jenis-jenis injeksi

14
Jenis - Jenis Injeksi I. Pendahuluan Salah satu bentuk sediaan steril adalah injeksi. Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir. Dimasukkan ke dalam tubuh dengan menggunakan alat suntik. Suatu sediaan parenteral harus steril karena sediaan ini unik yang diinjeksikan atau disuntikkan melalui kulit atau membran mukosa ke dalam kompartemen tubuh yang paling dalam. Sediaan parenteral memasuki pertahanan tubuh yang memiliki efesiensi tinggi yaitu kulit dan membran mukosa sehingga sediaan parenteral harus bebas dari kontaminasi mikroba dan bahan-bahan beracun dan juga harus memiliki kemurnian yang dapat diterima. II. Defenisi Injeksi atau parenteral adalah sediaan farmasetis steril berupa larutan, emulsi, suspensi, atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir atau menembus suatu atau lebih lapisan kulit atau membran mukosa menggunakan alat suntik.

Upload: yesi-mardhatillah

Post on 31-Jul-2015

783 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: jenis-jenis injeksi

Jenis - Jenis Injeksi

I. Pendahuluan

Salah satu bentuk sediaan steril adalah injeksi. Injeksi adalah sediaan steril berupa

larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih

dahulu sebelum digunakan yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit

atau melalui kulit atau selaput lendir. Dimasukkan ke dalam tubuh dengan menggunakan alat

suntik.

Suatu sediaan parenteral harus steril karena sediaan ini unik yang diinjeksikan atau

disuntikkan melalui kulit atau membran mukosa ke dalam kompartemen tubuh yang paling

dalam. Sediaan parenteral memasuki pertahanan tubuh yang memiliki efesiensi tinggi yaitu

kulit dan membran mukosa sehingga sediaan parenteral harus bebas dari kontaminasi

mikroba dan bahan-bahan beracun dan juga harus memiliki kemurnian yang dapat diterima.

II. Defenisi

Injeksi atau parenteral adalah sediaan farmasetis steril berupa larutan, emulsi,

suspensi, atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum

digunakan, yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit

atau selaput lendir atau menembus suatu atau lebih lapisan kulit atau membran mukosa

menggunakan alat suntik.

III. Rute-rute Injeksi

1. Parenteral Volume Kecil

a. Intradermal

Istilah intradermal (ID) berasal dari kata "intra" yang berarti lipis dan "dermis" yang

berarti sensitif, lapisan pembuluh darah dalam kulit. Ketika sisi anatominya mempunyai

derajat pembuluh darah tinggi, pembuluh darah betul-betul kecil. Makanya penyerapan

dari injeksi disini lambat dan dibatasi dengan efek sistemik yang dapat dibandingkan

karena absorpsinya terbatas, maka penggunaannya biasa untuk aksi lokal dalam kulit

Page 2: jenis-jenis injeksi

untuk obat yang sensitif atau untuk menentukan sensitivitas terhadap mikroorganisme.

b. Intramuskular

Istilah intramuskular (IM) digunakan untuk injeksi ke dalam obat. Rute intramuskular

menyiapkan kecepatan aksi onset sedikit lebih normal daripada rute intravena, tetapi lebih

besar daripada rute subkutan.

c. Intravena

Istilah intravena (IV) berarti injeksi ke dalam vena. Ketika tidak ada absorpsi, puncak

konsentrasi dalam darah terjadi dengan segera, dan efek yang diinginkan dari obat

diperoleh hampir sekejap.

Page 3: jenis-jenis injeksi

d. Subkutan

Subkutan (SC) atau injeksi hipodermik diberikan di bawah kulit. Parenteral diberikan

dengan rute ini mempunyai perbandingan aksi onset lambat dengan absorpsi sedikit

daripada yang diberikan dengan IV atau IM.

e. Rute intra-arterial; disuntikkan langsung ke dalam arteri, digunakan untuk rute intravena

ketika aksi segera diinginkan dalam daerah perifer tubuh.

f. Intrakardial; disuntikkan langsung ke dalam jantung, digunakan ketika kehidupan terancam

dalam keadaan darurat seperti gagal jantung.

g. Intraserebral; injeksi ke dalam serebrum, digunakan khusus untuk aksi lokal sebagaimana

penggunaan fenol dalam pengobatan trigeminal neuroligia.

Page 4: jenis-jenis injeksi

h. Intraspinal; injeksi ke dalam kanal spinal menghasilkan konsentrasi tinggi dari obat dalam

daerah lokal. Untuk pengobatan penyakit neoplastik seperti leukemia.

i. Intraperitoneal dan intrapleural ; Merupakan rute yang digunakan untuk pemberian berupa

vaksin rabies. Rute ini juga digunakan untuk pemberian larutan dialisis ginjal.

j. Intra-artikular

Injeksi yang digunakan untuk memasukkan bahan-bahan seperti obat antiinflamasi

secara langsung ke dalam sendi yang rusak atau teriritasi.

k. Intrakutan (i.c)

Injeksi yang dimasukkan secara langsung ke dalam epidermis di bawah stratum

corneum. Rute ini digunakan untuk memberi volume kecil (0,1-0,5 ml) bahan-bahan

diagnostik atau vaksin.

Page 5: jenis-jenis injeksi

l. Intratekal

Larutan yang digunakan untuk menginduksi spinal atau anestesi lumbar oleh larutan

injeksi ke dalam ruang subarachnoid. Cairan serebrospinal biasanya diam pada mulanya

untuk mencegah peningkatan volume cairan dan pengaruh tekanan dalam serabut saraf

spinal. Volume 1-2 ml biasa digunakan. Berat jenis dari larutan dapat diatur untuk

membuat anestesi untuk bergerak atau turun dalam kanal spinal, sesuai keadaan tubuh

pasien.

2. Parenteral Volume Besar

Untuk pemberian larutan volume besar, hanya rute intravena dan subkutan yang

secara normal digunakan.

a. Intravena

Keuntungan rute ini adalah (1) jenis-jenis cairan yang disuntikkan lebih banyak

dan bahkan bahan tambahan banyak digunakan IV daripada melalui SC, (2) cairan volume

besar dapat disuntikkan relatif lebih cepat; (3) efek sistemik dapat segera dicapai; (4) level

Page 6: jenis-jenis injeksi

darah dari obat yang terus-menerus disiapkan, dan (5) kebangkitan secara langsung untuk

membuka vena untuk pemberian obat rutin dan menggunakan dalam situasi darurat

disiapkan.

Kerugiannya adalah meliputi : (1) gangguan kardiovaskuler dan pulmonar dari

peningkatan volume cairan dalam sistem sirkulasi mengikuti pemberian cepat volume

cairan dalam jumlah besar; (2) perkembangan potensial trombophlebitis; (3) kemungkinan

infeksi lokal atau sistemik dari kontaminasi larutan atau teknik injeksi septik, dan (4)

pembatasan cairan berair.

b.Subkutan

Penyuntikan subkutan (hipodermolisis) menyiapkan sebuah alternatif ketika rute

intravena tidak dapat digunakan. Cairan volume besar secara relatif dapat digunakan tetapi

injeksi harus diberikan secara lambat. Dibandingkan dengan rute intravena, absorpsinya

lebih lambat, lebih nyeri dan tidak menyenangkan, jenis cairan yang digunakan lebih kecil

(biasanya dibatasi untuk larutan isotonis) dan lebih terbatas zat tambahannya.

IV. Langkah – langkah injeksi

a. Injeksi Subkutan

Tentukan lokasi penyuntikan,1/3 atas lengan atas, 1/3 atas paha atas sekitar pusat.

Lakukan tindakan aseptik antiseptik.

Angkat sedikit kulit dengan cubitan.ringan oleh tanggan kiri.

pada lokasi suntikan, cabut jarum massage lokasi suntikan dengan kapas alkohol.

Tusukan jarum pada lokasi jarum mengarah keatassudut suntikan 45 derajat.

Isap sedikit ,pastikan tak ada darah terhisap.

Suntikkan obat perlahan lahan.

Tindihkan kapas alkohol

1. PERSIAPAN

I. Persiapan Klien

- Cek perencanaan Keperawatan klien ( dosis, nama klien, obat, waktu pelaksanaan,

tempat injeksi )

- Kaji riwayat alergi dan siapkan klien

- Klien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan

II. Persiapan Alat

- Spuit seteril dengan obat injeksi pada tempatnya yang sudah disiapkan

Page 7: jenis-jenis injeksi

- Kapas alkohol 70 %

- Alat tulis

- Bengkok

- Kartu obat dan etiket

- Sarung tangan kalau perlu

2. PELAKSANAAN

- Perawat cuci tangan

- Mengidentifikasi klien, menyiapkan klien dan menjelaskan tentang prosedur yang

akan dilakukan dan pasang sampiran

- Jika perlu menggunakan sarung tangan bila ada klien yang menderita penyakit

menular

- Bersihkan / desinfeksi lokasi injeksi dengan alkohol dengan tekhnik sirkuler atau

dari atas ke bawah sekali hapus

- Membuang kapas alkohol kedalam bengkok

- Memasukan jarum dengan sudut 45-90o

- Lakukan aspirasi

- Memasukan obat secara perlahan – lahan

- Mencabut jarum

- Alat-alat dibereskan dan lihat reaksi obat terhadap klien

- Perawat cuci tangan

- Catat tindakan yang dilakukan

3. EVALUASI

- Perhatikan dosisi obat, nama obat, nama klien sesuai dengan order dari dokter dan

perhatikian juga respon klien terhadap obat

b. Injeksi Intramuskular

1. Persiapan

- Spuit injeksi sekali pakai (disposable) sesuai kebutuhan.

- Kapas Alkohol

- Jarum untuk mengambil obat pada vial (jika diperlukan)

- Obat yang akan diberikan

- Kikir ampul (bila diperlukan)

2. Pelaksanaan

- Perawat mencuci tangan.

Page 8: jenis-jenis injeksi

- Membaca etiket, dosis, dan cara pemberian obat.

- Memasukkan obat kedalam spuit injeksi.

- Mengeluarkan udara dari spuit injeksi.

- Membawa spuit injeksi dan kapas alkohol dalam bak semprit menuju ke pasien.

- Menanyakan dan memastikan nama pasien.

- Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dengan ramah.

- Mengatur posisi pasien.

- Menentukan daerah yang akan diinjeksi antara lain : otot pangkal lengan atas bagian

luar, 1/3 tengah otot paha sebelah luar, 1/3 spira Iliaka anterior superior.

- Mengdisinfeksi daerah yang ditentukan dengan kapas alkohol.

- Memasukkan jarum dengan posisi 90º dari kulit dengan kedalaman sesuai kondisi

pasien.

- Mengaspirasi untuk memastikan jarum tidak mengenai pembuluh darah.

- Memasukkan obat dengan perlahan-lahan, sambil memperhatikan reaksi pasien.

- Mencabut jarum dengan cepat dan hati-hati, serta menahan kulit bekas tusukan dengan

kapas alkohol dan di massage.

- Merapikan pasien.

- Perawat mencuci tangan

- Perawat mencatat kegiatan dalam buku laporan

c. Injeksi Intravena

1. Persiapan

- Spuit injeksi sekali pakai (disposable) sesuai kebutuhan.

- Kapas Alkohol

- Jarum untuk mengambil obat pada vial (jika diperlukan).

- Obat yang akan diberikan.

- Kikir ampul (bila diperlukan)

- Torniquette (Pembendung Vena)

2. Pelaksanaan

- Perawat mencuci tangan.

- Membaca etiket, dosis, dan cara pemberian obat.

- Memasukkan obat kedalam spuit injeksi.

- Mengeluarkan udara dari spuit injeksi

- Membawa spuit injeksi dan kapas alkohol dalam bak semprit menuju ke pasien.

Page 9: jenis-jenis injeksi

- Menanyakan dan memastikan nama pasien.

- Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dengan ramah.

- Menentukan pembuluh darah vena yang akan diinjeksi.

- Pasang torniqutte (pembendung vena) tepat diatas pembuluh darah vena yang dipilih

sampai pembuluh darah vena muncul / terlihat dengan jelas

- Mengdisinfeksi kulit diatas vena yang akan diinjeksi dan regangkan kulit tersebut.

- Memasukkan jarum ke dalam vena dengan sudut 45º dan lubang jarum menghadap

keatas, darah akan masuk dengan sendirinya ke dalam spuit bila jarum telah tepat

mengenai vena.

- Segera lepaskan torniquette di atas vena.

- Memasukkan obat dengan perlahan-lahan, sambil memperhatikan reaksi pasien.

- Mencabut jarum dengan cepat dan hati-hati, tahan lubas bekas tusukan dengan kapas

alkohol.

- Merapikan pasien.

- Perawat mencuci tangan.

- Perawat mencatat kegiatan dalam buku laporan.

d. Injeksi Intrakutan

1. PERSIAPAN

I. Persiapan Klien

- Cek perencanaan Keperawatan klien ( dosis, nama klien, obat, waktu pelaksanaan,

tempat injeksi )

- Kaji riwayat alergi dan siapkan klien

- Klien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan

II. Persiapan Alat

- Spuit seteril dengan obat injeksi pada tempatnya yang sudah disiapkan

- Kapas alkohol 70 %

- Alat tulis

- Bengkok

- Kartu obat dan etiket

- Sarung tangan kalau perlu

2. PELAKSANAAN

- Perawat cuci tangan

Page 10: jenis-jenis injeksi

- Mengidentifikasi klien dan menjelaskan tentang prosedur yang akan dilakukan dan

pasang sampiran

- Jika perlu menggunakan sarung tangan bila ada klien yang menderita penyakit

menular

- Memilih dan menentukan lokasi injeksi

- Bersihkan / desinfeksi lokasi injeksi dengan alkohol dengan tekhnik sirkuler atau

dari atas ke bawah sekali hapus

- Membuang kapas alkohol kedalam bengkok

- Menyuntik obat dengan sudut jarum injeksi dengan sudut 5-15 O

- Masukan obat secara perlahan – lahan

- Mencabut jarum dan lingkari batas pinggir gelembung dengan pena

- Tunggu hasil / reaksi dari obat selama + 10 – 15 menit

- Obat-obat dibereskan dan hasil catat hasil tindakan

- Perawat cuci tangan

3. EVALUASI

- Perhatikan dosisi obat, nama obat, nama klien sesuai dengan order dari dokter dan

perhatikian juga respon klien terhadap obat