kasus mci

10
MAY 21 Kasus MCI ( Diagnosa dan Intervensi Keperawatan ) Kasus MCI Tn.Ts (54 th) di rawat di RSS dengan dengan diagnosa medis MCI, dengan diantar oleh keluarganya pada tanggal 29 april 2014. Klien mengatakan sembelum masuk RS mengalami nyeri di dada sebelah kiri. Klien mengatakan saat ini masih merasakan nyeri yang dirasakan seperti tertimpa beban berat. Nyeri timbul setelah klien makan siang selama lebih kurang 10 menit. Saat dilakukan pengkajian didapatkan EKG St Elevasi sesaat peningkatan enzim CK-MB 12 RuL. Saat dilakukan angiografi koroner terdapat bukti PJK. Klien masih berkeringat seluruh tubuh, mual dan muntah, tidak nafsu makan, klien masih sesak BB sebelum masuk RS 80 Kg dan saat ini 79 Kg. TD: 100/80 mmHg, N: 74x/mnt, RR: 26x/mnt, S: 36,5C, terpasang O2 3 lpm. Klien mendapatkan terapi NGT, saat ini klien masih bedrest total di tempat tidur. Semua aktivitas dibantu oleh perawat dan keluarga. Klien sudah 2x masuk RS dengan diagnosa yang sama. Keluarga mengatakan klien tidak bisa menghentikan kebiasaan merokoknya. A. Data Fokus DS: - klien mengatakan sebelum masuk RS mengalami nyeri dada sebelah kiri - klien mengatakan saat ini masih merasakan nyeri yang dirasakan seperti tertimpa beban berat - nyeri timbul setelah klien makan siang selama lebih kurang 10 menit - keluarga mengatakan tidak bisa menghentikan kebiasaan merokoknya DO: - Didapatkan EKG St Elevasi sesaat peningkatan enzim CK-MB 12 RuL. - Angiografi koroner terdapat bukti PJK. - Klien masih berkeringat seluruh tubuh, mual dan muntah, tidak nafsu makan, klien masih sesak

Upload: widiyaurma

Post on 29-Jan-2016

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ASKEP MCI

TRANSCRIPT

Page 1: kasus mci

MAY

21

Kasus MCI ( Diagnosa dan Intervensi Keperawatan )

Kasus MCITn.Ts (54 th) di rawat di RSS dengan dengan diagnosa medis MCI, dengan diantar oleh keluarganya pada tanggal 29 april 2014. Klien mengatakan sembelum masuk RS mengalami nyeri di dada sebelah kiri. Klien mengatakan saat ini masih merasakan nyeri yang dirasakan seperti tertimpa beban berat. Nyeri timbul setelah klien makan siang selama lebih kurang 10 menit. Saat dilakukan pengkajian didapatkan EKG St Elevasi sesaat peningkatan enzim CK-MB 12 RuL. Saat dilakukan angiografi koroner terdapat bukti PJK. Klien masih berkeringat seluruh tubuh, mual dan muntah, tidak nafsu makan, klien masih sesak BB sebelum masuk RS 80 Kg dan saat ini 79 Kg. TD: 100/80 mmHg, N: 74x/mnt, RR: 26x/mnt, S: 36,5C, terpasang O2 3 lpm. Klien mendapatkan terapi NGT, saat ini klien masih bedrest total di tempat tidur. Semua aktivitas dibantu oleh perawat dan keluarga. Klien sudah 2x masuk RS dengan diagnosa yang sama. Keluarga mengatakan klien tidak bisa menghentikan kebiasaan merokoknya.

A.    Data FokusDS:

-          klien mengatakan sebelum masuk RS mengalami nyeri dada sebelah kiri-          klien mengatakan saat ini masih merasakan nyeri yang dirasakan seperti tertimpa beban berat-          nyeri timbul setelah klien makan siang selama lebih kurang 10 menit-          keluarga mengatakan tidak bisa menghentikan kebiasaan merokoknya

DO:-          Didapatkan EKG St Elevasi sesaat peningkatan enzim CK-MB 12 RuL.-          Angiografi koroner terdapat bukti PJK.-          Klien masih berkeringat seluruh tubuh, mual dan muntah, tidak nafsu makan, klien masih

sesak-          BB sebelum masuk RS 80 Kg dan saat ini 79 Kg. TD: 100/80 mmHg, N: 74x/mnt, RR:

26x/mnt, S: 36,5C, terpasang O2 3 lpm.-          Klien mendapatkan terapi NGT-          Klien masih bedrest total di tempat tidur, semua aktivitas dibantu oleh perawat dan keluarga.-          Klien sudah 2x masuk RS dengan diagnosa yang sama

B.     Analisa Data

No. Data Masalah Etiologi

1 DS:        klien mengatakan sebelum masuk RS

mengalami nyeri dada sebelah kiri        klien mengatakan saat ini masih

Nyeri Iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri

Page 2: kasus mci

merasakan nyeri yang dirasakan seperti tertimpa beban berat

        nyeri timbul setelah klien makan siang selama lebih kurang 10 menitDO:

        EKG St Elevasi sesaat peningkatan enzim CK-MB 12 uL.

2 DS: -DO:

        Klien masih berkeringat seluruh tubuh, mual dan muntah, tidak nafsu makan, BB sebelum masuk RS 80 Kg dan saat ini 79 Kg

Resiko kekurangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Intake yang tidak adekuat

3 DS: -DO:

        Klien masih sesak RR: 26x/mnt, S: 36,5C, terpasang O2 3 lpm.

Pola nafas tidak efektif

Penurunan ekspansi paru

4 DS: -DO:

        Saat ini Klien masih bedrest total di tempat tidur, semua aktivitas dibantu oleh perawat dan keluarga.

Intoleransi aktivitas Kelemahan fisik

5 DS:        keluarga mengatakan tidak bisa

menghentikan kebiasaan merokoknyaDO:

        Klien sudah 2x masuk RS dengan diagnosa yang sama

Kurangnya Pengetahuan

Kebutuhan perubahan pola hidup

C.     Diagnosa Keperawatan1.      Nyeri b/d iskemia jaringan sekundser terhadap sumbatan arteri2.      Pola nafas tidak efektif b/d penurunan ekspansi paru3.      Resiko kekurangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake yang tidak adekuat4.      Intoleransi aktivitas b/d kelemahan fisik5.      Kurangnya pengetahuan b/d kebutuhan perubahan pola hidup

D.    Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan & Kriteria hasil Intervensi

1 Nyeri b/d iskemia jaringan sekundser terhadap sumbatan arteri

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam masalah nyeri berkurang.

        Observasi karakteristik, lokasi, waktu dan perjalanan rasa nyeri dada

Page 3: kasus mci

KH:        Nyeri dada berkurang        Ekspresi wajah rileks        Tidak gelisah        Nadi normal 60-100 x/mnt        TD: 120/80 mmHg

        Anjurkan kepada klien untuk mnghentikan aktivitas selama ada serangan dan istirahat

        Bantu klien melakukan tehknik relaksasi

        Monitor TTV        Kolaborasi dengan tim

kesehatan lain dalam pemberian analgetik

2 Pola nafas tidak efektif b/d penurunan ekspansi paru

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam masalah pola nafas kembali efektif.KH:

        Tidak ada sesak        RR klien normal (16-24x/mnt)

        Obserasi TTV        Pertahankan posisi semi

fowler        Berikan O2 (2-4 ltrx/mnt)        Observasi frekuensi

nafas, irama, dan kedalaman

        Auskultasi paru untuk mengetahui penurunan / tidak adanya bunyi nafas dan adanya bunyi tambahan

3 Resiko kekurangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake yang tidak adekuat

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam masalah pemenuhan nutrisi terpenuhi.KH:

        Nafsu makan meningkat        Tidak mual dan muntah        BB meningkat

        Kaji pola makan klien        Tanyakan makanan yang

disukai klien        Berikan makanan sedikit

tapi sering        Kolaborasikan pada ahli

gizi mengenai diet makanan

        Kolaborasikan pemberian suplemen

4 Intoleransi aktivitas b/d kelemahan fisik

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam masalah intoleransi aktivitas teratasi.KH:

        Klien berpartisipasi dalam beraktivitas sesuai kemampuan klien

        Tingkatkan istirahat (ditempat tidur)

        Batasi aktivitas pada dasar nyeri dan berikan aktivitas sensori yang tidak berat

        Catat TTV selama dan sesudah beraktivitas

        Kaji ulang tanda gangguan yang menunjukan tidak toleran

Page 4: kasus mci

terhadap aktivitas

5 Kurangnya pengetahuan b/d kebutuhan perubahan pola hidup

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x30 menit masalah kurangnya pengetahuan klien tentang kondisi penyakitnya.KH:

        Menyatakan tentang penyakit jantung

        Berikan informasi dalam bentuk yang bervariasi

        Berikan PENKES        Berikan penjelasan faktor

resiko, diet dan aktivitas berlebihan

        Peringatan untuk menghindari aktivitas

        Latih pasien sehubungan dengan aktivitas yang bertahap

Diposkan 21st May 2014 oleh Bayu Tajali  

0  

Kasus MCI ( Diagnosa dan Intervensi Keperawatan )

Kasus MCITn.Ts (54 th) di rawat di RSS dengan dengan diagnosa medis MCI, dengan diantar oleh keluarganya pada tanggal 29 april 2014. Klien mengatakan sembelum masuk RS mengalami nyeri di dada sebelah kiri. Klien mengatakan saat ini masih merasakan nyeri yang dirasakan seperti tertimpa beban berat. Nyeri timbul setelah klien makan siang selama lebih kurang 10 menit. Saat dilakukan pengkajian didapatkan EKG St Elevasi sesaat peningkatan enzim CK-MB 12 RuL. Saat dilakukan angiografi koroner terdapat bukti PJK. Klien masih berkeringat seluruh tubuh, mual dan muntah, tidak nafsu makan, klien masih sesak BB sebelum masuk RS 80 Kg dan saat ini 79 Kg. TD: 100/80 mmHg, N: 74x/mnt, RR: 26x/mnt, S: 36,5C, terpasang O2 3 lpm. Klien mendapatkan terapi NGT, saat ini klien masih bedrest total di tempat tidur. Semua aktivitas dibantu oleh perawat dan keluarga. Klien sudah 2x masuk RS dengan diagnosa yang sama. Keluarga mengatakan klien tidak bisa menghentikan kebiasaan merokoknya.

A.    Data FokusDS:

-          klien mengatakan sebelum masuk RS mengalami nyeri dada sebelah kiri-          klien mengatakan saat ini masih merasakan nyeri yang dirasakan seperti tertimpa beban berat-          nyeri timbul setelah klien makan siang selama lebih kurang 10 menit-          keluarga mengatakan tidak bisa menghentikan kebiasaan merokoknya

DO:-          Didapatkan EKG St Elevasi sesaat peningkatan enzim CK-MB 12 RuL.-          Angiografi koroner terdapat bukti PJK.-          Klien masih berkeringat seluruh tubuh, mual dan muntah, tidak nafsu makan, klien masih

sesak

Page 5: kasus mci

-          BB sebelum masuk RS 80 Kg dan saat ini 79 Kg. TD: 100/80 mmHg, N: 74x/mnt, RR: 26x/mnt, S: 36,5C, terpasang O2 3 lpm.

-          Klien mendapatkan terapi NGT-          Klien masih bedrest total di tempat tidur, semua aktivitas dibantu oleh perawat dan keluarga.-          Klien sudah 2x masuk RS dengan diagnosa yang sama

B.     Analisa Data

No. Data Masalah Etiologi

1 DS:        klien mengatakan sebelum masuk RS

mengalami nyeri dada sebelah kiri        klien mengatakan saat ini masih

merasakan nyeri yang dirasakan seperti tertimpa beban berat

        nyeri timbul setelah klien makan siang selama lebih kurang 10 menitDO:

        EKG St Elevasi sesaat peningkatan enzim CK-MB 12 uL.

Nyeri Iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri

2 DS: -DO:

        Klien masih berkeringat seluruh tubuh, mual dan muntah, tidak nafsu makan, BB sebelum masuk RS 80 Kg dan saat ini 79 Kg

Resiko kekurangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Intake yang tidak adekuat

3 DS: -DO:

        Klien masih sesak RR: 26x/mnt, S: 36,5C, terpasang O2 3 lpm.

Pola nafas tidak efektif

Penurunan ekspansi paru

4 DS: -DO:

        Saat ini Klien masih bedrest total di tempat tidur, semua aktivitas dibantu oleh perawat dan keluarga.

Intoleransi aktivitas Kelemahan fisik

5 DS:        keluarga mengatakan tidak bisa

menghentikan kebiasaan merokoknyaDO:

        Klien sudah 2x masuk RS dengan diagnosa yang sama

Kurangnya Pengetahuan

Kebutuhan perubahan pola hidup

C.     Diagnosa Keperawatan

Page 6: kasus mci

1.      Nyeri b/d iskemia jaringan sekundser terhadap sumbatan arteri2.      Pola nafas tidak efektif b/d penurunan ekspansi paru3.      Resiko kekurangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake yang tidak adekuat4.      Intoleransi aktivitas b/d kelemahan fisik5.      Kurangnya pengetahuan b/d kebutuhan perubahan pola hidup

D.    Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan & Kriteria hasil Intervensi

1 Nyeri b/d iskemia jaringan sekundser terhadap sumbatan arteri

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam masalah nyeri berkurang.KH:

        Nyeri dada berkurang        Ekspresi wajah rileks        Tidak gelisah        Nadi normal 60-100 x/mnt        TD: 120/80 mmHg

        Observasi karakteristik, lokasi, waktu dan perjalanan rasa nyeri dada

        Anjurkan kepada klien untuk mnghentikan aktivitas selama ada serangan dan istirahat

        Bantu klien melakukan tehknik relaksasi

        Monitor TTV        Kolaborasi dengan tim

kesehatan lain dalam pemberian analgetik

2 Pola nafas tidak efektif b/d penurunan ekspansi paru

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam masalah pola nafas kembali efektif.KH:

        Tidak ada sesak        RR klien normal (16-24x/mnt)

        Obserasi TTV        Pertahankan posisi semi

fowler        Berikan O2 (2-4 ltrx/mnt)        Observasi frekuensi

nafas, irama, dan kedalaman

        Auskultasi paru untuk mengetahui penurunan / tidak adanya bunyi nafas dan adanya bunyi tambahan

3 Resiko kekurangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake yang tidak adekuat

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam masalah pemenuhan nutrisi terpenuhi.KH:

        Nafsu makan meningkat        Tidak mual dan muntah        BB meningkat

        Kaji pola makan klien        Tanyakan makanan yang

disukai klien        Berikan makanan sedikit

tapi sering        Kolaborasikan pada ahli

gizi mengenai diet makanan

        Kolaborasikan pemberian

Page 7: kasus mci

suplemen

4 Intoleransi aktivitas b/d kelemahan fisik

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam masalah intoleransi aktivitas teratasi.KH:

        Klien berpartisipasi dalam beraktivitas sesuai kemampuan klien

        Tingkatkan istirahat (ditempat tidur)

        Batasi aktivitas pada dasar nyeri dan berikan aktivitas sensori yang tidak berat

        Catat TTV selama dan sesudah beraktivitas

        Kaji ulang tanda gangguan yang menunjukan tidak toleran terhadap aktivitas

5 Kurangnya pengetahuan b/d kebutuhan perubahan pola hidup

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x30 menit masalah kurangnya pengetahuan klien tentang kondisi penyakitnya.KH:

        Menyatakan tentang penyakit jantung

        Berikan informasi dalam bentuk yang bervariasi

        Berikan PENKES        Berikan penjelasan faktor

resiko, diet dan aktivitas berlebihan

        Peringatan untuk menghindari aktivitas

        Latih pasien sehubungan dengan aktivitas yang bertahap