jurnal bipolar diskusi

Upload: tara-mandiricha

Post on 15-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Jurnal Bipolar Diskusi

    1/2

    DISKUSI

    Variasi yang luas dari klinis kasus gangguan bipolar, kurangnya ketaatan

    beberapa pasien terhadap terapi mood stabilizer, dan sulitnya merekan secara

    akurat ketaatan pasien jangka panjang dapat menghasilkan kesalahan klasifikasidari respon lithium pada bagian yang tidak biasa pada pasien di penelitian

    farmakogenik ini terhadap respon mood stabilizer. Sejak the Alda scale dapat

    menyelesaikan masalah ini, kami menggunakannya untuk memilah kriteria inklusi

    penelitian ini (lihat bagian metode di the Supplementary Appendix ). ami yakin

    bah!a hanya sedikit pasien yang die"aluasi pada penelitian ini mempunyai

    gangguan afektif dan psikotik dibandingkan gangguan bipolar, karena penelitian

    sebelumnya menunjukkan bah!a reliabilitas gangguan bipolar lebih tinggi

    dibandingkan dengan spektrum gangguan afektif lainnya. Sebagai tambahan,

    terdapat bukti bah!a substansi genetic heterogen mendasari berbagai macam

    gangguan afektif. #idak mungkin bah!a kami akan melakukan obser"asi

    hubungan yang kuat jika terdapat perbandingan yang substansial pada pasien

    degan ganguan lain dibandingkan dengan gangguan bipolar.

    $enggunakan definisi stringent fenotipe, kami memba!a dua%bagian tes

    asosiasi dan analisis follo!%up dan identifikasi dua S&'s dan delesi single%base

    yang berhubungan dengan respon terhadap terapi lithium. etiga "arian ini secara

    kuat diprediksi pada hasil outcome kelompok kecil follo!%up kohort. al inimemungkinan pada monitoring atentif untuk memastikan ketaatan pada sampel

    follo!%up * pasien menetapkan penilaian akurat yang tidak biasa pada respon

    lithium. al ini dapat menjelaskan distribusi t!o%peak dari total Alda score pada

    pasien dengan respon yang baik (+ sampai -) dan pada beberapa dengan respon

    yang buruk (- sampai ), sebagai perbandingan dengan distribusi /the

    genome!ide0 yang berhubungan dengan penelitian dan replikasi grup (tabel S

    pada the Supplementary Appendix).

    'rotein 1A23 berada pada grup 44 family decarboxylase. $eskipun fungsipsikologisnya masih belum dapat diketahui, hal ini dapat mirip dengan glutamate

    decarboxylase (1A2), karena keda protein tersebut mempunyai pyridoxal%

    dependent decarboxylase catalytic domain, dimana termasuk didalamnya the

    decarboxylation of glutamate, histidine, tyrosine, and aromatic l%amino acid

    (1ambar S di the Supplementary Appendix). 1A2 juga merupakan enzim kunci

  • 7/23/2019 Jurnal Bipolar Diskusi

    2/2

    biosintesis dari 5%aminobutyric acid (1A6A). #erlebih lagi, baik 1A23 maupun

    1A2 terekspresi di otak, dimana aksi glutamate sebagai neurotransmitter eksitator

    primer dan 1A6A sebagai neurotransmitter penghambat utama (1ambar S* pada

    the Supplementary Appendix). 2ua isoform 1A2 (1A278 and 1A279), yang

    mana disandi oleh dua gen yang berbeda, tidak diekspresikan pada pasien dengangangguan bipolar. #erapi lithium jangka panjang dapat mengubah tidak hanya

    distribusi reseptor glutamate, tapi juga tampilan morfologik sinaptik.

    asil kami konsisten dengan penelitian the first genome!ide association

    pada terapi lithium, yang mana menyaankan pentingnya jalur glutamate pada

    gangguan bipolar dan mekanisme dimana lithium dapat berefek pada

    neurotransmitter glutamatergik. 2elesi "arian 4VS+:*+del1 dapat memberikan

    efek struktural dari the pyridoxal%dependent decarboxylase domain pada 1A23

    dengan mengubah sambungannya dan juga dengan akti"itas dekarboksilasi, namun

    hipotesisi ini masih butuh dipecahkan.

    'enelitian kami menyarankan bah!a that rs9-778, 1A23

    4VS+:*+del1, dan rs9-77++ merupakan biomarker yang berguna untuk

    memprediksi renspon terhadap terapi pemeliharaan lithium pada pasien dengan ras

    Asia yang memiliki gangguan bipolar. Alel ini jarang terdapat pada indi"idu ;ropa

    dan Afrika (#abel S- pada the Supplementary Appendix), namun mungkin bah!a

    "arian yang lain di 1A23 dapat mempengaruhi renspon terapi lithium padapopulasi ini. 'enanda ini berguna untuk gangguan afektif dibandingkan dengan

    gangguan bipolar, seperti gangguan depresi berat (dimana lithium digunakan untuk

    memperbesar efek obat antidepresan).

    ampir separuh dari 97 pasien dengan gangguan bipolar pada penelitian

    ini (*9,