pengayaan mci (1)

Upload: puti

Post on 24-Feb-2018

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Pengayaan MCI (1)

    1/22

    TUGAS PENGAYAAN

    KEPANITRAAN KLINIK MADYA

    SMF/LABORATORIUM NEUROLOGI

    MILD COGNITIVE IMPAIRMENT

    Oleh:

    I Putu Raynantha SW NIM 1!"1#111!

    S$%ent%a I& K&E&S NIM 1!"11111

    Pe'(%'(%n):

    *+& S&B& R%ana,at%- S.-SK0

    SMFNEUROLOGI RSUD DR& SAIFUL ANWAR MALANG

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIERSITAS BRAWI2AYA

    31#

  • 7/24/2019 Pengayaan MCI (1)

    2/22

    DAFTAR ISI

    Halaman

    Judul.................................................................................................................... i

    Daftar Isi............................................................................................................. ii

    BAB I PENDA4ULUAN.1

    1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1

    BAB II TIN2AUAN PUSTAKA............................................................................2

    2.1 Definisi..........................................................................................................2

    2.2 Epidemiologi.................................................................................................2

    2.3 Etiologi..........................................................................................................2

    2.4 Anatomi.........................................................................................................2

    2. !atofisiologi.................................................................................................. 4

    2." Diagnosis......................................................................................................#

    2.".1 Diagnosis Banding...................................................................................11

    2.".2 !enegakan Diagnosis..............................................................................12

    2.$%atalaksana.................................................................................................1$

    2.$.1 &armakologi.............................................1$

    2.$.2 'on &armakologi.....................................................................................1#

    2.# !rognosis....1#

    BAB III KESIMPULAN.....................................................................................2(

    DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................21

    ii

  • 7/24/2019 Pengayaan MCI (1)

    3/22

    BAB I

    PENDA4ULUAN

    !eningkatan usia meningkatkan risiko seseorang untuk terkena pen)akit

    degeneratif* sala+ satun)a gangguan memori. &ungsi memori pada usia tua

    se,agian akan mengalami penurunan dan se,agian lagi tidak. &ungsi memori

    )ang relatif sta,il seiring peningkatan usia adala+ memori semantik dan memori

    prosedural* sedangkan fungsi memori )ang menurun seiring usia adala+ memori

    ker-a /orking memor)0* memori episodik* keepatan pemrosesan* dan memori

    prospektif.1

    angguan ongnitif ingan 5ild 6ogniti7e Impairment0 merupakan

    sindroma penurunan kognitif )ang tidak ,erdampak pada akti7itas +arian. &ungsi

    ognitif merupakan akti7itas mental seara sadar seperti ,erpikir* mengingat*

    ,ela-ar dan menggunakan ,a+asa. &ungsi ini -uga didefinisikan se,agai

    kemampuan atensi* memori* pertim,angan* pemea+an masala+ serta

    kemampuan eksekutif seperti merenanakan* menilai* menga/asi dan

    melakukan e7aluasi.

    5ild ogniti7e impairment 56I0 didefinisikan se,agai fungsi kognitif di,a/a+ normal tetapi tidak ukup untuk diagnosis demensia. 56I ,er,eda

    dengan pen)akit Al8+eimer atau demensia lainn)a9 peru,a+an kognitif pada 56I

    tidak ,erat dan tidak mengganggu akti7itas +arian. %idak semua penderita 56I

    mengalami per,urukan* se,agian dapat mengalami per,aikan. Akan tetapi*

    diketa+ui ,a+/a indi7idu dengan 56I memiliki peningkatan risiko untuk men-adi

    Al8+eimer* terutama -ika masala+ utama adala+ memori.

    !re7alensi 56I meningkat seiring usia* )aitu 1(: pada usia $(;$< ta+un

    dan 2: pada usia #(;#< ta+un. !etersen melaporkan ,a+/a 1(;1: 56I akan

    ,erlan-ut men-adi demensia setiap ta+un. !ada studi 5a)o 6lini* didapatkan

    ,a+/a pre7alensi amnesti 56I usia $( sampai #< ta+un se,esar 11*1: dan

    non;amnesti 56I se,esar 4*

  • 7/24/2019 Pengayaan MCI (1)

    4/22

    BAB II

    TIN2AUAN PUSTAKA

    3&1 De5%n%6%

    angguan ongnitif ingan 5ild 6ogniti7e Impairment0

    merupakan sindroma penurunan kognitif )ang tidak ,erdampak pada

    akti7itas +arian. &ungsi ognitif merupakan akti7itas mental seara sadar

    seperti ,erpikir* mengingat* ,ela-ar dan menggunakan ,a+asa. &ungsi ini

    -uga didefinisikan se,agai kemampuan atensi* memori* pertim,angan*pemea+an masala+ serta kemampuan eksekutif seperti merenanakan*

    menilai* menga/asi dan melakukan e7aluasi 1*2. 56I dapat -uga didefinisikan

    se,agai periode transisional antara penuaan normal dan !en)akit Al8eimer.

    !er,edaan primer antara 56I dan !en)akit Al8eimer )akni pada pen)akit

    Al8eimer terdapat gangguan kognitif )ang men)e,a,kan gangguan pada

    akti7itas +arian1*3.

    3&3 E.%*e'%7l7)%

    !re7alensi 56I menurut Mayo Clinic Study of Aging (2009)pada 2(((

    lansia ,erusia $(;#< ta+un di 5innesota se,esar 13;1 :* sedangkan

    pre7alensi demensia se,esar 1(;11 : dengan $$: memiliki fungsi kognitif

    )ang normal. Data epidemiologi ,erdasarkan penelitian pada populasi lansia

    didapatkan se,esar 3;1< : dengan insidensi #;# kasus per 1((( lansia per

    ta+un* dengan risiko men-adi demensia se,esar 11;33 : setela+ 2 ta+un

    paska onset. 'amun ,erdasarkan penelitian lain se,an)ak 44 : pasien 56I

    diperkirakan akan kem,ali normal dalam 1 ta+un kemudian

    2*3

    .

    3&8 Et%7l7)%

    !en)e,a, primer 56I diduga dikarenakan degenerati7e* 7askuler*

    depresif*traumatik* komor,id medis 4.

    3&9 Anat7'%

    =istem lim,ik ,erarti ,atas atau tepi )ang diperkenalkan Broa pada

    ta+un 1#$# untuk menun-ukkan pada dua girus )ang mem,entuk lim,us

    atau ,atas disekitar dienep+alon. =istem ini merupakan suatu konsep

    2

  • 7/24/2019 Pengayaan MCI (1)

    5/22

    fungsional )ang ,erperan mengatur domain kognitif )ang terdiri dari dua

    sistem ma)or )akni +ipokampus dan amigdala4.1.1 =istem Hipokampus

    =istem +ipokampus seara dominan ,erfungsi dalam pem,entukan

    memori )ang ,aru melalui sirkuit )ang ,er+u,ungan dengan

    ,e,erapa ,agian di otak. =irkuit ini dise,ut =irkuit !ape8 )ang terdiri

    dari struktur> forniks* +ipokampus* ,adan mamilar mammilar) ,odies0

    dan ingulum.Informasi sensoris dari korteks parietal*temporal dan oksipital

    ,erkumpul pada ingulate g)rus melalui ingulum* meng+antarkan

    informasi kepada orpus allosum turun menu-u lo,us temporalis

    korteks entor+inal; input dari +ipokampus0. Informasi ini kemudian

    dikeluarkan se,agai ? output +ippoampus@ )ang dimulai dari a7eus*

    pita tipis pada /+ite matter kemudian diteruskan menu-u fim,riae dan

    rus dari masing;masing forniks. 6rura akan ,ersatu seara anterior

    pada splenium dari orpus allosum dan mele/ati pada ,atas ,a/a+

    dari septum pelluidum. !ada le7el foramen 5onroe* akan

    mem,entuk kolum forniks )ang akan di,agi men-adi komisura

    anterior* nulei septal sera,ut;sera,ut prekomisura0* dan ,adan

    mamilar) sera,ut postkommisura0. %raktus mammilot+alami

    mele/ati posterosuperiordari ,adan mamilar) ter+adap nuleus

    anterior t+alamus. Lengkung ini selesai mele/ati pro)eksi kem,ali

    dari ingulum atau korteks ingulatum.

    1.2 =istem Am)gdala=istem am)gdala seara dominan se,agai respon emosional

    ter+adap stimulus sensoris. Jalur am)gdala terdiri dari dua koneksi*

    pada keduan)a ,aik input maupun outputn)a mele/ati -alur )ang

    sama. Ber,agai area kortikal menu-u ke am)gdala; terutama insula*

    or,itofrontal* korteks ingulate anterior* dan lo,us temporalis* tetapi

    input )ang menon-ol ,erasal dari korteks olfaktorius* ,ersama sama

    dengan input dari nulei ,asal septal dan +ipotalamus. %erdapat output

    ,erke,alikan ter+adap area;area terse,ut ter+adap +ipokampus atau

    korteks entor+inal melalui struktur;struktur terse,ut4. =tria terminalis > lengkung ,er,entuk 6 )ang mengikuti ekor dari

    nuleus audatus disekeliling lo,us temporalis dan mele/ati

    audot+alami not+ pada tu,u+ dari 7entrikel lateral. =era,utn)a

    ,erak+ir pada +ipotalamus dan nulei septal.

    3

    4

  • 7/24/2019 Pengayaan MCI (1)

    6/22

    Jalur am)gdalofugal 7entral > sera,ut dari am)gdala melintasi

    pada ,agian medial* di,a/a+ nuleus lentiform* meluas ke

    struktur +ipotalamus* ,asal septal* or,ital dan korteks;korteks

    ingulatum anterior. =truktur terse,ut memiliki +u,ungan )ang

    kuat ter+adap striatum 7entral; se,agian nuleus aum,ens

    menu-u nuleus t+alamus.

    &ungsi dari +ipokampus dan am)gdala sangat ,er+u,ungan erat*

    terutama dalam +al memori. Hipokampus ,erkaitan erat dengan isi memori

    )ang ,ersifat faktual sedangkan am)gdala menetapkan isi memori )ang

    ,ersifat emosional. !engeluaran dari sistem +ipokampus dan am)gdala ini

    akan ,erintegrasi ,ersama;sama dalam meng+asilkan peru,a+an perilakumelalui sera,ut fore,rain medial )ang saling ,erkoordinasi 4.

    3&! Pat75%6%7l7)%

    !atofisiologi 56I ,an)ak diketa+ui seiring perkem,angan teknologi

    kedokterandalam ,idang penitraaan otak 5I struktural dan fungsional*

    !E%*=!E6%* D%I0 serta proteomik klinis. =eara anatomi* disfungsi memori

    pada 56I k+ususn)a karena Al8eimer0 ,erkaitan dengan deteriorasi*

    disfungsi atau atrofi struktural mikro dan makro diantaran)a di lo,us

    temporal medial regio )ang ,erkaitan dengan dengan pem,entukan dan

    konsolidasi memori -angka pan-ang0* area mid,rain +ipokampus dan

    para+ipokampus0* lo,us parietal terutama ,agian inferior medial0* serta

    frotolim,ik termasuk frontal* insular*amigdala*singulat 2.

    =eara fungsional* patofisiologi 56I di-elaskan ole+ ,e,erapa

    penelitian dengan menggungakan fungsional 5I dimana dapat

    men-elaskan kelainan kognisi terutama dalam pem,entukan memori dan

    persepsi 7isuospasial#..1 Jaringan 5emori

    ata 5emori menggam,arkan rangkuman seder+ana dari fungsi;

    fungsi asosiasi )ang ,er,eda )ang ,ersifat sangat luas* memori terdiri

    atas memori -angka pendek* memori -angka pan-ang* memori

    prosedural* deklaratif* semantik* dan episodik. 5emori deklaratif

    ,er+u,ungan dengan memori )ang men)impan fakta dan pengalaman*

    )ang seara eksplisit didiskusikan dan dideklarasikan ole+ seseorang.

  • 7/24/2019 Pengayaan MCI (1)

    7/22

    5emori terse,ut di,agi men-adi memori semantik tidak ,erisi fakta

    spesifik* kata dan o,-ek0 dan memori episodik memori mengenai

    ke-adian* termasuk /aktu* tempat dan emosi0#.'euroanatomi fungsional memori ,er+u,ungan dengan sistem

    s)araf pada lo,us medial temporal 5%L0* termasuk regio +ipokampal

    dan ,erdampingan dengan perir+inal*entor+inal dan korteks;korteks

    para+ipokampal* )ang ,erguna dalam mengkode dan mengingat

    memori episodik. =elain itu memori episodik -uga ,er+u,ungan dengan

    regio;regio kortikal prefrontal* taut temporoparietal* korteks ingulatum

    posterior dan ere,ellum. =eara umum* regio regio dari otak dari

    +emisfer kiri terutama +ipokampus0 ,erfungsi mengkode sedangkan

    pada +emisfer kanan terutama korteks prefrontal0 ,erperan dalammengingat memori episodik.

    %erdapat ,e,erapa daera+ pada otak )ang dipera)a ,erperan

    penting dalam memori )ang dise,ut dengan ?default mode net/orks@

    D5'0. Jaringan ini termasuk ingulatum posterior* meluas +ingga

    preuneus* lateral parietal* dan regio preforntal medial. Jaringan ini

    akan ,ermeta,olisme seara aktif pada /aktu istira+at* menurun

    akti7itasn)a selama mendapatkan tugas;tugas kognitif dan tidak

    terakti7asi selama pem,entukan memori sepenu+n)a#.

    .2 Informasi isuospasial

    5

    6

  • 7/24/2019 Pengayaan MCI (1)

    8/22

    am,ar 2.1 Jalur 7isuospasial.#

    Informasi 7isual diproses melalui -alur pararel )ang dise,ut -alur

    par7oellular !0 dan magnoellular 50 )ang ,erasal dari retina dan

    dipro)eksikan ter+adap korteks 7isual primer 10 melalui nuleus genikulatum

    lateral. =etela+ mele/ati korteks 7isual primer akan diteruskan pada -alur

    par7oellular !0 melalui aliran 7entral* )ang terdiri dari 4 dan korteks temporal

    inferior. =istem ini ,erfungsi dalam memproses ,entuk dan /arna. =e,alikn)a*

    setela+ mele/ati 1* akan dipro)eksikan melalui -alur magnoellular 50 melalui

    aliran dorsal )ang terdiri dari 3a*5%C 5% dan 5=%0* " dan lo,us

    parietal posterior. =istem ini ,erperan penting dalam mendeteksi ruang dan

    informasi pergerakan. !ada Aliran dorsal di,agi kedalam dua aliran fungsionalutama )aitu > dorsodorsal d;d0 dan 7entrodorsal 7;d0. !asien dengan 56I

    menun-ukkan penurunan -aringan fungsional antara !66 dan korteks temporal.

    !ada penelitian lain dise,utkan pasien dengan 56I -uga dilaporkan ter-adi

    peningkatan pada akti7itas D5' -ika di,andingkan pada kelompok kontrol.

    'amun pada penelitian =org et al dan i et al dilaporkan terdapat penurunan

    pada !66 dan korteks parietal ,ilateral dan pada korteks prefrontal #.

    =eara fungsional* patofisiologi menurut =o/ell*2(12 meliputi > 10 disfungsi dan

    peru,a+an energi pada proses glikolisis dan proses;proses dalam mitokondria09

    20 a,normalitas disfungsi struktural neuritik9 40 eksotoksisitas9 0 a,normalitas

    lipid dan disfungsi kolinergik9 "0 defense antioksidandisfungsi sistem

    detoksifikasi9 $0 &osforilasi %au dan produksi A dan #0 peru,a+an sintetis

    protein$*#.

    Disfungsi dan peru,a+an energi

    Energi )ang di,utu+kan sel untuk ,erfungsi normal ,erupa A%!

    di+asilkan dari proses glikolisis 2 A%!0* siklus kre,s 2A%!0 danfosforilasi transpor elektron 32 A%!0 total 3" A%!. !ada penderita

    56I* diketa+ui ,e,erapa protein )ang terli,at dalam energ)

    pat+/a) diantaran)a >enolase* aldolase* ! *5DH* A%! sintase*

    !1 dan gluose;regulated protein preusor. !eningkatan

    oksidasi protein;protein terse,ut mengaki,atkan en8imatik otak

    )ang menurunkan fungsi protein terse,ut* )ang mengaki,atkan

    ,erkurangn)a produksi A%! untuk ,eker-an)a fungsi sel normal

    termasuk > transduksi sin)al*pemeli+araan gradion ion* sintesis

    7

  • 7/24/2019 Pengayaan MCI (1)

    9/22

    protein0 dan rusakn)a A%!ase )ang ,ertanggung -a/a,

    dalampemeli+araan pompa ion* lipid asss)metr) dan komunikasi

    intraseluler0. 5itokondria merupakan sum,er A%! selular dan

    F= eati7e FG)gen =peies0 dimana pada kondisi fisiologis

    F= dapat dieliminasi namun pada kondisi patologis men-adi

    ,erle,i+* F= )ang ,erle,i+an ,erperan pada eksositosis sinaps*

    denaturasi protein* mem,ran dan D'A. A,normalitas Disfungsi =truktural 'euritik

    Fksidasi protein struktural mengaki,atkan peru,a+an fungsi

    seara men)eluru+* ak+irn)a terdapat pemendekan pan-ang

    dendritik dan rusakkn)a pertum,u+an aksonal* +ilangn)a koneksi

    antar neuron dan ,urukn)a peng+antaran s)araf* diantaran)a

    di+)drop)rimidinase;2 D!;20. Eksitotoksisitas

    Eksitotoksisitas diaki,atkan peningkatan glutamat ekstraselular*

    )ang normaln)a diu,a+ men-adi lutamin dan glutamin sintase*

    namun mengaki,atkan peru,a+an oksidatif se+ingga ter-adi

    penumpukan glutamat ekstrasel )ang ,eraki,at pada

    eksitotoksisitas dan input 6a2C ke dalam sel* )ang ,eraki,at pada

    kematian sel3.

    A,normalitas lipid dan disfungsi kolinergik

    Defisit kolinergik sentral diduga ,erperan pada amnesia 56I terkait

    dengan kerusakan nukleus ,asalis 5e)nert* meskipun penelitian post

    mortem menun-ukkan up;regulasi dari akti7itas kolin asetil;transferase

    6+A%0 di korteks frontalis dan +ipokampus se,agai suatu proses

    kompensasi3.

    8

  • 7/24/2019 Pengayaan MCI (1)

    10/22

    am,ar 2.2 !roduksi F=.3

    3 D%a)n76%6

    !ada umumn)a* diagnosis 5ild ogniti7e Impairment di,uat apa,ila

    pada seseorang ditemukan ,e,erapa kriteria> ada gangguan memori* fungsimemori a,normal untuk usia dan pendidikan* akti7itas se+ari;+ari normal*

    fungsi kognisi umum normal dan tidak di-umpai demensia .

    &ungsi kognitif terdiri dari >

    1. Atensi

    Atensi merupakan kemampuan untuk ,ereaksi atau memper+atikan

    satu stimulus tertentu spesifik0 dengan mampumenga,aikan

    stimulus lain ,aik internal maupun eksternal )ang tidak perlu atau

    tidak di,utu+kan. =etela+ menentukan kesadaran* pemeriksaanatensi +arus dilakukan saat a/al pemeriksaan neuro,e+a7iour

    karena pemeriksaan modalitas kognitif lainn)a sangat dipengaru+i

    ole+ atensi )ang ukup ter-aga.

    2. Ba+asa

    Ba+asa merupakan perangkat dasar komunikasi dan modalitas dasar

    )ang mem,angun kemampuan fungsi kognitif. Fle+ karena itu

    pemeriksaan ,a+asa +arus dilakukan pada a/al pemeriksaan

    neuro,e+a7iour. Jika terdapat gangguan ,a+asa* pemeriksaan

    9

  • 7/24/2019 Pengayaan MCI (1)

    11/22

    kognitif seperti memori 7er,al* fungsi eksekutif akan mengalami

    kesulitan atau tidak mungkin dilakukan.

    3. 5emori

    =eara klinik memori di,agi men-adi tiga tipe dasar> Immediate*

    reent* dan remote memor) ,erdasarkan rentang /aktu antara

    stimulus dan reall.

    1. Immediate memor) merupakan kemampuan untuk mereall

    stimulus dalam inter7al /aktu ,e,erapa detik

    2. eent memor) merupakan kemampuan untuk mengingat

    ke-adian se+ari;+ari misaln)a tanggal* nama dokter* apa

    )ang dimakan saat sarapan* atau ke-adian;ke-adian ,aru0 dan

    mempela-ari materi ,aru serta menari materi terse,ut dalam

    rentang /aktu menit* -am* +ari* ,ulan* ta+un.

    3. emote memor) merupakan koleksi ke-adian )ang ter-adi

    ,erta+un ta+un )ang lalu misaln)a tanggal la+ir* se-ara+*

    nama teman0

    4. isuospasial

    emampuan 7isuospasial dapat die7aluasi melalui kemampuan

    konstruksional seperti menggam,ar atau meniru ,er,agai maam

    gam,ar misal> lingkaran* ku,us0 dan men)usun ,alok;,alok. =emua

    lo,us ,erperan dalam kemampuan konstruksi ini tetapi lo,us p

    arietal terutama +emisfer kanan mempun)ai peranan )ang paling

    dominan. 5enggam,ar -am sering digunakan untuk skrining

    kemampuan 7isuospasial dan fungsi eksekutif dimana ,erkaitan

    dengan gangguan di lo,us frontal dan parietal.

    . &ungsi eksekutif

    &ungsi eksekutif adala+ kemampuan kognitif tinggi seperti ara

    ,erpikir dan kemampuan pemea+an masala+.

    1. Amnesti 56I ; single domain>terdapat gangguan memori dengan tidak adan)a gangguan dari area

    fungsi kognitif )ang lain seperti atensi* orientasi* ,a+asa dan 7isuospatial.

    2. Amnesti 56I ; multiple domain>

    1

  • 7/24/2019 Pengayaan MCI (1)

    12/22

    terdapat gangguan memori ditam,a+ satu atau le,i+ gangguan dari area

    fungsi kognitif )ang lainn)a.

    3. 'on Amnesti 56I ; single domain>terdapat gangguan pada satu area fungsi kognitif tanpa adan)a gangguan

    dari area fungsi memori.

    4. 'on Amnesti 56I ; multiple domain>terdapat gangguan pada dua atau le,i+ area fungsi kognitif tanpa adan)a

    gangguan dari area fungsi memori.

    e empat su,tipe klinis terse,ut ,er,eda dalam +al etiologi dan outome n)a.

    Amnesti 56I single domain le,i+ ,aik dari )ang multiple domain0

    mempun)ai kemungkinan )ang le,i+ ,esar mengalami progresifitas men-adi

    pen)akit demensia Al8+eimer. =edangkan su,tipe non;Amnesti mempun)ai

    kemungkinan mengalami progresifitas men-adi pen)akit demensia

    nonAl8+eimer 1(

    3&1 D%a)n76%6 Ban*%n)

    Diagnosis ,anding dengan gangguan fungsi kognitif diantaran)a adala+

    56I* demensia* delirium* dan depresi. 5asing;masing +ampir mempun)ai

    kemiripan* se+ingga dalam penegakkan diagnosa 56I terkadang sulit. 11

    am,ar 2.3 > !er,andingan gangguan fungsi kognitif.11

    3&3 Pene)aan D%a)n76%6

    1

  • 7/24/2019 Pengayaan MCI (1)

    13/22

    !ada umumn)a diagnosis 56I di,uat apa,ila pada seseorang ditemukan

    kriteria ,erikut ini>

    - Ada gangguan memori.

    -&ungsi memori a,normal untuk usia dan pendidikan.

    - Akti7itas se+ari;+ari normal.

    - &ungsi kognisi umum normal.

    - %idak ada demensia kepikunan0.

    !enderita 56I terutama mengalami gangguan memori -angka pendek

    (recent memory). 5ereka masi+ mampu ,erfungsi normal dalam ke+idupan

    se+ari;+ari* mampu memperole+ kemampuan kognisi seperti ,erpikir*

    pema+aman dan mem,uat keputusan. &enomena 56I terutama

    dipergunakan se,agai ?peringatan@ ,a+/a pen)andangn)a mempun)ai risiko

    tinggi untuk mengidap Al8+eimer dan merupakan fase transisi antara

    gangguan memori fisiologis dan patologis.$

    am,ar 2.4 Diagnosis kriteria 56I.

    ntuk e7aluasi diagnosis dari 56I diperlukan /a/anara klinis ter+adap

    pasien dan informan )ang dapat dipera)a seperti pengasu+* pasangan +idup

    ataupun rekan ker-a. =elain itu dilakukan pemeriksaan neurologi* pemeriksaan

    status mental* test neuropsikologi* tes la,oratorium* pemeriksaan radiologis dan

    penilaian kondisi komor,id psikiatri seperti depresi.

    1

  • 7/24/2019 Pengayaan MCI (1)

    14/22

    Fle+ karena 56I ataupun demensia merupakan ,agian dari pen)akit

    neurologi* maka di+aruskan pemeriksaan neurologi pada penderitan)a termasuk

    saraf;saraf kranial* refleks;refleks* sistem motorik* koordinasi dan pemeriksaan

    sensorik. #

    Pe'e+%6aan Neu+7.6%7l7)%

    !emeriksaan neuropsikologi sangat mem,antu* tetapi ,ukanla+ suatu

    pemeriksaan definitif untuk 56I. !emeriksaan neuropsikologi di,utu+kan untuk

    memastikan apaka+ skor tes memori di ,a/a+ standar. !emeriksaan serial

    dian-urkan untuk menilai apaka+ fungsi kognitif meningkat* tetap* atau mem,uruk

    menu-u demensia. !emeriksaan )ang sering digunakan adala+ 5ini 5ental =tate

    EGamination 55=E0* 6linial Demensia ating 6D0* dan lo,al Deterioration

    =ale D=0.

    5ini 5ental =tate EGamination 55=E0 tela+ digunakan seara luas

    untuk identifi kasi demensia. 'amun* 55=E tidak sensitif atau spesifik untuk

    suatu diagnosis 56I. sitif dalam mendeteksi 56I.

    1. 5ini 5ental =tate EGamination 55=E0

    55=E pertama kali dipu,likasikan pada ta+un 1 orientasi*

    registrasi* atensi atau kalkulasi* mengingat kem,ali* penamaan* pengulangan*

    kompre+ensif* menulis* dan konstruksi. 55=E mempun)ai keter,atasan ,aik

    dalam sentifitas maupun spesi7itas* dan +an)a digunakan se,agai sarana untuk

    sreening dan ,ukan se,agai sarana untuk diagnosis. !enggunaan 55=E +arus

    dikom,ikasikan dengan metode )ang lain. Dengan utoff 23* 55=E memiliki nilai

    sensiti7itas se,esar #": dan spesi7itas se,esar

  • 7/24/2019 Pengayaan MCI (1)

    15/22

    !emeriksaan fungsi kognitif lengkap memerlukan ,an)ak /aktu dan tidak

    semua klinisi dapat menger-akann)a. %+e 5ontreal 6ogniti7e Assessment

    5o6A0 memerlukan /aktu 1(;1 menit dalam penger-aann)a. 5o6A mampu

    menilai domain;domain kognitif seperti memori lam,at* kelanaran ,er,iara*

    7isuospasial* lok dra/ing* fungsi eksekutif* kalkulasi* pemikiran a,strak*

    ,a+asa* orientasi* atensi* dan konsentrasi. =kor maksimal tes ini adala+ 3(*

    dimana nilai 2";3( dikatagorikan se,agai normal* sedangkan skor 2"

    digolongkan mengalami gangguan kognitif. !ada su,)ek )ang memiliki masa

    pendidikan 12 ta+un* ditam,a+kan 1 poinpada skor total. !ada 7alidasi 5o6A

    )ang meli,atkan 22$ partisipan ,er,a+asa !ranis dan Inggris* didapatkan

    sensiti7itas se,esar

  • 7/24/2019 Pengayaan MCI (1)

    16/22

    apaka+ ada tanda penurunan memori atau tidak. Jika ada* maka didiagnosa

    dengan 56I amnestik. Jika +an)a kelainan memori sa-a maka 56I amnestik

    single domain* -ika da kelu+an lain 56I amnestik multiple domain. %api* -ika tidak

    ada gangguan memori* dise,ut 56I nonamnestik. Jika disertai penurunan fungsi

    kognitif lain dise,ut 56I nonamnestik multiple domain* -ika tidak dise,ut 56I

    nonamnestik single domain.

    am,ar 2. Diagnosis 56I.

    5enga-ukan pertan)aan )ang sama ,erulang;ulang

    5eneritakan* erita )ang sama atau mem,erikan informasi ,erulang kali

    urang inisiatif pada a/al atau men)elesaikan akti7itas

    esulitan dalam mem,a)ar pa-ak

    !ada /aktu melakukan perakapan dan akti7itas kurang ,ermanfaat

    %idak mampu untuk mengikuti tugas )ang rumit

    56I sulit untuk ,isa langsung mendiagnosis karena >

    1

  • 7/24/2019 Pengayaan MCI (1)

    17/22

    %idak ada spesifik test )ang dapat digunakan untuk mendiagnosa 56I

    %anda dan e-ala klinis sering tidak seluru+n)a dimiliki ole+ pasien

    !enurunan fungsi memori seringkali tim,ul seara ,erta+ap

    Be,erapa pen)akit lain dapat menim,ulkan ge-ala dan tanda klinis )ang

    serupa

    5as)arakat ,erfikir penurunan fungsi memori merupakan penurunan

    fungsi normal.

    3&" Tatala6ana

    =aat initidak adapengo,atanuntuk meng+ilangkan

    penurunankognitifringan. !ada dasarn)a penatalaksanaan dari 56Iditu-ukan

    untuk memperlam,at tim,uln)a dementia. Dalam +al ini penatalaksanaan untuk

    56I di,agi dua* )aitu non;farmakologis dan farmakologis14

    3&"&1 Fa+'aal7)%

    Be,erapa o,at tela+ diteliti untuk penega+an pengem,angan progresi

    demensia* diantaran)a in+i,itor +olinesterase* antioksidan* dan nootropis*

    )ang memodifikasi tingkat kimia otak.1%etapi* sampai saat ini ,elum ada

    pengo,atan )ang disetu-ui ole+ &ood and Drug Administration &DA0.14

    Pen)ha'(at ;h7l%ne6te+a6e

    !eng+am,at +olinesterase ,iasan)a digunakan untuk mengo,ati ge-ala

    ta+ap a/al dari pen)akit seperti Al8+eimer. Hal ini karena diduga ter-adi

    penurunan produksi asetilkolin semakin epat seiring ,ertam,a+n)a umur. Ini

    termasuk Donepe8il* %arine* i7astigmine alantamine* untuk memperlam,at

    tim,uln)a dementia. Donepe8il adala+ )ang tersering di,erikan dengan dosis

    +arian )ang di,erikan ,iasan)a ;1( mg. Dosis ini di,erikan +an)a sekali se+ari*

    ,aik di pagi +ari atau di malam +ari. Efek samping dapat tim,ul setela+

    pem,erian seperti mual* munta+* sakit kepala* sulit tidur dan pusing

    Be,erapa u-i klinis terkontrol dengan plase,o atas pengo,atan )ang ,iasa

    digunakan pada Al8+eimer donepe8il* galantamine* ri7astigmine0 tidak

    menun-ukkan penurunan signifi kan progresi7itas 56I.1 Donepe8il dapat

    mengurangi perkem,angan 56I men-adi Al8+eimer pada 2 ta+un pertama. Dosis

    1( mg Donepe8il setiap +ari dapat mengurangi risiko amnesti 56I men-adi

    Al8+eimer selama satu ta+un. Akan tetapi* manfaat itu meng+ilang dalam /aktu

    tiga ta+un.

    1

  • 7/24/2019 Pengayaan MCI (1)

    18/22

    Ant%

  • 7/24/2019 Pengayaan MCI (1)

    19/22

    seperti mengkonsumsi ,ua+ dan sa)uran*min)ak 8aitun* ,i-i;,i-ian* ikan dan

    unggas* makanan ka)a akan antioksidan dan omega 3. 1"

    3&= P+7)n76%6

    56I memiliki risiko tinggi ,erkem,ang men-adi demensia. eepatan

    transisi 56I men-adi demensia diperkirakan 1(;1:dan menapai (: dalam

    ta+un. %ransisi ,iasan)a men-adi demensia Al8+eimer* -arang men-adi demensia

    7askuler. Dalam populasi klinik* ke,an)akan pasien dengan diagnosis 56I

    ,erta+an dengan gangguan kognitif ringan atau ,erkem,ang men-adi demensia*

    pada pasien terse,ut terdapat temuan karakteristik pen)akit Al8+eimer seara

    neuropatologi* termasuk plak senilis. 5endapati temuan ini* ,e,erapa peneliti

    pera)a ,a+/a 56I merupakan ,entuk prodromal pen)akit Al8+eimer* ,ukan

    suatu diagnostik )ang terpisa+. 'amun* dalam penelitian* didapatkan

    pengem,alian signifikan )ang diamati 2(: ;2:0 dari 56I men-adi fungsi

    kognitif )ang normal.#*14*1*1"

    !asien dengan 56I tu-u+ kali le,i+ mungkin menderita pen)akit

    Al8+eimer daripada orang usia lan-ut tanpa gangguan kognitif. 56I dikatakan

    men-adi Al8+eimer setela+ " ta+un.1 Dengan demikian* pasien 56I adala+

    kelompok risiko tinggi untuk men-adi pen)akit Al8+eimer. 56I adala+

    suatusindrom peningkatan risiko* ,ukan diagnosis definitif pen)akit

    neurodegeneratif.

    1

  • 7/24/2019 Pengayaan MCI (1)

    20/22

    BAB III

    KESIMPULAN

    56I diketa+ui se,agai keadaan transisi peru,a+an kognitif dari proses

    penuaan normal ke ara+ demensia. Indi7idu dengan 56I mampu ,erfungsi

    dalam kegiatan +arian* tetapi mengalami gangguan memori* ,a+asa*

    kemampuan 7isuospasial atau fungsi eksekutif. !enegakan diagnosis 56I tidak

    ,erdasarkan pemeriksaan status kognitif* tetapi pemeriksaan terse,ut dapat

    men-adi ,a+an pertim,angan. !enilaian status kognitif ,ermanfaat pada orang

    )ang ,erisiko demensia. Diagnosis 56I sering di,antu dengan pemeriksaan

    fungsi kognitif seperti 6D linial dementia rating0* 55=E mini mental state

    eGamination0* dan D= glo,al deterioration sale0.

    =aat ini tidak ada pengo,atan untuk 56I9 penatalaksanaan ditu-ukan

    untuk memperlam,at progesi7itas menu-u demensia.Dalam +al ini

    penatalaksanaan untuk 56I di,agi dua* )aitu non;farmakologis dan

    farmakologis.

    2

  • 7/24/2019 Pengayaan MCI (1)

    21/22

    DAFTAR PUSTAKA

    1 Al,ert*5aril)n. 2(11. %+e diagnosis of mild ogniti7e impairment due to

    Al8eimers disease > eommendations from t+e 'ational Institute on

    Aging;Al8+eimers Assoiation /orkgroups on diagnosti guidelines for

    Al8+eimers disease. Journal of Al8eimers and Dementia $ page 2$(;2$

  • 7/24/2019 Pengayaan MCI (1)

    22/22

    11 Nee;+eng* =oo. 2(13. Flder Adult /it+ aner and linial deision making

    > %+e Importane of Assessing 6ognition. 6aner forum* ol. 3.

    12 Fn/uek/ue* F. 2(12. Assessment of 5ild 6ogniti7e Impairment /it+ 5ini

    5ental =tate EGamination. ;$

    13 Dong* M.* =+arma* . .* 6+an* B. !.* enketasu,ramanian* '.* %eo+* H. L.

    =ee* . 6.* %aniala* =.* et al. 2(1(. %+e 5ontreal 6ogniti7e Assessment

    5o6A0 is superior to t+e 5ini;5ental =tate EGamination 55=E0 for t+e

    detetion of 7asular ogniti7e impairment after aute stroke. Journal of t+e

    'eurologial =ienes * 2