan blangko KTP yang diajukan belum terpenuhi.
Adapun program pendukung keberhasilan rata-rata pengurusan dokumen
kependudukan di Kota Subulussalam di tahun 2016, program yaitu Program Penataan
Administrasi Kependudukan.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 176
Capaian Meningkatnya langkah-langkah untuk menjadikan Kota Subulussalam
sebagai Kota ramah gender dan anak, tergambar dari capaian 1 indikator dengan
uraian pada tabel 3.96 sebagai berikut:
Tabel 3.96 Capaian Sasaran Meningkatnya langkah-langkah untuk menjadikan Kota
Subulussalam sebagai Kota ramah gender dan anak, Tahun 2016
Indikator Kinerja
Satuan Tahun 2016 %
Capaian Target Realisasi
Cakupan perempuan dan anak
korban kekerasan yang
terselesaikan penangannya
dengan baik
% 0 12 100
1. Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang terselesaikan
penangannya dengan baik
Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan ditargetkan 0 kasus terealisasi 12 kasus
dengan presentase 100 persen dengan Kategori Sangat Berhasil.
Pencapaian kinerja penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak pada
tahun 2016, menggambarkan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak
dapat ditangani dengan baik.
Namun pada sisi lain, dengan tingginya kasus yang dilaporkan oleh masyarakat,
menggambarkan peran Dinas terkait melalui program kegiatan yang dijalankan/P2TP2A
tidak maksimal dalam meminimalisir potensi-potensi kekerasan terhadap perempuan
dan anak.
Sasaran Strategis 6.7
Meningkatnya langkah-langkah untuk menjadikan Kota Subulussalam sebagai
Kota ramah gender dan anak
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 177
Tabel 3.97 Jenis Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Yang Dilapokan
Sumber : BP3KB Kota Subulussalam Tahun 2016
Tabel 3.98 Perbandingan Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang
terselesaikan antara target dan realisasi tahun 2015, 2016 dengan target akhir RPJMD
2019
Indikator Kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019 Target Realisasi Target Realisasi % Capaian
Cakupan perempuan
dan anak korban
kekerasan yang
terselesaikan
penangannya dengan
baik
- - 0 12 100 100
Pencapaian tahun 2016 tidak bisa dibandingkan dengan target dan capaian dua tahun
sebelumnya 2014-2015, mengingat indikator Cakupan perempuan dan anak korban
kekerasan yang terselesaikan, menjadi indikator yang dilakukan setelah revisi pada
Perjanjian Kinerja tahun 2016 sesuai hasil evaluasi Menpan RB.
Adapun program pendukung keberhasilan cakupan perempuan dan anak korbn
kekerasan yang terselesaikan di Kota Subulussalam di tahun 2016 ada dua program
yaitu Program Peningkatan Peran Serta serta Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan,
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak.
KDRT; 7 Penganiayaan Anak; 2
Pelecehan Seksual; 2
Pemerkosaan; 1
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 178
Untuk mewujudkan tujuan Mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berprilaku
sesuai dengan Syariat Islam ditetapkan Sasaran Strategis sebagai berikut;
Pencapaian sasaran ini didukung oleh Baitulmal untuk mengukur sasaran ke- 37
tergambar dari capaian 1 indikator kinerja dengan uraian pada tabel 3.99 sebagai
berikut:
Tabel 3.99 Capaian Sasaran Penerimaan ZIS Tahun 2016
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2016 %
Capaian Target Realisasi
Jumlah (Rupiah) ZIS yang
diterima dan disalurkan sesuai
dengan hak nya
Rupiah 3,5 M 3.446.164.274 98,46
Untuk mengukur capaian sasaran tahun 2016 dapat dilihat dari tabel 3.100 berikut
dengan perbandingan tahun sebelumnya :
Tabel 3.100 Perbandingan jumlah Penerimaan ZIS antara realisasi dan target tahun 2015,
2016 dengan target akhir RPJMD 2019
Indikator kinerja
Tahun 2015 Tahun 2016 Target
RPJMD
2019
target Realisasi Target Realisasi %
capaian
Jumlah ZIS diterima dan
disalurkan sesuai haknya
3,1 M 3.066.934.104 3,5 M 3.446.164.274 98,46 4,5 M
Mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berprilaku sesuai
dengan Syariat Islam
TUJUAN 7
Sasaran Strategis 7.1
Meningkatnya penerimaan dan penyaluran Zakat, Infaq dan Sadaqah (ZIS)
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 179
Dari tabel di atas dapat dilihat adanya peningkatan penerimaan jumlah ZIS yang
terkumpul pada tahun 2016, dari 3,1 menjadi 3,5 dengan capaian kinerja sasaran 98,46
% dengan kategori predikat sangat berhasil. Hal ini membuktikan bahwa adanya
peningkatan kesadaran dan keikhlasan masyarakat guna menyisihkan sebagian rizki
untuk kepentingan Agama baik dalam rangka membantu sesama maupun untuk
memperoleh tempat ter-istimewa di akhir zaman kelak.
B. REALISASI ANGGARAN
Perjanjian Kinerja Tahun 2016 adalah Kinerja tahun ketiga dari Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Kota Subulussalam Tahun 2014 - 2019. Pada lampiran Perjanjian
Kinerja Tahun 2016 Revisi terlampir realisasi anggaran Pemerintah Kota Subulussalam
yang memuat program-program untuk mendukung mewujudkan sasaran yang sudah
dijanjikan.
Pada lampiran perjanjian kinerja tersebut, terdapat 166 Program untuk mewujudkan
Sasaran RPJMD Kota Subulussalam di Tahun 2016, maka dialokasikan anggaran sebesar
Rp 677.048.252.233,60 dan direalisasikan sebesar Rp 569.692.395.280,00 atau 84,13
Persen. Untuk rincian anggaran dan realisasi berdasarkan program di tahun 2016
terlampir dalam lampiran VI.
Jika dibandingkan antara realisasi anggaran tahun 2016 sebesar 84,13 persen dengan
capaian kinerja berdasarkan sasaran mencapai 98,31 persen dan capaian Indikator
Kinerja Utama sebesar 87,75 persen, Pemerintah Kota Subulussalam sudah berhasil
mewujudkan efesiensi anggaran 14,18 persen.
Bab IV Penutup
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 180
BAB IV
PENUTUP
Bab IV Penutup
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 181
Laporan Kinerja Pemerintah Kota Subulussalam, merupakan perwujudan
pertanggungjawaban instansi Pemerintah dalam menjalankan tata kelola pemerintah
dengan yang mencerminkan keberhasilan atau kegagalan visi, misi organisasi dalam
mencapai tujuan dan sasaran sebagai upaya untuk mewujudkan penyelenggaraan
pemerintahan yang baik sebagaimana diharapkan oleh semua pihak.
Secara umum, capaian kinerja Pemerintah Kota Subulussalam selama tahun 2016 telah
menunjukkan keberhasilan dalam mewujudkan misi dan tujuan dalam RPJMD 2014-
2019. Walaupun masih ada beberapa sasaran strategis yang belum mencapai target
seperti yang diharapkan.
Berdasarkan Sasaran Strategis RPJMD yang ditetapkan dengan Perjanjian Kinerja Tahun
2016 revisi ada 36 Sasaran Strategis dengan capaian masing-masing predikat dengan
kesimpulan sebagai berikut;
1. Ada 22 Sasaran Strategis menunjukkan predikat Sangat Berhasil 90,1 Sampai 100
Persen
2. Ada 2 Sasaran Strategis menunjukkan predikat Berhasil dengan capaian diatas 75,1
Sampai 90 Persen
3. Ada 5 Sasaran Strategis menunjukkan predikat Capaian Sedang atau cukup dengan
capaian 65,1 Sampai 75 Persen
4. Ada 1 Sasaran Strategis menunjukkan predikat Kurang Berhasil dengan capaian 50,1
sampai 65 Persen
5. Ada 5 Sasaran Strategis masih menunjukkan Predikat Tidak Berhasil yang capaian
masih dibawah 50 Persen. Dan 1 Sasaran dengan 2 Indikator Kinerja masih
menunggu hasil realisai kinerja yang melibatkan instansi pemerintah lain.
Jadi bisa diambil kesimpulan, ada 24 Sasaran Strategis yang ditetapkan dalam Perjanjian
Kinerja Tahun 2016 Sudah berhasil dengan capaian diatas 80 persen. Dan masih ada 11
Sasaran Strategis belum berhasil dengan capaian masih dibawah 80 Persen.
Bab IV Penutup
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 182
Jika diambil nilai rata-rata dari total capaian sasaran dibagi dengan jumlah sasaran
maka presentase rata-rata capaian berdasarkan yang ditetapkan dalam perjanjian
kinerja Tahun 2016, capaian Kinerja Pemerintah Kota Subulussalam sudah mencapai
98,31 Persen dengan Predikat Sangat Berhasil.
Pencapaian Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Subulussalam dari 19 sasaran dan
26 Indikator Kinerja Utama yang sudah ditetapkan maka capaiannya sebagai berikut;
1. Ada 14 IKU yang capaian kinerja diatas 90,1 Persen dengan Predikat Sangat Berhasil
2. Ada 3 IKU yang capaian kinerja diatas 75,1 persen sampai 90 Persen dengan
Predikat Berhasil.
3. Ada 2 IKU yang capaian kinerja diatas 65,1 sampai 75 persen dengan predikat
sedang atau cukup.
4. Ada 2 IKU yang capaian kinerja diatas 50,1 sampai 65 persen dengan predikat
Kurang Berhasil
5. Ada 3 IKU yang capaian kinerjanya masih rendah dibawah 50 Persen dengan
Predikat Tidak Berhasil.
6. Ada 2 IKU yang pencapaian pengukuran Kinerjanya masih menunggu hasil, karena
pengukurannya melibatkan intansi pemerintah lain, jadi belum bisa diukur
realisasinya dan capaian kinerjanya.
Jika dihitung capaian kinerja berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2014-
2019 yang sudah ditetapkan, rata-rata capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2016
sudah mencapai 87,75 Persen yang menunjukkan predikat Berhasil. Ada 17 Indikator
Kinerja Utama yang menunjukkan capaian kinerja diatas 80 persen dan masih ada 12
Indikator Kinerja Utama yang masih menunjukkan nilai masih dibawah 80 persen.
Pencapaian kinerja ini jika dilihat dari sisi efesiensi anggaran juga sudah menunjukkan
kearah yang lebih baik, dari realiasai anggaran sebesar 84,13 persen mampu
mewujudkan tujuan/sasaran strategis Kota Subulussalam sebesar 98,31.
Bab IV Penutup
Laporan Kinerja Tahun 2016
Pemerintah Kota Subulussalam 183
Permasalahan belum tercapainya beberapa sasaran strategis sesuai dengan target yang
ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016, menjadi bahan perbaikan kinerja di
tahun mendatang.
Dengan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Subulussalam Tahun 2016 ini,
diharapakan Laporan Kinerja ini bisa memberikan gambaran kinerja Pemerintah Kota
Subulussalam bagi setiap pemangku kepentingan, sekaligus menjadi bahan evaluasi
bagi Pemerintah Kota Subulussalam untuk lebih meningkatkan penyelenggaraan
pemerintahan yang berorientasi hasil yang mampu memberikan manfaat nyata kepada
masyarakat di tahun-tahun yang akan datang.
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
PEMERINTAH KOTA SUBULUSSALAM
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan
akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : MERAH SAKTI
Jabatan : WALIKOTA SUBULUSSALAM
Berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini,
dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan
dalam dokumen perencanaan.
Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab
kami.
Subulussalam, 28 November 2016
WALIKOTA SUBULUSSALAM
MERAH SAKTI
LAMPIRAN I
PERJANJIAN KINERJA (REVISI) TAHUN 2016
PEMERINTAH KOTA SUBULUSSALAM
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
1
Terdistribusinya rasio guru
dengan murid yang ideal
pada masing satuan
pendidikan/sekolah
Rasio Guru SD/MI dan
Murid Rasio 1:15
Rasio Guru SLTP/MTs dan
Murid Rasio 1:17
Rasio Guru
SLTA/SMA/SMK/MA dan
Murid
Rasio 1:17
2
Menurunya angka putus
sekolah di tingkat pendidikan
dasar, menengah
Angka Rata -Rata Lama
Sekolah (RLS) Tahun 8,1
Angka Putus Sekolah
SD/Sederjat % 5
SLTP/Sederajat % 0
SLTA/Sederajat % 0
3
Meningkatnya persentase
Angka Melek Huruf dan
Indeks Pembangunan
Manusia
Angka Melek Huruf % 97,69
Indeks Pembangunan
Manusia Indeks 61,95
4
Meningkatnya rasio tenaga
kesehatan terhadap jumlah
penduduk
Rasio dokter per satuan
penduduk Rasio 32
Rasio dokter spesialis per
100.000 Penduduk Rasio 10
Rasio dokter gigi per
100.000 Penduduk Rasio 10
5
Meningkatnya persentase
rumah tangga yang
menerapkan PHBS
Angka Harapan Hidup % 67,22
Presentase rumah tinggal
Bersanitasi % 45,15
6 Meningkatnya posyandu aktif Presentase Posyandu Aktif % 100
7 Menurunnya Angka Kematian
Ibu Angka kematian ibu Orang 1
8
Peningkatan persentase
persalinan ditolong tenaga
kesehatan
Angka Kematian Bayi Orang 5
9 Menurunnya angka temuan
kasus gizi buruk
Cakupan Balita Gizi Buruk
yang Mendapat Perawatan % 100
LAMPIRAN I
10 Menurunnya angka kejadian
DBD
Angka Kejadian Demam
Berdarah Per 100.000
Penduduk
% 4,25
11 Peningkatan persentase bayi
yang diberi ASI Ekslusif
Persentasi Bayi yang
mendapat ASI Ekslusif % 65,01
12 Peningkatan peserta KB Aktif
dan PUS ber-KB
Persentase pasangan usia
subur (PUS) yang menjadi
peserta KB aktif
% 72,35
13 Pembangunan jumlah rumah
layak huni
Persentase Cakupan
Rumah Layak Huni % 70,58
14
Meningkatnya cakupan
layanan pengelolaan
persampahan
Persentase sampah yang
ditangani dengan baik % 35,15
15
Meningkatnya infrastruktur
pendukung ekonomi yang
sinergi dan terintegrasi
Proporsi Panjang Jaringan
Jalan dalam Kondisi baik % 40
Persentase Panjang jalan
kota dalam Kondisi baik (>
40 Km/Jam)
% 23,19
16
Meningkatnya pendapatan
masyarakat serta turunnya
angka kemiskinan dan
pengangguran
Persentase Penduduk
Miskin % 19,5
Tingkat Pengangguran
Terbuka % 6,75
17
Meningkatnya kapasitas
lembaga koperasi, UMKM
dan tersedianya modal usaha
Persentase Koperasi Aktif % 60
18
Meningkatnya kuantitas dan
kualitas usaha kecil dan
menengah sebagai
penunjang perekonomian
daerah
Pertumbuhan PDRB % 6,3
Jumlah Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah
(UMKM) yang aktif
Unit 704
19
Meningkatkan penanganan
jumlah penyandang masalah
kesejahteraan sosial (PMKS)
Persentase Penanganan
Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial yang
terlayani dengan baik
% 15,05
20
Meningkatkan pendidikan
dan pelatihan bagi pencari
kerja orang
Angka Partiapasi Angkatan
Kerja Orang 27.287
Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja % 66,05
21
Meningkatkan dan
mengembangkan kunjungan
parawisata
Jumlah Kunjungan
Wisatawan
Orang 16000
LAMPIRAN I
22
Meningkatnya produksi dan
produktivitas komoditi
pangan
Produksi holtikultura Ton 10.900
23
Meningkatnya produksi dan
produktivitas dan nilai
tambah tanaman unggulan
perkebunan
Produksi perkebunan Ton 74.050
24 Meningkatnya produksi
komoditi perikanan
Produksi Perikanan
Tangkap dan Budidaya Ton 1500
25 Meningkatnya produksi
komoditi Peternakan
Produksi dan populasi
hewan ternak Ekor 262.410
26
Meningkatnya persentase
desa yang memiliki
dokumen- dokumen
pembangunan (RPJM Desa,
APB Desa, RKP Desa)
Presentase Desa yang telah
memiliki dokumen RPJM-
Desa, APB Desa dan RKP
Desa
% 100
27 Tersedianya sarana dan
prasarana Pemerintahan Desa
Cakupan sarana dan
prasarana perkantoran
pemerintah desa yang baik
% 24
28
Meningkatnya pendapatan
asli desa melalui
pembentukan unit Badan
Usaha Milik Desa (BUMDes),
per desa 1 unit usaha
Persentase BUMDes yang
beroperasi dengan baik % 48
29
Meningkatnya kinerja
aparatur pemerintah dalam
memberikan pelayanan
kepada masyarakat
Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Rp.
72.303.3
54.888.5
4
Rata-rata waktu
pengurusan dokumen
perizinan
Hari 7
Nilai Laporan Hasil Evaluasi
Laporan Kinerja
Pemerintah Kota
Subulussalam
Kategori CC/55
Nilai Laporan
Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (LPPD)
Peringk
at 18
Indeks Kepuasan
Masyarakat Terhadap
Layanan Pemerintah
Nilai 80
LAMPIRAN I
30
Tersedianya dokumen
laporan pengelolaan
keuangan daerah yang
memenuhi persyaratan WTP
Opini lapoaran keuangan
oleh Auditor Eksternal
BPKP
Opini WTP
31
Meningkatnya jumlah dan
kompetensi pamong praja
sesuai kebutuhan
Rasio jumlah Pol PP per
satuan jumlah penduduk % 27,00
32
Meningkatnya Penyelesaian
pelanggaran K3 (ketertiban,
ketentraman dan keindahan)
sampai 100 persen
Persentase penangan
kasus K3 (Ketertiban,
Kentetraman dan
Keindahan)
% 100
33
Meningkatnya kuantitas dan
kualitas perempuan di dalam
struktur kepemerintahan baik
di eksekutif maupun di
legislatif
Indeks Pembangunan
Gender Indeks 83,64
34
Meningkatnya pelayanan
dokumen kependudukan
diantanya KTP, Akta kelahiran
dan akta nikah sampai
100 persen
Rata-rata waktu
pengurusan Dokumen
Kependudukan
Hari 7
35
Meningkatnya langkah-
langkah untuk menjadikan
Kota Subulussalam sebagai
kota ramah gender dan anak
Cakupan perempuan dan
anak korban kekerasan
yang terselesaikan
penanganannya dengan
baik
% 100
36
Meningkatnya penerimaan
dan penyaluran Zakat, Infaq
dan Sadaqah (ZIS)
Jumlah (Rupiah) ZIS yang
diterima dan disalurkan
sesuai dengan hak nya
Rp
(milyar) 3,5
No PROGRAM ANGGARAN (Rp)
1 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur 480.808.094,00
2 Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan 299.750.000,00
3 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 483.710.000,00
4 Program Peningkatan Ketahan Pangan
(pertanian/perkebunan) 953.500.000,00
5 Program peningkatan penerapan teknologi
pertanian/perkebunan 10.335.966.000,00
6 Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) 5.722.293.875,00
7 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum
dan Air Limbah 19.276.800,00
LAMPIRAN I
8 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Persampahan 2.280.085.515,00
9 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan
Lingkungan Hidup 505.650.000,00
10 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 72.388.000,00
11 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya
Alam 481.400.000,00
12 Program Peningkatan Pelayanan Publik 89.700.000,00
13 Program Pembangunan Infrastruktur 963.985.920,00
14 Program Pemberdayaan Masyarakat 84.200.000,00
15 Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan 315.085.000,00
16 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat
Perdesaan 345.796.850,00
17 Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam
membangun desa 53.186.000,00
18 Program peningkatan peran perempuan di perdesaan 64.900.000,00
19 Program Peningkatan Peran Serta dan Kesejahteraan
Jender dalam Pembangunan 10.000.000,00
20 Program Keluarga Berencana 3.209.127.000,00
21 Program keluarga sejahtera 46.500.000,00
22 Program keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak
dan Perempuan 155.850.800,00
23 Program pembinaan peran serta masyarakat dalam
pelayanan KB/KR yang mandiri 161.760.000,00
24 Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan
konseling KRR 26.610.000,00
25 Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan
Gender dan Anak 430.350.000,00
26 Program Pengendalian Banjir 788.680.000,00
27 Program perencanaan pembangunan daerah rawan
bencana 551.460.000,00
28 Program Kewilayahan Dan Tata Ruang 1.482.650.000,00
29 Program Penelitian Dan Pengembangan Daerah 751.850.000,00
30 Program perancanaan prasarana wilayah dan sumber
daya alam 266.310.000,00
31 Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan 204.670.000,00
32 Program perencanaan pembangunan daerah 4.325.812.000,00
33 Program perencanaan pembangunan ekonomi 294.950.000,00
34 Program perencanaan sosial dan budaya 336.830.000,00
35 Program Penataan Administrasi Kependudukan 736.970.000,00
36 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 4.049.850.000,00
LAMPIRAN I
37 Program pelayanan kesehatan penduduk miskin 72.020.000,00
38 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Menular 396.166.450,00
39
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana
dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan
jaringannya
40.980.543.350,00
40
Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana
rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/
rumah sakit mata
34.986.058.732,00
41 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan
anak 230.000.000,00
42 Program peningkatan penanggulangan narkoba, PMS,
termasuk HIV/AIDS 105.300.000,00
43 Program peningkatan peran serta dan kesetaraan gender
dalam pembangunan 1.379.261.200,00
44 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 1.817.501.000,00
45 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat 578.095.400,00
46 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 113.341.450,00
47 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 10.430.681.250,00
48 Program Lingkungan Sehat Perumahan 3.713.957.068,00
49 Program pembangunan infrastruktur perdesaan 67.202.000,00
50 Program pembangunan jalan dan jembatan 160.670.880.968,00
51 Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong 16.297.784.000,00
52 Program pembangunan turap/talud/bronjong 2.318.625.000,00
53 Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan
Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya 759.670.000,00
54 Program Pengembangan Perumahan 22.454.883.000,00
55 Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat
Tumbuh 18.861.050.000,00
56 Program Peningkatan Pelayanan Pemerintah Daerah
terhadap Masyarakat 2.666.529.800,00
57 Program peningkatan sarana dan prasarana
kebinamargaan 60.000.000,00
58 Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku 120.000.000,00
59 Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan 555.000.000,00
60 Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan
desa 175.200.000,00
61 Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan
prasarana kearsipan 70.710.000,00
62 Program Pelayanan Pendidikan Tingkat Perguruan Tinggi
untuk anak Daerah 500.775.000,00
LAMPIRAN I
63 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga 1.040.461.500,00
64 Program Penataan Peguasaan, Pemilikan, Penggunaan
dan Pemanfaatn Tanah 11.521.973.000,00
65 Program Pendidikan Anak Usia Dini 4.096.965.550,00
66 Program Pendidikan Menengah 7.288.796.440,00
67 Program Pendidikan Non Formal 2.587.604.800,00
68 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya 85.500.000,00
69 Program Pengelolaan Keragaman Budaya 316.981.115,00
70 Program Pengembangan Data Informasi 907.714.000,00
71 Program Pengembangan Nilai Budaya 62.625.000,00
72 Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan
keuangan daerah 5.658.448.750,00
73 Program peningkatan disiplin aparatur 1.819.257.500,00
74 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 3.423.349.950,00
75 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan 848.174.460,00
76 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan 1.327.265.295,00
77 Program peningkatan peran serta kepemudaan 511.889.850,00
78 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 34.608.097.658,00
79 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga 1.502.872.000,00
80 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 26.472.216.800,00
81 Pogram peningkatan pelayanan angkutan 148.706.000,00
82 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas
Perhubungan 12.084.000,00
83 Program pembangunan sarana dan prasarana
perhubungan 358.002.000,00
84 Program pengembangan destinasi pariwisata 1.748.112.000,00
85 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan
Media Massa 2.512.761.000,00
86 Program pengembangan pemasaran pariwisata 57.753.140,00
87 Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas 854.081.000,00
88 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan
Fasilitas LLAJ 199.000.000,00
89 Program pembinaan dan pengawasan bidang
pertambangan 103.328.375,00
90 Program Pembinaan Dan Pengembangan Bidang
Geologi Dan Sumber Daya Mineral 1.194.552.500,00
91 Program pembinaan dan pengembangan bidang
ketenagalistrikan 4.695.243.000,00
92 Program pembinaan pedagang kakilima dan asongan 23.006.559.325,00
LAMPIRAN I
93 Program penciptaan iklim usaha Usaha Kecil Menengah
yang konduksif 139.940.000,00
94 Program pengembangan industri kecil dan menengah 511.245.000,00
95 Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan
kompetitif usaha kecil menengah 26.372.000,00
96 Program pengembangan sentra-sentra industri potensial 15.000.000,00
97 Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi
usaha mikro kecil menengah 33.800.000,00
98 Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam
negeri 100.700.000,00
99 Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi 26.639.500,00
100 Program perlindungan konsumen dan pengamanan
perdagangan 14.800.000,00
101 Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan 1.732.016.910,00
102 Program pembinaan dan penerbitan industri hasil hutan 15.540.000,00
103 Program pengembangan data/informasi/statistik daerah 52.000.000,00
104 Program peningkatan pemasaran hasil produksi
pertanian/perkebunan 25.000.000,00
105 Program rehabilitasi hutan dan lahan 1.350.826.000,00
106 Program Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran
produksi perikanan 52.900.000,00
107 Program pencegahan dan penanggulangan penyakit
ternak 222.445.000,00
108 Program pengembangan budidaya perikanan 5.330.777.997,00
109 Program peningkatan pemasaran hasil produksi
peternakan 30.000.000,00
110 Program peningkatan produksi hasil peternakan 4.074.129.803,00
111 Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan 16.458.944.450,00
112 Program peningkatan produksi peternakan 85.250.000,00
113 Program Evaluasi pencapaian Target Standar Pelayanan
Minimal Bidang Sosial 10.450.000,00
114
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat
Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS) Lainnya
2.096.760.000,00
115 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan
Sosial 145.165.000,00
116 Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks
narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya) 90.425.000,00
117 Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma 192.250.000,00
118 Program pengembangan wilayah transmigrasi 700.380.000,00
119 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga
Kerja 1.051.626.900,00
LAMPIRAN I
120 Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan 200.653.625,00
121 Program Pembangunan Dayah/Balai Pengajian 1.988.710.000,00
122 Program Pembangunan Infrastruktur Sarana dan
Prasarana Tempat Ibadah 3.782.550.000,00
123 Program Pengembangan Kajian Qanun dan Peraturan
Perundang-Undangan 42.850.000,00
124 Program Peningkatan Sosialisasi Syariat Islam 1.002.890.000,00
125 Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa
dan aparatur pengawasan 204.380.000,00
126 Program peningkatan sistem pengawasan internal dan
pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH 1.970.015.000,00
127 Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan
Perpustakaan 680.978.000,00
128 Program peningkatan kualitas pelayanan informasi 44.000.000,00
129 Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip
daerah 136.016.500,00
130 Program perbaikan sistem administrasi kearsipan 57.123.000,00
131 Program kemitraan pengembangan wawasan
kebangsaan 88.339.800,00
132 Program pendidikan politik masyarakat 280.517.000,00
133 Program pengembangan wawasan kebangsaan 134.912.000,00
134 Program peningkatan keamanan dan kenyamanan
lingkungan 523.241.000,00
135 Program peningkatan pemberantasan penyakit
masyarakat (pekat) 180.667.000,00
136 Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga
ketertiban dan keamanan 369.000.000,00
137 Program Pengawasan Syariat Islam 78.525.000,00
138 Program Peningkatan Sistem Pemerintahan Kecamatan 1.085.416.800,00
139 Program pembinaan dan pengembangan aparatur
bidang kesehatan 221.850.000,00
140
Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah
sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah
sakit mata
597.784.928,00
141 Program Pembinaan Punreising dan Sosialisasi 262.925.000,00
142 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat 3.160.584.992,00
143 Program Penyaluran Zakat 88.450.000,00
144 Program Penataan Daerah Otonomi Baru 411.698.000,00
145 Program penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem
dan prosedur pengawasan 538.110.000,00
146 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan 1.201.821.000,00
LAMPIRAN I
147 Program Pengembangan dan Pembangunan
Perekonomian Daerah 704.890.000,00
148 Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah
Desa 1.449.530.000,00
149 Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah
Daerah 258.200.000,00
150 Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala
daerah/wakil kepala daerah 2.336.025.000,00
151 Program Peningkatan Pembinaan Syari'at Islam 1.073.987.000,00
152 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi 203.260.000,00
153 Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan
Rakyat 5.622.000,00
154 Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan
rakyat daerah 2.803.762.500,00
155 Program Pengembangan Hukum Adat dan Nilai Budaya
Lokal Daerah 200.000.000,00
156 Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Daerah 34.264.000,00
157 Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam
peningkatan mutu pendidikan 28.718.000,00
158 Program Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan,
Litbang dan Ekonomi Ummat 184.547.050,00
159 Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan 21.450.623.678,00
160 Program Kerjasama Informasi dengan Mass Media 713.598.000,00
161 Program Lanjutan 28.005.850.669,00
162 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 947.624.100,00
163 Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi 1.313.202.000,00
164 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 57.863.777.201,60
165 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial 859.130.300,00
166 Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan
lapangan 1.958.725.000,00
TOTAL 677.048.252.233,60
Subulussalam, 28 November 2016
WALIKOTA SUBULUSSALAM
MERAH SAKTI
LAMPIRAN II
Lampiran II Halaman 1 dari 7
INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KOTA SUBULUSSALAM TAHUN 2014-2019
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
UTAMA SATUAN FORMULASI
SKPK
BERTANGGUNG
JAWAB
1
Menurunya angka putus
sekolah di tingkat
pendidikan dasar,
menengah dan
perguruan tinggi
Angka Rata -Rata Lama
Sekolah (RLS) Tahun
Jumlah tahun bersekolah individu
di atas 15 tahun dibagi Jumlah
penduduk di atas 15 tahun Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan
2
Meningkatnya persentase
Angka Melek Huruf dan
Indeks Pembangunan
Manusia
Angka Melek Huruf %
Proporsi penduduk berusia 15
tahun ke atas yang memiliki
kemampuan membaca dan
menulis kalimat sederhana dalam
huruf latin, huruf arab, dan huruf
lainnya terhadap penduduk usia 15
tahun ke atas
Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan
LAMPIRAN II
Lampiran II Halaman 2 dari 7
Indeks Pembangunan
Manusia Indeks
IPM = 1/3 (X1+X2+X3)
Keterangan;
X1 = Indeks Harapan Hidup
X2 = Indeks Pendidikan
X3= Indeks Standar Hidup Layak
X2= (Harapan Lama Sekolah) +
(Rata-rata Lama Sekolah)/2
Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan
3
Meningkatnya persentase
rumah tangga yang
menerapkan PHBS
Angka Harapan Hidup %
Angka perkiraan lama hidup rata-
rata penduduk dengan asumsi
tidak ada perubahan pola
mortalitas menurut umur
Dinas Kesehatan
4 Menurunnya Angka
Kematian Ibu Angka kematian ibu Orang
Jumlah kematian ibu karena
kehamilan, persalinan, masa nifas
dalam suatu wilayah dan periode
tertentu dibandingkan dengan
jumlah lahir hidup dalam waktu
dan periode yang sama X 100.000
Kelahiran Hidup
Dinas Kesehatan dan
RSUD
LAMPIRAN II
Lampiran II Halaman 3 dari 7
5
Peningkatan persentase
persalinan ditolong
tenaga kesehatan
Angka Kematian Bayi Orang
Jumlah kematian bayi di bawah
usia 1 tahun dalam suatu wilayah
dan periode tertentu dibandingkan
dengan jumlah lahir hidup dalam
waktu dan periode yang sama X
1000 Kelahiran Hidup
Dinas Kesehatan, dan
RSUD
6
Meningkatnya cakupan
layanan pengelolaan
persampahan
Persentase sampah yang
ditangani dengan baik %
Volume Sampah yang ditangani
dengan baik / Volume Produksi
Sampah X 100%
Dinas Lingkungan
Hidup dan Kehutanan
7
Meningkatnya
infrastruktur pendukung
ekonomi yang sinergi
dan terintegrasi
Proporsi Panjang
Jaringan Jalan dalam
Kondisi baik
% Panjang Jalan Kondisi Baik /
Panjang Jalan Keseluruhan X 100 %
Dinas Pekerjaan
Umum dan
Perumahan Rakyat
Persentase Panjang jalan
kota dalam Kondisi baik
(> 40 Km/Jam)
%
Panjang Jalan Kondisi Baik /
Panjang Jalan Kota Keseluruhan X
100%
Dinas Pekerjaan
Umum dan
Perumahan Rakyat
8
Meningkatnya
pendapatan masyarakat
serta turunnya angka
kemiskinan dan
pengangguran
Persentase Penduduk
Miskin %
Jumlah Penduduk Miskin/ Jumlah
Penduduk Keseluruhan X 100%
Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan
Kampong, Dinas
Sosial, Kecamatan,
dan Kampong
LAMPIRAN II
Lampiran II Halaman 4 dari 7
Tingkat Pengangguran
Terbuka %
Jumlah Penganggur / Jumlah
Angkatan Kerja X 100%
Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi
9
Meningkatnya kapasitas
lembaga koperasi, UMKM
dan tersedianya modal
usaha
Persentase Koperasi
Aktif %
Jumlah Kopersi Aktif / Jumlah
Seluruh Koperasi X 100%
Dinas Perindustrian,
Perdagangan,
Koperasi dan UKM
10
Meningkatnya kuantitas
dan kualitas usaha kecil
dan menengah sebagai
penunjang
perekonomian daerah
Pertumbuhan PDRB %
PDRB₁ - PDRB₀
G = ---------------------- X 100%
PDRB₀
Dinas Perindustrian,
Perdagangan,
Koperasi dan UKM
Jumlah Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah
(UMKM) yang aktif
Unit
Jumlah Usaha Mikro, UMKM yang
dibina dan difasilitasi Oleh
Pemerintah Kota Subulussalam
Dinas Perindustrian,
Perdagangan,
Koperasi dan UKM
11
Meningkatkan
penanganan jumlah
penyandang masalah
kesejahteraan sosial
(PMKS)
Persentase Penanganan
Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial
yang terlayani dengan
Baik
%
Jumlah PMKS yang terlayani
dengan baik/ Jumlah PMKS
Keseluruhan X 100%
Dinas Sosial
LAMPIRAN II
Lampiran II Halaman 5 dari 7
12
Meningkatnya produksi
dan produktivitas
komoditi pangan
Produksi holtikultura Ton
Gabungan Hasil Produksi
Hoktukultura Uggulan (Padi Sawah,
Padi Ladang, Jagung dan Kedelai)
Tahun ini
Dinas Pertanian,
Perkebunan dan
Perikanan
13
Meningkatnya produksi
dan produktivitas dan
nilai tambah tanaman
unggulan perkebunan
Produksi perkebunan Ton
Gabungan Hasil Produksi
Perkebunan Unggulan (Kelapa
Sawit, Karet dan Kakao) Tahun ini
Dinas Pertanian,
Perkebunan dan
Perikanan
14 Meningkatnya produksi
komoditi perikanan
Produksi Perikanan
Tangkap dan Budidaya Ton
Hasil Produksi Perikanan Tangkap
(Sungai dan Rawa)dan Budidaya
Tahun bersangkutan
Dinas Pertanian,
Perkebunan dan
Perikanan
15 Meningkatnya produksi
komoditi Peternakan
Produksi dan populasi
hewan ternak Ekor
Jumlah hewan ternak yang lahir
dibagi total populasi hewan ternak
ditahun bersangkutan
Dinas Pertanian,
Perkebunan dan
Perikanan
16
Meningkatnya kinerja
aparatur pemerintah
dalam memberikan
pelayanan kepada
masyarakat
Pendapatan Asli Daerah
(PAD) RP.
Jumlah Realisasi PAD Tahun
Sebelumnya
Badan Pengelolaan
Keuangan Daerah
Nilai Laporan Hasil
Evaluasi Laporan Kinerja
Pemerintah Kota
Kategori dan
Nilai
Nilai Hasil Evaluasi Akuntabilitas
Kinerja Oleh Tim Evaluasi
Kemenpan RB
Sekretariat Daerah,
Bappeda dan
Inspektorat
LAMPIRAN II
Lampiran II Halaman 6 dari 7
Subulussalam
Nilai Laporan
Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah
(LPPD)
Peringkat
Peringkat LPPD yang diperoleh di
Tahun bersangkutan yang
menunjukkan semakin tinggi
peringkat semakin tinggi Nilai
LPPD
Sekretariat Daerah,
Bagian Tata
Pemerintahan
Indeks Kepuasan
Masyarakat Terhadap
Layanan Pemerintah
Nilai
Nilai Hasil Survey Kepuasan
Masyarakat yang diselenggarakan
Oleh Pemerintah Daerah di
berbagai bidang layanan
Berdasarkan Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku
Semua Satuan Kerja
Perangkat Daerah
yang Mengadakan
Survey Kepuasan
Masyarakat
17
Tersedianya dokumen
laporan pengelolaan
keuangan daerah yang
memenuhi persyaratan
WTP
Opini lapoaran
keuangan oleh Auditor
Eksternal BPKP
Opini
Hasil Audit Laporan Keuangan
Oleh Pengawas Keuangan
Eksternal
Badan Pengelolaan
Keuangan Daerah
dan Inspektorat
18 Meningkatnya jumlah
dan kompetensi pamong
Rasio jumlah Pol PP per
satuan jumlah %
Jumlah Polisi Pamong Praja /
Jumlah Pendduduk X 10.000
Satuan Polisi Pamong
Praja dan Wilayatul
LAMPIRAN II
Lampiran II Halaman 7 dari 7
praja sesuai kebutuhan penduduk Hisbah
19
Meningkatnya kuantitas
dan kualitas perempuan
di dalam struktur
kepemerintahan baik di
eksekutif maupun di
legislatif
Indeks Pembangunan
Gender Indeks
IPM Perempuan
IPG = --------------------
IPM Laki-laki
Dinas Pemberdayaan
Perempuan, Anak dan
Keluarga Berencana
LAMPIRAN III
Lampiran III Halaman 1 dari 7
REALISASI PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KOTA SUBULUSSALAM TAHUN 2016 REVISI
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
Capaian
1
Terdistribusinya rasio guru
dengan murid yang ideal pada
masing satuan
pendidikan/sekolah
Rasio Guru SD/MI dan Murid Rasio 1:15 1:16 101,3
Rasio Guru SLTP/MTs dan Murid Rasio 1:17 1:20 103,9
Rasio Guru SLTA/SMA/SMK/MA dan
Murid Rasio 1:17 1:25 110,4
2
Menurunya angka putus sekolah
di tingkat pendidikan dasar,
menengah dan perguruan tinggi
Angka Rata-Rata Lama Sekolah
(RLS) Tahun 8,10 7,01 86,54
Angka Putus Sekolah
SD/Sederjat % 5 2 160
SLTP/Sederajat % 0 0 100
SLTA/Sederajat % 0 0 100
3
Meningkatnya persentase Angka
Melek Huruf dan Indeks
Pembangunan Manusia
Angka Melek Huruf % 97,69 97,53 99,84
Indeks Pembangunan Manusia % 61,95 62,02 100,11
4
Meningkatnya rasio tenaga
kesehatan terhadap jumlah
penduduk,
Rasio dokter per satuan penduduk Rasio 32 24 75,00
Rasio dokter spesialis per 100.000
Penduduk Rasio 10 5 50
LAMPIRAN III
Lampiran III Halaman 2 dari 7
Rasio dokter gigi per 100.000
Penduduk Rasio 10 5 50
5 Meningkatnya persentase rumah
tangga yang menerapkan PHBS
Angka Harapan Hidup % 67,22 63,47 94,42
Presentase rumah tinggal
Bersanitasi % 45,15 24,8 54,98
6 Meningkatnya posyandu aktif Presentase Posyandu Aktif % 100 100 100
7 Menurunnya Angka Kematian
Ibu Angka kematian ibu Per 100.000 KH Orang 1 4 25
8
Peningkatan persentase
persalinan ditolong tenaga
kesehatan
Angka Kematian Bayi Per 1.000 KH Orang 5 10 50,00
9 Menurunnya angka temuan
kasus gizi buruk
Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat
Perawatan % 100 100 100
10 Menurunnya angka kejadian
DBD
Angka Kejadian Demam Berdarah
Per 100.000
Penduduk
% 4,25 9,1 46,7
11 Peningkatan persentase bayi
yang diberi ASI Ekslusif
Presentasi Bayi yang mendapat ASI
Ekslusif % 65,01 47,4 72,91
12 Peningkatan peserta KB Aktif
dan PUS ber-KB
Persentase pasangan usia subur
(PUS) yang menjadi peserta KB aktif % 72,35 66,55 91,98
13 Pembangunan jumlah rumah Presentase Cakupan Rumah Layak Unit 70,58 71,90 101,87
LAMPIRAN III
Lampiran III Halaman 3 dari 7
layak huni Huni
14 Meningkatnya cakupan layanan
pengelolaan persampahan
Persentase sampah yang ditangani
dengan baik % 35,15 33,23 94,54
15 Meningkatnya infrastruktur
pendukung ekonomi yang
Proporsi Panjang Jaringan Jalan
dalam Kondisi baik % 40 54,01 135,03
sinergi dan terintegrasi
Persentase Panjang jalan kota
dalam Kondisi baik (> 40 Km/Jam) % 23,19 23,83 102,76
16
Meningkatnya pendapatan
masyarakat serta turunnya
angka kemiskinan dan
pengangguran
Persentase Penduduk Miskin % 19,50 19,34 100,83
Tingkat pengangguran terbuka % 6,75 7,02 96,15
17
Meningkatnya kapasitas
lembaga koperasi, UMKM dan
tersedianya modal usaha
Persentase Koperasi Aktif % 60 50 83,33
18
Meningkatnya kuantitas dan
kualitas usaha kecil dan
menengah sebagai penunjang
perekonomian daerah dari 694
unit usaha menjadi 850 unit
usaha
Pertumbuhan PDRB % 6,30 5,20 82,54
Jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah
(UMKM) yang aktif
Unit 704 830 117,90
LAMPIRAN III
Lampiran III Halaman 4 dari 7
19
Meningkatkan penanganan
jumlah penyandang masalah
kesejahteraan sosial (PMKS)
Persentase Penanganan
Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial yang terlayani
dengan baik
% 15,05 30,11 200,07
20 Meningkatkan pendidikan dan
pelatihan bagi pencari kerja
Angka Partisipasi Angkatan Kerja Orang 27.287 29673 91,96
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja % 66,05 69,73 105,57
21
Meningkatkan dan
mengembangkan kunjungan
parawisata
Jumlah Kunjungan Wisatawan Orang 16000 67.036 418,98
22 Meningkatnya produksi dan
produktivitas komoditi pangan Produksi holtikultura ton 10.900 13.726 125,93
23
Meningkatnya produksi dan
produktivitas dan nilai tambah
tanaman unggulan perkebunan
Produksi perkebunan % 74.050 76.839 103,77
24 Meningkatnya produksi
komoditi perikanan Produksi Perikanan Budidaya % 1500 625 41,67
25 Meningkatnya produksi
komoditi Peternakan Produksi dan populasi hewan ternak % 262.410 187.917 71,61
LAMPIRAN III
Lampiran III Halaman 5 dari 7
26
Meningkatnya persentase desa
yang memiliki dokumen-
dokumen pembangunan (RPJM
Desa, APB Desa, RKP Desa)
Persentase Desa yang telah memiliki
dokumen RPJM- Desa, APB Desa
dan RKP Desa % 82 31 37,80
27 Tersedianya sarana dan
prasarana Pemerintahan Desa
Cakupan sarana dan prasarana
perkantoran pemerintah desa yang
baik
% 24 16 66,67
28
Meningkatnya pendapatan asli
desa melalui pembentukan unit
Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes), per desa 1 unit usaha
Persentase BUMDes yang
beroperasi dengan baik % 48 46 95,83
29
Meningkatnya kinerja aparatur
pemerintah dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat
Pendapatan Asli Daerah (PAD) RP. 72.303.354.888.54 42.104.949.586.40 58,23
Rata-rata waktu pengurusan
dokumen perizinan Angka 7 2 350
Nilai Laporan Hasil Evaluasi Laporan
Kinerja Pemerintah Kota
Subulussalam
Kategori 55 36 65
Nilai Laporan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (LPPD) Peringkat 18
MenungguHasi
l Evaluasi 0
Indeks Kepuasan Masyarakat
Terhadap Layanan Pemerintah Nilai 80 74,91 93,64
LAMPIRAN III
Lampiran III Halaman 6 dari 7
30
Tersedianya dokumen laporan
pengelolaan keuangan daerah
yang memenuhi persyaratan
WTP
Opini lapoaran keuangan oleh
Auditor Eksternal BPKP Opini WTP
Menunggu
Hasil Audit
BPKP
0
31
Meningkatnya jumlah dan
kompetensi pamong praja
sesuai kebutuhan
Rasio jumlah Pol PP per satuan
jumlah penduduk % 27,00 18,65 69,07
32
Meningkatnya Penyelesaian
pelanggaran K3 (ketertiban,
ketentraman dan keindahan)
sampai 100 persen
Persentase penangan kasus K3
(Ketertiban, Kentetraman dan
Keindahan)
% 100 88,46 88,46
33
Meningkatnya kuantitas dan
kualitas perempuan di dalam
struktur kepemerintahan baik di
eksekutif maupun di legislatif
Indeks Pembangunan Gender Indeks 83,64 83,51 99,84
34
Meningkatnya pelayanan
dokumen kependudukan
diantanya KTP, Akta kelahiran
dan akta nikah sampai
100 persen
Rata-rata waktu pengurusan
Dokumen Kependudukan Rata-rata 7 4 175
35
Meningkatnya langkah-langkah
untuk menjadikan Kota
Subulussalam sebagai kota
ramah gender dan anak
Cakupan perempuan dan anak
korban kekerasan yang
terselesaikan penanganannya
dengan baik
% 100 100 100
LAMPIRAN III
Lampiran III Halaman 7 dari 7
36
Meningkatnya penerimaan dan
penyaluran Zakat, Infaq dan
Sadaqah (ZIS)
Jumlah (Rupiah) ZIS yang diterima
dan disalurkan sesuai dengan hak
nya
Rp 3.500.000.000 3.446.164.274 98,46
RATA-RATA CAPAIAN KINERJA BERDASARKAN PERJANJIAN KINERJA KOTA SUBULUSSALAM TAHUN 2016 98,31
LAMPIRAN IV
Lampiran IV Halaman 1 dari 3
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KOTA SUBULUSSALAM TAHUN 2016
No SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET REALISASI %
CAPAIAN
1
Menurunya angka putus sekolah di
tingkat pendidikan dasar dan
menengah
Angka Rata-rata Lama Sekolah Tahun 8,10 7,01 86,54
2
Meningkatnya persentase Angka
Melek Huruf dan Indeks
Pembangunan Manusia
Angka Melek Huruf % 97,69 97,53 99,84
Indeks Pembangunan Manusia 61,95 62,02 100,11
3 Meningkatnya persentase rumah
tangga yang menerapkan PHBS Angka Harapan Hidup % 67,22 68 101,16
4 Menurunnya Angka Kematian Ibu Angka kematian ibu Per 100.000
KH Orang 1 4 25
5 Peningkatan persentase persalinan
ditolong tenaga kesehatan
Angka Kematian Bayi Per 1.000
KH Orang 5 11 45,45
6 Meningkatnya cakupan layanan
pengelolaan persampahan
Persentase sampah yang
ditangani dengan baik % 35,15 33,23 94,54
7 Meningkatnya infrastruktur
pendukung ekonomi yang sinergi
Proporsi Panjang Jaringan Jalan
dalam Kondisi baik % 40 54,1 135,25
LAMPIRAN IV
Lampiran IV Halaman 2 dari 3
dan terintegrasi Persentase Panjang jalan kota
dalam Kondisi baik (> 40
Km/Jam)
% 23,19 23,83 102,76
8
Meningkatnya pendapatan
masyarakat serta turunnya angka
kemiskinan dan pengangguran
Persentase Penduduk Miskin % 19,50 19,34 100,83
Tingkat pengangguran terbuka % 6,75 7,02 96,15
9
Meningkatnya kapasitas lembaga
koperasi, UMKM dan tersedianya
modal usaha
Persentase Koperasi Aktif % 60 50 83,33
10
Meningkatnya kuantitas dan kualitas
usaha kecil dan menengah sebagai
penunjang perekonomian daerah
Pertumbuhan PDRB % 6,30 5,20 82,54
Jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah
(UMKM) yang aktif
Unit 704 830 117,90
11
Meningkatkan penanganan jumlah
penyandang masalah kesejahteraan
sosial (PMKS)
Persentase Penanganan
Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial yang
terlayani
% 15,05 30,11 200,07
12 Meningkatnya produksi dan
produktivitas komoditi pangan Produksi holtikultura Ton 10.900 13.726 125,93
LAMPIRAN IV
Lampiran IV Halaman 3 dari 3
13
Meningkatnya produksi dan
produktivitas dan nilai tambah
tanaman unggulan perkebunan
Produksi perkebunan Ton 74.050 76.839 103,77
14 Meningkatnya produksi komoditi
perikanan
Produksi Perikanan Tangkap dan
Budidaya Ton 1500 625 41,67
15 Meningkatnya produksi komoditi
Peternakan
Produksi dan populasi hewan
ternak Ekor 262.410 187.917 71,61
16
Meningkatnya kinerja aparatur
pemerintah dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat
Pendapatan Asli Daerah (PAD) RP. 72.303.354.888,54 42.104.949.586,40 58,23
Nilai Laporan Hasil Evaluasi
Laporan Kinerja Pemerintah Kota
Subulussalam
Kategori
/nilai CC / 55 C / 36 65
Nilai Laporan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (LPPD) Peringkat 18
MenungguHasil
Evaluasi 0
Indeks Kepuasan Masyarakat
Terhadap Layanan Pemerintah Nilai 80 74,91 93,64
17
Tersedianya dokumen laporan
pengelolaan keuangan daerah yang
memenuhi persyaratan WTP
Opini lapoaran keuangan oleh
Auditor Eksternal BPKP Opini WTP
Menunggu Hasil
Audit BPKP 0
LAMPIRAN IV
Lampiran IV Halaman 4 dari 3
18
Meningkatnya jumlah dan
kompetensi pamong praja sesuai
kebutuhan
Rasio jumlah Pol PP per satuan
jumlah penduduk % 27,00 18,65 69,07
19
Meningkatnya kuantitas dan kualitas
perempuan di dalam struktur
kepemerintahan baik di eksekutif
maupun di legislatif
Indeks Pembangunan Gender Indeks 83,64 83,51 99,84
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA 87,75
LAMPIRAN V
Lampiran V Halaman 1 dari 8
REALISASI CAPAIAN KINERJA BERDASARKAN TUJUAN DAN SASARAN PEMERINTAH KOTA SUBULUSSALAM
TAHUN 2016
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
Capaian
Tujuan 1. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik pada semua jenjang pendidikan yang terdistribusi secara merata dengan tetap
mempertahanan kan nilai - nilai budaya
1.1
Terdistribusinya rasio guru dengan
murid yang ideal pada masing
satuan pendidikan/sekolah
Rasio Guru SD/MI dan Murid Rasio 1:15 1:16 101,3
Rasio Guru SLTP/MTs dan Murid Rasio 1:17 1:20 103,9
Rasio Guru SLTA/SMA/SMK/MA
dan Murid Rasio 1:17 1:25 110,4
1.2
Menurunya angka putus sekolah di
tingkat pendidikan dasar,
menengah dan perguruan tinggi
Angka Rata-Rata Lama Sekolah
(RLS) Tahun 8,10 7,01 86,54
Angka Putus Sekolah
SD/Sederjat % 5 2 160
SLTP/Sederajat % 0 0 100
SLTA/Sederajat % 0 0 100
1.3 Meningkatnya persentase Angka Angka Melek Huruf % 97,69 97,53 99,84
Lampiran V Halaman 2 dari 8
Melek Huruf dan Indeks
Pembangunan Manusia Indeks Pembangunan Manusia % 61,95 62,02 100,11
Tujuan 2. Meningkatkan kualitas pelayanan tenaga kesehatan kepada masyarakat termasuk pelayanan kesehatan dasar, rujukan
dan kefarmasian
2.1
Meningkatnya rasio tenaga
kesehatan terhadap jumlah
penduduk,
Rasio dokter per satuan penduduk Rasio 32 24 75,00
Rasio dokter spesialis per 100.000
Penduduk Rasio 10 5 50
Rasio dokter gigi per 100.000
Penduduk Rasio 10 5 50
2.2 Meningkatnya persentase rumah
tangga yang menerapkan PHBS
Angka Harapan Hidup % 67,22 63,47 94,42
Presentase rumah tinggal
Bersanitasi % 45,15 24,8 54,98
2.3 Meningkatnya posyandu aktif Presentase Posyandu Aktif % 100 100 100
2.4 Menurunnya Angka Kematian Ibu Angka kematian ibu Per 100.000
KH Orang 1 4 25
2.5 Peningkatan persentase persalinan
ditolong tenaga kesehatan Angka Kematian Bayi Per 1.000 KH Orang 5 10 50
2.6 Menurunnya angka temuan kasus
gizi buruk
Cakupan Balita Gizi Buruk
Mendapat Perawatan % 100 100 100
2.7 Menurunnya angka kejadian DBD
Angka Kejadian Demam Berdarah
Per 100.000
Penduduk
% 4,25 9,1 46,7
LAMPIRAN V
Lampiran V Halaman 3 dari 8
2.8 Peningkatan persentase bayi yang
diberi ASI Ekslusif
Presentasi Bayi yang mendapat ASI
Ekslusif % 65,01 47,4 72,91
2.9 Peningkatan peserta KB Aktif dan
PUS ber-KB
Persentase pasangan usia subur
(PUS) yang menjadi peserta KB
aktif
% 72,35 66,55 91,98
Tujuan 3.1. Meningkatkan pembangunan infrastruktur dasar sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal
3.1.1 Pembangunan jumlah rumah layak
huni
Presentase Cakupan Rumah Layak
Huni Unit 70,58 71,90 101,87
3.1.2 Meningkatnya cakupan layanan
pengelolaan persampahan
Persentase sampah yang ditangani
dengan baik % 35,15 33,23 94,54
Tujuan 3.2. Mewujudkan pembangunan infrastruktur pendukung ekonomi yang sinergi dan terintegrasi yang berwawasan
lingkungan
3.2.1
Meningkatnya infrastruktur
pendukung ekonomi yang sinergi
dan terintegrasi
Proporsi Panjang Jaringan Jalan
dalam Kondisi baik % 40 54,01 135,03
Presentase Panjang jalan kota
dalam Kondisi baik (> 40 Km/Jam) % 23,19 23,83 102,76
Tujuan 4.1. Meningkatkan ekonomi kerakyatan dalam rangka pemerataan kesejahteraan masyarakat
4.1.1
Meningkatnya pendapatan
masyarakat serta turunnya angka
kemiskinan dan pengangguran
Persentase Penduduk Miskin % 19,50 19,34 100,83
Tingkat pengangguran terbuka % 6,75 7,02 96,15
Lampiran V Halaman 4 dari 8
4.1.2
Meningkatnya kapasitas lembaga
koperasi, UMKM dan tersedianya
modal usaha
Persentase Koperasi Aktif % 60 50 83,33
4.1.3
Meningkatnya kuantitas dan
kualitas usaha kecil dan menengah
sebagai penunjang perekonomian
daerah dari 694 unit usaha menjadi
850 unit usaha
Pertumbuhan PDRB % 6,30 5,20 82,54
Jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah
(UMKM) yang aktif
Unit 704 830 117,90
4.1.4
Meningkatkan penanganan jumlah
penyandang masalah kesejahteraan
sosial (PMKS)
Persentase Penanganan
Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial yang terlayani
dengan baik
% 15,05 30,11 200,07
4.1.5 Meningkatkan pendidikan dan
pelatihan bagi pencari kerja
Angka Partiapasi Angkatan Kerja Orang 27.287 29673 91,96
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja % 66,05 69,73 105,57
4.1.6
Meningkatkan dan
mengembangkan kunjungan
parawisata
Jumlah Kunjungan Wisatawan Orang 16000 67.036 418,98
Tujuan 4.2. Meningkatkan produksi, produktivitas dan nilai tambah komoditi unggulan daerah sesuai dengan permintaan pasar
untuk mendukung kemandirian pangan dan kelestarian lingkungan
4.2.1 Meningkatnya produksi dan
produktivitas komoditi pangan Produksi holtikultura ton 10.900 13.726 125,93
LAMPIRAN V
Lampiran V Halaman 5 dari 8
4.2.2
Meningkatnya produksi dan
produktivitas dan nilai tambah
tanaman unggulan perkebunan
Produksi perkebunan % 74.050 76.839 103,77
4.2.3 Meningkatnya produksi komoditi
perikanan Produksi Perikanan Budidaya % 1500 625 41,67
4.2.4 Meningkatnya produksi komoditi
Peternakan
Produksi dan populasi hewan
ternak % 262.410 187.917 71,61
Tujuan 5.1. Meningkatkan kapasitas aparatur dan organisasi tata laksana pemerintahan desa serta partisipasi masyarakat dalam
membangun desa
5.1.1
Meningkatnya persentase desa
yang memiliki dokumen- dokumen
pembangunan (RPJM Desa, APB
Desa, RKP Desa)
Presentase Desa yang telah
memiliki dokumen RPJM- Desa,
APB Desa dan RKP Desa % 82 31 37,80
Tujuan 5.2. Mewujudkan sarana dan prasarana pemerintahan desa menuju desa terpadu
5.2.1 Tersedianya sarana dan prasarana
Pemerintahan Desa
Cakupan sarana dan prasarana
perkantoran pemerintah desa yang
baik
% 24 16 66,67
Tujuan 5.3. Mengembangkan potensi desa menuju desa mandiri
Lampiran V Halaman 6 dari 8
5.3.1
Meningkatnya pendapatan asli desa
melalui pembentukan unit Badan
Usaha Milik Desa (BUMDes), per
desa 1 unit usaha
Presentase BUMDes yang
beroperasi dengan baik % 48 46 95,83
Tujuan 6. Mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah yang efisien dan efektif menuju good governance dan clean government
6.1
Meningkatnya kinerja aparatur
pemerintah dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat
Pendapatan Asli Daerah (PAD) RP. 72.303.354.888.54 42.104.949.586.40 58,23
Rata-rata waktu pengurusan
dokumen perizinan Angka 7 2 350
Nilai Laporan Hasil Evaluasi
Laporan Kinerja Pemerintah Kota
Subulussalam
Kategori CC C 65
Nilai Laporan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (LPPD) Peringkat 18
MenungguHasi
l Evaluasi 0
Indeks Kepuasan Masyarakat
Terhadap Layanan Pemerintah Nilai 80 74,91 93,64
6.2
Tersedianya dokumen laporan
pengelolaan keuangan daerah yang
memenuhi persyaratan WTP
Opini lapoaran keuangan oleh
Auditor Eksternal BPKP Opini WTP
Menunggu
Hasil Audit
BPKP
0
6.3
Meningkatnya jumlah dan
kompetensi pamong praja sesuai
kebutuhan
Rasio jumlah Pol PP per satuan
jumlah penduduk % 27,00 18,65 69,07
LAMPIRAN V
Lampiran V Halaman 7 dari 8
6.4
Meningkatnya Penyelesaian
pelanggaran K3 (ketertiban,
ketentraman dan keindahan)
sampai 100 persen
Persentase penangan kasus K3
(Ketertiban, Kentetraman dan
Keindahan)
% 100 88,46 88,46
6.5
Meningkatnya kuantitas dan
kualitas perempuan di dalam
struktur kepemerintahan baik di
eksekutif maupun di legislatif
Indeks Pembangunan Gender Indeks 83,64 83,51 99,84
6.6
Meningkatnya pelayanan dokumen
kependudukan diantanya KTP, Akta
kelahiran dan akta nikah sampai
100 persen
Rata-rata waktu pengurusan
Dokumen Kependudukan Rata-rata 7 4 175
6.7
Meningkatnya langkah-langkah
untuk menjadikan Kota
Subulussalam sebagai kota ramah
gender dan anak
Cakupan perempuan dan anak
korban kekerasan yang
terselesaikan penanganannya
dengan baik
% 100 100 100
Tujuan 7 Mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berprilaku sesuai dengan Syariat Islam
7.1
Meningkatnya penerimaan dan
penyaluran Zakat, Infaq dan
Sadaqah (ZIS)
Jumlah (Rupiah) ZIS yang diterima
dan disalurkan sesuai dengan hak
nya
Rp 3.500.000.000 3.446.164.274 98,46
Lampiran V Halaman 8 dari 8
RATA-RATA CAPAIAN BERDASARKAN TUJUAN DAN SASARAN 98,31
Lampiran VI
Lampiran VI Halaman 1 dari 10
REALISASI ANGGARAN TAHUN 2016
No PROGRAM ANGGARAN REALISASI
TOTAL %
1 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur 480.808.094,00 478.994.094,00 99,62
2 Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan 299.750.000,00 299.500.000,00 99,92
3 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 483.710.000,00 444.412.000,00 91,88
4 Program Peningkatan Ketahan Pangan (pertanian/perkebunan) 953.500.000,00 953.381.000,00 99,99
5 Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan 10.335.966.000,00 8.988.475.100,00 86,96
6 Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) 5.722.293.875,00 4.707.838.875,00 82,27
7 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah 19.276.800,00 19.276.800,00 100,00
8 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 2.280.085.515,00 1.682.178.845,00 73,78
9 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 505.650.000,00 505.650.000,00 100,00
10 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam
dan Lingkungan Hidup 72.388.000,00 72.228.000,00 99,78
11 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam 481.400.000,00 481.400.000,00 100,00
12 Program Peningkatan Pelayanan Publik 89.700.000,00 85.750.000,00 95,60
13 Program Pembangunan Infrastruktur 963.985.920,00 963.985.000,00 100,00
14 Program Pemberdayaan Masyarakat 84.200.000,00 84.200.000,00 100,00
15 Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan 315.085.000,00 313.477.000,00 99,49
16 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan 345.796.850,00 343.675.000,00 99,39
Lampiran VI
Lampiran VI Halaman 2 dari 10
17 Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa 53.186.000,00 52.179.000,00 98,11
18 Program peningkatan peran perempuan di perdesaan 64.900.000,00 64.900.000,00 100,00
19 Program Peningkatan Peran Serta dan Kesejahteraan Jender dalam
Pembangunan 10.000.000,00 8.100.000,00 81,00
20 Program Keluarga Berencana 3.209.127.000,00 3.090.909.000,00 96,32
21 Program keluarga sejahtera 46.500.000,00 46.500.000,00 100,00
22 Program keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan
Perempuan 155.850.800,00 153.350.800,00 98,40
23 Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR
yang mandiri 161.760.000,00 161.760.000,00 100,00
24 Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR 26.610.000,00 26.610.000,00 100,00
25 Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak 430.350.000,00 423.030.000,00 98,30
26 Program Pengendalian Banjir 788.680.000,00 786.540.000,00 99,73
27 Program perencanaan pembangunan daerah rawan bencana 551.460.000,00 0,00 0,00
28 Program Kewilayahan Dan Tata Ruang 1.482.650.000,00 1.227.657.500,00 82,80
29 Program Penelitian Dan Pengembangan Daerah 751.850.000,00 704.550.000,00 93,71
30 Program perancanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam 266.310.000,00 244.346.000,00 91,75
31 Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan 204.670.000,00 204.178.000,00 99,76
32 Program perencanaan pembangunan daerah 4.325.812.000,00 4.320.236.000,00 99,87
Lampiran VI
Lampiran VI Halaman 3 dari 10
33 Program perencanaan pembangunan ekonomi 294.950.000,00 294.850.000,00 99,97
34 Program perencanaan sosial dan budaya 336.830.000,00 332.274.000,00 98,65
35 Program Penataan Administrasi Kependudukan 736.970.000,00 724.630.000,00 98,33
36 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 4.049.850.000,00 3.969.744.260,00 98,02
37 Program pelayanan kesehatan penduduk miskin 72.020.000,00 71.960.000,00 99,92
38 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 396.166.450,00 394.749.950,00 99,64
39 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya 40.980.543.350,00 39.081.919.003,00 95,37
40 Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/
rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata 34.986.058.732,00 30.861.213.263,00 88,21
41 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak 230.000.000,00 227.300.000,00 98,83
42 Program peningkatan penanggulangan narkoba, PMS, termasuk
HIV/AIDS 105.300.000,00 105.280.000,00 99,98
43 Program peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam
pembangunan 1.379.261.200,00 1.372.369.350,00 99,50
44 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 1.817.501.000,00 1.817.501.000,00 100,00
45 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 578.095.400,00 573.329.400,00 99,18
46 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 113.341.450,00 110.803.000,00 97,76
47 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 10.430.681.250,00 2.177.745.036,00 20,88
48 Program Lingkungan Sehat Perumahan 3.713.957.068,00 3.010.696.640,00 81,06
49 Program pembangunan infrastruktur perdesaan 67.202.000,00 67.202.000,00 100,00
Lampiran VI
Lampiran VI Halaman 4 dari 10
50 Program pembangunan jalan dan jembatan 160.670.880.968,00 96.619.577.652,00 60,14
51 Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong 16.297.784.000,00 14.659.894.355,00 89,95
52 Program pembangunan turap/talud/bronjong 2.318.625.000,00 2.027.036.000,00 87,42
53 Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan
Jaringan Pengairan lainnya 759.670.000,00 758.670.000,00 99,87
54 Program Pengembangan Perumahan 22.454.883.000,00 21.759.679.000,00 96,90
55 Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh 18.861.050.000,00 17.522.902.238,00 92,91
56 Program Peningkatan Pelayanan Pemerintah Daerah terhadap
Masyarakat 2.666.529.800,00 2.617.209.800,00 98,15
57 Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan 60.000.000,00 60.000.000,00 100,00
58 Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku 120.000.000,00 61.410.784,00 51,18
59 Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan 555.000.000,00 555.000.000,00 100,00
60 Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa 175.200.000,00 175.200.000,00 100,00
61 Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kearsipan 70.710.000,00 70.710.000,00 100,00
62 Program Pelayanan Pendidikan Tingkat Perguruan Tinggi untuk anak
Daerah 500.775.000,00 500.775.000,00 100,00
63 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga 1.040.461.500,00 712.361.500,00 68,47
64 Program Penataan Peguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatn
Tanah 11.521.973.000,00 10.477.155.876,00 90,93
65 Program Pendidikan Anak Usia Dini 4.096.965.550,00 3.957.499.000,00 96,60
66 Program Pendidikan Menengah 7.288.796.440,00 6.139.897.040,00 84,24
Lampiran VI
Lampiran VI Halaman 5 dari 10
67 Program Pendidikan Non Formal 2.587.604.800,00 2.432.799.000,00 94,02
68 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya 85.500.000,00 77.700.000,00 90,88
69 Program Pengelolaan Keragaman Budaya 316.981.115,00 211.275.375,00 66,65
70 Program Pengembangan Data Informasi 907.714.000,00 895.715.500,00 98,68
71 Program Pengembangan Nilai Budaya 62.625.000,00 62.625.000,00 100,00
72 Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan
daerah 5.658.448.750,00 5.065.068.700,00 89,51
73 Program peningkatan disiplin aparatur 1.819.257.500,00 1.755.716.500,00 96,51
74 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 3.423.349.950,00 2.817.429.700,00 82,30
75 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 848.174.460,00 191.791.900,00 22,61
76 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja
dan keuangan 1.327.265.295,00 1.236.622.170,00 93,17
77 Program peningkatan peran serta kepemudaan 511.889.850,00 129.700.000,00 25,34
78 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 34.608.097.658,00 33.063.155.120,00 95,54
79 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga 1.502.872.000,00 1.502.872.000,00 100,00
80 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 26.472.216.800,00 24.771.587.800,00 93,58
81 Pogram peningkatan pelayanan angkutan 148.706.000,00 148.676.000,00 99,98
82 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan 12.084.000,00 12.084.000,00 100,00
83 Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan 358.002.000,00 357.600.000,00 99,89
84 Program pengembangan destinasi pariwisata 1.748.112.000,00 1.748.112.000,00 100,00
85 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa 2.512.761.000,00 2.512.711.000,00 100,00
Lampiran VI
Lampiran VI Halaman 6 dari 10
86 Program pengembangan pemasaran pariwisata 57.753.140,00 57.753.140,00 100,00
87 Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas 854.081.000,00 854.081.000,00 100,00
88 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ 199.000.000,00 199.000.000,00 100,00
89 Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan 103.328.375,00 74.380.000,00 71,98
90 Program Pembinaan Dan Pengembangan Bidang Geologi Dan Sumber
Daya Mineral 1.194.552.500,00 1.108.706.000,00 92,81
91 Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan 4.695.243.000,00 4.645.093.000,00 98,93
92 Program pembinaan pedagang kakilima dan asongan 23.006.559.325,00 21.238.820.586,00 92,32
93 Program penciptaan iklim usaha Usaha Kecil Menengah yang konduksif 139.940.000,00 119.900.000,00 85,68
94 Program pengembangan industri kecil dan menengah 511.245.000,00 413.555.535,00 80,89
95 Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif
usaha kecil menengah 26.372.000,00 26.332.000,00 99,85
96 Program pengembangan sentra-sentra industri potensial 15.000.000,00 0,00 0,00
97 Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro
kecil menengah 33.800.000,00 29.808.000,00 88,19
98 Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri 100.700.000,00 100.550.000,00 99,85
99 Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi 26.639.500,00 26.639.500,00 100,00
100 Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan 14.800.000,00 14.700.000,00 99,32
101 Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan 1.732.016.910,00 1.617.012.000,00 93,36
102 Program pembinaan dan penerbitan industri hasil hutan 15.540.000,00 15.349.000,00 98,77
Lampiran VI
Lampiran VI Halaman 7 dari 10
103 Program pengembangan data/informasi/statistik daerah 52.000.000,00 50.420.000,00 96,96
104 Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan 25.000.000,00 25.000.000,00 100,00
105 Program rehabilitasi hutan dan lahan 1.350.826.000,00 1.350.607.000,00 99,98
106 Program Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan 52.900.000,00 52.700.000,00 99,62
107 Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak 222.445.000,00 220.445.000,00 99,10
108 Program pengembangan budidaya perikanan 5.330.777.997,00 5.327.810.900,00 99,94
109 Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan 30.000.000,00 30.000.000,00 100,00
110 Program peningkatan produksi hasil peternakan 4.074.129.803,00 2.660.789.000,00 65,31
111 Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan 16.458.944.450,00 16.022.433.950,00 97,35
112 Program peningkatan produksi peternakan 85.250.000,00 85.250.000,00 100,00
113 Program Evaluasi pencapaian Target Standar Pelayanan Minimal Bidang
Sosial 10.450.000,00 10.350.000,00 99,04
114 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT)
dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya 2.096.760.000,00 1.943.610.000,00 92,70
115 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial 145.165.000,00 145.165.000,00 100,00
116 Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana,
PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya) 90.425.000,00 89.755.000,00 99,26
117 Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma 192.250.000,00 192.230.000,00 99,99
118 Program pengembangan wilayah transmigrasi 700.380.000,00 466.848.000,00 66,66
Lampiran VI
Lampiran VI Halaman 8 dari 10
119 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja 1.051.626.900,00 1.051.476.900,00 99,99
120 Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan 200.653.625,00 200.613.000,00 99,98
121 Program Pembangunan Dayah/Balai Pengajian 1.988.710.000,00 1.987.630.000,00 99,95
122 Program Pembangunan Infrastruktur Sarana dan Prasarana Tempat
Ibadah 3.782.550.000,00 3.778.155.000,00 99,88
123 Program Pengembangan Kajian Qanun dan Peraturan Perundang-
Undangan 42.850.000,00 40.350.000,00 94,17
124 Program Peningkatan Sosialisasi Syariat Islam 1.002.890.000,00 932.080.000,00 92,94
125 Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur
pengawasan 204.380.000,00 197.420.400,00 96,59
126 Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan KDH 1.970.015.000,00 1.859.435.000,00 94,39
127 Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan 680.978.000,00 679.253.700,00 99,75
128 Program peningkatan kualitas pelayanan informasi 44.000.000,00 44.000.000,00 100,00
129 Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah 136.016.500,00 136.016.500,00 100,00
130 Program perbaikan sistem administrasi kearsipan 57.123.000,00 57.123.000,00 100,00
131 Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan 88.339.800,00 88.338.500,00 100,00
132 Program pendidikan politik masyarakat 280.517.000,00 130.792.000,00 46,63
133 Program pengembangan wawasan kebangsaan 134.912.000,00 134.912.000,00 100,00
134 Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan 523.241.000,00 517.705.000,00 98,94
Lampiran VI
Lampiran VI Halaman 9 dari 10
135 Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat) 180.667.000,00 180.597.000,00 99,96
136 Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan
keamanan 369.000.000,00 369.000.000,00 100,00
137 Program Pengawasan Syariat Islam 78.525.000,00 78.525.000,00 100,00
138 Program Peningkatan Sistem Pemerintahan Kecamatan 1.085.416.800,00 1.064.481.800,00 98,07
139 Program pembinaan dan pengembangan aparatur bidang kesehatan 221.850.000,00 204.435.000,00 92,15
140 Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit
jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata 597.784.928,00 585.040.576,00 97,87
141 Program Pembinaan Punreising dan Sosialisasi 262.925.000,00 262.765.000,00 99,94
142 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat 3.160.584.992,00 3.160.584.000,00 100,00
143 Program Penyaluran Zakat 88.450.000,00 88.450.000,00 100,00
144 Program Penataan Daerah Otonomi Baru 411.698.000,00 411.698.000,00 100,00
145 Program penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur
pengawasan 538.110.000,00 536.700.000,00 99,74
146 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan 1.201.821.000,00 1.163.333.500,00 96,80
147 Program Pengembangan dan Pembangunan Perekonomian Daerah 704.890.000,00 704.890.000,00 100,00
148 Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa 1.449.530.000,00 1.401.274.900,00 96,67
149 Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah 258.200.000,00 254.955.000,00 98,74
150 Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala
daerah 2.336.025.000,00 2.335.408.000,00 99,97
151 Program Peningkatan Pembinaan Syari'at Islam 1.073.987.000,00 972.362.000,00 90,54
Lampiran VI
Lampiran VI Halaman 10 dari 10
152 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi 203.260.000,00 203.260.000,00 100,00
153 Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat 5.622.000,00 5.622.000,00 100,00
154 Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah 2.803.762.500,00 2.345.120.000,00 83,64
155 Program Pengembangan Hukum Adat dan Nilai Budaya Lokal Daerah 200.000.000,00 200.000.000,00 100,00
156 Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Daerah 34.264.000,00 0,00 0,00
157 Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam peningkatan mutu
pendidikan 28.718.000,00 0,00 0,00
158 Program Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan, Litbang dan
Ekonomi Ummat 184.547.050,00 184.547.050,00 100,00
159 Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan 21.450.623.678,00 20.921.326.656,00 97,53
160 Program Kerjasama Informasi dengan Mass Media 713.598.000,00 713.598.000,00 100,00
161 Program Lanjutan 28.005.850.669,00 26.585.710.571,00 94,93
162 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 947.624.100,00 164.408.000,00 17,35
163 Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi 1.313.202.000,00 1.313.072.000,00 99,99
164 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 57.863.777.201,60 54.670.716.490,00 94,48
165 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial 859.130.300,00 804.040.200,00 93,59
166 Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan 1.958.725.000,00 1.955.025.000,00 99,81
Total 677.048.252.233,60 569.692.395.280,00 84,13
LAMPIRAN VII
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
PEMERINTAH KOTA SUBULUSSALAM
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan
akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : MERAH SAKTI
Jabatan : WALIKOTA SUBULUSSALAM
Berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian
ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah
ditetapkan dalam dokumen perencanaan.
Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung
jawab kami.
Subulussalam, 23 Maret 2017
WALIKOTA SUBULUSSALAM
MERAH SAKTI
LAMPIRAN VII
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
PEMERINTAH KOTA SUBULUSSALAM
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
1
Terdistribusinya rasio
guru dengan murid yang
ideal pada masing satuan
pendidikan/sekolah
Rasio Guru SD/MI dan Murid Rasio 1:16
Rasio Guru SLTP/MTs dan
Murid Rasio 1:18
Rasio Guru
SLTA/SMA/SMK/MA dan
Murid
Rasio 1:18
2
Menurunya angka putus
sekolah di tingkat
pendidikan dasar,
menengah dan perguruan
tinggi
Angka Rata-Rata Lama
Sekolah (RLS) Tahun 8,45
Angka Putus Sekolah
SD/Sederjat % 4
SLTP/Sederajat % 0
SLTA/Sederajat % 0
3
Meningkatnya persentase
Angka Melek Huruf dan
Indeks Pembangunan
Manusia
Angka Melek Huruf % 97,74
Indeks Pembangunan
Manusia % 62,47
4
Meningkatnya rasio
tenaga kesehatan
terhadap jumlah
penduduk,
Rasio dokter per satuan
penduduk Rasio 35
Rasio dokter spesialis per
100.000 Penduduk Rasio 11
Rasio dokter gigi per
100.000 Penduduk Rasio 10
5
Meningkatnya persentase
rumah tangga yang
menerapkan PHBS
Angka Harapan Hidup % 67,26
Presentase rumah tinggal
Bersanitasi % 55,25
6 Meningkatnya posyandu
aktif Presentase Posyandu Aktif % 100
7 Menurunnya Angka
Kematian Ibu
Angka kematian ibu Per
100.000 KH Orang 1
8
Peningkatan persentase
persalinan ditolong
tenaga kesehatan
Angka Kematian Bayi Per
1.000 KH Orang 3
9 Menurunnya angka
temuan kasus gizi buruk
Cakupan Balita Gizi Buruk
Mendapat Perawatan % 100
LAMPIRAN VII
10 Menurunnya angka
kejadian DBD
Angka Kejadian Demam
Berdarah Per 100.000
Penduduk
% 3,75
11
Peningkatan persentase
bayi yang diberi ASI
Ekslusif
Persentase Bayi yang
mendapat ASI Ekslusif % 70
12 Peningkatan peserta KB
Aktif dan PUS ber-KB
Persentase pasangan usia
subur (PUS) yang menjadi
peserta KB aktif
% 73,75
13 Pembangunan jumlah
rumah layak huni
Persentase Cakupan Rumah
Layak Huni Unit 71,9
14
Meningkatnya cakupan
layanan pengelolaan
persampahan
Persentase sampah yang
ditangani dengan baik % 48,25
15
Meningkatnya
infrastruktur pendukung
ekonomi yang sinergi dan
terintegrasi
Proporsi Panjang Jaringan
Jalan dalam Kondisi baik % 50
Persentase Panjang jalan
kota dalam Kondisi baik (>
40 Km/Jam)
% 27,42
16
Meningkatnya
pendapatan masyarakat
serta turunnya angka
kemiskinan dan
pengangguran
Persentase Penduduk Miskin % 19,00
Tingkat Pengangguran
Terbuka % 5,25
17
Meningkatnya kapasitas
lembaga koperasi, UMKM
dan tersedianya modal
usaha
Persentase Koperasi Aktif % 65
18
Meningkatnya kuantitas
dan kualitas usaha kecil
dan menengah sebagai
penunjang perekonomian
daerah dari 694 unit
usaha menjadi 850 unit
usaha
Pertumbuhan PDRB % 6,35
Jumlah Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah
(UMKM) yang aktif
Unit 709
19
Meningkatkan
penanganan jumlah
penyandang masalah
kesejahteraan sosial
(PMKS)
Persentase Penanganan
Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial yang
terlayani dengan baik
% 25,01
20 Meningkatkan pendidikan
dan pelatihan bagi
Angka Partisipasi Angkatan
Kerja Orang 27.387
LAMPIRAN VII
pencari kerja
Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja % 66,44
21
Meningkatkan dan
mengembangkan
kunjungan parawisata
Jumlah Kunjungan
Wisatawan Orang 17000
22
Meningkatnya produksi
dan produktivitas
komoditi pangan
Produksi holtikultura Ton 12.650
23
Meningkatnya produksi
dan produktivitas dan
nilai tambah tanaman
unggulan perkebunan
Produksi perkebunan Ton 90.000
24 Meningkatnya produksi
komoditi perikanan
Produksi Perikanan Tangkap
dan Budidaya Ton 1.750
25 Meningkatnya produksi
komoditi Peternakan
Produksi dan populasi
hewan ternak Ekor 387.315
26
Meningkatnya persentase
desa yang memiliki
dokumen- dokumen
pembangunan (RPJM
Desa, APB Desa, RKP
Desa)
Per sentase Desa yang telah
memiliki dokumen RPJM-
Desa, APB Desa dan RKP
Desa
% 82
27
Tersedianya sarana dan
prasarana Pemerintahan
Desa
Cakupan sarana dan
prasarana perkantoran
pemerintah desa yang baik
% 36
28
Meningkatnya
pendapatan asli desa
melalui pembentukan unit
Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes), per desa 1 unit
usaha
Persentase BUMDes yang
beroperasi dengan baik % 60
29
Meningkatnya kinerja
aparatur pemerintah
dalam memberikan
pelayanan kepada
masyarakat
Pendapatan Asli Daerah
(PAD)
Rp.
(Milyar) 80
Rata-rata waktu pengurusan
dokumen perizinan Angka 4
Nilai Laporan Hasil Evaluasi
Laporan Kinerja Pemerintah
Kota Subulussalam
Kategori CC/55
LAMPIRAN VII
Nilai Laporan
Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (LPPD)
Peringkat 14
Indeks Kepuasan Masyarakat
Terhadap Layanan
Pemerintah
Nilai 80
30
Tersedianya dokumen
laporan pengelolaan
keuangan daerah yang
memenuhi persyaratan
WTP
Opini lapoaran keuangan
oleh Auditor Eksternal BPKP Opini WTP
31
Meningkatnya jumlah dan
kompetensi pamong praja
sesuai kebutuhan
Rasio jumlah Pol PP per
satuan jumlah penduduk % 28
32
Meningkatnya
Penyelesaian pelanggaran
K3 (ketertiban,
ketentraman dan
keindahan) sampai 100
persen
Persentase penangan kasus
K3 (Ketertiban, Kentetraman
dan Keindahan)
% 100
33
Meningkatnya kuantitas
dan kualitas perempuan
di dalam struktur
kepemerintahan baik di
eksekutif maupun di
legislatif
Indeks Pembangunan
Gender Indeks 83,64
34
Meningkatnya pelayanan
dokumen kependudukan
diantanya KTP, Akta
kelahiran dan akta nikah
sampai
100 persen
Rata-rata waktu pengurusan
Dokumen Kependudukan Rata-rata 5
35
Meningkatnya langkah-
langkah untuk
menjadikan Kota
Subulussalam sebagai
kota ramah gender dan
anak
Cakupan perempuan dan
anak korban kekerasan yang
terselesaikan
penanganannya dengan baik
% 100
36
Meningkatnya
penerimaan dan
penyaluran Zakat, Infaq
dan Sadaqah (ZIS)
Jumlah (Rupiah) ZIS yang
diterima dan disalurkan
sesuai dengan hak nya
Rp.
(Milyar) 4
LAMPIRAN VII
NO PROGRAM ANGGARAN
1 Pengembangan hukum adat dan nilai budaya 100.000.000,00
2 Pogram peningkatan pelayanan angkutan 343.750.000,00
3 Program Evaluasi pencapaian Target Standar Pelayanan
Minimal Bidang Sosial 10.900.000,00
4 Program Keluarga Berencana 425.520.000,00
5 Program keluarga sejahtera 58.590.000,00
6 Program kemitraan pengembangan wawasan
kebangsaan 50.000.000,00
7 Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan 19.802.335.677,00
8 Program kerjasama informasi dengan mas media 10.800.000,00
9 Program keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak
dan Perempuan 225.000.000,00
10 Program Kewilayahan Dan Tata Ruang 1.150.000.000,00
11 Program Lingkungan Sehat Perumahan 7.034.071.869,00
12 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 434.214.550,00
13 Program mengintensifkan penanganan pengaduan
masyarakat 13.000.000,00
14 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 1.847.622.800,00
15 Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi 1.161.798.500,00
16 Program Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran
produksi perikanan 152.000.000,00
17 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 59.396.807.037,00
18 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial 948.759.500,00
19 Program pelayanan kesehatan penduduk miskin 140.000.000,00
20 Program Pelayanan Pendidikan Tingkat Perguruan Tinggi
untuk anak Daerah 474.212.500,00
21 Program Pembangunan Infrastruktur 1.199.831.000,00
22 Program pembangunan infrastruktur perdesaan 75.000.000,00
23 Program pembangunan jalan dan jembatan 59.290.714.767,00
24 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas
Perhubungan 282.000.000,00
25 Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong 14.033.626.928,00
26 Program pembangunan sarana dan prasarana
perhubungan 1.724.705.000,00
27 Program pembangunan turap/talud/bronjong 2.119.267.660,00
28 Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir 105.134.613,00
29 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat
Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS) Lainnya
8.224.058.000,00
LAMPIRAN VII
30 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan
Sosial 452.000.000,00
31 Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan
lapangan 1.053.200.000,00
32 Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan
desa 550.950.000,00
33 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga 746.500.000,00
34 Program pembinaan dan pengembangan aparatur 639.594.800,00
35 Program pembinaan dan pengembangan aparatur
bidang kesehatan 219.450.000,00
36 Program Pembinaan Dan Pengembangan Bidang
Geologi Dan Sumber Daya Mineral 1.500.000.000,00
37 Program pembinaan dan pengembangan bidang
ketenagalistrikan 1.000.000.000,00
38 Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks
narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya) 158.587.500,00
39 Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma 428.700.000,00
40 Program pembinaan pedagang kakilima dan asongan 2.561.313.410,00
41 Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah
sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah
sakit mata
516.000.000,00
42 Program Penataan Administrasi Kependudukan 990.823.000,00
43 Program Penataan Daerah Otonomi Baru 200.000.000,00
44 Program penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem
dan prosedur pengawasan 417.470.000,00
45 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan 988.828.850,00
46 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Menular 538.305.000,00
47 Program pencegahan dan penanggulangan penyakit
ternak 118.825.989,00
48 Program penciptaan iklim usaha Usaha Kecil Menengah
yang konduksif 217.000.000,00
49 Program Pendidikan Anak Usia Dini 2.667.798.700,00
50 Program Pendidikan Menengah 136.750.000,00
51 Program Pendidikan Non Formal 9.106.891.911,00
52 Program pendidikan politik masyarakat 543.504.000,00
53 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana
dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan
jaringannya
12.448.769.627,00
54 Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana
rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/
rumah sakit mata
30.880.706.574,00
LAMPIRAN VII
55 Program Pengamanan Penegakan PERDA 46.000.000,00
56 Program pengawasan dan pengendalian kesehatan
makanan 64.920.000,00
57 Program Pengawasan Syariat Islam 110.200.000,00
58 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya 80.000.000,00
59 Program Pengelolaan Keragaman Budaya 643.500.000,00
60 Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) 5.769.856.880,00
61 Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan
Perpustakaan 821.028.000,00
62 Program pengembangan budidaya perikanan 998.237.000,00
63 Program Pengembangan Data Informasi 618.400.000,00
64 Program pengembangan data/informasi/statistik daerah 232.000.000,00
65 Program pengembangan industri kecil dan menengah 1.179.020.000,00
66 Program pengembangan kajian Qanun dan peraturan
perundang-undangan 159.874.500,00
67 Program pengembangan kawasan budidaya laut, air
payau dan air tawar 50.000.000,00
68 Program pengembangan Kemitraan 83.450.000,00
69 Program Pengembangan Kewirausahaan dan
Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah 37.535.000,00
70 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum
dan Air Limbah 775.276.800,00
71 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Persampahan 2.763.418.485,00
72 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan
Media Massa 1.949.328.000,00
73 Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan 290.000.000,00
74 Program Pengembangan Lingkungan Sehat 35.000.000,00
75 Program Pengembangan Nilai Budaya 345.987.500,00
76 Program pengembangan pemasaran pariwisata 181.750.000,00
77 Program Pengembangan Perumahan 17.269.000.000,00
78 Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan
konseling KRR 26.610.000,00
79 Program pengembangan sarana dan prasarana
pengamanan dan perlindungan hutan 342.951.000,00
80 Program pengembangan wawasan kebangsaan 305.361.000,00
81 Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat
Tumbuh 23.533.832.620,00
82 Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi 292.600.000,00
83 Program Pengendalian Banjir 2.718.274.570,00
84 Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas 890.400.000,00
LAMPIRAN VII
85 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan
Lingkungan Hidup 227.061.875,00
86 Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan
Gender dan Anak 282.676.844,00
87 Program Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan,
Litbang dan Ekonomi Ummat 2.779.808.000,00
88 Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan
keuangan daerah 3.978.899.750,00
89 Program peningkatan disiplin aparatur 1.598.651.140,00
90 Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam
negeri 180.000.000,00
91 Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah
desa 950.400.000,00
92 Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan
rakyat daerah 2.315.630.000,00
93 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 3.816.333.667,00
94 Program peningkatan keamanan dan kenyamanan
lingkungan 329.480.000,00
95 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat
Perdesaan 237.500.000,00
96 Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan
bermotor 2.500.000.000,00
97 Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah
Daerah 254.590.000,00
98 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 768.000.000,00
99 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan
anak 1.022.097.000,00
100 Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan
Bahaya Kebakaran 1.500.000.000,00
101 Program Peningkatan Ketahan Pangan
(pertanian/perkebunan) 677.450.000,00
102 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 138.305.000,00
103 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga
Kerja 558.544.050,00
104 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi 122.465.000,00
105 Program peningkatan kualitas pelayanan informasi 20.805.000,00
106 Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Daerah 1.095.357.000,00
107 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan 2.071.391.708,00
108 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan 74.936.000,00
LAMPIRAN VII
109 Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala
daerah/wakil kepala daerah 1.563.000.000,00
110 Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia 50.000.000,00
111 Program Peningkatan Pelayanan Pemerintah Daerah
Terhadap Masyarakat 3.869.502.665,00
112 Program peningkatan pelayanan publik 140.560.000,00
113 Program peningkatan pemasaran hasil produksi
pertanian/perkebunan 25.000.000,00
114 Program peningkatan pemasaran hasil produksi
peternakan 50.000.000,00
115 Program peningkatan pemberantasan penyakit
masyarakat (pekat) 200.000.000,00
116 Program peningkatan pembinaan Syariat Islam 5.507.015.500,00
117 Program peningkatan penerapan teknologi
pertanian/perkebunan 3.770.725.000,00
118 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan 1.380.391.475,00
119 Program peningkatan peran perempuan di perdesaan 100.000.000,00
120 Program Peningkatan Peran Serta dan Kesejahteraan
Jender dalam Pembangunan 1.295.450.000,00
121 Program peningkatan peran serta kepemudaan 789.455.830,00
122 Program peningkatan produksi hasil peternakan 1.472.245.700,00
123 Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan 20.870.208.050,00
124 Program peningkatan produksi peternakan 63.000.000,00
125 Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa
dan aparatur pengawasan 270.000.000,00
126 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi 163.875.387,00
127 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 18.405.459.993,00
128 Program peningkatan sarana dan prasarana
kebinamargaan 85.000.000,00
129 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga 418.000.000,00
130 Program Peningkatan Sistem Pemerintahan Kecamatan 1.097.280.000,00
131 Program peningkatan sistem pengawasan internal dan
pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH 1.808.600.000,00
132 Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku 525.000.000,00
133 Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip
daerah 72.420.000,00
134 Program penyelesaian konflik-konflik pertanahan 160.000.000,00
135 Program perancanaan prasarana wilayah dan sumber
daya alam 191.500.000,00
136 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 1.967.500.000,00
137 Program perbaikan sistem administrasi kearsipan 45.020.250,00
LAMPIRAN VII
138 Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan 871.130.000,00
139 Program perencanaan pembangunan daerah 730.410.950,00
140 Program perencanaan pembangunan ekonomi 555.786.000,00
141 Program perencanaan pembangunan Pemerintahan 225.000.000,00
142 Program perencanaan sosial dan budaya 212.500.000,00
143 Program Perlindungan dan konservasi sumber daya
hutan 24.549.000,00
144 Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan 208.500.000,00
145 Program perlindungan konsumen dan pengamanan
perdagangan 43.380.000,00
146 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat 167.775.000,00
147 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan
Fasilitas LLAJ 926.000.000,00
148 Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan 425.000.000,00
149 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 1.146.100.000,00
150 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 12.218.046.395,00
151 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 30.622.348.670,00
JUMLAH TOTAL 454.762.619.016,00
Subulussalam, 23 Maret 2017
WALIKOTA SUBULUSSALAM
MERAH SAKTI