respons organisasi masyarakat keagamaan...

103
RESPON ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN TERHADAP EKSISTENSI ASURANSI SYARIAH (Studi Pada Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kalideres Jakarta Barat) Skripsi Diajukan untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh NURKHOIRIYAH 101046222434 KOSENTRASI ASURANSI SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011M

Upload: trinhhanh

Post on 05-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

RESPON ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN TERHADAP

EKSISTENSI ASURANSI SYARIAH

(Studi Pada Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kalideres Jakarta Barat)

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh

NURKHOIRIYAH

101046222434

KOSENTRASI ASURANSI SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2011M

Page 2: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 Maret 2011

NURKHOIRIYAH

Page 3: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

DAFTAR PUSTAKA

Al Qur’an dan Terjemahan, Departemen Agama Ri, 1990

Elizabeth K.Nottingham,Agama dan Masyarakat,Jakarta, PT Raja Grafindo

Persada,1996

Hakiem, Lukman, H. Gerakan Pembaharuan Keagamaan, Jakarta, Lembaga Studi

Informasi Pembangunan, 1995

H. M. Cholil Nafis, Lc, MA Keberadaan Ormas Islam sumber file al_islam.chm

Einar Martahan Sitompul.M. Th Nu dan Pancasila, Pustaka Sinar Harapan,1989 h. 33

Pimpinan Pusat Muhamadiyah, Kemuhamadiyahan, ( Yogyakarta: Pustaka Suara

Muhamadiyah. 1996) Cet.Ke 1, h.4

Mubarok, Jaih, M Sumber: http://ajisetiawan.blogspot.com/2006/03/sejarah-

terbentuknya

nahdl_114165806732612892.html, http://id.wikipedia.org/wiki/Nahdlatul_Ul

ama

.AG, Dr, Perkembangan Fatwa Ekonomi Syariah di Indonesia, Pustaka Bani

Quraisy, Bandung

Ali,AM Hasan, MA, Asuaransi dalam Persfektif Hukum Islam, Jakarta, Pranada,

Media 2004 h.26

K Pronoto, Ibrahim, S. Drs, Aspek-Aspek Proteksi Dalam Industri dan Perdagangan,

Jakarta, Jaya Prasada, 1987

Koekerits, Jakob, T, Parera, M Frans, Gusdur Menjawab Perubahan Zaman, Jakarta,

PT Kompas Media Nusantara, 1999

Elizabeth B., Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Erlangga, 1991), h.182

Muhammad. Kebijakan Fiskal & Moneter Dalam Ekonomi Islam. Jakarta: 2002

Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung; PT. Remaja Rosdakarya, 1999),

h.128.

Page 4: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

Save D. Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: Lembaga Pengkajian dan

Kebudayaan Nusantara, 2007), h.964

Astrid S.Susanto, Komunikasi Sosial di Indonesia (Jakarta: Bina Cipta, 1980), h.125.

Ahmad Subandi, Psikologi social, (Jakarta: Bulan Bintang, 1982), h.50.

Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara (LPKN), Kamus Besar Ilmu

pengetahuan, (Jakarta, Golo Riwu Pers, 1997), h.446

John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris- Indonesia, cet.28

(Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 2006), h. 481

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Indonesia, ed II, cet.7

(Jakarta: Balai Pustaka, 1995), h.838. Lihat juga:Poerwadinata, Psikologi

Komunikasi, cet.3, (Jakarta:UI, 1999), h.43

Peter Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: English Modern

Press, 1991), h. 43

Fatwa Dewan Syariah Nasional No:21/DSN-MUI/X/2001, Tentang Pedoman Umum

Asuransi Syariah, Dewan Syariah, Nasional MUI, 2001.

Gemala. Dewi, Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di

Indonesia, (Jakarta: Prenada Media, 2004)

Nabhani, Taqyuddin An., Membangun Sistem Ekonomi Alternatif Perfekstif Islam,

(Surabaya, tp, 1996), h.190.

Sofyan Syafri Harahap, Akutansi Islam, (Jakarta, Bumi Aksara, 1997), cet ke-1, h.

99.

Muhammad. Kebijakan Fiskal & Moneter Dalam Ekonomi Islam. Jakarta: 2002

Salemba Empat, h.105-106)

Djojosoedarso, Suisno, Prinsip-Prinsip Manajemen Resiko, Jakarta, Salemba Empat,

1999

Masyhuril. Khamis, Takaful, Asuransi Syariah, (Jakarta: Suatu Solusi, 2000)

Jejak Ekonomi Syari’ah, Jakarta, Senayan Abadi Publishing.

M. Amin Suma, Menggali Akar, Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan Islam

(Tangerang: Kholam Publishing, 2008), h.408-410.

Page 5: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

Salim, Abbas, H Drs, Asuransi dan Manajemen Resiko, Jakarta, PT.Raja Grafindo,

2003, edisi.Ke.2

UU RI No.2 Tentang Usaha Perasuransian

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek Edisi

Revisis V, Jakarta, Rineka, Cipta,2002

Amidin Rosyad, Metode Riset Penelitian, Jakarta, Fakultas Tarbiya IAIN Syarif

Hidayatullah, 1994, Jilid 1

Jan W.Kuzma, Basic Statistik For The Health Science, 1 st, ed Mayfield Publishng

Company,1984

Sula, Muhammad, Syakir, IR.AAIJ, FIIS, Konsep dan Sistem Operasional, Jakarta,

Gema Insani, 2004, Cet.Ke.1

www. Sumber, Proteksi, No.184/Mei 2006/Tahun XXVII .Asuransi Syariah.com

Sumber: http://ajisetiawan.blogspot.com/2006/03/sejarah-terbentuknya-

nahdl_114165806732612892.html, http://id.wikipedia.org/wiki/Nahdlatul_Ul

ama

Ali Mauludi, Statistika I penelitian Ekonomi Islam dan Sosial, Jakarta PT. Prima

Heza Lestari, 2006, h. 36

R. Subekti Dan R. Tjirosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) dan

Undang-undang Kepailitan, (Jakarta, PT.Pradnya Paramita, 1992), cet.25,

h.380

Arif Djohan Tunggal, Peraturan Perundang-undangan Perusahaan Asuransi di

Indonesia Tahun 1992-1997, (Jakarta, Harvarindo, 1998), cet.1, h..3

Page 6: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

DATA WAWANCARA

Nama : Nurkhoiriyah

NIM : 101046222434

Wawancara dengan : Bapak Drs. Suhairi Gaos Ketua MWC NU Kalideres

Jakarta Barat

Tanggal : 14-15 Januari 2011

Tempat wawancara : Kediaman Rumahnya dan Kantor Majelis Wakil Cabang

NU

Jl. Raya Kamal Rt 02/01 Kel. Kamal Kec. Kalideres

Jakarta Barat

T:Bagaimana Sejarah singkat berdirinya Ormas NU Jakarta Barat?

J:

Nahdlatul Ulama (NU) berarti kebangkitan ulama. Dibidangi oleh tokoh-

tokoh ulama seperti Hadhratus Syekh Kiai Haji Muhammad Hasyim Asy’ari

(1871-1947) dan KH. Abdul Wahab Hasbullah (1888-1971). NU lahir pada

tanggal 31 Januari 1926 di Surabaya dan kini menjadi salah satu organisasi dan

gerakan Islam terbesar di Indonesia

NU lahir dari Komite Hijaz yang bertujuan mengupayakan berlakunya

ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

Page 7: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

mazhab yang empat (Hanafi, Syafi’i, Hanbali dan Maliki). Sebagian besar yang

mendominasi gerakan ini adalah mazhab Syafi’i.

Ada tiga orang tokoh ulama yang memainkan peran sangat penting dalam

proses pendirian Jamiyyah Nahdlatul Ulama (NU) yaitu Kiai Wahab Chasbullah

(Surabaya asal Jombang), Kiai Hasyim Asy’ari (Jombang) dan Kiai Cholil

(Bangkalan). 1Mujammil Qomar, penulis buku “NU Liberal: Dari Tradisionalisme

Ahlussunnah ke Universalisme Islam”, melukiskan peran ketiganya sebagai

berikut Kiai Wahab sebagai pencetus ide, Kiai Hasyim sebagai pemegang kunci,

dan Kiai Cholil sebagai penentu berdirinya.2

T:Apa visi dan misi Ormas NU?

Tujuan Nahdatul Ulama adalah berlakunya ajaran Islam menurut paham Ahli

Sunnah wal-Jamaah dan menganut salah satu dari mazhab empat di tengah-tengah

kehidupan masyarakat di dalam wadah Negar Kesatuan Republik Indonesia.

Terwujudnya suatu tatanan masyarakat islami yang berpendidikan,

berkeadilan dan demokratis atas dasar paham Ahlussunnah Wal Jama’ah di tengah-

tengah kehidupan masyarakat Taiwan.

Misi :

1. Sebagai wadah pembelajaran bagi masyarakat tentang Islam yang rahmatan lil

’alamin.

Page 8: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

2. Menjalin hubungan kerjasama dengan organisasi-organisasi di Taiwan.

3. Mempengaruhi kebijakan yang menjamin terwujudnya tatanan kehidupan

masyarakat yang berpendidikan, berkeadilan dan demokratis.

4. Mengupayakan pemberdayaan masyarakat dan berkembangnya ekonomi

kerakyatan

Misi NU adalah menciptakan wadah untuk generasi masyarakat keagamaan

untuk mengembangkan ide-ide yang dapat memajukan islam dengan berbagai aspek

baik politik ekonomi dan social. Di bidang agama mengusahakan terlaksananya

ajaran Islam menurut paham Ahli Sunnah wal-Jamaah dalam masyarakat dengan

melaksanakan Dakwah Islamiah dan Amar Makruf Nahi Mungkar serta

meningkatkan ukhuwah islamiah.

T:Bagaimana MWC NU mengumpulkan anggotannya?

J:Ketika rapat bulanan, diskusi or baksos

T:Apa peran Ormas NU dalam mengembangkan Ekonomi Islam?

Ikut serta dalam mensosialisasikan Industri- industri syariah

T: Bagaimana susunan Struktur MWC NU Kalideres Jakarta Barat?

J: Berikut ini adalah Struktur Kepengurusan MWC NU Kecamatan Kalideres

a. Mustayar (Penasihat)

KH.Khairudin Ahmad

KH. Moch Zain

KH.Nurais

Page 9: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

b. Syuriyah (Pimpinan tertinggi)

Rais : Drs. KH. Djaani Adhi

Wakil Rais :KH. Suaibuddin

Wakil Rais :KH. Romli Sarbini

Khatib :Drs. H Hisyambudi

Wakil 1 :Drs. KH. Zaidi Saleh

Wakil 2 : Ustadz Ahmad. Fauzy Chairuddin

c. Tanfidziyah (Pelaksana Harian)

Ketua :Drs. H. Ahmad Suhairi Gaos.

Wakil Ketua :Drs. Solihuddin

Wakil Ketua :Moch Soleh

Seketaris : A. Sofyan. ST

Wakil Seketaris : Drs Ruslan

Wakil Seketaris : Drs. H. Moch Royadi

Bendahara : H. Tarto

Wakil Bendahara : H. Erwin

Page 10: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

T:Berapa Jumlah cabang NU dijakarta Barat saat ini?

Hingga akhir tahun 2000 Jaringan organisasi NU meliputi:

33 Wilayah

439 Cabang

15 Cabang Istimewa yang berada di luar negeri

5.450 Majelis Wakil Cabang / MWC

47.125 Ranting

T:Siapakah tokoh- tokoh yang membidangi ekonomi didalam organisasi?

Bapak Laduni Gaos

T:Apakah asuransi syariah?

Secara etimologi, asuransi syariah atau takaful berasal dari bahasa arab.

Takaful berasal dari akar kata kafala atau tafaa’ala yang berarti saling

menganggung. Sementara ada yang mengartikan dengan makna saling

menjamin. Dalam bidang muamalah, Muhammad mengatakan bahwa asuransi

syariah (takaful) adalah: ”saling memikul risiko di antara sesama orang,

sehingga antara satu dengan yang lainnya menjadi penanggung atas risiko

yang lainnya. Saling pikul resiko itu dilakukan atas dasar saling tolong dalam

kebaikan dengan cara masing-masing, seperti mengeluarkan dana ibadah

(tabarru) yang ditunjukkan untuk menanggung resiko tersebut3.

Page 11: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

T:Apakah landasan asuransi syariah sudah tepat?

J: ya

UU No. 2 tahun 1992, tentang usaha perasuransian, dijelaskan

bahwa:”Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak

penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi,

untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau

kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hokum kepada pihak

ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dasri suatu peristiwa

yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas

meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungka

T:Bagaimana respon organisasi masyarakat keagamaan terhadap eksistensi asuransi

syariah? BAIK

Page 12: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

LEMBAR KUISIONER

A. Data Pribadi

Nama :

Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan

Pekerjaan : a. Petani d. PNS/TNI

b. Pedagang e. Pelajar

c. Nelayan

Pendidikan Terakhir : a. SD/SDI d. Sarjana (S1)

b. SLTP/MTs e. Pascasarjana (S2)

c. SLTA/MA

Status Pernikahan : a. Belum b. Sudah Menikah

Usia :____________________Tahun

Pendapatan : a. ---- <500.000

b. ____ 500.000 < x < 2.000.000

c. ---- x > 2.000.000

B. Lamanya Jadi Anggota (X)

Berapa tahun anda jadi Anggota NU? ______ Tahun

Page 13: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

C. Respon Terhadap Asuransi Syariah (Y)

1.Bagaiamana pendapat anda tentang asuransi syari’ah di MWC NU Kalideres

Jakarta Barat?

a. Sangat bagus

b. Bagus

c. Tidak tahu

d. Tidak bagus

e. Sangat tidak bagus

2.Bagiamana menurut anda produk-produk yang ditawarkan oleh asuransi

syariah?Sangat menarik

a. Menarik

b. Tidak tahu

c. Tidak Menarik

d. Sangat tidak puas

3. Bagaimana menurut anda konsep bagi hasil yang diberikan oleh asuransi syariah ?

a. Sangat puas

b. Puas

c. Tidak tahu

d. Tidak puas

e. Sangat tidak puas

4. Bagimana menurut anda prosedur pengklaiman yang diberikan oleh asuransi

syariah?

a. Sangat puas

b. Puas

c. Tidak tahu

d. Tidak puas

e. Sangat tidak puas

5. Bagaimana menurut anda pelayanan atau jasa yang diberikan oleh asuransi

syari’ah?

a. Sangat puas

b. Puas

c. Tidak tahu

d. Tidak Puas

e. Sangat tidak puas

Page 14: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

6. Bagaimana menurut anda bahwa di asuransi syari’ah tidak memakai konsep bunga

melainkan konsep bagi hasil?

a. Sangat puas

b. Puas

c. Tidak tahu

d. Tidak puas

e. Sangat tidak puas

7. Bagaimana menurut anda tentang daya tarik masyarakat pada asuransi syariah ?

a. Sangat puas

b. Puas

c. Tidak tahu

d. Tidak puas

e. Sangat tidak puas

8. Bagaimana menurut anda tentang daya tarik Ormas NU pada asuransi syari’ah di

MWC NU Kalideres Jakarta Barat?

a. Sangat tinggi

b. Tinggi

c. Tidak tahu

d. Tidak tinggi

e. Sangat tidak tinggi

9. Bagiamana menurut anda dengan adanya asuransi syariah?

a. Sangat Puas

b. Puas

c. Tidak tahu

d. Tidak puas

e. Sangat tidak puas

10 Bagaimana menurut anda daya saing asuransi syariah dengan asuransi

konvensional?

a. Sangat tinggi

b. Tinggi

c. Tidak tahu

d. Tidak tinggi

e. Sangat tidak tinggi

Page 15: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmaanirrohiim

Segala puji bagi allah SWT Tuhan pemilik alam beserta isinya Hanya dengan

segala pemberian-Nyalah penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Sholawat beserta salam semoga Allah melimpahkan kepada pahlawan Revolusi kita

Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa pedoman dan petunjuk bagi umatnya

sepanjang zaman.

Penulis menyadari banyak kekurangan baik dalam penulisan skripsi ini, dan

merupakan usaha maksimal yang telah dilakukan, sehingga dalam prosesnya tidak

sedikit hambatan dan tantangan yang penulis hadapi, namun Alhamdulillah berkat

pertolongan Allah SWT serta bimbingan, bantuan dan saran saran dari berbagai

banyak pihak yang membantu, akhirnya penulis dapat melewati kesulitan tersebut.

Dalam penyelesaian skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan dari

berbagai pihak. Maka dari itu selayaknya penulis menyampaikan rasa terimakasih

yang sedalam dalamnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Drs. H. M. Amin Suma, SH, MA, MM, selaku Dekan

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag selaku Ketua Jurusan Muamalat (Ekonomi Islam)

Fakultas Syariah dan Hukum Universitats Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Page 16: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

ii

3. Mu’min Roup, S.Ag, MA, selaku seketaris Program Studi Muamalat

(Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum Universitats Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Penghargaan yang tulus dan ucapan terimakasih penulis persembahkan

kepada Bapak. Prof. Dr. H. Hasanudin AF, MA, sebagai pembimbing skripsi

yang dengan ketulusannya berkenan membimbing, mengarahkan dan

mengoreksi dalam penulisan skripsi ini.

5. Terimakasih penulis persembahkan untuk Bpk H Ahmad Rohimin yang telah

banyak meluangkan waktunya dalam membantu penulisan skripsi ini Drs

H.Suhairi Gaos yang telah membantu dalam kelancaran penulisan skripsi ini

dan semua Pengurus yaitu dari ketua sampai anggotannya Majelis Wakil

Cabang. NU.

6. Penghargaan dan ucapan terimakasih yang sangat tulus ikhlas penulis

persembahkan kepada Ibu tercinta Hj Mudiah yang telah mendidik dan

membina penulis sehingga dapat menempuh pendidikan yang tinggi dan do’a

yang tak henti hentinya untuk penulis.

7. Terima kasih untuk Pimpinan Perpustakaan Umum dan Pimpinan

Perpustakaan Fakultas Syariah serta semua staff yang telah banyak membantu

dalam menambah referensi dalam penulisan skripsi ini.

8. Tidak lupa penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kakak-kakak

tersayang (Rohilah dan Zainuddin, Romlah dan Akhyar, Romli dan Rita,

Roni, Ida dan Rohidin, dan Yudi) penulis yang telah memberikan

Page 17: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

iii

semangatnya baik materil maupun imateril kepada penulis. Terimakasih untuk

adik adik penulis (Iis, Arif Dan Nunuy) yang telah memberikan semangatnya

baik materil maupun imateril. Serta Keponakan-keponakan penulis (Ical, Oky,

Ucen, Rara, Hedza, Jundi, Indy Dan Tia) yang telah menghibur penulis dikala

rasa jenuh datang menghampiri.

9. Terima kasih yang tulus untuk sahabat- sahabat penulis Euis, Septi, Nita,

Wawan, dan Faiz yang telah memberikan kontribusinya, semoga perjuangan

kita selalu mendapatkan ridho-Nya.Amin.

10. Terima kasih yang tulus untuk sahabat –sahabat Aspi Ida dan Yeyen yang

telah memberikan tempat, waktu, dan tenaganya untuk menyusun skripsi ini.

Sebagaimana manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan,

penulis kira skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran sangat diharapkan

guna kesempurnaan penulisan ini. Akhirnya, kepada teman-teman pihak-pihak yang

tidak mungkin dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuannya,

penulis ucapkan terima kasih. Semoga Allah SWT. Membala segala amal

kebaikannya amin.

Jakarta,16 Januari 2011

11 Muharram 1432 H

Penulis

Page 18: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………… i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………... iv

DAFTAR TABEL……………………………………………………………... vii

BAB I . PENDAHULUAN…………………………………………………….. 1

A. Latar Belakang Masalah……………………………………………... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah………………………………… 6

C. Tujuan Penelitian……………………………………………………... 6

D.Desain Operasional……………………………………………………. 7

E. Metode Penelitian……………………………………………………... 8

1. Jenis Penelitian………………………………………………………. 8

2. Objek Penelitian…………………………………………………….... 9

3.Sumber Data…………………………………………………………... 9

4. Teknik Pengambilan Sampel………………………………………… 10

5. Variabel-Variabel……………………………………………………. 11

6. Indikator dan Operasional…………………………………………… 12

7. Instrumen Variabel…………………………………………………... 12

8. Hipotesis……………………………………………………………... 13

Page 19: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

v

F. Kajian Pustaka………………………………………………. 14

G. Metode Penulisan……………………………………………………. 16

H. Sistematika Penulisan…………………………………………………. 17

BAB II. TINJAUAN UMUM TENTANG RESPON DAN ASURANSI

SYARIAH……………………………………………………………. 19

A. Konsep Tentang Respon……………………………………………... 19

1. Pengertian Respon………………………………………………….. 19

2. Macam-Macam Respon…………………………………………….. 21

3. Faktor Terbentuknya Respon………………………………………... 22

B. Asuransi Syariah sebagai Lembaga Keuangan……………………….. 23

1. Pengertian Asuransi Syariah………………………………………… 23

2. Landasan Hukum Asuransi Syariah…………………………………... 27

3. Prinsip Dasar Asuransi Syariah……………………………………….. 31

C. Asuransi Dalam Persfektif Islam……………………………………….. 32

D. Peluang Asuransi Syariah………………………………………………. 34

BAB III. GAMBARAN UMUM ORGANISASI MASYARAKAT

KEAGAMAAN NAHDATUL ULAMA DI KALIDERES JAKARTA BARAT

A.Gambaran Umum Organisasi Masyarakat Keagamaan NU……………….. 36

1. Pengertian Organisasi masyarakat……………………………………. 36

2. Sejarah berdiri Organisasi NU……………………………………….. 37

Page 20: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

vi

B. Tujuan dan Struktur Organisasi NU di Kalideres………………………. 39

C.Visi dan Misi …………………………………………………………… 42

D.Keadaan Geografis Kecamatan Kalideres Kalideres Jakarta Barat…… 43

BAB IV ANALISIS DATA

A. Profil Responden……………………………………………………….. 46

B. Respon MWC NU Kalideres Jakarta Barat…………………………….. 49

C. Analisis dan Interpretasi Data…………………………………………. 68

BAB V PENUTUP

A. .Kesimpulan…………………………………………………………… 70

B. Saran- Saran…………………………………………………………… 71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN- LAMPIRAN

Page 21: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

vii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 4. 1 Jenis Kelamin Responden

2. Tabel 4.2 Responden menurut Kelompok Usia

3. Tabel 4.3 Responden menurut Tingkat Pendidikan Terakhir

4. Tabel 4.4 Responden menurut Pendapatan perbulan

5. Tabel 4.5 Responden Menurut Lama menjadi Anggota

6. Tabel 4.6 Bagaimana pendapat anda tentang asuransi syariah di MWC

NU Kalideres Jakarta Barat.

7. Tabel 4.7 Bagaimana menurut anda produk-produk yang ditawarkan oleh

asuransi syariah

8. Tabel 4.8 Bagaimana menurut anda prosedur pengklaiman yang diberikan

kepada asuransi syariah

9. Tabel 4.9 Bagaimana menurut anda Pelayanan atau jasa yang diberikan

oleh asuransi syariah

10. Tabel 4.10 Bagaimana menurut anda bahwa diasuransi syariah tidak

memakai konsep bunga melainkan konsep bagi hasil

11. Tabel 4.11 Bagaimana menurut anda tentang daya tarik masyarakat pada

asuransi syariah

12. Tabel 4.12 Bagaimana menurut anda tentang daya tarik Ormas NU pada

Asuransi syariah di Majelis Wakil Cabang NU Kalideres Jakarta Barat

Page 22: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

viii

13. Tabel 4.13 Bagaimana menurut anda dengan adanya asuransi syariah

14. Tabel 4.14 Bagaimana menurut anda dengan adanya asuransi syariah

15. Tabel 4.15 Bagaimana menurut anda daya saing asuransi syariah dengan

asuransi konvensional.

Page 23: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

ix

Page 24: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

x

Page 25: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

xi

Page 26: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

xii

Page 27: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

xiii

B.Pembatasan dan perumusan masalah

Berdasarkan pada latar belakan masalah yang dideskripsikan, maka penulis

membatasi yang dirumuskan berkisar tentang Respon Masyarakat Keagamaan

Nahdatul Ulama Jakarta Barat Terhadap Eksistensi Asuransi Syariah . Agar lebih

terfokus pada tema yang dimaksud, penulis membatasi pembatasan dan masalah

masalah antara lain:

1. Apakah yang dimaksud dengan Organisasi Masyarakat Keagamaan?

2. Bagaimana Konsep Bisnis Asuransi Syariah?

Page 28: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

xiv

3. Bagaimana Respon Nahdatul Ulama Jakarta Barat terhadap Eksistensi Asuransi

Syariah?

4. Apakah respon para tokoh tokoh Nu Jakarta Barat terhadap perkembangan

asuransi syariah?

5. Apakah adanya Organisasi kemasyarakatan dapat membantu perkembangan

asuransi syariah?

C.Objek penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Organisasi masyarakat

keagamaan Nahdatul Ulama (Nu) yang bertempat di

D.Metode penelitian dan teknik penulisan

1. Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif analisis, yakni penelitian yang mengambarkan data

dan informasi yang berdasarkan pada fakta yang diperoleh dilapangan. Metode

penelitian ini adalah kualitatif. Yakni penelitian yang menghasilkan deskripsi fakta-

fakta tertulis atau lisan dari fenomena yang diteliti.

Penelitian ini termasuk penelitian pustaka (Library Research) dan penelitian

lapangan (Field Research), yang merupakan kegiatan telaah pustaka (Literature

Review) dengan teknik dokumentasi terhadap sumber-sumber buku yang dapat

dijadikan acuan dalam menelaah suatu penelitian. Untuk tahap selanjutnya penelitian

terjun ke lapangan dalam mencermati secara insentif mengenai Respon Organisasi

masyarakat Keagamaan yakni Nahdatul Ulama Jakarta Barat.

Page 29: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

xv

2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengunakan teknik dalam pengumpulan data,

yaitu:

a.Dokumentasi, pengumpulan data-data

Berupa pengumpulan data-data melalui pengumpulan informasi tertulis berupa

buku-buku, brosur, tabloid, berbagai tulisan dan data tertulis lainnya yang berkaitan

dengan permasalahan yang dibahas.

b.wawancara

yaitu wawancara langsung pada pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan

karya ilmiah ini pada Organisasi Masyarakat Keagamaan Nahdatul Ulama (Nu)

Jakarta Barat, adapun alat wawancara ini terlampir.

Sumber data yang digunakan adalah data primer yaitu data yang didapatkan

dilapangan atau pengumpulan data dengan melakukan interview kepada pihak yang

dianggap dapat memberikan informasi untuk penelitian kepada pihak yang dianggap

dapat memberikan informasi untuk penelitian.

3. Teknik penulisan

Teknik penulisan skripsi ini merujuk pada buku pedoman penulisan skripsi, tesis,

desertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang diterbitkan oleh UIN Jakarta pers

tahun 2005.

E.Tujuan penulisan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian dan penulisan ini adalah:

Page 30: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

xvi

1.Untuk mengetahui maksud organisasi masyarakat keagamaan.

2.Untuk Mengetahui tokoh tokoh Organisasi masyarakat keagamaan di Jakarta Barat

3.Untuk mengetahui Respon para tokoh organisasi masyarakat keagamaan Nahdatul

Ulama terhadap asuransi syariah.

4.Untuk mengetahui perkembangan bisnis asuransi syariah di Jakarta Barat.

F.Sistematika penulisan

BAB I Pendahuluan yang terdiri dari: Latar Belakang Masalah, Pembatasan, dan

Perumusan Masalah, Obyek penelitian, Metode penelitian dan Tehnik penulisan,

Tujuan Penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : Konsep dan Teknis Bisnis Asuransi di Indonesia meliputi:Sub

Pertama:Pengertian asuransi syariah Sub Kedua: Asal mula asuransi syariah. Sub

ketiga: Hal- hal yang dilarang dalam Asuransi Konvensional terdiri dari: gharar,

Maisir, dan Riba.

Sistem operasional asuransi syariah dalam mengeliminir Gharar, Maisir dan riba

a.Akad tabarru

b.mekanisme pengelolaan dana

B.Asuransi syariah sebagai konsep alternative

Bab IV Respon Organisasi Masyarakat Keagamaan Nahdatul Ulama (Nu) Terhadap

Eksistensi Asuransi Syariah Pengertian Masyarakat Keagamaan,mengenal asuransi

syariah di Indonesia, Tokoh-Tokoh masyarakat Nahdatul Ulama Jakarta Barat

terhadap Eksistensi.

Page 31: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

xvii

Bab V Penutup menguraikan tentang Kesimpulan dan saran saran yang berkaitan.

Page 32: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Agama Islam yang bersumber pada wahyu illahi dan sunnah rasul

mengajarkan ummatnya untuk berusaha mendapatkan kehidupan yang baik di

dunia dan akhirat. Dengan demikian, kesejahteraan lahir dan batin yang ingin

diperoleh melalui gerakan amal sosial seharusnya dilakukan melalui kegiatan

ibadah muamalah yang bersumber pada ketentuan syariah, yang dijiwai oleh

aqidah, syariat dan akhlak islamiyah. Berbagai kegiatan muamalah tersebut telah

diatur secara lengkap dalam syariat Islam, yang meliputi pola konsumsi, simpan-

pinjam, investasi dan lain sebagainya.1

Dewasa ini, berbagai kegiatan ekonomi di sektor keuangan dan jasa

memiliki peluang yang besar. Di antara bisnis di sektor ini yang sedang marak

diperbincangkan adalah asuransi. Hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya

perusahaan asuransi yang bermunculan. Data Dewan Asuransi Indonesia per-

akhir Juli 2000 menunjukkan terdapat 178 perusahaan asuransi dan reasuransi

yang terdiri dari 62 perusahaan asuransi jiwa, 107 perusahaan asuransi kerugian, 4

perusahaan reasuransi, 2 perusahaan penyelenggara program asuransi sosial &

Jamsostek, dan 3 perusahaan penyelenggara asuransi untuk PNS dan TNI & Polri

1 Karnaen A. Perwataatmadja, Membumikan Ekonomi Islam di Indonesia, (Depok: Usaha

Kami, 1996), h. 3

Page 33: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

2

yang memiliki izin usaha untuk beroperasi di Indonesia. Di samping itu, juga

terdapat 124 perusahaan penunjang asuransi yang terdiri dari 69 perusaaan

pialang asuransi, 14 perusahaan pialang reasuransi, 23 perusahaan adjuster

asuransi dan 18 konsultan aktuaria, sedangkan pada tahun 1999 sampai dengan

akhir Juli 2000 terdapat enam perusahaan pialang asuransi baru dan satu

perusahaan adjuster.2

Berdirinya perusahaan asuransi tersebut sejalan dengan berkembangnya

perusahaan asuransi konvensional. Menurut Shakti Agustono, asuransi syariah

mengalami kemajuan yang signifikan, hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata

pertumbuhannya yang mencapai 30 % pertahun, jauh di atas pertumbuhan rata-

rata di Indonesia yang hanya 20 % pertahun. Bahkan pada Desember 2001 sudah

mencapai 146 % untuk PT. Asuransi Takaful Umum, dan di akhir tahun 2002

mencapai pertumbuhan hingga 75 %. Angka itu jauh melebihi persyaratan yang

diminta Departemen Keuangan.3

Sepanjang tahun 2006 hingga 2007, secara industri, asset asuransi jiwa

syariah mengalami kenaikan lebih dari 100%. Data Karim Business Consulting

menunjukkan bahwa asset asuransi jiwa syariah meningkat pesat dari 620 Milyar

pada Desember 2006 menjadi lebih dari 1,5 Trilliun pada akhir 2007. Demikian

juga dari sisi produksi premi mengalami peningkatan fantastis dari 300an Milyar

di akhir tahun 2006 menjadi lebih dari 1 trilliun pada akhir 2007 atau mengalami

2 http// www. Perkembangan Asuransi Syariah , tahun 2007

3 http// www. Perkembangan Asuransi Syariah . tahun 2007

Page 34: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

3

peningkatan tiga kali lipat. Walaupun jika dicermati kenaikan tersebut disumbang

30%-nya oleh Prudential Life Assurance yang baru membuka cabang syariah dan

menawarkan produk unit link syariahnya pada kuartal ke-4 tahun 2007. Asset

Prudential cabang syariah mencapai 496 Milliar dan premi bruto sebesar 410

Milliar (laporan publikasi tahun 2007). Namun, secara rata-rata, perusahaan

asuransi syariah mengalami peningkatan asset maupun premi antara 50 % – 100

% di tahun 2007. Peningkatan asset dan premi ini juga dirasakan oleh perusahaan

asuransi syariah lainnya, seperti AJB Bumiputera 1912, Allianz Life Cabang

Syariah, AIA Cabang Syariah ataupun BNI Life Syariah yang assetnya

mengalami peningkatan diatas 100% (tahun 2007). Kondisi ini membawa angin

segar bagi perusahaan asuransi syariah yang sudah mulai meredup, seperti yang

dirasakan oleh Asuransi Syariah Mubarakah. Produksi premi brutonya mengalami

peningkatan lebih dari 500 % dari tahun sebelumnya. Tingkat pertumbuhan

asuransi syariah ini mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat yang insurance

minded sehingga memberi pengaruh positif terhadap pembangunan.4

Gambaran di atas menunjukkan bahwa transaksi asuransi baik

konvensional maupun syariah memiliki nilai nominal yang sangat besar. Akan

tetapi, mayoritas pelaku dan pengguna transaksi asuransi itu belum diiringi oleh

pengetahuan yang cukup tentang asuransi syariah, terlebih para pelaku asuransi

tersebut didominasi oleh kaum muslim. Padahal setiap muslim berkewajiban

untuk menjalankan syariah dalam semua aktivitas dan transaksi yang dilakukan,

4 http// www. Perkembangan Asuransi Syariah tahun 2007 .

Page 35: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

4

termasuk dalam transaksi asuransi. Oleh karenanya, penting disampaikan kepada

masyarakat bagaimana pandangan Islam tentang asuransi yang ada dan tumbuh

pesat pada saat ini.

Konsep Lembaga Keuangan Syariah (LKS) adalah konsep baru bagi

masyarakat Indonesia, sekalipun konsep ini sudah berkembang pesat di luar

negeri, baik di negara-negara muslim maupun di negara-negara yang penduduk

muslimnya minoritas, seperti di Eropa dan Amerika. Beberapa lembaga keuangan

syariah yang telah lama berkembang adalah Bank Islam, Asuransi Islam,

Pegadaian Syariah, Leasing Syariah, Modal Ventura Syariah, Obligasi Syariah,

Koperasi Syariah dan lain sebagainya. Kemajuan asuransi syari’ah di Indonesia

dan di belahan dunia lainnya itu tidak lepas dari keterlibatan dan keikutsertaan

Organisasi Masyarakat Keagamaan, seperti keikutsertaan menjadi nasabah

asuransi syariah dan mensosialisasikan pengetahuan asuransi syariah tersebut

kepada masyarakat lainnya. Akan tetapi, kesempatan dan peluang tersebut tidak

dapat dimaksimalisir jika cakupan pasar masih terbatas dan kurangnya

pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai produk dan jasa bank syariah.

Mengingat mayoritas masyarakat Indonesia merupakan umat muslim,

maka hal itu bisa menjadi lahan yang subur untuk tumbuh kembangnya lembaga

asuransi syariah. Terlebih di Indonesia banyak terdapat organisasi-organisasi

masyarakat keagamaan yang menjalankan praktek kegiatan masyarakat yang

bernuansa islami. Posisi dan peran ormas keagamaan tersebut sangat strategis

dalam mempengaruhi dan mengarahkan masyarakat di dalamnya sesuai dengan

Page 36: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

5

arah dan tujuan yang dikehendaki. Nahdlatul Ulama (selanjutnya disingkat NU)

sebagai salah satu ormas keagamaan yang besar dinilai bisa menjadi sasaran

sosialisasi yang paling optimal sebagai penggerak sekaligus motivator masyakat.

Dengan fungsinya sebagai penggerak sekaligus motivator masyarakat ini, NU

mempunyai kendudukan penting bagi upaya sosialisasi asuransi syariah. Di antara

kemungkinan yang bisa dilakukan NU adalah memberikan penjelasan kepada

masyarakat bahwa asuransi syariah pada dasarnya adalah penerapan (tathbiq) fiqh

mu’amalah amaaliyah.

Atas dasar itu, penting kiranya dilakukan suatu penelitian mengenai

respons MWC NU terhadap eksistensi asuransi syariah. Adapun kecamatan

Kalideres merupakan salah satu basis organisasi masyarakat keagamaan NU di

Kalideres Jakarta Barat yang sejak 49 tahun yang lalu, telah banyak melahirkan

pengurus dan anggota yang memiliki kualitas keilmuan di bidangnya.

Selanjutnya, penelitian yang akan penulis lakukan adalah tentang respon MWC

NU di Kalideres Jakarta Barat terhadap Eksistensi asuransi syariah dan

hubungannya dengan lamanya menjadi pengurus. Dengan demikian, judul

penelitian ini adalah ”Respon Organisasi Masyarakat Keagamaan Terhadap

Eksistensi Asuransi Syariah “(Studi pada MWC NU Kalideres Jakarta

Barat).

Page 37: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

6

B. Pembatasan dan Perumusan masalah

Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap persepsi masalah yang

hendak ditulis, maka penulis perlu untuk memberikan batasan dan rumusan

masalah terhadap objek yang dikaji. Adapun masalah penelitian dibatasi pada

respon anggota Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kalideres Jakarta Barat

terhadap Eksistensi Asuransi Syariah.

Dari masalah di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Apakah lamanya menjadi pengurus berpengaruh terhadap munculnya respon

anggota Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kalideres Jakarta Barat

terhadap Eksistensi Asuransi Syariah?

2. Apakah anggota Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kalideres Jakarta

Barat mengetahui tentang asuransi syariah?

3. Bagaimana respon anggota Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kalideres

Jakarta Barat Terhadap Eksistensi Asuransi Syariah?

4. Faktor apa yang mempengaruhi munculnya Respon Majelis Wakil Cabang

Nahdlatul Ulama Kalideres Jakarta Barat terhadap eksistensi asuransi

syariah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari

hasil penelitian ini antara lain:

Page 38: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

7

1. Untuk melihat sejauh mana hubungan antara lamanya menjadi anggota

Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama dengan penerimaan asuransi

syariah?

2. untuk mengetahui pengetahuan responden yaitu anggota Majelis Wakil

Cabang Nahdlatul Ulama Kalideres Jakarta Barat terhadap eksistensi

asuransi syariah.

3. untuk mengetahui respon Organisasi Masyarakat keagamaan khususnya

Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kalideres Jakarta Barat terhadap

Eksistensi Asuransi Syariah.

4. Apakah lamanya menjadi pengurus berpengaruh terhadap munculnya respon

anggota Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kalideres Jakarta Barat

terhadap eksistensi asuransi syariah?

Secara akademik, penelitian ini memberikan kontribusi keilmuan tentang

mekanisme dan akad asuransi syariah, sedangkan secara praktek, penelitian ini

dapat memberikan gambaran kepada para pembaca dan organisasi masyarakat

keagamaan Nahdlatul Ulama mengenai eksistensi asuransi syariah.

D. Desain Operasional

a. Responden dalam penelitian ini adalah anggota Majelis Wakil Cabang NU

Kalideres Jakarta Barat.

Page 39: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

8

b. Profil responden organisasi masyarakat keagamaan NU, dalam penelitian ini

difokuskan pada pengetahuan dan status sosial ekonomi organisasi

masyarakat keagamaan NU.

c. Kisi yang akan diukur dari kondisi asuransi syariah yang akan direspon oleh

MWC NU Kalideres Jakarta Barat adalah tentang kemudahan transaksi yang

diberikan, konsep bagi hasil, daya tarik, MWC NU dan kemampuan asuransi

Syariah untuk bersaing dengan asuransi konvensional.

E. Metode Penelitian

Penulisan skripsi ini sudah tentu memerlukan berbagai data baik data-data

khusus maupun data penunjang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian

kuantitatif dengan analisa statistika product moment untuk mengetahui respons

organisasi masyarakat keagamaan Nahdlatul Ulama terhadap eksistensi asuransi

syariah. Selain itu, data kuantitatif tersebut juga digunakan untuk melihat

hubungan antar variable dan mengkontekstualisasikannya dengan data yang ada

di lapangan. Selanjutnya, dalam langkah-langkah yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah anggota Majelis Wakil Cabang Nahdlatul

Ulama yang berlokasi di Kalideres Jakarta Barat.

Page 40: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

9

2. Populasi dan sample

Populasi dalam penelitian ini adalah anggota Majelis Wakil Cabang

Nahdlatul Ulama yang berjumlah 50 orang. Sampel dalam penelitian ini

adalah sebanyak 45 orang, yang didasarkan pada perhitungan sample dengan

menggunakan Table Krecjie.5 Adapun tehnik perhitungan statistiknya

dilakukan dengan menggunakan perhitungan Product Moment.

3. Sumber Data

Dalam penelitian ini sumber data dibagi dalam dua kategori:

a. Data Primer

Yaitu data yang digunakan dan tertuang dalam item-item pertanyaan

yang terangkum dan dihasilkan dalam bentuk kuisioner penelitian. Jawaban

responden atas pertanyaan-pertanyaan akan menjadi data pokok untuk melihat

respons Organisasi Masyarakat Keagamaan Nahdlatul Ulama terhadap

eksistensi asuransi syariah.

b. Data Sekunder

Yaitu data yang diperoleh dari laporan-laporan atau data-data yang

dikeluarkan berupa angka dan prosentase. Selain itu, diperoleh dari internet,

literature kepustakaan seperti buku, jurnal, Koran dan sumber lainnya yang

berkaitan dengan materi skripsi ini.

5 Ali Mauludi, Statistika Penelitian Ekonomi Islam dan Sosial, (Jakarta: PT. Prima Heza

Lestari, 2006), h. 36

Page 41: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

10

4. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data yang digunakan adalah menggunakan

angket/ kuesioner yang disebarkan kepada Majelis Wakil Cabang Nahdatul

Ulama Kalideres Jakarta Barat.

a. Survei

Survei ini dilakukan dengan cara penyebaran kuisioner kepada 45

orang responden. Kuisioner adalah daftar pertanyaan yang dibagikan langsung

kepada pengurus Majelis Wakil Cabang NU Kalideres Jakarta Barat, dan

merupakan data primer dalam penelitian ini.

Dalam penelitan ini kuesioner diserahkan langsung kepada responden

di lokasi penelitian untuk diisi. Kuestioner yang diberikan kepada responden

berupa kuestioner terstruktur, yaitu suatu bentuk kuestioner dimana daftar

pertanyaan sudah disiapkan sebelumnya. Kuestioner terstruktur ini dipilih

agar peneliti bisa mendapatkan data yang lebih akurat dan efektif sesuai

dengan tujuan penelitian.

Tipe pertanyaan yang diberikan kepada responden yaitu pertanyaan

tertutup menggunakan Multiple Choise Question, yang artinya pertanyaan

diberikan dengan beberapa alternative jawaban, untuk memungkinkan para

responden menjawab pertanyaan yang ada.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan Ketua MWC NU sekarang Bapak .Drs.

H Suhairi Gaos.

Page 42: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

11

c. Dokumenter

Dokumenter adalah data yang didapat dari dokumen Majelis Wakil

Cabang NU Kalideres Jakarta Barat.

5. Teknik Analisis Data

Metode Analisis dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

a. Metode Kualitatif :Metode untuk menganalisis informasi yang dihasilkan

b. Metode Kuantitatif :Metode untuk memaparkan data yang berupa angka

dalam bentuk tabel tentang gambaran pemahaman dan respons Majelis

Wakil Cabang NU terhadap Eksistensi Asuransi Syariah.

Selain menggunakan statistic deskriptif, penulis juga menggunakan uji

hitung Product Moment dengan akurasi data sebesar 5 % untuk menganalisis

hubungan atau pengaruh jenis kelamin responden (pria dan wanita) terhadap

eksistensi asuransi syariah. Dalam pengujian product moment, kita harus nilai

yang diharapkan dari setiap sel.6

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

6 Ibid, h.37

Page 43: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

12

Keterangan:

xyr :Angka indeks korelasi antara variable X dan

Variabel Y

N : Jumlah responden

XY :Jumlah perkalian antara skor X dan Y

X :Jumlah seluruh skor X

Y :Jumlah seluruh skor Y

6. Variabel Data

7. Indikator dan Operasional Variabel

X = Lamanya jadi anggota dihitung minimal 1 tahun baik pengurus maupun

anggota biasa

Y = Respon terhadap asuransi syariah, dikhususkan bagi anggota yang sudah

menjadi nasabah asuransi syariah.

X Y

Lamanya Jadi

Respon Terhadap

Anggota NU Asuransi Syariah

Page 44: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

13

Adapun Indikatornya :

1) Bagi hasil yang diberikan

2) Produk yang ditawarkan

3) Kesesuaian aqad dengan syariah

4) Kepercayaan penyaluran dana nasabah ke tempat yang halal

5) Tingkat pelayanan

6) Program sosialisasi

7) Penampilan kantor asuransi syariah

8) Penampilan pegawai asuransi syariah

9) Prosedur pengklaiman

10) Daya tarik masyarakat terhadap asuransi syariah

8. Instrumen variabel-variabel

Untuk mengukur respon memakai skala likert sebagai berikut :

NO Keterangan Nilai Skor

A Sangat puas 5

B Puas 4

C Abstain 3

D Tidak Puas 2

E Sangat Tidak Puas 1

Page 45: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

14

9. Hipotesis

Hipotesa dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

X = Lamanya menjadi anggota NU --- Y = Respon

Ho : P = 0 Tidak ada hubungan antara lamanya jadi anggota (X) dan respon

terhadap asuransi syariah (Y)

Ho : P = Ø, Ada hubungan positif yang signifikan antara lamanaya jadi

anggota (X) dan respon terhadap asuransi syariah (Y)

F. Kajian Pustaka

Untuk mendukung materi dalam penelitian ini, berikut akan

dikenalkan beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan oleh:

N

o

Isi dari Kajian

Pustaka Terdahulu

Perbedaan dan

Persamaaan

1 Nina Ilmiyati Maulida,

S1 Asuransi Syariah

Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah

Jakarta, tahun 2006,

dengan judul: “Persepsi

Masyarakat Kelurahan

Lebak Bulus Kecamatan

Cilandak Terhadap

Asuransi Syariah “.7

Dalam Penelitian ini penulis

membahas tentang sikap dan

pandangan masyarakat lebak bulus

terhadap asuransi syariah, sampel

yang digunakan sebesar 80 jiwa

sesuai dengan Random Sampling

(sampel dipilih secara acak).

Dari penelitian yang ingin

penulis bahas yaitu tentang

“respon organisasi

masyarakat keagamaan

terhadap eksistensi asuransi

syariah”. Dari semua

penelitian ini, maka terdapat

beberapa perbedaan dengan

penulis terdahulu, sebagai

berikut:

1.Selain Mengetahui

Sejarah dan struktur

7 Nina Ilmiyati Maulida, “Persepsi Masyarakat Kelurahan Lebak Bulus Kecamatan Cilandak

Terhadap Asuransi Syariah”, (Skripsi Mahasiswi Jurusan Muamalat Asuransi Syariah, 2006)

Page 46: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

15

2 Yayah Fauziah, S1

Asuransi Syariah

Universitas Islam

Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta,

tahun 2006

Judul:“Respon

Nasabah BPRS Harta

Insan Karimah

Ciledug Terhadap

Asuransi Syariah”,

(Studi pada BPRS

Harta Insan Karimah

Ciledug).8

Dalam Penelitian ini penulis

membahas tentang korelasi antara

gambaran umum, status Ekonomi

dan Pengetahuan Nasabah dengan

responnya terhadap asuransi syariah ,

sampel yang digunakan hanya 30

persen adapun dalam penarikan

sampel, digunakan dengan metode

Sampling Aksidental yaitu teknik

pengambilan sampel berdasarkan

spontanitas yakni sampel ditarik dari

siapa saja yang secara tidak sengaja

bertemu dengan peneliti sesuai

dengan karakteristik untuk dijadikan

sampel.

kepengurusan MWC NU

Kalideres Jakarta Barat

yang diberikan oleh Ketua

MWC NU,

2.Mengetahu tanggapan

MWC NU Terhadap asuransi

syariah..

Sedangkan kesamaannya

dapat dilihat dari konsep dan

teori tentang respon dan

asuransi syariah, sama-sama

membahas tentang Respon

terhadap eksistensi asuransi

syariah, sedangkan

perbedaannya terdapat pada

ruang lingkup penelitian.

3 Marwan Ahmad, S1

Asuransi Syariah

Universitas Syarif

Hidayatullah Jakarta,

tahun 2006,

Judul:”Respon

Masyarakat Kota Selatan

Gorontalo Terhadap

Lembaga Keuangan

Syariah.9

Dalam penelitian ini penulis

membahas tentang pengetahuan

dan sikap Masyarakat Kota

Selatan Terhadap Lembaga

Keuangan Syariah, sampel yang

digunakan sebesar 300 jiwa

adapun pengambilan sampel

berdasarkan Stratified Random

atau sampel yang berstrata yaitu

suatu cara mengambil subjek

sesuai dengan tujuan penelitian.

4 Sopwatillah,AM, S1

Asuransi Syariah

Universitas Islam Negri

Syarif Hidayatullah

Jakarta, tahun 2005,

Judul:” Respon

Dalam Penelitian ini penulis

membahas tentang Konsep dan

Operasioanal Asuransi Takaful

Umum dan di Indonesia, serta

pandangan para peserta asuransi

Umum terhadap pelaksanaan

8Yayah Fauziah, “Respon Nasabah BPRS Harta Insan Karimah Ciledug Terhadap Asuransi

Syariah”, (Studi pada BPRS Harta Insan Karimah Ciledug), (Skripsi Mahasiswi Jurusan Muamalat

Asuransi Syariah, 2008). 9 Marwan Ahmad, “Respon Masyarakat Kota Selatan Gorontalo Terhadap Lembaga

Keuangan Syariah, (Skripsi Mahasiswa Jurusan Muamalat Asuransi Syariah, 2008).

Page 47: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

16

Masyarakat Terhadap

Asuransi Kebakaran”.10

Asuransi Takaful Umum.

5 Nur Azimah, S1,

Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah

Jakarta, tahun 2008

Judul:”Respon Peserta

Asuransi Syariah

Terhadap Pelaksanaan

Asuransi Takaful

Umum, 11

Dalam Penelitian ini penulis

membahas Sikap, dan

pengetahuan peserta asuransi

syariah terhadap asuransi syaraih,

dan sampel yang digunakan

adalah random sampling semua

unit populasi.

Dari tabel diatas dapat disimpulkan, bahwa penelitian atas respon

Organisasi Masyarakat Keagamaan Terhadap Eksistensi Asuransi Syariah

menjadi bahasan yang menarik bagi penulis untuk digarap dan menjadi acuan

terhadap Ormas-Ormas Islam lainnya.

G. Metode Penulisan

Adapun jenis penulisan ini berpedoman pada buku “Pedoman Penulisan

Skripsi, Tesis, Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2007 yang

diterbitkan oleh UIN press tahun 2007”, dengan beberapa pengecualian:

1. Penulisan Al-Qur’an tidak menggunakan catatan kaki dan sebagai sumber

penulisan menggunakan Al-Qur’an yang diterbitkan oleh Departemen Agama

RI tahun 1989.

2. Kutipan langsung ditulis dari ejaan lama ditulis dengan ejaan yang

disempurnakan kecuali nama pengarang dan penerjemah.

10

Sopwatillah, AM, Respon Masyarakat Kota Selatan Gorontalo Terhadap Lembaga

Keuangan Syariah, (Skripsi Mahasiswi Jurusan Muamalat Asuransi Syariah, 2006)

11

Nur Azimah,” Respon Peserta Asuransi Syariah Terhadap Pelaksanaan Asuransi Takaful

Umum, ( Skripsi Mahasiswi Jurusan Muamalat Asuransi Syariah 2008)

Page 48: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

17

3. Dalam kepustakaan, Al-Qur’an dan terjemahannya ditulis pada urutan

pertama sebagai penghormatan sebelum sumber-sumber lainnya untuk

berikutnya ditulis secara alfabetis.

H. Sistematika Penulisan

Sedangkan agar penulisan lebih sistematik dan terarah maka penulisan

skripsi ini disusun dalam lima bab, setiap bab terdiri dari beberapa sub-sub bab

yaitu:

BABI PENDAHULUAN, yang terdiri dari beberapa sub, yaitu Latar

belakang masalah, Pembatasan dan perumusan masalah, Tujuan

Penelitian, Desain Operasional, Metode penelitian, Kajian Pustaka,

Metode Penulisan, serta Sistematika penulisan.

BABII TINJAUAN UMUM TENTANG RESPON DAN ASURANSI

SYARIAH, terdiri dari beberapa sub pertama Konsep tentang

respon yaitu Pengertian respon, Macam-macam respon, Faktor

Terbentuknya respon, sub kedua asuransi syariah sebagai lembaga

keuangan syariah yaitu pengertian asuransi syariah, Landasan

hukum Asuransi Syariah, Prinsip dasar asuransi syariah, sub ketiga

Asuransi dalam persfektif Islam, sub keempat Peluang asuransi

syariah.

Page 49: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

18

BABIII GAMBARAN UMUM ORGANISASI MASYARAKAT

KEAGAMAAN NAHDLATUL ULAMA KALIDERES

JAKARTA BARAT, Pengertian Organisasi Masyarakat Keagamaan

Sejarah Ormas NU, Tujuan dan Struktur NU , Visi dan misi, Keadaan

geografis Kecamatan Kalideres Jakarta Barat, Sejarah Jakarta dan

Keadaan Geografis MWC Kalideres Jakarta Barat.

BABIV ANALISI DATA, Profil respondens, Respon MWC NU terhadap

Asuransi Syariah, Analisis dan Interpretasari data.

BABV PENUTUP menguraikan tentang Kesimpulan dan saran - saran yang

berkaitan.

Page 50: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

19

BAB II

TINJAUAN UMUM TERHADAP RESPON

DAN ASURANSI SYARIAH

A. Konsep Tentang Respon

1. Pengertian Respon

Ditinjau dari segi gramatika, kata “respon” berasal dari kata

“response”, yakni kosakata bahasa Inggris yang diserap dan telah mengalami

penyesuaian ke dalam bahasa Indonesia. “Response” merupakan sinonim

“jawaban”, “balasan”, “tanggapan”, reaksi”.1. “Kamus Besar Bahasa

Indonesia”, mengartikan “respons” sebagai “tanggapan; reaksi; jawaban2”.

Tanggapan adalah sesuatu yang muncul akibat adanya suatu gejala atau

peristiwa. Reaksi merupakan tanggapan terhadap suatu aksi.3 Sedangkan

jawaban memiliki arti sesuatu yang timbul karena adanya suatu pernyataan.

Menurut “Kamus Besar Ilmu Pengetahuan”, respon adalah “reaksi

psikologis-metabolik terhadap tibanya suatu ransangan. Ada yang bersifat

otomatis seperti refleks dan reaksi emosional langsung, ada pula yang bersifat

1 John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris- Indonesia, cet.28 (Jakarta:Gramedia

Pustaka Utama, 2006), h. 481 2 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Indonesia, ed II, cet.7 (Jakarta:

Balai Pustaka, 1995), h.838. Lihat juga:Poerwadinata, Psikologi Komunikasi, cet.3, (Jakarta:UI, 1999),

h.43 3 Peter Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: English Modern Press,

1991), h. 43

Page 51: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

20

terkendali”.4 Senada dengan itu, Astrid Susanto menguraikan bahwa

“respons” adalah reaksi penolakan atau penganiayaan ataupun siap acuh tak

acuh yang terjadi dalam diri seseorang setelah menerima “pesan”.5 Sedangkan

Ahmad Subandi mengemukakan respon dengan istilah “umpan balik” (feed

back) yang memiliki peranan atau pengaruh yang besar dalam menentukan

baik tidaknya suatu komunikasi.6

Karakteristik adalah ciri-ciri yang meliputi perilaku, kebiasaan,

kesukaan, kemampuan, kecendrungan, potensi, nilai, pola pikiran atau

kerangka kepribadian dengan ciri-cirinya sebagai perwujudan7

Pengetahuan menurut aristoteles adalah hasil pencerapan akal manusia

yang dibagi atas tiga kelompok, pengetahuan teoritis (pengetahuan yang

diaktualkan, seperti pengetahuan politik atau ekonomi), pengetahuan

produktif (pengetahuan yang dikejar untuk membuat, menghasilkan dan

menciptkan sesuatu). Jadi pengetahuan adalah segala sesuatu yang diperoleh

manusia dari hasil pencerapan akal.

Status ekonomi adalah bentuk atau keadaan, kualitas hidup yang

berkenaan dengan produksi, konsumsi dan distribusi.

4 Save D. Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: Lembaga Pengkajian dan

Kebudayaan Nusantara, 2007), h.964

Astrid S.Susanto, Komunikasi Sosial di Indonesia (Jakarta: Bina Cipta, 1980), h.125. 6 Ahmad Subandi, Psikologi social, (Jakarta: Bulan Bintang, 1982), h.50.

7 Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara (LPKN), Kamus Besar Ilmu pengetahuan,

(Jakarta, Golo Riwu Pers, 1997), h.446

Page 52: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

21

Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan

respon dalam penelitian ini adalah tanggapan organisasi masyarakat

keagamaan terhadap eksistensi asuransi syariah.

2. Macam-macam Respon

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Steven M. Chaffe, respon

terbagi menjadi tiga bagian yaitu:8

a. Kognitif

Respon kognitif berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan

informasi seseorang mengenai sesuatu. Respon ini timbul apabila adanya

perubahan terhadap apa yang dipahami atau dipersepsi oleh khalayak.

b. Afektif

Respon afektif berhubungan dengan emosi, sikap dan nilai seseorang

terhadap sesuatu. Respon ini timbul bila ada perubahan pada apa yang

disenangi khalayak terhadap sesuatu.

c. Konatif

Respon konatif berhubungan dengan perilaku nyata, meliputi tindakan

kegiatan atau kebiasaan berperilaku. Dengan kata lain, respon ini

menunjukkan intensitas sikap, yaitu kecenderungan bertindak atau

berperilaku seseorang terhadap obyek sikap.

8 Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung; PT. Remaja Rosdakarya, 1999), h.128.

Page 53: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

22

3. Faktor- faktor Terbentuknya Respons

Tanggapan yang dilakukan seseorang dapat terjadi jika terpenuhi

factor penyebabnya. Hal ini perlu diketahui supaya individu yang

bersangkutan dapat menanggapi dengan baik. Pada proses awalnya individu

mengadakan tanggapan tidak hanya dari stimulus yang ditimbulkan oleh

keadaan sekitar. Tidak semua stimulus itu mendapat respons individu, sebab

individu melakukan terhadap stimulus yang ada persesuaian atau yang

menarik dirinya. Dengan demikian maka akan ditanggapi adalah individu

selain tergantung pada stimulus juga bergantung pada keadaan individu itu

sendiri.

Dengan kata lain, stimulus akan mendapat pemilihan dan individu

akan bergantung pada 2 faktor, yaitu:

a) Faktor Internal, yaitu faktor yang ada di dalam diri setiap individu.

Manusia terdiri dari dua unsur, yaitu jasmani dan rohani. Kondisi kedua

unsur tersebut sangat berpengaruh ketika seseorang mengadakan respons

terhadap suatu stimulus. Apabila salah satu unsur mengalami gangguan,

maka respons yang dihasilkan akan berbeda intensitasnya.

b) Faktor Eksternal, yaitu faktor yang ada di luar diri setiap individu

(lingkungan) atau lazim disebut sebagai stimulus. Stimulus merupakan

kegiatan bagian penting dalam proses terbentuknya suatu respons. Namun

demikian, tidak semua stimulus mendapat respons dari individu. Supaya

stimulus dapat disadari oleh individu, maka stimulus harus cukup kuat.

Page 54: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

23

Bila tidak, bagaimanapun besarnya perhatian dari individu, stimulus tidak

akan ditanggapi atau disadari. Dengan demikian, ada batas kekuatan

minimal tertentu yang harus dimiliki stimulus agar bisa memindahkan

kesadaran pada individu. Batas kekuatan minimal stimulus tersebut lazim

diistilahkan dengan “ambang ablotut sebelah bawah” atau bisa juga

disebut “ambang stimulus”9.

Manusia memiliki alat indra yang sesuai dengan fungsinya, oleh

karena itu harus terus diperhatikan dengan cara menggali segala sesuatu yang

ada disekitarnya. Allah telah mengisyaratkan bahwa manusia harus berusaha

menggunakan alat indranya dalam menggali lingkungan eksternal (yang

mempengaruhi dari luar diri manusia). Seperti yang dikatakan oleh Bimo

Walgito “alat indra itu alat penghubung antara individu dengan dunia

luarnya.” (nulisnya stelah factor respons)

B. Asuransi Syariah sebagai Lembaga Keuangan Syariah

1. Pengertian Asuransi Syariah

Asuransi syariah didirikan untuk memberikan perlindungan terhadap

kemungkinan terjadinya kerugian pada masa mendatang. Karena pada

dasarnya asuransi berusaha mengurangi konsekuensi-konsekuensi yang tidak

pasti dari suatu keadaan yang merugikan, yang sudah diperkirakan

9 Elizabeth B., Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Erlangga, 1991), h.182

Page 55: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

24

sebelumnya, sehingga biaya atau akibat financial dari kerugian tersebut

menjadi pasti dan relatif pasti.

Secara etimologi, asuransi syariah atau takaful berasal dari bahasa

arab. Takaful berasal dari akar kata kafala atau tafaa’ala yang berarti saling

menganggung.10

Sementara ada yang mengartikan dengan makna saling

menjamin. Dalam bidang muamalah, Muhammad mengatakan bahwa asuransi

syariah (takaful) adalah: ”saling memikul risiko di antara sesama orang,

sehingga antara satu dengan yang lainnya menjadi penanggung atas risiko

yang lainnya. Saling pikul resiko itu dilakukan atas dasar saling tolong dalam

kebaikan dengan cara masing-masing, seperti mengeluarkan dana ibadah

(tabarru) yang ditunjukkan untuk menanggung resiko tersebut11

.

Dalam asuransi syariah tidak hanya melibatkan dua pihak yang

bertakaful, yakni orang-orang yang saling mengikatkan dirinya untuk saling

menjamin resiko yang diderita masing-masing, melainkan diperlukan pihak

ketiga. Pihak ketiga yang dimaksud ini adalah lembaga atau badan hukum

atau perusahaan yang menjamin kegiatan kerja sama atau asuransi dapat

berjalan dengan baik dan tidak termasuk kegiatan yang dilarang oleh syariah,

seperti: al gharar, al-maisir, dan al-riba. Berkaitan dengan ini, menurut Praja

10

Muhammad. Kebijakan Fiskal & Moneter Dalam Ekonomi Islam. Jakarta: 2002 Salemba

Empat, h.105-106) 11

Muhammad, Kebijakan Fiskal dan Moneter Dalam Ekonomi Islam, (Jakarta: Salemba Empat,

2002), h.105-106)

Page 56: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

25

ada unsur-unsur penting yang mesti ada demi terlaksananya asuransi syariah,

yaitu:

a. Pihak yang berasuransi

b. Pengelola asuransi (perusahaan asuransi). Dalam hal ini, perusahaan

asuransi hanya bertindak sebagai fasilitator, saling menanggung di antara

para peserta asuransi.12

Asuransi ini merupakan transaksi antara P.T. Asuransi dengan

tertanggung (insured). Di mana pihak tertanggung meminta kepada P.T.

Asuransi agar memberikan janji untuk ganti rugi (pertanggungan) kepada

yang bersangkutan. Sebagai ganti rugi barang yang hilang atau berupa

harganya, apabila terkait dengan barang atau hak milik, atau dapat berupa

uang.13

Jadi asuransi syariah dalam pengertian muamalah adalah saling

memikul resiko di antara sesama peserta sehingga antara satu dengan yang

lainnya menjadi penanggung atas resiko yang muncul. Saling pikul resiko ini

dilakukan atas dasar saling tolong menolong dalam kebaikan, dengan cara

masing-masing mengeluarkan dana tabarru’ (dana kebajikan/derma) yang

ditujukan untuk menanggung resiko tersebut.14

Para Ulama mengatakan bahwa sistem asuransi adalah sebuah sistem

ta‟wun dan tadhammun yang bertujuan untuk menutupi kerugian, peristiwa-

12

Gemala. Dewi, Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di

Indonesia, (Jakarta: Prenada Media, 2004) 13

Nabhani, Taqyuddin An., Membangun Sistem Ekonomi Alternatif Perfekstif Islam, (Surabaya,

tp, 1996), h.190. 14

Sofyan Syafri Harahap, Akutansi Islam, (Jakarta, Bumi Aksara, 1997), cet ke-1, h. 99.

Page 57: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

26

peristiwa atau musibah. Tugas ini dibagikan kepada kelompok tertanggung

dengan cara memberikan santunan kepada orang yang tertimpa musibah.

Santunan tersebut diambil dari kumpulan dana kebajikan. Asuransi syariah

bertujuan agar suatu masyarakat hidup berdasarkan asas saling tolong

menolong dan menjamin dalam pelaksanaan hak dan kewajiban.

Dengan demikian asuransi dilihat dari segi teori dan sistem tanpa

melihat sarana atau cara-cara kerja dalam merealisasikan sistem dan

mempraktekkan teorinya sangat relevan dengan tujuan-tujuan umum syariah

dan diserukan oleh dalil-dalil. Dikatakan demikian karena asuransi dalam arti

tersebut adalah sebuah gabungan menghilangkan atau meringankan kerugian

yang tertimpa sebagian mereka.15

Dewan Syariah Nasioanal MUI dalam fatwa DSN No.21/ DSN-

MUI/III/ 2002 tentang pedoman umum asuransi syariah mendefinisikan usaha

saling tolong-menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui investasi

dalam bentuk tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk

menghadapi resiko tertentu melalui akad yang sesuai dengan syariah.16

Akad yang sesuai dengan syariah adalah akad yang tidak mengandung

unsur gharar, maisir dan riba. Dalam asuransi dikenal 2 jenis akad, yakni:

akad tijarah (semua bentuk akad yang dilakukan untuk tujuan komersial dan

15

Muhammad Syakir Sula, FIIS, Asuransi Syariah (Life And General;) Konsep dan Sistem

Operasional, (Jakarta: Gema Insani, 2004), h.29. 16

Fatwa Dewan Syariah Nasional No:21/DSN-MUI/X/2001, Tentang Pedoman Umum Asuransi

Syariah, Dewan Syariah, Nasional MUI, 2001.

Page 58: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

27

akad tabarru’ (semua bentuk akad yang dilakukan dengan tujuan kebajikan

dan tolong menolong, bukan semata-mata untuk tujuan komersial).

Dalam akad tijarah perusahaan bertindak sebagai mudharib atau

pengelola dan peserta bertindak sebagai shahibul mal atua pemegang polis.

Sedangkan dalam akad tabarru’ peserta memberikan hibah yang akan

digunakan untuk menolong peserta lain yang terkena musibah, dan

perusahaan bertindak sebagai pengelola dan hibah. Jenis akad tijarah dapat

diubah menjadi jenis akad tabarru’, bila pihak yang tertahan haknya dengan

rela melepaskan haknya sehingga menggugurkan kewajiban pihak yang belum

menunaikan kewajibannya. Sedangkan jenis akad tabarru‟ tidak dapat diubah

menjadi akad tijarah.

2. Landasan Hukum Asuransi Syariah

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia senantiasa dihadapkan pada

kemungkinan terjadinya musibah dan bencana yang dapat menyebabkan

kerugian baik materi maupun immateri. Setiap musibah yang menimpa

manusia tersebut adalah merupakan qadha‟ dan qadhar yang telah ditetapkan

Allah swt atas setiap makhluk-Nya, namun setiap manusia khususnya muslim

wajib berikhtiar atau berusaha untuk melakukan tindakan berjaga-jaga serta

memperkecil terjadinya risiko yang akan dihadapi dari terjadinya musibah dan

bencana tersebut.

Sedangkan Undang-undang yang harus diataati oleh ummat Islam

selama tidak bertentangan dengan Al-Quran dan Hadits Nabi, diantarannya:

Page 59: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

28

a. Peraturan perasuransian telah diatur dalam pasal 1774 Kitab Undang-

Undang Hukum Perdata. Asuransi digambarkan secara umum dalam suatu

persetujuan untung-untungan yaitu suatu perbuatan yang hasilnya,

mengenai untung ruginya baik untuk semua pihak maupun beberapa

pihak, tergantung pada suatu kejadian yang belum tentu.17

b. UU No. 2 tahun 1992, tentang usaha perasuransian, dijelaskan

bahwa:”Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan

mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan

menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada

tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang

diharapkan, atau tanggung jawab hokum kepada pihak ketiga yang

mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dasri suatu peristiwa

yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang

didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang

dipertanggungkan.

c. Peraturan Pemerintah RI No.73 tahun 1992 tentang penyelenggaraan

usaha perasuransian adalah sebagai berikut pasal 1 ayat 1 dan 2

1. Perusahaan asuransi adalah perusahaan asuransi kerugian dan

perusahaan asuransi jiwa.

17

R. Subekti Dan R. Tjirosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) dan

Undang-undang Kepailitan, (Jakarta, PT.Pradnya Paramita, 1992), cet.25, h.380

Page 60: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

29

2. Perusahaan penunjang asuransi adalah perusahaan pialang asuransi,

perusahaan pialang reasuransi, perusahaan agen asuransi, perusahaan

penilaian kerugian asuransi, dan perusahaan konsultan aktuaria.

d. Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No.224/ KMK.017/1993. Tentang

kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi, yaitu

pasal 3 ayat 1: Kekayaan yang diperkenankan sebagaimana dimaksudkan

dalam pasal 11 ayat 2 PP No.73 Tahun 1992 adalah kekeayaan yang

dimiliki dan dikuasai oleh perusahaan asuransi dan perusahaan

reasuransi.18

e. Surat Depkeu RI Ditjen Lembaga Keuangan No.s.6005/ LK/2000 Tanggal

1 Desember 2000 perihal laporan program asuransi jiwa baru.

Sedangkan pada asuransi syariah sendiri landasan hukumnya mengacu

kepada al-Quran dan al-Hadis.

Ajaran Islam sangat mendorong umatnya untuk saling tolong

menolong, saling bertanggung jawab (shared responsibility) dan saling

menanggung satu dengan yang lainnya atas musibah yang dideritanya,

sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Maidah, ayat 2 :

.

“Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa

dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”.

18

Arif Djohan Tunggal, Peraturan Perundang-undangan Perusahaan Asuransi di Indonesia

Tahun 1992-1997, (Jakarta, Harvarindo, 1998), cet.1, h..3.

Page 61: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

30

Dan Allah pun menyerukan kepada umat-Nya untuk tidak mencari

harta secara bathil, karena hanya Allah-lah yang bertanggung jawab untuk

memberikan mata pencaharian yang layak kepada setiap manusia. Hal ini

dinyatakan dalam Al-Qur‟an:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu sekalian memakan

(mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan

perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu…”(An-

Nisa’/4:29)

QS An Nisaa 4 : 29

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu

membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu"

Page 62: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

31

QS Al Baqarah 2 : 261

Perumpamaan derma orang-orang yang menafkahkan hartanya dijalan Allah

serupa dengan benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir ada

seratus biji, Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia

kehendaki dan Allah Maha Luas KaruniaNya lagi Maha Mengetahui"

HR. Bukhari

Lebih baik kamui meninggalkan keturunanmu kekayaan daripada

meninggalkan mereka miskin memohon pertolongan orang lain.

HR. Ibnu Majah

Sesungguhnya orang yang beriman ialah siapa yang memberikan

keselamatan dan perlindungan terhadap harta dan jiwa manusia.

Hadist Rasulullah SAW.

Orang yang meringankan kebutuhan hidup saudaranya akan diringankan

kebutuhannya oleh Allah. Allah akan menolong hambaNya selagi ia

menolong saudaranya.

3. Prinsip Dasar Asuransi Syariah

Takaful atau asuransi syariah dalam menjalankan usahanya bertujuan

memberikan perlindungan kepada peserta yang bermaksud menyediakan

sejumlah dana bagi ahli warisnya dan atau penerima hibah, wasiat, bila

peserta tersebut meninggal dunia. Selain itu takaful/ asuransi syariah

berfungsi pula sebagai penyedia dana yang dapat digunakankan untuk

berjaga-jaga apabila mendapatkan kesulitan di saat mendatang, akibat sakit,

Page 63: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

32

kecelakaan maupun karena sebab lainnya. takaful atau asuransi syariah

memiliki tiga konsep dasar, yaitu:19

1. Saling bertanggung jawab, dimana sesama peserta mampu merasakan

bahwa antara satu dengan lainnya adalah bersaudara.

2. Saling bekerja sama dan saling membantu, artinya sesama peserta harus

semakin meningkatkan kepeduliannya dalam upaya meringankan beban

saudara yang lain. Jadi dengan bertakaful, diharapkan azas kebersamaan

akan tercipta dengan sendirinya, sehingga komitmen saling membantu

benar-benar tercipta.

3. Saling melindungi, di mana komitmen membela dan saling

mensejahterakan sangat diharapkan tercipta melalui kepesertaanya di

takaful atau asuransi syariah.

C. Asuransi Dalam Persfektif Islam

Ada beberapa kalangan Islam yang meragukan kebenaran konsep asuransi

dilihat dari kacamata Islam. Menurut kalangan tersebut, asuransi dianggap

merupakan bentuk usaha yang menentang takdir (qadla dan qadar), karena pada

dasarnya Islam mengakui bahwa musibah, kecelakaan dan kematian merupakan

takdir Allah. Memang alasan tersebut tidak dapat disalahkan, akan tetapi islam

juga selalu melihat segala sesuatu secara universal. Berbagai interpretasi

mengenai makna ayat-ayat Al-quran dan hadits yang bersifat konstan-absolut

19

Masyhuril. Khamis, Takaful, Asuransi Syariah, (Jakarta: Suatu Solusi, 2000)

Page 64: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

33

dapat digunakan menjadi modal utama dalam menjawab tantangan dan

perkembangan jaman yang bersifat positif relatif, termasuk menanggapi masalah

asuransi ini.

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap

diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan

bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang

kamu kerjakan.

Dalam surat Al Hasyr: ayat 18, Allah memerintahkan manusia untuk

membuat perencanaan dalam menghadapi masa depan. Sementara dalam al-

Quran surat Yusuf: ayat 43-49), Allah menggambarkan contoh usaha manusia

dalam membentuk sistem proteksi menghadapi kemungkinan yang buruk di masa

depan. Secara ringkas, ayat ini mengandung anjuran agar kita berusaha menjaga

kelangsungan kehidupan dengan memproteksi kemungkinan terjadinya kondisi

yang buruk. Ayat tersebut dapat dijadikan sebagai dasar bahwa berasuransi tidak

bertentangan dengan takdir, bahkan Allah mengajurkan adanya upaya-upaya

menuju kepada perencanaan masa depan dengan sistem proteksi yang dikenal

dalam mekanisme asuransi.

Jadi sistem proteksi atau asuransi dibenarkan sejauh telah memenuhi

syarat-syarat lain dalm konsep muamalat secara islami. Dalam konsep maumalat

secara islami, setidaknya ada beberapa hal yang jelas diharamkan, yaitu: adanya

Page 65: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

34

unsur gharar (ketidakjelasan dana), unsur maisir (judi/gambling), riba, zhulum

(penganiayaan), risywah (suap), barang haram dan perbuatan maksiat.

Sementara itu, hukum bilangan besar yang menjadi teori dasar dari cara

kerja asuransi dalam memperkirakan masa depan, merupakan aplikasi dari kaidah

fiqhiyyah, al-„adah muhakkamah. Di mana kaidah tersebut menjelaskan bahwa

dijadikan landasan hukum bagi peristiwa berikutnya. Interaksi ini mengharuskan

adanya persesuaian dengan nilai dasar yang ada dalam syariah Islam.20

D. Peluang Asuransi Syariah

Seiring dengan kemajuan dunia perbankan syariah, asuransi syariah juga

berkembang pesat diberbagai negara Islam atau negara berpenduduk Muslim.

Tidak terkecuali di Indonesia. Seperti pembentukan Syarikat Takaful Indonesia

pada tahun 1994, sedangkan asuransi konvensional yang ditandai dengan

pembentukan asuransi Jiwa Bersama Bumi Putra, didirikan tahun 1912.

Walaupun asuransi syariah lebih muda dari asuransi konvensial, namun

pertumbuhan dan perkembangannya tidak kalah dengan asuransi konvensional.

Faktanya menunjukkan bahwa asuransi konvensional sejak tahun 1912 hingga

tahun 2005 rata-rata hanya mencapai 1,69 perusahaan (1%) untuk setiap

20

Hasan Ali, Asuransi dalam Persfektif Hukum Islam: Suatu Tinjauan Analisis Historis,

Teoritis, dan Praktis, (Jakarta: Prenada Media, 2004). h. 26

Page 66: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

35

tahunnya, sedangkan asuransi syariah ternyata bisa mencapai pertumbuhan rata-

rata 2,45 perusahaan (8%) dalam satu tahun.21

Puncak kenaikannya asuransi syari‟ah secara kuantitatif terjadi pada

awal-awal hingga pertengahan tahun 2002-an, tepatnya pada tahun 2002 sampai

tahun 2006. Bila diakhir tahun 1990an, di Indonesia baru terdapat dua

perusahaan asuransi syariah (Syarikat Takaful dan Mubarakah), maka pada

paroh pertama tahun 2000an justru meningkat menjadi 29 perusahaan. Terhitung

sejak tahun 1994 hingga tahun 2007 bahkan meningkat mencapai 130 perusahaan

asuransi syariah pertahun di Indonesia (17%).22

21

M. Amin Suma, Menggali Akar, Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan Islam (Tangerang:

Kholam Publishing, 2008), h.408-409. 22

Ibid h.410

Page 67: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

36

BAB III

GAMBARAN UMUM ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN

NAHDLATUL ULAMA KALIDERES JAKARTA BARAT

A. Gambaran Umum Masyarakat Keagamaan NU

1. Pengertian Organisasi Masyarakat

Menurut bahasa kata organisasi adalah berasal dari kata “organ” yang

artinya tubuh, atau badan, seperti tubuh manusia yang terdiri dari beberapa

anggota badan dimana masing-masing mempunyai tugas tertentu. Adapun

menurut Istilah organisasi adalah berkumpulnya sekelompok manusia yang

mengadakan kerjasama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. 1

Jadi organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang memiliki tujuan

yang sama baik untuk mensejahterahkan anggota organisasi tersebut maupun

masyarakat. Dengan kata lain organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara

dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama

dan terikat secara formal dalam suatu ikatan hirarki di mana selalut terdapat

hubungan antara seorang yang disebut pimpinan dan sekelompok orang yang

disebut bawahan. Atau organisasi merupakan wadah atau tempat penyelengaraaan

berbagai kegiatan dengan pengambaran yang jelas tentang hirarki kedudukan,

jabatan serta jaringan saluran wewenang dan pertanggung Jawab.

1 Pimpinan Pusat Muhamadiyah, Kemuhamadiyahan, ( Yogyakarta: Pustaka Suara

Muhamadiyah. 1996) Cet.Ke 1, h.4

Page 68: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

37

Sedangkan organisasi yang penulis bahas didisini adalah organisasi

masyarakat Keagamaan Nahdlatul Ulama yang merupakan organisasi masyarakat

yang berahlus sunnah wal jamaah.

2. Sejarah berdiri NU

Nahdlatul Ulama (NU) berarti kebangkitan ulama. Dibidangi oleh tokoh-

tokoh ulama seperti Hadhratus Syekh Kiai Haji Muhammad Hasyim Asy’ari

(1871-1947) dan KH. Abdul Wahab Hasbullah (1888-1971). NU lahir pada

tanggal 31 Januari 1926 di Surabaya dan kini menjadi salah satu organisasi dan

gerakan Islam terbesar di Indonesia.2

NU lahir dari Komite Hijaz yang bertujuan mengupayakan berlakunya

ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

mazhab yang empat (Hanafi, Syafi’i, Hanbali dan Maliki). Sebagian besar yang

mendominasi gerakan ini adalah mazhab Syafi’i.3

Ada tiga orang tokoh ulama yang memainkan peran sangat penting dalam

proses pendirian Jamiyyah Nahdlatul Ulama (NU) yaitu Kiai Wahab Chasbullah

(Surabaya asal Jombang), Kiai Hasyim Asy’ari (Jombang) dan Kiai Cholil

(Bangkalan). 4Mujammil Qomar, penulis buku “NU Liberal: Dari Tradisionalisme

Ahlussunnah ke Universalisme Islam”, melukiskan peran ketiganya sebagai

2Sumber: http://ajisetiawan.blogspot.com/2006/03/sejarah-terbentuknya

nahdl_114165806732612892.html, http://id.wikipedia.org/wiki/Nahdlatul_Ulama 3 Einar Martahan Sitompul.M. Th Nu dan Pancasila, Pustaka Sinar Harapan,1989 h. 33

4 Einar Martahan Sitompul, Ibid h.58

Page 69: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

38

berikut Kiai Wahab sebagai pencetus ide, Kiai Hasyim sebagai pemegang kunci,

dan Kiai Cholil sebagai penentu berdirinya.5

Tentu selain dari ketiga tokoh ulama tersebut , masih ada beberapa tokoh

lainnya yang turut memainkan peran penting. Sebut saja KH. Nawawie

Noerhasan dari Pondok Pesantren Sidogiri. Setelah meminta restu kepada Kiai

Hasyim seputar rencana pendirian Jamiyyah. Kiai Wahab oleh Kiai Hasyim

diminta untuk menemui Kiai Nawawie. Atas petunjuk dari Kiai Hasyim pula,

Kiai Ridhwan-yang diberi tugas oleh Kiai Hasyim untuk membuat lambang NU-

juga menemui Kiai Nawawie. Tulisan ini mencoba mendiskripsikan peran Kiai

Wahab, Kiai Hasyim, Kiai Cholil dan tokoh-tokoh ulama lainnya dalam proses

berdirinya NU6

Berbasiskan massa pesantren di seluruh Nusantara, NU mencorong

menjadi sebuah gerakan kultural yang sangat berkembang. Soliditas di kalangan

NU juga sedikit banyak dipengaruhi oleh kuatnya kekerabatan internal, baik yang

disebabkan oleh seperguruan dalam menimba ilmu agama (pesantren sebagai

tempat belajar), sebab nasab (keturunan), dan juga silaturahim yang dijalin. Dan

tentu saja ukhuwah Islamiyah dan kesatuan akidah.Kepengurusan Nahdlatul

Ulama terdiri atas: Mustasyar (berfungsi sebagai Badan Penasihat), Syuriah

(berfungsi sebagai pimpinan tertinggi) dan Tanfidziyah (yang berfungsi sebagai

5 Sumber: http://ajisetiawan.blogspot.com/2006/03/sejarah-terbentuknya-

nahdl_114165806732612892.html, http://id.wikipedia.org/wiki/Nahdlatul_Ulama 6 H. M. Cholil Nafis, Lc, MA Keberadaan Ormas Islam sumber file al_islam.chm

Page 70: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

39

Pelaksana Harian). Kepengurusan NU juga dilengkapi dengan berbagai lajnah,

lembaga dan badan otonomi.

Pertama kali NU terjun pada politik praktis pada saat menyatakan

memisahkan diri dengan Masyumi pada tahun 1952 dan kemudian mengikuti

pemilu 1955. NU cukup berhasil dengan merahil 45 kursi DPR dan 91 kursi

Konstituante. Pada masa Demokrasi Terpimpin NU dikenal sebagai partai yang

mendukung Sukarno. Setelah PKI memberontak, NU tampil sebagai salah satu

golongan yang aktif menekan PKI, terutama lewat sayap pemudanya GP Ansor.7

Menurut tokoh dan selaku mantan ketua NU Kalideres bapak Laduni

Gaos, Nu di Kalideres berdiri sejak tahun 1962, seiring dengan pertumbuhan

penduduk dan tata kota Jakarta maka Organisasi Keagamaan NU memeliki

beberapa cabang di Jakarta Barat khususnya Kalideres dan umumnya di wilayah

Jakarta Barat.8

B. Tujuan dan Struktur Organisasi Masyarakat Keagamaan Nahdlatul Ulama

Adapun maksud dari masyarakat Islam di sini adalah suatu masyakat yang

menerapkan ajaran Islam itu dalam kehidupan sehari-hari. Baik mereka sebagai

pengusaha, pedagang, pemimpin. Negara, ataupun semuannya yang dapat

menerapkan ajaran Dengan berpedoman kepada ajaran Islam maka Insya Allah

baik yang kaya maupun miskin akan merasakan kebahagian dunia dan akhirat..

7 Ibid

8 Wawancara dengan Ketua MWC NU Kalideres Jakarta Barat Bapak Suhairi Gaos,

Kalideres, 15 Januari 2011

Page 71: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

40

Nahdlatul Ulama sebagai Organisasi formal mempunyai struktur

ornganisasi agar dapat mencapai tujuan yang dimaksud tersebut. Adapun struktur

organisasi itu adalah rangkaian aturan yang menunjukkan hubungan antara funsi-

fungsi organisasi yang meliputi pimpinan tugas, wewenang, serta tanggung

jawab yang masing-masing mempunyai perananan tertentu dalam kesatuan yang

utuh mencapai tujuan organisasi.

Dalam struktur organisasi Nahdlatul ulama di Majelis Wakil Cabang

Kalideres Jakarta Barat, terdapat beberapa cabang salah satunya cabang

Kalideres ini membawahi beberapa ranting, salah satunya adalah ranting

Kelurahan Kamal Adapun kepengurusan Organisasi Nahdlatul Ulama Kalideres

ini adalah sebagai berikut:

a. Berikut ini adalah daftar Ketua Rais Aam (pimpinan tertinggi) Syuriyah

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama:9

KH Mohammad Hasyim Asy'arie 1926 - 1947

KH Abdul Wahab Chasbullah 1947 - 1971

KH Bisri Syansuri 1972 - 1980

KH Muhammad Ali Maksum 1980 - 1984

KH Achmad Muhammad Hasan Siddiq 1984 - 1991

KH Ali Yafie (pjs) 1991 - 1992

KH Mohammad Ilyas Ruhiat 1992 - 1999

9Sumber: http://ajisetiawan.blogspot.com/2006/03/sejarah-terbentuknya-

nahdl_114165806732612892.html, http://id.wikipedia.org/wiki/Nahdlatul_Ulama

Page 72: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

41

KH Mohammad Ahmad Sahal Mahfudz 1999 – sekarang

b. Berikut ini adalah Struktur Kepengurusan MWC NU Kecamatan

Kalideres

Mustayar (Penasihat)

KH.Khairudin Ahmad

KH. Moch Zain

KH.Nurais

c. Syuriyah (Pimpinan tertinggi)

Rais :Drs. KH. Djaani Adhi

Wakil Rais : KH. Suaibuddin

Wakil Rais : KH. Romli Sarbini

Khatib : Drs. H Hisyambudi

Wakil 1 : Drs. KH. Zaidi Saleh

Wakil 2 : Ustadz Ahmad. Fauzy Chairuddin

d. Tanfidziyah (Pelaksana Harian)

Ketua : Drs. H. Ahmad Suhairi Gaos.10

Wakil Ketua : Drs. Solihuddin

Wakil Ketua : Moch Soleh

Seketaris : A. Sofyan. ST

Wakil Seketaris : Drs Ruslan

10

Suhairi Gaos Ketua MWC NU Kalideres, Wawancara Pribadi, 15 Januari 2011

Page 73: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

42

Wakil Seketaris : Drs. H. Moch Royadi

Bendahara : H. Tarto

Wakil Bendahara : H. Erwin

Hingga akhir tahun 2000 Jaringan organisasi NU meliputi:

33 Wilayah

439 Cabang

15 Cabang Istimewa yang berada di luar negeri

5.450 Majelis Wakil Cabang / MWC

47.125 Ranting

C. Visi dan Misi Organisasi Nahdl atul Ulama

Tujuan Nahdatul Ulama adalah berlakunya ajaran Islam menurut paham

Ahli Sunnah wal-Jamaah dan menganut salah satu dari mazhab empat di tengah-

tengah kehidupan masyarakat di dalam wadah Negar Kesatuan Republik

Indonesia. 11

Misinya adalah menciptakan wadah untuk generasi masyarakat

keagamaan untuk mengembangkan ide-ide yang dapat memajukan islam dengan

berbagai aspek baik politik ekonomi dan social. Di bidang agama mengusahakan

terlaksananya ajaran Islam menurut paham Ahli Sunnah wal-Jamaah dalam

11

Suhairi Gaos Ketua MWC NU Kalideres Wawancara Pribadi, 14 Januari 2011

Page 74: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

43

masyarakat dengan melaksanakan Dakwah Islamiah dan Amar Makruf Nahi

Mungkar serta meningkatkan ukhuwah islamiah.

D. Geografis Kecamatan Kalideres Jakarta Barat

a. Sejarah Jakarta

Jakarta berawal dari sebuah pelabuhan kecil bernama Sunda Kelapa dan

berada dibawah kekuasan dinasti Pajajaran, yaitu kerajaan Hindu terakhir di Jawa

Barat. Sunda Kelapa adalah kota niaga dan menjadi pusat perdagangan

Internasional pada masa itu. Portugis merupakan bangsa pertama yang

menginjakan kakinya di Sunda Kelapa pada tahun 1522 sebagai utusan Gubernur

Malaka. Stelah mengadakan perjanjian mereka mendirikan Benteng di dekat

muara Sungai Ciliwung atas izin penguasa Sunda Kelapa.12

Setelah Batavia jatuh ketangan Jepang pada tahun 1942, namanya berubah

menjadi Jakarta. Setelah Jepang menyerah kepada tentara sekutu pada tahun

1945, maka bangsa Indonesia mengumumkan kemerdekaannya. Setelah

proklamasi kemerdekaan tahun 1945, Jakarta ditetapkan sebagai Ibukota Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Kemudian pada tahun 1950 menjadi Kotapraja

dibawah pimpinan Walikota. Pada tahun 1964 statusnya dinaikkan setingkat

menjadi provinsi dan disebut Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dibawah

12

Www. Wikipedia, Daerah khusus Ibu Kota Jakarta.

Page 75: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

44

pimpinan Gubernur. Setelah diberlakukannya otonomi daerah, pada tahun 1999

Jakarta dikukuhkan menjadi Provinsi DKI Jakarta

Setelah proklamasi kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945, struktur

pemerintahan kembali berubah, nama Ken menjadi Kabupaten, Gun menjadi

Kewedanaan, Son menjadi Kecamatan dan Kun menjadi Desa/Kelurahan. Saat itu

Ibu Kota Kabupaten Jatinegara selalu berubah-ubah, mula-mula di Tambun, lalu

ke Cikarang, kemudian ke Bojong (Kedung Gede), pada waktu itu Bupati

Kabupaten Jatinegara adalah Bapak Rubaya Suryanaatamirharja.

Jakarta merupakan salah satu kota di Asia dengan masyarakat kelas

menengah cukup besar. Pada tahun 2009, 13% masyarakat Jakarta berpenghasilan

di atas US$ 10.000. Jumlah ini, menempatkan Jakarta 13

Jakarta Barat adalah

salah satu dari 5 kota administrasi di Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Jakarta

Barat secara administrative terbagi menjadi 8 kecamatan dan 56 kelurahan.14

b. Letak Geografis MWC NU Kalideres Jakarta Barat

Jumlah pendudukan Jakarta Barat pada tahun 2010 sebesar 2.950.000 Jiwa

:Kecamatan Kebon Jeruk 490.000 Jiwa, Kecamatan Kembangan 444.100 Jiwa

Kecamatan Cengkareng 435.800 Jiwa, Kecamatan Kalideres 295.200 Jiwa,

Kecamatan Grogol Petamburan 365100 Jiwa, Kecamatan Palmerah 318.000

Jiwa, 15

Kecamatan Tambora 389.900 Jiwa, Kecamatan Tamansari 211.900 Jiwa.

Jakarta Barat terkenal dengan peninggalan masa colonial seperti Gedung Balai

13

Www. Wikipedia, Daerah khusus Ibu Kota Jakarta barat 14

Jumlah Penduduk Jakarta Barat menurut Supas 2005, versi BPS Jakarta 15

Www. Wikipedia, Daerah khusus Ibu Kota Jakarta barat.

Page 76: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

45

Kota (kini menjadi Museum Sejarah), kawasan pencinan Glodok dan juga

sejumlah Mesjid tua serta benteng-benteng pertahanan masa awal pendudukan

Belanda di Batavia.16

Wilayah Kelurahan Kamal dari 10 Rukun Warga (Rw) dan 65 rukun

tetangga (Rt). Jarak dari Ibu Kota Tangerang sekitar 13 Km, yang dihubungkan

dengan batasan-batasan wilayah sebagai berikut: sebelah Utara berbatasan dengan

kota wilayah Jakarta Utara sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan Kota

Administrasi Jakarta Selatan.

Kecamatan Kalideres memiliki kepadatan penduduk hingga tahun 2009

berjumlah 143.765 jiwa yang terdiri dari 794.838 laki dan 771.146 perempuan

yang terhimpun menjadi kepala keluarga (kk). Namun tidak keseluruhan jumlah

tersebut pribumi, karena ada orang pendatang yang mendiami daerah tersebut.

16

Ibid

Page 77: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

46

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Profil Responden

Di dalam penelitian ini, peneliti membagi analisa ke dalam beberapa

tabel yaitu jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendidikan terakhir, dan

pendapatan. Responden berjumlah 40 orang, yang terdiri dari anggota

organisasi masyarakat keagamaan MWC Nahdlatul Ulama (NU) Kalideres

Jakarta Barat, penyajian dan uraian identitas responden ini diharapkan dapat

memberikan gambaran yang cukup jelas tentang kondisi responden dan

kaitannya dengan masalah-masalah dan tujuan penelitian.

Tabel 4. 1

Jenis Kelamin Responden

No Alternatif Jawaban F %

a Laki-Laki 15 37.5

b Perempuan 25 62.5

Jumlah 40 100

Sumber: Data Responden

Berdasarkan tabel 4.1 di atas data responden menurut jenis kelamin

lebih banyak responden perempuan dari pada responden laki-laki,

Page 78: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

47

perbedaannya sangat jauh bahkan dapat dikatakan cukup di dominasi oleh

perempuan seperti tampak pada tabel di atas responden perempuan sebanyak

62,5% dan responden laki-laki sebanyak 37,5 %.

Tabel 4.2

Responden Menurut Kelompok Usia

No Alternatif Jawaban F %

a 20 Tahun - 30 Tahun 5 12.5

b 31 Tahun - 40 Tahun 15 37.5

c 40 Tahun – 50 Tahun 15 37.5

d >5o Tahun 5 12.5

Jumlah 40 100

Sumber: Data Responden

Berdasarkan Tabel 4.2, ternyata responden yang berusia 20-30&usia

>5o tahun mempunyai jumlah responden yang sama yaitu sebanayak 5 orang

dengan angka prosenatse sebesar 12,5%, usia 31-40 & 40-50 mempunyai

jumlah responden yang sama yaitu sebanyak 15 orang dengan angka

prosentase sebesar 37,5%.

Page 79: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

48

Tabel 4.3

Responden Menurut Tingkat Pendidikan Terakhir

No Alternatif Jawaban F %

a SD/MI 4 10

b SLTP/MTs 6 15

c SLTA/MA 10 25

d D I/II/III 5 12,5

e S1/s2/s3 15 37.5

Jumlah 40 100

Sumber: Data Responden

Berdasarkan Tabel 4.3, diatas ternyata tingkat pendidikan terakhir

responden beragam hampir semua ada dari tingkat SD/MI sebanyak 4 orang

dengan angka prosenatse sebesar 10% dan dari pendidikan SLTP/MTs ada 6

orang dengan angka prosentase sebesar 15%, untuk tingkat SLTA/MA 10

orang dengan angka prosenatse sebesar 25%, untuk tingkat D I/II/III dengan

angka prosentase sebesar 12,5%, dan lulusan S1/S2/S3 cukup mendominasi

dengan angka prosentase 37,5%, dan untuk lulusan S2 hanya 3 orang dengan

angka prosentase sebesar 20%.

Page 80: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

49

Tabel 4.4

Responden Menurut Pendapatan Perbulan

No Alternatif Jawaban F %

a Rp.1000.000-1.500.000 4 10

b Rp.1.500.000-2.500.000 6 15

c Rp.2.500.000-5.000.000 15 37.5

d >Rp5.000.000 5 12.5

Jumlah 40 100

Sumber: Data Responden

Berdasarkan tabel 4.4 diatas rata-rata pendapatan respoden beada pada

level Rp.2.500.000-5.000.000 sebanyak 15 orang dengan angka prosenatse

sebesar 37,5%. Ini menunjukkan bahwa tingkat kemakmuran respoden sudah

sangat baik jika pendapatan perbulan mereka berkisar diantara Rp.2.500.000-

5.000.000.

B. RESPON MAJELIS WAKIL CABANG NAHDLATUL ULAMA

KALIDERES TERHADAP ASURANSI SYARIAH

Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan data tentang respon MWC

NU terhadap asuransi syariah. Secara umum digunakan metode tes yang

jawabannya sudah tersedia. Banyaknya objektif tes yang digunakan untuk

Page 81: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

50

mengetahui respon MWC terhadap asuransi syariah secara umum berjumlah

5 item.

Hasil kuisioner tersebut. secara umum dijabarkan dan dijawab oleh 45

responden dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 4.5

Responden Menurut Lama Menjadi Anggota NU

No Alternatif Jawaban F %

a >1 Tahun 0 0

b 5 Tahun 5 12.5

c 5-15 Tahun 10 25

d 15-25 Tahun 15 37.5

e >25 Tahun 10 25

Jumlah 40 100

Sumber: Data Responden

Berdasarkan tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa keanggotaan

responden yang menjadi anggota Majlis Wakil Cabang Nahdatul Ulama (NU)

kalideres Jakarta Barat, yang sudah menjadi anggota kurang dari 5 tahun

sebanyak 5 orang dengan angka prosentase sebesar 12,5%, yang sudah

menajdi anggota selama 5-15 dan >25 tahun sama MWC-sama sebanyak 10

Page 82: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

51

orang respoden dengan angka prosentase sebesar 25%, sedangkan yang sudah

menjadi anggota menjadi anggota>25 tahun ada 10 orang respoden dengan

angka prosentase sebesar 25%. Ini menujukkan bahwa para anggota MC

Nahdatul Ulama (NU) kalideres Jakarta Barat, adalah orang yang cukup

militan dan loyalitas terhadap organisasi.

Tabel 4.6

Bagaimana pendapat anda tentang asuransi syariah di MWC NU Kalideres

Jakarta Barat

No Alternatif Jawaban F %

a Sangat bagus 0 0

b Bagus 43 95.5

c Tidak tahu 1 2.2

d Tidak bagus 1 2.2

e Sangat tidak bagus 0 0

Jumlah 45 100

Sumber : Diolah dari data Lapangan

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa responden yang tahu akan akan

asuransi syariah ada 43 orang dengan angka prosentase sebesar 95,5% ,

sedangkan responden yang menjawab tidak tahu mengenai asuransi syariah

Page 83: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

52

hanya ada 1 orang dengan angka prosentase sebesar 2,2% . ini menujukkan

bahwa sudah banyak masyarakat khususnya anggota organisasi MWC yang

mengetahui akan asuransi syariah.

Tabel 4.7

Bagaimana menurut anda produk-produk yang ditawarkan oleh asuransi

syariah

No Alternatif Jawaban F %

a Sangat menarik 0 0

b Menarik 34 75,5

c Tidak tahu 11 24,4

d Tidak menarik 0 0

e Sangat tidak menarik 0 0

Jumlah 45 100

Sumber : Diolah dari data Lapanga

Berdasarkan tabel 4. 7 menunjukkan bahwa produk –produk yang

yang ditawarkan oleh asuransi syariah menurut hasil jawaban responden 34

orang yang menjawab bahwa produk yang ditawarkan asuransi menarik

dengan angka prosentase sebesar 75,5%, sedangkan sebanyak 11 responden

menjawab tidak tahu akan produk-pruk yang ditawarkan oleh asuransi syariah

dengan angka prosentase sebesar 24,4%. Ini menunjukkan bahwa sosialisasi

Page 84: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

53

dan pemasaran yang sangat intesn yang dilakukan oleh seluruh stack holder

asuransi syariah sudah sangat baik.

Tabel 4.8

Bagaimana menurut anda konsep bagi hasil yang diberikan oleh asuransi

syariah

No Alternatif Jawaban F %

a Sangat puas 0 0

b Puas 34 75,5

c Tidak tahu 16 35,5

d Tidak puas 0 0

e Sangat tidak puas 0 0

Jumlah 45 100

Sumber : Diolah dari data Lapangan

Berdasarkan tabel 4.8 menujukkan bahwa responden yang menjawab

puas akan konsep bagi hasil yang diberikan oleh asuransi syariah ada 34

orang dengan angka prosentase sebesar 75,5%, sedangkan yang menjawab

tidak tahu ada 16 orang dengan angka prosentase sebesar 35,5%. Ini

menujukkan bahwa konsep bagi hasil yang di berikan oleh asuransi syariah

sudah banyak yang diketahui oleh masyarakat.

Page 85: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

54

Tabel 4.9

Bagaimana menurut anda prosedur pengklaiman yang diberikan oleh

asuransi syariah?

No Alternatif Jawaban F %

a Sangat puas 0 0

b Puas 37 82,2

c Tidak tahu 6 13,3

d Tidak puas 2 4.4

e Sangat tidak puas 0 0

Jumlah 45 100

Sumber : Diolah dari data Lapangan

Berdasarkan tabel 4.9 menujukkan bahwa responden yang menjawab

puas mengenai prosedur pengklaiman yang diberikan oleh asuransi syari’ah ada 37

orang dengan angka prosentase sebesar 82,2%, sedangkan yang menjawab

tidak tahu hanya ada 6 orang dengan angka prosentase sebesar 13,3%. Ini

menujukkan bahwa prosedur pengklaiman yang diberikan oleh asuransi syari’ah

sudah cukup memberikan kepuasan masyarakat khususnya angggota

organisasi keagamaan MWC Nahdatul Ulama (NU) Kalideres Jakarta Barat..

Page 86: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

55

Tabel 4.10

Bagaimana menurut anda pelayanan atau jasa yang diberikan oleh asuransi

syari’ah?

No Alternatif Jawaban F %

A Sangat puas 1 2.2

B Puas 30 66,6

C Tidak tahu 14 31,1

D Tidak puas 0 0

E Sangat tidak puas 0 0

Jumlah 45 100

Sumber : Diolah dari data Lapangan

Berdasarkan tabel 4.10 menujukkan bahwa responden yang menjawab

sangat puas pelayanan atau jasa yang diberikan oleh asuransi syari’ah hanya ada 1

orang dengan angka prosentase sebesar 2,2%, dan yang menjawab puas ada 30

responden dengan angka prosentase sebesar 66,6%, sedangkan yang

menjawab tidak tahu hanya ada 14 orang dengan angka prosentase sebesar

31,1%. Ini menujukkan bahwa pelayanan atau jasa yang diberikan oleh asuransi

syari’ah cukup memberikan kepuasan masyarakat khususnya angggota

organisasi keagamaan MWC Nahdatul Ulama (NU) Kalideres Jakarta Barat..

Page 87: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

56

Tabel 4.11

Bagaimana menurut anda bahwa di asuransi syaria’ah tidak memakai

konsep bunga melainkan konsep bagi hasil?

No Alternatif Jawaban F %

A Sangat setuju 5 11,1

B Setuju 21 46,6

c Tidak tahu 19 42,2

d Tidak setuju 0 0

e Sangat tidak setuju 0 0

Jumlah 45 100

Sumber : Diolah dari data Lapangan

Berdasarkan tabel 4.11 menujukkan bahwa responden yang menjawab

sangat setuju mengenai asuransi syaria’ah tidak memakai konsep bunga melainkan

konsep bagi hasil hanya ada 5 orang dengan angka prosentase sebesar 11,1%, dan

yang menjawab setuju ada 21 responden dengan angka prosentase sebesar

46,6%, sedangkan yang menjawab tidak tahu ada 19 orang dengan angka

prosentase sebesar 42,2%. Ini menujukkan bahwa mengenai asuransi syaria’ah

tidak memakai konsep bunga melainkan konsep bagi hasil masyarakat banyak

setuju yang khususnya angggota organisasi keagamaan MWC Nahdatul

Ulama (NU) Kalideres Jakarta Barat..

Page 88: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

57

Tabel 4.12

Bagaimana menurut anda tentang daya tarik masyarakat pada asuransi

syari’ah?

No Alternatif Jawaban F %

A Sangat tertarik 1 2,2

B Tertarik 26 57,7

C Tidak tahu 17 37,7

D Tidak tertarik 1 2.2

E Sangat tidak tertarik 0 0

Jumlah 45 100

Sumber : Diolah dari data Lapangan

Berdasarkan tabel 4.12 menujukkan bahwa responden yang menjawab

sangat tertarik mengenai daya tarik masyarakat pada asuransi syari’ah hanya ada 1

orang dengan angka prosentase sebesar 2,2%, dan yang menjawab tertarik ada

26 responden dengan angka prosentase sebesar 57,7%, sedangkan yang

menjawab tidak tahu ada 17 orang dengan angka prosentase sebesar 37,7%,

dan yang menjawab tidak tertarik hanya ada 1 orang dengan angka prosentase

sebesar 2,2%.Ini menujukkan bahwa asuransi syari’ah cukup mendapat

perhatian dari masyarakat khususnya angggota organisasi keagamaan MWC

Nahdatul Ulama (NU) Kalideres Jakarta Barat.

Page 89: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

58

Tabel 4.13

Bagaimana menurut anda tentang daya tarik Ormas NU pada Asuransi

syariah di MWC NU Kalideres Jakarta Barat?

No Alternatif Jawaban F %

A Sangat tinggi 2 4,4

B Tinggi 38 84,4

C Tidak tahu 5 11,1

D Tidak tinggi 0 0

E Sangat tidak tinggi 0 0

Jumlah 45 100

Sumber : Diolah dari data Lapangan

Berdasarkan tabel 4.13 menujukkan bahwa responden yang menjawab

sangat tinggi mengenai daya tarik Ormas NU pada Asuransi syariah di MWC NU

Kalideres Jakarta Barat hanya ada 2 orang dengan angka prosentase sebesar

4,4%, dan responden yang menjawab tinggi ada 38 responden dengan angka

prosentase sebesar 84,4,7%, sedangkan yang menjawab tidak tahu hanya ada

5 orang dengan angka prosentase sebesar 11,1%. Ini menujukkan bahwa

asuransi syari’ah cukup mendapat perhatian dari masyarakat khususnya ormas

MWC NU Kalideres Jakarta Barat.

Page 90: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

59

Tabel 4.14

Bagaimana menurut anda dengan adanya asuransi syari’ah?

No Alternatif Jawaban F %

A Sangat puas 5 11,1

B Puas 30 66,6

C Tidak tahu 10 22,2

D Tidak puas 0 0

E Sangat tidak puas 0 0

Jumlah 45 100

Sumber : Diolah dari data Lapangan

Berdasarkan tabel 4.14 menujukkan bahwa responden yang menjawab

sangat puas mengenai keberadaan asuransi syari’ah ada 5 orang dengan angka

prosentase sebesar 11,1%, dan yang menjawab puas ada 20 responden dengan

angka prosentase sebesar 66,6%, sedangkan yang menjawab tidak tahu ada 10

orang dengan angka prosentase sebesar 22,2%. Ini menujukkan bahwa asuransi

keberadan asuransi syari’ah cukup memberikan kepuasan kepada masyarakat

khususnya angggota organisasi keagamaan MWC Nahdatul Ulama (NU)

Kalideres Jakarta Barat.

Page 91: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

60

Tabel 4.15

Bagaimana menurut anda daya saing asuransi syari’ah dengan asuransi

konvensional?

No Alternatif Jawaban F %

A Sangat baik 2 4,4

B Baik 35 77,7

C Tidak tahu 8 17,7

D Tidak baik 0 0

E Sangat tidak baik 0 0

Jumlah 40 100

Sumber : Diolah dari data Lapangan

Berdasarkan tabel 4.15 menujukkan bahwa responden yang menjawab

sangat baik mengenai daya daya saing asuransi syari’ah dengan asuransi

konvensional hanya ada 2 orang dengan angka prosentase sebesar 4,4%, dan

responden yang menjawab baik ada 35 responden dengan angka prosentase

sebesar 77,7%, sedangkan yang menjawab tidak tahu hanya ada 8 orang

dengan angka prosentase sebesar 17,7%. Ini menujukkan bahwa daya saing

asuransi syari’ah dengan asuransi konvensional cukup tinggi.

Page 92: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

61

Korelasi Data

Penelitian ini mengandung 2 variabel yang perlu diuji seberapa kuat

atau lemah hubungan antara 2 variabel. Dua variable yang dimaksud adalah

Lamanya menjadi pengurus dengan Respon anggota organisasi Keagamaan

Nahdlatul Ulama (NU) MWC Kalideres Jakarta Barat .

Selanjutnya penulis melakukan uji signifikan r-Produk Moment, uji

signifikan adalah untuk menjenarilisi populasi, artinya apa yang terjadi pada

sample akan diberlakukan kepada populasi darimana sampel diambil.

Maksudnya apabila pada sampel hubungan positif (+), maka setekah diuji

siginifikan, ternyata hubungan positif pula , maka hubungan positif berlaku

pula pada populasi, apabila pada sampel terdapat hubungan negatif (-) setelah

di uiji signifikan ternyata ada hubungan negatif, maka hubungan negatif

berlaku pula kepada populasi. Akan tetapi bila pada sample ada hubungan

positif (+) atau negtaif (-), setelah di uji signifikan ternyata tidak ada

hubungan (maksudnya menerima Ho), maka hubungan positif (+) dan negatof

(-) yang terdapat pada sampel tidak signifikan, artinya tidak bisa diberlakukan

kepada populasi, dengan demikian pada populasi tidak ada hubungan.1

Pada korelasi product moment (r), ada 2 cara untuk menguji signifikan

yaitu dengan r-tes dan t-tes. Akan tetapi dalam hal ini penulis melakukan

dengan menggunakan uji r-tes sebagai berikut:

Lamanya Menjadi anggota NU (X) terhadap Respon asuransi syariah

(Y) adapun datanya sebagai berikut:

1 Ali Mauludi, Statistika I penelitian Ekonomi Islam dan Sosial , Jakarta PT. Prima Heza

Lestari, 2006, h. 102

Page 93: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

62

No

Responden

Lamanya menjadi

Anggota NU (X)

Respon

Terhadap asuransi syariah (X)

1 3 44

2 4 36

3 3 41

4 4 40

5 3 37

6 4 38

7 3 41

8 4 39

9 3 40

10 3 36

11 2 41

12 4 37

13 3 39

14 4 39

15 3 31

16 2 38

17 2 37

18 2 33

19 3 39

20 3 36

21 2 40

22 1 37

23 2 40

24 2 38

Page 94: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

63

25 2 36

26 1 36

27 1 37

28 1 38

29 1 34

30 1 38

31 1 39

32 2 36

33 2 38

34 2 37

35 2 36

36 1 39

37 2 40

38 2 37

39 2 39

40 1 37

41 1 39

42 1 40

43 1 40

44 1 37

Page 95: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

64

No

Rspnden

Lamanya

menjadi Anggota NU (X)

Respon

Terhadap asuransi

syariah (X)

X2

2Y X.Y

1 3 44 1936 9 17424

2 4 36 1296 16 20736

3 3 41 1681 9 15129

4 4 40 1600 16 25600

5 3 37 1369 9 12321

6 4 38 1444 16 23104

7 3 41 1681 9 15129

8 4 39 1521 16 24336

9 3 40 1600 9 14400

10 3 36 1296 9 11664

11 2 41 1681 4 6724

12 4 37 1369 16 21904

13 3 39 1521 9 13689

14 4 39 1521 16 24336

15 3 31 961 9 8649

16 2 38 1444 4 5776

17 2 37 1369 4 5476

18 2 33 1089 4 4356

19 3 39 1521 9 13689

20 3 36 1296 9 11664

21 2 40 1600 9 14400

22 1 37 1369 1 1369

23 2 40 1600 4 6400

Page 96: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

65

24 2 38 1444 4 5776

25 2 36 1296 4 5184

26 1 36 1296 1 1296

27 1 37 1369 1 1369

28 1 38 1444 1 1444

29 1 34 1156 1 1156

30 1 38 1444 1 1444

31 1 39 1521 1 1521

32 2 36 1296 1 1296

33 2 38 1444 4 5776

34 2 37 1369 4 5476

35 2 36 1296 4 5184

36 1 39 1521 1 1521

37 2 40 1600 4 6400

38 2 37 1369 4 5476

39 2 39 1521 4 6084

40 1 37 1369 1 1369

41 1 39 1521 1 1521

42 1 40 1600 1 1600

43 1 40 1600 1 1600

44 1 37 1369 1 1369

45 1 36 1296 1 1296

Jumlah X 98 Y 1706 2

X 64906 2Y 262 XY 64906

Page 97: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

66

Untuk membuktikan apakah ada korelasi antara variable X dan

Variabel Y digunakan rumus korelasi product moment yang penulis gunakan

adalah:

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan:

xyr :Angka indeks korelasi antara variable X dan

Variabel Y

N : Jumlah responden

XY :Jumlah perkalian antara skor X dan Y

X :Jumlah seluruh skor

Y :Jumlah seluruh skor Y

)98()64906(45

)1706)(98()64906(45

xyr

Dari table korelasi diatas diperoleh angka-angka untuk perhitungan

korelasi antara variable X dan Y, dan angka-angka yang dimasukkan kedalam

rumus produk moment itu adalah:

Page 98: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

67

Variabel

N 45

X 98

Y 1706

XY 64906

2

X 64906

2

Y 262

N= 45

Tingkat Kesalahan 5%, ternyata di dapat r-tabel pada baris n= 45 sebesar 0,288

= 2.920, 7 – 167, 1

=

176,14,23

536,27

4,547

536,27

925.27603.19

536.27

Page 99: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

68

Ternyata r-hitung (1,176) > dari r tabel, dan berada pada menerima

Ho, artinya ada hubungan positf yang signifikan. Artinya juga ada hubungan

positif yang ada pada sampel bisa dijeneralisasikan (diberlakukan) kepada

seluruh populasi sebanyak 45 kasus. Dan ini menujukkan bahwa angka r =

1,176 adalah signifikan.

C. Analisis dan Interpretasi Data

Dari hasil prosentase jawaban responden pada umumnya menunjukkan

tanggapan yang sangat baik. Respon Organisasi Masyarakat Keagamaan

terhadap eksistensi asurans syariah pada umumnya sangat mempengaruhi

prosentase tanggapan responden tentang eksistensi asuransi syari’ah yang baik

dapat dilihat dari beberapa factor seperti lamanya menjadi pengurus dan lain

sebagainya ada kaitannya dengan eksistensi asuransi syarah. Hal ini terdapat

dari penyebaran angket.

Untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel yang diteliti, cara yang

digunakan yaitu: memberikan interpretasi terhadap angka indeks, korelasi “r”

product moment secara sederhana.

Tingkat koefisen korelasi “r” yang dikemukakan oleh Suharsini

Arikunto dalam bukunya adalah sebagai berikut:

0.00-0.20 : sangat rendah (hamper tidak ada korelasi)

0.21-0.40 : korelasi rendah

0.41-0.70 : korelasi cukup

Page 100: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

69

0.71-0.90 : korelasi tinggi

0.91-1-00 : korelasi sangat tinggi atau sempurna

Dengan menggunakan perhitungan perhitungan diatas, dapat dikatakan

bahwa hubungan antara lamanya jadi pengurus dengan Respon terhadap

eksistensi asuransi syariah berada tingkat hubungan xyr =1,176 terletak pada

rentan 0.91-1.00. Jadi dapat ditarik kesimpulan ada korelasi positif yang

signifikan antara lamanya jadi pengurus variable (x) dengan Respon Terhadap

Eksistensi Asuransi Syari’ah variable (Y). 2

2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek Edisi

Revisis V, Jakarta, Rineka, Cipta,2002 ,. h. 16

Page 101: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

70

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis membahas mengenai “Respon Organisasi Masyarakat

Keagamaan Terhadap Eksistensi Asuransi Syariah “(Studi Pada MWC NU

Kalideres Jakarta Barat).

Maka dapat dikemukakan beberapa temuan yaitu:

1. Secara Keseluruhan status sosial ekonomi Ormas NU di MWC Kalideres

ditinjau dari dimensi usia, pendidikan, pendapatan, didalam masyarakat

termasuk dalam kategori menengah. Hal ini ditujukan pada table 4.2, 4.3, 4.4

yang berisi klasifikasi respoden berdasarkan tingkat pendidikan, pendapatan

2. Secara keseluruhan respon MWC NU Kalideres terhadap asuransi syariah

adalah Sangat positif. hal ini dibuktikan pada hasil uji korelasi r- product

moment.

3. Hasil uji korelasi r- product moment r-hitung (1,176) > dari r tabel, dan

berada pada menerima Ho, artinya ada hubungan positf yang signifikan.

Artinya juga ada hubungan positif yang ada pada sampel bisa

dijeneralisasikan (diberlakukan) kepada seluruh populasi sebanyak 45 kasus.

Dan ini menujukkan bahwa angka r = 1,176 adalah signifikan.Dari hasil

prosentase jawaban responden pada umumnya menunjukkan tanggapan yang

Page 102: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

71

sangat baik. Respon Organisasi Masyarakat Keagamaan terhadap eksistensi

asurans syariah pada umumnya sangat mempengaruhi prosentase tanggapan

responden tentang eksistensi asuransi syariah yang baik dapat dilihat dari

beberapa faktor seperti lamanya menjadi pengurus dan lain sebagainya ada

kaitannya dengan eksistensi asuransi syarah. Hal ini terdapat dari penyebaran

angket.

B. Saran-saran

Berdasarkan temuan dan kesimpulan sebagaimana telah dipaparkan, maka

beberapa saran yang kirannya perlu disampaikan untuk perkembangan asuransi

syariah kedepan yaitu:

Hendaknya PT Asuransi Syari’ah mempertahankan bahkan

meningkatkan kinerjannya agar respon masyarakat umum dan Ormas NU di Mwc

NU khususnya dapat tetap baik pada asuransi syariah.

1. Hendaknya asuransi syariah lebih meningkatkan lagi sosialisasi dan promosi

mengenai produk-produk dan prinsip kerja yang dimiliki oleh asuransi

syari’ah terutama basis massa Islam yang belum memiliki perhatian terhadap

asuransi syariah.

2. Hendaknya asuransi syariah lebih memperhatikan lagi kinerja kantor asuransi

Syariah dari semua segmen, terutama segmen masyarakat yang memiliki latar

belakang status sosial ekonomi kalangan menengah dan atas karena mereka

lebih

Page 103: RESPONS ORGANISASI MASYARAKAT KEAGAMAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3792/1/... · ajaran Islam yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah dan penganut salah satu

72

3. Realistis dan rasional dalam menilai sesuatu dibandingkan dari kalangan

bawah.

Kepada pihak akademisi maupun praktisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

khususnya Jurusan Muamalah.