jenis fungsi produksi pada akuakultur

5/19/2018 Jenis Fungsi Produksi Pada Akuakultur

1/9

FUNGSI PRODUKSI PADA INDUSTRI AKUAKULTUR

(Budidaya Ikan Lele)

Pengertian Produki

Produksi diartikan sebagai penggunaan atau pemanfaatan sumber daya yang

mengubah suatu komoditi menjadi komoditi lainnya yang sama sekali berbeda, baik

dalam pengertian apa, dan dimana atau kapan komoditi-komoditi tersebut

dialokasikan, maupun dalam pengertian apa yang dikerjakan oleh konsumen terhadap

komoditi itu (Miller dan Mainers, 2000). Dengan demikian produksi itu tidak terbatas

pada pembuatannya saja tetapi juga penyimpanannya, distribusi, pengangkutan,

pengeeran, pemasaran kembali, upaya-upaya mensiasati lembaga regulator atau

menari elah hukum demi memperoleh keringanan pajak atau lainnya.

!s"ardono, (200#) menuliskan bah"a teori produksi sebagai mana teori

perilaku konsumen merupakan teori pemilihan atas berbagai alternatif yang tersedia.

Dalam hal ini adalah keputusan yang diambil seorang produsen dalam menentukan

pilihan atas alternatif tersebut. Produsen menoba memaksimalkan produksi yang

bisa diapai dengan suatu kendala ongkos tertentu agar bisa dihasilkan keuntungan

yang maksimum.

Fungi Produki

Pengertian fungsi produksi adalah suatu hubungan diantara faktor produksi

dan tingkat produksi yang diiptakannya. $aktor-faktor produksi ini terdiri dari

tenaga kerja, tanah, modal, dan keahlian keusahaan. Dalam teori ekonomi untuk

menganalisis mengenai produksi, selalu dimasalahkan bah"a tiga faktor produksi

(tanah, modal, dan keahlian keusahaan) adalah tetap jumlahnya. %anya tenaga kerja

yang dipandang seabagai faktor produksi yang berubah-ubah jumlahnya. &ang

Na!a " Re#andu $ul%a&'ri

NP " *+,,+,++-.

Kela " Perikanan A

Pengantar /kono!i Produki Perikanan


2/9

dimaksud faktor produksi adalah semua korbanan yang diberikan pada budidaya ikan

agar ikan lele tersebut mampu tumbuh dan menghasilkan dengan baik

('oekarta"i,*).

0eni12eni Fungi Produki

1. Constant return, hubungan yang menunjukkan jumlah hasil produksi

meningkat dengan jumlah yang sama untuk setiap kesatuan tambahan input.

3 !nreasing return, hubungan dimana kesatuan tambahan input menghasilkan

suatu tambahan hasil produksi yang lebih besar dari kesatuan-kesatuan

sebelumnya.


3/9

*3 Dereasing return, hubungan yang mana kesatuan-kesatuan tambahan input

menghasilkan suatu kenaikan hasil produksi yang lebih keil dari kesatuan-

kesatuan sebelumnya.

!kan lele merupakan salah satu jenis ikan ekonomis penting di !ndonesia juga

di +hailand. ele hidup di air ta"ar dengan daerah penyebaran yang luas baik seara

horiontal dan ertial dan digemari banyak konsumen.

Minat masyarakat yang tinggi akan ikan lele, memungkinkan budidaya ikan

lele dumbo yang didatangkan dari /frika, yang dapat menapai berat 200 gram dalam

"aktu bulan sejak menetas.

Pengembangan usah budidaya ikan lele semakin meningkat setelah masuknya

ikan lele dumbo ke !ndonesia pada tahun 1. eunggulan lele dumbo dibandingkan

lele lokal antara lain tumbuh lebih epat, jumlah telur lebih banyak dan lebih tahan

terhadap penyakit, (Departemen elautan dan Perikanan 3!, 2004).

Perkembangan budidaya yang sangat pesat tanpa didukung pengelolaan induk

yang baik menyebabkan lele dumbo mengalami penuruanan kualitas. %al ini karena

adanya perka"inan sekerabat (inreading), seleksi induk yang salah atas penggunaan

induk yang berkualitas rendah. Penurunan kualitas ini dapat diamati dari karakter

umum pertama kematangan pada telur, derajat penetasan telur, pertumbuhan harian,

daya tahan terhadap penyakit.


4/9

Dalam usaha budidaya ikan lele dumbo yang merupakan proses produksi

didasarkan pemberian input-input produksi untuk mendapatkan hasil yang

menguntungkan. angkah-langkah sistematis dalam manajemen budidaya perikanan,

antara lain5

a. Pemilihan lokasi dan mempersiapkan lahan usaha untuk usaha budidaya ikan lele

b. Pemilihan benih ikan yang baik.

. Penebaran benih ikan

d. Pengelolaan kualitas air

e. Penentuan jumlah pemberian pakan ikan yang dibutuhkan

f. Penegah hama dan penyakit 6 serta panen dan pemasaran hasil.

7ntuk menggambarkan hubungan diantara faktor-faktor produksi yang

digunakan dan tingkat produksi yang diapai, maka yang di gambarkan adalah

hubungan antara jumlah tenaga kerja yang digunakan dan jumlah produksi yang

diapai ('ukirno,200). 'ementara itu faktor produksi menurut Manki" (2008)

adalah hubungan antara jumlah input yang digunakan dalam membuat barang dengan

jumlah output dari barang terebut.$ungsi produksi dapat dinyatakan sebagai berikut5

9 : $ (,,3,+).

Dimana5

: adalah jumlah stok modal atau persediaan modal

: jumlah tenaga kerja (yang meliputi jenis tenaga kerja dan keahlian keusahaan)

3 : ;iaya se"a lahan

+: adalah tingakat teknologi yang digunakan

9: adalah jumlah produksi yang digunakan ('ukirno,200).

'oekarta"i (0) menyatakan bah"a fungsi produksi adalah hubungan fisik

anatara ariabel yang dijelaskan (&) dan ariabel yang menjelaskan (


5/9

'eara sistematis, hubunga ini dapat ditulis sebagai berikut5

& : f (


6/9

'esuai gambar, dapat membagi fungsi produksi menjadi tiga daerah atau tiga tahap

yaitu5

- +ahap ! 6 terjadi pada saat kura MPP diatas kura /PP yang meningkat. MPP

yang meningkat menunjukkan M? yang menurun sehingga input terus

ditambah, MPP akan menghasilkan M? atau tambahan ongkos per unit yang

semakin menurun, tidak rasional jika produsen berproduksi di daerah ini.

+ahap ! ini berakhir pada titik di mana MPP memotong kura /PP di titik

maksimum.

- +ahap !! 6 terjadi pada saat kura MPP menurun dan berada diba"ah kura

/PP, tapi masih lebih besar dari nol. Pada a"al tahap ini, efisiensi input

ariabel menapai titik punak, sedangkan pada akhir tahap ini, efisiensi input

tetap menapai punaknya, yaitu pada saat kura +PP menapai titik

maksimum.

- +ahap !!! 6 terjadi pada saat kura MPP negatif. %al ini dikarenakan rasio

input ariabel terhadap input terlalu besar sehingga +PP menurun.


7/9

Fungi Produki Linier

Merupakan suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara input-input yang

digunakan dengan output yang dihasilkan dalam bentuk fungsi linier. 'eara

matematis fungsi produksi linier dapat ditulis sebagai berikut5

& : f (


8/9

e : bilangan natural (2,*1)

u : disturbane term

$ungsi produksi ?obb Douglas digunakan dalam hal 5

a. +idak ada nilai pengamatan yang bernilai nol, sebab logaritma dari bilangan nol

adalah suatu bilangan yang besarnya tidak diketahui (infinite)

b. +idak ada perbedaan teknologi dari setiap kegiatan atau usaha (misal 5 pertanian,

perikanan,dsb)

. +iap ariable < adalahperfect competition atau tersedia bebas.

d. Perbedaan lokasi pada fungsi produksi seperti iklim adalah sudah terakup dalam

faktor kesalahan.e. %anya terdapat satu ariabel yang dijelaskan yaitu (&)

Fungi Produki Frontier

$ungsi ini digunakan untuk menggambarkan hubungan antara input dengan

output dalam proses produksi dan untuk mengetahui tingkat keefisienan suatu faktor

produksi adalah fungsi produksi frontier seperti yang telah dipakai dalam (?oelli, et

all,8) sebagai berikut5

n & : b0 @ bn


9/9

$ungsi produksi frontier diestimasi menggunakan metode fungsi produksi

frontier stokastik (Stochactic Frontier Production Function), yang diperoleh

menggunakan Metode MaksimumLikelihood.

Peneri!aan dan Pengeluaran

+otal pendapatan diperoleh dari total penerimaan dikurangi dengan total biaya

dalam suatu proses produksi. /dapun total penerimaan diperoleh dari produksi fisik

dikalikan dengan harga produk.

3eturnA?ost (3A?) rasio adalah merupakan perbandingan antara total penerimaan

dengan total biaya ('oekarta"i, 200)

3A? : Dalam usaha budidaya perikanan +3 (+otal 3eenue) merupakan seluruh

penerimaan yang diperoleh dari hasil penjualan ikan yang berhasil dipanen.

'edangkan +? (+otal ?ost) merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan selama proses

budidaya. 'ehingga dapat dirumuskan menjadi 5

+3 : p.9 dan +? : .

Dimana 5 +3 : +otal penerimaan

+? : ;iaya total9 : 3ata-rata produksi ikan

? : harga input

: 7paya

P : rata-rata harga ikan

Dari hasil perhitungan dapat diperoleh keterangan bah"a semakin besar 3A? ratio

maka akan semakin besar pula keuntungan yang akan diperoleh. %al tersebut dapat

diapai apabila alokasi faktor produksi lebih efisien.

Su!5er"

+aufiE /hmad, 20.6/nalisis fisiensi ;udidaya !kan ele di abupaten ;oyolaliF.

Program 'arjana. 7niersitas Diponegoro. 'emarang.

+eori Produksi dan egiatan Perusahaan.pdf

jenis fungsi produksi pada akuakultur

Documents