kalimat efektif-1

38
KALIMAT EFEKTIF, CIRI – CIRI, DAN CONTOH KALIMAT EFEKTIF Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!). Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P). Kalau tidak memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah frasa. Itulah yang membedakan frasa dengan kalimat. Disini, kalimat dibagi menjadi dua, yaitu : Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika dipakai pada sasaran yang tepat. Pengertian efektif dalam kalimat adalah dan ketepatan penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu pula. Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli bahasa : 1. Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca. (Rahayu: 2007) 2. Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan:2001)

Upload: naila

Post on 19-Nov-2015

314 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

bhs

TRANSCRIPT

KALIMAT EFEKTIF, CIRI CIRI, DAN CONTOH KALIMATEFEKTIFKalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!). Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P). Kalau tidak memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah frasa. Itulah yang membedakan frasa dengan kalimat. Disini, kalimat dibagi menjadi dua, yaitu :Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika dipakai pada sasaran yang tepat. Pengertian efektif dalam kalimat adalah dan ketepatan penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu pula. Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli bahasa :1. Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca.(Rahayu: 2007)2. Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat.(Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan:2001)3. Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca.(Arifin: 1989)4. Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca.(Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi: 2009)5. Kalimat efektif di pahami sebagai sebuah kalimat yang dapat membantu menjelaskan sesuatu persoalan secara lebih singkat jelas padat dan mudah di mengerti serta di artikan.(ARIF HP: 2013) Dari beberapa uraian di atas dapat diambil kata kunci dari definisi kalimat efektif yaitu sesuai kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami. Jadi, kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.Kalimat efektif syarat-syarat sebagai berikut:1.secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.2.mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.Ciri-Ciri Kalimat Efektif :

1. KESATUAN GAGASANMemiliki subyek,predikat, serta unsur-unsur lain ( O/K) yang saling mendukung serta membentuk kesatuan tunggal.Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum.Kalimat ini tidak memiliki kesatuan karena tidak didukung subyek. Unsur di dalam keputusan itu bukanlah subyek, melainkan keterangan. Ciri bahwa unsur itu merupakan keterangan ditandai oleh keberadaan frase depan di dalam (ini harus dihilangkan).2. KESEJAJARANMemiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikat-predikatnya. Yang satu menggunakan predikat aktif, yakni imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan predikat pasif, yakni menggunakan imbuhan di-.Kalimat itu harus diubah :1. Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan2. Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan.3. KEHEMATANKalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat.Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya.Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu. Dalam kata mawar,anyelir,dan melati terkandung makna bunga.Kalimat yang benar adalah:Mawar,anyelir, dan melati sangat disukainya.4. PENEKANANKalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.Caranya: Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang penting di depan kalimat.Contoh :1. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain2. Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini. Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat menggunakan partikel lah, -pun, dan kah.Contoh :1. Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam soal itu.2. Kami pun turut dalam kegiatan itu.3. Bisakah dia menyelesaikannya? Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata yang dianggap penting.Contoh :Dalam membina hubungan antara suami istri, antara guru dan murid, antara orang tua dan anak, antara pemerintah dan rakyat, diperlukan adanya komunikasi dan sikap saling memahami antara satu dan lainnya. Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata yang bertentangan atau berlawanan makna/maksud dalam bagian kalimat yang ingin ditegaskan.Contoh :1. Anak itu tidak malas, tetapi rajin.2. Ia tidak menghendaki perbaikan yang sifatnya parsial, tetapi total dan menyeluruh.5. KELOGISANKalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.Contoh :Waktu dan tempat saya persilakan.Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah benda mati yang tidak dapat dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah misalnya ;Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium.Contoh kalimat efektif :1. Saran yang di kemukakannya kami akan pertimbangkan ( tidak efektif )Seharusnya : Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.2. Sejak dari pagi dia bermenung ( tidak efektif )Seharusnya : Sejak pagi dia bermenung.Sumber :1. http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimat2. http://zaenal-zaeblogs.blogspot.com/2012/04/pengertian-kalimat-efektif.html3. http://bagus-sistem.blogspot.com/2013/10/tugas-5-dan-tugas-6-bahasa-indonesia-1.htmlhttps://taufikhidayatzein.wordpress.com/2013/11/05/kalimat-efektif-ciri-ciri-dan-contoh-kalimat-efektif/

Kalimat Efektif Pengertian Kalimat EfektifKalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain.Kalimat efektif syarat-syarat sebagai berikut:1.secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.2.mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.Ciri-Ciri Kalimat Efektif1.KesepadananSuatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur subjek (S), predikat (P), objek (O), keterangan (K). Di dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa.Contoh:Budi (S) pergi (P) ke kampus (KT).Tidak Menjamakkan SubjekContoh:Tomi pergi ke kampus, kemudian Tomi pergi ke perpustakaan (tidak efektif)Tomi pergi ke kampus, kemudian ke perpustakaan (efektif)2.Kecermatan Dalam Pemilihan dan Penggunaan KataDalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda).Contoh:Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (ambigu dan tidak efektif).Mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (efektif).3.KehematanKehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa. Hal ini dikarenakan, penggunaan kata yang berlebih akan mengaburkan maksud kalimat. Untuk itu, ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan untuk dapat melakukan penghematan, yaitu:a. Menghilangkan pengulangan subjek.b. Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.c. Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.d. Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.Contoh:Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (tidak efektif)Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif)Dia sudah menunggumu sejak dari pagi. (tidak efektif)Dia sudah menunggumu sejak pagi. (efektif)4.KelogisanKelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.Contoh:Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif)Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)5.Kesatuan atau KepaduanKesatuan atau kepaduan di sini maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan kepaduan kalimat, yaitu:a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris.b. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona.c. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.Contoh:Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif)Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan. (efektif)Makalah ini membahas tentang teknologi fiber optik. (tidak efektif)Makalah ini membahas teknologi fiber optik. (efektif)6.Keparalelan atau KesajajaranKeparalelan atau kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu. Jika pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba. Jika kalimat pertama menggunakan kata kerja berimbuhan me-, maka kalimat berikutnya harus menggunakan kata kerja berimbuhan me- juga.Contoh:Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif)Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif)Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (efektif)Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif)Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif)7.KetegasanKetegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok dari kalimat. Untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat, ada beberapa cara, yaitu:a. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).Contoh:Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain.Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini. (ketegasan)Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya. (ketegasan)b. Membuat urutan kata yang bertahap.Contoh:Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. (salah)Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. (benar)c. Melakukan pengulangan kata (repetisi).Contoh:Cerita itu begitu menarik, cerita itu sangat mengharukan.d. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.Contoh:Anak itu bodoh, tetapi pintar.e. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan), seperti: partikel lah, -pun, dan kah.Contoh:Dapatkah mereka mengerti maksud perkataanku?Dialah yang harus bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas ini.

SUMBER:http://dim24.wordpress.com/2010/11/07/pengertian-dan-syarat-kalimat-efektif/ Posted by Zainal Abidin at 8:54 PM

http://zabidin1993.blogspot.com/2013/11/kalimat-efektif.html

Ciri-ciri Kalimat Efektif dan Pengertiannya Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Jumlah kata dalam sebuah kalimat yang panjang sebenarnya terbatas selama kalimat itu masih jalan, artinya masih dapat ditangkap maknanya secara jelas karena susunan kata, frase dan klausanya teratur. Kesalahan dalam sebuah kalimat sebenarnya bermula dari kesalahan dalam bernalar. Selanjutnya, sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tulisan , harus memiliki subjek (S) dan predikat (p).Pengertian kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada pada pikiran pembicara dan penulis. Kalimat yang efektif mampu membuat isi atau maksud yang disampaikannya itu tergambar lengkap dalam pikiran si penerima (pembaca) persis seperti apa yang disampaikan.

Kesalahan-kesalahan yang fatal sering terjadi pada bagian kelompok kata yang memiliki keterangan dengan tafsiran pengertian yang ganda, seperti mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal, anak ibu yang nakal itu dan yang lain-lainnya, yang menyebabkan pembaca atau pendengar harus menafsirkan arti yang berlainan dengan penulis atau pembicara. Kalimat dikatakan efektif bila mampu membuat proses penyampaian dan penerimaan itu berlangsung dengan sempurna).

Kalimat yang efektif adalah kalimat yang memenuhi syarat-syarat berikut:(1) secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis,(2) sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis. oleh sebab itu, kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin.

Berdasarkan penjelasan di atas, kalimat efektif yaitu kalimat yang dapat menyampaikan hasil pemikiran penulis sehingga dapat dipahami pembaca secara utuh tanpa ada penafsiran yang salah. Penyampaian hasil pemikiran tersebut harus dalam kalimat yang baik.

Ciri-ciri Kalimat Efektif

Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri yang khas, yaitu kesepadanan struktur, keparalelan bentuk, ketegasan makna, kehematan kata, kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, dan kelogisan bahasa.

Kesepadanan strukturKesepadanan adalah keseimbangan pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai . kesepanan kalimat ditandai oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.

Ciri-ciri kesepadanan kalimat:Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas.Contoh : Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (salah) Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (benar) Tidak terdapat subjek yang ganda

Contoh: Soal itu saya kurang jelas.(salah) Soal itu bagi saya kurang jelas .(benar) Kata penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal.

Keparalelan BentukKepalalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Dalam kalimat yang efektif, gaya paralelisme menempatkan unsur yang setara dalam konstruksi yang sama. Selain itu, paralelisme atau kesejajaran bentuk membantu memberi kejelasan dalam unsur gramatikal dengan memperhatikan bagian-bagian yang sederajat dalam konstruksi yang sama. Artinya kalau bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan bentuk kedua menggunakan verbal. Dengan kata lain, kalau berawalan me- sama-sama berawalan me-, berawalan di- sama-sama berawalan di-, dan kalau berbentuk ke- an sama-sama berbentuk ke-an pula.

Contoh 1 Langkah-langkah tersebut memahami, menghayati dan pengamalan. Sesudah menghayati dan memahami, pancasila harus diamalkan.

Bandingkan dengan kalimat:

(1a) langkah-langkah tersebut adalah memahami, menghayati, dan mengamalkan.(1b) Langkah-langkah tersebut adalah pemahaman, penghayatan dan

Pengamalan.

(2a) Sesudah dipahami dan dihayati, Pancasila harus diamalkan.(2b) Sesudah memahami dan menghayati, kita harus mengamalkannya.

Catatan 1:Pada kalimat (1)dan(2) terdapat ketidakparalelan bentuk tentang gagasan-gagasan yang sederajat. Pada kalimat (1) gagasangagasan yang sedarajat adalah kata kerja memahami dan menghayati dan kata benda pengamalan; sedangkan pada kalimat (2) gagasan yang sederajat adalah kata kerja aktif me(N)- memahami dan menghayati kata kerja pasif diamalkan. Agar sebuah kalimat menjadi efektif, gagasangagasan yang sederajat harus dinyatakan dengan bentuk yang sama. Jelasnya, jika dalam sebuah kalimat suatu gagasan dinyatakan dengan kata kerja me(N)- gagasan lain yang sederajat harus dinyatakan dengan kata kerja me(N) juga. Demikian juga jika suatu gagasan dinyatakan dengan kata benda pe(N)-an, gagasan lain yang sederajat harus dinyatakan dengan kata benda pe(N)-an. Jadi kalimat (1a),(1b),(2a),dan (2b) memiliki keparalelan bentuk.

Kehematan kataYang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. Artinya membuang kata yang memang tidak perlu, sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa.

Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.Contoh: Karena ia tidak belajar, dia tidak naik kelas.(salah) Karena tidak belajar, dia tidak naik kelas.(benar) Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian super ordinat pada hiponimi kata.Contoh : Dia memakai kemeja warna merah .(salah) Dia memakai kemeja merah. (benar) Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.Contoh:Para tamu-tamu para tamuBeberapa orang-orang beberapa orang

Kecermatan PenalaranYang dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda,dan tepat dalam pilihan kata. Artinya bahwa penafsiran ganda dapat mengakibatkan ketidakcermatan penalaran. Tafsiran ganda di sebut juga ketaksaan atau ambiguitas . Ambiguitas atau ketaksaan sering diartikan sebagai kata yang bermakna ganda mendua arti. Ambiguitas timbul dalam dalam berbagai variasi ujaran atau bahasa tertulis. Umpamanya, frase buku sejarah baru dapat ditafsirkan sebagai(1) buku sejarah itu baru terbit, atau(2) buku berisi sejarah zaman baru

Tiga bentuk utama ketaksaan, ketiganya berhubungan dengan fonetik, gramatikal,dan leksikal.

Pemilihan kata yang tidak tepat dapat disebabkan beberapa hal, antara lain:(a) pemakaian kata tuturKata tutur adalah kata yang hanya dipakai dalam pergaulan sehari-hari, terutama dalam percakapa

Contoh: Saya sedang bikin kue.(salah) Saya sedang membuat kue. (benar)

(b) Pemakaian kata-kata bersinonim Kata-kata bersinonim ada yang dapat saling menggantikan,ada yang tidak. Adapula kata-kata bersinonim yang pemakaiannya dibatasi oleh persandingan yang dilazimkan.

Contoh: Saya suka melihat wayang kulit.(salah) Saya suka menonton wayang kulit. (benar)

(c)Pemakaian kata-kata yang bernilai rasaKata-kata yang bernilai rasa hendaknya di pilih secara cermat agar keefektifan penuturan dapat dicapai dwngan sebaik-baiknya. Salah pilih terhadap yang bernilai rasa akan menggangu perasaan pembaca .

Contoh: Banyak pahlawan kita yang mati di medan perang.(salah) Banyak pahlawan kita yang gugur di medan perang.(benar)

(d) Pemakaian kata-kata/istilah istilah asing

Ada kata-kata/istilah istilah asing yang sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia, ada juga yang belum. Jika sudah ada padanannya, hendaknya dipakai padanannya, bukan asingnya.

Kata-kata/istilah istilah asing boleh dipakai dengan pertimbangan sebagai berikut: Lebih cocok karena konotasinya,misalnya;Kritik --- kecamanDianalisis---diolah Lebih singkat jika da bandingkan dengan terjemahannya:

eksekusi---pelaksanaan hukuman matiimunisasi-----pengebalan terhadap penyakit Bersifat internasional,misalnya;

Matematika-------ilmu pastiHydrogen--------- zat air

(e) Pemakaian kata-kata konkret dan abstrak

Kata konkret ialah kata-kata yang menunjuk kapada objek yang dapat dilihat,didengar,dirasakan,diraba atau dibaca, sedangkan kata-kata abstrak ialah kata-kata yang menunjuk kepada sifat,konsep atau gagasan. Oleh karena itu, dalam karangan dipakai kata-kata konkret sebanyakbanyaknya agar isi karangan itu menjadi lebih jelas.

(f) Pemakaian kata-kata umum dan khusus

Kata-kata umum adalah kata-kat yang luas ruang lingkupnya, sedangkan kata kata khususnya adalah kata yang mempunayai ruang lingkup yang lebih sempit. Untuk keefektifan penuturan sebaiknya memakai kababta-kata yang lebih sempit. Oleh sebab itu sebaik, untuk mengefektifkan penuturan lebih tepat dipakai kata-kata khusus daripada kata-kata umum.

Umum | khusus = Membawa menjinjing menatang,menggotong | menyandang Pakaian baju, celana, kain | batik, kemeja

(g) Pemakain idiom

Contoh:

Bergantung kepada | tergantung dari

Pada | bergantung dari.

Terdiri atas | terdiri dari

(h) Pemakaian kata-kata lugas

Dalam karangan sebaaiknya memakai kata-kata lugas yaitu kata yang bersahaja apa adanya, tidak berupa frase yang panjangContoh: Setelah diberikan penjelasan secara mendalam, mereka tidak lagi melakukan pengrusakan terhadap took-toko itu.(salah)

Setelah dijelaskan, mereka tidak merusak took-tokoooo itu.(benar)

Kepaduan gagasanYang dimaksud dengan kepaduan adalah kepaduan peryataan kalimat, yang menyebabkan kalimat tidak padu adalah:1. Keterangan yang disisipkan diantara S(subjek) dan Predikat .

Contoh: Pengemudi setelah menyelesaikan tugasnya dapat idtirahat dan minum kopi yang telah disedikan oleh pelayan. (salah) Setelah selesai melakukan kegiatan nya, pengemudi dapat istirahat dan dan minum kopi.

Keterangan aspek seperti akan,harus , telah, belum, masih sedang dan sebainya, tidak boleh disisipkan pada kata kerja pasif yang berupa ikatan erat pelaku orang I atau ii dengan pokok kata kerja.

Contoh:

Selajutnya saya akan uraikan pentingnya bahasa bagi manusia.(salah) Selanjutnya akan saya uraikan pentingnya bahasa bagi manusia. (benar)

Posisi unsur- unsur kalimat tidak mengikuti aturan pola kaliimat bahasa indonesi.

Contoh: Dalam kita menghadapi berbagai-bagai cobaan hidup harus tetap tabah. (salah) Dalam menghadapi berbagai-bagai cobaan hidup, kita harus tetap tabah.(benar)

Pemakaian kata depan kepada/bagi diantara P (predikat) dan O(objek Penderita).

Contoh: Sifa sangat menyayangi kepada kucingnya.(salah) Sifa sangat sayang kepada kucingnya. (benar)

Kelogisan bahasaKelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.

Contoh: Waktu kami persilakan. Dirgahayu Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-55

Bandingkan dengan kalimat:

(1a) Bapak Kepala Sekolah kami persilakan!(1b) Waktu kami serahkan kepada bapak kepala sekolah.

.Kalimat (1) dan (2) memang tidak logis. Ketidaklogisannya terlihat pada hubungan S dan P nya

Penjelasan Kalimat (1):

Siapakah yang dipersilakan oleh pembawa acara?

Jawabnya: Bapak Dekan, bapak camat, Saudara Ketua, sebagainya bukan waktu.

Apakah yang diserahkan kepada Bapak Dekan?

Jawabnya: waktu

Jadi, yang dipersilakan oleh pembawa acara tentu saja orang, bukan benda

Demikian Pembahasan mengenai Kalimat Efektif, mohon koreksi jika ada salah. Silakan berkomentar untuk kritik dan sarannya. Terima KasihBaca Juga Macam-macam Morfologis

Sumber Pustaka: Arifin, Zaenal dan Amran Tasai. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademi Pressindo Badulu, J.S. 1994. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta: PT Gramadia Pustaka Utama Chaer, Abdul. 1995. Pengatar Sematik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: `Balai Pustaka Djajasudarma, T . Fatimah.1999.Semantik 1. Bandung: Radika Aditama Keraf, Gorys. 1994. Komposisi. Jakarta: Nusa Indah Pateda, Monsoer. 1996. Sematik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta Razak,Abdul. Kalimat Efektif. Jakarta: PT Gramadia Pustaka Utama Soedjito. 1994. Kalimat Efektif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Ramlan, M. 2001.Sintaksis. Yokyakarta: CV Karyono http://www.rumpunnektar.com/2014/02/ciri-ciri-kalimat-efektif-dan.html

Bisa dibuat jadi power point 1. KALIMAT EFEKTIF DISUSUN OLEH: AYU ANNISA AYU SEKARINI IRMA PUJI LESTARI GENDIS AYUWANDARI LUTHFI FARID 2. DEFINISI UNSUR CIRI-CIRI DEFINISI KALIMAT EFEKTIF Kalimat Efektif adalah kalimat yang dapat memberikan kemudahan atau kejelasan informasi kepada pembaca atau pendengar. KALIMAT 3. DEFINISI UNSUR CIRI-CIRI UNSUR-UNSUR KALIMAT EFEKTIF Unsur dalam suatu kalimat terdapat Subjek, Predikat, Objek, Pelengkap, Keterangan. Atau minimal Subjek dan Predikat. Contoh: Sasa. (Kalimat Fragmentaris) Sasa belajar. (Kalimat Efektif tidak lengkap) Sasa belajar bahasa Indonesia. (Kalimat Efektif lengkap) Sasa belajar bahasa Indonesia di kampus. (Kalimat Efektif lengkap) KALIMAT 4. DEFINISI UNSUR CIRI-CIRI CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF Kesatuan & Kesepadanan Kepaduan Penekanan Ciri Kalimat Efektif Kesejajaran Kehematan Kelogisan Kevariasian KALIMAT 5. DEFINISI UNSUR CIRI-CIRI KESATUAN & KESEPADANAN KESATUAN Setiap kalimat yang baik harus secara jelas memperlihatkan kesaatuan gagagsan dan mengandung satu pokok permasalahan. CONTOH: Penanaman pohon Akasia sebagai upaya penghijauan telah dilakukan warga, sebagai tindak lanjut perda tentang penghijauan. PEMBAHASAN: Terdapat 2 pokok masalah, supaya efektif diubah menjadi: Penanaman pohon Akasia sebagai upaya penghijauan telah dilaksanakan warga. Penanaman pohon Akasia sebagai tindak lanjut perda tentang penghijauan. KALIMAT 6. DEFINISI UNSUR KESEPADANAN Kesepadanan adalah keseimbangan antara pikiran dan struktur bahasa yang dipakai. CIRI-CIRI Kalimat Harus Memilik Subjek dan Predikat yang Jelas SYARAT Kalimat Tidak Mengandung Subjek Ganda Kalimat Penghubung Interaktif Tidak Dipakai pada Kalimat Tunggal Predikat Tidak Didahului Kata yang KALIMAT EFEKTIF 7. DEFINISI UNSUR CIRI-CIRI Kalimat Harus Memiliki Subjek dan Predikat yang Jelas Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam, bagi untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, dan menurut di depan subjek. CONTOH: Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Salah) Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.(Benar) KALIMAT EFEKTIF 8. DEFINISI Kalimat Tidak Mengandung Subjek Ganda UNSUR CIRI-CIRI CONTOH: Pertanyaan itu saya kurang jelas S S PEMBAHASAN: Kalimat tersebut dapat diperbaiki dengan cara menambahkan bagi diantara pertanyaan itu dan saya sehingga kalimat yang efektif sebagai berikut: 1. Pertanyaan itu bagi saya kurang jelas 2. Saya kurang jelas akan pertanyaan itu. KALIMAT EFEKTIF 9. DEFINISI Kalimat Penghubung Interaktif Tidak Dipakai pada Kalimat Tunggal UNSUR CIRI-CIRI CONTOH: Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama. PEMBAHASAN: kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama. Kami datang terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara pertama. KALIMAT EFEKTIF 10. DEFINISI UNSUR CIRI-CIRI Predikat Tidak Didahului Kata yang CONTOH: a.Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu. b. Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Gunting. PEMBAHASAN: a. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. b. Sekolah kami terletak di depan bioskop Gunting KALIMAT EFEKTIF 11. DEFINISI UNSUR adalah hubungan timbal balik yang baik dan jelas CIRI-CIRI antara unsur-unsur (kata atau pengelompokan) yang membentuk kalimat. CONTOH: Permasalahan itu perlu mendapatkan perhatian dari berbagai pihak sehingga pada masa yang akan datang tidak ada yang merasa dirugikan. KALIMAT 12. DEFINISI UNSUR CIRI-CIRI PENEKANAN Penekanan dilakukan untuk memberikan penjelasan berkaitan dengan hal yang dirasa penting. Adapun cara tersebut diantaranya sebagai berikut: 1. Mengubah Posisi kalimat Contoh: Mahasiswa menjawab pertanyaan dosen penguji. Pembahasan: Penekanan tersebut dapat dilakukan dengan cara mengubah menjadi kalimat pasif, yaitu Pertanyaan dosen penguji dijawab mahasiswa. KALIMAT 13. DEFINISI UNSUR CIRI-CIRI 2. Menggunakan Pengulangan kata (Repitisi) Contoh: Pembangunan merupakan proses yang rumit dan mempunyai banyak dimensi, bukan hanya dimensi ekonomi tetapi juga dimensi politik, dimensi sosial, dan dimensi budaya. 3. Menggunakan pertentangan Contoh: Anak itu rajin, tidak malas. 4. Menggunakan Partikel Penekanan Partikel-partikel yang dimaksud adalah lah, pun, kah, yang dalam tata bahasa disebut imbuhan. Contoh: Kamipun ikut dalam kegiatan itu. Bapaklah yang memberikan sambutan itu. KALIMAT EFEKTIF 14. DEFINISI UNSUR CIRI-CIRI KESEJAJARAN Kalimat efektif juga harus mengandung kesejajaran antara gagasan yang diungkapkan dan bentuk bahasa sebagai sarana pengungkapnya. Jenis pembentukan paralelisme sebagai berikut: Kesejajaran Bentuk Kesejajaran Makna Kesejajaran Bentuk dan Maknanya KALIMAT 15. DEFINISI UNSUR CIRI-CIRI KEHEMATAN Contoh: Ia memakai baju warna merah Silakan naik ke atas ruangan itu Pembahasan: Ia memakai baju merah. Silakan naik ke ruangan itu! Bentuk Tidak Baku Bantuk Baku Para tamu-tamu Beberapa orang-orang Beberapa orang/orangorang Para hadirin KALIMAT Para tamu/tamu-tamu hadirin 16. DEFINISI KELOGISAN UNSUR CIRI-CIRI Contoh: Kepada Bapak camat waktu dan tempat kami persilakan. Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. Pembahasan: Kepada Bapak camat kami persilakan. Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. KALIMAT 17. DEFINISI KEVARIASIAN UNSUR CIRI-CIRI KALIMAT Variasi Sinonim Kata Contoh: Dari renungan itu penyair menemukan suatu makna, suatu realitas baru, suatu kebenaran yang menjiwai seluruh puisi 18. DEFINISI KESIMPULAN UNSUR CIRI-CIRI Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga pndengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimasud oleh penulis atau pembicaranya. Unsur-unsur dalam kalimat meliputi : subjek (S), prediket (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket). Ciri-ciri kalimat efektif yaitu: Kesepadanan, keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan, kelogisan KALIMAT

Contoh Makalah Bahasa Indonesia Kalimat Efektif 21.33 Ilmu Pengetahuan & Teknologi 5 comments Download Makalah =Here

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah memberikan kami semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata kuliah Bahasa Indonesia yang berjudul Kalimat Efektif dapat selesai seperti waktu yang telah kami rencanakan. Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan bantuan secara materil dan moril, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :1. Bapak Tri Budiarta dosen mata kuliah Bahasa Indonesia Universitas Gunadarma2. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan3. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat agar makalah ini dapat di selesaikanSelain untuk menambah wawasan dan pengetahuan penyusun, makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia . Makalah ini membahas tentang kalimat efektif.Tak ada gading yang tak retak Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penyusun harapkan untuk penyempurnaan makalah-makalah selanjutnya.

Jakarta , Oktoberr 2013

Penyusun

Daftar IsiKata Pengantar iDaftar Isi iiBAB I PENDAHULUANA. Latar belakang B. Rumusan masalah C. Tujuan pembahasan D. Sistematika PenulisanE. Manfaat pembahasan BAB II PEMBAHASANA. Pengertian kalimat efektif B. Ciri-ciri kalimat efektif C. Syarat kalimat efektif D. Struktur kalimat efektif BAB III PENUTUPA. KesimpulanB. SaranDaftar Pustaka

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangBahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara baik disebut dengan kalimat efektif.Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Akan tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak memahami apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan. Supaya kalimat yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur kalimat yang digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-unsur kalimat seharusnya ada yang tidak boleh dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur yang seharusnya tidak ada tidak perlu dimunculkan. Kelengkapan dan keeksplisitan semacam itu dapat diukur berdasarkan keperluan komunikasi dan kesesuaiannya dengan kaidah (Mustakim, 1994:86).Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak memenuhi syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini disebabkan oleh, antara lain, mungkin kalimat-kalimat yang dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau bertele-tele. Dengan adanya kenyataan itu, pembaca sukar mengerti maksud kalimat yang kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif. Berdasarkan kenyataan inilah penulis tertarik untuk membahas kalimat efektif dengan segala permasalahannya.

B. Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :1. Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif?2. Apa ciri-ciri kalimat efektif?3. Apa syarat yang mendasari kalimat efektif?4. Bagaimana struktur kalimat efektif?C. Tujuan Pembahasan1. Agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunakan bahasa Indonesia sehingga menjadi baik dan benar2. Mengetahui apa dan bagaimana penggunaan kalimat efektif dalam berbahasa3. Menjaga kemurnian bahasa Indonesia

D. Sistematika PenulisanPenyusunan makalah ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir. Pada bagian awal yaitu cover , kata pengantar dan daftar isi. Kemudian pada bagian utama penulis membagi menjadi tiga bab yaitu :Bab pertama merupakan pendahuluan yang terdiri dari : 1. Latar Belakang2. Rumusan Masalah3. Tujuan Penulisan4. Sistematika Penulisan5. Manfaat PembahasanBab kedua berisi uraian, yang terdiri dari : Pengertian kalimat efektif, Ciri-ciri kalimat efektif, Syarat kalimat efektif, dan Struktur kalimat efektif.Bab ketiga merupakan penutup, yang berisi kesimpulan dari seluruh makalah ini dan penutup dari penulis.

E. Manfaat Pembahasan1. Manfaat untuk diri sendiri: agar bisa memahami bagaimana yang dikatakan dengan kalimat efektif.2. Manfaat untuk kelompok: agar kita bisa menjaga budaya Bahasa Indonesia yang baik dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Pengertian Kalimat EfektifKalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur/penulisnya secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Efektif dalam hal ini adalah ukuran kalimat yang memiliki kemampuan menimbulkan gagasan atau pikiran pada pendengar atau pembaca. Dengan kata lain, kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika dipakai pada sasaran yang tepat. Pengertian efektif dalam kalimat adalah dan ketepatan penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu pula. Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli bahasa :1. Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca. (Rahayu: 2007)2. Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan:2001)3. Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca. (Arifin: 1989)4. Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi: 2009)5. Kalimat efektif di pahami sebagai sebuah kalimat yang dapat membantu menjelaskan sesuatu persoalan secara lebih singkat jelas padat dan mudah di mengerti serta di artikan. (ARIF HP: 2013)Dari beberapa uraian di atas dapat diambil kata kunci dari definisi kalimat efektif yaitu sesuai kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami. Jadi, kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.Kalimat efektif syarat-syarat sebagai berikut:1.secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.2.mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.

2.2. Ciri-ciri Kalimat Efektif 2.2.1. KesejajaranMemiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.1. Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan.Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikat-predikatnya. Yang satu menggunakan predikat aktif, yakni imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan predikat pasif, yakni menggunakan imbuhan di-.Kalimat itu harus diubah :1. Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan2. Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan.2.2.3. KehematanKalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat.Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya.Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu. Dalam kata mawar,anyelir,dan melati terkandung makna bunga.Kalimat yang benar adalah:Mawar,anyelir, dan melati sangat disukainya.2.2.2. PenekananKalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.Caranya: Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang penting di depan kalimat.Contoh :1. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain2. Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini. Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat menggunakan partikel lah, -pun, dan kah.Contoh :1. Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam soal itu.2. Kami pun turut dalam kegiatan itu.3. Bisakah dia menyelesaikannya? Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata yang dianggap penting.Contoh :Dalam membina hubungan antara suami istri, antara guru dan murid, antara orang tua dan anak, antara pemerintah dan rakyat, diperlukan adanya komunikasi dan sikap saling memahami antara satu dan lainnya. Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata yang bertentangan atau berlawanan makna/maksud dalam bagian kalimat yang ingin ditegaskan.Contoh :1. Anak itu tidak malas, tetapi rajin.2. Ia tidak menghendaki perbaikan yang sifatnya parsial, tetapi total dan menyeluruh.2.2.5. KelogisanKalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.Contoh :Waktu dan tempat saya persilakan.Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah benda mati yang tidak dapat dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah misalnya ;Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium.2.2.6. KesepadananYang dimaksud dengan kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.Kesepadanan kalimat itu memiliki beberapa ciri, seperti tercantum di bawah ini:* Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas.Ketidakjelasan subjek atau predikat suatu kalimat tentu saja membuat kalimat itu tidak efektif. Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam bagi untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya di depan subjek.Contoh:a. Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Salah)b. Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Benar)* Tidak terdapat subjek yang ganda.Contoh:a. Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen.b. Saat itu saya kurang jelas.Kalimat-kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara berikut :a. Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen.b. Saat itu bagi saya kurang jelas.* Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal.Contoh:a. Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.b. Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Sedangkan dia membeli sepeda motor Suzuki.Perbaikan kalimat-kalimat ini dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, ubahlah kalimat itu menjadi kalimat majemuk dan kedua gantilah ungkapan penghubung intrakalimat menjadi ungkapan penghubung antarkalimat, sebagai berikut:a. kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama. AtauKami datang terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara pertama.b. Kakaknya membeli sepeda motor Honda, sedangkan dia membeli sepeda motor Suzuki.Atau Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Akan tetapi, dia membeli sepeda motor Suzuki.* Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.Contoh:a. Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu.b. Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Gunting.Perbaikannya adalah sebagai berikut:a. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.b. Sekolah kami terletak di depan bioskop Gunting.2.2.7. KeparalelanYang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba.Contoh:a. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.b.Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.Kalimat (a) tidak mempunyai kesejajaran karena dua bentuk kata yang mewakili predikat terdiri dari bentuk yang berbeda, yaitu dibekukan dan kenaikan. Kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara menyejajarkan kedua bentuk itu.Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes.Kalimat (b) tidak memiliki kesejajaran karena kata yang menduduki predikat tidak sama bentuknya, yaitu kata pengecatan, memasang,pengujian, dan pengaturan. Kalimat itu akan baik kalau diubah menjadi predikat yang nomial, sebagai berikut:Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, pemasangan penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.2.2.8. KetegasanYang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberi penekanan atau penegasan pada penonjolan itu. Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).Contoh:Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.Penekanannya ialah presiden mengharapkan.Contoh:Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya.Penekanannya Harapan presiden.Jadi, penekanan kalimat dapat dilakukan dengan mengubah posisi kalimat. Membuat urutan kata yang bertahapContoh:Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.Seharusnya:Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. Melakukan pengulangan kata (repetisi).Contoh:Saya suka kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkanContoh:Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan).Contoh:Saudaralah yang bertanggung jawab.2.2.9. Kecermatan dalam Pemilihan dan Penggunaan KataYang dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda.Dan tepat dalam pilihan kata. Perhatikan kalimat berikut.a. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.b. Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.Kalimat (a) memilikimakna ganda, yaitu siapa yang terkenal, mahasiswa atau perguran tinggi.Kalimat (b) memiliki makna ganda, yaitu berapa jumlah uang, seratus ribu rupiah atau dua puluh lima ribu rupiah.Perhatikan kalimat berikut. Yang diceritakan menceritakan tentang putra-putri raja, para hulubalang, dan para menteri.Kalimat ini salah pilihan katanya karena dua kata yang bertentangan, yaitu diceritakan dan menceritakan. Kalimat itu dapat diubah menjadiYang diceritakan ialah putra-putri raja, para hulubalang, dan para menteri.2.2.10 KepaduanYang dimaksud dengan kepaduan ialah kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.a.Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidaksimetris.Oleh karena itu, kita hindari kalimat yang panjang dan bertele-tele.Misalnya:Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu dan yang secara tidak sadar bertindak keluar dari kepribadian manusia Indonesia dari sudut kemanusiaan yang adil dan beradab

b.Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalamkalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona.Contoh:Surat itu saya sudah baca.Saran yang dikemukakannya kami akan pertimbangkan.Kalimat di atas tidak menunjukkan kepaduan sebab aspek terletak antara agen dan verbal. Seharusnya kalimat itu berbentuka. Surat itu sudah saya baca.b. Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.c.Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentangantara predikat kata kerja dan objek penderita.Perhatikan kalimat ini :a. Mereka membicarakan daripada kehendak rakyat.b. Makalah ini akan membahas tentang desain interior pada rumah-rumah adat.Seharusnya:a. Mereka membicarakan kehendak rakyat.b. Makalah ini akan membahas desain interior pada rumah-rumah adat.

2.3. Syarat-syarat Kalimat EfektifSyarat-syarat kalimat efektif adalah sebagai berikut:1. Secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.2. Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.

2.4. Struktur Kalimat EfektifStruktur kalimat efektif haruslah benar. Kalimat itu harus memiliki kesatuan bentuk, sebab kesatuan bentuk itulah yang menjadikan adanya kesatuan arti. Kalimat yang strukturnya benar tentu memiliki kesatuan bentuk dan sekaligus kesatuan arti. Sebaliknya kalimat yang strukturnya rusak atau kacau, tidak menggambarkan kesatuan apa-apa dan merupakan suatu pernyataan yang salah.Jadi, kalimat efektif selalu memiliki struktur atau bentuk yang jelas. Setiap unsur yang terdapat di dalamnya (yang pada umumnya terdiri dari kata) harus menempati posisi yang jelas dalam hubungan satu sama lain. Kata-kata itu harus diurutkan berdasarkan aturan-aturan yang sudah dibiasakan. Tidak boleh menyimpang, aalagi bertentangan. Setiap penyimpangan biasanya akan menimbulkan kelainan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat pemakai bahasa itu.Misalnya, Anda akan menyatakan Saya menulis surat buat papa. Efek yang ditimbulkannya akan sangat lain, bila dikatakan:1. Buat Papa menulis surat saya.2. Surat saya menulis buat Papa.3. Menuis saya surat buat Papa.4. Papa saya buat menulis surat.5. Saya Papa buat menulis surat.6. Buat Papa surat saya menulis.Walaupun kata yang digunakan dalam kalimat itu sama, namun terdapat kesalahan. Kesalahan itu terjadi karena kata-kata tersebut (sebagai unsur kalimat) tidak jelas fungsinya. Hubungan kata yang satu dengan yang lain tidak jelas. Kata-kata itu juga tidak diurutkan berdasarkan apa yang sudah ditentukan oleh pemakai bahasa.Demikinlah biasanya yang terjadi akibat penyimpangan terhadap kebiasaan struktural pemakaian bahasa pada umumnya. Akibat selanjutnya adalah kekacauan pengertian. Agar hal ini tidak terjadi, maka si pemakai bahasa selalu berusaha mentaati hokum yag sudah dibiasakan.

BAB IIIPENUTUP3.1.Kesimpulan Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga pndengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimasud oleh penulis atau pembicaranya. Unsur-unsur dalam kalimat meliputi : subjek (S), prediket (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket). Ciri-ciri kalimat efektif yaitu : Kesepadanan, keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan, kelogisan.3.2.SaranPada kenyataannya, pembuatan makalah ini masih bersifat sangat sederhana dan simpel. Serta dalam Penyusunan makalah inipun masih memerlukan kritikan dan saran bagi pembahasan materi tersebut.

Daftar Pustaka

Ali, Lukman dkk. 1991. Petunjuk Praktis Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.Badudu, J.S. 1983. Membina Bahasa Indonesia baku. Bandung: Pustaka Prima.Finoza, Lamuddin. 2002.. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Insan Mulia.Razak, Abdul. 1985. Kalimat Efektif. Jakarta: Gramedia.http:////Pengertian, Ciri, dan Penggunaan Kalimat Efektif.html.http://dayintapinasthika.wordpress.com/2013/01/02/contoh-kalimat-efektif-dan-kalimat-tidak-efektif/http://arifharypurnomo.blogspot.com/2013/10/kalimat-efektif-ciri-ciri-dan-contoh.html