jurding.pptx

14
FINDHA YULIANA NINGRUM 406117018 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA JAKARTA 201 Pembimbing : dr. Slamet ,SP.S LOW BACK PAIN PADA ANAK USIA SEKOLAH : Faktor resiko, gambaran klinik dan managemen diagnostik

Upload: finyul

Post on 09-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: jurding.pptx

FINDHA YULIANA NINGRUM 406117018

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS TARUMANAGARA

JAKARTA201

Pembimbing : dr. Slamet ,SP.S

LOW BACK PAIN PADA ANAK USIA SEKOLAH :Faktor resiko, gambaran klinik dan managemen diagnostik

Page 2: jurding.pptx

LBP (Low Back Pain) umum dalam populasi dewasa, namun hali ini

menjadi masalah kesehatan serius pada anak dan remaja.

LBP memiliki prevalensi yg relatif tinggi selama usia sekolah.pada survei , LBP non-spesifik pada anak hampir sama dengan orang dewasa

Page 3: jurding.pptx

Kasus LBP pada anak memiliki banyak deteriman biomekanik , neurofisiologi dan faktor psikososial , terkait:

- Usia- Jenis kelamin- Status kesehatan- Genetik dan faktor sosial ekonomi- Aktivitas fisik- Pola/ gaya hidup

Page 4: jurding.pptx

Hanya sebagian kecil dari anak- anak yg menderita LBP mencari perhatian medis

Kebutuhan kunjungan dilaporkan hanya 18,7% kasus.

Penyebab tersering yang menyebabkan LBP pada anak, diantaranya : ◦ Spondylolisis atau spondylolisthesis◦ Penyakit Scheuermann ◦ Cedera muskuloligamantosus◦ herniasi diskus lumbal◦ Neoplasma

Page 5: jurding.pptx

Kelompok studi 36 pasien usia 10-18 tahun yg menderita LBP di RS departemen of pediatric neurology and rehabilitation pada tahun 2000-2004.

Riwayat keluarga Pemeriksaan medis Faktor resiko Gejala Hasil pencitraan tulang belakang Menejemen diagnostik

Bahan dan metode

Page 6: jurding.pptx

Ada 22 anak perempuan (61%)14 anak laki-laki (39%)Usia rata2 onset klinis LBP dalam

kelompok ini : 14,7 tahunPuncak prevalensi awal pada anak

perempuan usia 15 tahunKemudian anak laki-laki usia 17 tahun

Hasil

Page 7: jurding.pptx

18 anak (50%) ada pengaruh faktor genetik.18 anak (50%) menunjukkan faktor yg mendorong

LBP : gerak yg tidak terkoordinasi 14(39%), kenaikan berat badan pada remaja (11%).

Dalam 15 kasus awal(42%), LBP dikaitkan dengan latihan yang berat seperti tari dan pelatihan olahraga.

21 pasien menunjukkan gejala ischialgia(58%)Hampir 42% (15 pasien) menunjukkan gejala LBP

saja2 pasien(6%) menujukkan neuralgia siatik.19 pasien(52%) mengeluh adanya gejala

kompleks LBP dan nyeri panggul.Foto polos lumbal dilakukan pada semua pasien

Page 8: jurding.pptx

Spina lumbal : dilakukan dengan MRI, CT pada semua pasien

dengan gejala sciatica dan LBP kronik.

Diagnostik pencitraan menunjukkan tonjolan diskus pada 11 anak (31%)• 6 di CT• 4 pada MRI• 1 x-rayPlain radiografi dilakukan di 36

pasien :• 6 pasien (16,7%) spina bifida

Lainnya LBP: • spondylolysis 2 pasien• Penyakit Scheuermann 1

pasien• Juvenille rematois artritis 1

pasien Tingkat perubahan diskus ditentukan di L4/L5 dalam 4 remaja. L5/S1 – 6 pasien. Herniasi diskus dalam 2 tingkat L4/L5 dan L5/S1 – 1 pasien.

Page 9: jurding.pptx

Prevalensi LBP rendah antara usia 7 th (1%) dan 10 th(6%) pada anak- anak sekolah, meningkat sedang sekitar 18% pada usia remaja diantara 14-16 tahun.

Dalam penelitian kami usia puncak onset LBP adalah 14,7 th. Terlebih dahulu pd anak perempuan(15 th), kemudian pd anak laki-laki (17 th).

61% pasien yg dirawat adalah pasien perempuan .Kami menemukan riwayat keluarga dengan LBP

pada 50% anak.Hal ini juga bergantung pada faktor2 psikososial

seperti gaya hidup dan aktivitas fisik.Faktor resiko yg signifikan adalah kelainan postural

diskusi

Page 10: jurding.pptx

Kami menginformasikan adanya kelainan postural pada 13,9% pasien kami.

Selain itu kurangnya aktivitas fisik dan beratnya latihan merupakan faktor resiko lainnya.

Page 11: jurding.pptx

Foto polos tulang belakang pediatrik menunjukkan bahwa x-ray masih merupakan alat diagnostik yg berharga dan standart di prosedur diagnostik pasien dengan LBP.

Pemeriksaan ini dilakukan pada semua pasien kami dengan LBP menunjukkan: 6 pasien spina bifida 2 pasien herniasi diskus saja.

Kami juga mengkonfirmasi fitur x-ray pd Penyakit Scheuermann 1 pasien dan 1 RA juvenille.

Penyebab LBP spesifik pada anak sering diidentifikasi dengan CT dan MRI.

Penyebab paling umum LBP pada anak adalah Spondylolisis atau spondylolisthesis

Page 12: jurding.pptx

Penonjolan diskus lazim pd atlet muda , dlm materi kami penilaian diagnostik menunjukkan penonjolan diskus pd 11 anak : 6 di CT , 4 di MRI dan 1 di x-ray .

CT tampaknya kurang berguna dalan mendiagnostik LBP , walaupun demikian dalam 7 penampilan CT kami menemukan adanya herniasi diskus dalam 6 kasus.

CT dilakukan dalam penelitian kami karena keterbatasan akan ketersediaan MRI dalam wilayah kami dahulu,

Page 13: jurding.pptx

Setengah dari pasien menujukkan faktor yg mndorong LBP: gerakan yang tidak terkoordinasi dan kenaikan berat badan.

Konfirmasi kelainan postur tubuh postur tubuh 13,9%. 58% remaja dengan LBP memiliki gejala ischialgia. Pencitraan diagnostik menunjukkan tonjolan disc pada 31%

anak-anak. Penyebab lain: spondylolysis, penyakit Scheuermann,

juvenille reumatoid artritis. Beberapa anak usia sekolah yang menderita LBP khususnya

dgn gejala neuralgia siatik mencari perawatan medis di RS. Walaupun penyebab utama mekanik dan perkembangan

terkait kurangnya aktivitas fisik/ latihan berat menejemen diagnostik serius sangat diperlukan

MRI merupakan gold standart diagnostik pada remaja dengan LBP.

kesimpulan

Page 14: jurding.pptx

Terima Kasih