jurnal bipolar diskusi
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Jurnal Bipolar Diskusi
1/2
DISKUSI
Variasi yang luas dari klinis kasus gangguan bipolar, kurangnya ketaatan
beberapa pasien terhadap terapi mood stabilizer, dan sulitnya merekan secara
akurat ketaatan pasien jangka panjang dapat menghasilkan kesalahan klasifikasidari respon lithium pada bagian yang tidak biasa pada pasien di penelitian
farmakogenik ini terhadap respon mood stabilizer. Sejak the Alda scale dapat
menyelesaikan masalah ini, kami menggunakannya untuk memilah kriteria inklusi
penelitian ini (lihat bagian metode di the Supplementary Appendix ). ami yakin
bah!a hanya sedikit pasien yang die"aluasi pada penelitian ini mempunyai
gangguan afektif dan psikotik dibandingkan gangguan bipolar, karena penelitian
sebelumnya menunjukkan bah!a reliabilitas gangguan bipolar lebih tinggi
dibandingkan dengan spektrum gangguan afektif lainnya. Sebagai tambahan,
terdapat bukti bah!a substansi genetic heterogen mendasari berbagai macam
gangguan afektif. #idak mungkin bah!a kami akan melakukan obser"asi
hubungan yang kuat jika terdapat perbandingan yang substansial pada pasien
degan ganguan lain dibandingkan dengan gangguan bipolar.
$enggunakan definisi stringent fenotipe, kami memba!a dua%bagian tes
asosiasi dan analisis follo!%up dan identifikasi dua S&'s dan delesi single%base
yang berhubungan dengan respon terhadap terapi lithium. etiga "arian ini secara
kuat diprediksi pada hasil outcome kelompok kecil follo!%up kohort. al inimemungkinan pada monitoring atentif untuk memastikan ketaatan pada sampel
follo!%up * pasien menetapkan penilaian akurat yang tidak biasa pada respon
lithium. al ini dapat menjelaskan distribusi t!o%peak dari total Alda score pada
pasien dengan respon yang baik (+ sampai -) dan pada beberapa dengan respon
yang buruk (- sampai ), sebagai perbandingan dengan distribusi /the
genome!ide0 yang berhubungan dengan penelitian dan replikasi grup (tabel S
pada the Supplementary Appendix).
'rotein 1A23 berada pada grup 44 family decarboxylase. $eskipun fungsipsikologisnya masih belum dapat diketahui, hal ini dapat mirip dengan glutamate
decarboxylase (1A2), karena keda protein tersebut mempunyai pyridoxal%
dependent decarboxylase catalytic domain, dimana termasuk didalamnya the
decarboxylation of glutamate, histidine, tyrosine, and aromatic l%amino acid
(1ambar S di the Supplementary Appendix). 1A2 juga merupakan enzim kunci
-
7/23/2019 Jurnal Bipolar Diskusi
2/2
biosintesis dari 5%aminobutyric acid (1A6A). #erlebih lagi, baik 1A23 maupun
1A2 terekspresi di otak, dimana aksi glutamate sebagai neurotransmitter eksitator
primer dan 1A6A sebagai neurotransmitter penghambat utama (1ambar S* pada
the Supplementary Appendix). 2ua isoform 1A2 (1A278 and 1A279), yang
mana disandi oleh dua gen yang berbeda, tidak diekspresikan pada pasien dengangangguan bipolar. #erapi lithium jangka panjang dapat mengubah tidak hanya
distribusi reseptor glutamate, tapi juga tampilan morfologik sinaptik.
asil kami konsisten dengan penelitian the first genome!ide association
pada terapi lithium, yang mana menyaankan pentingnya jalur glutamate pada
gangguan bipolar dan mekanisme dimana lithium dapat berefek pada
neurotransmitter glutamatergik. 2elesi "arian 4VS+:*+del1 dapat memberikan
efek struktural dari the pyridoxal%dependent decarboxylase domain pada 1A23
dengan mengubah sambungannya dan juga dengan akti"itas dekarboksilasi, namun
hipotesisi ini masih butuh dipecahkan.
'enelitian kami menyarankan bah!a that rs9-778, 1A23
4VS+:*+del1, dan rs9-77++ merupakan biomarker yang berguna untuk
memprediksi renspon terhadap terapi pemeliharaan lithium pada pasien dengan ras
Asia yang memiliki gangguan bipolar. Alel ini jarang terdapat pada indi"idu ;ropa
dan Afrika (#abel S- pada the Supplementary Appendix), namun mungkin bah!a
"arian yang lain di 1A23 dapat mempengaruhi renspon terapi lithium padapopulasi ini. 'enanda ini berguna untuk gangguan afektif dibandingkan dengan
gangguan bipolar, seperti gangguan depresi berat (dimana lithium digunakan untuk
memperbesar efek obat antidepresan).
ampir separuh dari 97 pasien dengan gangguan bipolar pada penelitian
ini (*9,