kalimat efektif

23
MAKALAH BAHASA INDONESIA KALIMAT EFEKTIF Oleh: NI KADEK WIDIRATMINI NIM. 1403051001 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA ANALIS KIMIA TAHUN 2014

Upload: ayu-lakshemi

Post on 10-Jul-2016

282 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

tugas bahasa indonesia

TRANSCRIPT

MAKALAH BAHASA INDONESIA

KALIMAT EFEKTIF

Oleh:

NI KADEK WIDIRATMINI

NIM. 1403051001

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

ANALIS KIMIA

TAHUN 2014

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya dapat menyelesaikan tugas berupa penyusunan Makalah. Makalah ini dapat penulis selesaikan dengan batas waktu yang sudah ditentukan. Dalam penyusunan Makalah ini sudah tentu mendapat bantuan dari berbagai pihak untuk mendapatkan hasil yang sebaik mungkin atau optimal.

Adapun penyusunan Makalah ini merupakan syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Makalah ini dibuat berdasarkan pengetahuan dan didukung data-data dari berbagai sumber. Terwujudnya Makalah ini tentunya tidak lepas dari petunjuk, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga Makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.

Melalui penulisan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Kadek Wirahyuni, S.Pd., M.Pd selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberi saran dan petunjuk untuk membuat makalah ini. 2. Teman-teman yang selalu memberikan masukan dalam penyempurnaan makalah Untuk penyempurnaan Makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Mengingat Makalah ini belum sempurna dan jauh dari harapan pembaca, untuk itu penulis mengharapkan perbaikan-perbaikan demi sempurnanya Makalah ini. Penulis mengharapkan semoga Makalah ini dapat diterima dan bermanfaat di kalangan mahasiswa khusunya dan pembaca pada umumnya. Singaraja, Desember 2014

Penulis

DAFTAR ISIiPRAKATA

iiDAFTAR ISI

1BAB I PENDAHULUAN

11.1 Latar Belakang Masalah

11.2 Rumusan Masalah

21.3 Tujuan

3BAB II PEMBAHASAN

32.1 Struktur Kalimat Efektif

32.1.1 Struktur Kalimat Umum

32.1.2 Struktur Kalimat Paralel

52.1.3 Struktur Kalimat Periodik

52.2 Ciri Kalimat Efektif

52.2.1 Kesatuan unity

62.2.2 Kehematan economy

72.2.3 Penekanan emphasis

92.2.4 Kevariasian variety

BAB III 11KESIMPULAN DAN SARAN

113.1Kesimpulan

113.2Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara baik disebut dengan kalimat efektif.

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca secara tepat pula. Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar atau pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Akan tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak memahami apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan. Supaya kalimat yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur kalimat yang digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya unsur-unsur kalimat yang seharusnya ada tidak boleh dihilangkan Sebaliknya, unsur-unsur yang seharusnya tidak ada tidak perlu dimunculkan. Kelengkapan dan keeksplisitan semacam itu dapat diukur berdasarkan keperluan komunikasi dan kesesuaiannya dengan kaidah (Mustakim, 1994:86).

Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak memenuhi syarat sebagai Bahasa Ilmiah. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kalimat-kalimat yang ditulis kabur, kacau, tidak logis. Dengan adanya kenyataan itu, pembaca sukar mengerti maksud kalimat yang kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif. 1.2 Rumusan Masalah

Dalam menyusun makalah ini mengemukakan beberapa rumusan masalah diantaranya :a. Bagaimana Struktur Kalimat Efektif ?b. Apa ciri-ciri kalimat efektif ? 1.3 Tujuan Adapun tujuan yang dapat penulis rumuskan berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yaitu sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui bagaimana Struktur Kalimat Efektif

b. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri Kalimat Efektif

BAB IIPEMBAHASANPutrayasa (2007:2) mengungkapkan bahwa kalimat efektif adalah suatu kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan, informasi, dan perasaan dengan tepat ditinjau dari segi diksi, struktur, dan logikanya. Kalimat dikatakan efektif jika memenuhi syarat utama, yaitu (1) struktur kalimat efektif dan (2) ciri kalimat efektif. Struktur kalimat efektif mencakup (a) kalimat umum, (b) kalimat paralel, dan (c) kalimat periodik. Sementara itu ciri kalimat efektif meliputi (a) kesatuan unity, (b) kehematan economy, (c) penekanan emphasis, dan (d) kevariasian variety. Disamping syarat utama kalimat tersebut di atas, masih ada syarat awal yang harus dipenuhi oleh kalimat efektif, yaitu diksi dan ejaan.

2.1 Struktur Kalimat Efektif 2.1.1 Struktur Kalimat Umum

Unsur-unsur yang membangun kalimat dapat dibedakan menjadi dua yaitu unsur wajib dan takwajib (unsur manasuka). Unsur wajib adalah unsur yang harus ada dalam sebuah kalimat (yaitu unsur S/subjek dan P/predikat), sedangkan unsur takwajib atau unsur manasuka adalah unsur yang boleh ada dan boleh tidak (yaitu kata kerja bantu: harus, boleh; keterangan aspek : sudah, akan; keterangan : tempat, waktu, cara , dan sebagainnya.2.1.2 Struktur Kalimat Paralel

Kesejajaran (paralelisme) dalam kalimat adalah penggunaan bentuk-bentuk bahasa yang sama yang digunakan dalam susunan serial. Jika sebuah ide dalam sebuah kalimat dinyatakan dengan frase (kelompok kata), maka ide-ide sederajat harus dinyatakan dengan frase. Jika sebuah ide dalam sebuah kalimat dinyatakan dengan kata benda (misalnya bentuk pe-an, ke-an), maka ide-ide sederajat harus dinyatakan dengan kata benda juga. Demikian juga halnya bila sebuah ide dalam kalimat dinyatakan dengan kata kerja (misalnya bentuk me-kan, di-kan), maka ide lainnya yang sederajat harus dinyatakan dengan jenis kata yang sama. Kesejajaran dalam kalimat akan membantu memberi kejelasan kalimat secara keseluruhan. Contoh:

Dalam kalimat di atas ide yang sederajat adalah kata mengerikan dan berbahaya. Oleh karena itu, bentuk yang dipakai untuk kata-kata sederajat dalam kalimat di atas harus sama (paralel), sehingga kalimat tersebut menjadi kalimat di bawah ini.

a. Kesejajaran Bentuk

Imbuhan yang digunakan untuk membentuk kata berperan dalam menentukan kesejajaran. Contoh yang memperlihatkan ketidaksejajaran bentuk.

Ketidaksejajaran itu ada pada kata pembelian (buku) yang disejajarkan dengan kata membuat (katalog), dan mengatur (peminjaman buku). Agar sejajar, ketiga satuan tersebut dapat diubah menjadi nomina semua atau verba semua seperti pada ubahan kalimat (2) dan (3).

Pada kemasan obat sering ditemukan penjelasan berikut.

Jika diuraikan, keterangan tempat itu akan menjadi di toko obat, di toko kelontongan, di toko jamu, dan di toko apotek. Segera dapat diketahui ada yang tidak sejajar, karena tidak dikenal istilah toko apotek. Karena itu, sebaiknya penjelasan itu ditulis lengkap b. Kesejajaran Makna

Ketidak sejajaran makna terlihat pada dua contoh berikut yaitu :

1. Dia berpukul-pukulan.

2. Adik memetiki setangkai bunga.

Pada kalimat (1) aktivitas berpukul-pukulan (saling pukul) memerlukan pelaku lebih dari satu orang. Sementara pada kalimat (2) memetiki berarti aktivitas berulang-ulang (bukan pada setangkai bunga). Oleh karena itu, perbaikan kedua kalimat tersebut agar menjadi kalimat sejajar menjadi

1. Mereka berpukul-pukulan.

2. Adik memetik setangkai bunga.

c. Kesejajaran dalam Perincian Pilihan1. Pemasangan telepon akan menyebabkan ......

a. Melancarkan tugas.

b. Untuk menambah wibawa.

c. Meningkatkan pengeluaran.

Pada contoh di atas, jawaban yang diharapkan adalah (a) tetapi kalimat pemasangan telepon akan menyebabkan melancarkan tugas bukanlah kalimat yang baik. Pilihan (b) dan (c) justru lebih baik susunan kalimatnya. Oleh karena itu soal (1) dapat diubah sebagai berikut.1. Pemasangan telepon akan meningkatkan.....

a. Kelancaran

b. Wibawa

c. Pengeluaran

2.1.3 Struktur Kalimat Periodik

Pada kalimat umum unsur-unsur yang dikemukakan cenderung unsur intinya, tetapi kalau pada kalimat periodik malah sebaliknya, yaitu unsur-unsur tambahan yang terlebih dahulu dikemukakan kemudian muncul bagian intinya. Hal ini dilakukan untuk menarik perhatian para pembaca atau pembicara terhadap pendengarnya.

Contoh :

Kemarin bendungan itu dibuka oleh presiden.

K S P O2.2 Ciri Kalimat Efektif

2.2.1 Kesatuan unity

Bentuk sebuah kalimat, baik kalimat inti maupun kalimat luas agar tetap berkedudukan sebagai kalimat efektif haruslah mengungkapkan sebuah ide pokok atau satu kesatuan pikiran. Kesatuan tersebut bisa dibentuk kalau ada keselarasan antara subjek-predikat, predikat-objek, predikat-keterangan. Dalam penulisan tampak kalimat-kalimat yang panjang tidak mempunyai S dan P, ada pula kalimat yang secara gramatikal mempunyai subjek yang diantarkan oleh partikel. Hal seperti ini hendaknya dihindarkan oleh pemakai kalimat, agar kesatuan gagasan yang hendak disampaikan dapat ditangkap dengan baik oleh pembaca atau pendengar.

Contohnya:

1. Bangsa Indonesia menginginkan keamanan, kesejahteraan, dan kedamaian.

2. Kebudayaan daerah adalah milik seluruh bangsa Indonesia.

Bagian yang digaris bawahi disebut subjek, sedangkan bagian lainnya disebut predikat.

Bandingkan dengan kalimat-kalimat berikut.

1. Kepada para mahasiswa diharapkan mendaftarkan diri di sekretariat.

2. Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat menguntungkan umum.

3. Pada tahun ini merupakan tahun terakhir masa dinasnya sebagai pegawai negeri.

Kalimat-kalimat di atas subjeknya kurang jelas karena diantar oleh partikel (kata-kata yang digaris bawahi). Oleh karena itu, partikel perlu dihilangkan sehingga menjadi:1. Para mahasiswa diharapkan mendaftarkan diri di sekretariat.

2. Keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat menguntungkan umum.

3. Tahun ini merupakan tahun terakhir masa dinasnya sebagai pegawai negeri.

2.2.2 Kehematan economy

Kehematan adalah adanya hubungan jumlah kata yang digunakan dengan luasnya jangkauan makna yang diacu. Sebuah kalimat dikatakan hemat bukan karena jumlah katanya sedikit, sebaliknya dikatakan tidak hemat karena jumlah katanya terlalu banyak. Yang utama adalah seberapa banyakkah kata yang bermanfaat bagi pembaca atau pendengar. Dengan kata lain, tidak usah menggunakan belasan kata, kalau maksud yang dituju bisa dicapai dengan beberapa kata saja. Oleh karena itu, kata-kata yang tidak perlu bisa dihilangkan. Untuk penghematan kata-kata, hal-hal berikut perlu diperhatikan.

1. Mengulang subjek kalimat Penulis kadang-kadang tanpa sadar sering mengulang subjek dalam satu kalimat. Pengulangan ini tidak membuat kalimat itu menjadi lebih jelas. Oleh karena itu, pengulangan bagian kalimat yang demikian tidak diperlukan.

a. Pemuda itu segera mengubah rencananya setelah dia bertemu dengan pemimpin perusahaaan itu.

b. Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui mempelai memasuki ruangan.

Kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi :

a. Pemuda itu segera mengubah rencana setelah bertemu dengan pemimpin perusahaan itu.

b. Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui mempelai memasuki ruangan.

2. Hiponim dihindarkan

Dalam bahasa ada kata yang merupakan bawahan makna kata atau ungkapan yang lebih tinggi. Di dalam makna kata tersebut terkandung makna dasar kelompok makna kata yang bersangkutan. Kata merah sudah mengandung makna kelompok warna. Kata Desember sudah bermakna bulan.

Contoh :

1. Presiden Soeharto menghadiri Rapin ABRI hari Senin lalu.

2. Bulan Maret tahun ini Presiden Soeharto akan mengadakan perjalanan muhibah ke beberapa negara tetangga antara lain Malaysia.3. Warna kuning dan warna ungu adalah warna kesayangan almarhum ibu mereka.

Kalimat-kalimat di atas diperbaiki dengan menghilangkan kata hari, bulan, dan warna. 3. Pemakaian kata depan dari dan daripada

Dalam bahasa Indonesia kita mengenal kata depan dari dan daripada, selain ke dan di. Penggunaan dari dalam bahasa Indonesia dipakai untuk menunjukkan arah (tempat), asal (asal-usul), sedangkan daripada berfungsi untuk membandingkan sesuatu benda atau hal dengan benda atau hal lainnya.

Contoh :

1. Pak Karto berangkat dari Bandung pukul 7.30.2. Perhiasan yang indah ini terbuat dari perak.

3. Kalimat A lebih sukar daripada kalimat B.

4. Penjelasan dalam buku cetakan kedua mengenai cara menanam cengkeh lebih mudah dipahami daripada yang terdapat dalam buku cetakan kesatu.

Contoh-contoh berikut penggunaan dari dan daripada tidak benar.

1. Anak dari tetangga saya Senin ini akan dilantik menjadi dokter.

2. Presiden menekankan bahwa di dalam pembangunan ini kepentingan daripada rakyat harus diutamakan.2.2.3 Penekanan emphasis

Dalam penulisan ada berbagai cara untuk memberi penekanan pada kalimat, antara lain dengan cara (1) pemindahan letak frase dan (2) mengulangi kata-kata yang sama.

1. Pemindahan letak frase

Untuk memberi penekanan pada bagian tertentu sebuah kalimat, penulisan dapat memindahkan letak frase atau bagian kalimat itu pada bagian depan kalimat. Cara disebut juga pengutamaan bagian kalimat.

Contoh:

1. Prof. Dr. Herman Yohanes berpendapat, salah satu indikator yang menunjukkan tidak efisiennya Pertamina adalah rasio yang masih timpaang antara jumlah pegawai pertamina dengan produksi minyaknya.

2. Salah satu indikator yang menunjukkan tidak efisiennya Pertamina,menurut pendapat Prof. Dr. Herman Yohanes adalah rasio yang masih timpang antara jumlah pegawai pertamina dengan produksi minyaknya.

3. Rasio yang masih timpang antara jumlah pegawai Pertamina dan produksi minyaknya adalah salah satu indikator yang menunjukkan tidak efisiennya Pertamina. Demikian pendapat Prof. Dr. Herman Yohanes.

Kalimat-kalimat di atas menunjukkan bahwa ide yang dipentingkan diletakkan di bagian muka kalimat. Dengan demikian, walaupun ketiga kalimat mempunyai pengertian yang sama tetapi ide pokok menjadi berbeda.

2. Mengulang kata-kata yang sama

Pengulangan kata dalam sebuah kalimat kadang-kadang diperlukan dengan maksud memberi penegasan pada bagian ujaran yang dianggap penting. Pengulangan kata yang demikian dianggap dapat membuat maksud kalimat menjadi lebih jelas.

Contoh :

1. Dalam pembiayaan harus ada keseimbangan antara pemerintah dengan swasta, keseimbangan domestik luar negeri, keseimbangan perbankan dengan lembaga keuangan nonbank.2. Pembangunan dilihat sebagai proses yang rumit dan mempunyai banyak dimensi, tidak hanya berdimensi ekonomi tetapi juga dimensi politik, dimensi sosial, dan dimensi budaya.Kedua kalimat di atas lebih jelas maksudnya dengan adanya pengulangan pada bagian kalimat (kata) yang dianggap penting.

2.2.4 Kevariasian variety

Kelincahan dalam penulisan tergambar dalam struktur kalimat yang dipergunakan. Ada kalimat yang pendek, dan ada kalimat yang panjang. Penulisan yang mempergunakan kalimat dengan pola kalimat yang sama akan membuat suasana menjadi monoton atau datar sehingga akan menimbulkan kebosanan pada pembaca. Demikian juga jika penulis terus-menerus memilih kalimat yang pendek. Akan tetapi kalimat panjang yang terus-menerus dipakai akan membuat pembaca kehilangan pegangan akan ide pokok yang memungkingkan timbulnya kelelahan pada pembaca. Oleh sebab itu, dalam penulisan diperlukan pola dan bentuk kalimat yang bervariasi.

Kevariasian ini tidak kita temukan dalam kalimat per kalimat, atau pada kalimat-kalimat yang dianggap sebagai struktur bahasa yang berdiri sendiri. Ciri kevariasian akan didapatkan kalau kalimat yang satu dibandingkan dengan kalimat yang lain. Kemungkinan variasi kalimat tersebut seperti berikut :1. Variasi dalam pembukaan kalimat

Ada beberapa kemungkinan untuk memulai kalimat demi efektivitas yaitu dengan variasi pada pembukaan kalimat. Dalam variasi pembukaan kalimat, sebuah kalimat dapat dimulai atau dibuka dengan : (1) frase keterangan (waktu, tempat, cara), (2) frase benda, (3) frase kerja, (4) partikel penghubung dan sebagainya.

Contoh:

a. Gemuruh suara teriakan serempak penonton ketika penyerang tengah menyambar umpan dan menembus jala kiper pada menit kesembilan belas. (frase keterangan cara)

b. Mang Usil dari kompas menganggap hal ini sebagai satu isyarat sederhana untuk bertransmigrasi. (frase benda)

c. Dibuangnya jauh-jauh pikiran yang menghantuinya selama ini. (frase kerja)

d. Karena bekerja terlalu berat, ia jatuh sakit. (partikel penghubung)

2. Variasi dalam pola kalimat

Untuk efektivitas kalimat dan untuk menghindari suasana monoton yang dapat menimbulkan kebosanan, pola kalimat subjek-predikat-objek dapat diubah menjadi predikat-objek-subjek atau yang lainnya.

Contoh :

a. Dokter muda itu belum dikenal oleh masyarakat desa Sukamaju. S P O

b. Sebelum dikenal oleh masyarakat desa Sukamaju dokter muda itu.

P

O

Sc. Dokter muda itu oleh masyarakat desa Sukamaju belum dikenal.

S

O

P

3. Variasi dalam jenis kalimat

Untuk mencapai efektivitas sebuah kalimat berita atau pertanyaan, dapat dikatakan dalam kalimat tanya atau kalimat perintah.

Contoh :

Presiden sekali lagi menegaskan perlunya kita lebih hati-hati memakai bahan bakar dan energi dalam negeri. Apakah kita menangkap makna peringatan tersebut?

Dalam kutipan di atas terdapat satu kalimat yang dinyatakan dalam bentuk tanya. Penulis itu tentu dapat mengatakannya dalam kalimat berita. Akan tetapi untuk mencapai efektivitas ia memakai kalimat tanya

4. Variasi bentuk aktif-pasif

Contoh :

1. Pohon pisang itu cepat tumbuh. Kita dengaan mudah dapat menanamnya dan memeliharanya. Lagi pula kita tidak perlu memupuknya. Kita hanya menggali lubang, menanam, dan tinggal menunggu buahnya.

Bandingkan dengan kalimat berikut.

2. Pohon pisang itu cepat tumbuh. Dengan mudah pohon pisang itu dapat ditanam dan dipelihara. Lagi pula tidak perlu dipupuk kita hanya menggali lubang, menanam, dan tinggal menunggu buahnya.

Kalimat-kalimat pada paragraf (1) semuanya berupa kalimat aktif, sedangkan pada paragraf (2) berupa kalimat aktif dan pasif. Dapat dikatakan bahwa kalimat-kalimat pada paragraf (1) tidak bervariasi sedangkan paragraf (2) bervariasi, namun hanya variasi aktif-pasif.BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa kalimat efektif adalah suatu kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan, informasi, dan perasaan dengan tepat ditinjau dari segi diksi, struktur, dan logikanya.

Kalimat dikatakan efektif jika memenuhi syarat utama, yaitu (1) struktur kalimat efektif dan (2) ciri kalimat efektif. Struktur kalimat efektif mencakup (a) kalimat umum, (b) kalimat paralel, dan (c) kalimat periodik. Sementara itu ciri kalimat efektif meliputi (a) kesatuan unity, (b) kehematan economy, (c) penekanan emphasis, dan (d) kevariasian variety.3.2 Saran

Untuk dapat membentuk kalimat efektif yang mampu menyampaikan pikiran dan perasaan, penulis atau pembicaraan dengan jelas kepada pembaca atau pendengar. Maka penulis atau pembicara harus memperhatikan syarat utama, yaitu (1) struktur kalimat efektif dan (2) ciri kalimat efektif. Struktur kalimat efektif mencakup (a) kalimat umum, (b) kalimat paralel, dan (c) kalimat periodik. Sementara itu ciri kalimat efektif meliputi (a) kesatuan unity, (b) kehematan economy, (c) penekanan emphasis, dan (d) kevariasian variety. Selain itu, penulis atau pembicara harus mampu membedakan dan memahami kalimat efektif yang baik dan intensif

Penyakit alzheimer alias pikun adalah satu segi usia tua yang paling mengerikan dan berbahaya.

Penyakit alzheimer alias pikun adalah satu segi usia tua yang paling mengerikan dan membahayakan.

Tugas para pustakawan meliputi pembelian buku, membuat katalog, dan mengatur peminjaman buku.

Tugas para pustakawan meliputi pembelian buku, pembuatan katalog, dan pengaturan peminjaman buku.

Tugas para pustakawan meliputi membeli buku, membuat katalog, dan mengatur peminjaman buku.

Obat ini dapat dibeli di toko obat, kelontong, jamu dan apotek.

Obat ini dapat dibeli di toko obat, toko kelontong, toko jamu dan apotek.

11