kasus tutorial stroke

5
Kasus Tutorial Stroke Iskemik Tn K, 66 tahun, MRS dengan keluhan lemah tungkai kiri mendadak disertai nyeri kepala sekitar ½ jam sebelum MRS sebelum tidur saat mendapatkan telepon bahwa ibunya meninggal. Hasil pemeriksaan fisik sebagai berikut: TD 170/100 mmHg, RR 24x/mnt, N 100 x/mnt, NC VII dan IX palsy. Pasien didiagnosis hemiparese ec stroke trombotik (plaque di pembuluh darah otak). Riwayat penyakit terdahulu DM tidak terkontrol, HT tidak terkontrol, PJK, dan cardiomegaly. Pemeriksaan faal hepar, faal ginjal, elektrolit dan hemologi DBN Pemeriksaan lab lain: GDA 218 mg/dL. Pasien mendapatkan terapi: Infus RL 2 kolf/hari Aspirin 1 x 100 mg CDP cholin 2 x 250 mg RCI (Regulasi Cepat Insulin) 1 x 4 IU secara IV kemudian maintenance menggunakan novorapid 3 x 4 IU secara SC dalam 5 menit Ranitidin 2 x 50 mg Furosemide 1 x 20 mg pagi Valsartan 1x 40 mg. Setelah pemberian terapi tersebut dalam 24 jam keesokan harinya diperiksa secara fisik pasien mengalami sesak nafas, TD menjadi 160/90 mmHg, GDA 200 mg/dL, disertai hipokalemia dengan K: 3,0 mEq/dL. Pertanyaan: 1. Apakah yang dimaksud dengan NC VII dan IX palsy? Paralisi/kelainan syaraf yang mengakibatkan gangguan keseimbangan

Upload: nu

Post on 17-Sep-2015

24 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

tutor stroke

TRANSCRIPT

Kasus Tutorial Stroke IskemikTn K, 66 tahun, MRS dengan keluhan lemah tungkai kiri mendadak disertai nyeri kepala sekitar jam sebelum MRS sebelum tidur saat mendapatkan telepon bahwa ibunya meninggal. Hasil pemeriksaan fisik sebagai berikut: TD 170/100 mmHg, RR 24x/mnt, N 100 x/mnt, NC VII dan IX palsy. Pasien didiagnosis hemiparese ec stroke trombotik (plaque di pembuluh darah otak). Riwayat penyakit terdahulu DM tidak terkontrol, HT tidak terkontrol, PJK, dan cardiomegaly. Pemeriksaan faal hepar, faal ginjal, elektrolit dan hemologi ( DBN

Pemeriksaan lab lain: GDA 218 mg/dL.

Pasien mendapatkan terapi:

Infus RL 2 kolf/hari

Aspirin 1 x 100 mg

CDP cholin 2 x 250 mg

RCI (Regulasi Cepat Insulin) 1 x 4 IU secara IV kemudian maintenance menggunakan novorapid 3 x 4 IU secara SC dalam 5 menit

Ranitidin 2 x 50 mg

Furosemide 1 x 20 mg pagi

Valsartan 1x 40 mg.

Setelah pemberian terapi tersebut dalam 24 jam keesokan harinya diperiksa secara fisik pasien mengalami sesak nafas, TD menjadi 160/90 mmHg, GDA 200 mg/dL, disertai hipokalemia dengan K: 3,0 mEq/dL.

Pertanyaan:

1. Apakah yang dimaksud dengan NC VII dan IX palsy?

Paralisi/kelainan syaraf yang mengakibatkan gangguan keseimbangan (palsy) pada bagian nervus cranialis pada area facialis (VII)area glosofaringeal (IX) -> somatomotorik dan sekremotorikpemeriksaan motorik: disfagia (tidak bisa menelan), palatum molle (salah satu bagian dari langit-langit mulut), uvula, disfonia (gangguan produksi suara : suara serak/tdk bersuara), refleks muntah.

2. Jelaskan maksud diberikannya terapi-terapi di atas sesuai dengan kondisi pasien!ObatTujuan pemberian

Infus RL 2 kolf/harijaga kondisi euvolemi, balance cairan masuk dan keluar

Aspirin 1 x 100 mgAntiplatelet, untuk mengatasi symptomatic intrakranial aterosklerosis

CDP cholin 2 x 250 mgMeningkatkan plastisitas otak setelah serangan stroke dengan meningkatkan kadar endothelial progenitor cells(EPCs)

RCI (Regulasi Cepat Insulin) 1 x 4 IU secara IV kemudian maintenance menggunakan novorapid 3 x 4 IU secara SC dalam 5 menitMenurunkan GD scr cepat (GDA >200)

Mengatasi hiperglikemia

Ranitidin 2 x 50 mgAtasi iritasi lambung akibat aspirin

Furosemide 1 x 20 mg pagi Menurunkan intracranial pressure Kombinasi dg ARBlebih efektif dalam secondary stroke prevention

Valsartan 1x 40 mg. Efektif dalam menurunkan progresi renal disease dan sebagai pilihan terapi pertama untuk pengobatan ht yang disertai kondisi DM

Pencegahan serangan stroke berulang

3. Apa kemungkinan yang melandasi terjadinya sesak nafas pada pasien? Bagaimana mekanisme terjadinya sesak nafas dari faktor pencetus tersebut?

Penderita mengalami sesak nafas dikarenakan kompensasi sebagai upaya pasokan oksigen padajaringan yang mengalami lesi.Thrombus pada jantung lepas -> embolus -> membentuk oklusi pada arteri carotis media -> suplai darah dan oksigen berkurang -> iskemik jaringan sekitar -> kompensasi tubuh, sesaknafas dan palpitasi4. Apa kemungkinan yang melandasi terjadinya hipokalemia pada pasien?Bagaimana mekanisme terjadinya hipokalemia dari faktor pencetus tersebut?

Hipokalemia pada pasien ini dapat terjadi karena penggunaan furosemide.Furosemide -> meningkatkan aliran urin dan Na di tubulus distal -> peningkatan sekresi kalium

5. Rekomendasikan terapi setelah hari kedua pasien menjalani rawat inap di RS untuk memperbaiki kondisi pasien!

Menurut guideline PERDOSSI (Perhimpunan. Dokter Spesialis Saraf Indonesia) 2007

Oksigen

Infus cairan isotonis (jaga euvolemi, balance cairan masuk dan keluar)

Nutrisi parenteral/oral 25-30 mg/kgBB/hari

Insulin

Tambahan/cegah serangan berulang :

Antiplatelet asprin+ranitidin / clopidogrel

Diuretik dan/ ACEI : mencegah serangan stroke berulang Statin : menyeimbangkan plaque6. Apa perbedaan antara trombolitik, antikoagulan & anti agregasi platelet?

Trombolitik: degradasi fibrin dan pemecahan thrombushambatan pada glikoprotein IIB/IIIA -> tdk tterjadi rx silang platelet oleh fibrinogen -> tdk terbentuk thromb

Antikoagulan: hambat pembentukan fibrinhambat perubahan thrombin menjadi fibrinogen Antiplatelet: hambat pembentukan thrombushambat thromboxan a2 -> hambat agregasi platelet