takhrij hadis kitab risÂlah ahlu al-sunnah wa al … · 2013-05-08 · ahad agar hadis yang...

114
1 1 TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL-JAMÂ`AH (Sebuah Kajian Analisis Sanad dan Matan Hadis-hadis Tanpa Riwayat) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin Untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sajana Theologi Islam (S.Th.i) Oleh Syaid Lukman Hakim NIM:105034001259 PROGRAM STUDI TAFSIR-HADIS FAKULAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432H./2011M.

Upload: others

Post on 01-Jun-2020

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

1

1

TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL-JAMÂ`AH

(Sebuah Kajian Analisis Sanad dan Matan Hadis-hadis Tanpa Riwayat)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin Untuk memenuhi persyaratan memperoleh

Gelar Sajana Theologi Islam (S.Th.i)

Oleh Syaid Lukman Hakim NIM:105034001259

PROGRAM STUDI TAFSIR-HADIS

FAKULAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1432H./2011M.

Page 2: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

2

2

Page 3: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

3

3

Page 4: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

4

4

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang pantas untuk diucapkan kecuali rasa syukur Kepada Allah

SWT atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad

SAW yangtelah membawa umatnya menuju zaman yang penuh dengan

pengetahuan, dan semoga kita mendapatkan Syafa`at di hari akhir.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari

perhatian, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak yang sungguh berarti dan

berharga bagi penulis, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena

itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada siapapun yang telah banyak membantu penulisan skripsi ini.

Terlebih dahulu sembah bakti dan do`a penulis haturkan kepada ayahanda

Endi Sahadi dan Ibunda Iin Parlinah tercinta, yang telah mendidik dan

mengarahkan penulis dengan kesabaran kasih sayang dan keikhlasan serta tak

bosan-bosannya mendo`akan penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan

penulisan skripsi ini. Semoga Allah SWT mengampuni dan memaafkan segala

kesalahan mereka serta menempatkan derajat keduanya pada derajat yang tinggi.

Kepada Adik tercinta Sri Mustika Mutiara tetap semangat jangan pantang

menyerah.

Page 5: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

5

5

Selanjutnya ucapan syukur dan hormat penulis haturkan dan tujukan kepada :

1. Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA. selaku Rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta beserta jajaranya.

2. Prof. Dr. Zainun Kamaluddin Fakih, M.A. selaku Dekan Fakultas

Ushuluddin beserta para pembantu Dekan I,II, III.

3. Dr. Bustamin, M.Si selaku ketua jurusan Tafsir Hadis sekaligus dosen

pembimbing skripsi ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya atas kerelaannya, rela meluangkan waktu, bimbingan dan saran-

sarannya mengarahkan penulis denganpenuh kesabaran dalam

menyelesaikan skripsi ini. Lalu Dr. Lilik Ummi Kalstum, MA. selaku

sekertaris jurusan Ushuluddin dan Filsafat.

4. Segenap Dosen Fakultas Ushuluddin, yang tidak bisa penulis sebutkan

namanya satu persatu. Terimakasih atas ketulusan dan keikhlasannya

dalam memberikan ilmu yang telah diberikan kepada penulis. Semoga

ilmu dan pengalaman yang telah di ajarkan menjadi amal jariah bagi

mereka semua dan sentiasa membawa berkah dan manfaat bagi masa

depan penulis.

5. Pimpinan dan seluruh staf perpustakaan Fakultas Ushuluddin,

perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan

Umum Islam Iman Jama`, yang telah membantu pengadaan sumber bacaan

dari awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.

6. Teman-teman Tafsir Hadis angkatan 05 khususnya kepada Teman-teman

seperjuangan KKS Pelabuhan RatuUyeee. Al-Habib BaksNaufal al-Atthas.

Ahmad Jazuli.Abus Tezar Alfi Syahdan (Selalu membawa kedamaian

Page 6: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

6

6

sesaat ). (Empi) Nofiayanto yang memberikan Inspirasi penulis, Wasih

yang sedang ngurus anak, Om jangan lupain skripsi

kelarin.(Bolang)AbdulHadi. Kepada temen-temen Kelas Th.C (CeRIa),

(Sri, Ummi, Sasa, Ulfah, Hidayah, Fauziah, Bier Jannah, Asep M.D, Ucen,

Irfan, Julkarnaen, Hafidz, Afif, Yasir, Suryadi, Sahid, Samsul, Muamar.

Semoga Allah Swt. Selalu melindungi kalian dan tetap menatap masa

depan. Team Rusuh, Bedah, Itoh, yang udah menginjakan Gunung Putri.

7. Syarifah Anggraeni (jenonq) kekasih tercinta, dia selalu ada menghibur

dan penyemangat ketika sedang jenuh dalam penyelesain skripsi.

8. Semua pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun materil yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Dalam penulisan ini tentu masih banyak kelemahan dan kekurangannya,

semoga segala bantuan dari segala pihak hingga tulisan ini dapat

diselesaikan, diterima sebagai amal baik di sisi Allah SWT. Dan

memperoleh balasan yang berlibat ganda dan semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya. Amin

Gunung Putri, 2 Maret 2011

Penulis

Page 7: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

7

7

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................

DAFTAR ISI ...................................................................................................

PEDOMAN TRANSLITERASI ...................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah....................................... 5

C. Manfaat dan Tujuan Penelitian ................................................ 6

D. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 7

E. Metodologi Penelitian .............................................................. 7

F. Sistematika Penulisan .............................................................. 9

BAB II SKETSA BIOGRAFI HADRATUSSYAIKH HASYIM ASY`ARI

A. Biografi Pengarang................................................................... 10

1. Latar Belakang Keluarga ................................................... 10

2. Latar Belakang Pendidikan ............................................... 15

3. Lingkungan Pesantren ....................................................... 18

4. Karya - karya KH. Hasyim ................................................ 21

B. Tinjauan Kitab Risalah Ahlu al-Sunnah wa al-Jama`ah

1. Format Kitab dan Metode Penulisan ................................. 25

2. Kandungan Hadis .............................................................. 26

Page 8: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

8

8

BAB III KUALITAS HADIS DALAM KITAB RISALAH AHLU AS-

SUNNAH WA AL-JAMA`AH

A. Teks Hadis ................................................................................ 27

B. Penelitian Sanad ....................................................................... 28

C. Kualitas Matan ......................................................................... 84

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 103

B. Saran ......................................................................................... 104

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 105

Page 9: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

9

9

PEDOMAN TRANSLITERASI

Tanda Vocal Arab Tanda Vocal Latin Keterangan

◌ a Fathah ◌ i Kasrah ◌ u dammah

Tanda Vocal Arab Tanda Vocal Latin Keterangan

ي ◌ Ai a dan i au a dan u و

Tanda Vocal Arab Tanda Vocal Latin Keterangan ـاـ â a dengan topi di atas

Î i dengan topi di atas ــي Û u dengan topi di atas ــو

Huruf Arab Huruf Latin Keterangan Tidak dilambangkan ا b Be ب t Te ت ts Te dan es ث j Je ج h H dengan garis di bawah ح kh Ka dan ha خ d De د dz De dan zet ذ r Er ر z Zet ز s Es س sy Es dan ye ش s Es dengan garis di bawah ص d De dengan garis di bawah ض t Te dengan garis di bawah ط z Zet dengan garis di bawah ظ Koma terbalik di atas hadap kanan ، ع gh Ge dan ha غ f Ef ف q Ki ق k Ka ك l El ل m Em مn ن En w We وعھ h Ha Apostrof ' ء y Ye ي

Page 10: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

10

10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hadis yang juga sering disinonimkan dengan sunnah adalah segala sesuatu

yang dinisbahkan kepada Nabi Muhammad Saw, baik perkataan, perbuatan,

maupun taqrir (ketetapan) atau sifat.1 Menurut bahasa al-Hadits artinya al-Jadid

(baru), al-Khabar (berita), pesan keagamaan, pembicaraan. Dan di dalam al-

Qur`an kata hadis disebut berulang kali dengan makna-makna tesebut.2

Penerimaan hadis sebagai sumber ajaran dan hukum Islam kedua, setelah

mendampingi dengan al-Qur`an merupakan realisasi dan iman kepada Rasul- Saw

dan kedua kalimat syahadat yang diikrarkan oleh setiap muslim. selain karena

fungsi hadis itu sendiri, yaitu penjelas dan penafsir terhadap ayat-ayat al-Qur`an

yang bersifat umum; penjabaran dan petunjuk pelaksanaan dari ayat-ayat al-

Qur`an, terutama yang menyangkut tata cara pelaksanaan berbagai ibadah yang

disyaratkan Islam; dan sebagai sumber hukum dalam penetapan dan perumusan

hukum khususnya terhadap masalah-masalah yang dibicarakan secara global oleh

al-Qur`an atau permasalahan yang tidak dibicarakan sama sekali hukumnya oleh

al-Qur`an.3

Dari segi periwayatan hadis Nabi berbeda dan tidak dapat disejajarkan

dengan al-Qu`ran karena dari pengertian terdapat perbedaan. Al-Qur`an

diriwayatkan secara Mutawatir sedangkan hadis ada yang diriwayatkan oleh

1 . Subhi As-Salih, Ulum al-Hadis wa Mustalahuhu, ( Dâr al- `Ilmu Li al-Malayin, 1997)

s.3. 2 . Muh Zuhri, Hadis Nabi : Telaah Historis dan Metodologis, ( Yogyakarta : Tiara

Wacana Yogya. 2003) h.1. 3. Nawir Yuslem, Ulum al-Hadis, (Jakarta : Mutiara Sumber Widya, 2001). h. 67

Page 11: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

11

11

sejumlah periwayatan secara Mutawatir4 dan Ahad5. Hingga berkedudukan

sebagai Zanni al-Wurud6 hadis yang diriwayatkan secara mutawatir bersifat Qat`i

al-Tsubat (absah yang mutlak) dan disejajarkan dengan wahyu yang wajib di-

amalkan dan dinilai kafir bagi orang-orang yang mengingkarinya.7 Oleh karena

itu, hadis mutawatir merupakan riwayat tertinggi dengan demikian orisinalitas al-

Qur`an tidak diragukan lagi dan tidak perlu untuk diteliti kembali sedang hadis

masih perlu dilakukan kegiatan penelitian terutama terhadap hadis yang bersifat

Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya,

yang mana berasal dari Nabi atau bukan8

Untuk mendapatkan kualitas suatu hadis, maka perlu akan adanya

penelitian hadis baik dari segi sanad maupun dari segi matan, sanad dan matan

suatu hadis yang bersifat mutawatir tidak perlu lagi diadakan penelitian, karena

sudah jelas dan tidak diragukan lagi kesahihannya, sedangkan hadis yang

bersetatus ahad amat perlu dilakukan penelitian ulang agar memperoleh kejelasan

tentang kualitas hadis tersebut, dengan tujuan untuk melihat apakah hadis tersebut

berasal dari Nabi Saw atau tidak? Dan apakah hadis tersebut dapat diterima untuk

dijadikan dalil (Hujjah) agama atau tidak? Karena diterima atau tidaknya suatu

hadis untuk dijadikan sebagai dalil (hujjah) agama dilihat dari kualitas tersebut.9

4 . Hadis mutawatir merupakan hadis diriwayatkan oleh orang banyak pada setiap

tingkatan peristiwa mulai dari sahabat sampai dengan mukharij, yang secara rasio sangat mustahil sekali para periwayatan yang berjumlah banyak tersebut untuk berdusta, sebagian ulama ada yang menambahkan unsur penyaksian panca indra sebagai salah satu persyaratan hadis mutawatir tersebut, liat M. Syuhudi Ismail, pengantar Ilmu Hadis, (Bandung: Angkasa, 1991) h. 135

5 Hadis Ahad adalah hadis yang diriwayatkan oleh sejumlah periwayatan yang mana tingkat perawinya tidak sampai taraf mutawatir dam mutlqak. Liat Subhi al – Shalih ,Ulum al-Hadis Mustalahul, ( Bairut: dar al- almalayan 1997 ( 5.3)

6 Zanni al-Wurud oleh (adalah atau relatif ( tidak mutlak) tingkat kebenarannya. 7 M. `Ajaj. Al-Khatib, Usul al-Hadis, terj. M Qodirrun, Nur Ahmad Musyafiq ( Jakarta:

gaya media permata, 2001) h. 271 8 M. Syuhudi Ismail, Metodologi Penelitian Hadis Nabi, (Jakarta Bulan Bintang 1992) 9 Nawir Yuslem, `Ulum al-Hadis, h.75

Page 12: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

12

12

Upaya pengkajian tersebut bertujuan untuk pemeliharaan dan pelestarian

kesahihan hadis Nabi Saw. Sehingga para ulama menetapkan berbagai kaidah

kesahihan hadis dengan segala persyaratan dan kriteria yang harus dipenuhi oleh

suatu hadis yang berkualitas sahih. Sebuah hadis yang sahih dari segi sanadnya

belum tentu sahih dari segi matannya dan sebaliknya, yaitu setelah para ulama

menemukan cacat yang tersembunyi padanya.10menurut M. Quraish Shihab

bahwa al-Ghazali sangat menolak hadis-hadis yang dinilainya bertentangan

dengan ayat al-Qur`an dan menurutnya apa yang dilakukan ini merupakan satu

bentuk pembelaan terhadap hadis (sunnah) Nabi Saw.11

Al-Qardawi dalam bukunya mengatakan bahwa untuk memahami hadis

(sunnah) dengan benar, jauh dari penyimpangan, pemalsuan, penafsiran yang

buruk, maka sesuai petunjuk al-Qur`an selanjutnya dia juga mengatakan bila

pemahaman para ahli fiqh dan pembela hadis jelas dalam mengambil kesimpulan

makna-makna hadis itu berlainan, maka yang lebih utama dan yang lebih

mendekati kebenaran ialah yang mendapatkan dukungan dari al-Qur`an.12 Hal ini

membuktikan bahwa perlu adanya kehati-hatian dan penelitian yang mendalam

menganalisa suatu hadis yang tampak bertentangan dengan al-Qur`an maupun

riwayat hadis yang berbeda. Diantara jalan yang ditempuh oleh ulama hadis

dengan ulama fiqh dalam menyikapinya pertama, memahami hadis dengan

berdasarkan pada al-Qur`an terlebih dahulu sehingga apabila mereka menentukan

riwayat hadis yang sejalan dengan al-Qur`an maka mereka menerima.13 Kedua,

10Muhammad al-Ghazali. Study Kritik atau Hadis Nabi Saw: Antara Pemohonan Tekstual

dan Kontekstual, ter, Muhammad al – Bagir. (Bandung: Mizan, 1996) h.27 11M. al –Ghazali. Studi Krtik atas Hadis Nabi Saw. H 11

12Yusuf al-Qordhawi, Bagaimana Memahami Hadis Nabi Saw, terj. Muhammad baqir, (karisma, 1994).h 11

13 M, al-Ghazali, Studi Kritik atau Hadis Nabi Saw.. h 11

Page 13: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

13

13

dengan cara mengkompromikan antara hadis yang tampak bertentangan maka hal

itu hanya tampak zahirnya saja, bukan kenyataan hakiki. Menggabungkan antara

kedua Nas tampak memaksakan atau mengadakan sehingga keduanya dapat

diterima maka yang demikian tersebut utama dari pada mentajrihkan antara

keduanya, sebab pen-tajrih-an berarti mengabaikan salah satu dari keduanya.14

Peran penelitian memang sangat penting dalam sebuah hadis, karena

dengan ilmu ini kita dapat mengetahui apakah suatu hadis itu dapat

dipertanggungjawabkan ke-sahihan-nya. Dengan demikian, penulis mencoba

mengkaji dan meneliti hadis-hadis yang terdapat dalam salah satu kitab karya

Syaikh M. Hasyim Asy`ari yang cukup masykur di kalangan pesantren-pesantren

Salafiyah di negeri kita khususnya di pesantren-pesantren Salafiyah di daerah

Jawa Timur yaitu kitab Risalah Ahlu al-Sunnah wa al-Jama`ah, kitab yang

berisikan tentang hadis kematian, tanda-tanda hari kiamat dan penjelasan tentang

pemahaman Sunnah dan Bid`ah.

Di dalam kitab Risalah Ahlu al-Sunnah wa al-Jama`ah terdapat banyak

hadis Rasul. Syaikh M. Hasyim Asy`ari dalam mengutip hadis-hadis Nabi sama

sekali tidak menyertakan sanad-sanad secara lengkap dan juga tidak

mencantumkan kualitas hadisnya. Beliau hanya menyertakan mukharij yang

terakhir, tetapi banyak pula hadis-hadis yang dicantumkannya tanpa

perawi/mukharij. Fenomena diatas dapat kita mengerti. Karena kitab Risalah Ahlu

al-Sunnah wa al-Jama`ah bukanlah kitab asli yang bersanad. Dengan demikian

penulis berinisiatif untuk meneliti hadis-hadis yang berada di dalam kitab ini

karena kitab ini sering disajikan oleh para kiai/ustadz kepada masyarakat atau para

14 Yusuf al-Qordhawi, Bagaimana memahami Hadis Nabi Saw.h 117-118.

Page 14: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

14

14

santri salafiyah khususnya dengan harapan masyarakat dan santri dapat memiliki

moral yang tinggi. Akan tetapi yang patut kita perhatikan juga adalah apakah

hadis-hadis yang disajikan itu layak untuk di gunakan atau tidak.15

Melihat keadaan seperti ini yang menarik perhatian dan alasan penulis

untuk menulis skripsi dengan judul "TAKHRIJ HADIS KITAB RISALAH AHLU AL-

SUNNAH WA AL-JAMA`AH; (Sebuah Kajian Analisis Sanad dan Matan Hadis-

hadis Tanpa Riwayat)".

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. PembatasanMasalah

Untuk keperluan pengkajian dan penelitian dari judul skripsi ini penulis

memberikan batasan sebagai berikut:

a. Dalam kitab terdapat Hadis-hadis dan atsar. Dalam penelitian ini

penulis hanya meneliti hadis dan hanya hadis-hadis yang tidak

menggunakan riwayat.

b. Untuk membatasi permasalahan yang akan dikaji. Untuk itu, penulisan

skripsi ini dibatasi pada kajian analisis kualitas matan dan sanad hadis

pada Kitab Risâlah Ahlu al-Sunnah wa al-Jamâ`ah. Penulis batasi

hanya hadis-hadis yang terdapat dalam al-kutub al-sittah (Sahih al-

Bukhary, Sahih Muslim, Sunan Abi Dawud, Sunan al-Tirmidzy. Sunan

al-Nasa’i, Sunan Ibn Majjah).

15. Sebagai ilustrasi dalam kitab Risalah Ahlu al-Sunnah wa al-Jama`ah terdapat hadis yang

artinya: "Barangsiapa mencela sahabat-sahabatku maka bunuhlah dia" apakah hadis ini benar-benar datangnya dari Rasulullah atau tidak?

Page 15: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

15

15

2. Perumusan Masalah

Dari pembatasan masalah di atas, penulis membuat suatu rumusan masalah

dalam penelitian ini, yaitu: Bagaimana kualitas sanad dan matan hadis-hadis yang

tidak menggunakan riwayat terdapat dalam Kitab Risâlah Ahlu al-Sunnah wa al-

Jamâ`ah?

C. Manfaat dan Tujuan Penelitian

Ada beberapa hal yang menjadikan tujuan penulis berkaitan dengan

penelitian ini. Pertama, Penulis ingin memberikan sumbangan bagi kajian islam

terutama dalam bidang hadis. Kedua, meneliti dan mengkaji bagaimana kualitas

hadis yang terdapat dalam kitab Risâlah Ahlu al-Sunnah wa al-Jamâ`ah. Ketiga,

memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Theologi Islam (S.Th.i) dari

jurusan Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Manfaat membahas kitab ini mengetahui kualitas hadis yang terdapat

dalam kitab Risâlah Ahlu al-Sunnah wa al-Jamâ`ah. Jika hadis-hadis yang diteliti

itu menyandang kualitas Tsiqah maka dapat memperkuat Hadis-hadis yang ada di

kitab ini. Dan jika kualitasnya lemah maka dapat di jadikan kritik untuk kitab

yang dibahas.

Page 16: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

16

16

D. Tinjauan Pustaka

Hanya terdapat satu judul skripsi yang membahas Kitab Risalah Ahlu al-

Sunnah wa al-Jama`ah Karya Syaikh Muhammad Hasyim Asy`ari, yaitu:

M. Khoirul Mustaqhfirin, Fakultas Dirasat Islamiyah 2003, dalam

skripsinya yang berjudul: Risalah Ahlu al-Sunnah wa al-Jama`ah lidsyaikh

Hasyim Asy`ari al-Jawi.Skripsi ini hanya mengomentari KH. Hasyim Asy`ari

dalam pengambilan hadis-hadis yang terdapat pada Kitab hadis Nabawi. Dan yang

membedakan antara Skripsi yang sudah ada dengan Skripsi yang sedang penulis

bahas adalah mencari kualitas sanad dan matan hadis-hadis yang tidak

menggunakan riwayat terdapat dalam Kitab Risâlah Ahlu al-Sunnah wa al-

Jamâ`ah.

E. Metodologi Penelitian

Dalam skripsi ini, penulis menggunakan tiga aspek metode penelitian,

yaitu:

1. Metode Pengumpulan Data

Dalam penulisan ini, penulis menggunakan penelitian kepustakaan

(Library research) yaitu mengumpulkan data-data yang memiliki relevansinya

dengan masalah yang dibahas, baik itu yang bersumber dari buku atau sumber

tertulis lainnya (makalah, artikel, atau laporan penelitian) dengan langkah-langkah

penelitian kepustakaan seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Setelah data

terkumpul kemudian penulis klasifikasi menjadi dua jenis sumber data yaitu:

a. Sumber data primer yang terdiri dari kitab kamus dengan merujuk kepada

kitab-kitab induk yaitu: al-kutub al-sittah (Sahih al-Bukhary, Sahih

Page 17: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

17

17

Muslim, Sunan Abi Dawud, Sunan al-Tirmidzy. Sunan al-Nasa’i, Sunan

Ibn Majjah).

b. Sumber data sekunder yang terdiri dari buku dan tulisan lainnya yang

memiliki relevansi dengan pokok masalah yang dikaji dalam penelitian ini.

2. Metode Pembahasan

Adapun metode pembahasan dalam kegiatan penelitian hadis ini yaitu:

1. Melakukan takhrij hadis melalui salah satu lafadz hadis dengan

menggunakan kitab kamus hadis yaitu : Al-Mu`jam al-Mufahras fi Alfaz

al-Hadis al-Nabawi karya A.J. Wensick, melalui topik hadis dengan

menggunakan kitab Miftah al-Kunuz al-Sunnah, kitab al-Jami` al-

Shaghir min Ahadis al-Basyir al-Nadzir karya `Abd al- Rahman Ibn Abu

Bakar al-Suyuti.

2. Mencari data yang telah diperoleh dari kitab kamus dengan merujuk

kepada kitab asli yang ditunjukan oleh kitab kamus atau yang hampir

mirip.

3. Melakukan penelitian kritik sanad hadis dari data yang diambil dari kitab

asli, kemudian melakukan penelurusuran pada periwayatan hadis

sehingga diketahui kepribadian setiap periwayatan, menilai keadaannya,

hubungan antara guru-guru dan muridnya guna mendapatkan kesimpulan

tentang kredibilitas periwayatan hadis tersebut.

4. Melakukan penelitian matan dari hasil penelitian di atas.

5. Memberikan kesimpulan dari hasil penelitian di atas.

Page 18: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

18

18

Sedangkan dalam pembahasan skripsi ini penulis menggunakan metode

deskriptif analitis, yakni melalui pengumpulan dan kemudian diteliti dan dianalisa

sehingga menjadi sebuah kesimpulan.

3. Metode Penulisan

Secara teknis, skripsi ini mengacu pada buku Pedoman Penulisan Karya

Ilmiah; Skripsi, Tesis, dan Disertasi yang diterbitkan oleh Center for Quality

Development and Accurance (CeQDA) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2007.16

F. Sistematika Penulisan

Pada bab kesatu Berisikan, Pendahuluan yang terdiri dari beberapa sub-

bab di antaranya adalah; latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan

masalah, kajian pustaka, metodologi penelitian, tujuan penulisan,dan sistematika

penulisan.

Bab kedua Merupakan pembahasan mengenai sekitar tentang kitab

Risâlah Ahlu al-Sunnah wa al-Jama`ah yang meliputi biografi pengarang dan

tinjauan kitab yang berisikan format kitab dan metode penulis serta

kandungannya.

Bab ketiga Pembahasan kualitas hadis-hadis yang terdapat dalam kitab

Risâlah Ahlu al-Sunnah wa al-Jama`ah hanya hadis-hadis yang tanpa riwayat

sebanyak 6 hadis.

Bab keempat merupakan penutup, yang meliputi kumpulan dan saran-

saran.

16 Hamid Nasuhi,dkk., Pedoman Penulisan Karya Ilmiah; Sripsi, Tesis, dan Disertasi

(Jakarta: CeQDA Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007).

Page 19: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

19

19

BAB II

SKETSA BIOGRAFI HADRATUSSYAIKH HASYIM ASY`ARI

A. Biografi Pengarang

1. Latar Belakang Keluarga

Muhammad Hasyim adalah nama yang diberikan oleh kedua orang tuanya,

dan yang akrab dipanggil Kiai Hasyim, beliau lahir dari kalangan keluarga elit

Kiai Jawa pada tanggal 24 Dzul Qa`dah 1287 H /14 Februari 1871 M di desa

Gedang, sekitar dua kilometer sebelah timur Jombang.17 Ayahnya, Asy`ari adalah

pendiri Pesantren Keras di Jombang, sementara kakeknya Kiai Usman,18 Kiai

terkenal dan pendiri Pesantren Gedang yang didirikan pada akhir abad ke-19.

Selain itu, moyangnya Kiai Hasyim adalah Kiai Sihah, adalah pendiri

Pesantren Tambak beras Jombang. Wajar saja apabila Kiai Hasyim menyerap

lingkungan agama dari lingkungan Pesantren keluarganya dan mendapatkan ilmu

pengetahuan agama Islam.

Ayah Kiai Hasyim, yaitu Asy`ari sebelumnya merupakan santri terpandai

di Pesantren Kiai Usman. Ilmu dan Akhlaknya sangat mengagumkan Sang Kiai,

sehingga dinikahkan dengan anaknya Halimah (Perkawinan jalin ikatan antara

Kiai). Ibu Kiai Hasyim merupakan anak pertama dari tiga saudara laki-laki dan

dua perempuan, yaitu Muhammad, Leler, dan Fadil serta Halimah dan Ny.Arif.

17Latiful Khuluq, Fajar Kebangunan Ulama, ( Yogyakarta: LKis 2000) h. 14. 18Kyai Usman adalah seorang ulama terkenal dan berjasa memperkenalkan Tarekat

Naqsyabandiyah di Jawa pada pertengahan abad ke-19. Lihat Martin Van Bruinessen, Tarekat naqsyabandiyah di Indonesia, Survey, Geografis, dan Sosiologis, (Bandung: Mizan, 1992) h.168.

Page 20: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

20

20

Halimah yang juga dipanggil Winih (`Benih`) merupakan anak pertama. Dari

garis Ibu inilah, Kiai Hasyim merupakan keturunan Raja Majapahit terakhir.19

Dari garis Ayahnya juga keturunan orang besar. Sang Ayah Kiai Asy`ari,

adalah anak Abdul Wahib `Abdul Halim yang mempunyai gelar pangeran Bona

Ibn Abdul Rahman yang dikenal dengan Jaka Tingkir, Sultan Hadiwijoyo Ibn

Abdullah ibn Abdul Aziz` ibn Raden `Ainul Yaqin yang disebut dengan sunan

Giri.20

Kiai Hasyim berada dalam kandungan ibunya selama 14 bulan. Dalam

pandangan masyarakat Jawa, kelahiran yang sangat panjang mengindikasikan

kecemerlangan sang bayi di masa depan. Orang tuanya lebih yakin akan isyarat

ini, karena sang ibu pun telah bermimpi bahwa bulan purnama jatuh dari langit

dan menimpa tepat diatas perutnya.21

Kedua orang tuanya menyaksikan bakat kepemimpinan yang dimiliki Kiai

Hasyim yaitu, ketika bermain dengan anak-anak di lingkungannya, ia selalu

menjadi "penengah". Kapan pun ia melihat temannya melanggar aturan

permainan, ia akan selalu menegurnya, Kiai Hasyim selalu membuat banyak

temannya senang bermain dengannya, karena sifatnya yang suka menolong dan

menjaga.22

19Raja Majapahit Terakhir ialah Bawijaya VI. Silsilah selengkapnya adalah Muhammad

Hasyim bin Halimah binti Layyinah binti Sihah bin Abdul Jabar bin Ahmad bin Pangeran Sambo bin Pangeran Bawana bin Jaka Tingkit (Mas Karebet) bin Prabu Brawijaya VI (Lembupeteng). Lihat pada Jajat Burhanuddin & A. Baedowi, ed.., Transformasi Otoritas Keagamaan, Penyuting, Jajat Burhannuddin dan Ahmad Baedowi ( Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003)h. 46.

20Suwendi M. Ag. Konsep Kependidikan M. Hasyim Asy` ari, cet: Petama ( Jakarta: LeKDis Ciputat) h. 14.

21Solihin Salam, KH Hasjim Asj`ari, Ulama Besar Indonesia (Jakarta: Jaya Murni 1963), h. 22.

22H. Aboebakar Aceh, Sejarah Hidup K.H.A Wahid Hasyim Asy`ari dan Karangan Tersiar, (Jakarta: Panitia Peringatan Almarhum KH A Wahid Hasyim, 1957),h.61-62.

Page 21: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

21

21

Semasa kecilnya Kiai Hasyim boleh dikatakan jarang mendapatkan

pendidikan dari orang tuanya. Hal ini disebabkan karena Kiai Hasyim diasuh oleh

kakeknya di Pondok Pesantren Gedang. Setelah bapaknya menamatkan

pendidikanya di Pondok Pesantren Gedang dan mendapatkan barokah dari

gurunya yaitu Kiai Usman. Maka bersama keluarganya pindah dan mendirikan

Pondok Pesantren di Desa Keras, yang terletak di sebelah Selatan Kota Jombang,

bersama dengan peristiwa ini Kiai Hasyim juga dibawa oleh orang tuanya ke Desa

Keras, ketika ia di desa ini Kiai Hasyim baru diasuh oleh kedua orang tuanya.23

Suasana agamis Pesantren Keras yang juga mengamalkan ajaran Tarekat

Naqsyabandîyah ini melekat erat dalam relung-relung sanubari remaja Hasyim.24

Setelah dididik oleh orang tuanya, ia pergi untuk menuntut ilmu ke

berbagai Pondok Pesantren, terutama di Jawa, yang meliputi Shona, Siwalan

Buduran Langitan Tuban, Demank Bangkalan, dan Sidoarjo. Setelah lama

menimba ilmu di Pondok Pesantren Sidoarjo ternyata Kiai Hasyim merasa

terkesan untuk terus melanjutkan studinya. Ia berguru kepada Kiai Ya`kub yang

merupakan Kiai di Pesantren tersebut. Kiai Ya`kub lambat laun merasakan

kebaikan dan ketulusan Kiai Hasyim dalam perilaku kesehariannya, sehingga

kemudian ia menjodohkannya dengan putrinya, Khadijah. Tepatnya pada usia 21

tahun, saat itu tahun 1892.25

Pasca pernikahanya dengan putri Kiai Ya`kub, Kiai Hasyim berangkat ke

Mekah bersama istri dan mertuanya untuk bermukim di sana. Ketika telah

menetap di Mekah kurang lebih tujuh bulan, Istri Kiai Hasyim melahirkan seorang

putra yang kemudian diberi nama Abdullah. Akan tetapi, beberapa hari kemudian

23Solihin Salam, KH Hasjim Asj`ari, Ulama Besar Indonesia, h. 19. 24Jajat Burhanuddin & A. Baedowi, ed.., Transformasi Otoritas Keagamaan, h. 47. 25Suwendi M. Ag. Konsep Kependidikan M. Hasyim Asy` ari,h. 16.

Page 22: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

22

22

istri yang dicintainya itu meninggal dunia. Bahkan, selang kurang empat puluh

hari dari wafat istrinya, putra tercintanya Abdullah, yang merupakan dambaan

hidup sebagai pelanjut kehidupanya juga meninggal dunia. Akhirnya pada tahun

berikutnya, Kiai Hasyim kembali ke Indonesia bersama mertuanya.26

Terkisah dalam riwayat hidupnya, bahwa Kiai Hasyim pernah berkali-kali

menikah, tak diketahui pasti berapakali beliau menikah meski tak menyebutkan

secara rinci nama para istri beliau, ada yang mengatakan beliau menikan lebih dari

tujuh kali27 dari seluruh wanita yang pernah beliau nikahi diantaranya dengan

Khadijah putri Kiai Ya`qub Siwalan Panji, Nafisah putri Kiai Ramlan Kediri,

Nyai Priangan di Mekah, Masrurah saudara Kiai Ilyas Kapurejo Kediri, Nafiqah

Putri Kiai Ilyas Sewulan Madiun28.

Perkawinannya dengan Nyai Nafiqah putri wedana dari Madiun,

Muhammad Hasyim memperoleh sepuluh anak, yaitu:

1. Hannah, lahir dan meninggal tahun 1905.

2. Chairiyah, lahir tahun 1908, kemudian menikah dengan Kiai Maksum Ali.

3. Aisyah, menikah dengan Kiai Ahmad Baidlawi.

4. Ummu Abdul Haq, menikah dengan Kiai Idris dari Ciebon.

5. Abdul Wahid Hayim (Ayah Gus Dur), lahir 1 juni 1914, meninggal 15

April 1953. Dia kemudian menjadi tangan kanan Ayahnya, salah seorang

perumus piagam Jakarta dan mantan Menteri Agama RI.

26 Suwendi M. Ag. Konsep Kependidikan M. Hasyim Asy` ari,h. 16-17. 27 Tujuh kali yang dimaksud bukan dalam arti mengumpulkan tujuh istri dalam satu

waktu. Beberapa istri Kiai Hasyim meninggal dunia sebelum akhirnya Kiai Hasyim menikah lagi. 28 M. Ishom Hardzik, KH. M. Hasyim Asy`ari, Pigur Ulama Pejuang Sejati, (Jombang:

Pustaka Warisan Islam 2007) cet: 2. h. 15

Page 23: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

23

23

6. Abdul Hafiz, lebih dikenal dengan Kiai A. Khalik, lahir tahun 1917,

mantan anggota Konstituante, dan menjadi pemimpin Pondok Pesantren

Tebuireng Jombang.

7. Abdul Karim Hasyim, lahir tahun 1919, mantan Dosen IAIN Sunan Ampel

Surabaya.

8. Ubaidillah, lahir dan meninggal tahun 1925.

9. Masrurah, lahir tahun 1926.

10. Yusuf Hayim, Lahir tahun 1929, mantan anggota DPR-GR dan PBNU

(Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) dan sekarang pimpinan Pesantren

Tebuireng Jombang.

Dalam perkawinannya dengan Nyai Masrurah, Kiai Hasyim mempunyai

empat anak, yaitu Abdul Qadir, Fatimah, Khadijah, dan Ya`qub. Konon, Nyai

Nafisah istri yang kelima Hayim Asy`ari berasal dari keturunan Kiai Ageng Tarub

yang berdarah biru dengan Kiai Ageng Pamanahan yang menjadi mubaligh Islam

di Mataram Yogyakarta, ia adalah keturunan penembahan Senopati Mataram.

Dapat disimpulkan bahwa pernikahan Kiai Hasyim mempunyai latar belakang

dakwah tersendiri dan dilakukan atas dasar Ukhuwah Islamiyah yang bersifat

Kultural.29 Bukan didasari kebutuhan biologis saja melainkan untuk

mengembangkan keturunan.

Kiai Hasyim disamping sebagai pemimpin Pesantren, juga banyak

berkiprah ditengah masyarakat. Semisal mengobati penyakit orang tanpa pandang

bulu baik orang pribumi maupun keturunan Belanda, sehingga ia dikenal sangat

luas di kalangan masyarakat. Beliau tidak saja sebagai guru yang baik, tetapi juga

29T.H. Thalhas, Alam Pikiran KH. Ahmad Dahlan & KH. M. Hasyim Asy`ari: Asal-usul

Dua Kutub Gerakan Islam di Indonesia, (Jakarta: Galura Pase, 2002) ,h 99-100.

Page 24: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

24

24

mengobati, menasehati masyarakat. Pada tahun 1946, pemimpin Tentara Nasional

Indonesia, Jendral Soedirman, betempur melawan Belanda, dia mengunjungi

Pesantren Tebuireng untuk meminta nasehat dan Fatwa beliau. Fatwa ini

ditujukan untuk mencari dukungan kepada eksistensi Republik Indonesia.30 Kiai

Hasyim menjadi orang besar dan diakui pemerintahan menjadi Pahlawan perintis

kemerdekaan Nasional.31

Kiai Hasyim meninggal pada tanggal 25 Juli 1947 M pukul 03.45 dini hari

bertepatan dengan tangga l7 Ramadhan 1366 H dalam usia 79 tahun karena

tekanan darah tinggi. Hal ini terjadi karena ia terkejut mendengar berita dari

Jendral Soedirman dan Bung Tomo bahwa pasukan Belanda, dibawah Jendral

Spoor, telah kembali ke Indonesia dan menang dalam pertempuran di Singosari

Malang dengan meminta korban banyak dari rakyat biasa. Akibat dari peristiwa

tersebut, sehingga terkena serangan struk yang menyebabkan meninggal dunia.32

2. Latar Belakang Pendidikan

Mula-mula Muhammad Kiai Hasyim belajar pada kakeknya sendiri di

Gedang. Setelah dikhitan, ia dibawa Ayahnya ke Pondok Keras, suatu Pondok di

Desa Keras yang terletak kira-kira 1 ½ km sebelah Barat Pondok Tebuireng

sekarang. Pondok ini didirikan Ayahnya sendiri Kiai Asy`ari. Di Desa Keras

inilah Kiai Hasyim untuk pertama kalinya mendapat didikan langsung dari

Ayahnya mengenai beberapa mata pelajaran ilmu agama seperti pelajaran dasar,

Tauhid, Fiqih, Hadis. Pada usia tiga belas tahun, Hasyim mempunyai kecerdasan

30Lathiful Khuluq, Fajar Kebangunan Ulama, h. 20-21 . 31Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 294 tahun 1964 tinggal 17 November

1964. 32Lathiful Khuluq, Fajar Kebangunan Ulama,h. 21.

Page 25: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

25

25

dan ketajaman otak yang luar biasa. Beberapa kitab dalam waktu yang singkat

sudah dikuasai, sehingga ia dapat mengajarkan kepada orang lain. 33

Sejak usia 15 tahun, ia menuntut ilmu ke berbagai Pesantren di Jawa, ia

tinggal beberapa waktu di suatu Pesantren dan kemudian pergi ke Pesantren lain.

Pesantren yang dikunjunginya antara lain adalah Pesantren Wonokoyo

(Probolinggo), Pesantren Langitan (Tuban), Pesantren Trenggilis dan

Kademangan (keduanya di bangkalan Madura) dan Pesantren Siwalan Panji

(Sidoarjo). Setiap Pesantren tersebut memiliki spesialisasi ilmu yang diajarkan.

Kiai Hasyim selama tiga tahun belajar tata bahasa dan sastra arab, fiqh dan

tasawuf pada Kiai Khalil dari Bangkalan, dan belajar fiqh selama dua tahun pada

Kiai Ya`qub dari Siduarjo.34

Pada perkembangan selanjutnya, Kiai Hasyim telah mahir dalam bidang;

Tauhid, Fiqh, Bahasa Arab, Tafsir, dan Hadis. Tidak lama setelah pernikahannya

ia bersama istrinya berangkat haji kemudian menetap disana kurang lebih selama

tujuh bulan. Pada tahun 1893 ia pulang ke kampung halamannya bersama Kiai

Ya`qub mertuanya. Akan tetapi, ia tidak terkesan tinggal di kampung halamannya.

Maka, pada tahun itu juga ia berangkat ke Mekah bersama adiknya, Muhammad

Anis, walaupun adiknya juga meninggal disana tetapi ia juga ditemani saudara

iparnya Kiai Alwi, yang kemudian menjadi teman yang paling setia dalam

mendirikan Pesantren Tebuireng.35

Kiai Hasyim belajar pada ulama-ulama terkenal di Mekah dalam berbagai

macam cabang ilmu agama islam. Di bawah bimbingan Syaikh Mahfudz dari

33T.H. Thalhas, Alam Pikiran KH. Ahmad Dahlan & KH. M. Hasyim Asy`ari, h. 101. 34Jajat Burhanuddin & A. Baedowi, ed.., Traansformsi Otoritas Keagamaan,h 48. 35Lathiful Khuluq, Fajar Kebangunan Ulama, h. 24-25.

Page 26: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

26

26

Termas (w.1920), ia belajar Hadis Sahih Bukhâri. Dengan tekun, Kiai Hasyim

menyimak pelajaran yang diberikan gurunya. Akhirnya, ia lulus dan mendapatkan

ijazah dari gurunya tersebut. Dengan demikian, Kiai Hasyim menjadi pewaris

terakhir urut-urutan penerima hadis (Isnad) dari 23 geneasi ulama ahli hadis

sebelumnya. Selain ilmu hadis, Kiai Hasyim juga belajar tarikat Qadariah wa

Naqsyabandîyah pada syaikh Mahfudz. Ilmu tarikat ini merupakan peninggalan

dari Syaikh Nawawi Banten dan Syaikh Ahmad Khatib Sambas.36

Selain berguru pada Ulama-ulama yang dari Tanah air, Kiai Hasyim juga

berguru pada sejumlah tokoh di Mekah yakni Syaikh al-`Allamah Abdul Hamid

al-Darustani dan Syaikh Muhammaf Syuaib al-Maghribi. Selain itu, Ia berguru

kepada Syaikh Ahmad aminal-Athar, Sayyid Sultan ibn Hasyim, Sayyid Ahmad

ibn Hasan al-Attar, Syaikh Sayid Yamay, Sayyid Alwi ibn Ahmad al-Saqqaf,

Sayyid Abas Maliki, Sayid Abdullah al-Zawawy, Syaikh Shaleh Bafadhal, dan

Syekh Sultan Hasyim Dagastani.37

Di antara ilmu-ilmu pengetahuan yang dipelajari oleh Kiai Hasyim selama

di Mekah, adalah fiqh dengan konsentrasi mazhab Syafi`i, Ulum al-Hadits,

Tauhid, Tasir, Tasawuf dan Ilmu `alat (nahwu, saraf, mantiq, balaghah, dan lain-

lain). Dari beberapa disiplin ilmu itu, yang menarik perhatian Kiai Hasyim adalah

disiplin hadis, terutama mengenai kumpulan hadis Imam Muslim. Hal ini

didasarkan atas asumsi Kiai Hasyim yang menyatakan bahwa untuk mendalami

ilmu hukum Islam, disamping harus mempelajari al-Qur`an dan tafsirnya secara

mendalam, juga harus memiliki pengetahuan yang cukup baik mengenal hadis

36Jajat Burhanuddin & A. Baedowi, ed..,Traansformsi Otoritas Keagamaan,h 49. 37Suwendi M. Ag. Konsep Kependidikan M. Hasyim Asy` ari,h. 22.

Page 27: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

27

27

dengan syarh dan hasyiyah-nya. Untuk itulah, disiplin hadis menjadi suatu yang

sangat penting untuk dipelajari.38

3. Lingkungan Pesantren

Sekembalinya dari Mekah pada tahun 1898 M, Kiai Hasyim segera

mengabdikan ilmunya untuk kepentingan umat. Mula-mula ia membantu

mengajar beberapa bulan di Pesantren Ayahnya, Pesantren Keras, dan Pesantren

Kakeknya, Pesantren Gedang. Namun ia merasa tidak leluasa untuk

mengembangkan ilmu yang didapatnya selama belajar di Mekah, dan tidak lama

kemudian Kiai Hasyim berusaha mendirikan Pesantren sendiri, maka pada 26

Rabiul Awal bertepatan dengan 1898 M, ia mulai merintis pendirian Pesantren

yang diberi nama Tebuireng di jombang, sekitar 2 kilometer dari Pesantren

ayahnya.39

Tebuireng menurut cerita rakyat berasal dari "Kebo Ireng", yaitu ketika

seekor kerbau bule terperosok ke dalam payah yang penuh lintah. Saat kerbau

ditarik keluar oleh penduduk warnanya berubah menjadi hitam, karena seluruh

tubunya dipenuhi oleh lintah dan pemiliknya kemudian berteriak dengan

menyebut kebo item. Dan menurut versi lain dimanakan Tebuireng karena daerah

tersebut tempat tinggal orang-orang dari kalangan hitam, yang berperilaku tidak

baik seperti; perampok, penjudi, peminum dan penzina. Namun karena daerah

38Suwendi M. Ag. Konsep Kependidikan M. Hasyim Asy` ari… h. 23. 39Shalahuddin Hamid dan Iskandar Ahza, Seratus Tokoh Yang Paling Berpengaruh di

Indonesia, (Jakarta: PT. Intimedia Cipta Nasantara, 2003), h. 6

Page 28: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

28

28

tersebut juga banyak terdapat tanaman tebu berwarna hitam maka berubah

menjadi nama "Tebuireng".40

Kondisi daerah Jombang yang demikian buruknya menjadi tantangan dan

sekaligus dorongan bagi Kiai Hasyim untuk membina masyarakat melalui

pendidikan Pesantren. Untuk memulai Pesantren baru sebagai bekal, ia membawa

delapan santri dari Pesantren Ayahnya. Santri-santri ini di samping mengaji pada

Kiai Hasyim juga membantu pembangunan Pesantren baru ini. Berkat ketenaran

dan kedalaman ilmu Kiai Hasyim, jumlah santri meningkat menjadi dua puluh

delapan orang dalam tiga bulan.41 Biaya pembangunan Pesantren sebagian besar

ditanggung Kiai Hasyim sendiri. Tanah Pesantren dibeli dari seorang dalang di

Desa itu, dan bangunan Pesantren terbuat dari bambu. Bangunan ini sebesar

sepuluh meter persegi terbagi menjadi dua: satu ruangan untuk Kiai sekeluarga

sedangkan ruangan lain untuk keperluan para santri. Ruangan khusus para santri

ini dipakai untuk tempat tinggal, belajar dan shalat para santri. Untuk membiayai

lembaga yang tumbuh berlahan-lahan ini, Kiai Hasyim berdagang dan bercocok

tanam kecil-kecilan, saking cinta pada Pesantren ia mewakafkan dua hektar tanah

dan Sembilan hektar persawahan pada tahun 1947, sebelum ia meninggal dunia.42

Pada perkembangan selanjutnya, Pesantren Tebuireng dalam sistem

pengajarannya menggunakan metode Sorogan dan Weton, sebagaimana yang

dilakukan Pesantren tradisional lainya. Metode ini biasanya diberikan pada

pelajaran tingkat rendah, yaitu santri menghadap kepada guru seorang demi

seorang dengan menyodorkan (Sorong) kitabnya masing-masing. Pada tingkat

40Shalahuddin Hamid dan Iskandar Ahza, Seratus Tokoh Yang Paling Berpengaruh,h. 20. 41Jajat Burhanuddin & A. Baedowi, ed..,Traansformsi Otoritas Keagamaan,h 50. 42Lathiful Khuluq, Fajar Kebangunan Ulama, h. 29-30.

Page 29: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

29

29

lanjut pelajaran biasanya diberikan langsung oleh Kiai. Kiai Hasyim sendiri

dengan metode kuliah (Weton), sesekali santri yang membaca kitab, bila salah

Kiai Hasyim membetulkannya. Kenaikan tingkat ditandai dengan bergantinya

kitab yang dipelajarinya. Akan tetapi, Kiai Hasyim menyadari tuntutan zaman

bahwa perkembangan Pesantren harus ditambah, seperti apa yang dialami ketika

belajar di Mekah yakni; menambah pondok Pesantren dengan sistem madrasah

atau sistem klasikal. Maka pada tahun 1919 M didalam lingkungan Pondok

Pesantren Tebuireng muncullah sebuah madrasah dengan sistem klasikal,

madrasah ini diberi nama "Salafiyah Syafi`iyah".43

Adapun kitab-kitab yang diajarkan di Pondok Pesantren Tebuireng ini,

antara lain; dalam bidang bahasa dan teks bahasa arab dengan mempelajari

berbagai buku seperti: al-Jurumiyyah karya Ibn Ajurum, al-`Imriti karya Saraf b.

Yahya al-Ansari al-Imriti, `Izzi Karya `Izz al-Din Ibrahim al-Zanjani, Maqsud

(karya aninom yang kadang dianggap sebagai karya Abu Hanifah), Qawa`id al-

I`rab Karya Ibn Hayim dan Alfiyah Karya Ibn Malik dan masih banyak lagi yang

dipelajari baik ilmu hadis maupun tafsir al-Qur`an, karena Kiai Hasyim ahli dalam

bidang tersebut.44

Pesantren Tebuireng mungkin dapat dipandang sebagai Pesantren untuk

pengajaran tingkat tinggi. Banyak santri yang berdatangan untuk menimba ilmu di

Pesantren tersebut diantranya murid yang dikenal; KH. Wahab Hasbullah

(Pesantren Tambak Beras Jombang), KH. Ilyas Ruhiyat (Pesantren Cipasung

Tasik Malaya), KH. Wahid Hasyim (anaknya sendiri), Kiai As`ad Syamsul Arifin

43Shalahuddin Hamid dan Iskandar Ahza, Seratus Tokoh Yang Paling Berpengaruh, h. 7-

8. 44Lathiful Khuluq, Fajar Kebangunan Ulama,h 33 lihat pula, Mahmud Yunus, Sejarah

Pendidikan Islam di Indonesia,.( Jakarta: PT. Hadakarya Agung, 1996),h. 238-239.

Page 30: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

30

30

(Pendiri Pesantren Sukorejo Situbondo), Kiai Abbas (Pendiri Pesantren Buntet

Corebon), Kiai Bisri Syansuri (pendiri Pesatren Libroyo Kediri),45 dan masih

banyak lagi alumni Tebuireng, sehingga Pesantren Tebuireng merupakan kiblat

dari Peantren-Pesantren di Jawa maupun di seluruh pelosok tanah air ini, dan Kiai

Hasyim banyak dikenal dengan sebutan "Bapak Kaum Santri".

4. Karya-karya KH. Hasyim

KH. Hasyim adalah penulis yang produktif, memiliki banyak kumpulan

karya tulis mengenai ilmu agama seperti: Sufisme, Teologi, dan Fiqh. Akan tetapi,

lebih banyak berbahasa Arab atau Jawa dengan huruf Arab (jawa pegon) dan

beberapa pidato yang dipublikasikan di surat kabar dalam bahasa Melayu yang

menjadi bahsa masyarakat Indonesia (Lingua Franca), selain itu juga pidato-

pidato beliau mengenai masalah-masalah politik, social seperti: al-Mawâ`izh,

yang kemudian diterjemahkan oleh kalangan modernis yaitu: Hamka (Al-

Mawâ`izj Sjaich Hasyim Asj`ari), dan Abdul Munir Mulkhan (Pesan-pesan Dua

Pemimpin Besar Islam Indonesia), Kiai Ahmad Dahlan dan Kiai Hasyim, dan

seseorang Tradisionalis H.A. Abdul Chamid (Empat Puluh Hadits Nabawi), dan

beberapa majalah-majalah yang diterbitkan oleh Soeara Nahdlatul Ulama surat

kabar resmi NU, dan MIAI; Soeara Moeslimin Indonesia yang diterbitkan oleh

Masyumi.46

Adapun Karya-karya Kiai Hasyim yang behasil didokumentasikan,

terutama oleh cucunya almarhum Isham Hadziq, adalah sebagai berikut:

45Lathiful Khuluq, Fajar Kebangunan Ulama,h 33-34. 46Lathiful Khuluq, Fajar Kebangunan Ulama,h 43.

Page 31: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

31

31

1. Al-Tibyân fi al-Nahy`an Muqâtha`at al-Arhâm Wa al-Aqârib wa al-

Ikhwân. Kitab ini selesai ditulis pada hari senin, 20 Syawal 1260 H, di

terbitkan oleh Maktabah al-Turats al-Islam, Pesantren Tebuireng. Secara

umum buku ini berisi pentingnya membangun persaudaaan di tengah

perbedaan serta bahaya memutuskan tali persaudaraan.

2. Adab al-`Alim Wa al-Muata`alim fima yahtaj ilaih al-muta`alim fi Ahwal

ta`alum wa ma yatawaqaf `alaih al-mu`allim fi maqâmât ta`limihi (Etika

proses belajar mengajar). Literature ini merupakan karya yang dijadikan

fokus kajian buku ini.

3. Al-Tanbihât al-Wâjibâti li man Yasna` al-Mawlidin al-Munkarât ( Nasihat

penting bagi orang yang Merayakan kelahiran Nabi Muhammad dengan

menjalankan Hal-hal yang dilarang oleh Agama)47.

4. Al-Risâlah Ahl al-Sunnah wa al-Jamâ`ah, sharh fi Hadîts al mawtâ wa

Syurûth al-Sâ`ah ma bayân mafhum al-Sunnah wa al-Bid`ah (Kitab

lengkap), membicarakan berbagai topik seperti kematian dan hari

kebangkitan, arti Sunnah dan bid`ah.48

5. Ziyâdat Ta`lîqât `alâ Mandzûmah al-Syaikh `Abd Allâh b. Yasin al-

Fusuruwanî (Catatan tambahan mengenai Syair Syaikh `Abd Allah b

Yasin Pesuruan), berisi bantahan KH. Kiai Hasyim terhadap kritik Syaikh

47Kitab ini ditulis sebagai reaksi keras KH. Hasyim As`ari atas praktek peringatan maulid

Nabi Muhammad yang menyimpang dari tuntutan syariah. Diceritakan bahwa ketika itu, di pedalaman Jawa dijumpai pelaksnaan perayaan maulid dengan mengetangahkan berbagai pertunjukan yang didalamnya menyiratkan unsur-unsur maksiat, misalnya pagelaran musik dengan pakaian yang seronok, laki dan perempuan yang bukan muhrim, serta pertandingan tinju dan pencak silat yang itu tak jarang dijadikan sebagai ajang persssjudian. Lihat pada Suwendi M. Ag. Konsep Kependidikan M. Hasyim Asy` ari,h. 33-34.

48Buku ini tampaknya mengelaborasi tentang persoalan-persoalan kematian yang merupakan sesuatu yang pasti dialami oleh setiap orang, tanda-tanda hari kiamat sebagai hari akhir dari kehidupan dunia, yang kemudian ditambahkan dengan penjelasan mengenai sunnah dan bid`ah, sebuah terminologi yang saling bersebarangan dalam hari kebiasaan Nabi atau tidak Lihat pada Suwendi M. Ag. Konsep Kependidikan M. Hasyim Asy` ari,h. 35-36.

Page 32: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

32

32

`Abd Allah b Yasin Pasuruan terhadap Nahdlatul Ulama yang merupakan

wadah cendekiawan-muslim (ulama) dalam mengapresiasikan persoalan

sosial keagamaan.

6. Muqaddimah Al-Qânûn al-Asâsî li Jam`iyat Nahdat al-Ulama` (Aturan

dasar perkumpulan Nahdlatul Ulama) membicarakan prinsip-prinsip utama

Organisasi NU.

7. Al-Mawâa`izh. Karangan ini berisi nasihat bagaimana menyelesaikan

masalah yangmuncul ditengah umat akibat hilangnya kebersamaan dalam

membangun pemberdayaan. Karangan ini pernah disiarkan dalam Kongres

XI Nahdlatul Ulama pada 1935, yang bertepatan di Bandung. Karya ini

juga diterjemahkan oleh Prof. Buya Hamka dalam majalah Panji

Masyarakat Nomor 5 tanggal 15 Agustus 1959.49

8. Al-Nûr al-Mubîn fi Mahabbati Sayyid al-Mursalîn, bain fihi ma`na al-

Mahabbah Lirusul Allah ma wa Yata`allaq Biha Man Ittba`iha wa Ihya al-

Sunnatih (Cahaya terang tentang cinta pada Rasul) menjelaskan arti cinta

pada Rasul.50

9. Al-Dzurrah al-muntasyirah fi al-Masai al-Tis`u `Asyrat, Sarh fiha Masalat

al-Thariqah wa al-Wilayah wa Ma Yata`allaq Bihima min al-Umur al-

49 . Zuhairi Misrawi. Hadratussyaikh HASYIM ASY`ARI modern, keutamaan, dan

kebangsaan. (Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara, 2010)h.97. 50Dalam karya ini, KH. Hasyim Asy`ari menjelaskan makna iman kepada Rasulallah

dengan segala konsekwensinya, seperti keharusan mencintai Nabi, keluarga, dan para sahabat serta mematuhi ajaran dan menjalankan sunnah Nabi. Selain itu, KH. Hasyim Asy`ari juga mencoba memotret pernik-pernik kehidupan Rasulallah, termasuk kehidupan rumah tangganya agar dapat dijadikan teladan yang baik (Uswan hasannah) oleh umatnya. Dituturkan juga keutamaan membaca shalawat Nabi dan berziarah kemakamnya di Madinah. Menurut KH. Hasyim Asy`ari kedua hal tersebut merupakan bukti konkret atas kecintaan seseorang terhadap Nabi Muhammad. Dalam bagian akhir kitab ini dijelaskan bahwa hubungan batin dengan Nabi tidak hanya dapat dilakukan oleh para sahabat yang masa denganya, tetapi juga bisa dilakukan oleh umat yang datang kemudian, misalnya dengan tawassul, tasyaffu`, dan Istighatsah. Lihat pada Suwendi M. Ag. Konsep Kependidikan M. Hasyim Asy` ari,h. 36-37.

Page 33: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

33

33

Muhimmah li Ahl al-Tariqah(Mutiara-mutiara mengenai Sembilan belas

masalah thariqah).51

10. Mengenai tasawuf: al-Risalah al-Tauhidiyah, wahya risalah saghirat fi

bâyan `aqidah ahl al-sunnah wa al-jama`ah(Catatan-catatan tentang

Theologi) tentang ahl al-Sunnah Wa al-Jama`ah.

11. Risâlah fi Ta`kîd al-Akhdzi bi Madzhab al A`immah al-Arba`ah. Karangan

ini berisi pentingnya berpedoman kepada empat imam mazhab, yaitu

Imam Syafii, Imam Malik, Imam Abu Hanifah, dan Imam Ahmad bin

Hambal.

12. Arba`îna Hadîtsan Tata`allaqu bi Mabâdi` Jam`iyyat Nahdlatul Ulamâ.

Karya ini berisi 40 hadis yang mesti dipedomani oleh Nahdlatul Ulama.

Hadis-hadis itu berisi pesan untuk meningkatkan ketakwaan dan

kebersamaan dalam hidup, yang harus menjadi fondasi kuat bagi setiap

umat dalam mengarungi kehidupan yang begitu sarat tangtangan.

13. Dhaw`il Misbâh fi Bayân Ahkâm al-Nikâh. Kitab ini berisi hal-hal yang

berkaitan dengan pernikahan, mulai dari aspek hukum, syarat, rukun,

hingga hak-hak dalam pernikahan.

14. Al-Risâlah fi `al-`Aqâid. Kitab ini ditulis dalam bahasa jawa, berisis

masalah-masalah yang berkaitan dengan tauhid.52

Selain ke- 14 karya diatas, ada sejumlah karya yang masih dalam bentuk

manuskrip dan belum diterbitkan. Karya-karya tersebut antara lain Hâsyiyât

`alâ Fath al-Rahmân bi Syarh Risâlât al-Walî Ruslân li Syaikh al-Islâm

Zakariyyâ al-Anshârî, al-Risâlat al-Tawhîdiyyah, al-Qalâid fi Bayân ma

51karya ini membahas sejumlah maslah yang berkaitan erat dengan tasawuf, dalam hal ini thariqat-thariqat. Lihat pada Suwendi M. Ag. Konsep Kependidikan M. Hasyim Asy` ari,h. 38. 52. Zuhairi Misrawi. Hadratussyaikh HASYIM ASY`ARI.. h. 98

Page 34: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

34

34

Yajib min al-Aqâ`id, al-Risâlat al-Jamâ`ah, Tamyûz al-Haqq min al-Bâthil,

al-Jasus fi Ahkâm al-Nuqûs, dan Manâsik Sughrâ.

B. Tinjaun Kitab Risâlah Ahlu al-Sunnah wa al-Jamâ`ah

1. Format Kitab dan Metode Penulisan.

Kitab Risâlah Ahlu al-Sunnah wa al-Jamâ`ah dicetak diatas kertas

berwarna kuning yang ukurannya lebih kecil dari kertas kuarto. Lembaran-

lembaranya tidak dijilid kulit sampul, sehingga lembaranya dapat dibawa

walaupun hanya satu halaman yang kebetulan halaman itu yang dibutuhkan. Kitab

ini hanya di kemas dengan sampul yang sederhana.

Risalah ini adalah merupakan karya besar yang memuat beberapa doktrin

ajaran yang sangat berfaidah, juga beberapa pembahasan yang sangat dibutuhkan

oleh kaum Muslim dalam rangka mengokohkan Aqidah agamanya, agar mereka

masuk dalam bingkai “Firqah al-Najiyah”, golongan yang selamat yakni “Ahlu

al-Sunnah wa al-Jamâ’ah”. Dalam kitab ini penulis melakukan counter terhadap

para ahli Dolâlah / para pembuat bid’ah yang merupakan sumber dari segala

sumber kebohongan. Dari itulah kitab ini merupakan “Hujjah”, argumentasi dan

dalil, serta penjelasan yang sangat mendasar bagi kemuliaan kaum muslimin,

untuk kemudian dapat mengantarkan keselamatan dan kebahagiaan mereka.

Kitab ini berjumlah 36 halaman yang terdiri dari 10 pasal terdiri dari 9

asar dan 67 Hadis. dan setiap pasal terdiri dari hadis dan asar. Selain itu dalam

penjelasannya dikemukakan hadis-hadis lain yang senada dengan pembahasan,

baik untuk perbandingan atau untuk memperkuat kedudukan pada hadis dan

matan. Dan ada juga pasal yang tidak disertai dalil.

Page 35: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

35

35

Dalam mencantumkan hadis, Kiai Hasyim tidak mencantumkan sanad

hadis secara lengkap juga tidak menjelaskan kualitas hadis bahkan tidak

mencantumkan sanad sama sekali. Namun kadang beliau memberikan sumber dan

nama sahabat yang meriwayatkan hadis tersebut.

2. Kandungan Hadis

Dalam kitab Risâlah Ahlu al-Sunnah wa al-Jamâ`ah jumlah hadis yang digunakan

sebanyak

1. PASAL I terdiri dari 4 hadis

2. PASAL II terdiri dari 4 hadis dan 3 asar

3. PASAL III terdiri dari 2 hadis dan 1 asar

4. PASAL IV tidak terdapat hadis maupun asar.

5. PASAL V terdiri dari 8 hadis

6. PASAL VI terdiri dari 3 hadis dan 3 asar

7. PASAL VII terdiri dari 4 hadis

8. PASAL VIII terdiri dari 2 hadis

9. PASAL IX terdiri dari 38 hadis dan 2 asar

10. PASAL X terdri dari 2 hadis

Berdasarkan penelitian skripsi ini penulis akan meneliti hadis-hadis pada pasal

I sampai pasal III.

Page 36: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

36

36

BAB III

KUALITAS HADIS DALAM KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL-JAMÂ`AH

A. Teks Hadis

 رد فـهو فيه ليس ما هذا أمرنا في أحدث : من وسلم عليه الله صلى الله رسول قال .١

 بدعة محدثة : وكل وسلم عليه الله صلى الله رسول قال .٢

فأدركهم قـريظة بني في إال العصر أحد يصلين ال : وسلم عليه الله صلى النبي قال .٣ الطريق في العصر

  الله لعنة فـعليه محدثا آوى أو حدثا أحدث من وسلم عليه الله صلى الله قال رسول .٤

 وسلم: من شذ شذ الى النار عليه الله صلى النبي قال .٥

والطاعة السمع بهن أمرني الله بخمس آمركم وأنا وسلم عليه الله صلى النبي قال .٦سالم ربـقة خلع فـقد شبر قيد الجماعة فارق من ه فإن والجماعة والهجرة والجهاد اإل

عنقه من

 

Page 37: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

37

37

B. Penelitian Sanad

♦ Hadis Pertama

رد فـهو فيه ليس ما هذا أمرنا في أحدث : من وسلم عليه الله صلى الله رسول قال Artinya:Bersabda Rasulullah SAW: Barang siapa membuat hal baru dalam urusan

kami ini sesuatu yang tidak ada padanya, maka hal itu tertolak.

Setelah ditelusuri melalui kitab al-Mu`jâm al-Mufahras li Alfadz al-Hadits

al-Nabawi,53 hadis di atas di riwayatkan oleh al-Bukharî, Muslim dalam Sahih-

nya, Ibnu Majah dalam Sunan-nya .٢,, جه. مقدمه ١٧,, م. اقضية ٥.خ. صلح dan melalui

kitab Mausû`ah al-Atraf al-Hadits al-Nabawi.54 :د: السنة -, ١٧م: االقضية - ٢٤١, ٣خ

. ٥ب semua periwayatan melalui jalur Aisyah Radîallahu `Anha.

Hadis dari Sahih Bukharî dalam kitab Sulhi bab Qaul Imam LiasAbî

ثـنا -٢٦٩٧ ثـنا يـعقوب حد ها الله رضي عائشة عن محمد بن القاسم عن أبيه عن سعد بن إبـراهيم حد عنـ ٥٥رد فـهو فيه ليس ما هذا أمرنا في أحدث من وسلم عليه الله صلى الله رسول قال قالت

Hadis dari Sahih Muslim dalam kitab al-Aqdîah bab Naqdu al-Ahkam al-Batolah.

ثـنا - ٤٤٦٧ قال سعد بن إبـراهيم عن جميعا الهاللي عون بن لله ا وعبد الصباح بن محمد جعفر أبو حدثـنا الصباح ابن ثـنا عوف بن الرحمن عبد بن إبـراهيم بن سعد بن إبـراهيم حد محمد بن القاسم عن أبي حد ٥٦رد فـهو منه ليس ما هذا أمرنا في أحدث من وسلم عليه الله صلى الله رسول قال قالت عائشة عن

53 A.J Wensick, Corcordance et Indices de al Tradition Musulmane, diterjemahkan ke

dalam bahasa arab oleh Muhammad fua`d Abd al-Baqi, al-Mu`jâm al-Mufahras li alfaz al-Hadits al-Nabawi, (E.J. Bill: Leiden), Juz 1,h 434.

54 Abu Hajar Muhammad al-Sa`id bin Basuni Zuglul, Mausu`ah al-Atraf al-Hadits al-Nabawi, (Beirut: Dar al-Fikr, tt), jil 8, h 37.

55. Imam al-Hafidz Abî Abdullah Muhammad Bin Ismâ`îl al-Bukhari, Sahih al-Buhkâri, (Rîad: Baitu al-Afkar ad-Dawîah, 1998) h. 301

56. Imam Abî Husaini Muslim Bin al-Hujaj al-Qusyairi al-Naysaburi, Sahih Muslim, (Bairut: Dar al-Kitab al-Arabî) h.242

Page 38: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

38

38

Hadis dari Ibnu Mâjah dalam Kitab al-Muqadimah Bab al-Tawaqi fi al-Hadits `An Rasul.

ثـنا - ١٤ ثـنا العثماني عثمان ن ب محمد مروان أبو حد بن الرحمن عبد بن إبـراهيم بن سعد بن إبـراهيم حد يف أحدث من قال وسلم عليه الله صلى الله رسول عائشة أن عن محمد بن القاسم عن أبيه عن عوف  ٥٧رد فـهو منه ليس ما هذا أمرنا 

Hadis dari Sunan Abû Daud dalam Kitab al-Sunnah Bab Fi Lujumi al-Sunnah.  

ثـنا - ٤٦٠٦ ثـنا البـزاز الصباح بن محمد حد ثـنا و ح سعد بن إبـراهيم حد ثـنا عيسى بن محمد حد عبد حد الله رضي عائشة عن محمد بن القاسم عن إبـراهيم بن سعد عن سعد بن وإبـراهيم المخرمي جعفر بن الله ها رد فـهو فيه ليس ما هذا أمرنا في ث أحد من وسلم عليه الله صلى الله رسول قالت قال عنـ ٥٨رد فـهو أمرنا غير على أمرا صنع من وسلم عليه الله صلى النبي قال عيسى ابن قال

Dalam penelitian sanad ini, penulis akan meneliti pada jalur Ibnu Majjah

dari Aisyah, yang termuat dalam Kitab al-Muqadimah Bab al-Tawaqi fi al-Hadits

`An Rasul.. Dalam penelitian sanad ini penulis akan mengawali dari periwayatan

atau mukharij terakhir, yaitu Ibnu Mâjah lalu diikuti oleh periwayatan selanjutnya

hingga periwayatan pertama.

Ibn Mâjah

a. Nama Lengkap: Abû `Abdullah Muhammad Ibnu Yazîd Ibnu Mâjah al-

Rubay`î al-Qazwinî. Lahir pada tahun 209 H, dan wafat pada hari senin

tanggal 20 Ramadan tahun 273 H.59

b. Guru dan muridnya dalam bidang periwayatan hadis. Guru:`Abas bin

`Usmân, `Ali bin Muhammad, at-Tanafasî, Jubarah Ibnu al-Mughlis, Abû

57. ◌ Abî Abdillah Muhammad Ibn Yazid Ibnu Majah al-Qazwainî, Sunan Ibn Mâjah,

(Bairut: Bait al-Afkar al-Dawlîah 2004) h.20 58. Imam al-Hafiz Abî Daud Sulaimân Bin al-Asy`astî, Sunan Abî Daud, ( Bairut: Darul

A`lam) h. 752 59. Abdullah, Ibn `Abdullah, Sembilan Pendekar Hadis. ( Bogor: pustaka Tariqul Izzah,

2007), h.171

Page 39: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

39

39

Marwan Muhammad bin Usmân al-`Usmânî, Mus`ab bin Abdullah al-

Zabairî, Abû Bakr Ibnî Abî Syaibah, dll.

Murid-muridnya: Muhammad bin îsa al-Abhâri, Abû Hasan al-Qatan,

Sulaimân bin Yazîd al-Gazwinî, Ibnu Sibawaih,dll.

c. Peryataan para kritikus hadis

Menurut al-Mizî ia adalah sosok orang yang alim, Abû Ya`lqa al-Khalili

menilai bahwa ia dapat di percaya, dapat dijadikan Hujjah banyak

mengetahui hadis dan menghafalnya semua Kritikus hadis menilai positif

terhadap kafasitas Ibnu Mâjah dan Hadis-hadis yang diriwayatkan Ibnu

mâjah banyak dinilai sahih.60

Dari pernyataan diatas, tidak ada seorang ulama kritikus hadis yang

mencela Ibnu Mâjah , pujian yang diberikan kepadanya adalah pujian yang

bertingkat tinggi, dengan demikian, periwayatan yang menyatakan bahwa dia

telah menerima hadis diatas dari Abû Marwan Muhammad bin `Usmân al-

`Usmânî dengan lambang hadis Haddatsanâ dapat dipercaya kebenaranya, itu

berarti sanad antara Ibnu Mâjah dan Abû Marwan Muhammad bin `Usmân al-

`Usmânî dalam keadaan bersambung kerena pada masa hidup dan tahun wafat

mereka berdekatan dan Ibnu mâjah merupakan periwayat yang Tsiqah.

60. Al-ZahAbî, Syiar `Alam wa Nubala` Juz XVII (Beirut: ar-Risalah, 1990), h.278

Page 40: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

40

40

Abû Marwân Muhammad bin `Usmân al-`Usmânî

a) Nama Lengkap: Muhammad bin `Usmân Bin Khalad Bin Umar bin

`Abdullah bin Walid bin `Usmân bin `Afân al-Quraisyi al-Umu, Abû

Marwân Mandânî (w 241 H)

b) Guru dan muridnya dalam bidang periwayatan hadis. Guru: Ibrahîm bin

Sa`ad, Salih bin Qudamah bin Ibrahîm al-Jumahy, `Abdullah bin Muslim

bin Jundab, `Abdurrahman bin Abî Jinad, `Abdurrahman bin Muhammad

bin `Umar bin Abî Salamah al-Makhzumy, `Abdul Aziz bin Abî Hazam

Nafî` bin Safiyân.

Murid: Ibn Mâjah, Ahmad bin Zaid bin Harun al-Gozazi, Ja`far bin

Muhammad al-Firyabî, Sa`ad bin Muhammad al-Bairûtî, `Abdullah bin

Ahmad bin Hanbal, Muhammad bin Ahmad bin Abî `Aun, Harun bin

Yusuf bin Harun Bin Zîad, Abî Hatim al-Rojîa berkata: tsiqah.

c) Pernyataan para Kritikus hadis

Ada dua pendapat dari ulama Kritikus hadis:

- Salih bin Muhammad al-Asadî, Ibn Hibbân, berkata: Tsiqah, Suduq.61

Para kritikus hadis mengakui bahwa Abû Marwân Muhammad bin

`Usmân al`Usmânî adalah orang yang tsiqah. Karenanya pernyataan Abû Marwân

yang menyatakan bahwa dia menerima riwayat hadis dari Ibrahîm bin Sa`ad bin

Ibrahîm dengan lambang haddasanâ kata tersebut menunjukan adanya proses

penerimaan hadis secara al-sama` dengan demikian antara Abû Marwân dan

Ibrahîm bin Sa`ad bersambung.

61. Jamaluddîn Abî Hajar Yusuf al-Mazî, Tahdzib al-Kamal Fi Asmai al-Rijal, (Bairut:

Dar al-Fikr) juz 26, h 82-83.

Page 41: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

41

41

Ibrahîm bin Sa`ad bin Ibrahîm

a) Nama Lengkap: Ibrahîm bin Sa`adî bin Ibrahîm bin `Abd al-Rohim bin

`Awuf al-Quraisî al-Zuhairîu, Abû Isaq al-Madanî, Tamu di negara

Bagdad, walid ya`qub bin Ibrahîm wa sa`ad bin Ibrahîm. (108-185 H)

b) Guru dan muridnya dalam bidang periwayatan hadis. Guru: Abî Sakhri

Humaidi bin Zayaad al-Madanî, bin `Amihi Salim bin Salih bin Ibrahîm

bin `Abduraham bin `Auf, Abîhi Sa`ad bin Ibrahîm, Syaibah bin al-

Hajajî, Safiyân bin Sulaimân, Abdillah bin ja`far al-Makhramî,

Muhammad bin Isaq bin Yasari, Muhammad bin Muslim bin Syahabî al-

Juhairi, Hasyim bin `Urwah, Yazid bin Abdullah bin al-Hadi.

Murid : Ahmad bin Abdullah bin Yûnus, Ahmad bin Muhammad bin

Hambil, Abû Mamur Ismâil bin Ibrahîm al-Mudallî, Zakarîâ bin Adi`,

Abdullah bin Wahab al-Misrayû, Abdul Aziz bin Abdullah al-`Ammrî al-

Uwasîû, `Ali bin al-jadi al-jawharîû, Abû Marwân Muhammad bin

`Usmân al-`Usmânî, Muhammad bin al-Sabbahi al-Dawlabîû,

Muhammad bin `Isa bin Tabai, Yaqub bin Hamid bin Kasab, Yahya bin

Yahya al-Naisabûrî.

c) Peryataan para kritikus hadis

- Al-Bukharî berkata: Ibrahîm bin Humairah: Ibrahîm bin Sa`ad bin Isaq

telah meriwayatkan 1017 hadis hukum dengan Peperangan, Ibrahîm bin

Sa`ad banyak hadis dari ahlu Madinah pada jamannya.

- Ahmad bin Hanbal, Abû Daud, dan Abû Hatim mengatakan: Tsiqah.

- Abdurrahman bin Yûsuf bin Sa`id bin Khirasî berkata: Saduq

Page 42: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

42

42

- Yahya berkata: Ibrahîm bin Sa`ad Laisa bîhi Ba`sun. 62

Setelah meneliti sanad Ibrahîm bin Sa`ad, sanadnya bersifat tsiqah.

Hubungan antara Ibrahîm bin Sa`ad dan Sa`ad bin Ibrahîm bersambung karena

status mereka adalah anak dan bapak walaupun dengan cara “an” tapi tidak

menjadikan sanad Ibrahîm bin Sa`ad lemah. Karena sanadnya dalam keadaan

bersambung dan bersifat tsiqah.

Abîhi ( Sa`ad bin Ibrahîm)

a) Nama Lengkap: Sa`adu bin Ibrahîm bin `Abdurrahman bin `Auf al-Qurasî

al-Zuhrî, Abû Isaq Berkata: Abû Ibrahîm al-Madanî. Ibunya Umû Kulsum

binti Sa`di bin Abî Waqas, hakim di Madinah masa Qasim bin Muhammad

bin Abî Bakr al-Sidiq.( w 128 H)

b) Guru dan muridnya dalam bidang periwayatan hadis. Guru: Hafsah bin

`Asim bin `Umar bin Khatab, Talhata bin Abdullah bin Usmân,`Urwah bin

al-Jubair, `Ali bin Abdullah bin `Abas, al-Qasim bin Muhammad bin

Abî Bakr al-Sidiq, Nafi` bin Jubir bin Mutim.

Murid: Anaknya Ibrahîm bin Sa`ad, Hamad bin Zaid, Syarik bin

`Abdullah, `Îad bin `Abdullah al-Qurasî al-Fihrî, Muhammad bin `Ijlani,

Musa bin `Uqbah, Yahya bin Sayid al-Ansarî, Yazid bin Abdullah bin al-

Hadi, Yûnus bin Yazid al-Aily.

c) Pernyataan para kritikus hadis:

- Abû Hatim, dari `Ali bin al-Madinî: Bahwasanya Sa`ad bin Ibrahîm Tidak

meriwayatkan Hadis di Madinah, maka dari itu tidak menulis hadis dari

62. Jamaluddîn Abî Hajar Yusuf al-Mazî, Tahdzib al-Kamal Fi Asmai al-Rijal, juz. 2, h.88

Page 43: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

43

43

alhu Madinah, dan Malik tidak menulis Hadis, suatu ketika mendengar

tentang dia Ibn `Uyayunah di Makkah Sesuatu mengembirakan.

- Abû Hamid al-Misasî berkata: dari Hajaj bin Muhammad: Bahwasanya

Su`bah Menyebutkan Sa`ad bin Ibrahîm dan berkata: Habîbi mengatakan

kepada saya Sa`ad bin Ibrahîm berpuasa dahr dan mengkatamkan al-

Qur`an di setiap hari dan setiap malam.

- Ma`in bin `Isa berkata: dari Sa`id bin Muslim bin Ba`nak: saya

mengetahui Sa`ad bin Ibrahîm hakim di masjid. Ahmad bin Hanbal

berkata, dari Safîyân bin `Uyinah: sebelum Sa`ad bin Ibrahîm melepaskan

dari Hakim bahwasanya dia bertaqwa sebagaimana taqwa dan dia adalah

Hakim.

- Ahmad bin Abdullah al-`Ijlî, Muhammad bin Sa`ad berkata: bahwasanya

Tsiqah, banyak hadisnya. 63

Para kritikus hadis mengakui bahwa Sa`ad bin Ibrahîm adalah orang yang

tsiqah. Karena pernyataan Sa`ad yang menyatakan bahwa dia menerima riwayat

hadis dari Qasim bin Muhammad dapat dipercaya kebenaranya, walaupun dia

menggunakan lambang “an” dalam periwayatan itu. Dengan demikian sanad

antara Sa`ad dengan Qasim bersambung.

Qasim Bin Muhammad

a) Nama Lengkap: Qasim bin Muhammad bin Abî Bakr as-Sidiq al-Qurasî

al-Taymî, Abû Muhammad berkata: Abû Abdillah al-Madanî,( w 112 H.)

63. Jamaluddîn Abî Hajar Yusuf al-Mazî, Tahdzib al-Kamal Fi Asmai al-Rijal, juz. 10 h.

240

Page 44: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

44

44

b) Guru dan muridnya dalam bidang periwayatan hadis. Guru: Abdullah bin

Jafar bin Abî Talib, Abdullah bin `Amru bin al-`Asi, Muawanah bin Abî

Safîyân, Abî Hurairah, Zainab binti Jahsyi, Aisyah Umul Muminin,

Fatimah Binti Qais.

Murid: Ismâ`îl Bin Abî Hakim, Aflah bin Humaidi, Anas bin Sairan, Ja`far

bin Muhammad al-Sidiq, Salim bin `Abdullah bin Umar, Sa`ad bin

Ibrahîm bin `Abdurrahîm bin `Auf, `Ubaidillah bin Miqsam, Abû Bakr

bin Muhammad bin `Amru bin Hazm, Abû `Usmân al-Ansarî.

c) Peryataan para Kritikus hadis:

- Abdurrahman bin Abî al-Zinad, dari ayahanda: saya mengetahui seseorang

mempelajari sunnah dari Qasim bin Muhammad, maka anak laki-laki itu

memalingkan anak laki-laki yang lain sampai mengetahui sunnah.

- Khalid bin Nizar berkata, dari Safîyân bin `Unainah: bahwasanya manusia

mempelajari hadis dari `Aisyah kepada tiga orang: Qasim bin Muhammad,

`Urwah bin Zubair, `Amrah binti Abdurrahman.

- Abdullah bin Wahab berkata: Malik menyebutkan Qasim bin Muhammad,

dan berkata bahwa Qasim adalah ahli fiqh. Malik mengatakan kepada saya

sesungguhnya Ibn Sairanî telah memberatkan dan meninggalkan tentang

Haji, maka dia memerintahkan kepada yang berhaji untuk melihat kepada

petunjuk Qasim bin Muhammad dan pakaiannya, dan daerahnya?

- Al-Bukharî berkata: dari `Ali bin al-Madanî: Dia memiliki Ribuan hadis.

- Kritikus hadis mengatakan: Tsiqah, Nazih, Rajulun Salih. 64

64. Jamaluddîn Abî Hajar Yusuf al-Mazî, Tahdzib al-Kamal Fi Asmai al-Rijal, juz.23 h

427

Page 45: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

45

45

Para kritikus hadis mengakui bahwa Qasim Bin Muhammad adalah orang

yang tsiqah. Karena pernyataan Qasim yang menyatakan bahwa dia menerima

riwayat hadis dari `Aisyah dapat di percaya kebenaranya, walaupun dia

menggunakan lambang “an” dalam periwayatan itu. Dengan demikian sanad

antara Qasim dengan `Aisyah bersambung.

Aisyah

a) Nama Lengkap: `Aisyah binti Abî Bakr al-Sidiq Ummu al-Mu`minin,

Kunyah Ummu Abdullah, Ibunya Ummu Rumani binti `Amar bin `Umran

bin Abd Syamsi bin `Atab bin Udainah bin Suba` bin Duhman bin Haris

bin Ghonmi bin Malik bin Kinanah, dan Rasulullah menikahiku pada

umur 6 th masuk 7 th (w 58 H)65.

b) Guru dan muridnya dalam bidang periwayatan hadis. Guru: Rasullullah

Sallallah `Alaihi wa Salam, Humairah bin `Amru al-Aslamî, Saad bin

Abî Waqas, Umar bin Khatab, Bapaknya Abî Bakr al-Sidiq, Khudamah

binti Wahab al-Asdîah, Fatimah al-Zahra binti Rasullullah.

Murid: Isaq bin Talahah bin `Ubaydillah, Abdullah bin Syahab al-Khalanî,

Abû Maisarah `Amru bin Syurahbil al-Hamdanî, Muhammad bin al-

`Asyab bin Qais al-Kindî, Qasim bin Muhammad bin Abî Bakr al-

Sidiq, Abû Yûnus Maula `Aisyah, Zainab binti Abî Salamah.

c) Peryataan para Kritikus hadis:

- Mengenai penilaian tehadapnya ada sejumlah pujian yang di lontarkan

diantaranya dari `Ata bin Abî Rabbah yang mengatakan bahwa ia orang

65 . Sihab al-din abi al-Fadal, Ahmad ibn Ali Ibn Muhammad, dkk, al-Asabah fi Tamyiz

al-Sahabah, juz 6, h. 139.

Page 46: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

46

46

yang paling mumpuni diantara sahabat lain bahkan al-Jahri mengatakan

jika dikumpulkan hadis Aisyah dan di konfrontir dengan seluruh istri-istri

Rasulullah Saw.

- Ia adalah seorang istri Rasul dang penghafal hadis dan al-Qur`an 1210

hadis telah diriwayatkan dan 174 diriwayatkan bersama-sama al-Bukharî

dan Muslim. Dan ia berarti beliau dapat dipercaya dan masuk dalam

katagori Tsiqah. 66

Dari pernyataan kritikus di atas, tidak seorangpun yang mencela `Aisyah

binti Abî Bakr al-Sidiq, apabila dilihat dari rawi atasnya, dengan demikian

periwayatannya yang menyatakan bahwa beliau telah menerima hadis diatas dari

Nabi Muhammad Saw dengan lambang qâla yang berarti sanadnya bersambung.

66. Jamaluddîn Abî Hajar Yusuf al-Mazî, Tahdzib al-Kamal Fi Asmai al-Rijal, juz 22, h.

372

Page 47: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

47

47

♦ Hadis Kedua بدعة محدثة : وكل وسلم عليه الله صلى الله رسول قال

Artinya:Bersabda Rasulullah SAW: Setiap yang diada-adakan adalah bidah.

Setelah ditelusuri melalui kitab al-Mu`jâm al-Mufahras li Alfadz al-Hadits

al-Nabawi,67 hadis diatas diriwayatkan oleh Sahih Muslim, Abû Daud, Nasâ`i,

Ibnu Mâjah dalam Sunan-nya. ٧, جه: مقدمه ٢٢, ن: عيدين ٥, د: سنة ٤٣م: جمعة Hadis

Muslim dan Nasâ`i melalui jalur Jabîr Bin `Abdullah Radîallahu `Anhu, dan hadis

Ibnu Mâjah melalui jalur Abdullah Bin Mas`ud Radîallahu `Anhu.

Hadis dari Sahih Muslim dalam Kitab al-Jum`atu Bab Salat al-Jum`atu Hina Tadjulu al-Syamsi.

ثني و ٢٠٠٥ ثـنا المثـنى بن محمد حد عن ه أبي عن محمد بن جعفر عن المجيد عبد بن الوهاب عبد حدناه احمرت خطب إذا وسلم عليه الله صلى الله رسول كان قال الله عبد بن جابر واشتد صوته وعال عيـ

إصبـعيه بـين ويـقرن كهاتـين والساعة ناأ بعثت ويـقول ومساكم صبحكم يـقول جيش منذر كأنه حتى غضبه ر فإن بـعد أما ويـقول والوسطى السبابة ر الله كتاب الحديث خيـ األمور وشر محمد هدى الهدى وخيـ

نا تـرك ومن فألهله ماال تـرك من نـفسه من مؤمن بكل أولى أنا قول يـ ثم ضاللة بدعة وكل محدثاتـها أو ديـوعلي فإلي ضياعا

٦٨

Hadis dari Sunan al-Nasâi Kitab Kaifa al-`Iddaini Bab Fi Lujumi al-Sunnah.

بأنا قال الله عبد بن عتبة اأخبـرن - ١٥٧٧ عن أبيه عن محمد بن جعفر عن سفيان عن المبارك ابن أنـ هو بما عليه ويـثني الله يحمد خطبته في يـقول وسلم عليه الله صلى الله رسول كان قال الله عبد بن جابر وأحسن الله كتاب الحديث أصدق إن له هادي فال يضلله ومن له مضل فال الله يـهده من يـقول ثم أهله

ثم النار في ضاللة وكل ضاللة بدعة كل و بدعة محدثة وكل محدثاتـها األمور وشر محمد هدي الهدي نذير كأنه غضبه واشتد صوته وعال وجنتاه احمرت الساعة ذكر إذا وكان كهاتـين والساعة أنا بعثت يـقول نا تـرك ومن فألهله ماال تـرك من قال ثم مساكم صبحكم يـقول جيش أولى وأنا علي أو فإلي ضياعا أو ديـ

٦٩بالمؤمنين  

67 A.J Wensick, Corcordance et Indices de al Tradition Musulmane, diterjemahkan ke

dalam bahasa arab oleh Muhammad fua`d Abd al-Baqi, al-Mu`jâm al-Mufahras li alfaz al-Hadits al-Nabawi, , Juz 1,h 152.

68 Imam Abî Husaini Muslim Bin al-Hujaj al-Qusyairi al-Naysaburi, Sahih Muslim,.. h,335

69. Abî Abdurrahman Ahmad Bin Su`Abî an-Nasai, Sunnan an-Nasâi… h,281

Page 48: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

48

48

  Hadis dari Abû Daud dalam Kitab al-Sunnah Bab Fi Lujumi al-Sunnah. 

ثـنا - ٤٦٠٧ ثـن حنبل بن أحمد حد ثـنا مسلم بن الوليد احد ثني قال يزيد بن ثـور حد معدان بن خالد حدثني قال نا قاال حجر بن وحجر السلمي عمرو بن الرحمن عبد حد نـزل ممن وهو سارية بن العرباض أتـيـناك وقـلنا فسلمنا } عليه أحملكم ما أجد ال قـلت لتحملهم أتـوك ما إذا الذين على وال { فيه زائرين أتـيـ

نا أقـبل ثم يـوم ذات م وسل عليه الله صلى الله رسول بنا صلى العرباض فـقال ومقتبسين وعائدين عليـها ذرفت بليغة موعظة فـوعظنا ها ووجلت العيون منـ موعظة هذه كأن الله رسول يا قائل فـقال القلوب منـ

نا تـعهد فماذا مودع منكم يعش من فإنه حبشيا عبدا وإن والطاعة والسمع الله قوىبتـ أوصيكم فـقال إليـعليكم كثيرا اختالفا فسيـرى بـعدي ها وعضوا بها تمسكوا الراشدين المهديين الخلفاء وسنة بسنتي فـ عليـ

٧٠ضاللة بدعة وكل بدعة محدثة كل فإن األمور ومحدثات وإياكم واجذ بالنـ

Hadis dari Ibnu Mâjah dalam Kitab al-Muqadimah Bab Man Hadasa `An rasulillah.

ثـنا - ٤٦ ثـنا عبـيد أبو المدني ميمون بن عبـيد بن محمد حد عن كثير أبي بن جعفر بن محمد عن أبي حد عليه الله صلى الله رسول مسعود أن بن الله عبد عن األحوص أبي عن إسحق أبي عن عقبة بن موسىنتان هما إنما قال وسلم وإياكم أال محمد هدي الهدي وأحسن الله كالم الكالم فأحسن والهدي الكالم اثـ

األمد عليكم يطولن ال ال أ ضاللة بدعة وكل بدعة محدثة وكل محدثاتـها األمور شر فإن األمور ومحدثات تـقسو أمه بطن في شقي من الشقي أنما أال بآت ليس ما البعيد وإنما قريب آت هو ما إن أال قـلوبكم فـ

ثالث فـوق أخاه يـهجر أن لمسلم يحل وال فسوق وسبابه كفر من المؤ قتال إن أال بغيره وعظ من والسعيد الكذب فإن له يفي ال ثم صبيه الرجل يعد وال بالهزل وال بالجد يصلح ال الكذب فإن والكذب وإياكم أال

وإنه الجنة إلى يـهدي البر وإن البر إلى يـهدي الصدق وإن النار إلى يـهدي الفجور وإن الفجور إلى يـهديابا الله عند يكتب حتى يكذب العبد وإن أال وفجر كذب للكاذب ويـقال وبـر صدق للصادق يـقال ٧١كذ

 Dalam penelitian sanad ini, penulis akan meneliti pada jalur Sunan al-

Nasâ`i dari Jabîr bin Abdullah , yang termuat dalam Sunan al-Nasâ`i Kitab Kaifa

al-`Iddaini Bab Fi Lujumi al-Sunnah. Dalam penelitian ini sanad ini penulis akan

mengawali dari periwayatan atau mukharrij terakhir, yaitu Sunan al-Nasâ`i lalu di

ikuti oleh periwayatan selanjutnya hingga periwayatan pertama.

70 Imam al-Hafidz Abî Daud Sulaiman Bin al-Asy`asti, Sunan Abî Daud…h,752 71 Abî Abdillah Muhammad bin Yazid bin Majah a-Qazwaini, Sunan bin Majah,.. h, 23

Page 49: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

49

49

Al-Nasa`i

a) Al-Nasâ`i adalah Abû Abdurrahman Ahmad bin Syu`aib bin `Ali bin

Sinan bin Bahr al-Khurasanî al-Qadi al-Nasâ`i, dia dilahirkan di daerah

Nasa pada tahun 215 H, dan wafat pada tahun 303 H di Bait al-Maqdis.

Sebelum berusia lima belas tahun dia pergi ke Hijaz, Iraq, Mesi, dan

Jazirah untuk belajar hadis pada ulama yang ada di Negara itu.

b) Guru dalam bidang periwayatan hadis: Muhammad bin Khalid (W 230 H),

Ja`far bin Muhammad. Sehingga al-Nasâ`i menjadi ulama hadis terkemuka

yang mempunyai sanad `ali. (tinggi). Semua kritikis hadis menilai al-

Nasâ`i sebagai periwayat hadis yang tsiqah.72

Dari pernyataan diatas, tidak ada seorang ulama kritikus hadis yang

mencela Al-Nasâ`i, pujian yang diberikan kepadanya adalah pujian yang

bertingkat tinggi, dengan demikian, periwayatan yang menyatakan bahwa dia

telah menerima hadis diatas dari `Utbah bin Abdullah dengan lambang hadis

akhbaranâ dapat dipercaya kebenaranya, itu berarti sanad antara Al-Nasâ`i dan

`Utbah bin Abdullah dalam keadaan bersambung kerena pada masa hidup dan

tahun wafat mereka berdekatan dan Ibnu mâjah merupakan periwayat yang

Tsiqah.

72. Muhammad Abu Syubban, Fi Rihab al-Kutub al-Sihhah al-Sittah (Mujma` Bahus al-

Islamîah, 1969) h 127-130

Page 50: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

50

50

Utbah bn Abidullah

a) Nama Lengkap: `Utbah bin Abdullah bin `Utbah al-yahmadî, al-Azdî.

b) Guru dan muridnya dalam bidang periwayatan hadis. Guru: Sayid bin

Salim al-Qadah, Safîyân bin `Uyainah, Abdullah bin Mubarak, al-Fadil

bin Musa al-Sinanî, Malik bin Anas, Muhammad bin `Abas al-`awdi, Abî

Malik Muhammad bin `Isa, Muhammad ibn al-Fadil bin `Atîah, Abî hanim

Yûnus bin Nafi.

Murid: al- Nasâ`i, Ibrahîm Ibnu Muhammad bin Yazid al-Marwazi, Hasan

bin Sofîân al-Naswîa, Muhammad bin Isaq bin Khujaimah, Abû Turab,

Muhammad bin Ali bin Ibrahîm al-Marwaji, Muhammad bin Ali al-Hakim

al-Tirmidzi.

c) Peryataan para kritikus hadis.

- Al-Nasa`i Berkata: Tsiqah, La Basa Bih.

- Ibn Hatim dalam kitabnya berkata: Tsiqah. 73

Para kritikus hadis mengakui bahwa Utbah bn Abidullah adalah orang

yang tsiqah. Karenanya pernyataan Utbah bn Abidullah yang menyatakan bahwa

dia menerima riwayat hadis dari Safîyân dengan lambang “an” dengan demikian

antara Utbah bn Abidullah dan Safîyân bersambung.

73 . Jamaluddîn Abî Hajar Yusuf al-Mazî, Tahdzib al-Kamal Fi Asmai al-Rijal, juz.19 h.

311-312

Page 51: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

51

51

Safîyân

a) Nama Lengkap: Safîyân bin `Uyainah bin `Imran, Nama lainya: Maimun

al-Hilalî. Kunyah: Abu Muhammad al-Kufi dia tinggal di mekah dan

meninggal disana

b) Guru dan muridnya dalam bidang periwayatan hadis. Guru: Ibrahîm bin

Abdia`la, Ibrahîm bin Ma`sarah, Ismaîl bin Ibrahîm bin Abdurrahman bin

Adbullah, Abî Rabîah Makzumî, Stuwayra Abî Fakhatah, Jabîr al-Ju`fî,

Ja`far ibn Muhammad al-Sidiq, Sulaimân al-`Amas, Abdillah bin Abî

Mâjah, Yahya Ibnu Isaq.

Murid: Tsabît bin Muhammad al-`Abîd, Sulaimân al-`Amsy, Sahla bin

Hasyim al-Bayruti, Abû `Asam al-Dahaky bin Makhlid, Muhammad bin

`Ajani, Makhlad bin Yazid al-Harany,`Utbah bin Abdullah al-Marwazî,

Ishaq bin Abi Israil, Ismaîl bin Musa al- fazârî.

c) Peryataan para kritikus hadis.

- Ahmad bin Abdullah al-`Ijlî berkata: Ahsan Isnad al-Kufah, Hasan al-

Hadits, tsiqah.

- Abdullah bin Mubarak dia menulis 1000 hadis

- Hafidz Abû Bakar al-Khatib berkata: Dia Imam dari Umat Muslimin dan

mengajar Ilmu Agama.74

Para kritikus hadis mengakui bahwa Safîyân bin `Uyainah bin `Imran

adalah orang yang tsiqah. Karenanya pernyataan Safîyân bin `Uyainah bin `Imran

yang menyatakan bahwa dia menerima riwayat hadis dari Muhammad bin Ali

(ayahnya) dapat dipercaya kebenaranya walaupun dia mengunakan dengan

74.Jamaluddîn Abî Hajar Yusuf al-Mazî, Tahdzib al-Kamal Fi Asmai al-Rijal, juz.11h. 177.

Page 52: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

52

52

lambang “an” dengan demikian antara Safîyân bin `Uyainah bin `Imran dan

Ja`far bin Muhammad bersambung.

Ja`far bin Muhammad

a) Ja`far bin Muhammad bin Ali bin Husaini bin Ali bin Abî Talib al-Qurasî

al-Hasyim, Abû Abdullah al-Madanî al-Sidiq, Ibunda Umu Farwah binti

Qasim bin Muhammad bin Abî Bakr al-Sidiq, Paman Asma binti

Abdurahman bin Abî Bakr al-Sidiq, (w148 H)

b) Guru dan muridnya dalam bidang periwayatan hadis. Guru: Ubaydilah bin

Abî Rafi`, Urwah bin Zubair, `Ata bin Abî Rabah, Kakek dari Paman

Qasim bin Muhammad bin Abî Bakr al-Sidiq, Ayahanda Abî Ja`far

Muhammad bin Ali al-Baqi, Muhammad bin Muslim bin Sahab al-

Zahra, Muhammad bin Munkadari, Muslim bin Abî Marim, Nafi` Maulana

bin Umar.

Murid: Abana bin Taglib, Ismaîl bin Ja`far Hatim bin Ismaîl, Hasan bin

Salih bin Haya sayid bin Sofîân al-Islamî, Safîyân al-Tsaurî, Safîyân bin

`Uyainah, Muslim bin Kholid al-Zanjî, Musa bin Umir al-Quraisy.

c) Peryataan para kritikus hadis:

- Mas`ab berkata: bahwa Malik tidak mengetahui tentang Ja`far bin

Muhammad sampai mengumpulkan hadis hingga akhir dari mereka itu

mengangkat derajatnya lalu menjadikannya setelahnya.

- `Abas al-Dawrî, Usmân bin Sayid al-Daramî Abû Bakr bin Haytsamah,

Ahmad bin Sayid Abî Maryam dari Yahya bin Ma`in berkata: Tsiqah. 75

75 . Jamaluddîn Abî Hajar Yusuf al-Mazî, Tahdzib al-Kamal Fi Asmai al-Rijal, juz.5 h 74-

77

Page 53: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

53

53

Para kritikus hadis mengakui bahwa Ja`far bin Muhammad adalah orang

yang tsiqah. Karenanya pernyataan Ja`far bin Muhammad yang menyatakan

bahwa dia menerima riwayat hadis dari Muhammad bin Ali (ayahnya) dapat

dipercaya kebenaaranya walaupun dia mengunakan dengan lambang “an” dengan

demikian antara Ja`far bin Muhammad dan Muhammad bin Ali bersambung.

Abîhi (Muhammad bin Ali)

a) Muhammad bin Ali bin Husaini bin Ali bin Abî Talib al-Qurasy, Abû

Ja`far al-Baqi, Ibunda Umu Abdullah binti Hasan bin Ali bin Abî Talib. (w

118 H)

b) Guru dan muridnya dalam bidang periwayatan hadis. Guru: Ibrahîm bin

Sa`ad waqos, Anas bin Malik, Jabîr bin Abdullah, Harmalah Maulaya

Asmah bin Zaid, Husain bin Ali Abî Talib, Sayid bin al-Musayib,

Abdullah bin Ja`far Abî Talib, Ata bin Yasar, Yazaid bin Hurma, Abî

Hurairah, Aisyah, Umu Salamah.

Murid: Abana bin Taglib al-Khufi, Basam al-Sayrafy, Abû Hamjah, Stabît

bin Abî Safiah, JAbîr bin Yazid al-Ju`fî, Ananda Ja`far bin Muhammad

al-Sadiq, Sadir bin Hakim bin Suhaib, walid hiban bin sadir al-Sarafî,

Qasim bin Fadal al-Hudani, Musa bin Umar al-Quraisy, Yahya bin Abî

Kasir.

c) Peryataan para kritikus hadis:

- Muhammad bin Sa`ad menyebutkan dalam tingkatan kedua dari Ahli

Madinah berkata: Tsiqah, Hadisnya banyak.76

76 . Jamaluddîn Abî Hajar Yusuf al-Mazî, Tahdzib al-Kamal Fi Asmai al-Rijal, juz.26 h

136-139.

Page 54: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

54

54

Para kritikus hadis mengakui bahwa Muhammad bin Ali adalah orang

yang tsiqah. Karenanya pernyataan Muhammad bin Ali yang menyatakan bahwa

dia menerima riwayat hadis dari Jabîr bin Abdullah dengan lambang “an” dengan

demikian antara Muhammad bin Ali dan Jabîr bin Abdullah bersambung.

Jabîr bin Abdullah

a) Nama Lengkap: Jabîr bin Abdullah bin `Amru bin Haram bin Tsalibah bin

Ka`ab bin Salamah bin Sa`ad, bin `Ali bin Asad bin Sardah, bin Tazid bin

Khasyim bin al-Khajarji al-Ansary, kunyah Abu Abdullah, Abu

Abdurahman, Abu Muhammad. Salah satu orang yang meriwayatkan

hadis dari Rasulullah SAW dn salah satu sahabat yang meninggal di

madinah (w 99 H)77

b) Guru dan muridnya dalam bidang periwayatan hadis. Guru: Nabî

Sallallah Alaihi wa Salam, Khalid bin Unais, Ali bin Abî Talib, `Ammar

bin Yasar, Umar bin Khatab, Abî Humaidi al-Sa`ad, Abî Sayid al-Khodri,

Abû Hurairah, Umu Sarik, Umu Kulsum binti Abî Bakr al-Sidiq, Umu

Malik al-Ansorîah, Umu Mubasyirah al-Ansarîah.

Murid: Ibrahîm bin Abdullah bin Qanid, Haris bin Rafi` bin Makis al-

Zuhainî, Salam bin Abî al-Ja`di, Sayid bin Haris al-Ansary, Safiyân bin

Sulaim, Tariq bin `Amar Qadi, Muahrib bin Distar, Abû Ja`far

Muhammad bin Ali bin al-Husaini bin Ali bin Abî Talib, Yahya bin

Abî Kasir, Yazid bin Nu`aim bin Hazal.

77 Sihab al-din abi al-Fadal, Ahmad ibn Ali Ibn Muhammad, dkk, al-Asabah fi Tamyiz al-

Sahabah, juz 1, h. 223.

Page 55: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

55

55

c) Pernyataan para kritikus hadis:

- Tidak ada satupun kritikus mencela Qais bin `Ubad, dan penulis

mengambil kesimpulan bahwa الصحابة كلھم عدول (semua sahabat Nabî

Muhammad Saw. Adalah adil)78

Dari pernyataan kritikus di atas, tidak seorangpun yang mencela Jabîr bin

Abdullah apabila dilihat dari rawi atasnya, dengan demikian periwayatannya yang

menyatakan bahwa beliau telah menerima hadis diatas dari Nabi Muhammad Saw

dengan lambang qâla yang berarti sanadnya bersambung.

♦ Hadis ketiga

الطريق في العصر فأدركهم قـريظة بني في إال العصر أحد يصلين ال : وسلم عليه الله صلى النبي قال Artinya:Bersabda Rasulullah SAW: Janganlah seseorang salat asar kecuali di bani

Quraizah: sebagaimana mereka telah masuk waktu asar saat dalam perjalanan. Sebagian berkata; kita tidak salat hingga sampai ke tempat mereka; sebagian lagi berkata; bahkan kita salat, Nabî SAW tidak menginginkan dari kita seperti itu; hal ini disampaikan kepada Nabî SAW, tetapi Beliau tidak mencela seseorangpun diantara mereka.

Setelah ditelusuri melalui kitab al-Mu`jâm al-Mufahras li Alfadz al-Hadits

al-Nabawi,79 hadis diatas diriwayatkan oleh al-Bukharî dalam Sahih-nya خ: مغازى

٥, خوف ٣ dan melalui kitab Mausû`ah al-Atraf al-Hadits al-Nabawy.80

Diriwayatkan oleh : ,٢٣م: الجھاد ب – ١٤٣: ٥, ١٩: ٢خ . Hadis Bukharî melalui jalur

Bin `Umar Radîallahu `Anhu. Dan Hadis Muslim jalur `Abdullah Radîallahu

`Anhu.

78 Jamaluddîn Abî Hajar Yusuf al-Mazî, Tahdzib al-Kamal Fi Asmai al-Rijal, juz. 4 h

.443 79 A.J Wensick, Corcordance et Indices de al Tradition Musulmane, diterjemahkan ke

dalam bahasa arab oleh Muhammad fua`d Abd al-Baqi, al-Mu`jam al-Mufahras li alfaz al-Hadis al-Nabawi, Juz 4,h 247.

80 Abû Hajar Muhammad al-Sa`id bin Basuni Zuglul, Mausû`ah al-Atraf al-Hadits al-Nabawy, jil.7 h. 417

Page 56: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

56

56

Hadis dari Sahih al-Bukharî dalam Kitab Sulhi Bab Qaul Imam Liasabî.

ثـنا - ٩٣٦ ثـنا قال أسماء بن محمد بن الله عبد حد النبي قال قال عمر ابن عن نافع عن جويرية حدا لنا وسلم عليه الله صلى بـعضهم فأدرك قـريظة بني في إال العصر أحد يصلين ال األحزاب من رجع لم

للنبي فذكر ذلك منا يـرد لم نصلي بل بـعضهم وقال نأتيـها حتى نصلي ال بـعضهم فـقال الطريق في العصر هم واحدا يـعنف فـلم وسلم عليه الله صلى منـ

٨١

Hadis dari Sahih al-Bukharî dalam Kitab al-Khouf Bab Solat al-Khouf rijalan. 

ثـنا - ٤١١٩ ثـنا أسماء بن محمد بن الله عبد حد الله رضي عمر ابن عن نافع عن أسماء بن جويرية حدهما فأدرك قـريظة بني في إال العصر أحد يصلين ال األحزاب يـوم وسلم عليه الله صلى النبي قال قال عنـ

ذلك منا يرد لم نصلي بل بـعضهم وقال نأتيـها حتى نصلي ال بـعضهم فـقال الطريق في العصر بـعضهم هم واحدا يـعنف فـلم وسلم عليه الله صلى للنبي ذلك فذكر منـ

٨٢

Hadis dari Sahih Muslim dalam kitab al-jihâd bab al-Mubâdarah bilghazwa, wataqadima ahami al-amrayni al-mutâridin. 

ثني و - ٣٣١٧ ثـنا الضبعي أسماء بن محمد بن الله عبد حد الله عبد عن نافع عن أسماء بن جويرية حد في إال الظهر أحد يصلين ال أن األحزاب عن انصرف يـوم وسلم يه عل الله صلى الله رسول فينا قال نادى

رسول أمرنا حيث إال نصلي ال آخرون وقال قـريظة بني دون فصلوا الوقت فـوت ناس فـتخوف قـريظة بني ٨٣الفريقين من واحدا عنف فما قال الوقت فاتـنا وإن وسلم عليه الله صلى الله

Dalam penelitian sanad ini, penulis akan meneliti pada jalur Sahih Muslim

dari Abdullah, Dalam penelitian ini sanad ini penulis akan mengawali dari

periwayatan atau mukharij terakhir, yaitu Sahih Muslim lalu di ikuti oleh

periwayatan selanjutnya hingga periwayatan pertama.

Muslim

81 Imam al-Hafidz Abî Abdullah Muhammad Bin Ismâ`îl al-Bukhari, Sahih al-Buhkari,h

111 82 Imam al-Hafidz Abî Abdullah Muhammad Bin Ismâ`îl al-Bukhari, Sahih al-Buhkari,h

460 83 Imam Abî Husaini Muslim Bin al-Hujaj al-Qusyairi al-Naysaburi, Sahih Muslim, h.974

Page 57: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

57

57

a) Nama Lengkap: Abû al-Husain Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim bin

Kausyaz al-Qusyairi al-Naisabari.

b) Guru dan muridnya dalam bidang periwayatan hadis. Guru: Abû Bakr bin

Abî Syaiban,Yahya bin Yahya Isaq bin Rahwaih, Muhammad bin Mahran,

Ahmad bin Hanbal, Abdullah bin Muhammad bin Asma al-Dubaî,

Abdullah bin Maslamah, Sa`id bin Mansur, Abû Mas`ab , `Amr bin

Sawad, Usmân bin Abû Bakr Keduanya adalah putra Syaibah, dll.

Murid: Ibrahîm bin Muhammad bin Safiyân, Yahya bin Said, Muhammad

bin Makhlad, Abû Awanah Ya`qub bin Isaq.84

c) Peryataan para kritikus hadis

- Para kritikus memberikan penilaian terhadap Imam Muslim adalah salah

seorang Muhadis yang terpercaya, beliau banyak menerima pujian dan

pengakuan dari para ulama hadis.

- Menurut al-Khatab al-Bagdadi meriwayatkan dengan sanad lengkap.

Ahmad bin Salamah katanya saya melihat Abû Zadah dan Abû Hâtim

senatiasa mengistimewakan dan mendahulukan muslim di bidang

pengetahuan hadis sahih atas guru-guru mereka pada masanya.

- Muhammad bin Abdullah Wahab al-Fara`: beliau termasuk ulama besar

diantara manusia, paling memahami ilmu dan aku tidak mengetahui

apapun dari dirinya kecuali kebaikan.85

Ibn Hajar dan al-Zahabî : beliau Hafid, sahib, "Sahih"

84. Ibarhîm bin Muhammad bin Sabît Ibnu al-Ajmi Abû al-Wara` al-Halbi al-Torobalisi,

al-Tabyin, Liasma` al-Madlisaini,( Bairut: Massasah al-Rîan Lil Tobaa Wannasyri Wattauzih) Cet:1 1994-1414, Juz 1. H 206

85. Abû Syubbah, Fi Rihab al-Sunnah al-Kutub al-Sihah al-Sittah (Kairo: Majma` al-Buhus al-Islamîah 1969) h. 83

Page 58: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

58

58

- Ibn Hâtim: mereka adalah yang Tsiqah dari pada Kata-kata Mereka, dan

mereka banyak tahu tentang hadis.86

Dari pernyataan diatas, tidak ada seorang ulama kritikus hadis yang

mencela Muslim, pujian yang diberikan kepadanya adalah pujian yang bertingkat

tinggi, dengan demikian, periwayatan yang menyatakan bahwa dia telah

menerima hadis diatas dari Abdullah bin Muhammad dengan lambang hadis

Haddasanî dapat dipercaya kebenaranya, itu berarti sanad antara Muslim dan

Abdullah bin Muhammad dalam keadaan bersambung kerena pada masa hidup

dan tahun wafat mereka berdekatan dan Muslim merupakan periwayat yang

Tsiqah.

Abdullah bin Muhammad bin Asma al-Dubaî.

a) Nama Lengkap: Abdullah bin Muhammad bin Asma bin Ubaydi bin

Mukhariq. Kunyahnya Ibn Mikhraqi, al-Dunabî, Abû Abdurrahman al-

Basrî. Anak Dari Kakak Zuwairîah bin Asma. (w 231 H)

b) Guru dan muridnya dalam bidang periwayatan hadis. Guru: Ja`far bin

Sulaimân al-Dubaî, Pamannya Juwairîah bin Asma, Hafis bin Ghîats,

Abdullah bin al-Mubarik, Abdurrahman bin Muhammad al-Muharabî,

Miskin bin Maimunah al-Ramlî, Mahdi bin Maimun.

Murid: Bukharî, Muslim, Abû Daud, Ibrahîm bin Abdullah bin al-Junaid,

Ahmad bin Sa`ad bin Abî Marim, Hasan bin Ahmad bin Habîb al-

Kirmanî, Muhammad bin Muslim bin Warah al-Razî.

c) Pernyataan para kritikus hadis:

86. Al-Asqalanî as-Syafi`i, Tahdzib al-Tahdzib, Juz: 1,h. 529

Page 59: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

59

59

- Abû Hâtim dan Ibn Hibân dalam berkata: Tsiqah.

- Abû Zur`ah berkata: La Ba`sa bih. Guru yang Saleh.

- Ibn Warah berkata: Abdullah bin kitabnya Muhammad bin Asma` bekata

kepada saya: dia yang lebih baik ahlu al-Basrah.

- Ahmad bin Ibrahîm al-Dawraqî: belum menemukan di Basrah yang lebih

baik darinya.87

Para kritikus hadis mengakui bahwa Abdullah bin Muhammad adalah

orang yang tsiqah. Karenanya pernyataan Abdullah bin Muhammad yang

menyatakan bahwa dia menerima riwayat hadis dari Juwairîah bin Asma dengan

lambang haddatsana kata tersebut menunjukan adanya proses penerimaan hadis

secara al-sama`, dengan demikian antara Abdullah bin Muhammad dan Juwairîah

bin Asma bersambung.

Juwarîah bin Asma

a) Nama Lengkap: Juwarîah Bin Asma bin Ubaydi bin Mukhariq, panggilan,

Mikhraq al-Dubaî Abû Mukhriq, dan panggilan yang lain: Abû Asma` al-

Basrî, Abû Mikhraq, dia adalah Paman Abdullah bin Muhammad bin

Asma`.(w 173 H)

b) Guru dan muridnya dalam bidang periwayatan hadis. Guru: Ayahanda

Asma bin Ubaydi al-Duba`î, Abdullah bin yazid maula al-Munbaist,Abdul

Wahab bin Yahya bin `Abad bin Abdullah bin Zubair al-Zubarî,

Muhammad bin Muslim bin Syihab al-Zuahirî, Musyafi bin Syibah, Nafi`

Maulaya Ibn Umar, Walid bin Abî Hisyam, Abî Khaldah al-Hanafî.

87 . Jamaluddîn Abî Hajar Yûsuf al-Mazî, Tahdzib al-Kamal Fi Asmai al-Rijal, juz. 16 h

.44

Page 60: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

60

60

Murid: Hibân bin Hilal, Abû `Asam al-Dihak bin Makhlad al-Nabîl, `Abad

bin Abad al-Muhallabî, Abdullah bin Abî Bakr al-`Ataqî, Anak dari

kakaknya Abdullah bin Muhammad bin Asma, Abû Salamah Musa bin

Ismâ`îl al-Nahdî, Musanin bin Musarhid, Wahab bin Jarir bin Hazam.

c) Pernyataan para kritikus hadis:

- Abdullah bin Ahmad bin Hanbal dari Ayahnya, Abû Bakr bin Abî

Khaisyamah dari Yahya bin Ma`in: Laisa bîhi Basun, Ahmad

menambahkan: Tsiqah.

- Abû Hâtim Berkata: salih. 88

Para kritikus hadis mengakui bahwa Juwarîah Bin Asma adalah orang

yang tsiqah. Karenanya pernyataan Juwarîah Bin Asma yang menyatakan bahwa

dia menerima riwayat hadis dari Nafi` Maulaya Ibn Umar dengan lambang “an”

dengan demikian antara Juwarîah Bin Asma dan Nafi` Maulaya Ibn Umar

bersambung.

Nafi` 

a) Nama Lengkap: Nafi`, Maulaya Abdullah bin Umar bin al-Khatab al-

Qurasî al-`Adawî, Abû Abdullah al-Madanî. Ada mengatakan: bahwa Dia

berasal dari al-Mugharib, lalu: dari Naisabûri, dan memiliki panggilan

Abû Syahar, Nama Ayahandanya: Harmaz.(w 116 H)  

b) Guru dan muridnya dalam bidang periwayatan hadis. Guru: Ibrahîm bin

Abdullah bin Hunain, Zaid bin Abdullah bin Umar, Maulahu Abdullah

88 . Jamaluddîn Abî Hajar Yusuf al-Mazî, Tahdzib al-Kamal Fi Asmai al-Rijal, juz. 5 h

.172

Page 61: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

61

61

bin Umar, Abdullah bin Muhammad bin Abî Bakr al-Sidiq, Mugirah bin

Hakim al-San`anî, Aisyah, Umu Salamah Istri Rasul. 

Murid: Aslamah bin Zaid bin aslam, Ismâ`îl bin Umayah al-Qursyî, Ayub

bin Musa, Tsabît bin Juhair, Jarir bin Hazam, Abû Bisyri Ja`far bin

wahsyîah, Juwarîah bin Asma al-Dubaî, Daud bin Abî Solih al-Laisyay,

Salamah bin `Alqomah al-Tamimî.

c) Pernyataan para kritikus hadis:

- `Usmân bin Sayid al-Darimî berkata: Yahya bin Ma`in dia berkata: Nafi

dari Ibn Umar menyukai kepada mu atau cinta damai. Aku berkata Bahwa

Nafi atau Abdullah bin dîar: Tsiqah.

- `Amir berkata: bahwa Hamid bin Zaid: telah berkata kepada kami

Ubaidillah bin `Umar sesungguhnya `Umar bin Abdul Aziz mencari Nafi

ke Mesir Untuk belajar sunah kepadanya.

- `Ijlî, Ibn Khirasy, dan Nasâ`i mereka berkata: Tsiqah.89

Para kritikus hadis mengakui bahwa Nafi`, Maulaya Abdullah bin Umar

adalah orang yang tsiqah. Karenanya pernyataan Nafi` yang menyatakan bahwa

dia menerima riwayat hadis dari Abdullah bin Umar dengan lambang qâla dengan

demikian antara Nafi` dan Abdullah bin Umar bersambung.

Abdullah

a) Nama lengkap: Abdullah bin `Umar bin al-Khatab al-Qurasyi, al-`Adadi,

Abû Abdurrahman al-Makî.( w 74 H )

89 . Jamaluddîn Abî Hajar Yusuf al-Mazî, Tahdzib al-Kamal Fi Asmai al-Rijal, juz. 19 h

.32-34

Page 62: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

62

62

b) Guru dan muridnya dalam bidang periwayatan hadis. Guru: Muhammad

SAW, Bilal Muadzin Rasullullah, Rafi` bin Khadij, Zaid bin Tsabît,

Paman Zaid bin Khatab, Abdullah bin Mas`ud, Usmân bin Talhah, Usmân

bin Afân, Abî Bakr as-Sidiq, Abdullah ibn Dinar, Kakak Hafisah, Aisyah

Umul Mu`miniin.

Murid: Ismaîl bin Abdurrahaman bin Duaibi, Khalid bin Asyad, Anas bin

Sagrayni, Abû Qasim Husaini, bin Haris al-Jadalî, Hakim bin Hurrah,

Hamid bin Abdurrahman al-Himyari, Daud Sualiki al-Sa`dî, Nafi`

Maulahu, Wasi bin Hiban, Wabarah bin Abdurrahman, Abû Uqil, Abû

Walid al-Basrî, Ruqayah binti Umar bin Sa`ad.90

c) Pernyataan para kritikus hadis:

- Al-Zuhairî berkata: ibn Umar tidak menganiaya dan mengada-ada kepada

kami, bahwa dia lahir setelah Rasulullah enam tahun, tidak takut kepada

sesuatu apa yang diperintahkan Rasul, dan Sahabat.

- Hafisah berkata: dari Rasulullah: sesungguhnya Abdullah Anak yang

Salih.91

Dari pernyataan kritikus di atas, tidak seorangpun yang mencela Abdullah

bin `Umar apabila dilihat dari rawi atasnya, dengan demikian periwayatannya

yang menyatakan bahwa beliau telah menerima hadis diatas dari Nabi Muhammad

Saw dengan lambang qâla yang berarti sanadnya bersambung.

90.ibnu Hajar, Al-Ishobah Fi Tamyizi Al-Shohabah, (Beirut: Dar al-Kutub Ilmiyah, t.th),

jld II, h. 108 91. Jamaluddîn Abî Hajar Yusuf al-Mazî, Tahdzib al-Kamal Fi Asmai al-Rijal, juz. 15 h

.333- 337

Page 63: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

63

63

♦ Hadis Keempat

عليه محدثا آوى أو حدثا أحدث من وسلم عليه الله ىصل الله رسول قال الله لعنة فـArtinya:"Barang siapa membuat persoalan baru atau mengayomi atau setidaknya

mendukung seseorang yang membuat pembaharuan, maka ditimpakan kepadanya laknat Allah".

Setelah ditelusuri melalui kitab al-Mu`jâm al-Mufahras li Alfadz al-Hadits

al-Nabawi,92 dan kitab Mausû`ah al-Atraf al-Hadits al-Nabawy.93 Dan

menghasilkan periwayatan oleh; ١٠ن : القسامه, ب -١١د : الديات, ب dari kedua hadis

ini semua melalui jalur Qais bin `Ubad Radîallahu `Anhu.

Hadis dari Sunan al-Nasâ`i dalam kitab al-Qasamah bab al-Qawadi bayna al-Ahrary wa al-Mamalik fi Nafsi.

ثـنا قال المثـنى بن محمد أخبـرني -٤٧٣٤ ثـنا قال سعيد بن يحيى حد تاد عن سعيد حد عن الحسن عن ة قـ قال عباد بن قـيس

قلنا عنه الله رضي علي إلى واألشتـر أنا انطلقت لم شيئا وسلم عليه الله صلى الله نبي إليك عهد هل فـ المؤمنون فيه فإذا سيفه قراب من كتابا فأخرج هذا كتابي في كان ما إال ال قال عامة الناس إلى يـعهده عهده ب عهد ذو وال بكافر مؤمن يـقتل ال أال أدناهم بذمتهم ويسعى سواهم من على يد وهم دماؤهم تكافأ

عليه محدثا آوى أو نـفسه فـعلى حدثا أحدث من ٩٤أجمعين والناس والمالئكة الله لعنة فـ Hadis dari Sunan Abû Daud dalam Kitab ad-Dîat, bab Ayqadu Muslim min

al-Kafir.

ثـنا - ٤٥٣٠ ثـنا قاال ومسدد ل حنب بن أحمد حد عن عروبة أبي بن سعيد أخبـرنا سعيد بن يحيى حدتادة  قال عباد بن قـيس عن الحسن عن قـ

قلنا السالم عليه علي إلى واألشتـر أنا انطلقت لم شيئا وسلم عليه الله صلى الله ول رس إليك عهد هل فـ من كتابا أحمد وقال كتابا فأخرج قال مسدد قال هذا كتابي في ما إال ال قال عامة الناس إلى يـعهده يـقتل ال أال أدناهم بذمتهم ويسعى سواهم من على يد وهم دماؤهم افأ تك المؤمنون فيه فإذا سيفه قراب

92 A.J Wensick, Corcordance et Indices de al Tradition Musulmane, diterjemahkan ke

dalam bahasa arab oleh Muhammad fua`d Abd al-Baqi, al-Mu`jâm al-Mufahras li alfaz al-Hadits al-Nabawi, Juz 1,h 434.

93 Abû Hajar Muhammad al-Sa`id bin Basuni Zuglul, Mausû`ah al-Atraf al-Hadits al-Nabawy, jil.8 h. 37

94 Abî Abdurrahman Ahmad Bin Su`Abî an-Nasâ`i, Sunnan an-Nasâ`i ( Bairut: Darul Ahya at-Tarasa al-`Araby) h.723

Page 64: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

64

64

عليه محدثا آوى أو حدثا أحدث ومن نـفسه فـعلى حدثا أحدث من عهده في عهد ذو وال بكافر مؤمن فـ ٩٥.كتابا فأخرج عروبة أبي ابن عن مسدد قال أجمعين والناس والمالئكة الله ة لعن

Dalam penelitian sanad ini, penulis akan meneliti pada jalur al-Nasa`i dari

Alî bin Abî Tâlib , yang termuat dalam kitab al-Qasamah bab al-Qawadi bayna

al-Ahrary wa al-Mamalik fi Nafsi. Dalam penelitian sanad ini penulis akan

mengawali dari periwayatan atau mukharij terakhir, yaitu al-Nasa`i lalu diikuti

oleh periwayatan selanjutnya hingga periwayatan pertama.

Al-Nasa`i96

Muhammad bin al-Mutsannâ

a) Nama lengkap: Muhammad bin al-mutsannâ bin `Ubaid bin qais bin dînâr

al-`anaziyu abu mûsâ, al-basriyu al-hâfidz al-ma`rûf bilzamin

b) Guru dan muridnya dalam bidang periwayatan hadis. Guru: Ibnu Ishâq,

Ibrâhîm bin Ishâq al-Tâlaqânî, Badal bin al-Muhabbar, Husain bin Hasan

al-Basrî, Utsmân bin Utsmân al-Qtapanî, Yahya bin Sayid al-Qatân,

Yûnus bin Bakair, Abû al-Walid al-Tayâlisî. Dll.

Murid: al-Nasa`I, Jafar bin Muhammad al-Firyabî, Zakariâ bin Yahyâ al-

Sâjî, al-Qâsim bin Zakariâ al-Mutariz, Abu Zur`ah al-Râziyân. Dll.

c) Pernyataan para kritikus Hadis.

- Ahmad bin Hanbal, Yahya bin Ma`in: Tsiqah

- Abu Hatim: Salih al-Hadist, Sudûq.

- Abû Bakar al-Khatib: Sudûq, wari`an Fâdlan, `Âqilan.97

95 Imam al-Hafidz Abû Daud Sulaiman Bin al-Asy`asti, Sunan Abû Daud, ( Bairut: Darul

A`lam) h.

96. Lihat pada halaman…….

Page 65: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

65

65

Para kritikus hadis mengakui bahwa Muhammad bin al-mutsannâ adalah

orang yang tsiqah. Karenanya pernyataan Muhammad bin al-mutsannâ yang

menyatakan bahwa dia menerima riwayat hadis dari Yahya bin Sayid al-Qatan

dengan lambang haddatsana kata tersebut menunjukan adanya proses penerimaan

hadis secara al-sama`, dengan demikian antara Muhammad bin al-mutsannâ dan

Yahya bin Sayid al-Qatan bersambung.

Yahya bin Sayid

a) Yahya bi Sayid bin Farukh al-Qatan al-Timî, Abû Sayid al-Ansary al-

Ahwal al-Hafid (w. 198 H)

b) Guru dan muridnya dalam bidang periwayatan hadis. Guru: Ismâ`îl bin

Abî Khalid, Hamid bin Salamah Zakarîa bin Abî Jaidah, Abî Ka`ab bin

`Ujarah, Sayid bin Abî `Urubah, Malik bin Anas.

Murid: Ahmad bin Hanbal, Isaq bin Rahawîah, Zayid bin Akhzam,

Safiyân al-Staurîah, Muhammad bin al-mutsannâ, Musadad bin

Musarhad, Yahya bin Hakim al-Muqawim, Yusuf bin Sulaimân al-Basrî.

c) Peryataan para kritikus hadis

- Muhammad bin Sayid, Abû Hâtim, Al-Nasâ`i Abû Zurah, mereka

mengatakan Tsiqah Hafidz.98

Para kritikus hadis mengakui bahwa Yahya bin Sayid al-Qatan adalah

orang yang tsiqah. Karenanya pernyataan Yahya bin Sayid al-Qatan yang

menyatakan bahwa dia menerima riwayat hadis dari Sayid bin Abî `Urubah

dengan lambang akhbaranâ kata tersebut menunjukan adanya proses penerimaan 97 Jamaluddîn Abî Hajar Yûsuf al-Mazî, Tahdzib al-Kamal Fi Asmai al-Rijal, juz 26, h 359.

98 Jamaluddîn Abî Hajar Yûsuf al-Mazî, Tahdzib al-Kamal Fi Asmai al-Rijal, juz 31, h 329.

Page 66: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

66

66

hadis secara al-sama`, dengan demikian antara Yahya bin Sayid al-Qatan dan

Sayid bin Abî `Urubah bersambung.

Sayid bin Abî `Urubah

a. Nama lengkap: Sayid bin Abî `Urubah, Abû an-Nadir al-Basarî, budak

bani `Adi bin Yasykur, (w. 159 H)

b. Guru dan muridnya dalam bidang periwayatan hadis. Guru: Ali bin Zaid

bin Judan, Umar bin `Amar al-Sulamy, Qatadah bin Di`amah, Maimun

al-Qanad, Abî Rajai al-`Utary, Abû Nadrah al-`abdî.

Murid: Abdullah bin Ismâ`îl, Abdul `aziz bin abd Samad, Mu`ad al-

`anbarî, Nadri bin Syemil, Yahya bin Sayid al-Qatan, Yazib bin Zura`.

c. Peryataan para kritikus hadis

- Isaq bin Mansur dari Yahya bin Main, Abû Zur`ah dari Nasâ`i : Tsiqah.99

Para kritikus hadis mengakui bahwa Sayid bin Abî `Urubah adalah orang

yang tsiqah. Karenanya pernyataan Sayid bin Abî `Urubah yang menyatakan

bahwa dia menerima riwayat hadis dari Qatadah dengan lambang “an”, dengan

demikian antara Sayid bin Abî `Urubah dan Qatadah bersambung.

99 Jamaluddîn Abî Hajar Yûsuf al-Mazî, Tahdzib al-Kamal Fi Asmai al-Rijal, juz 11, h 5.

Page 67: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

67

67

Qatadah

a) Nama lengkap: Qatadah bin di`amah bin Qatadah bin `Aziz bin `Amar.

Kunyah Abû al-Khatab al-Basry. (w. 117)

b) Guru dan muridnya dalam bidang periwayatan hadis. Guru: Anas bin

Malik, Habîb bin Salim, Hamid bin Hilal al-Adîu, Khalid bin Duraik,

Khalid al-Asarî, Hasan bin Bilal, Khulaid al-`Asarî.

Murid: Hamid al-Tawil, Sayid bin Abî `Arubah, Sulaimân al-Amasy,

Musa Saib, Abû Bakar al- Hudalî.

c) Peryataan para kritikus hadis.

- Isaq ibn Mansur berkata: Tsiqah.

- Yahya bin Main berkata: banyak tempat mengajarnya.100

Para kritikus hadis mengakui bahwa Qatadah adalah orang yang tsiqah.

Karenanya pernyataan Qatadah yang menyatakan bahwa dia menerima riwayat

hadis dari Hasan dengan lambang “an”, dengan demikian antara Qatadah dan

Hasan bersambung.

Hasan

a) Hasan bin bilal al-Mujany al-Basarî.

b) Guru dan muridnya dalam bidang periwayatan hadis. Guru: Hakim bin

Hijam, Amar bin Yasar, Qais bin `Ubad al-Qaysîah, Yazid bin Qatadah

al-Anazî, Laki-laki dari Aslam.

100 Jamaluddîn Abî Hajar Yûsuf al-Mazî, Tahdzib al-Kamal Fi Asmai al-Rijal, juz 23 h.

498

Page 68: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

68

68

Murid: Abû Basra jafa bin Abî Mahsyiah Abû Qilab Abdurahman bin Zaid

al-Jarmî, Abû Amîah Abdul Karim bin Abî Mukhriq, Qatadah, Matarun

al-Waraq, Yahya bin Abî Kasir.

c) Peryataan para kritikus hadis

- Ali bin Al-Madanî berkata: Tsiqah.101

Para kritikus hadis mengakui bahwa Hasan adalah orang yang tsiqah.

Karenanya pernyataan Hasan yang menyatakan bahwa dia menerima riwayat

hadis dari Qais bin `Ubad al-Qaysîah dengan lambang “an”, dengan demikian

antara Hasan dan Qais bin `Ubad al-Qaysîah bersambung.

Qais bin `Ubad

a) Nama Lengkap: Qais bin `Ubad al-Qaysîah al-Dabaî, Kunyah Abû

Abdullah al-Basry, dari bani Dubaîah bin Qais bin Tsalibah, bin Ukhbah

bin Sabah bin Ali bin Bakri bin Wail, menetap di madinah pada Khaliah

Umar bin Khatab.

b) Guru dan muridnya dalam bidang periwayatan hadis. Guru: Sahabat Nabî

SAW, Sa`di Abî Waqas, Ali bin Abî Talib, Umar bin Khatab, Abû Sayid

al-Khudrî,

Murid: Îas bin Qatadah al-Bakry, Bakry bin Abdullah Muzanî, Hasan al-

Basrîy, Muhammad bin Sirani, Abû Nadroh al-Adî.

c) Peryataan para kritikus hadis:

- Muhammad bin Said Menyatakan dalam Tabaqah pertama dari Tabii ahlu

al-basrah dan dia Tsiqah, sedik Hadis

101 Jamaluddîn Abî Hajar Yûsuf al-Mazî, Tahdzîb al-Kamal Fi Asmai al-Rijal, juz 16 h,

13

Page 69: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

69

69

- Zada al-`Ajlî: termasuk orang-orang shalih

- Ibn Hibban menyebutkan dalam kitabnya: Tsiqah.102

Para kritikus hadis mengakui bahwa Qais bin `Ubad al-Qaysîah adalah

orang yang tsiqah. Karenanya pernyataan Qais bin `Ubad al-Qaysîah yang

menyatakan bahwa dia menerima riwayat hadis dari Ali bin Abi Tâlib dengan

lambang “an”, dengan demikian antara Qais bin `Ubad al-Qaysîah dan Ali bin

Abi Tâlib bersambung.

Ali bin Abi Talib

a) Nama lengkap: Ali bin Abi Tâlib, namanya Abdul Manâf bin Abdul

Mutalib bin Hasyim al-Qurasyî, Kunyah: Abu Hasan al-Hâsyim, Amir al-

Muminin anak paman Rasulullah dan orang yang paling pertama masuk

Islam menurut ahlu Ilmu.103

b) Guru dan muridnya dalam bidang periwayatan hadis. Guru: Nabi SAW,

Abu Bakr al-Sidiq, `Umar bin Khatab, Maqdad bin al-Aswad, Istrinya

Fatimah binti Rasulullah.

Murid: Jâbir bin Samarah, Jarir al-Dhabaî, Abdullah bin Salamah,

Ubaydillah bin Abi Nâfâ, Qais bin `Ubâd al-Basrî, Yahya bin Abi Kasir,

Dll.104

c) Peryataan para kritikus hadis:

102 Jamaluddîn Abî Hajar Yûsuf al-Mazî, Tahdzîb al-Kamal Fi Asmai al-Rijal, juz 24 h,

64 103 Sihab al-din abi al-Fadal, Ahmad ibn Ali Ibn Muhammad, dkk, al-Asabah fi Tamyiz

al-Sahabah, juz 3, h. 269. 104. Jamaluddîn Abî Hajar Yûsuf al-Mazî, Tahdzîb al-Kamal Fi Asmai al-Rijal, juz 20 h,

472.

Page 70: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

70

70

- Tidak ada yang mencela beliau, dan penulis mengambil kesimpulan bahwa

As-Sahabatu Kuluhum `Udul ( semua sahabat NAbî Muhammad Saw,

adalah adil).

Dari pernyataan kritikus di atas, tidak seorangpun yang mencela Ali bin

Abi Tâlib apabila dilihat dari rawi atasnya, dengan demikian periwayatannya yang

menyatakan bahwa beliau telah menerima hadis diatas dari Nabi Muhammad Saw

dengan lambang qâla yang berarti sanadnya bersambung.

♦ Hadis Kelima

وسلم: من شذ شذ الى النار عليه الله صلى النبي قال

Artinya:Bersabda Rasulullah SAW: Siapa saja yang memisahkan diri/keluar (dari jama`ah) maka berarti ia telah memisahkan diri/ keluar untuk menuju neraka.

Setelah ditelusuri melalui kitab al-Mu`jâm al-Mufahras li Alfadz al-Hadits

al-Nabawi,105dan melalui kitab Mausû`ah al-Atraf al-Hadits al-Nabawy.106,

Penulis Hanya menenukan Hadis yang diriwayatkan oleh Tirmizdi dalam

Sunnan–nya ,٧ت : فتن dan periwayatan ini melalui jalur Bin `Umar Radîallahu

`Anhu.

Hadis dari Sunan Tirmidzi dalam Kitab al-Fitani Bab Mâ Jâ a Fi Lujûmi al-Jama`ati.

ثـنا - ٢١٦٧ ثني البصري نافع بن بكر أبو حد ثـنا سليمان بن المعتمر حد الله عبد عن المدني سليمان حد محمد أمة قال أو أمتي يجمع ال الله إن قال وسلم عليه الله صلى الله رسول عمر أن ابن عن دينار بن

 ١٠٧النار إلى شذ شذ ومن الجماعة مع الله ويد ضاللة على وسلم عليه الله صلى

105 A.J Wensick, Corcordance et Indices de al Tradition Musulmane, diterjemahkan ke

dalam bahasa arab oleh Muhammad fua`d Abd al-Baqi, al-Mu`jam al-Mufahras li alfaz al-Hadis al-Nabawi, Juz 3,h 81.

106 Abu Hajar Muhammad al-Sa`id bin Basuni Zuglul, Mausu`ah al-Atraf al-Hadis al-Nabawy, jil 8, h 325

107 .Abî `Isa Muhammad Bin `Isa Bin Sawrah, Sunnan Tirmidzi (Bairut: Dar al-Marefah) h 862

Page 71: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

71

71

Dalam penelitian sanad ini, penulis akan meneliti pada jalur Sunan

Tirmidzi dari Ibn Umar , yang termuat dalam Kitab al-Fitani Bab Mâ Jâ a Fi

Lujûmi al-Jama`ati. Dalam penelitian ini sanad ini penulis akan mengawali dari

periwayatan atau mukharij terakhir, yaitu Sunan Tirmidzi lalu di ikuti oleh

periwayatan selanjutnya hingga periwayatan pertama.

Al-Tirmidzi (209-279, H)

a) Nama Lengkap: Abû `Isa Muhammad bin Musa bin al-Fakhak al-Sulami

al-Tirmidzi lahir di Basrah tahun 209 H. Wafar di Tirmiz tahun 279 H.

b) Guru dan muridnya dalam bidang periwayatan hadis. Guru: Kutaibah bin

sa`ad, Muhammad bin Basyar Mahmud bin Ghalin, Abû Bakr bin Nafi

al-Basrî, Isaq bin Musa, Imam Bukharî, Muslim, Abû Daud.

Murid: Muhammad bin Mahmud, `Anbal Hammad bin Syakir al-Haisan

bin Khulaib, Ahmad bin Yusuf al-Nasafi, Abû Hamid, Ahmad bin

Abdullah.108

c) Pernyataan para kritikus hadis.

- Al-Hatim, Abû Abdullah, Berkata: saya mendengar Umar bin akh berkata:

Imam Bukharî wafat, tidak meninggalkan seorang ulama penggantinya di

Khuraisah seperti Abû `Isa Muhammad bin Musa al-Tirmidzi, dalam

bidang Ilmu, kekuatan hafalanya wara`.109

- Idris berkata: al-Tutmudzi seorang ulama yang menurut ilmu hadis

seorang penghafal kitab jami`i.

108. Al-asqalani, Tahzib al-Tahdzib( Jilid: 9, h. 344) 109. Abu Syuhbah,Kutub al-Sittah, h, 85.

Page 72: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

72

72

- Abû Ya`la al-Khalili, al-Tirmidzi seorang Tsiqah yang disepakati para

umala berkaualitas sahih, dan tersebut jalurnya bersambung, Khalili:

Tsiqatun mutafaq`alaih.110

Dari sekian ulama hadis diatas tidak ada celaan terhadapnya, bahkan

semuanya memuji dengan pujian yang baik seperti Wara`, Tsiqatun,

Muttafaq`alaih, seorang ulama yang menuntut ilmu hadis, seorang penghafal

Kitab Jami` dan tidak diragukan lagi kesahihanya dikarenakan jalurnya

bersambung satu dengan yang lainnya, maka untuk itu bisa dikatakan hadis

riwayat al-Turmudzi bersetatus Sahih.

Abû Bakr bin Nafi al-Basrî.

a) Nama Lengkap: Muhammad bin Ahmad bin Nafi` al-`Abdi al-Qaisî, Abû

Bakr al-Basry, Kunyahnya Abû Bakr bin Nafi`(w.240 H)

b) Guru dan muridnya dalam bidang periwayatan hadis. Guru: Umayah bin

Khalid, Basyri bin al-Mufadil, Sayid bin al-Rukian al-Kulaibi, Abû Daud

Sulaimân Ibn Daud Tayalisy, Abdul al-Somdy bin Abda Waris, Umar bin

Ali al-Muqadami, Muhammad bin Ja`far Undri, Muhammad bin Abî Adi,

Mu`tamir bin Sulaimân, Yahya bin al-anbarî.

Murid: Muslim, Tirmidzi, Nasâ`i, Zakarîa bin Yahya, Sayid bin Abdullah

al-Furqan, Abdullah bin Muhammad bin Abî al-Dunya, Abû Bakr

Ubaydillah bin Muhammad al-Maemiry, Abû Ja`far Muhammad bin

Husain al-abhari al-Maruf Abî al-Syaikh.

c) Pernyataan para kritikus hadis:

110. Al-asqalani, Tahzib al-Tahdzib( Jilid: 9, h. 345)

Page 73: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

73

73

- Ibn Hajar berkata dalam kitab Taqrib: Suduq111

Para kritikus hadis mengakui bahwa Abû Bakr bin Nafi al-Basrî adalah

orang yang tsiqah. Karenanya pernyataan Abû Bakr yang menyatakan bahwa dia

menerima riwayat hadis dari Mu`tamir bin Sulaimân dengan lambang haddasana

kata tersebut menunjukan adanya proses penerimaan hadis secara al-sama`,

dengan demikian antara Abû Bakr dan Mu`tamir bin Sulaimân bersambung.

Mu`tamar bin Sulaimân

a) Nama Lengkap: Mu`tamar bin Sulaiman bin Tarkhan al-Taimî, Abû

Muhammad al-Basra. Kunyah: Tupail, dan Bukan dari bani Tamî akan

tetapi dia dilahirkan disana. Maka dia dinasabkan dengan al-Tamî, dan dia

budak dari Bani Murrah.

b) Guru dan muridnya dalam bidang periwayatan hadis. Guru: Ibrahîm bin

Yazid , Ja`far bin Hayan al-`Atâridi, Daud bin Abi Hindi, Sulaimân bin

Safyân al-Madani, Khamas bin Hasan, Ma`bud bin Hilal al-`Anzi.Dll.

Murid: Ahmad bin Hanbal, Hasan bin Quza`ah, al-`Abdi, Abu Bakr

Abdullah bin Muhammad bin abi Syaibah, Abu Bakr Muhammad bin

Ahmad bin Nâfi, Yahya bin Habîb bin `Urbah, Ya`qub bin Humad bin

Kasib. Dll.

c) Pernyataan para Kritikus hadis:

- Ishâq bin Mansar dari Yahya bin Ma`in. Tsiqah.

- Abu Hatim : Tsiqah, Suduq.

- Muhammad bin Sa`id: Tsiqah.112

111. Jamaluddîn Abî Hajar Yusuf al-Mazî, Tahdzib al-Kamal Fi Asmai al-Rijal, juz. 24 h

.351-352

Page 74: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

74

74

Para kritikus hadis mengakui bahwa Mu`tamar bin Sulaiman adalah orang

yang tsiqah. Karenanya pernyataan Abû Bakr yang menyatakan bahwa dia

menerima riwayat hadis dari Sulaimân al-Madanî dengan lambang haddasana

kata tersebut menunjukan adanya proses penerimaan hadis secara al-sama`,

dengan demikian antara Abû Bakr dan Mu`tamir bin Sulaimân bersambung.

Sulaimân al-Madanî.

a) Nama Lengkap: Sulaimân bin Sofiyân Qurasyî al-Taimî, Abû Sofiyân al-

Madanî, Budak dari Ali Talhah bin Ubaydillah.

b) Guru dan muridnya dalam bidang periwayatan hadis. Guru: Bilal bin

Yahya bin Talhah bin Ubaydillah, Abdullah bin Dinar, dll.

Murid: Sulaimân al-Taimî, Ananda Ma`tamir bin Sulaimân Taimî, Abû

Dauf at-Tayalisaî, Abû `Amar al-aqodi, dll.113

c) Pernyataan para kritikus hadis:

- Abas ad-Dirrî berkata, dari Yahya bin Ma`in: Sulaiman meriwayatkan

kepada Abû `Amar al-`Aqdy hadis (al-Halal) Laisa Bi Tsiqah.

- Abû Basyar al-Dulabî dan Abû Bakr bin Abî Haistam berkata, dari Yahya

bin Ma`in: Laisa Bi saiin

- Ali Abî al-Madinî, Ibn Hatim berkata: Hadis-hadisnya munkar.

Semua para kritikus hadis menilainya. Laisa Bi Tsiqah, Laisa Bi saiin,

Hadis-hadisnya munkar, dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa perawi

ini Da`if Walaupun sanad mereka bersambung.

112. Jamaluddîn Abî Hajar Yusuf al-Mazî, Tahdzib al-Kamal Fi Asmai al-Rijal, juz. 28 h.

250. 113. Jamaluddîn Abî Hajar Yusuf al-Mazî, Tahdzib al-Kamal Fi Asmai al-Rijal, juz. 11 h

436-437.

Page 75: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

75

75

Abdullah bin Dinar.

a) Nama Lengkap: Abdullah bin Dinar, al-Qurasyi al-`Adadî, Abdurrahman

al-Madani, Budak dari Abdullah Ibn Umar bin Khatab.( w 129 H)

b) Guru dan muridnya dalam bidang periwayatan hadis. Guru: Anas bin

Malik, Khalid bin Khalad bin Saib bin Khalad, Dakwan Abî Salih al-

Saman, Sulaimân bin Yasar, Salih bin Muhammad bin Zaid al-Laisiu,

tuannya Abdullah bin Umar, Muhammad bi Usamah bin Zaid, Nafi`

Maulah Ibn Umar.

Murid: Ibrahîm bin Abdullah bin Haris bin Khatab al- Jumahî, Ismâ`îl bin

Ja`far al-madanî, sofiyân bin Uyinah, Sulaimân bin Bilal, Sulaimân bin

Safiyân al-Madanî, `Asim bi Umar al-Umary, Muhammad bin ajlani,

Musa bin Ubaydah, Musa bin `uqbah, Yahya bin Sa`ad al-Ansari, Yazad

bin Abdullah bin al-Hadi.114

c) Pernyataan para kritikus hadis:

- Salih bin Ahmad bin Hanbal berkata, dari ayahanda: Tsiqah, Mustaqim al-

Hadist.

- Isaq bin Mansur Berkata, dari Yahya bin Ma`in dan Abû Zar`ah Abû

Hatim, Muhammad bin Sayid, Nasâ`i: Tsiqah.

Para kritikus hadis mengakui bahwa Abdullah bin Dinar adalah orang

yang tsiqah. Karenanya pernyataan Abdullah bin Dinar yang menyatakan bahwa

dia menerima riwayat hadis dari Ibn Umar dengan lambang “an” tapi tidak

114 . Jamaluddîn Abî Hajar Yusuf al-Mazî, Tahdzib al-Kamal Fi Asmai al-Rijal, juz. 14 h

.471-473

Page 76: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

76

76

menjadikan sanad Abdullah bin Dinar lemah, karena dalam keadaan bersambung

dan bersifat tsiqah.

Ibn Umar. (w 74 H) telah terlampir.115

♦ Hadis keenam والهجرة والجهاد والطاعة السمع بهن أمرني الله بخمس آمركم وأنا وسلم عليه الله صلى النبي قال

سالم ربـقة خلع فـقد شبر قيد الجماعة فارق من فإنه والجماعة عنقه ن م اإلArtinya:Bersabda Rasulullah SAW: Aku memerintahkan lima kalimat (ajaran)

kepada kalian yang Allah perintahkan kepadaku, yaitu: Mendengar, taat, jihad, berhijrah, dan berjamaah. Sesungguhnya orang yang memisahkan diri dari jamaah meski hanya sejengkal maka sesungguhnya ia telah ,menanggalkan (memutus) buhul (perjanjian dalam) Islam dari lehernya,

Setelah ditelusuri melalui kitab al-Mu`jâm al-Mufahras li Alfadz al-Hadits

al-Nabawi,116dan melalui kitab Mausû`ah al-Atraf al-Hadits al-Nabawy.117,

Penulis Hanya menenukan Hadis yang diriwayatkan oleh Tirmizdi dalam

Sunnan–nya

٧٧ت : ادب, dan periwayatan ini melalui jalur Haris al-Asy`ary Radîallahu `Anhu.

Hadis dari Sunan Tirmidzi dalam Kitab al-Amsal Bab Mâ Jâ a Fi Masali

al-Solati wa al-Sîami wa al-Sodaqati. ثـنا - ٢٨٦٣ ثـنا إسمعيل بن محمد حد ثـنا إسمعيل بن موسى حد ثـنا يزيد بن أبان حد أبي بن يحيى حد

م بن زيد عن كثير م أبا أن سال ثه سال ثه أن األشعري الحارث أن حد إن قال وسلم عليه الله صلى النبي حد يـبطئ أن كاد وإنه بها يـعملوا أن إسرائيل بني ويأمر بها يـعمل أن كلمات بخمس زكريا بن يحيى ر أم الله تأمرهم أن فإما بها يـعملوا أن ل إسرائي بني وتأمر بها لتـعمل كلمات بخمس أمرك الله إن عيسى فـقال بها المقدس بـيت في الناس فجمع أعذب أو بي يخسف أن بها سبـقتني إن أخشى يحيى فـقال آمرهم أن وإما

وا المسجد فامتأل تـعملوا أن وآمركم بهن أعمل أن كلمات بخمس أمرني الله إن فـقال الشرف على وتـعد

115 . lihat pada halaman 52 116 A.J Wensick, Corcordance et Indices de al Tradition Musulmane, diterjemahkan ke

dalam bahasa arab oleh Muhammad fua`d Abd al-Baqi, al-Mu`jam al-Mufahras li alfaz al-Hadits al-Nabawi, Juz 1,h 99.

117 Abu Hajar Muhammad al-Sa`id bin Basuni Zuglul, Mausû`ah al-Atraf al-Hadits al-Nabawy, jil 10, h 410

Page 77: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

77

77

خالص من عبدا اشتـرى رجل كمثل بالله أشرك من مثل وإن شيئا به تشركوا وال الله تـعبدوا أن أولهن بهن فأيكم سيده غير إلى ويـؤدي يـعمل فكان إلي وأد فاعمل عملي وهذا داري هذه فـقال ورق أو بذهب اله م

لوجه وجهه يـنصب الله فإن تـلتفتوا ال ف صليتم فإذا بالصالة أمركم الله وإن كذلك عبده يكون أن يـرضى مسك فيها صرة معه عصابة في رجل كمثل ذلك مثل فإن بالصيام وآمركم يـلتفت لم ما صالته في عبده

مثل فإن بالصدقة وآمركم المسك ريح من الله عند أطيب الصائم ريح إن و ريحها يـعجبه أو يـعجب فكلهم موه عنقه إلى يده فأوثـقوا العدو أسره رجل كمثل ذلك بالقليل منكم أفديه أنا فـقال عنـقه ليضربوا وقد

هم نـفسه فـفدى والكثير سراعا أثره في العدو خرج رجل كمثل ذلك مثل فإن الله تذكروا أن وآمركم منـهم نـفسه فأحرز حصين حصن على أتى إذا حتى الله بذكر إال الشيطان من نـفسه يحرز ال العبد كذلك منـ والهجرة والجهاد والطاعة السمع بهن أمرني الله بخمس آمركم وأنا وسلم عليه الله صلى النبي قال

قة خلع فـقد شبر قيد جماعة ال فارق من فإنه والجماعة سالم ربـ دعوى ادعى ومن يـرجع أن إال عنقه من اإل بدعوى وافادع وصام صلى وإن قال وصام صلى وإن الله رسول يا رجل فـقال جهنم جثا من فإنه الجاهلية

١١٨الله عباد المؤمنين المسلمين سماكم الذي الله وله صحبة له األشعري الحارث إسمعيل بن محمد قال غريب صحيح حسن حديث هذا عيسى أبو قال ر ثـن الحديث هذا غيـ ثـنا بشار بن محمد احد ثـنا الطيالسي داود أبو حد أبي بن يحيى عن يزيد بن أبان حدم بن زيد عن كثير م أبي عن سال بمعناه نحوه م وسل عليه الله صلى النبي عن األشعري الحارث عن سالم وأبو غريب صحيح حسن حديث هذا عيسى أبو قال بن علي رواه وقد ممطور اسمه الحبشي سال

كثير أبي بن يحيى عن المبارك

Dalam penelitian sanad ini, penulis akan meneliti pada jalur Sunan

Tirmidzi dari Ibn Umar , yang termuat dalam Kitab al-Amsal Bab Mâ Jâ a Fi

Masali al-Salati wa al-Sîami wa al-Sadaqati. Dalam penelitian ini sanad ini

penulis akan mengawali dari periwayatan atau mukharrij terakhir, yaitu Sunan

Tirmidzi lalu di ikuti oleh periwayatan selanjutnya hingga periwayatan pertama.

Al-Tirmidzi (209-279 H) telah terlampir119

Muhammad bin Ismâ`îl (194 – 256 H)

a) Nama Lengkap : Muhammad bin Ismâ`îl bin Ibrahîm bin al-Mughirah bin

Badzdizbah,

118 Abî `Isa Muhammad Bin `Isa Bin Sawrah, Sunnan Tirmidzi… h. 1105 119 Lihat pada halaman 64

Page 78: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

78

78

Dia dalam mempelajari ilmu hadis belajar kepada ahli hadis al-Amsor, dan

menulis hadis di Khirasani al-Jibal, Negara Iraq, di Negara Arab, Syam

dan Mesir.

b) Guru dan muridnya dalam bidang periwayatan hadis. Guru: Ibrahîm bin

Hamajah al-Zubairî, Hasan bin al-Rabî, Khalad bin Yahya, Abî Bakr

Abdullah bin Abî al-Aswad, Muhammad bin Yusuf, Abî Salamah Musa

bin Ismâ`îl al-Tabûdzakî, Yahya bin Salih al-Wuhadjî.

Murid: al-Tirmidzi, Ibrahîm bin Isaq al-Harbî, Abû Hamid Ahmad bin

Hamdun bin Ahmad bin Rustum al-Amsyî, Abdullah bin Muhammad bin

Najih, Ya`qub bin Yusuf al-Syaibanî al-Akhram anak Abî Abdullah

Muhammad bin Ya`qub al-Hafidz, Yûsuf bin rayhan, Yûsuf bin Musa al-

Maruradzî.

c) Pernyataan para kritikus hadis:

- Ali bin Abî Hamid al-Asabany mengatakan sesungguhnya Aba Ahmad

Muhammad bin Muhammad bin Maky al-Jurjany mengatakan: saya telah

mendengar al-Sa`dany berkata: saya telah mendengar sebagian sahabat

berkata: Muhammad bin Ismâ`îl berkata: Saya telah mengeluarkan kitab

ini sahih, terdiri 1600 Hadis. Dan tidak ada para kritikus yang mencela

Mihammad bin Ismâ`îl. 120

Para kritikus hadis mengakui bahwa Muhammad bin Ismâ`îl adalah orang

yang tsiqah. Karenanya pernyataan Muhammad bin Ismâ`îl yang menyatakan

bahwa dia menerima riwayat hadis dari Musa bin Ismâ`îl dengan lambang

haddatsanâ kata tersebut menunjukan adanya proses penerimaan hadis secara al-

120 .Jamaluddîn Abî Hajar Yûsuf al-Mazî, Tahdzib al-Kamal Fi Asmai al-Rijal, juz. 24 h

430

Page 79: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

79

79

sama`, dengan demikian antara Muhammad bin Ismâ`îl dan Musa bin Ismâ`îl

bersambung dan bersifat tsiqah.

Musa bin Ismâ`îl

a) Nama Lengkap: Musa bin Ismâ`îl al-Minqarî, Abû Salamah al-Tabûdakî

al-Basrî. ( w 223 H )

b) Guru dan muridnya dalam bidang periwayatan hadis. Guru: Abanu bin

Yazid al-`Ator, Ibrahîm bin Sa`di, Hamjah bin Najih, Khalid bin `Usmân

al-Muznî, Talib bin Hujair, Abî `Uqil Yahya bin al-Mutawakil, Hababah

binti `Ajlan.

Murid: al-Bukharî, Abû Dawud, Ibrahîm bin Isaq, Ahmad bin al-Hasan

al-Turmidzi, Abû Bakr Ahmad bin Khaysyamah, Muhammad bin Isaq al-

Saghanî, Yahya bin Mu`in, Ya`qub bin Safiyân, Ya`qub bin Syaibah.

c) Pernyataan para kritikus hadis:

- Abû Hatim berkata: saya telah mendengar Aba walid al-Tayalisy berkata:

Musa bin Ismâ`îl Tsiqah, Suduq.

- Muhammad bin Sa`di berkata: bahwasanya dia Tsiqah, banyak

Hadisnya.121

Para kritikus hadis mengakui bahwa Musa bin Ismâ`îl adalah orang yang

tsiqah. Karenanya pernyataan Musa bin Ismâ`îl yang menyatakan bahwa dia

menerima riwayat hadis dari Abanu bin Yazid dengan lambang haddatsanâ kata

tersebut menunjukan adanya proses penerimaan hadis secara al-sama`, dengan

121 .Jamaluddîn Abî Hajar Yusuf al-Mazî, Tahdzib al-Kamal Fi Asmai al-Rijal, juz. 29 h

21.

Page 80: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

80

80

demikian antara Musa bin Ismâ`îl dan Abanu bin Yazid bersambung dan bersifat

tsiqah.

Abanu bin Yazid.

a) Nama Lengkap: Abanu bin Yazid al-Ator, Abû Yazid al-Basrî.

b) Guru dan muridnya dalam bidang periwayatan hadis. Guru: Budal bin

Maisarah, Hasan al-Basri, Qatadah bin Diamah, Malik bin Dîar, Yahya bin

Sayid al-Ansarî, yahya bin Abî Kasir.

Murid: Ibrahîm bin Hijah al-Samî, Abdullah bin Sawae al-Anbarî,

Abdullah bin Musa, Afan bin Mughirah bin Salamah Abû Hasyim al-

Makhjumî, Musa bin Ismâ`îl, Yazid bin Harun Abû Sayid Maula Bani

Hasyim.

c) Pernyataan para kritikus hadis:

- Salih bin Ahmad bin Hanbal dari Ayahanda berkata: mempercayai kepada

yang lebih tua.

- Abû Bakr bin Ahmad Khaisyamah dari Yahya bin Ma`in dan nasâ`i

berkata: Tsiqah. 122

Para kritikus hadis mengakui bahwa Abanu bin Yazid adalah orang yang

tsiqah. Karenanya pernyataan Abanu bin Yazid yang menyatakan bahwa dia

menerima riwayat hadis dari Yahya bin Abî Kasir dengan lambang haddatsanâ

kata tersebut menunjukan adanya proses penerimaan hadis secara al-sama`,

dengan demikian antara Abanu bin Yazid dan Yahya bin Abî Kasir bersambung

dan bersifat tsiqah.

122. Jamaluddîn Abî Hajar Yûsuf al-Mazî, Tahdzîb al-Kamal Fi Asmai al-Rijal, juz. 2 h

24.

Page 81: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

81

81

Yahya bin Abî Kasir

a) NamaLengkap: Yahya bin Abî Kasir al-Taî, ( w 119 H)

b) Guru dan muridnya dalam bidang periwayatan hadis. Guru: Hafidz bin

Ubaydillah bin Anas bin Malik, Hakim bin Mina, Haya bin Habîs al-

Tamimî, Rabî` bin Muhammad, Zaid bin Salam bin Abî Salam al-

Habasyî, Mahmud bin Amar al-Ansarî. Abî Kasir al-Syuhaimî.

Murid: Abana bin Basyir al-Mu`alim, Abana bin Yazid al-`Ator, Ayub

bin `Utbah Qadi, al-Yamamah, Jarir bin Hazam, Musa bin Kholap al-

`Amamî, Yahya bin Abdul Aziz, Abû Ismâ`îl al-Qanad.

c) Pernyataan para kritikus hadis:

- Al-`Ijly, Abû Hatim, Ibn Hiban mereka mengatakan: Tsiqah. 123

Para kritikus hadis mengakui bahwa Yahya bin Abî Kasir adalah orang

yang tsiqah. Karenanya pernyataan Yahya bin Abî Kasir yang menyatakan bahwa

dia menerima riwayat hadis dari Zaid bin Salam dengan lambang “an” tapi tidak

menjadikan sanad Yahya bin Abî Kasir lemah, karena dalam keadaan bersambung

dan bersifat tsiqah.

Zaid bin Salam

a) Nama Lengkap: Zaid bin Salam bin Abî Salam, kakak dari Muawîah bin

Salim.

b) Guru dan muridnya dalam bidang periwayatan hadis. Guru: Abdullah bin

Zaid al-Azraq, Abdullah bin Farukh, Adi` bin Arto, Kakeknya Salam al-

Aswadi.

123. Jamaluddîn Abî Hajar Yûsuf al-Mazî, Tahdzîb al-Kamal Fi Asmai al-Rijal, juz. 31 h 504.

Page 82: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

82

82

Murid: Hadramî bin Lahiq, Kakak Muawîah bin Salam, Yahya bin Abî

Kasir.

c) Pernyataan para kritikus hadis:

- Abû Zur`ah al-Dimasqy dan Ya`qub bin Syaibah dan al-Nasâ`i dan

Daruqutny berkata: Tsiqah.

- Zada Ya`qub : Suduq. 124

Para kritikus hadis mengakui bahwa Zaid bin Salam adalah orang yang

tsiqah. Karenanya pernyataan Zaid bin Salam yang menyatakan bahwa dia

menerima riwayat hadis dari Abû Salam al-Aswad dengan lambang “anna” tapi

tidak menjadikan sanad Zaid bin Salam lemah, karena dalam keadaan bersambung

dan bersifat tsiqah.

Abu Salam

a) Nama Lengkap: Mamtur, Abû Salam al-Aswad al-Khobasî.

b) Guru dan muridnya dalam bidang periwayatan hadis. Guru: Stauban

Maula Rasullullah, Haris bin Haris al-Asy`ary, al-Hajaj bin Mina,

Khalid bin Zaid, Ibn Yazid al-Juhani, Amar bi Zaid al-Bakali, Abdullah

bin Amar al-Yahsabi al-Qary, Abdullah bin Farukh, Abî Selmi Ra`I

Rasullullah, Abî Salih al-Asy`ary, Abî Kabsyah al-Saluly.

Murid: Daud bin Umar al-Awdîa al-Syamîu, Ibn Abîh Zaid bin Salam

bin Abî Salam, Zaid bin Waqid, Ibnuh Salam bin Abî Salam, Syadid bin

Abdullah al-Qary, Yahya bin Haris al-Damary, Ibn Abî Kasir, Abû `Imran

sl-Ansory, Abdurrahman, Ibn `Amru al-Awza`î.

124 . Jamaluddîn Abî Hajar Yusuf al-Mazî, Tahdzib al-Kamal Fi Asmai al-Rijal, juz. 10 h

77.

Page 83: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

83

83

c) Pernyataan para kritukus hadis:

- Abas berkata: dari yahya bin Abî Kasir dia berkata: Abû Salam berbicara:

Tsiqah. 125

Para kritikus hadis mengakui bahwa Abû Salam al-Aswad adalah orang

yang tsiqah. Karenanya pernyataan Abû Salam al-Aswad yang menyatakan bahwa

dia menerima riwayat hadis dari Haris bin Haris al-Asy`ary dengan lambang

haddatsanâ kata tersebut menunjukan adanya proses penerimaan hadis secara al-

sama`, dengan demikian antara Abû Salam al-Aswad dan Yahya bin Haris bin

Haris al-Asy`ary bersambung dan bersifat tsiqah.

Haris al-Asy`ary

a) Nama Lengkap: Haris bin Haris al-Asy`ary al-Syami, Dia Sahabat.

Kunyah Abu Malik al- Asyari.126

b) Guru dan muridnya dalam bidang periwayatan hadis. Guru: Muhammad

SAW.

Murid: Abû Salam al-Aswadi.127

c) Peryataan para kritikus hadis:

- Tidak ada yang mencela beliau, dan penulis mengambil kesimpulan bahwa

As-Sahabatu Kuluhum `Udul ( semua sahabat Nabî Muhammad Saw,

adalah adil).

125 . Jamaluddîn Abî Hajar Yûsuf al-Mazî, Tahdzib al-Kamal Fi Asmai al-Rijal, juz. 28 h

485-487. 126 Sihab al-din abi al-Fadal, Ahmad ibn Ali Ibn Muhammad, dkk, al-Asabah fi Tamyiz

al-Sahabah, juz 1, h. 288. 127. Jamaluddîn Abî Hajar Yûsuf al-Mazî, Tahdzib al-Kamal Fi Asmai al-Rijal, juz. 5 h

217.

Page 84: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

84

84

Dari pernyataan kritikus di atas, tidak seorangpun yang mencela Haris bin

Haris al-Asy`ary apabila dilihat dari rawi atasnya, dengan demikian

periwayatannya yang menyatakan bahwa beliau telah menerima hadis diatas dari

Nabi Muhammad Saw dengan lambang qâla yang berarti sanadnya bersambung.

Page 85: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

85

85

C. Kualitas Matan

Dilihat dari segi objek penelitinan, matan dan sanad hadis memiliki

kedudukan yang sama, yakni sama-sama penting untuk diteliti dalam hubunganya

dengan status ke-hujjah-an hadis.

Langkah penelitian hadis dengan mendahulukan penelitian sanad atas

penelitian matan tidak berarti bahwa sanad lebih penting dari pada matan. Pada

dasarnya dua bagian riwayat hadis ini sama pentingnya, hanya saja penelitian

matan barulah mempunyai arti apabila sanad bagi matan hadis yang bersangkutan

setelah jelas-jelas memenuhi syarat. Apabila sanadnya da`if maka tidak perlu

diteliti sebab hasilnya tidak akan memberikan manfaat bagi ke-hujjah-an hadis

yang bersangkutan.

Selanjutnya adalah melakukan kritik matan. Ada beberapa metodologis

dalam kegiatan penelitian matan ini, yaitu sebagai berikut:

a. Analisa Kualitas Sanad Hadis

b. Analisa Susunan Matan yang Memakna

c. Analisa Kandungan Matan128

Ketiga langkah inilah yang mempunyai relevansi dengan penelitian yang

dilakukan, karena ketiga langkah ini merupakan langkah yang sering digunakan

oleh ulama dalam melakukan penelitian hadis dengan metode Takhrij al-Hadits.

Dalam penelitian matan hadis kali ini, hadis-hadis yang sudah diteliti

melalui jalur sanad maka akan di kelompokan sesuai dengan makna hadis untuk

mempermudah penelitian matan hadis, dikarenakan hadis yang memiliki makna

dan tujuan pembahasan yang sama itu saling berkaitan satu dengan yang lainnya.

128.M.Syuhudi Ismail, Metodologi Penenlitian Hadis Nabi ( Jakarta: Bulan Bintang 2002)

h 121-122.

Page 86: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

86

86

♦ Hadis-Hadis tentang Bid`ah.

1. Meneliti Matan Dengan Melihat Kualitas Sanadnya

Hasil penelitian sanad hadis yang telah diteliti, bahwa periwayat hadis

yang diteliti dalam sunan Ibnu Mâjah untuk hadis petama, Sahih Muslim untuk

hadis kedua, dan Abi Daud untuk hadis keempat,semuanya berkualitas Tsiqah dan

sekaligus memberikan infomasi kepada kita bahwa sanad hadis tersebut sudah

memenuhi salah satu kriteria ke-Sahih-an sanad, kreterianya diantaranya:

sanadnya berkualitas Tsiqah yaitu `Adil dan Dabit, terjadi proses pembelajaran

diantara mereka.

2. Meneliti Susunan Lafaz Matan Hadis Yang Semakna.

- Hadis pertama

Susunan matan dari empat hadis yang telah penulis kutip diatas memiliki

persamaan lafaz, Hal ini menunjukan bahwa hadis yang telah diteliti diriwayatkan

secara bi al-lafaz.

Adapun perbedaan lafaz yang dimaksudkan adalah:

Makna Matan Perawi

Barang siapa membuat hal baru dalam urusan kami ini sesuatu yang tidak ada padanya, maka hal itu tertolak.

فيه ليس ما هذا أمرنا في أحدث من رد فـهو

Bukharî

Barang siapa membuat hal baru dalam urusan kami ini sesuatu yang tidak ada padanya, maka hal itu tertolak.

منه ليس ما هذا أمرنا في أحدث من رد فـهو

Muslim

Barang siapa membuat hal baru dalam urusan kami ini sesuatu yang tidak ada padanya, maka hal itu tertolak.

منه ليس ما هذا أمرنا في أحدث من رد فـهو

Ibnu

Mâjah

Barang siapa membuat hal baru dalam urusan kami ini sesuatu yang tidak ada padanya, maka hal itu tertolak.

فيه ليس ما هذا أمرنا في أحدث من رد فـهو

Abi Daud

Page 87: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

87

87

Barang siapa yang membuat hal baru yang bukan urusan kami, maka hal itu tertolak.

غير على أمرا صنع ((من عيسى ابن قال رد)) فـهو أمرنا

Dari empat matan yang ada ini, terdapat perbedaan lafaz matan yaitu, pada

matan periwayatan Abi Daud yang mengikut sertakan Pada jalur Ibn `Isa, dia

menggantikan kalimat أحدث dengan صنع lalu pada kalimat فيه ليس ما dengan ير غ على

akan tetapi dengan perubahan lafaz seperti ini tidak mengubah makna menjadi أمرنا

peredaan makna, dan pada periwayatan Bukharî, Muslim, Ibn Mâjah tidak ada

perbedaan lafaz, dan sudah pasti tidak ada perbedaan makna. Hal ini menunjukan

bahwa hads yang menjadi objek penelitian telah diriwayatkan secara lafaz

(riwayat bi al-lafzi), karena diriwayatkan lebih dari tiga periwayat pada matannya

sama.

- Hadis kedua

Susunan matan dari empat hadis yang telah penulis kutip diatas memiliki

persamaan makna. Perbedaan lafaz memang ada, tetapi tidak menjadikan

perbedaan makna. Hal ini menunjukan bahwa hadis yang telah diteliti

diriwayatkan secara lafaz.

Adapun perbedaan lafaz yang dimaksudkan adalah:

Makna Matan Perawi

Sebaik-baik perkataan adalah kitabullah, sebaik-baik petunjuk adalah petujuk Muhammad SAW, dan sejelek-jelek perkara adalah hal-hal yang baru, setiap hal yag baru adalah bidah.

ر فإن ر الله كتاب الحديث خيـ وخيـ األمور وشر محمد هدى الهدى

ضاللة ة بدع وكل محدثاتـها

Muslim

Page 88: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

88

88

Barangsiapa telah diberi petunjuk oleh Allah, tidak ada yang bisa menyesatkannya. Barang siapa telah disesatkan oleh Allah, maka tidak ada yang bisa memberikan petunjuk kepadanya, sebenar-benar perkataan adalah Kitabullah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad SAW, dan sejelek-jelek perkara adalah hal-hal yang baru, setiap yang baru adalah bid`ah adalah sesat, dan setiap hal yang baru adalah bidah dan setiap bidah adalah sesat, dan setiap kesesatan di dalam neraka.

يضلله ومن له مضل فال الله ه يـهد من الحديث أصدق إن له هادي فال

محمد هدي الهدي وأحسن الله كتاب محدثة وكل محدثاتـها األمور وشر يف ضاللة وكل ضاللة بدعة وكل بدعة النار

Al- Nasa`i

Barangsiapa diantara kalian yang hidup sepeninggalanku, niscaya dia akan menyaksikan berbagai perselisihan. Maka berpegang teguhlah kalian kepada sunahku dan sunah Khulafa` al-Rasyidin yang padapat bimbingan dan petunjuk. Gigitlah ia dengan gigi geraham (berpegang teguhlah kepadanya), dan hendaknya kalian waspada dengan hal-hal yang baru (dalam masalah agama), karena setiap yang baru (dalam masalah agama) itu adalah bid`ah."

فسيـرى بـعدي منكم يعش من فإنه عليكم كثيرا ااختالف وسنة بسنتي فـ

تمسكوا الراشدين المهديين الخلفاء ها وعضوا بها وإياكم بالنـواجذ عليـ

بدعة محدثة كل فإن األمور ومحدثات ضاللة بدعة وكل

Abi Daud

Dua perkataan dan petunjuk, sebagus-bagus perkataan adalah

نتان هما إنما فأحسن والهدي الكالم اثـ هدي الهدي وأحسن الله كالم الكالم

Ibnu Mâjah

Page 89: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

89

89

kalamullah dan sebagus-bagus petunjuk adalah petujuk Muhammad SAW, dan sejelek-jelek perkara adalah hal-hal yang baru, setiap hal yag baru adalah bid`ah.

فإن األمور ومحدثات وإياكم أال محمد بدعة محدثة وكل محدثاتـها األمور شر ضاللة بدعة وكل

Terdapat perbedaan Matan hadis di atas antara Muslim, Nasa`i, Abi Daud

dan Ibn Mâjah, akan tetapi matan hadis tersebut memiliki maksud yang sama,

yaitu "selalu berpegang teguh pada Kalamullah dan petunjuk Rasulullah dan

larangan berbuat bid`ah dan setiap bidah adalah sesat, dan setiap kesesatan di

dalam neraka."

Penambahaan keterangan makna matan hadis yang diriwayatkan Nasa`i,

Yaitu" Barangsiapa telah diberi petunjuk oleh Allah, tidak ada yang bisa

menyesatkannya. Barang siapa telah disesatkan oleh Allah, maka tidak ada yang

bisa memberikan petunjuk kepadanya ". sedangkan matan hadis pada Abi Daud

juga sama menambahkan keterangan lafaz matan hadisnya yaitu " Barangsiapa

diantara kalian yang hidup sepeninggalanku, niscaya dia akan menyaksikan

berbagai perselisihan. Maka berpegang teguhlah kalian kepada sunahku dan sunah

Khulafa` al-Rasyidin yang padapat bimbingan dan petunjuk. Gigitlah ia dengan

gigi geraham (berpegang teguhlah kepadanya)". Dan untuk periwayatan Imam

Muslim dan Ibnu Mâjah dalam lafaz matan hadisnya yaitu, " tanpa ada kata-kata:

" Setiap kesesatan dalam neraka".

Menurut penulis dari tema yang dikandung oleh matan hadis di atas yang

diriwayatkan oleh Imam Muslim, Nasa`i, Abi Daud dan Ibnu Mâjah memiliki

redaksi Matan hadis yang berbeda. Hal ini menunjukan bahwa yang menjadi

objek penelitian telah diriwayatkan secara makna (riwayat bi al-ma`na).

Page 90: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

90

90

- Hadis keempat

Susunan matan dari dua hadis yang telah penulis kutip diatas memiliki

persamaan lafaz, Hal ini menunjukan bahwa hadis yang telah diteliti diriwayatkan

secara bi al-lafaz.

Adapun persamaan lafaz yang dimaksudkan adalah:

Makna Matan Perawi

Orang-orang mu`min, darah-darah mereka sama. Mereka saling bantu membantu satu dengan lainnya. Dan yang paling dekat dengan mereka berusaha menjamin keamanan mereka. Ketahuilah, seorang mu`min tidak boleh di bunuh sebab membunuh orang kafir. Tidak pula dibunuh orang kafir yang dalam perjalanan damai, selam dalam masa perjanjian damai dan tidak melanggarnya. Barangsiapa melakukan tindak kejahatan, maka hal itu ditanggung sendiri. Dan barangsiapa yang melindungi seorang tindak kejahatan, maka baginya laknat Allah, para malaikat dan semua umat manusia.

على يد وهم دماؤهم تكافأ المؤمنون

أال أدناهم بذمتهم ويسعى سواهم من

عهد ذو وال فر بكا مؤمن يـقتل ال

نـفسه فـعلى حدثا أحدث من بعهده

عليه محدثا آوى أو الله لعنة فـ

أجمعين والناس والمالئكة

Al- Nasa`i

Orang-orang mu`min, darah-darah mereka sama. Mereka saling bantu membantu satu dengan lainnya. Dan yang paling dekat dengan mereka berusaha menjamin keamanan

على يد وهم دماؤهم تكافأ المؤمنون

أال أدناهم بذمتهم ويسعى سواهم من

Abi Daud

Page 91: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

91

91

mereka. Ketahuilah, seorang mu`min tidak boleh di bunuh sebab membunuh orang kafir. Tidak pula dibunuh orang kafir yang dalam perjalanan damai, selam dalam masa perjanjian damai dan tidak melanggarnya. Barangsiapa melakukan tindak kejahatan, maka hal itu ditanggung sendiri. Dan barangsiapa yang melindungi seorang tindak kejahatan, maka baginya laknat Allah, para malaikat dan semua umat manusia.

في عهد ذو وال بكافر مؤمن يـقتل ال

نـفسه فـعلى حدثا أحدث من عهده

محدثا آوى أو حدثا أحدث ومن

عليه والناس والمالئكة الله لعنة فـ

أجمعين

Matan ini menjelaskan tentang bertanggungjawab apabila telah melakukan

tindakan kejahatan (dalam hal ini kejahatan diartikan sebagai melakukan hal-hal

yang baru dalam urusan agama) dari kedua hadis yang diatas tidak ada perbedaan

lafaz, maka penulis menyimpulkan bahwa periwayatan ini al-riwayah bi al-lafaz.

3. Meneliti Kandungan matan Hadis.

Dalam meneliti kandungan matan hadis, yang perlu diperhatikan adalah

apakah hadis tersebut bertentangan atau tidak dengan ayat al-Qur`an sebagai

sumber hukum pertama dalam Islam, kemudian tidak bertentangan dengan hadis

yang lebih kuat, tidak bertentangan dengan akal sehat, sejarah, dan indra.

Nabi Muhammad Saw. Dan para sahabatnya telah mengigatkan generasi

setelah mereka tentang bermacam-macam bidah, dan memerintahkan mereka

untuk mengikuti jalan keselamatan agar terhindar dari segala bahaya. Perintah

Page 92: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

92

92

mengikuti sesuatu yang tidak menimbulkan perselisihan ini disinyalir dalam kitab

Allah, sebagaimana firmannya dalam Ali Imran: 31

ö≅è% βÎ) óΟ çFΖ ä. tβθ™7 Ås è? ©! $# ‘ ÏΡθ ãèÎ7 ¨?$$sù ãΝä3ö7 Î6ósムª!$# öÏøótƒuρ ö/ ä3s9 ö/ ä3t/θçΡèŒ 3 ª!$# uρ Ö‘θàxî ÒΟ‹Ïm §‘ ,

Artinya:Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Untuk mendapatkan ridha Allah haruslah mengikuti syariat yang telah

Rasulullah ajarkan dan perintahkan, tidak seperti yang terjadi pada masa priode

awal Nabi, ketika sebuah kaum berikrar kepada Nabi "kami mencintai Allah"

sedangkan keseharian masih menyembah berhala, kemudian turunlah ayat

tersebut yang memadukan antara taqwa dan syariat.

Hal senada juga dipaparkan dalam QS. al-An`am: 153

¨βr&uρ # x‹≈ yδ ‘ ÏÛ≡uÅÀ $VϑŠÉ)tGó¡ãΒ çνθ ãèÎ7 ¨?$$sù ( Ÿω uρ (#θãèÎ7 −Fs? Ÿ≅ç6 ¡9 $# s−§xtGsù öΝä3Î/ ⎯ tã ⎯Ï& Î#‹Î7 y™ 4 öΝ ä3Ï9≡sŒ Νä38 ¢¹uρ

⎯Ïμ Î/ öΝà6= yès9 tβθ à)−Gs? .

Artinya:Dan bahwa (yang kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), Karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalannya. yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.

Abû al-Hajjaj Mujahid ibn Jabbar al-Makki berkata. "jalan-jalan yang dimaksud

dalam firman Allah adalah jalan-jalan bidah dan subhat".129

Adapun hadis serupa yang terdapat dalam kitab hadis, mendukung konteks

matan ini. Sebagimana hadis yang diriwayatkan oleh ad-Darimi yaitu:

ثنى يزيد بن ثـور أخبـرنا عاصم أبو أخبـرنا بن عرباض عن عمرو بن الرحمن د عب عن معدان بن خالد حد ذرفت ، بليغة موعظة وعظنا ثم الفجر صالة -وسلم عليه اهللا صلى- الله رسول لنا صلى: قال سارية ها ها ووجلت العيون منـ «: فـقال . فأوصنا مودع موعظة كأنـها الله رسول يا: قائل فـقال ، القلوب منـ

اختالفا فسيـرى بـعدى منكم يعش من فإنه ، حبشيا عبدا كان وإن والطاعة والسمع الله بتـقوى أوصيكم

129 Abu Halmi Tazkiyatul Fikri, Bid`ah yang dibungkus Dengan Hadis Palsu. h.24-25

Page 93: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

93

93

عليكم ، كثيرا ها عضوا ، المهديين الراشدين الخلفاء وسنة بسنتى فـ ، والمحدثات وإياكم ، بالنـواجذ عليـ

١٣٠» اللة ض بدعة كل فإن ، األمور ومحدثات وإياكم «: مرة عاصم أبو وقال . » بدعة محدثة كل فإن " pada suatu letika kami shalat fajar (subuh) bersama Rasulullah, setelah selesai, beliau menasehati kami dengan suatu nasihat yang sangat terkesan sekali dan menyentuh perasaan, sehingga orang-orang yag hadir meneteskan air mata dan hatinya bergetar. Seorang bekata wahai Rasulullah, seakan-akan nasihat ini merupakan nasihat perpisahan, maka berwaspadalah kepada kami!, kemudian Rasulullah bersabda," Aku berrwasiat kepada kalian agar senatiasa bertakwa kepada kalian agar senatiasa bertakwa kepada Allah, tunduk dan patuh kepada kebenaran walaupun orang yang menyatakan kebenaran itu seorang budak bangsa Habsy (Ethopia). Barangsiapa diantara kalian yang hidup sepeninggalanku, niscaya dia akan menyaksikan berbagai perselisihan. Maka berpegang teguhlah kalian kepada sunahku dan sunah Khulafa` al-Rasyidin yang padapat bimbingan dan petunjuk. Gigitlah ia dengan gigi geraham (berpegang teguhlah kepadanya), dan hendaknya kalian waspada dengan hal-hal yang baru (dalam masalah agama), karena setiap yang baru (dalam masalah agama) itu adalah bid`ah." Di dalam Hadis ini Rasulullah menasihati dengan nasihat yang begitu

penting untuk umatnya setelah Rasul wafat, beliau memerintahkan untuk selalu

berpegang teguh kepada sunahnya dan sunah Khulafa` al-Rasyidin, dan apabila

diantara umatnya mengabaikan dan melakukan hal-hal yang baru (dalam urusan

agama) maka itu termasuk perbuatan bid`ah.

Pendukung hadis di atas juga penulis temukan dalam kitab Sahih Muslim,

berikut hadisnya:

سالم في سن من شيء أجورهم من يـنـقص أن غير من بـعده بها عمل من وأجر أجرها فـله سنة ح سنة اإلسالم في سن ومن وزارهم أ من يـنـقص أن غير من بـعده من بها عمل من ووزر وزرها عليه كان سيئة سنة اإل

شيء.Artinya: "Barangsiapa yang mengada-adakan satu cara yang baik dalam Islam maka ia akan mendapatkan pahala orang yang turut mengerjakannya tidak mengurangi dari pahala mereka sedikitpun, dan barangsiapa yang mengada-adakan suatu cara yang jelek maka ia akan mendapatkan dosa dan dosa-dosa yang ikut mengerjakan dengan tidak mengurangi dosa-dosa mereka sedikitpun".131

130 . Syaikh al-Islam Abû Muhammad Abdullah bin Abdurrahman bin Fadil bin Buhram

bin Abdu Somad al-Yamim al-Marqindi al-Darimi, Sunan ad-Darimi, h 44 131 . Nurul Huda, Ahlussunah Wal Jama`ah (ASWAJA) Menjawab Persoalan Tradis dan

Kekinian,h. 73-74. Lihat: Muslim,Sahih Muslim, juz 3, h. 86

Page 94: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

94

94

Keempat hadis yang diteliti juga tidak bertentangan dengan akal sehat,

karena segala ibadah yang tidak ada syariatnya dari pada Allah Swt. Dan Rasul-

Nya atau hal-hal yang baru dalam al-Dîn al-Islâm yang tidak ada dasarnya dari

sunnah Nabi atau tidak ada dasarnya dari kaedah-kaedah umum (syara`), adalah

tidak diterima dan pelakunya berdosa. Dan segala muamalah yang baru yang

bertentangan dengan hukum syars` wajib ditolak. Setiap muslim hendaknya

berhati-hati dari perbuatan bid`ah dalam agama dan setiap muslim hendak

berpegang teguh pada petunjuk Nabi Muhammad Saw".

♦ Ijtihad Para Sahabat.

- Hadis ketiga

1. Meneliti Matan Dengan Melihat Kualitas Sanadnya

Hasil penelitian sanad hadis yang telah diteliti, bahwa periwayat hadis

yang diteliti dalam shahih Muslim semuanya berkualitas Tsiqah dan sekaligus

memberikan infomasi kepada kita bahwa sanad hadis tersebut sudah memenuhi

salah satu criteria ke-Sahih-an sanad, kreterianya diantaranya: sanadnya

berkualitas Tsiqah yaitu `Adil dan Dabit, terjadi proses pembelajaran diantara

mereka.

2. Meneliti Susunan Lafaz Matan Hadis Yang Semakna.

Susunan matan dari tiga hadis yang telah penulis kutip diatas memiliki

persamaan makna. Perbedaan lafaz memang ada, tetapi tidak menjadikan

perbedaan makna. Hal ini menunjukan bahwa hadis yang telah diteliti

diriwayatkan secara semakna.

Adapun perbedaan lafaz yang dimaksudkan adalah:

Page 95: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

95

95

Makna Matan Perawi

Janganlah sekali-kali seseorang shalat ashar kecuali di bani Quraizhah." Sebagian dari mereka melaksanakan shalat ashar di jalan, dan sebagian lagi berkata: kami tidak akan shalat sehingga sampai di sana," sebagian dari mereka berkata:, bahkan kami shalat, kerena bukan itu yang dimaksudkan terhadap kami. Lalu, mereka memberitahukan kepada Nabi, maka beliau tidak memaki salah seorang pun dari mereka.

بني في إال العصر أحد يصلين ال في العصر بـعضهم فأدرك قـريظة حتى نصلي ال بـعضهم فـقال الطريق يـرد لم نصلي بل بـعضهم وقال نأتيـها ليه ع الله صلى للنبي فذكر ذلك منا

هم واحدا يـعنف فـلم وسلم منـ

Al- Bukharî dalam

Kitab Sulhi Bab

Qaul Imam

Liasabî.

Janganlah sekali-kali seseorang shalat ashar kecuali di bani Quraizhah." Sebagian dari mereka melaksanakan shalat ashar di jalan, dan sebagian lagi berkata: kami tidak akan shalat sehingga sampai di sana," sebagian dari mereka berkata:, bahkan kami shalat, kerena bukan itu yang dimaksudkan terhadap kami. Lalu, mereka memberitahukan kepada Nabi, maka beliau tidak memaki salah seorang pun dari mereka.

بني في إال العصر أحد يصلين ال في العصر بـعضهم فأدرك قـريظة حتى نصلي ال بـعضهم فـقال الطريق يرد لم نصلي بل بـعضهم وقال نأتيـها ه الل صلى للنبي ذلك فذكر ذلك منا

هم واحدا يـعنف فـلم وسلم عليه منـ

Al-Bukharî dalam

Kitab al-Khouf

Bab Solat al-

Khouf rijalan.

Hendaknya seseorang tidak shalat Zhuhur di bani Quraizhah`. Orang-orang pun khawati waktu shalat lewat, maka sebagian mereka

بني في إال الظهر أحد يصلين ال الوقت فـوت ناس فـتخوف قـريظة آخرون وقال قـريظة بني دون فصلوا

الله رسول أمرنا حيث إال نصلي ال

Muslim

Page 96: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

96

96

shalat sebelum sampai di bani Qurazhah. Sementara yang lain berkata, `kita tidak shalat kecuali ditempat Rasulullah SAW memerintahkan kita meskipun waktu shalat lewat`. Maka Nabi tidak mencela satu pun dari kedua kelompok itu.

فاتـنا وإن وسلم عليه الله صلى من واحدا عنف فما قال الوقت

الفريقين

matan ini membahas tentang Perjalanan sahabat Rasul menuju bani

Qurazhah, untuk memerangi mereka yang telah melanggar perjanjian damai yang

telah disepakati, lalu mendukung suku Quraisy dan Ghathafan untuk memerangi

Nabi SAW. Lalu Nabi SAW di perintahkan oleh Jibril dan malaikat untuk

bangkin dan menuju bani Qurazhah dan Nabi SAW memerintahkan Bilal untuk

mengumumkan kepada orang-orang,` Barang siapa mendengar, maka jangan lah

shalat Asar kecuali di bani Quraizhah`.132 Dalam hadis ini pada susunan lafaz

matan-nya terdapat perbedaan perintah waktu Shalat. Yang tercantum pada matan

Imam Bukharî العصر (Shalat Asar) akan tetapi yanh terdapat pada matan Imam

Muslim الظهر (Shalat Zuhur). Padahal Imam Bukharî dan Muslim menukil hadis

ini dari guru yang sama melalui sanad yang sama pula. Versi Imam Muslim di

tukil juga Abu Ya`la dan selainya. Demikian juga Ibnu Sa`ad, dari Abu Itiban

Malik bin Ismail, dari Juwariyah dengan kata الظهر (Shalat Zuhur), dan Ibnu

Hibban dari jalur Abu Itiban, sama seperti itu. Ibnu Hajar tidak melihat riwayat ini

dari Juwariyah melainkan dengan Kata الظهر (Shalat Zuhur). Hanya saja Abu

132 Moenawar Chalil, Keelngkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW, (Jakarta: PT. Bulan Bintang 1993) jilid 5, h, 44

Page 97: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

97

97

Nu`aim dalam kitab al-Mustakhraj Mengutip dari Abu Hafsh As-Sulmi, dari

Juwariyah, dengan kata, العصر (Shalat Asar).133

Walaupun terdapat perbedaan lafaz matan hadis tidak merubah maknanya

sebagian ulama menyatakan kedua versi ini dengan mengemukakan kemungkinan

sebelum dikeluarkan , sebagian telah shalat Zuhur dan sebagian lagi belum. Maka

bagi mereka yang sudah shalat Zuhur dikatakan, "Janganlah shalat Asar",

sedangkan bagi mereka yang belum shalat Zuhur dikatakan, "jangan kamu shalat

Zuhur". Jadi hadis ini menunjukan bahwa yang menjadi objek penelitian telah

diriwayatkan secara makna (riwayat bi al-ma`na).

3. Meneliti Kandungan matan Hadis.

Penelitian matan kali ini hanya menggunakan pendapat para ulama. Ibnu

Hajar berpendapat: perbedaan lafazh tersebut berasal dari hafalan sebagian

periwayat. Sebab redaksi Imam Bukharî sangat berbeda dengan redaksi semua

periwayat yang ada. Perbedaan itu hanya pada waktu shalatnya saja, seperti yang

penulis utarakan di atas. Dengan perbedaan versi Imam Bukharî, kemungkinan

juga Imam Bukharî menulis berdasarkan hafalanya tanpa memperhatikan lafazh

hadis sebagaimana dikenal dari madzhabnya yang memperbolehkan hal itu.

Berbeda dengan Imam Muslim yang sangat memperhatikan redaksi hadis.134

As-Suhaili dan selainya berkata, " pada hadis ini tedapat pelajaran bahwa

tidak ada celaan bagi mereka yang berpegang kepda makna zhahir suatu hadis

atau ayat, dan tidak pula bagi yang menyimpulkan makna yang tidak

mengkhususkan dari suatu nash.

133 Al-Imama al-hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathul Bâri Syarh Shahih al-Bukhari,

(Jakarta: Pustaka Azzam, 2007) jil 20, h. 447 134 Al-Imama al-hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathul Bâri, h 441

Page 98: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

98

98

Kesimpulan peristiwa dalam kisah ini; sebagian sahabat memahami

larangan sebagaimana hakikatnya tanpa memperdulikan luput waktu. Alasanya

adalah mengedepankan larangan kedua (yakni shalat kecuali di bani Quraizhah)

atas larangan pertama ( yakni mengakhirkan shalat dari waktunya). Disamping itu,

mereka melakukan ijtihad dan mengakhirkan shalat, karena komitmen dengan

perintah. Kelompok lain memahami larangan bukan dalam arti yang sebenarnya.

Bahkan sekedar kiasan untuk segera mendatangi bani Quraizhah. Untuk itu,

mereka melaksanakan perintah ini, tetapi mereka mengecualikan waktu shalat

karena adanya perintah untuk dikerjakan pada waktunya. Tidak ada halangan jika

meraka turun untuk shalat, dan tidak bertentangan dengan apa yang diperintahkan

saat itu. Kisah ini dijadikan dalil oleh mayoritas ulama untuk menunjukan tidak

adanya dosa bagi yang berijtihad, karena Nabi SAW tidak mencela satu pun di

antara dua kelompok tersebut. Sekiranya perbuatan itu mendapatkan dosa tentu

Nabi Saw akan mencela mereka yang melakukanya.135

♦ Larangan Bercerai-berai

- Hadis Kelima

1. Meneliti Matan Dengan Melihat Kualitas Sanadnya

Hasil penelitian sanad hadis yang telah diteliti, bahwa periwayat hadis

yang diteliti dalam sunan Tirmidzi untuk hadis kelima semuanya berkualitas

Tsiqah dan hanya satu perawi sulaimân al-Madanî yang berkualitas Dhaif akan

tetapi telah terjadi proses pembelajaran diantara mereka dan untuk hadis keenam

berkualitas Tsiqah dan sekaligus memberikan infomasi kepada kita bahwa sanad

135 Al-Imama al-hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathul Bâri, h 444

Page 99: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

99

99

hadis tersebut sudah memenuhi salah satu criteria ke-Sahih-an sanad, kreterianya

diantaranya: sanadnya berkualitas Tsiqah yaitu `Adil dan Dabit.

2. Meneliti Susunan Lafaz Matan Hadis Yang Semakna.

- Hadis kelima

Tidak ada perbedaan lafaz pada matan Tirmidzi, karena tidak ada hadis

dari perawi mana pun yang meriwayatkan hadis ini, hanya dalam kitab Sunan

Tirmidzi saja:

Makna Matan Perawi

Sesungguhnya Allah tidak akan mengumpulkan umatku, atau beliau bersada, umat Muhammad pada kesesatan, tangan Allah bersama jama`ah. Siapa saja yang memisahkan diri/keluar (dari jama`ah) maka berarti ia telah memisahkan diri/ keluar untuk menuju neraka.

أمة قال أو أمتي يجمع ال الله إن

على وسلم عليه الله صلى محمد

شذ ومن الجماعة مع الله ويد ضاللة

النار إلى شذ

Tirmidzi

Matan hadis ini menjelaskan tentang siapa saja yang keluar (dari jama`ah)

maka berarti ia telah memisahkan diri/keluar untuk menuju neraka. Peneliti

menelusuri, tidak ada perbedaan lafaz dengan perawi hadis lain, maka hadis ini

ialah hadis Ahad, karena matan hadis ini hanya diriwayatkan satu perawi saja.

Page 100: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

100

100

- Hadis Keenam.

Tidak ada perbedaan lafaz pada matan Tirmidzi, karena tidak ada hadis

dari perawi mana pun yang meriwayatkan hadis ini, hanya dalam kitab Sunan

Tirmidzi saja:

Makna Matan Perawi

Aku memerintahkan lima kalimat (ajaran) kepada kalian yang Allah perintahkan kepadaku, yaitu: Mendengar, taat, berhijrah, dan berjamaah. Sesungguhnya orang yang memisahkan diri dari jamaah meski hanya sejengkal maka sesungguhnya ia telah ,menanggalkan (memutus) buhul (perjanjian dalam) Islam dari lehernya, kecuali jika ia mau kembali pada jama`ahnya itu. Siapa saja yang menyerukan seperti seruan kaum jahiliyah, maka ia termasuk kelompok ahli neraka,` seseorang bertanya wahai Rasulullah,` meskipun ia melaksanakan shalat dan puasa? Beliau menjawab, meski ia melaksanakan shalat dan puasa, serulah orang-orang dengan seruan Allah. Allah telah menanamkan kaum muslimin yang beriman sebagai hamba-hamba Allah.

بهن أمرني الله بخمس آمركم وأنا

والهجرة والجهاد والطاعة السمع

الجماعة فارق من فإنه والجماعة

قة خلع فـقد شبر قيد سالم ربـ من اإل

دعوى ادعى ومن يـرجع أن إال عنقه

فـقال جهنم جثا من فإنه الجاهلية

وصام صلى وإن الله رسول يا رجل

بدعوى فادعوا وصام ىصل وإن قال

المسلمين سماكم الذي الله

الله عباد المؤمنين

Tirmidzi

Page 101: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

101

101

Matan hadis ini menjelaskan tentang Allah perintahkan untuk menjalankan

lima kalimat (ajaran) kepadaku, yaitu: Mendengar, taat, berhijrah, dan berjamaah,

Sesungguhnya orang yang memisahkan diri dari jamaah meski hanya sejengkal

maka sesungguhnya ia telah, menanggalkan (memutus) buhul (perjanjian dalam)

Islam dari lehernya, kecuali jika ia mau kembali pada jama`ahnya itu.. Peneliti

menelusuri, tidak ada perbedaan lafaz dengan perawi hadis lain, maka hadis ini

ialah hadis Ahad, karena matan hadis ini hanya diriwayatkan satu perawi saja.

3. Meneliti Kandungan Matan Hadis

Dua Hadis ini tidak bertentangan dengan ayat-ayat al-Qur`an yang sebagai

sumber hukum pertama dalam Islam, kemudian tidak bertentangan dengan hadis

yang lebih kuat. Penulis berpendapat bahwa hadis yang serupa dalam kitab hadis

yang mendukung konterks matan hadis diatas. Hadis tentang agar kalian semua

berpegang teguh pada tali Allah dan tidak bercerai-berai', sebagaimana hadis yang

diriwayatkan oleh muslim:

ثني ر حد ثـنا حرب بن زهيـ قال هريـرة أبي عن أبيه عن سهيل عن جرير حد

Page 102: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

102

102

وال وه تـعبد أن لكم فـيـرضى ثالثا لكم ويكره ثالثا لكم يـرضى الله إن وسلم عليه الله صلى الله رسول قال وإضاعة السؤال وكثـرة وقال قيل لكم ويكره تـفرقوا وال جميعا الله بحبل تـعتصموا وأن شيئا به تشركوا ١٣٦المال

Artinya: "sesungguhnya Allah menyukai dari kamu tiga perkara dan membenci dalam tiga perkara. Dia ridha padamu jika kamu menyebah-Nya da tidak menyekutuka-NYa dengan apapun, agar kamu semua berpegang teguh pada tali Allah dan tidak bercerai-berai, dan agar kamu setia kepada orang yang telah diserahi urusanmu oleh Allah, Allah murka kepadamu lantaran tiga perkara: banyak berbicara, banyak bertanya, dan menghamburkan harta,"

Hadis diatas menerangkan tentang hal-hal tiga perkara yang Allah sukai

dan benci, salah satu hal yang Allah sukai adalah berpegang teguh pada tali Allah

dan tidak bercerai-berai. Karena dengan bercerai berai akan memecah persatuan

dan persaudaraan. Dalam al-Qur`an Allah berfirman pada Q.S. al-Imran: 103.

(#θ ßϑÅÁ tGôã$# uρ È≅ö7pt¿2 «!$# $Yè‹Ïϑy_ Ÿωuρ (#θ è%§ xs? 4 (#ρ ãä. øŒ$#uρ |Myϑ÷èÏΡ «! $# öΝä3ø‹ n=tæ øŒÎ) ÷Λä⎢Ζä. [™!#y‰ôãr& y#©9r' sù

t⎦÷⎫ t/ öΝä3 Î/θ è= è% Λä⎢óst7ô¹ r' sù ÿ⎯ ÏμÏF uΚ÷èÏΖÎ/ $ZΡ≡uθ ÷zÎ) ÷Λä⎢Ζä. uρ 4’n?tã $x x© ;ο tøãm z⎯ ÏiΒ Í‘$Ζ9 $# Νä. x‹s)Ρ r' sù $pκ÷] ÏiΒ 3

y7Ï9≡ x‹x. ß⎦Îi⎫t6ムª!$# öΝä3 s9 ⎯ ÏμÏG≈ tƒ#u™ ÷/ ä3ª= yès9 tβρ ߉ tGöκsE ∩⊇⊃⊂∪

Artinya: Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu Telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.

Firman lain untuk memperkuat ayat yang pertama pada Q.S. al-Imran 105.

Ÿωuρ (#θçΡθä3 s? t⎦⎪ Ï% ©!$%x. (#θè%§x s? (#θà n= tF ÷z $#uρ .⎯ÏΒ Ï‰÷èt/ $ tΒ æΛèεu™!% y àM≈oΨÉi t6ø9$# 4 y7 Íׯ≈s9'ρ é&uρ öΝ çλ m;

ë>#x‹ tã ÒΟŠ Ïà tã ∩⊇⊃∈∪

Artinya:Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. mereka Itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat.

136. Imam Abi Husaini Muslim Bin al-Hujaj al-Qusyairi al-Naysaburi, Shahih Muslim,..

h,109

Page 103: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

103

103

Asya`rawi perpendapat pada ayat ini berisi larangan mengikuti hawa nafsu

yang akan menyebabhak terjadinya perpecahan. Apabila larangan itu jelas-jelas

telah tertera dalam berbagai redaksi ayat lainya. Jadi mereka yang masih

mengikuti keinginan nafsunya walaupun larangan itu sudah dijelaskan dalam al-

Quran, pasti akan mendapatkan siksa yang sangat berat dari Allah.137

137 Syekh Muhammad Mutawali sya`rawî, Tafsir al-Sya`rawi ( Jakarta: Duta Azhar,

2005) jilid 2, h. 495.

Page 104: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

104

104

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpuan

Setelah penelitian yang berkaitan dengan hadis-hadis yang penulisannya

tanpa riwayat yang terdapat dalam kitab Risâlah Ahlu al-Sunnah wa al-Jamâ`ah,

dilakukan, penulis akan memaparkan kualitas sanad hadis, dan akan dilanjutkan

pada kualitas matan hadias. Adapun penjelasanya sebagai berikut:

1. Setelah penulis melakukan penelitian pada hadis pertama yang diriwayatkan

oleh Ibn Mâjah seluruh perawinya berkualitas tsiqah, sanadnya bersambung

terhindar dari syadz dan `illat. Dengan demikian sanad hadis pertama

berkualitas sahih lidzatihi dan bisa dijadikan hujjah

2. Setelah diteliti, hadis kedua. Yang diriwayatkan oleh al-Nasa`i seluruh

perawinya berkualitas tsiqah, sanadnya bersambung terhindar dari syadz dan

`illat. Dengan demikian sanad hadis kedua berkualitas sahih dan bisa

dijadikan hujjah.

3. Hadis ketiga, yang diriyawatkan oleh Imam Muslim seluruh perawinya

berkualitas tsiqah, sanad bersambung terhindar dari syadz dan `illat. Dengan

demikian sanad ketiga berkualitas sahih dan bisa dijadikan hujjah.

4. Setelah diteliti, hadis keempat Yang diriwayatkan oleh Abu Daud seluruh

perawinya berkualitas tsiqah, sanadnya bersambung terhindar dari syadz dan

`illat. Dengan demikian sanad hadis keempat berkualitas sahih dan bisa

dijadikan hujjah.

5. Setelah penulis melakukan penelitian sanad dari awal hingga akhir, maka

penulis menyimpulkan untuk hadis kelima yang diriwayatkan oleh Tirmidzi

Page 105: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

105

105

ini adalah hadis da`if, karena ada satu perawi (sulaimân al-Madani) yang

dinilai hadis-hadis munkar oleh Ibn Hatim, dengan demikian hadis yag

diriwayatkan oleh Tirmidzi yakni berkualitas da`if, sehingga tidak dapat

dijadikan hujjah

6. Setelah penulis melakukan penelitian pada hadis keenam yang diriwayatkan

oleh Tirmidzi seluruh perawinya berkualitas tsiqah, sanadnya bersambung

terhindar dari syadz dan `illat. Dengan demikian sanad hadis keenam

berkualitas sahih dan bisa dijadikan hujjah

7. Sedangkan dari segi matan hadis yang diteliti tidak ada yang bertentangan

dengan al-Qur`an, tidak bertentangan dengan hadis yang lebih kuat dan tidak

bertentangan dengan akal, serta susunan pernyataan menunjukan cirri-ciri

sabda kenabiaan.

B. Saran-saran

Penulis berharap agar pembaca bisa menueruskan kekurangan dari skripsi

ini yaitu dengan meneliti kualitas hadis-hadis yang lain, selain hadis yang sudah

diteliti oleh penulis.

Penulis menyarankan agar pembaca bisa meneliti lebih lanjut lagi dari

kitab Risâlah Ahlu al-Sunnah wa al-Jamâ`ah, karya Hasyim Asy`ari.

Page 106: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

106

106

DAFTAR PUSTAKA

`Abdullah , Abdullah, Ibn. Sembilan Penndekar Hadis.Bogor: pustaka Tariqul

Izzah, 2007. Aceh, H. Aboebakar. Sejarah Hidup K.H.A Wahid Hasyim Asy`ari dan Karangan

Tersiar. Jakarta: Panitia Peringatan Almarhum KH A Wahid Hasyim, 1985.

al-Asqalani, syihab al-Din Ahmad bin Ali bin Hajar. Tahdzib al- Tahdzib Beirut:

Darfikri 1984 _________, Al-Isobah Fi Tamyizi Al-Sohabah, Beirut: Dar al-Kutub Ilmiyah. _________, Fath al-Bari Syarh Sahih al-Bukhari,Beirut: Dar al-Fikri. al-Asy`asti, Imam al-Hafidz Abi Daud Sulaiman Bin. Sunan Abi Daud, Bairut:

Darul A`lam. Azami,M.M. Memahami Ilmu Hadis : Tela`ah Metodologi Dan Literatur Hadis,

Terj Meth Kiereha. Jakarta: Lentera, 2003. Bruinessen, Martin Van. Tarekat naqsyabandiyah di Indonesia, Survey,

Geografis, dan Sosiologis. Bandung: Mizan, 1992. al-Bukhari, Imam al-Hafidz Abi Abdullah Muhammad Bin Ismail. Shahih al-

Buhkari, Riyadh: Baitu al-Afkar ad-Dawiyah, 1998. Burhanuddin, Jajat. & A. Baedowi, ed.., Transformasi Otoritas Keagamaan,

Penyuting, Jajat Burhannuddin dan Ahmad Baedowi .Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003.

al-Fadal, Sihab al-din, Ahmad ibn Ali Ibn Muhammad, dkk, al-Asabah fi Tamyiz

al-Sahabah, Bairut: Dar al-Fikri, 1980. Al-Ghazali. Muhammad. Study Kritik atau Hadis Nabi Saw: Antara Pemohonan

Tekstual dan Kontekstual, terj, Muhammad al – Bagir. Bandung: Mizan, 1996.

Hadzik, M Ishom. K.H. Hasyim Asy`ari Fagur Ulama & Pejuang Sejati,

Jombang: Pustaka Warisan Islam, 2007. Hamid, Shalahuddin dan Iskandar Ahza, Seratus Tokoh Yang Paling

Berpengaruh di Indonesia, Jakarta: PT. Intimedia Cipta Nasantara, 2003.

Page 107: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

107

107

Ismail,M. Syuhudi. Metodologi Penelitian Hadis Nabi. Jakarta: Bulan Bintang

1992.

al-Jarjani, Imam al-Hafidz Abi Ahmad Abdullah Bin `Adi. al-Kaamil Fi Du`afaa ar-Rijal, Bairut: Dar al-Fikri, 1980.

Jawas, Yazid bin Abdul Qodir. Kedudukan As-Sunnah Dalam Syariat

Islam.Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,1993. cet.II. Al-Khatib .`Ajaj ,Muhammad., Usul al-Hadis, terj. M Qodirrun, Nur Ahmad M

usyafiq Jakarta: gaya media permata, 2001. Khuluq, Latiful. Fajar Kebangunan Ulama, Yogyakarta: LKis 2000.

al-Maziy, Jamaluddin Abi Hajar Yusuf. Tahdzib al-Kamal Fi Asmai al-Rijal. Bairut: Dar al-Fikr.

Misrawi, Zuhairi. Hadratussyaikh HASYIM ASY`ARI modern, keutamaan, dan

kebangsaan. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara, 2010. al-Nasa`i, Abi Abdurrahman Ahmad Bin Su`abi. Sunnan an-Nasai.Bairut: Darul

Ahya at-Tarasa al-`Araby, 2003. Nasuhi, Hamid. dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah; Sripsi, Tesis, dan

Disertasi Jakarta: CeQDA Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.

al-Naysaburi, Imam Abi Husaini Muslim Bin al-Hujaj al-Qusyairi. Shahih

Muslim, Bairut: Dar al-Kitab al-Arabi, 2004. Qardhawi,Yusuf. Kajian Kritik Pemahaman Hadist antara Pemahaman Tekstual

dan Kontekstual. Jakarta: Islamuna Press, 1994. cet,I. --------------,Yusuf. Bagaimana Memahami Hadis Nabi Saw, terj. Muhammad

baqir, karisma, 1994. al-Qazwaini, Abi Abdillah Muhammad Ibn Yazid Ibnu Mjah. Sunan Ibn Majah.

Bairut: Bait al-Afkar al-Dawliyah 2004. Salam, Solihin. KH Hasjim Asj`ari, Ulama Besar Indonesia. Jakarta: Jaya Murni

1963. Al-Salih,Subhi. Ulum al-Hadis wa Mustalahuhu. Dar al- `Ilmu Li al-

Malayin,1997.

Page 108: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

108

108

Sawrah, Abi `Isa Muhammad Bin `Isa Bin. Sunnan Tirmidzi. Bairut: Dar al-

Marefah, 2002. Suwendi, M. Ag. Konsep Kependidikan M. Hasyim Asy` ari. Jakarta: LeKDis

Ciputat. Syubban, Muhammad Abu. Fi Rihab al-Kutub al-Sihhah al-Sittah. Mujma` Bahus

al-Islamiyah, 1969. Sya`rawi, Syekh Muhammad Mutawali. Tafsir al-Sya`raw . Jakarta: Duta Azhar,

2005. al-Tabyin, Ibarhim bin Muhammad bin Sabit Ibnu al-Ajmi Abu al-Wara` al-Halbi

al-Thorobalisi. Liasma` al-Madlisaini,( Bairut: Massasah al-Riyan Lil Thobaa Wannasyri Wattauzih) Cet:1 1994-1414

Thalhas, T.H. Alam Pikiran KH. Ahmad Dahlan & KH. M. Hasyim Asy`ari: Asal-

usul Dua Kutub Gerakan Islam di Indonesia. Jakarta: Galura Pase, 2002.

Wensick, A.J. Corcordance et Indices de al Tradition Musulmane, diterjemahkan

ke dalam bahasa arab oleh Muhammad fua`d Abd al-Baqi, al-Mu`jam al-Mufahras li alfaz al-Hadis al-Nabawi, E.J. Bill: Leiden

Yunus, Mahmud. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia.Jakarta: PT. Hadakarya

Agung, 1996. Yuslem, Nawir. `Ulum al-Hadis. Jakata: Mutiara Sumber Widya. 2001.

Zuglul,Abu Hajar Muhammad al-Sa`id bin Basuni. Mausu`ah al-Athraf al-Hadis al-Nabawy,Beirut: Dar al-Fikr, tth

Zuhri,Muh. Hadis Nabi : Telaah Historis dan Metodologis. Yogyakarta : Tiara

Wacana Yogya. 2003.

Page 109: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

Skema Sanad Hadis V

على وسلم عليه الله صلى محمد أمة قال أو أمتي يجمع ال الله إن قال وسلم عليه الله صلى الله رسول

ر النا إلى شذ شذ ومن الجماعة مع الله ويد ضاللة

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

عمر ابن

دينار بن الله عبد

المدني سليمان

 سليمان بن المعتمر

البصري نافع بن بكر أبو

 وسلم عليه الله صلى النبي

الترمذى

حدثنا

عن

ان

حدثنا

عن

حدثنى

Page 110: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

Skema Sanad Hadis VI

والهجرة والجهاد والطاعة السمع بهن أمرني الله بخمس آمركم وأنا وسلم عليه الله صلى النبي قال

سالم ربـقة خلع فـقد شبر قيد الجماعة فارق من فإنه والجماعة .عنقه من اإل

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 وسلم عليه الله صلى النبي

األشعري الحارث

إسمعيل بن موسى

إسمعيل بن محمد

الترمذى

م أبا سال

م بن زيد سال

كثير أبي بن يحيى

يزيد بن أبان

عن

حدثنا

حدثنا

حدثنا

حدثنا

ان

ان

ان

Page 111: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

78

Skema Sanad Hadis I هذا ما ليس منه فـهو رد عليه وسلم من أحدث في أمرناقال رسول الله صلى الله

حدثنا

حدثنا عن

حدثنا حدثنا

ناحدث

حدثنا

حدثنا حدثنا

حدثنا

الهاللي عبد الله بن عون يـعقوب د بن الصباح أبو جعفر محم أبو مروان محمد بن عثمان محمد بن عيسى محمد بن الصباح البـزاز

عبد الله بن جعفر المخرمي

البخاري ابي داود بن ماجةإ مسلم

قال

عن

عن

ان

حدثنا

عن

النبي صلى الله عليه وسلم

عائشة

القاسم بن محمد

أبيه \ اهيم سعد بن إبـر

سعد إبـراهيم بن

: Jalur Abî Dâud : Jalur Ibnu Mâjah : Jalur Sahih Muslim : Jalur Sahih Bukhâri

Jalur yang diteliti pada hadis pertama melalui jalur Ibnu Mâjah.

Page 112: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

79

Skema Sanad Hadis II لله عليه وسلم: وكل محدثة بدعة قال رسول الله صلى ا

و

أبي األحوص

أبي إسحق

عبد الرحمن بن عمرو حجر بن حجر أبيه

النبي صلى الله عليه وسلم

العرباض بن سارية جابر بن عبد الله عبد الله بن مسعود

لمجيد عبد الوهاب بن عبد اثـور بن يزيد موسى بن عقبة سفيان

محمد بن جعفر بن أبي كثير

بأنا ابن المبارك أبي الوليد بن مسلم أنـ

محمد بن عبـيد بن ميمون أحمد بن حنبل عتبة بن عبد الله محمد بن المثـنى

مسلم ئالنسا ابي داود بن ماجةإ

خالد بن معدان جعفر بن محمد

حدثنى

حدثنا

عن

قال

اخبرنا

قال

عن

عن

عن

عن

حدثنا

حدثنا

حدثنا

حدثنى

حدثنى

قال

قال

حدثنا

حدثنا

عن

عن

عن

عن

عن

ان

: Jalur Abî Dâud : Jalur Ibnu Mâjah : Jalur Sahih Muslim : Jalur Sunan Nasa`i

Jalur yang diteliti pada hadis

pertama melalui jalur Sunan Nasa`i.

Page 113: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

80

Skema Sanad Hadis III ي بني قـريظة فأدركهم العصر في الطريق قال النبي صلى الله عليه وسلم : ال يصلين أحد العصر إال ف

 

لى الله عليه وسلم النبي ص

ابن عمر

نافع

جويرية بن أسماء

عبد الله بن محمد بن

مسلم البخاري

حدثنا حدثنى

حدثنا

عن

عن

قال

: Jalur Sahih Bukhari : Jalur Sahih Muslim

Jalur yang diteliti pada hadis

pertama melalui jalur Sahih Muslim.

Page 114: TAKHRIJ HADIS KITAB RISÂLAH AHLU AL-SUNNAH WA AL … · 2013-05-08 · Ahad agar hadis yang bersangkutan dapat dipertanggungjawabkan periwayatanya, yang mana berasal dari Nabi atau

81

  Skema Sanad Hadis IV

عليه لعنة الله والمالئكة والناس أجمعينـ ل الله صلى الله عليه وسلم:قال رسو من أحدث حدثا فـعلى نـفسه أو آوى محدثا فـ و

ابي داود

عن

عن

عن

عن

قال

اخبرنا

حدثنا

حدثنا

ااخبرن

حدثنا

حدثنا

: Jalur Abî Dâud : Jalur Sunan Nasa`i

Jalur yang diteliti pada hadis

pertama melalui jalur al-Nasa`i.

النبي صلى الله عليه وسلم

ن حنبل أحمد ب ◌مسدد محمد بن المثـنى

ئالنسا

علي بن ابي طالب

الحسن

تادة قـ

سعيد بن أبي عروبة

يحيى بن سعيد

قـيس بن عباد