jurnal terjemahan saliva edit3

Upload: fathurrahman-andiyoga

Post on 28-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Jurnal Terjemahan Saliva Edit3

    1/14

    EFEK SALIVA DALAM KEJADIAN

    KARIES GIGI

    George K. Stookey

    ABSTRAK

    Latar Belakang

    Berbagai fungsi dari saliva memainkan peranan penting dalam mencegah karies gigi.

    Metode

    Permen karet telah diketahui dapat menstimulasi aliran saliva, dan hasil penelitian akan

    peranan dari stimulasi aliran saliva dalam membersihkan partikel makanan, menetralisir

    asam plak dentin, dan menurunkan kejadian karies gigi juga telah dilaporkan. Penulis

    telah meninjau hasil dari beberapa percobaan klinis karies.

    Hasl

    Tujuh uji klinis telah mengevaluasi dampak dari mengunyah permen karet terhadap

    angka kejadian karies. Penelitian penelitian ini menunjukkan bahwa mengunyah

    permen karet bebas gula setelah makan menunjukkan hasil yang signifikan dalam

    menurunkan angka kejadian karies dan manfaat itu disebakan lebih karena stimulasi

    aliran saliva bukan karena bahan dari permen karet itu sendiri.

    Kes!"#lan

    Menstimulasi aliran saliva dengan mengunyah permen karet bebas gula setelah makan

    telah terbukti dapat menurunkan angka kejadian gigi karies.

    I!"lkas Klns

    angkah!langkah klinis untuk merangsang aliran saliva setelah makan atau makan

    camilan harus dipertimbangkan dalam program pencegahan karies gigi.

    Kata K#n$%"aries# produk pencegah karies# permen karet# saliva# aliran saliva.

  • 7/25/2019 Jurnal Terjemahan Saliva Edit3

    2/14

    $ifat dan fungsi saliva, serta peran saliva dalam kesehatan mulut, telah banyak

    dibahas dalam artikel ! artikel, buku teks, dan review tahun %&&'(. Beberapa fungsi saliva

    antara lain adalah melumasi jaringan mulut, melindungi jaringan lunak rongga mulut dari

    abrasi selama pengunyahan, memfasilitasi pencernaan karbohidrat, aktivitas antibakteri

    terhadap mikroorganisme asing, pembilasan rongga mulut untuk membersihkan dan

    menghilangkan partikel makanan dan debris jaringan, dan secara kimia menjaga

    lingkungan yang kaya kalsium, fosfat dan agen keseimbangan asam basa. )ungsi terakhir

    telah diakui adalah saliva memiliki kemampuan untuk mengurangi angka kejadian karies

    gigi. Pada artikel ini ditampilkan beberapa data yang digunakan untuk mengevaluasi efek

    dari saliva pada karies gigi.

    TANTANGAN KARI&GENIK

    Meskipun etiologi gigi karies telah dijelaskan dengan baik, yaitu dengan terjadinya

    proses kimia!fisik yang berakibat pada demineralisasi enamel dan dentin, namun sering

    kali peristiwa ini kurang diperhatikan. $etiap orang mempunyai flora normal berupa

    mikrooragnisme yang berperan dalam metabolisme fermentasi karbohidrat dan

    menghasilkan berbagai produk asam. *amun orang perlu mengkonsumsi makanan

    berkarbohidrat untuk memenuhi nutrisi dan energi mereka. +engan demikian flora oral

    tetap akan memetabolisme karbohidrat dan memproduksi asam dan berpotensi

    mengakibatkan demineralisasi enamel dan dentin.

    Produksi asam oleh mikroorganisme dalam plak gigi terus berlangsung sampai

    seluruh karbohidrat termetabolisis.%p plak kemudian berubah dari asam menjadi normal

    -atau tingkat istirahat dalam beberapa menit tergantung pada keberadaan saliva./al ini

    terjadi terutama disebabkan oleh adanya agen penyangga p karbonat dan fosfat dalam

    saliva. +engan demikian, dapat diketahui bahwa proses ini terjadi sebagai penyeimbang.

    0ntinya, ada keseimbangan dalam plak gigi dimana p plak menurun setiap saat host

    memakan camilan atau makanan yang mengandung karbohidrat yang kemudian

    difermentasi# setelah itu, p kembali lagi ke tingkat istirahat karena adanya saliva.

    $tephan% dan 1nglander dan colleagues/ melaporkan bahwa p plak merespon

    suatu keadaan setelah plak terpapar makanan dan minuman yang mengandung sukrosa

    atau jenis karbohidrat lainnya. +alam waktu tiga sampai lima menit setelah terpapar, p

  • 7/25/2019 Jurnal Terjemahan Saliva Edit3

    3/14

    plak menurun sampai nilai p kritis yaitu 2,2 dan 3,& dan demineralisasi pada enamel

    atau dentin dimulai. amanya demineralisasi tergantung pada lamanya waktu yang

    dibutuhkan untuk mengembalikan p pada kondisi resting setelah menurun akibat

    adanya proses fermentasi, hal ini dipengaruhi oleh jumlah dan komposisi saliva. $aat

    pemaparan plak saliva dibatasi, penurunan p plak yang terjadi lebih besar dan periode

    pemulihan akan lebih panjang dari pada paparan normal tanpa adanya pembatasan. asil

    studi lainnya menunjukkan bahwa stimulasi aliran saliva terbukti meningkatkan tingkat

    pemulihan p plak kembali ke tingkat resting.'!4 $elain itu, pentingnya mengunyah

    permen karet sorbitol -disebut juga permen karet bebas gula untuk merangsang aliran

    saliva sehingga p plak gigi dapat kembali ke tingkat resting lebih cepat juga telah

    dilaporkan.5!((

    $elain menetralkan asam yang diproduksi dalam plak gigi, saliva juga berfungsi

    sebagai mekanisme pertahanan host dengan memperbaiki demineralisasi yang terjadi

    ketika p plak dibawah 2,2!3,&. "emampuan saliva untuk remineralisasi enamel telah

    dikenal selama lebih dari '& tahun dan telah menjadi fokus penelitian selama %2 tahun

    terakhir. Bukti klinis pertama dari kemampuan saliva dan lingkungan mulut dalam

    meremineralisasi enamel dilaporkan oleh Backer +irks(%pada tahun (633. Backer +irks

    merekrut 6& anak yang berusia 4 tahun dan dengan hati!hati memeriksa mereka pada

    daerah terdemineralisasi per tahun selama delapan tahun. asil yang diamati pada

    permukaan bukal gigi molar pertama rahang atas adalah fakta yang menarik. +ia

    mengidentifikasi total 4% lesi berupa bintik putih pada anak usia 5 tahun dan mengikuti

    bintik putih yang sama ini sampai anak!anak itu berusia (2 tahun. +ari 4% bintik putih ini,

    %3 -/3 persen telah ditahan dan dasarnya tetap tidak berubah, sedangkan /4 -2( persen

    telah mengalami remineralisasi dan tidak lagi terdeteksi secara klinis.

    MAKANAN KARI&GENIK

    $ejumlah penelitian telah dilakukan untuk membuktikan adanya hubungan

    kariogenik dari makanan yang biasanya kita makan. +alam upaya untuk meninjau

    metodologi dan mengembangkan konsensus metodologi dalam komunitas ilmiah,

    7merican +ental 7ssociation ealth )oundation established the )oods, *utrition and

    +ental ealth Program telah dilakukan konferensi nasional tahunan dari tahun (644

  • 7/25/2019 Jurnal Terjemahan Saliva Edit3

    4/14

    sampai (65/.(/!(4"esimpulan yang diambil dari konferensi ini adalah bahwa tidak ada uji

    yang mampu menentukan potensi kariogenik makanan oleh karena banyaknya faktor

    yang mempengaruhi potensi karies -seperti komposisi makanan, mineral, konsistensi dan

    retensi oral dan bahwa tes paling praktis yang melibatkan penilaian intraoral dari

    perubahan p plak dan pembentukan karies gigi telah dibuktikan pada tikus. +engan

    menggunakan model karies pada tikus, beberapa peneliti telah melaporkan bahwa faktor

    yang paling berpengaruh pada terjadinya karies adalah frekuensi makan.(5,(6 Pada

    penelitian ini, frekuensi di mana hewan diberikan sebuah diet yang mengandung sukrosa

    atau makanan yang mengandung gula setiap hari -dengan kata lain jumlah makanan per

    hari dikontrol dengan menggunakan mechanical feeder, memberikan hasil penelitian

    yang menunjukkan bahwa besar jumlah makanan setiap hari yang diberikan secara

    konsisten mengakibatkan peningkatan jumlah lesi karies. Beberapa penelitian juga

    mendukung hasil tersebut dimana mengkonsumsi makanan yang mengandung gula%&atau

    makanan camilan%( berhubungan langsung dengan terjadinya karies gigi pada orang

    dewasa dan anak!anak usia pra!sekolah. Burt dan kawan!kawan%%, baru!baru ini

    membuktikan bahwa peningkatan angka kejadian karies berhubungan dengan seringnya

    seseorang mengkonsumsi makanan yang mengandung gula atau makanan camilan.

    8eview sistematik dari literatur akhir!akhir ini juga menyimpulkan bahwa hubungan gula

    dan karies pada orang!orang modern yang terpapar fluor lebih lemah daripada yang tidak

    terpapar fluor%/. Bowen%'juga menyimpulkan bahwa hubungan antara konsentrasi gula

    yang terkandung dalam makanan dengan timbulnya karies belum jelas. Baru!baru ini,

    sebuah penelitian menunjukan tingginya konsumsi makanan yang mengandung gula per

    harinya seperti minuman bersoda menyebabkan peningkatan terjadinya karies%2.

    MANFAAT KIMIA'I DARI STIM(LASI SALIVA

    $timulasi aliran saliva dapat mengubah komposisinya. +awes%3 menyimpulkan

    bahwa peningkatan aliran salivasi dapat meningkatkan konsentrasi protein, sodium,

    klorida, dan bikarbonat serta berkurangnya konsentrasi magnesium dan fosfor.

    "emungkinan yang paling penting adalah adanya peningkatan konsentrasi bikarbonat

    secara progresif selama stimulasi. Peningkatan konsentrasi bikarbonat secara difus

    kedalam plak dapat menetralkan asam!asam pada plak, meningkatnya p plak, serta

    mendukung remineralisasi enamel dan dentin yang rusak.

  • 7/25/2019 Jurnal Terjemahan Saliva Edit3

    5/14

    Ga!)ar *. 9ontoh proses demineralisasi!remineralisasi pada oral plak

    Ga!)ar +. Progresi lesi bintik putih selama tujuh tahun

    ,ERMEN KARET MENG(RANGI INSIDEN KARIES

    asil dari tujuh investigasi klinik karies%4!// membuktikan lebih lanjut mengenai

    manfaat stimulasi aliran salivasi. Percobaan klinik pertama bertujuan untuk menentukan

    adanya efek kariostatik dengan menggunakan permen karet yang mengandung sorbitol

    setelah makan. Penelitian ini dilakukan di +enmark.%47nak usia 5 sampai (% tahun dari

    dua sekolah berpartisipasi dalam penelitian tersebut# siswa dari sekolah yang pertama

    ditugaskan untuk mengunyah satu potong permen karet setiap setelah makan selama dua

    tahun penelitian berlangsung, dan anak dari sekolah lainnya sebagai kelompok kontrol

    yaitu kelompok yang tidak diberi permen karet.

    $elama tahun ajaran sekolah, sesi pengunyahan permen karet dilakukan setelah sarapan

    dan makan siang disekolah. 7nak mendapatkan pemeriksaan visual!taktil karies gigi

    &ral !kro)a - Fer!entas Kar)odrat

    ,lak Asa!

    Re!neralsas

    De!neralsas

    Ko!"onen sal/a % Kals#!0 1os1at0 "H )#1er0 Fl#or

    2 Ta#n

    *3 Ta#n

    4 5*678

    )erke!)ang

    !en9ad

    ka/tas

    :+ les +;

    56;78 tdak ada

    Bntk "#t

    "er#)aan yang nyata

  • 7/25/2019 Jurnal Terjemahan Saliva Edit3

    6/14

    disertai dengan dengan bitewing radiografipada awal dan setelah tahun pertama dan

    tahun kedua.

    "esimpulan pada dua tahun penelitian tersebut, (2( siswa pada kelompok kontrol

    yang tidak diberi permen karet memiliki rata!rata karies dengan inkremen permukaan 3,%,

    dan (3( siswa pada grup yang diberi permen karet yang kandungan sorbitol memiliki

    karies dengan permukaan 2,3 inkremen. Perbedaan 6,4: pada insidensi karies adalah

    signifikan secara stastitsik. Peneliti melaporkan bahwa jumlah pemulihan karies lebih

    besar pada anak yang menggunakan permen karet.

    ;lass%5juga melaporkan hasil penelitiannya selama dua tahun masa percobaan klinik

    mengenai permen karet yang mengandung sorbitol. Pesertanya adalah anak usia 4 sampai

    (( tahun di awal, dan mereka dibagi secara random menjadi kelompok yang tidak diberi

    permen karet -kelompok kontrol dan yang diberi permen karet yang mengandung

    sorbitol. $iswa diberi dua stik permen karet setiap harinya selama penelitian berlangsung

    dan diawasi setiap hari selama waktu sekolah berlangsung. *ampaknya, belum ada

    petunjuk yang jelas untuk menghubungkan antara pengunyahan dengan proses menelan

    makanan. Pemeriksaan visual!taktil karies gigi disertai dengan bitewing radiografi

    dilakukan pada awal tahun dan setelah tahun pertama dan tahun kedua. asil setelah dua

    tahun penelitian mengindikasikan bahwa masing!masing kelompok kontrol dan

    kelompok perlakuan terjadi karies gigi dengan inkremen permukaan ',4& dan ',3/,

    permukaanya juga membusuk atau terisi. *ilai ini tidak memiliki arti signifikan secara

    statistik dan peneliti menyimpulkan bahwa permen karet yang mengandung sorbitol

    adalah nonkariogenik.

    Makinen dan kawan!kawan%6melaporkan hasil investigasi klinis selama '& bulan

    yang melibatkan anak sekolah di "ota Beli

  • 7/25/2019 Jurnal Terjemahan Saliva Edit3

    7/14

    hari, dan kelompok yang diberikan permen karet yang mengandung =ylitol dalam bentuk

    stik atau pil mengunyah sebanyak tiga atau lima kali per harinya. Pada %&& hari setiap

    tahun, guru mengawasi jeda waktu penggunaan permen karet dalam seluruh hari tersebut,

    dan orang tua mengawasi penggunaan permen karet pada hari lainnya. 7nak telah

    dilakukan pemeriksaan karies gigi pada awal dan setelah bulan ke!(3, ke!%5, dan ke!'&.

    asil yang diobservasi setelah akhir penelitian selama '& bulan adalah anak!anak

    yang menggunakan permen karet yang mengandung sukrosa didapatkan insiden karies

    gigi yang rendah dibandingkan dengan anak yang tidak diberikan permen karet# namun,

    perbedaan yang ada tidak signifikan secara statistik -P>.((. $ebaliknya, anak yang

    menggunakan permen karet yang mengandung sorbitol memiliki perbedaan yang

    signifikan secara statistik terhadap berkurangnya karies gigi sebesar %&,5: dibandingkan

    dengan kelompok anak yang tidak diberikan permen karet. Bahkan pengurangan yang

    signifikan terhadap insidensi karies gigi juga terjadi pada kelompok yang diberikan

    permen karet yang mengandung =ylitol dibandingkan dengan kelompok yang tidak

    diberikan permen karet, perbedaan ini berkisar antara '/ sampai 4( :.

    Pada penelitian yang dilakukan di Puerto 8ico, /&%.3&( anak kelas lima sampai kelas

    tujuh telah direkrut, dan (.'&/ anak mengikuti penelitian tersebut sampai akhir. +iawal

    anak telah diperiksa karies giginya oleh pemeriksa yang berpengalaman dan setiap

    tahunnya diperiksa dengan konvensional visual!taktil disertai dengan bitewingradiografi.

    7nak kemudian dibagi secara random berdasarkan ruang kelasnya menjadi kelompok

    kontrol -kelompok yang tidak diberikan permen karet dan kelompok yang diberikan

    permen karet. Pada kelompok yang diberikan permen karet, diberikan permen karet yang

    mengandung sorbitol selama %& menit setelah makan yaitu tiga kali sehari waktu makan.

    Penggunaan permen karet diawasi oleh sekolah saat pagi dan setelah makan siang selama

    sekolah berlangsung# selain itu tidak diawasi. ?aktu sesi pengawasan penggunaan

    permen karet berkisar sepertiga dari total jumlah sesi peresepan.

    Da!"ak dar "er!en karet setela !akan "ada anak=anak d

    ,#erto R$o. >

    1ksperiment asil % tahun asil / tahun

  • 7/25/2019 Jurnal Terjemahan Saliva Edit3

    8/14

    @umlah A+M)$ Penurunan @umlah A+M)$ Penurunan

    Se!#a S#)9ek

    "elompok kontrol 6'' 3.&5 ! 4'3 5.4% !

    "elompok permen

    karet 54' 2.36 3.' 324 6.&/ 4,6

    Rsko tnggC

    "elompok kontrol 5&5 3.35 ! 3/% 6.2' !

    "elompok

    permen karet426 3.(% 5.' 24% 5.'6 ((.&

    D $umberE Beiswanger dan colleagues./&

    F +M)$E +ecayed, missing and filled surfaces.

    signifikan secara statistik -P G.&2.

    C karies baseline skor lebih besar dari nol

    Tabel ( menggambarkan hasil pemeriksaan pada tahun ke!dua dan ke!tiga untuk

    semua subjek penelitian, termasuk mereka yang dianggap berisiko karies lebih besar

    -yaitu, subjek yang memiliki skor karies awal lebih besar dari nol ketika penelitian

    dimulai. $etelah menggunakan permen karet yang mengandung sorbitol selama tiga

    tahun, kelompok yang menggunakan permen karet menunjukkan hasil yang tidak terlalu

    menonjol, namun secara statistic bernilai signifikan, yaitu adanya penurunan kejadian

    karies gigi sebesar 4,6 persen, bila dibandingkan dengan kelompok kontrol. 7pabila

    hanya subyek dengan risiko tinggi perkembangan karies -orang yang pada awal penelitian

    tidak bebas karies yang disertakan, maka kelompok yang menggunakan permen karet

    mengalami penurunan insidensi kariesnya sebesar ((,& persen bila dibandingkan dengan

    kelompok kontrol.

    +i Budapest, ungaria, para peneliti melakukan penelitian selama % tahun mengenai

    dampak dari penggunaan permen karet yang mengandung sorbitol, dengan subyek anak!

    anak sekolah./( $ebanyak 2'4 subjek merupakan siswa kelas tiga sampai lima yang

    berusia 5 sampai (/ tahun# sebagian besar subyek mendapatkan makanan dari sekolah

    sebanyak dua kali sehari. 7nak!anak diperiksa karies giginya dengan prosedur visual!

    taktil menggunakan transiluminasi fiber opctic pada awal, setelah tahun pertama dan

    tahun kedua. $etelah pemeriksaan awal, subyek dibagi berdasarkan kelasnya menjadi

  • 7/25/2019 Jurnal Terjemahan Saliva Edit3

    9/14

    kelompok kontrol -tidak menggunakan permen karet dan kelompok yang menggunakan

    permen karet dengan sorbitol -perlakuan. $ubyek kelompok perlakuan diharapkan untuk

    mengunyah permen karet selama %& menit setelah makan di sekolah, yaitu setelah

    sarapan dan makan siang dan diawasi.

    Da!"ak dar "er!en karet setela !akan "ada anak=anak d

    B#da"est0 Hongara. >

    1ksperimentasil % tahun asil / tahun

    @umlah A+M)$ Penurunan @umlah A+M)$ Penurunan

    Tdak ter!as#k les )ntk

    "#t

    "elompok kontrol %45 &,/2& ! %45 (./%4 !

    "elompok permen karet %36 &,3%( '/,3 %36 &,5(' /5,4

    Ter!as#k les )ntk "#t

    "elompok kontrol %45 (.2&% ! %45 %.6(' !

    "elompok permen karet %36 &,542 '(,4 %36 (.62( //,(

    D $umberE $

  • 7/25/2019 Jurnal Terjemahan Saliva Edit3

    10/14

    masing selama (& menit dan dianjurkan setelah makan. ;uru mengawasi siswanya

    setelah makan siang pada hari!hari sekolah. asil menunjukkan bahwa pada kelompok

    yang menggunakan permen karet dengan sorbitol, =ylithol, dan bebas gula insidensi

    kariesnya lebih rendah secara signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Tetapi,

    untuk kelompok permen karet yang mengandung sorbitol!Icarbamide tidak berbeda dari

    kelompok kontrol. +ari hasil ini, para peneliti menyimpulkan bahwa efek preventif dari

    permen karet oleh karena proses mengunyahnya bukan karena adanya

  • 7/25/2019 Jurnal Terjemahan Saliva Edit3

    11/14

    muncul, hanya dua potong permen yang diberikan setiap hari, dan tidak ada pengawasan

    yang dilakukan pada saat mengunyah permen karet setelah makan.%5 +ata ini

    menunjukkan bahwa mengunyah permen karet bebas gula setelah makan dapat

    mengurangi perkembangan karies gigi secara signifikan.

    Peran air liur dalam menetralisir asam yang diproduksi oleh plak gigi dan perannya

    dalam remineralisasi daerah enamel yang terdemineralisasi telah tercatat dengan baik.

    asil dari enam penelitian di atas telah menunjukkan bahwa mengunyah permen karet

    bebas gula setelah makan menunjukkan hasil penurunan yang signifikan dalam

    pembentukan karies gigi. 1fek ini lebih disebabkan oleh adanya aliran saliva yang

    meningkat dalam proses mengunyah daripada adanya kandungan sorbitol dalam permen

    karet.

    DAFTAR ,(STAKA

    (. 1dgar M, +awes 9, JKMullane +, eds. $aliva and Jral ealth. /rd ed. ondonEBritish +ental 7ssociation# %&&'.

    %. $tephan 8M. 9hanges in hydrogen!ion concentration on tooth sur!faces and in

    carious lesions. @7+7 (6'%4-2E4(5!4%/.

    /. 1nglander 8, $hklair 0, )osdick $. The effects of saliva on the p and lactate

    concentration in dental plaLue, part 0E caries!rampant individuals. @ +ent 8es(626#/5E5'5!52/.

    '. "leinberg 0, @enkins ;*. The p of dental plaLues in the different areas of themouth before and after meals and their relationship to the p and rate of flow of

  • 7/25/2019 Jurnal Terjemahan Saliva Edit3

    12/14

    resting saliva. 7rch Jral Biol (63'#4%E'6/!2(3.

    2. 1dgar ?M. The role of saliva in the control of p changes in human dentalplaLue. 9aries 8es (643#(&-'E%'(!%2'.

    3. 7belson +9, Mandel 0+. The effect of saliva on plaLue p in vivo. @ +ent 8es(65(#3&-6E(3/'!(3/5.

    4. 1dgar M, igham $. $aliva and the control of plaLue p. 0nE 1dgar M, +awes 9,JKMullane +, eds. $aliva and Jral ealth. /rd ed. ondonE British +ental

    7ssociation# %&&'E53!(&%.

    5. @ensen M1. 8esponses of interpro=imal plaLue p to snack foods and effect ofchewing sorbitol!containing gum. @7+7 (653#((/-%E%3%!%33.

    6. Markovic *, 7belson +9, Mandel 0+. $orbitol gum in =erostomicsE the effects

    on dental plaLue p and salivary flow rates. ;erodontology (655#4-%E4(!42.

    (&. +odds M?, sieh $9, @ohnson +7. The effect of increased masti!cation by dailygum!chewing on salivary gland output and dental plaLue acidogenicity. @ +ent

    8es (66(#4&-(%E('4'!('45.

    ((. 1dgar ?M. $ugar substitutes, chewing gum and dental cariesE a review. Br +ent

    @ (665#(5'-(E%6!/%.

    (%. Backer +irks J. Posteruptive changes in dental enamel. @ +ent 8es(633#'2-/E2&/!2((.

    (/. efferren @@, "oehler M. )oods, *utrition and +ental ealthE 9ariogenicity of)oods, Beverages, 9onfections and 9hewing ;umThe 8ole of $ugar and

    Jther )oods in +ental 9aries. Nol. (. Park )orest $outh, 0ll.E Pathoto=# (65(.

    ('. efferren @@, "oehler M. )oods, *utrition and +ental ealthE 9aries 9ontrol

    9urrent Theory and Practice. Nol. %. 9hicagoE 7merican +ental 7ssociation#

    (65%.

    (2. efferren @@, 7yer ?7, "oehler M. )oods, *utrition and +ental ealthE Models

    for )ood 9ariogenicity Testing. Nol. /. Park )orest $outh, 0ll.E Pathoto=# (65(.

    (3. efferren @@, 7yer ?7, "oehler M, Mc1nery 9T. )oods, *utri!tion and +ental

    ealthE )ifth 7nnual 9onference. 9hicagoE 7merican +ental 7ssociation# (65'.

    (4. efferren @@, "oehler M, Jsborn @9. )oods, *utrition and +ental ealthE $i=th

    7nnual 9onference. 9hicagoE 7merican +ental 7ssociation# (65'.

    (5. "Hnig ";, $chmid P, $chmid 8. 7n apparatus for freLuency!controlled feeding

  • 7/25/2019 Jurnal Terjemahan Saliva Edit3

    13/14

    of small rodents and its use in dental caries e=peri!ments. 7rch Jral Biol

    (635#(/E(/!%3.

    (6. Bowen ?, 7msbaugh $M, Monell!Torrens $, Brunelle @, "u

  • 7/25/2019 Jurnal Terjemahan Saliva Edit3

    14/14

    on clinical caries. @ +ent 8es %&&(#5&-5E(4%2!(4%6.

    /%. Machiulskiene N, *yvad B, Baelum N. 9aries preventive effect of sugar!substituted chewing gum. 9ommunity +ent Jral 1pidemiol %&&(#%6-'E%45!%55.

    //. Peng B, Petersen P1, Bian U, Tai B, @iang . 9an school!based oral healtheducation and a sugar!free chewing gum program improve oral healthV 8esults

    from a two!year study in P8 9hina. 7cta Jdontol $cand %&&'#3%-3E/%5!//%.

    /'. Burt B7. The use of sorbitol! and =ylitol!sweetened chewing gum in caries

    control -published correction appears in @7+7 %&&3#(/4W'XE''4. @7+7

    %&&3#(/4-%E(6&!(63.