kata pengantar evaluasi terhadap beberapa produk...

206
i KATA PENGANTAR Puji Syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan penyusunan Laporan Evaluasi atas: Evaluasi Terhadap Beberapa Produk Hukum Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2001 sampai dengan 2006 Laporan Terhadap Peraturan Daerah Kabupaten Tuban pada tahun 2014 ini dilakukan terhadap beberapa Peraturan Daerah yang meliputi: 1. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 10 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Pemarkiran; 2. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 13 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Terminal Penumpang; 3. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 17 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Kebersihan; 4. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 24 Tahun 2001 tentang Ijin Pemanfaatan Air Bawah Tanah; 5. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 25 Tahun 2001 tentang Pengujian Kendaraan Bermotor sebgaimana diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 10 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 25 Tahun 2001 tentang Pengujian Kendaraan Bermotor; 6. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 27 Tahun 2001 tentang Rencana Strategis Pemerintah Kabupaten Tuban Tahun 2001 2006; 7. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 13 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Ketertiban dan Ketentraman; 8. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 14 Tahun 2002 tentang Pengaturan Pedagang Kaki Lima; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 17 Tahun 2002 tentang Retribusi Ijin Penggilingan, Huller dan Penyosohan Beras 10. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 3 Tahun 2003 tentang Pendirian Perusahaan Baru; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 5 Tahun 2003 tentang Perlindungan Jalan dari Pemakaian Kendaraan Bermotor Yang Melebihi Kemampuan Jalan; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 6 Tahun 2003 tentang Konservasi Mata Air; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 8 Tahun 2003 tentang Wajib Latihan Tenaga Kerja Bagi Perusahaan; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 9 Tahun 2003 tentang Kepelabuhan;

Upload: doanh

Post on 30-May-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

i

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

atas limpahan rahmat dan karunia–Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan kegiatan penyusunan Laporan Evaluasi atas: Evaluasi

Terhadap Beberapa Produk Hukum Daerah Kabupaten Tuban

Tahun 2001 sampai dengan 2006

Laporan Terhadap Peraturan Daerah Kabupaten Tuban pada tahun

2014 ini dilakukan terhadap beberapa Peraturan Daerah yang meliputi:

1. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 10 Tahun 2001 tentang

Penyelenggaraan Pemarkiran;

2. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 13 Tahun 2001 tentang

Penyelenggaraan Terminal Penumpang;

3. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 17 Tahun 2001 tentang

Penyelenggaraan Kebersihan;

4. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 24 Tahun 2001 tentang

Ijin Pemanfaatan Air Bawah Tanah;

5. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 25 Tahun 2001 tentang

Pengujian Kendaraan Bermotor sebgaimana diubah dengan

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 10 Tahun 2005 tentang

Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 25 Tahun

2001 tentang Pengujian Kendaraan Bermotor;

6. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 27 Tahun 2001 tentang

Rencana Strategis Pemerintah Kabupaten Tuban Tahun 2001 –

2006;

7. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 13 Tahun 2002 tentang

Penyelenggaraan Ketertiban dan Ketentraman;

8. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 14 Tahun 2002 tentang

Pengaturan Pedagang Kaki Lima;

9. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 17 Tahun 2002 tentang

Retribusi Ijin Penggilingan, Huller dan Penyosohan Beras

10. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 3 Tahun 2003 tentang

Pendirian Perusahaan Baru;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 5 Tahun 2003 tentang

Perlindungan Jalan dari Pemakaian Kendaraan Bermotor Yang

Melebihi Kemampuan Jalan;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 6 Tahun 2003 tentang

Konservasi Mata Air;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 8 Tahun 2003

tentang Wajib Latihan Tenaga Kerja Bagi Perusahaan;

14. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 9 Tahun 2003 tentang

Kepelabuhan;

Page 2: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

ii

15. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 18 Tahun 2003 tentang

Penertiban dan Pengundangan Atau Pengumuman Peraturan

Daerah dan Keputusan Bupati Dalam Lembaran Daerah dan Berita

Daerah;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 26 Tahun 2003 tentang

Pengaturan dan Penyelenggaraan Alat-Alat Perlengkapan Jalan;

17. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban no. 27 Tahun 2003 tentang

Pemebntukan Kecamatan Grabagan Kabupaten Tuban;

18. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 28 Tahun 2004 tentang

Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 6 Tahun

2000 tentang Retribusi Izin Gangguan;

19. Peraturan Daerah Kabuipaten Tuban No. 3 Tahun 2004 tentang

Irigasi

20. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 4 Tahun 2004 tentang

Pemgendalian dan Pengembangan Kawasan Pantai;

21. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 5 Tahun 2004 tentang

Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol;

22. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 1 Tahun 2205 tentang

Penyelenggaraan Perizinan Bidang Penanaman Modal;

23. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 2 Tahun 2005 tentang

Retribusi Izin Lokasi;

24. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 7 Tahun 2005 tentang

Kedudukan Protokoler dan Keuangan;

25. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 10 Tahun 2005 tentang

Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 25 Tahun

2001 tentang Pengujian Kendaraan Bermotor

26. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 1 Tahun 2006 tentang

Kedudukan Protokoler dan Keunagan Pimpinan dan Anggota

DPRD Kabupaten Tuban;

27. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 3 Tahun 2006 tentang

Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik Kabupaten Tuban;

28. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban no. 4 Tahun 2006 tentang

Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 18 Tahun

2003 tentang Penerbitan dan Pengundangan atau Pengumuman

Peraturan Daerah dan Keputusan Bupati Dalam Lembaran Daerah

dan Berita Daerah;

29. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 8 Tahun 2006 tentang

Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan

Desa

30. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 9 Tahun 2006 tentang

Pembentukan Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

31. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 10 Tahun 2006 tentang

Tata cara Pencalolan, Pemilihan dan Pelantikan Kepada Desa ;

Page 3: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

iii

32. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 11 Tahun 2006 tentang

Tata Cara Pencalonan, Pengangkatan, Pelantikan dan

Pemberhentian Perangkat Desa;

33. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 12 Tahun 2006 tentang

Kepala Desa;

34. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 13 Tahun 2006 tentang

Sumber Pendapatan dan Kekayaan Desa;

35. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 14 Tahun 2006 tentang

Kedudukan Keuangan Kades dan Perangkat Desa;

36. Peraturan Dearah Kabupaten Tuban No. 15 Tahun 2006 tentang

Lembaga Kemasyarakatan Desa

Hasil evaluasi terhadap keberadaan beberapa peraturan daerah

tersebut diatas disajikan dalam bentuk catatan catatan akademik penting

yang merupakan temuan atas permasalahan yang muncul atau terjadi

terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan, baik dari aspek

sosial maupun yuridis (legal drafting)nya

Atas selesainya Penyusunan laporan ini, tidak lupa penyusun

terimkasih kepada semua pihak yang telah membantui dalam penyiapan

sampai penyelesaian Laporan ini.

Penyusun sadar bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu saran, kritik, masukan guna penyempurnaannya sangat

dibutuhkan. Akhirnya kami berharap semoga karya sederhana

bermanfaat bagi institusi yang memerlukannya.

Surakarta, 3 November 2014.

Tim Penyusun

Page 4: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

iv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..............................................................................................................................i

PERSONALIA TIM..............................................................................................................................ii

KATA PENGANTAR .........................................................................................................................iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................................iv

BAB I : PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................................................. 1

B. Maksud, Tujuan dan Target .............................................................................................. 6

C. Manfaat / Kegunaan .......................................................................................................... 7

D. Metode Penilitian .............................................................................................................. 8

BAB II : LANDASAN TEORI ........................................................................................................... 10

A.Kerangka Teori .................................................................................................................. 10

1 . Asas-asas Landasan Pembentukan Hukum 10

2. Pembentukan/Penyusunan Produk Hukum Daerah ...................................................... 19

3. Materi Muatan Peraturan Daerah ................................................................................ 24

4. Bahasa Hukum ............................................................................................................. 24

5. Bekerjanya Hukum ....................................................................................................... 27

B. Kerangka Berfikir Evaluasi ............................................................................................ 28

BAB III :HASIL EVALUASI DAN ANALISANYA ....................................................................... 30

BAGIAN I

PERATURAN DAERAH TERKAIT DENGAN BIDANG POLITIK ..........................30

1. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 1 Tahun 2006 tentang Kedudukan

Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Tuban .......... 31

2. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 3 Tahun 2006 tentang Bantuan Keuangan

Kepada Partai Polituk Kabupaten Tuban .................................................................. 36

3. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 4 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 18 Tahun 2003 tentang Penertiban dan

Page 5: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

v

Pengundangan Atau Pengumuman Peraturan Daerah dan Keputusan Bupati Dalam

Lembaran Daerah dan Berita Daerah ....................................................................... 40

BAGIAN II

Peraturan Daerah Terkait Dengan Bidang

Pemerintah Desa ..................................................................................................................44

A. Umum ............................................................................................................................. 44

B. Evaluasi dan Bahasan Masing-masing Peraturan Daerah .............................................. 49

BAGIAN III

Peraturan Daerah Terkait dengan Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

(Perhubungan) ...................................................................................................................100

A. Umum ........................................................................................................................... 100

B. Evaluasi dan Bahasan Masing-masing Peraturan Daerah ............................................ 107

BAGIAN IV

Peraturan Daerah Terkait dengan Perencanaan Daerah

(Urusan Perencanaan Pembangunan)

...............................................................................131

C. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 26 Tahun 2001 tentang Pola Dasar

Pembangunan Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2001 - 2005....................................... 131

D. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 27 Tahun 2003 tentang Pembentukan

Kecamatan Grabagan Kabupaten Tuban ....................................................................... 138

BAGIAN V

Peraturan Daerah Terkait dengan Kebersihan, Lingkungan Hidup dan ESDM(Urusan

Lingkungan Hidup)............................................................................................................139

A. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 17 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan

Kebersihan ................................................................................................................. 139

B. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 24 Tahun 2001 tentang Ijin Pemanfaatan Air

Bawah Tanah ............................................................................................................... 148

C. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 3 Tahun 2004 tentang Irigasi ...................... 156

D. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 4 Tahun 2004 tentang Pengendalian dan

Pengawasan Pantai ........................................................................................................ 162

BAGIAN VI

Peraturan Daerah Terkait Bidang Perizinan Dan Retribusi 168

A. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 3 Tahun 2002 tentang Ijin Mendirikan

Bangunan .................................................................................................................... 168

B. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 17 Tahun 2002 tentang Retribusi Ijin

Penggilingan Huller dan Penyosohan Beras ................................................................ 177

C. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 1 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan

Perizinan Bidang Penanaman Modal ............................................................................ 185

D. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 5 Tahun 2002 tentang Retribusi

Penyelenggaraan Pelalangan Ikan ................................................................................. 190

Page 6: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

vi

E. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 19 Tahun 2002 tentang Retribusi Ijin Tata

Usaha Kayu ................................................................................................................... 198

F. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 2 Tahun 2005 tentang Retribusi Ijin Lokasi

...................................................................................................................................... 205

BAGIAN VII

Peraturan Daerah Terkait Bidang Perizinan Dan Retribusi ........................................215

A. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 13 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan

Ketentraman dan Ketertiban ......................................................................................... 215

B. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 14 Tahun 2002 tentang Pengaturan Pedagang

Kaki Lima ..................................................................................................................... 222

C. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 5 Tahun 2004 tentang Pengawasan dan

Pengendalian Minuman Beralkohol .............................................................................. 229

BAB IV :PENUTUP

...............................................................................................................................238

A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 239

B. Saran Rekomendasi ....................................................................................................... 239

Daftar Referensi

Page 7: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

vii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan ketentuan Pasal 1 butir 2 Undang–Undang No 23 Tahun

2014 tentang Pemerintahan Daerah, pengertian Pemerintahan Daerah

adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan eleh Pemerintah Daerah

dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas

pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan

prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Urusan

Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan

Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh kementrian negara dan

penyelenggara Pemerintahan Daerah untuk melindungi, melayani,

memberdayakan, dan menyejahterakan masyarakat. Sedangkan otonomi

Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk

mengatur dan mengurus sendiri Urusan Pemerintahan dan kepentingan

masyarakat setempat dalam sistem Negara KesatuanRepublik Indonesia.

Hak dan kewenangan mengatur diwujudkan bahwa pemerintah

daerah berhak menetapkan Peraturan Daerah dan peraturan-peraturan

lain untuk untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.

Sedangkan mengurus diwujudkan dalam penyelenggaraan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah, baik urusan

yang wajib maupun pilihan.

Page 8: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

viii

Peraturan Daerah Kabupaten adalah Peraturan Perundang-undangan

yang dibentuk oleh DPRD Kabupaten dengan persetujuan bersama Bupati.

Sebagai produk hukum daerah dan merupakan bagian dari peraturan

perundang-undangan, maka pembentukannya pun harus dilakukan secara

sistemik dan terkoordinasi.

Bedasarkan ketentuan Pasal 14 UU 12 Tahun 2011 tentang

pembentukan peraturan perundang-undangan, materi muatan Peraturan

Daerah adalah: dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas

pembantuan serta bmenampung kondisi khusus daerah dan / atau

penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundangan-undangan yang lebih

tinggi.

Bedasarkan Pasal 250 UU No 23 Tahun 2014, keberadaanPeraturan

Daerah Kabupaten tidak boleh bertentangan dengan ketentuan Peraturan

Perundang-undangan yang lebih tinggi, kepentingan umum, dan / atau

kesusilaan. Peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi tersebut

meliputi: UUD Tahun 1945, Ketetapan MPRRI, Undang-Undang/Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan

Presiden, Peraturan Menteri dan Peraturan Daerah Provinsi. Sedangkan

indikator bertentangan dengan kepentingan umum meliputi:

a. Terganggunya kerukunan antar warga masyarakat;

b. Terganggunya akses terhadap pelayanan publik;

c. Terganggunya ketentraman dan ketertiban umum;

d. Terganggunya kegiatan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat; dan / atau

e. Diskriminasi terhadap suku, agama dan keperrcayaan, ras, atar

golongan, dan gender.

Page 9: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

ix

Untuk mewujudkan Peraturan Daerah Kabupaten yang tidak

bertentangan dengan ketentuan pertauran perundang-undangan yang

lebih tinggi, kepentingan umum, dan / atau kesusilaan sebagaimana

dimaksud Pasal 25 UU No 23 Tahun 2014 tersebut, maka Pemerintah

Kabupaten Tuban melalui Bagian Hukum dan HAM Sekretariat Daerah

Kabupaten Tuban melakukan kegiatan Evaluasi Terhadap Beberapa

Produk Hukum Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2001 sampai dengan

2006. Beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2001 sampai

dengan 2006, yang dilakukan pada tahun 2014 ini meliputi:

1. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 10 Tahun 2001 tentang

Penyelenggaraan Perparkiran;

2. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 13 Tahun 2010 tentang

Penyelenggaraan Termirnal Penumpang;

3. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 17 Tahun 2001 tentang

Penyelenggaraan Kebersihan;

4. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 24 Tahun 2001 tentang Ijin

Pemanfaatan Air Bawah Tanah;

5. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 25 Tahun 2001 tentang

Pengujian Kendaraan Bermotor sebagaimana di ubah dengan

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 10 Tahun 2005 tentang

Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 25 Tahun

2001 tentang Pengujian Kendaraan Bermotor;

6. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 27 Tahun 2001 tentang

Recana Strategis Pemerintah Kabupaten Tuban Tahun 2001-2006;

7. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 13 Tahun 2002 tentang

Penyelenggaraan Ketertiban dan Ketentraman;

Page 10: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

x

8. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 14 Tahun 2002 tentang

Pedagang Kaki Lima;

9. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban N0. 17 tahun 2002 tentang

Retribusi Ijin Penggilingan Huller dan Penyosohan Beras;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 3 Tahun 2003 tentang

Pendirian Perusahaan Daerah Aneka Tambang Kabupaten Tuban;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 5 Tahun 2003 tentang

Perlindungan Jalan Dari Pemakaian Kendaraan Bermotor Yang

Melebihi Kemampuan Jalan;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 6 Tahun 2003 tentang

Konservasi Mata Air;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 8 Tahun 2003 tentang

Wajib Latih Tenaga Kerja Bagi Perusahaan;

14. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 9 Tahun 2003 tentang

Kepelabuhan;

15. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 18 Tahun 2003 tentang

Penerbitan dan Pengundandan atau Pengumuman Peraturan Daerah

Keputusan Bupati Dalam Lembaran Daerah Dan Berita Daerah;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 26 Tahun 2003 tentang

Pengaturan dan Penyelenggaraan Alat-Alat Perelengkapan Jalan;

17. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 27 Tahun 2003 tentang

Pembentukan Kecamatan Grabagan Kabupaten Tuban;

18. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 3 Tahun 2004 tentang Irigasi;

19. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 4 Tahun 2004 tentang

Pengendalian dan Pengembangan Kawasan Pantai;

20. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 5 Tahun 2004 tentang

Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol;

Page 11: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xi

21. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 1 Tahun 2005 tentang

Penyelengaraan Perizinan Bidang Penanaman Modal;

22. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 2 Tahun 2005 tentang

Retribusi Izin Lokasi;

23. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 7 Tahun 2005 tentang

Kedudukan Protokoler dan Keuangan;

24. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 10 Tahun 2005 tentang

Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 25 Tahun

2001 tentang Pengujian Kendaran Bermotor;

25. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 1 Tahun 2006 tentang

Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD

Kabupaten Tuban;

26. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 3 Tahun 2006 tentang

Bantuan Keungan Kepada Partai Politik Kabupaten Tuban;

27. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 4 Tahun 2006 tentang

Perubahan Atas Peraturan Kabupaten Tuban No. 18 Tahun 2003

tentang Penertiban Pengundangan Atau Pengumuman Peraturan

Daerah dan Keputusan Bupati Dalam Lembaran dan Berita Daerah;

28. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 8 Tahun 2006 tentang

Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa;

29. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 9 Tahun 2006 tentang

Pembentukan Badan Permusyawaratan Desa (BPD);

30. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 10 Tahun 2006 tentang Tata

Cara Pencalonan, Pemilihan dan Pelantikan Kepala Desa;

31. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 11 Tahun 2006 Tata Cara

Pencalonan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Perangkat

Desa;

Page 12: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xii

32. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 12 Tahun 2006 tentang

Kepala Desa;

33. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 13 Tahun 2006 tentang

Sumber Pendapatan dan Kekayaan Desa;

34. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 14 Tahun 2006 tentang

Kedudukan Keuangan Kades dan Perangkat Desa; dan

35. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 15 Tahun 2006 tentang

Lembaga Kemasyarakatan Desa;

B. Maksud, Tujuan dan Target Kajian

1. Maksud Kegiatan

Kegiatan Evaluasi Terhadap Beberapa Produk Hukum Daerah

Kabupaten Tuban Tahu 2001 sampai dengan 2006 ini

dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan menginventarisasi

beberapa permasalahan yang ada terkait dengan keberadaan

beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2001 sampai

dengan 2006

2. Tujuan Kegiatan

Tujuan Yang diharapkan dari kegiatan Evaluasi Terhadap Beberapa

Produk Hukum Daerah Akbupaten Tuban Tahun 2001 sampai

dengan 2006 adalah sebagai berikut.

a. Mengetahui sinkronisasi baik secara vertikal maupun

horizontal keberadaan beberapa Peraturan Daerah Kabupaten

Tuban Tahun 2001 sampai dengan 2006; dan

b. Mengetahui daya guna (efektivitas) pelaksana beberapa

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2001 sampai

dengan 2006.

Page 13: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xiii

C. Manfaat/Kegunaan

Sedangkan kegunaan dari Hasil Evaluasi terhadap beberapa

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban tahun 2001 sampai dengan 2006

adalah sebagai dokumen yang dapat dijadikan acuan dan pertimbangan

dalam emngambil langkah-langkah yang diperlukan dalam menyikapi

keberadaan beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2001

sampai dengan 2006.

D. Metode Penelitian

1. Metode Pendekatan

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan yuridis normatif. Yuridis normatif dimaksudkan

bahwa untuk melihat permasalahan terkait beberapa Peraturan

Daerah Kabupaten Tuban tahun 2001 sampai dengan 2006

digunakan pendekatan normatif yaitu pengkajian studi dokumen

terhadap peraturan perundang-undangandan berbagai kebijakan-

kebijakan yang berkaitan dengan pokok permasalahan terkait dan

laporan hasil dari berbagai pertemuan termasuk Focus Group

Discussion (FGD).

2. Jenis dan Sumber Data

Oleh karena penelitian ini adalah penelitian normatif, maka data yang

dipergunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yang meliputi:

bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Bahan hukum primer

merupakan bahan hukum yang bersifat autoritif yang artinya

mempunyai otoritas yang bersifat mengikat. Bahan hukum primer terdiri

dari peraturan perundang-undangan, dan catatan resmi atau risalah-

risalah dalam pembentukan Perda yang Bersangkutan. Sedangkan bahan

hukum sekunder berupa semua publikasi tentang hukum yang bukan

Page 14: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xiv

merupakan dokumentasi resmi. Publikasi tentang hukum meliputi buku-

buku teks, kamus-kamus hukum, dan jurnal-jurbal hukum (Peter

Mahmud Marzuki, 2005:141). Dalam hal ini bahan hukum tersebut

tentunya yang berhubungan dengan materi yang diatur dalam beberapa

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2001 sampai dengan 2006

(yang dievaluasi).

3. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini

digunakan teknik pengumpulan bahan hukum dengan studi dokumen

atau bahan pustaka, baik dari media cetak maupun elektronik (internet)

bahan hukum yang dikumpulkan berkaitan erat dengan materi yang

diatur dalam beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2001

sampai dengan 2006 (yang dievaluasi). Kegiatan ini dilakukan denga cara

mengunjungi membaca, mengkaji dan mempelajari bahan hukum dan

pustaka yang mempunyai kaitan erat dengan pokok permasalahan.

4. Metode Analisis Data

Teknis Analisis data dilakukan secara induktif, semua data yang ada di

tafsirkan dan dijabarkan dengan mendasarkan pada teori-teori yang

berlaku.

Page 15: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xv

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kerangka Teori

1. Asas-Asas dan Landasan Pembentukan Hukum 1) Asas-Asas dan Landasan Pembentukan Hukum

Dalam mewujudkan negara hukum diperlukan tatanan yang

tertib dibidang hukum. Pembentukan peraturan perundang-

undangan harus dirintis sejak saat perencanaannya sampai

dengan pengundangannya. Untuk membentuk peraturan

perundang-undangan yang baik, diperlukan berbagi persyaratan

yang berkaitan dengan sistem, asas, tata cara penyiapan dan

pembahasan, teknik penyusunan maupun pemberlakuannya.

Negara yang mendasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang

Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, segala aspek kehidupan

dalam bidang kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan

termasuk pemerintah harus senantiasa berdasarkan hukum.

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal

1 ayat (3) secara tegas menyatakan bahwa Negara Indonesi adalah

negara hukum. Ketentuan Ini merupakan pernyataan dalam

pelaksanaan kenegraan serta segala ketentuan di neegeri ini,

mengacu pada undang – undang jaman Hindia Belanda.

Perubahan dan perbedaan waktu demi waktu mebuka

kemungkinan keberagaman peraturan perundang-undangan bisa

menjadikan sebuah kekayaan hukum dan harus disesuaikan

Page 16: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xvi

dengan zaman tersebut. Sebagai bukti awal adanya judicial review

oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi terhadap

peraturan yang bermasalah

(Hamidi, 2004 : 1)

Dalam Konsep negara hukum modern, setiap keputusan

penguasa negara harus di dasarkan kepada hukum yang meliputi hukum

tertulis dan tidak tertulis. Putusan penguasa ini lazim di maksudkan

sebagai peraturan perundang-undangan. Agar fungsi peraturan

perundang – undangan yang demikian itu dap;at terwujud dengan

sebaik-baiknya maka diperlukan berbagia konsep dan tatanan yang

berkaitan dengan pembentukan peraturan perundang – undangan.

Pemerintah dalam menjalankan tugas – tugasnya melakukan berbagi

tindakan hukum dengan menggunakan sarana atau instrumen seperti

alat tulis, sarana transportasi, gedung – gedung, perkantoran dan lain

lainya. Disamping itu menggunakan instrumen yuridis dalam menjalakan

kegiatan pemerintahan seperti peraturan perundang – undangan,

keputusan – keputusan, peraturan kebijaksanaan, perijinan dan

sebagianya (Ridwan, 2003 : 95 – 96)

Dalam mencari asas – asas yang dapat digunakan untuk

memberikan bimbingan dan pedoman dalam pembentuka peraturan

perundang – undangan yang patut, perlu ditelusuri asas – asas umum

bagi penyelenggaraan pemerintahan yang patut, mengingat

pembentukan peraturan perundang – undangan adalah bagian dari

penyelenggaraan pemerintahan. Dibidang hukum yang menyangkut

pembentukan peraturan perundang – undangan negara (Burkhardt

Page 17: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xvii

Krems menyebutkannya dengan Staatsliche Rechtssetzung), Maka

pembentukan peraturan itu menyangkut :

1) Isi peraturan (inhalt der Regelung);

2) Bentuk dan susunan peraturan (Form der Regelung);

3) Metode pembentukan peraturan (Methode der Ausarbeitung der

Regelung); dan

4) Prosedur dan Proses pembentukan peraturan (Verfahren der

Ausarbeitung der Regelung).

Pembentukan Peraturan Perundang – undangan di

Indonesia, terdapat 2 (dua) asas hukum yang perlu di perhatikan, yaitu

asas hukum umum yang khusus memberikan pedoman dan bimbingan

bagi pembentukan isi peraturan dan sas hukum lainya yang

memberikan pedoman dan bimbingan bagi penuangan peraturan

dalam bentuk dan susunanya, bagi metode pembentukanya dan bagi

proses serta prosedur pembentukannya. Asas hukum yang terakhir ini

dapat disebut asas peraturan perundang –undangan yang patut. Kedua

asas hukum tersebut berjalan seiring berdampingkan memberikan

bimbingan serentak dalam setiap kali ada kegiatan pembentukan

Peraturan Perundang – undangan masing – masing sesuai dengan

bidangnya. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Rakyat Indonesia telah

mencapai kesepakatan yang bulat, bahwa dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Pancasila telah ditetapkan

sebagai cita, asas dan norma tertinggi negara. Hal itu dapat terlihat

dalam Undang – undang 1945 beserta penjelasnya. Kesepakatan Rakyat

Indonesia untuk menjadikan Pancasila sebagai pandangan hidup

Page 18: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xviii

terdapat pada pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan

Undang – undang 1945.

Dalam memandang hukum dari sudut pembentuk

peraturan perundang – undangan, Lon Fuller melihat hukum sebagai

alat untuk mengatur masyarakat. Ia berpendapat bahwa tugas

pementuk peraturan perundang – undangan akan berhasil apabila ia

sampai kepada tingkat tertentu memperhatikan persyaratan sebagai

berikut :

a. Hukum harus di tuangkan dalam aturan – aturan yang berlaku

umum dan tidak dalam penetapan – penetapan yang berbeda satu

sama lainya;

b. Hukum harus di umumkan dan mereka yang berkepentingan dengan

aturan – aturan hukum harus dapat mengetahui isi dari aturan –

aturan tersebut;

c. Aturan – aturan hukum harus di peruntukan bagi peristiwa –

peristiwa yang akan datang dan bukan untuk kejadian – kejadian

yang sudah lalu karena perundang – undangan mengenai yang lalu

selain tidak dapat mengatur perilaku, dapat merusak kewibawaan

hukum yang mengatur masa depan;

d. Aturan hukum harus dapat dimengerti, sebab jika tidak demikian

orang tidak tahu apa yang harus di perbuatnya;

e. Aturan Hukum tidak boleh saling bertentangan, sebab apabila itu

terjadi orang tidak tahu lagi akan berpegang pada aturan yang

mana;

f. Aturan hukum tidak boleh meletakkan beban / persyaratan yang

tidak dapat di penuhi oleh mereka yang bersangkutan;

Page 19: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xix

g. Aturan hukum tidak boleh sering berubah, sebab apabila demikian

orang tidak dapat mengikuti aturan mana yang masih berlaku;

h. Penguasa sendiri harus juga mentaati aturan – aturan hukum yang

di bentuknya, sebab apabila tidak demikian hukum tidak dapat di

paksakan berlakunya.

Ahli hukum tata negara Koopmans, mengemukakan

perlunya asas – asas dalam pembentukan peraturan perundang –

undangan, seperti halnya perlu adanya asas – asas dalam

penyelenggraan pemerintahan yang patut serta asas – asas dalam

penyelenggaraan peradilan yang patut. Ia membagi asas – asas tersebut

sehubungan dengan :

(1) Prosedur;

(2) Bentuk dan kewenangan;

(3) Masalah kelembagaan; dan

(4) Masalah isi peraturan.

Van Angeren membagi asas – asas dalam pemebentukan

peraturan perundang – undangan menjadi 2 (dua) yaitu pertama

adalah yang pokok, yaitu yang di sebutnya het vartrouwens beginsel

yang dapat di terjemahkan dengan asas kepecayaan rakayat terhadap

pemerintah. Van der vlies membagi asas – asas dalam pembentukan

peraturan dalam peraturan perundang – undangan yang patut (

beginsel van behoorlijke regelgeving ) ke dalam asas – asas yang

formal dan yang material.

Asas – asas yang formal meliputi :

1) Asas tujuan yang jelas (beginsel van duidelijke doelstelling).

Page 20: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xx

2) Asas organ / lembaga yang tepat (beginsel van het juiste orgaan).

3) Asas perlunya pengaturan (het noodzakelijkheids beginsel).

4) Asas dapat di laksanakan (het beginsel van uitvoerbaarheid).

5) Asas konsensus (het beginsel van de consensus).

Sedangkan untuk asas – asas yang material meliputi :

1) Asas tentang terminologi dan sistematika yang benar (het beginsel

van duidelijke terminologie en duidelijke systematiek);

2) Asas tentang dpat di kenali (het beginsel van de kenbaarheid);

3) Asas perlakuan yang sama dalam hukum (het rechtsgelijkheids

beginsel);

4) Asas kepastian hukum (het rechtsgelijkheids beginsel);

5) Asas pelaksanaan hukum sesuai dengan keadaan individual (het

beginsel van de individuele rechtsbedeling);

Selanjutnya dalam Undang – Undang No. 12 Tahun 2011

tentang Pembentukan Peraturan Perundang – undangan dalam Pasal

5 dan 6 diatur mengenai asas – asas yang dipakai Peraturan

Perundang – undangan.

Selengkapnya bunyi pasal tersebut sebagai berikut yaitu :

Pasal 5:

Dalam membentuk Peraturan Perundang – undangan harus

dilakukan berdasarkan pada asas Pembentukan Peraturan Perundang

– undangan yang baik, yang meliputi :

a. Kejelasan tujuan;

b. Kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat;

c. Kesuaian antara jenis, hierarki, dan materi muatan;

d. Dapat dilaksanakan;

Page 21: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xxi

e. Kadayagunaan dan kehasilkegunaan;

f. Kejelasan rumusan; dan

g. Keterbukaan.

Pasal 6:

(1) Materi muatan Peraturan Perundang-undangan harus

mencerminkan asas:

a. Pengayoman;

b. Kemanusiaan;

c. Kebangsaan;

d. Kekeluargaan;

e. Kenusantaraan;

f. Bhineka tunggal ika;

g. Keadilan;

h. Kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan;

i. Ketertiban dan kepastian hukum; dan/atau

j. Keseimbangan, keserasian, dan keselarasan.

(2) Selain mencerminkan asas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Peraturan Perundang-undangan tertentu dapat berisi asas lain

sesuai dengan bidang hukum Peraturan Perundang-undangan yang

bersangkutan.

b.Landasan Pembentukan Hukum

Hukum atau Peraturan Perundang – undangan yang baik

sekurang – kurangnya harus memiliki 3 (tiga) landasan pembentuknya

yaitu landasan filosofil landasan sosiologis dan Landasan Yuridis. Namun

ada yang menambahkan landasan teknik perancangan dan landasan

politik.

Page 22: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xxii

1. Landasan filosofil (Filosopiche Grondslag)

Nilai moral atau etika dari suatu bangsa ada dalam filsafat

atau pandangan hidup bangsa itu sendiri. Moral atau etika pada

dasarnya berisi nilai – nilai yang baik dan tidak baik. Nilai yang baik

adalah nilai yang dijunjung tinggi. Didalamnya pada nilai kebenaran,

keadilan dan kesusilaan dan berbagi nilai yang dianggap baik.

Pembentukan hukum harus memperhatikan moral bangsa, tanpa

memperhatikan moral bangsa akan sia – sia di terapkan, karena tidak

akan ditaati atau dipatuhi.

Pancasila merupakan pandangan hidup, cita – cita bangsa,

falsafah atau jalan kehidupan (way of life) sehingga nilai yang ada di

Indonesia telah terakumulasi di dalamnya. Jadi pembentukan kaidah

hukum harus mencerminkan falsafat bangsa itu sendiri. Jadi jangan

sampai bertentangan dengan nilai moral bangsa tersebut.

2. Landasan Sosiologis (Sociologische Grondslag)

Masyarakat berubah maka nilai – nilaipun ikut berubah,

kecenderungan dan harapan masyarakat harus dapat diprediksi dan

terakumulasi dalam peraturan perundang – undangan yang orientasi

masa depan (Bagir Manan, 1992 : 15). Dari hal tersebut diatas

tersurat suatu hal dimana suatu peraturan perundang – undangan

harus mencerminkan kehidupan sosial masyarakat yang ada. Karena

jika tidak mencerminkan kehidupan sosial masyarakat maka

peraturan yang dibuat juga tidak akan mungkin dapat diterapkan

karena tidak akan dipatuhu dan ditaati.

Page 23: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xxiii

Semua peraturan yang dibuat harus sesuai dengan

kenyataan hidup masyarak yang bersangkutan supaya tidak terjadi

suatu pertingkaian karena peraturan yang di buat tidak sesuai dengan

kenyataan hidup masyarakat. Jika peraturan sesuai dengan

kehidupan masyarakat maka dengan sendirinya akan tumbuh dengan

kesadaran hukum pada masyarakat.

3) Landasan Yuridis (Juridische Grondslag)

Landasan Yuridis adalah landasan hukum (Yuridische

Gelding), yang menjadi dasar kewenangan (bevoegdheid,

competencie) pembuatan peraturan perundang-undangan. Landasan

Yuridis ini menyangkut 2 (dua) hal yaitu: dasar yang memberi

kewenangan pembentukan peraturan perundang-undangan dan dasar

yang memerintahkan pembentukan peraturan perundang-undangan.

Apakah kewenangan seorang pejabat atau badan pempunyai dasar

hukum yang di tentukan dalam peraturan perundang-undangan

sangat di perlukan.tanpa disebutkan dalam peraturan perundang-

undangan, seorang pejabat atau suatu badan adalah tidak berwenang

(obevoegdeid) mengeluarkan peraturan.

Selain ketiga landasan tersebut masih ada satu landasan lagi

yang dapat di pakai yaitu landasan teknis perancangan. Selain unsur

filosofis, sosisologis,dan yuridis, maka unsur teknis perancangan

merupakan unsur yang tidak boleh di abaikan dalam upaya membuat

peraturan perundang-undangan yang baik. Peraturan perundang-

undangan yang kurang baik dapat juga terjadi karena tidak jelas

perumusannya sehingga tidak jelas arti, maksud dan jela

perumusannya sehingga tidak jelas arti, maksud dan tujuannya

Page 24: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xxiv

(ambiguogus) atau rumusnya dapat di tafsirkan dalam berbagai arti

(interpretatif)atau terjadi inkonsistensi dalam menggunakan

peristilahan atau sistematik yang tidak baik, bahasa yang terbelit belit

sehinga sukar di mengerti dan lain sebagainya.

Menurut Solly Lubis menambahkan satu landasan yang

dapat di gunakan yaitu landasan politis. Landasan politis ialah garis

kebijakan politik yang menjadi dasar selanjutnya bagi kebijaksanaan-

kebijaksanaan dan pengarahan ketatalaksanaan pemerintahan

negara.

2. Pembentukan atau Penyusunan Produk Hukum Daerah

Pembentukan/perancangan atau pemyempurnaan produk

hukum daerah merupakan suatu pekerjaan yang mebutuhkan

keterampilan dan ilmu tersendiri. Ilmu yang di maksud adalah

Ilmu perancangan Hukum. Ilmu ini bukan menjadi milik seorang

yang berbasis hukum saja tetapi ilmu ini merupakan imu yang

indisipliner, artinya juga menyangkut ilmu yang lain. Merancang

hukum, termasuk produk hukum daerah tidak saja merupakan

soal pengetahuan, akan tetapi juga unsur seninya. Dengan

mengokhtisarkan (samenvatten) suatu permasalahan/gambaran

yang akan diatur dalam peraturan atau kaidah-kaidah umum dan

mengusai mekanisme penyusunannya, maka akan di hasilkan

produk hukum yang tidak hanya memberikan cukup

kepastian,tetapi juga mampu menghasilkan produk hukum yang

tidak hanya menjadi persoalan hari ini (up to date), besok

(prediction). Akhirnya peraturan yang di hasilkann akan bisa di

Page 25: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xxv

tuangkan dalam bentuk baik, sederhana dan sejelas mungkin

sesuai dengan propsedur/mekanisme yang baik.

Produk hukum tidak di buat buat untuk suatu ketika saja,

akan tetapi pada umumnya di maksudkan untuk dapat berlaku

lama, sebab dengan demikian dapat di peroleh siatu kekekalan

hukum atau recthsbestendigheid. Dalam pada itu tidak boleh di

lupakan, bahwa produk hukum itu tidak mengatur suatu keadaan

dan anggapan-anggapan hukum atau recthsopvattingen yang

statis sifatnya atau tidak berubah-ubah, tetapi justru kehidupan

masyarakat yang dinamis dan selalu berkembang itu sendiri di

dalam suatu bidang tertentu. Dengan demikian, maka dalam

pekerjaan membuat produk hukum itu sejauh mungkin dapat pula

dipergunakan bagi keadaan atau hubungan-hubungan yang

mengembang.

Sering terjadi suatu produk hukum yang pada waktu di

buat dapat di katakan memuaskan seluruh masyarakat, akan

tetapi di dalam waktu yang tidak lama harus di rubah, karena

sudah tidak sesuai lagi dengan perubahan rechlsopvallingen yang

hidup di masyarakat itu, sehingga produk hukum itu harus di

sesuaikan dengan keadaan yang baru itu agar tidak kehilangan

kewibawaannya.

Secara yuridis kaidah dan acuan yang mengatur mengenai

mekanisme pembentukan baik penyusunan baru maupun

penyempurnaan produk hukum daerah khususnya peraturan

daerah diatur dalam Undang-Undang No.12 Tahun 2011 tentanng

Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan dan Peraturan

Page 26: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xxvi

Menteri Dalam Negeri No1 Tahun 2014 tentang Pembentukan

Produk Hukum Daerah.

Membentuk peraturan daerah harus mempunyai

kejelasan tentang tujuan yang hendak di capai agar dalam

pelaksanaan peraturan tersebut tidak terjadi penyelewengan yang

menyebabkan kerugian bagi masyarakat atau pengguna peraturan

tersebut. Supaya peraturan tersebut tidak menjadi batal demi

hukum maka harus dibuat oleh lembaga atau pejabat yang

berwenang membentuk peraturan perundang-undangan. Pejabat

yang berwenang dalam membentuk suatu peraturan perundang-

undangan harus benar-benar meperhatikan materi muatan yang

tepat dengan jenis peraturan perundang-undangannya. Karena

jika muatan yang di gunakan tidak tepat maka sudah dapat

dipastikan akan terjadi banyak sekali hambatan dalam

pelakasanaan peraturan tersebut.

Masyarakat pengguna pasti akan kebingungan dan merasa

hanya di jadikan suatu objek saja tanpa melihat sosiologis dari

masyarakat pengguna tersebut. Tetapi jika peraturan itu di buat

berdasarkan pada efektifitas peraturan di masyarakat, baik secara

filosofis maupun sosiologis maka peraturan tersebut akan di

terima dan dilaksanakan dengan sangat baik. Saat ini masyrakat

sangat mebutuhkan suatu peraturan perundang-undangan yang

dapat bermanfaat dalam mengatur kehidupan

bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.

Page 27: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xxvii

Menurut prakosa (2004: 171) bahwa dalam penyusunan

produk hukum daerah secara efektif di pengaruhi oleh beberapa

faktor penting yaitu:

1. Faktor sumberdaya manusia sebagai perancang peraturan

perundang-undangan (legal drafter) misalnya memperdalam

pengetahuan dalam perundangan dalam kebijakan publik,

responsif, akomodatif, populistik sehingga produk hukum

dapat berbobot sifat, karakteristik, bisa mengatisipasi

perubahan lingkungan eksternal dan memperhatikan norma

masyarakat. Seorang legal drafter harus menguasai dasar-dasar

pengetahuan tentang peraturan perundang-undangan dengan

segala macam aspeknya serta menguasai substansi yang akan

diatur, sehingga produk hukum yamg dihasilkan jelas

orgensinya dan mampu mengatur kemungkinan yang akan

terjadi di masa yang akan datang.

2. Proserdur penyusun perlu mengikut sertakan masyarakat

dengan tujuan agar mengakomodir kepentingan masyarakat

luas untuk di tuangkan di peraturan daerah tersebut. Peran

serta masyarakat tersebut akan mempermudah sosialisasi dan

penerapan substansi apabila peraturan daerah di tetapkan dan

di undangkan.

3. Teknik penyusunan harus memperhatikan ketentuan dalam

menyusun hukum daerah secara prosedural yang sah dan

benar. Produk hukum daerah harus dirancang, disusun dan

diberlakukan secara baik dan benar serta berdasarkan prosedur

yang sah sehingga dapat dihasilkan produk hukum yang dapat

bertanggungjawab. Untuk itu perlu ada stanndarisasi bentuk

Page 28: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xxviii

produk hukum daerah baikm dari segi format, sebstansi

maupun teknis penulisan, sehingga terdapat pembakuan dalam

teknis penyusunan produk hukum.

4. Penggunaan bahasa perundang-undangan yaitu agar setiap

praturan perundang-undangan adalah dapat di komunikasikan

dengan masyarakat luas dan di terima secara terbuka. Apabila

peraturan tersebut tidak dapat ditansformasikan dengan baik

kepada masyarakat berarti peraturan tersebut kurang ditaati

oleh masyarakat. Demikian halnya dengan peraturan daerah,

harus dapat di mengerti atau di pahami oleh masyarakat

setempat, sehingga hal-hal diatur dapat di lakasanakan. Untuk

mengindari jangan sampai timbul kelemahan-kelemahan

tersebut seorang legal drafter perlu menguasai penalaran

hukum dengan baik, menguasai materi yang akan di atur, dan

menguasai bahasa perundang-undangan, selain kemampuan

pemahaman perasaan bahasa masyarakat.

5. Pengawasan terhadap produk hukum daerah, bahwa

pelaksaan kewenangan daerah otonom perlu di lakukan

pembinaan dan pengawasan dalam kerangka negara kesatuan.

Pemerintah pusat, mempunyai wewenang untuk menilai

peraturan daerah dan keputusan kepala daerah yang telah di

undangkan dengan kriteria bertentangan dengan kepentingan

umum, bertentangan dengan peraturan perundang-undangan

yang lebih tinggi dan atau bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan yang lainnya.

6. Kaulitas produk hukum daerah yaitu sebagai alat dalam

memwujudkan pelaksanaan otonomi daerah dalam keijakan

Page 29: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xxix

publik sehingga dapat dalam berjalan efektif dan efesien.

Perancang peraturan daerah harus mepersiapkan diri dengan

memperdalam pengetahuan bidang perundang-undangan dan

kebijakan publik sehingga proses penyusunan dan pembahasan

dapat berjalan seiring pelaksanaan otonomi daerah.

Untuk mewujudkan itu semua tidak hanya penyusunan

produk hukum daerah yang paling penteing, akan tetapi perlu di garis

bawahi bahwa pelaksanaan secara koordinatif dari pemerintah daerah

perlu dijalankanj secara proposional, bukan teori kertas semata dan

pengenaan sanksi atau hukuman perlu ditegaskan agar supermasi

hukum dan kewibawaan pemerintah akan terjaga dan mendapat

kepercayaan dari masyarakat luas.

3. Materi Muatan Peraturan Daerah

Berdasarkan ketentuan Pasal 14 UU 12 Tahun 2011

tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, materi

muatan Peraturan daerah adalah: dal;am rangka penyelenggaraan

otonomi daerah dan tugas pembantuan serta menampung kondisi

khusus daerah dan/atau penjabaran lebih tlanjut peraturan

perundang-undangan yang lebih tinggi.

4. Bahasa Hukum (Peraturan perundang-undangan)

Untuk memenuhi Kebutuhan hukum masyarakat, maka

peraturan perundang-undangan harus memenuhi persyaratan teknis

penyusunan peraturan perundang-undangan antara lain sistematika,

pilihan kata atau termimologi, bahasanya jelas dan mudah

dimengertisehingga tidak menimbulkan suatau interpretasi yang

Page 30: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xxx

berlainan di masyarakat. Dalam proses pembentukan peraturan

mulai dari perencanaan, persiapan, peyusunan, dan pembahasan

harus bersifat transparanj dan terbuka. Dengan demikian masyarakat

luas mempunyai kesempatan untuk memberikan masukan dalam

proses pembuatan peraturan perundang-undangan.

Dalam menyusun peraturan perundang-undangan

diusahakan agar sedapat mungkin dalam menguraikan definisi atau

ketentuan pengertian semua perumusannya harus dibuat yang

sederhana, jelas, singkat, tidak melantur, dibuat-buat atau

mengandung makna kembar, tidak banyak kekurangannya (leemten),

dan akhirnya dalam menulis bentuk untuk menuangkan peraturan itu

selalu diperhatikan untuk siapa ketentuan itu dibuat. Janganlah

dilupakan bahawa peraturan perundang-undanga adalah bukan suatu

cerita atau surat biasa, tetapi berisi norma- norma yang menyagkut

hubungan pemerintah dan penduduk. Karena itu sikap perkataan

yang dipergunakan harus lebih dahulu dipertimbangkan sebaik-

baiknya,

Peraturan perundang-undangan yang mudah dipahami

oleh rakyat pada umumnya haruslah diusahakan sejauh mungkin

dipergunakan bahasa biasa, bahasa sopan yang dipergunakan sehari-

hari dan jangan menggunakan bahasa yang sangat muluk-muluk

sebab hanya dengan cara demikian penduduk umumnya akan dapat

memahami apa yang dimaksudkan oleh Undang-undang yang dibuat

untuk mereka. Tetapi kadang-kadang berhubung dengan sifat materi

yang diatur dalam Undang-undang memang agak sulit untuk

merumuskan norma-normanya dalam adat bahasa yang biasa,

Page 31: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xxxi

sehingga dalam Undang-undang terpaksa digunakan adat bahasa

yang bersifat khusus, yakni yang bersifat yuridis atau teknis.

Selanjutnya berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun

2011 tentang Pembentukan peraturan Perundang-undangan dengan

tetap tunduk kepada kaidah bahasa Indonesia baik yang menyangkut

pembentukan kata, penyusunan kalimat, teknik penulisan maupun

pengejaannya, namun demikian bahasa peraturan perundang-

undangan mempunyai corak tersendiri yang bercirikan keejernihan

atau kejelasan pengertian, kelugasan, kebakuan, keserasian, dan

ketaatan asas sesuai dengan kebutuhan hukum, sebagaimana

beberapa hal yang harus disesuaikan dalam Rapera ini, seperti:

a. Memperhatikan penulisan kata yang mendapat awalan dan

akhiran;

b. Penulisan bagian menimbang dan mengingat diakhiri dengan

tanda baca titik koma(;);

c. Penulisan rumus pasal atau ayat diakhiri dengan tanda baca

titik(.);

d. Tidak menggunakan tanda baca garis miring selain pada frase

“dan/atau”;

e. Tidak membuat akronim atau singkatan tersendiri dalam batang

tubuh selain dari yang telah disebutkan dalam bagian ketentuan

umum;

f. Rincian tabulasi diawali dengan huruf abjad;

g. Memperhatikan penggunaan tanda baca koma(,) untuk rincian

dalam kalimat yang meliputi lebih dari 2 (dua) rincian yaitu

dengan menggunakan tanda baca koma (,) sebelum rincian yang

Page 32: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xxxii

terakhir misalnya: bentuk, isi, dan tata cara. Namun jika dalam

rincian kalimat hanya ada 2 (dua) rincian saja, maka tanda baca

koma (,) tidak perlu dipergunakan melainkan cukup dengan

menggunakan kata penghubung “dan”;

h. Memperhatikan kesalahan mengetik.

5. Bekerjanya Hukum (Efektivitas Hukum)

Tujuan dibentuknya peraturan perundang-undangan

adalah supaya terdapat ketertiban, kepastian dan kemanfaatan bagi

masyarakat. Terdapat pendapat bahwa bekerjanya hukum termasuk

Peraturan Daerah dipengaruhi oleh 3 (tiga) sus sistem yaitu:

a. Substansi Hukum

Substansi hukum berkaitan dengan sistem pengaturan

suatu materi hukum. Hukum harus disusun secara seistematik.

Makna sistematik adalah bahwa peraturan perundang-undangan

yang mengatur materi yang khusus.

b. Stuktur Hukum

Ada dua hal yang terkandung dalam konteks substansi.

Sturktur ini menyangkut fungsi, kewenangan, dan tugas aparat

penegak hukum. Oleh karena itu suatu peraturan harus dilengkapi

dengan pengaturan mengenai mekanisme sanksi dan terkait dengan

masalah personal (aparat penegak hukum).

Page 33: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xxxiii

c. Budaya Hukum

Hal ini berkait dengan kesadaran masyarakat apakah

mereka tanggap hukum dan menyadari apa yang telah menjadi

haknya.

B. Kerangka Berfikir Evaluasi

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, serta guna acuan dalam

pelaksanaan kajian evaluasi terhadap produk hukum daerah ini, maka

penulis menggunakan kerangka berpikir sebagai pedoman membuat

kesimpulan akhir. Kerangka berpikir tersebut dapat digambarkan sebagai

berikut.

Gambar : Bagan alur evaluasi peraturan daerah

Selanjutnya sebagai saranan untuk membuat kesimpulan

akhir maka penulis menggunakan analisa sebagai berikut.

Siapkan & Kumpulkan PERDA yg mau

dievaluasi

Penelitian thd latar belakang PERDA

yang mau di evaluasi dg: melihat

konsideran dan penlesanan umum

PERDA tsb

Penelitian (dg: meneliti pasal demi pasal

secara keseluruhan, atau hanya

difokuskan thd pasal2 ttt saja yg menjadi

fokus permasalahan yang sedang di

bahas)

EVALUASI

PERDA A

N A

L I

S A

Page 34: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xxxiv

Gambar : Bagan alur Analisis Evaluasi Peraturan Daerah

ANALISA

Sinkronisasi:

VERTIKAL &

HOROZONTAL

Memiliki daya guna

yg memadai dlm

pelaksanaannya

Untuk menilai apakah secara formal maupun

materiil sesuai atau tidak antara PERDA dengan

PUU yang lebih tinggi atau Perda lainnya.

Agar tidak terjadi tumpang – tindih.

Untuk menghindari kon flik hukum yang

mungkin timbul.

Utk untuk menilai apakah PERDA yg berlaku

masih sesuai atau tidak dg aspirasi hukum yg

berkembang dalam masyarakat terutama utk

menegakkan supremasi hukum dlm kehidupan

bermayarakat.

Untuk menghindari terjadinya perlawanan oleh

masy thd PUU yg sedang dan akan diberlakukan

dalm penyeleng pemerintahan (Meteril Judicial

Review atau perlawanan lainnya).

Kemungkinan dilakukan perbaikan thd PUU

yang sedang berlaku untuk merespon

perkembangan dlm masyarakat

Page 35: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xxxv

BAB III

HASIL EVALUASI DAN ANALISISNYA

Sebagaimana kemukakan bahwa evaluasi terhadap

beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2001 sampai

dengan 2006 dilakukan dengan melalui beberapa tahapan.

Pertama, menyiapakan dan mengumpulkan Perda terkait

(beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2001

sampai dengan Tahun 2006). Kedua, meneliti latar belakangnya,

yaitu dengan melihat pada konsideran dan Penjelasan Umum dari

Perda tersebut. Ketiga, kemudian dilakukan penelitian terhadap

Perda peserta penjelasan pasal demi pasalnya. Keempat,

berdasarkan penelitian mengenai latar belakang pembentukannya

tersebut serta melihat ketentuan dalam pasal – pasalnya,

kemudian dilakukan analisa terhadap Perda yang bersangkutan.

Analisa terhadap Perda ini dilakukan dengan menguji : (1) apakah

Perda dibentuk sesuai dengan peraturan perundang – undangan

yang lebih tinggi maupun setingkat, apakah ketentuan dalam pasal

– pasalnya suadh sesuai dengan fungsi maupen materi muatannya

(sinkronisasi vertical maupun horisontal), (2) apakah Perda

memiliki daya guna yang memadai dalam pelaksanaannya; (3)

apakah Perda yang berlaku sudah sesuai atu tidak dengan aspirasi

hukum yang berkembang dalam masyarakat terutama untuk

menegakkan supremasi hukum dalam kehidupan bermasyarakat;

(4) apakah terjadi perlawanan oleh masyrakat terhadap Perda

yang sedang dan akan diberlakukan dalm penyelenggaraan

pemerintahan daerah; dan (5) apakah terbuka kemungkinan

dilakukan perbaikan terhadap Perda yang sedang berlaku untuk

merespon perkembangan dalam masyarakat.

Setelah dilakukan kajian evaluasi terhadap beberapa

peraturan daerah Kabupaten Tuban Tahun 2001 sampai dengan

Tahun 2006 tersebut diperoleh hasil sebagaimana termuat dalam

table berikut.

Page 36: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xxxvi

BAGIAN I

PERATURAN DAERAH TERKAIT DENGAN BIDANG POLITIK

A. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 1 Tahun 2006 tentang

Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD

Kabupaten Tuban;

Peraturan Daerah ini dibentuk sebagai tindak lanjut atau

pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang

Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah yang diubah dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 37 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah

Nomor 24 Tahun 2004.

Selanjutnya yang menjadi Dasar Hukum Pembentukan dari

peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 1 Tahun 2006 tersebut

adalah :

1) Undang – Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah – daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur

(Berita Negara Tahun 1950 Nomor 41);

2) Undang – undang Nomor 8 Tahun 1974 diubah Nomor 43 Tahun

1999 tentang pokok- pokok Kepegawaian (Lembaran Tahun 1999

Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890);

3) Undang – undang Nomor 8 Tahun 1987 tentang Protokol

(Lembaran Negara Tahun 1987 Nomor 43, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 3363);

4) Undang – undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan

Kedudukan majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan

Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 92, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4310);

Page 37: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xxxvii

5) Undang – undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang – Undang (Lembaran Negara Tahun 2004

Nomnor 53, Tahan Lembaran Negara Nomor 4389);

6) Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 diubah Nomor 8 Tahun

2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang

– Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang -

Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Menjadi Undang – Undang (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor

108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548);

7) Undang – undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah daerah

(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran

Negara Nomnor 4548 );

8) Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 1990 tentang Ketentuan

Keprotokoleran Mengenai Tata Tempat, Tata Upacara dan Tata

Penghormatan (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 54,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);

9) Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan

Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom

(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 54, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 3952);

10) Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang

Pengelolaan dan PertanggungJawaban Keuangan Kepala Daerah

(Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 202, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 4042);

11) Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan

dan Pengawasan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun

2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4590);

12) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 diubah Nomor 37

Tahun 2007 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan

Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 94, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 4540);

13) Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2004 tentang Pedoman

Penyusunan tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Page 38: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xxxviii

(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 91, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 4417);

14) Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 16 Tahu 2003 Pokok –

Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Tuban Tahun

2003 Seri C Nomor 10).

ANALISIS :

Peraturan Daerah Kabuapten Tuban No. 1 Tahun 2006 tentang

Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPR

Kabupaten Tuban dasar utama pembentukannya adalah Peraturan

Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan

Keuangan Pimpinan dan Amggota Dewan Perwakilan Rakyat Dearah

yang diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2005 tentang

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004. Sejak

Tahun 2005 hingga saat ini Peraturan Peraturan Nomor 24 Tahun 2004

telah mengalami beberapa kali perubahan yaitu:

a. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2006 tentang Perubahan

Kedua Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004; dan

b. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan

Ketiga Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004.

Selanjutnya menyangkut dasar hukum yang digunakan saat ini sudah

terjadi Pembaharuan baik dengan perubahan atau penggantian seperti:

a. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tenatang Aparatur Sipil

Negara yang mencabut dan menggatntikan Undang-Undang Nomor

8 Tahun 1974 diubah Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok

Kepegawaian;

b. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2010 tentang Pokok-Pokok

Keprotokolan. Undang-Undang ini mencabut dan menyatakan tidak

berlaku terhadap Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1987 tentang

Protokol (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1987 Nomor

43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3363);

Page 39: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xxxix

c. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-Undangan yang Mencabut dan Menggantikan

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-Undangan;

d. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

yang Mencabut dan menggantikan Undang-Undang Nomor 32

Tahun 2004 tentamng Pemerintahn Daerah;

e. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR,DPR,DPD dan

DPRD yang mencabut dan menggantikan Undang-Undang Nomor 27

Tahun 2009 tentang MPR,DPR,DPD dan DPRD. Undang=-Undang

Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR,DPR,DPD dan DPRD mencabut

dan menggantikan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang

Susunan Kedududkan MPR,DPR,DPD dan DPRD;

f. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang pembagian

urusan pemerintah antara pemerintah, Peemerintah Daerah atau

Provinsi dan Pemerintah Daerah atau Kabupaten/Kota yang

mencabut dan menggantikan Peraturan Pemerintah Nomor 25

Tahun 2004 tentang Kewenangan Pemerintah dan Wewenang

Provinsi Sebagai Daerah Otonom;

g. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2004 tentang Pembinaan

dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang

mencabut dan Menggantikan Peraturan Pemerintah Nomor 20

Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah; dan

h. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pedoman

Penyusunan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang

mencabut dan Menggantikan Peraturan Pemerintah Nomor 25

Tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Tata Tertib Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah.

REKOMENDASI:

Memperhatikan keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No.

1Tahun 2006 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan

dan Anggota DPRD Kabupaten Tuban dikaitkan dengan perkembangan

Page 40: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xl

dan dinamis Peraturan Perundang-Undangan yang terbit pasca

ditetapkannya peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 1 Tahun 2006

Kabupaten Tuban No. 1 Tahun 2006 tentang Kedudukan Protokoler dan

Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Tuban dicabut dan

disesuaikan.

B. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 3 Tahun 2006 tentang

Bantuan Keiangan Kepada Partai Politik Kabupaten Tuban

Peraturan Daerah ini di bentuk sebagai pelaksanaan peraturan

Pemerintah Nomor 29 Tahun 2005 tentang bantuan keuangan kepada

partai politik. Selanjutnya yang menjadi Dasar Hukum Pembentukan dari

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 3 Tahun 2006 tersebut adalah:

1) Undang-undang nomor 12 tahun 1950 tentang pembentukan

daerah-daerah kabupaten dalam lingkungan propinsi jawa

timur (Berita Negara Tahun 1950 Nomor 41);

2) Undang-undang Nomor 31 Tahun 2002 tentang partai politik

(Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 138, Tambahan

Lembaran negara Nomor 4251);

3) Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan

Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan

Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran

Negara Tahun 2003 Nomor 37, Tambahan Lemabaran Negara

Nomor 4277);

4) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 diubah Nomor 8

Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang

Perubahan Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang pemerintah-an Daerah Menjadi Undang-undang

(Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan

Lembar-an Negara Nomor 4548);

5) Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2005 tentang

Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik (Lembaran Negara

Page 41: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xli

Tahun 2005 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Nomor

4513);

6) Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 2 Tahun 2001

diubah Nomor 2 Tahun 2003 tentang Pembentukan

Organisasi dan Tata Kerja Badan dan Kantor di Lingkungan

Pemerintah Kabupaten Tuban ( Lembaran Daerah Kabupaten

Tauban Tahun 2003 Seri C Nomor 2);

ANALISIS:

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No.3 Tahun 2006 tentang

Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik Kabupaten Tuban dasar

utama pembentukannya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 29

Tahun 2005 tentang Bantuan Keuangan kepada Partai Politik.

Selanjutnya sejak tahun 2006 hingga saat ini Peraturan

Pemerintah Nomor 29 Tahun 2005 telah mengalami beberapa

kali perubahan yaitu: Peraturan Pemerintah No 5 Tahun 2009

tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik yang diubah

dengan PP No. 83 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan

Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 Tentang Bantuan Keuangan

Kepada Partai Politik.

Laporan Pertanggunjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan

Partai Politik.

C. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 4 Tahun 2006 tentang

Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 18 Tahun

2003 tentang Penerbitan dan Pengundangan Atau Pengumuman

Peraturan Daerah dan Keputusan Bupati Dalam Lembaran Daerah dan

Berita Daerah;

Pembentukan Peraturan Daerah sebagai tindak lanjut pelaksanaan

Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan. Berdasarkan hal tersebut selanjutnya guna tertib

administrasi, maka Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 18 Tahun

2003 tentang penerbitan dan Pengundangan atau pengumuman

Peraturan Daerah dan Keputusan Bupatidalam Lembaranm Daerah dan

Berita Daerah, maka ditinjau kembali untuk disesuaikan dengan

Page 42: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xlii

perkembangan keadaan. Selanjutnya yang menjadi Dasar Hukum

Pembentukan dari Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 4 Tahun

2006 tersebut adalah:

1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-daerah Kabupaten Tuban Dalam Lingkungan Propinsi Jawa

Timur (Berita Negara Tahun 1950 Nomor 41);

2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Bentukan Peraturan

Perundang-undangan (Lembar-an Negara Tahun 2004 Nomor 53,

Tambahan Lem-baran Negara Nomor 4339);

3) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 diubah Nomor 8 Tahun 2005

tentang Penetapan Peraturan Pmerintah Pengganti Undang-Undang

Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2004 (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108,

Tamabahan Lembar-an Negara 4548);

4) Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 24

Tahun 2001 tentang Lembaran Daerah dan Berita Daerah

ANALISIS

Dasar utama pembentukan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 4

Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Daerah Kabupaten Tuban No. 18

Tahun 2003 tentang Penertiban dan Pengundangan Atau Pengumuman

Peraturan Daerah dan Keputusan Bupati Dalam Lemabaran Daerah dan

Berita Daerah adalah Undangan-Undangan Nomor 10 Tahun 2004

tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan dan Keputusan

Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 24 Tahun 2001

tentang Lembaran Daerah dan Berita Daerah . Padahal kedua produk

hukum tersebut saat ini sudah mengalami perubahan yaitu dengan di

undangkannya UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 1 Tahun

2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah. Di samping itu

menyangkut dasar hukum yang di gunakan saat ini sudah terjadi

pembaharuan baik dengan perubahan atau pengganti seperti:

Page 43: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xliii

a. Undang-Undang No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Pertauran Perundang-undangan yang mencabut dan

menggantikan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;

b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undangan-undang No 2Tahun 2014, yang mencabut

dan mengantikan Undang-Undangan No 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah;

c. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan

UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan ; dan

d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang

Pembentukan Produk Hukum daerah yang mencabut dan

menggantikan Peraturan Hukum Peraturan Menteri Dalam Negeri

No 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Produk Hukum Daerah yang mencabut Perauran

Menteri Dalam Negeri Nomor 15 , 16 dan 17 Tahun 2016.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 , 16 dan 17 Tahun

2016 menggantikan Keputusan Menteri Dalam Negeri dan

Otonomi Daerah Nomor 24 Tahun 2001 tentang Lembaran

Daerah dan Berita Daerah

REKOMENDASI:

Perlu dibentuk Peraturan Daearah Kabupaten Tuban Tentang

Pembentukan Produk Hukum Daerah yang berpedoman pada UU

No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

undangan; UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

Peraturan Presiden No. 87 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan UU

No. 12 Tahun 2011 tentag Pemebentukan Peraturan Perundang-

undangan, dan Peraturan Menetri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun

2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah. Selanjutnya

terkait Penerbitan dan Pengundangan Atau Pengumuman

Page 44: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xliv

Peraturan Daerah dan Keputusan Bupati Dalam Lembaran Daerah

dan Berita Daerah menjadi dalam Materi pengaturan.

Page 45: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xlv

BAGIAN II

Peraturan Daearah Terkait Dengan Bidang Pemerintahan Desa

A. Umum

Peraturan Daerah terkait dengan Pemerintahan Desa yang di evaluasi

meliputi:

1. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 8 Tahun 2006 tentang

Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan

Desa (Mencabut Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 12

Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Pemerintahan Desa);

2. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 9 Tahun 2006 tentang

Pembentukan Badan Permusyawaratan Desa (Mencabut

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 13 Tahun 2000 tentang

Pembentukan Badan Perwakilan Desa);

3. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 10 Tahun 2006 tentang

Tata Cara, Pemilihan dan Pelantikan Kepala Desa (Mencabut

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 1 Tahun 2004 tentang

Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan dan Pemberhentian

Kepala Desa);

4. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 11 Tahun 2006 tentang

Tata Cara Pencalonan, Pengangkatan, Pelantikan, dan

Pemberhentian Perangkat Desa (Peraturan Daerah Kabupaten

Tuban No. 2 Tahun 2004 tentang Tata Cara Pencalonan,

Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa);

5. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 12 Tahun 2006 tentang

Kepala Desa;

6. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 13 Tahun 2006 tentang

Sumber Pendapatan dan Kekayaan Desa;

7. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 14 Tahun 2006 tentang

Kedudukan Keuangan Kepala Desa dan Perangkat Desa

(Mencabut Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 18 Tahun

2000); dan

8. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 15 Tahun 2006 tentang

Lembaga Kemasyarakatan Desa

Page 46: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xlvi

Kedelapanan Peraturan Daerah terkait Pemerintahan Desa

tersebut diatas dibentuk sebagai tindak lanjut atau pelaksanaan

Peraturan Pemerintahan Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa.

Selanjutnya yang menjadi Dasar Hukum Pembentukan dari 8

(delapan) Peraturan Daerah Kabupaten Tuban terkait Pemerintah

Desa Tahun 2006 tersebut adalah:

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur

(Berita Negara Tahun 1950 Nomor 41);

2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Perundang-undang (Lemabaran Negara Tahun 2004 Nomor 53,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4437);

4. Undang-Undang Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran

Negara Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 4587);

Secara umum 8 (delapan) Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun

2006 terkait Pemerintahan Desa tersebut dasar utama

pembentukannya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun

Menteri Dalam Negeri terkait bidang pengaturan Perda yang

meruapakan pelaksanaan PP No 72 Tahun 2005. Selanjutnya terkait

Pengaturan Desa Pada Tahun 2014 mengalami perubahan yaitu

dengan diundangkanya;

1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Peraturan

Pemerintahan Daerah;

3. PP No 43 PP No 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;

4. PP No 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari

APBN.

Page 47: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xlvii

Selanjutnya menyangkut dasar hukum yang digunakan saat ini sudah

terjadi pembaharuan baik dengan perubahan atau penggantian

seperti:

a. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-Undangan yang mencabut dan

menggantikan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan;

b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah

Penggantian Undang-Undang No.2 Tahun 2014, yang

mencabut dan menggantikan Undang-Undang Nomor 32

Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;

c. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Undang-

Undang ini yang mencabut dan menggantikan ketentuan

mengenai Desa yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 32

Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sekaligus

merupakan ketentuan payung (the umnrella provision) terkait

dengan Desa;

d. PP No 43 PP No 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;

e. PP No 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari

APBN

REKOMENDASI:

Memperhatikan keberadaan 8 (delapan) Peraturan Daerah

Kabupaten Tuban Tahun 2006 terkait Pemerintahan Desa

tersebut dikaitkan dengan perkembangan dan dinamika

peratauran perundang-undangan yang terbit pasca ditetapkannya:

1. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No.8 Tahun 2006 tentang

Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah

Desa;

2. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No.9 Tahun 2006 tentang

Pembentukan Badan Permusyawaratan Desa;

Page 48: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xlviii

3. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No.10 Tahun 2006 tentang

Tata Cara Pencalonan, Pemilihan dan Pelatikan Kepala Desa;

4. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 11 Tahun 2006

tentang Tata Cara Pencalonan, Pengangkatan, Pelatikan dan

Pemberhentian Perangkat Desa;

5. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 12 Tahun 2006

tentang Kepala Desa

6. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No.13 Tahun 2006 tentang

Sumber Pendapatan dan Kekayaan Desa;

7. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No.14 Tahun 2006

tentang Kedudukan Kepala Desa dan Perangkat Desa

(Mencabut Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 18 Tahun

2000); dan

8. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No.15 Tahun 2006

tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa.

tersebut, maka disarankan supaya dibentuk peraturan Daerah

Kabupaten Tuban Terkait dengan Pemerintahan Desa yang

berpedoman pada:

1. UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa;

2. PP No 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;

3. PP No 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber

dari APBN; dan

4. Peratauran Menteri Dalam Negeri sebagai Pelaksanaan: UU

No 6 Tahun 2014, PP No 43 Tahun 2014 maupun PP No 60

Tahun 2014.

Selanjutnya menyangkut legal drafting atau pembentukan

peraturannya supaya mendasarkan pada UU No 12 Tahun 2011

tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, Peraturan

Presiden No. 87 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan UU No 12 Tahun

2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, dan

Page 49: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xlix

Peraturan Menteri dalam Negeri No 1 Tahun 2014 tentang

Pembentukan Produk Hukum Daerah.

B. Evaluasi dan Bahasan Masing-masing Peraturan Daerah

1. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 8 Tahun 2006 tentang

Pedoman Penyusunan Organiasasi Tata Kerja Pemerintahan Desa

a. Konsideran (Menimbang):

Bahwa dalam rangka kelancaran penjyelenggaraan

pemerintahan desadan pelayanan kepada masyarakat agar

lebih berdaya guna dan berhasil guna serta untuk

mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat dan

sesuai dengan ketentuan Pasal 13 ayat (1) Peraturan

Pemerintahan Nomor 72 Tahun 2005 tentang Esa, perlu

menetapkan Pedoman Penyusunan Organisai dan Tata Kerja

Pemerintahan Desa dalam suatu Pemerintrahan Desa.

b. Dasar Hukum (Mengingat)

Peraturan Daerah kabupaten Tuban No. 8 Tahun 2006 ini

pembentukannya didasarkan pada:

1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam

Lingkungajn Propinsi Jawa Timur (Berita Negara Tahun 1950

Nomor 41);

2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran

Negara 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara

Noomor 4389);

3) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 diubah dengan

Undang –Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3

Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-undang

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Tahun 2005

Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548);

4) Peraturan Pemerintahan Nomor 72 Tahun 2005 tentang

Desa (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomnor 158,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4587);

Page 50: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

l

ANALISIS:

Berdasarkan Lampiran II Bab I B4 angka 28 UUPPP disebutkan

bahwa Dasar Hukum diawali dengan kata Mengingat.Dasar

hukum memuat:

1) Dasar kewenangan pembentukan Peraturan Perundang-

undangan.

Dalam hal ini untuk Peraturan Daerah kabupaten berisi:

a) Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia;

b) Undang-Undang Pembentukan Daerah Kabupaten yang

bersangkutan;

c) Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah; dan

d) Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

2) Peratran Perundang-undangan yang memerintahkan

pembentukan Peraturan Perundang-undangan (dalam hal

ini PERDA).

Selanjutnya dalam Lampiran II Bab I B4 angka 43 UUPPP,

disebutkan: jika jumlah Peraturan Perundang-undangan

yang dijadikan dasar hukum lebih dari satu, urutan

pencatuman perlu memperhatikan tata urutan Peraturan

Perundang-undangan dan jika tingkatannya sama disusun

secara kronologis berdasarkan saat pengundangan atau

penetapannya.

Berdasarkan Lampiran II Bab I B4 angka 47, 48 dan 49

disebutkan bahwa: Penulisan Undang-Undang Peratruran

Pemerintah, Peraturan daerah dalam Dasar Hukum

dilengkapi dengan pencantuman Lembaran Negara dan

tambahan Lembaran Negara, Lembaran Daerah

Provinsi/Kabupaten/Kota dan Tambahan Lembaran Daerah

Provinsi/Kabupaten/Kota yang diletakkan diantara tanda

baca kurung.

Page 51: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

li

REKOMENDASI:

Sesuaikan dengan kaidah pembntukan peraturan perundang-

undangan ( UU No 12 Tahun 2011 maupun permendagri No 1

Tahun 2014). Khususnya menyangkut berapa dasar hukum

yang sudah out of date supaya disesuaikan dengan peraturan

perundang-undangan yang baru (berlaku saat ini).

c. Batang Tubuh (Materi Muatan):

Materi Muatan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No.

8 tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan dan Tata Kerja

Pemerintahan Desa terdiri dari 7 Bab dan 34 Pasal.

Judul masing-masing Bab adalah sebagai berikut:

BAB I : Ketentuan Umum

BAB II : Tujuan Penyusunan Susunan Organisasi dan Tata

Kerja Pemerintahan Desa

BAB III : Susunan Organisasi

BAB IV : Hubungan Kerja

BAB V : Pembinaan dan Pengawasan

BAB VI : Ketentuan Peralihan

BAB VII : Ketentuan Penutup

ANALISIS:

Berdasarkan ketentuan Pasal 14 UUPPP, materi muatan Peraturan

Daearah Provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota berisi

materi muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah

dan tugas pembantuan serta menampung kondisi khusus daerah

dan/atau penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang-undangan

yang lebih tinggi.

Sesuai dengan Lamp II bab I C angka 61, 62, 63 UUPPP disebutkan

bahwa:

a. Batang tubuh Peraturan Perundang-undangan memuat

semua materi muatan Peraturan Perundang-undangan

yang dirumuskan dalam pasal atau beberapa pasal.

Page 52: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

lii

b. Pada umumnya materi muatan dalam batang tubuh

dikelompokan ke dalam:

1) Ketentuan umum;

2) Materi pokok yang diatur;

3) Ketentuan pidana (jika diperlukan)

4) Ketentuan peralihan (jika diperlukan); dan

5) Ketentuan penutup.

c. Pengelompokan metri muatan dirumuskan secara lengkap

sesuai dengan kesamaan materi yang bersangkutan dan jika

terdapat materi muatan yang diperlukan tetapi tidak dapat

dikelompokkan dalam ruang lingkup pengaturan yang

sudah ada, materi tersebut dimuat dalam bab ketentuan

lain-lain.

REKOMENDASI:

Memperhatikan motif dan pertimbangan (reasoning)

dibentuknya Peraturan Daerah kabupaten Tuban No 8 Tahun

2006 tentang Pedoman Penyusunan dan Tata Kerja

Pemerintahan Desa sebagaimana termaksud dalam konsideran

(menimbang).

Peraturan Daerah kabupaten Tuban No 8 Tahun 2006 tentang

Pedoman Penyusunan dan Tata Kerja Pemerintahan Desa

diundangkan tanggal 7 Desember 2006. Selanjutnya pasca

berlakunya Perda No 8 Tahun 2006 ini, Pemerintah

mengundangkan beberapa peraturan perundang-undangan

antara lain:

- UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan;

- UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa;

- PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah

Privinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

- PP No 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU

No 6 Tahun 20014 tentang Desa;

Page 53: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

liii

- PP No 61 Tahun 2014 tentang dana Desa Yang Bersumber

dari APBN;

Beberapa peraturan Perundang-undangan tersebut memiliki

dampak dan implikasi terhadap Peraturan Daerah Kabupaten

Tuban No 8 Tahun 2006 tentang nPedoman Penyusunan dan

Tata Kerja Pemerintahan Desa.

Berdasarkan kondisi tersebut maka direkomendasikan supaya

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 8 Tahun 2006 tentang

pedoman Penyusunan dan Tata Kerja Pemerintahan Desa

dicabut dan diganti dengan Perda baru yang mengatur

mengenai kebijakan pelaksanaan Pemerintahan Desa yang

mengacu pada UU No 6 Tahun 2014.

Selanjutnya dalam penyusunan Raperda sebagaimana

dimaksud dilaksanakan sesuai dengan kaidah pembentukan

peraturan perundang-undangan (UU No 12 Tahun 2011

tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

maupun Permendagri No 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan

Produk Hukum Daerah).

2. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 9 Tahun 2006 tentangt

Pembentukan Badan Permusyawaratan Desa

a. Konsideran (Menimbang):

Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 42 ayat (1)

Peraturan Pemrintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa,

maka sebagai perwujudan demokrasi di dalam

Penyelenggaraan pemerintah desa dan untuk kelancaran

penyelenggaraan pemerintah desa dan pelayanan kepada

masyrakat agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam

rangka mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat,

perlu menetapkan Badan Pemusyawaratan Desa dalam suatu

Peraturan Daerah;

ANALISIS:

Page 54: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

liv

Secara umum konsideran (menimbang) sebuah perda

hakejatnya adalah pilitik Hukum dari Perda yang bersangkutan.

Sesuai dengan Lamp II Bab I B3 angka 1 8, 19,20,21,23,27 UU

No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-Undangan (UU PPP), pokok pikiran pada

konsideransmemuat unsurefilosofis, sosiologis, dan yuridis

yang menjadi pertimbangan dan alasan pembentukan yang

penulisannya ditempatkan secara berurutan dari filosofis,

sosiologis, dan yuridis.

- Unsur filosofis menggambarkan bahwa peratura yang dibentuk

mempertimbangkan pandangan hidup, kesadaran, dan cita

hukum yang meliputi suasana kebatinan serta falsafah bangsa

indonesia yang bersumber dari Pancasila dan Pembukaan

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.

- Unsur sosiologis menggambarkan bahwa peraturan yang

dibentuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam

berbagai aspek.

- Unsur yuridis menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk

untuk mengatasi permasalahan hukum atau mengisi

kekosongan hukum dengan mempertimbangkan aturan yang

telah ada, yang akan diubah, atau yang akan dicabut guna

menjamin kepastian hukum dan rasa keadilan masyarakat.

b. Dasar Hukum (Mengingat) :

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 9 Tahun 2006 ini

pembentukannya didasarkan pada:

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan

Propinsi Jawa Timur (Berita Negara Tahun 1950 Nomor 41);

2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran

Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara

4389);

Page 55: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

lv

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 diubah dengan

Undang-Undang Nomor 8 Tahun2005 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3

Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor

32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah Menjadi Undang-

undang (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548);

4. Undang-Undang Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa

(Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4587);

ANALISIS:

Berdasarkan Lampiran II Bab I B4 angka 28 UUPPP,

disebutkan bahwa Dasar hukum diawali dengan kata Mengingat. Dasar

56okum memuat.

a. Dasar kewenangan pembentukan Peraturan Perundang-

undangan. Dalam hal ini untuk Peraturan Daerah Kabupaten

berisi:

3) Pasal 18 ayat (6) Undang-undang Dasar Negara Republik

Indonesia;

4) Undang-Undang pembentukan Daerah Kabupaten yang

Bersangkutan;

5) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah

Daerah; dan

6) Undang-undang Nomor 11 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.

b. Peraturan Perundang-undanngan yang memerintahkan

pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (dalam hal ini

PERDA).

Selanjutnya dalam Lampiran II Bab I B4 angka 43 UUPPP,

disebutkan: Jika Jumlah Perundang-Undangan yang dijadikan

dasar hukum lebih dari satu, urutan percantuman perlu

memperhatikan tata urutan peraturan perundang-undangan

Page 56: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

lvi

dan juga tingkatnnya sama disusun secara kronologis

berdasarkan saat pengundangan atau penetapan.

Berdasarkan Lampiran II Bab I angka 47,48 dan 49 disebutkan

bahwa:Penulisan Undang-Undang, Peraturan Pemerintah,

Peraturan Daerah dalam dasar hukum dilengkapi dengan

pencantuman Lembaran Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dan

Tambahan Lembaran Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang

diletakkan diantara tanda baca kurung.

c. Batang Tubuh (Materi Muatan):

Materi Muatan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No

9 Tahun 2006 tentang Pembentukan Badan Pemusyawaratan

Desa terdiri dari 11 Bab dan 36 Pasal.

Judul masing-masing Bab adalah sebagai berikut:

BAB I : Ketentuan Umum

BAB II :Kedudukan, Fungsi,Wewenang, Hak, dan Kewajiban

BAB III : Pencalonan,Penetapan,dan Peresmian

BAB IV : Pimpinan BPD

BAB V : Rapat-rapat BPD

BAB VI :Tata cara Menggali, Menampung,dan Menyalurkan

Aspirasi Masyarakat

BAB VII : Larangan dan Pemberhentian Aggota BPD

BAB VIII : Tata Tertib BPD

BAB IX : Hubungan Kerja

BAB X : Ketentuan Peralihan

BAB XI : Ketentuan Penutup

ANALISIS:

Berdasarkan ketentuan pasal 14 UUPPP, materi muatan

Peraturan Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah

Kabupaten/Kota Berisi materi muatan dalam rangka

penyelenggaran otonomi daerah dan tugas pembantuan serta

menampung kondisi khusus daerah dan/atau penjabaran

lebih lanjut peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.

Sesuai dengan Lamp II Bab I C angka 61,62,63 UUPPP

desebutkan bahwa:

Page 57: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

lvii

a. Batang Tubuh Peraturan Perundang-Undangan memuat

semua materi muatan Peraturan Perundang-undangan

yang dirumuskan dalam pasal atau beberapa pasal.

b. Pada umumnya materi muatan dalam batang tubuh

dikelompokkan ke dalam:

1) Ketentuan umum;

2) Materi pokok yang diatur;

3) Ketentuan pidana (jika diperlukan);

4) Ketentuan peralihan (jika diperlukan); dan

5) Ketentuan penutup

c. Pengelompokan materi muatan dirumuskan secara lengkap

sesuai dengan kesamaan materi yang bersangkutan dan

jika terdapat materi muatan yang diperlukan tetapi tidak

dapat dikelompokan dalamruang lingkup pengaturan yang

sudah ada, materi tersebut dimuat dalam bab ketentuan

lain-lain.

REKOMENDASI:

Memperhatikan motif dan pertimbangan (reasoning) dibentuknya

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 9 Tahun 2006 tentang

Pembentukan Badan Permusyawaratan Desa sebagaimana

termaktub dalam konsideran (menimbang).

Peratuiran Daerah Kabupaten Tuban No 9 Tahun 2006 tentang

Pemb entukan Badan Permusyawaratan Desa diundangkan

tanggal 7 Desember 2006. Selanjutnya pasca berlakunya Perda 9

Tahun 2006 ini, pemerintah mengundangkan beberapa peratuan

perundang-undangan antara lain:

- UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan;

- UU No 6 Tahun 2004 tentang desa;

- PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah

antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

Page 58: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

lviii

- PP No 43 tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No 6

tahun 2014 tentang Desa;

- PP No 61 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari

APBN;

Beberapa Peratura Perundang-undangan tersebut memiliki

dampak dan implikasdi terhadap Peraturan daerah kabupaten

Tuban No 9 Tahun 2006 tentang Pembentukan Badan

Permusyawaratan Desa.

Sesuai dengan ketentuan Pasal 119 UU No 6 tahun 2014 yang

menyebutkan bahwa: semua ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berkaitan secara langsung dengan Desa wajib

mendasarkan dan menyesuaikan pengaturanya dengan ketentuan

Undang-Undang ini. Kemudian Pasal 120 ayat (1) uu No 6 Tahun

2014 yang menyebutkan bahwa: Semua peraturan pelaksanaan

tentang Desa yang selama ini ada tetap berlaku sepanjang tidak

bertentangan dengan Undang-Undang ini.

Berdasarkan kondisi tersebut maka direkomendasikan supaya

Peraturan daerah Kabupaten Tuban No 9 Tahun 2006 tentang

Pembentukan Badan Permusyawaratan Desa dicabut dan diganti

dengan perda baru yang mengatur mengenai kebijakan

pelaksanaan Pemerintahan Desa yang mengacu pada UU No 6

Tahun 2014.

Selanjutnya dalam penyusunan Raperda sebagaimana dimaksud

dilaksanakan sesuai dengan kaidah pembentukan peraturan

perundang-undangan (UU No 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-indangan maupun

Permendagri no 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Hukum

Daerah).

Page 59: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

lix

3. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 10 Tahun 2006 tentang Tata

Cara Pencalonan, Pemilihan dan Pelantikan Kepala Desa

1. Konsideran (menimbang):

Bahwa untuk melaksanaan ketentuan Pasal 53 Peraturan

Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, maka sebagai

perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintah desa

dan guna kelancaran penyelanggaraan pemerintah desa

dipandang perlu menetapkan Tata cara Pencalonan, Pemilihan,

Pelantikan, dan Pemberhentian Kepala Desa dalam suatu

Peraturan Daerah;

ANALISIS:

Secara umum konsideran (menimbang) sebuah Perda hakekatnya

adalah Politik Hukum dari Perda yang bersangkutan. Sesuai

dengan Lamp II Bab I B3 angka 18, 19, 20, 21, 23, 27 UU No 12

Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

undangan (UU PPP), pokok pikiran pada konsiderans memuat

unsur filosofis, sosiologis, dan yuridis yang menjadi pertimbangan

dan alasan pembentukannya dan penulisannya ditempatkan

secara berurutan dari filosofis, sosiologis, dan yuridis.

- Unsur filosofis menggambarkan bahwa peraturan yang

dibentuk mempertimbangkan pandangan hidup,

kesadaran, dan cita hukum yang meliputi suasana

kebatinan serta falsafah bangsa Indonesia yang bersumber

dari Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar

Republik Indonesia Tahun 1945.

- Unsur sosiologis menggambarkan bahwa peraturan yang

dibentuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam

berbagai aspek.

- Unsur yuridis menggambarkan bahwa peraturan yang

dibentuk untuk mengatasi permasalahyan hukum atas

mengisi kekosongan hukum dengan mempertimbangkan

aturan yang telah ada, yang akan diubah, atau yang akan

dicabut guna menjamin kepastian hukum dan rasa

keadilan masyarakat.

Page 60: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

lx

2. Dasar Hukum (Mengingat)

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 10 Tahun 2006 ini

pembentukannya didasarkan pada:

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang

pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan

Propinsi Jawa Timur (Berita Negara Tahun 1950 Nomor 41);

2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian

Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Tahun 2002

No 53, Tambahan Lembaran Negara 4169);

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran

Negara 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 4389);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 diubah dengan

Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3

Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-undang

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Tahun 2005

Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548);

5. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara

Nasional Indonesia (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor

127, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4431);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang

Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai

Daerah Otonomi (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa

(Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4587);

ANALISIS:

Berdasarkan Lampiran II Bab I B4 angka 28 UUPPP,

disebutkan bahwa Dasar hukum diawali dengan kata

Mengingat Dasar Hukum memuat:

Page 61: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

lxi

a. Dasar Kewenangan pembentukan Peraturan Perundang-

undangan. Dalam hal ini untuk Peraturan Daerah

Kabupaten berisi:

1) Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia;

2) Undang-Undang Pembentukan Daerah Kabupaten

yang bersangkutan;

3) Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah;dan

4) Undang-Undang No 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

b. Peraturan Perundang-undangan yang memerintahkan

pembentukan Peraturan Perundang-undangan (dalam

hal ini PERDA).

Selanjutnya dalam Lampiran II Bab I B4 angka 43 UUPPP,

disebutkan: Jika jumlah Peraturan Perundang-undangan

yang dijadikan dasar hukum lebih dari satu, urutan

pencantuman perlu memperhatikan tata urutan

Peraturan Perundang-undangan dan jika tingkatannya

sama disusun secara kronologis berdasarkan saat

pengundangan atau penetapannya.

Berdasarkan Lamp[iran II Bab I B4 angka 47, 48 dan 49

disebutkan bahwa: Penulisan Undang-undang, Peraturan

Pemerintah, Peraturan Daerah dalam dasar hukum

dilengkapi dengan pencantuman Lembaran Negara dan

tambahan Lembaran Negara, Lembaran Daerah

Provinsi/Kabupaten/Kota dan Tambahan Lembaran

Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang diletakkan

diantara tanda baca kurung.

Page 62: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

lxii

3. Batang Tubuh (Materi Muatan):

Materi Muatan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 10

Tahun 2006 tentang Pemerintahan Desa terdiri dari 8 Bab dan 44

Pasal. Judul masing-masing Bab adalah sebagai berikut:

BAB I : Ketentuan Umum

BAB II : Pemilihan Kepala Desa

BAB III : Pengambilan Sumpah dan Janji Kepala Desa

BAB IV : Masa Jabatan Kepala Desa

BAB V : Biaya Pemilihan Kepala Desa

BAB VI : Larangan dan Sanksi dalam Pemilihan Kepala Desa

BAB VII : Mekanisme Pengaduan dan Penyelesaian Masalah

BAB VIII : Ketentuan Peralihan

ANALISIS

Bedasarkan ketentuan Pasal 14 UUPP, materi muatan Peraturan

Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota berisi

materi muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah

dan tugas pembantuan serta menampung kondisi khusus daerah

dan/ atau penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang-undangan

lebih tinggi

Sesuai dengan Lamp II Bab I C angka 61, 62, 63 UUPP disebutkan

bahwa:

a. Batang tubuh Peraturan Perundangan-undangan memuat

semua materi muatan peraturan Perundangan-undangan yang

dirumuskan dalam pasal atau bebrapa pasal.

b. Pada umumnya materi muatan dalam batang tubuh

dikelompokan ke dalam;

1) Ketentuan umum;

2) Materi pokok yang diatur;

3) Ketentuan pidana (jika diperlukan);

4) Ketentuan peralihan (jika diperlukan); dan

5) Ketentuan penutup

c. Pengelompokan materi muatan dirumuskan secara lengkap

sesuai dengan dengan kesamaan materi yang bersangkutan

dan jika terdapat materi muatan yang diperlukan tetapi tidak

dapat dkelompokan dalam ruang lingkup pengaturan yang

Page 63: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

lxiii

sudah ada, materi tersebut dimuat dalam bab ketentuan lain-

lain.

REKOMENDASI

Memperikan motif dan pertimbangkan (reasoning) dibentuknya

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 10 Tahun 2006 tentang

Tata Cara Pencalonan, Pemilihan dan Pelantikan Kepala Desa

sebagaimana termaktub dalam konsideran (menimbang).

Peraturan Daerah Kabuapaten Tuban No 10 Tahun 2006 tentang

Tata Cara Pencalonan, Pemilihan dan Pelantikan Kepala Desa

diundangkan tanggal 7 Desember 2006 . Selanjutnya pasca

berlakunya Perda No 10 Tahun 2006 ini, Pemerintah

mengundangkan beberapa peraturan peraturan perundang-

undangan anatara lain:

- UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan;

- UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa;

- PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintahan, Pemerintahan Daerah

Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

- PP No 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan

- UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa;

- PP No 61 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari

APBN;

Beberapa Peraturan Perundang-undangan tersebut memiliki

dampak dan implikasi terhadap Peraturan Daerah Kabuapaten

Tuban 10 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan

dan Pelantikan Kepala Desa.

Sesuai dengan ketentuan Pasal 119 UU No 6 Tahun 2014 yang

menyebutkan bahwa: Semua ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berkaitan secara langsung dengan Desa wajib

mendasarkan dan menyesuaikan pengaturannya dengan

ketentuan Undang-Undang ini.

Page 64: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

lxiv

Kemuadian Pasal 120 ayat (1) UU No 6 Tahun 2014 yang

menyebutkanj bahwa: Semua perturan pelaksanaan tentang

Desa yang selama ini ada tetap berlaku sepanjang tidak

bertentangan dengan Undang-Undang ini.

Bedasarkan kondisi tersebut maka direkomendasikan supaya

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 10 Tahu n 2006 tentang

Tata cara Pencalonan, Pemilihan dan Pelantikan Kepala Desa di

cabut dan diganti dengan Perda baru yang mengatur mengenai

kebijakan pelaksanaan Pemerintahan Desa khususnya menyangkut

Tata Cara Pencalonan, Pemilihan dan Pelantikan Kepala Desa yang

mengacu pada UU No 6 Tahun 2014.

Selanjutnya dalam penyusunan Raperda sebagaimana dimaksud

dilaksanakan sesuai dengan kaidah pemebntukan peraturan

perundang-undangan (UU No 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan maupun

Permendagri No 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk

Hukum Daerah).

4. Peraturan Daerah Kabupaten Tubhan No 11 Tahun 3006 tentang

Tata Cara Pencalonan, Pengangkatan, Pelantikan dan

Pemberhentian Perangkat Desa

1. Konsideran (Menimbang):

Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 26 Peraturan

Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, maka untuk

mendukung penyelenggaraan pemerintahan desa agar berdaya

guna dan berhasil guna serta mempercepat kelancaran

penyelenggaraan pemerintah desa dipandang perlu

menetapkan Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan dan

Pemberhentian Kepala Desa dalam Suatu Peraturan Daerah;

ANALISIS:

Secara umum konsideran (menimbang) sebuah perda

hakekatnya adalah politik Hukum dari Perda yang

bersangkutan. Sesuai dengan Lamp II Bab I B3 angka 18,

19,20,21,23,27 UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (UU PPP),pokok pikiran pada

Page 65: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

lxv

konsiderans memuat unsur filosofis, sosiologis, dan yuridis

yang menjadi pertimbangan dan alasan pembentukannya yang

penulisannya ditempatkan secara berurutan dari filosofis,

sosiologis, dan yuridis.

- Unsur filosofis menggambarkan bahwa peraturan yang

dibentuk mempertimbangkan pandangan hidup, kesadaran,

dan cita hukum yang meliputi suasana kebatinan serta

falsafah bangsa Indonesia yang bersumber dari Pancasila

dan Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945.

- Unsur sosiologis menggambarkan bahwa peraturan yang

dibentuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam

berbagai aspek.

- Unsur yuridis menggambarkan bahwa peraturan yang

dibentuk untuk mengatasi permasalahan hukum atau

mengisi kekosongan hidup dengan mempertimbangkan

aturan yang telah ada, yang akan diubah, atau yang akan

dicabut guna menjamin kepastian hukum dan rasa keadilan

masyarakat.

2. Dasar Hukum (Mengingat)

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 11 Tahun 2006 ini

Pembentukannya didasarkan pada:

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur

(Berita Negara Tahun 1950 Nomor 41);

2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara 2004 Nomor 53,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4359);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 diubah dengan Undang-

Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005

tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran

Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 4548);

Page 66: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

lxvi

4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan

Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi

(Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 3952);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa

(Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 4587);

ANALISIS

Bedasarkan Lampiran II Bab I B4 angka 28 UUPP, disebutkan

bahwa Dasar hukum diawali dengan kata Mengingat. Dasar

Hukum memuat:

a. Dasar Kewenangan Pembentukan Peraturan Perumdang-

undangan. Dalam hal ini untuk Peraturan Daerah

Kabupaten berisi:

1) Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia;

2) Undang-Undang Pembentukan Daerah Kabupaten

yang bersangkutan;

3) Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintah Daerah; dan

4) Undang-Undang No 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.

b. Peraturan Perundang-Undangan yang memerintahkan

pembentukan Peraturan Perundang-undangan (dalam hal

ini PERDA).

Selanjutnya dalam Lampiran II Bab I angka 43 UUPPP,

disebutkan: Jika Jumlah Peraturan Perundang-undangan

yang dijadikan dasar hukum lebih dari satu, urutan

pencantuman perlu memperhatikan tata urutan peraturan

Perundang-undangan dan jika tingkatannya sama disusun

secara kronologis berdasarkan saat pengundangan atau

penetapannya.

Berdasarkan Lampiran II Bab I B4 angka 47,48 dan 49

disebutkan bahwa: Penulisan Undang-Undang, Peraturan

Page 67: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

lxvii

Pemerintah, Peraturan Daerah dalam Dasar Hukum

dilengkapi dengan pencantuman Lembaran Negara dan

tambahan Lembaran Negara, Lembaran Daerah

Provinsi/Kabupaten/Kota dan Tambahan Lembaran Daerah

Provinsi/Kabupaten/Kota yang diletakkan diantara tanda

baca kurung.

3. Batang Tubuh (Materi Muatan):

Materi Muatan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No

11 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pencalonan, Pengangkatan,

Pelantikan, dan Pemberhentian Perangkat Desa terdiri dari 14

Bab dan 32 Pasal. Judul masing-masing Bab adalah sebagai

berikut:

BAB I : Ketentuan Umum

BAB II : Perangkat Desa

BAB III : Lowongan Perangkat Desa

BAB IV : Pengisian Lowongan Perangkat Desa

BAB V : Penjaringan dan Penyaringan Bakal Calon

BAB VI : Pengangkatan dan Pelantikan Perangkat Desa

BAB VII : Masa Jabatan Perangkat Desa

BAB VIII : Biaya Proses Pengisian Perangkat Desa

BAB IX : Larangan Perangkat Desa

BAB X :Pemberhentian dan Pemberhentian Sementara

Perangkat Kepala Desa

BAB XI : Kententuan Lain-lain

BAB XII :Pembinaan dan Pengawasan

BAB XIII : Ketentuan Peralihan

BAB XIV : Ketentuan Penutup

ANALISIS:

Berdasarkan Ktentuan Pasal 14 UUPPP, materi muatan

Peraturan Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah

Kabupaten/Kota berisi materi dalam rangka penyelenggaraan

otonomi daerah dan tugas pembantuan serta penampung

kondisi khusus Daerah dan/atas penjabaran lebih lanjut

Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi.

Page 68: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

lxviii

Sesuai dengan Lamp II Bab I C angka 61,62,63 UUPPP

disebutkan bahwa:

a. Btang tubuh peraturan perundang-undangan memuat

semua materi muatan peraturan perundang-undangan

yang dirumuskan dalam pasal atau beberapa pasal.

b. Pada umumnya materi muatan dalam dalam batang tubuh

di kelompokkan dalam:

1) Ketentuan umum;

2) Materi pokok yang diatur;

3) Ketentuan pidana (jika diperlukan);

4) Ketentuan peralihan (jika diperlukan); dan

5) Ketentuan penutup.

c. Pengelompokan materi muatan dirumuskan secara lengkap

sesuai dengan kesamaan materi yang bersangkutan dan jika

terdapat materi muatan yang diperlukan tetapi tidak dapat

dikelompokan dalam ruang lingkup pengaturan yang sudah

ada, materi tersebut dimuat dalam bab kententuan lain-

lain.

REKOMENDASI:

Memperhatikan motif dan pertimbangan (reasoning) Peraturan Daerah

Kabupaten Tuban No 11 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pencalonan,

Pengangkatan, Pelantikan, dan Peberhentian Perangkat Desa

sebagaimana termakrub dalam konsideran (menimbang).

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 11 Tahun 2006 tentang Tata

Cara Pencalonan,Pengangkatan,Pelantikan, dan Pemberhentian

Perangkat Desa diundangan tanggal 7 Desember 2006. Selanjutnya

pasca berlakunya Perda No 10 Tahun 2006 ini, pemrintah

mengundangkan beberapa peraturan perundang-undangan antara lain:

- UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-Undangan;

- UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa;

Page 69: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

lxix

- PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah

antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan

Pemerintah Daerah Kabupaten /Kota ;

- PP No 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No 6

Tahun 2014 tentang Desa;

- PP No 61 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari

APBN;

Beberapa peraturan perundang-undangan tersebut memiliki dampak

dan implikasi terhadap Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 11

Tahun 2006 tentang Tata Cara Pencalonan, Pengangkatan,

Pelantikan, dan Pemberhentian Perangkat Desa.

Sesuai dengan ketentuan Pasal 119 UU No 6 Tahun 2014 Yang

menyebutkan bahwa: semua ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berkaitan secara langsung dengan Desa wajib

berdasarkan dan meyesuaikan pengaturannya dengan ketentuan

undang-undang ini.

Kemudian Pasal 120 ayat (1) UU No 6 Tahun 2014 yang menyebutkan

bahwa: semua peraturan pelaksanaan tentang Desa yang selam ini

ada tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-

undang ini.

Berdasarkan kondisi tersebut maka direkomendasikan supaya

Peraturan Daerah Kabupaten Kabupaten Tuban No 11 Tahun 2006

tentang Tata Cara Pencalonan, Pengangkatan, pelantikan, dan

Pemberhentian Perangkat Desa yang mengacu pada UU No 6 Tahun

2014.

Selanjutnya dalam penyusunan Raperda sebagaimana dimaksud

dilaksanaka sesuai dengan kaidahPembentukan Peraturan

Perundang-undangan (UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan maupun Permendagri No 1 Tahun

2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah).

Page 70: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

lxx

5. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 12 Tahun 2006 tentang

Kepala Desa

1. Konsideran (Menimbang)

bahwa sebagai tindak lanjut pelaksanaan Otonomi Desa, dalam

penyelenggaraan urusan pemerintahan desa, pembangunan dan

kemasyarakatan perlu di atur mengenai Kepala Desa suatu

Peraturan Desa;

ANALISIS:

Secara umum konsideran (menimbang) sebuah perda

hakekatnya dalah Politik Hukum dari perdayang bersangkutan.

Sesuai dengan Lamp II Bab I B3 angka 18, 19, 20, 21, 23, 27 UU

No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

undangan (UU PPP), pokok pikiran pada konsideran memuat

unsurefilosofis, sosiologis, dan yuridis yanjg menjadi

pertimbangan dan alasan pembentukannya yang penulisannya

ditempatkan secara berurutan filosofis, sosiologis, dan yurodis.

- Unsur filosofis menggambarkan bahwa peraturan yang

dibentuk mempertimbangkan pandangan hidup, kesadaran,

dan cita hukum yang meliputi hukum suasana kebatinanserta

falsafah bangsa Indonesia yang bersumber dari Pancasila dan

Pembukaan Undang-Undang dasar Negara Republik Indonesia

tahun 1945.

- Unsur sosiologis menggambarkan bahwa peraturan yang

dibentuk untuk memenuhi kebutuban masyarakat dalam

berbagai aspek.

- Unsur yuridis menggambarkan bahwa peraturan yang

dibentuk untuk mengatasi permasalahan hukum atau mengisi

kekosongan hukum dengan mempertimbangkan aturan yang

telah ada, yang akan diubah, atau yang akan dicabut guna

menjamin kepastian hukum dan rasa keadilan masyarakat.

2. Dasar Hukum (Mngingat):

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 12 Tahun 2006 ini

pembentukannya didasarkan pada:

Page 71: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

lxxi

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam

Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Berita Negara Tahun

1950 Nomor 41);

2. Undang-Undang Nomor 10 tahun 2004 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran

Negara 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara

4389);

3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 diubah dengan

undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang nomor 3

Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-undang

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Tahun 2005

Tahun 108,Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang

Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi

sebagai Daerah Otonomi (Lembaran Negara Tahun 2000

Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang

Desa (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 158,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4587)

ANALISIS:

Berdasarkan Lampiran II Bab I B4 angka 28 UU PPP,

disebutkan bahwa Dasar Hukum diawali dengan kata

Mengingat. Dasar hukum memuat:

a. Dasar kewenangan pembentukan Peraturan Perundang-

undangan.

Dalam hal ini untuk Peraturan daerah Kabupaten berisi:

1) Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia;

2) Undang-Undang Pembentukan Daerah Kabupaten

yang bersangkutan;

Page 72: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

lxxii

3) Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah; dan

4) Undang-Undang No 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

b. Peraturan Perundang-undangan yang memerintahkan

pembentukan Peraturan Prundang-undangan (dalam hal

ini PERDA).

Selanjutnya dalam Lampiran II Bab I B4 angka 43 UUPPP,

disebutkan: Jika jumlah Peraturan Perundang-undangan

yang dijadikan dasar hukum lebih dari satu, urutan

pencatuman perlu memperhatikan tata urutan

Peraturan Perundang-undangan dan jika tingkatannya

sama disusun secara kronologis berdasarkan saat

pengundangan atau penetapannya.

Ber5dasarkan Lampiran II Bab I B4 angka 47, 48, dan 49

disebutkan bahwa: Penulisan Undang-Undang,

Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah dalam dasar

hukum dilengkapi dengan pencantuman Lembaran

Negara dan Tambahan Lembaran Negara,Lembaran

Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dan Tambahan

Lembaran Daerah Propinsi/kabupaten/Kota yang

diletakkan diantara tanda baca kurung.

3. Batang Tubuh (Materi Muatan):

Materi Muatan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tuban no 12

Tahun 2006 tentang kepala Desa terdiri dari 7 Bab dan 18 Pasal.

Judul masing-masing Bab adalah sebagai berikut:

BAB I : Ketentuan Umum

BAB II : Tugas, wewenang, dan Kewajiban Desa

BAB III : Pemberhentian dan Pemberhentian Sementara

BAB IV : Pejabat Kepala Desa

BAB V : Tindakan Penyidikan terhadap Kepala Desa

BAB VI : Pembinaan dan Pengawasan

BAB VII : Ketentuan Penutup

Page 73: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

lxxiii

ANALISIS:

Berdasarkan ketentuan Pasal 14 UUPPP, materi muatan

Peraturan daerah Provinsi dan Peraturan Daerah

Kabupaten/Kota berisi materi muatan dalam rangka

penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan serta

menampung kondisi khusus daerah dan/atau penjabaran lebih

lanjut Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi.

Sesuai debgan Lamp II Bab I C angka 61, 62, 63 UUPPP disebutkn

bahwa:

a. Batang tubuh Peraturan Perundang-undangan memuat

semua materi muatan Peraturan Perundang-undangan yang

dirumuskan dalam pasal atau beberapa pasal.

b. Pada umumnya materi muatan dalam batang tubuh

dikelompokan ke dalam:

1) Ketentuan umum;

2) Materi pokok yang diatur;

3) Ketentuan pidana (jika diperlukan);

4) Ketentuan peralihan (jika diperlukan); dan

5) Ketentuan penutup;

c. Pengelompokan materi muatan dirumuskan secara lengkap

sesuai dengan kesamaan materi yang bersangkuatan dan jika

terdapat materi muatan yang diperlukan tetapi tidak

dilkelompokan dalam ruang lingkup pengaturan yang sudah

ada, materi tersebut dimuat dalam bab ketentuan lain-lain.

REKOMENDASI:

Memperhatiakn motif dan pertimbangan (Reasoning)

dibentuknya Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 12 Tahun

2006 tentang Kepala Desa sebagaimana termaktub dalam

konsideran (menimbang).

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 12 Tahun 2006 tentang

Kepala Desa diundangkan Tanggal 7 Desember 2006.

Selanjutnya pasca berlakunya perda No 10 Tahun 2006 ini,

pemerintah mengundangkan beberapa peraturan perundang-

undangan antara lain:

Page 74: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

lxxiv

- UU No 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan;

- UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa;

- PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah

Provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota;

- PP No 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No 6

tahun 2014 tentang Desa;

- PP No 61 tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari

APBN;

Beberapa materi dalam peraturan pengundang-undangan

tersebut memiliki dampak dan implikasi terhadapom Peraturan

Daerah Kabupaten Tuban No 12 Tahun 2006 tentang Desa.

Sesuai dengan ketentuan Pasal 119 UU No 6 Tahun 2014 yang

menyebutkan bahwa : Semuaketentuan peraturan perundang-

undangan yang berkaitan secara langsung Desa wajib

mendasarkan dan menyesuaikan pengaturannya dengan

ketentuan Undang-Undang ini. Kemudian Pasal 120 ayat (1) UU

No 6 Tahun 2014 yang menyebutkan bahwa: Semua peraturan

pelaksanaan tentang Desa yang selama ini ada tetap berlaku

sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-Undang ini.

Berdasarkan kondisi tersebut maka di rekomendasikan supaya

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 12 Tahun 2006 tentang

Kepala Desa dicabut dan diganti dengan perda baru yang

mengatur mengenai kebijakan pelaksanaan Pemerintah Desa

khususnya menyangkut keberadaan Kepala Desa yang mengacu

pada UU No 6 Tahun 2014.

Selanjutnya dalam penyusunan Raperda sebagaimana dimaksud

dilaksanakan sesuai dengan kaidah pembentukan peraturan

perundang-undangan (UU No 12 Tahun 2011 tentnag

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan maupun

Permendagri No 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk

Hukum Daerah).

Page 75: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

lxxv

6. Peraturan Daerak Kabupaten Tuban no 13 Tahun 2006 tentang

Sumber Pendapatan dan Kekayaan Desa

1. Konsideran (Menimbang)

bahwa umtuk melaksanakan ketentuan pasal 72 Peraturan

Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, maka guna

kelancaran penyelenggaraan pemerintah desa khususnya dalam

pengurusan dan pengelolaan sumber-sumber pendapatan dan

kekayaan desa dipandang perlu menetapkan sumber Pendapatan

dan Kekayaan Desa dalam suatu Peraturan daerah;

ANALISIS:

Scara umum konsideran (menimbang) sebuah Perda hakekatnya

adalah Politik Hukum dari Perda yang bersangkutan. Sesuai

dengan Lamp II Bab I B3 angka 18,19,20,21,23,27 UU No 12

Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

undangan (UU PPP), pokok pikiran pada konsiderans memuat

unsur filosofis, sosiologis, dan yuridis yang menjadi

pertimbangan dan alasan pembentukannya yang penulisannya

ditempatkan secara berurutan dari filosofis, sosiologis, dan

yuridis.

- Unsur filosofis menggambarkan bahwa peraturan yang

dibentuk mempertimbangkan pandangan hidup, kesadaran,

dan cita hukum yang meliputi sauasana kebatinan serta

falsafah bangsa indonesia yang bersumber dari Pancasila dan

Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945.

- Unsur sosiologis menggambarkan bahwa peraturan yang

dibentuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam

berbagai aspek.

- Unsur yuridis menggambarkan bahwa peraturan yang

dibentuk untk mengatasi permasalahanhukum atau mengisi

kekosongan hukum dengan mempertimbangan peraturan

yang telah ada, yang akan diubah, atau yang akan dicabut

guna menjamin kepastian hukum dan rasa keadilan

masyarakat.

Page 76: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

lxxvi

2. Dasar Hukum (mengingat):

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 13 Tahun 2006 ini

Pembentukannya didasarkan pada:

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa

Timur (berita Negara Tahun 1950 Nomor 41);

2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 diubah dengan Undang-

Undang Nomor 34 tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 246,

Tambahan Lembaran Negara 4048 );

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara 2004 Nomor

53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 diubah dengan Undang-

Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang

Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara

Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor

4548);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang

Kewenagan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai

Daerah Otonomi (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak

Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 118, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4138);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi

Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4139);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa

(Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 4587);

Page 77: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

lxxvii

9. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 7 Tahun 2003

tentang Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah Kepala Desa

(Lembaran Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2003 Seri C Nomor

7).

ANALISIS:

Berdasarkan Lamiran II Bab I B4 angka 28 UUPPP, disebut bahwa Dasar

82okum diawali dengan kata mengingat. Dasar 82okum memuat:

a. Dasar Kewenang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

Dalam hal ini untuk peraturan Daerah Kabupaten berisi:

1) Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia;

2) Undang-Undang Pembentukan Daerah Kabupaten yang

bersangkutan;

3) Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang pemerintah

Daerah; dan

4) Undang-Undang Np 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan.

b. Peraturan Perundang-undangan yang memerintahkan pembentukan

Peraturan Perundang-undangan yang memerintahkan Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (dalam hal ini PERDA).

Selanjutnya dalam Lampiran II Bab I B4 angka 43 UUPPP,

disebutkan: Jika Jumlah Peraturan Perundang-undangan yang

dijadikan dasar hukum lebih dari satu , urutan pencantuman perlu

memperhatikan tata urutan peraturan perundang-undangan dan

jika jika tingkatannya sama disusun secara kronologis berdasarkan

saat pengundangan

Atau penetapannya.

Berdasarkan Lampiran II Bab I B4 angka 47, 48 dan 49 disebutkan

bahwa: Penulisan Undang-Undang,Peraturan Pemerintah,

Peraturan Daerah dalam dasar hukum dilengkapi dengan

pencatuman Lembaran Negara dan tambahan Lembaran Negara,

Lembaran Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dan tambahan

Page 78: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

lxxviii

Lembaran Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang diletakkan di

antara tanda baca kurung.

3. Batang Tubuh (Materi Muatan):

Materi Muatan dalam Peraturan daerah Kabupaten Tuban No 13

Tahun 2006 tentang Sumber Pendapatan dan Kekayaan Desa

terdiri dari 10 Bab dan 18 Pasal. Judul masing-masing Bab adalah

sebagai berikut:

BAB I :Ketentuan Umum

BAB II :Sumber Pendapatan

BAB III :Jenis Pendapatan Desa

BAB IV :Bagi Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

BAB V :Bagian Dana Perimbangan

BAB VI :Hibah dan Sumbangan

BAB VII :Kekayaan Desa

BAB VIII :Pengembangan,Pembinaan,dan

pertanggungjawaban Sumber Pendapatanm Desa

BAB IX : Ketentuan Peralihan

BAB X :Ketentuan Penutup

ANALISIS:

Berdasarkan ketentuan pasal 14 UUPPP, materi muatan Peraturan

Daerah Provinsi dan Pereaturan Daerah Kabupaten/Kota berisi

materi muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah

dan tugas pembantuan serta menampung kondisi khusus daerah

dan/atau penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang-undangan

yang lebih tinggi.

Sesuai dengan Lamp II Bab I C angka 61, 62, 63 UUPPP disebutkan

bahwa:

a. Batang tubuh Peraturan Perundang-undangan memuat semua

materi muatan Peratuiran Perundang-undangan yang

dirumuskan dalam pasal atau beberapa pasal.

b. Pada umumnya materi muatan dalam batang tubuh

dikelompokan ke dalam:

Page 79: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

lxxix

1) ketentuan umum;

2) Materi pokok yang diatur;

3) Ketentuan pidana (jika diperlukan);

4) Ketentuan peralihan (ika diperlukan); dan

5) Ketentuan penutup.

c. Pengelompokan materi muatan dirumuskan secara lengkap

sesuai dengan kesamaan materi yang bersangkutan dan jika

terdapat materi muatan yang diperlukan tetapi tidak dapat

dikelompokan dalam ruang lingkup pengaturan yang sudah ada,

materi tersebut dimuat dalam bab ketentuan lain-lain.

REKOMENDASI:

Memperhatikan motif dan pertimbangan (reasoning) dibentuknya

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nbo 13 Tahun 2006 tentang

Sumber Pendapatan dan Kekayaan Desa termaktub dalam

konsideran (menimbang).

Peraturan Daerah kabupaten Tuban No 13 tahun 2006 tentang

Sumber Pendapatan dan Kekayaan Desa diundangkan tanggal 7

Desember 2006. Selanjutnya pasca berlakunya Perda No 13 Tahun

2006 ini, pemerintah mengundangkan beberapa peraturan

perundang-undangan antara lain:

- UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan;

- UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa;

- PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah

Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/kota;

- PP No 43 tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No 6

Tahun 2014 tentang Desa;

- PP No 61 Tahun 2014 tentang dana Desa Yang Bersumber dari

APBN;

Beberapa peraturan perundang-undangan tersebut memiliki

dampak dan implikasi terhada Peraturan Daerah Kabupaten

Page 80: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

lxxx

Tuban No 13 Tahun 2006 tentang Sumber Pendapatan dan

Kekayaan Desa.

Sesuai dengan ketentuan Pasal 119 UU No 6 Tahun 20014 yang

menyebutkan bahwa: Semua ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berkaitan secara langsung dengan Desa wajib

mendasarkan dan menyesuaikan pengaturannya dengan

ketentuan Undang-Undang ini.Kemudian Pasal 120 ayat (1) UU

No 6 Tahun 2014 yang menyebutkan bahwa : Semua Peraturan

Pelaksanaan tentang Desa yang selama ini ada tetap berlaku

sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-Undang ini.

Berdasarkan kondisi tersebut maka direkomendasikan supaya

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 13 tahun 2006 tentang

Sumber Penbdapatan dan Kekayaan Desa dicabut dan diganti

dengan Perda yang baru yang mengatur mengenai kebijakan

pelaksanaan Pemerintah Desa khususnya menyangkut Sumber

Pendapatan dan Kekayaan Desa yang mengacu pada UU No 6

Tahun 2014. Selanjutnya dalam penyusuna Raperda sebagaimana

dimaksud dilaksanakan sesuai dengan kaidah pembentukan

peraturan perundang-undangan (UU No 1 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan maupun

Permendagri No 1 tahun 2014 tentang Pembentukan Produk

Hukum Daerah).

7. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 14 Tahun 2006 tentang

kedudukan Keuangan Kepala Desa dan Perangkat Desa

1. Konsideran (menimbang):

Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 18 ayat (1)

Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa dan

untuk meningkatkan kinerja serta kesejahteraan bagi Kepala

Desa dan Perangkat Desa, maka perlu menetapkan Kedudukan

Keuangan Kepala Desa dan Perangkat Desa dalam suatu

Peraturan Daerah

Page 81: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

lxxxi

ANALISIS:

Secara umum konsideran (menimbang) sebuah Perda

hahekatnya adalah Politik Hukum dari Perda yang bersangkutan.

Sesuai dengan Lamp II Bab I B3 angka 18, 19, 20, 21, 23, 27 UU

No 12 Tahun 2001 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

undangan (UU PPP), pokok pikiran pada konsideran memuat

unsurefilosofis, sosiologis, dan yuridis yang menjadi

pertimbangan dan alasan pembentukannya yang penulisannya

ditempatkan secara berurutan dari filosofis, sosiologi, dan

yuridis.

- Unsur filosofis menggambarkan bahwa peraturan yang

dibentuk mempertimbngkan pandangan hidup, kesadaran,

dan cita hukum yang meliputi suasana kebatinan serta falsafa

bangsa Indonesia yang bersumber dari Pancasila dan

Pembukaan Undang-Undang Dasar negara Republik Indonesia

1945.

- Unsur sosiologis menggambarkan bahwa peraturan yang

dibentuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam

berbagai aspek.

- Unsur yuridis menggambarkan bahwa peraturan yang

dibentuk untuk mengatasi permasalahan hukum atau mengisi

kekosongan hukum dengan mempertimbangkan aturan yang

sudah ada, yang akan diubah, atau yang akan dicabut guna

menjamin kepastian hukum dan rasa keadilan rakyat.

2. Dasar Hukum (Mengingat):

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 10 Tahun 2006 ini

pembentukannya didasarkan pada:

1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa

Timur (Berita Negara Tahun 1950 Nomor 41);

2. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran

Negara 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor

41);

Page 82: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

lxxxii

3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 diubah dengan

Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3

Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor

32 Tahun 2004 tentan Pemerintahan Daerah Menjadi

Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang

Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi (Lembaran

Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 3952);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa

(Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4587);

ANALISIS:

Berdasarkan Lampiran II Bab I B4 angka 28 UUPPP, disebutkan

bahwa Dasar hukum diawali dengan kata Mengingat. Dasar

hukum memuat:

a. Dasar Kewenangan pembentukan Peraturan Perundang-

undangan.

Dalam hal ini untuk Peraturan Daerah Kabupaten berisi:

1) Pasal 18 Ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia;

2) Undang-Undang Pembentukan Daerah Kabupaten yang

bersangkutan;

3) Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah; dan

4) Undang-Undang No 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

Page 83: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

lxxxiii

b. Peraturan Perundang-undangan yang memerintahkan

pembentukan Peraturan Perundang-undangan (dalam hal

ini PERDA).

Selanjutnya dalam Lampiran II Bab I B4 angka 43 UUPPP,

disebutkan: Jikan jumlah Peraturan Perundang-undangan

yang dijadikan dasar hukum lebih dari satu, urutan

pencantuman perlu memperhatikan tata urutan Peraturan

Perundang-undangan dan jika tingkatannya sama disusun

secara kronologis berdasarkan saat pengundangan atau

penetapannya. Berdasarkan Lampiran II Bab I B4 anka 47,

48, dan 49 disebutkan bahwa: Penulisan Undang-undang,

Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah dalam dasar

hukum dilengkapi dengan pencantuman Lembaran

Negara, Lembaran Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dan

Tambahan Lembaran Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota

yang diletakkan di antara tanda baca kurung.

3. Batang Tubuh (Materi Muatan):

Materi Muatan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 14

Tahun 2006 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Desa dan

Perangkat Desa Terdiri dari 5 Bab dan 12 Pasal. Judul masing-

masing Bab adalah sebagai berikut:

BAB I : Ketentuan Umum

BAB II : Kedudukan Keuangan

BAB III : Rincian Jenis Penghasilan dan Tunjangan

BAB IV : Ketentuan Peralihan

BAB V : Ketentuan Penutup

ANALISIS:

Berdasarkan Ketentuan Pasal 14 UUPPP, materi muatan

Peraturan Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah

Kabupaten/Kota berisi materi muatan dalam rangka

penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan serta

menampung kondisi khusus daerah dan/atau penjabaran lebih

lanjut Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi.

Page 84: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

lxxxiv

Sesuai dengan Lamp II Bab I C angka 61, 62, 63 UUPPP

disebutkan bahwa:

a. Batang Tubuh Peratu8ran Perundang-undangan memuat

semua materi muatan Peraturan Perundang-undangan yang

dirumuskan dalam pasal atau beberapa pasal.

b. Pada umumnya materi muatan dalam batang tubuh

dikelompokan ke dalam:

1) ketentuan umum;

2) materi pokok yang diatur;

3) ketentuan pidana (jika diperlukan);

4) ketentuan peralihan (jika diperlukan); dan

5) ketentuan penutup;

c. Pengelompokan materi muatan dirumuskan secara lengkap

sesuai dengan kesamaan materi yang bersangkutan dan jika

terdapat materi muatan yang diperlukan tetapi tidak dapat

dikelompokan dalam ruang lingkup pengaturan yang sudah

ada, materi tersebut dimuat dalam bab ketentuan lain-lain.

REKOMENDASI:

Memperhatikan motif dan pertimbangan (reasoning)

dibentuknya Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 14

Tahun 2006 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Desa dan

Perangfkat Desa sebagaimana termaktub dalam konsideran

(menimbang).

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 14 Tahun 2006

tentang Kedudukan Keuangan Kepala Desa dan Perangkat

Desa diundangkan tanggal 7 Desember 2006 ini, pemerintah

mengundangkan beberapa peraturan perundang-undangan

antara lain:

- UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan;

- UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa;

- PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembagaian Uirusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan

Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten

Tuban/Kota;

Page 85: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

lxxxv

- PP No 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan

UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa;

- PP No 61 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang

Bersumber dari APBN;

Beberapa peraturan perundang-undangan tersebut

memiliki dampak dan implikasi terhadap Peraturan Daerah

Kabupaten Tuban No 14 Tahun 2006 tentang kedudukan

Keuangan Kepala Desa dan Perangkat Desa.

Sesuai dengan Ketentuan Pasal 119 UU No 6 Tahun 2014

yang menyebutkan bahwa: Semua ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berkaitan secara langsung

dengan Desa wajib mendasarkan dan menyesuaikan

pengaturannya dengan ketentuan Undang-Undang ini.

Bedasarkan kondisi tersebut maka direkomendasikan

supaya Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 14 Tahun

2006 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Desadan

Perangkat Desa dicabut dan diganti dengan Perda baru yang

mengatur mengenai kebijakan pelaksanaan Pemerintah

Desa khusunya menyangkut Kedudukan Keuangan Kepala

Desa dan Perangkat Desa yang mengacu pada UU No 6

Tahun 2014.

Selanjutnya dalam penyusunan Raperda sebagaimana

dimaksud dilaksanakan sesuai dengan kaidah pembentukan

peraturan perundang-undangan (UU No 12 Tahun 2011

tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

maupun Pemendagri No 1 Tahun 2014 tentang

Pembentukan Produk Hukum Daerah).

8. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 15 Tahun 2006 tentang

Lembaga Kemasyarakatan Desa

1. Konsideran (Menimbang)

Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 97 Peraturan

Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, dan untuk

mendukung kelancaran penyelenggaraan Pemerintahan Desa

Page 86: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

lxxxvi

serta dalam rangka meningkatkan peran serta dan partisipasi

masyarakat dipandang perlu menetapkan Lembaga

Kemasyarakatan Desa dalam suatu Peraturan Daerah;

ANALISIS:

Secara umum konsinderan (menimbang) sebuah Perda

heakekatnya adalah Politik Hukum dari Perda yang bersangkutan.

Sesuai dengan Lamp II Bab I B3 angka 18, Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (UU PPP), pokok pikiran pada

konsideran memuat unsur filosofis, sosiologis dan yuridis yang

menjadi pertimbangan dana alasan pembentukanya yang

penulisannya ditempatlan secara berurutan dari filosofil,

sosiologis dan yuridis.

- Unsur filosofils menggambarkan bahwa peraturan yang

dibentuk mempertimbangkan pandangan hidup kesadaran

dan cita hukum yang meliputi suasana kebatinan serta

falsafah bangsa Indonesia yang bersumber dari Pancasila dan

Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945.

- Unsur sisiologis menggambarkan bahwa peraturan yang

dibentuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam

berbagai aspek.

- Unsur yuridis menggambarkan bahwa peraturan yang

dibentuk untuk mengatasi permasalahan hukum atau mengisi

kekosongan hukum dengan mempertimbangkan aturan yang

telah ada, yang bakan diubah, atau yang akan dicabut guna

menjamin kepastian hukum dan rasa keadilan masyarakat.

2. Dasar Hukum (Mengingat):

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 15 Tahun 2006 ini

pembentukanya didasarkan pada:

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan

Propinsi Jawa Timur (Berita Negara Tahun 1950 Nomor 41);

2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran

Page 87: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

lxxxvii

Negara 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor

4389);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 diubah dengan

Undang-Undang Nomor no 8 Tahun 2005 tentang Pentapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3

Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor

32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi

Undang-Undang ( Lembaran Negara Tsahun 2005 Nomor

108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahujn 2005 tentanjg Desa

(Lembaran Negara Tahunj 2005 Nomor 158, Tamnbahan

Lembartan Negara Nomor 4587);

ANALISIS

Bedasarkan Lampiran II bab I B4 angka 28 UUPPP, disebutkan

bahwa Dasar hukum diawali dengan kata Mengingat. Dasar

hukum Memuat:

a. Dasar kewenangan pembentukan Peraturan Perundang-

undangan.

Dalam hal ini untuk Peraturan Daerah Kabupaten tuban berisi:

1) Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Megara republik

Indomesia;

2) Undang-Undang Pembentukan Daerah Kabupaten Tuban

yang bersangkutan;

3) Unjdang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah ; dan

4) Undang-Undang No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan.

b. Peraturan Perundang-undangan yang memerintahkajn

pembentukan Peraturan Perundang-undangan (dalam hal ini

PERDA)

Selanjutnya dalam Lampiran II Bab I B4 Angka 43 UPPP,

disebutkan : Jika jumlah Peraturan Perundang-undangan yang

dijadikan dasar hukum lebih dari satu, undangan yang

dijadikan dasar hukum lebih dari satu, urutan pencantuman

Page 88: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

lxxxviii

perlu memperhatikan tata urutan Peraturan Perundang-

undangan dan jika tingkatannya sama disusun secara

kronologis bedasarkan saat pengundangan

atau penetapannya.

Bedasarkan Lampiran II Bab II B4 angka 47, 48 dan 49

disebutkan bahwa : Penulisanm Undang-Undang, Peraturan

Pemerintah, Peraturan Daerah dalam dasar hukum dilengkapi

dengan pencantuman Lembaran Negara dan tambahan

Lembaran Negara, Lembara Daerah Procinsi/Kabupaten/Kota

dan Tambahan Lembaran Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota

yang diletakkan di antara tanda baca kurung.

3. Batang Tubuh (Materi Muatan):

Materi Muatan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 15

Tahun 2006 tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa terdiri dari 8

Bab dan 14 Pasal. Judul masing-masing Bab adalah sebagai

berikut:

BAB I : Ketentuan Umum

BAB II : Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa

BAB III : Tugas dan Fungsi

BAB IV : Kepengurusan

BAB V : Tata Kerja Lembaga Kemasyarakatan

BAB VI : Hubungan Kerja

BAB VII : Pendanaan

BAB VIII : Ketentuan Penutup

ANALISIS

Bedasarkan ketentuan Pasal 14 UUPPP, materi muatan Peraturan

Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota berisi

materi muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah

dan tugas pembantuan serta menampung kondisi khusus daerah

dan/atau penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang-undangan

yang lebih tinggi.

Page 89: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

lxxxix

Sesuai dengan Lamp II Bab I C angka 61,62,63 UUPPP disebutkan

bahwa:

a. Batang tubuh Peraturan Perundang-undangan memuat semua

materi muatan Peraturan Perundang-undangan yang dirumuskan

dalam pasal atau beberapa pasal.

b. Pada umumnya materi muatan dalam batang dikelompokkan ke

dalam:

1) Ketentuan umum;

2) Materi pokok yang diatur;

3) Ketentuan pidana (jika diperlukan)

4) Kententuan peralihan (jika diperlukan); dan

5) Ketentuan penutup.

c. Pengelompokan materi muatan dirumuskan secara lengkap sesuai

dengan kesamaan materi yang bersangkutan dan jika terdapat materi

muatan yang diperlukan tetapi tidak dapat dikelompokan dalam

ruang lingkup pengaturan yang sudah ada, materi tersebut dimuat

dalam bab ketentuan lain.

REKOMENDASI:

Memperhatikan motif dan pertimbangan (reasoning) dibentuknya

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 15 Tahun 2006 tentang

Lembaga Kemasyarakatan Desa sebagai mana termaktub dalam

konsideran (menimbang).

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 15 Tahun 2006 tentang

Lembaga Kemasyarakatan Desa diundangkan tanggal 7 Desember

2006. Selanjutnya pasca berlakunya perda No 14 Tahun 2006 ini,

Pemerintah Mengundangkan beberapa peraturan perundang-

undangan antara lain:

- UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan;

- UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa;

- PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah

Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota;

Page 90: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xc

- PP No 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelakasanaan UU No 6

Tahun 2014 tentang Desa;

- PP No 61 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari

APBN;

- Peraturan Menteri Dalam Negeri No 5 Tahun 2007 tentang

Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan Desa;

Beberapa perturan perundang-undangan tersebut memiliki

dampak dan implikasi terhadap Peraturan Daerah Kabupaten

Tuban No 15 Tahun 2006 tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa.

Sesuai dengan ketentuan pasal 119 UU No 6 Tahun 2014 yang

menyebutkan bahwa: Semua ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berkaitan secara langsung dengan Desa wajib

mendasarkan dan menyesuaikan pengaturannya dengan

ketentuan Undang-Undang ini. Kemudian Pasal 120 ayat (1) UU

No 6 Tahun 2014 yang menyebutkan bahwa: semua peraturan

pelaksanaan tentang Desa yang ada selama ini ada tetap berlaku

sebanjang tidak bertentangan dengan Undang-Undang ini.

Berdasarkan kodisi tersebut maka direkomendasikan supaya

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 15 Tahun 2006 tentang

Lembaga Kemasyarakatan Desa dicabut dan diganti dengan Perda

baru yang mengatur mengenai kebijakkan pelaksanaan

Pemerintah Desa Khususnya menyangkut Lembaga

Kemasyarakatan Desa yang mengach pada UU No 6 Tahun 2014.

Selanjutnya dalam penyusunan Raperda sebagaimana dimaksud

dilaksanakan sesuai dengan kaidah pembentukan peraturan

perundang-undangan (UU No 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan maupun

Permendagri No 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk

Hukum Daerah).

Page 91: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xci

BAGIAN III

Peraturan Daerah Terkait dengan Bidang Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan

(Perhubungan)

A. Umum

Peraturan Daerahterkait dengan bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

(Perhubungan) yang dievaluasi meliputi:

1. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 10 Tahun 2001 tentang

Penyelenggaraan Perpakiran;

2. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 13 Tahun 2001 tentang

Penyelenggaraan Terminal Penumpang;

3. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 25 tahun 2001 tentang

Pengujian Kendaraan Bermotor sebagaimana diubah dengan

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 10 Tahun 2005 tentang

Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 25 Tahun

2001 tentang Pengujian Kendaraan Bermotor; dan

4. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 5 Tahun 2003 tentang

Perlindungan Jalan Dari Pemakaian Kendaraan Bermotor Yang

Melebihi Jalan.

Keempat Peraturan Daerah terkait bidang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan (Perhubungan) tersebut diatas dibentuk sebagai

tindak lanjut atau pelaksanaan dari Undang-undang No 22 Tahun

1999 tentang Pemerintahan Daerah, khususnya menyangkut upaya

menggali Pendapatan Asli Daerah dan Undang-undang No 14 Tahun

1992 tentang lalu Lintas Angkutan Jalan dan peraturan pelaksanaanya

lainnya. Selanjutnya yang menjadi Dasar Hukum Pembentukan dari 4

(empat) Peraturan Daerah Kabupaten Tuban terkait bidang

perhubungan tersebut antara lain adalah:

Page 92: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xcii

1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa

timur (Berita Negara Tahun 1950 Nomor 41);

2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan

(Lembaran Negara Tahun 1980 Nomor 83, Tambahan

Lembaran Negara 3186);

3. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara

Pidana (Lembaran Negara 1981 Nomor 76, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3209);

4. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan (Lembaran Negara 1992 Nomor 49, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3480);

5. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah

dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara 1997 Nomor 41,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3683);

6. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara 1999 Nomor 60, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3839);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1981 tentang

Pelaksanaan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang

Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara 1981 Nomor 6,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3258);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993 tentang

Angkutan Jalan (Lembaran Negara 1993 Nomor 61, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3527);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1993 tentang

Pemeriksaan Kendaraan Bermotor (Lembaran Negara 1993

Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3528);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang

Prasarana dan Lalu Lintas Jalan (Lembaran Negara 1993 Nomor

63, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3529);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang

Kewenangan Pemrintah dan Kewenangan Propinsi sebagai

Daerah Otonom (Lembaran Negara 2000 Nomor 54, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3952);

Page 93: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xciii

12. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2001 tentang Retribusi

Daerah (Lembaran Negara 2001 Nomor 119, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4139);

13. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang

Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk

Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah

dan Rancangan Keputusan Presiden;

14. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 63 Tahun 1993

tentang Persyaratan Ambang Batas Laik Jalan Kendaraan

Bermotor, Kereta Gandeng, Kereta Tempelan, Karoseri dan Bak

Muatan serta Komponen-komponennya;

15. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 65 Tahun 1993

tentang Fasilitas Pendukung Kegiatan Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan;

16. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 66 Tahun 1993

tentang Fasilitas Parkir Umum;

17. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 71 Tahun 1993

tentang Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor;

18. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 81 Tahun 1993

tentang Pengujian Tipe Kendaraan Bermotor;

19. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor KM. 174 Tahun 1997

tentang Pedoman Tata Cara Pemungutan Retribusi Daerah;

20. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 1999

tentang Pedoman Penyelenggaraan Perparkiran di Daerah;

21. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor

35 Tahun 1988 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di

Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II

Tuban (Lembaran Daerah Tingkat II Tuban Tahun 1988

Nomor 3);

22. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 1 Tahun 2001

tentang Pembentukan Dinas-Dinas Kabupaten Tuban

(Lembaran Daerah Kabupaten Tuban tahun 2001 Seri C Nomor

1).

Page 94: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xciv

Secara umum 4 (empat) Peraturan Daerah Kabupaten Tuban

Tahun 2001 terkait Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

(Perhubungan) tersebut diatas dasar utama pembentukannya

adalah undang-undang No 22 Tahun 1999 tentang

Pemerintahan Daerah, Undnag-undang No 14 Tahun 1992

tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan, Undang-undang No 18

tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, serta

Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri Perhubungan

atau Dalam Negeri terkait bidang pengaturan Perda.

Selanjutnya terkait pengaturan dalam peraturan tersebut

diatas pada tahun 2014 mengalami perubahan yaitu dengan

diundangkannya:

1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas

Angkutan Jalan;

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah; dan

3. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah.

Selanjutnya menyangkut dasar hukum yang digunakan saat ini

sudah terjadi pembaharuan baik dengan perubahan atau

penggantian baru:

a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas

dan Angkutan Jalan yang Mencabut dan Menggantikan

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas

dan Angkutan Jalan;

b. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentnag

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang

mencabut dan menggantiakn Undang-Undang Nomor 10

tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

undangan;

c. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah sebagaimana diubah dengan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undnag No 2

Tahun 2014, yang mencabut dan menggantikan Undang-

Page 95: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xcv

Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

pemerintahan Daerah ini menggantikan Undang-Undang

Nomor 22 Tahun 1999 tentag Pemerintahan Daerah;

d. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2001 tentang

Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak, Serta

Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas;

e. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang

Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;

f. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2012 tentang

Sumber Daya Manusia Bidang Transportasi;

g. Peraturan PemerintahNomor 55 Tahun 2012 tentang

Kendaraan;

h. Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2012 tentan Tata

Cara Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan dan

Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;

i. Dan Sebagainya

REKOMENDASI:

Memperhatikan keberadaan 4 (empat) Peraturan Daerah

Kabupaten Tuban terkait Bidang Lalu Lintas dan Angkutan jalan

(Perhubungan) tersebut diatas sesungguhnya berisi 2 (dua)

muatan besar yaitu menyangkut retribusi (pungutannya).

Dengan kondisi tersebut dan dikaitkan dengan perkembangan

dan dinamika peraturan perundang-undangan yang terbit

pasca ditetapkannya:

1. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 10 Tahun 2001

tentang Penyelenggaraan Perparkiran;

2. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 13 Tahun 2001

tentang Penyelenggaraan Terminal Penumpang;

3. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 25 Tahun 2001

tentang Pengujian Kendaraan Bermotor sebagimana diubah

dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 10 Tahun

2005 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten

Tuban No. 25 Tahun 2001 tentang Pengujian Bermotor; dan

Page 96: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xcvi

4. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 5 Tahun 2003

tentang Perlindungan Jalan Dari Pemakaian Kendaraan

Bermotor Yang Melebihi Kemampuan Jalan

Tersebut, maka disarankan supaya:

- Menyangkut penyelenggaraannya dibentuk Peraturan Daerah

Kabupaten Tuban tentang Penyalenggaraan Lalu Lintas dan

Angkutan Kota sebagai pedoman bagi Daerah dalam

menyelenggarakan urusan perhubungan.

Pembentuk Peraturan Daerah tersebut berpedoman pada:

1) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan yang mencabut dan

menggantikan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992

tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;

2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintah Daerah sebagaimana diubah dengan

Peraturan Pemerintah Pengganti Umdang-Undang

Nomor 2 Tahun 2014, yang mencabut dan

menggantikan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah. Undang-Undang Nomor

32 Tahun 2004 tentnag Pemerintahan Daerah ini

menggantikan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999

tentang Pemerintahan Daerah;

3) Pereaturan Pemerintah No 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan dan Pemerintah,

Pemerintah Daerah Provinsin dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota;

4) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang

Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak, Serta

Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas;

5) Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang

Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;

6) Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2012 tentang

Sumber Daya Manusia Bidang Transportasi;

Page 97: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xcvii

7) Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang

Kendaraan;

8) Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2012 tentang

Tata Cara Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan dan

Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan angkutan Jalan;

9) Dan sebaginya.

- Menyangkut Retribusinya seiring dengan berlakunya UU No 28

Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka

mestinya keberadaan 4 Peraturan Daerah si atas sepanjang

menyangkut retribusi sudah tidak memiliki kekuatan

keberlakuannya.

Selanjutnya menyangkut legal drafting atau pembentukan

peraturannya supaya mendasarkan pada UU No 12 Tahun

2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan,

Peraturan Presiden No 87 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan

UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri

No 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum

Daerah.

B. Evaluasi dan Bahasa Masing-Masing Peraruran Daerah

1. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 10 Tahun 2001 tentang

Penyelenggaraan Perparkiran.

a. Konsideran (Menimbang)

1) Bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang

Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah,

upaya untuk menggali Pendapatan Asli Daerah secara

sah sangat diperlukanguna mendukung kelancaran

pelaksanaan pemerintahan dan Pembangunan yang

ada di Kabupaten Tuban;

2) Bahwa sehubungan maksud pada konsideran

menimbang huruf a tersebut diatas penyelenggaraan

Page 98: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xcviii

perpakiran di Kabupaten Tuban perlu ditingkatkan

sesuai dengan keadaan, maka untuk itu perlu

menetapkan ketentuan penyelenggaraan perparkiran

dengan menuangkan dalam suatu Peraturan Daerah.

ANALISIS

Secara umum konsideran (menimbang) sebuah Perda hakekatnya

adalah Politik Hukum dari Perda yang bersangkutan. Sesuai

dengan Lamp II Bab I B3 angka 18, 19, 20, 21, 23, 27 UU No 12

Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

undangan (UU PPP), pokok pikiran pada konsiderans memuat

unsur filosofis, sisologis dan yuridis yang menjadi pertimbangan

dan alasan pembentukannya yang penulisannya ditempatkan

secara berurutan dari filosofis, sosiologis dan yuridis.

- Unsur filosofis menggambarkan bahwa peraturan yang

dibentuk mempertimbangkan pandangan hidup, kesadaran dan

cita hukum yang meliputi suasana kebatinan serta falsafah

bangsa Indonesia yang bersumber dari Pancasila dan

Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945.

- Unsur sosiologis menggambarkan bahwa peraturan yang

dibentuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam

berbagai aspek.

- Unsur yuridis menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk

untuk mengatasi permasalahan hukum atau mengisi

kekosongan hukum dengan mempertimbangkan aturan yang

telah ada, yang akan diubah, atau yang akan dicabut guna

menjamin kepastian hukum dan rasa keadilan masyarakat.

Rekomendasi

a. Sesuaikan dengan kaidah pembentukan peraturan perundang-

undangan (UU No 12/2011 maupun Permendagri 1/2014).

b. Sesuaikan dengan kewenangan daerah sebagaimana diatur

dalam PP 38/2007.

Page 99: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

xcix

b. Dasar Hukum

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 10 Tahun 2001 ini

pembentukannya didasarkan pada:

1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang

pembentukannya Daerah-Daerah Kabupaten Dalam

lingkungan Provinsi Jawa Timur (Berita Negara Tahun 1950

Nomor 41);

2) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan

(Lembaran Negara Tahun 1980 Nomor 83, Tambahan

Lembaran Negara 3186);

3) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara

Pidana (Lembaran Negara 1981 Nomor 76, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3209);

4) Undang-Undang Nomopr 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas

dan Angkutan Jalan (Lemabaran Negara 1992 Nomor 49,

Tambahan Lembaran Nomor 3480);

5) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang

Pemerintahyan Daerah (Lembaran Negara 1999 Nomor 60,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

6) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1981 tentang

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang

Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara 1981 Nomor 6,

Tambahan Lemabaran Negara Nomor 3258);

7) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang

Prasarana dan Lalu Lintas (Lembaran Negara 1993 Nomor 63,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3529);

8) Peraturan Pemerintahan Nomor 25 Tahun 2000 tentang

Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai

Daerah Otonom (Lembaran Negara 2000 Nomor 54,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);

9) Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang

Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk

Rancangan Undang-Undang, Rancangan Peraturan

Pemerintahan dan Rancangan Keputusan Presiden);

Page 100: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

c

10) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 65 Tahun

1993 tentang Fasilitas Pendukung Kegiatan Lalu Lintas dan

Angkutan Jallan;

11) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 66 Tahun

1993 tentang Fasilitas Parkir Untuk Umum;

12) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 1999

tentang Pedoman Penyelenggaraan Perparkiran di Daerah;

13) Peraturan Daerah Kabupaten daerah Tingkat II Tuban

Nomor 35 Tahun 1988 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di

Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II

Tuban (Lembaran Daerah Tingkat II tuban Tahun 1988 Nomor

3);

14) Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 1 Tahun 2001

tentang Pembentukan Dinas-Dinas Kabupaten Tuban

(Lembaran Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2001 Seri C Nomor

1).

ANALISIS

Bedasarkan Lampiran II Bab I B4 angka 28 UUPPP, disebutkan

bahwa Dasar hukum diawali dengan kata Mengingat. Dasar

hukum memuat:

a. Dasar kewenangan pembentukan Peraturan Perundang-

undangan.

Dalam hal ini untuk Peraturan Daerah Kabupaten berisi:

1) Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia;

2) Undang-Undang Pembentukan Daerah Kabupaten yang

bersangkutan;

3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah ; dan

4) Undang-Undang No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan.

b. Peraturan Perundang-undangan yang memrintahkan

pembentukan Peraturan Perundang-undangan (dalam hal ini

PERDA).

Page 101: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

ci

Selanjutnya dalam Lampiran II Bab I B4 angka 43 UUPPP,

disebutkan: Jika jumlah peraturan perundang-undangan yang

dijadikan dasar hukum lebih dari satu, urutan pencantuman perlu

memperhatikan tata urutan Peraturan Perundang-undangan dan

jika ditingkatkannya sama disusun secara kronologis berdasarkan

saat pengundangan atu penetapannya.

Berdasarkan Lampiran II Bab I B4 angka 47, 48 dan 49 disebutkan

bahwa: Penulisan Undang-Undang, Peraturan Pemerintah,

Peraturan Daerah dalam dasar hukum dilengkapi dengan

pencantuman Lembaran Negara dan tambahan Lembaran Negara,

Lembaran Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dan Tambahan

Lembaran Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang diletakan di

antara tanda baca kurung.

REKOMENDASI:

a. Sesuaikan dengan kaidah pembentukan peraturan perundang-

undangan (UU No 12/2011 maupun Permendagri 1/2014).

b. Khususnya menyangkut beberapa (dasar hukum yang sudah out of

date supaya disesuaikan dengan peraturan perundang-undanga

yang baru (berlaku saat ini).

c. Batang Tubuh:

Materi Muatan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 10

Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Perparkiran terdiri dari 13

Bab dan 22 Pasal. Judul masing-masing Bab adalah sebagai

berikut:

BAB I : Ketentuan Umum

BAB II : Kewenangan

BAB III : Penyelenggaraan Tempat Parkir

BAB IV : Lokasi Tempat Parkir

BAB V : Retribusi Parkir dan Sewa Parkir

Page 102: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cii

BAB VI : Karcis Parkir

BAB VII : Rambu dan Marka Parkir

BAB VIII : Tata Tertib Parkir

BAB IX : Ketentuan Perizinan

BAB X : Ketentuan Pidana

BAB XI : Ketentuan penyidikan

BAB XII : Ketentuan Peralihan

BAB XIII : Ketentuan Penutup.

ANALISIS:

Berdasarkan ketentuan Pasal 14 UUPPP, materi muatan Peraturan

Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota berisi materi

muatan dalam rangka penyelenggaran otonomi daerah dan tugas

pembantuan serta menampung kondisi khusus daerah dam/atau

penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang-undangan yang lebih

tinggi.

Sesuai dengan Lamp II Bab I C angka 61,62,63 UUPPP disebutkan bahwa:

a. Batang tubuh peraturan perundang-undangan memuat semua materi

muatan Peraturan Perundang-undangan yang dirumuskan dalam

Pasal atau beberapa pasal.

b. Pada umumnya materi muatan dalam batang tubuh di kelompokkan

kedalam:

1) Ketentuan Umum;

2) Materi Pokok yang Diatur;

3) Ketentuan Pidana (jika diperlukan);

4) Ketentuan Peralihan (jika diperlukan);

5) Ketentuan Penutup.

c. Pengolahan materi muatan dirumuskan secara lengkap sesuai dengan

kesamaan materi yang bersangkuta dan jika terdapat materi muatan

yang diperlukan tetapi tidak dapat dikelompokkan dalam ruang

lingkup pengaturan yang sudah ada, materi tersebut dimuat dalam

bab ketentuan lain-lain.

Page 103: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

ciii

a. Sesuai dengan kaidah pembentukan peraturan perundang-undangan

(UU No 12 Tahun 2011 maupun Permendagre No 1 Tahun 2014).

b. Menyangkut materi muatan yang diatur disarankan supaya

disesuaikan dengan Pembagian Urusan Pemerintahan sebagaimana

terdapay dalam Lampiran PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah

Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota Khususnya

dibidang Perhubungan. Di samping itu juga mesti sesuai dengan

ketentuan peraturan Perundang-undangan teknis terkait, seperti:

1) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas

Angkutan Jalan;

2) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajemen

dan Rekayasa, Analisis Dampak, Serta Manajemen Kebutuhan Lalu

Lintas;

3) Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan;

4) Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2012 tentang Sumber

Daya Manusia Bidang Transportasi;

5) Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentan Kendaraan;

6) Keputasan Menteri Perhubungan Nomor KM 66 Tahujn 1993

tentang Fasilitas Parkir Untuk Umum;

7) Dan sebagainya.

2. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 13 Tahun 2001 tentang

Terminal Penumpang.

a. Konsideran (Menimbang):

1) Bahwa dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna

pengunaan dan pemanfaatan terminal penumpang sebagai

sarana transportasi jalan perlu adanya ketentuan-ketentuan

penyelenggaraan terminal yang meliputi pengelolaan,

pemeliharaan dan ketertiban;

2) Bahwa untuk mewujudkan maksud sebagaimana tersebut pada

huruf a perlu diatur dalam suatu Peraturan Daerah.

Page 104: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

civ

ANALISIS:

Secara umum konsideran (menimbang) sebuah Perda hakekatnya

adalah Politik Hukum dari Perda yang bersangkutan. Sesuai

dengan Lamp II Bab I B3 angka 18, 19, 20, 21, 23, 27 UU No 12

Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

undangan (UU PPP), pokok pikiran pada konsiderans memuat

unsur filosofis, sosiologis, dan yuridis yang menjadi pertimbangan

dan alasan pembentukannya yang penulisannya ditempatkan

secara berurutan dari filosofis, sosiologis, dan yuridis.

- Unsur filosofis menggambarkan bahwa peraturan yang

dibentuk mempertimbangkan pandangan hidup,

kesadaran, dan cita hukum yang meliputi suasana

kebatinan serta falsafah bangsa Indonesia yang bersumber

dari Pancasila dan Pembukaan Undang-undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

- Unsur sosiologis menggambarkan bahwa peraturan yang

dibentuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam

berbagai aspek.

- Unsur yuridis menggambarkan bahwa peraturan yang

dibentuk untuk mengatasi permasalahan hukum atau

mengisi kekosongan hukum dengan mempertimbangkan

peraturan yang telah ada, yang akan diubah, atau yang

akan dicabut guna menjamin kepastian hukum dan rasa

keadolan masyarakat.

Rekomendasi:

Sesuaikan dengan kaidah pembentukan peraturan perundang-

undangan (UU No 12 Tahun 2011 maupun Permendagri No 1

Tahun 2014) sebagaimana tersebut di atas.

Page 105: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cv

b. Dasar Hukum (Mengingat):

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 13 Tahun 2001 ini

pembentukannya didasarkan pada:

1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur

(Berita Negara tahun 1950 Nomor 41);

2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan (Lembaran

Negara Tahun 1980 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 3186);

3. Undang-undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara

pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3209);

4. Undang-undang Nomor 14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 49,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3480);

5. Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3839);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1981 tentang

Pelaksanaann Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang

Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 6,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3258);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993 tentang Jalan

(Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 60, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 3527);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana

dan Lalu Lintas Jalan (Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 63,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3529);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang

Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai

Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);

Page 106: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cvi

10. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik

Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk

Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah

dan Rancangan Keputusan Presiden;

11. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 1999 tentang

Terminal Transportasi jalan;

12. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 1999 tentang

Pedoman Pengelolaan Terminal Angkutan Penumpang;

13. Peraturan Kabupaten Tuban Nomor 35 Tahun 1988 tentang

Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah

Kabupaten Tuban ( Lembaran Daerah Tingkat II Tuban Tahun

1988 Nomor 3) MESTINYA Nomor 13 dengan Judul: Peraturan

Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 35 Tahun 1988

tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah

Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban (Lembaran Daerah

Tingkat II Tuban Tahun 19088 Nomor 3);

14. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 1 Tahun 2001 tentang

Pembentukan Dinas-dinas Kabupaten Tuban (Lembaran Daerah

Kabupaten Tuban Tahun 2001 Seri C Nomor 1).

ANALISIS:

Berdasarkan Lampiran II Bab I angka 28 UUPPP, disebutkan bahwa

Dasar hukum diawali dengan kata mengingat. Dasar hukum

mengingat:

a. Dasar Kewenangan pembentukan Peraturan Perundang-

undangan.

Dalam hal ini untuk Peraturan Daerah Kabupaten berisi:

1) Pasal 18 ayat (6) Undnag-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia;

2) Undnag-Undang Pembentukan Daerah Kabuapten yang

bersangkutan;

3) Undnag-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

daerah; dan

4) Undang-Undang No 12 Tahun 2011 tentang Peraturan

Perundang-undangan.

Page 107: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cvii

b. Peraturan Perundang-undangan yang memerintahkan

pembentukan Peraturan Perundang-undangan (dalam hal ini

PERDA).

Selanjutnya dalam Lampiran II Bab I B4 angka 43 UUPPP,

disebutkan: Jikam jumlah Peraturan Perundang-undangan yang

dijadikan dasar hukum lebih dari satu, urutan pencatuman perlu

memperhatikan tata urutan Peraturan Perundang-undangan dan

jika tingkatannya sama disusun secara kronollogis berdasarkan

saat pengundangan atau penetapannya.

Berdasarkan Lampiran II BabI B4 angka 47, 48 dan 49 disebutkan

bahwa: Penulisan Undnag-Undang, Peraturan Pemerintah,

Peraturan Daerah dalam dasar hukum dilengkapi dengan

pencantuman Lembaran Negara dan tambahan Lembaran

Negara, Lembaran Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dan

tambahan daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang diletakkan

diantara tandan baca kurung.

REKOMENDASI:

a. Sesuai dengan kaidah pembentukan peraturan perundang-undangan

(UU No 12/2011 tentang Peraturan perundang-undangan maupuan

Permendagri No 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum

Daerah).

b. Menyangkut beberapa dasar hukum yang sudah out of date supaya

disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang baru

(berlaku saat ini).

c. Batang Tubuh (Materi Muatan):

Materi Muatan daalm Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 13

Tahun 2001 tentang Penyelenggara Terminal Penumpang terediri dari

14 Bab dan 25 Pasal. Judul masing-masing Bab adalah sebagai

berikut:

Page 108: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cviii

BAB I : Ketentuan umum

BAB II : Maksud, Tujuan dan sasaran

BAB III : Penyelenggaraan Terminal

BAB IV : Fasilitas Terminal

BAB V : Daerah kewenangan dan Usaha Penunjang Terminal

BAB VI : Ketentuan Perizinan

BAB VII : Pengelolaan Terminal

BAB VIII : Pemeliharaan

BAB IX : Kewajiban dan Larangan

BAB X : Pembangunan, Pembinaan dan Pengawaan Terminal

BAB XI : Ketentuan Pidana

BAB XII : Ketentuan Penyidikan

BAB XIII : ketentuan Peralihan

BAB IX : Ketentuan Penutup

ANALISIS:

Berdasarkan ketentuan Pasal 14 UUPPP, materi muatan Peraturan

Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota berisi materi

muatan dalam rangka penyelenggaran otonomi daerah dan tugas

pembantuan serta menampung kondisi khusus daerah dan/atau

penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang-undangan yang lebih

tinggi.

Sesuai dengan Lamp II Bab I C angka 61, 62, 63 UUPPP disebutkan

bahwa:

Page 109: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cix

a. Batang tubuh Peraturan Perundang-undangan memuat semua

materi muatan Peraturan Perundang-undangan yang dirumuskan

dalam pasal atau beberapa pasal.

b. Pada umumnya materi muatan dalam batang tubuh dikelompokan

ke dalam:

1) Ketentuan umum;

2) Materi pokok yang diatur;

3) Ketentuan pidana (jika diperlukan);

4) Ketentuan peralihan (jika diperlukan); dan

5) Ketentuan penutup.

c. Pengelompokan materi muatan di rumuskan secara lengkap sesuai

dengan kesamaan materi yang bersangkutan dan jika terdapat

materi muatan yang diperlukan tetapi tidak dapat di kelompokkan

dalam ruang lingkup peraturan yang sudah ada, materi tersebut

dimuat dalam bab ketentuan lain-lain.

REKOMENDASI:

a. Sesuiakan dengan kaidah pembentukan peraturan perundang-

undangan (UU No 12 Tahun 2011 maupuan Permendagri No 1

Tahun 2014).

b. Menyangkut materi muatan yang diatur disarankan suppaya

disesuaikan dengan Pembagian Urusan Pemerintahan

sebagaimana terdapat dalam Lampiran PP No 38 Tahun 2007

tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,

Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan daerah

Kabupaten/Kota khususnya di bidang Perhubungan. Di samping itu

juga mesti sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-

undangan teknis terkait, seperti:

1) Undnag-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu Lintas

Angkutan Jalan;

2) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang

Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak, Serta Manajemen

Kebutuhan Lalu Lintas;

3) Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2007 tentang Forum

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;

Page 110: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cx

4) Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2012 tentang Sumber

Daya Manusia Bidang Transportasi;

5) Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang

Kendaraan;

6) Peraturan Pemerintah Nomor 88 Tahun 2012 tentang Tata Cara

Pemeriksaan Kendaran Bermotor di Jalan dan Penindakan

Pelanggaran LLAJ;

7) Dan peraturan perundang-undangan teknis lainnya sebagai

pelaksana dari UU No 22 Tahun 2009.

3. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 25 Tahun 2001 tentang

Pengujian Kendaraan Bermotor sebagaimana diubah dengan Peratuan

Daerah Kabupaten Tuban No. 10 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas

Peraturan Daerah kabupaten Tuban No. 25 Tahun 2001 tentang

Pengujian Kendaran Bermotor.

a. Konsideran (Menimbang):

1) Bahwa sebagai upaya untuk lebih meningkatkan pelayanan

masyarakat serta untuk mewujudkan ketertiban dan keselamatan

lalu lintas kendaraan di jalan perlu persyaratan teknis dan lain

jalan bagi kendaraan bermotor dengan melaksanakan pengujian

kendaraan bermotor;

2) bahwa sehubungan dengan maksud pada huruf a, maka perlu

diatur dalam suatu Peraturan Daerah;

ANALISIS

Secara umum konsideran (meimbang) sebuah Perda hakekatnya adalah

Politik Hukum dari Perda yang bersangkutan. Sesuai dengan Lamp II Bab

I B3 angka 18, 19, 20, 21, 23, 27 No 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (UU PPP), pokok pikiran

pada konsiderans memuat unsur filosofis, sosiologis dan yuridis yang

menjadi pertimbangkan dan alasan pembentukannya yang penulisannya

ditempatkan secara berurutan dari filosofil, sosiologis dan yuridis.

Page 111: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxi

- Unsur filosofis menggambarkan bahwa peraturan yang dibentk

mempertimbangkan pandangan hidup kesadaran, dan cita hukum

yang meliputi suasana kebatinan serta falsafah bangsa Indonesia

yang bersumber dari Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

- Undur sosiologis menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk

untuk memnuhi kebutuhan masyarakat dalam berbagai aspek.

- Unsur yuridis menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk

untuk mengatasi permasalahan hukum atau mengisi kekosongan

hukum dengan mempertimbangkan aturan yang telah ada, yang

akan diubah, atau yang akan dicabut guna menjamin kepastian

hukum dan rasa keadilan masyarakat.

Rekomendasi

Sesuaikan dengan kaidah pembentukan peraturan perundang-undangan

(UU No 12 Tahun 2011 maupun Permendagri No 1 Tahun 2014)

sebagaimana tersebut diatas.

b. Dasar Hukum

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 25 Tahun 2001 ini

Pembentukannya didasarkan pada :

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-Daerah Kabuapaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur

(Berita Negara Tahun 1950 Nomor 41);

2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan (Lembaran

Negara Tahun 1980 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara 3186);

3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana

(Lembaran Negara 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 3209);

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan (Lembaran Negara 1992 Nomor 49, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3480);

5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah (Lembaran Negara 1997 Nomor 41, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3663);

Page 112: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxii

6. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemrintahan Daerah

(Lembaran Negara 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 3839);

7. Pemerintahan Pemerintahan Nomor 27 Tahun 1981 tentang

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum

Acara pidana (Lembaran Negara 1981 Nomor 6, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 3258);

8. Peraturan Pemerintahan nomor 41 tentang Jalan (Lembaran Negara

1993 Nomor 60, Tambahan Lemabaran Negara Nomor 3527);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1993 tentang Pemeriksaan

Kendaraan Beromotor (Lembaran Negara 1993 Nomor 61, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3528);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 1993 tentang Prasarana dan

Lalu Lintas Jalan (Lembaran Negara 1993 Nomor 62, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3529);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan

Pengemudi (Lembaran Negara 1993 Nomor 63, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 3530);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1997 tentang Retribusi

Daerah (Lembaran Negara 1997 Nomor 55, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 3592);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan

Pemerintahan dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom

(Lembaran Negara 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 3952);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Rertibusi

Daerah (Lembaran Negara 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran

Negara 4139);

15. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknis

Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan

Undang-Undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan

Keputusan Presiden;

16. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 63 Tahun 1993 tentang

Persyaratan Ambang Batas Laik Jalan Kendaraan Bermotor, Kereta

Page 113: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxiii

Gandeng, Kereta tempelan, Karoseri dan Bak Muatan serta

Komponen-komponennya;

17. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 71 Tahun 1993 tentang

Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor;

18. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 81 Tahun 1993 tentang

Pengujian Tipe Kendaraan Bermotor;

19. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 174 Tahun 1997 tentang

Pedoman Tata Cara Pemungutan Retribusi Daerah;

20. Peraturan Daerah Kabupaten Tingkat II Tuban Nomor 35 Tahun 1988

tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah

Daerah Kabupaten Tuban Tingkat II Tuban (Lembaran Daerah Tingkat

II Tuban Tahun 1988 Nomor 3);

21. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 1 Tahun 2001 tentang

Pembentukan Dinas-Dinas Kabupaten Tuban (Lembaran Daerah

Kabupaten Tuban Tahun 2001 Seri C Nomor 1);

22. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 20 Tahun 2001 tentang

Jenis Pajak dan Retribusi Daerah.

ANALISIS:

Berdasarkan Lampiran II Bab I B4 angka 28 UUPPP, disebutkan bahwa

Dasar Hukum diawali dengan kata mengingat. Dasar hukum memuat:

a. Dasar kewenangan pembentukan Peraturan Perundaang-undangan.

Dalam hal ini untuk Peraturan Daerah Kabupaten berisi:

1) Pasal 18 ayat (6) Undangt-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia;

2) Undang-Undang Pembentukan Daerah Kabupaten yang

bersangkutan;

3) Undang-Undnag No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah;

dan

4) Undang-undnag No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan.

Page 114: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxiv

b. Peraturan Perundang-undangan yang memerintahkan pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (dalam hal ini PERDA).

Selanjutnya dalam Lampiran II Bab I B4 angka 43 UUPPP, disebutkan: jika

jumlah peraturan perundang-undangan yang dijadikan dasar hukum

lebih dari satu, urutan pencantuman perlu memperhatikan tata urutan

peraturan perundang-undangan dan jika tingkatannya sama disusun

secara kronolohis berdasarkan saat pengundangan atau penetapannya.

Berdasarkan Lampiran II Bab I B4 angka 47,48 dan 49 disebutkan:

Penulisan Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah

dalam dasar hukum dilengkapi dengan pencantuman Lembaran Negara

dan tambahan Lembaran Negara, Lembaran Daerah

Provinsi/Kabupaten/Kota dan Tambahan Lembaran Daerah

Provinsi/Kabupaten/Kota yang diletakkan di antara tanda bara kurung.

REKOMENDASI:

a. Sesuaikan dengan kaidah pembentukan peraturan perundang-

undangan (UU No 12/2011 tentang Peraturan perundang-undangan

maupun pemerdagri No 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk

Hukum Daerah).

b. Menyangkut disesuaikan dasar hukum yang sedah out of date

supaya disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang

baru (berlaku saat ini).

c. Batang Tubuh (Materi Muatan):

Materi Muatan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 25

Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Terminal Penumpang terdiri

dari 10 Bab dan 22 Pasal. Judul masing-masing Bab adalah sebagai

berikut:

BAB I : Ketentuan Umum

BAB II : Obyek dan Subyek Pengujian

BAB III : Pengujian Kendaraan Bermontor

Page 115: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxv

BAB IV : Prinsip Penetapan dan Besarnya Tarip Retribusi

BAB V : Tata Cara Pemungutan

BAB VI : Instansi Pengelola

BAB VII : Ketentuan Pidana

BAB VIII : Ketentuan Penyidikan

BAB IX : Ketentuan Peralihan

BAB X : Ketentuan Penutup.

ANALISIS:

Berdasarkan ketentuan Pasal 14 UUPPP, materi muatan Peraturan

Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota berisi materi

dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas

pembantuan serta menampung kondisi khusus daerah dan/atau

penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang-Undangan yang lebih

tinggi.

Sesuai dengan Lamp II Bab I C angka 61,62,63 UUPPP disebutkan

bahwa:

a. Batang tubuh Peraturan Perundang-undangan memuat semua materi

muatan Peraturan Perundang-undangan yang dirumuskan dalam

Pasal atau beberapa Pasal.

b. Pada umumnya materi muatan dalam batang tubuh dikelompokan

dalam:

1) Ketentuan umum;

2) Materi pokok yang diatur;

3) Ketentuan pidana (jika diperlukan);

4) Ketentuan peralihan (jika diperlukan); dan

5) Ketentuan penutup.

c. Pengelompokan materi muatan dirumuskan secara lengkap sesuai

dengan kesamaan materi yang bersangkutan dan jika terdapat materi

yang diperlikan tetapi tidak dapat dikelpompokkan dalam ruang

lingkup pengaturan yang sudah ada, materi tersebut dimuat dalam

bab ketentuan lain-lain.

REKOMENDASI:

Page 116: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxvi

a. Sesuaikan dengan kaidah pembentukan peraturan perundang-

undangan (UU No 12 Tahun 2011 maupun Permendagri No 1 Tahun

2014).

b. Oelh karena Perda ini juga mengatur mengenai pengenaaan Retribusi

khusunya Retribusi Pengujian Kendaraan Bermontor, maka dengan

telah diundangkannya Perda tentang Retribusi Daerah sebagai

pelaksanaan dari UU No 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah otonomi terkait Retribusi Pengujian Kendaraan

Bermontor suadah diatur disana (Perda Retribusi Daerah) sebagai

jenis retribusi jasa umum. Untuk itu perlu diatur ulang terkait

pengujian kendaraan bermontor di daerah.

c. Menyangkut materi muatan yang diatur disarankan supaya

disesuaikan dengan pembagian urusan Pemerintahan sebagaimana

terdapat dalam Lampiran PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintah antara Pemerintah,Daerah Kabupaten/Kota

khususnya dibidang Perhubungan. Di samping itu juga mesti sesuai

dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan teknis terkait,

seperti:

1) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas

Angkutan Jalan;

2) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang

Manajem dan Rekayasa, Analisis Dampak, Serta Manajemen

Kebutuhan Lalu Lintas;

3) Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2012 tentang Suber

Daya Manusia Bidang Transportasi;

4) Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang

Kendaraan;

5) Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2012 tentang Cara

Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan dan Penindakan

Pelanggaraan LLAJ;

6) Dan Peraturan peundang-undangan teknis lainnya sebagai

pelaksana dari UU No 22 Tahun 2009.

Page 117: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxvii

BAGIAN IV

Peraturan Daerah Terkait dengan Perencanaan Daerah

(Urusan Perencanaan Pembagian)

A. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 26 Tahun 2001 tentang Pola

Dasar Pembanguna Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2001-2005.

1. Konsederan (Menimbang):

a. Bahwa dengan telah ditetapkannya Garis-garis Besar Haluan Negara

(GBHN) Tahun 1999-2004 sebagaimana Ketetapan Majelis

Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor IV/MPR/1999

yang merupakan arah penyelenggaraan Negara dalam waktu lima

tahun mendatang, maka didaerah perlu disusun pola Dasar

Pembangunan Daerah (POLDAS);

b. Bahwa untuk memberikan kejelasan arah dan pedoman

pelaksanaan Pembangunan Daerah sebagai upaya untuk Pemberian

otonomi Daerah, perlu Menetapkan Pola Dasar Pembangunan

Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2001-2005.

ANALISIS:

Secara umum konsideran (menimbang) sebuah Perda Hakekatnya

adalah Politik Hukum dari Perda yang Bersangkutan. Sesuai dengan

Lamp II Bab I B3 angka 18, 19, 20, 21, 23, 27 UU No 12 Tahun 2011

tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (UU PPP), pokok

pikiran pada konsideran memuat unsur filosofis, sosiologis, dan yuridis

yang menjadi pertimbangan dan alasan pembentukan yang penulisannya

ditempatkan secara berurutan yang penulisannya ditempatkan secara

berurutan dari filosofis, sosiologis, dan yuridis.

- Unsur filosofis menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk

mempertimbangkan pandangan hidup, kesadaran, dan cita hukum

yang meliputi suasana kebatinan serta falsafah bangsa Indonesia

Page 118: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxviii

yang bersumber dari Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

- Unsur sosiologis menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berbagai aspek.

- Unsur yuridis menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk

untuk mengatasi permasalahan hukum atau mengisi kekosongan

hukum dengan mempertimbangkan aturan yang telah ada, yang

akan diubah, atau yang akan dicabut guna menjamin kepastian

hukum dan rasa keadilan masyarakat.

REKOMENDASI:

Sesuaikan dengan kaidah pembentukan peraturan perundang-undangan

(UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Peraundang-

undangan Maupun Permendagri No 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan

Produk Hukum Dasar).

2. Dasar Hukum (mengingat):

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 26 Tahun 2001 ini

pembentukannya didasrkan pada:

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingungan Propinsi Jawa Timur

(Berita Negara Tahun 1950 Nomor 41);

2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah

Daerah (Lembaran Negara 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 3839);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang

Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai

Daerah Otonom (Lembaran Negara 2000 Nomor 54, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3952);

4. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia

Nomor IV/MPR/1999 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara

(GBHN) Tahun 1999-2004;

5. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik

Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk

Page 119: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxix

Rancangan Undang-Undang, Rancangan Peraturan Pemerintah

dan Rancangan Keputusan Presiden;

ANALISIS:

Berdasarkan Lampiran II Bab I B4 angka 28 UUPPP, disebutkan

bahwa Dasar hukum diawali dengan kata mengingat. Dasar hukum

memuat:

a. Dasar kewenangan pembentukan peraturan perundang-undangan.

Dalam hal untuk Peraturan Daerah Kabupaten berisi:

1) Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia;

2) Undang-Undang Pembentukan Daerah Kabupaten yang

bersangkutan;

3) Undang-Undang No 24 Tahun 2014 tenatng Pemerintah

Daerah; dan

4) Undang-Undang No 12 Tahun 2011 tentang Pembentuakn

Peraturan Perundang-undangan.

b. Peraturan Perundang-undangan yang memerintahkan pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (dalam hal ini PERDA).

Selanjutnya dalam Lampiran Bab I B4 angka 43 UUPPP, disebutkan: jika

jumlah Peraturan Perundangan-undangan yang dijadikan dasar hukum

lebih dari satu, urutan pencantuman perlu memperhatikan tata urutan

Peraturan Perundang-undangan dan jika tingkatannya sama disusun

secara kronologis berdasarkan saat pengundangan atau penetapannya.

Berdasarkan Lampiran II Bab I B4 angka 47, 48 dan 49 disebutkan bahwa:

Penulisan Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah

dalam dasar hukum dilengkapi dengan pencantuman Lembaran Negara

dan tambahan Lembaran Negara, Lembaran Daerah

Provinsi/Kabupaten/Kota dan Tambahan Lembaran Daerah

Provinsi/Kabupaten/Kota yang diletakkan diantara tanda baca kurung.

Page 120: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxx

REKOMENDASI:

a. Sesuaikan dengan kaidah pembentukan peraturan perundang-

undangan (UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan maupun Permendagri No 1 Tahun 2014

tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah).

b. Khususnya menyangkut beberapa dasar hukum yang sudah out of

date supaya disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan

yang baru (berlaku saat ini).

3. Batang Tubuh (Materi Muatan):

Materi Muatan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 26

Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Perparkiran terdiri dari 1 Bab

dan 6 Pasal. Judul masing-masing Bab adalah sebagai berikut:

BAB : Ketentuan Umum

ANALISIS:

Berdasarkan Ketentuan Pasal 14 UUPPP, materi nmuatan Peraturan

Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota berisi materi

muatan dalam rangka penyeleggaraan otonomi daerah dan tugas

pembantuan serta menampung kondisi khusus daerah dan/atau

penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang-undangan yang lebih

tinggi.

REKOMENDASI:

a. Dengan telah diundangkannya UU No 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UUSPPN) dan UU No

32 Tahun 2004 tentang Pembangunan Daerah, maka terjadi

perubahan paradigma dalam sistem perencanaan pembangunan.

Berdasarkan 2 (dua) undang-undang tersebut, sekarang tidak

dikenal lagi adanya pola dasar Pembangunan Daerah (POLDAS)

maupun Rencana Strategis Pemerintah Daerah. Yang saat ini

adalah:

1) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) sebagai

dokumen perencanaan pembangunan daerah selama 25 tahun;

Page 121: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxxi

2) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

sebagai dokumen perencanaan pembangunan daerah selama 5

tahun;

3) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sebagai dokumen

perencanaan pembangunan daerah selama 1 tahun yang

merupakan penjabaran (skenario tahunan) dari RPJMD.

Selanjutnya bedasarkan dokumen perencanaa tersebut, masing-

masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menyusun

perencanaan strategis dan tahunan dalam bentuk Rencana

Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENSTRA-SKPD) dan

Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (REJA-SKPD).

Di samping itu kalau diperhatikan keberadaan Peraturan Daerah No

26 Tahun 2001 tentang Pola Dasar Pembangunan Daerah

Kabupaten Tuban 2001-2005 ini merupakan jenis Peraturan yang

bersifat einmalig yang artinya keberlakuannya sekali sesuai

masanya yaitu 2001-2005 dan setelah tahun 2005 maka Perda ini

sudah tidak memiliki kekuatan hukum.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka terkait perencanan

pembangunan daerah Perda yang perlu adanya yaitu Perda tentang

RPJPD maupun RPJMD. Apabila sudah kedua Perda tersebut maka

Peraturan Daerah No 26 Tahun 2001 tentang Pola Dasar

Pembangunan Daerah Kabupaten Tahun 2001-2005 sudah memiliki

kekuatan hukum sebagai dokumen perencanaan pembangunan.

b. Sesuaikan dengan kaidah pembentukan peraturan perundang-

undangan (UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan mapun Permendagri No 1 Tahun 2014

tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah).

c. Selanjutnya terkait dengan Perda tentang RPJPD maupun RPJMD,

materi muatan yang diatur supaya disesuaikan dengan Pembagian

Urusan Pemerintahan sebagaimana terdapat dalam Lampiran PP

No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara

Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota khusunya dibidang Perencanaan

Page 122: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxxii

Pembangunan. Disamping itu mesti disesuaikan dengan ketentuaj

Peraturan Perundang-undangan teknis terkait perencanaan

pembangunan, seperti:

1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Daerah;

2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah;

3) Peraturan Pemerintahan Nomor 6 Tahun 2008 tentang

Pedoman evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daearh;

4) Peraturan Pemerintahan Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanan

Rencana Pembangunan Daerah;

5) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintahan Nomor 8 Tahun 2008

tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

6) Dan sebagainya

B. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 27 Tahun 2003 tentang

Pembentukan Kecamatan Grabagan Kabupaten Tuban

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 27 Tahun 2003 tersebut

dibentuk dengan pertimbangan : bahwa dalam rangka meningkatkan

efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan

pembangunan dan pemberian pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten

Tuban seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk, dipandang

perlu membentuk Kecamatan Baru di Kabupaten Tuban. Sehubungan

dengan hal tersebut maka perlu mengatur pembentukan Kecamatan baru

yang di tetapkan dalam suatu Peraturan Daerah.

Dengan demikian keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No

27 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kecamatan Grabagan Kabupaten

Tuban merupakan Peraturan yang bersifat einmalig artinya sejak dibentuk

Peraturan Daerah tersebut berlaku dan keberadaanya melekat pada sistim

hukum yang ada.

Page 123: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxxiii

BAGIAN V

Peraturan Daerah Terkait dengan Kebersihan, Lingkungan

Hidup dan ESDM

Peraturan Daerah terkait dengan bidang kebersihan dan Lingkungan Hidup

yang dievaluasi meliputi:

1. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No . 17 Tahun 2001 tentang

Penyelenggaraan Kebersihan;

2. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 24 Tahun 2001 tentang Ijin

Pemanfaatan Air Bawah Tanah;

3. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 3 Tahun 2004 tentang Irigasi;

dan

4. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 4 Tahun 2004 tentang

Pengendalian dan Pengembangan Kawasan Pantai.

Selanjutnya hasil evaluasi dan pembahasannya adalah sebagai berikut.

A. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 17 Tahun 2001 tentang

Penyelenggaraan Kebersihan.

1. Konsideran (Menimbang)

a. Bahwa dalam upaya mewujudkan kebersihan yang merupakan

salah satu segi kehidupan yang perlu dipelihara terus menerus

oleh Pemerintah Daerah maupun masyarakat demi

terciptanya lingkungan yang bersih, indah, rapi dan tertib

maka perlu mengatur penyelenggaraan kebeersihan yang

mencerminkan Kegotong-royongan selaras dengan

perkembangan dan Pembangunan Kota;

b. Bahwa sehubungan dengan maksud pada konsideran

menimbang huruf a tersebut perlu mengatur

penyelenggaraan kebersihan dengan menuangkannya dalam

suatu Peraturan Daerah.

Page 124: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxxiv

ANALISIS:

Secara umum konsideran (menimbang) sebuah Perda hakekat

adalah politik Hukum dari Perda yang bersangkutan. Sesuai

dengan Lamp II Bab I B3 angka 18, 19, 20, 21, 23, 27 UU No 12

Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

undangan (UU PPP), pokok pikiran pada konsiderans memuar

unsure filosofis,sosiologis, dan yuridis yang menjadi pertimbangan

dan alasan pembentukannya yang penulisannya ditempatkan

secara berurutan dari filosofis, sosiologis, dan yuridis.

- Unsur filosofis menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk

mempertimbangkan bahwa peraturan yang dibentuk

mempertimbangkan pandangan hidup, kesadran, dan cita hukum

yang meliputi suasana kebatinan serta falsafah bangsa Indonesia

yang bersumber dari Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

- Unsur sosiologis menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berbagai aspek.

- Unsur yuridis menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk

untuk mengatasi permasalahan hukum atau nebgisi kekosongan

hukum dengan mempertimbangkan aturan yang telah ada, yang

akan diubah, atau yang akan dicabut guna menjamin kepastian

hukum dan rasa keadilan masyarakat.

Rekomendasi:

Sesuaikan dengan kaidah pembentukan peraturan

perundang-undangan (UU No 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan maupun

Permendagre No 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan

Produk Hukum Daerah).

2. Dasar Hukum (mengingat)

Page 125: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxxv

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 17 Tahun 2001 ini

Pembentukannya didasarkan pada:

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa

Timur (Berita Negara Tahun 1950 Nomor 41);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara

Pidana (Lembaran Negara 1981 Nomor 76, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3209);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolahan

Lingkungan Hidup (Lembaran Negara 1997 Nomor 68,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699);

4. Undanh-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah

Daerah (Lembaran Negar 1999 Nomor 60, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3839);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1981 tentang

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang

Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara 1981 Nomor 6,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3258);

6. Peraturan pemerintah Nomor 51 Tahun 1993 tentang Analisis

Mengenai Dampak Lingkungan (Lembaran Negara 1993

Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3638);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang

Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai

Daerah Otonom (Lembaran Negara 200 Nomor 54, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3952);

8. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang

Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan dan

Pembentukan Rancangan Undang-Undang, Rancangan

Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden;

9. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor

35 Tahun 1988 tentang Penyidikan Pegawai Negara Sipil di

Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II

Tuban (Lembaran Daerah Tingkat II Tuban Tahun 1988 Nomor

3);

Page 126: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxxvi

10. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 1 Tahun 2001

tentang Pembentukan Dinas-Dinas Kabupaten Tuban

(Lembaran Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2001 Seri C Nomor

1).

ANALISIS:

Berdasarkan Lampiran II Bab I B4 angka 28 UUPPP, disebutkan

bahwa Dasar hukum diawali dengan kata Mengingat. Dasar

hukum memuat:

a. Dasar kewenangan pembentukan Peraturan Perundang-

undangan.

Dalam hal ini Peraturan Daerah Kabupaten berisi:

1) Pasal 18 ayat (6) Undang-undang Dasar Negara Republik

Indonesia;

2) Undang-undang Pembentukan Daerah Kabupaten yang

bersangkutan;

3) Undang-undang No 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah;dan

4) Undang-undang No 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

b. Peraturan Perundang-undangan yang memerintahkan

pembentukan Peraturan Perundang-undangan (dalam hal

ini PERDA).

Selanjutnya dalam Lampiran II Bab I B4 angka 43 UUPPP,

disebutkan: Jika jumlah Peraturan Perundang-undangan yang

dijadikan dasar hukum lebih dari satu, urutan pencantuman

perlu meperhatikan tata urutan Peraturan Perundang-

undangan dan juga tingkatannya sama disusun secara

kronologis berdasarkan saat pengundangan atau

penetapannya.

Page 127: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxxvii

Berdasarkan Lampiran II Bab I B4 angka 47, 48 dan 49

disebutkan bahwa: Penulisan Undang-undang, Peraturan

Pemerintah, Peraturan Daerah dalam dasar hukum dilengkapi

dengan pencantuman Lembaran Negara dan tambahan

Lembaran Negara, Lembaran daerah Provinsi/Kabupaten/Kota

dan Tambahan Lembaran Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota

yang diletakkan antara tanda baca kurung.

REKOMENDASI:

a. Sesuaikan dengan kaidah pembentukan peraturan

perundang-undangan (UU No 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

maupunPermendagri No 1 Tahun 2014 tentang

Pembentukan Produk Hukum Daerah).

b. Khususnya menyangkut beberapa dasara hukum yang

sudah out of date supaya disesuaikan dengan peraturan

perundang-undangan yang baru (berlaku saat ini).

3. Batang Tubuh (materi Muatan):

Materi Muatan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 17

Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Kebersihan terdiri dari 9

Bab dan 17 Pasal. Judul masing-masing Bab adalah sebagai

berikut:

BAB I : Ketentuan Umum

BAB II : Ketentuan Penyelenggaraan Kebersihan

BAB III : Ketentuan Pembuangan Sampah

BAB IV : Ketentuan Larangan

BAB V : Penyelenggaraan Kebersihan

BAB VI : Pembina dan Pengawasan

BAB VII : Ketentuan Pidana

BAB VIII : Ketentuan Penutup

Page 128: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxxviii

ANALISIS:

Berdasarkan Ketentuan Pasal 14 UUPPP, materi muatan

Peraturan Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten/kota

berisi materi muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi

daerah dan tugas pembantuan serta menampung kondisi khusus

daerah dan/atau penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang-

undangan yang lebih tinggi.

Sesuai dengan Lamp II Bab I C angka 61, 62, 63 UUPPP disebutkan

bahwa:

a. Batang tubuh Peraturan Perundang-undangan memuat semua

materi muatan Peraturan Perundang-undangan yang

dirumuskan dalam pasal atau beberapa pasal.

b. Pada umumnya materi muatan dalam Batang tubuh

dikelompokan ke dalam:

1) ketentuan umum;

2) materi pokok yang diatur;

3) ketentuan pidana (jika diperlukan);

4) ketentuan peralihan (jika diperlukan); dan

5) ketentuan penutup.

c. Pengelompokan materi muatan dirumuskan secara lengkap

sesuai dengan kesamaan materi yang bersangkutan dan jika

terdapat materi muatan yang diperlukan tetapi tidak dapat

dikelompokan dalam ruang lingkup pengaturan yang sudah

ada, materi tersebut dimuat dalam bab ketentuan lain-lain.

d. Selanjutnya memperhatikan motif dan pertimbangan

(reasoning) dibentuknya Peraturan Daerah Kabupaten Tuban

No 17 tahun 2001, maka Peraturan Daerah ini diharapkan

memang untuk mewujudkan adanya kepastian hukum bagi

dalam penyelenggaraan kebersihan-kebersihan yang

mencerminka kegotong-royongan selaras dengan

perkembangan dan pembangunan kota, sehingga tercipta

lingkungan yang bersih, indah, rapi dan tertib. Di samping itu

juga dalam melaksanakan kewenangan otonom pemerintahan

daerah, sebagaimana diatur dalam PP No 25 Tahun 2000

Page 129: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxxix

tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi

Sebagai Daerah Otonom.

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 17 Tahun 2001

tentang Penyelenggaraan Kebersihan diundabgkan tanggal 24

Desaember 2001. Selanjutnya pasca berlakunya Perda No 17

Tahun 2001 ini, pemerimntah mengundangkan beberapa

peraturan perundang-undangan antara lain:

1) UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

2) UU No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

3) UU No 18 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Sampah;

4) UU No 32 Tahun 2001 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan;

5) UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan;

6) PP No 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan (AMDAL) yang kemudian pada tahun 2012

dicabut dan diganti dengan PP No 27 Tahun 2012 tentang

Izin Lingkungan;

7) PP No 62 Tahun 2002 tentang Hutan Kota;

8) PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerinbtahan Daerah

Provinsi antara Pemerintah Daerah Kabupaten/kota;

9) PP No 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan sampah Rumah

Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga;

10) Permendagri No 1 Tahbun 2007 tentang Penataan

Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan;

11) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor

05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan

Pemanfatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan Perkotaan;

12) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun

2010 tentang Pedoman Pengelolaan Sampah;

Bberapa peraturan perundang-undangan tersebut memiliki

dampak dan implikasi terhadap Peraturan Daerah Kabupaten

Tuban Nomor 17 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan

Kebersihan.

Page 130: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxxx

REKOMENDASI:

a. Dengan telah diundangkannya Uu No 18 Tahun 2008 tentang

Pengelolaan Sampah, PP No 81 Tahun 2012 tentang

Pengelolaan Sanpah Rumah Tanbgga dan Sampah Sejenis

Rumah Tangga dan Peraturan Dalam Negeri Nomor 33 Tahun

2010 tentang Pedoman Pengelolaan Sampah, maka sebaiknya

dibuat Peraturan Daerah yang baru yang mengatur mengenai

Pengelolaan Persampahan. Sedangkan menyangkut Penataan

Ruang terbuka Hijau Kawasan Perkotaan dibuat Perda sendiri,

dengan mengacu pada Permendagri No 1 Tahun 2007 tentang

Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan dan

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008

tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfatan Ruang Terbuka

Hijau Di Kawasan Perkotaan.

b. Dalam proses pembentukan Peraturan daerah nantinya supaya

disesuaikan dengan kaidah pembentukan peraturan

perundang-undangan (UU No 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan maupun

Permendagri No 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk

Hukum Daerah).

B. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 24 Tahun 2001 tentang Ijin

Pemanfaatan Air Bawah Tanah;

1. Konsideran (Menimbang):

a. Bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupateb

Tuban Nomor 20 Tahun 2001 tentang Jenis Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah, Ijin Pemanfaatan Air Bawah Tanah merupakan

Jenis Retribusi Daerah ;

b. Bahwa untuk memungut Retribusi sebagaimana dimaksud pada

huruf a perlu diatur dengan Peraturan Daerah.

Page 131: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxxxi

ANALISIS:

Secara umum konsideran (menimbang) sebuah Perda hakekatnya

adalah Politik Hukum dari Perda yang bersangkutan. Sesuai dengan

Lamp II Bab I B3 angka 18, 19, 20, 21, 23, 27 UU No 12 Tahun 2011

tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (UU PPP),

pokok pikiran pada konsiderans memuat unsur filosofis, sosiologis,

dan yuridis yang menjadi pertimbangan dan alasan pembentukannya

yang penulisannya ditempatkan secara berurutan dari filosofis,

sosiologis, dan yuridis.

- Unsur filosofis menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk

mempertimbangkan pandangan hidup, kesadaran, dan cita hukum

yang meliputi suasana kebatinan serta falsafah bangsa Indonesia

yang bersumber dari Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

- Unsur sosiologis menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk

memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berbagai aspek.

- Unsur yuridis menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk

untuk mengatasi permasalahan hukum atau mengisi kekosongan

hukum dengn mempertimbangkan aturan yang telah ada, yang akan

diubah, atau yang akan dicabut guna menjamin kepastian hukumk

dan rasa keadilan masyarakat.

REKOMENDASI:

Sesuaikan dengan kaidah pembentukan peraturan perundang-

undangan (UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan maupum Permendagri No 1 Tahun 2014

tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah) sebagaimana

tersebut di atas.

2. Dasar Hukum (Mengingat):

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 27 Tahun 2001 ini

pembentukannya didasarkan pada:

Page 132: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxxxii

1. Undang Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daereah-Daerah Kabupaten Tuban Dalam Lingkungan Propinsi

Jawa Timur (Berita Negara Tahun 1950 Nomor 41);

2. Undang Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan

Pokok-Pokok Pertambangan (Lembaran Negara 1967 Nomor 68,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 2831);

3. Undang Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Ketentuan-

Ketentuan Pokok Pengairan (Lembaran Negara 1974 Nomor 65,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3046);

4. Undnag Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Hukum Acara

Pidana (Lembaran Negara 1981 Nomor 76, tambahan Lembaran

Negara Nomor 3209);

5. Undang Undang Nomor 18 tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi daerah diubah dengan Undnag-Undang Nomor 34

Tahun 2000 (Lembaran Negara Nomor 246, Tambahan lembaran

Negara Nomor 4048);

6. Undnag Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup (Lembaran Negara 1997 Nomor 68, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3699);

7. Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 3839);

8. Undang Undang Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan

Air (Lembaran Negara 1982 Nomor 37, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 2235);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang

Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi Sebagai

Daerah Otonom (Lembaran negara 2000 Nomor 54, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3952);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan

Peran Masyarakat Jasa Konstruksi (Lembaran Negara 2000 Nomor

63, Tambahan Lembaran Negara nomor 3955);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi

Daerah (Lembaran Negara 2001 nomor 119, Tambahan Lembaran

negara Nomor 4139);

Page 133: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxxxiii

12. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik

Penyusun Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan

Undang-Undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan

Rancangan Keputusan Pemerintah;

13. Peraturan daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 35

Tahun 1988 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan

Pemerintah Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban

(Lembaran Daerah Tingkat II Tuban Tahun 1988 Nomor 3);

14. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 1 Tahun 2001 tentang

Pembentukan Dinas-Dinas Kabupaten Tuban (Lembaran Daerah

Kabupaten Tuban Tahun 2001 Seri C Nomor 1);

15. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 20 Tahun 2001

tentang Jenis Pajak daerah dan Retribusi Daerah.

ANALISIS:

Berdasarkan Lampiran II Bab I B4 angka 28 UUPPP, disebutkan

bahwa Dasar Hukum diawali dengan kata Mengingat. Dasar hukum

memuat:

a. Dasar kewenangan pembentukan Peraturan Perundang-

undangan.

Dalam hal ini untuk Peraturan Daerah Kabupaten berisi:

1) Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia;

2) Undang-Undang Pembentukan Daerah Kabupaten yang

bersangkutan;

3) Undang-Undang No 23 Tahun 2015 tentang Pemerintahan

Daerah ; dan

4) Undang-undang N0 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan.

b. Peraturan Perundang-undangan yang memerintahkan

pembentukan Peraturan Perundang-undangan (dalam hal ini

PERDA).

Page 134: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxxxiv

Selanjutnya dalam Lampiran II Bab I B4 angka 43 UUPPP,

disebutkan: Jika jumlah Peraturan Perundang-undangan yang

dijadikan dasar hukum lebih dasar satu, urutan pencantuman

perlu memperhatikan tata urutan Peraturan Perundang-

undangan dan jika tingkattanya sama disusun secara kronologis

bedasarkan saat pengundangan

atau penetapanya.

Bedasarkan Lampiran II Bab I B4 angka 47, 48 dan 49 disebutkan

bahwa: Penulisan Undang-Undang, Peraturan Pemerintah,

Peraturan Daerah dalam dasar hukum dilengkapi dengan

pencantuman Lembaran Negara dan tambahan Lembaran

Negara, Lembaran Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dan

Tambahan Lembaran Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang

diletakkan di antara tanda baca kurung.

REKOMENDASI:

a. Sesuaikan dengan kaidah pembentukan peraturan perundang-

undangan (UU No 12/2011 tentang peraturan perundang-

undangan maupun Permendagri No 1 Tahu 2014 tentang

Pembentukan Produk Hukum Daerah).

b. Menyangkut bebrapa dasar hukum yang sudah out of date

suapya disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan

yang baru (berlaku saat ini).

3. Batang Tubuh (Materi Muatan):

Materi Muatan dalam Peraturan Daerah kabupaten Tuban No 24

Tahun 2001 tentang Ijin Pemanfaatan Air Bawah Tanah terdiri dari

11 Bab dan 20 Pasal. Judul masing-masing Bab adalah sebagai

berikut:

BAB I : Ketentuan Umum

BAB II : Pemanfaatan

BAB III : Perijina

BAB IV : Ketentuan Retribusi

BAB V : Instasi Pengelola

BAB VI : Kewajiban Pemegang Ijin

BAB VII : Pencabutan Surat Ijin

Page 135: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxxxv

BAB VIII : Pengendalian dan Pengawasan

BAB IX : Ketentuan Pidana

BAB X : Ketentuan Penyidikan

BAB XI : Ketentuan Peralihan

ANALISIS

Bedasarkan ktentuan Pasal 14 UUPPP, materi muatan Peraturan

daerah Provinsi dan Peraturan Daerah Kabuapaten/Kota berisi

materi muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah da

tugas pembantuan serta menampung kondisi khusus daerah

dan/atau penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang-undangan

yang lebih tinggi.

Sesuai dengan Lamp II Bab I C angka 61,62,63 UUPPP disebutkan

bahwa:

a. Batang tubuh Peraturan Perundang-undangan memuat semua materi

muatan Peraturan Perundang-undangan yang dirumu8skan dalam

Pasal atau beberapa pasal.

b. Pada umumnya materi muatan dalam batang tubuh dikelompokkan

ke dalam:

1) Ketentuan umum;

2) Materi pokok yang diatur;

3) Ketentuan pidana (jika diperlukan);

4) Ketentuan peralihan (jika diperlukan); dan

5) Ketentuan penutup.

Dalam Perda No 24 Tahun 2001 ini tidak ada Bab tentang

Ketentuan Penutupnya.

c. Pengelolahan materi muatan dirumuskan secara lengkap sesuai

dengan kesamaan materi muatan yang bersangkutan dan jika

terdapat materi muatan yang diperlukan tetapi tidak dapat

dikelompokkan dalam ruang lingkup pengaturan yang sudah ada,

materi tesebut dimuat dalam bab ketentuan lain-lain.

Page 136: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxxxvi

REKOMENDASI:

a. Memperhatikan motif dan pertimbangan (reasoning)

dibentuknya Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 24 Tahun

2001, maka Peraturan Daerah ini diharapkan memang untuk

dasar memungut retribusi Ijin Pemanfaatab Air bawah Tanah

dan melaksanakan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor

20 Tahun 2001 tentang Jenis Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Peraturan Dearah Kabupaten Tuban Nomor 24 Tahun 2001

tentang Penyelenggaraan Kebersihan diundangkan tanggal 13

November 2001. Se;lanjutnya pasca berlakunya Perda No 24

Tahun 2001 ini, pemerintah mengundangkan beberapa

peraturan perundang-undangan antara lai:

1) UU No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;

2) UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

3) UU No 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah;

4) UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolahan

Lingkungan;

5) UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentuka Peraturan

Perundang-undangan;

6) PP No 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyediaan Air Minum;

7) PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah

antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

8) PP No 42 Tahun 2008 tentang Pengelolahan Sumber Daya Air;

9) PP No 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah;

10) PP No 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan;

11) Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2011 tentang

Kebijakan Nasional Pengelolahan Sumber Daya Air;

12) Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 2011 tentang

Penetapan Cekungan Air Tanah;

13) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2010

tentang Pedoman Pengelolahan Sampah;

Page 137: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxxxvii

Beberapa peraturan perundang-undangan tersebut memiliki

dampak dan implikasi terhadap Peraturan Daerah Kabupaten

Tuban Nomor 24 Tahun 2001 tentang Ijin Pemanfaatan Air Bawah

Tanah.

b. Perlu dibentuk Peraturan Daerah yang mengatur mengenai

Pengelolahan Air Tanah (istilah dulu: Air Bawah Tanah) sebagai

pengganti Perda No 24 Tahun 2001. Sedangkan terkait

Punguitannya yang menjadi kewenangan Daerah Kabupaten

adalah Pajak Air Tanah, bukan retribusi. Selanjutnya dalam

Penyusunan Raperda sebagaimana dimaksud dilaksanakan

sesuai dengan kaidah pembentukan peraturan perundang-

undangan (UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan maupun permendagri No 1

Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah).

C. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3 Tahun 2004 tentang

Irigasi.

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 3 Tahun 2004 tentang

Irigasi tersebut diatas dibentuk dalam rangka mewujudkan

kesinambungan sistem irigasi dan menuingkatkan efektifitas,

efisiensi, produktivitas dalam pengembangan dan pengelolahan

irigasi di daerah, sertta mengatur kelembagaan irigasi di daearah.

Selanjutnya yang menjadi dasar hukum pembentukian dari

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban terkait Irigasi tersebut adalah:

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa

Timur;

2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan;

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup;

4. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan

Daerah;

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

Page 138: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxxxviii

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program

Pembangunan Nasional (PROPERNAS) Tahun 2000-2004;

7. PP No 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan

Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom;

8. PP Nomor 77 Tahun 2001 tentang Irigasi;

9. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik

Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk

Rancangan Undang-Undang Rancangan Peraturan Pemerintah

dan Rancangan Keputusan Presiden;

10. Keputusan Menteri Dalam Negeri No 21 Tahun 2001 tentang

Teknik Penyusunan dan Materi Muatan Produk-Produk Hukum

Daerah;

11. Keputusan Dalam Negeri No 50 tahun 2001 tentang Pedoman

Pemberdayaan Perkumpulan Petani Pemakai Air;

12. Keputusan Menteri Kimpraswil No 592/KPTS/M/2001 tentang

Pedoman Penyerahan Kewenangan Pengelolaan Irigasi Kepada

Perkumpulan Petani Pemakai Air;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 35

Tahun 1988 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan

Pemerintah Daerah Kabupaten Daerah tungkat II Tuban.

Selanjutnya dari sisi materi muatan dalam Peraturan Daerah

Kabupaten Tuban No 3 Tahun 2004 tentang Irigasi9 terdiri dari

19 Bab dan 25 Pasal. Judul masing-masing Bab adalah sebagai

berikut:

BAB I : Ketentuan Umum

BAB II : Tujuan dan Fungsi

BAB III : Prinsip-Prinsip Pengelolaan Irigasi

BAB IV : Lembaga Pengelola Irigasi (LPI)

BAB V : Pemberdayaan Himpunan Petani Pemakai Air

BAB VI : Penyerahan Kewenangan Pengelolaan Irigasi

BAB VII : Penyediaan Air Irigasi

BAB VIII : Pola Pembagian Air

BAB IX : Penggunaan Air Irigasi

BAB X : Inventarisasi Daerah Irigasi

Page 139: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxxxix

BAB XI : Operasi Pemeliharaan Jaringan

BAB XII : Pembangunan Jaringan Irigasi

BAB XIII : Pembiayaan

BAB XIV : Keberlanjutan Sistem Irigasi

BAB XV : Pengendalian dan Pengawasan

BAB XVI : Larangan-larangan

BAB XVII : Ketentuan Pidana

BAB XVIII : Ketentuan Penyidikan

BAB XIX : Ketentuan Penutup.

ANALISIS:

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3 tahun 2004 tentang

Irigasi Tersebut diundangkan Pada Tanggal 26 Pebruari 2004.

Selanjutnya Pasca diundangkan Peraturan Daerah Kabupaten

Tuban No 3 Tahun 2004, pemerintah telah mengundangkan

beberapa peraturan perundang-undangan yang berimplikasi

pada berlakunya Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3 Tahun

2004 tersebut. Peraturan Perundang-undangan dimaksud antara

lain:

a. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya

Air yang mencabut dan menggantikan Undang-Undang

Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan;

b. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

yang mencabut dan menggantikan Undang-Undang Nomor 25

Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara

pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

c. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang mencabut dan

menggantikan Undang-Undang Nomor 23 mTahun 1997

tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;

Page 140: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxl

d. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan yang mencabut dan

menggantikan Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan;

e. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-undang No 2 Tahun 2014, yang

mencabut dan menggantikan Undang-undang Nomor 32

Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2004 ini mencabut dan mengganti Undang

Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;

f. PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah

provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang

mencabut dan Menggantiakn PP No 25 Tahun 2000 tentang

Kewenangan Pemerintah Dan Kewenangan Propinsi sebagai

Daerah Otonom;

g. PP Nomor 20 Tahun 2006 tentang irigasi yang mencabut dan

Mengganti PP Nomor 77 Tahun 2001 tentang Irigasi;

h. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang

Pengelolaan Sumber Daya Air;

i. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2008 tentang Tanah;

dan

j. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2012 tentang

Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.

REKOMENDASI:

Memeperhatikan keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten

Tuban No 3 Tahun 2004 tentang Irigasi tersebut dikaitkan

dengan perkembangan dan dinamika peraturan perundang-

undangan yang terbit pasca di tetapkannya Peraturan Daerah

Kabupaten No 3 Tahun 2004 tersebut, maka disarankan

supaya Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3 Tahun 2004

tentang Irigasi dicabut dan dibentuk Peraturan Daerah

Kabupaten Tuban tentang Irigasi yang berpedoman pada:

Page 141: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxli

1. UU No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;

2. UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;

3. PP No 20 Tahun 2006 tentang Irigasi;

4. PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara pemerintah, Pemerintahan Daerah

Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/kota;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 tentang

Sungai;

6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.30/PRT/M/2007

tentang Pedoman Pengembangan dan Pengelolahan

Sistem Irigasi Partisipasi;

7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.31/PRT/M/2007

tentang Pedoman Mengenai Komisi Irigasi;

8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.32/PRT/M/2007

tentang Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Jaringan

Irigasi; dan

9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.33/PRT/M/2007

tentang Pedoman Pemberdayaan P3A/GP3A/IP3A.

Selanjutnya menyangkut legal drafting atau Pembentukan

Peraturannya supaya mendasarkan pada UU No 12 Tajun

2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan,

Peraturan Presiden No 87 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan

UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri

No 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum

Daerah.

D. Peraturan Daerah KabupatenTuban No 4 Tahun 2004 tentang

Pengadilan dan Pengembangan Kawasan Pantai.

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 4 Tahun 2004 tentang

Pengendalian dan Pengembangan Kawasan Pantai tersebut di atas

dibentuk dalam rangka mengelolah lingkungan pantai dan laut

beserta sumber daya alam yang merupakan bagian strategis dalam

pengembangan kawasan pantai sesuai fungsinya. Di samping itu

Page 142: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxlii

juga dalam rangka meningantisipasi meningkatkan kegiatan

pembangunan dan pemanfaatan kawasan pantai yang berpotensi

mengakibatkan pencemaran dan perusakan lingkungan. Selanjutnya

yang menjadi dasar hukum pembentukan dari Peraturan Daerah

Kabupaten Tuban No 4 Tahun 2004 tersebut adalah:

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan

Propinsi Jawa Timur;

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara

Pidana;

3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah;

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang

Pengelolahan Lingkungan Hidup;

5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang

Pemerintahan Daerah;

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang

Pengimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Dearah;

7. PP No 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-

Undang Hukum Acara Pidana;

8. PP No 19 Tahun 1999 tentang Pengadilan Pencemaran

dan/atau Perusakan Laut;

9. PP No 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan;

10. PP No 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dab

Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom;

11. PP Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah;

12. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik

Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk

Rancangan Undang-Undang Rancangan Peraturan Pemerintah

dan Rancangan Keputusan Presiden;

13. Keputusan Menteri Dalam Negeri No 21 Tahun 2001 tentang

Teknis Penyusunan dan Materi Muatan Produk-produk

Hukum Daerah;

Page 143: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxliii

14. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 2 Tahun 2001

diubah Nomor 2 Tahun 2003 tentang Pembentukan

Organisasi dan Tata Kerja Badan dan Kantor di Lingkungan

Pemerintah Daerah Kabupaten Tuban.

Selanjutnya dari sisi materi muatan dalam peraturan

Daerah Kabupaten Tuban No 4 Tahun 2004 tentang

Pengandilan dan Pengembangan Kawasan Pantai terdiri dari 9

Bab dan 13 Pasal. Judul masing-masing Bab adalah sebagai

berikut:

BAB I : Ketentuan Umum

BAB II : Pengadialn dan Pengembangan Kawasan Pantai

BAB III : Ketentuan Perijinan

BAB IV : Hak dan Kewajiban

BAB V : Sanksi

BAB VI : Pengawasan

BAB VII : Ketentuan Pidana

BAB VIII : Penyidikan

BAB IX : Letentuan Peralihan dan Penutup.

ANALISIS:

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 4 Tahun 2004 tentang

Pengendalian dan pengembangan Kawasan Pantai tersebut

diundangkan pada tanggal 26 Pebruari 2004. Selanjutnya

pasca diundangkan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 4

Tahun 2004 tersebut, pemerintah telah mengundangkan

beberapa peraturan perundang-undangan yang berimplikasi

pada berlakunya Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 4

Tahun 2004 tersebut. Peraturan perundang-undangan

dimaksud antara lain:

a. Undang-Undangan Nomor 28 Tahun 2007 tentang

Penataan Ruang;

b. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang

Pengelolahan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;

Page 144: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxliv

c. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Pemerinahan Daerah yang mencabut dan menggantikan

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintahan Daerah;

d. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah yang mencabut dan

menggantikan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997

tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;

e. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolahan Lingkungan Hidup yang

mencabut dan menggantikan Undang-Undang Nomor 23

Tahun 1997 tentang Pengelolahan Lingkungan Hidup;

f. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan yang

mencabut dan menggantikan Undang-Undang Nomor 10

Tahun 2004tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

undangan;

g. Undang-Undang Nomor 23 Rahun 2014 tentang

Pemerintah Daerah sebagaimana diubah dengan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No 2

Tahun 2014, yang mencabut dan menggantikan Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Daerah. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 ini

mencabut dan menggantikan Undang Nomor 22 Tahun

1999 tentang Pemerintah Daerah;

h. PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah

Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang

mencabut dan menggantikan PP No 25 Tahun 2000

tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan

Propinsi sebagai Daerah Otonom;

i. PP No 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan

Penataan Ruang;

Page 145: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxlv

j. PP No 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan yang

mencabut dan mengganti PP No 27 Tahun 1999 tentang

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan; dan

k. Peraturan Presiden No 122 Tahun 2012 tentang

Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

Selanjutnya menyangkut legal drafting atau

pembentukan peraturannya supaya mendasarkan pada

UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan, Peraturan Presiden No 87 Tahun

2014 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

undangan, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 1

Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum

Daerah.

Page 146: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxlvi

BAGIAN VI

PERATURAN DAERAH TERKAIT BIDANG PERIZINAN DAN

RETRIBUSI

Peraturan Daerah terkait dengan bidang Kebersihan dan Lingkungan Hidup

yang dievaluasi meliputi:

1. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3 Tahun 2002 tentang Retribusi

Ijin Mendirikan Bangunan;

2. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 17 Tahun 2002 tentang Retribusi

Ijin Penggilingan, Huller dan Penyosohan Beras;

3. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 19 Tahun 2002 tentang Retribusi

Tata Usaha Kayu;

4. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 1 Tahun 2005 tentang

Penyelenggaraan Perizinan Bidang Penanaman Modal; dan

5. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2005 tentang Retribusi Izin

Lokasi.

Selanjutnya hasil evaluasi dan pembahasannya adalah sebagai berikut.

A. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3 Tahun 2002 tentang Retribusi

Ijin Mendirikan Bangunan.

1. Konsideran (Menimbang) :

a. Bahwa sebagai tindak lanjut pelaksanaan Undang-Undang No 18

Tahun 1997 diubah Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah

dan Retribusi Daerah, maka Peraturan Daerah Kabupaten Daerah

Tingkat II Tuban Nomor 6 Tahun 1987 diubah Nomor 19 Tahun

1993 dan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Nomor 3

Tahun 1996, perlu ditinjau kembali untuk disesuaikan dengan

perkembangan keadaan;

b. Bahwa sehubungan dengan maksud pada huruf a, perlu mengatur

kembali Ijin Mendirikan Bangunan dala, suatu Peraturan Daerah.

Page 147: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxlvii

ANALISIS:

Secara umum konsideran (menimbang) sebuah Perda hakekatnya

adalah Politik Hukum dari Perda yang bersangkutan. Sesuai dengan

Lamp II Bab I B3 angka 18, 19, 20, 21, 23, 27 UU No 12 Tahun 2011

tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (UU PPP),

pokok pikiran pada konsiderans memuat unsur filosofis, sosiologis,

dan yuridis yang menjadi pertimbangan dan alasan pembentukannya

yang penulisannya ditempatkan secara berurutan dari filosofis,

sosiologis, dan yuridis.

- Unsur filosofis menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk

mempertimbangkan pandangan hidup, kesadaran, dan cita hukum

yang meliputi suasana kebatinan serta falsafah bangsa Indonesia

yang bersumber dari Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

- Unsur sosiologis menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berbagai aspek.

- Unsur yuridis menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk

untuk mengatasi permasalahan hukum atau mengisi kekosongan

hukum dengan mempertimbangkan aturan yang telah ada, yang

akan diubah, atau yang akan dicabut guna menjamin kepastian

hukum dan rasa keadilan masyarakat.

Sesuaikan dengan kaidah pembentukan peraturan perundang-

undangan (UU No 12 Tahun 2011 maupun Permendagri No 1

Tahun 2014) sebagaimana tersebut di atas.

2. Dasar Hukum (Mengingat):

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3 Tahun 2002 ini

pembentukannya didasarkan pada:

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur

(Berita Negara Tahun 1950 Nomor 41);

Page 148: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxlviii

2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan (Lembaran

Negara Tahun 1980 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara

3186);

3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara

Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan

Lembaran Negara 3209);

4. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

(Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 115, Tambahan Lembaran

Negara 3501);

5. Undnag-Undang Nomor 18 Tahun 1997 diubah Nomor 34 Tahun

2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran

Negara Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara

4048);

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68,

Tambahan Lembaran Negara 3699);

7. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan

Lembaran Negara 3839);

8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999

Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara 3848);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1981 tentang Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara

Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 6, Tambahan

Lembaran Negara 3258);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993 tentang Jalan

(Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 60, Tambahan Lembaran

Negara 3527);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang

Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai

Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54,

Tambahan Lembaran Negara 3952);

Page 149: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxlix

12. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi

Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan

Lembaran Negara 4139);

13. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknis

Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan dan Bentuk

Rancangan Undang-Undang, Rancangan Keputusan Presiden;

14. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 35

Tahun 1988 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan

Pemerintah Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban (Lembaran

Daerah Tingkat II Tuban Tahun 1988 Nomor 3);

15. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 1 Tahun 2001 tentang

Pembentukan Dinas-Dinas Kabupaten Tuban (Lembaran Daerah

Kabupaten Tuban Tahun 2011 Seri C Nomor 1);

ANALISIS:

Berdasarkan Lampiran II Bab I B4 angka 28 UUPPP, disebutkan

bahwa Dasar Hukum diawali dengan kata Mengingat. Dasar

Hukum memuat:

a. Dasar kewenangan pembentukan Peraturan Perundang-

undangan.

Dalam hal ini untuk Peraturan Daerah Kabupaten berisi:

1) Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia;

2) Undang-Undang Pembentukan Daerah Kabupaten yang

bersangkutan;

3) Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah; dan

4) Undang-Undang No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan.

b. Peraturan Perundang-undangan yang memerintahkan

pembentukan Peraturan Perundang-undangan dalam hal ini

PERDA).

SELANJUTNYA DALAM Lampiran II Bab I B4 angka 43 UUPPP,

Disebutkan : Jika jumlah Peraturan Perundang-undangan yang

dijadikan dasr hukum lebih dari satu, urutan pencantuman

Page 150: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cl

perlu memperhatikan tata urutan Peraturan Perundang-

undangan dan jika tingkatannya sama disusun secara

kronologis berdasarkan pengundangannya

atau penetapannya.

Berdasarkan Lampiran II Bab I B4 angka 47, 48 dan 49

disebutkan bahwa: Penulisan Undang-undang, Peraturan

Pemerintah, Peraturan Daerah dalam dasar hukum dilengkapi

dengan pencantuman Lembaran Negara dan tambahan

Lembaran Negara, Lembartan Daerah

Provinsi/Kabhupaten/Kota dan Tambahan Lembaran Daerah

Provinsi/Kabupaten/Kota yang diletakkan di antara tanda baca

kurung.

3. Batang Tubuh (Materi Muatan):

Materi Muatan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3

Tahun 2002 tentang Retribusi Iji9n Mendirikan Bangunan terdiri dari

19 Bab dan 36 Pasal. Judul masing-masing Bab adalah sebagai

berikut:

BAB I : Ketentuan Umum

BAB II : Nama, Obyek dan Subyek Retribusi

BAB III : Golongan Retribusi

BAB IV : Ketentuan Perijinan (IMB; IMB Bagi Perusahaan Kawasan

Industri atau Perusahaan Industri; IMB Pada Perairan

Umum)

BAB V : Pelaksanaan IMB dan Kewajiban Pemegang IMB

BAB VI : Pembatalan atau Pencabutan

BAB VII : Perencana Pelaksana dan pengawas Bangunan

BAB VIII : Klasifikasi Bangunan

BAB IX : Ketentuan Garis Sempadan

BAB X :Persyaratan Ketinggian Bangunan

BAB XI : Izin Merobohkan Bangunan (IRB)

BAB XII : Prinsip Dalam Penetapan Retribusi

BAB XIII : Wilayah Pemungutan

BAB XIV : Ketentuan Retribusi

BAB XV : Instansi Pengelola

Page 151: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cli

BAB XVI : Ketentuan Pidana

BAB XVII : Ketentuan Penyidikan

BAB XVIII : Ketentuan Peralihan

BAB XIX : Ketentuan Penutup

ANALISIS:

Berdasarkan ketentuan Pasal 14 UUPPP, materi muatan Peraturan

Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota berisi materi

muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas

pembantuan serta menampung kondisi khusus daerah dan/atau

penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang-undangan yang lebih

tinggi.

Sesuai dengan Lamp II Bab I C angka 61, 62, 63 UUPPP disebutkan

bahwa:

Batang tubuh Peraturan Perundang-undangan memuat semua

materi muatan Peraturan Perundang-undangan yang dirumuskan

dalam pasal atau beberapa pasal.

Pada umumnya materi muatan dalam batang tubuh

dikelompokkan kedalam:

1) Ketentuan umum;

2) Materi pokok yang diatur;

3) Ketentuan pidana (jika diperlukan);

4) Ketentuan peralihan (jika diperlukan); dan

5) Ketentuan penutup;

Pengelompokan materi muatan dirumuskan secara lengkap sesuai

dengan kesamaan materi yang bersangkutan dan jika terdapat materi

muatan yang diperlikan tetapi tidak dapat dikelompokan dalam ruang

lingkup peengaturan yang sudah ada, materi tersebut dimuat dalam

bab ketentuan lain-lain.

REKOMENDASI:

Memperhatikan motif dan pertimbangan (reasoning) dibentuknya

Peraturan Daerah kabupaten Tuban No 3 Tahun 2002 tentang Ujin

Mendirikan Bangunan sebagaiman termaktub dalam konsideran

Page 152: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

clii

(menimbang). Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3 Tahun

2002 tentang Ijin Mendirikan Bangunan diundangkan tanggal 21

Maret 2002. Selanjutnya pasca berlakunya Perda No 3 Tahun 2002

ini, pemerintah nengundangkan beberapa peraturan perundang-

undangan antara lain:

- UU No 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;

- Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;

- UU N 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;

- UU No 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan

Permukiman;

- UU no 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

undangan;

- PP No 36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksana UU No 28 Tahun

2002 tentang Bangunan Gedung;

- PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi antara

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

- PP No 15 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;

- Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri

Nomor: 9 (8) Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksana Tugas Kepala

Daerah/Wakil Daerah dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat

Beragam, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama dan

Pendirian Rumah Ibadah;

- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 29/PRT/M/2006

tentang Pedoman Persyratan Teknis Bangunan Gedung;

- Peraturan Menteri Pekerjaaan Umum Nomor: 6/PRT/M/2007

tentang Pedoman Umum Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan

Lingkungan;

- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 24/PRT/M/2007

tentang Pedoman Teknis Izin Mendirikan Bangunan Gedung;

- Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2010 tentang

Pedoman Pemberian Izin mendirikan Bangunan;

Beberapa peraturan perundang-undangan tersebut memiliki

dampak dan implikasi terhadap Peraturan Daerah Kabupaten Tuban

Page 153: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cliii

No 3 Tahun 2002 tentang Retribusdi Ijin Mendirikan Bangunan. Di

samping itu dengan berlaku UU No 28 Tahun 2009 yang sudah

diperdakan di daerah, maka pengaturan mengenai retribusi dalam

Perda No 3 Tahun 2002 ini otomatis tidak berlaku.

Bedasaerkan kondisi tersebut maka direkomendasikan supaya

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 3 Tahun 2002 tentang

Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan dicabut dan diganti dengan

Perda baru yaitu:

a) Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung yang mengatur

mengenai Bangunan Gedung dan penyelenggaraan IMB yang

mengacu pada UU No 28 Tahun 2002, PP No 36 Tahun 2005,

Peraturan Menteri Pejerjaan Umum Nomor : 24/PRT/2007

trntang Pedoman Teknis Izin Mendirikan Bangunan Gedung; dan

b) Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Izin Mendirikan

Bangunan yang berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 32 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemberian Izin

Mendirikan Bangunan.

Selanjutnya dalam penyusuanan Raperda sebagaimana

dimaksud dilaksanakan sesuai dengan kaidah pembentukan

peraturan perundang-undangan (UU No 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan mapun

Permendagri No 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk

Hukum Daerah).

B. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 17 Tahun 2002 tentang Rertibusi

Ijin Penggilingan, Huller dan Penyosohan Beras

1. Konsideran (Menimbang)

a. Bahwa dalam rangka pengendalian dan penertiban kegiatan usaha

penggilingan, huller dan penyosohan beras di Kabupaten Tuban,

maka perlu adanya perijinan;

b. Bahwa sehubungan dengan maksud pada konsideran huruf a perlu

diaturdalam suatu Peraturan Daerah.

ANALISIS

Page 154: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cliv

Secara umum konsideran (menimbang) sebuah Perda hakekatnya

adalah Politik Hukum dari Perda yang bersangkutan. Sesuai dengan

Lamp II Bab I B3 angka 18, 19, 20, 21, 23, 27 UU No 12 Tahun 2011

tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (UU PPP),

pokok pikiran pada konsiderans memuat unsur filosofis, sosiologis,

yuridis yang menjadi pertimbangan dan alasan pembentukanya yang

penulisanya ditempatkan secara berurutan dari filosofis, sosiologis

dan yuridis.

- Unsur filosofis menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk

mempertimabangkan pandangan hidup , kesadaran dan cita hukum

yang meliputi suasaa kebatinan serta falsafah bangsa Indonesia yang

bersumber dari Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar

Republik Indonesia Tahun 1945.

- Unsur sosiologis menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berbagai aspek.

- Unsur yuridis menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk

untuk mengatasi permasalahan hukum atau mengisi kekosongan

hukum dengan mempertimbangkan aturan yang telah ada, yang

akan diubah atau yang akan dicabut guna menjamin kepastian

hukum dan rasa keadilan masyarakat.

2. Dasar Hukum (Mengingat):

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 17 Tahun 2002 tentang

Retribusi Ijin Usaha Penggilingan, Huller dan Penyosohan Beras ini

pembentukanya didasarkan pada:

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-Daerah kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur

(Berita Negara Tahun 1950 Nomor 41);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Hukum Acara

Pidana (Lembaran Negara 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 3209);

3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah di ubah dengan Undang-Undang Nomor 34

Tahun 2000 (Lembaran Negara 2000 Nomor 246, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4048);

Page 155: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

clv

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup (Lemabaran Negara 1997 Nomor 68, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3699);

5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara 1999 Nomor 60, Tambahan Lemabaran

Negara Nomor 3839);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 1971 tentang Perusahaan

Penggilingan Padi, Hulle dan Penyosohan Beras (Lembaran Negara

1971 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara nomor 2977);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Kitab

Undang-Undnag Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara 1983

Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3258);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang

Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi Sebagai

daerah Otonom (Lembaran Negara 2000 Nomor 54, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3952);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi

Daerah (Lembaran Negara 2001 Nomor 1198, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4139);

10. Keputusan presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Tekn ik

Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk

Rancangan Undang-Undang, Rancangan Peraturan Pemerintah

dan Rancangan Keputusan Presiden;

11. Surat Keputusan Menteri Pertanian No 859/KPTS/TP.250/11/1998

tentang Pedoman Pembinaan Perusahaan Penggilingan Padi,

Huller dan Penyosohan Beras;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 35

Tahun 1988 tentang Penyidik pegawai Negeri Sipil di Lingkungan

Pemerintah Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban (Lembaran

Daerah Tingkat II Tuban Tahun 1988 Nomor 3);

13. Peraturan Daerah Kabup[aten Tuabn Nomor 1 Tahun 2001

tentang Pembentukan Dinas-Dinas Kabupaten Tuban (Lembaran

Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2001 Seri C Nomor 1);

Page 156: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

clvi

14. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 20 Tahun 2001

tentang Jenis Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran

Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2001 Seri C Nomor 13).

ANALISIS:

Berdasarkan Lampiran II Bab I B4 angka 28 UUPPP, disebutkan bahwa

Dasar hukum diawali dengan kata Mengingat. Dasar hukum memuat:

a. Dasar kewenangan pembentukan Peraturan Perundang-

undangan.

Dalam hal ini untuk Peraturan Daerah Kabupaten berisi:

1) Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang dasar Negara Republik

Indonesia;

2) Undang-Undang Pembentukan Daerah Kabupaten yang

bersangkutan;

3) Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah; dan

4) Undang-Undang No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan.

b. Peraturan Perundang-undangan yang memerintah pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (dalam hal ini PERDA).

Selanjutnya dalam Lampiran II Bab I B4 angka 43 UUPPP,

disbutkan: Jika jumlah Peraturan Perundang-undangan yang

dijadikan dasar hukum lebih dari satu, urutan pencantuman perlu

memperhatikan tata urutan Peraturan Perundang-undangan dan

jika tingkatannya sama disusun secar kronologis berdasarkan saat

pengundangan

atau penetapannya.

Berdasarkan berdasarkan Lampiaran II Bab I B4 angka 47, 48 dan

49 disebutkan bahwa: Penulisan Undang-Undang, Peraturan

Pemerintah, Peraturan Daerah dalam dasar hukum dilengkapi

dengan pencantuman Lembaran Negara dan tambahan Lembaran

Negara, Lermbaran Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dan

tambahan Lembaran Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang

diletakkan di antara tanda baca kurung.

Page 157: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

clvii

3. Batang tubuh (Materi Muatan):

Materi Muatan dalam Peraturan Daerah kabupaten Tuban No 17

Tahun 2002 tentang Retribusi Ijin Usaha Penggilingan, Huller dan

Penyosohan Beras terdiri dari 15 Bab dan 23 Pasal. Judul masing-

masing Bab adalah sebagai berikut:

BAB I : Ketentuan Umum

BAB II : Nama, Obyek dan Subyek Retribusi

BAB III : Golongan Retribusi

BAB IV : Ketentuan Perijinan

BAB V : Pencabutan, Pengalihan dan Perubahan Ijin Usaha

BAB VI : Ketentuan Larangan

BAB VII : Wilayah Pemungutan

BAB VIII : Prinsip dan Penetapan Besarnya Retribusi

BAB IX : Ketentuan Retribusi

BAB X : Instansi Pengelolaan

BAB XI : Pengendalian dan Pengawasan

BAB XII : Ketentuan Pidana

BAB XIII : Ketentuan Penyidikan

BAB XIV : Ketentuan Peralihan

BAB XV : Ketentuan Penutup

ANALISIS:

Berdasarkan ketentuan Pasal 14 UUPPP, materi muatan Peraturan

Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota berisi materi

muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas

pembantuan serta menampung kondisi khusus daerah dan/atau

penjabaran lebih lanjut Peratuarn Perundang-undangan yang lebih

tinggi.

Sesuai dengan Lamp II bab I C angka 61, 62, 63 UUPPP disebutkan

bahwa:

a. Batang tubuh Peraturan Perundang-undangan memuat semua

materi muatan Peraturan Perundang-undangan yang dirumuskan

dalam pasal atau beberapa pasal.

Page 158: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

clviii

b. Pada umumnya materi muatan dalam batang tubuh

dikelompokkan ke dalam:

1) Ketentuan umum;

2) Materi pokok yang diatur;

3) Ketentuan pidana (jika diperlukan);

4) Ketentuan peralihan (jika diperlukan); dan

5) Ketentuan penutup.

c. Pengelompokan materi muatan dirumuskan secara lengkap sesuai

dengan kesamaan materi yang bersangkutan dan jika terdapat

materi muatan yang diperlukan tetapi tidak dapat dikelompokan

dalam ruang lingkup pengaturan yang sudah ada, materi tersebut

dimuat dalam bab ketentuan lain-lain.

REKOMENDASI:

Memperhatikan motif dan pertimbangan (reasoning) dibentuknya

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 17 Tahun 2002 tentang

Retribusi Ijin Usaha Penggilingan, Huller dan Penyosohan Beras

sebagaimana termaktub dalam konsideran (menimbang).

Peraturan Daerah kabupaten Tuban No 17 Tahun 2002 tentang

Retribusi Ijin Usaha Penggilingan, Huller dan Penyosohan Beras

diundangkan tanggal 17 Juni 2002. Selanjutnya pasca berlakunya

Perda No 17 Tahun 2002 ini, pemerintah mengundangkan beberapa

peraturan perundang-undangan antara lain:

- UU Nomor 32 Tsahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang

dicabut dan diganti dengan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah;

- UU No 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;

- UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

undangan ;

- PP No 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

Page 159: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

clix

Beberapa peraturan perundang-undangan tersebut memilikin

dampak dan implikasi terhadap Peraturan Daerah Kabupaten Tuban

No 17 Tahun 2002 tentang Retribusi Ijin Usaha Penggilingan, Huller

dan Penyosohan Beras, terutama UU No 28 Tahun 2009 tentang

PDRD.

Berdasarkan kondisi tersebut maka direkomendasikan supaya

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 17 tahun 2002 tentang

Retribusi Ijin Usaha Penggilingan, Huller dan Penyosohan Beras

ditinjau ulang dan disesuaikan dengan Peraturan Perundang-

undangan yang lebih tinggi. Selanjutnya terkait penyelenggaraan

Usaha Penggilingan, Huller dan Penyosohan Beras kalau memang di

daerah terdapat persoalan yang membutuhkan pengaturan akan

lebih bagus kalau dibentuk Peraturan Daerah tentang

Penyelenggaraan Usaha Penggilingan, Huller dan Penyosohan Beras

yang mengatur baik Usaha Penggilingan, Huller dan Penyosohan

Beras yang tetap maupun yang bergerak/keliling (mobile).

Sedangkan untuk retribusi otomatis sesuai prinsip dalam UPRD

yaitu closed list system maka tidak boleh dipungut.

Selanjutnya dalam penyusunan Raperda sebagaimana dimaksud

dilaksanakan sesuai dengan kaidah pembentukan peraturan

perundang-undangan (UU No 12 Tahu 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan maupun Permendagri No 1 Tahun

2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah).

C. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 1 Tahun 2005 tentang

Penyelenggaraan Perizinan Bidang Penanaman Modal

1. Konsideran (Menimbang):

Dasar pertimbangan landasan dibentuknya Peraturan Daerah

Kabupaten Tuban No. 1 Tahun 2005 adalam dalam rangka untuk

menghadapi perkembangan ekonomi global dan untuk lebih

meningkatkan arus penanaman modal di Kabupaten Tuban

sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 32

Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan

Page 160: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

clx

Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang kewenangan

Pemerintah dan kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom,

serta Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130-67 Tahun 2002

tentang Pengakuan Kewenangan Kabupaten dan Kota, maka

dalam rangka penataan, pendataan, perencanaan, promosi,

perijinan dan pengawasan di bidang Penanaman Modal Dalam

Negeri (PMDN) khususnya yang tidak memerlukan fasilitas dari

Pemerintah perlu adanya pengaturan perijinan di bidang

Penanaman Modal.

2. Dasar Hukum (Mengingat):

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No. 1 Tahun 2005 ini

pembentukannya didasarkan pada:

a. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur

(Berita Negara Tahun 1950 Nomor 41);

b. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara

Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3209);

c. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Tahun 2004

Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);

d. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembran Negara Nomor 4437);

e. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan

Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara

Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Nomor

3258);

f. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang

kewenanagan Pemerintah dan kewenangan propinsi Sebagai

Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);

Page 161: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

clxi

g. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130-67 Tahun 2002

tentang Pengakuan Kewenangan Kabupaten dan Kota;

h. Peraturanm Daerah Kabupaten Dearah Tingkat II Tuban Nomor 35

Tahun 1988 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan

Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban (Lembaran Daerah

Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Tahun 1989 Seri C Nomor 3);

i. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 3 Tahun 2001 tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten

Tuban (Lembaran Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2001 Seri C

Nomor 3).

3. Batang Tubuh (Materi Muatan)

Materi Muatan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 1

Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Perijinanan Bidang Penanaman

Modal terdiri dari 10 Bab dan 18 Pasal. Jududl masing-masing Bab

adalah berikut:

BAB I : Ketentuan Umum

BAB II : Jenis Perizinan Penanaman Modal

BAB III : Ketentuan Perijinan

BAB IV : Ketentuan Pencabutan

BAB V : Instansi Pengelola

BAB VI : Pembinaan dan Pengawasan

BAB VII : Ketentuan Pidana

BAB VIII : Ketentuan Penyidikan

BAB IX : Ketentuan Peralihan

BAB X : Ketentuan Penutup.

ANALISIS:

Secara umum pembentukan peraturan Daerah Kabupaten Tuban No

1 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Perijinan Bidang Penanaman

Modal tersebut adalah untuk lebih meningkatkan arus penanaman

modal di era ekonomi globa. Dasar utama pembentukannya adalah

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang

Page 162: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

clxii

Kewenangan Pemerintah dan Kewenagan Propinsi sebagai Daerah

Otonom, serta Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130-67

Tahun 2002 tentang Pengakuan Kewenangan Kabupaten dan Kota.

Selanjutnya terkait penyelenggaraan urusan Penanaman Modal dan

Perizinannya, hingga tahun 2014 terjadi pembaharuan regylasi baik

dengan perubahan atau penggantian seperti:

a. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman

Modal;

b. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan yang mencabut dan

menggantikan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;

c. Undang-Undang Nomor 2 3 Tahun 2014 tentang Pemerintah

Daerah sebagaiamana diubah dengan Peraturan Pemerintah

Penggantian Undang-Undang No 2 Tahun 2014, yang

mencabut dan menggantikan Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2004 tentang Pemerintahan Daerah;

d. PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi

dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang mencabut dan

menggantikn PP No 25 Tahun 2000;

e. Peraturan Presiden No 27 Tahun 2009 tentang Pelanyanan

Terpadu Satu Pintu Bidang Penanaman Modal;

f. Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2007 tentang Badan

Koordinasi Penanaman Modal;

g. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 24 Tahun 2006 tentang

Pedoman Penyeleggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

h. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomo

11 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pelaksanaan, Pembinaan

dan Pelaporan Pelayanan Terpadu Satu Pinter Di Bidang

Penanaman Modal;

i. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor

12 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Permohonan

Penanaman Modal;

Page 163: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

clxiii

j. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor

13 Tahun 2009 tentang Pedoman dan Tata Cara Pengendalian

Pelaksanaan Penanaman Modal;

k. Peraturan Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 13

Tahun 2009 tentang Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan

Inverstasi Secara Elektronik; dan

l. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor

7 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala BKPM

Nomor 7 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan

Kepala BKBM Nomor 13 Tahun 2009 tentang Pedoman dan

Tata Cara Pengendalian pelaksanaan Penanaman Modal.

Memperhatikan keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten

Tuban No 1 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Prijinan

Bidang Penanaman Modal tersebut dikaitkan dengan

perkembangan dan dinamis peraturan perundang-

undangan yang terbit pasca ditetapkannya Peraturan

Daerah Kabupaten Tuban No 1 Tahun 2005 tersebut, maka

disarabkan supaya dubentuk Peraturan Daerah Kabupaten

Tuban tentang Penyelenggaraan Penanaman Modal yang

berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang

disebutkan di atas (huruf a sampai dengan huruf I).

Selanjutnya menyangkut legal drafter atau pembentukan

peraturanya supaya mendasarkan pada UU No 12 Tahun

2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

undangan, Peraturan Presiden No 87 Tahun 2014 tentang

Pelaksanaan UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan, dan Peraturan Menteri

Dalam Negeri No 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan

Produk Hukum Daerah.

D. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 5 Tahun 2002 tentang Retribusi

Penyelenggaraan Pelelangan Ikan.

1. Konsideran (Menimbang)

Page 164: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

clxiv

a. Bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No

20 Tahun 2001 tentang Jenis Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,

maka Retribusi Penyelenggaraan Pelelangan Ikan merupakan Jenis

Retribusi Daerah;

b. Bahwa sehubungan dengan maksud pada kosinderan huruf a, perlu

diatur dengan suatu Peraturan Daerah.

ANALISIS:

Secara umum konsideran (menimbang) sebuah Perda hakekatnya adalah

Politik Hukum dari Perda yang bersangkutan. Sesuai dengan Lamp II Bab

I B3 anka 18,19, 20, 21, 23,27, UU No 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (UU PPP), pokok pikiran

pada konsideran menurut unsur filosofis, sosiologis, dan yuridis yang

menjadi pertimbangan dan alasan pemebentukannya yang penulisannya

ditempatkan secara berurutan dari filosofis, sosiologis, dan yuridis.

- Unsur filosofis menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk

mempertimbangkan pandangan hidup, kesadaran, dan cita hukum

yang meliputi suasana kebatinan serta faklsafah bangsa indonesia

yang bersumber dari Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

- Unsur sosiologis menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berbagai aspek.

- Unsur yuridis menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk

untuk mengatasi permasalahan hukum atau mengisi kekosongan

hukum dengan mempertimbangkan aturan yang telah ada, yang

akan diubah, atau yang akan dicabut guna menjamin kepastian

hukum dan rasa keadilan masyarakat.

Page 165: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

clxv

2. Dasar Hukum (Mengingat):

Perarturan Daerah Kabupaten Tuban No 3 Tahun 2002 ini

pembentukannya didasarkan pada:

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Propinsi Jawa Timur (Berita Negara Tahun 1950 Nomor 41);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana

(Lembaran Negara 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 3209);

3. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1985 tentang Perikanan (Lembaran

Negara 1985 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3299);

4. Undang Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian

(Lembaran Negara 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 3502);

5. Undang Undang Nomor 18 Tahun 1997 diubah Nomor 34 tahun 2000

tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara 2000

Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4048);

6. Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 3848);

7. Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 tntang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 3848);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1981 tentang Pelaksanaan

Undang Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana

(Lembaran Negara 1981 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 3258);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1990 diubah Nomor 141

tahun 2000 tentang Usaha Perikanan (Lembaran Negara 1990 Nomor

256, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4058);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan

Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom

(Lembaran Negara 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 3952);

Page 166: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

clxvi

11. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi

Daerah (Lembaran Negara 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 4139);

12. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknis

Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan

Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan

Keputusan Presiden;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 35

Tahun 1988 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan

Pemerintah Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban (Lembaran

Daerah Tingkat II Tuban Tahun 1988 Nomor 3);

14. P[eraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 1 Tahun 2001 tentang

Pembentukan Dinas-Dinas Kabupaten Tuban (Lembaran Daerah

Kabupaten Tuban Tahun 2001 Seri C Nomor 1);

ANALISIS:

Berdasarkan Lampiran II Bab I B4 angka 28 UUPPP, disebutkan bahwa

Dasar hukum diawali dengan kata Mengingat. Dasar hukum memuat:

a. Dasar kewenangan pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

Dalam hal ini untuk Peraturan Daerah Kabupaten berisi:

1) Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia;

2) Undang-Undang Pembentukan Daerah Kabupaten yang

bersangkutan;

3) Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Daerah;dan

4) Undang-Undang No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan.

b. Peraturan Perundang-undangan yang memerintahkan pembentukan

Peraturan Perundang-Undangan (dalam hal ini PERDA).

Selanjutnya dalam Lampiran II Bab I B4 angka 43 UUPPP, disebutkan:

Jika jumlah Peraturan Perundang-Undangan yang dijadikan dasar

hukum lebih dari satu, urutan pencatuman perlu memperhatikan tata

urutan Peraturan Perundang-undangan dan Jika tingkatannya sama

Page 167: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

clxvii

disusun secara kronologis berdasarkan saat pengundangan atau

penetapannya.

Berdasarkan Lampiran II Bab I B4 angka 47, 48 dan 49 disebutkan

bahwa: Penulisan Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan

Daerah dalam Dasar Hukum dilengkapi dengan pencantuman

Lembaran Negara dan Tambahan Lembaran Negara, Lembaran

Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dan Tambahan Lembaran Daerah

Provinsi/Kabupaten/Kota yang diletakkan diantara tanda baca

kurung.

3. Batang Tubuh (Materi Muatan):

Materi Muatan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 5 Tahun

2002 mtentang Retribusi Penyelenggaraan Pelelangan Ikan terdiri dari

16 Bab dan 21 Pasal. Judul masing-masing Bab adalah sebagai berikut:

BAB I : Ketentuan Umum

BAB II : Nama, Obyek dan Subyek Retribusi

BAB III : Golongan Retribusi

BAB IV : Penyelenggaraan Pelelangan Ikan

BAB V : Tempat Pelelangan Ikan dan Izin Penyelenggaraan

Pelelangan Ikan

BAB VI : Cara Perhitungan Retribusi

BAB VII : Wilayah Pemungutan

BAB VIII : Prinsip dan Penetapan Tarif Retribusi

BAB IX : Ketentuan Retribusi

BAB X : Tata Cara Pemungutan

BAB XI : Instansi Pengelola

BAB XII : Pembinaan dan Pengawasan

BAB XIII : Ketentuan Pidana

BAB XIV : Ketentuan Penyidik

BAB XV : Ketentuan Peralihan

BAB XVI : Ketentuan Penutup.

ANALISIS

Page 168: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

clxviii

Bedasarkan ketentuan Pasal 14 UUPPP, materi muatan Peraturan

Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota berisi materi

muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas

pembantuan serta menampung kondisi khusus daerah dan/atau

penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang-undangan yang lebih

tinggi.

Sesuai dengan Lamp II Bab I C angka 61, 62, 63 UUPPP disebutkan

bahwa:

Batang tubuh Peraturan Perundang-undangan memuat semua materi

mkuatan Peraturan Perundang-undangan yang dirumuskan dalam

pasal atau bebrapa pasal

Pada umunya materi muatan dalam batang tubuh dikelompokan ke

dalam:

- Ketentuan umum;

- Materi pokok yang diatur;

- Ketentuan pidana (jika diperlukan);

- Ketentuan peralihan (jika diperlukan); dan

- Ketentuan Penutup.

Pengelompokan materi muatan dirumuskan secara lengkap sesuai

dengan kesamaan materi yang bersangkutan dan jika terdapat materi

muatan yang diperlukan tetapi tidak dapat dikelompokan dalam

ruang lingkup[ pengaturan yang sudah ada, materi tersebut dimuat

dalam bab ketentuan lain-lain.

REKOMENDASI

Memperhatikan motif dan pertimbangan (reasoning) dibentuknya

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 5 Tahun 2002 tentang Retribusi

Penyelenggaraan Pelelangan Ikan sebagaiman termaktub dalam

konsideran (menimbang).

Peraturan Daerah Kabupaten Tubhan No 5 Tahun 2002 tentang Retribusi

Penyelenggaraan Pelelangan Ikan diundangkan tanggal 21 Maret 2002.

Selanjutnya pasca berlaku Perda No 5 Tahun 2002 ijni, Pemerintah

mengundangkan beberapa peraturan perundang-undangan antara lain:

Page 169: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

clxix

- UU No 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah

dengan UU No 46 Tahun 2009;

- Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;

- UU No 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;

- UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

undangan;

- PP No 54 Tahun 2002 tentang Usaha Perikanan;

- PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota;

Beberapa peraturan perundang-undangan tersebut memiliki dampak

dan implikasi terhadap Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 5

Tahun 2002 tentang Retribusi Penyelenggaraan Pelelangan Ikan. Di

samping itu dengan berlaku UU No 28 Tahun 2009 yang sudah

diperdakan di daerah, maka pengaturan mengenai retribusi dalam

perda No 3 Tahun 2002 ini otomatis tidak berlaku.

Berdasarkan kondisi tersebut maka direkomendasikan supaya

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 5 Tahun 2002 tentang

Retribusi Penyelenggaraan Pelelangan Ikan dicabut dan diganti

dengan Perda baru yang mengatur mengenai Penyelenggaraan

Pelelangan Ikan yang mengacu pada UU No 31 Tahun 2004, UU No

32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; UU No 28 Tahun 2009

tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah; UU No 12 Tahun 2011

tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; PP No 54

Tahun 2002 tentang Usaha Perikanan; dan PP No 38 Tahun 2007

tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,

Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota.

Selanjutnya dalam penyusunan Raperda sebagaimana dimaksud

dilaksanakan sesuai dengan kaidah pembentukan peraturan

perundang-undangan (UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan maupun Permendagri No 1 Tahun

2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah).

Page 170: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

clxx

E. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 19 Tahun 2002 tentang Retribusi

Ijin Tata Usaha Kayu;

1. Konsiderans (Menimbang) :

a. Bahwa kayu hasil hutan merupakan salah satu komoditi yang bisa

dihasilkan serta salah satu pendapatan masyarakat yang memiliki

peranan dalam menunjang pemenuhan kebutuhan maka perlu

adanya penertiban dan pengendalian perendarannya;

b. Bahwa sehubungan dengan maksud pada konsideran huruf a perlu

diatur dalam suatu Peraturan Daerah.

ANALISIS:

Secara umum konsideran (menimbang) sebuah perda hakekatnya adalah

Politik Hukum dari Perda yang bersangkutan. Sesuai dengan Lamp II Bab

I B3 angka 18, 19, 20, 21, 23, 27 UU No 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (UU PPP), pokok pikiran

pada konsiderans memuat unsur filosofis, sosiologis, dan yuridis yang

menjadi pertimbangan dan alsan pembentukannya yang penulisannya

ditempatkan secara berurutan dari filosofis, sosiologis, dan yuridis.

- Unsur filosofis menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk

mempertimbangkan pandangan hidup, kesadaran, dan cita hukum

yang meliputi suasana kebatinan serta falsafah bangsa indonesia

yang bersumber dari Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

- Unsur sosiologis menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berbagai aspek.

- Unsur yuridis menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk

untuk mengatasi permasalahan hukum atau mengisi kekosongan

hukum dengan mempertimbangkan aturan yang telah ada, yang

akan diubah, atau yang akan dicabut guna menjamin kepastian

hukum dan rasa keadilan masyarakat.

2. Dasar Hukum (Mengingat) :

Page 171: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

clxxi

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 19 Tahun 2002 tentnag Retribusi

Ijin Tata Usaha Kayu ini pembentukannya didasarkan pada :

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur

(Berita Negara Tahun 1950 Nomor 41);

2. Undang Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Hukum Acara

Pidana (Lembaran Negara 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 3209);

3. Undang Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber

Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara 1990 Nomor

49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3419);

4. Undang Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah diubah dengan Undang Undang Nomor 34 Tahun

2000 (Lembaran Negara 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 4048);

5. Undang Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup (Lembaran Negara 1997 Nomor 68, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3699);

6. Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahn Daerah

(Lembaran Negara 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 3839);

7. Undang Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pusat dan Daerah (Lembaran Negara 1999 Nomor

72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848);

8. Undang Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

(Lembaran Negara 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 3888);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Kitab Undang

Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara 1983 Nomor 36,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3258);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1985 tentang Perlindungan

Hutan (Lembaran Negara 1985 Nomor 39, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 3295);

Page 172: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

clxxii

11. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan

Pemerintah dan Kewenangan Provinsi Sebagai Daerah Otonom

(Lembaran Negara 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 3952);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi

Daerah (Lembaran Negara 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 4139);

13. Keputusan Presiden No 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan

Lindung;

14. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik

Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan bentuk Rancangan

Undang-Undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan

Keputusan Presiden;

15. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No : 316/KPTS/-

11/1999 tentang Tata Usaha Hasil Hutan;

16. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No : 316/KPTS/-

11/1999 tentang Tata Usaha Hasil Hutan;

17. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 35

Tahun 1988 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan

Pemerintah Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban (Lembaran

Daerah Tingkat II Tuban Tahun 1988 Nomor 3);

18. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 1 Tahun 2001 tentang

Pembentukan Dinas-Dinas Kabupaten Tuban (Lembaran Daerah

Kabupaten Tuban Tahun 2001 Seri C Nomor 1);

19. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 20 Tahun 2001 tentang

Jenis Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Daerah

Kabupaten Tuban Tahun 2001 Seri C Nomor 13).

3. Batang Tubuh (Materi Muatan):

Materi Muatan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 19 Tahun

2002 tentang Retribusi Ijin Tata Usaha Kayu terdiri dari 15 Bab dan 23

Pasal. Judul masing-masing Bab adalah sebagai berikut:

BAB I : Ketentuan Umum

BAB II : Nama, Obyek dan Subyek Retribusi

BAB III : Golongan Retribusi

BAB IV : Ketentuan Perijinan

Page 173: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

clxxiii

BAB V : Pencabutan, Pengalihan dan Perubahan Ijin Usaha

BAB VI : Ketentuan Larangan

BAB VII : Wilayah Pemungutan

BAB VIII : Prinsip dan Penetapannya Besarnya Retribusi

BAB IX : Ketentuan Retribusi

BAB X : Instansi Pengelola

BAB XI : Pengadilan dan Pengawasan

BAB XII : Ketentuan Pidana

BAB XIII : Ketentuan Penyidikan

BAB XIV : Ketentuan Peralihan

BAB XV :Ketentuan Penutup

ANALISIS:

Berdasarkan ketentuan Pasal 14 UUPPP, materi muatan Peraturan

Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota berisi materi

muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas

pembantuan serta menampung kondisi khusus daerah dan/atau

penjabaran lenbih lanjut Peraturan Perundang-undangan yang lebih

tinggi.

Sesuai dengan Lamp II Bab I C angka 61, 62, 63 UUPPP disebutkan

bahwa:

a. Batang tubuh Paraturan Perundang-undangan memuat semua materi

muatan Pertaturan Perundang-undangan yang dirumuskan dalam

pasal atau beberapa pasal.

b. Pada umumnya materi muatan dalam batang tubuh dikelompokanj

kedalam:

6) Ketentuan umum;

7) Materi pokok yang diatur;

8) Ketentuan pidana (jika diperlukan);

9) Ketentuan peralihan (jika diperlukan);

10) Ketentuan penutup;

c. Pengelompokan materi muatan dirumuskan secara lengkap sesuai

dengan kesamaan materi yang bersangklutan dan jika terdapat

materi muatan yang diperlukan tetapi tidak dapat dikelompokkan

Page 174: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

clxxiv

dalam ruang lingkup pengaturan yang sudah ada, materi tersebut

dimuat dalam bab ketentuan lain-lain.

REKOMENDASI:

Memperhatikan motif dan pertimbangan (reasoning) dibentuknya

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 19 Tahun 2002 tentang Retribusi

Ijin Tata Usaha Kayu sebagimana termaktub dalam konsideran

(menimbang). Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 19 Tahun 2002

tentang Retribusi Ijin Tata Usaha Kayu diundangkan tanggal 17 Juni

2002. Selanjutnya pasca belakunya Perda No 19 Tahun 2002 ini,

pemerintah mengundangkan beberapa peraturan perundang-undangan

antara lain:

- UU No 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;

- UU NO 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

undangan;

- UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

- PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembangian Urusan Pemerintahan

antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

- Peraturan Pemerintah No 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara

Perubahan peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan;

Beberapa peraturan perundang-undangan tersebut memiliki dampak

dan implikasi terhadap Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 19

Tahun 2002 tentang Retribusi Ijin Tata Usaha Kayu terutama UU No 28

Tahun 2009 tentang PDRD.

Berdasarkan kondisi tersebut maka direkomendasikan supaya

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 19 Tahun 2002 tentang

Retribusi Ijin Tata Usaha Kayu ditrinjau ulang atau dicabut. Selanjunya

terkait penyelenggaraan Usaha Kayu di daerah sepanjang menjadi

kewenangan Pemerintah daerah kalau memang keberadaannya perlu

pengaturan tersendiri, perlu dibentuk Peraturan Daerah tentang Tata

Usaha Kayu dengan memperhatikan bebrbagai persoalan di daerah.

Sedangkan untuk retribusi otomatis sesuai prinsip dalam UUPDRD yaitu

clossed list system maka tidak boleh dipungut.

Page 175: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

clxxv

Selanjutnya dalam penyusunan Raperda sebagaiman dimaksud

dilaksanakan sesuai dengan kaidah pembentukan peraturan

perundang-undangan (UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan maupun Permendagri No 1 Tahun

2014 tentang Pembentuksan Produk Hukum Daerah).

F. Peratruran Daerah Kabupaten Tuban No 2 Tahun 2005 tentang Retribusi

Ijin Lokasi.

1. Konsideran (Menimbang):

a. Bahwa dengan berlakunya Keputusan Presiden Nomor 34 Tahun 2003

tentang Kebijakan Nasional di Bidang Pertanahan, khususnya yang

berkaitan denghan Pasal 2 ayat (2) huruf a tentang pemberian ijin

lokasi, kewenangannya telah dilaksanakan oleh Pemerintah

Kabupaten/Kota;

b. Bahwa sehubungan dengan maksud pada huruf a konsideran ini,

maka perlu mengatur ijin lokasi dalam suatu Peraturan Daerah.

ANALISIS:

Secara umum konsideran (menimbang) sebuah Perda hakekatnya adalh

Politik Hukum dari Perda yang bersangkutan. Sesuai dengan Lamp II Bab

I B3 angka 18, 19, 20, 21, 23, 27 UU No 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (UU PPP), pokok pikiran

pada konsiderans memuat unsure filosofis, sosiologis, dan yuridis yang

menjadi pertimbangan dan alasan pembentukannya yang penulisannya

ditempatkan secara berurutan dari filosofis, sosiologis, dan yuridis.

- Unsur filosofis menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk

mempertimbangkan pandangan hidup, kesadaran, dan cita hiukum

yang meliputi suasana kebatinan serta falsafah bangsa Indonesia

yang bersumber dari Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

- Unsur sosiologis menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berbagai aspek.

Page 176: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

clxxvi

- Unsur yuridis menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk

untuk mengatasi permasalahan hukum atau mengisi kekosongan

hukum dengan mempertimbangkan aturan yang telah ada, yang

akan diubah, atau yang akan dicabut guna menjamin kepastian

hukum dan rasa keadilan masyarakat.

REKOMENDASI:

b. Sesuaikan dengan kaidah pembentukan peraturan perundang-

undangan (UU No 12/2011 maupun Permendagri 1/2014).

c. Sesuaikan dengan kewenangan daerah sebagaimana diatur dalam PP

38/2007.

2. Dasar Hukum (Mengingat):

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 1 Tahun 2004 ini pembentukan

didasarkan pada:

1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur

(Berita Negara Tahun 1950 Nomor 41);

2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar

Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara 1960 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 2043);

3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 diubah Nomor 1 Tahun 1970

tentang Penanaman Modal Asing (Lembaran Negara Tahun 1970

Nomor 467, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2943);

4) Undang-Undang Nomor 6 Tahun diubah Nomor 12 Tahun 1970

tentang penanaman Modal Dalam Negeri (Lembaran Negara Nomor

2940);

5) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana

(Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 3209);

6) Undang-Undang Nomor 24 Tahuin 1992 tentang Penataan Ruang

(Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 115, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 3501);

Page 177: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

clxxvii

7) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 diubah Nomor 34 Tahun

2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara

Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4048);

8) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);

9) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4437);

10) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan

Undang Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana

(Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 6, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 3258);

11) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna

Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah (Lembaran

Negara Tahun 1996 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Nomor

3643);

12) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran

Tanah (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 73, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3701);

13) Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang

Kewenanagan Pemerintah dan Kewenagan Propinsi Sebagai Daerah

Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3952);

14) Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi

Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4139);

15) Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 1993 diubah Nomor 115

Tahun 1998 tentang Tata Cara Penanaman Modal;

16) Keputusan Presiden Nomor 34 Tahun 2003 tentang Kebijakan

Nasional di Bidang Pertanahan;

17) Peraturan Menteri Agraria/ Kepala Badan Pertahanan Nasional

Nomor 2 Tahun 1993 tentang Tata Cara Perolehan Ijin Lokasi dan Hak

Atas Tanah Bagi Perusahaan dalam rangka Penanaman Modal;

Page 178: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

clxxviii

18) Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertahanan Nasional

Nomor 2 Tahun 1999 tentang Ijin Lokasi;

19) Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 35

Tahun 1988 tentang Penyidikan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan

Pemerintah Daearah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban (Lembaran

Daearah Tingkat II Tuban Tahun 1989 Seri C Nomor 3);

20) Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 2 Tahun 2001 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan dan Kantor di

Lingkungan Kabupaten Tuban (Lembaran Daerah Kabupaten Tuban

Tahun 2001 Seri C Nomor 2);

21) Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 4 Tahunb 2003

tentang Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Tahun 2001-2011

(Lembaran Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2003 Seri C Nomor 4);

22) Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 1 Tahun 2005 tentang

Penyelenggaraan Perijinan Bidang Penanaman Modal (Lembaran

Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2005 Seri E nomor 2);

ANALISIS:

Berdasarkan Lampiran II Bab I B4 angka 2 8 UUPPP, disebukan bahwa

Dasar Hukum diawali dengan kata Mengingat. Dasar hukum memuat:

a. Dasara Kewenangan Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

Dalam hal ini untuk Peraturan Daerah Kabupaten berisi:

1) Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia;

2) Undang-Undang Pembentukan Daerah Kabupaten yang

bersangkutan;

3) Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;

dan

4) Undang-Undang No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-Undangan.

b. Peraturan Perundang-undangan yang memerintahkan pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (dalam hal ini PERDA).

Page 179: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

clxxix

Selanjutnya dalam Lampiran II Bab I B4 angka 43 UUPPP, disebutkan:

Jika jumlah peraturan Perundang-undangan yang dijadikan dasar hukum

lebih dati satu, urutan pencantum perlu memperhatikan tata uutan

Peraturan Perundangan-undangan dan jika tingkatannya sama disusun

secara kronologis berdasarkan saat pengundangan atau penetapannya.

Berdasarkan Lampiran II Bab I B4 angka 47, 48 dan 49 disebutkan bahwa:

Penulisan Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah

dalam dasar hukum dilengkapi dengan pencantuman Lembaran Negara

dan tambahan Lembaran Negara, Lembaran Daerah

Provinsi/Kabupaten/Kota dan Tambahan Lembaran Daerah

Provinsi/Kabupaten/Kota yang diletakkan di antara tanda baca kurung.

Berdasarkan hal tersebut maka disarankan mestinya:

a. Sesuaikan dengan kaidah pembentukan peraturan perundang-

undangan (UU No 12/2011 maupun Permendagri 1/2014).

b. Khususnya menyangkut beberapa dasar hukum yang sudah out off

date supaya disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan

yang baru (berlaku saat ini).

b. Batang Tubuh (Materi Muatan):

Materi Muatan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 2

Tahun 2005 tentang Retribusi Ijin Lokasi terdiri dari 17 Bab dan 24

Pasal. Judul masing-masing Bab adalah sebagai berikut:

BAB I : Ketentuan Umum

BAB II : Obyek dan Subyek Retribusi

BAB III : Peruntukan dan Penetapi Luas

BAB IV : Ketentuan Retribusi

BAB V : Jangka Waktu

BAB VI : Hak dan Kewajiban / Larangan Pemegang Ijin Lokasi

BAB VII : Golongan Retribusi

BAB VIII : Prinsip Dalam Penetapan Besarnya Retribusi

BAB IX : Ketentuan Retribusi

Page 180: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

clxxx

BAB X : Wilayah Pemungutan

BAB XI : Tata Cara Pemungutan

Bab XII : Instansi Pengelola

BAB XIII : Pembinaan dan Pengawasan

BAB XIV : Ketentuan Pidana

BAB XV : Ketentuan Penyidikan

BAB XVI : Ketentuan Peralihan

BAB XVII : Ketentuajn Penutup

ANALISIS:

Bedasarkan ketentuan Pasal 14 UUPPP, materi muatan Peraturan

Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota berisi materi

muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas

pembantuan serta menampung kondisi khusus daerah dan/atau

penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang-undangan yang lebih

tinggi.

Sesuai dengan Lamp II Bab I C angka 61, 62, 63 UUPPP disebutkan

bahwa:

a. Batang tubuh Peraturan Perundang-undangan memuat semua

materi muatan Peraturan Perundang-undangan yang dirumuskan

dalam pasal atau bebrapa pasal.

b. Pada umumya materi muatan dalam batang tubuh dikelompokan

ke dalam:

1) Ketentuan umum;

2) Materi pokok yang diatur;

3) Ketentuan pidana (jika diperlukan);

4) Ketentuan peralihan (jika diperlukan); dan

5) Ketentuan penutup.

c. Pengelompokan materi muatan dirumuskan secara lengkap sesuai

dengan kesamaan materi yang bersangkutan dan jika terdapat

materi muatan yang diperlukan tetapi tidak dapat dikelompokan

dalam ruang lingkup pengaturan yang sudah ada, materi tersebut

dimuat dalam bab ketentua lain-lain.

Page 181: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

clxxxi

REKOMENDASI:

Memberikan keberadaan Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No

2 Tahun 2005 tentang Rertibusi Ijin Lokasi tersebut dikaitkan dengan

perkembangan dan dinamika peraturan perundang-undangan yang

terkait dan berimplikasi pada keberadaan Perdata tersebut, antara

lain:

1) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

2) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak daerah dan

Retribusi Daerah;

3) Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-undang No 2 Tahun 2014, yang mencabut dan

mengantikan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah ini menggantikan Undang-Undang

Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;

4) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang

Penatagunaan Tanah;

5) Peraturan Pemerintah No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah

Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

6) Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang

Penyelenggaraan Penataan Ruang. Dimana bedasarkan PP Izin

lokasi merupakan bagian dari Izin pemanfaatan ruang di samping :

izin prinsip; izin penggunaan pemanfaatan tanah; izin mendirikan

bangunan; dan izin lainbedasarkan ketentuan PUU.

Berdasarkan kondisi tersebut, maka disarankan supaya dibentuk

Peraturan Kabupaten Tuban tentang Izin Pemanfaatan Ruang yang

berpedoman pada:

1. UU No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

2. UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;

Page 182: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

clxxxii

3. PP No 10 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan ruang;

dan

4. Peraturan Pemerintah No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan antara pemerintah, Pemerintahan Daerah

Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.

Selanjutnya menyangkut legal drafting atau Pembentukan peraturan

supaya mendasarkan pada UU No 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, Peraturan Presiden

No 87 Tahun 2014 tentang Pelakasanaan UU No 12 Tahun 2011

tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, dan

Peraturan Menteri Dalam Negeri No 1 Tahun 2014 Pembentukan

Produk Hukum Daerah.

Page 183: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

clxxxiii

BAGIAN VII

PERATURAN DAERAH TERKIT BIDANG

KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM

Peraturan Daearah terkait dengan bidang ketentraman dan

Ketertiban Umum yang dievauasi meliputi:

1. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 13 Tahun 2002 tentang

Penyelengaraan Ketentraman dan Ketertiban;

2. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 14 Tahun 2002 tentang

Pengaturan Pedagang Kaki Lima; dan

3. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 5 Tahun 2004 tentang

Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol.

Selanjutnya hasil evaluasi dan Pembahasan adalah sebagai berikut.

A. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 13 Tahun 2002 tentang

Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban.

1. Konsideran (Menimbang):

Bahwa dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan

Pemerintahan dan Pembangunan serta dalam rangka

menciptakan Kota Tuban yang bersih, indah,aman dan tertib,

perlu mengatur penyelenggaraan ketentramaan dan Ketertiban

dalam suatu Peraturan Daerah.

ANALISIS:

Secara umum konsideran (menimbang) sebuah Perda hakekatnya

adalah Politik Hukum dari Perda yang bersangkutan. Sesuai

dengan Lamp II Bab I B3 angka 18,19, 20, 21, 23, 27 UU No 12

Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

undangan (UU PPP), pokok pikiran pada konsideran memuat

unsur filosofis,sosiologis, dan yuridis yang menjadi pertimbangan

Page 184: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

clxxxiv

dan alasan pembentukan yang penulisannya ditempatkan secara

berurutan dari filosofis, sosiologis, dan yuridis.

- Unsur filosofis menggambarkan bahwa peraturan yang

dibentuk mepertimbangkan pandangan hidup, kesadaran,

dan cita hukum yang meliputi sausana kebatinan serta

falsafah bangsa Indonesia yang bersumber dari Pancasila dan

Pembukaan Undang-Undang Dasara Negara Republik

Indonesia Tahun 1945.

- Unsur sosiologis menggambarkan bahwa peraturan yang

dibentuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam

aspek.

- Unsur yuridis menggambarkan bahwa peraturan yang

dibentuk untuk mengatasi permasalahan hukum atau mengisi

kekosongan hukum dengan mempertimbangkan aturan yang

telah ada, yang akan diubah, atau yang akan dicabut guna

menjamin kepastian hukum dan rasa keadilan masyarakat.

2. Dasar Hukum (mengingat):

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 13 Thun 2002 tentang

Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban ini pembentukan

didasarkan pada:

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur

(Berita Negara Tahun 1950 Nomor 41);

2. Undang-Undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara

Pidana (Lembaran Negara 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 3209);

3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan (Lembaran Negara 1997 tentang Nomor 6,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3480);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolahan

Lingkungan Hidup (Lembaran Negara 1997 Nomor 68, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3699);

Page 185: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

clxxxv

5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah

Daerah (Lembaran Negara 1999 Nomoer 60, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 4168);

6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2001 tentang Kepolisian Negara

Indonesia (Lembaran Negara 2001 Nomor 2, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 4168);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara

Pidana (Lembaran Negara 1981 Nomor 6, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 3258);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang

Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sevagai

Daerah Otonom (Lembran Negara 2000 Nomor 54, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3952);

9. Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 1986 tentang Musyawarah

Pimpinan Daerah;

10. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyusunan

Peraturan Perundangan-undangan dan bentuk Rancangan

Undang-Undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan

Rancangan Presiden;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1993 tentang

Pembinaan Ketentraman dan Ketentraman di Wilayah;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor 35

Tahun 1988 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan

Pemerintah Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban (Lembaran

Daerah Tingkat II Tuban Tahun 1988 Nomor 3);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 2 Tahun 2001 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan dan Kantor di

Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tuban (Lembaran Daerah

Kabupaten Tuban Tahun 2001 Seri C Nomor 2);

14. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 17 Tahun 2001

tentang Penyelenggaraan Kebersihan (Lembaran Daerah

Kabupaten Tuban Tahun 2001 Seri C Nomor 12).

Page 186: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

clxxxvi

ANALISIS:

Berdasarkan Lampiran II Bab I angka 28 UUPPP, disebutkan bahwa

Dasar hukum diawali dengan kata Mengingat. Dasar hukum memuat:

a. Dasar kewenangan pembentukan Peraturan Perundang-

undangan.

Dalam hal ini untuk Peraturan Daerah Kabupaten berisi:

1) Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia;

2) Undnag-Undang Pembentukan Daerah Kabupaten yang

bersangkutan;

3) Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah; dan

4) Undang-Undang No 12 Rtahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Prundang-undangan.

b. Peraturan Peraturan Prundang-undangan yang memerintahkan

pembentukan Peraturan Perundang-undangan (dalam hal ini

PERDA).

Selanjutnya dalam Lampiran II Bab I B4 angka 43 UUPPP,

disebutkan: Jika jumlah Peraturan Perundnag-undangan yang

dijadikan dasar hukum lebih dari satu, ururtan pencantuman perlu

memperhatikan tata urutan Peraturan Perundang-undangan dan

jika tingkatannya sama disusun secara kronologis berdasarkan

saat pengundangan

Atau penetapannya.

Berdasarkan Lampiran II Bab I B4 angka 47, 48 dan 49 disebutkan

bahwa: Penulisan Undang-Undang, Peraturan Daerah dalam

dasar hukum dilengkapi dengan pencantuman Lembaran Negara

dan tambahan Lembaran Negara, Lembaran Daerah

Provinsi/Kabupaten/Kota dan Tambahan Lembaran Daerah

Provinsi/Kabupaten/Kota yang diletakkan di antara tanda baca

kurung.

Page 187: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

clxxxvii

3. Batang Tubuh (Materi Muatan):

Materi Muatan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 13

Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Katentraman dan

Kebersihan terdiri dari 9 Bab dan 11 Pasal. Judul masing-masing

Bab adalah sebagai berikut:

BAB I : Ketentuan Umum

BAB II : Maksud dan Tujuan

BAB III :Ketentuan Penyelenggaraan Ketentraman dan

Ketertiban

BAB IV :Koordinasi Penyelenggaraan Ketentraman dan

Keteriban

BAB V : Ketentuan Larangan

BAB VI : Pembinaan dan Pengawasan

BAB VII : Ketentuan Pidana

BAB VIII : Ketentuan Penyidikan

BAB IX : Ketentuan Penutup

ANALISIS:

Berdasarkan ketentuan Pasal 14 UUPPP, materi muatan Peraturan

Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota berisi

materi muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah

dan tugas pembantuan serta menampung kondisi khusus daerah

dan/atau penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang-undangan

yang lebih tinggi.

Sesuai dengan Lamp II Bab I C angka 61, 62, 63 UUPPP disebutkan

bahwa:

a. Batang tubuh Peraturan Perundang-undangan memuat semu

materi muatan Peraturan Perundang-undangan yang

dirumuskan dalam pasal atau beberapa pasal.

b. Pada umumnya materi muatan dalam batang tubuh

dikelompokan ke dalam:

1) Ketentuan umum;

2) Materi pokok yang diatur;

3) Ketentuan pidana (jika diperlukan);

Page 188: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

clxxxviii

4) Ketentuan peralihan (jika diperlukan); dan

5) Ketentuan penutup.

c. Pengelompokan materi muatan dirumuskan secara lengkap

sesuai dengan kesamaan materi yang bersangkutan dan jika

terdapat materi muatan yang diperluakn tetapi tidak dapat

dikelompokan dalam ruang lingkup pengatuarn yang sudah

ada, materi tersebut dimuat dalam bab ketentuan lain-lain.

REKOMENDASI:

a. Dengan telah diundangkannya UU No 18 Tahun 2008 tentang

Pengelolaan Sampah, PP No 81 Tahun 2012 tentang

Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sejenis Sampah

Rumah Tangga dan Peraturan Menteri Dalam negeri Nomor 33

Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Sampah, maka

sebaiknya dibuat Peraturan Daerah yang baru yang mengatur

mengenai Pengelolaan Persampahan. Sedangkan menyangkut

Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan dibuat

Perda tersendiri, dengan mangacu pada Permendagri No 1

Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan

Perkotaan dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor

05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan

Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan.

b. Dalam proses pembentukan Peraturan daerah nantinya supaya

disesuiakan dengan kaidah pembentukan peraturan

perundang-undangan (UU No 12 Taqhun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan maupun

Permendagri no 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk

Hukum Daerah).

Page 189: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

clxxxix

B. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 14 Tahun 2002 tentang

Pengaturan Pedagang Kaki Lima;

1. Konsiderans (Menimbang) :

a. Bahwa untuk menciptakan Kabupaten Tuban yang tertib,

aman, bersih dan indah perlu diadakan pengaturan pedagang

kaki lima;

b. Bahwa untuk mengatur pedagang kaki lima sebagaimana

dimaksud pada huruf a perlu perlu ditetapkan dengan suatu

Peraturan Daerah.

ANALISIS:

Secara umum konsideran (menimbang) sebuah Perda hakekatnya

adalah Politik Hukum dari Perda yang bersangkutan. Sesuai

dengan Lamp II Bab B3 angka 18, 19, 20, 21, 23, 27 UU No 12

Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

undangan (UU PPP), pokok pikiran pada konsiderans memuat

unsur filosfis, sosiologis, dan yuridis yang menjadi pertimbangan

dan alasan pembentukannya yang penulisannya ditempatkan

secara berurutan dari filosofis, sosiologis, dan yuridis.

- Unsur filosofis menggambarkan bahwa peraturan yang

dibentuk mempertimbangan pandangan hidup, kesadaran,

dan cita hukum yang meliputi suasana kebatinan serta

falsafah bangsa Indonesia yang bersumber dari Pancasila dan

Pembukaan Undang-undang Dasar Negeri Republik Indonesia

Tahun 1945.

- Unsur Sosiologis menggambarkan bahwa peraturan yang

dibentuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam

berbagai aspek.

- Unsur Yuridis menggambarkan bahwa peraturan yang

dibentuk untuk mengatasi permasalahan hukum atau mengisi

kekosongan hukum dengan mempertimbangkan peraturan

yang telah ada, yang akan diubah, atau yang akan dicabut

guna menjamin kepastian hukum dan rasa keadilan

masyarakat.

Page 190: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxc

2. Dasar Hukum (Mengingat) :

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 14 Tahun 2002 tentang

Pengaturan Pedagang Kaki Lima pembentukannya didasarkan

pada:

1. Undang Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa

Timur (Berita Negara Tahun 1950 Nomor 41);

2. Undang Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Hukum

Acara Pidana (Lembaran Negara 1981 Nomor 76, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3209);

3. Undang Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan (Lembaran Negara 1992 Nomor 49, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3480);

4. Undang Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup (Lembaran Negara 1997 Nomor 68,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699);

5. Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara 1999 Nomor 60, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3839);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang

Pelaksanaan Kitab Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara

1983 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3258);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang

Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi Sebagai

Daerah Otonom (Lembaran Negara 2000 Nomor 54, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3952);

8. Keputusan presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik

Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk

Rancangan Undang-Undang, Rancangan Peraturan Pemerintah

dan Rancangan Keputusan Presiden;

9. Peraturan Daerah Kabupaten Tingkat II Tuban Nomor 35 Tahun

1988 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkunagan

Pemerintah Daerah Kabupaten Daerah tingkat II Tuban

(Lembaran daerah Tingkat II Tuban Tahun 1988 Nomor 3);

Page 191: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxci

10. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 1 Tahun 2001

tentang Pembentukan Dinas-Dinas Kabupaten Tuban

(Lembaran Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2001 Seri C Nomor

1);

11. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 17 Tahun 2001

tentang Penyelenggaraan Kebersihan (Lembaran Daerah

Kabupaten Tuban Tahun 2001 Seri C Nomor 12);

12. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 13 Tahun 2002

tentang Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban

(Lembaran Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2002 Seri C Nomor

4).

ANALISIS:

Berdasarkan Lampiran II Bab I B4 angka 28 UUPPP, disebutkan

bahwa Dasar hukum diawali dengan kata mengingat. Dasar

Hukum memuat:

a. Dasar kewenangan pembentukan Peraturan Perundang-

undangan.

Dalam hal ini untuk Peraturan Daerah Kabupaten berisi:

1) Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia;

2) Undang-Undang Pembentukan Daerah Kabupaten yang

bersangkutan;

3) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah; dan

4) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

b. Peraturan Perundang-undangan (dalam hal ini PERDA).

Selanjutnya dalam Lampiran II Bab I B4 angka 43 UUPPP,

disebutkan: jika Jumlah Peraturan Perundang-undangan yang

dijadikan dasar hukum lebih dari satu, urutan pencantuman

perlu memperhatikan tata urutan Peraturan Perundang-

undangandan jika tingkatannya sama disusun secara

Page 192: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxcii

kronologis berdasarkan saat pengundangan atau

penetapannya.

Berdasarkan Lampiran II Bab I B4 angka 47, 48 dan 49

disebutkan bahwa: Penulisan Undang-Undang, Peraturan

Pemerintah, Peraturan Daerah dalam dasar hukumdilengkapi

dengan pencantuman Lembaran Negara dan tambahan

Lembaran Negara, Lembaran Daearah Provisi/Kabupaten/Kota

dan Tambahan Lembaran daerah Provinsi/Kabupaten/Kota

yang diletakkan di antara tanda baca kurung.

3. Batang Tubuh (Materi Muatan):

Materi Muatan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 14

Tahun 2002 tentang Pengaturan Pedagang Kaki Lima terdiri dari 9

Bab dan 13 Pasal. Judul masing-masing Bab adalah sebagai

berikut:

BAB I : Ketentuan Umum

BAB II : Tempat usaha

BAB III : Ketentuan Perijinan

BAB IV : Kewajiban dan Larangan Pemegang Ijin

BAB V : Pecambutan Surat Ijin

BAB VI : Pembinaan dan Pengawasan

BAB VII : Ketentuan Pidana

BAB VIII : Penyidikan

BAB IX : Ketentuan Penutup

ANALISIS:

Berdasarkan ketentuan Pasal 14 UUPPP, materi muatan Peraturan

Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota berisi

materi muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah

dan tugas pembantuan serta menampung kondisi khusus daerah

dan/atau penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang-undangan

yang lebih tinggi.

Sesuai dengan Lamp II Bab I C angka 61, 52, 63 UUPPP disebutkan

bahwa:

Page 193: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxciii

a. Batang tubuh Peraturan Perundang-undangan memuat semua

materi muatan Peraturan Perundang-undangan yang

dirumuskan dalam Pasal atau beberapa Pasal.

b. Pada umumnya materi muatan dalam batang tubuh

dikelompokkan ke dalam:

1) Ketentuan umum;

2) Materi pokok yang diatur;

3) Ketentuan pidana (jika diperlukan);

4) Ketentuan peralihan (jika diperlukan); dan

5) Ketentuan penutup.

c. Pengelompakan materi muatan dirumuskan secara lengkap

sesuai dengan kesamaan materi yang bersangkutan dan jika

terdapat materi muatan yang diperlukan tetapi tidak dapat

dikelompokkan dalam ruang lingkup pengaturan yang sudah

ada, materi tersebut dalam bab ketentuan lain-lain.

REKOMENDASI:

Memperhatikan motif dan pertimbangan (reasoning) dibentuknya

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 14 Tahun 2002 tentang

Pengaturan Pedagang Kaki Lima sebagaimana termaktub dalam

konsideran (menimbang).

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 14 Tahun 2002 tentang

Pengaturan Pedagang Kaki Lima diundangkan tanggal 17 juni

2002. Selanjutnya pasca berlakunya Perda No 14 Tahun 2002 ini,

Pemerintah mengundangkan beberapa Peraturan Perundang-

undangan antara lain:

- Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Daerah;

- UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan;

- PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara pemerintah, Pemerintah Daerah

Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten /Kota;

Page 194: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxciv

- Peraturan Presiden No 125 Tahun 2012 tentang Koordinasi

Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima;

- Peraturan Menteri Dalam Negeri No 41 Tahun 2012 tentang

Pedoman Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima.

Beberapa peraturan perundang-undangan tersebut memiliki

dampak dan implikasi terhadap Peraturan Daerah Kabupaten

Tuban No 14 Tahun 2002 tentang Pengaturan Pedagang Kaki

Lima.

Bedasarkan kondisi tersebut maka direkomendasikan supaya

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 14 Tahun 2002 tentang

Pengaturan Pedagang Kaki Lima ditinjau ulang dan disesuaikan

dengan Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi terkait

Penataan da Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima. PERLU dibentuk

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban tentang Penataan dan

Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima.

Selanjutnya dalam penyusunan Raperda sebagaimana dimaksud

dilaksanakan sesuai dengan kaidah Pembentukan Peraturan

perundang-undangan (UU No 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan maupun

Permendagri No 1 Tahun 1014 tentang Pembentukan Produk

Hukum Daerah).

C. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban No 5 Tahun 2004 tentang

Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol

1. Konsideran (Menimbang):

a. Bahwa pengawasan dan pengendalian minuman beralkohol di

Kabupaten Tuban, khususnya minuman beralkohol sangat

penting artinya dalam rangka menyelenggarakan ketentraman

dan ketertiban masyarakat di Daerah;

b. Bahwa untuk mengatur pengawasan dan pengendalian

minuman beralkohol perlu ditetapkan dengan suatu Peraturan

Daerah.

Page 195: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxcv

ANALISIS:

Secara umum konsideran (menimbang) sebuah Perda hakekatnya

adalah Politik Hukum dari Perda yang bersangkutan. Sesuai

denagn Lampo II Bab I B3 angka 18, 19, 20, 21, 23, 27 UU No 12

Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

undangan (UU PPP), pokok pikiran pada konsiderans memuat

unsure filosofis, sosiologis, dan yuridis yang menjadi

pertimbangan dan alasan pembentukannya yang penulisannya

ditempatkan secara berurutan dari filosofis, sosiologis, dan

yuridis.

- unsur filosofis menggambarkan bahwa peraturan yang

dibentuk mempertimbangkan pandangan hidup, kesadaran,

dan cita hukum yang meliputi suasana kebatinan serta

falsafah bangs Indonesia yang bersumber dari Pancasila dan

Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945.

- Unsur sosiologis menggambarkan bahwa peraturan yang

dibentuk untuk memenuhi kebutuhan masyarkat dalam

bebbagai aspek.

- Unsur yuridis menggambarkan bahwa peraturan yang

dibentuk untuk mengatasi permasalahan hukum atau mengisi

kekosongan hukum dengan mempertimbangkan aturan yang

telah ada, yang akan diubah, atau yang akan dicabut guna

menjamin kepastian hukum dan rasa keadilan masyarakat.

REKOMENDASI:

a. Sesuaikan dengan kaidah pembentukan peraturan perundang-

undangan (UU No 12/2011 maupun Permendagri 1/2014).

b. Sesuaikan dengan kewenangan daerah sebagaimana diatur

dalam PP 38/2007.

2. Dasar Hukum (Mengingat):

Peraturan daerah Kabupaten Tuban No 5 Tahun 2004 ini

pembentukannya didasarkan pada:

Page 196: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxcvi

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa

Timur (Berita Negara Tahun 1950 Nomor 41);

2. Undang Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara

Pidana (Lembaran Negara 1981 Nomor 76, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3209);

3. Undang Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar

Perusahaan (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 7,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3214);

4. Undnag-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

(Lembaran Negara Tahun 1984 Nomor 22, TambahanLembaran

Negara Nomor 3427);

5. Undang Undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Pariwisata

(Lembaran negara Tahun 1990 Nomor 78, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3427);

6. Undnag Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan

(Lembaran Negar Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3495);

7. Undang Undnag Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan

(Lembaran Negara Rahun 1996 Nomor 53, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3605);

8. Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 42,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3821);

9. Undang Undnag Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan

Negara (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3839);

10. Pereturan Pemerintah Pengganmti Undang-Undang Nomor 8

Tahun 1962 tentang Perdagangan Barang-Barang Dalam

Pengawasan (Lembaran Negara Tahun 1962, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 2469);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1962 tentang

Perdagangan Barang-Barang Dalam Pengawasan (Lembaran

Negara 1962 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Nomor

2473);

Page 197: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxcvii

12. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang

Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acra Pidana

(Lembaran Negara 1983 Nomor 36, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 3258);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1991 tentang Standar

Nasional Indonesia (Lembaran Negara 1991 Nomor 19,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3474);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 1995 tentang

Penyelenggaraan Kepariwisataan (Lembaran Negara 1995

Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3658);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang

Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai

Daerah Otonom (Lembaran Negara 2000 Nomor 54, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3952);

16. Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengawasan

dan Pengendalian Minuman Beralkohol;

17. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang

Penyusunan peraturan Perundang-undangan dan Bentuk

Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah

dan Rancangan Keputusan Presiden;

18. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 79/Menkes/Per/II/1978

tentang Label dan Periklanan Makanan;

19. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 59/Menkes/Per/II/1982

tentang Larangan Peredaran, Produksi dan Mengimpor

Minuman Keras yang Tidak Terdaftar Pada Departemen

Kesehatan;

20. Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor

133/MPP/Kep/5/1996 tentang Barang yang Diataur Tata Niaga

Impornya;

21. Keputusan Menteri Perdagangan Nomor

314/Menkes/Kp/VIII/1974 tentang Peredaran Impor dan

Ekspor Obat, Makanan Minuman, alat Kecantikan dan Alat

Kesehatan;

22. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

382/Menkes/Per/VI/1989 tentang Pendaftaran Makanan;

Page 198: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxcviii

23. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor

359/MPP/Kep/10/1997 tentang Pengawasan dan

Penegendalian Produksi, Impor, Pengendaran dan Penjualan

Minuman Beralkohol;

24. Keputsan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor

590/MPP/Kep/10/1999 tentang Ketentuan dan Tata Cara

Pemberian Ijin Usaha Industri, Ijin Perluasan dan Tanda Daftar

Industri;

25. Kepytysan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2001

tentang Teknik Penyusunan dan Materi Muatan Produk-Produk

Hukum Daerah;

26. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor

289/MPP/Kep/10/2001 tentang Ketentuan Standar Pemberian

Surat Ijin Usaha Perdagangan;

27. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban Nomor

35 Tahun 1988 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di

Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Daerah Tingkat Ii

Tuban (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban

Tahun 1989 Seri C Nomor 3);

28. Daerah Kabupaten Tuban Nomor 1 Tahun 2001 diubah Nomor

1 Tahun 2003 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja

Dinas-Dinas Kabupaten Tuban (Lembaran Daerah Kabupaten

Tuban Tahun 2003 Seri C Nomor 1);

ANALISIS:

Berdasarkan Lampiran II Bab I B4 angka 28 UUPPP, disebutkan

bahwa Dasar Hukum diawali dengan kata Mengingat. Dasar

Hukum memuat:

a. Dasar kewenangan pembentukan Peraturan Perundang-

undangan.

Dalam hal ini untuk Peraturan Daerah Kabupaten berisi:

1) Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia;

2) Undang-Undang Pembentukan Daerah Kabupaten yang

bersangkutan;

Page 199: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cxcix

3) Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah; dan

4) Undang-Undang No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan.

b. Peraturan Perundang-undangan yang memerintahkan

pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

Selanjutnya dalam Lampiran II Bab I B4 angka 43 UUPPP,

disebutkan: Jika jumlah Peraturan Perundangan-undangan yang

dijadikan dasar hukum lebih dari satu, urutan pencantuman perlu

memperhatikan tat urutan Peraturan Perundang-undangan dan

jika tingkatanya sama disusun secara kronologis bedasarkan saat

pengundangan atau penetapanya.

Bedasarkan lampiran II Bab I B4 angka 47, 48 dan 49 disebutkan

bahwa: Penulisan Undang-Undang, Peraturan Pemerintah,

Peraturan Daerah dalam dasar hukum dilengkapi dengan

pencantuman Lembaran Negara dan tambahan Lembaran

Negara, Lembaran Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dan

Tambahan Lembaran Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang

diletakkan di antara tanda baca kurung.

REKOMENDASI

a. Sesuaikan dengan kaidah pembentukan peraturan perundang-

undangan (UU No 12/2011 maupun Permendagri 1/2014).

b. Khususnya menyangkut bebrapa dasar hukum yang sudah out

of date supaya disesuaikan dengan peraturan perundang-

undangan yang baru (berlaku saat ini).

3. Batang Tubuh (Materi Muatan):

Materi Muatan dalam Peraturan daerah Kabupaten Tuban No 5

Tahun 2004 tetang Pengawasan dan Pengendalian Minuman

Beralkohol terdiri dari 11 Bab dan 21 Pasal. Judul masing-masing

Bab adalah sebagai berikut:

BAB I : Ketentuan Umum

BAB II : Maksud dan Tujuan

BAB III : Penggolongan dan Standar Mutu

Page 200: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cc

BAB IV : Produksi

BAB V : Peredaran dan Penjualan

BAB VI : Waktu Penjualan

BAB VII : Minuman beralkohol yang Mengandung Rempah-

Rempah, Jamu dan Sejenisnya

BAB VIII :Pengawasan, Pengendalian, Pembinaan dan

Pelaporan

BAB IX : Ketentuan Pidana

BAB X : Ketentuan Penyidikan

BAB XI : Ketentuan Penutup

ANALISIS:

Bedasarkan ketentuan Pasal 14 UUPPP, materi muatan Peraturan

Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota berisi

materi muatan dalam rangka pennyelenggaraan otonomi daerah

dan tugas pembantuan serta menampung kondisi khusus daerah

dan/ atau penjabaran lebih lanjut Peraturan perundangan yang

lebih tinggi.

Sesuai dengan Lamp II Bab I C angka 61, 62, 63 UUPPP disebutkan

bahwa:

a. Batang Tubuh Peraturan Perundang-undangan memuat semua

materi muatan Peraturan Perundang-undangan yang

dirumuskan dalam pasal atau bebrapa pasal.

b. Pada umumnya materi muatan dalam batang tubuh

dikelompokan ke dalam:

1) Ketentuan umu;

2) Materi pokok yang dianut;

3) Ketentuan pidana (jika diperlukan);

4) Ketentuan peralihan (jika diperlukan);

5) Ketentuan penutup.

d. Pengelompokan materi muatan dirumuskan secara lengkap

sesuai dengan kesamaan materi yang bersangkutan dan jika

terdapat materi muatan yang diperlukan tetapi tidak dapat

dikelompokan dalam ruang lingkup pengaturan yang sudah

ada, materi tersebut dimuat dalam bab ketentuan lain-lain.

Page 201: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cci

REKOMENDASI:

Memperhatikan pertimbangkan pembentukan sebagaimana

dimuat dalam Konsideran Menimbang, Dasar Hukum

Pembentukan dan materi muatan yang diatur disarankan

supaya Peraturan Daerah Kabupaten Tubhan No 4 Tahun 2004

tentang Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkohol

dicabut dan diganti dengan Peraturan Daerah yang baru.

Selanjutnya materi Peraturan Daerah yang baru tersebut

disesuaikan dengan Pembagian Urusan Pemerintahan

sebagaimana terdapat dalam Lampiran PP No 38 Tahun 2007

tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,

Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan

Kabupaten/Kota khusunya di bidang Perdagangan. Disamping

itu juga mesti sesuai dengan ketentuan teknis terkait, seperti:

1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang

Perdagangan;

2) Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2013 tentang

Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkohol;

3) Peraturan Menteri Perdagangan No 20/M-DAG/PER/4/2014

tentang Pengendalian dan Pengawasan Terhadap

Pengadaan, Perendaran dan Penjualan Minuman

Beralkohol.

Selanjutnya menyangkut legal drafting atau pembentukan

peraturanya supaya mendasarkan pada UU no 12 Tahun 2011

tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ,

Peraturan Presiden No 87 Tahun 2014 tentang Pelaksanaa UU

No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Perundang-undangan

dan Peraturan Menteri dalam Negeri No 1 Tahun 2014 tentang

Pembentukan Produk Hukum Daerah.

Page 202: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

ccii

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan dalam

penelitian menyangkut evaluasi terhadap beberapa Peraturan Daerah

Kabupaten Tuban Tahun 2001 sampaiu dengan 2006 maka dapat

disimpulkan sebagai berikut.

Bahwa secara umum substansi pengaturan dalam beberapa

Peraturan Daerah kabupaten Tuban Tahun 2001 sampai dengan 2006

saat ini nsudah tidak memiliki relevansi dengan kondisi yang ada,

sehingga tidak memiliki daya guna dalam menjawab permasalahan-

permasalahan yang muncul. Hal ini dikarenakan pasca diundangkannya

beberapa Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2001 sampai

dengan 2006 tersebut pemerintah mengundangkan beberapa peraturan

perundang-undangan yang berimplikasi pada keberadaan beberapa

Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2001 sampai dengan 2006

tersebut.

B. Saran/Rekomendasi

1. Sebagaimana diketahui pasca diundangkannya beberapa Peraturan

Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2001 sampai dengan 2006 tersebut

pemerintah telah mengundangkan beberapa peraturan perundang-

undangan yang memiliki implikasi terhadap beberapa Peraturan

Daerah Kabupaten Tuban Tahun 2001 sampai dengan 2006 maka

keberadaanya perlu ditinjau ulang dan kalau memang perlu segera

dibentuk Peraturan Daerah Kabupaten Tuban yang baru

menggantikan beberapa Peraturan daerah Kabupaten Tuban Tahun

2001 sampai dengan 2006.

Page 203: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cciii

2. Selanjutnya untuk menyusun dokumen draft Peraturan Daerah

dimaksud butir 2 di atas agar bisa aspiratif dan partisipatif serta

implementatif, maka penyusunan Rancangan Peraturan Daerah

nantinya perlu memperhatikan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal

serta melibatkan secara aktif berbagai npihak terkait antara lain:

pelaku usaha, masyarakat, dan instansi terkait dilingkungan

Pemerintah Kabupaten, serta stakeholders terkait lainnya sesuai

bidang yang diatur.

Page 204: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

cciv

DAFTAR REFERENSI

A. Daftar Kesimpulan.

Bagir manan, 1994, Pemerintah Daerah Bagian I, Penataran

Administrative and Organization Planing University Gadjah Mada,

Yogyakarta.

. 2002 Pemerintahan Daerah Bagian,

Penataan administrtive and Organization Planning. Gajah Mada,

Yogyakarta.

Bambang Suggono. 1994. Hukum dan Kebijaksanaan Publik.

Jakarta: Sinar Grafika.

Budi Winarno. 2002. Teori dan Proses Kebijakan Publik.

Yogyakarta:Media Pressindo.

Hans Kelsen, 2007. Teori Hukum Murni Dasar Dasar Ilmu

Hukum Normatif.Bandung: Nusamedia&nuansa.

Johny Ibrahim. 2006. Teori dan Metodologi Penelitian Hukum

Normatif. Malang:Bayu Media.

Maria Farida Indrati, 1996. Ilmu Perundang-undangan Dasar dan

Peruntukannya. Konsorsium Ilmu Hukum, UI: Jakarta

Ridwan, HR. 2002. Hukum Administrasi Negara, UII Press, Yogyakarta

Samudra Wiwaha, dkk. 1994. Evaluasi Kebijakan Publik. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada

Samodra Wibawa. 1994. Kebijakan Publik. Jakarta: Intermedia

Satpijo Rahadjo. 2000. Ilmu Hukum. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

Soerjono Soekanto. 2008. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta:UI-Press

Soimin, 2010, Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Negara

Indonesia, UII Press: Yogyakarta

Solichin Abdul Wahab. 2004. Analisis Kebijaksanaan Dari Formulasi Ke

Implementasi Kebijaksanaan Negara.

Jakarta: Bumi Aksara

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan

Bahasa. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka.

Page 205: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

ccv

B. Inventarisasi Peraturan Perundang-undangan, antara lain:.

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. UU No 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;

3. UU No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;

4. UU No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

5. UU No 27 Tahun 2007 tentang Pengelolah Wilayah Pesisir dan Pulau-

Pulau Kecil;

6. UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;

7. UU No 29 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;

8. UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

9. UU No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

undangan;

10. UU No 4 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;

11. UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa;

12. UU No 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan;

13. UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;

14. PP No 20 Tahun 2006 tentang Irigasi;

15. PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota;

16. PP No 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;

17. PP No 32 Tahun 2011 tentang Manajemen dan Rekayasa, Analisis

Dampak, Serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas;

18. PP No 37 Tahun 2011 tentang Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;

19. PP No 51 Tahun 2012 tentang Sumber Daya Manusia Bidang

Transportasi;

20. PP No 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan;

21. PP No 80 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pemeriksaan Kendaraan

Bermontor di Jalan dan Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan;

22. PP No 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan;

23. PP No 43 Tahun 2014 tentang Ketentuan Pelaksanaan Undang-

Undang No 6 Tahun 2014;

24. PP No 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari APBN;

Page 206: KATA PENGANTAR Evaluasi Terhadap Beberapa Produk …jdih.tubankab.go.id/admin/public/uploads/docs/1543374840-65264078.pdf · terkait pelasanaan Peraturan Daerah yang bersangkutan,

ccvi

25. Peraturan Presiden No 122 Tahun 2012 tentang Reklamasi di Wilayah

Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;

26. Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2013 tentang Pengendalian dan

Pengawasan Minuman Beralkohol;

27. Peraturan Menteri Perdagangan No 20/M-DAG/PER/4/2014 tentang

Pengendalian dan Pengawasan Terhadap Pengadaan, Peredaran dan

Penjualan Minuman Beralkohol;

28. Dan sebagainya.