k. a. ta pengantar . puji syukur kehadirat allah swt yang atas rahmat dan karunia-nya sehingga...
TRANSCRIPT
![Page 1: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/1.jpg)
Triwulan III - 2008
Kantor Bank Indonesia Samarinda
KAJIAN EKONOMI REGIONAL
Provinsi Kalimantan Timur
![Page 2: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/2.jpg)
i
KKAATTAA PPEENNGGAANNTTAARR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan
buku Kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan Timur (Kaltim) periode triwulan III-2008 dapat
dirampungkan. Buku KER ini mengulas perkembangan ekonomi dan keuangan daerah Kaltim dalam
rangka pemberian informasi yang komprehensif dan saran terkait kepada para stakeholders Bank
Indonesia, dengan harapan publikasi ini dapat menjadi salah satu sumber rujukan bagi pemangku
kebijakan, akademisi, dunia usaha serta pihak-pihak lainnya yang membutuhkan.
Asesmen singkat kami terhadap perkembangan ekonomi dan keuangan daerah Kalimantan
Timur (Kaltim) selama triwulan III-2008, adalah sebagai berikut:
1. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2008 mencapai 5,53% (y-o-y), lebih rendah
dibandingkan pertumbuhan pada triwulan II-2008 sebesar 7,0% (y-o-y). Pertumbuhan ekonomi
Kaltim tersebut lebih rendah dibandingkan dengan prakiraan pertumbuhan ekonomi nasional
sebesar 6,3% (y-o-y).
2. Laju inflasi triwulanan Kaltim pada triwulan III-2008 mencapai 13,99% (y-o-y), sedikit
lebih rendah dibandingkan inflasi triwulan sebelumnya yang sebesar 14,90% atapun laju inflasi
nasional pada triwulan III-2008 sebesar 12,14%. Angka inflasi Kaltim tersebut merupakan
gabungan inflasi (IHK) yang terjadi di Samarinda, Balikpapan, dan Tarakan, masing-masing
sebesar sebesar 14,37% (y-o-y), 11,42% (y-o-y) dan 20,68% (y-o-y).
3. Kinerja usaha perbankan Kaltim selama triwulan laporan menunjukkan perkembangan yang tetap
menggembirakan.
a) Dari sisi penghimpunan dana, simpanan dana masyarakat pada bank-bank umum se-
Kaltim selama periode laporan mencapai Rp 39.350 miliar, mengalami peningkatan sebesar
Rp 4.237 miliar (12,07%) dibandingkan posisi pada triwulan sebelumnya.
b) Sementara dari sisi penyaluran dana, total kredit berdasarkan lokasi kantor mencapai
sebesar Rp 19.847 miliar atau mengalami peningkatan Rp 1.637 miliar (8,99%)
dibandingkan dengan posisi pada triwulan sebelumnya. Demikian pula halnya dengan kredit
yang disalurkan sistem perbankan secara nasional untuk proyek di Kaltim mengalami
peningkatan sebesar Rp 2.635 miliar (9,72%) dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
sehingga posisinya menjadi Rp 29.744 miliar. Apabila ditelusuri lebih lanjut, diketahui
bahwa 36,2% dari total kredit berlokasi proyek di Kaltim berasal dari bank yang berkantor di
luar Kaltim, terutama dikucurkan oleh kantor pusat bank yang berada di DKI Jakarta yang
mencapai Rp 10.767 miliar.
c) Berdasarkan perkembangan kegiatan intermediasi perbankan diatas diketahui bahwa rasio
pinjaman terhadap simpanan (LDR) Kaltim atas dasar lokasi proyek mencapai 75,6%, lebih
tinggi dibandingkan dengan LDR atas dasar lokasi kantor di Kaltim yang sebesar 50,46%.
d) Pembiayaan kepada usaha berskala mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang berhasil
disalurkan bank umum yang berkantor di Kaltim selama periode laporan mencapai Rp
13.416 miliar atau dengan pangsa 67,6% terhadap total kredit. Penyaluran kredit UMKM
tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp 955 miliar atau tumbuh 7,67% (q-t-q).
4. Dengan mencermati berbagai faktor, perekonomian Kaltim pada triwulan IV-2008 diperkirakan
tumbuh 4,5 – 5,5% (y-o-y) atau baseline 5% (y-o-y), berarti lebih rendah dibandingkan dengan
pertumbuhan pada triwulan laporan. Sedangkan tekanan inflasi diperkirakan mulai menurun
menyusul kecenderungan penurunan harga beberapa komoditi utama setelah merebaknya krisis
ekonomi global.
![Page 3: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/3.jpg)
Akhirnya, kami menyadari bahwa buku ini masih belum sempurna, untuk itu secara terus
menerus memerlukan perbaikan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan masukan dan umpan
balik bagi peningkatan kualitas publikasi ini di masa mendatang. Selanjutnya, dukungan ketersediaan
data atau informasi terkini dari berbagai dinas/instansi serta pihak-pihak terkait di Kalimantan Timur
sangat membantu kami dalam penyusunan buku ini. Untuk itu, kami mengucapkan banyak terima
kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu penerbitan
buku ini.
Samarinda, November 2008
BANK INDONESIA SAMARINDA
Imam Supeno Pemimpin
ii
![Page 4: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/4.jpg)
iii
DDAAFFTTAARR IISSII
Halaman
KATA PENGANTAR …………………………………………………………….........................................................
DAFTAR ISI …………………………………………………………………..........................................................
DAFTAR TABEL .....................………………………………………………................................................….
DAFTAR GRAFIK ...............................................................................................................
i
iii
vi
vii
RRIINNGGKKAASSAANN EEKKSSEEKKUUTTIIFF ………………………………..…………………………………………………………………………………
I. Gambaran Umum ……………………….…………………………………………………………………….……..
II. Asesmen Perekonomian ..............................................................................
III. Asesmen Inflasi ……………………………………………………………………………………………………..
IV. Asesmen Perbankan dan Sistem Pembayaran ................................................
1. Perbankan .........................................................................................
2. Sistem Pembayaran .............................................................................
V. Perkiraan …………………………………………………………………………………………………………………..
VI. Anekdotal Informasi ………………………………………………………………………………………………
BBAABB II PPEERRKKEEMMBBAANNGGAANN EEKKOONNOOMMII MMAAKKRROO REGIONAL …………………………….……………………….
1.1 Gambaran Umum ..........................................................................................
1.2 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Permintaan ..................................................
1.2.1 Konsumsi Rumah Tangga ......................................................................
1.2.2 Pengeluaran Pemerintah ........................................................................
1.2.3 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) ………………………………………
1.2.4 Ekspor dan Impor ...…….........................................................................
1.3 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Penawaran …………………………………………………………
1.3.1 Sektor Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan ……………………………..
1.3.2 Sektor Pertambangan dan Penggalian ………………………………………………..…………..
1.3.3 Sektor Industri Pengolahan ……………………………………………………………….……………..
1.3.4 Sektor Listrik dan Air Bersih ………………………………………………………………………….….
1.3.5 Sektor Bangunan …………………………………………...........................................….
1.3.6 Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran …………....................................……
1.3.7 Sektor Pengangkutan dan Komunikasi .....................................................
1.3.8 Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan ...................................
1.3.9 Sektor Jasa-jasa ...................................................................................
Boks 1. Analisis Singkat Dampak Krisis Finansial Amerika Serikat terhadap Kinerja Perekonomian Kaltim ………………………………………………………………….
BBAABB IIII EEVVAALLUUAASSII PPEERRKKEEMMBBAANNGGAANN IINNFFLLAASSII ………………………………………………………………………..…….
2.1 Gambaran Umum ……………………………………………………….……………………………………..…..
2.2. Inflasi Tahun Berjalan (y-t-d)…………………………………………………………..……...…………….
2.2.1 Inflasi Tahun Berjalan Kota Samarinda …………………………………………………………
2.2.2 Inflasi Tahun Berjalan Kota Balikpapan ………………………………………….…………..
2.2.3 Inflasi Tahun Berjalan Kota Tarakan ……………………………………………………………
1
1
1
2
3
3
3
4
4
6
6
6
7
8
8
8
10
11
12
12
13
13
13
14
14
15
16
21
21
21
21
22
22
![Page 5: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/5.jpg)
iv
2.3. Inflasi Tahunan (y-o-y).......................................………………………………………………
2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ……….......................................…………..
2.3.2 Inflasi Tahunan Kota Balikpapan ….......................................................
2.3.3 Inflasi Tahunan Kota Tarakan ………………………………………………………………………..
23
23
24
24
BBAABB IIIIII PPEERRKKEEMMBBAANNGGAANN PPEERRBBAANNKKAANN DDAAEERRAAHH ………. …….…………………………………………………
3.1 Gambaran Umum ……………………………………………………………………………………………..……….
3.2 Perkembangan Usaha Bank Umum ……………………………………………………………….…….……
3.2.1 Total Aset …………………………………………………………………………………………………………..
3.2.2 Penghimpunan Dana Masyarakat ……………….. …………………………………………….….
3.2.4 Penyaluran Kredit Bank Umum ……………………………………………………….…….………….
a. Kredit Bank Umum ber-kantor di Kaltim ….….…………………………………….…..
b. Kredit Bank Umum berlokasi proyek di Kaltim …………………………………..…..
3.3 Perkembangan Kredit UMKM ……….…………………………………………………………………….………
3.4 Perkembangan Usaha Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ……………………………………………….
a. Perkembangan Aset BPR …………………………………………………………………………....
b. Perkembangan Dana Pihak Ketiga BPR ……………………………………………..………
c. Penyaluran Kredit/Pembiayaan BPR ……..…………………………………………………..
3.5 Asesmen Risiko Perbankan …………………………………………………………. ……………..…………..
3.5.1 Risiko Kredit ……………………………………………………………………………………................
3.5.2 Risiko Likuiditas ...................................................................................
3.5.3 Risiko Pasar ........................................................................................
Boks 2. Analisis Pengaruh Kebijakan Peningkatan Nilai Penjaminan Simpanan terhadap Simpanan Masyarakat Kaltim ............................................................
BAB IV KEUANGAN DAERAH ………………….………….......................………………… ...........................
4.1 Gambaran Umum ...........................................................……………....................
4.2 Pendapatan .....................................................………………………………..................
4.3 Belanja …………………………………….………………………………………………………….……………………….
BAB V PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN ………………………………………………………………………….
5.1 Gambaran Umum ……………………. …………………………………………………………………… ……………
5.2 Perkembangan Transaksi Tunai …………………………………………….…………………………………..
5.2.1 Perkembangan Peredaran Uang Kartal ……………………………………………………………..
5.3 Perkembangan Transaksi Non-Tunai …………………………………………………………………………..
5.3.1 Perkembangan Transaksi Kliring ……………………………………………………………………….
5.3.2 Perkembangan Transaksi BI-RTGS …………………………………………………………………..
BAB VI PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN .................
6.1 Perkembangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) melalui Kalimantan Timur …………………
6.2 Tingkat Kemiskinan di Kalimantan Timur tahun 2008 ..........................................
Boks 3. Hasil Survei TKI di Wilayah Nunukan dalam rangka Survei Nasional Pola Remitansi TKI tahun 2008 .........................................................................
26
26
27
27
27
28
29
30
31
33
33
34
34
35
35
36
37
38
40
40
40
40
42
42
42
42
43
43
43
45
45
46
47
![Page 6: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/6.jpg)
BAB VII PERKIRAAN EKONOMI DAN INFLASI DAERAH .....................................................
7.1 Prospek Perekonomian Daerah Triwulan IV-2008 ...............................................
7.2 Prospek Perkembangan Inflasi .........................................................................
LAMPIRAN
48
48
49
v
![Page 7: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/7.jpg)
vi
DDAAFFTTAARR TTAABBEELL Halaman
1.1
1.2 1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8
1.9
1.10
1.11
2.1 2.2 2.3
2.4
2.5
2.6
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
3.10
3.11
3.12
3.13 5.1
6.1
6.2
Pertumbuhan PDRB Sisi Permintaan Kalimantan Timur .......................................
Perkembangan Komponen Ekspor Tw III-2008 ……………………………………………………..
Komoditas Utama dan Negara Tujuan Utama Ekspor non Migas Kaltim Triwulan III-2008 (HS 2 dijit, dalam juta USD).....................................................................
Perkembangan Komponen Impor Tw III-2008 ……………………………………………………….
Komoditas Impor Non Migas Utama dan Negara Asal Impor Utama Kaltim Triwulan III-2008 (HS 2 Dijit, dalam juta USD) ........................................................ ......
Pertumbuhan PDRB Sektoral Kalimantan Timur .........……...........................…………
Perkembangan Produktivitas Tanaman Bahan Makanan di Kaltim (ton) …………..
Perkembangan Industri Non Migas Kaltim Trw III-2008 (y-o-y) ............................
Perkembangan Sub-Angkutan Kaltim Trw II-2008 (y-o-y) ...................................
Perkembangan Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan ………………….
Perkembangan Sub Sektor Jasa-jasa Swasta ………………………………………………………
Inflasi Tahun Berjalan di Kota Samarinda...........................................................
Inflasi Tahun Berjalan di Kota Balikpapan..........................................................
Inflasi Tahun Berjalan di Kota Tarakan …………………………………………………………………
Inflasi Tahunan Kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa................
Inflasi Tahunan Kota Balikpapan menurut kelompok barang dan jasa.....................
Inflasi Tahunan Kota Tarakan menurut kelompok barang dan jasa.....................
Perkembangan Total Aset Bersih Bank Umum di Kaltim .......................................
Perkembangan Penghimpunan Dana pada bank Umum di Kaltim...........................
Perkembangan Kredit Bank Umum berkantor di Kaltim ........................................
Jumlah Kredit Bank Umum Berlokasi Proyek di Kaltim ........................................
Perbandingan Kredit dan DPK menurut Kabupaten/Kota di Kaltim ....................
Perkembangan Kredit Bank Umum Menurut Skala Kredit .....................................
Perkembangan Kredit UMKM Bank Umum Menurut Kelompok Bank, Jenis Penggunaan dan Sektor Ekonomi .....................................................................
Perkembangan Kredit UMKM Bermasalah (NPLs) Menurut Skala Kredit …………………..
Perkembangan Kredit UMKM Bermasalah (NPLs) menurut Kelompok Bank, Jenis Penggunaan dan Sektor Ekonomi …………………………………………………………………………………
Perkembangan Usaha BPR di Kalimantan Timur (dalam juta rupiah) .....................
Perkembangan Kredit Bank Umum Menurut Kolektibilitas .....................................
Perkembangan Kredit Bermasalah (NPLs) Bank Umum ........................................
Struktur Jangka Waktu dan Sebaran DPK ..........................................................
Perkembangan Transaksi RTGS di Kalimantan Timur (Rp miliar) .........................
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Kalimantan Timur Menurut Daerah, Maret 2007 – Maret 2008 .............................................................................
Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin menurut Daerah, Maret 2007 – Maret 2008 ........................................................................................
7
8
9
9
10
11
12
12
14
14
15 22
22 23
23 24
25
27
28 29
30
31 31
32
32
33
34
35
35
36 44
46
46
![Page 8: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/8.jpg)
vii
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8
1.9
1.10
1.11
1.12
1.13
2.1
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
3.10
3.11
3.12
4.1
4.2
5.1
5.2
5.3
5.4
6.1
7.1
7.2
7.3
7.4
DDAAFFTTAARR GGRRAAFFIIKK
Pertumbuhan PDB Nasional vs PDRB Kaltim (y-o-y)…………………………………………………..
Perkembangan Kredit Konsumsi …………………………………………………………………………...…...
Perkembangan IKK dan Kondisi Ekonomi Saat Ini .............................……........…….
Perkembangan Kredit Investasi ……………..…………....................................…..…………
Perkembangan Arus Ekspor Impor di Pelabuhan Samarinda & Balikpapan ………
Kontribusi Per Negara terhadap Pertumb. Ekspor Non Migas Kaltim Tw III-2008 ……
Kontribusi Utama Pertumbuhan Impor Non Migas Kaltim per Negara Asal Barang Tw
III-08 ………………………………………………………..……………………………...………………………………...
Kontribusi Pertumbuhan Subsektor Pertanian Triwulan III-2008 (y-o-y) …………………
Kontribusi Pertumbuhan Subsektor Tambang Triwulan III-2008 (y-o-y) …………………
Perkembangan Kredit Konstruksi di Kaltim ………………................................……………
Perkembangan Kredit Perdagangan di Kaltim ……………..................................……….
Perkembangan Arus Penumpang melalui Pelabuhan Samarinda dan Balikpapan…….
Perkembangan Penyaluran Kredit Perbankan ……………………………………………………….
Laju Inflasi Kalimantan Timur dan Nasional (y-o-y) …………..………………………………………
Kinerja Usaha Perbankan Nasional dan Kaltim (q-t-q) ........................................
Kinerja Usaha Perbankan Nasional dan Kaltim (y-o-y) ....................................
Perkembangan Aktiva Produktif ...................................................................
Perkembangan Suku Bunga Kredit dan BI-Rate .............................................
Perkembangan Kredit Bank Umum berkantor di Kaltim ........................................
Perkembangan Kredit Bank Umum Berlokasi Proyek di Kaltim...............................
Perkembangan Aset BPR .................................................................................
Perkembangan DPK Berdasarkan Jenis ..............................................................
Penyaluran Kredit Berdasarkan Jenis Penggunaan ...............................................
Perkembangan Rasio Alat Likuid Perbankan Kaltim .........................................
Struktur Kepemilikan Simpanan .......................................................................
Perkembangan Bunga Kredit dan Rasio NPLs ..................................................
Anggaran dan Realisasi Komponen Pendapatan per Semester I tahun 2008 APBD
Kalimantan Timur ........................................................................................
Anggaran dan Realisasi Komponen Belanja per Semester I tahun 2008 APBD
Kalimantan Timur .........................................................................................
Perkembangan Peredaran Uang Kartal di Kaltim …………..……………………………………………
Perkembangan PTTB …………………………………………………………………………………………………..
Perkembangan Transaksi Kliring di Kalimantan Timur ……………………………………………….
Perkembangan Transaksi RTGS di Kota Samarinda & Balikpapan......................
Pertumbuhan Tahunan TKI melalui Nunukan ..................................................
Survei Kegiatan Dunia Usaha ............................ .........................................
Perkembangan Ekspektasi Konsumen ...........................................................
Ekspektasi Konsumen Terhadap Perubahan Harga Umum ................................
Ekspektasi Penghasilan Vs Ekspektasi Tabungan ............................................
6
7
7
8
8
9
10
11
12
13
13
14
14
21
26
26
27
28
29
30
33
34
34
36
36
37
40
41
42
43
43
44
45
48
48
49
50
![Page 9: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/9.jpg)
Ringkasan Eksekutif
1
RRIINNGGKKAASSAANN EEKKSSEEKKUUTTIIFF
KKAAJJIIAANN EEKKOONNOOMMII RREEGGIIOONNAALL
PPRROOVVIINNSSII KKAALLIIMMAANNTTAANN TTIIMMUURR PPEERRIIOODDEE TTRRIIWWUULLAANN IIIIII--22000088
I. Gambaran Umum
Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada triwulan III-2008 masih
menunjukkan perkembangan yang positif, namun lebih lambat dibandingkan dengan
pertumbuhan pada triwulan II-2008. Berdasarkan PDRB sisi permintaan, pertumbuhan
ekonomi periode berjalan ini terutama dipengaruhi oleh komponen penanaman modal
domestik tetap bruto (PMDTB) karena meningkatnya realisasi investasi dan penyaluran kredit
perbankan. Faktor lainnya adalah peningkatan pengeluaran rumah tangga yang dipengaruhi
oleh adanya pola konsumsi musiman, yaitu perayaan Hari Raya Idul Fitri.
Berdasarkan PDRB sisi penawaran, kinerja positif sektor pertambangan dan
penggalian yang relatif stabil masih menjadi faktor utama pendorong tumbuhnya ekonomi
Kalimantan Timur triwulan III-2008, walaupun cenderung melambat dibandingkan dengan
triwulan II-2008 yang dipengaruhi oleh adanya penutupan sementara area pertambangan
batubara milik PT. Kaltim Prima Coal, yang merupakan produsen batubara terbesar di
Kalimantan Timur. Sektor lainnya yang juga menunjukkan kinerja yang positif adalah sektor
perdagangan yang dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan masyarakat, dan sektor
angkutan yang dipengaruhi oleh meningkatnya pengguna berbagai moda transportasi karena
dorongan pola konsumsi musiman juga.
Sementara itu perkembangan industri perbankan di Kalimantan Timur triwulan III-
2008 juga menunjukkan hal yang positif, yang ditunjukkan dengan adanya peningkan pada
beberapa komponen seperti aset, dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran kredit, yang
diiikuti oleh penurunan rasio kredit bermasalah (NPL). Di sisi lain, perkembangan sistem
pembayaran di Kalimantan Timur triwulan III-2008 juga menunjukkan perkembangan yang
meningkat. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah peredaran uang kartal karena
dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan masyarakat untuk menghadapi perayaan Hari
Raya Idul Fitri. Demikian juga halnya dengan transaksi non tunai, baik melalui kliring
maupun RTGS.
Pada triwulan IV-2008, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur diperkirakan masih
akan tumbuh positif, namun akan mengalami tekanan cukup besar. Secara sektoral, tekanan
akan berasal dari meningkatnya curah hujan yang berpotensi mengganggu produktivitas
pertambangan batubara dan berkurangnya permintaan masyarakat akan barang dan jasa.
Demikian juga halnya dari sisi permintaan, penurunan konsumsi rumah tangga berpotensi
memberikan tekanan pada kinerja ekonomi periode mendatang. Namun, faktor positif yang
diperkirakan mampu mendorong adalah peningkatan pengeluaran pemerintah dan realisasi
investasi.
Sementara laju inflasi diperkirakan berada dalam level yang moderat seiring dengan
berkurangnya tekanan terhadap kenaikan harga barang dan jasa karena berkurangnya
permintaan masyarakat dan menurunnya ekspektasi konsumen.
![Page 10: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/10.jpg)
Ringkasan Eksekutif
II. Asesmen Perekonomian
Pertumbuhan ekonomi tahunan Kalimantan Timur triwulan III-2008 masih
menunjukkan perkembangan yang positif, yaitu mencapai 5,53% (y-o-y), masih lebih rendah
dibandingkan pertumbuhan pada triwulan II-2008 sebesar 7,00%.
Dari sisi permintaan, kontributor terbesar pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur
triwulan III-2008 ini adalah pertumbuhan komponen penanaman modal tetap domestik bruto
(PMDTB) dengan kontribusi pertumbuhan sebesar 2,59%. Komponen ini tumbuh 16,23% (y-
o-y) dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya, yang dipengaruhi oleh
masuknya investasi dari luar Kalimantan Timur. Komponen lainnya yang memberikan
kontribusi cukup besar juga adalah komponen konsumsi rumah tangga, yaitu sebesar 2,01%
dengan pertumbuhan 13,62% (y-o-y), yang dipengaruhi oleh meningkatnya pengeluaran
rumah tangga karena adanya pola konsumsi musiman, dan komponen pengeluaran
pemerintah dengan kontribusi sebesar 0,92% atau tumbuh sebesar 18,54% (y-o-y), yang
dipengaruhi oleh meningkatnya pengeluaran pemerintah untuk pembiayaan proyek
pembangunan dan pembayaran gaji ke-13 untuk PNS.
Dari sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi triwulan III-2008 masih dipengaruhi oleh
pertumbuhan pada sektor pertambangan dan penggalian, yang mampu tumbuh sebesar
6,59% (y-o-y), dengan kontribusi terhadap pertumbuhan mencapai 2,56%. Pertumbuhan
sektor ini masih lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan II-2008 yang
mencapai 7,26%; yang dipengaruhi oleh adanya penutupan area tambang batubara milik PT.
Kaltim Prima Coal, yang merupakan produsen batubara terbesar di Kalimantan Timur. Sektor
lainnya yang berkontribusi cukup besar pada pertumbuhan ekonomi triwulan II-2008 adalah
sektor perdagangan, hotel dan restoran yang tumbuh sebesar 14,01% (y-o-y) dengan
kontribusi 1,12%, yang dipengaruhi oleh permintaan masyarakat karena pola konsumsi
musiman; dan sektor pengangkutan, yang berkontribusi sebesar 0,52% dengan
pertumbuhan mencapai 9,99% (y-o-y), yang dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah
pengguna berbagai moda transportasi dalam rangka perayaan Hari Raya Idul Fitri.
III. Asesmen Inflasi
Laju perkembangan harga barang dan jasa di Kalimantan Timur pada triwulan III-
2008 dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan masyarakat yang dipengaruhi oleh pola
konsumsi musiman karena adanya perayaan Hari Raya Idul Fitri dan imbas kenaikan harga
bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada beberapa waktu yang lalu.
Oleh karena itu, hal tersebut telah menyebabkan meningkatnya laju inflasi IHK
tahunan di Kalimantan Timur pada triwulan III-2008 ini, yang mencapai 13,99% (y-o-y),
masih lebih rendah dibandingkan triwulan II-2008 yang tercatat sebesar 14,9%. Laju inflasi
Kalimantan Timur tersebut bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi nasional yang
sebesar 12,14%.
Laju inflasi tahunan Kota Samarinda triwulan III-2008 mencapai 14,37% (y-o-y), lebih
rendah dibandingkan triwulan II-2008 sebesar 15,83%. Sementara laju inflasi tahun berjalan
yaitu periode Januari – September 2008, laju inflasi di Kota Samarinda tercatat sebesar
12,76% (y-t-d). Tingginya laju inflasi di Samarinda dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan
makanan, harga elpiji dan komoditas sandang.
Laju inflasi tahunan Kota Balikpapan pada periode berjalan ini mencapai 11,42% (y-o-y),
lebih rendah dibandingkan dengan laju inflasi triwulan sebelumnya sebesar 13,66%. Laju
inflasi tahun berjalan di kota ini tercatat sebesar 10,86% (y-t-d). Faktor-faktor yang
mempengaruhi laju kenaikan harga barang dan jasa di kota ini dipengaruhi oleh kenaikan
harga bahan makanan, elpiji dan biaya pendidikan.
2
![Page 11: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/11.jpg)
Ringkasan Eksekutif
Laju inflasi tahunan Kota Tarakan triwulan III-2008 tercatat sebesar 20,68% (y-o-y), lebih
tinggi dibandingkan dengan laju inflasi tahunan triwulan II-2008 yang mencapai 15,33%.
Sedangkan laju inflasi tahun berjalan mencapai 18,88% (y-t-d), yang tertinggi dibandingkan
dengan Kota Samarinda dan Balikpapan. Tingginya laju inflasi Kota Tarakan ini dipengaruhi
oleh kenaikan harga bahan makanan, elpiji dan biaya transportasi. Selain itu, jarak tempuh
yang sangat jauh dari daerah pemasok kebutuhan ke Tarakan juga menjadi faktor yang
menjadi pendorong kenaikan laju inflasi di kota ini.
IV. Asesmen Perbankan dan Sistem Pembayaran
1. Perbankan
Industri perbankan di Kalimantan Timur pada triwulan III-2008 memperlihatkan
kinerja yang menggembirakan. Total aset bersih (net asset) mencapai Rp 51.440 miliar atau
meningkat 6,27% (q-t-q) dibandingkan dengan triwulan II-2008. Laju peningkatan tertinggi
terjadi pada bank pemerintah konvensional sebesar 16,88% (q-t-q).
Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat Rp 39.350 miliar atau mengalami
peningkatan 12,07% (q-t-q) dibandingkan dengan triwulan II-2008. Pertumbuhan komponen
DPK tertinggi terjadi pada jenis giro, yang tumbuh sebesar 22,87% (y-o-y).
Penyaluran kredit pada triwulan III-2008 tetap tumbuh tinggi, baik menurut
kategori lokasi kantor maupun lokasi proyek. Kredit bank umum yang berkantor di
Kalimantan Timur mencapai Rp 19.847 miliar, atau tumbuh 8,99% (q-t-q). Sementara
penyaluran kredit berdasarkan lokasi kantor pada periode berjalan ini mencapai Rp 29.744,4
miliar atau mengalami peningkatan 9,72% (q-t-q) dibandingkan dengan posisi triwulan
sebelumnya. Dengan demikian rasio LDR berdasarkan lokasi kantor bank dan lokasi proyek
masing-masing sebesar 50,44% dan 75,6%. Sementara itu, penyaluran kredit berskala
mikro, kecil dan menengah (MKM) hingga triwulan III-2008 mencapai Rp 13.416 miliar atau
tumbuh 7,67% (q-t-q) dibandingkan dengan triwulan II-2008.
Rasio kredit bermasalah/non performing loans (NPLs) bank umum pada periode
berjalan ini tercatat sebesar 2,63%, lebih rendah dibandingkan dengan triwulan II-2008 yang
tercatat sebesar 2,89%. Sementara rasio NPL untuk kredit UMKM sebesar 2,67%, juga lebih
rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai 2,96%.
Hasil asesmen terhadap stabilitas perbankan Kaltim selama triwulan III-2008
menunjukkan tingkat risiko-risiko yang terjaga dengan baik. Risiko kredit terus menunjukkan
penurunan seiring dengn perbaikan rasio NPLs hampir merata pada semua jenis kredit
menurut penggunaan maupun sektor ekonomi. Risiko likuiditas tergolong rentan karena
didominasi simpanan jangka pendek namun didukung kecukupan likuiditas yang memadai
seperti tercermin dari rasio alat likuid terhadap non core deposits sebesar 104,55%.
2. Sistem Pembayaran
Peredaran uang kartal di Kalimantan Timur pada triwulan III-2008 mengalami
peningkatan sebesar 64,11% (q-t-q) dibandingkan dengan triwulan II-2008, atau naik dari
Rp 1.903 miliar menjadi Rp 3.123 miliar. Peningkatan ini dipengaruhi oleh meningkatnya
permintaan uang kartal di masyarakat menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri, dimana
kecenderungan masyarakat untuk membawa uang kas untuk dibagikan atau dibelanjakan di
kampung halamannya. Berdasarkan proses peredarannya dari kas Bank Indonesia di wilayah
Kalimantan Timur, jumlah uang yang masuk ke kas Bank Indonesia (inflow) mengalami
peningkatan sebesar 6,03% (q-t-q), sementara jumlah uang kartal yang keluar (outflow)
mengalami peningkatan yang cukup tinggi, yaitu tumbuh 70,11% (q-t-q). Sementara jumlah
3
![Page 12: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/12.jpg)
Ringkasan Eksekutif
uang yang dimusnahkan atau masuk dalam kebijakan Pemberiaan Tanda Tidak Berharga
(PTTB), yang turun sebesar 6,94% (q-t-q) dibandingkan dengan triwulan II-2008.
Sementara itu, perkembangan transaksi non tunai melalui kliring mengalami
peningkatan sebesar 8,44% (q-t-q) dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Sedangkan
transaksi RTGS turun sebesar 2,76% (q-t-q).
V. Perkiraan
1. Perekonomian
Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada triwulan IV-2008 diperkirakan akan tumbuh
sebesar 4,5% sampai dengan 5,5% (y-o-y) dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun
sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi triwulan IV-2008 ini diperkirakan lebih lambat
dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan III-2008. Dari sisi permintaan,
perlambatan ini diperkirakan dipengaruhi oleh menurunnya konsumsi masyarakat seiring
dengan berkurangnya dorongan pola konsumsi musiman. Selain itu juga dipengaruhi oleh
kecenderungan masyarakat untuk meningkatkan simpanannya dibandingkan dengan
meningkatkan pengeluarannya. Faktor positif yang diperkirakan mampu menjadi pendorong
adalah peningkatan pengeluaran pemerintah seiring dengan meningkatnya pembayaran
kewajiban pemerintah sehubungan dengan berbagai proyek pembangunan, ekspor non migas
yang masih didorong oleh pertumbuhan ekspor batubara dan meningkatnya realisasi
investasi pada kuartal terakhir tahun 2008, serta peningkatan realisasi penyaluran kredit
perbankan.
Dari sisi penawaran, perlambatan diperkirakan akan dipengaruhi oleh meningkatnya curah
hujan yang berpotensi mengganggu produktivitas pertambangan batubara, dan juga adanya
penurunan produktivitas kilang gas alam karena terbatasnya pasokan. Demikian juga halnya
dengan kinerja sektor perdagangan yang diperkirakan melambat karena berkurangnya
permintaan masyarakat, dan penurunan kinerja sektor pertanian karena dipengaruhi
penurunan harga CPO yang berakibat pada menurunnya harga tandan buah segar (TBS)
sehingga petani enggan untuk melakukan panen.
2. Inflasi
Laju inflasi di Kalimantan Timur triwulan IV-2008 diperkirakan akan berada pada level yang
moderat, akibat berkurangnya tekanan terhadap kenaikan harga barang dan jasa. Faktor
utama adalah berkurangnya permintaan masyarakat karena berkurangnya tekanan akibat
pola konsumsi musiman. Selain itu juga, ekspektasi kenaikan harga barang dan jasa dari
masyarakat pada periode mendatang tidak setinggi periode sebelumnya. Hal ini salah
satunya dipengaruhi oleh menurunnya harga minyak mentah di pasar dunia, yang saat ini
berada pada level USD 70 per barrel, yang memberikan potensi adanya penurunan harga
BBM oleh pemerintah. Faktor lainnya yang diperkirakan mampu memberikan pengaruh
adalah kecenderungan masyarakat untuk mengurangi pengeluarannya dan lebih berfokus
pada meningkatkan jumlah simpanan mereka.
VI. Anekdotal Informasi
Peningkatan Curah Hujan di Wilayah Kalimantan Timur.
Peningkatan curah hujan yang terjadi di wilayah Kalimantan Timur telah dimulai
sejak bulan Oktober 2008, dan diperkirakan pada bulan-bulan mendatang akan
terjadi peningkatan sebesar 30 persen. Secara normal, curah hujan yang terjadi
pada bulan Oktober tahun lalu mencapai 160 mm, namun pada tahun 2008 ini telah
mencapai 205 mm. Meningkatnya curah hujan yang melebihi normal ini berpotensi
4
![Page 13: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/13.jpg)
Ringkasan Eksekutif
5
menyebabkan banjir di beberapa wilayah di Kalimantan Timur pada periode
November s.d. Desember 2008.
Harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit yang makin menurun.
Harga jual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit semakin terpuruk. Jika pada
September 2008 masih seharga Rp 1.300,-/kilogram (kg), maka harga di bulan
Oktober turun menjadi Rp 1.100,-/kg, dan bahkan pada bulan November telah
mencapai Rp 739,-/kg. Sehingga apabila dikurangi dengan biaya-biaya, seperti
angkuta, upah panen dan lainnya, maka penghasilan bersih yang di dapat petani
sawit adalah sebesar Rp 50,-/kg. Hal ini menyebabkan banyak petani sawit yang
memilih untuk tidak memanen buah sawitnya. Rendahnya harga TBS tersebut,
apabila berlangsung dalam jangka waktu lama, berpotensi untuk mengurangi hasil
panen kelapa sawit dan menggangu produksi Crude Palm Oil (CPO) dan
perkembangan kebun kelapa sawit.
Ekspor Udang dari Tarakan menurun 17 % akibat imbas krisis ekonomi global.
Realisasi ekspor udang dari kota Tarakan sebagai sentra udang windu dan white di
Kaltim menunjukkan penurunan sejak bulan agustus 2008. Ini diperkirakan sebagai
dampak krisis ekonomi global yang berasal dari AS sehingga ekspor udang ke AS
diperkirakan terhenti mulai November 2008. Selain itu, nilai ekspor ke negara
utama seperti Jepang, Singapura, Belannda, Jerman dan Hongklong juga
menunjukkan penurunan sekitar 15-17% menyusul anjloknya harga beli. Kondisi ini
menyebabkan pengusaha cold storage memilih untuk mengurangi ekspornya yang
kemudian berdampak pula pada pengurangan pembelian udang dari petambak.
Selain itu, pengurangan produksi juga telah membuat pengusaha cold storage mulai
mengurangi jam kerja karyawannya.
![Page 14: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/14.jpg)
6
PPEERRKKEEMMBBAANNGGAANN EEKKOONNOOMMII MMAAKKRROO
RREEGGIIOONNAALL
1.1 Gambaran Umum
Perekonomian Kalimantan Timur
pada triwulan III-2008 tumbuh sebesar
5,53% (y-o-y), lebih rendah dibandingkan
dengan pertumbuhan pada triwulan II-2008
yang sebesar 7,00%. Pertumbuhan ekonomi
Kalimantan Timur ini lebih rendah
dibandingkan perkiraan pertumbuhan PDB
Nasional sebesar 6,3% (Grafik 1.1.).
Dari sisi permintaan, pertumbuhan
ekonomi Kalimantan Timur triwulan III-2008
terutama berkat kontribusi komponen
penanaman modal tetap domestik bruto, yang merupakan kontributor terbesar pertumbuhan
ekonomi Kalimantan Timur. Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya realisasi investasi di Kalimantan
Timur. Komponen lainnya yang juga memberikan kontribusi cukup tinggi adalah komponen
konsumsi rumah tangga, yang didorong oleh pola konsumsi musiman, dan komponen pengeluaran
pemerintah, yang dipengaruhi oleh realisasi belanja pemerintah untuk pembangunan dan
pemberian tunjangan hari raya (THR).
Sementara itu berdasarkan PDRB sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi Kalimantan
Timur masih berasal dari pertumbuhan di sektor pertambangan dan penggalian, yang memberikan
kontribusi tertinggi, seiring dengan masih tingginya permintaan batubara dan meningkatnya
produktivitas sub sektor pertambangan migas. Selain itu, kontribusi yang cukup besar berasal juga
dari sektor perdagangan, hotel dan restoran yang dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan
masyarakat karena pola konsumsi musiman.
1.2 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Permintaan
Berdasarkan PDRB menurut penggunaan triwulan III-2008, perekonomian Kalimantan
Timur masih menunjukkan pertumbuhan yang positif, yang ditunjang oleh pertumbuhan positif di
setiap komponen. Berdasarkan komponennya, pertumbuhan tertinggi triwulan III-2008 dicatat oleh
komponen pengeluaran pemerintah, yaitu mencapai 18,54%; diikuti oleh komponen penanaman
modal tetap domestik bruto (PMDTB) sebesar 16,23% dan konsumsi rumah tangga (13,62%).
Faktor-faktor yang menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi dari sisi permintaan adalah
meningkatnya pengeluaran masyarakat yang dipengaruhi oleh adanya pola konsumsi musiman,
dengan adanya perayaan Hari Raya Idul Fitri; meningkatnya pengeluaran pemerintah karena
pembayaran berbagai proyek pembangunan dan adanya gaji ke-13 bagi pegawai negeri sipil (PNS);
dan meningkatnya realisasi investasi di Kalimantan Timur, termasuk peningkatan penyaluran kredit
perbankan.
BBBAAABBB
III
![Page 15: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/15.jpg)
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Tabel 1.1. Pertumbuhan PDRB Sisi Permintaan Kalimantan Timur
Pertumbuhan (y‐o‐y) Kontribusi Jenis Penggunaan
Q I‐08 Q II‐08 Q III‐08 Q I‐08 Q II‐08 Q III‐08
Konsumsi Rumah Tangga 15.86 11.00 13.62 2.30 1.66 2.01
Makanan 5.98 1.91 0.72 0.47 0.16 0.06
Non Makanan 27.79 21.84 29.90 1.82 1.51 1.95
Pengeluaran KLSN 16.30 16.31 14.65 0.06 0.06 0.05
Pengeluaran Pemerintah 13.88 16.02 18.54 0.67 0.79 0.92
Pemb. Modal Tetap Domestik Bruto 10.82 14.80 16.23 1.72 2.37 2.59
Perubahan Stok 11.19 12.97 12.16 0.11 0.13 0.12
Ekspor Neto (a‐b) 3.01 3.18 ‐0.25 1.91 1.99 ‐0.16
a. Ekspor 8.76 7.16 4.34 10.48 8.68 5.27
Ekspor LN 8.11 5.27 2.91 6.82 4.50 2.47
Ekspor Antar Daerah 10.28 11.66 7.70 3.66 4.18 2.79
b. Impor 15.24 11.41 9.31 8.57 6.69 5.43
Impor LN 13.34 9.17 6.73 4.26 3.05 2.22
Impor Antar Daerah 17.73 14.35 12.69 4.31 3.64 3.20
PDRB Kaltim 6.77 7.00 5.53 6.77 7.00 5.53
Sumber: BPS Kaltim, diolah
1.2.1 Konsumsi Rumah Tangga
Konsumsi Rumah Tangga di
Kalimantan Timur pada triwulan III-2008
tumbuh sebesar 13,62% (y-o-y), lebih
tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya
sebesar 11,00%. Meningkatnya konsumsi
rumah tangga ini dipengaruhi oleh adanya
pola konsumsi musiman karena perayaan
Hari Raya Idul Fitri. Pertumbuhan
konsumsi rumah tangga triwulan berjalan
ini didorong oleh kontribusi dari konsumsi
non makanan sebesar 13,22%, sedangkan
konsumsi makanan menyumbang sebesar 0,40%.
Peningkatan pertumbuhan komponen konsumsi rumah tangga non makanan
didukung oleh meningkatnya data kredit konsumsi perbankan pada triwulan III-2008 yang
tumbuh sebesar sebesar 34,07% (y-o-y) sedikit
lebih rendah dibandingkan dengan posisi triwulan
II-2008 yang tumbuh sebesar 34,08%(Grafik 1.2).
Berdasarkan hasil Survei Konsumen (SK)
yang dilakukan oleh Bank Indonesia Samarinda
pada triwulan III-2008, indeks yang
menggambarkan konsumsi masyarakat, yaitu
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dan Indeks
Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKES), berada di atas
level 100. IKK, per bulan September 2008 tercatat
sebesar 112,83 dan IKES sebesar 103,67. Kedua
indeks tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan
7
![Page 16: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/16.jpg)
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
8
triwulan II-2008 yang masing-masing tercatat sebesar sebesar 97,25 dan 98,00 pada
periode sebelumnya (Grafik 1.3). Kenaikan indeks tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya
ekspektasi konsumen akan adanya tambahan penghasilan yang mereka peroleh dari
tunjangan hari raya (THR).
1.2.2 Pengelu
k
pembiayaan proyek pembangunan dan pembayaran gaji ke-13 pegawai negeri sipil (PNS).
1.2.3 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (P
PMTDB
pada tri
iwulan II-2008
yang se sar 44,62%. (Grafik 1.4).
1.2.4 Ekspor d
rendah d
Kaltim mencatat surplus1
aran Pemerintah
Pengeluran Pemerintah pada triwulan III-2008 mengalami pertumbuhan sebesar
18,54% (y-o-y), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan II-2008 yang tercatat sebesar
16,02%. Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh meningkatnya pengeluaran pemerintah untu
MTDB)
Pembentukan Modal Tetap Domestik
Bruto (PMDTB) Kalimantan Timur pada triwulan
III-2008 tumbuh sebesar 16,23% (y-o-y), lebih
tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan
wulan II-2008 yang mencapai 14,80%.
Berdasarkan penyaluran kredit perbankan
triwulan III-2008, kredit investasi mencapai Rp 4,8
triliun, atau tumbuh 57,36% (y-o-y), lebih tinggi
dibandingkan pertumbuhan pada tr
be
an Impor
Pertumbuhan ekspor
Kalimantan Timur pada triwulan III-
2008, mencapai 4,34% (y-o-y)
dibandingkan triwulan yang sama tahun
sebelumnya. Pertumbuhan ini lebih
ibandingkan dengan pertumbuhan triwulan II-2008, yang tumbuh sebesar 7,16%.
atas aktifitas perdagangannya dengan provinsi/negara
lain pada triwulan III-2008 sebesar Rp 15,93 triliun,
lebih tinggi dibandingkan surplus pada triwulan II-2008
yang tercatat sebesar Rp 15,6 triliun. Secara
persentase, pertumbuhan komponen eskpor neto
(ekspor dikurangi impor) yang pada triwulan III-2008
mencapai 2,51% (y-o-y), lebih rendah dibandingkan
dengan pertumbuhan pada triwulan II-2008 yang
tercatat sebesar 2,81% (y-o-y). Sumbangan
komponen ekspor neto pada pertumbuhan ekonomi
periode berjalan mencapai 1,58%. Sementara
berdasarkan sub komponennya, pertumbuhan ekspor
yang terbesar dipengaruhi oleh pertumbuhan ekspor antar daerah, yaitu sebesar 9,50%.
Pertumbuhan ekspor tersebut dapat terlihat juga dari perkembangan melalui pelabuhan di
1 Surplus dihitung berdasarkan selisih Ekspor terhadap Impor pada PDRB atas dasar harga berlaku menurut penggunaan
Kom
Sumber: BPS Kaltim
ponen Pangsa Pertumb. Kontribusi
Ekspor 1.00 4.34 4.34
Ekspor LN 0.70 2.91 2.04
Ekspor Antar Daerah 0.30 7.70 2.30
Tabel 1.2 Perkembangan Komponen Ekspor Tw III‐2008
![Page 17: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/17.jpg)
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
9
Samarin
mbuhan ekspor non migas, dengan kontribusi sebesar 60,54%;
kemud
kimia anorganik (
. Komoditas Uta Nega an U kspor n as KalTriwulan III- HS 2 dala )
da dan Balikpapan, dimana ekspor mengalami peningkatan sebesar 146,78% (y-o-
y) dibandingkan dengan triwulan III-2007 (Grafik 1.5).
Ekspor non migas Kalimantan Timur triwulan III-2008 mencapai USD 1.688,9 juta,
meningkat sebesar 77,43% (y-o-y) dibandingkan dengan triwulan III-2007. Sedangkan
secara triwulanan, ekspor non migas Kalimantan Timur tercatat mengalami pertumbuhan
sebesar 66,32% (q-t-q). Berdasarkan komoditasnya, ekspor bahan bakar mineral menjadi
penyumbang terbesar pertu
ian diikuti oleh kapal laut dan bangunan terapung (12,08%) dan komoditas bahan
2,91%).
Tabel 1.3 ma dan2008 (
ra Tujudijit,
tama Em USD
on Mig tim
Komoditas Jumlah Pangsa Negara Jumlah Pangsa
27 ‐ Bahan Bakar Mineral 1,297,412,672 76.82% Jepang 331,451,723 19.63%
89 ‐ Kapal Laut dan Bangunan Terapung 1 124,800,590 7.39% Taiwan 313,817,194 8.58%
28 ‐ Bahan Kimia Anorganik Selatan 1 101,514,637 6.01% Korea 222,129,243 3.15%
44 ‐ Kayu, Barang dari Kayu ura 65,143,948 3.86% Singap 138,172,060 8.18%
29 ‐ Bahan Kimia Organik 41,419,807 2.45% Cina 122,461,609 7.25%
03 ‐ Ikan dan Udang 24,417,171 1.45% Italia 115,455,644 6.84%
15 ‐ Lemak & Minyak Hewan / Nabati 11,673,191 0.69% India 96,339,426 5.70%
84 ‐ Mesin‐mesin / Pesawat Mekanik 11,263,776 0.67% Thailand 80,186,212 4.75%
72 ‐ Besi dan Baja 3,845,433 0.23% Malaysia 56,769,804 3.36%
73 ‐ Benda‐benda dan Baja Erop ya dari Besi 1,603,928 0.09% a lainn 35,653,190 2.11%
Lainnya 5,768,681 0.34% innya 176,427,729 10.45% La
Total 1,688,863,834 100% Total 1,688,863,834 100%
Sumber: Ditjen Bea & Cu kai, diolah
atan (6,68%) dan Italia (4,64%) (Grafik 1.6). Negara-negara di
kawasan ditas non migas Kalimantan Timur dengan
erutama oleh kinerja impor antar daerah,
Berdasarkan negara tujuan
ekspor, pangsa terbesar triwulan III-2008
ini masih dimiliki oleh Jepang (19,63%),
diikuti oleh Taiwan (18,58%), dan negara
dengan pangsa pasar terbesar ketiga
adalah Korea Selatan (13,15%).
Berdasarkan kontribusi terhadap
pertumbuhan, kontribusi terbesar
pertumbuhan berasal dari Taiwan
(18,39%), diikuti Singapura (13,13%),
Jepang (12,58%), Korea Sel
Asia masih menjadi major market komo
pangsa mencapai 86,34%.
Sementara itu,
pertumbuhan impor Kalimantan
Timur pada triwulan III-2008
mengalami peningkatan sebesar
9,31% (y-o-y) dibandingkan
periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan dengan
pertumbuhan pada triwulan II-2008 yang tercatat sebesar 11,41%. Kinerja impor
Kalimantan Timur triwulan III-2008 ini didorong t
Komp
I
Impor LN 0.57 6.73 3.82
Impor Antar Daerah 0.43 12.69 5.49
Sumber: BPS Kaltim
onen Pangsa Pertumb. Kontribusi
mpor 1.00 9.31 9.31
Tabel 1.4 Perkembangan Komponen Impor Tw III‐2008
![Page 18: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/18.jpg)
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
10
yang me
m riwulan
24,5%, diik
daraan dan
bagiannya (39,44%), mesin-mesin/pesawat
mekanik (29,25%) dan pupuk (12,42%).
Tabel 1.5 Komoditas Impor Non Migas Utama dan Negara Asal Impor Utama Kaltim Triwulan III-2008 Dijit USD
nyubang 5,49% terhadap pertumbuhan impor periode berjalan ini. Sementara impor
dari luar negeri menyumbang 3,82% (tabel 1.4).
Berdasarkan data yang tercatat di Bea Cukai, nilai impor non-migas Kaltim selama
triwulan III 2008 berjumlah USD 270,62 juta atau mengalami peningkatan sebesar 89,10%,
dibandingkan dengan triwulan III tahun 2007. Berdasarkan negaranya, kontribusi terbesar
peningkatan impor non-migas adalah impor dari Amerika Serikat yang menyumbang sebesar
24,28% dari kenaikan impor non migas Kalimatntan Timur; kemudian diikuti oleh
peningkatan impor yang berasal dari Singapura (17,13%), Australia (11,66%), Kanada
(7,58%) dan India (5,62%). Berdasarkan pangsa pasarnya, Amerika Serikat juga
igas terbesar Kalimantan Timur pada tmerupakan negara asal barang impor non
III-2008, yaitu dengan pangsa mencapai uti oleh Singapura (17,6%), Jepang
(10,1%) dan Cina (6,3%) (Tabel 1.3).
Sementara berdasarkan
komoditasnya, pertumbuhan impor non-
migas Kaltim pada triwulan III-2008
disumbang oleh komoditas ken
(HS 2 , dalam )
Jumlah Pangsa Jumlah Pangsa Komoditas
(USD) Pasar Negara
(USD) Pasar
84 ‐ Mesin‐mesin / Pesawat Mekanik Serikat 101,146,962 37.4% Amerika 66,213,288 24.5%
87 ‐ Kendaraan dan Bagiannya 59,284,831 21.9% Singapura 47,654,379 17.6%
31 ‐ Pupuk 27,565,478 10.2% Jepang 27,455,041 10.1%
89 ‐ Kapal Laut dan Bangunan Terapung 21,905,660 8.1% Cina 16,962,885 6.3%
73 ‐ Benda‐benda dari Besi dan Baja 16,338,881 6.0% Perancis 15,595,594 5.8%
40 ‐ Karet dan Barang dari Karet 16,209,522 6.0% Australia 12,432,856 4.6%
85 ‐ Mesin / Peralatan Listik 5,998,302 2.2% Inggris 10,670,171 3.9%
90 ‐ Perangkat Optik EE 5,190,569 1.9% Other M 8,139,402 3.0%
38 ‐ Berbagai Produk Kimia nnya 4,948,951 1.8% Eropa Lai 7,572,929 2.8%
36 ‐ Bahan Peledak n 4,694,297 1.7% Jerma 5,529,803 2.0%
Lainnya 7,333,369 2.7% innya 52,390,474 4% La 19.
Total 270,616,822 100% Total 270,616,822 100%
Sumber: Ditjen Bea & Cukai, diolah
Secara keseluruhan, surplus perdagangan non-migas Kalimantan Timur pada
triwulan 008 ini mencapai USD 1.415 juta; lebih tinggi dibandingkan surplus pada
8,96 juta.
1.3
an pada triwulan II-2008 sebesar 7,00%. Sedangkan pertumbuhan tanpa migasnya
III-2
triwulan II-2008 yang tercatat sebesar USD 75
Perkembangan Indikator PDRB Sisi Penawaran
Perekonomian Kalimantan Timur secara tahunan, yang dihitung melalui PDRB dengan
migas mengalami pertumbuhan sebesar 5,53% (y-o-y), lebih rendah dibandingkan dengan
pertumbuh
![Page 19: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/19.jpg)
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
11
mencapa
-o-y) dibandingkan dengan periode yang sama tahun
sebelum
n pada sektor perdangan,
hotel dan restoran, yang tumbuh 14,01% (y-o-y), sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan
perikanan (7,82
ertumb PD k li n
i 9,56%, juga relatif lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat sebesar
10,58% .
Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur periode berjalan ini dipengaruhi terutama oleh
sektor pertambangan dan penggalian, yang memberikan kontribusi sebesar 2,56% dengan
pertumbuhan mencapai 6,59% (y
nya. Sektor ini masih dipengaruhi oleh meningkatnya produktivitas pertambangan
batubara dan pertambangan migas.
Sedangkan pertumbuhan pada PDRB tanpa migas, selain dipengaruhi oleh kinerja sub
sektor pertambangan tanpa migas, juga dipengaruhi oleh pertumbuha
%) dan sektor pengangkutan dan komunikasi (9,99%).
Table 1.6. P uhan RB Se toral Ka manta Timur
Pertu (y‐ombuhan ‐y) Kontribusi Sektor Ekonomi
Q I‐08 Q II‐08 Q III‐08 Q I‐08 Q II‐08 Q III‐08
Pertanian 13.40 10.96 7.82 0.94 0.75 0.53
Pertambangan & penggalian 6.97 7.26 6.59 2.70 2.85 2.56
Industri Pengolahan 2.27 3.26 ‐0.06 0.75 1.05 ‐0.02
Listrik, gas, & air bersih 6.20 5.27 6.73 0.02 0.02 0.02
Bangunan 8.79 9.29 9.01 0.30 0.32 0.31
Perdagangan, hotel dan restoran 15.50 14.27 14.01 1.19 1.13 1.12
Pengangkutan 8.65 8.76 9.99 0.45 0.46 0.52
Keuangan 9.96 10.43 12.04 0.27 0.29 0.33
Jasa‐jasa 7.78 6.90 8.02 0. 0. 0. 15 13 16
PDRB 6.77 7.00 5.53 6.77 7.00 5.53
PDRB tanpa Migas 11.97 10.58 9.56
Sumber: BPS Kaltim, diolah
Berdasarkan kontribusinya, selain sektor pertambangan dan penggalian dan sektor industri
pengolahan yang merupakan sektor dengan kontribusi terbesar, kontribusi yang cukup besar
itunjukkan juga oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran (1,12%) dan sektor pertanian
nakan
dan hasil-hasilnya, dan sub sektor kehutanan, serta sub sektor perikanan masing-masing sebesar
1,93%, 0,85%, 0,16% dan 1,72% (Grafik 1.8).
d
(0,53%) (Tabel 1.4).
1.3.1 Sektor Pertanian, peternakan, kehutanan dan
Pertumbuhan sektor pertanian, peternakan,
kehutanan dan perikanan pada triwulan III-2008
tercatat sebesar 7,82% (y-o-y), lebih rendah
dibandingkan pertumbuhan triwulan II-2008 yang
mencapai 10,96%. Secara umum, seluruh sub sektor
menunjukkan kinerja yang positif. Sub sektor
tanaman bahan makanan merupakan kontributor
utama pertumbuhan sektor ini, yaitu mencapai 3,16%
dengan laju pertumbuhan sebesar 17,22% (y-o-y).
Sedangkan kontribusi sub sektor lainnya seperti sub
sektor tanaman perkebunan, sub sektor peter
perikanan
![Page 20: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/20.jpg)
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
12
Perlambatan pertumbuhan sektor pertanian ini
ditunjukkan pula oleh angka ramalan (Aram) III 2008
dibandingkan dengan angka tetap tahun 2007, dimana
produktivitas tanaman pangan mengalami penurunan,
kecuali jagung (Tabel 1.5).
1.3.2 Sektor Pertambangan dan Penggalian
Sektor ini tumbuh sebesar 6,59% (y-o-y), lebih
rendah dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan II-
2008 sebesar 7,26%. Kinerja positif sektor ini masih
dipengaruhi oleh pertumbuhan subsektor pertambangan
tanpa migas yang mencapai 13,29% (y-o-y) dan
subsektor penggalian yang tumbuh sebesar 6,67%.
Subsektor pertambangan migas juga mengalami
pertumbuhan yang positif, yaitu sebesar 0,55%.
Kontribusi terbesar pertumbuhan di sektor
pertambangan dan penggalian ini adalah pada sub sektor
pertambangan tanpa migas yaitu sebesar 5,17%, lebih
rendah dibandingkan dengan kontribusi pertumbuhan
pada triwulan II-2008 yang mencapai 6,40%. Hal ini dipengaruhi oleh adanya penutupan area
tambang batubara PT. Kaltim Prima Coal pada periode Agustus 2008 selama 26 hari, yang
menyebabkan penurunan produksi. Sementara kontribusi sub sektor lainnya seperti sub sektor
pertambangan migas dan sub sektor penggalian yaitu masing-masing sebesar 1,3% dan 0,12%.
(Grafik 1.9).
1.3.3 Sektor Industri Pengolahan
Kinerja industri pengolahan
Perkembangan sektor industri
pengolahan pada triwulan III-2008
mengalami pertumbuhan yang
melambat, yaitu -0,06% (y-o-y)
dibandingkan dengan periode yang
sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan
ini lebih rendah dibandingkan dengan
pertumbuhan pada triwulan II-2008 yang tercatat sebesar 3,26%. Melambatnya pertumbuhan
sektor ini dipengaruhi oleh melambatnya kinerja sub sektor pengilangan gas alam cair yang
memiliki pangsa terbesar, yaitu mencapai 0,69%. Sub sektor ini tumbuh melambat, yaitu -1,30%
(y-o-y), dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya. Sub sektor lainnya, yaitu sub sektor
pengilangan minyak bumi dan sub sektor industri pengolahan non migas mengalami pertumbuhan
masing-masing sebesar 3,8% dan 1,61% (y-o-y).
Pertumbuhan sub sektor industri pengolahan non migas, kontribusi terbesarnya berasal dari
industri pengolahan makanan, minuman & tembakau, yaitu sebesar 1,80%, yang dipengaruhi oleh
meningkatnya permintaan masyarakat menjelang perayaan hari raya Idul Fitri. Beberapa sub
sektor lainnya yang memberikan kontribusi cukup tinggi adalah industri pengolahan kertas dan
2007* 2008**
Padi 132,706 112,181 ‐15.47
Jagung 3,609 4,681 29.70
Kacang Hijau 400 342 ‐14.50
Kacang Tanah 866 706 ‐18.48
Kedelai 748 735 ‐1.74
Ubi Jalar 10,823 9,783 ‐9.61
Ubi Kayu 38,875 34,707 ‐10.72
Sumber: BPS
*Angka Tetap
**Angka Ramalan
Sep ‐ DecY‐o‐Y (%)Tabama
Kaltim (ton)
Tabel 1.7 Perkembangan Produktivitas Tanaman Bahan Makanan di
Industri Tanpa Migas Pangsa Pertumb. Kontribusi
Makanan, Minuman & Tembakau 0.14 12.43 1.80
Tekstil, Barang Kulit & Alas Kaki 0.01 6.80 0.04Barang Kayu & Hasil Hutan Lain 0.21 ‐1.57 ‐0.33Kertas & Barang Cetakan 0.34 2.04 0.70Pupuk, Kimia & Barang dari Karet 0.25 ‐3.66 ‐0.91Semen, Barang Lain Bukan Logam 0.02 6.75 0.11Alat Angkutan, Mesin dan Peralatan 0.02 7.49 0.17Barang Lainnya 0.01 3.70 0.04
Jumlah 1.00 1.61 1.61
Sumber: BPS Kaltim, diolah
Tabel 1.8 Perkembangan Industri Non Migas Kaltim Tw III‐2008 (y‐o‐y)
![Page 21: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/21.jpg)
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
barang cetakan (0,70%) dan industri pengolahan alat angkutan, mesin dan peralatan (0,17%)
(tabel 1.8).
1.3.4 Sektor Listrik dan Air Bersih
Sektor listrik dan air bersih pada periode berjalan ini tumbuh sebesar 6,73% (y-o-y), lebih
tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 5,27%. Meningkatnya produktivitas sektor ini
dipengaruhi oleh subsektor air bersih yang mengalami peningkatan sebesar 6,71% (y-o-y) dan sub
sektor listrik (6,74%). Pertumbuhan kedua sub sektor tersebut dipengaruhi dengan adanya
peningkatan penyediaan fasilitas listrik dan air bersih untuk masyarakat.
1.3.5 Sektor Bangunan
Sektor bangunan masih menunjukkan
pertumbuhan yang tinggi pada periode
berjalan ini, yaitu mencapai 9,01% (y-o-y),
walaupun lebih rendah dibandingkan triwulan
II-2008 yang tumbuh sebesar 9,29%.
Sementara itu berdasarkan penyaluran kredit
perbankan di sektor bangunan, juga
menunjukkan adanya pertumbuhan yang
positif, yaitu mencapai 29,96% (y-o-y)
dibandingkan triwulan yang sama tahun
sebelumnya, namun lebih rendah
dibandingkan pertumbuhan pada triwulan II-
2008 yang mencapai 30,07%.
1.3.6 Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
Sektor perdagangan, hotel dan restoran
pada triwulan III-2008 mencatatkan
pertumbuhan yang tinggi, yaitu mencapai
14,01% (y-o-y), lebih rendah dibandingkan
dengan pertumbuhan pada triwulan II-2008
yang mencapai 14,27%. Pertumbuhan sektor
ini dipengaruhi oleh kinerja positif yang
ditunjukkan oleh semua sektor yang terdapat
di didalamnya, yaitu sub sektor perdagangan
besar dan eceran (14,89%), hotel (6,45%),
dan restoran (7,59%).
Dari sisi pembiayaan oleh perbankan,
pertumbuhan kredit perdagangan pada triwulan III-2008 sebesar 26,13% (y-o-y), dengan total
kredit mencapai Rp 4,5 triliun. Pertumbuhan pada periode berjalan ini lebih rendah dibandingkan
dengan pertumbuhan pada triwulan II-2008 yang mencapai 28,58%.
13
![Page 22: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/22.jpg)
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
14
1.3.7 Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
Sektor pengangkutan
& komunkasi pada triwulan
III-2008 mengalami
pertumbuhan sebesar 9,99%
(y-o-y), lebih tinggi
dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya sebesar
8,76%. Pertumbuhan sektor ini dipengaruhi oleh pertumbuhan sub sektor angkutan dan sub sektor
komunikasi yang masing-masing sebesar 8,40% dan 19,01% (y-o-y). Pada sub sektor angkutan,
kontribusi pertumbuhan terbesar berasal dari sub sektor jasa penunjuang angkutan, yaitu sebesar
3,55%, diikuti oleh angkutan jalan raya (2,42%) dan angkutan jalan udara (1,89%). Pertumbuhan
sub sektor angkutan ini dipengaruhi oleh
meningkatnya arus manusia yang
menggunakan berbagai jenis moda
transportasi karena pengaruh pola konsumsi
musiman, yaitu adanya perayaan hari raya
Idul Fitri. Salah satu indikator yang
menggambarkan perkembangan sub sektor
angkutan adalah peningkatan arus
penumpang melalui pelabuhan Samarinda
dan Balikpapan pada triwulan III-2008 yang
mengalami peningkatan sebesar 19,21% (y-
o-y) dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya (Grafik 1.12).
Sementara itu, sub sektor telekomunikasi mengalami pertumbuhan sebesar 19,01% (y-o-y)
dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini masih lebih tinggi
dibandingkan dengan triwulan II-2008 yang mencapai 16,34%, yang dipengaruhi oleh
meningkatnya penggunanan telepon seluler.
1.3.8 Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
Sektor keuangan,
persewaan dan jasa perusahaan
pada triwulan III-2008 ini
mengalami pertumbuhan sebesar
12,04% (y-o-y), lebih tinggi
dibandingkan dengan
pertumbuhan pada triwulan II-
2008 sebesar 10,43%. Pertumbuhan paling tinggi terjadi
pada subsektor bank sebesar 25,75% (y-o-y) dan diikuti
oleh subsektor jasa perusahaan (9,65%). Peningkatan
kinerja sub sektor bank antara lain dipengaruhi oleh
meningkatnya penyaluran kredit perbankan, yang pada
triuwalan III-2008 mencapai Rp 19,85 triliun, atau
tumbuh sebesar 35,42% (y-o-y) dibandingkan triwulan
yang sama tahun sebelumnya (Grafik 1.13).
Pengangkutan Pangsa Pertumb. Kontribusi
Angkutan Jalan Raya 0.27 9.03 2.42Angkutan Sungai, Danau dan Penyeb. 0.11 ‐0.88 ‐0.10Angkutan Laut 0.11 5.72 0.63Angkutan Udara 0.13 14.23 1.89Jasa Penunjang Angkutan 0.37 9.48 3.55
Jumlah 1.00 8.40 8.40
Sumber: BPS Kaltim, diolah
Tabel 1.9 Perkembangan Sub Sektor Angkutan Kaltim Tw III‐2008 (y‐o‐y)
Industri Tanpa Migas Pangsa Pertumb. Kontribusi
Bank 0.24 25.75 6.28Lemba
Ja
Ta
ga Keuangan Tanpa bank 0.05 6.22 0.29Jasa Penunjang Keuangan 0.00 3.75 0.00Sewa Bangunan 0.45 6.59 2.96sa Perusahaan 0.26 9.65 2.51
Jumlah 1.00 12.04 12.04
Sumber: BPS Kaltim, diolah
bel 1.10 Perkembangan Sektor Keuangan, Persewaan, & Jasa Perusahaan
![Page 23: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/23.jpg)
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
1.3.9 Sektor Jasa-jasa
Sektor ini pada periode
berjalan mengalami pertumbuhan
sebesar 8,02% (y-o-y), lebih tinggi
dibandingkan pertumbuhan pada
triwulan II-2008 sebesar 6,90%.
Subsektor pemerintah umum mengalami peningkatan sebesar 7,76%, sedangkan subsektor swasta
tumbuh 8,86%.
Swasta Pangsa Pertumb. Kontribusi
Jasa Hiburan dan Rekreasi 0.26 8.14 2.16
Jasa Sosial Kemasyarakatan 0.05 11.45 0.58
Jasa Perorangan dan Rumahtangga 0.68 8.95 6.13
Jumlah 1.00 8.86 8.86
Sumber: BPS Kaltim, diolah
Tabel 1.11 Perkembangan Sub Sektor Jasa‐jasa Swasta
Pada subsektor swasta, kontribusi pertumbuhan dipengaruhi oleh sub sektor jasa
perorangan dan rumah tangga yaitu sebesar 6,13%, sub sektor jasa hiburan dan rekreasi (2,16%)
dan sub sektor jasa sosial kemasyarakatan (0,58%).
15
![Page 24: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/24.jpg)
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Boks 1.
Analisis Singkat Dampak Krisis Finansial Amerika Serikat
terhadap Kinerja Perekonomian Kaltim
Krisis finansial yang tengah melanda Amerika Serikat (AS) diperkirakan dapat membawa
kepada resesi global mengingat peranan AS dalam perekonomian dunia yang cukup signifikan.
Dari sisi perdagangan internasional, resesi di AS akan melemahkan permintaan impor dari AS
yang berimbas pada pelemahan permintaan impor dunia. Negara-negara yang terkena dampak
langsung adalah negara-negara yang memiliki pangsa terbesar terhadap impor AS, seperti Cina,
Kanada, Meksiko, Jepang dan Jerman serta negara-negara yang menjadikan AS sebagai tujuan utama
produk ekspornya, seperti Indonesia.
Dari sisi finansial, krisis di AS menimbulkan kesulitan likuiditas perusahaan-perusahaan
keuangan AS hingga kebrangkrutan Lehman Brothers (perusahaan keuangan terbesar ke-empat di AS)
yang berdampak pada kepanikan bursa di seluruh dunia diawali dengan terpuruknya indeks dow jones
di AS. IHSG BEI kemudian terkena imbasnya menyusul terjadinya arus keluar ”hot money” dari
Indonesia (reversal) yang pada gilirannya menekan nilai tukar rupiah terhadap USD (depresiasi).
Sementara itu, dunia perbankan nasional sebagai sektor yang dominan dalam sistem keuangan
Indonesia mulai mengalami pengetatan likuiditas sehingga sempat direspon dengan perang suku bunga
simpanan antar bank untuk menggenjot penghimpunan dana.
I. Dampak terhadap Kinerja Perdagangan Internasional
Dari total impor AS 2007 yang mencapai USD 1,95 triliun, diketahui sebesar 0,69% atau setara
dengan USD 13,43 miliar berasal dari Indonesia atau berada di urutan ke-26 dunia (tabel 1).
Namun demikian, apabila dilihat dari komposisi ekspor Indonesia ke negara-negara tujuan
ekspor utama periode Januari-Juli 2008, maka AS merupakan negara tujuan ekspor non migas yang
terbesar kedua setelah Jepang, dengan pangsa ekspor mencapai 11,53% atau setara dengan USD
7,3 miliar, dari total ekspor non migas Indonesia yang sebesar USD 63,3 miliar (tabel 2) [catatan:
ekspor ke AS pada tahun 2007 sebesar USD 11,11 miliar atau pangsanya 12% terhadap total ekspor
Indonesia yang sebesar USD 92,6 miliar].
No. Negara Nilai (USD Juta) Pangsa 1 China 321.4 43 16.43% 2 Canada 317.0 57 16.20% 3 Mexico 210.7 14 10.77% 4 Japan 145.4 63 7.43% 5 Germany 94.16 4 4.81% 6 United Kingdom 56.85 8 2.91% 7 Korea 47.56 2 2.43% 8 France 41.55 3 2.12% 9 Venezuala 39.91 0 2.04% 10 Taiwan 38,27 8 1.96% 26 Indonesia 13.42 5 0.69%
Lainnya 630.5 35 32.22% Total 1 .956.962 100.00%
Tabel.1. 10 (sepuluh) Negara Asal Utama Impor AS 2007
Sumber: US Dept. of Commerce, diolah
16
![Page 25: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/25.jpg)
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Tabel.2.
10 (sepuluh) Negara Tujuan Utama Ekspor Non Migas Indonesia 2007
Nilai (USD Juta) Pangsa Nilai (USD Juta) Pangsa1 JAPAN 7,738 12.22% 13,287 14.35%2 USA 7,297 11.53% 11,111 12.00%3 SINGAPORE 6,271 9.91% 8,860 9.57%4 R.R.C 4,868 7.69% 6,769 7.31%5 INDIA 3,717 5.87% 4,869 5.26%6 MALAYSIA 3,664 5.79% 4,675 5.05%7 SOUTH KOREA 2,712 4.28% 3,792 4.10%8 NETHERLANDS 2,131 3.37% 2,815 3.04%9 THAILAND 1,969 3.11% 2,746 2.97%10 TAIWAN 1,612 2.55% 2,375 2.57%
LAINNYA 21,328 33.69% 31,298 33.80%Total 63,306 100.00% 92,598 100.00%
Jan-Jul 2008No. Negara
2007
Sumber: Ditjen Bea Cukai, diolah
Neraca perdagangan barang non-migas antara Kaltim dengan AS selama periode Januari-Juli
2008 menunjukkan defisit sebesar USD 138 juta, lebih tinggi dibandingkan dengan defisit pada tahun
2007 sebesar USD 104 juta (Grafik 1).
I. 1. Ekspor Propinsi Kalimantan Timur
Nilai ekspor non migas Kaltim pada Januari-Juli 2008 tercatat Rp 48 juta atau mengalami
peningkatan 31,35% dibandingkan periode yang sama tahun 2007. Akan tetapi ekspor ke AS
menunjukkan penurunan sebesar 16,68%.
Nom (USD juta) Pertumb. Nom (USD juta) Pertumb.USA 57.6 -20.84% 48.0 -16.68%TOTAL 3,129.2 12.49% 4,110.4 31.35%
Jan-Jul 2008Negara Tujuan
Jan-Jul 2007
Bagi Kalimantan Timur yang juga menjadi salah satu provinsi pengekspor produk non migas
dengan tujuan AS (negara urutan ke-13), perlu mewaspadai potensi menurunnya demand dari
negara-negara yang menjadi importir utama AS seperti Jepang, Korsel, RRC dan Taiwan (lihat
Tabel 1) yang juga merupakan negara tujuan utama ekspor non migas Kaltim [pangsa pasar
Jepang, Korsel, RRC dan Taiwan pada Jan-Juli 2008 mencapai 58,14%]. Berdasarkan data Jan-Juli
2008 menunjukkan bahwa pangsa ekspor Kaltim ke pasar AS baru mencapai 1,17% atau setara
dengan USD 48 juta dari total ekspor Kaltim yang mencapai USD 4,11 miliar (tabel 3).
-200
-150
-100
-50
0
50
100
150
200
250
(US
D J
uta
)
2007 99.0 203.1 -104.0
Jan-Juli 2008 48.0 185.9 -137.9
Ekspor ke AS Impor dari AS Surplus/-Defisit
Grafik 1
Nilai Perdagangan Kaltim Dengan AS
17
![Page 26: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/26.jpg)
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Tabel 3.
10 (sepuluh) Negara Tujuan Utama Ekspor Non Migas Kaltim
Nilai (USD Juta) Pangsa Nilai (USD Juta) Pangsa1 JAPAN 754 18.34% 1,106 20.61%2 TAIWAN 731 17.79% 849 15.81%3 SOUTH KOREA 649 15.79% 814 15.17%4 INDIA 339 8.26% 480 8.95%5 R.R.C 256 6.22% 367 6.83%6 THAILAND 233 5.67% 229 4.27%7 ITALY 188 4.58% 182 3.39%8 MALAYSIA 174 4.23% 196 3.65%9 HONGKONG 126 3.07% 190 3.54%
10 PHILIPPINES 111 2.70% 138 2.56%13 USA 48 1.17% 99 1.85%
LAINNYA 501 12.19% 717 13.37%Total 4,110 100.00% 5,366 100.00%
No. NegaraJan-Jul 2008 2007
Sumber: Ditjen Bea Cukai, diolah
Apabila dilihat dari provinsi asal barang, maka ekspor non migas provinsi Kaltim ke AS selama
Jan-Juli 2008 menempati peringkat ke-16 diantara provinsi di Indonesia dengan pangsa sebesar
0,66% atau setara dengan USD 48 juta terhadap total ekspor non migas Indonesia yang sebesar
USD 7,3 miliar (tabel 4).
Tabel. 4
Ekspor Non Migas ke AS Menurut 10 Propinsi Asal Utama
Nilai (USD Juta) Pangsa Nilai (USD Juta) Pangsa1 JAWA BARAT 2,070 28.37% 3,310 29.79%2 JAWA TIMUR 800 10.97% 1,320 11.88%3 JAKARTA 747 10.23% 1,320 11.88%4 BANTEN 712 9.76% 1,089 9.80%5 RIAU 564 7.73% 920 8.28%6 JAWA TENGAH 562 7.71% 681 6.13%7 SUMATERA SELATAN 375 5.14% 477 4.30%8 SUMATERA UTARA 339 4.65% 435 3.91%9 1SUMATERA BARAT 243 3.33% 323 2.91%
10 LAMPUNG 236 3.23% 216 1.94%
16 KALIMANTAN TIMUR 48 0.66% 99 0.89%LAINNYA 599 8.21% 921 8.29%
Total 7,297 100.00% 11,111 100.00%
No. NegaraJan-Jul 2008 2007
Sumber: Ditjen Bea Cukai, diolah
Sedangkan dari sisi jenis komoditas yang
diekspor dari provinsi Kaltim, maka dominasi
terbesar masih dari produk primer berupa produk
yang berasal dari hasil hutan, pertambangan dan
kelautan yang masing-masing berupa produk kayu
(34,4%), produk mineral/batubara (21,5%),
kelautan khususnya udang (15,6%). Pangsa ketiga
kelompok komoditi tersebut mencapai 71,5%,
sebagaimana terlihat pada grafik 2 di samping ini.
Others, $3.1, 6.5%Inorganic
chemicals, $4.0, 8.2%
Organic chemicals, $6.6,
13.7%
Fish, crustaceans,
moluscs, oth.invert, $7.5,
15.6%
Wood & articles of wood, $16.5,
34.4%
Mineral fuels, mineral oil products,
$10.3, 21.5%
Grafik 2 Ekspor Kaltim ke AS menurut Komoditi Utama
18
![Page 27: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/27.jpg)
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
19
I.2. Impor Provinsi Kalimantan Timur
Melihat dari sisi yang lain, yakni impor yang diminta oleh provinsi Kaltim selama Januari-Juli
2008, maka Negara AS merupakan negara asal impor terbesar provinsi Kaltim, yang ditunjukkan
oleh pangsa impor dari AS mencapai 22,81% terhadap total impor non migas Kaltim dari seluruh
dunia (tabel 5.) [sementara pada tahun 2007, negara AS menempati peringkat ke -2 setelah
Singapura].
Tabel. 5
10 Negara Asal Utama Impor Non Migas Kaltim 2007
Nilai (USD Juta) Pangsa Nilai (USD Juta) Pangsa1 USA 186 22.81% 203 24.92%2 SINGAPORE 155 19.04% 304 37.34%3 R.R.C 101 12.36% 44 5.45%4 JAPAN 95 11.67% 78 9.63%5 AUSTRALIA 67 8.18% 55 6.80%6 FRANCE 44 5.42% 67 8.23%7 UNITED KINGDOM 20 2.43% 27 3.32%8 CANADA 17 2.13% 12 1.52%9 PHILIPPINES 17 2.06% 25 3.05%10 INDIA 13 1.64% 18 2.18%
LAINNYA 100 12.27% 143 17.57%Total 815 100.00% 978 120.02%
No. NegaraJan-Jul 2008 2007
Sumber: Ditjen Bea Cukai, diolah
Mendasarkan pada jenis komoditi yang diimpor dari Negara AS tersebut selama Januari-Juli
2008, terlihat didominasi oleh barang-barang modal berupa produk mesin-mesin dan
perlengkapannya (67,2%), peralatan optik, alat ukur dan kesehatan (6,8%), kendaraan (5,7%)
dan produk palstik serta karet (5,3%), sebagaimana grafik 3 di bawah ini.
Apabila dilihat dari provinsi pengimpor barang dari AS selama Januari-Juli 2008, maka provinsi
Kaltim menempati urutan ke-5 sebagai provinsi pengimpor dari AS, dengan nilai sebesar USD 186
juta atau 3,99% diantara provinsi pengimpor dari AS di Indonesia (tabel 6)
OTHERS, $27.8,
14.9%MNFC RUBBER
& PLASTICS
PRODUCTS,
$9.9, 5.3%
MNFC MOTOR
VEHICLES,
TRAILERS,
$10.7, 5.7%MNFC
MEDICAL,
PRECISION &
OPTICAL, $12.7,
6.8%
MNFC
MACHINERY &
EQUIPMENT ,
$124.9, 67.2%
Grafik 3
Impor Non Migas Kaltim dari AS Menurut Komoditi Utama (nominal dalam USD juta)
![Page 28: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/28.jpg)
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
20
Tabel 6.
Impor Non Migas dari AS Menurut 10 Propinsi Tujuan Utama
Nilai (USD Juta) Pangsa Nilai (USD Juta) Pangsa1 DKI 1,739 37.36% 1,790 32.81%2 BANTEN 931 20.00% 1,058 19.39%3 JATIM 684 14.70% 831 15.22%4 KEPRI 302 6.50% 506 9.28%5 KALTIM 186 3.99% 203 3.72%6 JATENG 172 3.69% 224 4.11%7 PAPUA 135 2.90% 170 3.11%8 SUMUT 104 2.23% 169 3.10%9 JABAR 97 2.09% 127 2.33%10 RIAU 91 1.97% 86 1.58%
LAINNYA 213 4.57% 292 5.35%Total 4,653 100.00% 5,457 100.00%
No. NegaraJan-Jul 2008 2007
Sumber: Ditjen Bea Cukai, diolah
![Page 29: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/29.jpg)
21
EEVVAALLUUAASSII PPEERRKKEEMMBBAANNGGAANN IINNFFLLAASSII
2.1 Gambaran Umum
Laju inflasi tahunan di Kalimantan
Timur pada periode berjalan ini
mencapai 13,99% (y-o-y), masih lebih
rendah dibandingkan laju inflasi tahunan
pada triwulan II-2008, yang tercatat
sebesar 14,90%. Namun laju inflasi di
Kalimantan Timur ini masih lebih tinggi
dibandingkan dengan laju inflasi
tahunan nasional yang sebesar 12,14%.
Berdasarkan komoditasnya, laju inflasi
tertinggi terjadi pada kelompok
komoditas bahan makanan, yaitu
sebesar 22,00% (y-o-y); diikuti oleh kelompok komoditas perumahan (17,34%), kelompok
komoditas pendidikan, rekreasi dan olahraga (10,23%), kelompok komoditas makanan jadi,
minuman, rokok dan tembakau (9,74%), kelompok komoditas sandang (8,05%), kelompok
komoditas sandang (7,75%) dan kelompok komoditas transportasi dan komunikasi (7,04%).
Berdasarkan kota pembentuk inflasi Kaltim, inflasi tahunan tertinggi pada triwulan laporan
terjadi di Tarakan yakni sebesar 20,68% (y-o-y), diikuti oleh Samarinda dan Balikpapan masing-
masing sebesar 14,37% (y-o-y) dan 11,42% (y-o-y).
Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan Inflasi Kaltim pada triwulan III
2008, meliputi:
Dari sisi permintaan, meningkatnya permintaan masyarakat yang dipengaruhi oleh pola konsumsi
musiman karena adanya perayaan Hari Raya Idul Fitri.
Dari sisi penawaran, dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan bakar (BBM).
2.2 Inflasi Tahun Berjalan (y-t-d)
2.2.1 Inflasi Tahun Berjalan Kota Samarinda
Laju perkembangan harga komoditas barang dan jasa pada tahun berjalan (Januari –
September) di Kota Samarinda pada triwulan III-2008 mencapai 9,52% (y-t-d); dengan
kelompok komoditas bahan makanan mengalami peningkatan tertinggi dibandingkan dengan
kelompok komoditas lainnya, yaitu mencapai 16,23%(y-t-d). Kemudian diikuti oleh kelompok
komoditas perumahan, listrik, air dan bahan bakar (12,52%) dan kelompok komoditas
transportasi, komunikasi dan jasa keuangan (6,50%).
Laju inflasi tahun berjalan di Kota Samarinda dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas
bahan makanan di pasar dunia dan tingginya gelombang laut yang terjadi sejak awal tahun
2008 yang berpengaruh pada kurang optimalnya proses distribusi dari daerah penghasil,
seperti dari Pulau Sulawesi dan Jawa.
BBBAAABBB
IIIIII
![Page 30: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/30.jpg)
Evaluasi Perkembangan Inflasi
Tabel 2.1 Inflasi Tahun Berjalan di Kota Samarinda
Inflasi Y‐t‐D (%) Kelompok
Q 2‐08 Q 3‐08
Bahan Makanan 16.23 18.51
Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 5.94 8.45
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 12.52 18.80
Sandang 5.43 6.98
Kesehatan 2.74 6.83
Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 0.80 7.31
Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 6.50 6.90
UMUM 9.52 12.76
Sumber: BPS, diolah
2.2.1 Inflasi Tahun Berjalan Kota Balikpapan
Laju inflasi tahun berjalan di Kota Balikpapan pada triwulan III-2008 tercatat sebesar
10,86% (y-t-d), lebih tinggi dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya yang tercatat
sebesar 5,79%. Kelompok komoditas yang mengalami peningkatan laju inflasi tertinggi adalah
kelompok komoditas bahan makanan, yaitu sebesar 19.44% (y-t-d); diikuti oleh kelompok
komoditas pendidikan, rekreasi dan olaharga (15,18%) dan kelompok komoditas perumahan,
air, listrik, gas, dan bahan bakar (12,40%).
Faktor yang berpengaruh pada kenaikan laju inflasi di Balikpapan pada triwulan III-2008
antara lain adalah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang menyebabkan
meningkatnya harga berbagai komoditas, meningkatnya permintaan masyarakat karena
adanya pengaruh pola konsumsi musiman, yaitu perayaan Hari Raya Idul Fitri, dan
meningkatnya biaya pendidikan di Kota Balikpapan.
Tabel 2.2 Inflasi Tahun Berjalan di Kota Balikpapan
Inflasi Y‐t‐D (%) Kelompok
Q 2‐08 Q 3‐08
Bahan Makanan 14.64 19.44
Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 2.37 5.10
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 9.94 12.40
Sandang 2.33 3.88
Kesehatan 2.20 3.87
Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 2.24 15.18
Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 4.80 5.20
TOTAL 7.62 10.86
Sumber: BPS, diolah
2.2.3 Inflasi Tahun Berjalan Kota Tarakan (y-t-d)
Laju inflasi tahun berjalan di Kota Tarakan triwulan III-2008 mencapai 18,88% (y-t-d), dengan
kelompok komoditas bahan makanan tercatat dengan laju inflasi tertinggi, yaitu mencapai 31,23% (y-t-
d); diikuti oleh kelompok komoditas perumahan, air, listrik dan bahan bakar (18,48%) dan kelompok
komoditas transpor, komunikasi dan jasa keuangan (15,26%).
22
![Page 31: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/31.jpg)
Evaluasi Perkembangan Inflasi
Faktor yang mempengaruhi laju inflasi tahun berjalan di Tarakan, sama halnya dengan faktor
yang mempengaruhi laju inflasi di Kota Samarinda dan Balikpapan; yaitu kenaikan harga BBM dan
meningkatnya permintaan masyarakat karena pengaruh pola konsumsi musiman.
Tabel 2.3 Inflasi Tahun Berjalan di Kota Tarakan
Y‐t‐D (%) Kelompok
Q 2‐08 Q 3‐08
Bahan Makanan 14.64 31.23
Makananan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 2.37 13.85
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 9.94 18.48
Sandang 2.33 6.42
Kesehatan 2.20 8.21
Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 2.24 2.40
Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 4.80 15.26
TOTAL 7.62 18.88
Sumber: BPS, diolah
2.3 Inflasi Tahunan (y-o-y)
2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda
Laju inflasi Kota Samarinda secara tahunan pada triwulan III-2008 tercatat sebesar
14,37% (y-o-y), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada triwulan sebelumnya sebesar
15,83%. Laju inflasi Kota Samarinda ini lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi tahunan
secara nasional yang tercatat sebesar 12,14%.
Kelompok komoditas dengan laju inflasi terbesar adalah kelompok komoditas bahan
makanan (20,66%), diikuti oleh kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar
(19,59%) dan kelompok komoditas sandang (13,38%) (Tabel 2.5). Meningkatnya laju inflasi
tahunan di Kota Samarinda ini dipengaruhi oleh pola konsumsi musiman karena adanya bulan
Ramadan dan perayaan hari raya Idul Fitri dan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Tabel 2.4
Inflasi tahunan Samarinda menurut kelompok barang & jasa
Inflasi Y‐o‐Y (%) Kelompok
Q 1‐08 Q 2‐08 Q 3‐08
Bahan Makanan 21.71 30.00 20.66
Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 10.32 14.29 11.01
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 5.41 14.70 19.59
Sandang 17.69 20.11 13.38
Kesehatan 8.56 9.33 11.21
Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 15.24 7.43 5.22
Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 0.85 5.65 6.87
TOTAL 11.60 15.83 14.37
Sumber: BPS, diolah
23
![Page 32: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/32.jpg)
Evaluasi Perkembangan Inflasi
2.3.2 Inflasi Tahunan Kota Balikpapan
Laju inflasi tahunan di Kota Balikpapan pada periode berjalan mencapai 11,42% (y-o-y),
lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada triwulan II-2008 yang mencapai 13,66%. Laju
inflasi tertinggi tercatat terjadi pada kelompok komoditas bahan makanan, yaitu sebesar
19,05% (y-o-y), diikuti oleh kelompok komoditas pendidikan, rekreasi dan olahraga (18,49%)
dan kelompok komoditas perumahan, air, listrik dan bahan bakar (13,90%).
Faktor yang menjadi determinan inflasi di Kota Balikapapan pada periode berjalan ini
adalah kenaikan harga BBM, biaya pendidikan dan meningkatnya permintaan masyarakat
menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri.
Tabel 2.5 Inflasi tahunan Balikpapan menurut kelompok barang & jasa
Inflasi Y‐o‐Y (%) Kelompok
Q 1‐08 Q 2‐08 Q 3‐08
Bahan Makanan 22.25 32.50 19.05
Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 6.70 6.76 6.74
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 5.27 12.91 13.90
Sandang 5.39 4.56 2.16
Kesehatan 3.23 2.07 2.95
Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 24.83 16.80 18.49
Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 1.30 4.14 4.53
TOTAL 10.40 13.66 11.42
Sumber: BPS, diolah
2.2.3 Inflasi Tahunan Kota Tarakan
Laju inflasi tahunan di Kota Tarakan pada triwulan III-2008 mencapai 20,68% (y-o-y), yang
tertinggi diantara kota-kota pembentuk inflasi di Kalimantan Timur. Laju inflasi periode berjalan ini
lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi tahunan pada triwulan II-2008 yang tercatat sebesar
15,33%. Kelompok komoditas bahan makanan merupakan kelompok komoditas dengan laju inflasi
tertinggi yaitu sebesar 36,49% (y-o-y); diikuti oleh kelompok komoditas perumahan, listrik, gas
dan bahan bakar (19,73%), dan kelompok komoditas transportasi, komunikasi dan jasa keuangan
(15,41%).
Kenaikan harga BBM dan meningkatnya permintaan masyarakat karena pengaruh pola
konsumsi musiman menjadi faktor utama meningkatnya laju inflasi tahunan di Kota Tarakan. Inflasi
di Tarakan merupakan yang tertinggi diantara dua kota lainya yang membentuk Inflasi Kaltim. Hak
ini diperkirakan dari sisi penawaran terkait dengan faktor geografis Tarakan yang merupakan kota
paling utara di Kaltim sehingga memerlukan biaya angkut yang lebih mahal dibanding Samarinda
dan Balikpapan. Kenaikan harga BBM akan berdampak terhadap kenaikan biaya angkut yang lebih
besar untuk Tarakan dibandingkan Balikpapan atau Samarinda. Selain itu kota Tarakan juga
menerapkan tarif listrik lokal yang lebih mahal dibanding tarif nasional. Dari sisi permintaan,
kebeeradaan Tarakan sebagai daerah transit bagi TKI yang akan berangkat ke Malaysia menjadi
faktor pendorong konsumsi yang berasal dari penduduk transit tersebut.
24
![Page 33: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/33.jpg)
Evaluasi Perkembangan Inflasi
25
Tabel 2.6 Inflasi tahunan Kota Tarakan menurut kelompok barang & jasa
Y‐o‐Y (%) Kelompok
Q 2‐08 Q 3‐08
Bahan Makanan 25.93 36.49
Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 8.93 14.29
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 15.06 19.73
Sandang 5.58 6.31
Kesehatan 8.50 9.98
Pendidikan, Rekreasi & Olahraga ‐0.15 2.41
Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 15.71 15.41
UMUM 15.33 20.68
Sumber: BPS, diolah
![Page 34: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/34.jpg)
26
PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH
3.1. Gambaran Umum
Kinerja industri perbankan Kaltim pada triwulan III-2008 menunjukkan perkembangan
yang positif seperti terlihat dari peningkatan beberapa indikator kegiatan usaha perbankan
seperti aset bersih, dana pihak ketiga (DPK) dan kredit, termasuk kredit berskala mikro, kecil
dan menengah (MKM). Selain itu, asesmen terhadap stabilitas sistem perbankan daerah
memperlihatkan tingkat risiko perbankan daerah yang relatif terjaga di tengah pengaruh krisis
keuangan global.
Apabila dibandingkan dengan data nasional (s.d Agustus 2008), indikator usaha bank
umum di Kaltim pada triwulan III-2008 menunjukkan peningkatan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan perbankan nasional baik secara triwulanan (qtq) maupun tahunan (yoy).
Total aset bank umum di Kaltim mencatat peningkatan 15,4% (qtq) atau 22,3% (yoy), lebih
tinggi dibanding nasional yang sebesar -0,8% (qtq) atau 9,4% (yoy). Begitu pula halnya dengan
penghimpunan dana masyakarat (DPK) yang mengalami kenaikan 12,1% (qtq) atau 21,1%
(yoy) di Kaltim atau lebih tinggi dibanding nasional yang sebesar -1,8% (qtq) atau 8,9% (yoy).
Sementara itu, penyaluran kredit oleh bank umum di Kaltim mengalami peningkatan cukup
pesat yakni sebesar 9,0% (qtq) atau 35,4% (yoy), lebih tinggi dibanding pertumbuhan kredit
nasional sebesar 5,0% (qtq) atau 31,9% (yoy) (Grafik 3.1 dan 3.2).
Sama halnya dengan bank umum, perkembangan kegiatan usaha BPR pada triwulan
laporan juga menunjukkan peningkatan. Total aset mencatat peningkatan 7,09% dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya. Sementara itu, penghimpunan dana dan penyaluran kredit
mengalami peningkatan masing-masing sebesar 8,34% dan 7,15%.
Hasil asesmen resiko yang dihadapi perbankan yaitu risiko kredit dan risiko likuiditas
menunjukkan risiko kredit yang relatif terkendali meskipun risiko likuiditas ditandai dengan
kerentanan terhadap penarikan dana secara tiba-tiba dan berskala besar menyusul merebaknya
BBBAAABBB
IIIIIIIII
-0.8%
-1.8%
5.0%
15.4%
12.1%
9.0%
-5.0% 0.0% 5.0% 10.0% 15.0% 20.0%
Aset
DPK
Kredit
(Pertumbuhan qtq)
Nasional
Kaltim
Grafik 3.1 Kinerja triwulanan Kegiatan Usaha Perbankan Kaltim dan
Nasional (qtq)
9.4%
8.9%
31.9%
22.3%
21.1%
35.4%
0.0% 10.0% 20.0% 30.0% 40.0%
Aset
DPK
Kredit
(Pertumbuhan yoy)
Nasional
Kaltim
Grafik 3.2 Kinerja tahunan Kegiatan Usaha Perbankan Kaltim dan
Nasional (yoy)
![Page 35: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/35.jpg)
Perkembangan Perbankan Daerah
27
krisis keuangan global. Namun tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap sistem perbankan
membuat struktur jangka waktu dan sebaran simpanan masyarakat tidak mengalami banyak
perubahan.
3.2. Perkembangan Usaha Bank Umum
3.2.1 Total Aset dan Aktiva Produktif
Total aset bersih (net assets) bank umum di Kaltim pada triwulan III-2008 tercatat Rp
51.440 miliar, mengalami peningkatan 15,44% (q-t-q) dibandingkan posisi triwulan
sebelumnya (Tabel 3.1). Laju peningkatan aset tertinggi dialami oleh bank pemerintah
konvensional sebesar 16,88% atau naik sebesar Rp 5.550 miliar menjadi Rp 38.425 miliar.
Peningkatan tersebut membuat pangsa aset bank pemerintah konvensional meningkat dari
73,78% pada triwulan II-2008 menjadi 74,70% pada triwulan III-2008. Sementara itu, bank
swasta konvensional dan bank syariah membukukan peningkatan aset masing-masing
sebesar Rp 1.222 miliar (11,38%) dan Rp 109 miliar (11,58%) dibandingkan dengan posisi
triwulan II-2008. Jika dibandingkan dengan posisi triwulan III-2007, total aset perbankan
mencatat pertumbuhan sebesar 22,3% (y-o-y).
Tabel 3.1 Perkembangan Total aset Bersih Bank Umum di Kaltim
Tw3-07 Tw4-07 Tw1-08 Tw2-08 Tw3-08 Tw2-08 Tw3-08 +/- (Rp M) qtq
Bank Umum Konvensional
Bank Pemerintah 32,490 35,346 30,938 32,875 38,425 73.78% 74.70% 5,550 16.88%
Bank Swasta 9,001 10,068 10,183 10,744 11,966 24.11% 23.26% 1,222 11.38%
Bank Umum Syariah 568 789 810 940 1,049 2.11% 2.04% 109 11.58%
Total 42,058 46,203 41,931 44,559 51,440 100.00% 100.00% 6,881 15.44%
Pertumb. Tw3-08Keterangan
Posisi (dalam Rp miliar) Komposisi
Dilihat dari komposisi kepemilikan bank, total aset bank umum konvensional milik
pemerintah merupakan yang terbesar dengan pangsa 74,70%, diikuti oleh aset bank umum
konvensional milik swasta dengan pangsa 23,26%. Sedangkan pangsa bank umum syariah
di Kaltim tercatat 2,04%.
Sementara aktiva produktif bank
umum di Kaltim masih didominasi oleh
pemberian kredit dengan pangsa 66,2%
dan penempatan pada BI dengan pangsa
28,3%. Sedangkan surat-surat berharga
(SSB) yang dimiliki pangsanya hanya
4,3% dan sisanya 1,3% terdiri dari
penempatan pada bank lain, tagihan
lainnya dan penyertaan (Grafik 3.3).
Portofolio penempatan pada BI
menunjukkan peningkatan sejalan dengan
peningkatan BI-rate pada triwulan
laporan.
3.2.2 Penghimpunan Dana Masyarakat
Dana masyarakat yang berhasil dihimpun oleh bank umum di Kaltim pada triwulan III-
2008 tercatat Rp 39.350 miliar, mengalami peningkatan sebesar Rp 4.237 miliar atau naik
12,07% (q-t-q) dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (Tabel 3.2). Jika dibandingkan
33.0%25.9% 23.8% 28.3%
59.3%66.9% 70.2% 66.2%
1.9% 1.8% 1.2% 1.3%
5.4% 4.3%4.9%5.9%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Tw IV-07 Tw1-08 Tw2-08 Tw3-08
Lain
SSB
Kredit
BI
Grafik 3.3 Perkembangan aktiva produktif
![Page 36: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/36.jpg)
Perkembangan Perbankan Daerah
28
dengan posisi triwulan III-2007, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) telah bertumbuh
21,1% (y-o-y).
Tabel 3.2. Perkembangan Penghimpunan Dana pada bank Umum di Kaltim
KomposisiTw3-07 Tw4-07 Tw1-08 Tw2-08 Tw3-08 Tw3-08 q-t-q +/- (Rp M)
Total DPK 32,490 34,316 32,974 35,113 39,350 100.0% 12.07% 4,237Giro 10,159 10,827 9,523 11,013 13,532 34.4% 22.87% 2,518Tabungan 10,526 12,856 12,643 14,031 14,474 36.8% 3.16% 443Deposito 11,806 10,632 10,809 10,069 11,344 28.8% 12.66% 1,275
Bank Pemerintah 24,590 25,503 24,022 25,797 29,183 74.2% 13.13% 3,386Giro 8,770 9,315 7,740 9,099 11,643 29.6% 27.95% 2,544Tabungan 7,428 9,192 8,983 10,168 10,405 26.4% 2.33% 237Deposito 8,393 6,996 7,298 6,530 7,135 18.1% 9.27% 605
Bank Swasta 7,900 8,813 8,953 9,315 10,166 25.8% 9.13% 851Giro 1,389 1,512 1,783 1,914 1,889 4.8% -1.31% -25Tabungan 3,098 3,664 3,660 3,863 4,069 10.3% 5.34% 206Deposito 3,413 3,636 3,510 3,538 4,208 10.7% 18.93% 670
Pert. Tw3-08Posisi (dalam Rp Miliar)Jenis Simpanan
Berdasarkan jenis simpanannya, peningkatan dana pada triwulan laporan terutama
berasal dari simpanan giro yang naik sebesar Rp 2.518 miliar (22,87%), diikuti oleh
peningkatan deposito sebesar Rp 1.275 miliar (12,66%) dan tabungan sebesar Rp 443 miliar
(3,16%).
Menurut kelompok bank, peningkatan simpanan tertinggi terjadi pada bank milik
pemerintah (termasuk BPD) yang nominalnya naik sebesar Rp 3.386 miliar (13,13%)
menjadi Rp 29.183 miliar pada triwulan laporan. Sementara dana bank swasta mencatat
peningkatan sebesar Rp 851 miliar (9,13%) menjadi Rp 10.166 miliar.
Peningkatan dana pihak ketiga (DPK) di bank umum pemerintah tersebut terutama
berasal dari rekening giro milik pemerintah daerah sehingga posisinya mengalami
peningkatan sebesar Rp 2.544 miliar (27,95%) menjadi Rp 11.643 miliar pada triwulan
laporan. Hal ini diperkirakan berkaitan dengan peningkatan jumlah transfer dana
perimbangan terutama dana bagi hasil migas dari pemerintah pusat kepada pemda di Kaltim.
Peningkatan dana pihak ketiga (DPK) di bank umum pemerintah tersebut terutama
berasal dari rekening giro milik pemerintah daerah sehingga posisinya mengalami
peningkatan sebesar Rp 2.544 miliar (27,95%) menjadi Rp 11.643 miliar pada triwulan
laporan. Hal ini diperkirakan berkaitan dengan peningkatan jumlah transfer dana
perimbangan terutama dana bagi hasil migas dari pemerintah pusat kepada pemda di Kaltim.
3.2.3 Penyaluran Kredit Bank Umum
Pertumbuhan kredit bank umum
di Kaltim pada triwulan laporan tumbuh
cukup mengesankan meskipun dibayangi
oleh tren peningkatan BI rate yang
mengalami kenaikan 75 basis poin
selama triwulan laporan menjadi 9,25%.
Peningkatan BI-rate tersebut direspon
dengan kenaikan suku bunga kredit
namun kenaikan tersebut lebih rendah
dibanding kenaikan BI rate (Grafik 3.4).
Sementara jumlah kredit yang belum
digunakan (undisbursed loans) pada triwulan laporan tercatat Rp 1.971 miliar atau
6
8
10
12
14
16
18
20
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3
2006 2007 2008
Su
ku B
un
ga
(%)
K. Inv K. Kons KMK BI-rate
Grafik 3.4.
Perkembangan Suku Bunga Kredit dan BI-rate
![Page 37: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/37.jpg)
Perkembangan Perbankan Daerah
29
meningkat sebesar Rp 286 miliar dibanding triwulan II-2008 yang sebesar Rp Rp 1.685
miliar.
a. Kredit Bank Umum ber-kantor di Kaltim
Kredit yang disalurkan oleh bank
umum yang berkantor di Kaltim pada
triwulan III-2008 mencapai Rp
19.846,9 miliar, mengalami
peningkatan Rp 1.637,3 miliar atau
tumbuh 8,99% (q-t-q) dibandingkan
triwulan II-2008 (Tabel 3.3). Apabila
dibandingkan dengan triwulan III-
2007, penyaluran kredit pada triwulan
III-2008 menunjukkan pertumbuhan
sebesar 35,42% (y-o-y) (grafik 3.5).
Menurut kelompok bank, kredit yang disalurkan bank umum pemerintah mencapai Rp
11.938 miliar (pangsa 60,2%) atau mengalami peningkatan sebesar Rp 794,4 miliar
(7,13%) dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Sementara itu, penyaluran kredit oleh
bank umum swasta mencapai Rp 7.908,5 miliar (pangsa 39,8%) atau naik Rp 842,9 miliar
(11,93%).
Berdasarkan jenis penggunaannya, kredit investasi mengalami pertumbuhan
tertinggi, yaitu sebesar 13,86% atau bertambah Rp 548,8 miliar. Selanjutnya kredit
konsumsi dan modal kerja meningkat masing-masing sebesar Rp 540,9 miliar (9,35%) dan
Rp 511,6 miliar (6,24%). Menurut sektornya, pertumbuhan kredit tertinggi terjadi pada
sektor listrik, gas & air (84,22%), diikuti oleh sektor pertanian (27,05%) dan sektor
angkutan (15,63%).
Tabel 3.3. Perkembangan Kredit Bank Umum berkantor di Kaltim
KomposisiTw3-07 Tw4-07 Tw1-08 Tw2-08 Tw3-08 Tw3-08 q-t-q +/- (Rp M)
Kredit 14,656.1 15,731.5 16,435.2 18,209.6 19,846.9 100.0% 8.99% 1,637.3 Kelompok Bank
Bank Pemerintah 8,835.0 9,404.8 9,891.5 11,144.0 11,938.4 60.2% 7.13% 794.4Bank Swasta 5,821.2 6,326.6 6,543.7 7,065.6 7,908.5 39.8% 11.93% 842.9
Jenis PenggunaanModal Kerja 6,882.5 7,231.3 7,373.3 8,202.2 8,713.7 43.9% 6.24% 511.6Investasi 3,053.2 3,453.3 3,670.8 4,219.6 4,804.4 24.2% 13.86% 584.8Konsumsi 4,720.4 5,046.9 5,391.2 5,787.9 6,328.8 31.9% 9.35% 540.9
Sektor EkonomiPertanian 469.3 514.1 550.6 665.9 846.0 4.3% 27.05% 180.1Pertambangan 508.9 553.7 525.2 583.0 478.7 2.4% -17.90% -104.4Perindustrian 699.4 706.6 719.8 710.5 767.5 3.9% 8.01% 56.9Listrik, Gas dan Air 19.0 17.5 14.2 14.9 27.4 0.1% 84.22% 12.5Konstruksi 2,093.0 2,006.9 2,152.9 2,384.7 2,719.9 13.7% 14.06% 335.3Perdagangan 3,587.4 3,901.0 3,901.1 4,319.5 4,524.9 22.8% 4.75% 205.4Angkutan 465.5 579.8 549.6 703.8 813.8 4.1% 15.63% 110.0Jasa Dunia Usaha 1,943.7 2,244.7 2,459.3 2,803.6 3,090.1 15.6% 10.22% 286.5Jasa Sosial 142.6 151.7 161.4 222.4 238.8 1.2% 7.38% 16.4Lain-Lain 4,727.5 5,055.4 5,401.2 5,801.2 6,339.8 31.9% 9.28% 538.6
LDR 45.11% 45.84% 49.84% 51.86% 50.44%
Pert. Tw3-08Keterangan
Posisi (dalam Rp Miliar)
Dengan pertumbuhan kredit yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan
pertumbuhan simpanan masyarakat, nisbah pinjaman terhadap simpanan bruto (Gross-
LDR) bank umum yang berkantor di Kaltim mengalami sedikit penurunan, dari 51,86%
pada triwulan II-2008 menjadi 50,44% pada triwulan laporan.
0
5
10
15
20
25
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3
2006 2007 2008
Kre
dit
(tr
ili
0%5%10%15%20%25%30%35%40%
un
Rp
)
Kredit g (yoy) g (qtq)
Grafik 3.5.
Perkembangan Kredit Bank Umum berkantor di Kaltim
![Page 38: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/38.jpg)
Perkembangan Perbankan Daerah
30
b. Kredit bank umum berlokasi proyek di Kaltim
Jumlah kredit yang disalurkan
perbankan secara nasional untuk
membiayai proyek yang berlokasi di
wilayah Kaltim pada periode laporan
tercatat sebesar Rp 29.744,4 miliar,
mengalami peningkatan sebesar Rp
2.635 miliar (9,72%) dibandingkan
dengan posisi kredit pada triwulan
sebelumnya (Tabel 3.4). Namun jika
dibandingkan dengan triwulan III
tahun 2007, kredit berdasarkan lokasi
proyek mengalami pertumbuhan yang
relatif tinggi yakni sebesar 46,29% (y-o-y) (Grafik 3.6).
Selanjutnya menurut propinsi asal bank pemberi kredit, 62,4% merupakan kredit
dari bank di Kaltim sendiri sementara sisanya berasal dari bank umum yang berkantor di
luar Kaltim, terutama diberikan oleh kantor pusat bank di Jakarta dengan pangsa 36,2%
terhadap total kredit berlokasi proyek di Kaltim. Selanjutnya bank yang berkantor di Jatim
dan Kalsel memiliki pangsa masing-masing sebesar 0,7% dan 0,5%.
Menurut sektor ekonomi, pertumbuhan tertinggi dialami oleh terbesar dialami sektor
jasa sosial (17,73%), diikuti oleh sektor pertanian (16,55%), sektor perindustrian
(12,74%) dan sektor konstruksi (12,65%). Dengan pertumbuhan kredit yang sedikit lebih
rendah dibanding pertumbuhan DPK maka nisbah pinjaman terhadap simpanan (LDR)
berdasarkan lokasi proyek di Kaltim sedikit turun, dari sebesar 77,2% per triwulan II-2008
menjadi 75,6% per triwulan III-2008.
Tabel 3.4. Jumlah Kredit Bank Umum Berlokasi Proyek di Kaltim
KomposisiTw3-07 Tw4-07 Tw1-08 Tw2-08 Tw3-08 Tw3-08 q-t-q +/- (Rp M)
Kredit Lokasi Proyek 20,332.1 24,537.6 24,025.2 27,109.3 29,744.4 100.0% 9.72% 2,635.0 Kelompok Bank
Bank Pemerintah 10,141.7 11,199.6 11,764.6 13,042.3 14,102.1 47.4% 8.13% 1,059.8Bank Swasta 10,190.4 13,338.0 12,260.6 14,067.0 15,642.3 52.6% 11.20% 1,575.3
Jenis PenggunaanModal Kerja 9,432.0 12,502.5 11,570.4 13,223.1 14,257.1 47.9% 7.82% 1,034.0Investasi 6,365.1 7,208.5 7,237.7 8,101.5 9,175.8 30.8% 13.26% 1,074.3Konsumsi 4,535.1 4,826.6 5,217.2 5,784.8 6,311.5 21.2% 9.11% 526.7
Sektor EkonomiPertanian 1,231.0 1,394.3 1,478.1 1,898.7 2,213.0 7.4% 16.55% 314.3Pertambangan 2,789.3 5,361.7 4,047.3 4,986.7 5,235.7 17.6% 4.99% 249.0Perindustrian 1,226.3 1,325.7 1,376.3 1,323.5 1,492.1 5.0% 12.74% 168.6Listrik, Gas dan Air 261.0 284.3 314.9 344.3 348.2 1.2% 1.15% 3.9Konstruksi 2,706.0 2,589.1 2,691.2 2,943.2 3,315.2 11.1% 12.64% 372.0Perdagangan 3,996.0 4,314.2 4,304.6 4,733.5 5,173.5 17.4% 9.29% 440.0Angkutan 882.6 1,015.1 941.6 1,086.5 1,164.2 3.9% 7.15% 77.6Jasa Dunia Usaha 2,562.8 3,290.2 3,409.5 3,839.5 4,292.3 14.4% 11.79% 452.8Jasa Sosial 142.2 136.3 244.5 168.6 198.5 0.7% 17.73% 29.9Lain-Lain 4,535.1 4,826.6 5,217.2 5,784.8 6,311.6 21.2% 9.11% 526.8
LDR - lokasi proyek 62.6% 71.5% 72.9% 77.2% 75.6%
Pert. Tw3-08Keterangan
Posisi (dalam Rp Miliar)
0
5
10
15
20
25
30
35
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3
2006 2007 2008
Kre
dit
(tr
iliu
n R
p)
-20%-10%0%10%20%30%40%50%60%
Kredit (sb kanan) g (yoy) g (qtq)
Grafik 3.6 Perkembangan Kredit Bank Umum Berlokasi Proyek di Kaltim
![Page 39: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/39.jpg)
Perkembangan Perbankan Daerah
Menurut kabupaten/kota, penyaluran kredit terkonsentrasi untuk membiayai proyek
di kota Samarinda dan kota Balikpapan yang merupakan pusat bisnis di Kalimantan Timur.
Jumlah kredit yang dikucurkan untuk proyek di kota Samarinda mencapai Rp 8.471,2 miliar
(pangsa 28,48%) dan di kota Balikpapan (termasuk Kabupaten Penajam Paser Utara)
sebesar Rp 8.450,1 miliar (pangsa 28,41%). Sementara itu, alokasi kredit terkecil diperoleh
Kabupaten Malinau sebesar Rp 71,5 miliar (pangsa 0,24%).
Apabila dilihat dari nisbah pinjaman terhadap simpanan (LDR), nisbah tertinggi
terjadi di kota Bontang sebesar 191,19%, diikuti oleh Kabupaten Kutai Timur (126,46%)
dan kota Balikpapan (237,58%). Sedangkan LDR terendah terjadi pada Kabupaten Malinau
dengan nisbah 10,72% (Tabel 3.5).
Tabel 3.5. Perbandingan Kredit dan DPK menurut Kapupaten/Kota di Kaltim
Kredit DPK Kredit DPKKota Samarinda 8,471.2 13,631.7 28.48% 34.79% 62.14%Kota Balikpapan 8,450.1 8,697.6 28.41% 22.20% 97.15%Kota Bontang 5,121.6 2,155.7 17.22% 5.50% 237.58%Kab. Kutai Kartanegara 2,498.6 3,007.8 8.40% 7.68% 83.07%Kab. Berau 1,443.9 1,720.5 4.85% 4.39% 83.93%Kota Tarakan 1,351.4 2,964.3 4.54% 7.57% 45.59%Kab. Paser 777.3 1,848.1 2.61% 4.72% 42.06%Kab. Kutai Timur 561.4 2,038.6 1.89% 5.20% 27.54%Kab. Bulungan 490.1 1,310.3 1.65% 3.34% 37.40%Kab. Kutai Barat 275.2 472.1 0.93% 1.20% 58.30%Kab. Nunukan 231.9 669.7 0.78% 1.71% 34.63%Kab. Malinau 71.5 666.8 0.24% 1.70% 10.72%*) Konsep kredit netto, yaitu tanpa rekening pemerintah pusat dan bukan penduduk
Kabupaten/KotaNominal (Rp M) *) Pangsa
LDR
3.3. Perkembangan Kredit Mikro Kecil dan Menengah (MKM)
Penyaluran kredit berskala mikro, kecil dan menengah (MKM) oleh bank umum di Kaltim
pada Triwulan III-2008 mencapai Rp 13.416 miliar atau dengan pangsa 67,6% terhadap total
kredit (Tabel 3.6). Jumlah kredit MKM tersebut pada triwulan laporan tercatat meningkat sebesar
Rp 955 miliar atau tumbuh 7,67% (q-t-q) dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Menurut
pertumbuhannya, kredit berskala kecil (plafon Rp 50 juta hingga Rp 500 juta) mengalami
perumbuhan tertinggi sebesar 9,48%, kemudian kredit berskala mikro (plafon hingga Rp 50
juta) dan kredit berskala menengah (plafon Rp 500 juta s.d Rp 5 miliar) meningkat masing-
masing sebesar 7,81% dan 6,28%.
Tabel 3.6. Perkembangan Kredit Bank Umum Menurut Skala Kredit
Tw3-07 Tw4-07 Tw1-08 Tw2-08 Tw3-08 Tw3-08 +/- (Rp M) q-t-q
Mikro (s.d Rp 50 jt) 2,757 2,867 3,000 3,245 3,499 17.6% 254 7.81%
Kecil (Rp 50 jt s.d 500 jt) 3,113 3,289 3,407 3,848 4,212 21.2% 365 9.48%
Menengah (Rp 500 jt s.d 5 miliar) 4,398 4,764 4,779 5,368 5,705 28.7% 337 6.28%
Kredit UMKM (s.d Rp 5 miliar) 10,268 10,920 11,186 12,460 13,416 67.6% 955 7.67%
Besar (> Rp 5 miliar) 4,388 4,811 5,250 5,749 6,431 32.4% 682 11.86%
Total 14,656 15,731 16,435 18,210 19,847 100.0% 1,637 8.99%
Posisi (miliar Rp)Skala Kredit
Pert. Tw3-08Komposisi
Berdasarkan kelompok bank, bank pemerintah yang mempunyai pangsa 55,9% dari total
kredit MKM, telah menyalurkan kredit MKM hingga triwulan III-2008 sebanyak Rp 7.504 miliar
atau mengalami kenaikan Rp 537,2 miliar (7,71%) dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Sementara pada periode yang sama, jumlah kredit MKM yang telah dikucurkan bank swasta
tercatat sebesar Rp 5.911 miliar, atau meningkat Rp 418,2 miliar (7,61%) dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya (Tabel 3.7).
31
![Page 40: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/40.jpg)
Perkembangan Perbankan Daerah
Tabel 3.7. Perkembangan Kredit MKM Bank Umum Menurut Kelompok Bank,
Jenis Penggunaan dan Sektor Ekonomi
Tw3-07 Tw4-07 Tw1-08 Tw2-08 Tw3-08 Tw2-08 Tw3-08 q-t-q +/- (Rp M)
Kredit UMKM 10,268.1 10,920.1 11,185.6 12,460.2 13,415.7 100.0% 100.0% 7.67% 955.4
Kelompok BankBank Pemerintah 5,701.8 6,083.1 6,176.2 6,967.1 7,504.4 55.9% 55.9% 7.71% 537.2
Bank Swasta 4,566.3 4,837.0 5,009.4 5,493.1 5,911.3 44.1% 44.1% 7.61% 418.2 Jenis Penggunaan
Modal Kerja 4,323.9 4,571.2 4,525.9 5,127.8 5,426.3 41.2% 40.4% 5.82% 298.5Investasi 1,350.2 1,422.2 1,377.2 1,622.6 1,749.6 13.0% 13.0% 7.83% 127.0Konsumsi 4,594.0 4,926.7 5,282.6 5,709.8 6,239.8 45.8% 46.5% 9.28% 530.0
Sektor EkonomiPertanian 319.0 348.2 313.8 340.7 321.7 2.7% 2.4% -5.58% -19.0Pertambangan 133.6 145.0 148.7 143.0 138.7 1.1% 1.0% -3.02% -4.3Perindustrian 159.2 162.5 174.5 177.9 189.6 1.4% 1.4% 6.57% 11.7Listrik, Gas dan Air 9.7 8.8 6.4 7.9 21.1 0.1% 0.2% 167.39% 13.2Konstruksi 855.3 868.7 811.2 949.7 1,063.8 7.6% 7.9% 12.01% 114.1Perdagangan 2,742.6 2,889.0 2,848.4 3,192.9 3,356.7 25.6% 25.0% 5.13% 163.8Angkutan 219.4 262.4 254.2 299.4 333.7 2.4% 2.5% 11.46% 34.3Jasa Dunia Usaha 1,127.4 1,205.8 1,250.3 1,534.3 1,640.7 12.3% 12.2% 6.94% 106.4Jasa Sosial 100.9 94.5 85.5 91.3 98.9 0.7% 0.7% 8.33% 7.6Lain-Lain 4,601.1 4,935.2 5,292.6 5,723.1 6,250.8 45.9% 46.6% 9.22% 527.7
Pert. Tw3-08Keterangan
KomposisiPosisi (dalam Rp miliar)
Menurut jenis penggunaan, sebagian besar kredit MKM disalurkan untuk usaha produktif
yang pangsanya mencapai 53,4%, terdiri dari kredit modal kerja dan kredit investasi masing-
masing berjumlah Rp 5.426,3 miliar (pangsa 40,4%) dan Rp 1.749,6 miliar (pangsa 13,0%).
Sementara sisanya sebesar Rp 6.239,8 miliar (pangsa 46,5%) merupakan kredit konsumsi.
Dilihat dari pertumbuhannya, kredit konsumsi tumbuh paling tinggi yaitu sebesar 9,28% atau
bertambah sebesar Rp 530 miliar dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya. Sementara,
kredit untuk modal kerja dan konsumsi mengalami peningkatan masing-masing sebesar Rp
298,5 miliar (5,82%) dan Rp 127 miliar (7,83%).
Secara sektoral, distribusi penyaluran kredit MKM terutama untuk membiayai tiga sektor
utama, yaitu sektor perdagangan (pangsa 25,0%), sektor jasa dunia usaha (pangsa 12,2%) dan
sektor konstruksi (pangsa 7,9%). Dilihat dari pertumbuhannya, sektor listrik, gas & air
mengalami pertumbuhan kredit tertinggi, yakni sebesar 167,39% Sedangkan sektor usaha yang
mengalami penurunan kredit adalah sektor pertanian (-19%) dan sektor pertambangan (-4,3%).
Tabel 3.8. Perkembangan Kredit MKM Bermasalah Bruto (Gross-NPLs) Menurut Skala Kredit
Mikro Kecil Menengah UMKM Mikro Kecil Menengah UMKM
Lancar 2,883.2 3,486.3 4,867.9 11,237.3 3,112.8 3,820.6 5,165.7 12,099.1
Dalam Perhatian Khusus 293.0 247.1 303.4 843.4 313.4 275.1 369.9 958.4
Kurang Lancar 9.0 15.8 31.2 55.9 10.8 18.2 29.6 58.7
Diragukan 13.1 13.8 31.5 58.4 14.5 12.0 28.6 55.1
Macet 46.9 84.7 133.6 265.3 47.2 86.3 110.9 244.4
Total Kredit UMKM 3,245.1 3,847.6 5,367.6 12,460.2 3,498.7 4,212.3 5,704.7 13,415.7
Nominal NPLs 69.0 114.2 196.3 379.5 72.5 116.6 169.1 358.2
% NPLs 2.13 2.97 3.66 3.05 2.07 2.77 2.96 2.67
KoletibilitasTrw3-08 (miliar Rp)Trw2-08 (miliar Rp)
Kualitas kredit MKM yang disalurkan bank umum di Kaltim selama triwulan laporan relatif
terjaga, seperti ditunjukkan oleh persentase kredit bermasalah bruto (gross-non performing
loans/NPLs) yang mengalami perbaikan dari 2,96% pada triwulan II-2008 menjadi 2,67% pada
32
![Page 41: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/41.jpg)
Perkembangan Perbankan Daerah
33
triwulan laporan. Dilihat dari skalanya, kredit MKM yang dikucurkan untuk kredit mikro memiliki
persentase NPLs terendah yaitu 2,07%. Sementara persentase NPLs kredit berskala kecil dan
menengah masing-masing tercatat sebesar 2,77% dan 2,96% (Tabel 3.8).
Tabel 3.9
Perkembangan Kredit MKM Bermasalah Bruto (Gross-NPLs) menurut Kelompok Bank, Jenis Penggunaan dan Sektor Ekonomi
Tw3-07 Tw4-07 Tw1-08 Tw2-08 Tw3-08 +/- (Rp M) q-t-q Tw1-08 Tw2-08
NPLs Kredit UMKM 419.5 351.6 375.8 379.5 358.2 -21.34 -5.62% 3.05% 2.67%
Kelompok BankBank Pemerintah 289.0 234.7 257.8 271.4 249.0 -22.42 -8.26% 3.90% 3.32%
Bank Swasta 130.5 116.9 118.0 108.1 109.2 1.08 1.00% 1.97% 1.85% Jenis Penggunaan
Modal Kerja 186.6 148.1 172.9 179.0 162.1 -16.96 -9.47% 3.49% 2.99%Investasi 107.8 78.6 71.8 71.9 72.6 0.68 0.94% 4.43% 4.15%Konsumsi 125.1 125.0 131.1 128.5 123.5 -5.05 -3.93% 2.25% 1.98%
Sektor EkonomiPertanian 31.7 20.7 23.8 24.3 13.7 -10.65 -43.76% 7.15% 4.26%Pertambangan 5.5 2.9 4.1 3.1 5.0 1.88 60.10% 2.19% 3.62%Perindustrian 11.6 11.7 12.2 13.0 12.0 -0.96 -7.39% 7.28% 6.33%Listrik, Gas dan Air 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.00 0.00% 0.30% 0.11%Konstruksi 60.4 47.7 44.0 34.2 38.7 4.47 13.06% 3.60% 3.64%Perdagangan 110.2 80.0 104.5 114.6 108.1 -6.49 -5.66% 3.59% 3.22%Angkutan 8.1 7.3 4.2 6.4 5.9 -0.53 -8.27% 2.15% 1.77%Jasa Dunia Usaha 64.0 49.8 45.3 48.4 41.9 -6.49 -13.40% 3.15% 2.55%Jasa Sosial 0.9 4.7 4.6 5.0 7.4 2.46 49.58% 5.43% 7.50%Lain-Lain 127.1 126.9 133.0 130.4 125.4 -5.02 -3.85% 2.28% 2.01%
KeteranganNisbah NPLPert. Tw3-08Posisi (Rp miliar)
Berdasarkan kelompok bank, persentase kredit MKM bermasalah pada bank pemerintah
tercatat relatif lebih tinggi dibandingkan dengan bank swasta, yakni 3,32% berbanding 1,85%.
Persentase NPLs pada bank pemerintah dan bank swasta pada triwulan laporan mengalami
penurunan dibanding NPLs triwulan sebelumnya yang sebesar 3,9% dan 1,97% (tabel 3.9).
Dilihat dari jenis penggunaan kredit, persentase NPLs UMKM untuk kredit investasi
merupakan yang tertinggi yaitu mencapai 4,15% namun membaik dibandingkan triwulan
sebelumnya yang sebesar 4,43%. Selanjutnya, persentase NPLs UMKM untuk kredit modal kerja
juga mengalami perbaikan, dari 3,49% pada triwulan sebelumnya menjadi 2,99% pada triwulan
laporan. Sementara nisbah NPLs UMKM untuk kredit konsumsi merupakan yang terendah yakni
sebesar 1,98% atau lebih rendah dibanding nisbah pada triwulan sebelumnya sebesar 2,25%.
Menurut sektor ekonomi, persentase NPLs tertinggi terjadi pada sektor jasa sosial (7,5%), diikuti
oleh sektor perindustrian (6,33%). Sedangkan sektor-sektor lainnya mencatat persentase NPLs
di bawah 5%.
3.4 Perkembangan Usaha Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 1
a. Perkembangan Aset BPR
Jumlah aset BPR di wilayah
Kalimantan Timur mengalami pertumbuhan
sebesar 44,41% (y-o-y) dibandingkan dengan
triwulan III-2007, dengan total nilai mencapai
Rp 172,71 miliar. Demikian juga secara
triwulanan, aset BPR tumbuh sebesar 7,09%
1 Tidak termasuk BPR/S di kota Balikpapan (2 BPR/S)
![Page 42: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/42.jpg)
Perkembangan Perbankan Daerah
34
(q-t-q) dibandingkan dengan jumlah aset pada triwulan II-2008.
b. Perkembangan Dana Pihak Ketiga BPR
Jumlah dana pihak ketiga (DPK)
BPR di Kalimantan Timur pada triwulan
III-2008 ini mengalami peningkatan
sebesar 42,56% (y-o-y) dibandingkan
triwulan III-2007. Hal ini dipengaruhi oleh
peningkatan jumlah tabungan sebesar
32,73% (y-o-y) menjadi Rp 40,9 miliar
dari Rp 30,83 miliar pada triwulan III-
2007, dan pertumbuhan deposito yang
mencapai 20,65% (y-o-y) dari Rp 50,1 miliar menjadi Rp 60,42 miliar. Secara triwulanan,
DPK BPR tumbuh sebesar 8,34% (q-t-q) dibandingkan dengan triwulan II-2008.
c. Penyaluran Kredit/Pembiayaan BPR
Penyaluran kredit oleh BPR pada triwulan laporan mencapai Rp 125,5 miliar, atau
mengalami peningkatan sebesar 42,56% (y-o-y)
dibandingkan triwulan III-2007. Peningkatan ini
dipengaruhi oleh pertumbuhan pada setiap
komponen kredit, yaitu modal kerja yang tumbuh
42,67% (y-o-y) menjadi Rp 80,97 miliar; investasi
tumbuh 42,79% (y-o-y) menjadi Rp 9,3 miliar dan
kredit konsumsi yang tumbuh sebesar 42,25% (y-
o-y) menjadi Rp 35,25 miliar. Secara triwulanan,
penyaluran kredit ini juga mengalami
pertumbuhan, yaitu mencapai 7,15% (q-t-q)
dibandingkan dengan triwulan II-2008. Meningkatnya pertumbuhan kredit ini diimbangi
dengan prinsip kehati-hatian yang lebih baik dibandingkan dengan periode sebelumnya, hal
ini ditunjukkan dengan tingkat NPL sebesar 6,59%, lebih rendah dibandingkan dengan
triwulan II-2008 yang tercatat sebesar 7,74%.
Tabel 3.10. Perkembangan usaha BPR di Kalimantan Timur
(dalam juta rupiah)
Q I Q II Q III Q IV Q I Q II Q III Q‐t‐Q Y‐o‐Y
Jumlah BPR 11 11 11 11 11 11 11Aset 113,928 121,082 119,600 146,893 143,155 161,276 172,714 7.09 44.41Kredit 74,002 95,157 88,044 91,061 94,943 117,144 125,516 7.15 42.56Modal Kerja 48,880 59,044 56,751 58,292 59,157 73,120 80,966 10.73 42.67Investasi 5,186 7,984 6,514 6,198 6,951 8,632 9,301 7.75 42.79Konsumsi 19,936 28,129 24,780 26,572 28,836 35,391 35,248 ‐0.40 42.25
DPK 73,483 72,981 80,912 84,395 86,408 93,546 101,344 8.34 25.25Deposito 39,930 40,111 50,082 54,066 48,714 54,247 60,423 11.39 20.65Tabungan 33,553 32,870 30,830 30,328 37,694 39,299 40,920 4.12 32.73LDR (%) 100.71 130.39 108.81 107.90 109.88 125.23 123.85 NPLs (%) 5.99 7.17 7.36 9.17 7.86 7.74 6.59
Sumber : Laporan bulanan BPR Kalimantan Timur, diolah kembali.
Q III‐20082007 2008Keterangan
![Page 43: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/43.jpg)
Perkembangan Perbankan Daerah
3.5. Asesmen Risiko Perbankan
3.5.1 Risiko Kredit
Secara umum, risiko kredit yang dihadapi perbankan daerah Kaltim relatif terkendali
sebagaimana tercermin dari kualitas kredit yang terus menunjukkan perbaikan pada semua
jenis penggunaan kredit dan sektor ekonomi yang dibiayai.
Kualitas kredit yang disalurkan bank umum di Kaltim pada triwulan laporan
mengalami perbaikan, seperti tercermin dari persentase kredit bermasalah bruto (Gross-
NPLs) pada triwulan III-2008 sebesar 2,63% atau lebih rendah dibanding nisbah NPLs
triwulan I-2008 sebesar 2,89% (Tabel 3.11). Dilihat dari pertumbuhannya, jumlah kredit
bermasalah tercatat turun Rp 3,3 miliar (-0,62%).
Tabel 3.11. Perkembangan Kolektibiltas Kredit Bank Umum
Tw3-07 Tw4-07 Tw1-08 Tw2-08 Tw3-08 Tw2-08 Tw3-08 +/- (Rp M) q-t-q
1. Lancar 12,995.0 14,384.0 14,675.9 16,594.6 17,986.9 91.13% 90.63% 1,392.3 8.39%
2. Dalam Perhatian Khusus 1,102.9 857.3 1,244.5 1,089.6 1,337.9 5.98% 6.74% 248.3 22.79%
3. Kurang lancar 64.4 60.4 56.4 61.2 86.5 0.34% 0.44% 25.4 41.44%
4. Diragukan 58.6 50.4 69.0 65.4 71.5 0.36% 0.36% 6.1 9.29%
5. Macet 435.2 379.4 389.5 398.8 364.1 2.19% 1.83% -34.7 -8.70%
NPLs (3+4+5) 558.3 490.1 514.9 525.4 522.1 2.89% 2.63% -3.3 -0.62%
Total Kredit 14,656.1 15,731.5 16,435.2 18,209.6 19,846.9 100.00% 100.00% 1,637.3 8.99%
Pert. Tw3-08Sektor
Kolektibilitas (Rp M) Komposisi
Berdasarkan kelompok bank, bank pemerintah menghadapi risiko kredit yang relatif
lebih tinggi dibandingkan dengan bank swasta. Hal tersebut terlihat dari persentase kredit
bermasalah (NPLs) pada bank pemerintah yang tercatat 3,21%, atau lebih tinggi
dibandingkan dengan nisbah NPLs bank swasta sebesar 1,76%. Dilihat dari
perkembangannya, nisbah NPLs bank pemerintah menunjukkan peningkatan dibandingkan
triwulan sebelumnya yang sebesar 2,86%. Sebaliknya nisbah NPLs bank swasta mengalami
penurunan dibanding triwulan sebelumnya yang sebesar 2,92% (Tabel 3.12).
Tabel 3.12.
Perkembangan Kredit Bermasalah Bruto (Gross-NPLs) Bank Umum
Tw3-07 Tw4-07 Tw1-08 Tw2-08 Tw3-08 +/- (Rp M) q-t-q Tw2-08 Tw3-08 Kelompok Bank
Bank Pemerintah 418.32 341.61 366.65 319.09 383.07 63.98 20.0% 2.86 3.21 Bank Swasta 139.94 148.51 148.23 206.32 139.08 -67.25 -32.6% 2.92 1.76
Jenis PenggunaanModal Kerja 206.13 177.55 204.35 212.21 218.78 6.57 3.1% 2.59 2.51 Investasi 227.01 187.61 179.44 184.67 179.88 -4.79 -2.6% 4.38 3.74 Konsumsi 125.13 124.97 131.08 128.53 123.48 -5.05 -3.9% 2.22 1.95
Sektor EkonomiPertanian 42.27 31.22 34.34 34.88 24.22 -10.65 -30.5% 5.24 2.86 Pertambangan 10.72 8.14 9.27 6.36 5.02 -1.34 -21.0% 1.09 1.05 Perindustrian 20.20 20.32 20.87 21.59 20.63 -0.96 -4.4% 3.04 2.69 Listrik, Gas & Air 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.00 0.0% 0.16 0.09 Konstruksi 143.24 136.29 134.62 133.83 144.49 10.66 8.0% 5.61 5.31 Perdagangan 117.57 87.41 111.77 121.65 133.87 12.22 10.0% 2.82 2.96 Angkutan 8.13 7.33 4.25 6.44 5.91 -0.53 -8.3% 0.92 0.73 Jasa Dunia Usaha 88.08 67.86 62.19 65.25 49.64 -15.61 -23.9% 2.33 1.61 Jasa Sosial 0.90 4.66 4.58 4.96 12.92 7.96 160.6% 2.23 5.41 Lain-Lain 127.13 126.89 132.96 130.44 125.42 -5.02 -3.8% 2.25 1.98
558.26 490.13 514.88 525.41 522.14 -3.27 -0.6% 2.89 2.63
Nisbah NPL (%)Keterangan
Total
Pert. Tw3-08Nominal NPL (Rp M)
Menurut jenis penggunaan, risiko kredit pada semua jenis penggunaan relatif terjaga
dengan baik dengan mencatat rasio NPLs dibawah 5%. Risiko kredit tertinggi terjadi pada
kredit investasi, yang persentase NPLs-nya pada triwulan laporan mencapai 3,74% namun
tercatat membaik dibandingkan dengan persentase NPLs kredit investasi pada triwulan
35
![Page 44: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/44.jpg)
Perkembangan Perbankan Daerah
36
sebelumnya sebesar 4,38%. Sementara itu, persentase NPLs kredit modal kerja dan kredit
konsumsi relatif rendah yakni masing-masing sebesar 2,51% dan 1,95%.
Berdasarkan sektor ekonomi, risiko kredit tertinggi terjadi pada sektor jasa sosial dan
sektor konstruksi dengan persentase NPLs masing-masing sebesar 5,41% dan 5,31%.
Sementara itu, sektor lainnya mencatat nisbah NPLs yang relatif rendah (dibawah 5%).
3.5.2 Risiko Likuiditas
Asesmen risiko likuiditas bertujuan untuk melihat paparan risiko likuiditas yang
dihadapi bank umum di Kaltim ditinjau dari kecukupan likuiditas, struktur kepemilikan
simpanan dan profil jangka waktu simpanan.
Kondisi likuiditas perbankan Kaltim selama triwulan laporan cukup terkendali.
Perbankan Kaltim memiliki ketahanan likuiditas yang cukup baik, tercermin dari rasio antara
jumlah alat likuid terhadap jumlah non core deposit (NCD) yang diatas 100%. Pertumbuhan
alat likuid yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan kewajiban jangka pendek
menyebabkan rasio alat likuid meningkat, dari sebesar 84,13% pada akhir triwulan II-2008
menjadi 104,55% pada akhir triwulan laporan (Grafik 3.10).
Dari segi struktur kepemilikan diketahui bahwa lebih dari separoh simpanan di bank
umum pada triwulan laporan merupakan milik perorangan, yakni sebesar Rp 21.612 miliar
dengan pangsa 54,92%. Selanjutnya dana milik pemerintah daerah tercatat Rp 10.068 miliar
dengan pangsa 25,59% dan dana milik perusahaan swasta sebesar Rp 4.094 miliar dengan
pangsa 10,4% (Grafik 3.13).
Tabel 3.13 Struktur Jangka Waktu DPK
Tw4-07 Tw1-08 Tw2-08 Tw3-08 Tw4-07 Tw1-08 Tw2-08 Tw3-08 Jangka pendek
Giro 10,827 9,523 11,013 13,532 31.6% 28.9% 31.4% 34.4%
Tabungan 12,856 12,643 14,031 14,474 37.5% 38.3% 40.0% 36.8%
Deposito s.d 3 bulan 9,550 9,303 8,491 9,303 27.8% 28.2% 24.2% 23.6%
Total DPK s.d 3 bulan 33,234 31,469 33,536 37,309 96.8% 95.4% 95.5% 94.8%
Jangka menengah panjang Total DPK > 3 bulan 1,082 1,506 1,577 2,040 3.2% 4.6% 4.5% 5.2%
34,316 32,974 35,113 39,350 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Komposisi
Total DPK
KeteranganPosisi (Rp M)
Berdasarkan profil jangka waktu, struktur simpanan terkonsentrasi tinggi pada
simpanan jangka pendek dengan pangsa 94,8%. Struktur simpanan yang didominasi oleh
simpanan berjangka pendek tersebut rentan terhadap penarikan dana secara tiba-tiba
104.55
84.1393.71
123.66124.35
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
T3-07 T4-07 T1-08 T2-08 T3-08
(Rp
tri
liu
n)
0
20
40
60
80
100
120
140
(%)
Alat Likuid NCD Alat Likuid/NCD Grafik 3.10.
Perkembangan Rasio Alat Likuid Perbankan Kaltim
10,068
4,094
3,576
8,068
3,835
2,802
19,272
8,570
3,052
2,080
21,61220,408
0 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000
Perorangan
Pemda
Perus. Swasta
Lainnya
DPK (Rp juta)
Tw 3-08
Tw 2-08
Tw 1-08
Grafik 3.11. Struktur Kepemilikan Simpanan
![Page 45: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/45.jpg)
Perkembangan Perbankan Daerah
37
(sudden withdrawal), terutama oleh nasabah besar. Implikasinya, perbankan akan menjadi
relatif lebih berhati-hati dalam menyalurkan pinjaman yang bersifat jangka panjang.
Berkenaan dengan krisis keuangan global yang juga mengancam stabilitas sistem keuangan
domestik, maka pemerintah merespons dengan memutuskan untuk menaikkan jumlah
penjaminan simpanan masyarakat dari Rp 100 juta/nasabah menjadi Rp 2 miliar/nasabah
sebagai upaya menjaga kepercayaan pelaku ekonomi dan masyarakat umumnya. Kebijakan
tersebut bagi perbankan Kaltim berpengaruh positif karena meningkatkan jumlah cakupan
nominal simpanan yang dijamin secara signifikan, khususnya untuk simpanan berjangka dan
giro (selengkapnya lihat Boks Analisis Pengaruh Kebijakan Peningkatan Nilai Penjaminan
Simpanan terhadap Simpanan Masyarakat Kaltim).
3.5.3 Risiko Pasar
Berdasarkan analisis grafis yang
menghubungkan antara suku bunga kredit
dengan rasio NPLs dalam periode triwulan
I-2006 s.d triwulan III-2008 (Grafik 3.12),
terlihat pergerakan yang acak antara
nisbah NPLs dengan suku bunga kredit.
Hal ini didukung oleh hasil penghitungan
koefisien korelasi2 kedua variabel tersebut
yang hanya 0,51. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa persentase NPLs tidak
sensitif terhadap perubahan tingkat bunga
kredit.
2 Angka koefisen korelasi berkisar 0 s.d 1, makin mendekati angka 1 berarti derajat hubungan antara kedua variabel makin tinggi, sebaliknya makin mendekati angka 0 menunjukkan hubungan yang makin lemah
10.0
11.0
12.0
13.0
14.0
15.0
16.0
17.0
18.0
Q2-
06
Q3-
06
Q4-
06
Q1-
07
Q2-
07
Q3-
07
Q4-
07
Q1-
08
Q2-
08
Q3-
08
(%)
0.0
1.0
2.0
3.0
4.0
5.0
6.0
7.0
8.0
(%)
Bunga Kredit (sumbu kiri)
Gross NPLs (sumbu kanan)
Grafik 3.12. Perkembangan bunga kredit dan rasio NPLs
![Page 46: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/46.jpg)
Perkembangan Perbankan Daerah
38
Boks 2.
Analisis Pengaruh Kebijakan Peningkatan Nilai Penjaminan Simpanan terhadap
Simpanan Masyarakat Kaltim
Imbas krisis keuangan global yang turut mengancam stabilitas perekonomian domestik telah direspon
pemerintah dengan menempuh sejumlah kebijakan guna menjaga keyakinan pelaku ekonomi dan
masyarakat. Diantaranya pada 13 Oktober 2008, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 24 Tahun
2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2008
tentang Besaran Nilai Simpanan yang dijamin LPS yang mengatur peningkatan nilai maksimal
simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank, dari semula seratus juta rupiah menjadi
dua miliar rupiah.
Berdasarkan data simpanan masyarakat pada bank umum di Kaltim per September 2008, kebijakan
tersebut akan berdampak terhadap meningkatnya jumlah rekening nasabah yang dijamin sebanyak
47.128 rekening, yaitu dari 1.767.280 rekening (pangsa 97,33%) menjadi 1.814.408 rekening
(pangsa 99,92%). Sedangkan dari segi cakupan total nominal penjaminan, nominal simpanan
nasabah yang dijamin pemerintah akan meningkat sebesar Rp 13,1 triliun, atau dari Rp 9,7 triliun
(pangsa 24,69%) menjadi Rp 22,8 triliun (pangsa 58%).
Tabel Sebaran simpanan masyarakat menurut skala dan jenis simpanan di perbankan Kaltim
Rekening Nom (Rp juta) Rekening Nom (Rp juta) Rekening Nom (Rp juta) Rekening Nom (Rp juta) <= Rp 100 juta 43,717 581,623 1,698,285 8,220,712 25,278 913,545 1,767,280 9,715,880
79.97% 4.30% 98.76% 56.80% 60.88% 8.05% 97.33% 24.69%
<= Rp 2 miliar 54,124 3,859,190 1,719,317 13,044,335 40,967 5,920,675 1,814,408 22,824,200
99.00% 28.52% 99.98% 90.12% 98.67% 52.19% 99.92% 58.00%
> Rp 2 miliar 544 9,672,535 302 1,430,005 554 5,422,885 1,400 16,525,425
1.00% 71.48% 0.02% 9.88% 1.33% 47.81% 0.08% 42.00%
Total 54,668 13,531,725 1,719,619 14,474,340 41,521 11,343,560 1,815,808 39,349,625 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
Simpanan Berjangka Total SimpananSkala Simpanan
Giro Tabungan
Dilihat dari rincian jenis simpanannya, kebijakan penjaminan maksimal Rp2 miliar per rekening akan
menenangkan setidak-tidaknya 99% pemilik rekening giro, 99,98% pemegang rekening tabungan dan
98,67% pemilik rekening simpanan berjangka pada bank umum di Kaltim. Sebab jika mengacu pada
nilai penjaminan sebelumnya yang maksimal hanya Rp 100 juta/rekening maka program penjaminan
tersebut baru meliputi 79,97% rekening giro, 98,76% rekening tabungan dan 60,88% rekening
simpanan berjangka.
![Page 47: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/47.jpg)
Perkembangan Perbankan Daerah
39
Oleh karena itu, kebijakan ini berdampak positif dalam menjaga keyakinan mayoritas pemilik dana
pada perbankan di Kaltim, terutama pemegang rekening simpanan berjangka dan giro. Meskipun
demikian masih terdapat 1.400 rekening (pangsa 0,08%) dengan nilai nominal Rp 16,5 triliun (pangsa
48%) yang tersimpan pada bank umum di Kaltim yang tidak masuk kategori penjaminan oleh
pemerintah. Mengingat banyak negara lain yang sudah menerapkan penjaminan penuh atas simpanan
di perbankan maka pemerintah perlu mempertimbangkan untuk memberlakukan pola serupa guna
mencegah aksi perpindahan dana ke bank di luar negeri, terutama oleh pemilik rekening yang berasal
dari perusahaan multi nasional yang beroperasi di tanah air. Namun di sisi lain guna menghindari
praktek moral hazard, program penjaminan penuh tersebut berlaku terhadap tagihan bersih yaitu
setelah memperhitungkan sebelumnya kewajiban pemegang rekening terhadap perbankan.
![Page 48: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/48.jpg)
40
KEUANGAN DAERAH
4.1 Gambaran Umum
Realisasi penggunaan APBD Provinsi Kalimantan Timur tahun 2008 sampai dengan Semester I-
2008 masih cukup rendah. Realisasi komponen pendapatan baru mencapai 38,86% dari keseluruhan
APBD 2008, sementara realisasi komponen belanja lebih rendah lagi, yaitu hanya mencapai 35,84%.
Pada sisi pendapatan, rendahnya realisasi komponen ini dipengaruhi oleh masih rendahnya
realisasi komponen dana perimbangan yang memiliki pangsa terbesar pembentuk komponen
pendapatan; yang dipengaruhi oleh rendahnya realisasi penerimaan yang berasal dari dana bagi hasil
bukan pajak (sumber daya alam). Sementara pada sisi belanja, dipengaruhi oleh rendahnya realisasi
komponen belanja operasi, yang memiliki pangsa terbesar pembentuk komponen belanja; karena masih
relatif rendahnya realisasi belanja bantuan sosial.
4.2 Pendapatan
Realisasi komponen Pendapatan pada APBD
Kalimantan Timur tahun 2008 hingga Semester I
mencapai 38,86% atau mencapai Rp 1.587,7 miliar dari
Rp 4.085,9 miliar. Realisasi tersebut berasal dari
realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang telah
terealisasi sebesar 69,12% (Rp 869,26 miliar),
merupakan realisasi terbesar; diikuti oleh realisasi Dana
Perimbangan sebesar 25,73% (Rp 779,25 miliar) dan
komponen Lain-lain pendapatan daerah yang sah
sebesar 5,06% (Rp 2,29 miliar).
Berdasarkan jenisnya, realisasi PAD dipengaruhi
oleh realisasi pada komponen pendapatan pajak daerah sebesar 71,14% (Rp 700,6 miliar), pendapatan
retribusi daerah sebesar 1,53% (Rp 1,85 miliar), pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan sebesar 225,07% (Rp 72,75 miliar) dan realisasi lain-lain pendapatan asli daerah yang sah
sebesar 78,75% (Rp 94,03 miliar). Realisasi dana perimbangan dipengaruhi oleh realisasi beberapa
komponennya, yaitu: dana bagi hasil pajak dengan realisasi sebesar 28% (Rp 157,75 miliar), dana bagi
hasil bukan pajak (sumber daya alam) sebesar 25,93% (Rp 558,4 miliar) dan realisasi dana alokasi
umum (DAU) sebesar 50% (Rp 63,12 miliar). Sementara realisasi komponen lain-lain pendapatan
daerah yang sah berasal dari realisasi pendapatan hibah sebesar 5,06% (Rp 2,29 miliar).
4.3 Belanja
Realisasi komponen Belanja pada APBD Kalimantan Timur tahun 2008 periode Semester I
mencapai 35,84% atau sebesar Rp 1.817,7 miliar dari Rp 5.071,3 miliar; yang dipengaruhi oleh
realisasi komponen belanja operasi sebesar 40,38% atau Rp 1.630, 5 miliar, komponen belanja modal
dengan realisasi sebesar 18,12% atau Rp 187,2 miliar dan realisasi transfer bagi hasil ke
kabupaten/kota/desa sebesar 49,23% atau sebesar Rp 187,2 miliar.
Berdasarkan jenisnya, realisasi pada komponen belanja operasi dipengaruhi masing-masing
oleh realisasi komponen belanja pegawai sebesar 33,35% (Rp 230,72 miliar) pada Semester I-2008 ini,
realisasi komponen belanja barang sebesar 11,36% (Rp 86,3 miliar), belanja subsidi dengan realisasi
BBBAAABBB
IIIVVV
![Page 49: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/49.jpg)
Keuangan Daerah
41
sebesar 73,46% (Rp 863,46 miliar), dan realisasi
belanja bantuan sosial sebesar 34,98% (Rp 440,85
miliar). Sementara realisasi komponen belanja modal
dipengaruhi oleh realisasi komponen belanja tanah
sebesar 50,09% (Rp 16,28 miliar), komponen belanja
peralatan dan mesin sebesar 6,27% (Rp 13,32 miliar),
komponen belanja gedung dan bangunan sebesar 20%
(Rp 157,57 miliar), komponen belanja jalan, irigasi
dan jaringan sebesar 13,59% (Rp 77,38 miliar) dan
realisasi komponen belanja aset tetap lainnya sebesar
11,04% (Rp 9,21 miliar). Sedangkan transfer bagi hasil ke kabupaten/kota/desa telah terealisasi
sebesar Rp 187,2 miliar.
![Page 50: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/50.jpg)
42
PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN
5.1. Gambaran Umum
Meningkatnya kebutuhan masyarakat yang dipengaruhi oleh adanya pola konsumsi
musiman, menjadi pendorong meningkatnya perkembangan transaksi di Kalimantan Timur, baik
secara tunai maupun non tunai. Kebutuhan untuk memegang uang kas untuk dibawa ke
kampung halaman dalam rangka perayaan Hari Raya Idul Fitri telah meningkatkan permintaan
uang kartal di wilayah Kalimantan Timur, yang meningkat lebih dari 60% dibandingkan dengan
triwulan II-2008. Hal ini terutama berasal dari jumlah uang yang keluar dari kas Bank Indonesia
yang berada di wilayah Kalimantan Timur, yaitu Bank Indonesia Samarinda dan Balikpapan.
Meningkatnya jumlah uang yang keluar tersebut berbanding terbalik dengan jumlah uang yang
masuk, sehingga hal ini berpengaruh pula pada kebijakan pemberian tanda tidak berharga
(PTTB) Bank Indonesia, yang pada triwulan III-2008 mengalami penurunan dibandingkan
triwulan II-2008.
Transaksi non tunai, yaitu kliring dan RTGS, juga mengalami peningkatan pada triwulan
III-2008 ini dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
5.2. Perkembangan Transaksi Tunai
5.2.1. Perkembangan Peredaran Uang Kartal
Peredaran uang kartal di Kalimantan Timur
dihitung dari jumlah uang kartal yang keluar dan
masuk melalui kas Kantor Bank Indonesia
Samarinda dan Balikpapan, pada triwulan III-2008
mengalami pertumbuhan yang meningkat
dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan
sebelumnya. Jumlah uang kartal yang beredar
triwulan III-2008 mencapai Rp 3.123 miliar atau
naik 64,11% (q-t-q) dibandingkan triwulan II-
2008 yang mencapai Rp 1.903 miliar.
Dari jumah peredaran uang pada periode berjalan tersebut, jumlah uang yang keluar
dari kas Bank Indonesia di Kalimantan Timur mencapai Rp 2.934 miliar. Jumlah ini
mengalami peningkatan sebesar 70,11% (q-t-q) dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Sedangkan jumlah uang kartal yang masuk ke kas Bank Indonesia dari perbankan mencapai
Rp 189 miliar atau naik 6,03% dibandingkan triwulan II-2008. Secara keseluruhan, pada
triwulan III-2008 ini, Kalimantan Timur mengalami net outflow (jumlah uang keluar lebih
besar dibandingkan dengan uang yang masuk) sebesar Rp 2.745 miliar. Jumlah net outflow
ini mengalami peningkatan sebesar 77,48% dibandingkan triwulan II-2008. Meningkatnya
jumlah net outflow tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah permintaan uang kartal
dari masyarakan karena adanya pola konsumsi musiman, yaitu perayaan hari Raya Idul Fitri.
Masyarakat memiliki kecenderungan yang tinggi untuk memegang uang kas untuk dibawa ke
kampung halamannya.
BBBAAABBB
VVV
![Page 51: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/51.jpg)
Perkembangan Sistem Pembayaran
43
Dari jumlah uang kartal yang masuk ke kas Bank Indonesia di wilayah Kalimantan
Timur, terdapat uang kartal yang masuk dalam kategori Uang Tidak Layak Edar (UTLE), yaitu
uang yang menurut klasifikasi Bank Indonesia sudah tidak layak untuk menjadi alat
pembayaran, misalnya mengalami kelusuhan dalam tingkat yang parah atau rusak. Jenis
uang yang termasuk dalam UTLE tersebut kemudian masuk dalam klasifikasi untuk
dimusnahkan atau Bank Indonesia melakukan Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB).
Jumlah uang yang terkena PTTB ini pada
triwulan III-2008 mencapai Rp 158 miliar
atau mengalami penurunan sebesar -
6,94% (q-t-q) dibandingkan triwulan II-
2008.
Secara keseluruhan, dibandingkan
dengan periode yang sama tahun
sebelumnya, yaitu triwulan III-2007,
jumlah uang kartal yang beredar
mengalami peningkatan sebesar 126,90%
(y-o-y), sedangkan PTTB turun 29,16%.
5.3 Perkembangan Transaksi Non-Tunai
5.3.1. Perkembangan Transaksi Kliring
Transaksi kliring di wilayah Kalimantan
Timur, yang meliputi Kota Samarinda, Balikpapan,
Bontang dan Tarakan, pada triwulan III-2008
mengalami pertumbuhan yang positif dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya. Jumlah transaksi
kliring triwulan III-2008 mencapai Rp 5.150 miliar
atau meningkat 8,44% (q-t-q) dibandingkan dengan
triwulan II-2008; dengan jumlah volume transaksi
sebesar 237.000 transaksi. Sementara
dibandingkan dengan periode yang sama tahun
sebelumnya, transaksi kliring tumbuh sebesar
88,71 (y-o-y).
5.3.2 Per
saksi yang masuk ke Kalimantan Timur mengalami peningkatan sebesar
3,59%
%
kembangan Transaksi BI-RTGS
Transaksi RTGS (Real Time Gross Settlement) di Kalimantan Timur triwulan III-2008
mencapai Rp 36.463 miliar, atau tumbuh sebesar -2,76% (y-o-y) dibandingkan dengan
triwulan III-2007. Pencapaian ini lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan II-2008 yang
tumbuh sebesar -4,08%. Melambatnya pertumbuhan transaksi RTGS pada periode berjalan
ini dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan transaksi RTGS yang berasal dari Kalimantan
Timur, yang turun sebesar -9,59% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sedangkan tran
(y-o-y).
Sementara transaksi RTGS secara triwulanan mengalami peningkatan sebesar 22,65%
(q-t-q) dibandingkan dengan triwulan II-2008, yaitu dari Rp 29.729 miliar. Meningkatnya
![Page 52: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/52.jpg)
Perkembangan Sistem Pembayaran
44
transa i secara triwulanan ini dipengaruhi oleh peningkatan kebutuhan transaksi
masya
Tabel 5.1 Pe ban ran i RTG i Kalim tan Timur (Rp r)
ks
rakat yang salah satunya didorong oleh pola konsumsi musiman.
rkem gan T saks S d an milia
2007 2008 Q III‐2 8 00Transaksi RTGS
Q I Q II Q III Q IV Q I Q II Q III Q‐t‐Q Y‐o‐Y
Keluar Kaltim
Jumlah 13,844 15,006 18,072 26,330 28,145 14,320 16,340 14.11 ‐9.59
Volume 12,600 ,702 ,808 ,869 ,243 ,476 ,648 18.15 39.44 12 14 23 16 17 20
Masuk Ke Kaltim
Jumlah 12,748 15,987 19,424 28,083 20,863 15,409 20,123 30.59 3.59
Volume ,164 ,204 ,555 ,078 ,142 ,940 ,501 19.05 38.66 17 18 20 30 22 23 28
Total
Jumlah 26,592 30,992 37,497 54,413 49,008 29,729 36,463 22.65 ‐2.76
Volume 29,764 30,906 35,363 53,947 38,385 41,416 49,149 18.67 38.98
Sumber : BI Web
Berdasarkan lokasi Kantor
Bank Indonesia di Kalimantan
Timur, transaksi RTGS di wilayah
kerja Bank Indonesia Samarinda
pada periode berjalan ini mencapai
Rp 26.539 miliar dengan volume
transaksi sebesar 28.434 transaksi.
Jumlah transaksi RTGS di
Samarinda mengalami peningkatan
sebesar 28,38% (q-t-q)
dibandingkan dengan triwulan II-
2008. Sementara transaksi RTGS di
Balikpapan tercatat sebesar Rp 9.923 miliar atau meningkat sebesar 9,58% (q-t-q)
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
![Page 53: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/53.jpg)
45
PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN
6.1 Perkembangan tenaga kerja Indonesia (TKI) melalui Kalimantan Timur
Propinsi Kalimantan Timur (Kaltim) bukan tergolong daerah padat penduduk sehingga
sejumlah kabupaten di Kaltim, terutama daerah hasil pemekaran menerima transmigran untuk
mengolah potensi sumber daya alam yang belum dikelola secara optimal. Dengan demikian, Kaltim
secara umum bukanlah daerah sumber/potensi tenaga kerja untuk bekerja di daerah lain di Indonesia
atau ke luar negeri menjadi TKI, melainkan hanya sebagai daerah transit keluar masuk TKI khususnya
di Nunukan dari/ke Negara bagian Sabah Malaysia. Beberapa faktor yang menyebabkan Nunukan
menjadi daerah transit antara lain:
Secara geografis, Nunukan sangat dekat dengan Malaysia Timur sehingga dapat ditempuh
menggunakan angkutan kapal feri yang berbiaya relatif murah.
Malaysia timur sangat membutuhkan tenaga kerja untuk sektor perkebunan tanpa mensyaratkan
tingkat pendidikan yang tinggi.
TKI umumnya tidak perlu mengeluarkan dana sendiri untuk proses keberangkatan termasuk
proses dokumen, konsumsi dan akomodasi selama menunggu pemberangkatan.
TKI yang berangkat ke Malaysia melalui Nunukan sebagian besar berasal dari Sulawesi
Selatan, Sulawesi Tengah, NTT, NTB dan Jawa Timur. Permintaan TKI sampai dengan bulan Juli 2008
berdasarkan job order 53 cabang PJTKI yang beroperasi di Nunukan mencapai 42.651 orang. Namun
penempatan TKI sampai dengan Juli 2008 hanya sebanyak 26.247 orang, atau hanya dapat menenuhi
sekitar 62% dari permintaan. Sedangkan calon TKI yang mengikuti pembekalan akhir pemberangkatan
(PAP) tercatat sebanyak 17.621 orang atau sekitar 67% dari total penempatan TKI pada periode
Januari-Juli 2008.
Di samping menjadi pos pengiriman
TKI, Nunukan juga menjadi pos
pendeportasian TKI yang bermasalah antara
lain akibat dokumen yang belum
lengkap/palsu, masa berlaku dokumen habis
dan karena sakit. Dari Januari-Juli 2008,
BP3TKI Nunukan telah menerima TKI yang
dideportasi sebanyak 3.496 orang. 15 orang
TKI telah dipulangkan ke daerah asal.
Secara tahunan, perkembangan
penempatan TKI melalui Nunukan dari tahun
2002 hingga tahun 2008 (sd Juli 2008)
terlihat berfluktuasi dengan tingkat
penempatan tertinggi terjadi pada tahun 2005 sedangkan penempatan terendah berlangsung pada
tahun 2003 (Garfik 6.1). Berdasarkan hasil survei TKI di Nunukan yang dilakukan BI bersama dengan
LP3M Universitas Borneo, diketahui bahwa 62% TKI mengirim sebagian pendapatannya kembali ke
Indonesia rata-rata sebesar Rp 540.000/bulan (hasil survei selengkapnya lihat boks). Dengan asumsi
tersebut maka pada tahun 2007 dapat diperkirakan bahwa 62% dari 72.015 TKI (atau sekitar 44.649
TKI) yang ditempatkan melalui Nunukan pada tahun 2007 melakukan remitansi sekitar Rp 24 miliar per
bulan atau Rp 289 miliar per tahun.
BBBAAABBB
VVVIII
77,42570,574 72,015
26,247
58,515
28,77432,675
-
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
70,000
80,000
90,000
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 (sd Juli)
-80%
-60%
-40%
-20%
0%
20%40%
60%
80%
100%
120%
TKI Pertumb.
Grafik 6.1 Perkembangan Tahunan TKI melalui Nunukan
![Page 54: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/54.jpg)
Prospek perekonomian Daerah
6.2 Tingkat Kemiskinan di Kalimantan Timur tahun 2008
Jumlah penduduk miskin di Kalimantan Timur pada bulan Maret 2008 sebesar 286,4 ribu, atau
mengalami penurunan sebesar 38,4 ribu dibandingkan dengan penduduk miskin pada bulan Maret
2007. Penurunan tersebut dipengaruhi oleh menurunnya jumlah penduduk miskin, baik di daerah
perkotaan maupun di daerah pedesaan. Penduduk miskin di daerah perkotaan berkurang sebanyak 25,7
ribu orang dan di daerah pedesaan berkurang 12,6 ribu orang.
Tabel 6.1 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Kalimantan Timur Menurut Daerah,
Maret 2007-Maret 2008
Jumlah Penduduk Miskin (ribu) Persentase Penduduk Miskin Tahun
Perkotaan Pedesaan Total Perkotaan Pedesaan Total
Maret 2007 136.1 188.7 324.8 7.44 16.98 11.04
Maret 2008 110.4 176.1 286.5 5.89 15.47 9.51
Sumber: BPS Kaltim
Besar kecilnya jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh Garis Kemiskinan (GK). Pada
periode Maret 2007 - Maret 2008, GK mengalami peningkatan sebesar 7,99%, yaitu dari Rp 220.368,-
per kapita per bulan pada Maret 2007 menjadi Rp 237.979,- per kapita per bulan pada Maret 2008.
Berdasarkan komponen GK yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan
Bukan-Makanan (GKBM), menunjukkan bahwa peranan komoditi makanan jauh lebih besar
dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan).
Pada bulan Maret 2007, sumbangan GKM terhadap GK sebesar 70,83%, tetapi pada bulan Maret 2008,
sumbangan GKM meningkat menjadi 71,22%.
Tabel 6.2 Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Menurut Daerah,
Maret 2007 – Maret 2008
Garis Kemiskinan (Rp/kapita/bln) Penduduk % Penduduk Daerah/Tahun
Makanan Bukan Makanan Total Miskin (ribu) Miskin
Perkotaan
Maret 2007 166,292 73,268 239,560 136.1 7.44
Maret 2008 180,032 77,829 257,861 110.4 5.89
Pedesaan
Maret 2007 139,312 49,475 188,787 188.7 16.98
Maret 2008 152,107 53,149 205,256 176.1 15.47
Total
Maret 2007 156,094 64,274 220,368 324.8 11.04
Maret 2008 169,478 68,501 237,979 286.4 9.51
Sumber: BPS Kaltim
46
![Page 55: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/55.jpg)
Perkembangan Ketenagakerjaan Daerah
47
Boks 3.
Hasil Survei TKI di Wilayah Nunukan dalam rangka Survei Nasional Pola
Remitansi TKI tahun 2008
Bank Indonesia bekerjasama dengan Lembaga Penelitian, Pengabdian dan Pemberdayaan
Masyarakat (LP3M) Universitas Borneo melakukan Survei Tenaga Kerja Indonesia (TKI) terhadap
responden TKI yang akan bekerja ke Malaysia melalui pintu masuk Nunukan – Kalimantan Timur. Survei
ini merupakan bagian dari Survei Nasional Pola Remitansi TKI Tahun 2008. Survei Nasional tersebut
bertujuan untuk memperoleh gambaran yang lebih lengkap mengenai TKI dan Workers Remittance
(WR) yang dihasilkannya dalam rangka memperoleh perkiraan nilai devisa dari remitansi TKI yang lebih
akurat dalam penyusunan statsitik Neraca Pembayaran Indonesia (NPI).
Berdasarkan hasil Survei pada bulan Juli 2008 terhadap 141 responden TKI yang akan bekerja
ke Malaysia melalui Nunukan dengan tujuan Negara Bagian Sabah Malaysia, diketahui beberapa fakta
sebagai berikut:
1. Profil responden secara singkat, yaitu:
Jenis kelamin terdiri dari laki-laki sebesar 65% dan wanita 35%.
Dari segi usia, 45% berumur antara 18 s.d 29 tahun, sedangkan 55% berusia 30 tahun
keatas.
Berdasarkan daerah asal, 57% berasal dari provinsi Sulawesi Selatan, 38% dari NTT dan
sisanya 5% dari Jatim, Sulteng dan Kaltim.
Menurut tingkat pendidikan, 52% tamatan SD, 27% tamatan SMP dan 10% tamatan SMU.
Sedangkan 11% tidak jelas.
32% responden membawa serta keluarganya ke Malaysia dengan jumlah pengikut rata-
rata 3 orang.
Rata-rata responden sudah pernah berkerja sebagai TKI di Malaysa lebih dari 6 tahun.
2. Dalam hal pembiayaan keberangkatan TKI ke Malaysia, 47% responden ditalangi oleh
PJTKI/PPTKIS, 45% atas biaya sendiri dan 8% lainnya. Biaya keberangkatan yang diperlukan
hampir Rp 2.000.000.
3. Menurut jenis pekerjaan, 44% responden merupakan pekerja perkebunan, 17% sebagai pembantu
rumah tangga, 12% pekerja pabrik. Sisanya beragam, mulai dari bekerja sebagai pengasuh anak,
sopir, buruh konstruksi, penjaga toko/rumah makan hingga tukang masak.
4. Dari segi penghasilan, gaji yang diterima setiap bulannya bervariasi mulai dari RM 200 (Rp
560.000) hingga RM 1200 (Rp3.360.000), dengan rata-rata sebesar Rp 1.400.000. Sebagian besar
responden (67%) menyimpan sendiri gaji yang diterimanya dan hanya 7% responden yang
menyimpan di bank. Selebihnya, 8% responden menitipkan kepada majikan dan 18% tidak jelas.
5. Dilihat dari penggunaannya, sebagian pendapatan TKI tersebut dialokasikan untuk biaya hidup di
Malaysia yang rata-rata Rp 600.000/bulan. Kemudian sisanya ditabung sendiri oleh TKI atau
dikirimkan ke Indonesia. Sebagian besar responden (60%) mengaku menabung penghasilannya
dengan jumlah tabungan rata-rata Rp 625.000/bulan. Sementara itu 62% responden mengatakan
mereka mengirimkan sebagian pendapatan untuk keluarga di Indonesia dengan nominal mendekati
Rp 540.000/bulan.
6. Berdasarkan jalur (moda) remitansi yang digunakan, hanya 30% responden yang menyatakan
melalui bank. Sisanya dikirimkan bukan melalui bank, yaitu: melalui keluarga (35%), teman (18%)
dan jasa penitipan informal (9%).
![Page 56: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/56.jpg)
48
PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH
7.1 Prospek Perekonomian Daerah Triwulan IV-2008
Perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan IV-2008 diperkirakan akan mengalami
pertumbuhan tahunan berkisar antara 4,5%–5,5% (y-o-y). Pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan
dengan pertumbuhan pada triwulan III-2008. Faktor yang diperkirakan memberikan pengaruh pada
perlambatan tersebut berasal dari meningkatnya curah hujan di wilayah Kalimantan Timur yang
berpotensi mengganggu produktivitas pertambangan batubara, selain itu juga adanya penurunan
produktivitas pengilangan gas alam karena pasokan yang terbatas. Sektor perdagangan, hotel dan
restoran diprediksikan juga akan mengalami perlambatan seiring dengan berkurangnya permintaan
masyarakat. Begitu juga halnya di sektor pertanian, penurunan harga tandan buah segar (TBS) kelapa
sawit sebagai akibat menurunnya permintaan CPO dunia di tengah krisis ekonomi global akan
menurunkan tingkat panen kelapa sawit karena harga yang diterima sebagian petani sudah tidak
sebanding dengan biaya panen dan angkut yang dikeluarkan petani.
Sementara dari PDRB sisi permintaan, perlambatan ekonomi diperkirakan dipengaruhi oleh
berkurangnya konsumsi masyarakat seiring dengan kecenderungan masyarakat untuk meningkatkan
simpanannya dibandingkan dengan melakukan peningkatan pengeluaran sebagai upaya mengantisipasi
prospek ekonomi yang memburuk sebagai akibat kondisi perekomian global yang sedang menghadapi
krisis finansial. Namun di sisi lain, ekpsor non migas diperkirakan masih akan tumbuh positif karena
masih kuatnya permintaan akan ekspor batubara Kaltim. Selain itu, diperkirakan pengeluaran
pemerintah akan meningkat karena adanya pembayaran berbagai kewajiban pemerintah menjelang
berakhirnya tahun anggaran 2008 ini. Penanaman modal tetap domestik bruto (PMDTB) diperkirakan
juga masih akan tumbuh positif dengan adanya realisasi
investasi menjelang tutup tahun 2008 dan demikian juga
halnya dengan realisasi penyaluran kredit perbankan.
Berdasarkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha
(SKDU) yang dilakukan oleh Bank Indonesia Samarinda,
ekspektasi pelaku usaha terhadap kegiatan usaha untuk
triwulan IV-2008 menunjukkan sinyal yang kurang positif,
terutama dibandingkan dengan triwulan III-2008, yaitu
dengan nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar
10,66%. Sementara nilai SBT ekspektasi situasi bisnis
yang mencapai 2,65% (Grafik 7.1). Rendahnya tingkat
optimisme yang ditunjukkan oleh para pelaku usaha ini
dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global yang
sedang mengalami goncangan akibat krisis industri
finansial di Amerika Serikat. Kondisi ini terlihat dari
ambruknya pasar modal dan depresiasi nilai rupiah
yang mencapai Rp 11.000,- per dollar Amerika. Salah
satu faktor positif yang masih menahan indeks SKDU
dari kejatuhannya adalah harga minyak mentah yang
bergerak berkisar antara USD 60 sampai dengan USD
70 per barrel, yang membawa pengaruh pada
BBBAAABBB
VVVIIIIII
![Page 57: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/57.jpg)
Prospek perekonomian Daerah
penurunan harga BBM industri.
Namun di sisi lain, ekspektasi konsumen masih menunjukkan perkembangan yang positif
terhadap perekonomian periode mendatang, yaitu berada diatas level optimis, 100,00. Berdasarkan
hasil Survei Konsumen (SK) menunjukkan nilai Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) sebesar 107,00
(Grafik 7.2). Faktor yang menjadi determinan keyakinan konsumen tersebut berasal dari ekspektasi
meningkatnya penghasilan dan ekspektasi ekonomi yang diperkirakan dipengaruhi oleh penurunan
harga berbagai komoditas.
Isu-isu strategis yang diperkirakan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur di
masa yang akan datang, antara lain:
Peningkatan Curah Hujan di Wilayah Kalimantan Timur.
Peningkatan curah hujan yang terjadi di wilayah Kalimantan Timur telah dimulai sejak bulan
Oktober 2008, dan diperkirakan pada bulan-bulan mendatang akan terjadi peningkatan sebesar 30
persen. Secara normal, curah hujan yang terjadi pada bulan Oktober tahun lalu mencapai 160 mm,
namun pada tahun 2008 ini telah mencapai 205 mm. Meningkatnya curah hujan yang melebihi
normal ini berpotensi menyebabkan banjir di beberapa wilayah di Kalimantan Timur pada periode
November s.d. Desember 2008.
Harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit yang makin menurun.
Harga jual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit semakin terpuruk. Jika pada September 2008
masih seharga Rp 1.300,-/kilogram (kg), maka harga di bulan Oktober turun menjadi Rp 1.100,-
/kg, dan bahkan pada bulan November telah mencapai Rp 739,-/kg. Sehingga apabila dikurangi
dengan biaya-biaya, seperti angkuta, upah panen dan lainnya, maka penghasilan bersih yang di
dapat petani sawit adalah sebesar Rp 50,-/kg. Hal ini menyebabkan banyak petani sawit yang
memilih untuk tidak memanen buah sawitnya. Rendahnya harga TBS tersebut, apabila berlangsung
dalam jangka waktu lama, berpotensi untuk mengurangi hasil panen kelapa sawit dan menggangu
produksi Crude Palm Oil (CPO) dan perkembangan kebun kelapa sawit.
Ekspor Udang dari Tarakan menurun 17 % akibat imbas krisis ekonomi global.
Realisasi ekspor udang dari kota Tarakan sebagai sentra udang windu dan white di Kaltim
menunjukkan penurunan sejak bulan agustus 2008. Ini diperkirakan sebagai dampak krisis
ekonomi global yang berasal dari AS sehingga ekspor udang ke AS diperkirakan terhenti mulai
November 2008. Selain itu, nilai ekspor ke negara utama seperti Jepang, Singapura, Belannda,
Jerman dan Hongklong juga menunjukkan penurunan sekitar 15-17% menyusul anjloknya harga
beli. Kondisi ini menyebabkan pengusaha cold storage memilih untuk mengurangi ekspornya yang
kemudian berdampak pula pada pengurangan pembelian udang dari petambak. Selain itu,
pengurangan produksi juga telah membuat pengusaha cold storage mulai mengurangi jam kerja
karyawannya.
7.2 Prospek Perkembangan Inflasi
Triwulan IV-2008, diperkirakan akan ditandai dengan
menurunnya tekanan terhadap kenaikan harga barang dan jasa.
Hal ini dipengaruhi oleh berkurangnya permintaan masyarakat
walaupun pola konsumsi musiman menjelang akhir tahun 2008
masih akan memberikan tekanan, namun tidak sebesar pada
triwulan III-2008. Dari hasil Survei Konsumen (SK) Bank
Indonesia Samarinda bulan Oktober 2008, menunjukkan bahwa
ekspektasi konsumen akan adanya kenaikan harga masih cukup
tinggi, namun tidak setinggi periode sebelumnya (Grafik 7.3).
49
![Page 58: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/58.jpg)
Prospek perekonomian Daerah
50
Adanya penurunan harga minyak mentah
di pasar dunia, yang berada pada level dibawah
USD 70 per barrel, memberikan ekspektasi akan
adanya kebijakan pemerintah untuk menurunkan
harga BBM bersubsidi pada periode-periode
mendatang. Selain itu juga, melihat kondisi
perekonomian yang masih mengalami tekanan
akibat krisis finansial yang terjadi di Amerika
Serikat, yang memberi pengaruh secara global,
konsumen cenderung untuk membatasi
pengeluarannya dan memilih untuk meningkatkan
tabungannya. Hal ini telihat dari hasil SK yang menggambarkan ekspektasi penghasilan dan tabungan
masyarakat, serta mengurangi belanja barang tahan lama (Grafik 7.4).
![Page 59: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/59.jpg)
LAMPIRAN
![Page 60: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/60.jpg)
Q I Q II Q III Q IV Q I Q II Q III
MAKRO EKONOMI
Indeks Harga Konsumen (IHK)
Kota Samarinda 148.73 149.51 156.75 159.65 165.99 113.57 116.93
Kota Balikpapan 151.95 152.54 159.46 161.69 167.76 110.64 113.98
Kota Tarakan 115.17 121.55
Laju Inflasi Tahunan (y‐o‐y,%)
Kota Samarinda 6.8 5.39 7.86 9.18 11.60 15.83 14.37
Kota Balikpapan 3.74 2.20 6.91 7.27 10.40 13.66 11.42
Kota Tarakan 15.33 20.68
PDRB ‐ harga konstan (miliar Rp)
Pertanian 1,670.33 1,649.73 1,661.82 1,692.59 1,896.12 1,830.23 1,791.19
Pertambangan & Penggalian 9,411.33 9,583.14 9,739.36 9,935.82 9,884.86 10,106.43 10,220.26
Industri Pengolahan 7,892.68 7,739.77 8,084.30 8,233.45 8,070.19 7,990.35 8,077.86
Listrik, gas dan air bersih 72.29 73.63 73.58 75.71 78.52 79.27 80.31
Bangunan 791.16 813.24 829.01 854.06 874.35 902.85 918.02
Perdagangan, Hotel dan Restoran 1,986.20 2,057.14 2,134.19 2,261.42 2,120.82 2,172.95 2,248.93
Pengangkutan dan Komunikasi 1,242.22 1,266.38 1,291.68 1,326.48 1,336.52 1,363.83 1,406.66
Keuangan, Persewaan dan Jasa 631.41 652.70 662.73 687.10 718.37 745.01 767.64
Jasa 459.60 466.56 477.14 492.30 496.09 499.49 516.17
Pertumbuhan PDRB (y‐o‐y,%) 1.39 1.60 2.48 4.37 6.77 7.00 5.53
Nilai Ekspor Nonmigas (USD juta) 1,376.96 1,192.40 951.83 898.60 992.79 1,015.41 1,688.86
Volume Ekspor Nonmigas (ribu ton) 30,072,519 25,751,870 19,862,842 31,121,690 18,859,720 18,859,720 20,799,176
Nilai Impor Nonmigas (USD juta) 167.78 172.21 144.71 347.37 119.07 108.23 273.65
Volume Impor Nonmigas (ribu ton) 121,790 103,438 45,024 185,270 117,722 89,697 95,028
2008INDIKATOR
2007
TABEL INDIKATOR EKONOMI TERPILIH
![Page 61: K. A. TA PENGANTAR . Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) …](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052516/5b31319c7f8b9a55208e70f9/html5/thumbnails/61.jpg)
Q I Q II Q III Q IV Q I Q II Q III
PERBANKAN
Bank Umum:
Total Aset (Rp triliun) 38.74 37.98 42.06 46.20 41.93 44.56 51.44
DPK (Rp triliun) 30.51 30.14 32.50 34.32 32.97 35.11 39.35
Tabungan (Rp triliun) 9.95 10.15 10.53 12.86 12.64 14.03 14.47
Giro (Rp triliun) 9.31 8.37 10.16 10.83 9.52 11.01 13.53
Deposito (Rp triliun) 11.24 11.62 11.81 10.63 10.81 10.07 11.34
Kredit (Rp triliun) ‐ berdasarkan lokasi proyek 17.91 19.73 20.40 24.61 24.01 25.38 29.75
Modal Kerja 8.76 9.27 9.49 12.56 11.55 12.03 14.26
Konsumsi 4.04 4.21 4.56 4.85 5.21 5.58 6.31
Investasi 5.11 6.24 6.35 7.19 7.25 7.77 9.18
LDR 58.70% 65.45% 62.77% 71.72% 72.80% 72.29% 75.59%
Kredit (Rp triliun) ‐berdasarkan lokasi kantor cab 12.86 13.39 14.66 15.73 16.44 18.21 19.85
Modal Kerja 5.86 6.16 6.88 7.23 7.37 8.20 8.71
Konsumsi 4.12 4.32 4.72 5.05 5.39 5.79 6.33
Investasi 2.89 2.92 3.05 3.45 3.67 4.22 4.80
LDR 42.16% 44.43% 45.10% 45.84% 49.84% 51.86% 50.43%
Kredit UMKM (Rp triliun)
Kredit Mikro (<Rp 50 juta) (Rp triliun) 2.45 2.60 2.76 2.87 3.00 3.25 3.50
Kredit Modal Kerja 0.27 0.29 0.31 0.33 0.35 0.41 0.44
Kredit Investasi 0.05 0.05 0.07 0.06 0.04 0.10 0.10
Kredit Konsumsi 2.13 2.26 2.38 2.48 2.61 2.74 2.95
Kredit Kecil (Rp 50 juta < X ≤ Rp 500 juta) (Rp triliun) 2.70 2.84 3.11 3.29 3.41 3.85 4.21
Kredit Modal Kerja 1.07 1.11 1.19 1.22 1.20 1.32 1.42
Kredit Investasi 0.21 0.22 0.25 0.26 0.25 0.36 0.42
Kredit Konsumsi 1.42 1.51 1.67 1.81 1.96 2.17 2.37
Kredit Menengah (Rp 500 juta < X < ≤ Rp 5 miliar) (Rp triliun) 3.89 4.15 4.40 4.76 4.78 5.37 5.70
Kredit Modal Kerja 2.51 2.64 2.82 3.03 2.98 3.40 3.56
Kredit Investasi 0.94 1.03 1.04 1.10 1.09 1.16 1.23
Kredit Konsumsi 0.44 0.48 0.54 0.63 0.72 0.81 0.91
Total Kredit MKM (Rp triliun) 9.04 9.58 10.27 10.93 11.19 12.46 13.42
NPL MKM gross (%) 3.73 4.14 4.09 3.22 3.66 3.05 2.67
BPR:
Total Aset (Rp miliar) 113.93 121.08 119.60 146.89 143.15 161.28 172.71
DPK (Rp miliar) 73.49 72.98 80.91 84.39 86.41 93.55 101.34
Tabungan 33.56 32.87 30.83 30.33 37.69 39.30 40.92
Giro ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
Deposito 39.93 40.11 50.08 54.07 48.71 54.25 60.42
Kredit (Rp miliar) 74.00 95.16 88.04 91.06 94.94 117.14 125.52
Modal Kerja 48.88 59.04 56.75 58.29 59.16 73.12 80.97
Konsumsi 19.94 28.13 24.78 26.57 28.84 35.39 35.25
Investasi 5.19 7.98 6.51 6.20 6.95 8.63 9.30
Kredit UMKM (Rp miliar) 74.00 95.16 88.04 91.06 94.94 117.14 125.52
Rasio NPL Gross (%) 5.99 7.17 7.36 9.17 7.86 7.74 6.59
LDR 100.70% 130.39% 108.81% 107.90% 109.88% 125.23% 123.85%
2008INDIKATOR
2007
TABEL INDIKATOR EKONOMI TERPILIH