laporan kasus neurologi stroke hemoragik [sh]
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
Angka kejadian stroke hemoragik berkisar antara 10-15% dari seluruh angka kejadian
stroke. Stroke hemoragik mempunyai angka mortalitas 4 kali lebih tinggi dari pada stroke
iskemik. Penyebab stroke hemoragik adalah intracranial haemorrhage (ICH) dimana dapat
dibagi menjadi extradural, subdural, subaraknoid, intraventrikular dan intracerebral. ICH
dapat dibagi menjadi ICH primer maupun sekunder, dimana ICH sekunder biasanya berkaitan
dengan subarachnoid haemorrhage (SAH) dimana biasanya berasal dari aneurysm atau
ruputured arteriovenous malfromations.1
SAH dapat menyebabkan kasus kematian sebanyak 40%-60% dari seluruh kasus
SAH. Hasil yang baik dari penanganan SAH berdasarkan diagnosis awal yang baik dan
penanganan yang baik. Aneurysm yang tidak ditangani dapat menyebabkan rebleeding yang
akhirnya memperburuk prognosis. Diagnosis awal yang baik dari SAH biasanya berdasarkan
anamnesis yang baik. Misdiagnosis dari SAH sering terjadi dan jika tidak diketahui akan
memperburuk prognosis. 80% dari kasus SAH disebabkan oleh ruptured aneurysm
intracranial (berry aneurysm). SAH menyebabkan kematian/kecacatan 18.000 orang/tahun di
America Utara. SAH sulit untuk dicegah karena ruptured aneurysm sulit untuk diprediksi
maupun dideteksi 2,3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Subarachnoid hemorrhage (SAH) menunjukkan suatu keadaan dimana terdapat
ekstravasasi darah diruang subaraknoid yang terletak diantara araknoid dan pial. SAH terjadi
pada 50% dari semua kasus perdarahan intrakranial atraumatic. SAH merupakan suatu
penyakit yang perlu untuk segera ditangani, 10-15% dapat meninggal sebelum sampai rumah
sakit, 40% dapat meninggal dalam 1 minggu perawatan, dan 50% dapat meninggal dalam 6
bulan perawatan.1,2
SAH biasanya berhubungan dengan ruptured cerebral aneurysm maupun dengan
arterivenous malformation. Aneurysm berasal dari bahasa latin aneurisma dimana berarti
terjadi dilatasi lokal abnormal pada dinding pembuluh darah, biasanya pada arteri akibat dari
suatu defect, penyakit maupun luka. Penyebab dari aneurysm biasanya adalah keadaan yang
mempengaruhi hemodinamika seperti kerusakan pembuluh darah, atherosklerosis, tekanan
darah tinggi, vaskulopati, fistula, maupun arterivenous malformation.3
Arterivenous malfromation (AVM) adalah suatu keadaan dimana terjad kelainan arteri
dan vena dimana penyebab dari suatu AVM masi tidak diketahui dengan pasti. Biasanya
AVM bersifat asimptomatik, namun dapat memberikan gejala ketika terjadi ruptured.3
Tanda dan gejala klinik pada SAH adalah sebagai berikut:
Sakit kepala
Pusing
Nyeri Orbital
Diplopia
Kehilangan penglihatan
Gangguan sensorik atau motorik
Kejang
Ptosis3
SAH dapat dibagi menjadi beberapa tingkat berdasarkan World Federation of
Neurological Surgeons (WFNS). Skala WFNS dibagi berdasarkan nilai Glasgow Coma Scale
(GCS). Skala WFNS untuk SAH sebagai berikut:
Grade 1 – GCS 15, tidak adanya defisit motorik
Grade 2 – GCS 13-14, tidak adanya defisit motorik
Grade 3 – GCS 13-14, dengan adanya defisit motorik
Grade 4 – GCS 7- 12, dengan ada/tidaknya defisit motorik
Grade 5 – GCS 7- 12, dengan ada/tidaknya defisit motorik3
Selain berdasarkan skala WFNS, SAH dapat dibagi berdasarkan skala yang dibuat
oleh Fisher, dimana skala ini dibuat berdasarkan penilain CT-scan. Skala Fisher adalah
sebagai berikut:
Grade 1 – No blood pada CT-scan
Grade 2 – Terdapat darah secara difus, tidak ada bekuan darah, dan darah
tidak lebih besar dari 1mm
Grade 3 – Terdapat bekuan darah yang terlokalisir dan darah lebih besar dari 1
mm
Grade 4 – Terdapat bekuan darah pada intracerebral atau intreventrikuler3
SAH berdasarkan kriteria “Hunt and Hess”
Grade 0 – unrupted aneurysm
Grade I – tanpa gejala maupun sakit kepala ringan dan kaku kuduk ringan
Grade Ia – defisit neurologi tanpa gejala akut dari meningeal ataupun otak
Grade II – gangguan nervus cranialis, sakit kepala sedang sampai berat, dan
kuku kuduk berat
Grade III – Letargi dan Confusion
Grade IV – Stupor, Hemiparesis sedang sampai berat, deserebrasi
Grade V – Koma dalam, deserebrasi3
SAH dapat didiagnosis dari dugaan gejala klinis, kemudian ditambah dengan
pemeriksaan penunjang berupa CT-Scan tanpa contrast, lumbal pungsi, mapupun CT-Scan
angiography.1
Komplikasi dari suatu SAH antara lain:
Hidrosefalus
Rebleeding
Vasospasme Cerebral
Delayed Cerebral Ischemia
Intracerberal Hemorrhage
Intraventrikel Hemorrhage
Left ventrikular systolic dysfunction
Subdural Hematoma
Kejang
Peningkatan tekanan intrakranial3
Prognosis dari suatu SAH dapat diambil dari kriteria “Hunt and Hess” dimana
semakin tinggi gradenya semakin buruk prognosis yang ada. Grade I-III merupakan pasien
dengan prognosis baik dan dapat dengan segera dilakukan pembedahan. Sedangkan grade IV
dan V mempunyai prognosis yang buruk, dimana perlu dilakukan stabilisasi sebelum
dilakukan pembedahan.3,4
Penanganan pada pasien SAH adalah dengan pemberian medikasi nimodipine 30mg
setiap 4 jam selama 21 hari. Nimodipine termasuk dalam kelas calsium channel blocker
dimana kerja nimodipine untuk mencegah terjadinya vasospasme cerebral. Vasospasme
cerebral dapat terjadi pada pasien SAH dimana vasospasme ini dapat berakibat pada delayed
cerebral ischemia yang dapat memperburuk prognosis pasien SAH.5,6
Penangan SAH dengan cerebral aneurysm yang belum ruptured adalah dengan
dilakukan kraniotomi dengan clip ligasi (clipping) atau dengan dilakukan endovaskular oklusi
dengan menggunakan coil. Penanganan SAH dengan AVM adalah dengan dilakukan
pembedahan kraniotomi, endovascular neurosurgery, stereotactic radiosurgery, maupun
dapat dilakukan kombinasi pembedahan.7
BAB III
LAPORAN KASUS
Identitas Penderita
Nama : Ny. KG
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 38 Tahun
Suku bangsa : Bolmong
Alamat : Teling atas Ling I
Status perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
MRS : 11-11-2011
Anamnesis
Keluhan Uama: Nyeri Kepala
Riwayat Penyakit Sekarang :
Nyeri kepala hebat telah dialami penderita sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit, terjadi
saat penderita sedang istirahat siang, nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk muncul tiba-tiba
kemudian nyeri kepala menetap. Nyeri dirasakan di belakang kepala sebelah kiri Penderita
telah berobat ke dokter umum dan diberikan obat anti nyeri, nyeri kepala berkurang dengan
obat tersebut tapi hanya berkurang sedikit.. Penderita juga merasakan nyeri di dekat mata kiri
seperti mata kiri mau tercabut.
Muntah dialami pasien sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit diawali dengan mual.
Frekwensi 4x/hari isi cairan dan sisa makanan, darah (-), lendir (-).
Pusing (+), dirasakan seperti bergoyang-goyang, gangguan penglihatan (-), kejang (-), panas
(-).
Riwayat Penyakit Dahulu : Disangkal
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Sedang Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah(kanan): 140/80 mmHg Nadi : 86x/menit, regular
Tekanan darah(kiri) : 140/80 mmHg Respirasi : 24x/menit
Suhu badan : 36,0o C
Status Interna Singkat
Kepala : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-)
Thoraks : Ronchi -/- Wheezing -/-
Abdomen : Datar, lemas, bising usus (+) normal
Ekstremitas : Akral hangat
Status Neurologis
GCS E4M6V5 Pupil bulat isokor 3 mm
Refleks cahaya +/+ Refleks cahaya tidak langsung +/+
Nn cranialis : Intak
TRM : KK (+), Laseg (-), Kernig (-)
St motorik : Ko 5 | 5 To n | n RF ++ | ++ RP Babinsky -/-
5 | 5 n | n ++ | ++
St sensorik : normoestesi
St otonom : BAB/BAK normal
Pemeriksaan Laboratorium
Leukosit : 8.500 x 103/mm3 Natrium : 125 mEq/L
Eritrosit : 4.40 x 106/mm3 Kalium : 3.1 mEq/L
Hemoglobin : 10.0 g/dL Chlorida : 96 mEq/L
Hematokrit : 32.1 %
Trombosit : 315 x 103/mm3
EKG : sinus bradikardi
Diagnosis kerja : susp SAH + Hiponatremia + Hipokalemia + Hipokloridia + Anemia
Terapi :
Paracetamol 500mg 3x1 tab
Diazepam 2mg 3x1 tab
Alprasolam 0,5 mg ½-½-1
Kapsul garam 1x1
Periksa DL, GDS, Na, K, Cl, Ur, Cr
Brain CT Scan
Lumbal Pungsi
CT-scan Angiography setelah 21 hari
Follow up12-11-2011 (hari II)S : Sakit kepala (+)O : KU: Tampak sakit Kes: CM
T: 140/90 mmHg N: 88x/m R: 22x/m S: 36,60 CStatus neurologisGCS E4M6V5 Pupil bulat isokor 3 mm Refleks cahaya +/+ Refleks cahaya tidak langsung +/+Nn cranialis : IntakTRM : KK (+), Laseg (-), Kernig (-)St motorik : Ko 5 | 5 To n | n RF ++ | ++ RP Babinsky -/-
5 | 5 n | n ++ | ++ St sensorik : normoestesiSt otonom : BAB/BAK normal
A : susp SAH + Hiponatremia + Hipokalemia + Hipokloridia + AnemiaP : Paracetamol 500mg 3x1 tab
Diazepam 2mg 3x1 tabAlprasolam 0,5 mg ½-½-1Kapsul garam 1x1
Hasil CT-Scan:Kesan perdarahan subarakhnoid masuk ke ventrikel lateral
perdarahan intraventrikel IIIudem cerebrisuspek AVM dd aneurisma
13-11-2011 (hari III)S : Sakit kepala (+) berkurangO : KU: Tampak sakit Kes: CM
T: 140/80 mmHg N: 67x/m R: 20x/m S: 36,60 CA : SAH, IVH
Suspek AVM dd aneurismaP : IVFD NaCl 0.9% 21 gtt/m
Bed rest totalParacetamol 500mg 3x1 tabTramadol 3x500 mgAlprasolam 0,5 mg ½-½-½Asam traksenamat 500mg 6xII amp IV
KCL 3x1 tab Nimodipine 6x30mgLap puasa
Hasil CT-Scan 12/11/2011
14-11-2011 (hari IV)S : Sakit kepala (+) berkurang, pusing (+)O : KU: Tampak sakit Kes: CM
T: 140/80 mmHg N: 70x/m R: 20x/m S: 36,90 CA : SAH, IVH + Hiponatremia + Hipokalemia + Hipokloridia + Anemia
Suspek AVM dd aneurismaP : IVFD NaCl 0.9% 21 gtt/m
Bed rest totalParacetamol 500mg 3x1 tabTramadol 3x500 mgAlprasolam 0,5 mg ½-½-½Asam traksenamat 500mg 6xII amp IVKCL 3x1 tabLactulose syr 2xCINimodipine 6x30mgLab puasa
Hasil LabGDS : 75 mg/dLGD2PP : 81 mg/dLUrid acid : 1.2 mg/dLSGOT : 18 U/LSGPT : 29 U/LTotal Cholesterol : 192HDL Cholesterol : 50LDL Cholesterol : 120Trigliserida : 108
15-11-2011 (hari V)S : Sakit kepala (+) berkurang, pusing (+)O : KU: Tampak sakit Kes: CM
T: 120/80 mmHg N: 72x/m R: 22x/m S: 36,30 CA : SAH, IVH + Hiponatremia + Hipokalemia + Hipokloridia
Suspek AVM dd aneurismaP : IVFD NaCl 0.9% 21 gtt/m
Paracetamol 500mg 3x1 tabTramadol 3x500 mgAlprasolam 0,5 mg ½-½-½Asam traksenamat 500mg 6xII amp IVKCL 3x1 tabLactulose syr 2xCINimodipine 6x30mgLab Ureum, Creatinin
16-11-2011 (hari VI)S : Sakit kepala (+), pusing (+)O : KU: Tampak sakit Kes: CM
T: 140/90 mmHg N: 70x/m R: 22x/m S: 36,70 CA : SAH, IVH + Hiponatremia + Hipokalemia + Hipokloridia + Anemia
Suspek AVM dd aneurisma
P : IVFD NaCl 0.9% 21 gtt/mParacetamol 500mg 3x1 tabTramadol 3x500 mgClobazam 10mg 0-½-½Asam traksenamat 500mg 6xII amp IVKCL 3x1 tabLactulose syr 2xCINimodipine 6x30mgDulcolax tab 2x1Lab Ureum, Creatinin
Hasil LabUreum TAP, Creatinin 0,7 mg/dL
17-11-2011 (hari VII)S : Sakit kepala (+), sulit tidur (+)O : KU: Tampak sakit Kes: CM
T: 140/90 mmHg N: 80x/m R: 22x/m S: 36,60 CA : SAH, IVH + Hiponatremia + Hipokalemia + Hipokloridia
Suspek AVM dd aneurismaP : IVFD NaCl 0.9% 21 gtt/m
Paracetamol 500mg 3x1 tabTramadol 3x500 mg Clobazam 10mg 0-½-½Asam traksenamat 500mg 6xII amp IVLactulax syr 2xCINimodipine 6x30mgKCL 3x1 tabBrain CT Scan ControlGCS turun lebih dari 2 konsul bedah saraf
18-11-2011 (hari VIII)S : Sakit kepala (+), sulit tidur (-)O : KU: Tampak sakit Kes: CM
T: 140/90 mmHg N: 72x/m R: 24x/m S: 36,60 CA : SAH, IVH + Hiponatremia + Hipokalemia + Hipokloridia
Suspek AVM dd aneurismaP : IVFD NaCl 0.9% 21 gtt/m
Paracetamol 500mg 3x1 tabTramadol 3x500 mg Clobazam 10mg 0-½-½Asam traksenamat 500mg 6xII amp IVLactulose syr 2xCIKCL 3x1 tabNimodipine 6x30mgBrain CT Scan ControlGCS turun lebih dari 2 konsul bedah saraf
19-11-2011 (hari IX)S : Sakit kepala (+), sulit tidur (-)
O : KU: Tampak sakit Kes: CM T: 130/90 mmHg N: 80x/m R: 24x/m S: 36,30 C
A : SAH, IVH + Hiponatremia + Hipokalemia + Hipokloridia Suspek AVM dd aneurisma
P : IVFD NaCl 0.9% 21 gtt/mParacetamol 500mg 3x1 tabTramadol 3x500 mg Clobazam 10mg 0-½-½Asam traksenamat 500mg 6xII amp IVLactulose syr 2xCINimodipine 6x30mgKCL 3x1 tabBrain CT Scan ControlGCS turun lebih dari 2 konsul bedah saraf
20-11-2011 (hari X)S : Sakit kepala (+) berkurangO : KU: Tampak sakit Kes: CM
T: 140/90 mmHg N: 76x/m R: 22x/m S: 36,70 CA : SAH, IVH + Hiponatremia + Hipokalemia + Hipokloridia
Suspek AVM dd aneurismaP : IVFD NaCl 0.9% 21 gtt/m
Paracetamol 500mg 3x1 tabTramadol 3x500 mg Clobazam 10mg 0-½-½Asam traksenamat 500mg 6xII amp IVLactulax syr 2xCINimodipine 6x30mgKCL 3x1 tabBrain CT Scan ControlGCS turun lebih dari 2 konsul bedah saraf
21-11-2011 (hari XI)S : Sakit kepala (+) berkurangO : KU: Tampak sakit Kes: CM
T: 120/80 mmHg N: 88x/m R: 24x/m S: 36,30 CA : SAH, IVH + Hiponatremia + Hipokalemia + Hipokloridia
Suspek AVM dd aneurismaP : IVFD NaCl 0.9% 21 gtt/m
Tramadol 3x500 mg Clobazam 10mg 0-½-½Asam traksenamat 500mg 6xII amp IVLactulose syr 2xCINimodipine 6x30mgKCL 3x1 tabBrain CT Scan ControlGCS turun lebih dari 2 konsul bedah saraf
Hasil LabNatrium : 139 mEq/LKalium : 3,89 mEq/L
Chlorida : 101,4 mEq/L
22-11-2011 (hari XI)S : Sakit kepala (+) berkurangO : KU: Tampak sakit Kes: CM
T: 120/80 mmHg N: 88x/m R: 24x/m S: 36,30 CA : SAH, IVH
Suspek AVM dd aneurismaP : Mobilisasi bertahap
Diet tinggi serat Cegah batuk & mengedan
IVFD NaCl 0.9% 21 gtt/mTramadol 3x500 mg Clobazam 10mg 0-½-½Asam traksenamat 500mg 6xII amp IVLactulose syr 2xCINimodipine 6x30mgBrain CT Scan Control
23-11-2011 (hari XII)S : Sakit kepala (+), sulit tidur (-)O : KU: Tampak sakit Kes: CM
T: 130/80 mmHg N: 84x/m R: 24x/m S: 36,40 CA : SAH, IVH
Suspek AVM dd aneurismaP : Mobilisasi bertahap
Diet tinggi serat Cegah batuk & mengedan
IVFD NaCl 0.9% 21 gtt/mTramadol 3x500 mg Clobazam 10mg 0-½-½Asam traksenamat 500mg 6xII amp IVLactulose syr 2xCINimodipine 6x30mgBrain CT Scan Control
24-11-2011 (hari XII)S : Sakit kepala (+) berkurangO : KU: Tampak sakit Kes: CM
T: 130/90 mmHg N: 80x/m R: 24x/m S: 36,40 CA : SAH, IVH
Suspek AVM dd aneurismaP : Mobilisasi bertahap
Diet tinggi serat Cegah batuk & mengedan
IVFD NaCl 0.9% 21 gtt/mTramadol 3x500 mg Clobazam 10mg 0-½-½Lactulose syr 2xCINimodipine 6x30mg
Brain CT Scan Control
25-11-2011 (hari XIII)S : Sakit kepala (+)O : KU: Tampak sakit Kes: CM
T: 140/80 mmHg N: 84x/m R: 24x/m S: 36,40 CA : SAH, IVH
Suspek AVM dd aneurismaP : Mobilisasi bertahap
Diet tinggi serat Cegah batuk & mengedan
IVFD NaCl 0.9% 21 gtt/mTramadol 3x500 mg Clobazam 10mg 0-½-½Lactulose syr 2xCINimodipine 6x30mgBrain CT Scan Control
26-11-2011 (hari XIV)S : Sakit kepala (+) berkurangO : KU: Tampak sakit Kes: CM
T: 130/80 mmHg N: 80x/m R: 24x/m S: 36,40 C TRM: KK (-)
A : SAH, IVH Suspek AVM dd aneurisma
P : Mobilisasi bertahapDiet tinggi serat
Cegah batuk & mengedanIVFD NaCl 0.9% 21 gtt/mTramadol 3x500 mg Clobazam 10mg 0-½-½Lactulose syr 2xCINimodipine 6x30mgBrain CT Scan Control
27-11-2011 (hari XV)S : Sakit kepala (+) berkurangO : KU: Tampak sakit Kes: CM
T: 130/80 mmHg N: 88x/m R: 24x/m S: 36,40 CA : SAH, IVH
Suspek AVM dd aneurismaP : Mobilisasi bertahap
Diet tinggi serat Cegah batuk & mengedan
IVFD NaCl 0.9% 21 gtt/mTramadol 3x500 mg Clobazam 10mg 0-½-½Lactulose syr 2xCINimodipine 6x30mg
Brain CT Scan Control tunggu hasil
Hasil CT-Scan Control 27/11/11
28-11-2011 (hari XVI)S : Sakit kepala (+) berkurangO : KU: Tampak sakit Kes: CM
T: 140/80 mmHg N: 88x/m R: 24x/m S: 36,40 CA : SAH, IVH
Suspek AVM dd aneurismaP : Mobilisasi bertahap
Diet tinggi serat Cegah batuk & mengedan
IVFD NaCl 0.9% 21 gtt/mTramadol 3x500 mg Clobazam 10mg 0-½-½Lactulose syr 2xCINimodipine 6x30mg
29-11-2011 (hari XVII)S : -O : KU: Tampak sakit Kes: CM
T: 140/80 mmHg N: 88x/m R: 24x/m S: 36,40 CA : SAH, IVH
Suspek AVM dd aneurismaP : Mobilisasi bertahap
Diet tinggi serat Cegah batuk & mengedan
IVFD NaCl 0.9% 21 gtt/mTramadol 3x500 mg Clobazam 10mg 0-½-½Lactulose syr 2xCINimodipine 6x30mgCT-scan Angiografi untuk mengetahui etiologi
BAB IV
DISKUSI
Pada penderita ini didiagnosis dengan SAH dan ICH berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Berdasarkan anamnesis dimana pernderita terdapat sakit kepala yang terasa sangat
sakit dan hanya berkurang sedikit dengan obat anti sakit, selain itu terdapat pusing, muntah
dan nyeri orbital yang terasa seperti mata mau tercabut. Hal ini sesuai dengan gejala dan
tanda SAH dimana sakit kepala merupakan gejala utama dan diikuti dengan adanya nyeri
orbital.3
Pada pemeriksaan fisik terdapat kaku kuduk positif. Hal ini sesuai dengan tanda dan
gejala dari SAH. Menurut Kriteria “Hunt and Hess” pasien ini termasuk SAH grade I, dimana
tidak terdapat defisit neurologis hanya terdapat kaku kuduk ringan. Namun pada pasien ini
terdapat sakit kepala hebat dimana menurut kriteria “Hunt and Hess” ini termasuk dalam
SAH grade II.3
Diagnosis penderita ini ditegakkan berdasarkan hasil CT-scan dimana terdapat kesan
adanya perdarahan subaraknoid masuk ke ventrikel kanan, maupun adanya perdarahan
intraventrikel, dimana menurut skala fisher jika terdapat perdarahan intraventrikel maka
tergolog SAH grade 4, dimana hal ini bertentangan dengan grade “Hunt and Hess” maupun
skala WFNS dimana didalam skala WFNS pasien ini tergolong dalam WFNS grade I.3
Penanganan penderita ini bersifat konservatif dimana dilakukan medikasi dengan
tujuan untuk mencegah terjadinya rebleeding, vasospasme cerebral maupun delayed cerebral
ischemia yang dapat memperburuk prognosis pasien SAH. Tindakan bedah harus segera
dilakukan jika dari gejala klinis terdapat perburukan GCS di. Penanagan konservatif
dilakukan dengan pemberian nimodipine 6x30mg selama 21 hari.5,6
Pemberian tramadol pada pasien ini bertujuan untuk mengurangi keluhan pasien yaitu
nyeri kepala yang hebat. Pemberian asam traksenamat pada pasien ini bertujuan untuk
mengurangi resiko perdarahan atau menghentikan perdarahan yang ada disubarakhnoid.
Nimodipine diberikan pada pasien ini untuk menghindari terjadinya terjadinya rebleeding,
vasospasme cerebral maupun delayed cerebral ischemia yang dapat memperburuk prognosis
pasien SAH dengan maksud untuk menurunkan angka insiden dan defisit yang ada. Pada
pasian SAH bedrest total perlu dilakukan untuk menghindari rebleeding ataupun peningkatan
tekanan intra kranial yang bisa berakibat terjadinya herniasi maupun aneurysm. Untuk itu
pasien diberikan lactulose syrup dengan maksud pasien tidak perlu lagi mengejan.5
Setelah dirawat 2 minggu penderita dilakukan CT-scan kembali dan didapatkan hasil
SAH telah tidak ada, kesan normal. Hal ini menunjukkan penganan konservatif SAH berhasil
dilakukan. Sesuai dengan kriteria Hunt and Hess prognosis dari grade I – III lebih baik dari
prognosis grade IV, V. Namun penanganan pasien ini terus dilanjutkan sampai 3-4 minggu
sambil mencari etiologi dari SAH apakah suatu AVM atau ruptured aneurisma.6
DAFTAR PUSTAKA
1. Peck G, etc. The Genetics of Primary Haemorrhagic Stroke, Subarachnoid
Haemorrhage and Ruptured Intracranial Aneurysms in Adults. 2008. PloS One
Volume 3.
2. Kowalski R G, etc. Initial Misdiagnosis and Outcome after Subarachnoid
Hemorrhage. 2004. JAMA Vol 291, No7. Page 866-869.
3. McDonnell D E, Alien M B Jr. Subarachnoid Hemorrhage. University of
Arkansas. 2008.
4. Sahni R. Management of Intracerebral Hemorrhage. 2011. Dove Medical Press.
Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2291314/
5. Brisman J, etc. Cerebral Aneurysms a medical progess. 2006. the New England
Journal of Medicine. Massachusetts.
6. Macdonald R, etc. Site-specific, Sustained-release Nimodipine to prevent
Vasospasm. 2010. DRUG Discovery & Development.
7. Hoh B, etc. Incidence of residual intracranial AVMs after surgical rsesction and
efficacy of immediae surgical re-exploration. 2004. Springer-Verlag.
Massachusetts.