kasus cellulitis
DESCRIPTION
Presentasi kasus cellulitisTRANSCRIPT
Identitas Pasien
Nama : An. SR Usia : 3 tahun Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam Pendidikan : - Pekerjaan : - Alamat : -
Anamnesis
Heteroanamnesis: Ibu pasien, 24/8/2015 Keluhan Utama: Kaki kemerahan sejak 1 hari yang lalu RPS:
Keluhan di betis kiri Area kemerahan membesar perlahan sejak pertama
diperhatikan Nyeri (+), juga disertai nyeri tekan
Anamnesis
Keluhan disertai: Demam sejak 4 hari lalu, tidak tinggi, dirasakan terutama
malam dan pagi hari Luka di tepi distal area kemerahan, timbul sejak 1 minggu lalu Nafsu makan menurun
Anamnesis
Pasien menyangkal: Cairan abnormal atau perdarahan yang keluar baik dari area
kemerahan, luka, ataupun daerah lain di badan pasien Keluhan penyerta seperti nyeri kepala, nyeri sendi,
kelumpuhan tungkai, batuk, pilek, sesak nafas, mual, muntah, mencret, nyeri dada, nyeri perut.
BAK & BAB dalam batas normal
Anamnesis RPD : tidak pernah mengalami keluhan serupa
sebelumnya RPK : tidak ada keluarga yang mengalami keluhan
serupa R. Lingkungan : pasien tinggal di lingkungan dengan
sanitasi baik R. Obat : tidak sedang menggunakan obat-obatan
dalam jangka waktu lama. R. Alergi : disangkal R. Kebiasaan: disangkal
Pemeriksaan fisik
KU/Kes : Baik/Compos Mentis Vital Sign
TD : tidak dilakukan pemeriksaan RR : 20x/menit N : 104x/menit S : 36,7°C
BB : 15 Kg
Pemeriksaan fisik
Kepala : simetris, tidak ada kelainan Mata : conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, mata cekung
(-) Telinga : sekret -/- Hidung : PCH -/-, sekret -/- Mulut : bibir kering, mukosa lembab, typhoid tongue (-)
Leher KGB : tidak teraba membesar
Pemeriksaan fisik Kepala: simetris , tidak ada kelainan
Mata: conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, mata cekung -/- Hidung: PCH-/-, sekret -/- Mulut: bibir kering, mukosa lembab, typhoid tongue (+)
Leher: KGB tidak membesar, dalam batas normal Dada: B/P simetris kiri = kanan, retraksi (-)
Paru-paru : VBS +/+, Ronki -/-, Wheezing -/- Jantung: BJM, reguler, murmur (-)
Abdomen BU (+), NT (-), Hepar Lien tidak teraba membesar, Ren ki/ka d.b.n
Pemeriksaan fisik
Ekstremitas: Kiri: Hiperemis (+) di 1/3 medial fascia
anterior cruris, tidak menimbul, batas tidak tegas, nyeri tekan (+), hangat (+), edema (+). Impetigo (+) di distal lesi, numular, purulent (+) minimal.
Kanan: dalam batas normal CRT <2”, Pulsasi +/+
Pemeriksaan penunjang
Darah rutin (24/8/2015) Hb : 12,9 gr% Ht : 36% Eritrosit : 4,9 juta/mm3
Leukosit : 11.100/mm3
Tc : 201.000/mm3
Follow upTanggal Perjalanan Penyakit Instruksi Dokter
25 / 8 / 2015TD : -, N : 108x/menitR : 20x/menitS: 37,6oC
S : Keluhan (-), nafsu makan meningkat, belum normal O : Hiperemis (+) 1/3 medial fascia anterior cruris, nyeri tekan (+), hangat (+), edema (+). Impetigo (+) di distal lesi, numular, purulent (+) minimalA : Cellulitis
• IVFD RL 1L/24 jam• Cefotaxime 2x500mg• Paracetamol 3x1cth
26 / 8 / 2015TD : -, N : 104x/menitR : 20x/menitS: 36,1oC
S : Keluhan (-)O : Hiperemis (+) 1/3 medial fascia anterior cruris, nyeri tekan (-), hangat (-), edema (-). Impetigo (+) di distal lesi, numular, purulent (-)A : Cellulitis
• Boleh pulang• Amoxicillin syr 3x1cth, 3 hari• Paracetamol 3x1cth bila perlu
Definisi Inflamasi non nekrotik pada kulit dan jaringan
subkutan. bisaanya berhubungan dengan infeksi akut yang tidak
melibatkan fascia dan otot.
Etiologi Streptococcus grup A (GAS) dan Staphylococcus aureus Mikroorganisme lain tergantung dinamika penyebab lesi
Obstruksi limfe atau venektomi: Streptococcus grup B, C, G Suntikan narkoba: CA-MRSA Anak <6 bulan, dewasa komorbid hepar atau diabetes: Streptococcus grup B Immunocompromised: bakteri non-tradisional, misalnya gram-negatif
(Pseudomonas, Proteus, Serratia, Enterobacter, Citrobacter), bakteri anaerob, dll (Helicobacter cinaedi, Fusarium sp., Cryptococcus, HSV).
Luka bedah (Hospital-acquired): GABHS, Clostridium perfringens Varicella: GAS Gigitan hewan: Capnocytophaga canimorsus (anjing), Pasteurella multocida (anjing
dan kucing), Eikenella corrodens (manusia), Streptobacillus moniliformis (tikus)
Epidemiologi
Suatu infeksi yang umum Tidak terbatas ras dan etnik tertentu Studi data asuransi AS: 24,6 kasus/1000 orang
Lebih tinggi pada pria Usia 45-64 tahun
Epidemiologi kunjungan berobat RS AS untuk infeksi kulit dan jaringan lunak: Abses dan cellulitis: 17-32 kunjungan/1000 orang
Patogenesis
Prinsip: infiltrasi mikroorganisme pada jaringan subkutis Luka (fissure, lecet, gigitan serangga, luka tusuk, lesi kulit,
dsb) Multiplikasi mikroorganisme di jaringan subkutis ->
cellulitis Immunocompromised: metastasis
hematogen/limfogen bakteri dari fokus infeksi yang jauh.
Gejala klinik
Tanda kardinal: eritema, nyeri, nyeri tekan, bengkak, hangat
Hubungan riwayat trauma dengan patogen: Infeksi tanpa penampakan drainase, trauma,
koreng/keropeng, atau abses, seringnya akibat Streptokokus & S.aureus.
Warna keunguan dan/atau bullae mengindikasikan infeksi serius, biasanya S.pneumoniae atau Vibrio vulnificus.
Gejala klinik
Penanda infeksi berat: Malaise, demam,
menggigil, gejala toksisitas Penyebaran limfangitik Cellulitis melingkar
(circumferential) Nyeri yang disproporsional
dengan lesi
Gejala klinik
Indikasi evaluasi bedah Bullae keunguan, Perdarahan cutaneous, Kulit mengelupas, Baal, Progresi penyakit cepat, Gas pada jaringan, Hipotensi.
Diagnosis
Anamnesis: Riwayat luka/episode trauma, mekanismenya, onset luka, Progresifitas penyakit, Riwayat dermatitis/infeksi kulit yang mendahului, Riwayat komorbiditas; DM, HIV/AIDS, CKD, gangguan fungsi
hepar, Riwayat pembedahan sebelumnya.
Diagnosis Tanda kardinal: eritema, nyeri,
nyeri tekan, bengkak, hangat Kasus cellulitis tanpa komplikasi
tidak perlu pemeriksaan lanjutan Area infeksi terbatas, Nyeri minimal, Tidak ada gejala sistemik
(demam, gangguan status mental, tachypnoe, hipotensi),
Tidak ada faktor risiko penyulit (usia ekstrim, debilitas, immunocompromised).
Diagnosis
Cellulitis pada anak: Evaluasi pada anak <5 tahun Darah rutin Pada bayi <1 tahun dengan gejala sistemik atau pemeriksaan
adekuat tidak bisa dilakukan lumbal pungsi Cellulitis ekstremitas pada anak usia berapapun:
S. aureus dan GAS Bakteriemi jarang terutama bila anak KU baik.
Diagnosis Rekomendasi IDSA tentang pemeriksaan penunjang
pada infeksi jaringan lunak dengan gejala toksisitas sistemik: Kultur darah Darah rutin + hitung jenis Kreatinin, bikarbonat, creatine phosphokinase, CRP
Kultur darah juga dilakukan pada Cellulitis berkomplikasi Cellulitis wajah dan/atau area mata Pasien kanker dengan kemoterapi Neutropenia atau cell-mediated immunodeficiency Gigitan hewan
Diagnosis Pemeriksaan lain untuk dipertimbangkan:
Pemeriksaan mikologis untuk cellulitis rekuren yang dicurigai sekunder akibat tinea atau onikomikosis.
Kreatinin membantu menilai kondisi ginjal untuk pengaturan dosis obat.
Pencitraan: USG abses, occult abscess USG-guided aspiration mempercepat rawat inap pada anak. Kecurigaan necrotizing fasciitis CT scan, MRI Kecurigaan klinis yang kuat untuk necrotizing fasciitis rujuk
bedah tanpa pencitraan
Penatalaksanaan Non-farko: Immobilisasi & Elevasi Penanganan cellulitis umumnya:
Regimen antibiotik efektif pada >90% kasus Abses drainase Terapi tunggal dengan drainase bisa dilakukan pada abses yang
terisolir, dengan inflamasi jaringan sekitar minimal Pada cellulitis tanpa drainase/luka streptokokus β-
lactam Cellulitis ringan dengan rawat jalan: Amoxicillin, Dicloxacin,
Cephalexin Alergi penisilin: Clindamycin, golongan Makrolid Antibiotik parenteral inisial long acting, diikuti terapi oral
Ceftriaxon
Penatalaksanaan
Cellulitis rekuren (obstruksi vena/limfe, dsb): Umumnya akibat streptokokus Penicillin G single dose Amoxicillin (2x250mg) atau Erythromycin (2x250mg)
Cellulitis berat Terapi parenteral: Cefazolin, cefuroxime, ceftriaxone, nafcillin, atau oxacillin Clindamycin atau vancomycin bila alergi penisilin Furunkel atau abses Coverage MRSA (Clindamycin)
Penatalaksanaan
Cellulitis luka basah: Air asin atau payau Doxycycline, Ceftazidime,
Fluoroquinolon Air tawar sefalosporin gen 3 atau 4 (Ceftazidime atau
Cefepime), Fluoroquinolon (Ciprofloxacin, Levofloxacin) Respon minim dengan terapi adekuat curigai Mycobacterium
marinum
Keadaan khusus pada anak Cellulitis pada neonatus:
Evaluasi sepsis Terapi parenteral vancomycin/methicillin dan gentamicin atau cephalosporin
Bayi hingga anak <5 tahun: AB mencakup S. pyogenes, S. aureus, H. influenzae type b dan S.
pneumoniae Cellulitis ekstremitas terapi oral, rawat jalan, bila:
Tidak ditemukannya demam, limfadenopati, leukosit <15000 Clindamycin, Dicloxacillin, Cloxacillin, Cephalexin Ganti terapi parenteral bila nonresponsif setelah 2 hari terapi atau gejala
sistemik (+) Immobilisasi dan elevasi ekstremitas di awal terapi dapat membantu
mengurangi bengkak dan nyeri