laporan kasus stroke hemmoragik

37
BAB I LAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. B Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 4X tahun Alamat : Status : Menikah Agama : Islam Tanggal Masuk : 28 September 2012 pukul 20. 30 WIB ANAMNESIS : alloanamnesis (28 September 2012) Keluhan Utama : Pasien menjadi tidak sadar sejak 2,5 jam SMRS Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 2,5 jam SMRS, penurunan kesadaran terjadi secara mendadak setelah pasien pulang bekerja saat pasien sedang berada di kamar mandi. Karena pasien tidak kunjung sadar maka keluarga membawa pasien untuk pergi ke rumah sakit. Keluhan penurunan kesadaran disertai 1

Upload: lita-al-amudi

Post on 25-May-2017

243 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Kasus Stroke Hemmoragik

BAB I

LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. B

Jenis kelamin : Laki-laki

Umur : 4X tahun

Alamat :

Status : Menikah

Agama : Islam

Tanggal Masuk : 28 September 2012 pukul 20. 30 WIB

ANAMNESIS : alloanamnesis (28 September 2012)

Keluhan Utama :

Pasien menjadi tidak sadar sejak 2,5 jam SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 2,5 jam SMRS,

penurunan kesadaran terjadi secara mendadak setelah pasien pulang bekerja saat

pasien sedang berada di kamar mandi. Karena pasien tidak kunjung sadar maka

keluarga membawa pasien untuk pergi ke rumah sakit. Keluhan penurunan

kesadaran disertai dengan nyeri kepala, dimana pasien setelah sampai di rumah

mengeluh nyeri kepala mendadak, tidak lama kemudian pasien masuk ke kamar

mandi lalu terjadi muntah dan jatuh tidak sadarkan diri. Keluhan kejang disangkal

ketika terjadi penurunan kesadaran. Sebelum pasien terjatuh di kamar mandi dan

tidak sadarkan diri, pasien mengeluh disertai dengan rasa baal dan kebas pada

tubuh sebelah kanan baik itu muka, lengan dan tungkai kanan. Keluhan disertai

1

Page 2: Laporan Kasus Stroke Hemmoragik

keluhan rasa lemah tak bertenaga pada lengan dan tungkai kanan setelah pasien

merasa nyeri kepala hebat. BAB dan BAK tidak terdapat keluhan.

Menurut keterangan istrinya pasien tidak mengeluh pandangannya

menjadi dua ataupun pandangannya menjadi gelap secara tiba-tiba, tidak disertai

rasa pusing yang berputar, telinga berdenging, ataupun tersedak pada saat setelah

mengeluh terdapat nyeri kepala.

Pasien selama ini memang menderita hipertensi sejak 4 tahun yang lalu,

dimana pasien telah memeriksakannya ke dokter dan diminta untuk

mengkonsumsi obat anti hipertensi untuk mengontrol hipertensinya. Namun

pasien tidak mengkonsumsi obat anti hipertensi tersebut secara rutin selama ini.

Pasien selama ini juga memiliki riwayat mengkonsumsi rokok kretek, dengan

jumlah mencapai 1 bungkus dalam 1 hari sejak pasien duduk di bangku sekolah.

Riwayat kolesterol, penyakit kencing manis, penyakit ginjal dan riwayat stroke

sebelumnya disangkal.

Riwayat Penyakit Dahulu :

Riwayat penyakit seperti ini sebelumnya disangkal. Pasien memiliki

riwayat hipertensi sebelumnya yang telah didiagnosis oleh dokter ketika pasien

berkunjung untuk berobat. Riwayat penyakit kencing manis, penyakit ginjal,

penyakit jantung disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga :

Istri pasien menyangkal bahwa terdapat riwayat penyakit keluarga pada

keluarga suaminya seperti penyakit hipertensi, kencing manis, penyakit jantung

ataupun penyakit ginjal.

2

Page 3: Laporan Kasus Stroke Hemmoragik

Riwayat Kebiasaan

Pasien adalah seorang pegawai swasta dimana pasien memiliki kebiasaan

mengkonsumsi rokok kretek sebajak 1 bungkus dalam 1 hari. Kebiasaan merokok

sudah dilakukan oleh suaminya sejak masih bersekolah hingga saat ini.

Riwayat Pengobatan

Pasien belum pernah berobat sebelumnya, dan pasien yang menderita

hipertensi kronis tidak mengkonsumsi obat anti hipertensi secara teratur ( tidak

terkontrol).

PEMERIKSAAN FISIK

Saat di IGD ( 28 September 2012, 20.30)

• Keadaan umum : Tampak sakit berat

• Kesadaran : soporo koma( E=1, V=1, M =4)

• Tanda-tanda Vital :

- Nadi : 90 x/menit

- Pernapasan : 30 x/menit

- Suhu : 36,5 0C

- TD : 170/1110 mmHg

3

Page 4: Laporan Kasus Stroke Hemmoragik

STATUS GENERALIS

Status Generalis

Kepala dan leher

- Kepala : Normochepal

- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)

- Hidung : Normonasi, sekret (-/-), epistaksis (-/-).

- Telinga : Normotia, serumen (-/-), sekret (-/-), darah (-/-).

- Mulut : mukosa basah (+), bibir tidak simetris, sianosis (-), lidah kotor (-),

lidah tremor (-), faring hiperemis (-), tonsil T1-T1.

- Leher : Pembesaran KGB (-), tiroid (-), bruit arteri karotis (-).

Thoraks

Paru

▫ Inspeksi : simetris, retraksi dinding dada (-/-)

▫ Palpasi : vokal fremitus kiri = kanan

▫ Perkusi : sonor pada kedua lapang paru, batas paru-hepar setinggi

ICS 6

midclavikularis dextra

▫ Auskultasi : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Jantung

▫ Inspeksi : iktus kordis terlihat pada ICS 5 midclavikula sinistra

▫ Palpasi : iktus kordis teraba pada ICS 5 midclavikula sinistra

Perkusi : Batas kanan jantung ICS 4, linea parasternalis dextra

Batas kiri jantung ICS 4, linea midclavikularis sinistra

▫ Auskultasi : BJ I-II ireguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

▫ Inspeksi : bentuk datar

▫ Auskultasi : BU (+) normal pada 4 kuadran

4

Page 5: Laporan Kasus Stroke Hemmoragik

▫ Perkusi : timpani pada seluruh abdomen, asites (-)

▫ Palpasi : supel, nyeri tekan (-), nyeri epigastrium (-), hepar, lien,

tidak teraba.

Ekstremitas

▫ Atas : akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-/-)

▫ Bawah : akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-/-)

STATUS NEUROLOGIK

Keadaaan umum : tampak sakit berat

Kesadaran : soporo koma

RANGSANG MENINGEAL

▫ Kaku Kuduk (-)

▫ Brudzinki I/II/III = -/-/-

▫ Laseque/Kernig tidak terbatas

Rangsang Meningeal

- Kaku Kuduk : (-)

- Lasegue sign : tidak terbatas

- Kernig sign : tidak terbatas

- Brudzinski I : (-)

- Brudzinski II : (-)

- Brudzinski III : (-)

SARAF KRANIAL

N.I (Olfaktorius) : KANAN KIRI

Daya pembau tidak dapat dilakukan tidak dapat dilakukan

N.II (Optikus) KANAN KIRI

Visus : tidak dapat dilakukan tidak dapat dilakukan

5

Page 6: Laporan Kasus Stroke Hemmoragik

Lapang pandang : tidak dapat dilakukan tidak dapat dilakukan

Funduskopi : tidak dapat dilakukan

6

Page 7: Laporan Kasus Stroke Hemmoragik

N.III(Okulomotorius) KANAN KIRI

Ptosis : - -

Ukuran pupil : 1-2 mm 1-2 mm

Bentuk pupil : bulat (isokor)

bulat(isokor)

Gerakan bola mata : Sulit dinilai

- Atas : - -

- Bawah : - -

- Medial : - -

Refleks cahaya :

- Refleks cahaya direk + +

- Reflek cahaya indirek + +

N.IV (Trokhlearis) KANAN KIRI

Gerakan mata ke medial bawah sdn sdn

N.V(Trigeminus) KANAN KIRI

Menggigit belum dapat dinilai

Membuka mulut belum dapat dinilai

Sensibilitas

Refleks kornea belum dapat dinilai

N.VI(Abdusens) KANAN KIRI

Gerak mata ke lateral sdn sdn

7

Page 8: Laporan Kasus Stroke Hemmoragik

N.VII(Fasialis) KANAN KIRI

Kerutan kulit dahi sdn sdn

Lipatan nasolabialis lebih dangkal normal

Menutup mata sdn sdn

Mengangkat alis sdn sdn

Menyeringai sdn sdn

(kesan parese N VII kanan

sentral)

Daya kecap lidah 2/3 depan belum dapat dinilai

N.VIII(Vestibulokokhlearis) KANAN KIRI

Tes bisik belum dapat dinilai

Tes rinne belum dapat dinilai

Tes weber belum dapat dinilai

Tes schwabach belum dapat dinilai

Past pointing test belum dapat dinilai

8

Page 9: Laporan Kasus Stroke Hemmoragik

N.IX&X KANAN

KIRI

Arkus faring simetris

Daya kecap lidah 1/3 belakang belum dapat dinilai

Uvula secara pasif letak di tengah

Menelan belum dapat dinilai

Refleks muntah + +

N.XI(Aksesorius) KANAN KIRI

Memalingkan kepala belum dapat dinilai

Mengangkat bahu belum dapat dinilai

N.XII(Hipoglosus)

Sikap lidah : belum dapat dinilai

Atrofi otot lidah : (-)

Fasikulasi lidah : (-)

MOTORIK

Kekuatan Otot (kesan Hemiplegia kanan)

Tonus : normotonus(normal)

Atrofi : (-/-)

9

Page 10: Laporan Kasus Stroke Hemmoragik

SENSORIK

Nyeri : Ektremitas Atas : belum dapat dinilai

Ekstremitas Bawah : belum dapat dinilai

Raba : Ektremitas Atas : belum dapat dinilai

Ekstremitas Bawah : belum dapat dinilai

Suhu : Ektremitas Atas : belum dapat dinilai

Ekstremitas Bawah : belum dapat dinilai

FUNGSI VEGETATIF

Miksi : baik

Defekasi : baik

FUNGSI LUHUR

MMSE tidak dapat dilakukan

REFLEK FISIOLOGI

Reflek bisep : (↑/+)

Reflek trisep : (↑/+)

Reflek brachioradialis : (↑/+)

Reflek patella : (↑/+)

Reflek achilles : (↑/+)

REFLEK PATOLOGIS

Babinski : (+/+)

Chaddock : (+/+)

Oppenheim : (+/+)

Gordon : (+/+)

10

Page 11: Laporan Kasus Stroke Hemmoragik

Refleks kornea (belum dapat dilakukan )

Dolls Eyes (+/+)

Refleks Muntah (+/+)

Refleks Pupil (+/+)

Nistagmus ( belum dapat dilakukan)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium (28 september 2012)

Hb : 13,2 g/dl

Ht : 39,5 %

Leukosit : 14300 /ul

Trombosit : 253000 /%

GDS : - mg/%

GDP : 78 mg/%

Ureum : 35,5 mg%

Kreatinin : 1.2 mg%

Kolesterol total: 155 mg%

SGOT : 21 mg%

SGPT : 18 mg%

As. Urat : 3.0 mg%

Trigliserid : 62 mg%

Elektrolit : Na 136,7 mEq/L

Kalium 3,49 mEq/L

Kalsium 1.07 mEq/L

11

Page 12: Laporan Kasus Stroke Hemmoragik

12

Page 13: Laporan Kasus Stroke Hemmoragik

EKG (28 september 2012)

13

Page 14: Laporan Kasus Stroke Hemmoragik

Keterangan :

Panjang : 1 cm Lebar : 4 cm Jumlah sliced : 15 buah

Rumus Brodman p X L X Jumlah sliced = 1 x 4 x 15 = 30 cc

2 2

( kategori sedang pada perdarahan sistem sistem karotis )

14

Page 15: Laporan Kasus Stroke Hemmoragik

FOLLOW UP

Berdasarkan pemeriksaan fisik ( IGD 29 september 2012) didapatkan :

• Keadaan umum : Tampak sakit berat

• Kesadaran : soporo koma( E=1, V=1, M =4)

• Tanda-tanda Vital :

- Nadi : 65 x/menit

- Pernapasan : 24 x/menit

- Suhu : 36,5 0C

- TD : 160/110 mmHg

RM : KK(-) L/K TT BI/BII/BIII -/-/-

Saraf otak : reflek cahaya direct/indirect (+/+), pupil bulat isokor diameter 1-2 mm

ODS, Kesan wajah parese N VII kanan sentral

Motorik : 0 5 , Tonus : normotonus, Atrofi (-)

0 5

(kesan Hemiplegia kanan)

Sensorik/vegetatif : sulit dinilai/ Baik

Fungsi luhur : MMSE tidak dapat dilakukan

REFLEK FISIOLOGI

Reflek bisep : (↑/+)

Reflek trisep : (↑/+)

Reflek brachioradialis : (↑/+)

Reflek patella : (↑/+)

Reflek achilles : (↑/+)

REFLEK PATOLOGIS

Babinski : (+/+)

15

Page 16: Laporan Kasus Stroke Hemmoragik

Chaddock : (+/+)

Oppenheim : (+/+)

Gordon : (+/+)

RESUME

• Pasien datang dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 2,5 jam SMRS sekitar

pukul 18.00 WIB , penurunan kesadaran terjadi secara mendadak setelah pasien

pulang bekerja saat pasien sedang berada di kamar mandi.

• Sebelumnya pasien mengeluhkan nyeri kepala dan disertai denga muntah dan tidak

sadarkan diri. Sebelum pasien terjatuh di kamar mandi dan tidak sadarkan diri, pasien

mengeluh disertai dengan rasa baal dan kebas pada tubuh sebelah kanan baik itu

muka, lengan dan tungkai kanan. Keluhan disertai keluhan rasa lemah tak bertenaga

pada lengan dan tungkai kanan setelah pasien merasa nyeri kepala hebat

• Pasien selama ini memang menderita hipertensi sejak 4 tahun yang lalu, dimana

pasien telah memeriksakannya ke dokter dan diminta untuk mengkonsumsi obat anti

hipertensi untuk mengontrol hipertensinya. Namun pasien tidak mengkonsumsi obat

anti hipertensi tersebut secara rutin selama ini. Pasien selama ini juga memiliki

riwayat mengkonsumsi rokok kretek, dengan jumlah mencapai 1 bungkus dalam 1

hari sejak pasien duduk di bangku sekolah.

Pemeriksaan Fisik

Berdasarkan pemeriksaan fisik ( IGD 28 september 2012) didapatkan :

• Keadaan umum : Tampak sakit berat

• Kesadaran : soporo koma( E=1, V=1, M =4)

• Tanda-tanda Vital :

- Nadi : 90 x/menit

- Pernapasan : 30 x/menit

- Suhu : 36,5 0C

- TD : 170/110 mmHg

RM : KK(-) L/K TT BI/BII/BIII -/-/-

16

Page 17: Laporan Kasus Stroke Hemmoragik

Saraf otak : reflek cahaya direct/indirect (+/+), pupil bulat isokor diameter 1-2 mm

ODS, Kesan wajah parese N VII kanan sentral

Motorik : 0 5 , Tonus : normotonus, Atrofi (-)

0 5

(kesan Hemiplegia kanan)

Sensorik/vegetatif : sulit dinilai/ Baik

Fungsi luhur : MMSE tidak dapat dilakukan

REFLEK FISIOLOGI

Reflek bisep : (↑/+)

Reflek trisep : (↑/+)

Reflek brachioradialis : (↑/+)

Reflek patella : (↑/+)

Reflek achilles : (↑/+)

REFLEK PATOLOGIS

Babinski : (+/+)

Chaddock : (+/+)

Oppenheim : (+/+)

Gordon : (+/+)

DIAGNOSA

Diagnosa Klinis : Stroke

Diagnosa Etiologi : Perdarahan atau hemoragik

Diagnosa Lokalisasi : Sistem Carotis Kiri

Diagnosa Faktor Resiko: Hipertensi

DIAGNOSA BANDING

Stroke e.c Infark Serebri Sistem Karotis kiri factor risiko hipertensi.

PENATALAKSANAAN

17

Page 18: Laporan Kasus Stroke Hemmoragik

- Head up 15-30o

- Pasang IV line

- Infus 2A 20 tetes/menit

- Neuroprotektan : Citicolin 3x1 ampul

- Diet kalori 30 kkal/kgBB/hari

- Manitol 200-150-150/ 8jam , dengan kecepatan bolus 15 menit setiap kali bolus.

PROGNOSIS

Quo ad vitam : dubia ad malam

Quo ad functionam : dubia ad malam

18

Page 19: Laporan Kasus Stroke Hemmoragik

BAB II

PEMBAHASAN

Daftar Masalah

Mengapa pada pasien ini di diagnosis stroke hemoragik sistem karotis dengan faktor resiko

hipertensi ?

Pembahasan Masalah

1. Mengapa pasien ini di diagnosis stroke hemoragik ?

Definisi

Gangguan fungsional otak fokal atau global yang terjadi secara mendadak , yang

disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak (baik tersumbatnya aliran darah

mauoun pecahnya pembuluh darah)dan lebih dari 24 jam. Dan mempunyai pola gejala

yang berhubungan dengan waktu.

Pada pasien ini didapatkan :

• Berdasarkan anamnesis didapatkan defisit neurologis global dengan adanya

penurunan kesedaran yang bersifat global yang dimana sebelumnya disertai defisit

neurologi fokal dengan adanya rasa baal dan kebas di bagian tubuh sebelah kanan ,

mencakup wajah lengan dan tungkai kanan , serta lemah tubuh sebelah kanan yang

terjadi mendadak yang terjadi pada saat pasien sedang beraktivitas. Terdapat tanda-

tanda TTIK (nyeri kepala, muntah, penurunan kesadaran) serta Tekanan darah

meningkat tinggi dari biasanya. Keluhan ini terjadi >24 jam mulai dari kejadian

sampai follow-up terakhir.

19

Page 20: Laporan Kasus Stroke Hemmoragik

Perbedaan stroke infark dan stroke perdarahan dalam mendiagnosa pasien

Stroke Non Hemoragik Stroke Hemoragik

- Kelumpuhan/kelemahan terjadi saat

pasien istirahat (pada saat tidur atau

pada saat pasien baru bangun tidur)

- Kelumpuhan/kelemahan terjadi saat

pasien beraktivitas *

- Tidak terdapat tanda-tanda TTIK

(nyeri kepala, muntah, kejang,

penurunan kesadaran)

- Terdapat tanda-tanda TTIK (nyeri

kepala, muntah, kejang, penurunan

kesadaran) *

- Tekanan darah tidak meningkat tinggi - Tekanan darah meningkat tinggi dari

biasanya*

*ditemukan pada pasien

20

Page 21: Laporan Kasus Stroke Hemmoragik

Gejala Klinis PIS PSA Non hemoragik

Defisit fokal Berat * Ringan Berat ringan

Onset Menit/jam * 1-2 menit Pelan (jam/hari)

Exercise Saat aktivitas* - Saat istirahat

Nyeri kepala Hebat * Sangat hebat ringan

Muntah pada

awalnyasering* sering Tidak, kecuali lesi di batang

otak

Hipertensi Hampir selalu * Biasanya tidak Sering kali

Penurunan

kesadaranAda * ada Tidak ada

Kaku kuduk Jarang ada Tidak ada

Hemiparesis Sering dari awal * Permulaan tidak ada Sering dari awal

Gangguan bicara Bisa ada jarang Sering

Likuor Berdarah berdarah Jernih

Paresis/gangguan

NIII

Tidak ada Bisa ada Tidak ada

*ditemukan pada pasien

Jadi pasien ini didiagnosa stroke yang disebabkan oleh perdarahan atau hemoragik

intra serebral (PIS)

Berdasarkan pemeriksaan fisik ( IGD 28 september 2012) didapatkan :

21

Page 22: Laporan Kasus Stroke Hemmoragik

• Keadaan umum : Tampak sakit berat

• Kesadaran : soporo koma( E=1, V=1, M =4)

• Tanda-tanda Vital :

- Nadi : 90 x/menit

- Pernapasan : 30 x/menit

- Suhu : 36,5 0C

- TD : 170/1110 mmHg

RM : KK(-) L/K TT BI/BII/BIII -/-/-

Saraf otak : reflek cahaya direct/indirect (+/+), pupil bulat isokor diameter 1-2 mm

ODS, Kesan wajah parese N VII kanan sentral

Motorik : 0 5 , Tonus : normotonus, Atrofi (-)

0 5

(kesan Hemiplegia kanan)

Sensorik/vegetatif : sulit dinilai/ Baik

Fungsi luhur : MMSE tidak dapat dilakukan

REFLEK FISIOLOGI

Reflek bisep : (↑/+)

Reflek trisep : (↑/+)

Reflek brachioradialis : (↑/+)

Reflek patella : (↑/+)

Reflek achilles : (↑/+)

REFLEK PATOLOGIS

Babinski : (+/+)

Chaddock : (+/+)

Oppenheim : (+/+)

Gordon : (+/+)

Berdasarkan skor stroke :

22

Page 23: Laporan Kasus Stroke Hemmoragik

Siriraj

(2,5 x derajat kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x nyeri kepala) + (0,1 x tekanan

diastolik) – (3 x ateroma) – 12

Dimana :

Derajat kesadaran 0 = komposmentis; 1 = somnolen; 2 = sopor.

Muntah 0 = tidak ada; 1 = ada.

Nyeri kepala 0 = tidak ada; 1 = ada.

Ateroma 0 = tidak ada; 1 = salah satu/ lebih (DM, angina, penyakit

pembuluh darah).

Hasil : Skor > 1 : perdarahan supratentorial

Skor < 1 : infark serebri

Pada pasien didapatkan : (2,5 x 2) + (2 x 1) + (2 x 1) + (0,1 x 110) – (3 x 0) – 12 = 7

Hasil perdarahan supratentorial

Pada skor Gajah Mada

Penurunan

KesadaranNyeri Kepala Babinski Jenis Stroke

+ * + * + * Perdarahan

+ - - Perdarahan

- + - Perdarahan

- - + Iskemik

- - - Iskemik

*ditemukan pada pasien menunjukkan perdarahan

23

Page 24: Laporan Kasus Stroke Hemmoragik

Keterangan :

Panjang : 1 cm Lebar : 4 cm Jumlah sliced : 15 buah

Rumus Brodman p X L X Jumlah sliced = 1 x 4 x 15 = 30 cc

2 2

24

Page 25: Laporan Kasus Stroke Hemmoragik

Gejala Klinik pada stroke sistem karotis :

Memperdarahi lobus frontalis, parietalis, basal ganglia, dan lobus temporalis. Gejala-

gejala timbul sangat mendadak berupa hemiparesis, hemiipestesi, bicara pelo dan lain-

lain

- Kesadaran umum : Penderita dengan stroke sistem karotis jarang mengalami

gangguan atau penurunan kesadaran, kecuali pada stroke yang luas. Hal ini

disebabkan karena struktur- struktur anatomi yang menjadi substrat kesadaran

yaitu Formatio Reticularis (susunan/ retikularis) digaris tengah dan sebagian besar

terletak dalam fossa posterior. Karena itu keasadaran biasanya komposmentis*

- Tekanan darah : biasanya meningkat*

- Pemeriksaan motorik : Hampir selalu terjadi kelumpuhan sebelah anggota badan

(hemiparesis). Jika terdapat perbedaan kelumpuhan nyata antara lengan dan

tungkai, kelainan berasal dari daerah kortikal, jika sama beratnya gangguan aliran

darah terjadi pada subkortikal atau veterbrobasiler*

- Pemeriksaan fungsi sensorik: dapat terjadi hemisensorik tubuh

- Pemeriksaan refleks fisiologis dan patologis : pada fase akut refleks fisiologi pada

sisi yang lumpuh akan menghilang, kemudian muncul kembali dalam beberapa

hari didahului dengan refleks patologis

- Kelainan fungsi luhur : disfasia campuran, dapat juga terjadi apraxia dan lain- lain

*ditemukan pada pasien menunjukkan gejala stroke mengenai sistem karotis

Gejala Klinik pada stroke sistem vetebrobasiler :

1. Penurunan kesadaran yang cukup berat karena terkena formasio lateralis (DD:

infark supratentorial yang luas).

2. Kombinasi berbagai saraf otak yang terganggu di sertai vertigo, diplopia dan

gangguan bulbar

3. Vertigo disertai paresis keempat anggota gerak (ujung-ujung distal).

25

Page 26: Laporan Kasus Stroke Hemmoragik

Mekanisme terjadinya stroke hemoragik

Timbulnya infark serebral regional dapat juga disebabkan oleh pecahnya arteri

serebral. Daerah distal dari tempat dinding arteri pecah, tidak lagi kebagian darah

sehingga wilayah tersebut menjadi iskemik dan kemudian menjadi infark yang

tersiram daerah ekstravasal hasil perdarahan. Daerah infark itu tidak berfungsi lagi

sehingga menimbulkan deficit neurologic, yang biasanya berupa hemiparalisis. Dan

daerah ekstravasal yang tertimbun intraserebral merupakan hematoma yang cepat

menimbulkan kompresi pada seluruh isi tengkorak berikut bagian rostral batang otak.

Keadaan demikian menimbulkan koma dengan tanda-tanda neurologi yang sesuai

dengan kompresi akut terhadap batang otak secara restrokaudal, yang terjadi dari

gangguan pupil, pernapasan, tekanan darah sistemik dan nadi. Apa yang dilukiskan di

atas ialah gambaran hemoragia intraserebral yang di dalam klinik dikenal sebagai

apopleksia serebri atau “hemorrhagic stroke”.

Arteri yang sering pecah ialah arteria lentikulostriata di wilayah kapsula interna.

Dinding arteri yang pecah selalu menunjukkan tanda-tanda, bahwa disitu terdapat

aneurisma kecil-kecil yang dikenal sebagai aneurisma Charcot Bouchard. Aneurisma

tersebut timbul pada orang-orang dengan hipertensi kronik, sebagai hasil proses

degenerative pada otot dan unsur elastic dinding arteri. Karena perubahan

degenerative itu ditambah dengan beban yang tekanan darah yang tinggi, maka

timbulah beberapa pengelembungan kecil setempat yang dinamakan aneurisma

Charcot Bouchard. Karena sebab-sebab yang belum jelas, aneurismata tersebut

kadang berkembang terutama pada rami perforantes arteria serebri media, yaitu

arteria lentikulostriata. Pada lonjakan tekanan darah sistemik, sewaktu orang marah,

menegluarkan tenaga banyak, dan sebagainya aneurisma kecil itu bisa pecah. Pada

saat itu juga orangnya jatuh pingsan, nafasnya mendengkur dalam sekali dan

memperlihatkan tanda-tanda hemiplegia. Oleh karena itu stress yang menjadi factor

presipitasi, maka haemoragic stroke disebut juga stress stroke.

26

Page 27: Laporan Kasus Stroke Hemmoragik

Penatalaksanaan

Pada Stroke Perdarahan IntraSerebral

Hilangkan faktor-faktor yang berisiko meningkatkan tekanan darah seperti retensi

urin, nyeri, febris, peningkatan tekanan intrakranial, emosional stres dan sebagainya

Bila tekanan darah sistolik > 220 mmHg atau tekanan diastolik > 140 mmHg atau

tekanan darah arterial rata-rata > 145 mmHg berikan Nikardipin, Diltiazem atau

Nimodipin

Bila tekanan sistolik 180-220 mmHg atau tekanan diastolik 105-140mmHg atau

tekanan arterial rata-rata 130mmHg :

a. labetalol 10-20 mg IV selama 1-2 menit ulangi atau gandakan setiap 10 menit sampai

maksimum 300 mg atau berikan dosis awal bolus diikuti oleh Labetalol drip 2-8

mg/menit, atau

b. Nikardipin Diltiazem

c. Nimodipin

Pada fase tekanan darah tak boleh diturunkan lebihd ari 20-25% dari tekanan darah

arteri rerata dalam 1 jam pertama

Bila tekanan sistolik <180mmHg dan tekanan diastolik <105 mmH, tangguhkan

pemberian obat antihipertensi

Bila terdapat fasilitas pemantauan tekananintrakranial, tekanan perfusi otak harus

dipertahankan > 70mmHg

Pada penderita dengan riwayat hipertensi, penurunan tekanan darah harus

dipertahankan dibawah tekanan arterial rata-rata 130mmHg

Tekanan darah arterial rata-rata lebih dari 110 mmHg harus dicegah segera pada

waktu pasca operasi dekompresi

Bila tekanan darah arterial sistolik turun < 90 mmHg harus diberikan obat menaikan

tekanan darah (vasopresor)

Perhatian:

1. peningkatan tekanan darah dapat disebabkan oleh stres akibat stroke, kandung

kencing penuh, nyeri, respon fisiologi dari hipoksia atau peningkatan tekanan

intrakranial

27

Page 28: Laporan Kasus Stroke Hemmoragik

2. dengan memperhatikan dan melakukan penanganan pada keadaan tersebut di atas

akan banyak berpengaruh pada tekanan darah sistemik pada fase menunggu 5-20

menit pengukuran berikutnya.

28