jurnal mutia damaika
TRANSCRIPT
JUDUL : PENYALURAN DANA PEMBIAYAAN BAGI HASIL
(MUDHARABAH, MUSYARAKAH) TERHADAP KINERJA
KEUANGAN PADA BANK RIAU-KEPRI CABANG SYARIAH
PEKANBARU
PENULIS : MUTIA DAMAIKA
ANGGOTA : EDYANUS HERMAN HALIM,SE., MS
Dra. HARYETTI, M, Si
EMAIL : [email protected]
NO HP : -
abstract
The distributing fund influence of pembiayaan bagi hasil ( mudharabah, musharakah) to
the finance performance in Riau-Kepri Syariah Pekanbaru bank
By: Mutia Damaika
This research is researched in Riau-Kepri Syariah Pekanbaru bank. The purpose of
this research to see the distributing fund influence of pembiayaan bagi hasil to the
finance performance even in normality test or parcial test.
The research method that is used in this research is documentation method and
observation method, these method collecting data with see and learn finance bank report
documents that consist of neraca and loss- profit report. The data that is got in secunder
form that is complete or finished. The data analysis that writter used is descriptive
quantitative. Quantitative analysis is done by using analysis regration linear to the data
in numbers form that is tabulated in tables, then researched in descriptive method.
The result of statistic research with using analysis linear regration that is processed
by using SPSS computer program, from the calculating coofisien determination (R2) got
result 0,153 (15,3%). That means Pembiayaan bagi hasil explain LDR 15,3% and other
84,3 % is explained by another variable. Got result 0,393 (39.3%), that means
Pembiayaan bagi hasil explain ALR 39,3% and other 60,7 % is explained by another
variable. Got result 0,779 (77,9%), that means Pembiayaan bagi hasil explain RRL
77,9% and other 22,1 % is explained by another variable. Got result 0,724 (72,4%), that
means Pembiayaan bagi hasil explain ROA 72,4% and other 27,6 % is explained by
another variable. Got result 0,170 (17%), that means Pembiayaan bagi hasil explain
NPM 17% and other 83 % is explained by another variable. Got result 0.988 (98,8%),
that means Pembiayaan bagi hasil explain business expansion 98,8% and other 1,2 % is
explained by another variable. Based on Kolmogorov Smirnov normality test all
variables in this research are distributed by normal. Based on calculating test-t all of
independent variables (Pembiayaan Bagi Hasil) in parcial influential significant to the
dependent variable (ROA) is thitung > ttabel (2,292 > 1,885). But, for the another dependent
variables there is no influent significant in parcial.
Keyword : funding, bagi hasil, performance, financial bank
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang :
Selama ini banyak masyarakat yang memandang bahwa system bank syariah
adalah sama dengan system bank konvensional, baik saat menghimpun dana dari
masyarakat maupun saat menyalurkannya. Namun, beberapa tahun terakhir
pandangan masyarakat tentang bank syariah mulai berubah, mereka menyadari
bahwa system bank syariah bukan hanya berbeda dengan bank konvensional,
tetapi jauh lebih baik dan lebih adil dibandingkan dengan system bank
konvensional.
Alasan masyarakat / nasabah lebih memilih menggunakan jasa Bank Syariah
dari pada Jasa pada Bank Konvensional karena :
1. Pada imbalan yang diberikan. Bank konvensional menggunakan konsep biaya
untuk menghitung keuntungan. Maka bank harus “menjual” kepada nasabah
lain (peminjam) dengan biaya bunga yang lebih tinggi, dan jika bank
mendapatkan untung dari penyaluran dana, keuntungannya hanya untuk Bank
tersebut. Sementara bank syariah menggunakan pendekatan profit sharing,
artinya dana yang diterima bank disalurkan kepada pembiayaan. Keuntungan
yang didapat dari pembiayaan tersebut dibagi dua, untuk bank dan untuk
nasabah, berdasarkan perjanjian pembagian keuntungan di muka.
2. Saat bank memberikan fasilitas pinjaman / kredit kepada nasabah, pada bank
Konvensional menerapkan sistem compund interest (bunga berbunga) yang
apabila nasabah terlambat membayar angsuran maka jumlah bunga yang
harus ia bayar akan semakin besar, sehingga pinjaman yang harus dibayarkan
akan semakin besar pula, sedangkan pada Bank Syariah tidak mengenal
sistem tersebut.
3. Dalam menyalurkan dana, pada Bank konvensional hanya mengenal sistem
kredit, sementara bank Syariah dalam menyalurkan dana Pembiayaannya
berdasarkan tujuan penggunaannya seperti produk Murabahah (mendapatkan
pinjaman / kredit barang dan jasa berdasarkan prinsip jual-beli), produk
Musyarakah dan Mudharabah (mendapatkan pinjaman / kredit dengan prinsip
bagi hasil) dan produk Rahn (mendapatkan pinjaman / kredit dengan prinsip
gadai), sehingga produk-produk bank Syariah lebih populer dan diminati
masyarakat dari pada produk Bank konvensional.
Pada umumnya yang dimaksud dengan Bank Syariah adalah lembaga
keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu
lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan
prinsip-prinsip syariah islam (Sudarsono, 2005 : 27).
Dalam kegiatannya, Bank syariah menghimpun dana dari masyarakat
dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip seperti prinsip al-wadiah (jasa titipan
murni / simpanan), prinsip al-mudharabah (investasi seperti tabungan dan
deposito) dan prinsip Al-qard ul Hasan (jasa berupa simpanan nasabah untuk
kegiatan penyaluran zakat, infaq dan sadakah). Dan untuk mendapatkan hasil /
Pendapatan, Bank harus “mengusahakan / menyalurkan dana” terlebih dahulu
melalui dana Pembiayaan.
Untuk mendapatkan Pendapatan atau hasil dari dana titipan / simpanan
nasabah (investasi), Bank Riau-Kepri cabang syariah Pekanbaru juga merupakan
salah satu Bank yang menyalurkan dana pembiayaan. yang terlihat seperti tabel
dibawah ini :
Tabel 1 :Penyaluran Dana pembiayaan Menurut Produk-produk
Pembiayaan Pada Bank Riau – Kepri Cabang Syariah
Pekanbaru Tahun 2008 – 2011 (Dalam Jutaan Rupiah)
kete rangan 2008 2009 2010 2011
Pembiayaan Murabahah 82.344 99.956 111.860 137.645
Jual Beli Istishna 0 2.960 2.480 2.000
Pembiayaan Mudharabah 1263 1.133 1.004 874
Bagi Hasil Musyarakah 12.828 8.132 9.118 7.499
Pembiayaan Sewa Ijarah 133 695 2.693 3.795
Pembiayaan Rahn emas 3.854 7.902 13.575 68.922
Pelengkap (jasa) Talangan haji 0 0 0 1.038
Sumber : Laporan Keuangan Unit Usaha Syariah Bank Riau-Kepri
Dari Tabel 1 dapat dilihat bagaimana perkembangan penyaluran dana
Pembiayaan yang disalurkan bank Riau-Kepri Cabang Syariah Pekanbaru.
Pembiayaan Jual – Beli, Pembiayaan Sewa dan pembiayaan Pelengkap (jasa)
adalah pembiayaan yang mengalami peningkatan penyaluran pembiayaan setiap
tahunnya. Sedangkan untuk pembiayaan Bagi Hasil mengalami penurunan dalam
penyaluran dana pembiayaan di tahun 2009. Dan pada tahun 2010 mengalami
peningkatan dalam penyaluran dana pembiayaan, namun pada tahun 2011 kembali
mengalami penurunan dalam menyalurkan dana pembiayaan
Dalam menyalurkan Produk-produk Pembiayaan, Bank Riau – kepri cabang
Syariah akan memperoleh keuntungan / pendapatan. Pendapatan bank diperoleh
dari bagi hasil Sehingga pendapatan yang diperoleh Bank Riau Kepri Cabang
Syariah Pekanbaru adalah seperti tabel dibawah ini :
Tabel 2 : Pendapatan dari Penyaluran dana Pembiayaan Menurut Produk-
produk Pembiayaan Pada bank Riau-Kepri cabang syariah
Pekanbaru Tahun 2008 – 2011 (Dalam Jutaan Rupiah)
kete Rangan 2008 2009 2010 2011
Pembiayaan Murabahah 6.162 9.633 11.246 14.349
Jual Beli Istishna 0 181 217 220
Pembiayaan Mudharabah 59 104 104 103
Bagi Hasil Musyarakah 577 1.061 444 370
Pembiayaan Sewa Ijarah 839 172 921 1.333
Pembiayaam Rahn Emas 416 687 1.396 4.971
(Pelengkap) Jasa Talangan Haji 0 0 0 214
Sumber : Laporan Keuangan Unit Usaha Syariah Bank Riau - Kepri
Dari tabel di atas dapat dilihat pendapatan yang diperoleh dari penyaluran
dana pembiayaan pada Bank Riau – Kepri cabang Syariah Pekanbaru,
Pembiayaan yang mengalami peningkatan pendapatan dari tahun ke tahun adalah
Pembiayaan Jual beli dan pembiayaan Pelengkap (jasa). Untuk pembiayaan sewa
sempat mengalami penurunan di tahun 2009, namun kembali mengalami
peningkatan pendapatan ditahun 2010 dan 2011. Sedangkan untuk Pembiayaan
Bagi hasil mengalami Kenaikan ditahun 2009 dan terus mengalami Penurunan
pendapatan dari penyaluran pembiayaan ditahun 2010 dan 2011. Hal ini tentu
dapat mempengaruhi aktivitas penyaluran dana pembiayaan pada tahun
berikutnya dan mempengaruhi kinerja keuangan Manajemen Pembiayaan pada
Bank Riau – Kepri cabang Syariah Pekanbaru.
Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang diwujudkan dalam bentuk skripsi yang penulis beri
judul :
PENGARUH PENYALURAN DANA PEMBIAYAAN BAGI HASIL
(MUDHARABAH, MUSYARAKAH) TERHADAP KINERJA KEUANGAN
PADA BANK RIAU - KEPRI CABANG SYARIAH PEKANBARU
1.2 Rumusan Masalah :
Setelah memperhatikan latar belakang masalah dari konsep yang telah
diuraikan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah yang akan dibahas
dalam skripsi ini yaitu :
1. Seberapa besar pengaruh Penyaluran dana Pembiayaan Bagi Hasil terhadap
kinerja Keuangan Manajemen Pembiayaan, jika diukur dengan Loan to
Deposit Ratio (LDR)? 2. Seberapa besar pengaruh Penyaluran dana Pembiayaan Bagi Hasil terhadap
kinerja Keuangan Manajemen Pembiayaan, jika diukur dengan Assets to Loan
Ratio (ALR) ? 3. Seberapa besar pengaruh Penyaluran dana Pembiayaan Bagi Hasil terhadap
kinerja Keuangan Manajemen Pembiayaan, jika diukur dengan Rate Return
on Loans (RRL) ? 4. Seberapa besar pengaruh Penyaluran dana Pembiayaan Bagi Hasil terhadap
kinerja Keuangan Manajemen Pembiayaan, jika diukur dengan Return On
Asset (ROA) ? 5. Seberapa besar pengaruh Penyaluran dana Pembiayaan Bagi Hasil terhadap
kinerja Keuangan Manajemen Pembiayaan, jika diukur dengan Net Profit
Margin (NPM) ? 6. Seberapa besar pengaruh Penyaluran dana Pembiayaan Bagi Hasil terhadap
kinerja Keuangan Manajemen Pembiayaan, jika diukur dengan Ekspansi
Usaha ?
1.3 Tujuan Penelitian :
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui Seberapa Besar pengaruh Penyaluran dana pembiayaan
Bagi Hasil terhadap kinerja Keuangan Manajemen Pembiayaan, jika diukur
dengan Loan to deposit Ratio (LDR)
2. Untuk mengetahui Seberapa Besar pengaruh Penyaluran dana pembiayaan
Bagi Hasil terhadap kinerja Keuangan Manajemen Pembiayaan, jika diukur
dengan Assets to Loan Ratio (ALR) 3. Untuk mengetahui Seberapa Besar pengaruh Penyaluran dana pembiayaan
Bagi Hasil terhadap kinerja Keuangan Manajemen Pembiayaan, jika diukur
dengan Rate Return on Loans (RRL) 4. Untuk mengetahui Seberapa Besar pengaruh Penyaluran dana pembiayaan
Bagi Hasil terhadap kinerja Keuangan Manajemen Pembiayaan, jika diukur
dengan Return On Asset (ROA) 5. Untuk mengetahui Seberapa Besar pengaruh Penyaluran dana pembiayaan
Bagi Hasil terhadap kinerja Keuangan Manajemen Pembiayaan, jika diukur
dengan Net Profit Margin (NPM) 6. Untuk mengetahui Seberapa Besar pengaruh Penyaluran dana pembiayaan
Bagi Hasil terhadap kinerja Keuangan Manajemen Pembiayaan, jika diukur
dengan Ekspansi Usaha.
II METODE PENELITIAN
2.1 Lokasi Penelitian : Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Riau-Kepri cabang Syariah Kantor
Pekanbaru yang berkedudukan di Jalan Jendral Sudirman No. 628 Pekanbaru.
2.2 Jenis dan Sumber Data :
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data sekunder yang
bersumber dari Laporan Keuangan tahunan Unit Usaha Syariah Bank Riau-Kepri
cabang Syariah Pekanbaru periode 2008 – 2011 yang terdiri dari Neraca dan
Laporan Laba – Rugi.
2.3 Metode Pengumpulan Data : Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan
penelitiannya ini berupa Studi pustaka Yaitu metode yang dilakukan dengan
melakukan pengambilan data yang telah disediakan Bank Riau-Kepri cabang
Syariah Pekanbaru, baik secara Umum maupun yang masih harus diolah lagi oleh
penulis.
2.4 Variabel Penelitian :
Variabel Dependen (Y) Variabel Independen (X)
Loan to Deposit Ratio (Y1)
Assets to Loan Ratio (Y2)
Rate Return on Loans (Y3) Penyaluran Dana
Return On Asset (Y4) Pembiayaan Bagi Hasil
Net Provit Margin (Y5)
Ekspansi Usaha (Y6)
2.5 Metode Analisis Data :
2.5.1 Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif. pada setiap rasio
tersebut akan dilakukan uji statistik dengan menggunakan metode regresi linier
sederhana.
Regresi ini ditemukan dan ditetapkan oleh Sir Francis Galton (1822 – 1911).
Regresi linier sederhana adalah regresi dimana variabel terikatnya (Y) memiliki
hubungan dengan variabel bebasnya (X) seperti persamaan berikut :
Y = a + bX
Dimana :
Y = Rasio keuangan ke- i
i = 1.2. . . n
a = konstanta
b = koefisien regresi
X = dana pembiayaan bagi hasil
2.6 Uji Normalitas :
2.6.1 Uji Kolmogorov Smirnov :
Uji Kolmogorov Smirnov merupakan pengujian normalitas yang banyak
dipakai, terutama setelah adanya banyak program statistik yang beredar.
Kelebihan dari uji ini adalah sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan
persepsi di antara satu pengamat dengan pengamat yang lain, yang sering terjadi
pada uji normalitas dengan menggunakan grafik.
Penerapan pada uji Kolmogorov Smirnov adalah bahwa jika signifikansi di bawah
0,05 berarti data yang diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data
normal baku, berarti data tersebut tidak normal. Sebaliknya jika signifikan di atas
0,05 berarti data yang diuji tidak mempunyai perbedaan yang signifikan dengan
data normal baku, berarti data tersebut normal. Hipotesis pada uji Kolmogorov-
Smirnov adalah sebagai berikut:
H0 : data mengikuti distribusi yang ditetapkan
Ha : data tidak mengikuti distribusi yang ditetapkan
2.7 Pengujian Hipotesis :
2.71 Uji Parsial ( Uji t) :
Apabila thitung ≥ ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat
pengaruh yang signifikan antara masing-masing variabel bebas terhadap
variabel terikatnya.
Apabila thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti tidak ada
pengaruh yang signifikan antara masing-masing variabel bebas terhadap
variabel terikat.
III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Perkembangan Penyaluran Dana Pembiayaan Bagi Hasil :
Berikut ini dapat dilihat perkembangan penyaluran dana pembiayaan bagi hasil
dari tahun 2008 – 2011 :
Tabel 3 : Perkembangan Penyaluran Dana Pembiayaan Bagi Hasil (Dalam
Jutaan Rupiah) :
Sumber : Data Olahan
Dari tabel 3 diatas dapat dilihat dari total penyaluran dana pembiayaan pada
tahun 2008 adalah Rp. 100.422.000.000 dan pada tahun 2009 naik 20,3% menjadi
Rp. 120.778.000.000. hal terjadi karena pada akhir tahun 2008 Bank Riau-Kepri
Cabang mendapatkan keuntungan/pendapatan sebesar Rp. 8.053.000.000 sehingga
membuat pihak bank berani menaikkan penyaluran dana pembiayaan pada tahun
2009. Pada tahun 2010 total penyaluran dana pembiayaan mengalami kenaikan
sebesar 16,5% atau menjadi Rp. 140.730.000 karena perolehan pendapatan
sebesar Rp. 11.838.000.000 pada tahun 2009. Begitu juga pada tahun 2011 total
penyaluran dana pembiayaan kembali naik 57,6% menjadi Rp. 221.773.000
karena pendapatan yang diperoleh makin meningkat ditahun 2010 Rp 14.328.000.
dan pendapatan ditahun 2011 kembali meningkat dari tahun sebelumnya menjadi
Rp. 21.557.000.000.
Sedangkan untuk penyaluran dana pembiayaan Bagi hasil pada tahun 2008
adalah Rp. 14.091.000.000 dan pada tahun 2009 turun 34,25% menjadi Rp.
9.265.000.000. hal ini terjadi karena pada akhir tahun 2008 Bank Riau-Kepri
Cabang Syariah Pekanbaru keuntungan/pendapatan yang didapat hanya sebesar
Rp. 636.000.000 sehingga pihak bank mengurangi nilai Penyaluran Dana
Pembiayaan untuk Pembiayaan Bagi Hasil pada tahun 2009. Pada tahun 2010
penyaluran dana pembiayaan bagi hasil mengalami kenaikan sebesar 9.25%
menjadi Rp. 10.122.000.000. hal ini disebabkan karena keuntungan/pendapatan
diakhir tahun 2009 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp.
1.165.000.000 dan pada 2011 penyaluran dana pembiayaan bagi hasil kembali
mengalami penurunan sebesar 17.28% menjadi Rp. 8.373.000.000. hal ini
disebabkan karena keuntungan/pendapatan yang diperoleh diakhir tahun 2010
mengalami penurunan menjadi Rp. 584.000.000 dan keuntungan/pendapatan
diakhir 2011 kembali mengalami penurunan yaitu sebesar Rp. 473.000.000.
Tahun Total
Penyaluran
Dana
Pembiayaan
Total Pendapatan
dari
PenyaluranDana
pembiayaan
Total Penyaluran
Dana Pembiayaan
Bagi Hasil
Total Pendapatan
Dari Penyaluran
Dana Pembiayaan
Bagi Hasil
2008 100.422 8.053 14.091 636
2009 120.778 11.838 9.265 1165
2010 140.730 14.328 10.122 548
2011 221.773 21.557 8.373 473
3.2 Kinerja Keuangan Bank :
Tabel 4 : Rasio Keuangan bank dan Ekspansi Usaha
Jenis Rasio TAHUN
2008
TAHUN
2009
TAHUN
2010
TAHUN
2011
LDR 61,14% 53,81% 49,10% 59,51%
ALR 41,98% 40,32% 36,64% 38,60%
RRL 8,02% 9,80% 10,18% 9,72%
ROA 0,52% 1,28% -0,48% 1,86%
NPM 5,98% 13,75% -5,44% 19,45%
EKSPANSI
USAHA
0 52,85% 43,20% 70,38%
Sumber : Hasil Data Olahan
Dari tabel 4 diatas, dapat dilihat bahwa Bank Riau-Kepri Cabang Syariah
Pekanbaru memiliki Loan to Deposit Ratio yang cenderung berfluktuatif tiap
tahunnya. Hal ini terlihat bahwa tingkat LDR pada tahun 2008 sebesar 61.14%.
pada tahun 2009 menurun sebesar 53.81% dan pada tahun 2010 nilai rasio LDR
nya kembali rendah dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 49.10%. rendahnya nilai
rasio LDR dari tahun ketahun menunjukkan tingginya kemampuan likuiditas
bank. Walaupun pada tahun 2011 nilai rasio LDR mengalami kenaikan sebesar
59.51% namun hal ini masih jauh dalam batas aman LDR suatu Bank yaitu
dibawah 85%.
Nilai ALR pada tahun 2008 sebesar 41.98%. pada 2009 nilai ALR menurun
yaitu sebesar 40.43% dan pada tahun 2010 kembali menurun dari tahun
sebelumnya yaitu sebesar 36.64%. hal ini menunjukkan bahwa tingkat
kemampuan likuiditasnya tinggi, walaupun pada tahun 2011 mengalami
penurunan kemampuan likuiditas, karena nilai ALR meningkat menjadi 38.60%.
RRL pada tahun 2008 berada pada posisi 8.02%, pada tahun 2009 meningkat
menjadi 9.80% dan pada tahun 2010 kembali meningkat naik menjadi 10.18%.
kenaikan-kenaikan nilai RRL dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa tingkat
efisiensi dan profitabilitas yang dicapai oleh bank Riau-Kepri cabang syariah
Pekanbaru dalam mengelola kegiatan pembiayaan/pengkreditan cukup tinggi dan
berkemampuan baik. Walaupun pada tahun 2011 nilai RRL mengalami sedikit
penurunan yaitu sebesar 9.72%.
ROA pada tahun 2008 berada posisi 0,52% , dan pada tahun 2009 meningkat
menjadi 1,28%. Pada tahun 2010 ROA mengalami penurunan sebesar (0,48%) hal
ini disebabkan bank mengalami kerugian sebesar Rp.1.849.000.000. namun pada
tahun 2011 posisi bank kembali membaik hal ini terlihat dari keuntungan yang
diperoleh pihak bank yang tinggi yaitu Rp. 10.714.000.000 dan ROA mengalami
peningkatan sebesar 1.86%. Semakin besar ROA yang diperoleh, maka makin
besar tingkat keuntungan Bank dan semakin baik pula posisi bank dari segi
penggunaan asset
Nett Profit Margin yang diperoleh Bank Riau-Kepri cabang Syariah
Pekanbaru pada tahun 2008 sebesar 5,98% dan pada tahun 2009 meningkat drastis
sebesar 13,75%. Hal ini disebabkan karena meningkatnya laba yang didapatkan
dari pendapatan yang diperoleh dari kegiatan operasionalnya. Namun pada tahun
2010 NPM nya mengalami penurunan sebesar (5,44%), hal ini disebabkan pihak
bank mengalami kerugian sebesar Rp. 1.849.000.000, walaupun pendapatan yang
diperoleh dari kegiatan operasionalnya meningkat. Dan pada tahun 2011 NPM
nya kembali mengalami perbaikan dan mengingkat sangat drastis yaitu sebesar
19,45%. Hal ini dikarenakan selain pendapatan yang diperoleh dari kegiatan
operasionalnya dari tahun ketahun terus meningkat, laba yang diperoleh oleh
pihak Bank Riau-Kepri cabang Syariah Pekanbaru juga meningkat drastis. Hal
inilah yang menyebabkan Nett Profit Margin tahun 2011 menjadi tinggi.
Tahun 2009 ekspansi usaha yang disalurkan oleh pihak bank sebesar 52,85%,
pada tahun 2010 ekspansi yang disalurkan menurun sebesar 43,20%, hal ini
terjadi karena Bank Riau-Kepri cabang Syariah Pekanbaru mengalami kerugian
sebesar Rp. 1.849.000.000 dan pada tahun 2011 ekspansi usaha yang disalurkan
meningkat drastis sebesar 70,38%, hal ini terjadi karena pihak bank mengalami
kenaikan jumlah laba yang besar yaitu sebesar Rp. 10.714.000.000
3.3 Pengaruh Penyaluran Dana Pembiayaan Bagi Hasil
Terhadap Kinerja Keuangan Bank :
1. Pengujian Model Regresi :
Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis maka digunakan model regresi
linier sederhana dengan bantuan program SPSS. Setelah dilakukan pengolahan
terhadap data yang diperoleh dari penelitian ini, maka diperoleh hasil sebagai
berikut :
Tabel 5 : Analisis Regresi Linear Jenis Rasio α β Model Regresi R R
Square
LDR 46,959 0,001 Y = 46,959 + 0,001 X 0,391a 0,153
ALR 33,424 0,001 Y = 33,424 + 0,001 X 0,627a 0,393
RRL 12,950 0,001 Y= 12,950 + 0,001 X 0,883a 0,779
ROA - 10,403 0,001 Y= - 10,403 + 0,001 X 0,851a 0,724
NPM 26,838 -0,002 Y= 26,838 - 0,002 X 0,412a 0,17
EKSPANSI
USAHA
165,030 -0,012 Y= 165,030 - 0,012X 0,994a 0,988
Sumber :Hasil Data Olahan
Dari tabel diatas menunjukkan besarnya koefisien korelasi (R),antara
Pembiayaan Bagi Hasil terhadap LDR yakni sebesar 0,391 artinya hubungan
antara Pembiayaan Bagi Hasil terhadap LDR memiliki hubungan yang lemah.
Nilai R Square menunjukkan kemampuan Pembiayaan Bagi Hasil dalam
menerangkan LDR sebesar 0,153 atau 15,3% artinya kemampuan Pembiayaan
Bagi Hasil dalam menerangkan LDR tergolong rendah. Artinya Pembiayaan Bagi
Hasil dalam menerangkan LDR sebesar 15,3% sisanya sebesar 84,7% lagi
diterangkan oleh variabel lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.
Hubungan antara Pembiayaan Bagi Hasil terhadap ALR yakni sebesar 0,627
artinya hubungan antara Pembiayaan Bagi Hasil taerhadap ALR memiliki
hubungan yang kuat. Nilai R Square menunjukkan kemampuan Pembiayaan Bagi
Hasil dalam menerangkan ALR sebesar 0,393 atau 39,3% artinya kemampuan
Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan ALR tergolong rendah. Artinya
Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan ALR sebesar 39,3% sisanya sebesar
60,7% lagi diterangkan oleh variabel lain yang tidak diungkap dalam penelitian
ini.
Hubungan antara Pembiayaan Bagi Hasil terhadap RRL yakni sebesar 0,883
artinya hubungan antara Pembiayaan Bagi Hasil terhadap RRL memiliki
hubungan yang kuat. Nilai R Square menunjukkan kemampuan Pembiayaan Bagi
Hasil dalam menerangkan RRL sebesar 0,779 atau 77,9% artinya kemampuan
Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan RRL tergolong tinggi. Artinya
Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan RRL sebesar 77.9% sisanya sebesar
22,1% lagi diterangkan oleh variabel lain yang tidak diungkap dalam penelitian
ini.
Hubungan antara Pembiayaan Bagi Hasil terhadap ROA yakni sebesar 0,851
artinya hubungan antara Pembiayaan Bagi Hasil terhadap ROA memiliki
hubungan yang kuat. Nilai R Square menunjukkan kemampuan Pembiayaan Bagi
Hasil dalam menerangkan ROA sebesar 0,724 atau 72,4% artinya kemampuan
Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan ROA tergolong tinggi. Artinya
Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan ROA sebesar 72,4% sisanya sebesar
27,6% lagi diterangkan oleh variabel lain yang tidak diungkap dalam penelitian
ini.
Hubungan antara Pembiayaan Bagi Hasil terhadap NPM yakni sebesar 0,412
artinya hubungan antara Pembiayaan Bagi Hasil terhadap NPM memiliki
hubungan yang lemah. Nilai R Square menunjukkan kemampuan Pembiayaan
Bagi Hasil dalam menerangkan NPM sebesar 0,170 atau 17% artinya kemampuan
Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan NPM tergolong rendah. Artinya
Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan NPM sebesar 17% sisanya sebesar
83% lagi diterangkan oleh variabel lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.
Hubungan antara Pembiayaan Bagi Hasil terhadap Ekspansi Usaha yakni
sebesar 0,994 artinya hubungan antara Pembiayaan Bagi Hasil terhadap Ekspansi
Usaha memiliki hubungan yang sangat kuat. Nilai R Square menunjukkan
kemampuan Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan Ekspansi Usaha sebesar
0,988 atau 98,8% artinya kemampuan Pembiayaan Bagi Hasil dalam
menerangkan Ekspansi Usaha tergolong sangat tinggi. Artinya Pembiayaan Bagi
Hasil dalam menerangkan Ekspansi Usaha sebesar 98,8% sisanya sebesar 1,2%
lagi diterangkan oleh variabel lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.
2 Uji Normalitas Data dan Uji Hipotesis :
Tabel 6 : Uji Normalitas Data dan Uji Hipotesis Jenis Uji Kolmogorov Smirnov Uji Parsial
Rasio Nilai D Nilai Z Distribusi
Data
thitung ttabel SIG
LDR 0,167 0,335 Normal 0,600 1,885 Tidak
signifikan
ALR 0,340 0,680 Normal 1,138 1,885 Tidak
signifikan
RRL 0,279 0,558 Normal -2,659 1,885 Tidak
signifikan
ROA 0,368 0,737 Normal 2,292 1,885 Signifikan
NPM 0,378 0,756 Normal -0,639 1,885 Tidak
signifikan
Ekspansi
Usaha
0,269 0,538 Normal - 12,758 1,885 Tidak
signifikan
Sumber : Hasil Data Olahan
Dari tabel 6 diatas untuk Uji Normalitas data yang dilakukan dengan Uji
Kolmogorov Smirnov terlihat bahwa Nilai Most Extreme Differences Absolute
diatas merupakan nilai statistik D pada uji K-S, nilai D pada uji terhadap masing-
masing variabel LDR, ALR,RRL, ROA, NPM dan Ekspansi usaha diatas adalah
0,167. 0,340. 0,279. 0,368. 0,378 dan 0,269 artinya (p>0,05), maka cukup bukti
untuk menerima H0, dimana data terdistribusi secara normal.
Nilai Z pada uji ini juga dapat dilihat dan paling sering digunakan sebagai
indikator, dimana nilainya berturut-turut untuk LDR, ALR, RRL, ROA, NPM
dan Ekspansi Usaha adalah 0,335, 0,680. 0,558. 0,737. 0,756 dan 0,538 berarti
p>0,05, maka H0 dapat diterima bahwa data terdistribusi secara normal.
Untuk uji t pada LDR terlihat bahwa thitung 0,600 sedangkan ttabel untuk tingkat
kepercayaan 90% adalah 1,885. Karena thitung < ttabel, maka diputuskan menerima
Ho dan menolak Ha. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pembiayaan
Bagi Hasil tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap LDR.
Untuk ALR terlihat bahwa thitung 1,138 sedangkan ttabel untuk tingkat
kepercayaan 90% adalah 1,885. Karena thitung < ttabel, maka diputuskan menerima
Ho dan menolak Ha. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pembiayaan
Bagi Hasil tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ALR.
Untuk RRL terlihat bahwa thitung (-2,659) sedangkan ttabel untuk tingkat
kepercayaan 90% adalah 1,885. Karena thitung < ttabel, maka diputuskan menerima
Ho dan menolak Ha. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pembiayaan
Bagi Hasil tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap RRL.
Untuk ROA terlihat bahwa thitung (2,292) sedangkan ttabel untuk tingkat
kepercayaan 90% adalah 1,885. Karena thitung > ttabel, maka diputuskan menolak
Ho dan menerima Ha. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pembiayaan
Bagi Hasil mempunyai pengaruh yang Signifikan terhadap ROA.
Untuk NPM terlihat bahwa thitung (-0,639) sedangkan ttabel untuk tingkat
kepercayaan 90% adalah 1,885. Karena thitung < ttabel, maka diputuskan menerima
Ho dan menolak Ha. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pembiayaan
Bagi Hasil tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap NPM.
Untuk Ekspansi Usaha terlihat bahwas bahwa thitung (-12,758) sedangkan ttabel
untuk tingkat kepercayaan 90% adalah 1,885. Karena thitung < ttabel, maka
diputuskan menerima Ho dan menolak Ha. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa Pembiayaan Bagi Hasil tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap Ekspansi Usaha.
IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan :
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, penulis mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan Uji Normalitas data, yang di uji dengan Uji Normal Kolmogorov
Smirnov dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel Dependennya dalam
penelitian ini memenuhi uji Normalitas Data.
2. Dari perhitungan nilai koefisien determinasi (R2) diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
Nilai R Square sebesar 0,153 atau 15,3% artinya kemampuan
Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan LDR tergolong rendah. Artinya
Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan LDR sebesar 15,3% sisanya
sebesar 84,7% lagi diterangkan oleh variabel lain.
Nilai R Square sebesar 0,393 atau 39,3% artinya kemampuan
Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan ALR tergolong rendah. Artinya
Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan ALR sebesar 39,3% sisanya
sebesar 60,7% lagi diterangkan oleh variabel lain.
Nilai R Square sebesar 0,779 atau 77,9% artinya kemampuan
Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan RRL tergolong tinggi. Artinya
Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan RRL sebesar 77.9% sisanya
sebesar 22,1% lagi diterangkan oleh variabel lain.
Nilai R Square sebesar 0,724 atau 72,4% artinya kemampuan
Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan ROA tergolong tinggi. Artinya
Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan ROA sebesar 72,4% sisanya
sebesar 27,6% lagi diterangkan oleh variabel lain.
Nilai R Square sebesar 0,170 atau 17% artinya kemampuan Pembiayaan
Bagi Hasil dalam menerangkan NPM tergolong rendah. Artinya Pembiayaan
Bagi Hasil dalam menerangkan NPM sebesar 17% sisanya sebesar 83% lagi
diterangkan oleh variabel lai
Dan Nilai R Square sebesar 0,988 atau 98,8% artinya kemampuan
Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan Ekspansi Usaha tergolong sangat
tinggi. Artinya Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan Ekspansi Usaha
sebesar 98,8% sisanya sebesar 1,2% lagi diterangkan oleh variabel lain
3. Berdasarkan perhitungan Uji t, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
a. Berdasarkan perhitungan Uji t hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
thitung 0,600 sedangkan ttabel untuk tingkat kepercayaan 90% adalah 1,885.
Karena thitung < ttabel, maka diputuskan menerima Ho dan menolak Ha.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pembiayaan Bagi Hasil tidak
mempunyai pengaruh terhadap LDR.
b. Berdasarkan perhitungan Uji t hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
thitung 1,138 sedangkan ttabel untuk tingkat kepercayaan 90% adalah 1,885.
Karena thitung < ttabel, maka diputuskan menerima Ho dan menolak Ha.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pembiayaan Bagi Hasil tidak
mempunyai pengaruh terhadap ALR.
c. Berdasarkan perhitungan Uji t hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
thitung (-2,659) sedangkan ttabel untuk tingkat kepercayaan 90% adalah
1,885. Karena thitung < ttabel, maka diputuskan menerima Ho dan menolak
Ha. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pembiayaan Bagi Hasil
tidak mempunyai pengaruh terhadap RRL.
d. Berdasarkan perhitungan Uji t, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
thitung (2,292) sedangkan ttabel untuk tingkat kepercayaan 90% adalah 1,885.
Karena thitung > ttabel, maka diputuskan menolak Ho dan menerima Ha.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pembiayaan Bagi Hasil
mempunyai pengaruh yang Signifikan terhadap ROA
e. Berdasarkan perhitungan uji t, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
thitung (-0,639) sedangkan ttabel untuk tingkat kepercayaan 90% adalah
1,885. Karena thitung < ttabel, maka diputuskan menerima Ho dan menolak
Ha. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pembiayaan Bagi Hasil
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap NPM.
f. Berdasarkan perhitungan uji t, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
thitung (-12,758) sedangkan ttabel untuk tingkat kepercayaan 90% adalah
1,885. Karena thitung < ttabel, maka diputuskan menerima Ho dan menolak
Ha. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pembiayaan Bagi Hasil
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Ekspansi Usaha.
4.2 Saran :
Dari kesimpulan yang telah dibuat oleh penulis sebelumnya, penulis akan
memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Selain Pembiayaan bagi Hasil yang dapat dijadikan variabel dalam analisis
penelitian ini, masih banyak terdapat variabel komponen Penyaluran dana
Pembiayaan dan variabel lainnya yang mempengaruhi Kinerja Keuangan
Bank yang diukur dengan rasio keuangan bank seperti Pembiayaan Jual-Beli,
Pembiayaan Sewa dan Pembiayaan Jasa yang dapat ikut menentukan kinerja
keuangan bank, sehingga pada penelitian selanjutnya perlu dipertimbangkan
variabel lain tersebut yang mempengarui Kinerja Keuangan Bank untuk
diteliti.
2. Dalam Hal Pembiayaan Bagi Hasil, Bank Riau-Kepri cabang Syariah
Pekanbaru harus memperhitungkan proporsi Penyaluran Dana yang pas bagi
Bank Riau-Kepri cabang Syariah Pekanbaru. Yang menjadi bahan
pertimbangan dalam menentukan besarnya penyaluran Dana Pembiayaan
Bagi Hasil adalah Pendapatan bersih yang diperoleh pada tahun sebelumnya,
besarnya biaya-biaya yang dibebankan ke Bank Riau-Kepri cabang Syariah
Pekanbaru.
3. Hendaknya diusahakan oleh Bank yang bersangkutan untuk menyusun /
membuat rasio industri / penelitian yang digunakan sebagai bahan tambahan /
diferensiasi dalam menilai kinerja suatu perusahaan / individu dalam
mengolah usahanya, yang berguna untuk mendapatkan penilaian yang lebih
matang sehingga dapat menghasilkan keputusan yang lebih tepat dan akurat
bagi pihak Bank dalam memberikan bantuan / pinjaman Modal Kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Andri Priyo Utomo. 2008. Pengaruh NPL terhadap Kinerja Keuangan
berdasarkan Rasio Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas pada PT
Bank Mandiri. Tbk. Jakarta : Jurnal Universitas Gunadarma
Arifin, Zainul. 2005. Dasar – dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta : Pustaka
Alfabet
Aulia Fuad Rahman. 2012. Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Bagi
Hasil, dan Rasio Non Performing Financing terhadap Profitabilitas
Bank Umum Syariah di Indonesia. Jakarta : Jurnal Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Brawijaya
Buku Petunjuk Operasional Pembiayaan pada PT. Bank Riau-Kepri Cabang
Syariah Pekanbaru
Hodijah. 2009. Analisis perbandingan kinerja Keuangan Bank melalui
pendekatan Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas pada Bank
Muamalat, Bank Mandiri Syariah dan Bank Mega Syariah. Jakarta :
Jurnal Universitas GunaDarma
Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis
Untuk akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta
Karim, Adiwarman. 2006. Bank Islam, Analisis Fikih dan Keuangan. Jakarta :
Raja Grafindo Persada
Kasmir. 2008. Manajemen Perbankan. Jakarta : Raja Garfindo Persada
Kusnadi. 2000. Akuntansi Keuangan Menengah. Jakarta : Raja Grafindo Persada
M. Zally Ridha faisal. 2008. Analisis Rasio Keuangan dalam mendukung
kelayakan Pembiayaan pada Bank BRI Syariah cabang Yogyakarta.
Yogyakarta : Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas STAIN Surakarta
Muthaher, Osmad. 2012. Akuntansi Perbankan Syariah. Yogyakarta : Graha Ilmu
Sasmita, Jumiati. 2010. Metodologi Penelitian Manajemen, Pedoman Penulisan
Skripsi dan Tesis. Pekanbaru : UR Press
Siti Zhubaidah. 2004. Analisis Struktur Pembiayaan dan Pengaruhnya terhadap
Kinerja keuangan pada bank BNI Syariah. Jakarta : Jurnal Perbankan
Islam vol 10
Sudarsono, Heri. 2005. Bank dan lembaga keuangan Syariah. Yogyakarta :
Ekonisia
___________. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan
Ilustrasi. Yogyakarta : Ekonisia
Suliyanto. 2008. Teknik Proyeksi Bisnis. Yogyakarta : Andi
________. 2011. Ekonometrika Terapan: Teori & Aplikasi dengan SPSS.
Yogyakarta : Andi
Syafii Antoni, Muhammad. 2005. Manajemen Bank Syariah. Jakarta : Gema
Insani
__________. 2001. Bank Syariah dari Teori Ke Praktek. Jakarta : Gema Insani
Trihendradi. 2010. Step by Step SPSS 18 Analisis Data Statis. Yogyakarta : Andi
Zulfi Chairi. 2005. Pelaksanaan Kredit Perbankan Syariah berdasarkan UU no
10 tahun 1998. Medan : Jurnal Universitas Sumatra Utara.