jenis t.transmisi

15
NAMA : NAFILA TSARY IRFANI NO.ABS : 13 KELAS : TE2B Berikut ini adalah beberapa teknik transmisi: 1. FDM FDM (Frequency Division Multiplexing) adalah teknik multiplexing dimana setiap piranti diberi frekuensi modulasi yang berbeda sehingga bisa bersamaan melakukan transmisi melalui satu media. Teknik FDM banyak digunakan pada komunikasi data dengan medium berkapasitas besar, biasa disebut sebagaibroadband (jalur lebar) medium. Melalui teknik ini berbagai siaran TV dapat disalurkan dalam satu kabel (cable TV), atau Video, Suara, dan Data bisa disalurkan bersama dalam satu kabel. Teknik ini bekerja dengan cara mencampur data berdasarkan frekuensi. Sandi yang diberikan pada data tidak berpengaruh sehingga FDM disebut code transparent. FDM merupakan mux yang paling umum dan banyak dipakai, dengan menumpuk sinyal pada bidang frekuensi. Data yang dikirimkan akan dicampur berdasarkan frekuensi. Banyak digunakan pada pengiriman

Upload: mochammad-dwi-ari-wibowo

Post on 26-Jan-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

transmisi

TRANSCRIPT

Page 1: Jenis t.transmisi

NAMA : NAFILA TSARY IRFANI

NO.ABS : 13

KELAS : TE2B

Berikut ini adalah beberapa teknik transmisi:

1. FDM

FDM  (Frequency Division Multiplexing) adalah teknik multiplexing

dimana setiap piranti diberi frekuensi modulasi yang berbeda sehingga

bisa bersamaan melakukan transmisi melalui satu media. Teknik FDM

banyak digunakan pada komunikasi data dengan medium berkapasitas

besar, biasa disebut sebagaibroadband (jalur lebar) medium. Melalui

teknik ini berbagai siaran TV dapat disalurkan dalam satu kabel (cable

TV), atau Video, Suara, dan Data bisa disalurkan bersama dalam satu

kabel.

Teknik ini bekerja dengan cara mencampur data berdasarkan frekuensi.

Sandi yang diberikan pada data tidak berpengaruh sehingga FDM disebut

code transparent. FDM merupakan mux yang paling umum dan banyak

dipakai, dengan menumpuk sinyal pada bidang frekuensi. Data yang

dikirimkan akan dicampur berdasarkan frekuensi. Banyak digunakan

pada pengiriman sinyal analog. Data tiap kanal dimodulasikan dengan

FSK untuk voice grade channel.

Enam sumber sinyal dimasukkan ke dalam suatu multiplexer, yang

memodulasi tiap sinyal ke dalam frekuensi yang berbeda (f1,...,f6). Tiap

sinyal modulasi memerlukan bandwidth center tertentu disekitar

frekuensi carriernya, dinyatakan sebagai suatu channel.

Page 2: Jenis t.transmisi

Sinyal input (analog / digital) akan ditransmisikan melalui medium

dengan sinyal analog. Contohnya yaitu transmisi full-duplex FSK

(Frequency Shift Keying), broadcast dan TV kabel.

Gb. FDM Multiplexing

Gb. FDM Demultiplexing

Sistem FDM, terdiri dari dua bagian yaitu:

1. Peralatan terminal (terminal equipment).

Peralatan terminal terdiri dari bagian kirim yang mengirimkan

frekuensi pembicaraan majemuk ke penguat ulang transmisi saluran

dan bagian penerima yang menerima arus tersebut

dan mengubah kembali menjadi arus pembicaraan seperti semula.

Page 3: Jenis t.transmisi

2. Repeater equipment ( peralatan penguat ulang )

Repeater equipment terdiri dari penguat (amplifier) dan equalizer

yang  berfungsi untuk mengatur reaman gangguan (attenuation

distortion), pada saat transmisi melewati saluran antara keduarepeater mas

ing-masing.

Kelebihan & Kekurangan FDM

Kelebihan:

FDM tidak sensitif terhadap perambatan /perkembangan keterlambatan.

Tehnik persamaan saluran (channel equalization) yang diperlukan untuk

sistem FDM tidak sekompleks seperti yang digunakan pada sistem TDM.

Kekurangan:

Adanya kebutuhan untuk memfilter bandpass,  yang harganya relatif

mahal dan rumit untuk dibangun (penggunaan filter tersebut biasanya

digunakan dalam transmitter dan receiver)

Penguat tenaga (power amplifier) di transmitter yang digunakan memiliki

karakteristik nonlinear (penguat linear lebih komplek untuk dibuat), dan

amplifikasi nonlinear mengarah kepada pembuatan komponen spektral

out-of-band yang dapat mengganggu saluran FDM yang lain.

Gb. Spektrum FDM

Page 4: Jenis t.transmisi

2. TDM

Time-Division Multiplexing (TDM) adalah suatu jenis digital yang terdiri

dari banyak bagian di mana teradapat dua atau lebih saluran yang sama

diperoleh dari spektrum frekwensi yang diberikan yaitu, bit arus, atau

dengan menyisipkan detakan-detakan yang mewakili bit dari saluran

berbeda. Digunakan ketika data rate dari medium melampaui data

rate darisinyal digital yang ditransmisi.

Dalam beberapa TDM sistem, detakan yang berurutan menghadirkan bit

dari saluran yang berurutan seperti saluran suara pada sistem T1. Pada

sistem yang lainnya saluran-saluran yang berbeda secara bergiliran

menggunakan saluran itu dengan membuat sebuah kelompok yang

berdasarkan pada pulse-times (hal seperti ini disebut dengan time slot).

Apakah yang menjadi ciri dari TDM yang tidak beraturan (kasar), adalah

belum ditempatkannya time slot pada saluran-saluran (channels) yang

telah ditentukan.

Contoh penggunaan TDM adalah:

PDH dan SDH transmisi jaringan baku

GSM pada sistem telepon

Saluran kiri-kanan pada sebuah kacamata yang menggunakan cairan

Stereoskopis Crystle

TDM adalah rata-rata dari sinyal digital (sinyal analog yang membawa data

digital) yang dapat dilaksanakan dengan alur transmisi tunggal dengan

menyisipkan antar halaman bagian dari tiap sinyal pada waktunya. Penyisipkan

dapat dilakukan pada bit atau blok bytes. Ini memungkinkan secara digital

menyandi sinyal suara untuk dipancarkan dan diganti secara optimal dengan

saklar sirkuit yang ada dalam sebuah jaringan.

Page 5: Jenis t.transmisi

Sinyal digital yang banyak (sinyal analog yang membawa data digital)

melewati transmisi tunggal dengan cara pembagian (=interlaving) porsi yang

dapat berupa level bit atau dalam blok-blok byte atau yang lebih besar dari

tiap sinyal pada suatu waktu.

TDM biasanya digunakan untuk komunikasi point to point. Pada TDM,

penambahan peralatan pengiriman data lebih mudah dilakukan karena tidak

akan mempengaruhi peralat-an yang sudah ada sampai pada batas-batas

tertentu. TDM lebih efisien daripada FDM karena 1 saluran komunikasi telpon

misalnya, dapat dipakai sampai dengan 30 terminal sekaligus.

TDM yang umum dikenal adalah PCM. Terdapat 4 metode untuk coding

amplitudo yaitu :

a) PAM (Pulse Amplitudo Modulation)

b)  PPM (Pulse Position Modulation)

c) PCM (Pulse Code Modulation)

d)  PDM (Pulse Duration Modulation)

Yang paling umum digunakan adalah PCM. Perkembangan terakhir dari tehnik

multiplexing ialah Statistical Time Division Multiplexing (STDM) yang

mempunyai keuntungan dalam efesiensi penggunaan saluran secara lebih

baik.

Gb. TDM

Jenis-Jenis TDM

a. Synchronous TDM

Disebut synchronous karena time slot-nya di alokasikan ke sumber-

sumber tertentu dimana time slot untuk tiap sumberditransmisikan.

Dan dapat mengendalikan sumber-sumberdengan kecepatan yang berbeda-

beda.

Page 6: Jenis t.transmisi
Page 7: Jenis t.transmisi

Proses Mux Demux Synchronous pada TDM

b. Asynchronous TDM

Untuk mengoptimalkan penggunaan saluran dengan caramenghindari adany

a slot waktu yang kosong akibat tidak adanyadata (atau tidak aktif-

nya pengguna) pada saat sampling setiapinput line. Asynchronous

TDM proses sampling hanya dilakukan untuk input line

yang aktif saja. Konsekuensinya perlu menambahkan informasikepemilikan d

ata pada setiap slot waktu berupa identitas penggunaatau identitas input

line yang bersangkutan.

Page 8: Jenis t.transmisi

Proses Mux Demux Synchronous pada TDM

3. PCM (Pulse Code Modulation)

Dalam pengiriman sinyal melalui media transmisi, sinyal analog mudah

terkena gangguan/noise, sehingga di sisi penerima sinyal tersebut

terdegradasi. Sementara untuk sinyal digital, selama gangguan tidak

melebih batas yang diterima, sinyal masih dapat diterima dalam kualitas

yang sama dengan pengiriman. Dengan alasan ini, keluar ide

pemakaian bersama sinyal analog dan digital, yaitu selama diuser berben

tuk analog dan selama di media transmisi berbentuk digital. Teknik yang

digunakan

untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital ini disebut

PCM (Pulse Code Modulation).

Page 9: Jenis t.transmisi

Gb. Proses PCM

Jadi PCM disini merupakan :

Merupakan metode yang umum digunakan untuk mengubah

sinyal analog menjadi sinyal digital

Dalam sistem digital, sinyal analog yang dikirimkan cukup hanya

dengan mengambil sampel-sampelnya saja

Sinyal analog diubah menjadi sinyal digital melalui 4 tahaputama, yaitu :

1. Sampling

Sampling adalah proses pengambilan sampel amplitudo sinyal informasi.

Pengambilan sampel dilakukan secara periodik tiap detik dengan jumlah

sampel tiap detik ditentukan oleh frekuensi sampling. Proses sampling

Keluaran rangkaian sampling adalah sinyal PAM (Pulse Amplitude

Modulation). Semakin tinggi frekuensi sampling akan menghasilkan sinyal PAM

lebih banyak semakin rendah frekuensi sampling akan menghasilkan sinyal

PAM lebih sedikit.

Untuk sinyal informasi voice dengan frekuensi 300 hz s/d 3400 hz, CCITT

(CommitteConsultative International Telephone and Telegraph)

memberikan rekomendasi besarnya frekuensi sampling adalah 8000 hz.

Dengan frekuensi 8 kHz tersebut akan dihasilkan sinyal PAM sebanyak

8000 PAM/detik, hal ini menyebabkan waktu antara sinyal PAM 1 ke sinyal PAM

berikutnya adalah sebesar 125 µS

Gb. Proses sampling

2. Quantisasi

Page 10: Jenis t.transmisi

Quantizing atau kuantisasi adalah proses penyesuaian amplitudo sinyal

PAM ke dalam amplitudo standar pengkodean (coding). Terdapat dua

jenis kuantisasi, yaitu kuantisasi uniform dan kuantisasi non-uniform.

Page 11: Jenis t.transmisi

Uniform Quantizing

Pada kuantisasi uniform, amplitudo sinyal PAM dibagi menjadi 8

segmen sama besar baik untuk level positip maupun level negatif.

Dalam kuantisasi ini terdapat kesalahan kuantisasi (Error Quantizing).

Pada kuantisasi uniform ini kesalahan kuantisasi untuk sinyal PAM

dengan amplitudo kecil akan jauh lebih besar dibandingkan dengan

sinyal PAM dengan level amplitudo besar, karena itu sistem kuantisasi ini

diperbaiki dengan kuantisasi uniform.

Non-Uniform Quantizing

Pada kuantisasi non-uniform, amplitudo sinyal PAM dibagi menjadi 8

segmen yang tidak sama besarnya baik untuk level positip maupun level

negatif. Ada dua macam kuantisasi non-uniform yaitu µ-Law yang dipakai oleh

Eropa dan A-Law yang dipakai oleh Amerika.

3. Pengkodean

Coding adalah proses pengkodean sinyal PAM hasil kuantisasi untuk

dijadikan sinyal (data)digital 8 bit dari range amplitudo segmen 0 sampai

segmen 7 baik yang positip maupun negatip, proses ini pada dasarnya adalah

proses Analog to Digital Convertion (ADC). CCITTmerekomendasikan format

pengkodean adalah sebagai berikut:

Polaritas amplitudo sinyal PAM dinyatakan dengan data digital pada S,

jika polaritas positipmaka S = 1 dan jika polaritas negatip S = 0.

Nomor segmen dinyatakan dengan data digital 3bit dalam ABC, sedang

nomor interval dinyatakan dengan data digital 4 bit dalam WXYZ.

4. Multiplexing

Multiplexing adalah multiplexing kanal informasi analog yang telah diubah

kedalam sinyal digital melalui PCM. Ada 3 konsep hirarki multiplexing ini, yaitu

yang dikembangkan Eropa dikenal dengan sebutan PCM-30, yang

dikembangkan Amerika utara dan Jepang disebut PCM-24. Dalam

perkembangannya PCM-Mux ini dikenal dengan sebutan Plesiochronous

Page 12: Jenis t.transmisi

Digital Hierarkhy (PDH) hal ini karena adanya perbedaan bitrate high way

dengan N kali bitrate inputnya (Tributary)

Dinamakan PCM-30, karena dalam satu peralatan ini dapat menampung

sekaligus 30 kanaltelepon dalam waktu yang bersamaan. Tiap-tiap kanal

pembicaraan telepon ini ditempatkan pada satu time slot, sehingga ke 30

kanal telepon tersebut menempati 30 time slot, namun demikian dalam PCM-

30 terdapat 32 time slot, dengan tambahan satu time slot untuk signalling

dan satu time slot lagi untuk sinkronisasi. Sedangkan PCM-24,

menggabungkan 24kanal voice menjadi satu kanal transmisi.

Gb.Spektrum PCM