jenis jenis pernafasan
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Jenis Jenis pernafasan
1/4
Jenis-Jenis Gangguan Pola Pernafasan
Seperti denyut jantung, bernafas harus berlangsung dalam pola yang terus menerus dan
siklik untuk mempertahankan proses kehidupan. Otot inspirasi harus secara berirama
berkontraksi dan melemas untuk secara bergantian mengisi paru dengan udara dan
mengosongkannya. Kedua aktivitas ini berlangsung secara otomatis dan tanpa upaya sadar.
amun mekanisme dan control yang mendasari kedua system ini sangat berbeda.
!ola !ernafasan harus diperhatikan, hal ini dapat membantu mengetahui letak lesi dan
kadang"kadang menentukan jenis gangguan. !ada orang normal pernafasan dengan irama
regular, #$ sampai $% kali permenit &eupneu'. (ila pernafasan dengan frekuensi lambat &)#$
kali' abnormal dan irama teratur, maka disebut bradipneu sedangkan frekuensi pernafasan cepat
&*$%kali' abnormal disebut takipneu. Kecepatan pernafasan yang tingginya tidak normal atau
takipneu, dapat meningkatkan ventilasi semenit, tetapi bila kedalaman pernafasan berkurang,
takipneu hanya mampu mengimbangi penurunan pertukaran udara pada setiap tarikan nafas.
!enderita yang mengalami fibrosis paru"paru, udema paru"paru, penyakit pleura, atau fiksasi iga,
akan bernafas dengan cepat, tetapi dangkal untuk menghindarkan agar paru"paru tidak teregang
terlalu besar, suatu tindakan yang secara mekanik tidak efisien bagi mereka. Kerja jasmani,
demam, keadaan hipermetabolik atau kecemasan dapat dikaitkan dnegan takipneu. #
+entilasi semenit juga dapat meningkat selama keadaan metabolic yang mengakibatkan
asidosis. !ada ketoasidosis diabetic, kecepatan pernafasan akan meningkat dan dalam &hipernea'
keadaan -lapar udara ini atau polpneu, dinamakan pernafasaan kussmaul. Setiap asidosis
metabolic, seperti pada penyakit ginjal berat, atau asidosis asam laktat, dapat mengakibatkan
timbulnya polipnea. !engendalian pernafasan disebabkan oleh karena peningkatan !a/O$. #
0angguan pernafasan dengan interupsi ventilasi sesaat, dengan bernafas kembali pulihsecara spontan. 1ika bernafas tidak pulih, maka keadaanya disebut henti nafas. Karena selama
tidur ventilasi dalam keadaan normal berkurang dan kemoreseptor sentral kurang peka terhadap
!/O$ arteri, khususnya saat tidur paradoksal, maka apneu paling mungkin terjadi selama 2aktu
ini. Korban apneu tidur &sleep apneu' dapat berhenti bernafas selama beberapa detik atau hingga
satu atau dua menit hingga 3%% kali semalam. Sleep apneu ringan tidak berbahaya kecuali jika
-
7/26/2019 Jenis Jenis pernafasan
2/4
yang bersangkutan mengidap penyakit paru atau sirkulasi, yang dapat diperparah oleh serangan
apneu berulang. $
Selanjutnya pada orang yang mengalami dipsneu merasakan gejala yang subjetif bah2a
meereka kurang mendapat udara yaitu mereka merasa sesak. Dipsneu adalah keadaan mentalyang berkaitan dengan keinginan tak terpuaskan untuk mendapat ventilasi yang adekuat. 4al ini
sering menyertai kesulitan bernafas yang khas dijumpai pada penyakit paru obstruktif kronik
atau edema paru yang berkaitan dengan gagal jantung kongestif. Sebaliknya, selama olah raga
sseorang dapat bernafas keras tanpa merasakan dipsneu, karena olahraga tersebut tidak disertai
oleh rasa cemas terhadap cukup tidaknya ventilasi. 5ang mengejutkan, dipsneu tidak berkaitan
langsung dnegan peningkatan kronik !/O$ atau penurunan !o$ arteri. !erasaan subyektif
kekurangan udara dpaa terjadi bahkan ketika ventialsi alveolurs dan gas darah normal. $
!ada gangguan pola pernafasan jenis Cheyne Stokes, penderita bernafas makin lama
makin dalam, kemudian mendangkal dan diselingi oleh apneu. !ola pernafasan ini dijumpai pada
disfungsi hemisfer bilateral, sedangkan batang otak masih baik. 4al ini dapat merupakan gejala
pertama pada herniasi transtentorial. !ola pernafasan ini dapat juga disebabkan oleh gangguan
metabolic dan gagal jantung. 6
!ada pola pernafasan jenis Hiperventilasi neurogen sentral. pernafasannya cepat dan
dalam, berfrekuensi kira"kira $3 kali per menit. Dalam hal ini, lesi berada di tegmentum batang
otak, antara mesensefalon dan pons. !ada pemeriksaan didapatkan ambang respirasi yang rendah
dan pemeriksaan darah menunjukkan alkalosis respirasi, !/O$ arterial rendah p4 meningkat dan
terdapat hipoksia ringan. !emberian oksigen tidak akan mengubah pola pernafasan. !ola
pernafasan ini didapatkan pada infark mesensefalon"pontin, anoksia atau hipoglikemia yang
melibatkan daerah ini dan pada kompresi mesensefalon karena herniasi transtentorial. 6
!ola pernafasan apnestik ditandai oleh inspirasi yang memanjang diikuti oleh apnea pada
saat ekspirasi dengan frekuensi #"# # $ per menit. hal ini dapat diikuti oleh pernafasan klaster
&cluster breathing' yang ditandai oleh respirasi yang berkelompok diikuti oleh apnea. Keadaan
ini didapatkan pada kerusakan pons. 6
-
7/26/2019 Jenis Jenis pernafasan
3/4
!ernafasan ataksik (ireguler/ iot! ditandai oleh pola pernafasan yang tidak teratur, baik
dalamnya maupun iramanya. Kerusakan terdapat di pusat pernafasan medula oblongata dan
merupakan keadaan preterminal. Kerusakan yang luas dibatang otak jarang disertai oleh
pernafasan yang normal. 6
Ga"#ar $. Jenis-%enis gangguan pola pernafasan
!usat control dari sistem respirasi ini terdapat pada batang otak yang menghasilkan pola
bernapas yang berirama. !usat control pernapasan yang utama ialah pada pusat respirasi medulla.
Selain itu dua pusat lainnya ialah pusat apneustik &pons bagian ba2ah' dan pusat pneumotaksik
&pons bagian atas'. 8mpuls yang berasal dari pusat medulla akan berakhir di badan sel neuron
motorik. Dimana ketika neuron motorik diaktifkan maka otot"otot pernapasan juga akan
diaktifkan sehingga menyebabkan inspirasi, sedangkan ketika neuron ini tidak menghasilkanimpuls maka otot inspirasi melemas dan menyebabkan ekspirasi. $
!usat pernapasan tediri dari $ kelompok neuron yaitu kelompok dorsal &dorsal respiratory
group' dan kelompok ventral &ventral respiratory group'. Kelompok dorsal terutama terdiri dari
neuron inspirasi, yang secara periodic melepaskan impulse dengan frekuensi #$"#3 menit. Ketika
neuron kelompk dorsal ini menghasilkan sinyal maka akan terjadi inspirasi sedangkan jika tidak
menghasilkan sinyal akan menyebabkan ekspirasi. Sebagian besar serat saraf dari kelompok
dorsal akan menuju ke kelompok ventral. Kemudian kelompok ventral terdiri dari neuron
inspiratorik dan neuron ekspiratorik keduanya tidak aktif pada pernapasan tenang normal.(agian ini akan aktif ketika kebutuhan untuk ventilasi meningkat. 9erutama pada ekspirasi aktif,
dimana neuron ekspiratorik akan menyarafi otot"otot ekspirasi. 8mpulse melalui serat saraf yang
keluar dari neuron inspiratorik kelompok ventral akan meransang motor neuron yang
mempersarafi otot"otot isnpirasi tambahan melalui .8: dan .:. $
-
7/26/2019 Jenis Jenis pernafasan
4/4
!usat respirasi di pons memiliki peranan pasti yaitu mengatur pernapasan menjadi lebih
halus dan teratur yang membuat inspirasi dan ekspirasi berjalan mulus. !usat pneumotaksik
akan mengirim impuls ke kelompok dorsal dimana kelompk dorsal akan menghambat neuron
inspiratorik sehingga durasi inspirasi dapat dibatasi. Sebaliknya pusat apneustik mencegah
hambatan pada neuron inspiratorik sehingga dorongan inspirasi meningkat. !usat pneumotaksik
lebih dominan dibandingkan dengan pusat apneustik. $
!usat pernafasan di pons melakukan -penyesuaian halus terhadap pusat di medulla untuk
membantu menghasilkan inspirasi dan ekspirasi yang lancer dan mulus. !usat pneumotaksik
mengirim impuls ke K;D yang membantu memadamkan neuron"euron inspiratorik sehingga
durasi inspirasi dibatasi. Sebaliknya, pusat apnustik mencegah neuron"neuron inspiratorik
dipadamkan sehingga dorongan inspirasi meningkat. Dengan system check"and"balance ini,
pusat pneumotaksik mendominasi pusat apnustik, membantu menghentikan inspirasi danmembiarkan ekspirasi terjadi secara normal. 9anpa rem pneumotaksik ini, pola bernafas akan
berupa tarikan napas panjang yang terputus mendadak dan singkat oleh ekspirasi. !ola
pernafasan abnormal ini dikenal dengan apnusis karena itu pusat yang mendorong tipe bernafas
ini disebut pusat apnustik. penerbit (uku Kedokteran ?0/
$%%6.h.$6 "A%$. Bumbantobing. eurologi klinik> pemeriksaan fisik dan mental. 1akarta> (adan !enerbit
CK 8 $%#6.h.#$"63. Sher2ood B. Cisiologi manusia dari sel ke sistem. ?disi ke"E. 1akarta> !enerbit (uku
Kedokteran ?0/ $%% .h.367"A3