kajian ekonomi regional propinsi sulawesi … · ekonomi daerah secara triwulanan atau disingkat...

79
Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV-2008 i KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN-IV 2008

Upload: duongquynh

Post on 10-Apr-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV-2008

i

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI SELATAN

TRIWULAN-IV

2008

Page 2: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally blank

Page 3: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV-2008

iii

Kata Pengantar

Sebagaimana diketahui dengan diberlakukannya UU No. 23 Tahun 1999 tentang tujuan Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 Tahun 2004, tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Lebih lanjut, tugas-tugas pokoknya adalah menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta mengatur dan mengawasi bank.

Sejalan dengan Undang-Undang tersebut, Kantor Bank Indonesia (KBI) di daerah dalam era otonomi mempunyai peranan yang strategis, selain sebagai economic intelligence dan research unit di wilayah kerjanya. Dalam kaitan dengan peran tersebut, KBI bertugas untuk melakukan pengumpulan data dan informasi (antara lain melalui survei), dan melakukan pengkajian serta penelitian mengenai perkembangan ekonomi daerah secara terkini dan berkala.

Sejak tahun 2002 KBI Makassar telah melakukan Kajian terhadap Perkembangan Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER dengan cakupan daerah Sulawesi Selatan. Sejak ditetapkannya secara resmi pemisahan antara Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk masing-masing provinsi (Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat) akan dipisahkan dan disampaikan dalam buku laporan yang terpisah. Adapun cakupan kajian (KER) tersebut adalah pada aspek makroekonomi, inflasi, moneter-perbankan-sistem pembayaran, keuangan daerah dan prospek ekonomi. Dalam perkembangannya, cakupan ini akan kami kembangkan terus sejalan dengan ketersediaan data ekonomi daerah yang kami peroleh.

Selanjutnya, informasi dan hasil kajian/riset tersebut akan disampaikan ke Kantor Pusat Bank Indonesia, sebagai masukan dalam formulasi kebijakan moneter. Disamping itu, hasil kajian tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi stakeholder Bank Indonesia di daerah antara lain: Pemerintah Daerah, DPRD, akademisi, pihak swasta dan kalangan masyarakat Iainnya.

Saran dan masukan dan semua pihak, sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas laporan ini di masa mendatang. Perlu kami sampaikan pula penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu secara aktif dalam penyusunan laporan ini, dengan memberikan data dan informasi secara kontinyu, tepat waktu dan reliable. Selanjutnya, kami nantikan kerjasama tersebut dapat terus berlangsung di masa mendatang guna mendukung kesinambungan penyusunan laporan ini.

Makassar, Februari 2009 BANK INDONESIA MAKASSAR

Ttd.

Lambok A. Siahaan

Pemimpin

Page 4: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally blank

Page 5: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV-2008

v

Daftar Isi

KATA PENGANTAR ~ iii

DAFTAR ISI ~ v

DAFTAR GRAFIK ~ vii

DAFTAR TABEL ~ viii

RINGKASAN EKSEKUTIF ~ 1

INDIKATOR EKONOMI PEKDA Trw. IV-2008 ~6

BAB 1 PERKEMBANGAN KONDISI MAKRO EKONOMI ~ 9

1.1. Permintaan Daerah ~ 10

a. Konsumsi ~ 10

b. Investasi ~ 13

c. Net Perdagangan Eksternal ~ 14

1.2. Penawaran Daerah (Sektoral) ~ 16

a. Sektor Pertanian ~ 17

b. Sektor Industri Pengolahan ~ 18

c. Sektor Perdagangan-Hotel-Restoran ~ 19

d. Sektor Jasa-jasa ~ 20

e. Sektor Angkutan dan Komunikasi ~ 21

f. Sektor Keuangan-Sewa-Jasa-Perusahaan ~ 23

g. Sektor Lainnya ~ 23

BAB 2 PERKEMBANGAN INFLASI ~ 27

2.1. Inflasi Berdasarkan Kelompok Barang ~ 28

2.2. Inflasi Kota Lainnya di Sulawesi Selatan ~ 36

2.3. Inflasi Harga Konsumsen Pedesaan ~ 37

2.4. Inflasi di Zona Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) ~ 38

Page 6: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

Triwulan IV-2008 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan

vi

BAB 3 PERKEMBANGAN PERBANKAN ~ 39

3.1. Perkembangan Moneter ~ 39

3.2. Perkembangan Bank Umum (Konvensional dan Syariah) ~ 40

3.2.1. Kelembagaan dan Aset ~ 40

3.2.2. DPK dan Kredit/Pembiayaan ~ 41

3.2.3. Intermediasi Bank Umum Konvensional ~ 46

3.2.4. Intermediasi Bank Umum Syariah ~ 47

3.3. Perkembangan Bank Perkreditan Rakyat/Syariah (BPR/S) ~ 48

BAB 4 PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN ~ 51

4.1. Aliran Uang Kartal Masuk (Inflow) dan Keluar (Outflow) ~ 51

4.2. Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB) ~ 52

4.3. Perkembangan Uang Palsu yang Ditemukan ~ 52

4.4. Perkembangan Kliring dan RTGS ~ 53

4.4.1. Perkembangan RTGS ~ 53

4.4.2. Perkembangan Kliring ~ 53

BAB 5 KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN ~ 55

5.1. Ketenagakerjaan ~ 55

5.1.1. Survei Angkatan Kerja ~ 55

5.1.2. Tenaga Kerja Indonesia ~ 58

5.2. Kesejahteraan ~ 58

5.2.1. Nilai Tukar Petani ~ 58

5.2.2. Survei ~ 59

BAB 6 PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH ~ 61

BAB 7 OUTLOOK KONDISI EKONOMI DAN INFLASI ~ 63

7.1. Outlook Kondisi Makroregional ~ 63

7.2. Outlook Inflasi ~ 65

7.3. Prospek Perbankan ~ 66

Page 7: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV-2008

vii

Daftar Grafik Grafik 1.1. Laju Pertumbuhan PDRB ~ 9 Grafik 1.2. Prompt Indikator Kinerja Konsumsi ~ 11 Grafik 1.3. Prompt Pertumbuhan Kinerja Investasi ~ 13 Grafik 1.4. Prompt Indikator Kinerja Ekspor Luar Negeri ~ 15 Grafik 1.5. Perkembangan Volume Impor Non Migas Sulawesi Selatan ~ 16 Grafik 1.6. Prompt Indikator Pertumbuhan Kinerja Sektor Pertanian ~ 18 Grafik 1.7. Prompt Indikator Pertumbuhan Kinerja Sektor Industri Pengolahan ~ 19 Grafik 1.8. Prompt Indikator Kinerja Sektor Perdagangan-Hotel-Restauran ~ 20 Grafik 1.9. Prompt Indikator Kinerja Sektor Jasa-jasa ~ 21 Grafik 1.10. Prompt Indikator Kinerja Subsektor Angkutan ~ 22 Grafik 1.11. Prompt Indikator Kinerja Sektor Keuangan-Sewa-Jasa Perusahaan ~ 23 Grafik 1.12. Prompt Indikator Kinerja Sektor Listrik-Gas-Air Bersih ~ 24 Grafik 1.13. Prompt Indikator Kinerja Sektor Pertambangan-Penggalian ~ 25 Grafik 1.14. Prompt Indikator Kinerja Sektor Bangunan ~ 26

Grafik 2.1. Perkembangan Inflasi Sulawesi Selatan~ 27 Grafik 2.2. Harga CPO, Kedelai, Beras dan Jagung di Pasar Internasional ~ 29 Grafik 2.3. Perkembangan Inflasi Kelompok Bahan Makanan ~ 30 Grafik 2.4. Perkembangan Harga Beberapa Komoditi di Makassar ~ 30 Grafik 2.5. Perkembangan Inflasi Kelompok Makanan Jadi ~ 31 Grafik 2.6. Perkembangan Harga Beberapa Komoditi Makanan Jadi di Makassar Hasil

Survei Bank Indonesia ~ 31 Grafik 2.7. Perkembangan Inflasi Kelompok Sandang ~ 34 Grafik 2.8. Perkembangan Harga Emas ~ 33 Grafik 2.9. Perkembangan Inflasi Kelompok Perumahan ~ 33 Grafik 2.10. Perkembangan Inflasi Kelompok Kesehatan ~ 34 Grafik 2.11. Perkembangan Inflasi Kelompok Transportasi ~ 35 Grafik 2.12. Perkembangan Inflasi Kelompok Pendidikan ~ 35

Grafik 3.1. Uang Giral dan Uang Kuasi di Sulsel ~ 40 Grafik 3.2. Aset Bank Umum Sulsel Berdasarkan Kelompok Bank ~ 41 Grafik 3.3. Penghimpunan Dana dan Penyaluran Kredit/pembiayaan BU di Sulsel ~ 42 Grafik 3.4. Penyaluran Kredit/Pembiayaan BU Per Jenis Penggunaan di Sulsel ~ 42 Grafik 3.5. Pangsa Kredit/Pembiayaan Bank Umum Per Sektor Ekonomi di Sulsel

(November 2008) ~ 43 Grafik 3.6. Pertumbuhan Tahunan Kredit/Pembiayaan Per Sektor Ekonomi ~ 43 Grafik 3.7. Perkembangan NPLs Net dan Gross Bank Umum di Sulsel ~ 44 Grafik 3.8. Pangsa NPLs Per Sektor Ekonomi di Sulsel (November 2008) ~ 44 Grafik 3.9. Kredit/Pembiayaan Mikro, Kecil dan Menengah Bank Umum di Sulsel ~ 46 Grafik 3.10. Pangsa Kredit/Pembiayaan MKM BU Per Sektor Ekonomi di Sulsel ~ 46 Grafik 3.11. Perkembangan Bank Umum Syariah Sulawesi Selatan ~ 47 Grafik 3.12. Perkembangan Aset BPR/S Sulsel ~ 48 Grafik 3.13. Perkembangan DPK, Kredit & LDR BPR/S Sulsel ~ 49

Page 8: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

Triwulan IV-2008 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan

viii

Grafik 4.1. Aliran Uang Kartal di Depo Kas KBI Makassar ~ 51 Grafik 4.2. Pemberian Tanda Tidak Berharga dan Inflow ~ 52 Grafik 4.3. Proporsi Jumlah Lembar Uang Palsu Berdasarkan Pecahan Trw. IV-2008 ~ 52 Grafik 4.4. Transaksi Non Tunai via RTGS ~ 53 Grafik 5.1. Presentase Penduduk Usia 15+ yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan

Utama ~ 57 Grafik 5.2. Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja Saat Ini ~ 60 Grafik 5.3. Indeks Penghasilan Saat Ini Dibandingkan 6 Bulan Lalu ~ 60 Grafik 6.1. Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Sampai Dengan Triwulan

IV-2008 ~ 62 Grafik 7.1. Perkembangan Indeks Ekspektasi Konsumen dan Komponennya ~ 64 Grafik 7.2. Indeks Ekapektasi Terhadap Harga-harga dalam 3 bulan y.a.d ~ 66

Page 9: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV-2008

ix

Daftar Tabel

Tabel 1.1. Perkembangan PDRB Riil : Permintaan Daerah (y.o.y) ~ 10 Tabel 1.2. Perkembangan PDRB Riil : Penawaran Daerah (y.o.y) ~ 17

Tabel 2.1. Inflasi Kelompok Barang dan Jasa (%, y.o.y) ~ 28 Tabel 2.2. Inflasi Per-Sub Kelompok Bahan Makanan ~ 28 Tabel 2.3. Inflasi Per-Sub Kelompok Makanan Jadi-Minuman-Rokok-Tembakau ~ 31 Tabel 2.4. Inflasi Per-Sub Kelompok Sandang ~ 32 Tabel 2.5. Inflasi Per-Sub Kelompok Perumahan-Air-Listrik-Bahan Bakar ~ 33 Tabel 2.6. Inflasi Per-Sub Kelompok Kesehatan ~ 34 Tabel 2.7. Inflasi Per-Sub Kelompok Transportasi-Komunikasi-Jasa Keuangan ~ 34 Tabel 2.8. Inflasi Per-Sub Kelompok Pendidikan-Rekreasi-Olahraga ~ 36 Tabel 2.9. Perbandingan Laju Kota di Sulsel Per Desember 2008 ~ 36 Tabel 2.10. Perbandingan Laju Inflasi Sulsel dan Pedesaan di Sulsel ~ 37 Tabel 2.11. Perbandingan Laju Inflasi Propinsi di Zona Sulampua ~ 38 Tabel 3.1. Perkembangan Kelembagaan Bankk Umum Sulawesi Selatan ~ 40 Tabel 3.2. Penyaluran Kredit/Pembiayaan dan DPK per DATI II di Sulsel ~ 46

Tabel 4.1. Perkembangan Temuan Uang Palsu di Wilker KBI Makssar Trw. IV-2008 ~ 52 Tabel 4.2. Perputaran Kliring dan Cek/BG Kosong ~ 54 Tabel 5.1. Penduduk Usia 15+ Menurut Kegiatan Utama ~ 55 Tabel 5.2. Penduduk Usia 15 Thn Keatas Menurut Tingkat Pengangguran Terbuka

(TPT), Setengah Pengangguran Terpaksa dan Setengah Pengangguran Sukarela ~ 56

Tabel 5.3. Penduduk Usia 15 Thn + yg Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama ~ 57 Tabel 5.4. Perkembangan Penyaluran Tenaga Kerja Indonesia Sulawesi Selatan ~ 58 Tabel 5.5. NiLai Tukar Petani Sulsel 2008 per Triwulan ~ 59

Page 10: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally blank

Page 11: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV-2008

1

Ringkasan Eksekutif

GAMBARAN UMUM Perekonomian daerah Sulawesi Selatan (Sulsel) pada triwulan

IV-2008 diperkirakan mengalami pertumbuhan sebesar 4,83% (y.o.y), melambat apabila dibandingkan dengan pertumbuhan tahunan triwulan sebelumnya sebesar 7,71% (y.o.y) maupun dengan triwulan yang sama tahun lalu (triwulan IV-2007) yang sebesar 11,19% (y.o.y).

Sementara dari sisi kestabilan harga, laju inflasi tahunan Sulsel tercatat sebesar 12,40% (y.o.y). Laju inflasi tersebut tercatat lebih tinggi dibanding baik dengan laju inflasi tahunan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 12,28% (y.o.y) maupun dengan laju inflasi nasional yang tercatat sebesar 11,06% (y.o.y).

Sejalan dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi Sulsel, terjadi perlambatan pertumbuhan di sektor keuangan-sewa-jasa perusahaan (PDRB) terutama subsektor bank. Perlambatan pertumbuhan di subsektor bank ditandai dengan melambatnya pertumbuhan tahunan dana masyarakat yang dihimpun perbankan, penyaluran kredit/pembiayaan dan aset perbankan. Namun di sisi lain, kualitas kredit yang pada triwulan laporan terjadi penurunan jumlah kredit/pembiayaan bermasalah terhadap total kredit/pembiayaan perbankan Sulawesi Selatan jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Penurunan NPLs ini harus dicermati dengan seksama karena penurunannya diduga karena dampak dari perlambatan ekonomi dan tidak semata menggambarkan meningkatnya repayment capacity debitur.

Demikian pula terkait dengan sistem pembayaran, nilai transaksi pembayaran tunai pada triwulan laporan ini juga menunjukkan perlambatan pertumbuhan dibanding nilai transaksi pembayaran pada triwulan sebelumnya. Pada sistem pembayaran non tunai, khususnya kliring juga menunjukkan terjadinya kegiatan transaksi yang mengalami penurunan. Sedangkan pembayaran non tunai via RTGS justru mengalami peningkatan.

Perlambatan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan (Sulsel) relatif cukup berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Meskipun tingkat pengangguran terbuka mengalami penurunan, namun tingkat kesejahteraan masyarakatnya, terutama di sektor pertanian, masih relatif belum mengalami perbaikan yang cukup signifikan. Struktur ketenagakerjaan di Sulsel selama 2 tahun terakhir relatif tidak mengalami perubahan, dengan sektor pertanian dan perdagangan yang masih merupakan mata pencaharian utama penduduknya.

Berdasarkan data keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, terdapat perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah pada triwulan laporan. Anggaran pendapatan naik sebesar 5,37% sedangkan anggaran belanja meningkat 12,86%. Sampai dengan triwulan laporan, diperkirakan realisasi pendapatan

Laju inflasi tahunan di Sulsel tercatat sebesar 12,40% (y.o.y)…..

sistem pembayaran tunai dan non tunai, kecuali RTGS, menunjukkan penurunan transaksi ….

Struktur ketenagakerjaan di Sulsel selama 2 tahun terakhir relatif tidak mengalami perubahan, …….

….realisasi pendapatan telah mencapai di atas 100%. Sementara realisasi belanja diperkirakan sebesar 84,01% ...

Perekonomian daerah Sulawesi Selatan pada triwulan IV-2008 mengalami pertumbuhan sebesar 4,83% (y.o.y) ...

Perlambatan pertumbuhanperbankan ditandai dengan melambatnya pertumbuhan DPK, penyaluran kredit/pembiayaan dan aset perbankan.

Page 12: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

Triwulan IV-2008 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan

2

daerah telah mencapai di atas 100% yang didorong oleh realisasi ‘Pendapatan Asli Daerah’ yang telah mencapai 102,38%. Sedangkan realisasi belanja pemerintah baru mencapai 84,01%.

PERKEMBANGAN KONDISI MAKROEKONOMI

Dari sisi permintaan, laju pertumbuhan regional secara umum masih didukung oleh kinerja investasi yang tumbuh sebesar 19,10% (y.o.y) dengan sumbangan sebesar 3,43% terhadap pertumbuhan ekonomi Sulsel, meskipun pada triwulan laporan kinerja investasi tersebut mengalami perlambatan dibanding triwulan sebelumnya yang tercatat tumbuh sebesar 26,35%. Pertumbuhan kinerja investasi, salah satunya didorong dengan adanya realisasi investasi di sektor industri pengolahan kayu dan industri lainnya.

Dari sisi penawaran (sektoral), hanya sektor jasa-jasa yang mengalami peningkatan pertumbuhan, sementara sektor ekonomi lainnya diperkirakan mengalami perlambatan dan bahkan sektor pertambangan diperkirakan mengalami kontraksi, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi di sektor bangunan/konstruksi. Penyumbangn terbesar diperkirakan masih terjadi di sektor perdagangan-hotel-restoran, diikuti oleh sektor jasa, jasa dan bangunan serta angkutan-komunikasi.

PERKEMBANGAN INFLASI

Laju inflasi tahunan di Sulsel tercatat sebesar 12,40% (y.o.y), sedikit lebih tinggi dibanding baik dengan laju inflasi tahunan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 12,28% (y.o.y) maupun dengan laju inflasi nasional yang tercatat sebesar 11,06% (y.o.y). Meski terjadi peningkatan konsumsi masyarakat sehubungan dengan adanya Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan libur panjang menjelang tahun baru, namun peningkatan tersebut tidak terlalu besar sehingga pertumbuhan laju inflasi meningkat relatif kecil. Hal tersebut tercermin pada konsumsi PDRB Sulsel yang pada triwulan laporan melambat menjadi 3,20% (y.o.y), sementara pada triwulan III-2008 tercatat sebesar 4,64% (y.o.y).

Laju inflasi Sulsel dihitung berdasarkan inflasi ke-empat kota di Sulsel, yaitu Makassar, Watampone, Pare-pare dan Palopo. Laju inflasi Sulsel tersebut didominasi sumbangan inflasi tahunan kota Makassar yang memberikan sumbangan sebesar 78% terhadap pembentukan inflasi tahunan Sulsel. Sementara sumbangan terendah masih diberikan oleh kota Watampone yaitu sebesar 6% dari inflasi Sulsel. Adapun laju inflasi tahunan kota Watampone tercatat sebesar 13,34% (y.o.y) pada triwulan laporan.

PERKEMBANGAN PERBANKAN

Pada triwulan IV-2008 (November), total aset perbankan tumbuh lebih kecil daripada triwulan sebelumnya. Pada triwulan laporan, total aset perbankan mencapai Rp36,75 triliun atau turun menjadi 13,64% (y.o.y) dibandingkan triwulan yang sama tahun 2007. Kemudian, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun oleh bank umum juga mengalami pertumbuhan yang cenderung lebih kecil

Berdasarkan inflasi ke-empat kota di Sulsel, yaitu Makassar, Watampone, Pare-Pare dan Palopo, didapatkan bahwa laju inflasi tahunan Sulsel tercatat sebesar 12,40%, lebih tinggi …...

Dari sisi sumbangan, penyumbang pertumbuhan terbesar pada triwulan laporan masih disumbang oleh sektor perdagangan-hotel-restoran …..

Pada triwulan IV-2008 (November), toatal aset perbankan tumbuh lebih kecil daripada triwulan sebelumnya.

Page 13: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV-2008

3

daripada triwulan sebelumnya, yaitu tumbuh 13,12% (y.o.y) atau sebesar Rp27,77 triliun. Sedangkan pertumbuhan DPK pada triwulan III-2008 tercatat sebesar 16,66% (y.o.y).

Tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan DPK bank umum di Sulsel yang tercatat mengalami perlambatan, kredit/pembiayaan yang disalurkan oleh bank umum di wilayah Sulsel juga tercatat mengalami perlambatan. Atas dasar lokasi proyek, kredit/pembiayaan tumbuh sebesar 25,78% (y.o.y) dari Rp25,22 triliun pada November 2007 menjadi Rp31,72 triliun pada November 2008. ). Kondisi tersebut, memperlihatkan kondisi kredit/pembiayaan bank umum dan DPK sama-sama mengalami perlambatan. Namun LDR (Loan to Deposit Ratio) bank umum mengalami peningkatan, yaitu dari 107,87% pada November 2007 menjadi 114,23% pada November 2008. Hal ini mengindikasikan bahwa penurunan pertumbuhan DPK lebih kecil dari pada kredit/pembiayaan bank umum.

Berdasarkan kualitas kredit, petumbuhan kredit/pembiayaan bermasalah (NPLs) bank umum di wilayah Sulsel tercatat melambat menjadi 7,93% (y.o.y) dibandingkan posisi November 2007 yang sebesar 10,87 triliun. Penurunan pertumbuhan NPLs tersebut diperkirakan terjadi seiring dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi dan juga penyaluran kredit di Sulsel pada triwulan laporan.

PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN

Aliran uang kartal masuk (inflow) dan keluar (outflow), tercatat mengalami net inflow, yaitu sebesar Rp0,67 triliun, dengan nilai inflow sebesar Rp2,19 triliun, sedangkan nilai outflow sebesar Rp1,51 triliun. Sementara jumlah Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB) mengalami penurunan menjadi sebesar Rp0,41 triliun, lebih rendah dibanding PTTB pada triwulan III-2008 (Rp0,54 triliun).

Jumlah temuan uang rupiah palsu mengalami peningkatan. Pada triwulan IV-2008, jumlah uang palsu yang ditemukan sebesar Rp12,6 juta, menurun menjadi Rp1,3 juta pada triwulan laporan.

Perkembangan transaksi transfer masuk via RTGS (incoming) pada triwulan laporan mengalami peningkatan sebesar 22,09% (y.o.y) yaitu dari Rp11,96 triliun menjadi Rp14,60 triliun. Kondisi yang sama juga terjadi pada transaksi transfer keluar via RTGS (outgoing) yang mengalami peningkatan sebesar 10,86% (y.o.y) dengan nominal transaksi sebesar Rp9,23 triliun, sementara pertumbuhan outgoing pada triwulan III-2008 sebesar -21,51% (y.o.y) dengan nominal transaksi sebesar Rp7,79 triliun.

Selain BI-RTGS, penyelesaian non tunai untuk nilai transaksi transfer dana/transaksi kredit kurang dari Rp100 juta mengalami pertumbuhan yang lebih kecil dibanding triwulan III-2008. Nominal perputaran kliring pada triwulan laporan tercatat tumbuh sebesar 13,55% (y.o.y), yaitu dari Rp6,43 triliun pada triwulan IV-2007 menjadi Rp7,30 triliun. Pertumbuhan transaksi via kliring tersebut lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 30,03% (y.o.y).

Perkembangan transaksi transfer masuk dan keluar via RTGS pada triwulan laporan lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya ...

Kredit/pembiayaan mengalami perlambatan pertumbuhan tahunan.

NPLs Bank Umum cenderung mengalami penurunan ...

Page 14: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

Triwulan IV-2008 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan

4

PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN

Jumlah angkatan kerja di Sulsel selama Agustus 2007 – Agustus 2008 mengalami pertumbuhan sebesar 4,10% (y.o.y), sementara pada periode yang sama tahun 2007 tumbuh sebesar 2,25% (y.o.y). Pertumbuhan angkatan kerja tersebut, mampu menyerap jumlah angkatan kerja yang menganggur sebesar 60 ribu orang. Kondisi tersebut mengakibatkan TPT Sulsel mengalami perbaikan.

 Persentase jumlah angkatan yang bekerja terhadap angkatan kerja juga mengalami peningkatan, yaitu dari 88,75% pada Agustus 2007 menjadi 90,96% pada Agustus 2008. Sementara angkatan kerja yang bekerja pada Agustus 2008 tumbuh sebesar 6,69% (y.o.y) sedangkan pada Agustus 2007 tumbuh sebesar 4,01% (y.o.y). Peningkatan tersebut diperkirakan didorong oleh penyerapan tenaga kerja di sektor jasa (2,80%), searah dengan sumbangan pertumbuhan sektor jasa pada perekonomian Sulsel yang mengalami peningkatan pertumbuhan. Selain sektor jasa, sektor ekonomi yang mendorong peningkatan tenaga kerja tersebut adalah sektor industri yang memberikan sumbangan peningkatan sebesar 1,23%.

PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH

Pada triwulan IV-2008 terjadi perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah. Anggaran pendapatan berubah menjadi sebesar Rp2,02 triliun, atau meningkat sebesar 5,37%, sementara anggaran belanja berubah menjadi Rp1,85 triliun atau meningkat sebesar 12,86%.

Hingga triwulan IV-2008, realisasi anggaran PAD diperkirakan telah mencapai lebih dari 100% dari target yang ditentukan, yang terutama disebabkan oleh realisasi ’Lain-lain PAD yang Sah’ diperkirakan mencapai 254,96% dari target yang ditetapkan. Sedangkan 2 komponen PAD, yaitu ‘Bagian Laba Hasil Daerah’ dan ‘Pendapatan Pajak dan Retribusi Daerah’ diperkirakan belum mencapai 100%.

Sementara itu, diperkirakan realisasi belanja daerah baru mencapai 84,01% atau sebesar Rp1,55 triliun. Secara normal, belanja pemerintah sampai dengan triwulan IV terealisasi sebesar 100% dari anggaran yang ditetapkan, maka terdapat deviasi sebesar 15,99% sementara pada triwulan III-2008 terjadi deviasi sebesar 14,01%. Perlambatan realisasi belanja pemerintah tersebut diperkirakan karena pengaruh tingkat inflasi sehingga terjadi penghematan belanja.

OUTLOOK KONDISI EKONOMI DAN INFLASI

Dari sisi penawaran, pada triwulan I-2009 diperkirakan sektor pertanian akan mengalami penurunan produksi, terutama pada subsektor tanaman bahan makanan (tabama) dan subsektor perikanan, sehubungan dengan kondisi cuaca yang diperkirakan masih kurang kondusif. Selain itu, relatif melemahnya permintaan ekspor komoditi Sulsel dan melemahnya tingkat harga di pasar

Jumlah angkatan kerja di Sulsel selama Agustus 2007- Agustus 2008 mengalami kenaikan, yang diikuti dengan penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka ...

Hingga triwulan IV-2008, realisasi anggaran PAD diperkirakan telah mencapai lebih dari 100% dari target yang ditentukan ...

Untuk triwulan mendatang diperkirakan perekonomian Sulsel akan tumbuh pada kisaran 5,1% ± 1% ...

Page 15: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV-2008

5

internasional, khususnya komoditi hasil produksi sektor pertanian (misal CPO) dan pertambangan (misal nikel), relatif akan memperlambat laju pertumbuhan ekspor. Dari sisi permintaan, kinerja konsumsi diperkirakan akan mendorong pertumbuhan ekonomi Sulsel pada triwulan I-2009, sehubungan dengan adanya rencana stimulus pemerintah untuk mengatasi dampak krisis global. Selain itu, penurunan harga BBM yang terjadi pada akhir triwulan IV-2008, relatif akan mampu mendorong peningkatan konsumsi masyarakat.

Perekonomian Sulsel pada triwulan mendatang, secara tahunan, diperkirakan akan lebih rendah dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (10,59%), namun sedikit tinggi dibanding pertumbuhan tahunan pada triwulan IV-2008 (4,83%). Laju inflasi pada triwulan I-2009 diperkirakan pada kisaran 5,1% ± 1% (y.o.y).

Dari tingkat kestabilan harga, pada triwulan mendatang, dorongan inflasi diperkirakan masih akan terjadi pada kelompok bahan makanan, terutama untuk komoditas beras, tepung terigu dan ikan. Faktor pendorong peninkatan inflasi diperkirakan karena faktor cuaca yang kurang kondusif sehingga mempengaruhi pasokan komoditas bahan makanan. Namun di sisi lain, terjadinya penurunan harga BBM tersebut diperkirakan akan mampu mengurangi tekanan terjadinya inflasi.

Akibat tekanan harga pada komoditas-komoditas tersebut di atas di atas maka diperkirakan laju inflasi akan cenderung mengalami perlambatan. Pada triwulan mendatang laju inflasi tahunan diperkirakan masih lebih tinggi dibandingkan laju inflasi triwulan I-2008 (7,96%), namun lebih rendah dibanding laju inflasi triwulan IV-2008 (12,40%). Laju inflasi pada triwulan I-2009 diperkirakan pada kisaran 10,2% ± 1% (y.o.y).

Laju inflasi secara tahunan pada triwulan I-2009 diperkirakan pada kisaran 10,2% ± 1% (y.o.y)...

Page 16: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally blank

Page 17: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV-2008

7

INDIKATOR EKONOMI DAN PERBANKAN TRIWULAN

PROPINSI SULAWESI SELATAN

a. INFLASI dan PDRB

Page 18: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

Triwulan IV-2008 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan

8

LANJUTAN ... INDIKATOR EKONOMI DAN PERBANKAN TRIWULAN

PROPINSI SULAWESI SELATAN B. PERBANKAN

Page 19: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

9Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV - 2008

Bab 1

Perkembangan Kondisi Makroekonomi

Perekonomian daerah Sulawesi Selatan pada triwulan IV-2008 diperkirakan

mengalami pertumbuhan sebesar 4,83% (y.o.y), lebih rendah apabila dibandingkan dengan

pertumbuhan tahunan triwulan III-2008 yang sebesar 7,71% (y.o.y) maupun dengan triwulan

yang sama tahun lalu (triwulan IV-2007) yang sebesar 11,19% (y.o.y).

Dari sisi permintaan, laju pertumbuhan regional secara umum masih didukung oleh

pertumbuhan kinerja investasi yang diperkirakan sebesar 19,10% (y.o.y) dengan sumbangan

terhadap pertumbuhan sebesar 3,43%, meskipun pada triwulan laporan kinerja investasi

diperkirakan masih mengalami perlambatan dibanding triwulan sebelumnya yang tercatat

tumbuh sebesar 26,35%. Pertumbuhan kinerja investasi tersebut, salah satunya didorong

dengan adanya realisasi investasi di sektor industri pengolahan kayu dan industri lainnya.

Grafik 1.1. Laju Pertumbuhan PDRB

(3)

(2)

(1)

-

1

2

3

4

5

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

%

-

2

4

6

8

10

12

%

qtq

yoy

Dari sisi penawaran (sektoral), selain sektor jasa-jasa, semua sektor ekonomi

diperkirakan mengalami perlambatan pertumbuhan. Pertumbuhan terendah diperkirakan

terjadi di sektor pertambangan-penggalian yang pada triwulan laporan terjadi kontraksi.

Sementara pertumbuhan tertinggi terjadi di sektor bangunan/konstruksi. Penyumbangn

terbesar diperkirakan masih terjadi di sektor perdagangan-hotel-restoran, diikuti oleh sektor

jasa, jasa dan bangunan serta angkutan-komunikasi.

Page 20: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

10 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi SelatanTriwulan IV - 2008

1.1 Permintaan Daerah

Perlambatan kinerja perekonomian daerah pada triwulan IV-2008 tersebut, baik

dibanding pertumbuhan tahunan triwulan sebelumnya maupun secara triwulanan (q.t.q),

terjadi di semua kinerja komponen.

Tabel 1.1. Perkembangan PDRB Riil : Permintaan Daerah (y.o.y) Trw III-07 Trw IV-07 Trw III-08 Trw IV-08 Trw III-07 Trw IV-07 Trw III-08 Trw IV-08

7.55 11.19 7.71 4.83 2.41 2.52 2.33 (0.22) 1. Konsumsi 3.68 2.29 6.53 4.58 2.06 2.13 2.47 0.26

a. Rumah Tangga 5.58 3.47 5.41 4.09 1.20 1.21 2.51 (0.06) b. Nirlaba 10.51 17.53 7.19 1.45 4.12 7.46 4.27 1.71 c. Pemerintah (3.18) (2.30) 10.75 6.49 5.37 5.39 2.27 1.34

2. Investasi 15.27 16.04 26.35 19.10 5.13 3.31 2.45 (2.62) a. Pembentukan Modal 12.92 17.81 23.08 18.92 6.49 7.40 8.72 3.77 b. Perubahan Stok 86.99 (44.01) 86.56 31.83 (14.88) (72.25) (39.80) (80.39)

3. Ekspor - Impor (Net) 23.52 111.54 (14.47) (16.19) 0.49 3.78 0.96 1.69 a. Ekspor (0.02) 1.79 7.26 (9.08) (17.69) 7.01 (0.62) (9.29) b. Impor (6.09) (12.93) 14.63 (6.76) (22.45) 8.11 (1.02) (12.06)

7.55 11.19 7.71 4.83 2.41 2.52 2.33 (0.22)1. Konsumsi 2.71 1.76 4.64 3.24 1.47 1.51 1.73 0.18

a. Rumah Tangga 3.16 2.05 3.01 2.25 0.68 0.67 1.36 (0.03) b. Nirlaba 0.06 0.11 0.04 0.01 0.03 0.05 0.03 0.01 c. Pemerintah (0.52) (0.40) 1.58 0.98 0.77 0.79 0.34 0.20

2. Investasi 2.54 2.76 4.70 3.43 0.89 0.59 0.51 (0.55) a. Pembentukan Modal 2.08 2.98 3.91 3.35 1.06 1.25 1.59 0.73 b. Perubahan Stok 0.46 (0.22) 0.79 0.08 (0.16) (0.66) (1.07) (1.28)

3. Ekspor - Impor (Net) 2.30 6.67 (1.63) (1.84) 0.06 0.43 0.09 0.15 a. Ekspor (0.01) 0.90 3.22 (4.20) (9.76) 3.11 (0.28) (4.10) b. Impor (2.31) (5.76) 4.84 (2.36) (9.82) 2.68 (0.37) (4.25)

Sumber : BPS Sulbar

Ket. : Angka Sementara

Pertumbuhan (%, y.o.y) Pertumbuhan (%, q.t.q)KOMPONEN

Sumbangan (%, y.o.y) Sumbangan (%, q.t.q)KOMPONEN

a. Konsumsi

Pada triwulan laporan, kinerja konsumsi diperkirakan tumbuh sebesar 4,58% (y.o.y),

lebih rendah dibanding triwulan III-2008 (6,53%; y.o.y), namun lebih tinggi dibanding

triwulan IV-2007 (2,29%; y.o.y). Pertumbuhan kinerja konsumsi tersebut diperkirakan

didorong oleh kinerja konsumsi rumah tangga meski mengalami perlambatan pertumbuhan

apabila dibanding triwulan III-2008. Perlambatan kinerja konsumsi ini relatif disebabkan oleh

adanya tekanan harga secara umum yang cukup tinggi, sementara tingkat penghasilan

masyarakat relatif tidak mengalami perubahan (hasil survey konsumen Bank Indonesia

Makassar).

Kinerja konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh sebesar 4,09% (y.o.y)

dengan sumbangan pertumbuhan sebesar 2,25% (y.o.y). Angka pertumbuhan tersebut lebih

rendah dibandingkan pertumbuhan pada triwulan III-2008 yang tercatat sebesar 5,41%

(y.o.y). Perlambatan pertumbuhan kinerja konsumsi tersebut diperkirakan karena

melemahnya konsumsi rumah tangga terhadap bahan makanan yang relatif dipicu karena

keterbatasan ketersediaan pasokan bahan makanan sehubungan dengan adanya pengaruh

cuaca yang relatif kurang kondusif.

Page 21: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

11Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV - 2008

Kondisi tersebut juga menekan laju pertumbuhan kinerja konsumsi pemerintah dan

konsumsi nirlaba. Kinerja konsumsi pemerintah diperkirakan tumbuh sebesar 6,49%

(y.o.y), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada triwulan III-2008 yang tumbuh sebesar

10,75% (y.o.y). Selain karena pengaruh tersebut di atas, perlambatan kinerja konsumsi

pemerintah ini diperkirakan karena adanya perlambatan realisasi belanja dari target yang

ditentukan. Sementara di konsumsi Nirlaba, dengan adanya tekanan harga relatif

menyebabkan terjadinya rasionalisasi konsumsinya yang diperkirakan karena adanya

keterbatasan anggaran operasional. Pada triwulan laporan, kinerja konsumsi nirlaba tumbuh

sebesar 1,45% (y.o.y), lebih rendah dibanding pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang

sebesar 7,19%. Beberapa prompt indikator terjadinya pertumbuhan kinerja konsumsi

tersebut di atas terlihat dari grafik sebagai berikut :

Grafik 1.2. Prompt Indikator Kinerja Konsumsi

Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini

85

90

95

100

105

110

115

120

125

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2007 2008

Inde

ks

Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini

Sumber : KBI Makassar Survei Konsumen

Indeks Penghasilan Saat Ini Dibandingkan 6 Bulan Yang Lalu

85

95

105

115

125

135

145

155

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2007 2008

Inde

ks

Penghasilan saat ini dibandingkan 6 bln yang lalu

Sumber : KBI Makassar Survei Konsumen

Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja Saat Ini

70

75

80

85

90

95

100

105

110

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2007 2008

Inde

ks

Ketersediaan lapangan kerja saat ini

Sumber : KBI Makassar Survei Konsumen

Indeks Ketepatan Waktu Pembelian Barang

Tahan Lama

60

70

80

90

100

110

120

130

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1

2007 2008 2009

Inde

ks

Ketepatan waktu pembelian (konsumsi) barang tahanlama

Sumber : KBI Makassar Survei Konsumen

Jumlah Kendaraan Non Niaga Yang Terdaftar

-

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

40,000

1 2 3 4 1 2 3 4

2007 2008

0%

2%

4%

6%

8%

10%

12%

14%

16%Non Niaga (1-8)Y.O.Y

Perkembangan Konsumsi Listrik Sektor

Rumah Tangga

-

50

100

150

200

250

300

350

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2006 2007 2008Juta

GW

H

-15%

-10%

-5%

0%

5%

10%

15%

20%Rumah Tangga

y.o.y

Page 22: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

12 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi SelatanTriwulan IV - 2008

Perkembangan Konsumsi Listrik Sektor Sosial

-

5

10

15

20

25

30

35

40

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2006 2007 2008Juta

GW

H

-100%

-50%

0%

50%

100%

150%Sosialy.o.y

Perkembangan Konsumsi Listrik Sektor Pemerintah

-

5

10

15

20

25

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2006 2007 2008Juta

GW

H

-20%

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

50%Gd Kantor Pemerintahany.o.y

Survey Pedagang Eceran

Perlengkapan Rumah Tangga

Perlengkapan Rumah Tangga

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2006 2007 2008Rp

Mil

iar

Sumber : KBI Makassar Survei Penjualan Eceran

Survey Pedagang Eceran Makanan dan Tembakau

Makanan & Tembakau

-

5

10

15

20

25

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2006 2007 2008

Mily

ar R

p

Sumber : KBI Makassar Survei Penjualan Eceran

Survey Pedagang Eceran

Pakaian dan Perlengkapannya Pakaian & Perlengkapannya

0

2

4

6

8

10

12

14

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2006 2007 2008Rp

Mil

iar

Sumber : KBI Makassar Survei Penjualan Eceran

Perkembangan Kredit Konsumsi

Bank Umum

-

2

4

6

8

10

12

14

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2006 2007 2008Rp

Trili

un

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40% Konsumsi y.o.y

Pemakaian Air (M³) di Makassar

7.47.67.88.08.28.48.68.89.09.29.4

1 2 3 4 1 2 3 4

2007 2008Juta

0%1%2%3%4%5%6%7%8%9%10%Pemakaian Air (M³)

Y.O.Y (PA)

Sumber : PDAM Mks

Pemasangan Saluran Air di Makassar

375380385390395400405410415420425

1 2 3 4 1 2 3 4

2007 2008Ribu

an

3.6%

3.7%

3.8%

3.9%

4.0%

4.1%

4.2%

4.3%

4.4%Pemasangan Saluran (SL)Y.O.Y (SL)

Sumber : PDAM Mks

Page 23: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

13Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV - 2008

b. Investasi

Meski terjadi penambahan investasi baru di wilayah Sulsel, pertumbuhan tahunan

kinerja investasi pada triwulan laporan diperkirakan lebih rendah dibanding pertumbuhan

tahunan pada triwulan III-2008. Pada triwulan IV-2008, kinerja investasi diperkirakan tumbuh

sebesar 19,10% (y.o.y) dengan sumbangan pertumbuhan sebesar 3,43% (y.o.y). Sementara

pertumbuhan pada triwulan III-2008 tercatat sebesar 26,35% (y.o.y) dengan sumbangan

pertumbuhan sebesar 4,70% (y.o.y). Perlambatan kinerja investasi tersebut diperkirakan

karena pengaruh krisis keuangan global yang cenderung mendorong perilaku pelaku usaha

untuk menunggu kepastian dampak dari krisis tersebut secara regional (Sulsel). Selain itu,

nilai tukar Rupiah yang cenderung melemah relatif menekan peningkatan volume impor

barang modal. Di sisi lain, tekanan harga dampak dari tekanan kenaikan BBM yang terjadi

pada pertengahan triwulan II-2008 relatif masih mempengaruhi kinerja investasi pada

triwulan laporan.

Beberapa prompt indikator yang relatif menunjukkan pertumbuhan kinerja investasi

di daerah adalah sebagai berikut :

Grafik 1.3. Prompt Pertumbuhan Kinerja Investasi

Volume Impor Barang Modal

-150%

-100%

-50%

0%

50%

100%

150%

200%

250%

1 2 3 4 1 2 3 4

2007 2008

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9Ribu TonCAPITAL GOODSY.O.Y

Realisasi Pengadaan Semen

0

50

100

150

200

250

300

350

400

1  2  3  4  1  2  3  4  1  2  3  4  1  2  3  4 

2005 2006 2007 2008Ribu

an Ton ‐10%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%Pengadaan Sulsel

y.o.y

Sumber : ASI

Jumlah Kendaraan Niaga

Yang Terdaftar

10,000

10,500

11,000

11,500

12,000

12,500

13,000

13,500

1 2 3 4 1 2 3 4

2007 2008

0%

2%

4%

6%

8%

10%

12%

14%

16%Niaga (9-16)Y.O.Y

Perkembangan Kredit Produktif

Bank Umum

-2468

101214161820

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2006 2007 2008Rp

Trili

un

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40% Produktif (MK + Inv) y.o.y

Page 24: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

14 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi SelatanTriwulan IV - 2008

Perkembangan Konsumsi Listrik Sektor Industri

-

50

100

150

200

250

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2006 2007 2008Juta

GW

H

-20%

-10%

0%

10%

20%

30%

40%Industriy.o.y

Perkembangan Konsumsi Listrik Sektor Bisnis

-

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2006 2007 2008Juta

GW

H

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

45%

50%Bisnisy.o.y

Survey Pedagang Eceran Kendaraan & Suku Cadang

Kendaraan & Suku Cadang

0

50

100

150

200

250

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2006 2007 2008Rp

Mil

iar

Sumber : KBI Makassar Survei Penjualan Eceran

Survey Pedagang Eceran

Bahan Konstruksi

Bahan Konstruksi

050

100150200250300350400450500

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2006 2007 2008Rp

Mil

iar

Sumber : KBI Makassar Survei Penjualan Eceran

c. Net Perdagangan Eksternal (Ekspor – Impor)

Secara nominal, kinerja perdagangan ke luar Sulsel diperkirakan masih mengalami

surplus, namun pada triwulan laporan diperkirakan masih mengalami kontraksi pertumbuhan

tahunan. Pada triwulan IV-2008, net perdagangan eksternal diperkirakan mengalami

kontraksi sebesar 16,19% (y.o.y) dengan sumbangan pertumbuhan sebesar -1,84%.

Kontraksi ini lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang juga tercatat mengalami

kontraksi sebesar 14,47% (y.o.y). Kontraksi pertumbuhan net perdagangan eksternal ini

yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi daerah mengalami perlambatan.

Kontraksi tersebut disumbangkan oleh kinerja perdagangan antar negara yang

diperkirakan kembali mengalami kontraksi sebesar 11,10% (y.o.y), sedangkan pada triwulan

sebelumnya juga mengalami kontraksi sebesar 16,28% (y.o.y). Kontraksi pertumbuhan

kinerja perdagangan antar negara tersebut relatif didorong oleh kontraksi pertumbuhan

ekspor ke luar negeri, yaitu sebesar 7,19% (y.o.y), meski kontraksi ini diperkirakan lebih baik

dibanding kontraksi pada triwulan III-2008 (-13,02%; y.o.y). Melemahnya pertumbuhan

ekspor antar negara tersebut diperkirakan karena melemahnya permintaan komoditas ekspor

Sulsel sebagai akibat terjadinya krisis keuangan global. Selain itu, akibat krisis tersebut

cenderung menyebabkan melemahnya tingkat harga beberapa komoditas di pasar

internasional, seperti nikel, yang relatif mendorong terjadinya efisiensi produksi.

Page 25: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

15Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV - 2008

Sementara kinerja impor dari luar negeri justru mengalami pertumbuhan positif

sebesar 7,73% (y.o.y), lebih tinggi dibanding pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang

tercatat sebesar 1,89% (y.o.y). Pertumbuhan kinerja impor antar negara tersebut

diperkirakan karena adanya peningkatan volume impor barang modal .

Sementara perdagangan antar propinsi secara nominal diperkirakan masih defisit,

namun mengalami perlambatan pertumbuhan tahunan seiring dengan melambatnya tingkat

konsumsi masyarakat dan tekanan harga secara umum. Pertumbuhan kinerja perdagangan

antar propinsi pada triwulan laporan diperkirakan kontraksi sebesar 5,53% (y.o.y), lebih

rendah dibanding kinerja pada triwulan sebelumnya yang kontraksi sebesar 17,43% (y.o.y).

Grafik 1.4. Prompt Indikator Kinerja Ekspor Luar Negeri

Volume Ekspor Non Migas Total SULSEL

-

100

200

300

400

500

600

700

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2006 2007 2008Rib

u To

n

-50%

-40%

-30%

-20%

-10%

0%

10%

20%

30%

40%Volume EksporY.O.Y

Volume Ekspor Nikel BIJIH LOGAM & SISA-SISA LOGAM

-

20

40

60

80

100

120

140

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2006 2007 2008Rib

u To

n

-150%-100%-50%0%50%100%150%200%250%300%350%400%

Volume EksporY.O.Y

Volume Ekspor Ikan, Udang, Kerang dll

IKAN, UDANG, KERANG, DLL

-

1

2

3

4

5

6

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2006 2007 2008Rib

u To

n

-15%

-10%

-5%

0%

5%

10%

15%

20%Volume EksporY.O.Y

Harga Nikel di Pasar Dunia

-

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2006 2007 2008

US$/Metric Ton

Sumber : Bloomberg

Volume Muat Barang

Via Pelabuhan

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

1.2

1.4

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2005 2006 2007 2008Rib

u T

on

-60%

-50%

-40%

-30%

-20%

-10%

0%

10%

20%

30%MUAT

Y.O.Y

Perkembangan Kredit Ekspor

Bank Umum

0.0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

1.0

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2005 2006 2007 2008Rp

Trili

un

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%1-EksporY.O.Y

Page 26: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

16 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi SelatanTriwulan IV - 2008

Grafik 1.5. Perkembangan Volume Impor Non Migas Sulawesi Selatan

Volume Impor Non Migas Total

-60%

-40%

-20%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2006 2007 2008

0

50

100

150

200

250

300

350

400Ribu TonSITCY.O.Y

Volume Impor Gandum

-60%

-40%

-20%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2006 2007 2008

0

50

100

150

200

250

300

350Ribu Ton04 - CEREAL & CEREALPREPARATIONSy.o.y

Volume Bongkar Barang Via Pelabuhan

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

1.2

1.4

1.6

1.8

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2005 2006 2007 2008Rib

u T

on

-50%

-40%

-30%

-20%

-10%

0%

10%

20%BONGKAR

Y.O.Y

Harga Gandum di Pasar Dunia

-

200

400

600

800

1,000

1,200

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2006 2007 2008

$/Bushel

Sumber : Bloomberg

1.2 Penawaran Daerah (Sektoral)

Dari sisi penawaran, secara tahunan diperkirakan hanya sektor jasa-jasa yang

mengalami peningkatan pertumbuhan dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan

sebelumnya, sedangkan sektor-sektor lainnya tercatat mengalami perlambatan. Pertumbuhan

tertinggi diperkirakan masih terjadi di sektor bangunan (konstruksi) yaitu tercatat sebesar

15,20% (y.o.y), sedangkan pertumbuhan terendah terjadi di sektor pertambangan-

penggalian yang kembali mengalami kontraksi sebesar 2,17% (y.o.y).

Dari sisi sumbangan, penyumbang pertumbuhan terbesar pada triwulan laporan

diperkirakan masih diberikan oleh sektor perdagangan-hotel-restoran, meski tercatat

mengalami penurunan sumbangan dibandingkan sumbangan pada pertumbuhan tahunan

triwulan sebelumnya. Sementara sektor jasa-jasa, diperkirakan memberikan sumbangan

pertumbuhan tahunan yang lebih tinggi dibanding sumbangan pada triwulan sebelumnya.

Sedangkan sumbangan pertumbuhan tahunan oleh sektor ekonomi lainnya justru mengalami

penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya.

Page 27: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

17Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV - 2008

Tabel 1.2. Perkembangan PDRB Riil : Penawaran Daerah

Secara triwulanan (q.t.q), pertumbuhan ekonomi daerah didorong oleh sektor jasa-

jasa, keuangan-persewaan-jasa perusahaan dan pertambangan-penggalian yang masing-

masing sektor memberikan sumbangan sebesar 0,43%, 0,32% dan 0,21%. Secara

keseluruhan pertumbuhan triwulanan Sulsel juga tercatat mengalami kontraksi yaitu sebesar

0,22% dari 2,33% pada triwulan lalu. Sementara dari sisi pertumbuhan, sektor keuangan-

persewaan-jasa perusahaan diperkirakan mengalami pertumbuhan triwulanan tertinggi yaitu

sebesar 5,12%, kemudian diikuti sektor jasa-jasa (3,93%), sektor bangunan (2,99%) dan

sektor pertambangan-penggalian (2,27%). Ke-empat sektor tersebut mengalami

pertumbuhan triwulanan yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulanan pada

triwulan III-2008.

a. Sektor Pertanian

Kinerja sektor pertanian diperkirakan mengalami perlambatan yaitu tumbuh sebesar

2,39% (y.o.y), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 5,27%

(y.o.y). Diperkirakan perlambatan pertumbuhan tahunan sektor ini disebabkan karena adanya

penurunan kinerja subsektor tanaman bahan makanan (tabama) dan perikanan, yang

disebabkan oleh kondisi cuaca yang kurang kondusif, seperti tingginya curah hujan dan

gelombang laut, yang dalam beberapa kasus mengakibatkan bencana alam seperti banjir

yang melanda area persawahan. Penurunan kinerja di subsektor perikanan salah satunya

ditandai dengan menurunnya volume ekspor ikan, udang, kerang dan sejenisnya. Volume

Page 28: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

18 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi SelatanTriwulan IV - 2008

ekspor komoditi tersebut tercatat kontraksi sebesar 12,14% (y.o.y), sementara pada triwulan

sebelumnya tumbuh sebesar -8,71% (y.o.y). Sementara di subsektor tanaman bahan

makanan terjadi penurunan produksi dan luas panen seperti yang ditunjukkan pada grafik di

bawah ini.

Grafik 1.6. Prompt Indikator Pertumbuhan Kinerja Sektor Pertanian

Volume Ekspor Ikan, Udang, Kerang dll IKAN, UDANG, KERANG, DLL

-

1

2

3

4

5

6

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2006 2007 2008Rib

u To

n

-15%

-10%

-5%

0%

5%

10%

15%

20%Volume EksporY.O.Y

Kredit Sektor Pertanian Bank Umum - Sulsel

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

1.2

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2005 2006 2007 2008Rp

Trili

un-20%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120% Pertanian y.o.y

Jumlah Produksi Tanaman Bahan Makanan

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

1.2

1.4

1.6

1.8

1 2 3 4 1 2 3 4

2007 2007Juta Ton

‐30%

‐20%

‐10%

0%

10%

20%

30%

40%Produksi  Tabama

y.o.y

Smb : BPS Sulsel & Dinas Pertanian Sulsel

Luas Panen

Tanaman Bahan Makanan

0

50

100

150

200

250

300

350

400

1 2 3 4 1 2 3 4

2007 2007Ribu

Ha ‐15%

‐10%

‐5%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%Luas  Panen Tabama

y.o.y

Smb : BPS Sulsel & Dinas Pertanian Sulsel

 

b. Sektor Industri Pengolahan

Perlambatan pertumbuhan diperkirakan juga terjadi di sektor industri pengolahan

yang pada triwulan laporan tercatat tumbuh sebesar 3,24% (y.o.y), lebih rendah

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 6,79% (y.o.y). Perlambatan

pertumbuhan sektor ini diperkirakan disebabkan oleh menurunnya produktifitas industri

pengolahan makanan-minuman yang relatif tinggi, meski terjadi peningkatan produksi di

industri pengolahan semen. Menurunnya produktifitas pada industri pengolahan makanan-

minuman diperkirakan karena faktor eksternal, yaitu terutama karena tingginya harga bahan

baku impor di pasar internasional (misal gandum) sementara di sisi lain nilai tukar Rupiah

pada triwulan laporan yang melemah dibanding US Dollar. Kondisi tersebut yang

menyebabkan volume impor bahan baku mengalami penurunan. Sedangkan peningkatan

yang terjadi pada industri pengolahan semen diperkirakan karena faktor musiman yaitu

percepatan proses pembangunan fisik pada akhir tahun anggaran.

Page 29: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

19Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV - 2008

Grafik 1.7. Prompt Indikator Pertumbuhan Kinerja Sektor Industri Pengolahan

Realisasi Pengadaan Semen di Sulsel

0

50

100

150

200

250

300

350

400

1  2  3  4  1  2  3  4  1  2  3  4  1  2  3  4 

2005 2006 2007 2008Ribu

an Ton ‐10%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%Pengadaan Sulsel

y.o.y

Sumber : ASI

Realisasi Produksi Tepung Terigu di Sulsel

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

1  2  3  4  1  2  3  4  1  2  3  4  1  2  3  4 

2005 2006 2007 2008Ribu M/T

‐40%

‐30%

‐20%

‐10%

0%

10%

20%

30%

40%

%

Produksi

y.o.y

Kredit Sektor Industri Pengolahan Bank Umum - Sulsel

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2006 2007 2008Rp

Trili

un

-5%

0%

5%

10%

15%

20%

25% Industri pengolahan y.o.y

Volume Impor Gandum

-60%

-40%

-20%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2006 2007 2008

0

50

100

150

200

250

300

350Ribu Ton04 - CEREAL & CEREALPREPARATIONSy.o.y

c. Sektor Perdagangan-Hotel-Restoran

Perlambatan pertumbuhan juga terjadi di sektor perdagangan-hotel-restoran yang

diperkirakan tumbuh sebesar 7,58% (y.o.y) dengan sumbangan terhadap total pertumbuhan

sebesar 1,17%. Sementara pertumbuhan tahunan pada triwulan III-2008 diperkirakan

sebesar 13,55% (y.o.y) dengan sumbangan sebesar 2,07%. Perlambatan pertumbuhan di

sektor ini diperkirakan karena melemahnya pertumbuhan subsektor perdagangan besar dan

eceran, yang pada triwulan laporan tumbuh sebesar 7,63%% (y.o.y), sementara subsektor

hotel dan restoran relatif stabil pertumbuhannya.

Perlambatan pertumbuhan kinerja subsektor perdagangan besar dan eceran relatif

diperkirakan karena melemahnya permintaan komoditas ekspor Sulsel sehubungan dengan

krisis global. Sementara secara internal di Sulsel, tekanan pertumbuhan subsektor ini relatif

disebabkan oleh melemahnya konsumsi masyarakat karena adanya peningkatan harga

barang secara umum.

Sementara perlambatan kinerja subsektor hotel dan restoran pada triwulan laporan

relatif disebabkan adanya kegiatan menyambut Natal dan Tahun Baru 2009, serta

meningkatnya penggunaan jasa hotel/restoran yang terkait dengan kegiatan

pertemuan/rapat maupun acara seremonial lainnya.

Page 30: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

20 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi SelatanTriwulan IV - 2008

Grafik 1.8. Prompt Indikator Kinerja Sektor Perdagangan-Hotel-Restoran

Perkembangan Volume Ekspor-Impor

-50%

-40%

-30%

-20%

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2006 2007 2008

-

100

200

300

400

500

600

700

800

900

Rib

u To

n

ImporEkspory.o.y - (axis kiri)

Arus Bongkar Muat Cargo Melalui Angkutan Udara

-

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2004 2005 2006 2007 2008Rib

u K

g -15%

-10%

-5%

0%

5%

10%

15%

20%

25%ARR DEP y.o.yLalu Lintas Cargo

q

Arus Bongkar Muat Melalui

Angkutan Laut

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

3.0

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2005 2006 2007 2008Rib

u T

on

-60%

-50%

-40%

-30%

-20%

-10%

0%

10%

20%BONGKARMUATY.O.Y

Survey Pedagang Eceran

Perlengkapan Rumah Tangga

Perlengkapan Rumah Tangga

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2006 2007 2008Rp

Mil

iar

Sumber : KBI Makassar Survei Penjualan Eceran

Survey Pedagang Eceran Pakaian dan Perlengkapannya

Pakaian & Perlengkapannya

0

2

4

6

8

10

12

14

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2006 2007 2008Rp

Mil

iar

Sumber : KBI Makassar Survei Penjualan Eceran

Kredit Sektor Perdagangan

Bank Umum

0.001.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.009.00

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2006 2007 2008Rp

Trili

un

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35% Perdagangan y.o.y

d. Sektor Jasa-jasa

Diperkirakan masih mengalami peningkatan pertumbuhan yaitu dari 5,52% (y.o.y)

pada triwulan III-2008 menjadi sebesar 7,38% (y.o.y) pada triwulan laporan dengan

sumbangan terhadap total pertumbuhan adalah sebesar 0,83%. Pendorong utama kinerja

sektor jasa-jasa adalah subsektor Jasa Pemerintahan Umum, yang diperkirakan terjadi

peningkatan konsumsi sehubungan dengan masa akhir tahun anggaran. Sementara di

subsektor swasta, pertumbuhannya relatif didorong oleh pertumbuhan kinerja jasa hiburan-

rekreasi yang disebabkan oleh banyaknya hari libur pada triwulan laporan.

Page 31: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

21Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV - 2008

Grafik 1.9. Prompt Indikator Kinerja Sektor Jasa-jasa

Konsumsi Listrik Sektor Sosial

-

5

10

15

20

25

30

35

40

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2006 2007 2008Juta

GW

H

-100%

-50%

0%

50%

100%

150%Sosialy.o.y

Konsumsi Listrik Sektor Pemerintah

-

5

10

15

20

25

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2006 2007 2008Juta

GW

H

-20%

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

50%Gd Kantor Pemerintahany.o.y

Konsumsi Listrik Umum (Penerangan Jalan Umum)

-

5

10

15

20

25

30

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2006 2007 2008Juta

GW

H

-10%

-5%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%Penerangan Jln Umumy.o.y

Kredit Sektor Jasa Dunia Usaha

Bank Umum - Sulsel

-0.30

0.20

0.70

1.20

1.70

2.20

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2006 2007 2008Rp

Trili

un

-20%

0%

20%

40%

60%

80%

100% Jasa Dunia Usaha y.o.y

Kredit Sektor Jasa Sosial Kemasyarakatan Bank Umum - Sulsel

0.00

0.05

0.10

0.15

0.20

0.25

0.30

0.35

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2006 2007 2008Rp

Trili

un

-20%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120% Jasa Sosial Masyarakat y.o.y

e. Sektor Angkutan dan Komunikasi

Sektor angkutan dan komunikasi pada triwulan laporan diperkirakan masih

mengalami perlambatan pertumbuhan. Pada triwulan IV-2008, sektor ini diperkirakan

tumbuh sebesar 9,13% (y.o.y) dengan sumbangan terhadap PDRB daerah sebesar 0,74%

(y.o.y), sementara pertumbuhan pada triwulan III-2008 sebesar 13,21% (y.o.y) dengan

sumbangan terhadap PDRB daerah sebesar 1,05% (y.o.y). Perlambatan pertumbuhan sektor

ini diperkirakan didominasi oleh penurunan kinerja subsektor pengangkutan, yang relatif

disebabkan oleh faktor musiman dimana akan terjadi penurunan kinerja pasca bulan suci

Ramadhan dan hari raya Idul Fitri yang pada tahun 2008 jatuh pada akhir triwulan III-2008.

Sementara di sisi lain, dengan banyaknya hari libur pada triwulan IV-2008 relatif mendorong

terjadinya pertumbuhan kinerja subsektor ini.

Page 32: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

22 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi SelatanTriwulan IV - 2008

Perlambatan juga diperkirakan terjadi di subsektor komunikasi, yang diperkirakan

karena terjadi perang tarif murah antar operator seluler yang mendorong terjadinya

peningkatan penggunaan seluler oleh masyarakat sehingga menyebabkan terjadinya

pertumbuhan kinerja subsektor komunikasi. Namun di sisi lain, terjadi efisiensi konsumsi

masyarakat terhadap pulsa seluler yang relatif menekan pertumbuhan kinerja subsektor

komunikasi.

Grafik 1.10. Prompt Indikator Kinerja Subsektor Angkutan

Lalu Lintas Penumpang

Angkutan Udara

-

100

200

300

400

500

600

700

800

900

1,000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2004 2005 2006 2007 2008Rib

u O

rg

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%ARR DEP y.o.y

Lalu Lintas Penumpang

Lalu Lintas Pesawat Angkutan Udara

-

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

16,000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2004 2005 2006 2007 2008

-20%

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

50%ARR DEP y.o.yLalu Lintas Pesawat

Jumlah Kendaraan Mikrolet

Yang Terdaftar

-

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

3,500

4,000

4,500

1 2 3 4 1 2 3 4

2007 2008

-14%

-12%

-10%

-8%

-6%

-4%

-2%

0%

2%

4%Angkutan (6)Y.O.Y

Lalu Lintas Penumpang

Angkutan Laut

Jumlah Penumpang

-

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

300,000

350,000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2006 2007 2008

-100%

-50%

0%

50%

100%

150%

200%Embarkasi (keluar)Debarkasi (masuk)Y.O.Y

Perkembangan Kredit Sektor Angkutan Bank Umum

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2006 2007 2008Rp

Trili

un

-50%

0%

50%

100%

150%

200%

250%

300% Pengangkutan y.o.y

Survey Pedagang Eceran

Kendaraan & Suku Cadang Kendaraan & Suku Cadang

0

50

100

150

200

250

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2006 2007 2008Rp

Mil

iar

Sumber : KBI Makassar Survei Penjualan Eceran

Page 33: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

23Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV - 2008

f. Sektor Keuangan-Sewa-Jasa Perusahaan

Pada triwulan laporan diperkirakan mengalami perlambatan pertumbuhan, yaitu dari

6,18% (y.o.y) pada triwulan III-2008 menjadi sebesar 4,98% (y.o.y). Perlambatan

pertumbuhan tersebut diperkirakan karena faktor peningkatan suku bunga kredit perbankan

yang mengalami peningkatan, sementara di sisi lain relatif terjadi penurunan produktifitas di

sektor riil. Kondisi ini relatif menyebabkan terjadinya penurunan kinerja subsektor perbankan,

yang ditandai dengan menurunnya Nilai Tambah Bruto Bank Umum di Sulsel. Selain

subsektor bank, subsektor sewa bangunan juga relatif terkena dampaknya, yaitu dengan

berkurangnya jumlah penyewa sehubungan dengan meningkatnya biaya sewa bangunan,

terutama sewa rumah. Namun di sisi lain, kondisi tersebut diperkirakan menyebabkan

terjadinya pertumbuhan di subsektor lembaga keuangan non bank, yang relatif karena

pergeseran nasabah dari bank ke lembaga dimaksud. Kondisi tersebut tercermin dari

meningkatnya pertumbuhan pembiayaan lembaga tersebut.

Grafik 1.11. Prompt Indikator Kinerja Sektor Keuangan-Sewa-Jasa Perusahaan

Nilai Tambah Bruto Bank Umum

37.60%

36.08%

27.91%

31.43%

33.24%

26.64%

37.10%

‐3.41%

-

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

1 2 3 4 1 2 3 4

2007 2008

R M

iliar -10%

-5%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

45%NTB Bank Umumy.o.y

Pembiayaan Lemb. Keuangan Non Bank

55.7%

20.7%

30.7%

37.8%

14.6%19

.6%

21.0%26

.0%

25.7%

29.4%

23.0%

27.1%

200

400

600

800

1,000

1,200

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4*

2006 2007 2008Mily

ar Rp

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

P embiayaan

Y oY

Sumber : Kanwil Pegadaian Sulsel

g. Sektor Lainnya

Sektor listrik-gas-air bersih, diperkirakan masih mengalami pertumbuhan, namun

dalam besaran yang lebih rendah dibanding pertumbuhan pada triwulan III-2008. Pada

triwulan laporan, sektor ini diperkirakan tumbuh sebesar 9,66% (y.o.y), sementara pada

triwulan III-2008 tumbuh sebesar 13,85% (y.o.y). Pertumbuhan sektor ini masih didominasi

oleh sumbangan subsektor listrik yaitu sebesar 0,09% (y.o.y) sedangkan sumbangan sektor

listrik-gas-air bersih terhadap pertumbuhan ekonomi Sulsel sebesar 0,10%(y.o.y).

Perlambatan pertumbuhan pada sektor ini diperkirakan karena adanya tekanan harga BBM

serta program penghematan listrik kepada masyarakat, sehingga cenderung terjadi

penghematan konsumsi listrik. Namun di sisi lain, pemasangan jaringan listrik baru yang

relatif meningkat, mendorong terjadinya peningkatan pemakaian listrik.

Page 34: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

24 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi SelatanTriwulan IV - 2008

Di subsektor air bersih, diperkirakan juga terjadi perlambatan pertumbuhan tahunan

dibanding triwulan sebelumnya. Perlambatan pertumbuhan pada triwulan laporan di

subsektor ini diperkirakan karena terjadi gangguan pada sarana dan prasarana penyediaan

fasilitas air bersih, terutama di Makassar.

Grafik 1.12. Prompt Indikator Kinerja Sektor Listrik-Gas-Air Bersih

Penjualan Listrik (Juta Kwh) di Sulsel

-

100

200

300

400

500

600

700

800

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2006 2007 2008Juta

GW

H

-10%

-5%

0%

5%

10%

15%

20%

25%Total Pemakaian Listriky.o.y

Pemakaian Air (M³) di Makassar

7.47.67.88.08.28.48.68.89.09.29.4

1 2 3 4 1 2 3 4

2007 2008Juta

0%1%2%3%4%5%6%7%8%9%10%Pemakaian Air (M³)

Y.O.Y (PA)

Sumber : PDAM Mks

Survey Pedagang Eceran - Bahan Bakar Bahan Bakar

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

18000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2006 2007 2008Rp

Mil

iar

Sumber : KBI Makassar Survei Penjualan Eceran

Pemasangan Saluran Air di Makassar

375380385390395400405410415420425

1 2 3 4 1 2 3 4

2007 2008Rib

uan

3.6%

3.7%

3.8%

3.9%

4.0%

4.1%

4.2%

4.3%

4.4%Pemasangan Saluran (SL)Y.O.Y (SL)

Sumber : PDAM Mks

Kredit Sektor Listrik-Gas-Air Bersih

Bank Umum - Sulsel

0.0

0.0

0.0

0.1

0.1

0.1

0.1

0.1

0.2

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2006 2007 2008Rp

Trili

un

-45%-40%-35%-30%-25%-20%-15%-10%-5%0%5% Listrik,Gas dan Air y.o.y

Sektor pertambangan-penggalian, diperkirakan masih mengalami kontraksi

pertumbuhan yang lebih tinggi dibanding kontraksi pada triwulan III-2008 yang sebesar -

1,35% (y.o.y). Kontraksi pertumbuhan sektor ini pada triwulan laporan diperkirakan sebesar

2,17% (y.o.y) dengan sumbangan terhadap PDRB daerah sebesar -0,22% (y.o.y).

Penyumbang terbesar kontraksi ini adalah masih subsektor pertambangan bukan migas

sebesar -0,22% (y.o.y). Kontraksi pada subsektor dimaksud diperkirakan karena masih

Page 35: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

25Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV - 2008

menurunnya produktifitas hasil tambang, terutama nikel. Penurunan produksi nikel tersebut

ditandai dengan menurunnya volume ekspor nikel Sulsel yang relatif karena penyesuaian

terhadap tingkat harga nikel di pasar dunia yang makin melemah/kurang menguntungkan.

Selain itu, sehubungan dengan terjadi kecenderungan melemahnya beberapa komoditi hasil

tambang di pasar dunia, maka tingkat risiko kredit di sektor ini relatif mengalami

peningkatan. Sehingga terjadi kecenderungan penurunan penyaluran kredit perbankan.

Grafik 1.13. Prompt Indikator Kinerja Sektor Pertambangan-Penggalian

Volume Ekspor Nikel BIJIH LOGAM & SISA-SISA LOGAM

-

20

40

60

80

100

120

140

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2006 2007 2008Rib

u To

n

-150%-100%-50%0%50%100%150%200%250%300%350%400%

Volume EksporY.O.Y

Perkembangan Harga Nikel di Pasar Dunia

-

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2006 2007 2008

US$/Metric Ton

Sumber : Bloomberg

Perkembangan Kredit

Sektor Pertambangan-Penggalian Bank Umum

0.00

0.05

0.10

0.15

0.20

0.25

0.30

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2006 2007 2008Rp

Trili

un

-100%

-50%

0%

50%

100%

150% Pertambangan y.o.y

Sektor bangunan, diperkirakan masih mengalami pertumbuhan positif yang cukup

signifikan namun lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya. Pada triwulan laporan, sektor

ini diperkirakan tumbuh 15,02% (y.o.y) sedangkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya

sebesar 23,20% (y.o.y). Pertumbuhan positif pada sektor ini ditandai dengan meningkatnya

realisasi pengadaan semen di wilayah Sulsel yang mengalami peningkatan pada triwulan IV-

2008 dibanding triwulan IV-2007. Peningkatan dimaksud diperkirakan terkait dengan

percepatan pembangunan pada akhir tahun anggaran mengingat pada triwulan III-2008

terjadi perlambatan pembangunan. Sementara di sisi lain, diperkirakan terjadi tekanan

pertumbuhan karena relatif menurunnya daya beli masyarakat terutama terhadap sektor

properti sehubungan dengan meningkatnya tingkat suku bunga KPR (Kredit Perumahan

Rakyat).

Page 36: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

26 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi SelatanTriwulan IV - 2008

Grafik 1.14. Prompt Indikator Kinerja Sektor Bangunan

Realisasi Pengadaan Semen

0

50

100

150

200

250

300

350

400

1  2  3  4  1  2  3  4  1  2  3  4  1  2  3  4 

2005 2006 2007 2008Ribu

an Ton ‐10%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%Pengadaan Sulsel

y.o.y

Sumber : ASI

Perkembangan Kredit Sektor Konstruksi Bank Umum

-0.30

0.20

0.70

1.20

1.70

2.20

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2006 2007 2008Rp

Trili

un

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90% Konstruksi y.o.y

Perkembangan Kredit Properti

Bank Umum

-

1

2

3

4

5

6

7

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2005 2006 2007 2008Rp

Trili

un

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%KREDIT PROPERTYY.O.Y

Survey Pedagang Eceran

Bahan Konstruksi

Bahan Konstruksi

050

100150200250300350400450500

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2006 2007 2008Rp

Mil

iar

Sumber : KBI Makassar Survei Penjualan Eceran

Page 37: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

27Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV - 2008

Bab 2

Perkembangan Inflasi

Perlambatan pertumbuhan ekonomi Sulsel pada periode laporan dimaksud, secara

tidak langsung diduga telah menurunkan laju permintaan masyarakat sehingga relatif

mengurangi tekanan inflasi pada triwulan IV-2008. Peningkatan inflasi regional yang relatif

kecil, diduga berasal dari fluktuasi permintaan dan penawaran pada kelompok bahan

makanan dan makanan jadi.

Laju inflasi tahunan di Sulsel tercatat sebesar 12,40% (y.o.y), sedikit lebih tinggi

dibanding baik dengan laju inflasi tahunan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar

12,28% (y.o.y) maupun dengan laju inflasi nasional yang tercatat sebesar 11,06% (y.o.y).

Meski terjadi peningkatan konsumsi masyarakat sehubungan dengan adanya Hari Raya Idul

Adha, Natal dan libur panjang menjelang tahun baru, namun peningkatan tersebut tidak

terlalu besar sehingga pertumbuhan laju inflasi meningkat relatif kecil. Hal tersebut tercermin

pada konsumsi PDRB Sulsel yang pada triwulan laporan melambat menjadi 3,20% (y.o.y),

sementara pada triwulan III-2008 tercatat sebesar 4,64% (y.o.y).

Grafik 2.1. Perkembangan Inflasi Sulawesi Selatan

‐2

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2003 2004 2005 2006 2007 2008

%

y.o.y ‐ Ss

y.t.d ‐ Ss

y.o.y ‐ Nas

Sumber : BPS, diolah Posisi  September 2008 :   y.o.y : 12,28%   y.t.d  : 12,12%Nas   y.o.y : 12,14%

Laju inflasi tahunan tertinggi masih terjadi pada kelompok bahan makanan yang

tercatat sebesar 21,45% (y.o.y) atau mengalami peningkatan dibandingkan triwulan

sebelumnya yang tercatat sebesar 19,21% (y.o.y). Sedangkan laju inflasi tahunan terendah

masih terjadi pada kelompok pendidikan-rekreasi-olahraga yaitu sebesar 3,72% (y.o.y), yang

juga lebih tinggi dibanding laju inflasi tahunan triwulan sebelumnya yang sebesar 3,40%

(y.o.y).

Page 38: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

28 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi SelatanTriwulan IV - 2008

Berdasarkan tahun kalender, laju inflasi kumulatif sampai dengan akhir bulan

Desember 2008 akan sama dengan inflasi tahunan yaitu sebesar 12,40% (y.t.d). Angka ini

lebih tinggi dibandingkan laju inflasi kumulatif pada periode sama tahun 2007 yang tercatat

sebesar 5,71% (y.t.d). Tekanan harga kumulatif tertinggi masih terjadi di kelompok bahan

makanan yaitu sebesar 21,45% (y.t.d) sedangkan yang terendah juga masih terjadi pada

kelompok pendidikan-rekreasi-olahraga yang tercatat sebesar 3,72% (y.t.d).

Tabel 2.1. Inflasi Kelompok Barang dan Jasa (%, y.o.y)

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Bahan Makanan 16.96 20.83 20.69 16.07 14.52 10.53 16.84 11.27 14.75 20.25 19.21 21.45 Makanan J adi 11.44 13.52 11.74 5.72 4.98 3.28 3.75 4.03 8.14 7.62 14.10 14.51 Perumahan 10.16 10.66 10.4 3.26 2.89 2.55 2.45 3.01 3.85 8.40 11.91 11.13 S andang 7.2 8.85 6.06 4.79 5.49 3.38 6.37 9.29 12.42 11.13 11.89 11.32 Kesehatan 5.48 5.71 5.92 3.33 2.85 2.71 4.08 4.39 5.30 7.11 8.97 11.11 Pendidikan 8.31 9.15 13.49 13.12 12.99 12.12 8.5 8.25 8.28 5.90 3.40 3.72 Transpor 29.99 29.67 29.6 0.98 0.54 0.48 0.35 0.27 0.74 6.77 7.84 5.29

UMUM / TOTAL 15.23 16.85 16.52 7.21 6.68 5.11 6.98 5.71 7.96 11.94 12.28 12.40S umber : BPS , diolah

2008KE TE RANGAN

2006 2007

2.1 Inflasi Berdasarkan Kelompok Barang

Secara umum, inflasi tahunan pada triwulan laporan ini diperkirakan dipicu oleh

adanya kenaikan permintaan masyarakat sehubungan dengan konsumsi pada hari raya Idul

Adha, Natal dan libur panjang Tahun Baru. Sementara di sisi lain, kondisi tingkat harga di

pasar internasional pada triwulan IV-2008 mengalami koreksi serta adanya tindakan

pemerintah daerah dalam upaya mengantisipasi kesiapan pasokan barang terutama pasokan

bahan makanan, pada saat hari raya Idul Adha, Natal dan Tahun Baru, relatif mampu

meredam terjadinya peningkatan harga akibat meningkatnya permintaan masyarakat.

Sehingga laju inflasi tahunan daerah selama triwulan laporan relatif terkendali, meski laju

inflasi tahunan pada triwulan laporan lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya.

Berdasarkan laju inflasi tahunan dari setiap kelompok barang dan jasa pada triwulan IV-2008

di Makassar, secara berurutan dari yang terbesar hingga yang terkecil adalah sebagai berikut:

Kelompok Bahan Makanan, pada

triwulan IV-2008 tercatat inflasinya sebesar

21,45% (y.o.y), lebih tinggi dibandingkan

triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar

19,21% (y.o.y). Ditinjau dari sub

kelompoknya, masing-masing sub kelompok

masih tercatat mengalami inflasi dan empat

sub kelompok tersebut mengalami inflasi

lebih rendah dibanding inflasi tahunan

Tabel 2.2. Inflasi Per-Sub Kelompok Bahan Makanan

III-2008 IV-2008 - P adi-padian, Umbi-umbian & Has ilnya 9.58 9.21 - Daging & Has il-has ilnya 27.23 24.24 - Ikan S egar 20.21 43.79 - Ikan Diawetkan 30.96 37.18 - Telur, S usu & Has il-has ilnya 16.15 9.93 - S ayur-sayuran 10.81 28.49 - Kacang-kacangan 75.68 73.32 - Buah-buahan 15.11 17.60 - Bumbu-bumbuan 15.90 (4.77) - Lemak & Minyak 22.26 13.06 - Bahan Makanan Lainnya 3.66 8.01

Inflas i Kelompok 19.21 21.45 S umber : BP S diolah

Sub Kelompoky.o.y (%)

Page 39: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

29Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV - 2008

triwulan sebelumnya. Perlambatan laju inflasi tahunan terbesar pada sub kelompok bahan

makanan terjadi pada sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya, dengan laju inflasi sebesar

9,93% (y.o.y) sementara laju inflasi pada triwulan III-2008 sebesar 16,15% (y.o.y).

Sedangkan perlambatan lau inflasi tahunan terkecil terjadi pada sub kelompok padi-

padian,umbi-umbian dan hasilnya yaitu sebesar 9.21% (y.o.y) sementara pada triwulan

sebelumnya adalah 9.58% (y.o.y). Kemudian diikuti sub kelompok daging dan hasil-hasilnya,

yang melambat dari 27,23% (y.o.y) pada triwulan III-2008, menjadi 24,24% (y.o.y).

Di sisi lain, peningkatan laju inflasi yang paling besar terjadi pada sub kelompok ikan

segar, yang meningkat dari 20,21% (y.o.y) pada triwulan III-2008 menjadi 43,79% (y.o.y)

pada triwulan laporan. Kemudian diikuti oleh sub kelompok sayur-sayuran, ikan diawetkan

dan buah-buahan yang masing-masing menjadi 28,49% (y.o.y), 37,18% (y.o.y) dan 17,60%

(y.o.y). Peningkatan harga sub kelompok tersebut diakibatkan oleh terganggunya pasokan

karena faktor musim yang mengakibatkan cuaca buruk sehingga menyulitkan nelayan untuk

melaut dan juga menyebabkan terjadinya gagal panen.

Peningkatan laju inflasi sub kelompok ini sejalan dengan hasil Survei Pemantauan

Harga (SPH) dimana beberapa komoditi yang termasuk dalam kelompok ini mengalami

kenaikan harga, terutama pada komoditi jeruk dan sayur-sayuran.

Grafik 2.2. Harga CPO, Kedelai, Beras dan Jagung di Pasar Internasional Sawi Hijau

-20.0%

-15.0%

-10.0%

-5.0%

0.0%

5.0%

10.0%

15.0%

20.0%

Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags S ep Okt Nov Des

2008

S awi Hijau

Bayam

-10.0%

-5.0%

0.0%

5.0%

10.0%

15.0%

20.0%

Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

2008

Bayam

Kentang

-10.0%

-5.0%

0.0%

5.0%

10.0%

15.0%

Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags S ep Okt Nov Des

2008

Kentang

Jeruk

-8.0%

-3.0%

2.0%

7.0%

12.0%

17.0%

22.0%

Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

2008

Jeruk

Disisi lain, perlambatan inflasi terjadi pada sub kelompok daging-hasil-hasilnya, telur-

susu-hasil-hasilnya, kacang-kacangan dan lemak-minyak. Kemudian pada sub kelompok

bumbu-bumbuan terjadi deflasi dari 15,90% (y.o.y) pada triwulan III-2008 menjadi -4,77%

Page 40: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

30 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi SelatanTriwulan IV - 2008

(y.o.y) pada triwulan laporan. Hal tersebut juga sejalan dengan hasil Survei Pemantauan

Harga (SPH ) yang dilakukan oleh Bank Indonesia.

Penurunan harga minyak goreng, diperkirakan karena tingkat harga CPO di pasar

internasional pada triwulan laporan mengalami koreksi harga karena terjadi penurunan

permintaan sebagai akibat dari krisis keuangan global. Sedangkan untuk komoditi beras dan

bumbu-bumbuan relatif disebabkan karena melimpahnya pasokan di pasar regional

sehubungan dengan terjadinya panen komoditi dimaksud. Untuk kelompok daging-

dagingan, juga tercatat mengalami kecenderungan penurunan harga. Hal ini diduga karena

terjaganya kecukupan stock komoditas tersebut sehingga peningkatan permintaan tidak

tidak menyebabkan inflasi yang berlebihan pada sub komoditas ini.

Grafik 2.3. Perkembangan Inflasi Kelompok Bahan Makanan

6.50

1.20

21.45

5.99

3.55

6.518.78

5.88

10.61

7.45

16.96

20.8320.69

16.07

14.52

10.53

16.84

11.27

14.75

21.16

19.21

21.45

2.002.71

8.78

-0.720.56

2.91

7.458.06

13.08

15.59

16.07

6.61 7.68

16.35

11.27

9.94

14.72

21.73

-5

0

5

10

15

20

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2004 2005 2006 2007 2008

%

y.o.y

y.t.d

Sumber : BPS, diolah

Grafik 2.4. Perkembangan Harga Beberapa Komoditi di Makassar Beras

-4.5%

-3.5%

-2.5%

-1.5%

-0.5%

0.5%

1.5%

2.5%

Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags S ep Okt Nov Des

2008

Beras

Daging Sapi

-2.5%

-0.5%

1.5%

3.5%

5.5%

7.5%

Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

2008

Daging S api

Minyak Goreng

-10.0%

-5.0%

0.0%

5.0%

10.0%

15.0%

Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags S ep Okt Nov Des

2008

Minyak Goreng

Bawang Merah

-40.0%

-20.0%

0.0%

20.0%

40.0%

60.0%

80.0%

100.0%

Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

2008

Bawang Merah

Page 41: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

31Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV - 2008

Kelompok Makanan Jadi-Minuman-Rokok-Tembakau, mengalami inflasi

tahunan sebesar 14,51% (y.o.y) pada triwulan laporan, sedikit lebih tinggi dibanding

triwulan sebelumnya yang sebesar 14,10% (y.o.y). Diperkirakan peningkatan tersebut

didorong oleh permintaan masyarakat akan makanan jadi terutama terkait dengan liburan

panjang menjelang tahun baru yang

membuat orang mengkonsumsi

komoditas makanan jadi pada saat pergi

berlibur. Hal tersebut ditandai dengan

peningkatan laju inflasi pada sub

kelompok minuman yang tidak

beralkohol yang cukup besar, yaitu

sebesar 7,83% (y.o.y) pada triwulan laporan, lebih tinggi dibanding laju inflasi pada triwulan

sebelumnya (4,60%; y.o.y). Namun terjadi perlambatan yang relatif kecil pada sub kelompok

lainya.

Disisi lain, akibat adanya libur panjang yang biasanya dijadikan acara keluarga,

mengakibatkan permintaan atas konsumsi komoditi yang termasuk dalam sub kelompok

tembakau dan minuman beralkohol mengalami penurunan. Sehingga mengakibatkan laju

inflasi sub kelompok ini mengalami perlambatan.

Grafik 2.5. Perkembangan Inflasi Kelompok Makanan Jadi

11.74

14.5114.5114.10

10.37

8.14

4.033.753.28

4.98

5.72

13.52

11.44

14.64

9.17

7.697.22

2.40

2.071.69

3.75

12.47

7.13

5.014.03

2.841.871.02

5.72

4.79

4.27

1.73

14.64

7.52

5.314.66

2.40

0.850.13-0.04

-2

0

2

4

6

8

10

12

14

16

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2004 2005 2006 2007 2008%

y.o.y

y.t.d

Sumber : BPS, diolah

Grafik 2.6. Perkembangan Harga Beberapa Komoditi Makanan Jadi di Makassar Hasil Survei Bank Indonesia

Ayam Goreng

-10.0%

-5.0%

0.0%

5.0%

10.0%

15.0%

20.0%

Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags S ep Okt Nov Des

2008

Ayam Goreng

Nasi

-10.0%

-8.0%

-6.0%

-4.0%

-2.0%

0.0%

2.0%

4.0%

6.0%

8.0%

10.0%

Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags S ep Okt Nov Des

2008

Nas i

Tabel 2.3. Inflasi Per-Sub Kelompok Makanan Jadi-Minuman-Rokok-Tembakau

III-2008 IV-2008 - Makanan Jadi 17.92 17.91 - Minuman yg Tidak Beralkohol 4.60 7.83 - Tembakau & Minuman Beralkohol 10.96 9.95

Inflasi Kelompok 14.10 14.51 Sumber : BPS diolah

Sub Kelompoky.o.y (%)

Page 42: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

32 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi SelatanTriwulan IV - 2008

Kelompok Sandang pada periode laporan mengalami inflasi sebesar 11,32% (y.o.y),

lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya (11,89%; y.o.y). Perlambatan pertumbuhan

laju inflasi tersebut dibentuk oleh perlambatan laju inflasi dihampir semua sub kelompok

sandang, kecuali pada sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya. Perlambatan laju

inflasi terbesar terjadi pada sub kelompok sandang wanita, yaitu sebesar 7,6% (y.o.y) pada

triwulan III-2008 menjadi 5,90% (y.o.y) pada triwulan laporan. Sedangkan peningkatan laju

inflasi hanya terjadi pada sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya yang pada

triwulan laporan tercatat sebesar 22,58% (y.o.y), sedangkan laju inflasi triwulan sebelumnya

sebesar 21,64% (y.o.y).

Terjadinya perlambatan laju inflasi pada sub kelompok pada sub kelompok sandang

laki-laki, wanita dan anak-anak diduga karena kecenderungan adanya diskon atau sale di

akhir tahun untuk menghasbiskan stock barang yang lama.

Grafik 2.7. Perkembangan Inflasi Kelompok Sandang

11.8911.32

1.36

4.15

7.56

11.32

3.13 3.982.73

4.12 4.223.92

6.52 6.977.20

8.85

6.06

4.79

5.49

3.38

6.37

9.29

12.4213.53

0.44

1.561.80

4.120.53

6.97

0.74

3.14 3.26

4.79

1.41 1.75

4.81

9.29

4.315.13

0

2

4

6

8

10

12

14

16

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2004 2005 2006 2007 2008%

y.o.y

y.t.d

Sumber : BPS, diolah

Sedangkan pada sub kelompok

barang pribadi dan sandang lainnya

mengalami peningkatan laju inflasi tahunan

tersebut, diperkirakan karena masyarakat

Sulsel cenderung membeli perhiasan emas

untuk kemudian dipakai pada musim

perayaan hari besar. Selain itu, diperkirakan

pengaruh tingkat harga emas di pasar internasional yang cenderung naik maka pergerakan

harga pada sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya mengalami tekanan.

Tabel 2.4. Inflasi Per-Sub Kelompok Sandang

III-2008 IV-2008 - Sandang Laki-laki 9.84 8.08 - Sandang Wanita 7.66 5.90 - Sandang Aanak-anak 7.00 6.56 - Barang Pribadi & Sandang Lainnya 21.64 22.58

Inflasi Kelompok 11.89 11.32 Sumber : BPS diolah

Sub Kelompoky.o.y (%)

Page 43: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

33Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV - 2008

Grafik 2.8. Perkembangan Harga Emas Makassar

-10.0%

-5.0%

0.0%

5.0%

10.0%

15.0%

Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags S ep Okt Nov Des

2008

E mas P erhiasan

Pasar Internasional

-

200.00

400.00

600.00

800.00

1,000.00

1,200.00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2006 2007 2008

$/Troy oz

Harga E mas

Kelompok Perumahan-Air-Listrik-Gas-Bahan Bakar, tercatat mengalami

pertumbuhan laju inflasi sebesar 11,13% (y.o.y), lebih rendah dibandingkan laju inflasi

triwulan sebelumnya yang tercatat 11,91% (y.o.y). Peningkatan laju inflasi hanya terjadi pada

sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga (11,62%; y.o.y). Sedangkan perlambatan

inflasi terbesar terjadi pada sub kelompok bahan bakar-penerangan-air (7,03,5%; y.o.y),

yang diperkirakan karena pengaruh penurunan harga BBM pada akhir triwulan IV-2008.

Alasan yang sama juga menyebabkan terjadinya perlambatan laju inflasi tahunan pada sub

kelompok biaya tempat tinggal.

Grafik 2.9. Perkembangan Inflasi Kelompok Perumahan

10.4011.1311.13

5.35

4.84

3.38

5.35

7.166.23

6.20

12.34

10.16

10.66

3.26

2.892.55 2.45

3.01

3.85

9.40

11.91

1.20

2.16

3.05

5.35

2.94 3.01

3.88

12.34

0.95

1.47

2.09

3.260.58

0.781.29

3.01

1.40

6.96

10.51

0

2

4

6

8

10

12

14

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2004 2005 2006 2007 2008%

y.o.y

y.t.d

Sumber : BPS, diolah

Sementara di sisi lain, terjadi

tekanan inflasi yang relatif disebabkan oleh

pengaruh tingkat harga internasional untuk

beberapa komoditi bahan bangunan,

seperti baja. Sehingga mendorong

terjadinya kenaikan harga komoditi di

subsektor biaya tempat tinggal, meski tidak

setinggi triwulan sebelumnya.

Tabel 2.5. Inflasi Per-Sub Kelompok Perumahan-Air-Listrik-Bhn Bakar

III-2008 IV-2008 - Biaya Tempat Tinggal 14.13 13.91 - Bhn Bakar, Penerangan & Air 10.17 7.03 - Perlengkapan Rumah Tangga 7.53 7.53 - Penyelenggaraan Rumah Tangga 9.89 11.62

Inflasi Kelompok 11.91 11.13 Sumber : BPS diolah

Sub Kelompoky.o.y (%)

Page 44: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

34 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi SelatanTriwulan IV - 2008

Kelompok Kesehatan pada

triwulan laporan mencatat pertumbuhan laju

inflasi tahunan sebesar 11,11% (y.o.y), lebih

tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya

yang tercatat sebesar 8,97% (y.o.y).

Peningkatan laju inflasi tahunan kelompok

ini diperkirakan karena terjadinya

peningkatan permintaan masyarakat untuk kosmetika. Selain itu dampak dari penyesuaian

tarif dokter pada triwulan sebelumnya, masih relatif berdampak pada peningkatan laju inflasi

pada sub kelompok jasa kesehatan.

.Grafik 2.10. Perkembangan Inflasi Kelompok Kesehatan

5.31

11.11

1.48

6.00

11.11

1.311.14

0.350.76

2.48

3.19 3.40

5.85 5.48 5.715.92

3.332.852.71

4.084.39

7.65

8.97

-0.27-0.23

0.170.76

1.422.18

2.79

5.85

1.072.04

2.853.33

0.59 1.42

3.60

4.39

8.99

-2

0

2

4

6

8

10

12

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2004 2005 2006 2007 2008

%

y.o.y

y.t.d

Sumber : BPS, diolah

Kelompok Transportasi-Komunikasi-Jasa Keuangan, pada triwulan laporan

mencatat pertumbuhan laju inflasi sebesar 5,29% (y.o.y), lebih rendah dibandingkan laju

inflasi tahunan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 7,84% (y.o.y). Ditinjau dari laju

inflasi per sub kelompoknya, sub kelompok

transpor mengalami laju inflasi yang lebih

rendah dibanding triwulan sebelumnya, yaitu

dari 14,87% (y.o.y) menjadi 10,25% (y.o.y).

Faktor penyebab penurunan laju inflasi pada

sub kelompok ini disebabkan oleh adanya

penurunan harga BBM subsidi dan industri.

Sehingga relatif mempengaruhi penurunan tingkat harga tarif transportasi. Meskipun tarif

angkutan darat belum terjadi penyesuaian.

Tabel 2.6. Inflasi Per-Sub Kelompok Kesehatan

III-2008 IV-2008 - Jasa Kesehatan 13.39 14.01 - Obat-obatan 6.50 6.70 - Jasa Perawatan Jasmani 15.58 20.32 - Perawatan Jasmani & Kosmetika 6.94 9.66

Inflasi Kelompok 8.97 11.11 Sumber : BPS diolah

Sub Kelompoky.o.y (%)

Tabel 2.7. Inflasi Per-Sub Kelompok Transportasi-Komunikasi-Jasa Keuangan

III-2008 IV-2008 - Transpor 14.87 10.25 - Komunikasi & Pengiriman (12.60) (10.54) - Sarana & Penunjang Transpor 5.29 6.05 - Jasa Keuangan 6.32 6.32

Inflasi Kelompok 7.84 5.29 Sumber : BPS diolah

Sub Kelompoky.o.y (%)

Page 45: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

35Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV - 2008

Grafik 2.11. Perkembangan Inflasi Kelompok Transportasi

5.297.847.82

0.740.270.35

0.480.54

0.98

29.6029.6729.99

40.60

9.7211.06

16.51

7.057.226.23

1.055.29

7.957.49

0.550.270.220.070.070.980.85

0.560.50

40.60

9.409.048.717.05

6.745.10-0.12

-5

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2004 2005 2006 2007 2008

%y.o.y

y.t.d

Sumber : BPS, diolah

Sementara di sub kelompok komunikasi-pengiriman kembali mengalami deflasi yang

lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya. Deflasi pada sub kelompok ini diperkirakan

adanya perang tarif murah antar operator seluler, terutama pada hari raya Idul Adha, Natal

dan Tahun Baru. Sedangkan untuk pengiriman disinyalir terjadi penurunan tarif biaya

pengiriman sehubungan dengan meningkatnya volume pengiriman barang dari Sulsel.

Peningkatan tersebut terkait dengan kegiatan perayaan hari besar. Sementara itu, pada sub

kelompok jasa keuangan pertumbuhannya relatif sama dengan triwulan sebelumnya, yaitu

6,32% (y.o.y).

Kelompok Pendidikan-Rekreasi-Olahraga, tercatat masih mengalami laju inflasi

tahunan yang terendah dibandingkan kelompok lainnya. Pada triwulan IV-2008, kelompok

ini tercatat mengalami inflasi tahunan sebesar 3,72% (y.o.y), lebih tinggi dibanding triwulan

sebelumnya yang tercatat 3,40% (y.o.y).

Grafik 2.12. Perkembangan Inflasi Kelompok Pendidikan

12.12

3.72

0.95

3.723.40

6.07

8.288.258.50

12.9913.1213.49

9.15

8.31

8.25

15.27

16.19

16.53

16.43

8.79

3.943.46

3.09

0.520.09

8.258.11

0.060.06

13.1212.71

0.17

8.257.50

0.120.12

16.43

8.59

0.330.03

-2

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2004 2005 2006 2007 2008%

y.o.y

y.t.d

Sumber : BPS, diolah

Page 46: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

36 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi SelatanTriwulan IV - 2008

Laju inflasi sub kelompok jasa pendidikan mengalami peningkatan laju inflasi, yaitu

dari 4,63% (y.o.y) pada triwulan III-2008 menjadi 5,08% (y.o.y) pada triwulan laporan.

Peningkatan laju inflasi kelompok tersebut

diperkirakan sebagai akibat dari adanya

program sertifikasi guru yang

mengakibatkan terjadinya peningkatan

insentif kepada guru-guru yang telah

memiliki sertifikasi tersebut.

Sementara untuk subkelompok

rekreasi yang mengalami peningkatan laju

inflasi dari 1,65% (y.o.y) pada triwulan III-2008 menjadi 2,33% (y.o.y) pada triwulan IV-2008.

Hal ini diperkirakan karena adanya pengaruh libur pada perayaan hari besar seperti Idul fitri,

Idul adha, Natal dan Tahun Baru.

2.2. Inflasi Kota Lainnya di Sulawesi Selatan

Berdasarkan komposit inflasi ke-empat kota di Sulsel, yaitu Makassar, Watampone,

Pare-pare dan Palopo, didapatkan bahwa laju inflasi tahunan Sulsel tercatat sebesar 12,40%,

lebih tinggi dibandingkan laju inflasi

tahunan pada triwulan sebelumnya

yang tercatat sebesar 12,28%. Kota

yang mengalami laju inflasi tahunan

tertinggi pada triwulan laporan

adalah kota Palopo yang tercatat

sebesar 17,58% (y.o.y), terutama

terjadi pada kelompok bahan

makanan (28,60%; y.o.y). Sementara laju inflasi terendah terjadi di kota Makassar (11,79%;

y.o.y) dengan laju inflasi tahunan tertinggi pada kelompok bahan makanan (2,04%; y.o.y).

Laju inflasi Sulsel tersebut didominasi sumbangan inflasi tahunan kota Makassar yang

memberikan sumbangan sebesar 78% terhadap pembentukan inflasi tahunan Sulsel,

sementara sumbangan terendah masih diberikan oleh kota Watampone yaitu sebesar 6%

dari inflasi Sulsel. Kemudian, adapun laju inflasi tahunan kota Watampone tercatat sebesar

13,34% (y.o.y) pada triwulan laporan.

Tabel 2.9. Perbandingan Laju Inflasi Kota di SulselPer Desember 2008

m.t.m y.t.d y.o.yWatampone 119.49 0.40 13.34 13.34Makassar 113.72 0.46 11.79 11.79Palopo 122.01 0.83 17.58 17.58Pare-pare 119.49 0.40 13.34 13.34

SULSEL 115.05 0.44 12.40 12.40Sumber : BPS, diolah

KOTA IHKPerubahan IHK

Tabel 2.8. Inflasi Per-Sub Kelompok Pendidikan-Rekreasi-Olahraga

III-2008 IV-2008 - Jasa Pendidikan 4.63 5.08 - Kursus-kursus/Pelatihan 0.74 1.34 - Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 2.17 2.73 - Rekreasi 1.65 2.33 - Olahraga 2.46 2.03

Inflasi Kelompok 3.40 3.72 Sumber : BPS diolah

Sub Kelompoky.o.y (%)

Page 47: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

37Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV - 2008

2.3. Indeks Harga Konsumen Pedesaan

Secara triwulanan (q.t.q), Indeks Harga Konsumen (IHK) Pedesaan tercatat sebesar

1,48%, yang mengalami perlambatan dibanding triwulan III-2008 yang tercatat sebesar

2,62%. Indeks ini mencerminkan angka inflasi di wilayah pedesaan. Pada triwulan IV-2008,

hampir semua kelompok barang dan jasa mengalami perlambatan laju inflasi triwulanan, dan

bahkan pada kelompok transportasi mengalami deflasi. Namun untuk kelompok pendidikan

mengalami peningkatan laju inflasi. Perlambatan laju inflasi di wilayah pedesaan tersebut

diperkirakan karena relatif berkurangnya tekanan kenaikan harga sehubungan dengan

terjadinya penurunan harga BBM yang terjadi pada bulan Desember 2008. Kondisi tersebut

yang menyebabkan terjadinya deflasi di kelompok transportasi. Sementara peningkatan laju

inflasi di kelompok pendidikan relatif dipengaruhi oleh minimnya sarana hiburan di

pedesaan, sementara permintaan hiburan mengalami peningkatan sehubungan dengan

banyaknya hari libur pada triwulan laporan. Sebagaimana diketahui bahwa hiburan

merupakan subsektor dalam kelompok pendidikan.

Apabila dibandingkan dengan inflasi triwulanan Sulsel posisi yang sama yaitu triwulan

IV-2008 yang tercatat mengalami inflasi sebesar 0,23% (m.t.m), maka tingkat harga di

pedesaan relatif jauh lebih tinggi dari inflasi triwulanan Sulsel. Kondisi tersebut diperkirakan

karena ketersediaan barang dan jasa yang ada di pedesaan didistribusikan ke kota, seperti

komoditi pada kelompok bahan makanan, serta minimnya sarana dan prasarana hiburan di

pedesaan.

Sementara di sisi lain, dengan tingginya inflasi di pedesaan tersebut diperkirakan akan

terjadi penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat pedesaan yang mayoritas sebagai

petani, mengingat Nilai Tukar Petani

(NTP) Sulsel pada bulan Desember 2008

mengalami penurunan sebesar 3,11%

jika dibandingkan September 2008.

Pada triwulan IV-2008, secara

umum inflasi di pedesaan relatif lebih

tinggi daripada inflasi Sulsel, yang

didorong oleh peningkatan inflasi pada

kelompok bahan makanan, dan

pendidikan-rekreasi-olahraga. Sementara kelompok barang dan jasa lainnya tercatat lebih

rendah dibanding laju inflasi Sulsel.

Tabel 2.10. Perbandingan Laju Inflasi Sulsel dan Pedesaan di Sulsel

Page 48: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

38 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi SelatanTriwulan IV - 2008

2.4. Inflasi di Zona Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua)

Pada triwulan laporan, hanya 1 dari 10 propinsi di zona Sulampua yang mengalami

peningkatan laju inflasi tahunan bila dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu Sulawesi

Selatan yang mengalami laju inflasi sebesar 12,40% (y.o.y) dari 12,28% (y.o.y). Sedangkan

laju inflasi tahunan terendah pada triwulan laporan terjadi di Gorontalo (9,20%; y.o.y) diikuti

provinsi Maluku (9,34%; y.o.y). Sementara laju inflasi tahunan tertinggi terjadi di Irian Jaya

Barat (19,75%; y.o.y). Berdasarkan bobot masing-masing propinsi tersebut maka didapatkan

laju inflasi tahunan zona Sulampua pada triwulan laporan sebesar 12,10% (y.o.y), lebih

rendah dibanding laju inflasi tahunan

triwulan sebelumnya yang tercatat

sebesar 14,45%..

Tabel 2.11. Perbandingan Laju Inflasi Propinsi di Zona Sulampua

III-2008 IV-2008Sulawesi Selatan 115.05 12.40 12.28 12.40Sulawesi Barat 119.25 11.66 17.69 11.66Sulawesi Tenggara 117.45 15.28 16.22 15.28Sulawesi Tengah 114.41 10.40 14.33 10.40Gorontalo 113.39 9.20 12.26 9.20Sulawesi Utara 115.21 9.71 13.15 9.71Maluku Utara 115.88 11.25 16.63 11.25Maluku 110.70 9.34 14.87 9.34Papua 115.32 12.55 14.76 12.55Irian jaya Barat 128.83 19.75 31.48 19.75

Sulampua 115.74 12.10 14.45 12.10Sumber : BPS , diolah

y.o.yKOTA IHK y.t.d

Page 49: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

39Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV - 2008

Bab 3

Perkembangan Perbankan

Pada sisi pertumbuhan ekonomi, terjadi perlambatan pertumbuhan di sektor

keuangan-sewa-jasa perusahaan (PDRB) terutama subsektor bank. Perlambatan

pertumbuhan di subsektor bank ditandai dengan melambatnya pertumbuhan tahunan dana

masyarakat yang dihimpun perbankan, penyaluran kredit/pembiayaan dan aset perbankan.

Namun di sisi lain, kualitas kredit yang pada triwulan laporan terjadi penurunan jumlah

kredit/pembiayaan bermasalah terhadap total kredit/pembiayaan perbankan Sulawesi Selatan

jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Penurunan NPLs ini harus dicermati dengan

seksama karena penurunannya diduga karena dampak dari perlambatan ekonomi dan tidak

semata menggambarkan meningkatnya repayment capacity debitur.

3.1 Perkembangan Moneter

Searah dengan melambatnya kinerja perbankan dalam pertumbuhan ekonomi Sulsel

apabila dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya, komponen uang uang

kuasi juga mengalami penurunan pertumbuhan di masyarakat. Namun, di sisi lain

pertumbuhan uang giral meningkat.

Likuiditas moneter di Sulsel pada

triwulan IV-2008 (posisi November

2008), secara nominal cenderung terus

mengalami peningkatan. Adapun

komponen uang giral dan uang kuasi

dapat diukur berdasarkan proxy

sebagaimana terlihat pada Grafik 3.1.

Secara tahunan, uang kuasi

mencatat pertumbuhan sebesar

14,71% (y.o.y) yaitu dari Rp19,49 triliun

pada triwulan IV-2007 menjadi Rp22,36

triliun pada triwulan laporan.

Pertumbuhan uang kuasi tersebut lebih rendah dibanding pertumbuhan uang kuasi pada

triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 21,68% (y.o.y). Terjadinya perlambatan

pertumbuhan uang kuasi tersebut diduga dipengaruhi oleh terjadinya peningkatan konsumsi

masyarakat sehubungan dengan konsumsi untuk keperluan hari raya Idul Fitri, Natal dan

Grafik 3.1. Uang Giral dan Uang Kuasi di Sulsel (Rp Triliun)

0

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2006 2007 2008

Triliun Rp

Uang Giral Uang Kuasi

Sumber : KBI Makassar

Page 50: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

40 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi SelatanTriwulan IV - 2008

tahun Baru. Namun uang giral tumbuh sebesar 6,98% (y.o.y) yaitu dari Rp5,06 triliun pada

triwulan IV-2007 menjadi Rp5,41 triliun pada triwulan laporan.

Secara triwulanan, uang kuasi mengalami pertumbuhan yang lebih rendah diabnding

pertumbuhan triwulanan pada triwulan III-2008. Sedangkan uang giral tumbuh cukup besar

dibandingkan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan triwulanan IV-2008 untuk uang kuasi dan

giral masing-masing sebesar 3,67% (q.t.q) dan 11,21% (q.t.q), sementara pertumbuhan

pada triwulan III-2008 masing-masing sebesar 4,59% (q.t.q) dan -8,65% (q.t.q).

3.2 Perkembangan Bank Umum (Konvensional dan Syariah)

3.2.1. Kelembagaan dan Aset

Dari sisi kelembagaan, kinerja bank umum pada triwulan IV-2008 tercatat mengalami

peningkatan. Terhitung selama triwulan laporan terdapat penambahan 1 (satu) bank umum

yang beroperasi di Makassar, yakni Bank Bumi Putera, serta terdapat penambahan 1 (satu)

unit usaha syariah yaitu UUS Bank Sulsel Syariah Makassar. Sementara jumlah kantornya,

tercatat penambahan jumlah kantor bank dari 599 kantor pada triwulan III-2008 menjadi

616 kantor pada triwulan IV-2008 (lihat Tabel 3.1.).

Tabel 3.1. Perkembangan Kelembagaan Bank Umum Sulawesi Selatan

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4Jumlah bank 54      54            54            55           59           60            62            62           64            65             68            69     Bank Umum 27      27            27            28           32           33            35            35           36            37             40            41     ‐ Konvensional 25      25            25            26           26           26            27            27           27            28             30            30     ‐ Syariah 2        2              2               2              2              2               3               3              3              3               3               3       ‐ Unit Usaha Syariah 4        4              4               4              4              5               5               5              6              6               7               8       

Jumlah kantor bank  477    477          479          557         561         562          564          581         585          642           599          616  Sumber : Bank IndonesiaCatt : Jumlah kantor termasuk BRI Unit

KELEMBAGAAN2006 2007 2008

Pada triwulan IV-2008 (November), total aset perbankan tumbuh lebih kecil daripada

triwulan sebelumnya. Pada triwulan laporan, total aset perbankan mencapai Rp36,75 triliun

atau turun menjadi 13,64% (y.o.y) dibandingkan triwulan yang sama tahun 2007.

Perlambatan aset perbankan pada triwulan laporan ini tercatat lebih kecil dibanding

pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 21,99% (y.o.y). Perlambatan

pertumbuhan tertinggi terjadi di kelompok bank swasta nasional, yaitu dari tumbuh 30,63%

(y.o.y) pada triwulan III-2008 menjadi tumbuh sebesar 13,19%. Hal yang sama juga terjadi

pada kelompok bank pemerintah yang pada pada triwulan III-2008 tumbuh sebesar 16,15%

(y.o.y) menjadi tumbuh sebesar 12,00% (y.o.y). Sementara itu, bank asing-campuran tumbuh

dari 64,80% menjadi 70,77%. Adapun pangsa terbesar dari total aset perbankan masih

didominasi oleh kelompok bank pemerintah yang tercatat sebesar 62,22%, kelompok bank

Page 51: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

41Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV - 2008

swasta nasional sebesar 34,88%, sisanya kelompok bank asing campuran. Pangsa kelompok

bank pemerintah tersebut mengalami peningkatan dibanding pangsa pada triwulan III-2008

yang sebesar 61,48%.

Grafik 3.2. Aset Bank Umum Sulsel Berdasarkan Kelompok Bank

-

5

10

15

20

25

30

35

40

1 2 3 4 1 2 3 4

2007 2008Rp

Tri

liun

Bank As ing dan CampuranBank S was ta Nas ionalBank P emerintah

3.2.2. DPK dan Kredit/Pembiayaan

Sehubungan dengan banyaknya perayaan hari besar seperti, Idul Fritri, Idul Ahda,

Natal dan tahun baru maka secara otomatis membuat konsumsi masyarakat cenderung

mengalami peningkatan. Oleh karena itu, maka dana masyarakat yang dihimpun perbankan

bertambah minim dan dimungkinkan simpanan masyarakat menjadi alternatif sumber

pendanaan konsumsi tersebut. Per November 2008, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun

oleh bank umum juga mengalami pertumbuhan yang cenderung lebih kecil daripada

triwulan sebelumnya, yaitu tumbuh 13,12% (y.o.y) atau sebesar Rp27,77 triliun. Sedangkan

pertumbuhan DPK pada triwulan III-2008 tercatat sebesar 16,66% (y.o.y).

Dilihat dari jenis simpanannya, perlambatan pertumbuhan DPK tersebut terjadi pada

tabungan, sementara simpanan giro dan deposito tercatat mengalami peningkatan.

Simpanan giro pada November 2008 tercatat sebesar Rp5,41 triliun atau kontraksi sebesar

1,34% (y.o.y), sementara tabungan sebesar Rp13,81 triliun atau meningkat 24,37% (y.o.y).

Perlambatan pertumbuhan tersebut diduga karena adanya peningkatan likuiditas di

masyarakat untuk memenuhi kebutuhan konsumsi untuk hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, Natal

dan libur panjang menjelang tahun baru 2009. Selain itu dimungkinkan terjadi perpindahan

alokasi dana yang berasal dari pasar saham ke dalam bentuk deposito.

Sejalan dengan kondisi tersebut, untuk deposito mengalami peningkatan

pertumbuhan sebesar 22,94% (y.o.y) sehingga menjadi Rp8,55 triliun. Dengan demikian

komposisi DPK pada triwulan laporan sebesar 19,49% untuk giro, 49,72% untuk tabungan

dan 30,79% untuk deposito. Dari komposisi tersebut di atas, DPK berjenis tabungan masih

Page 52: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

42 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi SelatanTriwulan IV - 2008

tetap mendominasi jenis simpanan DPK, meski tercatat mengalami penurunan dalam

porsinya terhadap total DPK.

Tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan DPK bank umum di Sulsel yang tercatat

mengalami perlambatan, kredit/pembiayaan yang disalurkan oleh bank umum di wilayah

Sulsel juga tercatat mengalami perlambatan. Atas dasar lokasi proyek, kredit/pembiayaan

tumbuh sebesar 25,78% (y.o.y) dari Rp25,22 triliun pada November 2007 menjadi Rp31,72

triliun pada November 2008. Pertumbuhan tersebut lebih kecil dari pada pertumbuhan

triwulan III-2008, yaitu 28,73% (y.o.y). Kondisi tersebut, memperlihatkan kondisi

kredit/pembiayaan bank umum dan DPK sama-sama mengalami perlambatan. Namun LDR

(Loan to Deposit Ratio) bank umum mengalami peningkatan, yaitu dari 107,87% pada

November 2007 menjadi 114,23% pada November 2008. Hal ini mengindikasikan bahwa

penurunan pertumbuhan DPK lebih kecil dari pada kredit/pembiayaan bank umum.

Grafik 3.3. Penghimpunan Dana dan Penyaluran Kredit/Pembiayaan Bank Umum

di Sulsel

0

5,000,000

10,000,000

15,000,000

20,000,000

25,000,000

30,000,000

35,000,000

1 2 3 4 1 2 3 4

2007 2008

Rp

Juta

an

95.00%

100.00%

105.00%

110.00%

115.00%

120.00%

DPK Kredit LDR

Grafik 3.4. Penyaluran Kredit/Pembiayaan Bank Umum Per Jenis Penggunaan

di Sulawesi Selatan

-

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4*

2006 2007 2008Rp

Tri

liun

Kons ums iProduktif2 per. Mov. Avg. (Produktif)2 per. Mov. Avg. ( Kons ums i)

Berdasarkan jenis penggunaan, sebagian besar portofolio kredit/pembiayaan masih

didominasi oleh kredit/pembiayaan produktif (modal kerja dan investasi). Pada November

2008, posisi kredit modal kerja tercatat sebesar Rp12,52 triliun atau 39,47% dari total kredit,

sementara kredit investasi sebesar Rp6,52 triliun (20,56%). Sehingga total porsi kredit

produktif sebesar 60,03%, lebih besar dibanding porsi pada triwulan III-2008 yaitu sebesar

59,94%. Sedangkan untuk kredit konsumsi sebesar Rp12,68 triliun dengan porsi sebesar

39,97% dari total kredit.

Dari sisi pertumbuhan tahunan (y.o.y), per November 2008, kredit produktif (modal

kerja dan investasi) mengalami penurunan pertumbuhan dibanding triwulan sebelumnya.

Untuk kredit modal kerja juga mengalami perlambatan pertumbuhan dibanding

pertumbuhan pada triwulan sebelumnya, yakni sebesar 28,0% (y.o.y) pada triwulan IV-2008

sedangkan 36,7% (y.o.y). Sedangkan pertumbuhan kredit investasi pada triwulan laporan

relatif tidak berubah jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya,

Page 53: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

43Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV - 2008

yaitu sebesar 8,2% (y.o.y). Perlambatan pertumbuhan pada kredit produktif tersebut relatif

menggambarkan perlambatan kegiatan ekonomi sektor riil, yang diperkirakan terjadi

penurunan kapasitas usaha dikarenakan perbankan menjadi relatif lebih ketat untuk

memberikan kredit sebagai respon dari sikap kehati-hatian akan dampak dari krisi global

yang sedang terjadi.

Adapun untuk kredit konsumsi juga mengalami pertumbuhan sebesar 28,5% (y.o.y),

lebih rendah dibanding pertumbuhan pada triwulan III-2008 yang sebesar 34,1% (y.o.y).

Perlambatan kredit konsumsi tersebut juga dimungkinkan sebagia akibat dari sikap

perbankan yang lebih ketat dalam memberikan kredit. Kecenderungan peningkatan kehati-

hatian bank dalam menyalurkan kredit konsumsi kepada masyarakat disebabkan karena

besaran dampak dari krisis global pada sektor-sektor perekonomian masih belum dapat

diperdiksi dengan baik.

Berdasarkan alokasi penyaluran kredit per sektor ekonomi, kredit produktif yang

disalurkan oleh perbankan daerah di Sulsel masih didominasi oleh sektor lain-lain (jasa

konsumsi) yaitu sebesar 39,52% kemudian diikuti oleh sektor perdagangan dan sektor

industri pengolahan masing-masing sebesar 26,61% dan 11,22%. Tingginya pangsa sektor

lain-lain sejalan dengan peningkatan portofolio kredit produktif (modal kerja dan investasi)

yang menunjukkan perkembangan positif. Selain itu peran Makassar sebagai pusat

perdagangan di Kawasan Timur Indonesia juga masih menjadi salah satu faktor pendukung

pertumbuhan sektor perdagangan di daerah ini.

Grafik 3.5. Pangsa Kredit/Pembiayaan Bank Umum Per Sektor Ekonomi

di Sulsel (November 2008)

L is trik,Gas dan Air

0%

Indus tri pengolahan

11%

Pertambangan0% Pertanian

3%

Kons truks i6%

Perdagangan27%

Pengangkutan

5%

Jas a Dunia Us aha

6%

J as a S os ial Mas yarakat

1%

Lain-lain41%

Grafik 3.6. Pertumbuhan Tahunan Kredit/Pembiayaan Per Sektor Ekonomi

Dari sisi pertumbuhan kredit, sektor ekonomi yang mengalami pertumbuhan tahunan

tertinggi dari penyerapan kredit tercatat di sektor jasa soaial masyarakat menglami keniakan

pertumbuhan yang cukup signifikan menjadi 6,0% (y.o.y) jika dibandingkan dengan

-65.0% -15.0% 35.0% 85.0%

Pertanian

Pertambangan

Indus tri pengolahan

Lis trik,Gas dan Air

Kons truks i

Perdagangan

Pengangkutan

J as a Dunia Us aha

J as a S os ial Mas yarakat

Lain-lain 2008 32008 22008 3

2008 4

Page 54: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

44 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi SelatanTriwulan IV - 2008

pertumbuhan pada triwulan sebelumnya. Sedangkan pertumbuhan kredit pada sketor

lainnya mengalami perlambatan. Pertumbuhan kredit masing-masing sektor tersebut tercatat

lebih rendah dibanding pertumbuhan tahunan kredit pada triwulan III-2008. Selain itu,

perlambatan pertumbuhan tersebut sejalan dengan penurunan kinerja masing-masing sektor

pada PDRB Sulsel.

Kredit di sektor pertambangan, mengalami kontraksi pertumbuhan yang lebih dalam

lagi yaitu sebesar -76,2% (y.o.y), yang pada triwulan sebelumnya juga sudah mengalami

pertumbuhan yang negatif (-53,2%; y.o.y). Kontraksi pertumbuhan kredit di sektor

pertambangan ini seiring dengan menurunnya kinerja sektor pertambangan, yang pada

triwulan IV-2008 mengalami kontraksi -2.17% (y.o.y) pada PDRB Sulsel. Untuk sektor

industri, mengalami perlambatan pertumbuhan kredit/pembiayaan dibanding pertumbuhan

pada triwulan III-2008 (18,1%; y.o.y), yang pada November 2008 tercatat tumbuh sebesar

13,0% (y.o.y) atau menjadi Rp3,56 triliun. Perlambatan ini diperkirakan karena turun

permintaan ekspor (misal: kayu). Selain itu, harga gandum dan bahan baku semen yang naik

menyebabkan perlambatan produksi pada sketor tersebut. Kondisi tersebut sejalan dengan

perkembangan sektor industri pengolahan di PDRB Sulsel yang tercatat mengalami

perlambatan pertumbuhan tahunan.

Grafik 3.7. Perkembangan NPLs Net dan Gross Bank Umum di Sulsel

7.93%

4.47%

10.87%

11.80%

13.78%

10.39%

12.99%13.20%

14.21%13.21%

17.11%16.76%17.07%

4.72%

5.27%

6.64%3.31%7.25%

6.67%

8.68%

8.10%

13.54%

11.85%11.07%

0%

2%

4%

6%

8%

10%

12%

14%

16%

18%

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2006 2007 2008

NP L (Gros s %)NP L (Net %)

Grafik 3.8. Pangsa NPLs Per Sektor Ekonomi di Sulsel (November 2008)

Indus tri pengolahan,

19.02%

Jas a S os ial Mas yarakat,

2.50%

Lain-lain, 8.59%

Kons truks i, 5.09%

Perdagangan,

5.19% Pengangkutan,

2.35%

Jas a Dunia Us aha, 5.82%

Pertanian, 3.76%

Berdasarkan kualitas kredit, petumbuhan kredit/pembiayaan bermasalah (NPLs) bank

umum di wilayah Sulsel tercatat melambat menjadi 7,93% (y.o.y) dibandingkan posisi

November 2007 yang sebesar 10,87 triliun. Penurunan pertumbuhan NPLs tersebut

diperkirakan terjadi seiring dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi dan juga penyaluran

kredit di Sulsel pada triwulan laporan.

Berdasarkan sektor ekonominya, sektor ekonomi yang tercatat memiliki rasio NPLs

yang tinggi adalah industri pertambangan (4900,00%), sektor lain-lain (403,88%) dan sektor

Page 55: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

45Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV - 2008

jasa sosial masyarakat (13,79%). Kemudian peningkatan pertumbuhan NPLS terbesar terjadi

pada sektor konstruksi, yang meningkat dari -26,26% (y.o.y) pada triwulan III-2008 menjadi

11,10% (y.o.y) pada triwulan laporan. Selain itu, pertumbuhan NPLs sektor listrik-gas-air juga

meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya, yaitu dari -11,11% (y.o.y) menjadi 0,00%

(y.o.y). Ada beberapa sektor yang masih mengalami pertumbuhan NPLs negatif, yaitu sektor

pertanian (-52,20%;y.oy), industri pengolahan (-58,38%;y.oy), perdagangan (-30,98%;y.oy),

pengangkutan (-83,78%;y.o.y) dan sektor jasa dunia usaha (-26,21%;y.oy). Pertumbuhan

NPLs yang masih negatif pada triwulan ini disinyalir karena terjadi penurunan jumlah kredit

yang diberikan oleh perbankan untuk menghindari resiko gagal bayar ditengah krisis. Jadi

bukan semata-mata menggambarkan meningkatnya repayment capacity debitur.

Perlambatan pertumbuhan NPLs yang cukup signifikan terjadi pada sektor jasa dunia usaha

mengalami yaitu -5,17% (y.o.y) pada triwulan sebelumnya menjadi -26,21% (y.o.y) pada

triwulan IV-2008.

Berdasarkan segmentasi kredit/pembiayaannya, sebagian besar kredit/pembiayaan

bank umum Sulsel diklasifikasikan sebagai kredit/pembiayaan Mikro, Kecil dan Menengah

(MKM). Pangsa kredit/pembiayaan MKM dibandingkan total kredit/pembiayaan per

November 2008 adalah 69,79% atau sebesar Rp22,14 triliun. Kredit/pembiayaan MKM

tersebut lebih kecil pada November 2008yaitu 29,69% (y.o.y) atau Rp22,14 triliun,

sedangkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 31,09% (y.o.y).

Diperkirakan perlambatan pertumbuhan kredit MKM relatif disebabkan karena adanya

kecenderungan dari pihak bank untuk mengurangi penyaluran kredit pada sektor produktif.

Hal ini dalam rangka kehati-hatian perbankan dalam memberikan kredit sebagai akibat dari

kewaspadaan menyikapi krisis global.

Secara sektoral, peningkatan pertumbuhan tahunan kredit MKM terjadi di sektor

pertanian, pertambangan, industri pengolahan, listrik-gas-air, pengangkutan dan jasa sosial

masyakat, yang masing-masing sebesar 56,89%, 21,60%, 6,47%, 342,38%, -36,59% dan

3,08% (y.o.y). Namun per November 2008, kontraksi kredit terjadi pada sektor konstruksi

(48,94%; y.o.y), perdagangan (25,69%; y.o.y), jasa dunia usaha (67,37%; y.o.y) dan lain-lain

(30,26%; y.o.y), dimana pada triwulan sebelumnya pertumbuhan masing-masing sektor

tersebut adalah 49,70% (y.o.y), 27,24% (y.o.y), 75,95% (y.o.y) dan 33,81% (y.o.y).

Page 56: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

46 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi SelatanTriwulan IV - 2008

Grafik 3.9. Kredit/pembiayaan Mikro, Kecil dan Menengah (MKM) Bank Umum

di Sulsel

0.67

0.70

0.69

0.68

0.68

0.67

0.68

0.67

0.66

0.70

0.72

0.71

-

5

10

15

20

25

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

2006 2007 2008Rp

Tri

liun 0.62

0.63

0.64

0.65

0.66

0.67

0.68

0.69

0.70

0.71

0.72

0.73

%

UMKM S hare Terhadap Total Kredit

Grafik 3.10. Pangsa Kredit/pembiayaan MKM Bank Umum Per Sektor Ekonomi

di Sulsel

J as a S os 1%

P engangkuta

n1%

P ertanian3%

Indus tri2%

P erdaganga

n27%

J as a Us aha

5%

Kons truks i4%

L ain-lain57%

3.2.3. Intermediasi Bank Umum Konvensional

Kegiatan intermediasi perbankan bank umum konvensional di Sulsel menunjukan

perlambatan, sebagaimana terlihat dari penurunan pertumbuhan kredit dan LDR yang

disalurkan pada triwulan IV-2008. Nilai kredit mencapai Rp31,72 triliun atau tumbuh 25,78%

(y.o.y) atau lebih kecil dari pertumbuhan triwulan III-2008 (28,73%; y.o.y). Kemudian, LDR

bank umum juga tercatat menurun, dari 121,72% pada triwulan III-2008 menjadi 115,62%

pada triwulan laporan. Namun, DPK yang dihimpun mencapai Rp27,771 triliun, tumbuh

18,78% (y.o.y) pada triwulan IV-2008 lebih besar daripada triwulan sebelumnya (16,66%;

y.o.y).

Tabel 3.2. Penyaluran Kredit/pembiayaan dan DPK per DATI II di Sulsel

D P K K redit L DR (%) D P K K redit L DR (%)

K ab. P inrang 367,599 498,042 135.49% 410,835 650,007 158.22%

K ab. G owa 306,244 633,535 206.87% 404,772 954,338 235.77%

K ab. Wajo 828,405 459,577 55.48% 892,370 595,075 66.68%

K ab. B one 708,984 711,053 100.29% 834,368 1,093,105 131.01%

K ab. T ana T oraja 327,837 252,622 77.06% 420,808 353,215 83.94%

K ab. Maros 212,346 1,153,970 543.44% 262,048 1,267,405 483.65%

K ab. L uwu 291,604 662,192 227.09% 385,015 785,681 204.07%

K ab. S injai 248,809 261,739 105.20% 242,435 371,650 153.30%

K ab. B ulukumba 536,169 414,457 77.30% 605,684 541,882 89.47%

K ab. B antaeng 146,427 232,068 158.49% 192,140 222,622 115.86%

K ab. J eneponto 150,803 229,502 152.19% 164,540 304,815 185.25%

K ab. S elayar 191,696 70,522 36.79% 211,314 89,088 42.16%

K ab. T akalar 161,192 263,394 163.40% 191,954 387,986 202.12%

K ab. B arru 250,718 194,898 77.74% 273,077 284,120 104.04%

K ab. S indenreng R appang 265,530 301,243 113.45% 343,104 438,550 127.82%

K ab. P angkajene K epulauan 369,038 304,376 82.48% 419,308 460,954 109.93%

K ab. S oppeng 304,594 293,208 96.26% 375,808 380,879 101.35%

K ab. E nrekang 311,350 172,643 55.45% 365,257 234,001 64.06%

K ota Makas s ar 16,195,461 16,646,858 102.79% 18,166,012 19,952,828 109.84%

K ota P are-pare 928,198 840,696 90.57% 1,049,570 961,138 91.57%

K otaP alopo 1,100,834 904,171 82.14% 1,212,950 1,241,192 102.33%

2008*K ota dan K abupaten

2007

Page 57: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

47Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV - 2008

Per November 2008, dari seluruh kabupaten di wilayah Sulsel, Kabupaten Maros

tercatat mencapai LDR tertinggi yaitu sebesar 483,65%, lebih rendah dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya sebesar 543,44%. Kemudian diikuti oleh Kabupaten Gowa, Kabupaten

Luwu, dan Kabupaten Takalar, yang masing-masing mencapai LDR sebesar 235,77%,

204,07% dan 202,12%. Pencapaian LDR tertinggi untuk beberapa kabupaten tersebut juga

tercatat sebagai daerah yang mencapai LDR tertinggi pada triwulan III-2008 yaitu Kabupaten

Maros, kemudian diikuti oleh Kabupaten Luwu, Gowa dan Takalar. LDR terendah masih

terjadi di wilayah Kabupaten Selayar yang pada triwulan laporan tercatat sebesar 42,16%.

3.2.4. Intermediasi Bank Umum Syariah

Hingga akhir triwulan laporan jumlah perbankan syariah tidak mengalami perubahan

dibandingkan triwulan sebelumnya, yakni tercatat sebanyak 9 bank dengan rincian 3 bank

umum syariah, yaitu Bank Syariah

Mandiri, Bank Muamalat Indonesia dan

Bank Mega Syariah dan 6 bank

konvensional yang membuka Unit

Usaha Syariah (UUS) yaitu BTN Syariah,

Bank Danamon Syariah, BNI Syariah, BRI

Syariah, Bank Sulsel Syariah dan Bank

Permata Syariah sejumlah 2 unit.

Pada periode laporan

(November), bank umum syariah

mencatat perlambatan pertumbuhan apabila dibandingkan triwulan sebelumnya apabila

dilihat dari sisi pertumbuhan FDR (Financing to Deposit Ratio) yang negatif, yaitu -5,98%

pada triwulan laporan sedangkan pada triwulan III-2008 tumbuh 16,71%. Padahal, FDR

mencerminkan fungsi intermediasi perbankan syariah di Sulsel sebesar.

Penurunan FDR ini lebih disebabkan oleh pembiayaan yang mengalami penurunan

sebesar 21,36% (y.o.y) pada triwulan IV-2008 dari 64,64% (y.o.y) pada triwulan sebelumnya.

Peningkatan pembiayaan ini lebih dipicu oleh penurunan pembiayaan kredit konsumsi yaitu

sebesar 52,83% (y.o.y) dari 132,63% triwulan sebelumhya. Sementara kredit produktif

(modal kerja dan investasi) mengalami pertumbuhan yang lebih kecil dari pertumbuhan

kredit konsumsi yaitu sebesar 1,75% (y.o.y), meski pertumbuhan kredit produktif tersebut

juga tercatat lebih rendah dibanding pertumbuhan kredit pada triwulan III-2008 (22,66%,

y.o.y). Di sisi lain, DPK bank umum syariah pada triwulan laporan juga mengalami penurunan

sebesar 29,07% (y.o.y) dari Rp504,400 miliar pada November 2007. Peningkatan tertinggi

Grafik 3.11. Perkembangan Bank Umum Syariah Sulawesi Selatan

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

1.2

1 2 3* 4

2008

130%

135%

140%

145%

150%

155%

160%DPK Pembiayaan FDR* Perkiraan

Page 58: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

48 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi SelatanTriwulan IV - 2008

pada DPK jenis deposito yang tercatat sebesar 35,67% (y.o.y) diikuti tabungan dan giro yang

masing-masing tumbuh sebesar 29,39% (y.o.y). 5,59% (y.o.y),

Sejalan dengan perlambatan kinerja bank umum syariah tersebut di atas, rasio

pertumbuhan total aset bank umum syariah pada periode laporan juga mengalami

perlambatan dibandingkan pertumbuhan tahunan triwulan III-2008. Pertumbuhan aset bank

syariah pada triwulan laporan tercatat tumbuh sebesar 31,58% (y.o.y), sementara pada

triwulan III-2008 tercatat tumbuh sebesar 41,60% (y.o.y). Sementara itu, NPF (Non

Performing Loan) bank umum syariah pada periode laporan tercatat sebesar 7,58%

meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3,97%, maupun

dibanding dengan November 2007 (6,31%).

3.3. Perkembangan Bank Pekreditan Rakyat/Syariah (BPR/S)

Dari sisi kelembagaan, jumlah jaringan kantor BPR yang beroperasi mengalami

peningkatan dari 49 kantor pada triwulan III-2008 menjadi 51 kantor bank pada triwulan

laporan. Sedangkan jumlah BPR konvensional maupun syariah tercatat tidak mengalami

perubahan sebagaimana triwulan

sebelumnya masing-masing sebanyak 22

BPR dan 6 BPRS.

Per November 2008, dari segi

total aset perbankan, kelompok BPR/S

mencatat perlambatan pertumbuhan

dibanding pertumbuhan triwulan

sebelumnya. Aset BPR/S tumbuh sebesar

64,48% (y.o.y) menjadi Rp320,049

miliar, sementara pada triwulan III-2008 tumbuh 75,25% (y.o.y). Pertumbuhan aset BPR/S ini

lebih tinggi dibandingkan kelompok bank pemerintah maupun swasta yang masing-masing

tercatat tumbuh sebesar 12,00% dan 13,19%. Namun demikian, pangsa total aset

kelompok BPR/S masing jauh lebih rendah dibandingkan kelompok bank lainnya yaitu

tercatat sebesar 0,80% atau mengalami penurunan dibandingkan pangsa triwulan

sebelumnya yang tercatat sebesar 0,87%.

Dari sisi penghimpunan dana, DPK BPR/S mencatat peningkatan pertumbuhan

sebesar 41,27% (y.o.y) dari Rp105,072 miliar pada November 2007 menjadi Rp148,431

miliar pada triwulan laporan. Pertumbuhan DPK pada triwulan laporan tersebut tercatat lebih

rendah dibanding dengan pertumbuhan DPK pada triwulan III-2008 yang sebesar 40,07%

(y.o.y).

Grafik 3.12. Perkembangan Aset BPR/S Sulsel

95.5

3

104.

01

114.

98

128.

98

139.

87

151.

58

178.

57

207.

89

224.

77 273.

40

320.

0531

2.94

-

50

100

150

200

250

300

350

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2006 2007 2008

Rp

mili

ar

Page 59: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

49Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV - 2008

Perlambatan pertumbuhan yang

terjadi pada DPK tersebut, searah

pertumbuhan dengan menurunnya

penyaluran kredit/pembiayaan BPR/S.

Pada November 2008 Kredit/pembiayaan

yang berhasil disalurkan oleh BPR/S

tercatat menurun sebesar 66,86% (y.o.y)

atau Rp252,273 miliar pada triwulan

laporan. Pertumbuhan tersebut tercatat

lebih rendah dibanding pertumbuhan

pada triwulan sebelumnya yang tercatat

sebesar78,64% (y.o.y).

Dengan adanya perkembangan perlambatan pertumbuhan DPK dan

kredit/pembiayaan, maka rasio perbandingan kredit/ pembiayaan dengan dana pihak ketiga

BPR/S pada triwulan laporan (November 2008) tercatat sebesar 170,0%, yang sedikit lebih

rendah dibanding LDR pada triwulan III-2008 yang sebesar 179,28%.

Rasio NPLs (gross) BPR/S pada November 2008 tercatat sebesar 5,28%,, lebih rendah

dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 9,56%. Hal ini berkaitan dengan penurunan

pertumbuhan kredit/pembiayaan yang disalurkan oleh BPR/S pada triwulan November 2008

sehingga terdapat kesan bahwa telah terjadi peningkatan kualitas kredit/pembiayaan yang

ditunjukan oleh terjadinya penururnan NPL pada triwulan laporan.

Grafik 3.13. Perkembangan DPK, Kredit & LDRBPR/S Sulsel

-

50

100

150

200

250

300

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2006 2007 2008Rp

mili

ar 0%

50%

100%

150%

200%DPK Kredit LDR

Page 60: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally blank

Page 61: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

51Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV - 2008

Bab 4

Perkembangan Sistem Pembayaran

Seiring mulai melambatnya kegiatan perekonomian, nilai transaksi pembayaran pada

triwulan laporan juga cenderung menunjukkan perlambatan pertumbuhan dibanding nilai

transaksi pembayaran pada triwulan sebelumnya, meski pada nilai transaksi non tunai via

RTGS mengalami peningkatan.

4.1. Aliran Uang Kartal Masuk (Inflow) dan Keluar (Outflow)

Aliran uang kartal masuk (inflow) dan keluar (outflow), pada triwulan laporan, KBI

Makassar tercatat mengalami net inflow, yang tercatat sebesar Rp0,67 triliun, sementara

pada triwulan sebelumnya terjadi posisi net outflow. Terjadinya net inflow tersebut

diperkirakan karena faktor musiman yaitu meredanya kegiatan perekonomian pasca bulan

suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri yang pada tahun 2008 jatuh pada triwulan III-2008.

Sementara di sisi lain, terjadinya net inflow tersebut relatif disebabkan karena terjadi

perlambatan pertumbuhan ekonomi Sulsel pada triwulan laporan.

Secara rinci aliran uang kartal

masuk (inflow) ke KBI Makassar, pada

triwulan IV-2008 tercatat sebesar

Rp2,19 triliun, tumbuh 66,42%

(y.o.y), lebih rendah dibanding

pertumbuhan tahunan inflow pada

triwulan IIII-2008 yang tercatat

sebesar 70,27% (y.o.y). Melambatnya

pertumbuhan inflow tersebut

diperkirakan karena tingkat

perputaran uang yang masih

cenderung tinggi sehubungan

dengan kegiatan hari raya Idul Adha, Natal dan Tahun Baru 2009. Sejalan dengan kondisi

tersebut, aliran uang kartal keluar (outflow) pada triwulan laporan mengalami kontraksi

sebesar 16,12% (y.o.y), sementara pada triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan

sebesar 384,43% yang dimungkinkan karena kebutuhan uang kartal selama bulan suci

Ramadhan dan hari raya Idul Fitri.

Grafik 4.1. Aliran Uang Kartal di Depo Kas KBI Makassar

Page 62: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

52 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi SelatanTriwulan IV - 2008

4.2. Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB)

Kegiatan pemusnahan terhadap uang lusuh/rusak sehingga tidak layak lagi untuk

diedarkan (Pemberian Tanda Tidak Berharga/ PTTB), pada triwulan laporan, mengalami

kontraksi sebesar 53,13% (y.o.y) yaitu dari Rp0,87 triliun pada triwulan IV-2007 menjadi

Rp0,41 triliun. Sementara pada triwulan III-2008, kegiatan PTTB mengalami peningkatan

sebesar 15,95% (y.o.y). Penurunan jumlah uang yang dimusnahkan tersebut sejalan dengan

perlambatan aliran uang kartal masuk (inflow) yang terkait karena faktor musiman. Apabila

ditinjau dari rasio PTTB- inflow, Rasio PTTB-inflow pada triwulan IV-2008 tercatat sebesar

18,65%, sementara pada triwulan sebelumnya sebesar 37,93%.

Penurunan PTTB dan rasio

PTTB-inflow diperkirakan relatif adanya

penurunan transaksi di masyarakat,

meskipun diperkirakan masih terjadi

peningkatan kegiatan perekonomian

pada triwulan laporan terkait dengan

kegiatan hari raya Idul Adha, Natal dan

Tahun Baru 2009. Penurunan transaksi

tersebut relatif terjadi yang

diperkirakan karena laju inflasi selama

triwulan laporan yang relatif stabil.

4.3. Perkembangan Uang Palsu yang Ditemukan

Pada triwulan laporan, jumlah temuan uang rupiah palsu mengalami peningkatan

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pada triwulan IV-2008, jumlah uang palsu yang

ditemukan sebesar Rp12,6 juta, menurun menjadi Rp1,3 juta pada triwulan laporan.

Berdasarkan jenis pecahan, uang kertas Rp50.000,- merupakan jenis uang yang paling

banyak dipalsukan yakni 123 lembar atau 60,6% dari total lembar temuan uang palsu.

Tabel 4.1. Perkembangan Temuan Uang Palsu di Wilker KBI Makassar

Triwulan IV-2008 Pecahan

100,000 50,000 20,000 10,000 5,000 Trw III-2007 105 127 21 12 7 272

Trw IV-2007 37 97 11 5 8 158

Trw III-2008 69 82 10 5 2 168

Trw IV-2008 62 123 11 5 2 203Sumber : Bank Indonesia

Periode Total

Grafik 4.3. Proporsi Jumlah Lembar Uang Palsu Berdasarkan Pecahan

Triwulan IV-2008

Grafik 4.2. Pemberian Tanda Tidak Berharga dan Inflow

Page 63: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

53Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV - 2008

4.4. Perkembangan Kliring dan RTGS

4.4.1. Perkembangan RTGS

Perkembangan transaksi non tunai dengan menggunakan sarana BI-RTGS di KBI

Makassar selama triwulan IV-2008 menunjukan peningkatan baik transaksi masuk maupun

keluar. Perkembangan transaksi transfer masuk via RTGS (incoming) pada triwulan laporan

mengalami peningkatan sebesar 22,09% (y.o.y) yaitu dari Rp11,96 triliun menjadi Rp14,60

triliun. Pertumbuhan incoming tersebut lebih tinggi dibanding pertumbuhan pada triwulan

III-2008 yaitu sebesar 18,20% (y.o.y)

dengan nilai nominal sebesar Rp10,30

triliun. Kondisi yang sama juga terjadi

pada transaksi transfer keluar via RTGS

(outgoing) yang mengalami peningkatan

sebesar 10,86% (y.o.y) dengan nominal

transaksi sebesar Rp9,23 triliun,

sementara pertumbuhan outgoing pada

triwulan III-2008 sebesar -21,51% (y.o.y)

dengan nominal transaksi sebesar Rp7,79

triliun.

Mencermati kondisi tersebut di atas, peningkatan transaksi non tunai via RTGS pada

triwulan IV-2008 diperkirakan karena faktor musiman, dimana pada setiap akhir tahun atau

pada triwulan IV-2008 terjadi kecenderungan peningkatan aliran masuk (incoming) ke Sulsel.

Secara netto, transaksi pembayaran via RTGS di Sulawesi Selatan tercatat masih

mengalami net inflow yaitu sebesar 5,36 triliun, yang juga mengalami peningkatan baik dari

sisi pertumbuhan maupun secara nominal. Apabila dibandingkan dengan net inflow triwulan

III-2008. Pertumbuhan net inflow pada triwulan IV-2008 tumbuh sebesar 47,87% (y.o.y)

sementara net inflow pada triwulan sebelumnya tumbuh -306,39% (y.o.y). Secara nominal,

net inflow pada triwulan sebelumnya tercatat sebesar Rp2,51 triliun, lebih rendah dibanding

net inflow pada triwulan laporan.

4.4.2. Perkembangan Kliring

Selain BI-RTGS, penyelesaian non tunai untuk nilai transaksi transfer dana/transaksi

kredit kurang dari Rp100 juta mengalami pertumbuhan yang lebih kecil dibanding triwulan

III-2008. Nominal perputaran kliring pada triwulan laporan tercatat tumbuh sebesar 13,55%

(y.o.y), yaitu dari Rp6,43 triliun pada triwulan IV-2007 menjadi Rp7,30 triliun. Pertumbuhan

transaksi via kliring tersebut lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh

sebesar 30,03% (y.o.y). Sedangkan rata-rata harian nilai nominal perputaran kliring tercatat

Grafik 4.4. Transaksi Non Tunai via RTGS

(10)

(5)

5

10

15

Rp Triliu

n

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2006 2007 2008

IncomingOutgoing Netto

Page 64: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

54 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi SelatanTriwulan IV - 2008

sebesar Rp121,74 miliar atau mengalami pertumbuhan sebesar 13,55% (y.o.y), lebih rendah

dibanding pertumbuhan triwulan III-2008 yang sebesar 32,10% (y.o.y). Perlambatan

pertumbuhan nominal traksaksi via kliring tersebut relatif mencerminkan kegiatan sektor riil,

terutama mikro (karena transaksi di bawah 100 juta), juga mengalami perlambatan

produktifitasnya.

Tabel 4.2. Perputaran Kliring dan Cek/BG Kosong

Di sisi lain, rasio penolakan warkat (Cek/BG) kosong hingga akhir triwulan IV-2008

tercatat mengalami peningkatan, yaitu sebesar 1,22%, lebih tinggi dibanding triwulan III-

2008 yang tercatat sebesar 0,98%. Secara nominal, rasio rata-rata warkat yang ditolak juga

meningkat menjadi sebesar 1,32%, sementara pada triwulan III-2008 sebesar 1,05%.

Page 65: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

55Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV - 2008

Tabel 5.1. Penduduk Usia 15 + Menurut Kegiatan Utama

Agustus Agustus2007 2008

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas 5,423,403 5,559,748Angkatan Kerja 3,312,177 3,447,879

a. Bekerja 2,939,463 3,136,111b. Pengangguran 372,714 311,768

Bukan Angkatan Kerja 2,111,226 2,111,869Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 61.1% 62.0%Tingkat Pengangguran Terbuka 11.3% 9.0%Sumber : BPS

KEGIATAN UTAMA

Bab 5

Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan

Perlambatan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan (Sulsel) pada triwulan laporan

relatif belum berdampak terhadap tingkat angkatan kerja di Sulsel. Melemahnya permintaan

ekspor Sulsel sebagai dampak dari krisis global relatif belum mempengaruhi ketenagakerjaan

Sulsel meskipun tingkat pengangguran terbuka mengalami penurunan, namun tingkat

kesejahteraan masyarakatnya, terutama di sektor pertanian, masih relatif belum mengalami

perbaikan yang cukup signifikan. Struktur ketenagakerjaan di Sulsel selama 2 tahun terakhir

relatif tidak mengalami perubahan, dengan sektor pertanian dan perdagangan yang masih

merupakan mata pencaharian utama penduduknya.

Tingkat kesejahteraan petani di Sulsel relatif masih mengkuatirkan dimana petani

relatif belum mempunyai kekuatan tawar dalam perdagangan produknya. Indeks yang

diterima petani mengalami pertumbuhan yang relatif lamban dibanding dengan

pertumbuhan indeks yang dibayar petani. Sementara indeks yang dibayar petani tersebut

terus mengalami dorongan untuk meningkat yang disebabkan oleh kenaikan harga

barang/jasa secara umum (inflasi) atau adanya kebijakan pemerintah dalam kenaikan harga

barang tertentu (misal BBM). Kondisi tersebut tentunya akan mengancam tingkat

kesejahteraan masyarakat Sulsel, khususnya petani. Selain itu, akan berdampak pula pada

penurunan jumlah angkatan kerja di sektor pertanian, karena sektor ini kurang

menguntungkan, yang berimbas pada tingkat produktifitas sektor pertanian, yang secara

regional akan menghambat pertumbuhan ekonomi Sulsel.

5.1. Ketenagakerjaan

5.1.1. Survei Angkatan Kerja

Pertumbuhan ekonomi Sulsel selama 3 triwulan terakhir (triwulan I-III 2008) yang

diperkirakan lebih tinggi dibanding periode yang sama pada tahun 2007 relatif menunjukkan

dampaknya terhadap

ketenagakerjaan. Pertumbuhan

ekonomi sampai dengan triwulan

III-2008 diperkirakan sebesar

8,66% (y.o.y) sementara untuk

periode yang sama tahun 2007

sebesar 4,73% (y.o.y)

Page 66: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

56 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi SelatanTriwulan IV - 2008

menyebabkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Sulsel berkurang sebesar 2,21%,

sedangkan pada tahun 2007 menurun sebesar 1,52%.

Namun perbaikan angka TPT dimaksud perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut,

mengingat terdapat potensi peningkatan TPT dari kelompok setengah pengangguran

terpaksa dan kelompok setengah pengangguran sukarela yang pada Agustus 2008, tercatat

berjumlah lebih besar dibanding jumlah pengangguran Sulsel. Per Agustus 2008, jumlah

setengah pengangguran terpaksa sebesar 546 ribu orang, yang mengalami peningkatan

8,01% (y.o.y), sementara setengah pengangguran sukarela berjumlah 603 ribu orang yang

mengalami peningkatan sebesar 7,62% (y.o.y). Kondisi ini merupakan ancaman bagi tingkat

tenaga kerja di Sulsel, terlebih pada kelompok setengah pengangguran terpaksa.

Tabel 5.2. Penduduk Usia 15 Thn Keatas Menurut Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), Setengah Pengangguran Terpaksa dan Setengah

Pengangguran Sukarela Agustus Agustus

2007 2008Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 11.25% 9.04%Jumlah Pengangguran (000) 373 312 Jumlah Setengah Pengangguran Terpaksa (000) 506 547 Jumlah Setengah Pengangguran Sukarela (000) 560 603 Sumber : BPS

KEGIATAN UTAMA

Di sisi lain, jumlah angkatan kerja di Sulsel selama Agustus 2007 – Agustus 2008

mengalami pertumbuhan sebesar 4,10% (y.o.y), sementara pada periode yang sama tahun

2007 tumbuh sebesar 2,25% (y.o.y). Pertumbuhan angkatan kerja tersebut, mampu

menyerap jumlah angkatan kerja yang menganggur sebesar 60 ribu orang. Kondisi tersebut

mengakibatkan TPT Sulsel mengalami perbaikan.

Persentase jumlah angkatan yang bekerja terhadap angkatan kerja juga mengalami

peningkatan, yaitu dari 88,75% pada Agustus 2007 menjadi 90,96% pada Agustus 2008.

Sementara angkatan kerja yang bekerja pada Agustus 2008 tumbuh sebesar 6,69% (y.o.y)

sedangkan pada Agustus 2007 tumbuh sebesar 4,01% (y.o.y). Peningkatan tersebut

diperkirakan didorong oleh penyerapan tenaga kerja di sektor jasa (2,80%), searah dengan

sumbangan pertumbuhan sektor jasa pada perekonomian Sulsel yang mengalami

peningkatan pertumbuhan. Selain sektor jasa, sektor ekonomi yang mendorong peningkatan

tenaga kerja tersebut adalah sektor industri yang memberikan sumbangan peningkatan

sebesar 1,23%.

Lapangan pekerjaan utama yang mendominasi jumlah angkatan kerja yang bekerja

masih terdapat di sektor pertanian yaitu sebesar 51,5%. Pangsa angkatan kerja yang bekerja

di sektor pertanian ini mengalami penurunan dibanding Agustus 2007 yang tercatat sebesar

53,8%. Sektor dengan jumlah tenaga kerja kedua terbesar adalah sektor perdagangan

Page 67: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

57Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV - 2008

(18,5%) yang mengalami penurunan dibanding pangsa pada Agustus 2007 (19,3%).

Selanjutnya diikuti oleh sektor jasa (11,2%) yang mengalami peningkatan dari 9,2%. Dari sisi

perbandingan komposisi per sektor ekonominya, terjadi pergeseran komposisi tenaga kerja di

sektor pertanian ke sektor non pertanian.

Pergeseran angkatan kerja ke non pertanian tersebut, salah satunya ditandai dengan

meningkatnya jumlah pekerja bebas non pertanian yang tercatat sebesar 80,07% yaitu dari

39 ribu pada Agustus 2007 menjadi 70 ribu pada Agustus 2008. Sedangkan untuk

buruh/karyawan, mengalami peningkatan pangsa yaitu dari 22,8% menjadi 23,2%.

Sementara jumlah pekerja bebas pertanian hanya mengalami pertumbuhan sebesar 9,55%

(dari 116 ribu pada Agustus 2007 menjadi 127 ribu pada Agustus 2008).

Diperkirakan pergeseran tersebut terjadi karena tingkat penghasilan tenaga kerja di

sektor pertanian relatif kurang mampu mengimbangi tekanan kebutuhan sehari-hari yang

didorong oleh adnaya kenaikan harga secara umum. Sementara di sisi lain, mulai

berkurangnya luas lahan pertanian dan relatif rendahnya harga jual produk pertanian yang

diakibatkan karena mutu maupun pengaruh faktor eksternal yang relatif mendorong

terjadinya perpindahan tenaga kerja, terutama pada sektor industri dan konstruksi.

Grafik 5.1. Persentase Penduduk Usia 15 + yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama

53.8%

5.0%

4.3%

19.3%

6.4%

9.2%2.1%

Pertanian

Industri

Konstruksi

Perdagangan

Angkutan/KomunikasiJasa

Lainnya *)

Agustus 2007

Sumber : BPS

2.0%11.2%

6.2%

18.5%

4.7%

5.8%

51.5%

Agustus 2008

Tabel 5.3. Penduduk Usia 15 Thn Keatas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama

Agustus Agustus2007 2008

Berusaha sendiri 533 570 Berusaha dibantu buruh tdk tetap/buruh tdk dibayar 846 862 Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar 76 103 Buruh/karyawan 670 726 Pekerja bebas pertanian 117 128 Pekerja bebas non pertanian 39 70 Pekerja tidak dibayar/pekerja keluarga 659 676

TOTAL 2,939 3,136 Sumber : BPSKet. : dalam Ribuan

STATUS PEKERJAAN UTAMA

Page 68: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

58 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi SelatanTriwulan IV - 2008

5.1.2. Tenaga Kerja Indonesia

Pada triwulan IV-2008, jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Sulsel yang

disalurkan sebanyak 499 orang. Keadaan jumlah penyaluran tenaga kerja tersebut tercatat

mengalami peningkatan yang cukup tinggi yaitu sebesar 296% (y.o.y), dari 126 orang pada

triwulan IV-2007, sementara pada triwulan III-2008 tumbuh sebesar 8,8% (y.o.y). Tingginya

animo pencari kerja ke luar negeri tersebut diperkirakan karena masih relatif minimnya

kesempatan lapangan kerja baru di Sulsel, sedangkan tuntutan kebutuhan hidup cenderung

mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya laju inflasi di Sulsel. Apabila

dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja tersebut di atas, diperkirakan peningkatan jumlah

TKI tersebut berkaitan dengan menurunnya angkatan kerja yang bekerja di sektor pertanian.

Penyaluran tenaga kerja menurut pendidikan, memperlihatkan kecenderungan

tenaga kerja berpendidikan minimum SLTA ke bawah masih mendominasi yaitu sebesar

91,0% dari total TKI yang dikirim pada triwulan laporan. Kondisi tersebut mencerminkan

tenaga kerja yang diperkerjakan di luar negeri merupakan tenaga kasar/tenaga kerja yang

berkualitas rendah. Sementara berdasarkan negara tujuan TKI pada triwulan laporan,

Malaysia dan Arab Saudi masih menjadi penyerap terbanyak TKI dari Sulsel. Keadaan tersebut

relatif tidak banyak mengalami perubahan dalam 6 tahun terakhir.

Tabel 5.4 Perkembangan Penyaluran Tenaga Kerja Indonesia Sulawesi Selatan

1 2 3 4 1 2 3 4Tenaga Kerja 322 436 535 126 462 491 582 499 a. Laki-laki 136 239 222 4 325 310 363 213 b. Perempuan 186 197 313 122 137 181 219 286 Pendidikan 322 436 535 126 462 491 582 499 a. SLTP ke bawah 258 434 493 122 221 483 456 454 b. SLTA 60 2 42 4 241 8 126 45 c. Perguruan Tinggi 4 - - - - - - - Negara Tujuan 322 436 535 126 462 491 582 499 a. Malaysia 176 350 300 - 411 409 328 291 b. Jepang 10 - 29 - - 4 21 2 c. Arab Saudi 83 85 205 126 50 71 111 179 d. Lainnya 53 1 1 - 1 7 122 27 Dipulangkan 76 207 12 12 - - 8 - a. Laki-laki 63 183 12 12 - - 8 - b. Perempuan 13 24 - - - - - - Sumber : Dinas Transmigrasi dan TenagakerjaBalai Pelayanan Penyaluran Tenaga Kerja Indonesia

2007 2008KETERANGAN

5.2. Kesejahteraan

5.2.1. Nilai Tukar Petani

Nilai Tukar Petani merupakan salah satu ukuran tingkat kemampuan daya tukar dari

produk pertanian dengan barang/jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi, atau

menggambarkan daya beli petani di pedesaan. Per Desember 2008, NTP Sulsel mengalami

Page 69: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

59Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV - 2008

penurunan sebesar 0,24% dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya, lebih

rendah dibanding pertumbuhan NTP pada triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 6,56%

(y.o.y). Apabila ditinjau dari komponen pembentuk NTP tersebut, kedua komponen

pembentuk NTP yaitu indeks yang dibayar petani (Ib) dan indeks yang diterima petani (It)

masing-masing mengalami pertumbuhan yang lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya.

Namun pertumbuhan It masih tercatat lebih rendah dibanding pertumbuhan Ib.

Pertumbuhan It tercatat sebesar 9,58% (y.o.y) yaitu dari 106,78 menjadi 117,01. Angka

pertumbuhan It tersebut lebih rendah dibanding angka pertumbuhan pada triwulan III-2008

yang sebesar 14,78% (y.o.y). Sementara pertumbuhan Ib tercatat sebesar 17,23% (y.o.y) dari

101,55 menjadi 119,05, yang lebih rendah dibanding pertumbuhan pada triwulan III-2008

yang sebesar 23,12% (y.o.y).

Tabel 5.5 Nilai Tukar Petani Sulsel 2008 per Triwulan

Perlambatan pertumbuhan Ib tersebut diperkirakan didorong oleh adanya penurunan

harga BBM pada akhir triwulan IV-2008, yang relatif menekan peningkatan konsumsi petani.

Sementara di sisi lain, terjadi peningkatan harga barang/jasa secara umum yang menuntut

adanya peningkatan biaya produksi dan penambahan barang modal.

Sementara perlambatan pertumbuhan indeks yang diterima petani (It) (9,58%) relatif

karena adanya pengaruh penurunan BBM serta diperkirakan terjadi penurunan

permintaan/konsumsi masyarakat sehingga cenderung menekan tingkat harga produk

pertanian. Apabila diperbandingkan antara indeks yang diterima petani (It) dengan laju inflasi

tahunan Sulsel, maka pendapatan petani Sulsel tersebut relatif mengalami tekanan, yaitu

sebesar -2,82%. Sementara di sisi lain, pertumbuhan indeks yang diterima petani tidak

seimbang dengan pertumbuhan indeks yang dibayar petani, yang dapat diartikan bahwa

kondisi tersebut relatif menggambarkan tingkat kesejahteraan petani makin mengalami

penurunan.

5.2.2. Survei

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia Makassar pada triwulan

laporan, indeks ketersediaan lapangan kerja saat ini dan indeks penghasilan saat ini

dibanding 6 (enam) bulan yang lalu relatif mengalami penurunan apabila dibandingkan

Page 70: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

60 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi SelatanTriwulan IV - 2008

dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada indeks ketersediaan lapangan kerja saat

ini, terjadi penurunan sebesar 14,2% yaitu dari 106,00 pada Desember 2007 menjadi 91,00

pada Desember 2008, sementara pada triwulan sebelumnya juga mengalami penurunan

sebesar sebesar 4,4% (y.o.y). Penurunan indeks ini searah dengan pertumbuhan ekonomi

yang cenderung mengalami perlambatan. Diperkirakan diakibatkan karena terjadi penurunan

aktivitas pembangunan (kontruksi), perdagangan dan rasionalisasi di dunia usaha.

Sementara itu indeks penghasilan saat ini dibanding 6 bulan lalu juga mengalami

penurunan yaitu sebesar 10,3% yaitu dari 146,00 pada Desember 2007 menjadi 131,00.

Penurunan indeks penghasilan ini diperkirakan karena tingkat penghasilan riil masyarakat

relatif mengalami penurunan sehubungan dengan harga barang/jasa secara umum telah

mengalami kenaikan, yang salah satunya dipicu oleh kenaikan BBM. Kondisi tersebut relatif

menggambarkan kurang terdapat perbaikan kesejahteraan dan bahkan diperkirakan akan

mengurangi daya beli masyarakat.

Grafik 5.2. Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja Saat Ini

70

75

80

85

90

95

100

105

110

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2007 2008

Inde

ks

Ketersediaan lapangan kerja saat ini

Sumber : KBI Makassar Survei Konsumen

Grafik 5.3. Indeks Penghasilan Saat Ini Dibandingkan 6 Bulan Lalu

85

95

105

115

125

135

145

155

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2007 2008

Inde

ks

Penghasilan saat ini dibandingkan 6 bln yang lalu

Sumber : KBI Makassar Survei Konsumen

Page 71: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

61Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV - 2008

Bab 6

Perkembangan Keuangan Daerah

Berdasarkan data keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, rencana

anggaran pendapatan daerah pada tahun anggaran 2008 terdapat perubahan yang menjadi

sebesar Rp2,13 triliun dari Rp2,02 triliun, atau mengalami peningkatan sebesar 5,37%.

Apabila dibandingkan dengan tahun 2007, terjadi peningkatan sebesar 32,79%. Dari ketiga

komponen pendapatan daerah (Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan Lain-

Lain Pendapatan yang Sah), apabila dibandingkan dengan tahun 2007 kenaikan tertinggi

dicapai oleh komponen PAD tercatat sebesar 51,73% kemudian diikuti oleh komponen Dana

Perimbangan tercatat sebesar 19,91%. Sementara itu, komponen Lain-lain Pendapatan yang

Sah mengalami penurunan sebesar 90,97%.

Hingga triwulan IV-2008, diperkirakan realisasi anggaran PAD tercatat berkisar pada

angka Rp1,25 triliun atau mencapai 102,38% dari target yang ditentukan. Dari komponen

PAD, tercatat bahwa realisasi ‘Lain-lain PAD yang Sah’ telah mencapai di atas 100% yaitu

sebesar 254,96%, kemudian diikuti oleh komponen ‘Bagian Laba Hasil Daerah’ yang telah

mencapai 99,17% dan Pendapatan Pajak Daerah yang realisasinya mencapai 98,74%.

Sementara itu realisasi komponen Pendapatan Retribusi Daerah sebesar 98,12%.

Sementara itu rencana anggaran belanja daerah pada tahun 2008 juga mengalami

perubahan, dari Rp1,64 triliun menjadi Rp1,85 triliun atau mengalami peningkatan sebesar

12,86%. Apabila dibandingkan dengan anggaran belanja pada tahun 2007 tercatat

mengalami peningkatan sebesar 33,48%. Hingga triwulan IV-2008, diperkirakan realisasi

belanja daerah baru mencapai 84,01% atau sebesar Rp1,55 triliun. Secara normal, belanja

pemerintah sampai dengan triwulan IV terealisasi sebesar 100% dari anggaran yang

ditetapkan, maka terdapat deviasi sebesar 15,99% sementara pada triwulan III-2008 terjadi

deviasi sebesar 14,01%. Dengan kondisi realisasi belanja pemerintah daerah yang masih

dibawah persentase penyerapan belanja normal, maka relatif menunjukkan adanya

hambatan dalam merealisasikan belanja untuk keperluan pembangunan regional.

Melambatnya realisasi belanja tersebut sejalan dengan perlambatan pertumbuhan konsumsi

pemerintah di triwulan laporan pada PDRB Sulsel. Diperkirakan perlambatan tersebut karena

beberapa hal antara lain karena unsur kehati-hatian dalam pelaksanaan kegiatan dan

pengaruh dari laju inflasi Sulsel yang relatif cukup tinggi yang mempengaruhi kuantitas dari

belanja pemerintah sehingga terjadi penghematan pengeluaran.

Page 72: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

62 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi SelatanTriwulan IV - 2008

Berdasarkan pencapaian hingga triwulan IV-1008, diketahui bahwa diperkirakan

realisasi pencapaian ketiga komponen belanja (Belanja Operasi, Belanja Modal dan Belanja

Tidak Terduga) masih dibawah kondisi normal yaitu 100%. Sampai dengan triwulan laporan,

diperkirakan realisasi ‘belanja operasi’ terealisasi sebesar 83,79% dari target, untuk ‘belanja

modal’ terealisasi sebesar 88,13% dari target, sementara untuk ‘belanja tidak terduga’

terealisasi sebesar 23,34% dari target. Masih rendahnya ketiga komponen tersebut

diperkirakan karena adanya penghematan sehubungan dengan perkembangan tingkat harga

barang dan jasa yang relatif tinggi. Namun dampak dari masih rendahnya realisasi belanja

tersebut, terutama belanja modal, akan memperlambat pertumbuhan ekonomi, mengingat

investasi di Sulsel sebagian besar bersumber dari dana pemerintah.

Tabel 6.1. Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Sampai Dengan Triwulan IV-2008

Page 73: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV-2008

63

Bab 7

Outlook Kondisi Ekonomi dan Inflasi

7.1 Outlook Kondisi Makroregional

Perlambatan kinerja perekonomian daerah secara tahunan pada triwulan IV-2008

diperkirakan karena akibat dari tekanan perekonomian global, yaitu melemahnya permintaan

komoditas ekspor serta menurunnya tingkat harga beberapa komoditas di pasar

internasional, serta relatif tingginya laju inflasi regional. Perlambatan pertumbuhan ekonomi

tersebut diperkirakan masih akan berlanjut pada triwulan I-2009.

Dari sisi penawaran, pada triwulan I-2009 diperkirakan terdapat tekanan

pertumbuhan terutama pada sektor pertanian meski masih terdapat produktifitas namun

besaran yang relatif terbatas. Perlambatan pertumbuhan di sektor ini relatif disebabkan oleh

pengaruh kondisi cuaca yang kurang kondusif yang mempengaruhi kinerja subsektor

tanaman bahan makanan dan perikanan. Dorongan pertumbuhan pada sektor ini

diperkirakan masih berasal dari subsektor tanaman bahan pangan namun mengalami

penurunan sumbangan pertumbuhan.

Di sektor pertambangan dan penggalian, berhubung tingkat harga beberapa

komoditas hasil pertambangan di pasar internasional mengalami penurunan serta

melemahnya permintaan komoditas hasil tambang, diperkirakan akan mempengaruhi kinerja

sektor ini. Dampak krisis global diperkirakan juga akan mempengaruhi kinerja sektor industri

pengolahan. Kinerja industri pengolahan diperkirakan masih akan mengalami tekanan

pertumbuhan khususnya pada subsektor makanan-minuman-tembakau, mengingat terdapat

kecenderungan terjadi kenaikan harga bahan makanan seperti gandum yang digunakan

sebagai bahan baku terigu. Dorongan pertumbuhan di sektor industri pengolahan

diperkirakan oleh adanya peningkatan produktifitas subsektor industri pengolahan semen

sehubungan dengan masih tingginya pembangunan infrastruktur di Sulsel, serta wilayah

timur Indonesia. Hal tersebut tentunya akan berdampak pada pertumbuhan sektor

bangunan. Selain itu, dorongan pertumbuhan sektor industri pengolahan diperkirakan juga

diberikan oleh industri pengolahan kayu.

Sektor perdagangan-hotel-restoran diperkirakan masih menjadi faktor penggerak

pertumbuhan ekonomi di Sulsel, mengingat masih tingginya pola konsumsi masyarakat

terhadap komoditas yang ada. Kondisi yang mendukung lainnya pada kinerja sektor

perdagangan-hotel-restoran adalah maraknya perluasan pembangunan di masing-masing

daerah kabupaten/kota sehingga diperkirakan mampu mendorong peningkatan volume

Page 74: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

Triwulan IV-2008 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan

64

perdagangan antar kota. Selain itu, diperkirakan faktor pendorong pertumbuhan sektor ini

karena adanya rencana pemberian stimulus pemerintah untuk mendorong konsumsi

masyarakat.

Sejalan dengan kondisi di sisi sektoral (penawaran), dari sisi permintaan,

diperkirakan kinerja konsumsi masih akan menjadi motor penggerak perekonomian Sulsel

pada triwulan I-2009, khususnya bersumber pada konsumsi rumah tangga dan pemerintah.

Rencana stimulus pemerintah yang diberikan untuk mendorong konsumsi masyarakat

diperkirakan akan mempengaruhi kinerja konsumsi. Selain itu, tekanan harga yang

diperkirakan akan mengalami perlambatan sehubungan dengan penurunan harga BBM pada

bulan Desember 2008 dan Januari 2009 akan mampu mendorong peningkatan konsumsi

masyarakat. Kinerja investasi diperkirakan akan mengalami perlambatan sehubungan dengan

dampak dari krisis global terhadap perekonomian Sulsel. Para pelaku usaha diperkirakan

masih akan memperhitungkan risiko atas dampak krisis tersebut, sehingga cenderung masih

akan menahan ekspansi usahanya. Nilai ekspor pada triwulan mendatang diperkirakan masih

memberikan kontribusi positif, terutama pada subsektor ekspor antar propinsi, meski nilai

ekspor antar negara diperkirakan akan mengalami penurunan. Penurunan ekspor antar

negara tersebut sejalan dengan melemahnya kinerja sektor pertanian dan pertambangan.

Dorongan pertumbuhan ekspor diperkirakan diberikan oleh industri pengolahan, khususnya

semen.

Pada triwulan mendatang, faktor-faktor yang perlu diwaspadai adalah kondisi cuaca

yang diperkirakan masih kurang kondusif, serta meningkatnya aktifitas kegiatan politik

sehubungan dengan akan diselenggarkannya PEMILU Legislatif yang akan diselenggarakan

pada awal triwulan II-2009. Faktor-faktor tersebut relatif akan dapat memberikan dampak

negatif terhadap terciptanya stabilitas perekonomian Sulsel.

Grafik 7.1. Perkembangan Indeks Ekspektasi Konsumen dan Komponennya

-

20

40

60

80

100

120

140

160

180

7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3

2006 2007 2008 2009

Indeks Ekspektasi KonsumenKondisi ekonomi 6 bulan yadEkspektasi penghasilan 6 bulan yadKetersediaan lapangan kerja 6 bulan yad

Sumber : Survey Konsumen Bank Indonesia Makassar

Page 75: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV-2008

65

Berdasarkan alasan tersebut di atas dan dengan asumsi tidak ada kejadian yang

cukup mengganggu proses kinerja pembangunan, maka diperkirakan perekonomian Sulsel

pada triwulan mendatang, secara tahunan akan lebih rendah dibanding periode yang sama

tahun sebelumnya (10,59%), namun sedikit tinggi dibanding pertumbuhan tahunan pada

triwulan IV-2008 (4,83%). Laju inflasi pada triwulan I-2009 diperkirakan pada kisaran 5,1% ±

1% (y.o.y). Kondisi perkiraan tersebut sejalan dengan hasil survey konsumen yang dilakukan

oleh Bank Indonesia Makassar yang cenderung menunjukkan sedikit peningkatan dibanding

triwulan IV-2008.

7.2 Outlook Inflasi

Laju inflasi di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) pada tahun 2008 tercatat mengalami

peningkatan dibandingkan laju inflasi tahun 2007. Peningkatan laju inflasi tersebut lebih

disebabkan karena kenaikan harga BBM pada pertengahan triwulan II-2008, meski terjadi

penurunan harga BBM pada bulan Desember 2008. Pada triwulan mendatang, dorongan

inflasi diperkirakan masih akan terjadi pada kelompok bahan makanan, terutama untuk

komoditas beras, tepung terigu dan ikan. Dorongan inflasi pada komoditas beras

diperkirakan karena faktor stok beras yang relatif menipis sehubungan dengan terganggunya

produktivitas sektor tanaman bahan makanan karena faktor cuaca. Kondisi cuaca tersebut

relatif juga mempengaruhi pasokan ikan di pasaran. Adapun dorongan inflasi pada

komoditas tepung terigu diperkirakan disebabkan karena adanya peningkatan harga gandum

di pasar internasional yang merupakan bahan baku tepung terigu, selain tekanan dari

kenaikan harga bahan baku terigu. Namun di sisi lain, dengan adanya penurunan BBM pada

bulan Desember 2008 dan Januari 2009 tersebut, diperkirakan tekanan inflasi di kelompok

bahan makanan dapat berkurang mengingat biaya transportasi relatif mengalami penurunan

Selain itu tekanan tingkat harga CPO di pasar internasional yang cenderung melemah,

diperkirakan akan mempengaruhi tingkat harga minyak goreng di pasar regional. Kondisi

tersebut tentunya akan mempengaruhi laju inflasi di kelompok barang dan jasa lainnya. Di

kelompok makanan jadi diperkirakan juga akan mengalami perlambatan sehubungan

dengan melemahnya laju inflasi kelompok bahan makanan. Di kelompok sandang, laju

inflasinya akan didorong oleh komoditi emas perhiasan mengingat tingkat harga emas di

pasar internasional yang masih cenderung meningkat.

Akibat tekanan harga pada komoditas-komoditas tersebut di atas di atas maka

diperkirakan laju inflasi akan cenderung mengalami perlambatan. Pada triwulan mendatang

laju inflasi tahunan diperkirakan masih lebih tinggi dibandingkan laju inflasi triwulan I-2008

(7,96%), namun lebih rendah dibanding laju inflasi triwulan IV-2008 (12,40%). Laju inflasi

pada triwulan I-2009 diperkirakan pada kisaran 10,2% ± 1% (y.o.y).

Page 76: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

Triwulan IV-2008 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan

66

Grafik 7.2. Indeks Ekspektasi Terhadap Harga-harga dalam 3 bulan y.a.d

-

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

4 5 6 7 8 910

11

12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

10

11

12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

10

11

12 1 2 3

2006 2007 2008 2009

Indeks perubahan harga umum 3 bulan yad

2 per. Mov. Avg. (Indeks perubahan harga3 b l d)

Sumber : Survey Konsumen Bank Indonesia Makassar

7.3. Prospek Perbankan

Pada triwulan laporan, kinerja perbankan di Provinsi Sulawesi Selatan memperlihatkan

peningkatan yang cukup signifikan dan diperkirakan pertumbuhan tersebut akan terus

berlanjut seiring dengan perkembangan perekonomian daerah, meskipun terdapat tekanan

dari dampak krisis global. Tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI-rate) yang cenderung

mengalami penurunan pada akhir triwulan IV-2008, diharapkan dapat mendorong

penyaluran kredit/pembiayaan perbankan meskipun dari sisi simpanan, khususnya deposito,

berpotensi untuk terus menurun. Namun demikian, kondisi tersebut menuntut perbankan

daerah untuk lebih kreatif dalam memberikan jasa pelayanannya kepada masyarakat.

Disamping itu, rencana stimulus pemerintah untuk mendorong peningkatan konsumsi

masyarakat dan peningkatan anggaran pendapatan dan belanja pemerintah daerah relatif

akan mendorong terjadinya peningkatan fungsi intermediasi perbankan.

Page 77: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV-2008

67

LAMPIRAN 1. Data Ekonomi Makro

Tabel 1.a Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Provinsi Sulawesi Selatan

Atas Dasar Harga Konstan (Rp Miliar)

-

Tabel 1.b Produk Domestik Regional Bruto Menurut Penggunaan Provinsi Sulawesi Selatan

Atas Dasar Harga Konstan (Rp Miliar)

2. Data Inflasi

Tabel 2.a Laju Inflasi Kota Makassar Menurut Kelompok Pengeluaran (2007 = 100)

Page 78: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

Triwulan IV-2008 Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan

68

Tabel 2.b Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Des 2008

Di Provinsi se-Sulampua

3. Data Perbankan -

Tabel 3.a. Uang Giral dan Kuasi (Bank Umum dan BPR) (Rp Miliar)

Tabel 3.b. Penghimpunan Dana dan Penyaluran Kredit Bank Umum (Rp Miliar)

Tabel 3.c. Penyaluran Kredit Menurut Jenis Penggunaan Bank Umum (Rp Miliar)

Page 79: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROPINSI SULAWESI … · Ekonomi Daerah secara triwulanan atau disingkat menjadi KER ... maka sejak tahun 2007 ini materi kajian untuk ... BAB 1 PERKEMBANGAN

Kajian Ekonomi Regional Sulawesi Selatan Triwulan IV-2008

69

4. Data Sistem Pembayaran

Tabel 4.a. Aliran Uang Kartal di Depo KBI Makassar

Tabel 4.b. Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB) (Rp Triliun)

Tabel 4.c. Transaksi Non Tunai via RTGS (Rp Triliun)