jiwa

21
manusia selalu dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh (holistik). dari unsur "badan” organobiologik), "jiwa" (psiko- edukatif) dan “sosial” (sosio-kultural), yang tidak dititik beratkan pada “penyakit” tetapi pada kualitas hidup yang terdiri dan"kesejahteraan" dan “produktivitas sosial ekonomi”. Dan definisi tersebut juga tersirat bahwa "Kesehatan Jiwa" merupakan merupakan bagian yang tidak terpisahkan (integral) dari "Kesehatan" dan unsur utama dalam menunjang terwujudnya kualitas hidup manusia yang utuh.

Upload: luluk-badriyah

Post on 13-Apr-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

materi

TRANSCRIPT

Page 1: JIWA

manusia selalu dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh (holistik). dari unsur "badan”

organobiologik), "jiwa" (psiko-edukatif) dan “sosial” (sosio-kultural), yang tidak dititik beratkan pada “penyakit” tetapi pada kualitas hidup yang terdiri dan"kesejahteraan" dan “produktivitas sosial ekonomi”.

Dan definisi tersebut juga tersirat bahwa "Kesehatan Jiwa" merupakan merupakan bagian yang tidak terpisahkan (integral) dari "Kesehatan" dan unsur utama dalam menunjang terwujudnya kualitas hidup manusia yang utuh.

Page 2: JIWA

KONSEP DASAR KESEHATAN JIWA

oleh:Hj.LILIK

MASYHUDA,SKep.Ns.MM.Kes

Page 3: JIWA

SEHAT JIWA• Indicator of mental health include positive

attitude toward self, growth, development, self actualization, intregration, autonomy, reality perception & environmental mastery.

• (indikator sehat jiwa meliputi sikap yang positif terhadap diri sendiri, tumbuh, berkembang, memiliki aktualisasi diri, keutuhan, kebebasan diri, memiliki persepsi sesuai kenyataan dan kecakapan dalam beradaptasi dengan lingkungan) (Stuart & Laraia, Principle and practice psychiatric nursing, 1998) (Yahoda).

Page 4: JIWA

• Kes. Jiwa bukan hanya suatu keadaan tdk ganguan jiwa, melainkan mengandung berbagai karakteristik yg adalah perawatan langsung, komunikasi dan management, bersifat positif yg menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yg mencerminkan kedewasaan kepribadian yg bersangkutan. (WHO).

Page 5: JIWA

Menurut UU Kesehatan Jiwa No 3 Tahun 1996

Kesehatan adalah :Kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual emosional secara optimal dari seseorang dan perkembangan ini selaras dgn orang lain. (UU Kesehatan Jiwa No.3 Tahun 1996).

Page 6: JIWA

Menurut Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992:

"Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan , jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis”.

Page 7: JIWA

Menurut Undang-undang No 3 Tahun 1966 :

“ Kesehatan Jiwa adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain “.

Page 8: JIWA

• Jadi dapat disimpulkan bahwa kesehatan jiwa adalah “bagian integral dari kesehatan” dan merupakan kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, mental dan sosial individu secara optimal, dan yang selaras dengan perkembangan orang lain.

Page 9: JIWA

Seseorang yang “sehat jiwa” mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Merasa senang terhadap dirinya serta2. Mampu menghadapi situasi3. Mampu mengatasi kekecewaan dalam hidup4. Puas dengan kehidupannya sehari-hari5. Mempunyai harga diri yang wajar6. Menilai dirinya secara realistis, tidak

berlebihan dan tidak pula merendahkan.

Page 10: JIWA

Seseorang yang “sehat jiwa” mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

7. Merasa nyaman berhubungan dengan orang lain serta

8. Mampu mencintai orang lain9. Mempunyai hubungan pribadi yang tetap10. Dapat menghargai pendapat orang lain yang

berbeda11. Merasa bagian dari suatu kelompok12. Tidak "mengakali" orang lain dan juga tidak

membiarkan oranglain "mengakah" dirinya

Page 11: JIWA

Seseorang yang “sehat jiwa” mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

13. Mampu memenuhi tuntutan hidup serta14. Menetapkan tujuan hidup yang realistis15. Mampu mengambil keputusan16. Mampu menerima tanggungjawab17. Mampu merancang masa depan18. Dapat menerima ide dan pengalaman baru19. Puas dengan pekerjaannya.

Page 12: JIWA

Lanjutan……………………..• Untuk mencapai jiwa yang sehat diperlukan usaha dan waktu

untukmengembangkan dan membinanya.

• Jiwa yang sehat dikembangkan sejak masa bayi hingga dewasa, dalam berbagai tahapan perkembangan.

• Pengaruh lingkungan terutama keluarga sangat penting dalam membina jiwa yang sehat.

• Salah satu cara untuk mencapai jiwa yang sehat adalah dengan penilaian diri, yaitu bagaimana seseorang melihat dirinya yang berkaitan erat dengan cara berpikir, cara berperan, dan cara bertindak

Page 13: JIWA

Penilaian diri seseorang positif apabila seseorang cenderung:

• Menemukan kepuasan dalam hidup• Membina hubungan yang erat dan sehat• Menetapkan tujuan dan mencapainya• Menghadapi maju mundurnya kehidupan• Mempunyai keyakinan untuk menyelesaikan

masalah

Page 14: JIWA

Penilaian diri seseorang negatif apabila seseorang cenderung:

• Merasa hidup ini sulit dikendalikan• Merasa stres• Menghindari tantangan hidup• Memikirkan kegagalan

Page 15: JIWA

Beberapa usaha untuk membangun penilaian diri :1. Seseorang harusjujur terhadap diri sendiri.2. Berupaya mengenali diri sendiri dan belajar

menerima semua kekurangan dan kelebihannya.3. Bersedia memperbaiki diri sendiri untuk mengatasi

kekurangannya4. Menetapkan tujuan dan berusaha mencapainya

dengan tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain

5. Selalu berusaha untuk mencapai yang terbaik sesuai dengan kemampuan,tetapi tidak boleh terlalu memaksakan diri sendiri.

Page 16: JIWA

• Apabila seseorang mengalami perubahan maka akan terjadi reaksi baik secara jasmani maupun kejiwaan yang disebut dengan stres. Sebagai contoh

• misalnya para karyawan atau manajer merasakan stres apabila ada pekerjaan yang menumpuk atau jika ada kesulitan dalam hubungan kerja.

• Stres dapat terjadi pada setiap orang dan pada setiap waktu, karena stres merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tidak dapat dihindarkan.

• Pada umumnya orang menyadari adanya stres, namun ada juga yang tidak menyadari bahwa dirinya mengalami stres.

Page 17: JIWA

Lanjutan………………………• Faktor yang menyebabkan stres disebut sebagai stresor. Ada beberapa

macam.• penyebab stres:1. Stresor fisik/jasmani, antara lain:

Suhu dingin/panas, suara bising, rasa sakit, kelelahan fisik, polusiudara, tempat tinggal tak memadai dan sebagainya.

2. Stresor psikologik, antara lain:Rasa takut, kesepian, patah hati, marah, jengkel, cemburu, iri hati

3. Stresor sosial-budaya, antara lain:Hubungan sosial, kesulitan pekerjaan, menganggur, pensiun,PHK, perpisahan, perceraian, keterasingan, konflik rumah tangga.

Page 18: JIWA

• Stres dapat berpengaruh terhadap keadaan jasmani dan kejiwaan seseorang:

Reaksi yang bersifat jasmani dapat berupa:– Jantung berdebar-debar, otot tegang, sakit kepala, sakit perut/diare,– lelah, gangguan makan, eksim.

Reaksi yang bersifat kejiwaan dapat berupa:– Sukar konsentrasi, sukar tidur, cenderung menyalahkan orang lain,– cemas, menarik di r i , menyerang, mudah tersinggung.

Pada tahap yang berat stres dapat menimbulkan:– Penyakit fisik (misal tekanan darah tinggi, asma berat, serangan

jantung dan sebagainya)

Page 19: JIWA

Stres tidak dapat dicegah akan tetapi dapat dikendalikan

:

1. Merencanakan masa depan dengan lebih baik.2. Belajar hidup tertib dan teratur dan

menggunakan waktu sebaikbaiknya.3. Menghindari membuat beberapa perubahan

besar dalam saat yang bersamaan:4. Menerima diri sendiri sebagaimana adanya5. Menerima lingkungan sebagaimana adanya6. Berbuat sesuai kemampuan dan minat7. Membuat keputusan yang bijaksana

Page 20: JIWA

8. Berpikir positif9. Membicarakan persoalan yang dihadapi dengan orang lain

yang dapat dipercaya10. Memelihara kesehatan diri sendiri11. Membina persahabatan dengan orang lain12. Meluangkan waktu untuk diri sendiri:13. Jika merasa tegang dan letih perlu istirahat atau rekreasi14. Melakukan relaksasi selama 10-15 menit setiap hari untuk mengendorkan ketegangan otot yang diakibatkan oleh stres.

Page 21: JIWA

TERIMA KASIH

SELAMAT BELAJAR