fungsi produksi dan operasi

23
MODUL 7. FUNGSI PRODUKSI DAN OPERASI. Kemampuan akhir yang diharapkan : Setelah menyelesaikan pembahasan, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan perihal fungsi produksi operasi. Bahan kajian/pembahasan mencakup : 1. Pengertian produksi dan operasi 2. Ruang lingkup manajemen produksi dan operasi 3. Penentuan lokasi pabrik 4. Desain dan tata letak produksi 5. Pengendalian persediaan 6. Pengawasan kwalitas/produksi. Materi 7.1 PENGERTIAN PRODUKSI DAN OPERASI. Istilah manajemen produksi dianggap kurang mencakup seluruh kegiatan sistem2 produktif dalam masyarakat ekonomi. Istilah “produksi” tampaknya berkonotasi sebagai organisasi produk, oleh karena itu dewasa ini cenderung digunakan istilah “operasi” yang dimaksudkan untuk menegaskan dasar umum dalam bidang ini. Operasi adalah suatu proses mentransformasi bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi, sehingga mampu dikonsumsi dan menimbulkan “economy value add”, dan kegiatan seperti ini dapat dikatakan merupakan fungsi utama dari setiap organisasi.Misal perusahaan Motorola mengambil sejumlah

Upload: adeiraputra

Post on 24-Jul-2015

532 views

Category:

Documents


37 download

TRANSCRIPT

Page 1: Fungsi Produksi dan Operasi

MODUL 7. FUNGSI PRODUKSI DAN OPERASI.

Kemampuan akhir yang diharapkan :

Setelah menyelesaikan pembahasan, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan

perihal fungsi produksi operasi.

Bahan kajian/pembahasan mencakup :

1. Pengertian produksi dan operasi

2. Ruang lingkup manajemen produksi dan operasi

3. Penentuan lokasi pabrik

4. Desain dan tata letak produksi

5. Pengendalian persediaan

6. Pengawasan kwalitas/produksi.

Materi 7.1 PENGERTIAN PRODUKSI DAN OPERASI.

Istilah manajemen produksi dianggap kurang mencakup seluruh kegiatan sistem2

produktif dalam masyarakat ekonomi. Istilah “produksi” tampaknya berkonotasi sebagai

organisasi produk, oleh karena itu dewasa ini cenderung digunakan istilah “operasi” yang

dimaksudkan untuk menegaskan dasar umum dalam bidang ini. Operasi adalah suatu

proses mentransformasi bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi,

sehingga mampu dikonsumsi dan menimbulkan “economy value add”, dan kegiatan

seperti ini dapat dikatakan merupakan fungsi utama dari setiap organisasi.Misal

perusahaan Motorola mengambil sejumlah input dari lingkungannya seperti komponen2

dari pemasok dan bahan baku, kemudian mentransformasikannya untuk menambah nilai

dan kemudian menghasilkan output seperti telepon tanpa kabel, yang dapat dijual untuk

memperoleh keuntungan. Proses konversi yang terjadi ini disebut system produksi.

Elemen2 input, proses transformasi, out put, control dan monitoring, serta

lingkungan merupakan sebuah system yaitu berupa sekumpulan orang,obyek, dan

prosedur untuk beroperasi dalam suatu lingkungan.

Proses transformasi adalah langkah penambahan nilai dalam proses produksi, dimana

penambahan ini dapat dilakukan melalui beberapa cara seperti berikut :

Page 2: Fungsi Produksi dan Operasi

1. Alterasi (mengubah), yaitu pengubahan sesuatu secara structural yang dapat

berupa perubhan secara fisik. Proses ini merupakan dasardari industri manufaktur

seperti barang dipotong, di cap, dibentuk, diassembling, dll. Potong

rambut,pengaturan hawa ruangan juga merupakan proses alterasi.

2. Transport. Sesuatu menjadi lebih bernilai bila dilokasikan di tempat tertentu

daripada ditempat dimana saat ini berada, missal bunga yang dikirimkan sebagai

tanda ucapan selamat, sampah yang dibuang ke TPA dll.

3. Store, yaitu penambahan nilai melalui penyimpanan dalam lingkungan yang

terlindung selama beberapa periode waktu.

4. Inspect (memeriksa), sesuatu menjadi lebih bernilai bila kita memahami apa yang

kita miliki, missal melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, adanya

jaminan pembelian suatu produk dll.

Para manajer produksi/operasi mengarahkan berbagai masukan (input) agardapat

memproduksi berbagai output dalam jumlah, kwalitas,harga, waktu dan tempat tertentu

sesuai dengan permintaan konsumen. Manajer harus juga selalu memperhatikan dan

menanggapi kekuatan2 dari lingkungan eksternal seperti peraturan pemerintah, tuntutan

serikat buruh, kondisi ekonomi (local, regional dan global), kemajuan teknologi dsb.nya.

Manajemen produksi opersi juga dapat didifinisikan sebagai keseluruhan

pelaksanaan dari kegiatan2 manajerial yang dibawakan dalam pemilihan, perancangan,

pembaruan, pengopersian dan pengawasan system produktif, yang kesemuanya secara

ringkas dapat diuraikan sbb. :

1.Pemilihan : keputusan strategis berkenaan dengan pemilihan proses melalui mana

berbagai barang dan jasa akan di produksi.

2. Perancangan : Keputusan2 taktikal berkenaan dengan kreasi , metode2

pelaksanaan suatu operasi produktif.

3. Pengoperasian : keputusan2 perencanaan tingkat output jangka panjang atau

dasar perkiraan permintaan dan keputusan2 “scheduling” pekerjaan dan

pengalokasian karyawan jangka pendek.

4. Pengawasan :keputusan2 berkenaan dengan pengambilan tindakan korektif dalam

operasi2 produksi barang/jasa.

Page 3: Fungsi Produksi dan Operasi

5. Pembaruan : implementasi perbaikan2 yang diperlukan dalam system produktif

berdasarkan perubahan permintaan, tujuan2 organisasional, teknologi dan

manajemen.

Materi 7.2 RUANG LINGKUP MANAJEMEN PRODUKSI-OPERASI.

Justifikasi pada pelaksanaan kegiatan system operasi yang produktif dapat dilakukan

berdasarkan karakteristik berikut :

1. Efisien, hal ini berkaitan dengan keluaran per satuan input (produktivitas) dan

diukur dalam satuan output yang dihasilkan per jam.Efisien berarti “doing the

thing right”

2. Efektivitas, yaitu berkenaan dengan kebenaran dalam melakukan suatu proses,

sering disebut “ doing the right thing”.

3. Kualitas, yang merupakan indicator yang menunjukkan tingkat keberhasilan

kinerja dari output.

4. Fleksibilitas, ini berkenaan dengan mudah tidaknya proses lain yang berbeda,

juga menunjukkan kecepatan memberi respon posistifdalam pembuatan produk

baru atau perubahan volume output

5. Tingkat keandalan dalam penyediaan output, yang berkaitan dengan waktu

pengiriman ke pelanggan.

Karakteristik diatas terefleksi pada kegiatan manajerial dalam melaksanakan proses

tranformasi yang mencakup :

a. Perencanaan output, meliputi penyeleksian, pendesain produk yang ditawarkan

ke konsumen.

b. Perencanaan kapasitas. Penentuan kapan dan berapa banyk fasilitas

mesin/peralatan dan tenaga kerja yang diperlukan.

c. Perencanaan lokasi, menentukan dimana lokasi produksi, penyimpanan dan

fasilitas lainnya.

d. Desain proses transformasi, penentuan aspek transformasi fisik dalam kegiatan

produksi.

Page 4: Fungsi Produksi dan Operasi

e. Layout fasilitas, menentukan aliranproses yang tepat dan layout

mesin/peralatan agar fasilitas dapatbekerja secara efisien dan efektif dalam

mengakomodasi kegiatan transformasi.

f. Desain kerja, menentukan cara terbaik penggunaan tenaga kerja dalamproses,

termasuk studi gerakan, layout tempat kerja, dan kondisi lingkungan kerja.

g. Perencanaan agregat, menyangkut antisipasi kebutuhan tenaga kerja, raw

material, bahan penolong dan berbagai fasilitas tahunan, bulanan, mingguan.

h. Manajemen persediaan, memutuskan berapa banyak bahan baku, pekerjaan

dalam proses dan jumlah barang akhir.

i. Manajemen proyek, mempelajari bagaimana merencanakan dan mengendalikan

kegiatan proyek agar sesuai dengan kinerja yang diharapkan, jadwal dan

spesifikasi biaya.

j. Perencanaan kebutuhan bahan, menentukan kapan memesan dan menghasilkan

bahan dan bagaimana memenuhi jadwal pengiriman.

k. Penjadwalan, menentukan kapan masing2 kegiatan atau tugas dalam proses

transformasi dikerjakan dan kapan seharusnya input masuk.

l. Pengendalian kwalitas,menentukan bagaimana standar kwalitas dikembangkan

dan dipelihara.

m. Reliabilitas dan pemeliharaan, menentukan bagaimana kinerja yang sesuai dari

output dan proses transformasi itu sendiri harus dipelihara.

Materi 7.3 PENENTUAN LOKASI PABRIK.

Perencanaan lokasi perusahaan/pabrik perlu dilakukan dengan se-baik2nya,

karena kesalahan dalam penentuannya akan berdampak pada ketidak efektifan dan

ketidak efisienan operasinya, sehingga perusahaan dapat mengalami kerugian terus

menerus.

Perusahaan sering membuat kesalahan dalam pemilihan lokasi dan tempat fasilitas

produksinya.(mengapa?). Faktor2 yang dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi masing2

pabrik berbeda. Bagi suatu perusahaan mungkin factor terpenting adalah dekat pasar,

sedangkan untuk perusahaan lain mungkin dekat dengan sumber2 penyediaan bahan dan

Page 5: Fungsi Produksi dan Operasi

komponen, sedangkan yang lain lagi mungkin tersedianya tenaga kerja yang paling

dipertimbangkan dsb.nya.

Jadi alas an utama terjadinya perbedaan dalam pemilihan lokasi adalah adanya perbedaan

kebutuhan masing2 perusahaan (lokasi yang baik merupakan persoalan individual), hal

ini sering disebut pendekatan situasional (contingency) dalam pembuatan keputusan,

secara sederhana dapat dikatakan “semuanya tergantung”.

Secara umum faktor2 yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi

perusahaan adalah :

1. Lingkungan masyarakat, kesediaan masyarakat suatu daerah menerima segala

konsekwensi, baik yang positif maupun yang negative akibat didirikannya

suatu pabrik didaerah tsb.merupakan factor yang penting. Perusahaan perlu

memperhatikan ekologi dan nilai2 yang berlaku dimana perusahaan akan

berlokasi (missal berkaitan dengan pembuangan limbah, maupun adanya suara

bising dari pabrik. Lingkungan masyarakat yang menyenangkan bagi

kehidupan karyawan dan manajemen perusahaan memungkinkan mereka

bekerja dengan lebih baik.

2. Letak pasar, biaya distribusi produk ke konsumen sangat penting dalam

mempertimbangkan faktor letak pasar. Produk dapat berupa barang yang harus

dijual ke konsumen secara luasatau hanya sebagian kecil masyarakat, atau

merupakan bahan mentah yang akan diolah oleh perusahaan/pabrik lain. Bila

pengaruh pasar ini sangat kuat seperti mudah sekali terjadi perubahan keadaan

pasar karena selera konsumen, maka sebaiknya pabrik/perusahaan diletakkan

dekat dengan pasar supaya mudah mengetahui setiap perubahan yang terjadi.

Kecepatan dan kemudahan dalam melayani konsumen juga merupakan alas an

lain pemilihan lokasi yang mendekati pasar. Misalnya memberikan pelayanan

yang lebih baik dalam sector jasa, daerah pasar biasanya ditentukan oleh waktu

perjalanan para langganan ke fasilitas (bank, fasilitas rekreasi, restaurant dan

rumah sakit) atau waktu perjalanan para pemberi pelayanan (jasa) para

langganan (mobil pemadam kebakaran, ambulan rumah sakit, pemasang

telepon). Dalam banyak kasus lokasi suatu fasilitas dapat juga lebih

Page 6: Fungsi Produksi dan Operasi

menentukan daerah pasarnya , dibanding daerah pasar menentukan lokasi

fasilitas.

3. Letak sumber tenaga kerja. Salah satu faktor yang mempengaruhi efisiensi

kerja dan biaya produksi adalah tenaga kerja. Di manapun lokasi perusahaan,

harus mempunyai tenaga kerja, karena itu cukup tersedianya tenaga kerja

merupakan hal yang mendasar. BAgi banyak perusahaan sekarang kebiasaan

dan sikap calon pekerja suatu daerah lebih penting dari ketrampilan dan

pendidikan, karena jarang perusahaan yang dapat menemukan tenaga kerja baru

yang telah siap pakai untuk pekerjaan yang sangat bervariasi dan tingkat

spesialisasi yang sangat tinggi, sehingga perusahaan harus menyelenggarakan

program latihan khusus bagi tenaga kerja yang lebih baik dibanding dari daerah

lain, seperti tercermin pada tingkat absensi yang berbeda dan semangat kerja

mereka, tingkat upah yang berlaku, serta persaingan antara perusahaan dalam

memperebutkan tenaga kerja yang berkualitas tinggi perlu diperhatikan.

4. Kedekatan dengan bahan mentah dan pensuplai. Apabila bahan mentah berat

dan susut cukup besar dalam proses produksi maka perusahaan lebih baik

berlokasi dekat dengan bahan-bahan mentah, missal pabrik semen, kayu,

kertas, dan baja. Tetapi bila produk jadi lebih berat, besar dan bernilai rendah

maka lokasi dipilih sebaliknya. Begitu juga bila bahan mentah lekas rusak

seperti perusahaan buah-buahan dalam kaleng, lebih baik dekat bahan mentah.

Lebih dekat dengan bahan mentah dan pensuplai memungkinkan suatu

perusahaan mendapatkan pelayanan penyuplaian yang lebih baik dan

menghemat biaya pengadaan bahan.

5. Tersedianya fasilitas transportasi. Tersedianya fasilitas transportasi baik lewat

darat, udara dan air akan melancarkan pengadaan faktor-faktor produksi dan

penyaluran produk perusahaan. Pentingnya pertimbangan biaya transportasi

tergantung “sumbangannya” terhadap total biaya. Misalnya untuk perusahaan

computer yang biaya transportasinya hanya sekitar 1 atau 2 % dari total biaya,

tidak jadi masalah di mana pun lokasi perusahaan berada, disbanding

perusahaan semen. Untuk banyak perusahaan perbedaan biaya transportasi

tidak sepenting perbedaan upah tenaga kerja. Tetapi bagaimanapun juga, biaya

Page 7: Fungsi Produksi dan Operasi

transportasi tidak dapat dihilangkan di mana pun perusahaan berlokasi, karena

produk perusahaan harus disalurkan dari produsen diantara sumber bahan

mentah dan pasar yang meminimumkan biaya transportasi. Dekat dengan

bahan mentah akan mengurangi biaya pengangkutan bahan mentah, tetapi biaya

pengangkutan pengiriman produk jadi meningkat. Sebaliknya lokasi dekat

pasar akan menghemat biaya pengangkutan produk jadi, tetapi menaikan bahan

mentah.

6. Sumber daya- sumber daya alam lainnya. Perusahaan-perusahaan seperti pabrik

kertas, baja, karet, kulit, gula, tenun, pemrosesan makanan, alumunium dan

sebagainya sangat memerlukan air dalam kualitas yang besar. Selain itu hamper

setiap industri memerlukan tenaga yang dibangkitkan dari aliran listrik, diesel,

air, angina dan lain-lain. Oleh sebab itu perlu diperhatikan tersedianya sumber

daya-sumber daya alam dengan mudah dan mencukupi.

Selain factor-faktor diatas, berbagai factor lainnya perlu dipertimbangkan dalam

pemilihan lokasi: harga tanah, peraturan-peraturan tenaga kerja, lokasi pabrik-pabrik dan

gudang=gudang pesaing, tingkat pajak, kebutuhan untuk ekspansi cuaca atau iklim,

keamanan, serta konsekuensi pelaksanaan peraturan tentang lingkungan hidup.

Setelah lokasi ditentukan, maka perusahaan harus menentukan dibagian mana

pabrik atau bangunan perusahaan akan didirikan. Berbagai factor yang diperlukan untuk

pemilihan tempat antara lain; tanah seharusnya kering dan kuat untuk menyangga

bangunan; mempunyai keamanan dan perlindungan kebakaran yang baik; bila pabrik

mengeluarkan asap harus cukup banyak angin yang membawa asap tersebut ke luar

daerah pemukiman; biaya-biaya grading, fondasi dan hubungan-hubungan kegunaan;

cukup tersedia areal untuk bangunan sekarang, untuk ekspansi dan parker kendaraan

karyawan; dengan dengan system transportasi masyarakat; agresivitas masyarakat karena

kemajuan industri; dan sebagainya.

Metode pemilihan letak pabrik dapat dikelompokkan dalam dua metode yaitu:

1. MEtode kualitatif, yaitu metode yang tidak menggunakan satuan besaran

kuantitatif, Karena sulitnya memilih, kadang-kadang dibantu denngan

pemikiran berdasarkan pengalaman. Cara penentuan lokasi, melalui pemberian

Page 8: Fungsi Produksi dan Operasi

scoring terhadap faktor-faktor yang dianggap penting dalam

pemilihan/penentuan lokasi pabrik seperti disebutkan diatas

2. MEtode kuantitatif, yaitu metode yang menggunakan satuan besaran kuantitatif

seperti misalnya biaya dan sebagainya. Metode yang dapat digunakan

diantaranya adalah:

a. Metode kuantitatif dengan garis biaya

b. Metode pusat gravitasi

c. Metode analisis incremental

d. Metode transportasi.

Materi 7.4 DESAIN DAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI.

Setriap perusahaan akan menghadapi persoalan tata letak (lay out) mesin2,

buruh, ataupun fasilitas2 lainnya agar benar2 diletakkan ditempat yang tepat , sehingga

dapat bekerja dengan efisien dan efektif. Pertanyaannya : bagaimana kita menyusun

mesin2 dan peralatan produksi lainnya secara tepat ? Karena penyusunan ini akan dapat

mempengaruhi :

a. Efisiensi dari perusahaan tsb.

b. Pembentukan laba perusahaan

c. Kelangsungan hidup perusahaan.

Lay out yang baik dapat diartikan sebagai penyusunan yang teratur dan efisien semua

fasilitas2 pabrik dan karyawan yang ada dalam pabrik. Fasilitas pabrik disini tidak

terbatas pada mesin dan peralatan melainkan juga service area, tempat penerimaan dan

pengiriman barang, tempat pemeliharaan, gudang dsb.nya. Disamping itu harus

diperhatikan efisiensi dan segi keamanan para karyawan termasuk fasilita diluar gedung

seperti tempat parker dll.

Manfaat lay out yang baik :

1. Mengurangi jarak pengangkutan material dan produk yang telah jadi sehingga

mengurangi material handling.

2. Memperhatikan frekwensi arus pekerjaan

Page 9: Fungsi Produksi dan Operasi

3. Memungkinkan ruang gerak yang cukup disekeliling setiap mesin, sehingga

memudahkan reparasi.

4. Mengurangi ongkos produksi, karena cost ditekan seminimal mungkin

5. Meningkatkan keselamatan dan keamanan kerja

6. Menghasilkan produksi yang baik

7. Memberikan service yang baik pada pelanggan

8. Mengurangi capital investment

9. Meningkatkan fleksibilitas, untuk memungkinkan menghadapi perubahan

permintaan.

10. Memperbaiki moral karyawan

11. dapat mengurangi working time sehingga minimum

12. Pemanfaatan ruangan secara horizontal maupun vertical menjadi efisien

13. Mengurangi delays (kelambatan )dalam pekerjaan

14. Dapat mengadakan pengawasan dengan lebih baik

15. Pemeliharaan lebih mudah dilakukan

16. Mengurangi manufacturing cycles (waktu produksi)

Kekurangan/kerugian lay out yang buruk :

1. Bahan2 dalam pabrik bergerak dengan lambat akibat penyusunan mesin yang

tidak tepat sehingga proses menjadi berliku.

2. Handling cost tinggi

3. Tempat produksi selalu penuh dengan bahan2 atau hasil produksi sehingga

mengganggu kelancaran kerja.

4. service are yang sempit ,menyebabkan kesulitan dalam maintenance

5. Bahan2 dalam proses sering rusak atau hilang

6. Seing menemui kegagalan dalam menyelesaikan produksi sesuai dengan waktu

yang telah ditetapkan

7. Tempat penerimaan barang2 tidak dapat segera dikosonhkan , sehingga

memperlambat pembongkaran barang2 yang tiba di pabrik.

Cara2 pengaturan lay out :

a. Atas dasar proses

b. Atas dasar arus (flow)

Page 10: Fungsi Produksi dan Operasi

Oleh karena itu ada 2 pola lay out yang utama, yaitu :

1. Process lay out (functional lay out)

2. Product lay out (flow/line lay out.

Namun kadang2 terdapat kombinasi dari keduanya, adapun type lay out yang dipilih

tergantung dari type proses produksi masing2 apakah terputus putus ataukah kontinyu.

Dalam Proses lay out semua mesin2 dan peralatan yang sama

ditempatkan/dikelompokan dalam suatu area atau departemen yang sama, jadi hanya ada

satu jenis proses di setiap departemen/bagian.

Dalam product lay out, mesin2 dan fasilitas manufacturing lainnya diatur menurut

urutan2 (sequences) dari proses yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatau produk.

Faktor2 yang perlu diperhatikan dalam menyusun lay out :

1. Produk yang dihasilkan, yang dalam hal ini menyangkut besar/berat produk dan

sifat dari produk tsb (apakah mudah/cepat rusak atau tidak).

2. Urutan produksinya (operation sequences) nya.

3. Kebutuhan akan luasnya ruangan yang diperlukan.

4. Mesin/peralatan itu sendiri (ukuran dan berat mesin, ini berkenaan dengan

fondasi)

5. Maintenance dan replacement (penempatan harus memudahkan dalm

pemeliharaan maupun pemindahan)

6. Adanya balance capacity (agar meminimalisir adanya waste).

7. Harus terciptaminimum movement, sehingga terjadi minimum cost

8. Aliran (flow) material harus baik dan lancer

9. Employee area harus mencukupi

10. Harus tersedia service area (dining room, wc, tempat istirahat, area parker dll)

11. Harus ada waiting area agar aliran material dapat optimum

12. Sirkulasi udara harus baik

13. Fleksibilitas berkaitan dengan perubahan dri produk ataupun proses perlu ada.

Page 11: Fungsi Produksi dan Operasi

Materi 7.5 PENGENDALIAN PERSEDIAAN

Pengendalian persediaan merupakan fungsi manajerial yang sangat penting,

karena persediaan fisik banyak perusahaan melibatkan investasi rupiah terbesar dalam

pos aktiva lancer. Bila perusahaan menanamkan terlalu banyak dananya dalam

persediaan, menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan, dan mungkin mempunyai

opportunity cost (dana dapat ditanamkan dalam investasi yang lebih menguntungkan).

Demikian pula bila perusahaan tidak mempunyai persediaan yang mencukupi dapat

mengakibatkan biaya-biaya dari terjadinya kekurangan bahan.

IStilah persediaan adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu

atau sumber daya-sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap

pemenuhan permintaan. Permintaan akan sumber daya mungkin internal ataupun

eksternal. Ini meliputi persediaan bahan mentah, barang dalm proses, barang jadi atau

produk akhir, bahan-bahan lain yang menjadibagian keluaran produk perusahaan. JEnis

persediaan ini sering disebut dengan istilah persediaan keluaran produk(produk output),

di mana hamper semua orang mengidentifikasikan secara cepat sebagai persediaan.

Banyak organisasi juga menyimpan jenis-jenis persediaan lain, seperti uang, ruangan

fisik (bangunan pabrik), peralatan, dan tenaga kerja untuk memenuhi permintaan akan

produk dan jasa. Sumber daya-sumber daya ini sering dapat dikendalikan lebih efektif

melalui penggunaan berbagai system dan model manajemen persediaan.

Sistem persediaan adalah serangkaian kebijaksanaan dan pengendalian yang

memonitor tingkat persediaan dan menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga,

kapan persediaan harus diisi dan berapa besar pesanan yang harus dilakukan. System ini

bertujuan menetapkan dan menjamin tersedianya sumber daya-sumber daya yang tepat,

dalam kuantitas yang tepat dan pada waktu yang tepat. Atau dengan kata lain, system dan

model persediaan bertujuan untuk meminimumkan biaya total melalui penentuan apa,

berapa dan kapan pesanan dilakukan secara optimal.

Manfaat Persediaan:

1. Transit Inventory. (Pipeline Inventory) Persediaan ini ada karena bahan perlu

dipindahkan dari satu ke lain lokasi dan transportasinya memerlukan waktu

Page 12: Fungsi Produksi dan Operasi

2. Buffer Inventory (Safety stock). PErsediaan ini diperlukan untuk mengatasi

ketidakpastian penawaran dan permintaan

3. Anticipation Inventory. Persediaan ini untuk mengantisipasi kebutuhan di masa

dating. Seperti misalnya, kebutuhan pakaian jadi menjelang hari raya dan

sebagainya.

4. Decopling Inventory. Persediaan yang berfungsi memecah rangkaian proses

mennjadi bagioan-bagian yang bebas, makin banyak bahan disimpan di antara dua

bagian proses, makin sedikit koordinasi yang diperlukan untuk menjaga

kelancaran proses secara keseluruhan.

5. Cycle Inventory. Persediaan ini merupakan akibat pemesanan maupun proses

yang bekerja secara batch atau lots

Sedangkan bentuk-bentuk persediaan dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Bahan baku, yaitu item yang diterima (biasa dibeli) dari luar organisasi yang akan

digunakan secara langsung untuk produksi hasil akhir.

2. Intermediaries, meliputi suku cadang, supplies dan sebagainya

3. Barang dalam proses, yaitu semua bahan atau barang yang sedang diproses atau

menunggu diproses didalam system produksi

4. BArang jadi, yaitu persediaan produk yang telah selesai diproses dan siap untuk

dijual.

ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) atau ECONOMIC LOT SIZE (ELS)

Jumlah atau besarnya pesanan yang diadakan hendaknya mengahasilkan biaya2

yang timbul dalam penyediaan adalah minimal. Untuk menentukan jumlah pesanan yang

ekonomis ini, kita harus berusaha memperkecil biaya2 pemesanan (ordering cost) dan

biaya2 penyimpanan (carrying cost). Dalam usaha ini kita dihadapkan pada dua sifat

biaya yang saling bertentangan. Sifat yang pertama menekankan agar jumlah pesanan

sangat besar sehingga ordering cost menjadi kecil, tetapi sebaliknya hal ini menyebabkan

carrying cost menjadi sangat besar. Sifat sebaliknya menekankan agar jumlah pesanan

sangat kecil sehingga carrying costnya menjadi kecil, tapi hal ini menyebabkan ordering

cost nya menjadi sangat besar dalam setahun. Jadi jumlah pesanan yang ekonomis

Page 13: Fungsi Produksi dan Operasi

terletak antara dua pembatasan yang ekstrim tsb. yaitu jumlah ordering cost = jumlah

carrying cost atau jumlah ordering cost dancarrying cost yang paling minimal dalam

setahun.

Rumus : 2 AP EOQ = akar ------ RC Dimana : A = Jumlah kebutuhan bahan dalam satuan (unit) per tahun

P = Biaya pemesanan (ordering cost) per order

R = Harga bahan per unit

C = Biaya penyimpanan/penahanan (carrying cost) yang dinyatakan

sebagai suatu persentasi dari persediaan rata2.

Materi 7.6 PENGAWASAN/PENGENDALIAN KWALITAS.

Untuk memudahkan kegiatan implementasi tercapainya kwalitas yang prima, maka

dilakukan pemeriksaan yang terus dilakukan dari hari ke hari. Produk harus selalu

diperiksa agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan yang tidak memnuhi

standar dipisahkan.Pemeriksaan produk selama proses juga menghindarkan perusahaan

dari pengerjaan satuan2 yang sebenarnya telah rusak, sehingga biaya dapat dihemat.

Kegiatan yang dilakukan berkenaan dengan pengendalian/pengawasan kwalitas

mencakup :

1. Pengujian dan inspeksi produk termasuk pada komponen2nya.

2. Pemeriksaan barang2 yang dibeli, apakah jenis, timing, kwantitas dan

kwalitasnya memang benar2 sudah sesuai.

3. Pemeriksaan barang dalam proses

4. Pelaksanaan inspeksi, yang dalam hal ini dapat digunakan pedoman berikut

a. inspeksi setelah operasi, agar tidalk lagi memproduksi barang yang salah

b. inspeksi sebelum operasi, agar operasional sesuai dengan yang diharapkan

c. inspeksi komponen2 akhir

d. inspeksi sebelum penggudangan

Page 14: Fungsi Produksi dan Operasi

e. inspeksi dan pengujian produk jadi

5. Dimana melakukan inspeksi, ini dapat dilakukan di tempat pekerjaan

(inspeksi floor) atau di pusat pemeriksaan.

Quality control circles (QCC)

Yaitu teknik pengawasan kwalitas dimana karyawan dan pimpinan bersama-sama

berusaha memperbaiki dan meningkatkan kwalitas hasil produksi. QCC ini mengubah

tujuan dari mengawasi kwalitas menjadi meningkatkan kwalitas.

Melalui QCC karyawan dan pimpinan perusahaan melakukan usaha bersama untuk

meningkatkan desain, produktivitas, penekanan/minimalisir biaya produksi,

meningkatkan keselamatan kerja dan pelayanan purna jual.

Bila umumnya pengawasan kwalitas hanya dilakukan di bagian produksi saja,

maka di Jepang diterapkan untuk semua bidang dan bagian operasi perusahaan, sehingga

sering disebut TQC (Total Quality Control).

Quality circle merupakan sebuah tim karyawan yang secara sukarela bertemu

bersama untuk mengenal, menganalisis dan memecahkan masalah2 kwalitas dan masalah

lain dalam bidang usahanya.

Secara lebih rinci tujuan QCC mencakup :

1. Mengurangi kesalahan dan meningkatkan mutu

2. Menciptakan kemampuan memecahkan maslah

3. Meningkatkan motivasi karyawan

4. Mengilhami kerja tim yang lebih baik

5. Mendorong keterlibatan dalam tugas

6. Menimbulkan sikap mencegah munculnya masalah

7. Memperbaiki komunikasi dan mengembangkan hubungan antara manajer dan

karyawan

8. Mengembangkan kesadaran akan keamanan yang tinggi

9. Memajukan karyawan dan mengembangkan kepemimpinan

10. Mendorong penghematan biaya.

==========================================