kalimat efektif

16
KALIMAT EFEKTIF Di Susun oleh : 1. Dini Novita Sari 2. Fani Tiarani Pratiwi 3. Hamba Tahta Ramadhan 4. Irfan Saputra Upoyo

Upload: poltekkes-kemenkes-tasikmalaya-wilayah-cirebon

Post on 19-Jul-2015

118 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

KALIMAT EFEKTIF

Di Susun oleh :1. Dini Novita Sari2. Fani Tiarani Pratiwi3. Hamba Tahta Ramadhan4. Irfan Saputra Upoyo

Definisi

Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis.

Unsur–Unsur Kalimat Efektif

Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang dalam buku-buku tata bahasa Indonesia lama lazim disebut jabatan kata disebut peran kata dalam kalimat, yaitu subjek (S), predikat (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket). Kalimat bahasa baku sekurang-kurangnya terdiri atas dua unsur, yakni predikat.

1. Subjek

Subjek (S) adalah bagian kalimat menunjukkan pelaku, tokoh, sosok (benda), sesuatu hal, suatu masalah yang menjadi pangkal atau pokok pembicaraan. Subjek biasanya diisi oleh jenis kata/frasa benda (nominal), klausa, atau frasa verbal. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut ini:• Ayahku sedang melukis.• Meja direktur besar.• Yang berbaju batik dosen saya.

2. Predikat

Predikat (P) adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan (tindakan) apa atau dalam keadaan bagaimana subjek (pelaku/tokoh atau benda di dalam suatu kalimat). Selain memberitahu tindakan atau perbuatan subjek (S), Predikat dapat pula menyatakan sifat, situasi, status, ciri, atau jati diri subjek. Predikat dapat juga berupa kata atau frasa, sebagian besar berkelas verba atau adjektif. Perhatikan contoh berikut:• Kuda meringkik.• Ibu sedang tidur siang.• Putrinya cantik jelita.

3. Objek

Objek (O) adalah bagian kalimat yang melengkapi P. objek pada umumnya diisi oleh nomina, frasa nominal, atau klausa. Letak objek selalu di belakang predikatyang berupa verba transitif, yaitu verba yang menuntut wajib hadirnya objek, seperti pada contoh dibawah ini:• Nurul menimang bayi• Arsitek merancang gedung• Juru masak menggoreng kentang

4. Pelengkap

Pelengkap (Pel) atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi P. letak Pelengkap umumnya di belakang P yang berupa verba. Posisi seperti itu juga ditempati oleh O, dan jenis kata yang mengisi Pel dan O juga sama, yaitu dapat berupa nomina, frasa nominal, atau klausa. Namun, antara Pel dan O terdapat perbedaan. Perhatikan cnntoh di bawah ini:• Ketua MPR membacakan Pancasila.

S P O• Banyak orpospol berlandaskan Pancasila.

S P Pel

5. Keterangan

Keterangan (Ket) adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal mengenai bagian kalimat yang lainnya. Unsur Ket dapat berfungsi menerangkan S, P, O, dan Pel. Posisinya bersifat bebas, dapat di awal, di tengah, atau di akhir kalimat.

Jenis keterangan bermacam-macam, antara lain : keterangan tempat, waktu, alat, tujuan, cara, kesalingan, similatif, penyebab, dan penyerta.

Ciri-ciri kalimat efektif

1. KesepadananYang dimaksud dengan kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran

antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai.Contoh:• Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.

uang kuliah. (Salah)• Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.

uang kuliah. (Benar)

2. KeparalelanYang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaaan bentuk kata yang digunakan

digunakan dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba.Contoh:• Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.• Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, memasang

penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.Seharusnya :• Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes.• Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, pemasangan

penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.

3. KetegasanYang dimaksud ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada

penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberi penekanan atau penegasan pada penegasan pada penonjolan itu. Contoh:• Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan

negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.Penekananya ialah Presiden mengharapkan.• Harapan Presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya.

4. KehematanYang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat

mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu.

Contoh:• Karena ia tidak diundang, dia tidak akan datang ke tempat itu.• Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui bahwa Presiden datang.Perbaikan kalimat itu adalah sebagai berikut:• Karena tidak diundang, dia tidak datng ke tempat itu.• Hadirin seretak berdiri setelah mengetahui bahwa Presiden datang.

5. KecermatanYang dimaksud cermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran

ganda, dan tepat dalam pilihan kata.

Perhatikan kalimat berikut:• Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.• Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.Kalimat pertama memiliki makna ganda, yaitu siapa yang terkenal, mahasiswa atau perguruan tinggi.Kalimat kedua memiliki makna ganda, yaitu berapa jumlah uang, seratus ribu rupiah atau dua puluh lima ribu rupiah

6. KepaduanYang dimaksud dengan kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu

sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.

Contoh kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan caraberpikir yang tidak simetris. Contohnya• Saya mencari udang (SPO aktif)• Udang itu dicari oleh saya (pasif biasa)• Udang itu saya cari (pasif pesona)

7. KelogisanKalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur

dalamkalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.

Contoh :• Waktu dan tempat saya persilakan.Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah benda mati yang tidak dapat dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah misalnya;• Bapak kepala sekolah, saya persilakan untuk naik ke podium.