jusniar

14
  HomeEc Jusniar  IDENTIFIKASI RHODAMIN B DAN METHANIL YELLOW PADA MINUMAN JAJANAN YANG DIJUAL DISEKITAR KOMPLEKS SD SUDIRMAN MAKASSAR Jusniar  Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Negeri Makassar ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen di loboratorium yang bertujuan untuk mengide ntifikas i ada tidaknya kandungan rhodamin B dan methani l yellow  pada minuma n jajanan yang ada disekit ar kompl eks SD Sudirman Makas sar. Rhodamin B dan methani l yellow adalah zat pewar na tekstil an tidak dibenarkan digunaka n pada makanan karena bersif at karsinogenik. Rhodami n B dan Methani l yellow iidentif ikasi secara Kualit atif dengan mengguna kan kromat ografi kertas untuk menentukan harga Rf dari masing-masing sampe l minuman, kemudia n diba ndingkan denga n Rf dar i war na standar Rhodamin B dan Met hani l yell ow. Jumla h sampe l yang diambi l adalah 10 jenis terdiri dari 6 sampe l minuma n  jajanan warna merah dan 4 sampe l berwar na kuning. Hasil penlit ian menunjukkan  bahwa dari 10 sampe l terse but tidak ditemukan adanya zat pewar na buatan jenis Rhodamin B dan Methanil Yel low pada minuman jajanan yang dijual dis eki tar Kompleks SD Sudirman Makassar.  Key Words : Rhodamin B. Methanil Yellow, Minuman Jajanan PENDAHULUAN Pada za man modern seka-ra ng ini, kompetisi pemasaran menyebabkan kalang- an industr i mema -kai lebih banyak baha n tambaha n makanan, agar lebih awet , lebih lezat dan tent u saja lebih menari k. Ber - kembangnya produk makanan dan minuman tersebut ter jadi kar ena tinggi nya kebutuhan masyaraka t per-kot aan terhadap  berbagai jenis makana n dan minuman sia p saj i. Kel uarga yang sibuk dan tidak sempa t la gi memas ak makanan se ndir i sa-ngat tergantung pada makanan dan mi numan saji yang dijual diberbag ai tempat . Konsumen 146

Upload: iwan-peace

Post on 16-Jul-2015

275 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/14/2018 JUSNIAR - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jusniar 1/14

 

  HomeEc

IDENTIFIKASI RHODAMIN B DAN METHANIL YELLOW PADA

MINUMAN JAJANAN YANG DIJUAL DISEKITAR KOMPLEKS SD

SUDIRMAN MAKASSAR 

Jusniar

 Jurusan Kimia

Fakultas MIPA Universitas Negeri Makassar 

ABSTRAK 

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen di loboratorium yang bertujuan

untuk mengidentifikasi ada tidaknya kandungan rhodamin B dan methanil yellow

  pada minuman jajanan yang ada disekitar kompleks SD Sudirman Makassar.Rhodamin B dan methanil yellow adalah zat pewarna tekstil an tidak dibenarkan

digunakan pada makanan karena bersifat karsinogenik. Rhodamin B dan Methanilyellow iidentifikasi secara Kualitatif dengan menggunakan kromatografi kertas

untuk menentukan harga Rf dari masing-masing sampel minuman, kemudian

dibandingkan dengan Rf dari warna standar Rhodamin B dan Methanil yellow.Jumlah sampel yang diambil adalah 10 jenis terdiri dari 6 sampel minuman

  jajanan warna merah dan 4 sampel berwarna kuning. Hasil penlitian menunjukkan

  bahwa dari 10 sampel tersebut tidak ditemukan adanya zat pewarna buatan jenis

Rhodamin B dan Methanil Yellow pada minuman jajanan yang dijual disekitar Kompleks SD Sudirman Makassar.

 Key Words : Rhodamin B. Methanil Yellow, Minuman Jajanan

PENDAHULUAN

Pada zaman modern seka-rang ini,

kompetisi pemasaran menyebabkan kalang-

an industri mema-kai lebih banyak bahan

tambahan makanan, agar lebih awet, lebih

lezat dan tentu saja lebih menarik. Ber-

kembangnya produk makanan dan minuman

tersebut terjadi karena tingginya kebutuhan

masyarakat per-kotaan terhadap

  berbagai jenis makanan dan minuman

siap saji. Keluarga yang sibuk dan

tidak sempat lagi memasak makanan

sendiri sa-ngat tergantung pada

makanan dan minuman saji yang

dijual diberbagai tempat. Konsumen

146

5/14/2018 JUSNIAR - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jusniar 2/14

 

  HomeEc

makanan dan mi-numan tersebut tidak hanya

orang de-wasa, tetapi kebanya-kan adalah

anak-anak. Anak terutama anak sekolah se-

  bagai generasi penerus perlu mendapatkan

  perhatian dan pembinaan dalam rangka

meningkatkan taraf hidup dan kesehatan

demi ter-jaminnya kelangsungan hidup

mereka. Hal ini perlu ditunjang oleh pe-

ningkatan status gizi itu sendiri ter-cermin

dengan tingkat konsumsi zat gizi yang

memenuhi syarat sesuai dengan kecukupan

gizi yang dianjur-kan. Konsumsi yang

memenuhi yang memenuhi syarat harus

  pula ditunjang oleh ketersediaan makanan

yang aman dan cukup.

Pengadaan makanan dan mi-numan

  jajanan sekolah diharapkan mampu

membantu siswa dalam me-menuhi

kebutuhan gizi dan energi mereka, terutama

anak yang tidak membawa bekal dari

rumah atau ti-dak makan dirumah.

Makanan dan minuman jajanan yang ada

di ling-kungan sekolah tentu saja

harus memenuhi persyaratan yang

telah dite-tapkan oleh direktorat

  jeneral penga-wasan Obat dan

makanan. Keamanan makanan an

minuman jajanan ter-sebut harus pula

terjamin, dalam hal ini termasuk 

  penggunaan pewarna sintetik.

Akan tetapi seringkali masih

terjadi penyalahgunaan pemakaian zat

  pewarna untuk sembarang bahan

makanan dan minuman misalnya zat

  pewarna untuk tekstil dan kulit

dipakai untuk mewarnai makanan

dan minuman. Zat pewarn untuk 

tekstil atau kulit yang merupakan zat

  pewarna terlarang digunakan dalam

makanan dan minuman tetapi sering

disalahgunakan yaitu rhodamin B

dan methanil yellow. Penyalahgunaan

zat pewarna ini paling sering di-

temukan dalam minuman jajanan bagi

147

5/14/2018 JUSNIAR - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jusniar 3/14

 

  HomeEc

anak sekolah. Timbulnya penya-lahgunaan

tersebut disebabkan oleh ketidaktahuan

masyarakat mengenai zat pewarna untuk 

makanan dan minuman, disamping harga zat

  pe-warna untuk tekstil atau kulit jauh lebih

murah dibandingkan dengan harga zat

  pewarna untuk makanan dan minuman.

Selain itu, warna dari zat pewarna tekstil

atau kulit biasanya lebih menarik (Winarno,

1994).

Kebanyakan minuman jajanan anak 

sekolah tergolong buatan rumah tangga.

Berasarkan survey yang dilakukan oleh

Streetfood    project  di Kotamadya Bogor 

  pada 1990 dilaporkan bahwa bahan pewarna

sering digunakan oleh ibu-ibu rumah tangga

di wilayah kumuh dan di wi-layah

menengah, dimana pengetahuan mereka

tentag zat pewarna sintetik untuk makanan

masih minim. Konsumen dari minuman

  jajanan tersebut kebanyakan anak-anak se-

kolah dasar. Hal ini jelas berbahaya bagi

kesehatan karena adanya residu

logam berat pada zat pewarna ter-

sebut bersifat karsinogenik. Efek 

samping dari minuman jajanan yang

tidak memenuhi syarat tersebut me-

mang tidak bisa dirasakan seketika

tetapi dalam jangka waktu lama anak-

anak yang mengkonsumsinya akan

mengalami kesehatan (Winarno dan

Rahayu, 1994).

Hasil penelitian menunjukkan,

anak usia sekolah dasar masih belum

dapat memilih dan memilah mi-

numan jajanan yang aman, sehat dan

  bersih, hal tersebut tercermin dari

minuman yang dikonsumsi murid di

sekolah masih banyak yang me-

ngandung pewarna sintetik, pemanis

dan pengawet. Bahkan di beberapa

sekolah di Kota Makassar telah di-

temukan sebanyak 25% dari 12 sam-

  pel makanan dan minuman jajanan

148

5/14/2018 JUSNIAR - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jusniar 4/14

 

  HomeEc

anak sekolah dasar mengandung pewarna

terlarang jenis Rhodamin B (Jussalinda,

1999). Selain itu, penlitian yang dilakukan

oleh YLKI (yayasan lembaga Konsumen

Indonesia) pada tahun 1990 terhadap

makanan jajanan di daerah Jakarta dan

semarang me-nunjukkan bahwa pisang

molen dan manisan kedondong yang dijual

di wilayah Jakarta mengandung Me-thanil

Yellow. Sedangkan di semarang jajanan

yang mengandug Rhodamin B ternyata

mencapai 54,55% dari 22 sampel yang diuji

(Winarno, 1994).

Di Makassar, SD Sudirman

merupakan salah satu sekolah dasar favorit.

Jumlah siswanya banyak dan rata-rata

mereka berasal dari kelas ekonomi

menengah ke atas. Jajanan yang terdapat

di sekolah dasar ter-sebut tidak hanya

terdiri dari makanan tetapi juga berbagai

  jenis minuman jajanan yang beraneka rasa

dan warna yang dijual oleh para pedagang

gerobak. Minuman jajanan yang dijual

tersebut belum tentu aman bagi anak-

anak sekolah dasar yang

mengkonsumsinya, karena mi-numan

  jajanan itu diduga menggunakan zat

  pewarna sintetik jenis Rhodamin B

dan Methanil Yellow. Berdasarkan

fenomena diatas, maka perlu diteliti

tentang penggunaan zat pewarna

sintetik jenis Rhodamin B dan

Methanil Yellow yang terdapat

dalam minuman jajanan yang dijual

di sekitar Kompleks SD Sudirman

Makassar.

ZAT PEWARNA MAKANAN

Food and Drag Administra-

tion (FDA) mendefinisikan pewarna

sebagai pewarna, zat warna atau

  bahan lain yang dibuat dengan cara

sintetik/kimiawi atau bahan alai dari

tanaman, hewan atau sumber lain

yang iekstrak, diisolasi dan bila

149

5/14/2018 JUSNIAR - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jusniar 5/14

 

  HomeEc

ditambahkan ke bahan makanan, obat atau

kosmetik, bisa menjadi bagian dari warna

 bahan tersebut (Tranggono, 1990).

Ada 5 sebab yang dapat menye-

  babkan suatu bahan berwarna yaitu:

a. Pigmen yang secara alami terdapat

  pada hewan atau tanaman, misalnya

klorofil yang berwarna hijau,

karoten berwarna jingga, dan

mioglobin menyebabkan war-na

merah pada daging.

  b. Reaksi karamelisasi yang tim-bul

  bila gula dipanaskan mem bentuk 

warna, misalnya warna coklat pada

kembang gula karamel atau roti

dibakar.

c. Warna gelap yang timbul karena

adanya reaksi Mailard, yaitu antara

gugus amino protein dengan kar-

  bonil gula pereduksi; misal-nya

susu bubuk yang disimpan lama

akan berwarna gelap.

d. Reaksi antara senyawa

organik dengan udara akan

menhasilkan warna hitam atau

coklat gelap. Reaksi oksidasi

ini akan dipercepat oleh

adanya logam serta enzim,

misalnya warna gelap

  permukaan apel atau kentang

yang dipotong.

e. Penambahan zat warna baik 

zat warna alami (pigmen)

maupun zat warna sintetik 

yang termasuk dalam

golongan bahan tambahan

makanan.

Secara garis besar berdasar-

kan Penggolongan zat pewarna yang

termasuk dalam golongan bahan

tambahan makanan, yaitu

1) pewarna alami contoh: klorofil,

mioglobin, haemoglobin, karetenoid,

anthosianin dan anthoxanthin

150

5/14/2018 JUSNIAR - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jusniar 6/14

 

  HomeEc

2) Pewarna buatan /sintetik 

Menurut Joint Expert Com-mitee on

food Additives (JECFA) zat pewarna

  buatan dapat digolongkan dalam beberapa

kelas berdasarkan ru-mus kimianya yaitu:

azo, triaril-metana, quinon, xanten dan

indigoid, sedangkan berdasarkan

kelarutannya dikenal 2 macam pewarna

  buatan yaitu dyes dan lakes (Winarno &

Rahayu 1994).

DAMPAK NEGATIF ZAT PEWARNA

SINTETIK 

Bahan pewarna sintetik yang telah

dihasilkan oleh ahli kimia berasal dari coal -

tar yang jumlahnya ratusan. Pewarna sintetik 

sangat disenangi oleh para ahli teknologi

untuk pewarnaan barang-barang industri, baik 

industri pangan maupun yang non pangan.

Meskipun sebenarnya beberapa pe-warna

tersebut bersifat toksik. Mula-mula para ahli

teknologi ini tidak memikirkan bahan

  pewarna sintetik ada yang berbahaya bagi

kesehatan manusia, dalam kenyataan

  bahkan ada yang bersifat

karsinogenik.Oleh karna itu perlu

diadakan pemisahan antara pewarna

sintetik yang dianggap aman untuk 

makanan dan pewarna yang hanya

hanya digunakan untuk industri

nonpangan. Akan tetapi masih sering

terjadi penyalahgunaan pewarna sin-

tetik nonpangan untuk makanan.

Pemakaian zat pewarna sintetik 

dalam makanan walaupun mem-punyai

dampak positif bagi produsen dan

konsumen, diantaranya dapat membuat

suatu makanan menjadi lebih menarik,

meratakan warna makanan dan

mengembalikan warna dari bahan dasar 

yang hilang atau berubah selama proses

  pengolahan, ternyata dapat pula

menimbulkan hal-hal yang tidak di-

inginkan dan bahkan mungkin mem-

  berikan dampak negatif terhadap ke-

151

5/14/2018 JUSNIAR - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jusniar 7/14

 

  HomeEc

sehatan konsumen. Hal-hal yang mungkin

memberi dampak negatif tersebut terjadi bila:

a. bahan pewarna sintetik itu dimakan

dalam jumlah kecil namun berulang.

 b. .bahan pewarna sintetik dimakan

dalam jangka waktu lama.

c. c.kelompok masyarakat luas dengan

daya tahan yang berbeda-beda,yaitu

tergantung umur, jenis kelamin, berat

 badan, mutu makanan sehari dan

keadan fisik.

d. .berbagai lapisan masyrakat yang

mungkin menggunakan bahan

 pewarna sintetis yang berlebihan.

e. penyimpan bahan pewarna sintetik 

oleh pedagang bahan kimia yang

tidak memenuhi persyaratan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian

labolatorium yang bertujuan untuk me-

ngidentifikasi positif tidaknya zat pe-warna

sintetik jenis rhodamine B dan methanil

yellow terdapat dalam minuman

 jajanan yang dijual di sekitar kompleks

SD sudirman Makassar.

Populasi dan Sampel

Semua minuman jajanan yang

dijual oleh pedagang disekitar 

kompleks SD Sudirman Makassar.

Sampelnya adalah minuman jajanan

yang berwarna merah dan kuning.

Jumlah sampel sebanyak 10 sampel.

Teknik pengambilan sampel adalah

”purposive sampling”dengan pertim-

 bangan tertentu yaitu minuman jajanan

yang berwarna merah dan kuning di

sekitar SD Sudirman Makassar. Harga-

nya relatif murah dibandingkan dengan

minuman yang sejenis.

Cara Kerja

Prinsip :perubahan warna yang terjadi

  pada sampel dicocokkan dengan

 perubahan warna pada warna stanar dan

warna pembanding setelah masing-

152

5/14/2018 JUSNIAR - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jusniar 8/14

 

  HomeEc

masing ditetesi dengan 4 pereaksi yaitu

 NH4OH 10%, NaOH 10%, H2SO4 (p),dan

HCI (p)

Peralatan :benang wol bebas lemak gelas

 piala 100 ml, penangas air, pipet tetes, pipet

volum 50 ml, plat tetes

Pereaksi : warna standar dan warna

 pembanding , KHSO4, NH4OH 10 %, NaOH

10%, H2SO4 (p,)HCI(p)

Cara kerja :

1. Sampel dihomogenkan, lalu dipipet

sebanyak 50 ml kedalam gelas piala.

2. Dimasak selama 10 menit dengan kalium

 bisulfat 10% dan 3-4 cm benang wol putih

 bebas lemak.

3. Setelah 10 menit, benang wol diangkat dan

dicuci sampai bersih dengan air panas.

4. Benang wol dikeringkan dan dipotong

menjadi 4 bagian.

5. Empat benang wol tadi ditempatkan dalam

  plat tetes, kemudian masing-masing

ditetesi dengan pereaksi yaitu NH4OH

10%, NaOH 10%, H2SO4 (P), HCI

(P).

6. Perubahan warna pada benang wol

dicocokkan dengan perubahan

warna standar dan warna pem-

  banding.Uji kualitif dengan

kromatrografi kertas

 Prinsip  : Zat warna dipekatkan lalu

ditotolkan pada kertas kromatrogafi dan

dicelupkan dalam pelarut (pengelusi)

yang dipilih sebagai fasa bergerak.

Pelarut akan bergerak melalui serat-

serat dari kertas oleh ga-ya kapiler dan

menggerakkan kom-ponen-komponen

dari campuran cupli-kan pada

  perbedaan jarak dalam arah aliran

 pelarut. Tentukan harga Rf (jarak noda

dibagi jarak pelarut) dari sampel dan

standar.

 Peralatan : Benjana kromatografi, be-

nang wol bebas lemak, gelas piala

10ml, 100ml, 250ml, kertas saring,

153

5/14/2018 JUSNIAR - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jusniar 9/14

 

  HomeEc

kertas air whatman no.1, pengaduk kaca,

 penangas air.

Pereaksi : Asam asetat glacical p.a, larutan

asam asetat 6%, amonia NH4OH, Bj 0,88,

larutan beku zat war-na makanan,larutan elusi

(n- Butanol : asam asetat glacial : air =

4:5:1).

cara kerja :

1. Persiapan benang wol bebas lemak:

Rendam benang wol dengan eter.

2. Penarikan warna dengan benang wol

a. Diambil sampel minuman yang akan

diperiksa sebanyak 30ml.

  b. Untuk minuman yang bereaksi asam

dapat langsung dilakukan penarikan zat

warna dengan benang wol. Jika

reaksinya tidak asam, kita harus harus

diasamkan dahulu dengan asam asetat.

c. Benang wol dimasukkan secu-kupnya

kedalam contoh yang sudah

dipersiapkan tadi lalu dipanaskan diatas

api sambil diaduk-aduk selama 10

menit. Zat pewarna akan

mewarnai benang wol.

d. Benang diambil dan dicuci ber-

ulang-ulang dengan air hingga

 bersih.

e. Benang wol dimasukkan kedalam

gelas piala 100ml lalu ditam-

  bahkan dengan larutan amonia

encer. Dipanaskan diatas pe-

nangas air hing-ga zat pada

 benang wol luntur.

f. Benang wol diambil lalu larutan

  berwarna tersebut disaring dan

dipekatkan diatas penangas air.

g. Totolkan pekatan zat warna yang

diperoleh dan masing-masing

larutan zat pewarna pembanding

yang cocok pada kertas

kromatografi dan ma-sukkan

kertas tersebut kedalam bejana

yang terlebih dahulu sudah

dijenuhkan dengan uap elusi.

154

5/14/2018 JUSNIAR - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jusniar 10/14

 

  HomeEc

Jarak rambatan elusi= 12 cm,

 penotolan±

2cm dari tepi bawah

kertas.

h. Bandingkan Rf bercak contoh dariRf 

 bercak standar.

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Perubahan Warna Merah dengan penambahan 4

  jenis reagen

 N

o

Zat

Warna

 NH4OH

10%

 NaOH

10%

H2S

O4(P

HCl

(P)

1 Rhodamin B

Ungu Ungumuda

Ora-nge

Ungu

2 Pewarn

nonlabl

Merah coklat ungu Merah

3 Essence

merah

merah merah ungu Ungu

4 SM1 Merah merah Ungu Ungu

5 SM2 Merah Merah Ungu Ungu

6 SM3 Merah Coklat Ungu Merah7 SM4 Merah Merah ungu Ungu

8 SM5 Merah Merah Ungu Ungu

9 SM6 merah coklat Ungu Merah

Tabel 2. Perubahan Warna Kuning dengan penambahan 4  jenis reagen

 N Zat NH4O NaOH H2S HCl

o Warna H10% 10% O4(P (P)

1 Metha-nilYellow

Ora-ngetua

Orangtua

Orange

Orange

2 Pewarna

non label

M.

 jambu

M.

Jambu

M.

JambOrange

3 Essence

kuning

orange kunig k. tua K. tua

4 MK1 M.

 jambu

M.

 jambu

M.ja

mbuOrange

5 MK2 M.jam

 bu

M.

 jambu

M.

 jamborange

6 MK3 Ornge Kunig K.tua

K. tua

7 MK4 ornge kunig K.tua K.tua

Identifikasi zat pewarna sintetik 

 jenis Rhodamine B dan metanil yellow

dilakukan secara kualitif dengan

menggunakan 4 macam pereaksi yaitu

 NH4OH 10%, NaOH 10%, H2SO4 (P)

dan HCI (P) kemudian perubahan

warna yang terjadi dibandingkan de-

ngan warna standar atau warna pem-

  banding, selain itu juga metode kro-

matografi kertas untuk mengetahui

harga Rf dari zat pewarna. Warna

standar yang digunakan adalah Rho-

damine B dan Mehanil yellow serta

 berbagai warna pembanding yaitu zat

  pewarna minuman yang tidak ber-

155

5/14/2018 JUSNIAR - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jusniar 11/14

 

  HomeEc

merek dan essence warna yang banyak dijual

di pasaran.

Hasil analis zat pewarna dalam 10

sampel minuman jajanan yang terdiri dari 6

sampel berwarna merah dan 4 sampel yang

 berwarna kuning ternyata tidak ditemukan zat

  pewarna buatan jenis Rhodamine B dan

Methanil yellow. Perubahan warna yang

terjadi pada sampel setelah ditetesi dengan

masing masing 4 pereaksi tidak sama dengan

  perubahan warna yang terjadi pada warna

standar demikian juga dengan harga Rf dari

sampel tidak ada yang mendekati dengan

harga Rf dari warna standar.

Dari hasil pengujian dengan

menggunakan warna pembanding ditemukan

 bahwa hampir semua minuman jajanan yang

dijual di kompleks SD Sudirman Makassar 

menggunakan zat pewarna untuk minuman

yang tak berlabel dan zat pewarna essence

yang banyak dijual di pasaran . Perubahan

warna dan harga Rf dari sampel sama dengan

  perubahan warna dan harga Rf dari

 pewarna pembanding.

Meskipun tidak ditemukan zat

  pewarna sintetik jenis Rhodamine B

dan Methanil Yellow dalam minuman

yang dijual di sekitar kompleks SD

Sudirman Makassar, tetapi konsentrasi

  pemakaian zat pewarna harus me-

ngikuti aturan yang sesuai karna

  penggunaan yang berlebihan akan

membahayakan kesehatan. Oleh karna

itu masih adanya penelitian lebih lanjut

tentang kadar zat yang terdapat dalam

minuman jajanan.

Penyalahgunaan zat pewarna ma-

sih sering terjadi dimana zat pewarna

untuk tekstil dipakai untuk mewarnai

minuman, hal ini disebabkan karna

kurangnya penge-tahuan masyarakat

tentang peng-gunaan zat pewarna untuk 

makanan selain itu harga dari zat

156

5/14/2018 JUSNIAR - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jusniar 12/14

 

  HomeEc

  pewarna tekstil lebih murah bila

dibandingkan dengan zat pewarna minuman.

Penerapan peraturan perundang-

undangan yang berlaku yang digu-nakan

untuk pengambilan tindakan juga merupakan

hambatan karena masih belum jelas an

ketidaktahuan dari para pedagang minuman

  jajanan akan adanya peraturan yang telah

dikeluarkan oleh instasi yang berwenang

yaitu departemen ke-sehatan Republik 

Indonesia. Khusus mengenai bahan tambahan

makanan, departemen kesehatan telah me-

nerbitkan beberapa peraturan mentri

kesehatan diantaranya MenKes RI No.

239/MenKes/per/V/85 tentang zat warna

tertentu yang dinyatakan sebagai bahan

  berbahaya serta peraturan mentri kesehatan

RI No. 722/MenKes/Per/IX/ 1988 tentang

  ba-han tambahan makanan yang di-izinkan.

Oleh karna itu, selain mengadakan

  penyuluhan juga perlu diadakan pembinaan

kepada para pedagang minuman tentang

 peng-gunaan bahan tambahan makanan.

Selain itu, pelu pula dilakukan pe-

nyuluhan kepada konsumen terutama

anak-anak sekolah dasar dan masya-

rakat pada umum sehingga peran serta

masyarakat dalam pengawasan ter-

hadap penyalahgunaan bahan tam-

 bahan dapat lebih ditingkatkan.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang

dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Dalam minuman jajanan yang

 berwarna merah dan kuning yang

dijual disekitar kompleks SD

Sudirman Makassar tidak di-

temukan adanya zat pewarna

  buatan jenis Rhodamine B dan

Methanil Yellow.

2. Zat pewarna yang digunakan dalam

minuman jajanan yang dijual

disekitar kompleks SD Sudirman

Makassar adalah zat pewarna

157

5/14/2018 JUSNIAR - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jusniar 13/14

 

  HomeEc

minuman yang tidak berlabel dan

 pewarna essence yang banyak dijual di

 pasaran.

SARAN

1. para konsumen agar berhati-hati

dalam memilih produk minuman

  jajanan jangan sampai tertipu dengan

keindahan warna.

2. perlu adanya penelitian lanjutan

mengenai batas kan-dungan zat

 pewarna.

DAFTAR PUSTAKA

Hardjono , S. 1985. Kromatografi.

Yogyakarta: Liberty

Rahayu, P.W, dkk. 2003. Bahan

Tambahan Makanan . Jakarta:Dir.Survei & Penyuluhan Keamanan

Pangan. Deputi BPOM.

 

Sampurno, 2004. Waspadai jajanan

Anak  Jakarta: Gramedia..

SNI 01-2895-1992, Cara Uji PewarnaTambahan Makanan Pusat

Standarisasi industri Dep.

Perindustrian

Sudarmadji S dkk. 1996. Analisis

 Bahan Makanan & Pertanian

Yogyakarta: Liberty.

Winarno F.G & Rahayu, S. 1994.  Ba-han Tambahan Untuk Makanan

& Kontaminan. Jakarta: PustakaSinar Harapan.

Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan &

Gizi . Jakarta: Gramedia.

158

5/14/2018 JUSNIAR - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/jusniar 14/14

 

  HomeEc

159