juklak pemilihan phmj 2015 - 2017.pdf

12
Jakarta, 27 Februari 2015 Nomor : 7246/II-15/MS.XIX Lamp : 1 (satu) Bundel Perihal : Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan Fungsionaris Pelaksana Harian Majelis Jemaat Kepada Yth., Seluruh Majelis Jemaat GPIB di – T e m p a t Salam sejahtera, Masa tugas Pelaksana Harian Majelis Jemaat masa tugas 2012 – 2015 sebagai representasi harian dari Majelis Jemaat masa tugas 2012 – 2017, akan berakhir pada 31 Maret 2015. Untuk itu kita harus melakukan pemilihan Pelaksana Harian Majelis Jemaat masa tugas 2015 – 2017. Supaya pemilihan Pelaksana Harian Majelis Jemaat masa bakti 2015 – 2017 berjalan sesuai Peraturan dan Ketentuan GPIB yang berlaku, Majelis Sinode perlu menyampaikan Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan Pelaksana Harian Majelis Jemaat sebagai Pedoman kita bersama. Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan Pelaksana Harian Majelis Jemaat ini disusun berdasarkan Tata Gereja GPIB Tahun 2010 Peraturan Nomor 2 tentang Majelis Jemaat. Dalam rangka proses pemilihan Pelaksana Harian Majelis Jemaat tersebut, kami juga menyampaikan formulir : Pernyataan Kesediaan, Pernyataan Kesetiaan / Loyalitas, Berita Acara Pemilihan, Biodata Fungsionaris terpilih, Kelengkapan lainnya (terlampir). Kami harapkan Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan Pelaksana Harian Majelis Jemaat ini dipelajari dengan seksama dan digunakan sesuai maksud dan tujuannya. Teriring Salam dan doa kami, MAJELIS SINODE GPIB, Pendeta Markus Frits Manuhutu Pendeta Adriaan Pitoy Ketua Umum Sekretaris Umum

Upload: robert-rumagit

Post on 17-Jan-2016

438 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: JUKLAK Pemilihan PHMJ 2015 - 2017.pdf

Jakarta, 27 Februari 2015

Nomor : 7246/II-15/MS.XIX

Lamp : 1 (satu) Bundel

Perihal : Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan

Fungsionaris Pelaksana Harian Majelis Jemaat

Kepada Yth.,

Seluruh Majelis Jemaat GPIB

di –

T e m p a t

Salam sejahtera,

Masa tugas Pelaksana Harian Majelis Jemaat masa tugas 2012 – 2015 sebagai

representasi harian dari Majelis Jemaat masa tugas 2012 – 2017, akan berakhir pada 31

Maret 2015. Untuk itu kita harus melakukan pemilihan Pelaksana Harian Majelis Jemaat

masa tugas 2015 – 2017.

Supaya pemilihan Pelaksana Harian Majelis Jemaat masa bakti 2015 – 2017 berjalan

sesuai Peraturan dan Ketentuan GPIB yang berlaku, Majelis Sinode perlu menyampaikan

Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan Pelaksana Harian Majelis Jemaat sebagai Pedoman kita

bersama.

Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan Pelaksana Harian Majelis Jemaat ini disusun

berdasarkan Tata Gereja GPIB Tahun 2010 Peraturan Nomor 2 tentang Majelis Jemaat.

Dalam rangka proses pemilihan Pelaksana Harian Majelis Jemaat tersebut, kami juga

menyampaikan formulir : Pernyataan Kesediaan, Pernyataan Kesetiaan / Loyalitas, Berita

Acara Pemilihan, Biodata Fungsionaris terpilih, Kelengkapan lainnya (terlampir).

Kami harapkan Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan Pelaksana Harian Majelis Jemaat ini

dipelajari dengan seksama dan digunakan sesuai maksud dan tujuannya.

Teriring Salam dan doa kami,

MAJELIS SINODE GPIB,

Pendeta Markus Frits Manuhutu Pendeta Adriaan Pitoy

Ketua Umum Sekretaris Umum

Page 2: JUKLAK Pemilihan PHMJ 2015 - 2017.pdf

PETUNJUK PELAKSANAAN (JUKLAK) PEMILIHAN PELAKSANA HARIAN MAJELIS JEMAAT

MASA BAKTI 2015 – 2017

I. Dasar Pelaksanaan

Tata Gereja GPIB tahun 2010

1. Tata Dasar, Bab IV ttg Penatalayanan Gereja

2. Peraturan Pokok I Pasal 11

3. Peraturan Nomor 2 ttg Majelis Jemaat, khususnya Pasal 3 ayat 1, Pasal 7 s/d 12

II. Ketentuan Umum

1. Pelaksana Harian Majelis Jemaat (PHMJ) adalah representasi harian dari Majelis Jemaat.

2. Pemilihan Fungsionaris PHMJ harus dilaksanakan dalam Sidang Majelis Jemaat yang khusus diadakan untuk itu.

a. Undangan untuk menghadiri Sidang Majelis Jemaat Khusus ini harus disampaikan

kepada sekalian Fungsionaris Majelis Jemaat dengan Undangan Khusus 1 (satu) minggu sebelum Sidang Majelis Khusus diselenggarakan, dan diwartakan dalam

Warta Jemaat untuk diketahui oleh warga jemaat.

b. Sidang Majelis Jemaat yang diadakan khusus untuk pemilihan Pelaksana Harian

Majelis Jemaat, dipimpin oleh Pendeta /Ketua Majelis Jemaat.

c. Sidang Majelis Jemaat tersebut diatas dinyatakan sah untuk melaksanakan pemilihan, jika dihadiri minimal 2/3 dari jumlah Fungsionaris Majelis Jemaat yang dibuktikan

dengan ”Daftar Kehadiran”.

3. Calon Fungsionaris PHMJ yang akan dipilih, pernah menjalani tugas selaku Diaken atau

Penatua minimal dua setengah tahun atau selama satu masa tugas PHMJ di salah satu Jemaat GPIB.

a. Jumlah Fungsionaris PHMJ yang harus dipilih minimal 2 (dua) dan maksimal 10

(sepuluh) orang. Karena Ketua PHMJ adalah Ketua Majelis Jemaat yang ditetapkan oleh Majelis Sinode dengan Surat Keputusan.

b. Pembidangan tugas Fungsionaris PHMJ adalah sebagai berikut :

Ketua

Membidangi : Teologi (meliputi bidang Iman dan Ajaran, Ibadah dan Musik

Gereja, dan Pengkajian Teologi) dan Persidangan Gerejawi.

Ketua I

Membidangi : Pelayanan dan Kesaksian (meliputi bidang Pengembangan dan Penatalayanan Pos PelKes, PMKI, Diakonia, Crisis Center, Satgas

Penanggulangan Bencana) dan UP2M.

Ketua II

Membidangi : Gereja, Masyarakat dan Agama-agama (meliputi bidang Ke-

Esaan Gereja, Kemasyarakatan yaitu Hak Asasi Manusia dan Hukum, dan Lingkungan Hidup).

Ketua III

Membidangi Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Insani (meliputi

bidang Pembinaan dan Pengembangan Warga Gereja), Pelayanan Kategorial (meliputi Peningkatan Peran Keluarga : Anak, Teruna, Pemuda, Perempuan,

Bapak, dan Lanjut Usia), Kelompok Fungsional dan Profesional.

Page 3: JUKLAK Pemilihan PHMJ 2015 - 2017.pdf

Ketua IV

Membidangi : Pembangunan Ekonomi Gereja (meliputi bidang Keuangan :

Perbendaharaan dan Akuntansi), Daya dan Dana, Pemanfaatan dan Pengembangan Harta Milik Gereja, Badan Usaha / Badan Hukum GPIB.

Ketua V

Membidangi : Informasi, Organisasi dan Komunikasi (meliputi bidang Sistem Informasi Manajemen, Perencanaan Organisasi, dan Komunikasi) dan

Penelitian dan Pengembangan.

Sekretaris

a. Bersama Ketua membidangi Teologi dan Persidangan Gerejawi

b. Bersama para Ketua menetapkan Kebijakan Majelis Jemaat, pengendalian

administrasi, pengintergerasian kegiatan, dan personalia.

c. Bersama Ketua V menangani bidang : Informasi, Organisasi, Komunikasi,

dan Penelitian dan Pengembangan.

Sekretaris I

Bersama Ketua I dan Ketua II menangani bidang – bidang yang menjadi

tanggung jawab Ketua I dan Ketua II

Sekretaris II

Bersama Ketua III dan Ketua IV menangani bidang – bidang yang menjadi tanggung jawab Ketua III dan Ketua IV.

Bendahara

Menangani Perbendaharaan dan Pengelolaan Keuangan

Bendahara I

Menangani Perbendaharaan dan Pembukuan

i. Jumlah Fungsionaris PHMJ

1). Jumlah Fungsionaris PHMJ termasuk KMJ (yang ditetapkan oleh Majelis Sinode

dengan Surat Keputusan) harus berjumlah ganjil yaitu 3, 5, 7, dan 11 orang.

2). Jumlah minimal Fungsionaris PHMJ 3 (tiga) orang dan maksimal 11 (sebelas) orang,

terdiri dari unsur Pendeta / Ketua Majelis Jemaat, Penatua dan Diaken, dengan

rincian sebagai berikut :

a. Apabila jumlah Fungsionaris Majelis Jemaat antara 5 orang - 15 orang, maka

jumlah Fungsionaris PHMJ adalah 3 (tiga) orang.

b. Apabila jumlah Fungsionaris Majelis Jemaat antara 16 orang - 25 orang, maka

jumlah Fungsionaris PHMJ adalah 5 (lima) orang.

c. Apabila jumlah Fungsionaris Majelis Jemaat antara 26 orang - 35 orang, maka

jumlah Fungsionaris PHMJ adalah 7 (tujuh) orang.

d. Apabila jumlah Fungsionaris Majelis Jemaat lebih dari 35 orang, maka jumlah

Fungsionaris PHMJ adalah 11 (sebelas) orang.

j. Dalam struktur PHMJ berjumlah 3 (tiga) orang Fungsionaris, maka komposisinya terdiri dari : Ketua, Sekretaris, dan Bendahara.

Dalam struktur PHMJ berjumlah 5 (lima) orang Fungsionaris, maka komposisinya terdiri dari : Ketua, Ketua I, Sekretaris, Sekretaris I, dan Bendahara.

Dalam struktur PHMJ berjumlah 7 (tujuh) orang Fungsionaris, maka komposisinya terdiri dari : Ketua, Ketua I, Ketua II, Sekretaris, Sekretaris I, Bendahara, dan Bendahara I.

Dalam struktur PHMJ berjumlah 11 (sebelas) orang Fungsionaris, maka komposisinya

terdiri dari : Ketua, Ketua I, Ketua II, Ketua III, Ketua IV, Ketua V, Sekretaris, Sekretaris I, Sekretaris II, Bendahara, dan Bendahara I.

Page 4: JUKLAK Pemilihan PHMJ 2015 - 2017.pdf

2. PHMJ masa bakti 2015 – 2017 melaksanakan tugasnya sampai dengan (selambat-

lambatnya) 31 Oktober 2017 atau s/d serah terima dengan PHMJ yang baru masa tugas 2017 - 2019.

3. Sebelum melaksanakan Sidang Majelis Jemaat Khusus untuk memilih Fungsionaris PHMJ masa tugas 2015 – 2017, PHMJ masa tugas 2012 – 2015 wajib menyiapkan Laporan Akhir

Masa Tugas dan Laporan Pertanggung Jawaban Keuangan yang telah diperiksa oleh Badan

Pemeriksa Perbendahaaran Jemaat (BPPJ) untuk diserah-terimakan kepada PHMJ masa tugas 2015 – 2017 dan kepada Majelis Sinode sebagai salah satu persyaratan untuk

memperoleh Surat Keputusan Majelis Sinode tentang PHMJ masa tugas 2015 – 2017.

III. Ketentuan Khusus

1. Mengacu Peraturan No 2 Pasal 11 :

a. Masa tugas Fungsionaris PHMJ adalah 2 (dua) tahun 6 (enam) bulan dan dapat

dipilih kembali.

b. Seseorang tidak dapat dipilih kembali selaku Fungsionaris PHMJ setelah menjalankan dua kali masa tugas berturut-turut sebagai fungsionaris PHMJ.

c. Seseorang yang tersebut pada butir b diatas dapat dipilih kembali selaku Fungsionaris PHMJ setelah melewati masa jeda selama 1 (satu) kali masa tugas

PHMJ.

2. Semua Fungsionaris Majelis Jemaat berhak memilih dan dipilih menjadi Fungsionaris

Pelaksana Harian Majelis Jemaat, KECUALI :

a. Pendeta/Ketua Majelis Jemaat dapat memilih dan tidak perlu dipilih.

b. Melebihi batas usia yang ditetapkan dalam PPMJ setempat yang sudah disahkan

Majelis Sinode GPIB tidak dapat dipilih. c. Fungsionaris PHMJ yang berturut turut menjabat 2 masa tugas PHMJ dapat memilih

dan tidak dapat dipilih.

d. Fungsionaris PHMJ pada butir c dapat dipilih kembali setelah jedah satu masa tugas PHMJ.

e. Fungsionaris Majelis Sinode, Fungsionaris BPPG, dan Pengurus Yayasan dalam lingkup GPIB dapat memilih dan tidak dapat dipilih menjadi Fungsionaris Pelaksana

Harian Majelis Jemaat.

IV. Tata Cara Pemilihan

1. Pemilihan Fngsionaris PHMJ dapat dilakukan dengan cara elektronik yang sudah diadakan

simulasi pemilihan terlebih dahulu dan dipersiapkan dengan baik.

2. Pemilihan 2 (dua) Tahap.

a. Tiap-tiap fungsi PHMJ dilakukan pemilihan satu per satu dengan 2 tahap, yakni : Tahap Pencalonan dan Tahap Penetapan.

b. Tiga nama yang mendapat suara terbanyak pada tiap fungsi diajukan sebagai calon untuk Tahap Penetapan.

c. Seseorang hanya dapat dicalonkan untuk 2 (dua) Fungsi PHMJ.

d. Seseorang yang memperoleh suara terbanyak pada tiap fungsi dalam Tahap Penetapan ditetapkan selaku fungsionaris bidang tersebut.

e. Setiap Tahap pemilihan disediakan formulir untuk itu.

Page 5: JUKLAK Pemilihan PHMJ 2015 - 2017.pdf

3. Pemilihan 1 (satu) Tahap

a. Pemilihan masing masing fungsionaris Ketua I, II, III, IV dan V dilakukan pemilihan sekaligus.

b. Suara terbanyak fungsionaris yang terpilih langsung dinyatakan sebagai fungsionaris

dalam bidang tersebut dan mengisi formulir kesediaan diri.

c. Setelah dinyatakan fungsionaris/para ketua yang terpilih, dilaksanakan pemilihan

fungsi para sekretaris dan pemilihan fungsi bendahara yang dipilih sekaligus, seperti tersebut pada butir a diatas.

d. Bentuk Formulir Pemilihan (Pemilihan 2 Tahap dan Pemilihan 1 Tahap) adalah

sebagaimana terlampir bersama Juklak ini.

V. Teknis Pelaksanaan SMJ Khusus dan Pemilihan PHMJ

1. Agenda SMJ :

a. Ibadah Pembukaan.

b. Sidang Majelis Jemaat Khusus untuk Pemilihan Fungsionaris PHMJ dipimpin oleh

Pendeta / Ketua Majelis Jemaat.

c. Roll Call dan Penetapan Quorum (2/3 dari jumlah anggota Majelis Jemaat). Apabila pada waktu yang ditetapkan quorum belum tercapai sidang dapat ditunda paling

lama 30 menit; setelah itu sidang dapat dilaksanakan dan dinyatakan sah untuk mengambil keputusan (sekalipun quorum 2/3 belum juga tercapai).

d. Penjelasan Umum tentang ”PHMJ” (lihat lampiran A); perlu dibacakan oleh Pimpinan

Sidang, dalam hal ini oleh Pendeta/KMJ.

e. Setelah Pimpinan Sidang menjelaskan tentang sistem Pemilihan dengan 2 (dua)

Tahap dan sistem Pemilihan dengan 1 (satu) Tahap (lihat uraian penjelasan pada Lampiran B), Peserta Sidang memutuskan dan menetapkan Tata Cara Pemilihan

yang akan digunakan (Pemilihan dengan 2 Tahap atau Pemilihan dengan 1 Tahap).

f. Pelaksanaan Pemilihan

2. Pemilihan dengan 2(dua) Tahap:

a. Sebelum dilaksanakan pemilihan untuk tiap fungsi, agar dibacakan bidang tugas yang

melekat pada fungsi tersebut (lihat lampiran C).

b. Formulir Pemilihan untuk Tahap Pencalonan dibagikan kepada seluruh peserta sidang

yang adalah anggota Majelis jemaat. (D1).

c. Setelah selesai diisi, dikumpulkan kembali dan dihitung (jumlahnya harus sama dengan jumlah yang hadir). Untuk hal ini Pendeta/KMJ dapat meminta bantuan 1

atau 2 orang dari anggota Majelis Jemaat yang hadir.

d. Formulir dibacakan dan dicatat di papan, kertas/karton atau menggunakan komputer

layar/screen. Jumlah suara terbanyak (3 orang untuk tahap pencalonan) dari tiap

fungsi diajukan sebagai calon untuk Tahap Penetapan.

e. Presbiter yang dicalonkan wajib menyatakan kesediaan atau ketidaksediaan dengan

mengisi formulir yang telah disiapkan (lampiran E).

f. Formulir Pemilihan untuk Tahap Penetapan dibagikan kepada seluruh peserta sidang

yang adalah anggota Majelis jemaat. (lampiran D2).

g. Setelah selesai diisi, dikumpulkan kembali dan dihitung jumlahnya (harus sama

dengan jumlah yang hadir).

h. Formulir dibacakan dan dicatat serta disaksikan oleh peserta SMJ. Jumlah suara terbanyak (1 orang) di tiap fungsi dinyatakan sebagai fungsionaris bidang tersebut.

i. Seluruh proses pemilihan dan hasilnya dituangkan dalam ”Berita Acara Pemilihan” (lihat lampiran F1).

Page 6: JUKLAK Pemilihan PHMJ 2015 - 2017.pdf

3. Pemilihan dengan 1 (satu) Tahap:

a. Formulir pemilihan dibagikan secara berturut-turut kepada seluruh peserta sidang sesuai dengan fungsi yang ada (D3):

Pertama, formulir untuk pemilihan Ketua I s/d Ketua V.

Kedua, formulir untuk pemilihan Sekretaris, Sekretaris I dan II

Ketiga, formulir untuk pemilihan Bendahara dan Bendahara I

b. Setelah formulir pemilihan Ketua I s/d V diisi, dikumpulkan kembali dan dihitung (jumlahnya harus sama dengan jumlah yang hadir).

c. Presbiter yang dicalonkan wajib menyatakan kesediaan atau ketidaksediaan dengan mengisi formulir yang telah disiapkan (lampiran E).

d. Suara terbanyak (1 orang) ditetapkan mengisi fungsi PHMJ dimaksud. Begitu

selanjutnya dengan formulir pemilihan Sekretaris dan Bendahara.

e. Seluruh proses pemilihan dan hasilnya dituangkan dalam ”Berita Acara Pemilihan”

(lampiran F2).

VI. Lain-lain

1. Setelah PHMJ 2015 – 2017 terpilih maka PHMJ 2012 – 2015 mempersiapkan proses

serah terima.

2. Acara Serah Terima dilaksanakan dalam Sidang Majelis Jemaat setelah Surat

Keputusan diterima dari Majelis Sinode, dimana PHMJ 2012 – 2015 menyampaikan

Laporan Pertanggung-jawaban Kegiatan dan Keuangan yang disertai laporan hasil pemeriksaan keuangan yang telah ditandatangani oleh BPPJ dan PHMJ.

3. Laporan Keuangan agar mencantumkan juga “outstanding matters” yang masih harus ditindaklanjuti, antara lain : Kewajiban-kewajiban tertunda kepada Majelis

Sinode atau pihak lainnya.

4. Fungsionaris PHMJ diperkenalkan dalam Ibadah Minggu setelah dilaksanakan serah terima dalam Sidang Majelis Jemaat.

5. Hal-hal yang belum diatur dalam juklak ini dapat dibijaki dengan tetap mengacu pada ketentuan GPIB yang berlaku.

MAJELIS SINODE GPIB

Pendeta M.F. Manuhutu, M.Th. Pendeta Adriaan Pitoy, M.Min.

Ketua Umum Sekretaris Umum

Page 7: JUKLAK Pemilihan PHMJ 2015 - 2017.pdf

Lampiran B Penjelasan tentang Tata Cara Pemilihan

Pimpinan Sidang menjelaskan tentang adanya 2 (dua) opsi pemilihan yaitu 2 tahap dan 1 tahap.

Pemilihan 2 tahap lebih memungkinkan terpilihnya seorang dengan kompetensi (kecakapan) yang sesuai dengan bidangnya namun memakan waktu yang relatif cukup lama.

Pemilihan 1 tahap relatif singkat waktunya. Cocok dilaksanakan di jemaat-jemaat yang tidak terlalu banyak jumlah anggota Majelis Jemaatnya.

Penetapan tata cara pemilihan ini diputuskan bersama dalam Sidang Majelis Jemaat yang

dianggap sesuai dengan kondisi jemaat masing-masing.

Lampiran A

Penjelasan Umum

Tentang Pelaksana Harian Majelis Jemaat

1. PHMJ adalah bagian tak terpisahkan dari Majelis Jemaat karenanya secara

organisatoris tidak berada di atas Majelis Jemaat

2. PHMJ bertugas untuk mengkoordinasikan kegiatan pelayanan sehari-hari dengan

menjabarkan lebih lanjut atas seluruh keputusan Persidangan Sinode GPIB dan kebijakan GPIB pada umumnya serta melaksanakan keputusan-keputusan Sidang

Majelis Jemaat.

3. Secara umum, tugas PHMJ tertuang dalam Peraturan Nomor 2 Pasal 9 sebagai berikut:

a. Menjabarkan keputusan SMJ dan mengatur penatalayanan di jemaat;

b. Mengelola administrasi dan perbendaharaan jemaat;

c. Menyiapkan SMJ, sidang-sidang atau rapat-rapat yang dianggap perlu serta pertemuan warga sidi Jemaat;

d. Memutuskan dan menyelesaikan hal-hal yang mendesak, sepanjang tidak

bertentangan dengan Tata Gereja yang berlaku, dan melaporkannya kepada SMJ terdekat;

e. Mewakili Majelis Jemaat ke dalam dan ke luar jemaat;

f. Membuat dan menyampaikan laporan berkala kepada Sidang Majelis Jemaat

tentang penyelenggaraan persekutuan, pelayanan dan kesaksian;

g. membuat dan menyampaikan laporan kegiatan tahunan kepada Majelis Sinode atas nama Majelis Jemaat;

h. Menyampaikan tembusan Laporan kegiatan tahunan untuk Majelis Sinode di teruskan ke BP MUPEL setempat untuk di kompilasi sebagai materi PST.

Page 8: JUKLAK Pemilihan PHMJ 2015 - 2017.pdf

Lampiran D1

Formulir Pemilihan ~ Tahap Pencalonan

PHMJ 2015 – 2017

GPIB Jemaat ……………………....

Fungsi : ……………………………

Nama yang dicalonkan : ………………………………

Stempel Majelis Jemaat

Lampiran C

Penjelasan tentang Bidang Tugas dalam PHMJ

Pembidangan fungsi-fungsi dalam PHMJ

1. Ketua : Bidang Teologi dan PersidanganGerejawi 2. Ketua I : Bidang Pelayanan dan Kesaksian

3. Ketua II : Bidang Gereja, Masyarakat dan Agama-Agama (GERMASA) 4. Ketua III : Bidang Pembinaan&Pengembangan Sumber Daya Insani (PPSDI)

dan Pelayanan Kategorial (PELKAT) 5. Ketua IV : Bidang Pembangunan Ekonomi Gereja

6. Ketua V : Bidang Informasi, Organisasi, dan Komunikasi (INFORKOM)

dan Penelitian dan Pengembangan (LITBANG) 7. Sekretaris : Pengendalian administrasi dan pengintegrasian kegiatan

8. Sekretaris I : Pendistribusian informasi, keputusan dan bidang sekretariat lainnya.

9. Bendahara : Perbendaharaan dan Pengelolaan Keuangan

10. Bendahara I : Perbendaharaan dan Pembukuan

Page 9: JUKLAK Pemilihan PHMJ 2015 - 2017.pdf

Lampiran D2

Formulir Pemilihan ~ Tahap Penetapan

PHMJ 2015 – 2017 GPIB Jemaat ……………………....

Fungsi : ……………………………

Nama yang dipilih : ………………………………

Stempel Majelis Jemaat

Lampiran D3

Formulir Pemilihan ( Tahap I )

PHMJ 2015 – 2017 GPIB Jemaat ……………………....

NO FUNGSI NAMA YANG DIPILIH

1. Ketua I

2. Ketua II

3. Ketua III

4. Ketua IV

5. Ketua V

( Dibuatkan juga Formulir yang sama untuk fungsi Sekretaris dan Bendahara)

Stempel Majelis Jemaat

Page 10: JUKLAK Pemilihan PHMJ 2015 - 2017.pdf

Lampiran E

Pernyataan Kesediaan / Ketidaksediaan

untuk dipilih sebagai Fungsionaris

PHMJ 2015 – 2017

GPIB Jemaat ..........................................

Yang bertanda-tangan dibawah ini :

Nama : ...............................................

Menyatakan BERSEDIA / TIDAK BERSEDIA *)

Untuk dipilih dalam fungsi : ................................

Pada PHMJ masa bakti 2015 – 2017

................., .................... 2015 yang menyatakan

(.........................................)

*) coret salah satu

Page 11: JUKLAK Pemilihan PHMJ 2015 - 2017.pdf

Lampiran F1

Berita Acara Pemilihan

PHMJ 2015 – 2017 GPIB Jemaat ...................................

I. Pada hari ini ...........................(hari/tanggal/bulan/tahun) dilaksanakan pemilihan PHMJ 2012 – 2015 dalam Sidang Majelis Jemaat Khusus dengan jumlah anggota Majelis Jemaat sebanyak ..........orang :

Hadir = .................. orang Tidak hadir = .................. orang

II. Pemilihan diputuskan menggunakan Tata Cara Pemilihan 2 Tahap III. Proses Pemilihan

1. Pemilihan Ketua I a. Nama-nama tercalon ialah

- Pnt ............................ : ........... suara - dst.

b. Setelah menyatakan kesediaan/ketidaksediaan, calon tetap untuk Ketua I adalah : - Pnt..............................: ........... suara - dst

c. Penetapan Ketua I Jumlah perolehan suara untuk Ketua I adalah : - Pnt ............................ : ........... suara - dst

dengan demikian yang ditetapkan sebagai KETUA I adalah .......................

(demikian selanjutnya dibuat dengan no. 2 untuk Ketua II dst)

Majelis Jemaat GPIB ..........................

.......................... ......................... Ketua Sekretaris

Page 12: JUKLAK Pemilihan PHMJ 2015 - 2017.pdf

Lampiran F2

Berita Acara Pemilihan

PHMJ 2015 – 2017 GPIB Jemaat ...................................

I. Pada hari ini ...........................(hari/tanggal/bulan/tahun) dilaksanakan pemilihan PHMJ 2015 – 2017 dalam Sidang Majelis Jemaat dan jumlah anggota Majelis Jemaat sebanyak ..........orang tercatat :

Hadir = .................. orang Tidak hadir = .................. orang

II. Pemilihan diputuskan menggunakan Tata Cara Pemilihan 1 Tahap III. Proses Pemilihan

1. Ketua I a. Nama-nama tercalon ialah:

- Pnt ............................ : ........... suara - dst.

b. Setelah menyatakan kesediaan/ketidaksediaan, jumlah perolehan suara

untuk Ketua I adalah : - Pnt..............................: ........... suara - Dst

Dengan demikian yang ditetapkan sebagai Ketua I adalah

(demikian selanjutnya untuk Sekretaris dan Bendahara)

Majelis Jemaat GPIB ..........................

.......................... ......................... Ketua Sekretaris