jual beli (wina)

22
Jual Beli Perdagangan dalam Negeri Oleh : Wina M

Upload: catatankuliyah

Post on 17-Aug-2015

41 views

Category:

Economy & Finance


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jual beli (wina)

Jual Beli Perdagangan dalam Negeri

Oleh : Wina M

Page 2: Jual beli (wina)

Perniagaan (tijarah) ada dua macam :

Jual BeliJual Beli RibaRiba

Allah SWT membedakan jual beli dengan riba. Allah SWT berfirman :

و� ب� ر� ب ٱل �ب ب� ب ب� ي� ب� يل ب�ٱلله ٱ ب� ب�� ب�

Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba. (QS Al-Baqarah [2] : 275)

Jual BeliJual Beli RibaRiba

Page 3: Jual beli (wina)

1. Menurut syara’

Pengertian jual beli adalah tukar menukar harta dengan harta

untuk memiliki dan memberi kepemilikan

Jual beli ialah suatu perjanjian tukar menukar benda atau barang

yang mempunyai nilai secara ridha di antara kedua belah pihak,

yang satu menerima benda-benda dan pihak lain menerimanya

sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang telah dibenarkan

syara’ dan disepakati

Page 4: Jual beli (wina)

Hukum jual beli ada 4, yaitu :

Mubah

Wajib

Sunah

Haram

(boleh), merupakan hukum asal jual beli

apabila menjual merupakan keharusan, misalnya menjual barang untuk membayar hutang.

misalnya menjual barang kepada sahabat atau orang yang sangat memerlukan barang yang dijualmisalnya menjual barang yang dilarang untuk diperjualbelikan. Menjual barang untuk maksiat, jual beli untuk menyakiti seseorang, jual beli untuk merusak harga pasar, dan jual beli dengan tujuan merusak ketentraman masyarakat

Page 5: Jual beli (wina)

Rukun jual beli

Penjual & Pembeli

Benda yang dijual

Alat tukar yang sah

Akad

Page 6: Jual beli (wina)

Akad jual beli bisa dengan bentuk perkataan maupun perbuatan :

Bentuk perkataan terdiri dari Ijab yaitu kata yang keluar dari penjual seperti ucapan "saya jual" dan Qobul yaitu ucapan yang keluar dari pembeli dengan ucapan "saya beli".

Bentuk perbuatan yaitu muaathoh (saling memberi) yang terdiri dari perbuatan mengambil dan memberi seperti penjual memberikan barang dagangan kepada pembeli, dan pembeli memberikan harga yang telah ditentukan.

Page 7: Jual beli (wina)

Sarat sah jual beli :

Penjual & Pembeli

Barang yang dijualbelikan

Ijab Kabul

1. Berakal2. Baligh3. Atas kemauan Sendiri

1. Suci2. Bermanfaat3. Milik sendiri4. Barang harus jelas bentuknya.

1.Kabul harus sesuai dengan ijab2. Kesepakatan

Page 8: Jual beli (wina)

Syarat sah penjual & pembeli :

1. Jual beli harus dilakukan oleh orang yang berakal.

Firman Allah swt :Dan janganlah kamu serahkan kepada orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaan) kamu yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupanmu.(Q.S.an-Nisaa’:5)

2. Jual beli dilakukan atas kemauan sendiri (tidak dipaksa)Firman Allah swt :

Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar) kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu.(Q.S. an-Nisaa’: 29)

3. Penjual dan pembeli sudah balihg atau dewasa

Page 9: Jual beli (wina)

Syarat sah barang yang dijual

1) Keadaan barang suci atau dapat disucikan.

2) Barang yang diperjualbelikan memiliki manfaat (tidak

mubazir)

3) Barang yang dijual adalah milik penjual atau milik orang lain

yang dipercayakan kepadanya untuk dijual. Rasulullah

bersabda:

Tidak Sah jual beli kecuali pada barang yang dimiliki.(H.R. Abu

Daud dari Amr bin Syu’aib)

4) Barang yang dijual dapat diserahterimakan sehingga tidak

terjadi penipuan dalam jual beli.

5) Barang yang dijual dapat diketahui dengan jelas baik ukuran,

bentuk, sifat dan bentuknya oleh penjual dan pembeli.

Page 10: Jual beli (wina)

Jual beli yang diperbolehkan dalam Islam adalah :

1. Telah memenuhi rukun dan syarat dalam jual beli

2. Jenis barang yang dijual halal

3. Jenis barangnya suci

4. Barang yang dijual memiliki manfaat

5. Atas dasar suka sama suka bukan karena paksaan

6. Saling menguntungkan

Page 11: Jual beli (wina)

Jual beli yang terlarang dalam agama Islam :

1. Memperjualbelikan barang-barang yang haram

2. Jual beli barang untuk mengacaukan pasar

3. Jual beli barang curian

4. Jual beli dengan syarat tertentu

5. Jual beli yang mengandung unsur tipuan

6. Jual beli barang yang belum jelas

7. Jual beli barang untuk ditimbun

Page 12: Jual beli (wina)

Khiyar (memilih)

Khiyar adalah hak untuk meneruskan jual beli atau

membatalkannya agar tidak timbul penyesalan, dan ini

dibenarkan oleh islam

Macam-macam Khiyar :

1.Khiyar majlis (Hak Pilih di Lokasi Perjanjian)

2.Khiyar syarat (hak pilih berdasarkan persyaratan)

3.Khiyar ‘aibi (cacat)

Page 13: Jual beli (wina)

1. Khiyar majlis (Hak Pilih di Lokasi Perjanjian)

Khiyar majlis adalah hak bagi penjual dan

pembeli yang melakukan akad jual beli untuk

membatalkan atau meneruskan akad jual beli

selama mereka masih belum berpisah dari tempat

akad. Apabila keduanya telah berpisah dari satu

majlis, maka hilanglah hak khiyar majlis ini.

Rasulullah SAW bersabda:

Artinya:

Dua orang yang berjual beli, boleh memilih (akan

meneruskan jual beli atau tidak) selama keduanya

belum berpisah dari tempat akad.(H.R. Bukhori dari

Hakim bin Hizam)

Page 14: Jual beli (wina)

2. Khiyar syarat (hak pilih berdasarkan persyaratan)

Khiyar syarat adalah suatu keadaan yang

membolehkan salah seorang atau masing-masing orang yang

melakukan akad untuk membatalkan atau menetapkan jual

belinya setelah mempertimbangkan dalam beberapa hari.

Setelah waktu yang ditentukan tiba, maka jual beli harus

segera ditegaskan untuk dilanjutkan atau dibatalkan. Sabda

Rasulullah Muhammad SAW:

Artinya:

Engkau boleh berkhiyar pada semua barang yang telah

engkau beli selama tiga hari tiga malam.(H.R. Ibnu Majah

dari Muhammah bin Yahya bin Hibban)

Page 15: Jual beli (wina)

3. Khiyar ‘aibi (cacat)

Khiyar ‘aibi adalah hak untuk memilih meneruskan atau

membatalkan jual beli karena ada cacat atau kerusakan pada

barang yang tidak kelihatan pada saat ijab kabul. Berkaitan

dengan khiyar ‘aibi ini, Rasulullah SAW memberikan tuntunan

dengan sabdanya :

Artinya:

Dari Aisyah r.a. berkata bahwasanya seorang laki-laki telah

membeli seorang budak, budak itu tinggal beberapa lama dengan

dia, kemudian kedapatan bahwa budak itu ada cacatnya, terus

dia angkat perkara itu dihadapan Rasulullah saw. Putusan dari

beliau, budak itu dikembalikan kepada penjual(H.R. Abu Dawud)

Page 16: Jual beli (wina)

Manfaat Khiyar

1. Kedua belah pihak tidak saling dirugikan.

• Menghindari salah pilih, sehingga tidak menyesal di

kemudian hari.

• Menghindari perselisihan dan permusuhan sesama kita

1. Menghindari kecurangan dan kebohongan jual beli.

2. Agar kedua belah pihak berlapang dada (ridha sama

ridha)

Page 17: Jual beli (wina)

1. Hukum asal dari perdagangan adalah mubah (jaiz) bagi

setiap individu

2. Kebolehan itu dengan ketentuan harus mengikuti rukun

dan syarat jual beli

3. Negara tidak melakukan supervisi secara langsung tetapi

hanya secara umum

4. Negara hanya menjaga agar pelaku perdagangan tidak

menyimpang ketentuan syara’ dan memberi sanksi pada

pelanggarnya

Perdagangan dalam pandangan Islam

Page 18: Jual beli (wina)

1. Setiap manusia mempunyai kebebasan dalam perdagangan

2. Mekanisme pasar merupakan pilar utama dalam perdagangan yang adil.

3. Mekanisme pasar akan dapat menentukan tingkat harga yang paling adil.

4. Pemerintah tidak perlu ikut campur dalam mekanisme pasar

5. Semua komoditi dapat diperdagangkan dalam pasar

6. Setiap individu bebas untuk mengembangkan dan memperbesar volume perdagangannya`

Perdagangan dalam pandangan Kapitalis

Page 19: Jual beli (wina)

1. Persaingan dalam pasar bebas senantiasa

dimenangkan oleh pihak yang kuat dan bermodal

besar.

2. Mekanisme pasar akhirnya yang dikendalikan oleh

pihak yang kuat dan besar.

3. Tumbuhnya perdagangan dengan komoditi yang

merusak masyarakat.

4. Munculnya perdagangan non riil yang akhirnya

merusak ekonomi di sektor riil.

Dampak yang ditimbulkan

Page 20: Jual beli (wina)

1. Negara harus memiliki peran yang besar dalam

mengendalikan perdagangan

2. Penentuan komoditas, harga dan pendistribusiannya

dikendalikan oleh negara.

3. Individu tidak memiliki peran yang besar dan bedas dalam

menjalankan aktivitas perdagangannya.

Perdagangan dalam pandangan sosilais

Page 21: Jual beli (wina)

1. Negara-negara penganut sosialisme senantiasa kalah dalam

persaingan perdagangan internasional

2. Aktivitas perdagangan semakin tidak efisien

3. Gairah dan semangat kompetisi semakin rendah

4. Kualitas produk-produk yang diperdagangkan semakin tidak

kompetitif

Dampak yang ditimbulkan

Page 22: Jual beli (wina)