jurnal mutia damaika

14
JUDUL : PENYALURAN DANA PEMBIAYAAN BAGI HASIL (MUDHARABAH, MUSYARAKAH) TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA BANK RIAU-KEPRI CABANG SYARIAH PEKANBARU PENULIS : MUTIA DAMAIKA ANGGOTA : EDYANUS HERMAN HALIM,SE., MS Dra. HARYETTI, M, Si EMAIL : [email protected] NO HP : - abstract The distributing fund influence of pembiayaan bagi hasil ( mudharabah, musharakah) to the finance performance in Riau-Kepri Syariah Pekanbaru bank By: Mutia Damaika This research is researched in Riau-Kepri Syariah Pekanbaru bank. The purpose of this research to see the distributing fund influence of pembiayaan bagi hasil to the finance performance even in normality test or parcial test. The research method that is used in this research is documentation method and observation method, these method collecting data with see and learn finance bank report documents that consist of neraca and loss- profit report. The data that is got in secunder form that is complete or finished. The data analysis that writter used is descriptive quantitative. Quantitative analysis is done by using analysis regration linear to the data in numbers form that is tabulated in tables, then researched in descriptive method. The result of statistic research with using analysis linear regration that is processed by using SPSS computer program, from the calculating coofisien determination (R 2 ) got result 0,153 (15,3%). That means Pembiayaan bagi hasil explain LDR 15,3% and other 84,3 % is explained by another variable. Got result 0,393 (39.3%), that means Pembiayaan bagi hasil explain ALR 39,3% and other 60,7 % is explained by another variable. Got result 0,779 (77,9%), that means Pembiayaan bagi hasil explain RRL 77,9% and other 22,1 % is explained by another variable. Got result 0,724 (72,4%), that means Pembiayaan bagi hasil explain ROA 72,4% and other 27,6 % is explained by another variable. Got result 0,170 (17%), that means Pembiayaan bagi hasil explain NPM 17% and other 83 % is explained by another variable. Got result 0.988 (98,8%), that means Pembiayaan bagi hasil explain business expansion 98,8% and other 1,2 % is explained by another variable. Based on Kolmogorov Smirnov normality test all variables in this research are distributed by normal. Based on calculating test-t all of independent variables (Pembiayaan Bagi Hasil) in parcial influential significant to the dependent variable (ROA) is t hitung > t tabel (2,292 > 1,885). But, for the another dependent variables there is no influent significant in parcial. Keyword : funding, bagi hasil, performance, financial bank

Upload: hanif-razin-rahmatullah

Post on 01-Jan-2016

75 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Mutia Damaika

JUDUL : PENYALURAN DANA PEMBIAYAAN BAGI HASIL

(MUDHARABAH, MUSYARAKAH) TERHADAP KINERJA

KEUANGAN PADA BANK RIAU-KEPRI CABANG SYARIAH

PEKANBARU

PENULIS : MUTIA DAMAIKA

ANGGOTA : EDYANUS HERMAN HALIM,SE., MS

Dra. HARYETTI, M, Si

EMAIL : [email protected]

NO HP : -

abstract

The distributing fund influence of pembiayaan bagi hasil ( mudharabah, musharakah) to

the finance performance in Riau-Kepri Syariah Pekanbaru bank

By: Mutia Damaika

This research is researched in Riau-Kepri Syariah Pekanbaru bank. The purpose of

this research to see the distributing fund influence of pembiayaan bagi hasil to the

finance performance even in normality test or parcial test.

The research method that is used in this research is documentation method and

observation method, these method collecting data with see and learn finance bank report

documents that consist of neraca and loss- profit report. The data that is got in secunder

form that is complete or finished. The data analysis that writter used is descriptive

quantitative. Quantitative analysis is done by using analysis regration linear to the data

in numbers form that is tabulated in tables, then researched in descriptive method.

The result of statistic research with using analysis linear regration that is processed

by using SPSS computer program, from the calculating coofisien determination (R2) got

result 0,153 (15,3%). That means Pembiayaan bagi hasil explain LDR 15,3% and other

84,3 % is explained by another variable. Got result 0,393 (39.3%), that means

Pembiayaan bagi hasil explain ALR 39,3% and other 60,7 % is explained by another

variable. Got result 0,779 (77,9%), that means Pembiayaan bagi hasil explain RRL

77,9% and other 22,1 % is explained by another variable. Got result 0,724 (72,4%), that

means Pembiayaan bagi hasil explain ROA 72,4% and other 27,6 % is explained by

another variable. Got result 0,170 (17%), that means Pembiayaan bagi hasil explain

NPM 17% and other 83 % is explained by another variable. Got result 0.988 (98,8%),

that means Pembiayaan bagi hasil explain business expansion 98,8% and other 1,2 % is

explained by another variable. Based on Kolmogorov Smirnov normality test all

variables in this research are distributed by normal. Based on calculating test-t all of

independent variables (Pembiayaan Bagi Hasil) in parcial influential significant to the

dependent variable (ROA) is thitung > ttabel (2,292 > 1,885). But, for the another dependent

variables there is no influent significant in parcial.

Keyword : funding, bagi hasil, performance, financial bank

Page 2: Jurnal Mutia Damaika

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang :

Selama ini banyak masyarakat yang memandang bahwa system bank syariah

adalah sama dengan system bank konvensional, baik saat menghimpun dana dari

masyarakat maupun saat menyalurkannya. Namun, beberapa tahun terakhir

pandangan masyarakat tentang bank syariah mulai berubah, mereka menyadari

bahwa system bank syariah bukan hanya berbeda dengan bank konvensional,

tetapi jauh lebih baik dan lebih adil dibandingkan dengan system bank

konvensional.

Alasan masyarakat / nasabah lebih memilih menggunakan jasa Bank Syariah

dari pada Jasa pada Bank Konvensional karena :

1. Pada imbalan yang diberikan. Bank konvensional menggunakan konsep biaya

untuk menghitung keuntungan. Maka bank harus “menjual” kepada nasabah

lain (peminjam) dengan biaya bunga yang lebih tinggi, dan jika bank

mendapatkan untung dari penyaluran dana, keuntungannya hanya untuk Bank

tersebut. Sementara bank syariah menggunakan pendekatan profit sharing,

artinya dana yang diterima bank disalurkan kepada pembiayaan. Keuntungan

yang didapat dari pembiayaan tersebut dibagi dua, untuk bank dan untuk

nasabah, berdasarkan perjanjian pembagian keuntungan di muka.

2. Saat bank memberikan fasilitas pinjaman / kredit kepada nasabah, pada bank

Konvensional menerapkan sistem compund interest (bunga berbunga) yang

apabila nasabah terlambat membayar angsuran maka jumlah bunga yang

harus ia bayar akan semakin besar, sehingga pinjaman yang harus dibayarkan

akan semakin besar pula, sedangkan pada Bank Syariah tidak mengenal

sistem tersebut.

3. Dalam menyalurkan dana, pada Bank konvensional hanya mengenal sistem

kredit, sementara bank Syariah dalam menyalurkan dana Pembiayaannya

berdasarkan tujuan penggunaannya seperti produk Murabahah (mendapatkan

pinjaman / kredit barang dan jasa berdasarkan prinsip jual-beli), produk

Musyarakah dan Mudharabah (mendapatkan pinjaman / kredit dengan prinsip

bagi hasil) dan produk Rahn (mendapatkan pinjaman / kredit dengan prinsip

gadai), sehingga produk-produk bank Syariah lebih populer dan diminati

masyarakat dari pada produk Bank konvensional.

Pada umumnya yang dimaksud dengan Bank Syariah adalah lembaga

keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu

lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan

prinsip-prinsip syariah islam (Sudarsono, 2005 : 27).

Dalam kegiatannya, Bank syariah menghimpun dana dari masyarakat

dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip seperti prinsip al-wadiah (jasa titipan

murni / simpanan), prinsip al-mudharabah (investasi seperti tabungan dan

deposito) dan prinsip Al-qard ul Hasan (jasa berupa simpanan nasabah untuk

kegiatan penyaluran zakat, infaq dan sadakah). Dan untuk mendapatkan hasil /

Pendapatan, Bank harus “mengusahakan / menyalurkan dana” terlebih dahulu

melalui dana Pembiayaan.

Untuk mendapatkan Pendapatan atau hasil dari dana titipan / simpanan

nasabah (investasi), Bank Riau-Kepri cabang syariah Pekanbaru juga merupakan

Page 3: Jurnal Mutia Damaika

salah satu Bank yang menyalurkan dana pembiayaan. yang terlihat seperti tabel

dibawah ini :

Tabel 1 :Penyaluran Dana pembiayaan Menurut Produk-produk

Pembiayaan Pada Bank Riau – Kepri Cabang Syariah

Pekanbaru Tahun 2008 – 2011 (Dalam Jutaan Rupiah)

kete rangan 2008 2009 2010 2011

Pembiayaan Murabahah 82.344 99.956 111.860 137.645

Jual Beli Istishna 0 2.960 2.480 2.000

Pembiayaan Mudharabah 1263 1.133 1.004 874

Bagi Hasil Musyarakah 12.828 8.132 9.118 7.499

Pembiayaan Sewa Ijarah 133 695 2.693 3.795

Pembiayaan Rahn emas 3.854 7.902 13.575 68.922

Pelengkap (jasa) Talangan haji 0 0 0 1.038

Sumber : Laporan Keuangan Unit Usaha Syariah Bank Riau-Kepri

Dari Tabel 1 dapat dilihat bagaimana perkembangan penyaluran dana

Pembiayaan yang disalurkan bank Riau-Kepri Cabang Syariah Pekanbaru.

Pembiayaan Jual – Beli, Pembiayaan Sewa dan pembiayaan Pelengkap (jasa)

adalah pembiayaan yang mengalami peningkatan penyaluran pembiayaan setiap

tahunnya. Sedangkan untuk pembiayaan Bagi Hasil mengalami penurunan dalam

penyaluran dana pembiayaan di tahun 2009. Dan pada tahun 2010 mengalami

peningkatan dalam penyaluran dana pembiayaan, namun pada tahun 2011 kembali

mengalami penurunan dalam menyalurkan dana pembiayaan

Dalam menyalurkan Produk-produk Pembiayaan, Bank Riau – kepri cabang

Syariah akan memperoleh keuntungan / pendapatan. Pendapatan bank diperoleh

dari bagi hasil Sehingga pendapatan yang diperoleh Bank Riau Kepri Cabang

Syariah Pekanbaru adalah seperti tabel dibawah ini :

Tabel 2 : Pendapatan dari Penyaluran dana Pembiayaan Menurut Produk-

produk Pembiayaan Pada bank Riau-Kepri cabang syariah

Pekanbaru Tahun 2008 – 2011 (Dalam Jutaan Rupiah)

kete Rangan 2008 2009 2010 2011

Pembiayaan Murabahah 6.162 9.633 11.246 14.349

Jual Beli Istishna 0 181 217 220

Pembiayaan Mudharabah 59 104 104 103

Bagi Hasil Musyarakah 577 1.061 444 370

Pembiayaan Sewa Ijarah 839 172 921 1.333

Pembiayaam Rahn Emas 416 687 1.396 4.971

(Pelengkap) Jasa Talangan Haji 0 0 0 214

Sumber : Laporan Keuangan Unit Usaha Syariah Bank Riau - Kepri

Page 4: Jurnal Mutia Damaika

Dari tabel di atas dapat dilihat pendapatan yang diperoleh dari penyaluran

dana pembiayaan pada Bank Riau – Kepri cabang Syariah Pekanbaru,

Pembiayaan yang mengalami peningkatan pendapatan dari tahun ke tahun adalah

Pembiayaan Jual beli dan pembiayaan Pelengkap (jasa). Untuk pembiayaan sewa

sempat mengalami penurunan di tahun 2009, namun kembali mengalami

peningkatan pendapatan ditahun 2010 dan 2011. Sedangkan untuk Pembiayaan

Bagi hasil mengalami Kenaikan ditahun 2009 dan terus mengalami Penurunan

pendapatan dari penyaluran pembiayaan ditahun 2010 dan 2011. Hal ini tentu

dapat mempengaruhi aktivitas penyaluran dana pembiayaan pada tahun

berikutnya dan mempengaruhi kinerja keuangan Manajemen Pembiayaan pada

Bank Riau – Kepri cabang Syariah Pekanbaru.

Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang diwujudkan dalam bentuk skripsi yang penulis beri

judul :

PENGARUH PENYALURAN DANA PEMBIAYAAN BAGI HASIL

(MUDHARABAH, MUSYARAKAH) TERHADAP KINERJA KEUANGAN

PADA BANK RIAU - KEPRI CABANG SYARIAH PEKANBARU

1.2 Rumusan Masalah :

Setelah memperhatikan latar belakang masalah dari konsep yang telah

diuraikan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah yang akan dibahas

dalam skripsi ini yaitu :

1. Seberapa besar pengaruh Penyaluran dana Pembiayaan Bagi Hasil terhadap

kinerja Keuangan Manajemen Pembiayaan, jika diukur dengan Loan to

Deposit Ratio (LDR)? 2. Seberapa besar pengaruh Penyaluran dana Pembiayaan Bagi Hasil terhadap

kinerja Keuangan Manajemen Pembiayaan, jika diukur dengan Assets to Loan

Ratio (ALR) ? 3. Seberapa besar pengaruh Penyaluran dana Pembiayaan Bagi Hasil terhadap

kinerja Keuangan Manajemen Pembiayaan, jika diukur dengan Rate Return

on Loans (RRL) ? 4. Seberapa besar pengaruh Penyaluran dana Pembiayaan Bagi Hasil terhadap

kinerja Keuangan Manajemen Pembiayaan, jika diukur dengan Return On

Asset (ROA) ? 5. Seberapa besar pengaruh Penyaluran dana Pembiayaan Bagi Hasil terhadap

kinerja Keuangan Manajemen Pembiayaan, jika diukur dengan Net Profit

Margin (NPM) ? 6. Seberapa besar pengaruh Penyaluran dana Pembiayaan Bagi Hasil terhadap

kinerja Keuangan Manajemen Pembiayaan, jika diukur dengan Ekspansi

Usaha ?

1.3 Tujuan Penelitian :

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui Seberapa Besar pengaruh Penyaluran dana pembiayaan

Bagi Hasil terhadap kinerja Keuangan Manajemen Pembiayaan, jika diukur

dengan Loan to deposit Ratio (LDR)

Page 5: Jurnal Mutia Damaika

2. Untuk mengetahui Seberapa Besar pengaruh Penyaluran dana pembiayaan

Bagi Hasil terhadap kinerja Keuangan Manajemen Pembiayaan, jika diukur

dengan Assets to Loan Ratio (ALR) 3. Untuk mengetahui Seberapa Besar pengaruh Penyaluran dana pembiayaan

Bagi Hasil terhadap kinerja Keuangan Manajemen Pembiayaan, jika diukur

dengan Rate Return on Loans (RRL) 4. Untuk mengetahui Seberapa Besar pengaruh Penyaluran dana pembiayaan

Bagi Hasil terhadap kinerja Keuangan Manajemen Pembiayaan, jika diukur

dengan Return On Asset (ROA) 5. Untuk mengetahui Seberapa Besar pengaruh Penyaluran dana pembiayaan

Bagi Hasil terhadap kinerja Keuangan Manajemen Pembiayaan, jika diukur

dengan Net Profit Margin (NPM) 6. Untuk mengetahui Seberapa Besar pengaruh Penyaluran dana pembiayaan

Bagi Hasil terhadap kinerja Keuangan Manajemen Pembiayaan, jika diukur

dengan Ekspansi Usaha.

II METODE PENELITIAN

2.1 Lokasi Penelitian : Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Riau-Kepri cabang Syariah Kantor

Pekanbaru yang berkedudukan di Jalan Jendral Sudirman No. 628 Pekanbaru.

2.2 Jenis dan Sumber Data :

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data sekunder yang

bersumber dari Laporan Keuangan tahunan Unit Usaha Syariah Bank Riau-Kepri

cabang Syariah Pekanbaru periode 2008 – 2011 yang terdiri dari Neraca dan

Laporan Laba – Rugi.

2.3 Metode Pengumpulan Data : Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan

penelitiannya ini berupa Studi pustaka Yaitu metode yang dilakukan dengan

melakukan pengambilan data yang telah disediakan Bank Riau-Kepri cabang

Syariah Pekanbaru, baik secara Umum maupun yang masih harus diolah lagi oleh

penulis.

2.4 Variabel Penelitian :

Variabel Dependen (Y) Variabel Independen (X)

Loan to Deposit Ratio (Y1)

Assets to Loan Ratio (Y2)

Rate Return on Loans (Y3) Penyaluran Dana

Return On Asset (Y4) Pembiayaan Bagi Hasil

Net Provit Margin (Y5)

Ekspansi Usaha (Y6)

Page 6: Jurnal Mutia Damaika

2.5 Metode Analisis Data :

2.5.1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif. pada setiap rasio

tersebut akan dilakukan uji statistik dengan menggunakan metode regresi linier

sederhana.

Regresi ini ditemukan dan ditetapkan oleh Sir Francis Galton (1822 – 1911).

Regresi linier sederhana adalah regresi dimana variabel terikatnya (Y) memiliki

hubungan dengan variabel bebasnya (X) seperti persamaan berikut :

Y = a + bX

Dimana :

Y = Rasio keuangan ke- i

i = 1.2. . . n

a = konstanta

b = koefisien regresi

X = dana pembiayaan bagi hasil

2.6 Uji Normalitas :

2.6.1 Uji Kolmogorov Smirnov :

Uji Kolmogorov Smirnov merupakan pengujian normalitas yang banyak

dipakai, terutama setelah adanya banyak program statistik yang beredar.

Kelebihan dari uji ini adalah sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan

persepsi di antara satu pengamat dengan pengamat yang lain, yang sering terjadi

pada uji normalitas dengan menggunakan grafik.

Penerapan pada uji Kolmogorov Smirnov adalah bahwa jika signifikansi di bawah

0,05 berarti data yang diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data

normal baku, berarti data tersebut tidak normal. Sebaliknya jika signifikan di atas

0,05 berarti data yang diuji tidak mempunyai perbedaan yang signifikan dengan

data normal baku, berarti data tersebut normal. Hipotesis pada uji Kolmogorov-

Smirnov adalah sebagai berikut:

H0 : data mengikuti distribusi yang ditetapkan

Ha : data tidak mengikuti distribusi yang ditetapkan

2.7 Pengujian Hipotesis :

2.71 Uji Parsial ( Uji t) :

Apabila thitung ≥ ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat

pengaruh yang signifikan antara masing-masing variabel bebas terhadap

variabel terikatnya.

Apabila thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti tidak ada

pengaruh yang signifikan antara masing-masing variabel bebas terhadap

variabel terikat.

Page 7: Jurnal Mutia Damaika

III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Perkembangan Penyaluran Dana Pembiayaan Bagi Hasil :

Berikut ini dapat dilihat perkembangan penyaluran dana pembiayaan bagi hasil

dari tahun 2008 – 2011 :

Tabel 3 : Perkembangan Penyaluran Dana Pembiayaan Bagi Hasil (Dalam

Jutaan Rupiah) :

Sumber : Data Olahan

Dari tabel 3 diatas dapat dilihat dari total penyaluran dana pembiayaan pada

tahun 2008 adalah Rp. 100.422.000.000 dan pada tahun 2009 naik 20,3% menjadi

Rp. 120.778.000.000. hal terjadi karena pada akhir tahun 2008 Bank Riau-Kepri

Cabang mendapatkan keuntungan/pendapatan sebesar Rp. 8.053.000.000 sehingga

membuat pihak bank berani menaikkan penyaluran dana pembiayaan pada tahun

2009. Pada tahun 2010 total penyaluran dana pembiayaan mengalami kenaikan

sebesar 16,5% atau menjadi Rp. 140.730.000 karena perolehan pendapatan

sebesar Rp. 11.838.000.000 pada tahun 2009. Begitu juga pada tahun 2011 total

penyaluran dana pembiayaan kembali naik 57,6% menjadi Rp. 221.773.000

karena pendapatan yang diperoleh makin meningkat ditahun 2010 Rp 14.328.000.

dan pendapatan ditahun 2011 kembali meningkat dari tahun sebelumnya menjadi

Rp. 21.557.000.000.

Sedangkan untuk penyaluran dana pembiayaan Bagi hasil pada tahun 2008

adalah Rp. 14.091.000.000 dan pada tahun 2009 turun 34,25% menjadi Rp.

9.265.000.000. hal ini terjadi karena pada akhir tahun 2008 Bank Riau-Kepri

Cabang Syariah Pekanbaru keuntungan/pendapatan yang didapat hanya sebesar

Rp. 636.000.000 sehingga pihak bank mengurangi nilai Penyaluran Dana

Pembiayaan untuk Pembiayaan Bagi Hasil pada tahun 2009. Pada tahun 2010

penyaluran dana pembiayaan bagi hasil mengalami kenaikan sebesar 9.25%

menjadi Rp. 10.122.000.000. hal ini disebabkan karena keuntungan/pendapatan

diakhir tahun 2009 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp.

1.165.000.000 dan pada 2011 penyaluran dana pembiayaan bagi hasil kembali

mengalami penurunan sebesar 17.28% menjadi Rp. 8.373.000.000. hal ini

disebabkan karena keuntungan/pendapatan yang diperoleh diakhir tahun 2010

mengalami penurunan menjadi Rp. 584.000.000 dan keuntungan/pendapatan

diakhir 2011 kembali mengalami penurunan yaitu sebesar Rp. 473.000.000.

Tahun Total

Penyaluran

Dana

Pembiayaan

Total Pendapatan

dari

PenyaluranDana

pembiayaan

Total Penyaluran

Dana Pembiayaan

Bagi Hasil

Total Pendapatan

Dari Penyaluran

Dana Pembiayaan

Bagi Hasil

2008 100.422 8.053 14.091 636

2009 120.778 11.838 9.265 1165

2010 140.730 14.328 10.122 548

2011 221.773 21.557 8.373 473

Page 8: Jurnal Mutia Damaika

3.2 Kinerja Keuangan Bank :

Tabel 4 : Rasio Keuangan bank dan Ekspansi Usaha

Jenis Rasio TAHUN

2008

TAHUN

2009

TAHUN

2010

TAHUN

2011

LDR 61,14% 53,81% 49,10% 59,51%

ALR 41,98% 40,32% 36,64% 38,60%

RRL 8,02% 9,80% 10,18% 9,72%

ROA 0,52% 1,28% -0,48% 1,86%

NPM 5,98% 13,75% -5,44% 19,45%

EKSPANSI

USAHA

0 52,85% 43,20% 70,38%

Sumber : Hasil Data Olahan

Dari tabel 4 diatas, dapat dilihat bahwa Bank Riau-Kepri Cabang Syariah

Pekanbaru memiliki Loan to Deposit Ratio yang cenderung berfluktuatif tiap

tahunnya. Hal ini terlihat bahwa tingkat LDR pada tahun 2008 sebesar 61.14%.

pada tahun 2009 menurun sebesar 53.81% dan pada tahun 2010 nilai rasio LDR

nya kembali rendah dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 49.10%. rendahnya nilai

rasio LDR dari tahun ketahun menunjukkan tingginya kemampuan likuiditas

bank. Walaupun pada tahun 2011 nilai rasio LDR mengalami kenaikan sebesar

59.51% namun hal ini masih jauh dalam batas aman LDR suatu Bank yaitu

dibawah 85%.

Nilai ALR pada tahun 2008 sebesar 41.98%. pada 2009 nilai ALR menurun

yaitu sebesar 40.43% dan pada tahun 2010 kembali menurun dari tahun

sebelumnya yaitu sebesar 36.64%. hal ini menunjukkan bahwa tingkat

kemampuan likuiditasnya tinggi, walaupun pada tahun 2011 mengalami

penurunan kemampuan likuiditas, karena nilai ALR meningkat menjadi 38.60%.

RRL pada tahun 2008 berada pada posisi 8.02%, pada tahun 2009 meningkat

menjadi 9.80% dan pada tahun 2010 kembali meningkat naik menjadi 10.18%.

kenaikan-kenaikan nilai RRL dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa tingkat

efisiensi dan profitabilitas yang dicapai oleh bank Riau-Kepri cabang syariah

Pekanbaru dalam mengelola kegiatan pembiayaan/pengkreditan cukup tinggi dan

berkemampuan baik. Walaupun pada tahun 2011 nilai RRL mengalami sedikit

penurunan yaitu sebesar 9.72%.

ROA pada tahun 2008 berada posisi 0,52% , dan pada tahun 2009 meningkat

menjadi 1,28%. Pada tahun 2010 ROA mengalami penurunan sebesar (0,48%) hal

ini disebabkan bank mengalami kerugian sebesar Rp.1.849.000.000. namun pada

tahun 2011 posisi bank kembali membaik hal ini terlihat dari keuntungan yang

diperoleh pihak bank yang tinggi yaitu Rp. 10.714.000.000 dan ROA mengalami

peningkatan sebesar 1.86%. Semakin besar ROA yang diperoleh, maka makin

besar tingkat keuntungan Bank dan semakin baik pula posisi bank dari segi

penggunaan asset

Nett Profit Margin yang diperoleh Bank Riau-Kepri cabang Syariah

Pekanbaru pada tahun 2008 sebesar 5,98% dan pada tahun 2009 meningkat drastis

sebesar 13,75%. Hal ini disebabkan karena meningkatnya laba yang didapatkan

dari pendapatan yang diperoleh dari kegiatan operasionalnya. Namun pada tahun

2010 NPM nya mengalami penurunan sebesar (5,44%), hal ini disebabkan pihak

bank mengalami kerugian sebesar Rp. 1.849.000.000, walaupun pendapatan yang

Page 9: Jurnal Mutia Damaika

diperoleh dari kegiatan operasionalnya meningkat. Dan pada tahun 2011 NPM

nya kembali mengalami perbaikan dan mengingkat sangat drastis yaitu sebesar

19,45%. Hal ini dikarenakan selain pendapatan yang diperoleh dari kegiatan

operasionalnya dari tahun ketahun terus meningkat, laba yang diperoleh oleh

pihak Bank Riau-Kepri cabang Syariah Pekanbaru juga meningkat drastis. Hal

inilah yang menyebabkan Nett Profit Margin tahun 2011 menjadi tinggi.

Tahun 2009 ekspansi usaha yang disalurkan oleh pihak bank sebesar 52,85%,

pada tahun 2010 ekspansi yang disalurkan menurun sebesar 43,20%, hal ini

terjadi karena Bank Riau-Kepri cabang Syariah Pekanbaru mengalami kerugian

sebesar Rp. 1.849.000.000 dan pada tahun 2011 ekspansi usaha yang disalurkan

meningkat drastis sebesar 70,38%, hal ini terjadi karena pihak bank mengalami

kenaikan jumlah laba yang besar yaitu sebesar Rp. 10.714.000.000

3.3 Pengaruh Penyaluran Dana Pembiayaan Bagi Hasil

Terhadap Kinerja Keuangan Bank :

1. Pengujian Model Regresi :

Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis maka digunakan model regresi

linier sederhana dengan bantuan program SPSS. Setelah dilakukan pengolahan

terhadap data yang diperoleh dari penelitian ini, maka diperoleh hasil sebagai

berikut :

Tabel 5 : Analisis Regresi Linear Jenis Rasio α β Model Regresi R R

Square

LDR 46,959 0,001 Y = 46,959 + 0,001 X 0,391a 0,153

ALR 33,424 0,001 Y = 33,424 + 0,001 X 0,627a 0,393

RRL 12,950 0,001 Y= 12,950 + 0,001 X 0,883a 0,779

ROA - 10,403 0,001 Y= - 10,403 + 0,001 X 0,851a 0,724

NPM 26,838 -0,002 Y= 26,838 - 0,002 X 0,412a 0,17

EKSPANSI

USAHA

165,030 -0,012 Y= 165,030 - 0,012X 0,994a 0,988

Sumber :Hasil Data Olahan

Dari tabel diatas menunjukkan besarnya koefisien korelasi (R),antara

Pembiayaan Bagi Hasil terhadap LDR yakni sebesar 0,391 artinya hubungan

antara Pembiayaan Bagi Hasil terhadap LDR memiliki hubungan yang lemah.

Nilai R Square menunjukkan kemampuan Pembiayaan Bagi Hasil dalam

menerangkan LDR sebesar 0,153 atau 15,3% artinya kemampuan Pembiayaan

Bagi Hasil dalam menerangkan LDR tergolong rendah. Artinya Pembiayaan Bagi

Hasil dalam menerangkan LDR sebesar 15,3% sisanya sebesar 84,7% lagi

diterangkan oleh variabel lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.

Hubungan antara Pembiayaan Bagi Hasil terhadap ALR yakni sebesar 0,627

artinya hubungan antara Pembiayaan Bagi Hasil taerhadap ALR memiliki

hubungan yang kuat. Nilai R Square menunjukkan kemampuan Pembiayaan Bagi

Hasil dalam menerangkan ALR sebesar 0,393 atau 39,3% artinya kemampuan

Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan ALR tergolong rendah. Artinya

Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan ALR sebesar 39,3% sisanya sebesar

60,7% lagi diterangkan oleh variabel lain yang tidak diungkap dalam penelitian

ini.

Page 10: Jurnal Mutia Damaika

Hubungan antara Pembiayaan Bagi Hasil terhadap RRL yakni sebesar 0,883

artinya hubungan antara Pembiayaan Bagi Hasil terhadap RRL memiliki

hubungan yang kuat. Nilai R Square menunjukkan kemampuan Pembiayaan Bagi

Hasil dalam menerangkan RRL sebesar 0,779 atau 77,9% artinya kemampuan

Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan RRL tergolong tinggi. Artinya

Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan RRL sebesar 77.9% sisanya sebesar

22,1% lagi diterangkan oleh variabel lain yang tidak diungkap dalam penelitian

ini.

Hubungan antara Pembiayaan Bagi Hasil terhadap ROA yakni sebesar 0,851

artinya hubungan antara Pembiayaan Bagi Hasil terhadap ROA memiliki

hubungan yang kuat. Nilai R Square menunjukkan kemampuan Pembiayaan Bagi

Hasil dalam menerangkan ROA sebesar 0,724 atau 72,4% artinya kemampuan

Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan ROA tergolong tinggi. Artinya

Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan ROA sebesar 72,4% sisanya sebesar

27,6% lagi diterangkan oleh variabel lain yang tidak diungkap dalam penelitian

ini.

Hubungan antara Pembiayaan Bagi Hasil terhadap NPM yakni sebesar 0,412

artinya hubungan antara Pembiayaan Bagi Hasil terhadap NPM memiliki

hubungan yang lemah. Nilai R Square menunjukkan kemampuan Pembiayaan

Bagi Hasil dalam menerangkan NPM sebesar 0,170 atau 17% artinya kemampuan

Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan NPM tergolong rendah. Artinya

Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan NPM sebesar 17% sisanya sebesar

83% lagi diterangkan oleh variabel lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.

Hubungan antara Pembiayaan Bagi Hasil terhadap Ekspansi Usaha yakni

sebesar 0,994 artinya hubungan antara Pembiayaan Bagi Hasil terhadap Ekspansi

Usaha memiliki hubungan yang sangat kuat. Nilai R Square menunjukkan

kemampuan Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan Ekspansi Usaha sebesar

0,988 atau 98,8% artinya kemampuan Pembiayaan Bagi Hasil dalam

menerangkan Ekspansi Usaha tergolong sangat tinggi. Artinya Pembiayaan Bagi

Hasil dalam menerangkan Ekspansi Usaha sebesar 98,8% sisanya sebesar 1,2%

lagi diterangkan oleh variabel lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.

2 Uji Normalitas Data dan Uji Hipotesis :

Tabel 6 : Uji Normalitas Data dan Uji Hipotesis Jenis Uji Kolmogorov Smirnov Uji Parsial

Rasio Nilai D Nilai Z Distribusi

Data

thitung ttabel SIG

LDR 0,167 0,335 Normal 0,600 1,885 Tidak

signifikan

ALR 0,340 0,680 Normal 1,138 1,885 Tidak

signifikan

RRL 0,279 0,558 Normal -2,659 1,885 Tidak

signifikan

ROA 0,368 0,737 Normal 2,292 1,885 Signifikan

NPM 0,378 0,756 Normal -0,639 1,885 Tidak

signifikan

Ekspansi

Usaha

0,269 0,538 Normal - 12,758 1,885 Tidak

signifikan

Sumber : Hasil Data Olahan

Page 11: Jurnal Mutia Damaika

Dari tabel 6 diatas untuk Uji Normalitas data yang dilakukan dengan Uji

Kolmogorov Smirnov terlihat bahwa Nilai Most Extreme Differences Absolute

diatas merupakan nilai statistik D pada uji K-S, nilai D pada uji terhadap masing-

masing variabel LDR, ALR,RRL, ROA, NPM dan Ekspansi usaha diatas adalah

0,167. 0,340. 0,279. 0,368. 0,378 dan 0,269 artinya (p>0,05), maka cukup bukti

untuk menerima H0, dimana data terdistribusi secara normal.

Nilai Z pada uji ini juga dapat dilihat dan paling sering digunakan sebagai

indikator, dimana nilainya berturut-turut untuk LDR, ALR, RRL, ROA, NPM

dan Ekspansi Usaha adalah 0,335, 0,680. 0,558. 0,737. 0,756 dan 0,538 berarti

p>0,05, maka H0 dapat diterima bahwa data terdistribusi secara normal.

Untuk uji t pada LDR terlihat bahwa thitung 0,600 sedangkan ttabel untuk tingkat

kepercayaan 90% adalah 1,885. Karena thitung < ttabel, maka diputuskan menerima

Ho dan menolak Ha. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pembiayaan

Bagi Hasil tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap LDR.

Untuk ALR terlihat bahwa thitung 1,138 sedangkan ttabel untuk tingkat

kepercayaan 90% adalah 1,885. Karena thitung < ttabel, maka diputuskan menerima

Ho dan menolak Ha. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pembiayaan

Bagi Hasil tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ALR.

Untuk RRL terlihat bahwa thitung (-2,659) sedangkan ttabel untuk tingkat

kepercayaan 90% adalah 1,885. Karena thitung < ttabel, maka diputuskan menerima

Ho dan menolak Ha. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pembiayaan

Bagi Hasil tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap RRL.

Untuk ROA terlihat bahwa thitung (2,292) sedangkan ttabel untuk tingkat

kepercayaan 90% adalah 1,885. Karena thitung > ttabel, maka diputuskan menolak

Ho dan menerima Ha. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pembiayaan

Bagi Hasil mempunyai pengaruh yang Signifikan terhadap ROA.

Untuk NPM terlihat bahwa thitung (-0,639) sedangkan ttabel untuk tingkat

kepercayaan 90% adalah 1,885. Karena thitung < ttabel, maka diputuskan menerima

Ho dan menolak Ha. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pembiayaan

Bagi Hasil tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap NPM.

Untuk Ekspansi Usaha terlihat bahwas bahwa thitung (-12,758) sedangkan ttabel

untuk tingkat kepercayaan 90% adalah 1,885. Karena thitung < ttabel, maka

diputuskan menerima Ho dan menolak Ha. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa Pembiayaan Bagi Hasil tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap Ekspansi Usaha.

Page 12: Jurnal Mutia Damaika

IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan :

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, penulis mengambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan Uji Normalitas data, yang di uji dengan Uji Normal Kolmogorov

Smirnov dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel Dependennya dalam

penelitian ini memenuhi uji Normalitas Data.

2. Dari perhitungan nilai koefisien determinasi (R2) diperoleh kesimpulan

sebagai berikut :

Nilai R Square sebesar 0,153 atau 15,3% artinya kemampuan

Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan LDR tergolong rendah. Artinya

Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan LDR sebesar 15,3% sisanya

sebesar 84,7% lagi diterangkan oleh variabel lain.

Nilai R Square sebesar 0,393 atau 39,3% artinya kemampuan

Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan ALR tergolong rendah. Artinya

Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan ALR sebesar 39,3% sisanya

sebesar 60,7% lagi diterangkan oleh variabel lain.

Nilai R Square sebesar 0,779 atau 77,9% artinya kemampuan

Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan RRL tergolong tinggi. Artinya

Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan RRL sebesar 77.9% sisanya

sebesar 22,1% lagi diterangkan oleh variabel lain.

Nilai R Square sebesar 0,724 atau 72,4% artinya kemampuan

Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan ROA tergolong tinggi. Artinya

Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan ROA sebesar 72,4% sisanya

sebesar 27,6% lagi diterangkan oleh variabel lain.

Nilai R Square sebesar 0,170 atau 17% artinya kemampuan Pembiayaan

Bagi Hasil dalam menerangkan NPM tergolong rendah. Artinya Pembiayaan

Bagi Hasil dalam menerangkan NPM sebesar 17% sisanya sebesar 83% lagi

diterangkan oleh variabel lai

Dan Nilai R Square sebesar 0,988 atau 98,8% artinya kemampuan

Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan Ekspansi Usaha tergolong sangat

tinggi. Artinya Pembiayaan Bagi Hasil dalam menerangkan Ekspansi Usaha

sebesar 98,8% sisanya sebesar 1,2% lagi diterangkan oleh variabel lain

3. Berdasarkan perhitungan Uji t, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

a. Berdasarkan perhitungan Uji t hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa

thitung 0,600 sedangkan ttabel untuk tingkat kepercayaan 90% adalah 1,885.

Karena thitung < ttabel, maka diputuskan menerima Ho dan menolak Ha.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pembiayaan Bagi Hasil tidak

mempunyai pengaruh terhadap LDR.

b. Berdasarkan perhitungan Uji t hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa

thitung 1,138 sedangkan ttabel untuk tingkat kepercayaan 90% adalah 1,885.

Karena thitung < ttabel, maka diputuskan menerima Ho dan menolak Ha.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pembiayaan Bagi Hasil tidak

mempunyai pengaruh terhadap ALR.

c. Berdasarkan perhitungan Uji t hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa

thitung (-2,659) sedangkan ttabel untuk tingkat kepercayaan 90% adalah

1,885. Karena thitung < ttabel, maka diputuskan menerima Ho dan menolak

Page 13: Jurnal Mutia Damaika

Ha. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pembiayaan Bagi Hasil

tidak mempunyai pengaruh terhadap RRL.

d. Berdasarkan perhitungan Uji t, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa

thitung (2,292) sedangkan ttabel untuk tingkat kepercayaan 90% adalah 1,885.

Karena thitung > ttabel, maka diputuskan menolak Ho dan menerima Ha.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pembiayaan Bagi Hasil

mempunyai pengaruh yang Signifikan terhadap ROA

e. Berdasarkan perhitungan uji t, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa

thitung (-0,639) sedangkan ttabel untuk tingkat kepercayaan 90% adalah

1,885. Karena thitung < ttabel, maka diputuskan menerima Ho dan menolak

Ha. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pembiayaan Bagi Hasil

tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap NPM.

f. Berdasarkan perhitungan uji t, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa

thitung (-12,758) sedangkan ttabel untuk tingkat kepercayaan 90% adalah

1,885. Karena thitung < ttabel, maka diputuskan menerima Ho dan menolak

Ha. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pembiayaan Bagi Hasil

tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Ekspansi Usaha.

4.2 Saran :

Dari kesimpulan yang telah dibuat oleh penulis sebelumnya, penulis akan

memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Selain Pembiayaan bagi Hasil yang dapat dijadikan variabel dalam analisis

penelitian ini, masih banyak terdapat variabel komponen Penyaluran dana

Pembiayaan dan variabel lainnya yang mempengaruhi Kinerja Keuangan

Bank yang diukur dengan rasio keuangan bank seperti Pembiayaan Jual-Beli,

Pembiayaan Sewa dan Pembiayaan Jasa yang dapat ikut menentukan kinerja

keuangan bank, sehingga pada penelitian selanjutnya perlu dipertimbangkan

variabel lain tersebut yang mempengarui Kinerja Keuangan Bank untuk

diteliti.

2. Dalam Hal Pembiayaan Bagi Hasil, Bank Riau-Kepri cabang Syariah

Pekanbaru harus memperhitungkan proporsi Penyaluran Dana yang pas bagi

Bank Riau-Kepri cabang Syariah Pekanbaru. Yang menjadi bahan

pertimbangan dalam menentukan besarnya penyaluran Dana Pembiayaan

Bagi Hasil adalah Pendapatan bersih yang diperoleh pada tahun sebelumnya,

besarnya biaya-biaya yang dibebankan ke Bank Riau-Kepri cabang Syariah

Pekanbaru.

3. Hendaknya diusahakan oleh Bank yang bersangkutan untuk menyusun /

membuat rasio industri / penelitian yang digunakan sebagai bahan tambahan /

diferensiasi dalam menilai kinerja suatu perusahaan / individu dalam

mengolah usahanya, yang berguna untuk mendapatkan penilaian yang lebih

matang sehingga dapat menghasilkan keputusan yang lebih tepat dan akurat

bagi pihak Bank dalam memberikan bantuan / pinjaman Modal Kerja.

Page 14: Jurnal Mutia Damaika

DAFTAR PUSTAKA

Andri Priyo Utomo. 2008. Pengaruh NPL terhadap Kinerja Keuangan

berdasarkan Rasio Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas pada PT

Bank Mandiri. Tbk. Jakarta : Jurnal Universitas Gunadarma

Arifin, Zainul. 2005. Dasar – dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta : Pustaka

Alfabet

Aulia Fuad Rahman. 2012. Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Bagi

Hasil, dan Rasio Non Performing Financing terhadap Profitabilitas

Bank Umum Syariah di Indonesia. Jakarta : Jurnal Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Brawijaya

Buku Petunjuk Operasional Pembiayaan pada PT. Bank Riau-Kepri Cabang

Syariah Pekanbaru

Hodijah. 2009. Analisis perbandingan kinerja Keuangan Bank melalui

pendekatan Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas pada Bank

Muamalat, Bank Mandiri Syariah dan Bank Mega Syariah. Jakarta :

Jurnal Universitas GunaDarma

Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis

Untuk akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta

Karim, Adiwarman. 2006. Bank Islam, Analisis Fikih dan Keuangan. Jakarta :

Raja Grafindo Persada

Kasmir. 2008. Manajemen Perbankan. Jakarta : Raja Garfindo Persada

Kusnadi. 2000. Akuntansi Keuangan Menengah. Jakarta : Raja Grafindo Persada

M. Zally Ridha faisal. 2008. Analisis Rasio Keuangan dalam mendukung

kelayakan Pembiayaan pada Bank BRI Syariah cabang Yogyakarta.

Yogyakarta : Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas STAIN Surakarta

Muthaher, Osmad. 2012. Akuntansi Perbankan Syariah. Yogyakarta : Graha Ilmu

Sasmita, Jumiati. 2010. Metodologi Penelitian Manajemen, Pedoman Penulisan

Skripsi dan Tesis. Pekanbaru : UR Press

Siti Zhubaidah. 2004. Analisis Struktur Pembiayaan dan Pengaruhnya terhadap

Kinerja keuangan pada bank BNI Syariah. Jakarta : Jurnal Perbankan

Islam vol 10

Sudarsono, Heri. 2005. Bank dan lembaga keuangan Syariah. Yogyakarta :

Ekonisia

___________. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan

Ilustrasi. Yogyakarta : Ekonisia

Suliyanto. 2008. Teknik Proyeksi Bisnis. Yogyakarta : Andi

________. 2011. Ekonometrika Terapan: Teori & Aplikasi dengan SPSS.

Yogyakarta : Andi

Syafii Antoni, Muhammad. 2005. Manajemen Bank Syariah. Jakarta : Gema

Insani

__________. 2001. Bank Syariah dari Teori Ke Praktek. Jakarta : Gema Insani

Trihendradi. 2010. Step by Step SPSS 18 Analisis Data Statis. Yogyakarta : Andi

Zulfi Chairi. 2005. Pelaksanaan Kredit Perbankan Syariah berdasarkan UU no

10 tahun 1998. Medan : Jurnal Universitas Sumatra Utara.