karena mereka bukan ahlu dzimmah

43
KARENA MEREKA BUKAN AHLU DZIMMAH TINJAUAN SYAR’I TENTANG EKSEKUSI DAULAH ATAS PENYEMBAH SALIB Jum`at, 07 Jumadil Ula 1436 د ي ل و ل ا ة لاف خ ر عص و ب ي ل ص لد ا ا ي ع ب ي ل ص لد ا ا ي ع ل ت ق دولة ى ال عل ر ك ن) ن* ا م ل ك ى فKARENA MEREKA BUKAN AHLU DZIMMAH Tinjauan Syar’i Tentang Eksekusi Daulah Atas Penyembah Salib م ي ح ر ل ن* ا م ح ر ل لة ا م الس ب عد بما ى،ا ف صط ن* ا ي ه الد اد ي ع ى علما لا س و لاه ص ى و ف ك لة و مد ل ح لا: Setelah apa yang dirilis oleh Daulah Islam – semoga Allah menguatkannya – tentang pemenggalan 21 kepala orang Nashrani… Apakah yang dilakukan Daulah itu benar? Apakah mereka itu musta`man (orang yang mendapat jaminan keamanan)? Apakah mereka itu mu’ahad (orang yang mengikat perjanjian)? Apakah mereka itu ahli dzimmah? Apa hukum asal darah orang kafir?

Upload: ahmedar-rizaliv

Post on 10-Nov-2015

224 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

the information for disbeliver

TRANSCRIPT

KARENA MEREKA BUKAN AHLU DZIMMAH TINJAUAN SYARI TENTANG EKSEKUSI DAULAH ATAS PENYEMBAH SALIBJum`at, 07 Jumadil Ula 1436 KARENA MEREKA BUKAN AHLU DZIMMAHTinjauan Syari Tentang Eksekusi Daulah Atas Penyembah Salib :Setelah apa yang dirilis oleh Daulah Islam semoga Allah menguatkannya tentang pemenggalan 21 kepala orang NashraniApakah yang dilakukan Daulah itu benar?Apakah mereka itu musta`man (orang yang mendapat jaminan keamanan)?Apakah mereka itu muahad (orang yang mengikat perjanjian)?Apakah mereka itu ahli dzimmah?Apa hukum asal darah orang kafir?Di zaman ini, apakah kita wajib mendakwahkan Islam terlebih dahulu kepada mereka sebelum memerangi mereka?Kapan seorang kafir menjadi haram darah dan hartanya?Kapan seorang kafir menjadi halal darah dan hartanya?Kita akan membahas dalam makalah ini tentang hukum menyembelih mereka, jauh apakah mereka misionaris, mata-mata, tentara atau selainnya, tetapi kita akan membahas tentang hukum menyembelih secara umum bahkan walaupun mereka tidak melakukan apapun!Kita akan membagi pembahasan ini menjadi beberapa point yang harus engkau fahami setiap urutannya:Pertama: Penekanan kaedah bahwa hukum asal orang kafir adalah halal darah dan hartanya kecuali jika dia seorang muahad, musta`man atau dzimmi sesuai dengan dalil dari kitab, sunnah dan salafus shalih.Kedua: Siapa yang dimaksud Mu`ahad, mustaman dan dzimmi? Apakah bisa dikatakan semua ini kepada orang Nashrani, siapa pun mereka?Ketiga: Cukup sudah kalian tunduk dan berkasih sayang kepada barat dan orang-orang Salib.Keempat: Pesanku kepada orang-orang yang bermental kalah, hina dan khianat.Pertama:Wajib engkau ketahui bahwa hukum asal darah dan harta orang kafir asli adalah halal, dan tidak berubah menjadi haram dan terlindungi kecuali dengan iman dan jaminan keamanan. Allah berfirman: Maka perangilah mereka hingga tidak ada lagi fitnah dan agama itu hanya milik Allah, jika mereka berhenti maka tidak ada permusuhan kecuali atas orang-orang yang zhalim [QS. Al-Baqarah: 193].Imam Al-Qurthubi Rahimahullah berkata: Dan firman-Nya; Jika mereka berhenti yakni dari kekufuran mereka, baik itu dengan masuk ke dalam Islam, sebagaimana dijelaskan dalam ayat sebelumnya, atau dengan membayar jizyah bagi ahli kitab, sebagaimana nanti ada penjelasannya di dalam surat Baraah, jika tidak maka mereka diperangi karena mereka orang yang zhalim, dan tidak ada permusuhan kecuali atas orang-orang yang zhalim. [Al-Jaami li Ahkami Al-Quran 3/247].Dan Allah berfirman: Dan perangilah mereka hingga tidak ada lagi fitnah dan agama itu menjadi milik Allah semata, jika mereka berhenti maka sesungguhnya Allah Maha Melihat terhadap apa yang mereka lakukan. [QS. Al-Anfal: 39].Imam Ibnu Al-Arabi Al-Maliki Rahimahullah berkata: Firman Allah Maka perangilah hingga tidak ada lagi fitnah maksudnya adalah kekufuran. Dengan dalil firman Allah : Dan fitnah itu lebih kejam dari membunuhMaksud fitnah adalah kekufuran. Selesai perkataan beliau hingga: Masalah ketiga: Bahwa sebab pembunuhan dalam ayat ini adalah kekufuran, karena itulah Allah menjadikan tujuannya adalah menghilangkan kekufuran secara nash, dan Dia menjelaskan bahwa sebab pembunuhan yang membolehkan untuk diperangi adalah kekafiran.Dan Allah berfirman: Maka apabila telah berakhir bulan-bulan haram maka bunuhlah orang-orang musyrik itu di mana saja kalian dapati, dan tangkaplah mereka, kepunglah dan intailah mereka di setiap tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mengerjaan shalat dan menunaikan zakat maka berilah kebebasan bagi mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [QS. At-Taubah: 5].Dan dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma, bahwasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: , , , . , ( )Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasulullah, mengerajakan shalat dan menunaikan zakat. Apabila mereka mengerjakan itu maka terjagalah dariku darah dan hartanya kecuali dengan hak islam, dan perhitungan mereka ada pada Allah [Muttafaq alaih].Dan ada banyak riwayat serupa yang semakna.Imam An-Nawawi rahimahullah menukil dari Qadli Iyadh rahimahullah berkata: Penjagaan jiwa dan harta dikhususkan hanya bagi yang mengatakan Laa ilaaha illallah, sebagai ungkapan bagi penyambutan seruan keimanan, dan yang dimaksud di sini adalah orang-orang musyrik Arab dan para penyembah berhala dan yang tidak bertauhid, dan mereka adalah orang-orang pertama yang diseru kepada Islam dan diperangi atasnya. Adapun selain mereka yang mengakui tauhid, maka tidak cukup dalam penjagaan (darah dan harta)nya dengan sekedar mengucapkan Laa ilaaha illallah, karena ia telah mengucapkannya dalam kekufurannya dan itu adalah bagian dari keyakinannya, oleh karena itu dijelaskan di hadits lain: Dan aku Rasulullah, mengerjakan shalat dan menunaikan zakat. Selesai.Ibnu Katsir rahimahullah berkata: Dan terhadap ayat inilah Abu Bakar Ash-Shidiq radhiyallahu anhu telah bersandar di dalam memerangi orang-orang yang menolak membayar zakat, juga dengan ayat-ayat lain yang semisal. Di mana diharamkan memerangi mereka dengan syarat perbuatan ini, yakni masuk ke dalam Islam, dan melaksanakan kewajiban-kewajibannya. Dan beliau mengingatkan dengan yang paling tinggi terhadap yang paling bawah, di mana sesungguhnya rukun paling mulia setelah syahadat adalah shalat yang merupakan hak Allah, dan setelahnya adalah zakat yang merupakan pemberian manfaat kepada orang-orang fakir dan yang membutuhkan, yang merupakan amal paling mulia yang berhubungan dengan sesama makhluk. Karena itu banyak sekali Allah menyandingkan antara kewajiban shalat dan zakat, dan telah disebutkan di dalam Ash Shahihain dari Ibnu Umar Radhiyallahu anhuma dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasulullah, mengerajakan shalat dan menunaikan zakat.Al-Qurthubi rahimahullah berkata: Dan seorang muslim apabila bertemu dengan seorang kafir yang tidak ada perjanjian dengannya maka dia boleh membunuhnya [tafsir Al-Qurthubi 5/338].Ibnu Katsier rahimahullah berkata: Ibnu Jarir telah menyebutkan adanya ijma bahwa seorang musyrik boleh dibunuh jika tidak memiliki perjanjian keamanan walaupun dia menuju Baitul Haram atau Baitul Maqdis [Tafsir Ibnu Katsier 2/6].Mereka ijma bahwa seorang musyrik, walau dia menggantungkan di lehernya atau tangannya kulit semua pohon di tanah haram, maka itu belum bias menjadikan mereka aman dari pembunuhan apabila tidak ada sebelumnya jaminan keamanan baginya. [Tafsir Ath-Thabari 6/61, dengan sedikit perubahan].Imam An Nawawi rahimahullah berkata: : Adapun orang kafir yang tidak memiliki perjanjian atau jaminan keamanan: maka tidak ada kewajiban ganti rugi di dalam membunuhnya apapun agamanya. [Raudhatu Ath-Thalibin 9/259].Imam Asy Syafii rahimahullah berkata: Allah Tabaraka wa Taala membolehkan darah orang kafir dan hartanya kecuali jika dia membayar jizyah atau meminta jaminan keamanan hingga waktu tertentu [Al-Umm 1/264].Asy-Syaukani rahimahulah berkata:Adapun orang kafir, maka darah mereka secara asal adalah boleh sebagaimana disebutkan di dalam ayat saif (pedang), apalagi jika mereka mengobarkan perang [As-Sailu al-Jarrar 4/522]Maka perhatikanlah perkataan Umar Al-Faruq kepada Abu Jandal: : !Mereka hanyalah orang-orang musyrik, darah salah seorang dari mereka hanyalah darah anjing. [Diriwayatkan oleh Ahmad dan Baihaqi].Ibnu Qudamah rahimahullah berkata:Seandainya orang murtad itu lari ke darul harb, maka dibolehkan membunuhnya bagi siapapun tanpa perlu istitabah (opsi pilihan untuk bertaubat).[Al-Mughni 9/20].Sedangkan Darul harbi adalah semua negeri yang di atur dengan hukum selain Islam.Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: Orang yang murtad apabila melindungi diri dengan masuk ke negeri harb, maka dia dibunuh sebelum istitabah dan tanpa ragu-ragu. [Sharim al-Maslul 3/601].Dan nukilan di bawah ini adalah bagi siapa yang berkata apakah wajib diseru kepada islam terlebih dahulu atau tidak?Berkata As-Sarkhasi rahimahullah: Maka tidak ada hukuman bagi siapa yang membunuh orang-orang murtad sebelum dia menyeru mereka kepada Islam, karena mereka itu sama posisinya dengan orang kafir yang telah sampai dakwah kepada mereka. [al-Mabshuth 10/120].Asy-Syaukani rahimahullah berkata: : Dan seorang musyrik itu, baik dia memerangi atau tidak memerangi: adalah halal darahnya selama dia itu musyrik [As-Sailu Al-Jarrar 4/369].Al-Kasani rahimaullah berkata: : : Dan asal hukumnya adalah: bahwasanya orang-orang yang termasuk ke dalam ahlu qital: maka ia halal dibunuh baik ia itu berperang atau tidak. [BadaI ash-Shana`I.7/101].Semua dalil-dalil ini, dari Al-Quran, As-Sunnah dan ucapan ahlul ilmi untuk menetapkan kaidah:Hukum asal orang kafir adalah halal darah dan hartanya kecuali dengan syarat-syarat yang akan kami jelaskan berikut iniNamun yang terpenting, jangan engkau pindah ke point kedua kecuali engkau telah mantap dengan point pertama.Kedua: Kapan Orang Kafir Darah Dan Hartanya Menjadi Terjaga?1. Apabila dia seorang muahad. Muahad adalah orang yang antara kita dan dia terdapat perjanjian untuk tidak melakukan peperangan hingga batas tertentu. Sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melakukan perjanjian dengan orang kafir Makkah untuk tidak saling berperang selama sepuluh tahun dalam perjanjian Hudaibiyah.Tentunya mereka itu (sekarang) sama sekali tidak ada, dan apabila mereka itu ada maka beritahulah kami tentang mereka itu, mungkin saja kami lupa kepada mereka..2. Apabila dia seorang dzimmi, dzimmi adalah orang kafir yang hidup di negeri kaum muslim, dan telah melakukan perjanjian akad dzimmah.Dan orang-orang kafir hari ini, di seluruh belahan bumi mana pun, seluruhnya tidak ada seorang pun yang berstatus dzimmi kecuali yang hidup di Daulah Khilafah semoga Allah menjayakannya -.Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:Akad dzimmah memiliki syarat membayar jizyah dan iltizam (komitmen) dengan hukum-hukum agama ini, serta akadnya dilakukan oleh imam atau wakilnya. [al-Muharrar fi Al-Fiqh 2/182]Dan apabila memerangi mereka adalah kewajiban atas kita kecuali jika mereka menjadi hina, sedangkan mereka tidak terhina, maka perag tetap diperintahkan, dan setiap orang yang kita diperintah untuk memeranginya dari orang-orang kafir itu, maka sesungguhnya dia dibunuh jika kita mampu, dan juga sesungguhnya kita jika telah diperintahkan untuk memerangi mereka hingga pada batas seperti ini, maka kita tidak boleh membuat akad perjanjian dzimmah dengan mereka tanpa jizyah, jika kita melakukannya, maka akad itu rusak dan mereka tetap mubah (untuk diperangi). Selesai.Allah berfirman: .jika mereka merusak sumpah (janji)nya sesudah mereka berjanji, dan mereka mencerca agamamu, Maka perangilah pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu, karena Sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang (yang tidak dapat dipegang) janjinya, agar supaya mereka berhenti. Mengapakah kamu tidak memerangi orang-orang yang merusak sumpah (janjinya), Padahal mereka telah keras kemauannya untuk mengusir Rasul dan merekalah yang pertama mulai memerangi kamu?. Mengapakah kamu takut kepada mereka Padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu takuti, jika kamu benar-benar orang yang beriman. [QS. At-Taubah: 12-13].Ayat mulia ini menunjukkan atas disyariatkannya memerangi setiap yang melanggar perjanjian dan darahnya juga dihalalkan.Syaikhul Islam ibnu Taimiyah: Merusak perjanjian dan mencerca agama, merupakan sifat yang sesuai untuk menjadikan wajib peperangan, dan ini telah diurutkan dengan huruf fa yang berfungsi tartib (urutan susunan), yaitu penetapan balasan terhadap syarat, dan itu adalah penegasan bahwa perbuatan itu (yaitu pelanggaran janji dan cercaan agama) adalah hal yang mengharuskan adanya hal yang kedua (yaitu perang).Tahukah engkau, ada 25 syarat Umar yang telah ditetapkan oleh Umar bin Al Khaththab radhiyallahu anhu kepada orang-orang Qibti Mesir? Di antaranya adalah: tidak menjual Khamr, tidak menghalangi seorang pun dari mereka yang akan masuk Islam, tidak boleh mengangkat salib dan harus membayar jizyah,dan lain-lain.Dan tahukah engkau, bahwa orang-orang Nashrani hari ini tidak lagi kemitmen dengan satupun dari syarat-syarat Umar itu?Maka jelaslah dari yang telah diuraikan di atas, bahwa status sebagai kafir dzimmi itu tidak bias diberikan kepada setiap orang kafir yang tinggal di negeri Islam, akan tetapi dia adalah sifat yang memiliki syarat dan rukun yang harus dipenuhi supaya penyebutan dzimmah menjadi benar.Dan sesungguhnya orang-orang yang ingin memanfaatkan nash-nash yang berhubungan dengan ahli Dzimmah untuk membela orang-orang Nashran tidak lain hanya ingin bermain-main dengan nash-nash syarI untuk menipu umat Islam.Namun nash-nash syarI dan hukum-hukum fiqh dalam masalah ini sangat jelas, gamblang dan rinci, sehingga tidak ada celah bagi jari-jari orang yang ingin bermain-bermain3. Apabila dia seorang musta`man. Musta`man adalah orang kafir yang masuk ke negeri muslim dengan jaminan keamanan, seperti pedagang yang masuk karena ingin berdagang atau sebab-sebab lain, dan pemberian visa untuk memasuki suatu negeri adalah dianggap sebagai bentuk jaminan keamanan baginya, dan janji untuk melindungi dan tidak menzhaliminya.Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Radhiyallahu anhu berkata: Adapun mustaman maka dia adalah orang yang datang ke negeri muslim tanpa niatan bertempat tinggal, mereka ada empat golongan: utusan, pedagang, pencari perlindungan hingga dia ditawarkan islam dan al-Quran jika dia mau dia masuk Islam, jika tidak maka dia kembali ke negerinya, dan seorang yang mencari kebutuhan dan berkunjungdan hukum yang berlaku pada mereka adalah mereka tidak boleh diisolir, tidak diboleh dibunuh, dan tidak boleh dipungut jizyah dari mereka, jika kepada orang yang meminta perlindungan ditawarkan Islam dan Al-Quran lalu dia menerima, maka itu lah yang terbaik, kalau dia ingin disampaikan ke tempat aman mereka, maka diantarkan, dan tidak boleh diganggu hingga dia sampai di sana, jika telah sampai maka dia kembali menjadi kafir harbi sebagaimana sebelumnya. [Ahkam Ahlu Adz-Dzimmah 2/475].Dan juga tidak ada lagi mustaman di negeri manapun di negeri-negeri IslamMereka yang masuk ke negeri Islam tidak bermaksud duduk sejenak tapi untuk menetap seterusnya, mereka sebenarnya tidak masuk kecuali untuk mengancam maslahat kaum muslimin.Mereka sebanarnya masuk dengan perjanjian keamanan dusta sebagaimana orang yang melewati (Urfay) karena sesungguhnya dia tidak boleh masuk di bawah jaminan keamanan penguasa Murtad dari agama Allah yang tidak berhukum dengan syariat Allah dan bekerja sama dengan koalisi salib dan melindungi orang-orang pendosa.Ketiga: Cukuplah Bagi Kalian Ketundukan Dan Kemesraan Dengan Barat Dan Kaum SalibIbnu Al-Qayyim Rahimahullah berkata:Adapun orang-orang yang selalu berusaha untuk bermesraan dengan musuh-musuh Allah maka hendaknya dia waspada dari terkena oleh firman Allah: Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. [QS. Al-Baqarah: 120]Dan yang membuat kaget dan mengherankan adalah sikap kebanyakan para daI dan syaikh yang diam seperti diamnya kuburan ketika orang-orang Nashrani berbuat kurang ajar terhadap para Muslimah dan menghalangi mereka dari diennya.Akan tetapi ketika para mujahidin membalas orang-orang Nashrani itu, dan membalaskan dendam para muslimah yang ditawan, para syaikh itupun bangun dari kubur diamnya dan berteriak lantang mengecam dan menjelek-jelekkan orang-orang yang mengincar orang-orang Nashrani dzimmi dan muahad!!!SubhanallahApakah kehormatan orang dzimmi mazum (palsu) ini lebih agung dari kehormatan muslim yang malum (sudah diketahui)!!!Apakah mereka begitu marah terhadap musibah orang-orang nashrani dan tidak sedikit pun berubah raut wajahnya dengan musibah kaum muslimin?!Ya Allah, kami berlepas diri dari sikap kebanyakan para dai dan syaikh ituApakah orang-orang Nashrani hari ini yang ada di negeri-negeri Islam itu ahlu dzimmah?Kami siap menerima tantangan dalam masalah ini, dan kami menganggap orang-orang Nashrani yang ada di negeri-negeri Islam hari ini bukanlah ahli dzimmah, karena tidak memenuhi syarat-syarat ahli dzimmah sama sekali.Bahkan tidak ada satu orang kafir pun yang ada di negeri Islam yang memiliki sifat-sifat dzimmah, jika dilihat tidak adanya syarat dzimmah yang dipenuhi oleh orang-orang kafir.Mereka mengatakan bahwa hubungan mereka dengan kaum muslimin adalah hubungan kependudukan di mana mereka disatukan dengan satu Negara yang sama di dalamnya hak-hak antara muslim dan nashrani!Orang-orang Nashrani itu juga menolak untuk mengikuti kaum muslimin dan islam atau menjadikan islam sebagai pengatur atas merekaMereka juga tidak memiliki loyalitas terhadap islam, tetapi wala mereka hanya kepada tanah air dengan terlepas dari Islam.Karena itu, mereka di Mesir adalah orang-orang yang paling getol menolak penegakan syariat Islam dan menolak peraturan islami yang sebenarnya juga bukan islami.. dan menolak syarat muslim bagi yang ingin menjadi presiden..Pengertian ahli dzimmah adalah berarti lemah, rendah, hina, tunduk dan patuh kepada aturan-aturan pihak yang berkuasa dan mengikutinyaNamun sayang, sifat-sifat ini justeru malah tepat pada realita kaum muslimin di negeri mereka sendiri, dan tidak tepat pada realita orang-orang nashrani yang hidup di tengah mereka.Orang-orang Islam mereka lah yang lemah di hadapan musuh-musuh mereka, di mana mereka tunduk dan mengikuti hukum-hukum mereka, bahkan, kedudukan mereka mirip seperti ahli dzimmah di tengah mereka!Adapun orang nashrani yang berada di Negeri-negeri Islam, keadaan mereka sangat jauh dari keadaan ahlu dzimmah, mereka tidak tunduk kepada islam dan kaum muslimin, bahkan mereka adalah kelompok yang memiliki kekuatan dan perlindungan yang menjaga mereka dari kaum musliminDi Mesir, gereja dan pengikutnya seakan menjadi Negara di dalam Negara, mereka bias menculik dan memenjarakan, kekuatan dan keengganan mereka dari tunduk itu berlawanan dengan sifat dzimmah!Dan jelaslah dari nash-nash sebelumnya, bahwa sifat dzimmah tidak digunakan untuk setiap orang kafir yang tinggal di negeri-negeri Islam, tetapi dia adalah sifat yang memiliki syarat-syarat dan rukun-rukun yang harus dipenuhi agar penyebutan dzimmah itu menjadi benar. Dan bahwasanya orang-orang yang ingin memanfaatkan nash-nash yang berhubungan dengan ahlu dzimmah dalam rangka membela orang-orang nashrani itu, tidak lain hanyalah bermain-main dengan nash-nash syarI untuk menipu umat islam kebanyakan. Namun nash-nash syarI dan hukum-hukum fiqih dalam masalah ini sangat jelas, gamblang dan rinci sehingga tidak ada celah bagi jari orang-orang yang ingin mempermainkannyaPenutup:Allah berfirman:Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.[QS. Ali Imran: 118]Seorang penyair mengatakan Janganlah engkau bertanya tentang seseorang, tapi tanyalah siapa yang menjadi temannyaKarena seorang teman akan dicontoh oleh orang yang ditemaniPesan terakhirku: Aku katakan kepada orang-orang yang bermental kalahjadilah orang yang jelas dalam sikap kalianApabila kalian mengklaim bahwa tidak boleh menjadikan mereka sebagai sasaran target karena mereka adalah ahlu dzimmah, mereka sesuai dengan ciri-ciri ahlu dzimmah, maka kalian adalah pembohong, dusta dan membuat-buat kepalsuan atas nama AllahDan apabila kalian berpendapat bahwa tidak disyariatkan menjadikan mereka sebagai sasaran lantaran akan berbuntut bahaya dan efek negative, maka itu adalah masalah ijtihad yang bias diambil dan ditolak jika orang-orang islam selamat dari gangguan orang-orang nashrani itu, tapi jangan katakana mereka adalah ahlu dzimmah..Telah terkikis ahlu dzimmah dan tidak ada lagi, dan telah terhenti hukum-hukum dzimmah ketika daulah Islam hilang dan kaum muslimin dan lemahdan tidak akan kembali hukum-hukum ini kecuai setelah kekuatan dan posisi kaum muslimin telah kembali, maka carilah sifat dan gelar lain bagi orang-orang nashrani itu, selain nama ahlu dzimmah!Dan yang mengejutkan, semua tema ini bisa kita ringkas hanya dalam beberapa baris. Tema ini sangat sederhana sekali dan sangat ringkas!Hukum asal darah orang-orang kafir adalah halal menurut ijma ahlu ilmi, dan tidak terlindungi darahnya kecuali jika di bawah hukum dzimmi, muahad atau mustaman, dan tidak ada seorang pun nashrani yang mereka memenuhi kriteria ini, dan aku menentang setiap orang yang mengatakan hal ini di sana ada 25 syarat yang ditetapkan oleh Umar bin Al Khaththab radhiyallahu anhu dan tidak seorang pun nashrani yang menjalankan syarat-syarat ini walalu hanya satu point saja, di antaranya adalah jizyah. Dan tidak satu orang kafir pun yang tinggal di negeri-negeri kaum muslimin yang memenuhi sifat-sifat dzimmah jika dilihat dari tidak adanya orang kafir yang menjalankan syarat-syarat dzimmah, dan aku menentang siapa yang mengatakan sebaliknya.Dan segala puji hanya bagi Allah Rabb semesta alam, dan shalawat atas Nabi Muhammad, beserta keluarga dan seluruh shahabatnya.Alih Bahasa: Usdul Wagha08 Jumada al-Ula 1436 H/ 27 Februari 2015 MMurajaah: Ust. Abu Sulaiman Al-Arkhabiliy

HUKUM MEMINTA IZIN ORANG TUA DALAM JIHAD FARDHU AINSenin, 05 Rabi`ul Akhir 1436Hukum Meminta Izin Orang Tua Dalam Jihad Fardhu AinOleh: Abu Abdillah Al LibiSeseorang bertanya: Apa hukum meminta izin kepada kedua orang tua untuk melaksanakan jihad yang hukumnya fardhu ain?Jawab:Ketahuilah, semoga Allah merahmatimu, bahwa hukum asal mentaati kedua orang tua adalah fardhu ain dan hukum asal jihad adalah fardhu kifayah. Oleh karena itu didahulukan mentaati kedua orang tua jika keduanya melarang dari fardhu kifayah seperti jihad yang bukan fardhu ain. Karena jika fardhu ain dan fardhu kifayah saling bertentangan, didahulukan fardhu ain karena mashlahatnya lebih besar dan berulang-ulang dengan berulang-ulangnya amal (yang fardhu ain itu). Al Qarafi rahumahullah berkata di dalam Al Furuq (2/203): Fardhu ain didahulukan daripada fardhu kifayah, karena perintah untuk mengerjakan suata amalan atas seluruh orang itu pasti lebih kuat daripada atas sebagian orang saja. Dan karena fardhu kifayah didasarkan atas tidak terulangnya mashlahat dengan terulangnya amalan, sedangkan fardhu ain didasarkan atas berulangnya mashlahat dengan berulangnya amalan. Dan suatu perbuatan yang mashlahatnya terus berulang dalam seluruh bentuknya (amalan tersebut -ed) mashlahat lebih kuat menyertainya daripada suatu perbuatan yang tidak ada mashlahat kecuali pada sebagian bentuknya.Demikianlah hukumnya dalam jihad fardhu kifayah. Pada konteks tersebut berlaku hadits-hadits berikut:1. 1. Dari Ibnu Masud berkata, aku bertanya kepada Rasulullah, Amalan apakah yang paling dicintai Allah?. Rasulullah menjawab, Shalat pada waktunya. Aku berkata, Kemudian apa?. Beliau menjawab, Berbakti kepada kedua orang tua. Aku berkata, Kemudian apa?. Beliau menjawab, Berjihad di jalan Allah. Ibnu Masud berkata, Rasulullah menyampaikan ini kepadaku, dan seandainya aku meminta tambah niscaya Rasulullah akan menambahnya. (Muttafaq alaih)2. Dari Abdullah bin Amr bin al-Ash berkata, seorang lelaki mendatangi Rasulullah dan meminta ijin kepadanya untuk pergi jihad. Maka Rasulullah berkata, Apakah kedua orang tuamu masih hidup?. Dia berkata,Ya. Rasulullah berkata, Sungguh-sungguhlah untuk berbakti kepada keduanya. (HR Bukhari, Nasai, Abu Dawud dan At Turmudzi dan dia mensahihkannya)3. : : : : : Ada seseorang yang datang dari Yaman untuk berhijrah kepada Rasulullah. Rasulullah bertanya, Apakah kamu mempunyai keluarga di Yaman? Dia menjawab, Kedua orang tuaku. Rasulullah bertanya, Apakah mereka mengizinkanmu? Dia menjawab, Tidak. Rasulullah bersabda, Pulanglah dan mintalah izin kepada keduanya. Jika mereka mengizinkanmu, maka boleh kamu berjihad. Namun jika tidak mengizinkan, maka berbaktilah kepada keduanya. (HR. Abu Dawud)4. : . : : . : Dari Muwiyah bin Jahimah as-Salami bahwasanya Jahimah pernah datang menemui Nabi saw lalu berkata: Wahai Rasulullah, aku ingin pergi jihad, dan sungguh aku datang kepadamu untuk meminta pendapatmu. Beliau berkata: Apakah engkau masih mempunyai ibu? Ia menjawab: Ya, masih. Beliau bersabda: Hendaklah engkau tetap berbakti kepadanya, karena sesungguhnya surga itu di bawah kedua kakinya. (HR Ahmad dan An Nasai)Hadits-hadits tersebut berlaku ketika jihad masih dihukumi fardhu kifayah, namun jika jihad telah berubah menjadi fardhu ain maka hukumnya berbeda dengan berubahnya bentuk (jihad tersebut). Demikianlah yang disepakati seluruh ahli ilmu.Dengan demikian hukumnya menjadi sebagai berikut:Meminta izin kepada kedua orang tua untuk melaksanakan jihad fardhu ain tidaklah diperlukan apalagi wajib. Maka hal itu berarti jika salah satu dari keduanya melarangnya, si anak harus menolak. Karena perintah Allah untuk mentaati keduanya itu dalam hal yang maruf. Jika keduanya memerintahkan kepada kemungkaran atau melarang dari kemarufan, apalagi kemarufan itu fardhu ain atasnya, maka tidak perlu mentaati keduanya.Sebagaiman kaidah syari yang diambil dari hadits: Hanya sanya ketaatan itu dalam hal maruf saja (Muttafaq alaih)Muhammad Maulud berkata dalam nadzm Al Barud:Jangan durhakai kedua orangtuamu sekalipun melarangmu dari berjihaddengarlah dan taatilahNamun tolaklah jika tidak ada seorangpun di negerimu yang berangkatkarena telah jadi fardhu ain atasmuBerikut beberapa pendapat para ulama dalam masalah ini:Hanafiyah1.Al Kasani berkata dalamBada-i Ash Shana-i(7/98): Adapun jika nafir telah menjadi umum dikarenakan musuh menyerang negeri, maka hukumnya berubah menjadi fardhu ain atas setiap individu dari kaum muslimin yang mampu berdasarkan kalam Allah Taala: Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat. (QS At Taubah 41)Dikatakan bahwa ayat tersebut diturunkan dalam konteks nafir (berjihad -ed).Karena kewajiban bagi semua manusia sebelum adanya keumuman tentang nafir, menjadi sesuatu yang tetep. Dengan adanya sekelompok orang yang melakoni, maka sebagian kewajiban menjadi dianulir bagi yang lainnya. Lalu apabila nafir telah menjadi umum, maka seluruhnya pun wajib untuk merealisasikannya. Dengan demikian, nafir menjadi kewajiban fardhu ain untuk semuanya, tak ubahnya shaum dan shalat. Maka seorang hamba keluar berperang tanpa izin tuannya, dan seorang istri tanpa izin suaminya. Karena manfaat yang didapat dari seorang hamba dan istri dikecualikan dari kekuasaan tuan dan suami secara syari ketika melaksanakan ibadah-ibadah fardhu ain seperti shaum dan shalat. Demikian juga diperbolehkan bagi seorang anak untuk keluar berperang tanpa izin kedua orang tuanya, karena hak kedua orang tua tidak tampak dalam kewajiban fardhu ain seperti shaum dan shalat. Wallahu taala alam. Selesai dengan diringkas.2.Az Zailai dalamTabyin Al Haqa-iq Syarh Kanz Al Daqa-iq(3/241): Demikian juga seorang anak keluar berperang tanpa izin kedua orang tuanya, sedangkan selain dalam nafir am dia harus mendapat izin keduanya.Malikiyah1.Di dalamAn Nawadir wa Az Ziyadat(3/24) dinukil dari Imam Malik: Adapun dalam nafir aam menghadai musuh yang menyerang maka seorang anak boleh keluar tanpa izin kedua orang tuanya. Karena ini adalah sebuah kewajiban, sedangkan kewajiban mentaati keduanya itu dalam hal nafilah.2.Al Qadhi Abdul Wahhab berkata diAl Muawwanah(1/602): Siapa saja yang kedua orang tuanya melarangnya berjihad maka hendaknya ia mematuhi keduanya. Kecuali jika kewajiban itu menjadi fardhu ain atasnya seperti misalnya ketika musuh tiba-tiba menyerbu negerinya dan dia dibutuhkan untuk membela negerinya. Demikian juga ketika ia mewajibkan bagi dirinya sendiri untuk berjihad pada suatu waktu. Yang demikian itu karena ketaatan kepada keduanya adalah fardhu ain yang lebih utama daripada fardhu kifayah. Adapun jika fardhu kifayah itu berubah menjadi fardhu ain maka dia tidak boleh mematuhi larangan kedua orang tuanya, karena pada dasarnya keduanya tidak boleh melarangnya sebagaimana keduanya tidak boleh melarangnya untuk melaksanakan shalat dan shaum. Selesai secara ringkas3.Ibnu Rusyd berkata di dalamAl Muqaddamat wa Al Mumahhadat(1/351): Seorang anak tidak boleh berjihad tanpa izin orang tuanya, dan seorang hamba tidak boleh berjihad tanpa izin tuannya. Ini semua dalam nafilah (jihad fardhu kifayah -ed). Adapun dalam kewajiban yang fardhu ain maka dia harus berperang sekalipun orang tuanya tidak mengizinkan. Karena dia harus mentaati orang tuanya jika keduanya melarangnya untuk melaksanakan suatu nafilah bukan dalam perkara yang wajib atasnya.4.Al Qurthubi berkata dalam tafsirnya: Ada beberapa keadaan yang mengharuskan semua orang untuk nafir, yaitu yang keempat. Yaitu jika jihad menjadi fardhu ain dikarenakan musuh merebut suatu daerah atau menguasai ibukota. Maka wajib bagi setiap penduduk negeri tersebut untuk keluar berjihad baik dalam keadaan lapang ataupun sempit, tua atau muda, baik dia mempunyai orang tua ataupun tanpa izin orang tuanya. Tidak boleh ada yang tertinggal. Semua sesuai kemampuannya, baik dia petempur atau hanya memperbanyak jumlah.5.Di dalamAl Fawaqih Ad Dawani Syarh Risalah Al Qairuwani(1/406): Dikarenakan taat kepada kedua orang tua adalah fardhu ain beliau berkata:( )Dengan bina lil majhul (maksudnya fail dari fiil tersebut dihapus -ed), maksudnya si anak tidak boleh berjihad( ) tanpa izin kedua orang tuaMaksudnya yang dekat, jadi bukan kakek dan nenek. Karena hukum asal berjihad adalah fardhu kifayah, sedangkan taat kepada kedua orang tua adalah fardhu ain.Kemudian pensyarah berkata: Dikarenakan larangan berperang tanpa izin orang tua itu pada jihad fardhu kifayah maka beliau berkata:( ) kecuali jika musuh menyerang tiba-tibaMaksudnya tanpa menginvasi suatu negeri (sekedar berkumpul di luar tapal batas -ed) ) negeri suatu kaum dan menyerbu mereka, maka wajib atas merekaYaitu wajib atas seluruh penduduk kota tersebut() menghentikannyaYaitu musuh tersebutDan tidak wajib meminta izin kepada kedua orang tua dalam keadaan yang seperti ini, tidak pula para suami dan tuan-tuan. Selesai secara ringkas.6.Di dalamTaj Al Iklil Syarkh Mukhtashar Khalil(4/541): Sahnun berkata: Saya amat suka kepada seorang anak yang mempunyai orang tua untuk meminta izin kepadanya jika pergi berjihad. Kecuali jika musuh telah sampai pada suatu tempat sedangkan tidak cukup personel untuk menghentikannya. Maka ketika itu dia boleh pergi berjihad tanpa izin keduanya. Sekalipun medan pertempuran itu jauh dari negerinya namun tidak ada yang mampu menghadang musuh atau bala bantuan masih jauh, maka ketika itu dia boleh pergi tanpa izin kedua orang tuanya.Syafiiyah1.Asy Syairazi berkata di dalam Al Muhadzzab (3/270): Jika musuh menguasai mereka maka kewajiban jihad menjadi fardhu ain atas mereka. Seseorang boleh keluar tanpa izin pemberi hutang atau orang tuanya. Karena jika dalam keadaan seperti itu jihad ditinggalkan maka semuanya akan binasa, sehingga jihad didahulukan daripada hak pemberi utang dan orang tua.2.An Nawawi menyebutkan di dalam Raudhah Ath Thalibin (10/214) macam-macam jihad: Yang kedua; yaitu jihad fardhu ain. Yaitu jika orang kafir menginjak tanah negeri kaum muslimin, atau mendominasinya, atau mendekati gerbangnya walaupun tidak menyerbu masuk. Maka pada saat itu jihad menjadi fardhu ain dengan rincian yang akan kami jelaskan, insya Allah. Menurut Ibnu Abi Hurarirah, dalam kondisi tersebut jihad tetap fardhu kifayah. Akan tetapi yang betul adalah yang pertama (fardhu ain -ed). Maka setiap penduduk negeri itu wajib membendung serbuan musuh dengan segala cara yang mereka mampu.Kemudian beliau berkata: Pada macam ini tidak perlu meminta izin orang tua atau pemberi utang. Selesai secara ringkas.Hanabilah1.Di dalam Al Mughni (9/209): Jika telah wajib atasnya jihad maka izin orang tua tidak diperlukan. Karena jihad telah menjadi fardhu ain dan meninggalkannya berarti maksiat. Tidak ada ketaatan kepada siapapun dalam bermaksiat kepada Allah.2.Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Al Fatawa Al Kubro (4/609) berkata: Jika musuh menginvasi negeri-negeri islam tidak diragukan lagi penduduk yang terdekat dengannya harus membendung serbuan itu. Karena negeri-negeri islam kedudukannya adalah laksana satu negeri. Wajib keluar berjihad tanpa harus meminta izin orang tua atau pemberi hutang. Perkataan Imam Ahmad jelas dalam hal itu.Semua perkataan di atas menunjukkan bahwa tidak disyaratkan izin kedua orang tua dan tidak perlu mentaatinya jika keduanya melarang dari melaksanakan kewajiban jihad fardhu ain. Sudah menjadi fakta bahwa jihad pada masa kini telah menjadi fardhu ain. Maka hukum diatas kembali berlaku. Karena orang-orang kafir telah menginvasi dan merampas negeri-negeri kaum muslimin. Dimulai dari Palestina, kemudian Afghanista, lalu Irak, Somalia dan lain sebagainya.Ditambah lagi antek-antek mereka, para rezim dan tentaranya yang murtad, telah menguasai dan mengontrol kaum muslimin dengan penuh kedzaliman dan melampaui batas. Maka mereka sama statusnya seperti musuh luar yang menginvasi. Mereka harus diusir. Negeri yang mereka kuasai harus dibebaskan. Menjihadi mereka adalah sebesar-besar taqarrub kepada Allah. Maka para orang tua tidak boleh melarang, bahkan harus menyemangati dan mendorong putra-putranya untuk melaksanakan kewajiban tersebut. Jika mereka melarang maka sesungguhnya mereka telah memerintahkan yang mungkar dan melarang dari yang maruf. Allahul mustaan.Saya (penulis -ed) nukilkan di sini paragraf-paragraf bermakna hasil goresan Syaikh Yusuf Al Uyairi dalam risalahnya Idha-at fie Thariqil Jihad (Petunjuk Praktis Menjadi Mujahid)Wahai para orang tua: Sesungguhnya Islam di seluruh dunia pada hari ini tengah menghadapi serangan kaum Salib yang bersekutu dengan kaum Yahudi. Dan serangan ini ditujukan kepada Islam dan para penganutnya, berupa pembunuhan, pengusiran dan pelecehan terhadap harga diri. Sedangkan umat ini tidak mungkin dapat keluar dari keadaan yang menyedihkan ini, dan keluar dari kehinaan ini kecuali melalui tangan-tangan para pemuda dan rijalnya, tatkala mereka mengangkat bendera jihad dan mengerahkan jiwa mereka dan segala apa yang mereka miliki untuk mempertahankan agama ini. Jika ini terjadi maka kita akan menguasai kembali seluruh dunia ini sebagaimana dahhulu para pendahulu kita telah menguasainya. Oleh karena itu hendaknya setiap bapak dan ibu mengetahui bahwasanya tanggung jawab mereka untuk membela agama ini sangatlah besar. Sehingga mereka wajib untuk berjihad dengan anak mereka, harta dan lisan mereka supaya Islam menang dan umat ini jaya. Akan tetap sangat disayangkan, kami telah tunggu-tunggu kalian supaya menjadi orang yang pertama kali mempersembahkan anaknya untuk agama ini, namun ternyata kalian malah orang yang pertama kali menghalangi anak-anaknya untuk berjihad mempertahankan agama ini. Ketahulilah wahai para orang tua, bahwasanya Allah taala tidaklah memberikan nilai sedikitpun pada perintah kalian jika perintah itu menyelisihi perintah-Nya. Karena taat kepada kalian itu hukumnya wajib dalam hal kebaikan dan ketaatan kepada Allah, adapun jika dalam bermaksiat kepada Allah maka tidak ada kata taat untuk kalian. Dan ketaatan kepada kalian itu lebih diutamakan selama tidak berseberangan dengan ketaatan kepada ALlah, sehingga apabila ketaatan kepada kalian itu berseberangan dengan ketaatan kepada Allah maka ketaatan kepada kalian itu tidak perlu dihiraukan lagi dan tidak perlu diikuti. Di sini akan saya sampaikan kepada kalian secara detail tentang hukum taat kepada kalian supaya kalian tahu bahwa kalian itu berada di antara dua hal:Pertama:Kalian relakan anak-anak kalian untuk berjihad, dan kalian berikan dorongan serta motivasi kepada mereka, niscaya kalian akan mendapatkan pahala mereka.Kedua: Kalian halangi mereka untuk berjihad di jalan Allah, maka kalian akan mendapatkan dosa dan kalian tidak berhak lagi untuk ditaati. Dan yang paling baik bagi kalian adalah hendaknya kalian menjadi golongan yang pertama, sehingga kalian menyerahkan anak-anak kalian kepada jihad dengan lapang dada dalam rangka taat kepada Allah. Karena sesungguhnya kalian akan bertemu dengan suatu hari dimana pada saat itu tidak ada lagi gunanya harta dan anak, kecuali yang datang kepada Allah dengan hati yang bersih.Kemudian beliau berkata: Inilah hukum taat kepada kalian berdua wahai orang tua, jika ketaatan kepada kalian itu berseberangan dengan ketaatan kepada Allah, dan ketaatan kepada kalian dalam melaksanakan perintah Allah, tidak ada ketaatan untuk kalian berdua dan tidak perlu meminta pertimbangan kepada kalian berdua dalam perkara-perkara yang hukumnya fardhu ain. Persetujuan atau penolakan kalian berdua tidak dapat mengajukan atau memundurkan pengamalannya. Akan tetapi persetujuan kalian itu lebih baik dan merupakan kemuliaan bagi kalian di sisi Allah, sedangkan penolakan kalian akan membuhakan murka Allah dan siksa-Nya, wal iyadzu billah.Atau mungkin kalian ragu-ragu, apakah jihad pada hari ini hukumnya fardhu ain atau fardhu kifayah. Maka untuk mengusir keraguan dengan keyakinan, saya akan menyampaikan secara ringkas pendapat para ulama dan juga akan saya sampaikan ijma para ulama dan kesepakatan empat madzhab ahlus sunnah atas fardhu ainnya jihad ketika dalam keadaan seperti apa yang kita alami pada hari ini. Sebelum saya sampaikan ijma tersebut, saya ingin menjelaskan kepada kalian berdua manakah negeri islam yang diserang oleh musuh. Saya katakan: Sesungguhnya negara manapun yang pernah berkibar di sana bendera Islam, dan tentara islam pernah menaklukkannya lalu menjalakan hukum islam di sana dalam suatu hari atau suatu tahun atau suatu abad maka negara tersebut terhitung sebagai Darul Islam, oleh karena itu apabila musuh menyerangnya dan merubah hukum-hukumnya lalu mengaturnya dengan hukum kafir, sehingga negara tersebut berubah dari Darul Islam menjadi Darul Kufr, ketika itulah negara tersebut kita hitung sebagai wilayah islam yang diserang musuh dan kewajiban kaum muslimin adalah berjihad untuk melawan musuh untuk mengambil kembali negara tersebut dari tangan musuh. Dan di sini saya sebutkan kepada kalian berdua negara-negara yang keadaannya sesuai dengan apa yang saya katakan tersebut. Pertama adalah Andalusia, kemudian Palestina, negara-negara Balkan, Kaukasus, negara-negara di seberang sungai (bekas jajahan Uni Soviet), sejumlah negara di Asia Timur, Eritrea, Somalia, Iran, Lebanon, Suriah, bagian barat Cina dan masih banyak lagi yang akan sangat panjang jika kita sebutkan semua, yang semua itu sesuai jika dikatakan musuh telah menguasainya dan merubahnya dari negara Islam menjadi negara kafir. Dan di sini saya kan menyampaikan hukum jihad pada hari ini berdasarkan kondisi tersebut,Para ulama telah berijma bahwasanya salah satu kondisi yang menjadikan jihad dihukumi fardhu ain adalah apabila musuh memasuki negeri-negeri islam, ketika itu jihad dihukumi fardhu ain. Sehingga tidak boleh seorangpun absen dari jihad, yang mana sebelumnya dihukumi fardhu kifayah. Ijma tentang ini telah dinukil oleh semua fuqoha dari berbagai madzhab. Padahal musuh telah memasuki negeri-negeri Islam sejak berabad-abad lalu sehingga jihad dihukumi fardhu ain, dan tidak ada lagi kewajiban izin kepada kedua orang tua dalam masalah ini.Terakhir kami sampaikan, wahai para orang tua yang mulia, bahwasanya jihad itu hukumnya fardhu ain dan tidak ada lagi kewajiban untuk ijin kepada kalian, karena haram hukumnya mentaati kalian dalam bermaksiat kepada Allah. Wahai para orang tua, mengapakah kalian tidak jawab pertanyaanku: Lihatlah Palestina, telah dikuasai musuh dan tidak ada seorangpun yang dapat melawan mereka baik orang yang berada di dekatnya atau yang jauh darinya, lalu apakah jihad hari ini hukumnya fardhu kifayah? Begitu pula Andalusia telah dikuasai oleh musuh sejak berabad-abad yang lalu, demikian pula Chechnya, Kashmir, Filipina, Birma, Eritrea dan masih banyak lagi tanah kaum muslimin lainnya. Seluruhnya dikuasai oleh musuh. Ajaran islam dihilangkan. Kaum muslimin dihinakan, ditindas, dan disiksa dengan berbagai macam siksaan. Sampai akhirnya serangan Salibis terbaru dilancarkan terhadap Afghanistan. Apakah setelah itu tetap akan kita katakan bahwa jihad hukumnya fardhu kifayah dan taat kepada kalian untuk tetap tidak berangkat berjihad itu lebih wajib daripada berjihad itu sendiri? Sungguh kami telah berbicara maksimal sampai akhirnya kami merasakan kehinaan yang maksimal pula. Selesai secara ringkas.Wallahu alamDitulis olehAbu Abdillah Al LibiSelasa 9 Rabuul Awwal 1436 H29/12/2014Jangan lupakan kami dalam doa antum sekalian, semoga kita dimudahkan untuk berhijrah menuju bumi khilafah

The Lone Wolves Serigala SendirianKamis, 01 Rabi`ul Akhir 1436 | byMowahhed

AL QAEDA0BismillahirrahmanirrahimSegala puji bagi Allah Rabb semesta Alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad shallallahualaihi wasallamThe Lone WolvesSerangan yang dilakukan oleh mujahidin di negara-negara Barat atas pentolan orang-orang kafir dan kaki tangannya sebagai balasan atas perbuatan mereka memerangi kaum muslimin dalam sudut pandang Barat diistilahkan dengan individual terrorism, atau lebih tepatnya city wolves. Adapun dalam sudut pandang mujahidin merekalah wujud nyata dari kalam Allah: Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri. (QS An Nisa 84)Mereka, the lone wolves, meyakini sedang menegakkan ibadah agung. Mereka bertaqorrub kepada Allah dengan membunuh pentolan orang-orang kafir dan kaki tangannya, serta semua orang yang kafir kepada Allah, sipil ataupun militer sama saja. Lagupula demikianlah yang dicontohkan para sahabat. Ketika mereka teringat dengan aksi heroik Muhammad bin Maslamah atas seorang musuh Allah Kaab bin Al Asyraf, mereka segera menepis debu-debu kehinaan lalu keluar menuju jalanan Madrid, Texas, Sydney sambil membawa pisau -diistilahkan oleh Barat dengan white weapon-. Mereka belah perut-perut itu dan mereka potong leher-leher itu. Demikianlah mereka mencontoh Muhammad bin Maslamah dengan aksinya yang direstui Rasulullah shallallahualaihi wasallam lagi menggembirakannya. Betapa tidak, Rasulullah shallallahualaihi wasallam sendiri yang mengutusnya.Ketika mereka teringat dengan Abdullah bin Unais, mereka segera keluar dari rumahnya dengan memohon pertolongan kepada Allah sembari menenteng pistol lalu menerobos ke dalam kantor polisi, kantor pemerintahan, atau gereja, lalu menuntut balas atas Allah dan Rasul-Nya shallallahualaihi wasallam.The lone wolves itu teringat dengan para sahabat dan orang-orang setelah mereka yang melakukan aksi tersebut seperti Fairuz Ad Dailami sang pemenggal kepala Al Asud Al Ansi (seorang nabi palsu -ed), maka mereka segera keluar menuju distrik New Jersey atau Meksiko dan menembaki petugas atau tentara di persimpangan jalan atau di lapangan umum.Demikianlah aksi heroik cucu-cucu Ibnu Maslamah, Ibnu Unais dan Fairuz Ad Dailami terus berlanjut. Sampai kehidupan di Norway, Florida, Montreal, Finlandia, Lisbon, Luxemburg dan Canberra menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan di distrik-distrik sederhana di Kobane atau Fallujah. Tanah yang terus berguncang, langit yang terus memuntahkan roket, dan kota-kota yang terus disatroni oleh serigala kelaparan, singa-singa jihad, yang jiwa-jiwa di dalamnya terus dibungkam sampai mereka merasakan kengerian kita. Sampai perbandingan menjadi seimbang. Sampai pernyataan Imam Mujaddid Usamah bin Laden rahimahullah: Demi Allah, Amerika dan semua yang hidup di dalamnya tak akan memimpikan stabilitas sampai kami merasakan secara nyata di Palestina, dan sampai seluruh kekuatan kafir hengkang dari jazirah Muhammad shallallahualaihi wasallam, terwujud secara nyata.Selayang PandangStrategi utama Syaikh Usamah rahimahullah adalah menyerang kepala ular. Beliau terapkan strategi itu sebaik-baiknya dengan membom USS COL dan mengarsiteki peristiwa 11 September. Strategi itu diulangi lagi dalam operasi Umar An Naijiri yang diikuti dengan sebuah pesan audio dari beliau rahimahullah. Lalu apa yang berubah sepeninggalnya? Yang berubah adalah strategi itu tinggal strategi tanpa sedikitpun aksi. Ini adalah kenyataan pahit. Ditambah dengan tidak menyerang musuh internal dengan alasan strategi. Sehingga kita tidak menyaksikan aksi dimanapun kecuali Inspire. Memang majalah itu sangat bagus, dan kami menyarankan untuk membacanya. Namun keutamaan kembali kepada Syaikh Anwar Al Awlaki yang telah ikut serta melahirkannya.Sebaliknya Daulah Islamiyah strateginya jelas, menargetkan dari yang terdekat. Namun demikian mampu menyeret Amerika dan kaki tangannya yang notabene jauh dari daerah konflik dalam peperangan yang menghancurkan perekonomian dunia. Strategi itu sukses menghancurkan musuh terdekat dan memaksakan kebinasaan atas yang jauh. Daulah membidani majalah Dabiq dan Al Hayat Media sebagai penyampai pesan kepada Barat. Tidak lebih dari sebuah audio yang disampaikan oleh Jubirnya Syaikh Al Adnani dengan judul Inna Rabbaka labil Mirshad (Sesungguhnya Rabbmu Maha Mengawasi). Di dalamnya beliau memprovokasi untuk menyerang para kriminal yang mengemudikan perang atas Daulah Islamiyah.Deklarasi khilafah benar-benar laksana kayu bakar penuh kebaikan bagi the lone wolves ini. Setelah sekian lama Al Qaeda Dzawahiri memegang kendali sejak terbunuhnya Syaikh Usamah menjadi Al Qaeda yang selalu mendengung-dengungkan kepala ular itu. Disaat ketika kepala yang lain bermunculan dan ekornya masih menggeliat menghancurkan ummat ini, sampai-sampai ketika para ikhwan di Irak diserang -contohnya peristiwa Arbil-, mereka masih saja berkata yang benar itu menggetok kepala ularnya. Yang pada akhirnya kepala dan ekornya semua selamat. Bertahun-tahun Al Qaeda terus mendengung-dengungkan dan membuat pendukung dan simpatisannya berpikir untuk menggetok dedengkot syetan itu namun sayangnya tidak ada jawaban sampai saat ini.Namun justru setelah pernyataan Al Adnani kita menyaksikan berbagai aksi mengagumkan. Dimulai dengan ditembaknya petugas keamanan dan tentara di jalanan New York, diikuti dengan serangan atas penjaga keamanan gedung parlemen di Ottawa, dan aksi heroik itu terus berlanjut di Australia, UEA, Belgia, Arab Saudi, Perancis dan masih akan terus berlanjut. Apalagi Syaikh Al Adnani menekankan atas Perancis dalam pernyataannya tersebut.Yang melatarbelakangi aksi tersebut hanyalah kedzaliman Barat atas kaum muslimin, baik yang hidup di Barat atau di negeri kaum muslimin. Mereka telah melarang hijab, menghina masjid, memerangi dakwah dan berbagai syiar islam lainnya. Mereka memaksakan demokrasi dan menjadikannya sebagai ilah selain Allah sedangkan itu adalah kekufuran yang nyata sekalipun banyak dari kaum muslimin yang tidak mengetahuinya. Siapapun yang menolak kekufuran global ini akan merasakan kejamnya militer mereka sebagaimana telah terjadi di Irak, Afghanistan, Somalia dan yang terakhir di Syam. Koalisi berkekuatan lebih dari 60 negara mengepung sebuah daulah khilafah yang baru lahir.Lalu bagaimana kalian menginginkan para lone wolves di Eropa, Australia, Amerika, Kanada dan Rusia untuk menghentikan aksinya?Kepada rakyat yang penguasanya ikut serta dalam koalisiApakah kalian mampu untuk menjalani kehidupan seperti di Raqqa, Kobane, Fallujah, Jurf Shakhr, Al Ishaqi, At Tharimiya, dan Ghouta? Jawabannya jelas, tidak akan.Mengapakah kalian tidak akan mampu?Jawab saja tak perlu malu, karena di daerah tersebut pesawat koalisi sibuk menghancurkan, menjatuhkan bom dan menyebarkan kerusakan dengan dukungan antek kalian cucu Abu Luluah Al Majusi, anak jadah mutah!!Oleh karena itu para singa Charlie Hebdo, singa Australia dan Ottawa itu hendak menimpakan gambaran kehidupan seperti itu kepada kalian. Kalian, sendirian ataupun berkelompok, akan menjadi sasaran empuk para serigala lapar itu dikarenakan kalian kafir kepada Allah ditambah lagi kalian mendzalimi dan memerangi kami.Inilah kesetaraan itu menurut timbangan Rabb kami. Dia selalu membersamai dan menolong kami. Kalian lihat kelompok kecil itu semakin hari semakin kuat sehingga mampu menghancurkan benteng antek penguasa kalian yang telah kalian pilih itu. Allah berfirman: Oleh sebab itu barangsiapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu. (QS Al Baqarah 194)Apakah telah kalian rasakan kesetaraan itu wahai penduduk Eropa, Amerika, Australia, Kanada dan Rusia?Saya rasa tidak wahai anak cucu kera dan babiSaya rasa tidak wahai penyembah salibSaya rasa tidak wahai orang-orang atheisSaya rasa tidak wahai penyembah apiOleh karena itu saya katakan pada kalian, tunggulah the lone wolves itu memahamkan persamaan itu dan membangunkan kalian dari mabuk akibat segala kesenangan dan syahwat kalian.Ya, kalian akan merasakan hal itu ketika kalian mendengar dentuman bom di jalanan San Fransisco atau Belgia.Kalian akan merasakan itu ketika nyawa kalian dibungkam dengan pistol berperedam di jalanan London, Madrid dan Sydney.Kalian akan merasakan hal itu ketika kalian dikagetkan dengan dentuman bom ketika kalian sedang sarapan bersiap melaksanakan rutinitas kalian sehari-hari. Dan kalian telah ditunggu oleh pisau murid-murid Az Zarqawi dan pistol berperedam Abu Umar Al Baghdadi di gang-gang dan jalanan umum menuju tempat kerja kalian.Kalian akan merasakan hal itu ketika racun caesium 131 menyebar di stasiun kereta dan jalanan di Rusia, Boston, Dallas, Firginia, dan Amsterdam.Saya mengancam kalian dengan semua itu. Mereka telah berkali-kali mengancam kalian, namun kali ini bersiap-siaplah. Betapapun siapnya kalian semua akan terjadi sesuai kehendak kami dengan izin Allah. Semua itu pasti terjadi selama kalian menyembah selain Allah dan mendzalimi serta membunuhi kami.Ya, saya telah mengancam kalian. Maka segeralah kalian bangun dari tidur panjang kalian. Berhati-hatilah ketika kalian pergi menuju pekerjaan kalian. Berhati-hatilah ketika kalian memasuki markas kalian. Perketat penjagaan. Jangan terpaku pada penjagaan saja akan tetapi kalian sendirilah yang harus awas, karena target kami bukanlah para penjaga itu akan tetapi diri kalianlah target kami. Ringkasnya, tinggalkan saja pekerjaan kalian dan jagalah diri kalian sendiri.Saya yakin aksi heroik yang telah saya sebutkan dan akan kalian saksikan itu merupakan pertanda deklarasi wilayah kalian menjadi bagian dari Daulah Islamiyah.Kalian tidak usah terheran-heran. Saya sedang tidak melebih-lebihkan. Karena Allah bersama kami dan selalu menolong kami, dan kerajaan itu hanyalah milik-Nya yang Dia berikan kepada yang Dia kehendaki. Allah berfirman: [:]Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.(QS An Nuur 55)Rasulullah Shallallahualaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah membentangkan bumi untukku, maka aku melihat ujung barat dan ujung timurnya. Sesungguhnya kerajaan ummatku akan mencapai apa yang telah Dia bentangkan untukku.Berikut ini nasehat kepada city wolves itu. Ambillah apa yang bermanfaat untuk kalian, semoga tidak menghalangi pahala kalian: -Setelah kalian selesai melakukan aksi tersebut, menjauhlah dari tempat yang telah kalian rencanakan sebelumnya. Hindari perbincangan melalui telepon sebelum dan sesudah aksi dan jangan gunakan berkas asli dalam aksi kalian itu. Harus diperhatikan untuk menutupi wajah dan menyamarkan ciri-ciri tertentu seperti saudara kalian eksekutor Charlie Hebdo Rencana kabur harus jelas sebelum memulai aksi agar kalian tidak mudah tertangkap sehingga menambah emosi mereka Segera berpindah menuju wilayah atau kota lain Ikat kencang sabuk peledak kalian agar kalian tidak menjadi sasaran empuk sehingga kalian tidak terbunuh kecuali membawa korban dari mereka Perhatikan jumlah orang yang ikut serta dalam aksi kalian, semakin banyak jumlahnya maka akan semakin sulit untuk kabur.Dan pada kesempatan ini kami ucapkan belasungkawa kepada umat atas syahidnya al akh Cherif dan Said KouachieKami menginginkan artikel ini diterjemahkan ke dalam bahasa Perancis, Inggris, Spayol dan Rusia Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya.Terimalah ucapan ini wahai city wolves, kalian yang telah hidup di hatinyaSaudaramu yang mencintaimuHamil Al Bushra(@shoon3370)