jusniar
TRANSCRIPT
5/14/2018 JUSNIAR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jusniar 1/14
HomeEc
IDENTIFIKASI RHODAMIN B DAN METHANIL YELLOW PADA
MINUMAN JAJANAN YANG DIJUAL DISEKITAR KOMPLEKS SD
SUDIRMAN MAKASSAR
Jusniar
Jurusan Kimia
Fakultas MIPA Universitas Negeri Makassar
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen di loboratorium yang bertujuan
untuk mengidentifikasi ada tidaknya kandungan rhodamin B dan methanil yellow
pada minuman jajanan yang ada disekitar kompleks SD Sudirman Makassar.Rhodamin B dan methanil yellow adalah zat pewarna tekstil an tidak dibenarkan
digunakan pada makanan karena bersifat karsinogenik. Rhodamin B dan Methanilyellow iidentifikasi secara Kualitatif dengan menggunakan kromatografi kertas
untuk menentukan harga Rf dari masing-masing sampel minuman, kemudian
dibandingkan dengan Rf dari warna standar Rhodamin B dan Methanil yellow.Jumlah sampel yang diambil adalah 10 jenis terdiri dari 6 sampel minuman
jajanan warna merah dan 4 sampel berwarna kuning. Hasil penlitian menunjukkan
bahwa dari 10 sampel tersebut tidak ditemukan adanya zat pewarna buatan jenis
Rhodamin B dan Methanil Yellow pada minuman jajanan yang dijual disekitar Kompleks SD Sudirman Makassar.
Key Words : Rhodamin B. Methanil Yellow, Minuman Jajanan
PENDAHULUAN
Pada zaman modern seka-rang ini,
kompetisi pemasaran menyebabkan kalang-
an industri mema-kai lebih banyak bahan
tambahan makanan, agar lebih awet, lebih
lezat dan tentu saja lebih menarik. Ber-
kembangnya produk makanan dan minuman
tersebut terjadi karena tingginya kebutuhan
masyarakat per-kotaan terhadap
berbagai jenis makanan dan minuman
siap saji. Keluarga yang sibuk dan
tidak sempat lagi memasak makanan
sendiri sa-ngat tergantung pada
makanan dan minuman saji yang
dijual diberbagai tempat. Konsumen
146
5/14/2018 JUSNIAR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jusniar 2/14
HomeEc
makanan dan mi-numan tersebut tidak hanya
orang de-wasa, tetapi kebanya-kan adalah
anak-anak. Anak terutama anak sekolah se-
bagai generasi penerus perlu mendapatkan
perhatian dan pembinaan dalam rangka
meningkatkan taraf hidup dan kesehatan
demi ter-jaminnya kelangsungan hidup
mereka. Hal ini perlu ditunjang oleh pe-
ningkatan status gizi itu sendiri ter-cermin
dengan tingkat konsumsi zat gizi yang
memenuhi syarat sesuai dengan kecukupan
gizi yang dianjur-kan. Konsumsi yang
memenuhi yang memenuhi syarat harus
pula ditunjang oleh ketersediaan makanan
yang aman dan cukup.
Pengadaan makanan dan mi-numan
jajanan sekolah diharapkan mampu
membantu siswa dalam me-menuhi
kebutuhan gizi dan energi mereka, terutama
anak yang tidak membawa bekal dari
rumah atau ti-dak makan dirumah.
Makanan dan minuman jajanan yang ada
di ling-kungan sekolah tentu saja
harus memenuhi persyaratan yang
telah dite-tapkan oleh direktorat
jeneral penga-wasan Obat dan
makanan. Keamanan makanan an
minuman jajanan ter-sebut harus pula
terjamin, dalam hal ini termasuk
penggunaan pewarna sintetik.
Akan tetapi seringkali masih
terjadi penyalahgunaan pemakaian zat
pewarna untuk sembarang bahan
makanan dan minuman misalnya zat
pewarna untuk tekstil dan kulit
dipakai untuk mewarnai makanan
dan minuman. Zat pewarn untuk
tekstil atau kulit yang merupakan zat
pewarna terlarang digunakan dalam
makanan dan minuman tetapi sering
disalahgunakan yaitu rhodamin B
dan methanil yellow. Penyalahgunaan
zat pewarna ini paling sering di-
temukan dalam minuman jajanan bagi
147
5/14/2018 JUSNIAR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jusniar 3/14
HomeEc
anak sekolah. Timbulnya penya-lahgunaan
tersebut disebabkan oleh ketidaktahuan
masyarakat mengenai zat pewarna untuk
makanan dan minuman, disamping harga zat
pe-warna untuk tekstil atau kulit jauh lebih
murah dibandingkan dengan harga zat
pewarna untuk makanan dan minuman.
Selain itu, warna dari zat pewarna tekstil
atau kulit biasanya lebih menarik (Winarno,
1994).
Kebanyakan minuman jajanan anak
sekolah tergolong buatan rumah tangga.
Berasarkan survey yang dilakukan oleh
Streetfood project di Kotamadya Bogor
pada 1990 dilaporkan bahwa bahan pewarna
sering digunakan oleh ibu-ibu rumah tangga
di wilayah kumuh dan di wi-layah
menengah, dimana pengetahuan mereka
tentag zat pewarna sintetik untuk makanan
masih minim. Konsumen dari minuman
jajanan tersebut kebanyakan anak-anak se-
kolah dasar. Hal ini jelas berbahaya bagi
kesehatan karena adanya residu
logam berat pada zat pewarna ter-
sebut bersifat karsinogenik. Efek
samping dari minuman jajanan yang
tidak memenuhi syarat tersebut me-
mang tidak bisa dirasakan seketika
tetapi dalam jangka waktu lama anak-
anak yang mengkonsumsinya akan
mengalami kesehatan (Winarno dan
Rahayu, 1994).
Hasil penelitian menunjukkan,
anak usia sekolah dasar masih belum
dapat memilih dan memilah mi-
numan jajanan yang aman, sehat dan
bersih, hal tersebut tercermin dari
minuman yang dikonsumsi murid di
sekolah masih banyak yang me-
ngandung pewarna sintetik, pemanis
dan pengawet. Bahkan di beberapa
sekolah di Kota Makassar telah di-
temukan sebanyak 25% dari 12 sam-
pel makanan dan minuman jajanan
148
5/14/2018 JUSNIAR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jusniar 4/14
HomeEc
anak sekolah dasar mengandung pewarna
terlarang jenis Rhodamin B (Jussalinda,
1999). Selain itu, penlitian yang dilakukan
oleh YLKI (yayasan lembaga Konsumen
Indonesia) pada tahun 1990 terhadap
makanan jajanan di daerah Jakarta dan
semarang me-nunjukkan bahwa pisang
molen dan manisan kedondong yang dijual
di wilayah Jakarta mengandung Me-thanil
Yellow. Sedangkan di semarang jajanan
yang mengandug Rhodamin B ternyata
mencapai 54,55% dari 22 sampel yang diuji
(Winarno, 1994).
Di Makassar, SD Sudirman
merupakan salah satu sekolah dasar favorit.
Jumlah siswanya banyak dan rata-rata
mereka berasal dari kelas ekonomi
menengah ke atas. Jajanan yang terdapat
di sekolah dasar ter-sebut tidak hanya
terdiri dari makanan tetapi juga berbagai
jenis minuman jajanan yang beraneka rasa
dan warna yang dijual oleh para pedagang
gerobak. Minuman jajanan yang dijual
tersebut belum tentu aman bagi anak-
anak sekolah dasar yang
mengkonsumsinya, karena mi-numan
jajanan itu diduga menggunakan zat
pewarna sintetik jenis Rhodamin B
dan Methanil Yellow. Berdasarkan
fenomena diatas, maka perlu diteliti
tentang penggunaan zat pewarna
sintetik jenis Rhodamin B dan
Methanil Yellow yang terdapat
dalam minuman jajanan yang dijual
di sekitar Kompleks SD Sudirman
Makassar.
ZAT PEWARNA MAKANAN
Food and Drag Administra-
tion (FDA) mendefinisikan pewarna
sebagai pewarna, zat warna atau
bahan lain yang dibuat dengan cara
sintetik/kimiawi atau bahan alai dari
tanaman, hewan atau sumber lain
yang iekstrak, diisolasi dan bila
149
5/14/2018 JUSNIAR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jusniar 5/14
HomeEc
ditambahkan ke bahan makanan, obat atau
kosmetik, bisa menjadi bagian dari warna
bahan tersebut (Tranggono, 1990).
Ada 5 sebab yang dapat menye-
babkan suatu bahan berwarna yaitu:
a. Pigmen yang secara alami terdapat
pada hewan atau tanaman, misalnya
klorofil yang berwarna hijau,
karoten berwarna jingga, dan
mioglobin menyebabkan war-na
merah pada daging.
b. Reaksi karamelisasi yang tim-bul
bila gula dipanaskan mem bentuk
warna, misalnya warna coklat pada
kembang gula karamel atau roti
dibakar.
c. Warna gelap yang timbul karena
adanya reaksi Mailard, yaitu antara
gugus amino protein dengan kar-
bonil gula pereduksi; misal-nya
susu bubuk yang disimpan lama
akan berwarna gelap.
d. Reaksi antara senyawa
organik dengan udara akan
menhasilkan warna hitam atau
coklat gelap. Reaksi oksidasi
ini akan dipercepat oleh
adanya logam serta enzim,
misalnya warna gelap
permukaan apel atau kentang
yang dipotong.
e. Penambahan zat warna baik
zat warna alami (pigmen)
maupun zat warna sintetik
yang termasuk dalam
golongan bahan tambahan
makanan.
Secara garis besar berdasar-
kan Penggolongan zat pewarna yang
termasuk dalam golongan bahan
tambahan makanan, yaitu
1) pewarna alami contoh: klorofil,
mioglobin, haemoglobin, karetenoid,
anthosianin dan anthoxanthin
150
5/14/2018 JUSNIAR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jusniar 6/14
HomeEc
2) Pewarna buatan /sintetik
Menurut Joint Expert Com-mitee on
food Additives (JECFA) zat pewarna
buatan dapat digolongkan dalam beberapa
kelas berdasarkan ru-mus kimianya yaitu:
azo, triaril-metana, quinon, xanten dan
indigoid, sedangkan berdasarkan
kelarutannya dikenal 2 macam pewarna
buatan yaitu dyes dan lakes (Winarno &
Rahayu 1994).
DAMPAK NEGATIF ZAT PEWARNA
SINTETIK
Bahan pewarna sintetik yang telah
dihasilkan oleh ahli kimia berasal dari coal -
tar yang jumlahnya ratusan. Pewarna sintetik
sangat disenangi oleh para ahli teknologi
untuk pewarnaan barang-barang industri, baik
industri pangan maupun yang non pangan.
Meskipun sebenarnya beberapa pe-warna
tersebut bersifat toksik. Mula-mula para ahli
teknologi ini tidak memikirkan bahan
pewarna sintetik ada yang berbahaya bagi
kesehatan manusia, dalam kenyataan
bahkan ada yang bersifat
karsinogenik.Oleh karna itu perlu
diadakan pemisahan antara pewarna
sintetik yang dianggap aman untuk
makanan dan pewarna yang hanya
hanya digunakan untuk industri
nonpangan. Akan tetapi masih sering
terjadi penyalahgunaan pewarna sin-
tetik nonpangan untuk makanan.
Pemakaian zat pewarna sintetik
dalam makanan walaupun mem-punyai
dampak positif bagi produsen dan
konsumen, diantaranya dapat membuat
suatu makanan menjadi lebih menarik,
meratakan warna makanan dan
mengembalikan warna dari bahan dasar
yang hilang atau berubah selama proses
pengolahan, ternyata dapat pula
menimbulkan hal-hal yang tidak di-
inginkan dan bahkan mungkin mem-
berikan dampak negatif terhadap ke-
151
5/14/2018 JUSNIAR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jusniar 7/14
HomeEc
sehatan konsumen. Hal-hal yang mungkin
memberi dampak negatif tersebut terjadi bila:
a. bahan pewarna sintetik itu dimakan
dalam jumlah kecil namun berulang.
b. .bahan pewarna sintetik dimakan
dalam jangka waktu lama.
c. c.kelompok masyarakat luas dengan
daya tahan yang berbeda-beda,yaitu
tergantung umur, jenis kelamin, berat
badan, mutu makanan sehari dan
keadan fisik.
d. .berbagai lapisan masyrakat yang
mungkin menggunakan bahan
pewarna sintetis yang berlebihan.
e. penyimpan bahan pewarna sintetik
oleh pedagang bahan kimia yang
tidak memenuhi persyaratan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian
labolatorium yang bertujuan untuk me-
ngidentifikasi positif tidaknya zat pe-warna
sintetik jenis rhodamine B dan methanil
yellow terdapat dalam minuman
jajanan yang dijual di sekitar kompleks
SD sudirman Makassar.
Populasi dan Sampel
Semua minuman jajanan yang
dijual oleh pedagang disekitar
kompleks SD Sudirman Makassar.
Sampelnya adalah minuman jajanan
yang berwarna merah dan kuning.
Jumlah sampel sebanyak 10 sampel.
Teknik pengambilan sampel adalah
”purposive sampling”dengan pertim-
bangan tertentu yaitu minuman jajanan
yang berwarna merah dan kuning di
sekitar SD Sudirman Makassar. Harga-
nya relatif murah dibandingkan dengan
minuman yang sejenis.
Cara Kerja
Prinsip :perubahan warna yang terjadi
pada sampel dicocokkan dengan
perubahan warna pada warna stanar dan
warna pembanding setelah masing-
152
5/14/2018 JUSNIAR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jusniar 8/14
HomeEc
masing ditetesi dengan 4 pereaksi yaitu
NH4OH 10%, NaOH 10%, H2SO4 (p),dan
HCI (p)
Peralatan :benang wol bebas lemak gelas
piala 100 ml, penangas air, pipet tetes, pipet
volum 50 ml, plat tetes
Pereaksi : warna standar dan warna
pembanding , KHSO4, NH4OH 10 %, NaOH
10%, H2SO4 (p,)HCI(p)
Cara kerja :
1. Sampel dihomogenkan, lalu dipipet
sebanyak 50 ml kedalam gelas piala.
2. Dimasak selama 10 menit dengan kalium
bisulfat 10% dan 3-4 cm benang wol putih
bebas lemak.
3. Setelah 10 menit, benang wol diangkat dan
dicuci sampai bersih dengan air panas.
4. Benang wol dikeringkan dan dipotong
menjadi 4 bagian.
5. Empat benang wol tadi ditempatkan dalam
plat tetes, kemudian masing-masing
ditetesi dengan pereaksi yaitu NH4OH
10%, NaOH 10%, H2SO4 (P), HCI
(P).
6. Perubahan warna pada benang wol
dicocokkan dengan perubahan
warna standar dan warna pem-
banding.Uji kualitif dengan
kromatrografi kertas
Prinsip : Zat warna dipekatkan lalu
ditotolkan pada kertas kromatrogafi dan
dicelupkan dalam pelarut (pengelusi)
yang dipilih sebagai fasa bergerak.
Pelarut akan bergerak melalui serat-
serat dari kertas oleh ga-ya kapiler dan
menggerakkan kom-ponen-komponen
dari campuran cupli-kan pada
perbedaan jarak dalam arah aliran
pelarut. Tentukan harga Rf (jarak noda
dibagi jarak pelarut) dari sampel dan
standar.
Peralatan : Benjana kromatografi, be-
nang wol bebas lemak, gelas piala
10ml, 100ml, 250ml, kertas saring,
153
5/14/2018 JUSNIAR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jusniar 9/14
HomeEc
kertas air whatman no.1, pengaduk kaca,
penangas air.
Pereaksi : Asam asetat glacical p.a, larutan
asam asetat 6%, amonia NH4OH, Bj 0,88,
larutan beku zat war-na makanan,larutan elusi
(n- Butanol : asam asetat glacial : air =
4:5:1).
cara kerja :
1. Persiapan benang wol bebas lemak:
Rendam benang wol dengan eter.
2. Penarikan warna dengan benang wol
a. Diambil sampel minuman yang akan
diperiksa sebanyak 30ml.
b. Untuk minuman yang bereaksi asam
dapat langsung dilakukan penarikan zat
warna dengan benang wol. Jika
reaksinya tidak asam, kita harus harus
diasamkan dahulu dengan asam asetat.
c. Benang wol dimasukkan secu-kupnya
kedalam contoh yang sudah
dipersiapkan tadi lalu dipanaskan diatas
api sambil diaduk-aduk selama 10
menit. Zat pewarna akan
mewarnai benang wol.
d. Benang diambil dan dicuci ber-
ulang-ulang dengan air hingga
bersih.
e. Benang wol dimasukkan kedalam
gelas piala 100ml lalu ditam-
bahkan dengan larutan amonia
encer. Dipanaskan diatas pe-
nangas air hing-ga zat pada
benang wol luntur.
f. Benang wol diambil lalu larutan
berwarna tersebut disaring dan
dipekatkan diatas penangas air.
g. Totolkan pekatan zat warna yang
diperoleh dan masing-masing
larutan zat pewarna pembanding
yang cocok pada kertas
kromatografi dan ma-sukkan
kertas tersebut kedalam bejana
yang terlebih dahulu sudah
dijenuhkan dengan uap elusi.
154
5/14/2018 JUSNIAR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jusniar 10/14
HomeEc
Jarak rambatan elusi= 12 cm,
penotolan±
2cm dari tepi bawah
kertas.
h. Bandingkan Rf bercak contoh dariRf
bercak standar.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Perubahan Warna Merah dengan penambahan 4
jenis reagen
N
o
Zat
Warna
NH4OH
10%
NaOH
10%
H2S
O4(P
HCl
(P)
1 Rhodamin B
Ungu Ungumuda
Ora-nge
Ungu
2 Pewarn
nonlabl
Merah coklat ungu Merah
3 Essence
merah
merah merah ungu Ungu
4 SM1 Merah merah Ungu Ungu
5 SM2 Merah Merah Ungu Ungu
6 SM3 Merah Coklat Ungu Merah7 SM4 Merah Merah ungu Ungu
8 SM5 Merah Merah Ungu Ungu
9 SM6 merah coklat Ungu Merah
Tabel 2. Perubahan Warna Kuning dengan penambahan 4 jenis reagen
N Zat NH4O NaOH H2S HCl
o Warna H10% 10% O4(P (P)
1 Metha-nilYellow
Ora-ngetua
Orangtua
Orange
Orange
2 Pewarna
non label
M.
jambu
M.
Jambu
M.
JambOrange
3 Essence
kuning
orange kunig k. tua K. tua
4 MK1 M.
jambu
M.
jambu
M.ja
mbuOrange
5 MK2 M.jam
bu
M.
jambu
M.
jamborange
6 MK3 Ornge Kunig K.tua
K. tua
7 MK4 ornge kunig K.tua K.tua
Identifikasi zat pewarna sintetik
jenis Rhodamine B dan metanil yellow
dilakukan secara kualitif dengan
menggunakan 4 macam pereaksi yaitu
NH4OH 10%, NaOH 10%, H2SO4 (P)
dan HCI (P) kemudian perubahan
warna yang terjadi dibandingkan de-
ngan warna standar atau warna pem-
banding, selain itu juga metode kro-
matografi kertas untuk mengetahui
harga Rf dari zat pewarna. Warna
standar yang digunakan adalah Rho-
damine B dan Mehanil yellow serta
berbagai warna pembanding yaitu zat
pewarna minuman yang tidak ber-
155
5/14/2018 JUSNIAR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jusniar 11/14
HomeEc
merek dan essence warna yang banyak dijual
di pasaran.
Hasil analis zat pewarna dalam 10
sampel minuman jajanan yang terdiri dari 6
sampel berwarna merah dan 4 sampel yang
berwarna kuning ternyata tidak ditemukan zat
pewarna buatan jenis Rhodamine B dan
Methanil yellow. Perubahan warna yang
terjadi pada sampel setelah ditetesi dengan
masing masing 4 pereaksi tidak sama dengan
perubahan warna yang terjadi pada warna
standar demikian juga dengan harga Rf dari
sampel tidak ada yang mendekati dengan
harga Rf dari warna standar.
Dari hasil pengujian dengan
menggunakan warna pembanding ditemukan
bahwa hampir semua minuman jajanan yang
dijual di kompleks SD Sudirman Makassar
menggunakan zat pewarna untuk minuman
yang tak berlabel dan zat pewarna essence
yang banyak dijual di pasaran . Perubahan
warna dan harga Rf dari sampel sama dengan
perubahan warna dan harga Rf dari
pewarna pembanding.
Meskipun tidak ditemukan zat
pewarna sintetik jenis Rhodamine B
dan Methanil Yellow dalam minuman
yang dijual di sekitar kompleks SD
Sudirman Makassar, tetapi konsentrasi
pemakaian zat pewarna harus me-
ngikuti aturan yang sesuai karna
penggunaan yang berlebihan akan
membahayakan kesehatan. Oleh karna
itu masih adanya penelitian lebih lanjut
tentang kadar zat yang terdapat dalam
minuman jajanan.
Penyalahgunaan zat pewarna ma-
sih sering terjadi dimana zat pewarna
untuk tekstil dipakai untuk mewarnai
minuman, hal ini disebabkan karna
kurangnya penge-tahuan masyarakat
tentang peng-gunaan zat pewarna untuk
makanan selain itu harga dari zat
156
5/14/2018 JUSNIAR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jusniar 12/14
HomeEc
pewarna tekstil lebih murah bila
dibandingkan dengan zat pewarna minuman.
Penerapan peraturan perundang-
undangan yang berlaku yang digu-nakan
untuk pengambilan tindakan juga merupakan
hambatan karena masih belum jelas an
ketidaktahuan dari para pedagang minuman
jajanan akan adanya peraturan yang telah
dikeluarkan oleh instasi yang berwenang
yaitu departemen ke-sehatan Republik
Indonesia. Khusus mengenai bahan tambahan
makanan, departemen kesehatan telah me-
nerbitkan beberapa peraturan mentri
kesehatan diantaranya MenKes RI No.
239/MenKes/per/V/85 tentang zat warna
tertentu yang dinyatakan sebagai bahan
berbahaya serta peraturan mentri kesehatan
RI No. 722/MenKes/Per/IX/ 1988 tentang
ba-han tambahan makanan yang di-izinkan.
Oleh karna itu, selain mengadakan
penyuluhan juga perlu diadakan pembinaan
kepada para pedagang minuman tentang
peng-gunaan bahan tambahan makanan.
Selain itu, pelu pula dilakukan pe-
nyuluhan kepada konsumen terutama
anak-anak sekolah dasar dan masya-
rakat pada umum sehingga peran serta
masyarakat dalam pengawasan ter-
hadap penyalahgunaan bahan tam-
bahan dapat lebih ditingkatkan.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang
dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Dalam minuman jajanan yang
berwarna merah dan kuning yang
dijual disekitar kompleks SD
Sudirman Makassar tidak di-
temukan adanya zat pewarna
buatan jenis Rhodamine B dan
Methanil Yellow.
2. Zat pewarna yang digunakan dalam
minuman jajanan yang dijual
disekitar kompleks SD Sudirman
Makassar adalah zat pewarna
157
5/14/2018 JUSNIAR - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/jusniar 13/14
HomeEc
minuman yang tidak berlabel dan
pewarna essence yang banyak dijual di
pasaran.
SARAN
1. para konsumen agar berhati-hati
dalam memilih produk minuman
jajanan jangan sampai tertipu dengan
keindahan warna.
2. perlu adanya penelitian lanjutan
mengenai batas kan-dungan zat
pewarna.
DAFTAR PUSTAKA
Hardjono , S. 1985. Kromatografi.
Yogyakarta: Liberty
Rahayu, P.W, dkk. 2003. Bahan
Tambahan Makanan . Jakarta:Dir.Survei & Penyuluhan Keamanan
Pangan. Deputi BPOM.
Sampurno, 2004. Waspadai jajanan
Anak Jakarta: Gramedia..
SNI 01-2895-1992, Cara Uji PewarnaTambahan Makanan Pusat
Standarisasi industri Dep.
Perindustrian
Sudarmadji S dkk. 1996. Analisis
Bahan Makanan & Pertanian
Yogyakarta: Liberty.
Winarno F.G & Rahayu, S. 1994. Ba-han Tambahan Untuk Makanan
& Kontaminan. Jakarta: PustakaSinar Harapan.
Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan &
Gizi . Jakarta: Gramedia.
158