4. kalimat efektif

40
KALIMAT EFEKTIF Makalah Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia Disusun oleh: Kelompok 4 Lu’lu Cahyani 11151020000001 Dhimas Aditya Pratama 11151020000023 Nurfita Amalina 11151020000031 Farah Fadilah 11151020000045 Zia Nur Azhar 11151020000052 PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

Upload: rosikhruhul

Post on 10-Jul-2016

339 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

kalimat efektif

TRANSCRIPT

Page 1: 4. KALIMAT EFEKTIF

KALIMAT EFEKTIF

Makalah Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bahasa

Indonesia

Disusun oleh:

Kelompok 4

Lu’lu Cahyani 11151020000001

Dhimas Aditya Pratama 11151020000023

Nurfita Amalina 11151020000031

Farah Fadilah 11151020000045

Zia Nur Azhar 11151020000052

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2016

Page 2: 4. KALIMAT EFEKTIF

i

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah ini. Makalah ini adalah tugas pada mata kuliah bahasa Indonesia pada

Program Studi Farmasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Makalah ini disusun

berdasarkan berbagai literatur dan artikel-artikel yang ada di internet yang dianggap

relevan dan dapat dijadikan sebagai acuan pustaka.

Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu baik secara langsung maupun tidak langsung hingga terselesaikannya

makalah tentang Perkembangan Bahasa Indonesia ini. Dalam penyajian makalah ini,

kami memilih untuk menggunakan gaya bahasa yang sederhana dan menyajikannya

secara sistematis, tapi tidak mengurangi maksud dan tujuan disusunnya makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima kritik dan saran dari berbagai pihak

demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat baik kepada

penyusun maupun kepada pembaca makalah ini.

Jakarta, April 2016

Penyusun

Page 3: 4. KALIMAT EFEKTIF

ii

Page 4: 4. KALIMAT EFEKTIF

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................................................................2

C. Tujuan............................................................................................................................2

BAB II ISI..................................................................................................................................3

A. Pengertian Kalimat.........................................................................................................3

B. Ciri – ciri unsur-unsur pembentuk kalimat....................................................................5

C. Pengertian Kalimat efektif...........................................................................................14

D. Ciri ciri Kalimat Efektif...............................................................................................15

BAB III PENUTUP.................................................................................................................21

A. Kesimpulan..................................................................................................................21

B. Saran.............................................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................22

Page 5: 4. KALIMAT EFEKTIF

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan manusia.

Komunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia terwujud secara efektif

apabila digunakan sesuai dengan kaidah yang berlaku. Yang dimaksud dengan

komunikasi adalah seuatu proses penyampaian dan penerimaan inti atau

gagasan yang disampaikan oleh manusia dengan mengungkapkan bahasa yang

baik.

Melalui kalimat efektif dapat disampaikan gagasan pikiran, ide dan

pendapat dengan tepat ke dalam kalimat yang bersih sehingga orang lain akan

dengan tepat dapat menerima seperti yang diharapkan. Sebuah kalimat

dikatakan efektif apabila mencapai sasarannya dengan baik sebagai alat

komunikasi.

Komunikasi dikatakan baik atau berhasil apabila gagasan dapat

diterima sebagaimana yang dimaksud/diinginkan. Faktor yang menjadikan

gagasan diterima dengan baik adalah penggunaan kalimat yang baik dan benar

serta penggunaan huruf dan tanda baca yang sesuai dengan kaidah tatabahasa.

Dalam kemampuan menulis siswa dituntut agar mampu menentukan

fungsi kata dankalimat atau pola kalimat akhirnya siswa tersebut mampu

membuat atau menyusun kalimat efektif dalam suatu karangan kalimat efektif

maksudnya suatu tindakan komunikasi dimana pesan, ide, dan gagasan yang

disampaikan oleh pengirim pesan melalui bentuk-bentuk bahasa baik tulisan

maupun lisan dapat dimengerti dan dipahami oleh si pembaca .

Page 6: 4. KALIMAT EFEKTIF

2

B. Rumusan Masalah1. Apa pengertian kalimat?

2. Bagaimana menjelaskan tentang pola atau unsur kalimat?

3. Apa pengertian kalimat efektif?

4. Bagaimana ciri ciri kalimat efektif?

C. Tujuan1. Mampu menjelaskan pengertian kalimat

2. Mampu menjelaskan pola atau unsur kalimat

3. Mampu menulis kalimat efektif

4. Mampu membuat kalimat efektif

Page 7: 4. KALIMAT EFEKTIF

BAB IIISI

A. PengertianKalimat

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan

pikiran. Dalam bahasa lisan, kalimat diawali dan diakhiri dengan kesenyapan,

sedangkan dalam bahasa tulis diawali dengan huruf kapital dan diakhiri

dengan tanda titik, tanda seru atau tanda tanya.1 Dalam KBBI (Kamus Besar

Bahasa Indonesia), kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu

konsep pikiran dan perasaan; perkataan; Ling satuan bahasa yang secara

relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual

ataupun potensial terdiri atas klausa.2

Kalimat memiliki sekurang-kurangnya subjek (S) dan predikat (P),

jika tidak mempunyai S dan P, pernyataan tersebut bukanlah kalimat,

melainkan frasa. Subjek merupakan pokok pembicaraan, dapat berupa kata,

kelompok kata, kata benda atau kata kerja, sedangkan predikat biasanya

berupa kata kerja. Kalimat bagi seorang pembaca ialah kesatuan kata yang

mengandung makna/pikiran, sedangkan bagi seorang penulis, kalimat ialah

satu kesatuan pikiran/makna yang diungkapkan dalam kesatuan kata. Kalimat

merupakan unsur penting untuk mengungkapkan fakta, pikiran, sikap dan

perasaan.3

1HsWidjono, Bahasa Indonesia : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi (Jakarta: Grasindo,2007), hlm. 146.

2http://kbbi.web.id/kalimatdiaksespadatanggal 31 Maret 2016 pukul 12.08 WIB3MintoRahayu. Bahasa Indonesia di PerguruanTinggi (Jakarta: Grasindo, 2007), hlm.78-79.

Page 8: 4. KALIMAT EFEKTIF

4

Contoh kalimat :

1. Bangsa Indonesia menginginkan perdamaian dan persahabatan

S P O

2. Gizi yang baik mempengaruhi pertumbuhan fisik anak.

S P O

Dalam kalimat, ada bagian yang tidak dapat dihilangkan, ada pula

bagian yang dapat dihilangkan. Bagian yang tidak dapat dihilangkan itu

disebut inti kalimat, sedangkan bagian yang dapat dihilangkan bukan inti

kalimat. Bagian ini dapat membentuk kalimat dasar, dan bagian bukan inti

dapat membentuk kalimat luas.4

Contoh kalimat :

1. Menulis ilmiah itu mudah.

2. Kemudahan menulis dapat dirasakan oleh setiap orang yang

mempelajarinya secara serius.

3. Kemudahan menulis itu dapat dikelompokkan kedalam tiga hal,

yaitu menentukan ide, mengorganisasi ide, dan mengekskresikan

ide tersebut dengan kalimat efektif sehingga menjadi sebuah

karangan yang utuh.

Contoh tersebut menunjukkan bahwa kalimat pertama berupa kalimat dasar,

sedangkan kalimat kedua dan ketiga berupa kalimat luas.

4Hs, Widjono, Loc. Cit

Page 9: 4. KALIMAT EFEKTIF

B. Ciri – ciri Unsur-unsur Pembentuk Kalimat

1. Ciri – ciri subjek

Jawaban atas pertanyaan apa atau siapa penentuan subjek dapat

dilakukan dengan mencari jawaban atas pertanyaan apa atau siapa yang

dinyatakan dalam suatu kalimat. Untuk subjek kalimat yang berupa

manusia, biasanya digunakan kata tanya siapa.

Contoh : Enelia lulusan terbaik Fapet Undana.

Petanyaan : Siapa lulusan terbaik Fapet Undana?

Jawab : Enelia (subjek kalimat)

a. Biasanya disertai kata itu, ini, yang dan tersebut (sebagai pembatas

antara subyek dan predikat).

Contoh : Ternak sapi itu sedang mengkonsumsi daun lamtoro.

S P

b. Didahului kata bahwa

Kata bahwa merupakan penanda bahwa unsur yang

menyertainya adalah anak kalimat pengisi fungsi subjek. Di samping

itu, kata bahwa juga merupakan penanda subjek yang berupa anak

kalimat pada kalimat yang menggunakan kata adalah atau ialah.

Contoh :

Petrus mengatakan bahwa Ia akan menyelesaian tugas akhir pada

semester genap.

S P O

c. Mempunyai keterangan pewatas/atribut yang

Kata yang menjadi subyek suatu kalimat dapat diberi

keterangan lebih lanjut dengan menggunakan penghubung yang.

Keterangan ini dinamakan keterangan pewatas.

Page 10: 4. KALIMAT EFEKTIF

6

d. Tidak didahului preposisi

Subjek tidak didahului preposisi, seperti dari, dalam, di, ke,

kepada, pada. Orang sering memulai kalimat dengan menggunakan

kata-kata seperti itu sehingga menyebabkan kalimat-kalimat yang

dihasilkan tidak bersubjek.

Contoh :

a. Untuk pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan

wawancara. (bukan kalimat, karena subjek didahului preposisi

untuk)

b. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan

wawancara (kalimat)

e. Berupa kata benda atau frase kata benda

Subyek kebanyakan berupa kata benda atau frase kata benda.

Di samping kata benda, subjek dapat berupa kata kerja atau kata sifat,

biasanya, disertai kata penunjuk itu.

Contoh :

1) Patris sedang belajar (kalimat)

S P

2) Mahasiswa FKIK selalu mengerjakan tugas dengan baik

S P O Ket

(S : frase kata benda)

2. Ciri – ciri predikat

a. Jawaban atas pertanyaan mengapa atau bagaimana

Dilihat dari segi makna, bagian kalimat yang memberikan

informasi atas pertanyaan mengapa atau bagaimana adalah predikat

kalimat. Pertanyaan sebagai apa atau jadi apa dapat digunakan untuk

menentukan predikat yang berupa kata benda penggolong

Page 11: 4. KALIMAT EFEKTIF

7

(identifikasi). Kata tanya berapa dapat digunakan untuk menentukan

predikat yang berupa numeralia (kata bilangan) atau frase numeralia.

Contoh : Anton sakit sehingga Ia tidak mengikuti perkuliahan.

Pertanyaan :Mengapa Anton tidak mengikuti perkuliahan?

Jawab: Sakit

b. Kata adalah atau ialah

Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah. Predikat

itu terutama digunakan jika subjek kalimat berupa unsur yang panjang

sehingga batas antara subyek dan pelengkap tidak jelas.

Contoh :

Ternak sapi perah yang dipelihara pada laboratorium lapangan dan

S P

digunakan untuk kegiatan praktikum mahasiswa adalah milik Fapet.

Pel.

c. Dapat diingkarkan

Predikat dalam bahasa Indonesia mempunyai bentuk

pengingkaran yang diwujudkan oleh kata tidak. Bentuk pengingkaran

tidak ini digunakan untuk predikat yang berupa kata kerja atau kata

sifat. Di samping tidak sebagai penanda predikat, kata bukan juga

merupakan penanda predikat yang berupa kata benda atau predikat

kata merupakan.

Contoh :

1) Mahasiswa itu tidak belajar.

S P (kata kerja)

2) Aku bukan boneka yang mudah dipermainkan .

S P ( kata benda yang diperluas dengan pewatas yang )

Page 12: 4. KALIMAT EFEKTIF

8

d. Dapat disertai kata-kata aspek atau modalitas

Predikat kalimat yang berupa kata kerja atau kata sifat dapat

disertai kata-kata aspek seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan.

Kata-kata itu terletak di depan kata kerja atau kata sifat. Kalimat yang

subyeknya berupa kata benda bernyawa dapat juga disertai modalitas,

kata-kata yang menyatakan sikap pembicara (subjek), seperti ingin,

hendak, dan mau.

Contoh :

1) Mahasiswa FPIK yang memprogramkan mata kuliah Bahasa Indonesia

S

telah mempresentasikan tugas kelompok.

P(disertai kata spek telah) O

2) Dewi ingin menyelesaikan studinya tepat waktu.

S P(disertai kata modalitas ingin) O Ket.

e. Unsur pengisi predikat

Predikat suatu kalimat dapat berupa:

1) Kata, misalnya kata kerja, kata sifat, atau kata benda.

2) Frasa, misalnya frasa kata kerja, frasa kata sifat, frasa kata

benda, frasa numeralia (bilangan).

Contoh :

a) Tuti mengerjakan tugas Bahasa Indonesia .

S P(kata kerja) O

b) Ransum yang mengandung asam amino esensial dengan

proposi yang seimbang sangat baik untuk pertumbuhan

ternak. (P berupa frase kata sifat)

S P Ket.

Page 13: 4. KALIMAT EFEKTIF

9

3. Ciri – ciri objek

a. Langsung dibelakang predikat

Objek hanya memiliki tempat dibelakang predikat, tidak pernah

mendahului predikat.

Contoh :Anton memelihara ternak sapi sejak tahun 2000.

S P O Ket.

b. Tidak didahului preposisi

Objek yang selalu menempati posisi di belakang predikat dan

tidak didahului preposisi. Dengan kata lain, di antara predikat dan

objek tidak dapat disisipkan preposisi.

Contoh :

1) Mahasiswa mengerjakan tugas Bahasa Indonesia. (kalimat aktif)

S P O

2) Tugas Bahasa Indonesia dikerjakan oleh mahasiswa.

S P

c. Kategori katanya kata benda/frase kata benda

Contoh : Mahasiswa ituyangmengirimsuratkepada kedua

S P O Ket.

orangtuanya.

d. Dapat dinganti dengan-nya

Contoh :

1) Mahasiswa Fapet memiliki ternak. (O kata benda)

S P

2) Mahasiswa Fapet memelihara ternak kuda . (O frase kata benda)

S P O

Page 14: 4. KALIMAT EFEKTIF

10

e. Didahului kata bahwa

Contoh :

Agnes mengatakan bahwa Ia (S) lulus ujian (P) mata kuliah Bahasa

S P

Indonesia(O)

O

5. Ciri – ciri pelengkap

Pelengkap dan objek memiliki kesamaan. Kesamaan itu ialah

kedua unsur kalimat ini

a. Bersifat wajib ada karena melengkapi makna kata kerja predikat

kalimat.

b. Menempati posisi dibelakang predikat.

c. Tidak didahului preposisi.

d. Terletak dibelakang predikat

Ciri ini sama dengan objek. Perbedannya, objek langsung

dibelakang predikat sedangkan pelengkap masih dapat disisipi

unsur lain, yaitu objek.

Contoh :

1) Diah mengirimi saya buku baru.

2) Mereka membelikan Ayahnya sepeda baru.

e. Tidak didahului preposisi

Seperti objek, pelengkap tidak didahului preposisi. Unsur

kalimat yang didahului preposisi disebut keterangan.

Contoh :

Mahasiswa mengerjakan tugas Bahasa Indonesia

S P O

Page 15: 4. KALIMAT EFEKTIF

11

6. Ciri – ciri keterangan

Keterangan adalah unsur yang fungsinya menerangkan seluruh

fungsi kalimat atau unsur kalimat tertentu dalam kalimat. Dengan

perkataan lain, keterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan

informasi lebih lanjut tentang suatu yang dinyatakan dalam kalimat;

misalnya, memberi informasi tentang tempat, waktu, cara, sebab, dan

tujuan. Keterangan ini dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat.

Keterangan yang berupa frase ditandai oleh preposisi, seperti di, ke,

dari, dalam, pada, kepada, terhadap, tentang, oleh, dan untuk.

Keterangan yang berupa anak kalimat ditandai dengan kata

penghubung, seperti ketika, karena, meskipun, supaya, jika, dan

sehingga.Berbeda dengan fungsi-fungsi lainnya, kehadiran unsur

keterangan dalam suatu kalimat bersifat manasuka. Ketidakhadiran

unsur/fungsi tersebut tidak akan mengganggu struktur dan keseluruhan

makna kalimat.

a. Bukan unsur utama (bersifat manasuka)

Berbeda dari subjek, predikat, objek, dan pelengkap,

keterangan merupakan unsur tambahan yang kehadirannya dalam

struktur dasar kebanyakan tidak bersifat wajib.

Contoh :

1) Selvi membaca buku nutrisi pangan di ruang baca.

S P O Ket.

2) Selvi membaca buku nutrisi pangan.

S P O

Page 16: 4. KALIMAT EFEKTIF

12

b. Dapat dipindah – pindah posisi/ letaknya bebas.

Di dalam kalimat, keterangan merupakan unsur kalimat

yang memiliki kebebasan tempat. Keterangan dapat menempati

posisi di awal atau akhir kalimat, atau di antara subyek dan

predikat. Jika tidak dapat di pindah-pindahkan, maka unsur

tersebut tidak termasuk keterangan.

Contoh :

1) Mahasiswa IT yang memprogramkan mata kuliah komputasi

S

telah membuat tiga formula komputer dari delapan macam

P O Ket.

formulasi seharusnya.

2) Dari delapan macam formulasi, Mahasiswa IT yang

S Ket.

memprogramkan mata kuliahkomputasi telah membuat tiga

P

formulasi komputer.

O

c. Umumnya didahului oleh kata depan seperti, di, dari, ke, tentang.

Contoh :

Debi mengerjakan tugas Bahasa Indonesia di perpustakaan.

S P O Ket.

a) Jenis – jenis keterangan

Keterangan dibedakan berdasarkan perannya di dalam

kalimat. Peran tersebut berupa: keterangan waktu, keterangan

tempat, keterangan tujuan, keterangan cara, keterangan

Page 17: 4. KALIMAT EFEKTIF

13

similatif, keterangan penyebaban, keterangan alat dan

keterangan kesalingan.

(1) Keterangan waktu

Keterangan waktu memberikan informasi mengenai

saat terjadinya suatu peristiwa. Keterangan waktu itu

seperti, kemarin, lusa, kini, besok, hari ini dan lain – lain.

Contoh : Kemarin kami ujian Bahasa Indonesia.

(2) Keterangan tempat

Contoh :

(a) Buku Arum ditelakkan di atas meja praktikum.

(b) Kapan mereka akan pergi ke Laboratorium ?

(3) Keterangan cara

Contoh

(a) Dengan tegas ia menolak pendapat temannya.

(b) Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !

(4) Keterangan penyebaban

Contoh :

(a) Riyan tidak pergi ke kampus karena sakit.

(b) Sapi itu kurus karena kurang pakan.

(5) Keterangan tujuan

Contoh :

(a) Guna kerjasama yang baik kita memerlukan

pengendalian diri.

(b) Mahasiwa itu mempunyai tekad besar untuk

menyelesaikan studi secepatnya.

(6) Keterangan alat

Contoh :

(a) Kita sulit mengerjakan tugas ini tanpa petunjuk dosen.

(b) Ayah memukul batu itu dengan palu.

Page 18: 4. KALIMAT EFEKTIF

14

(7) Keterangan similatif

Keterangan similatif adalah keterangan yang

menyatakan kesetaraan ataukemiripan antara suatu

keadaan, kejadian, atau perbuatan dengan keadaan

kejadian, atau perbuatan yang lain.

Contoh:

(a) Tekadnya untuk merantau teguh laksana gunung

karang.

(b) Berpikirlah seperti orang dewasa.

(8) Keterangan Kesalingan

Keterangan kesalingan adalah keterangan yang

menyatakan bahwa suatuperbuatan dilakukan secara silih

berganti. Keterangan ini ditandai oleh frase satusama lain.

Contoh:

(a) Kedua delegasi itu akan merundingkan pemulihan

hubungan diplomatic satu sama lain.

(b) Ketua dan sekretaris organisasi itu membenci satu

sama lain.

C. Pengertian kalimat efektif5

Kalimat efektif adalah kalimat yang secara tepat dapat mewakili ide

pembicara/penulis dan sanggup menimbulkan ide yang sama tepatnya dengan

pikiran pendengar/pembaca. Sebuah kalimat efektif, akan mampu mewakili

ide yang ada dalam benak pembicara/penulis dan pendengar/pembaca, tanpa

menimbulkan salah paham.

5Gani, Ramlan A. dan Mahmudah Fitriyah, Pembinaan Bahasa Indonesia (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007), hlm.107.

Page 19: 4. KALIMAT EFEKTIF

15

D. Ciri ciri Kalimat Efektif6

Efektif atau tidaknya suatu kalimat dapat dilihat dari beberapa ciri

sebagai berikut:

1. Kesepadanan dan Kesatuan gagasan

Kesepadanan artinya hubungan timbal balik antara subjek dengan

predikat, predikat dengan objek serta keterangan keterangan yang

menjelaskan unsur kalimat tadi, kesatuan gagasan artinya sebuah kalimat

harus utuh mengandung satu ide pokok atau satu pikiran (tidak

menimbulkan salah paham), misalnya.

Contoh:

a. Bagi dosen sedang menyampaikan perkuliahan Bahasa

Indonesia(Tidak efektif)

Dosen sedang menyampaikan perkuliahan Bahasa Indonesia

(Efektif)

b. Rapat kali ini membahas tentang permasalahan – permasalahan

yang terjadi.  (Tidak efektif)

Rapat kali ini membahas permasalahan – permasalahan yang

trjadi.  (Efektif)

c. Kamu harus dapat memberikan kepada Andi buku itu. (Tidak

efektif)

Kamu harus mengembalikan buku Andi.    (Efektif)

Kalimat nomor satu tidak sepadan dan tidak jelas gagasannya

karena tidak lengkap tidak memiliki subjek (S). Namun, kalimat nomor

dua sepadan dan jelas kesatuan gagasannya karena utuh dan lengkap.

2. Kelogisan

6Ibid.

Page 20: 4. KALIMAT EFEKTIF

16

Kelogisan artinya kemampuan sebuah kalimat untuk menyatakan

sesuatu sesuai dengan logika. Sebuah kalimat memiliki kelogisan jika

masuk akal.

Contoh:

a. Bagi penumpang yang membawa ponsel harap dimatikan (Tidak

efektif)

Ponsel yang dibawa penumpang harap dimatikan (Efektif)

b. Kepada Pak Lurah, waktu dan tempat kami persilakan.  (Tidak

efektif)

Kepada Pak Lurah, kami persilakan untuk menyampaikan pidatonya.

(Efektif)

c. Untuk mempersingkat waktu, mari langsung kita mulai acara ini.

(Tidak efektif)

Untuk menghemat waktu, mari kita mulai acara ini.  (Efektif)

3. Keparalelan

Keparalelan atau kesejajaran adalah kesamaan unsure unsur

yang digunakan secara konsisten dalam suatu kalimat,  Prinsip ini

dicirikan dengan penggunaan bentuk kata, dan imbuhan di dalam

kalimat itu. Jika pada bentuk pertama menggunakan kata kerja maka

bentuk kedua juga menggunakan kata kerja.

Contoh:

Ani membantu ibu memasak, mencuci, dan sapu di rumah. (Tidak

efektif)

Ani membantu ibu memasak, mencuci, dan menyapu di rumah.

(Efektif)

Page 21: 4. KALIMAT EFEKTIF

17

4. Kehematan

Kehematan adalah penggunaan kata atau frasa yang tidak perlu.

Hal ini disebabkan setiap unsur dalam kalimat hendaknya tidak ada

yang tidak bermanfaat. Untuk itu, hal-hal yang harus dihindarkan

dalam kalimat efektif adalah sebagai berikut;

a. Subjek ganda, misalnya

Karena mahasiswa itu malas mengikuti acara perkuliahan,

mahasiswa itu ketinggalan pelajaran

Seharusnya

Karena malas mengikuti acara perkuliahan, mahasiswa itu

ketinggalan pelajaran

b. Penjaman kata kata yang sudah jamak

Bapak-bapak, ibu-ibu, para hadirin sekalian yang kami hormati

Seharusnya

Hadirin yang kami muliakan

c. Penggunaan bentuk panjang yang salah

Muslimah itu memakai kerudung berwarna hitam

Seharusnya

Muslimah itu berkerudung hitam

d. Penggunaan saling+verbal resiprokal

Sesama umat beragama dilarang saling bertikai

Seharusnya

Sesama umat beragama dilarang bertikai

e. Pemakaian superordinate pada hiponim kata

Bunga mawar yang dulu kamu tanam dalam pot itu sekarang

sudah mekar

Seharusnya

Mawar yang dulu kamu tanam dalam pot itu sekarang sudah

mekar

Page 22: 4. KALIMAT EFEKTIF

18

f. Penggunaan sinonim dalam satu kalimat

Hanya ini saja yang dapat kuberikan padamu

Seharusnya

Ini saja yang dapat kuberikan padamu

Atau

Hanya ini yang dapat kuberikan padamu

Penggunaan sinonim yang harus dihindarkan juga adalah

kata hubung (konjungsi)

1) ... agar supaya ...

2) ... adalah merupakan .....

3) Jika...., maka.....

4) Walaupun...., tetapi .....

5) Sebelum....., kemudian .....

Contoh

Jika mampu, maka seorang muslim wajib pergi haji

Seharusnya

Jika mampu, seorang muslim wajib pergi haji

5. Kepaduan (Koherensi)

Koherensi artinya adanya hubungan yang padu (koheren)

antarunsur kalimat. Satu unsur dengan unsur yang lain tidak boleh

diselingi sebuah kata yang tidak penting dan letak kata dalam kalimat

tidak boleh dipertukarkan, misalnya:

a. Tahun 2007 ini, kita memperingati hari ulang tahun Republik

Indonesia yang ke-62.(Tidak efektif)

b. Tahun 2007 ini, kita memperingati hari ulang tahun ke-62 Republik

Indonesia. (Efektif)

Page 23: 4. KALIMAT EFEKTIF

19

6. Penekanan (Ketegasan)

Penekanan atau ketegasan artinya penonjolan pada pokok kalimat.

Ada beberapa cara untuk memberikan penonjolan yaitu:

a. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal

kalimat) misalnya

1) Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan

negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.

Penekanannya ialah presiden mengharapkan.

2) Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan

negaranya.

Penekanannya Harapan presiden.

Jadi, penekanan kalimat dapat dilakukan dengan mengubah posisi

kalimat.

b. Membuat urutan kata yang bertahap, misalnya

Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah

disumbangkan kepada anak-anak terlantar.

Seharusnya

Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah

disumbangkan kepada anak-anak terlantar.

c. Melakukan pengulangan kata (repetisi), misalnya

Saya suka kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.

d.  Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan, misalnya

Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.

e. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan), misalnya

Saudaralah yang bertanggung jawab.

Page 24: 4. KALIMAT EFEKTIF

20

7. Kecermatan

Kecermatan artinya bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran

ganda, misalnya:

a. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.

b. Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.

Kalimat (a) memiliki makna ganda, yaitu siapa yang

terkenal, mahasiswa atau perguruan tinggi.

Kalimat (b) memiliki makna ganda, yaitu berapa jumlah uang,

seratus ribu rupiah atau dua puluh lima ribu rupiah.

Page 25: 4. KALIMAT EFEKTIF

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran. Dalam

bahasa lisan, kalimat diawali dan diakhiri dengan kesenyapan, sedangkan dalam

bahasa tulis diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda

seru atau tanda tanya. Kalimat memiliki sekurang-kurangnya subjek (S) dan

predikat (P), jika tidak mempunyai S dan P, pernyataan tersebut bukanlah kalimat,

melainkan frasa. Kalimat efektif adalah kalimat yang secara tepat dapat mewakili

ide pembicara atau penulis dan sanggup menimbulkan ide yang sama tepatnya

dengan pikiran pendengar atau pembaca.

B. Saran

Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah bahasa Indonesia tentang

kalimatefektifdi program studi Farmasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Makalah

ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami menyarankan agar

pembaca dapat mengkaji lebih teliti dan mendapatkan manfaat dari penulisan

makalah ini.

Page 26: 4. KALIMAT EFEKTIF

DAFTAR PUSTAKA

Gani, Ramlan A dan Mahmudah Fitriyah. 2007. Pembinaan Bahasa Indonesia.

(Jakarta: UIN Jakarta Press)

http://kbbi.web.id/kalimat diakses pada tanggal 31 Maret 2016 pukul 12.08 WIB

Rahayu, Minto. 2007. Bahasa Indonesia di PerguruanTinggi. (Jakarta: Grasindo)

Widjono,Hs. 2007. Bahasa Indonesia : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di

Perguruan Tinggi. (Jakarta: Grasindo)