jantung 3.doc

21
Struktur dan Mekanisme Fisiologis Jantung Manusia Maria Theresia Diegonia 102012212 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat, 11510 [email protected] Pendahuluan Pada kasus diceritakan seorang perempuan 55 tahun datang ke klinik untuk kontrol tekanan darah dan setelah diperiksa, didapat tekanan darahnya 160/90 mmHg, denyut nadi 80x/menit, pernapasan 20x/menit dan suhu 35,5 o c. Tekanan darah normal untuk orang dewasa adalah sampai dengan 140mmHg untuk tekanan sistolik dan sampai 95mmHg untuk tekanan diastolic. Tekanan darah dapat dipakai untuk sebagai indicator Struktur Makroskopik Jantung Jantung merupakan rongga organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Jantung terletak di ruang antara paru (mediastinum media pars 1

Upload: ety-ratuanak

Post on 27-Sep-2015

246 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Struktur dan Mekanisme Fisiologis Jantung ManusiaMaria Theresia Diegonia

102012212

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat, [email protected]

Pada kasus diceritakan seorang perempuan 55 tahun datang ke klinik untuk kontrol tekanan darah dan setelah diperiksa, didapat tekanan darahnya 160/90 mmHg, denyut nadi 80x/menit, pernapasan 20x/menit dan suhu 35,5o c. Tekanan darah normal untuk orang dewasa adalah sampai dengan 140mmHg untuk tekanan sistolik dan sampai 95mmHg untuk tekanan diastolic. Tekanan darah dapat dipakai untuk sebagai indicator Struktur Makroskopik JantungJantung merupakan rongga organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Jantung terletak di ruang antara paru (mediastinum media pars inferior) dan hampir 2/3 jantung terletak di sebelah kiri garis tengah sternum.1 Di sebelah ventral, jantung ditutupi oleh sternum dan cartilago costalis III-VI. Panjang jantung sekitar 12cm, lebar 9cm, dan diameter anteroposteriornya 6cm. Pada laki-laki berat jantung sekitar 280-350 gram dan pada perempuan sekitar 230-280 gram. Jantung dilapisi oleh membran yang disebut pericardium. Pericardium terbagi menjadi dua yaitu:1. Pericardium parietal : lapisan luar yang melekat pada tulang dada dan selaput paru

2. Perikardium viseral : lapisan permukaan yang lansgung melapisi jantung sering disebut sebagai epikardium.

Diantara kedua lapisan tersebut terdapat cairan pelumas yang berfungsi untuk mengurangi gesekan yang timbul akibat gerak jantung saat memompa. Cairan ini disebut cairan pericardium. Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan yaitu:1. Lapisan luar yang disebut pleura viseralis atau epikardium

2. Lapisan tengah merupakan lapian berotot disebut miokardium

3. Lapisandalam disebut endocardium.

Gambar 1. Lapisan dinding jantung

Jantung memiliki empat ruangan yaitu atrium dextra dan sinistra serta ventrikel dextra dan sinistra. Atrium dextra dan sinistra dipisahkan oleh septum interatriale sedangkan ventrikel dextra dan sinistra dipisahkan oleh septum interventriculare. Di permukaan luar jantung terdapat:

1. sulcus coronarius yang melingkari jantung di antara ventrikel dan atrium. Sulcus coronarius ditempati oleh sinus coronarius.2. sulcus interventrikularis anterior yang memisahkan ventrikel dextra dan sinistra dan letaknya di fasies sternocostalis. Fasies sternocostalis dibentuk oleh atrium dextra dan auriculanya, ventrikel dextra dan sebagian kecil dari ventrikulus sinistra. 3. sulcus interventrikularis posterior memisahkan ventrikel dextra dan sinistra, terletak di fasies diafragma. Fasies diafragma dibentuk oleh ventrikel dextra dan sinistra, sebagian besar dibentuk oleh ventrikel sinistra. Kedua sulcus tersebut ( sulcus interventrikularis anterior dan posterior) akan bertemu di apex cordis sebagai incisura yang disebut incisura apices cordis. Apex cordis terletak di linea midclavicula sinistra intercostalis 5. Atrium kanan terletak pada bagian kanan jantung dan terletak sebagian besar di belakang sternum. Di atrium dextra terdapat:

1. Ostium vena cava superior yang menjadi tempat masuknya (lubang) vena cava superior. Letaknya menghadap ke inferior dan anterior sehingga darah tidak akan langsung menuju ke ostium atrioventricularis dextra.

2. Ostium vena cava inferior yang menjadi lubang masuk vena cava inferior. Ostium ini lebih besar dari ostium vena cava superior. Disini terdapat valvula Eustachii.

3. Sinus coronarius bermuara di atrium dextrum diantara vena cava inferior dan foramen atrioventrikularis dextra. Memiliki katup yang disebut valvula Thebessi.4. Foramina venarum minimarum merupakan muara dari Vv. Thebessi yang langsung bermuara ke dalam atrium dextrum. 5. Fossa ovalis merupakan cekungan berbentuk lonjing pada dinding septum. Di bagian tepi terdapat tonjilan yang disebut limbus fossa ovalis.

6. Tuberculum intervenosum merupakan peninggian di daerah dari septum yang terletak antara fossa ovalis dan muara vena cava superior agar darah dari vena cava superior dapat menuju ostium atrioventrikularis dextra.

7. Auricula dextra. Terletak pada bagian depan pangkal aorta dan arteri pulmonalis. Ventrikel dextra terletak di bagian inferior kanan pada apeks jantung atau sebagian besar di facies sternocostalis. Di dalamnya terdapat:1. Ostium atrioaventrikularis dextra dikelilingi oleh cincin fibrosa yang kuat. Disini merupakan tempat pelekatan dari valvula tricuspidalis atau valvula atrioventricularis dextra. Valvula ini mengelilingi ostium dengan lembaran tipis seperti daun yang mengarah ke ventrikel. 2. Trabecula carneae merupakan kumpulan otot yang ireguler dan tidak teratur yang menonjol dari permukaan bagian dalam kedua ventrikel ke rongga ventricular.

a. M.papilaris adalah penonjolan trabecular carneae ke tempat perlekatan korda kolagen katup jantung (chorda tendinae)

b. Pita moderator atau trabecular septomarginal merupakan pita lengkung otot pada ventrikel kanan yang memanjang kea rah transversal dari septum interventrikular menuju otot papilaris anterior. Otot ini membantu dalam transmisi penghantaran impuls untuk kontraksi jantung.33. Ostium truncus pulmonalis lubang bulat yang terletak di sebelah superior dan sinistra dari ostium atrioventricularis dextra dan menutupi septum interventricularis. Atrium sinistra terletak di bagian superior kiri jantung, berukuran lebih kecil daripada atrium dextra. Atrium sinistra menampung empat vena pulmonalis yang mengembalikan darah teroksigenasi dari paru-paru. Ventrikel sinistrum letaknya di inferior kiri pada apeks jantung. Tebal dindingnya 3 kali lebih tebal daripada dinding ventrikel dextra. Ventrikel sinistra sebagian kecil membentuk fasies sternocostalis dan separuh fasies diafragmatica. Puncaknya membentuk apex cordis. Pada bagian dalam dari ventrikel sinistra, terdapat:1. Ostium atrioventricularis sinistra yang ukurannya lebih kecil dibandingkan yang dextra. Pada ostium ini melekat valvula bikuspidalis atau sering disebut valvula mitralis.2. Ostium aorticum merupakan lubang bulat di sebelah ventral dan dextra dari ostium atrioventricularis sinistra, mempunyai valvula semiulnaris. 3. Trabecula carneae sama dengan dextra hanya berjumlah lebih banyak dan tebal terutama di daerah apex dan dinding dorsal jantung.4. M.papilaris terbagi menjadi anterior yang melekat pada dinding ventral jantung posterior yang melekat di sebelah dorsal. 5. Chorda tendinae Jantung mendapat pendarahan dari a.coronaria cordis yang terbagi menjadi dua yaitu a. coronaria dextra dan sinistra yang dipercabangkan dari aorta asendens. Arteri ini terletak pada sinus coronarius. 1. A.coronaria dextra. Awalnya dari aorticus anterior berjalan ke anterior dextra kemudian muncul diantara truncus pulmonalis dan auricular dextra kemudian ke inferior dextra pada sulcus atrioventricularis menuju pertemuan margo dextra dan inferior cordis, lalu berputar ke sinistra sepanjang baggian posterior jantung sampai sulcus interventricularis posterior lalu beranastomosis dengan a.coronaria sinistra. 2. A.coronaria sinistra. Timbul dari sinus aorticus posterior sinistra, berjalan ke anterior di antara truncus pulmonalis dan auricular sinstra kemudian membelok ke sinistra menuju sulcus atrioventricularis anterior sebagai a.interventricularis anterior, kemudian berjalan ke posterior mengelilingi margo sinistra untuk berjalan bersama sinus coronarius sampai sejauh sulcus interventricularis posterior sebagai a. interventricularis posterior kemudian beranastomosis dengan bagian yang dextra.Struktur Mikroskopis Jantung

Dinding keempat bilik jantung terdiri atas tiga lapisan utama atau tunika yaitu endocardium di dalam, miokardium di tengah dan epikardium di luar. 1. Endokardium terdiri atas selapis sel endotel gepeng yang berada di atas selapis tipis subensotel jaringan ikat longgar yang mengandung serat elastin dan kolagen selain sel otot polos.42. Miokardium merupakan tunika yang paling tebal di jantung, terdiir atas sel-sel otot jantung yang tersusun berlapis-lapis mengelilingi bilik-bilik jantung. Miokardium di ventrikel lebih tebal daripada di atrium. 3. Epikardium merupakan bagian luar jantung yang dilapisi oleh epitel selapis gepeng (mesotel) yang ditopang oleh selapis tipis jaringan ikat.

Pembuluh darah umumnya terdiri atas lapisan atau tunika yaitu:1. Tunika intima memiliki satu lapis sel endotel, yang ditopang oleh selapis tipis subendotel jaringan ikat longgar yang kadang-kadang mengandung sel otot polos. Pada arteri, intima dipisahkan dari tunika media oleh suatu lamina elastic interna yaitu komponen terluar intima. Lamina ini terdiri atas elastin dan memiliki celah yang memungkinkan terjadinya difusi zat untuk memberikan nutrisi ke sel-sel bagian dalam dinding pembuluh.

2. Tunika media merupakan lapisan tengah terutama terdiri atas lapisan konsentris sel-sel otot polos yang tersusun secara berpilin. Diantara sel-sel otot polos terdapat berbagai serat dan lamella elastin, serat reticular kolagen tipe III, proteoglikan dan glikoprotein yang semuanya dihasilkan oleh sel-sel ini. Pada arteri, tunika media memiliki lamina elastika externa yang lebih tipis yang memisahkannya dari tunika adventitia.

3. Tunika adventitia terdiri atas serat kolagen tipe I dan elastin. Lapisan adventitia berangsur menyatu dengan jaringan ikat stromal organ tempat pembuluh darah berada.

Pembuluh darah besar digolongkan secara umum berdasarkan tipe-tipenya yaitu arteri elastis besar, arteri muscular dan arteriol.

1. Arteri elastis besar berfungsi untuk membantu menstabilkan aliran darah. Ciri-cirinya adalah memiliki tunika intima yang lebih tebal daripada lapisan intima di arteri muscular, terdapat lamina elastic interna tapi tidak jelas terlihat. Tunika medianya terdiri atas serat-serat elastin dan lamina elastic yang berlubang-lubang.

2. Arteri muscular berfungsi untuk mengendalikan banyaknya darah yang menuju organ dengan mengontraksikan atau merelaksasikan sel-sel otot polos tunika media. Tunika intima memiliki lapisan subendotel yang sangat tipis dan lamina elastika interna yang merupakan komponen terluar tunika intima tampak jelas. Tunika media memiliki hingga 40 lapisan sel otot polos sedangkan tunika adventitia terdiri dari jaringan ikat, kapiler limfe vasa vasorum. 3. Arteriol. Arteri muscular bercabang berulang kali menjadi arteri yang berukuran lebih kecil, hingga mencapai ukuran dengan hanya dua atau tiga lapisan medial otot. Arteri yang menjadi cabang terkecil disebut arteriol. Arteriol berdiameter kurang dari 0.5mm. lapisan subendotelnya sangat tipis, tidak terdapat lamina elastic interna. Tunika media terdiri atas otot polos yang melingkar dan tunika adventitia tidak terlihat jelas dan sangatt tipis.

Mekanisme kerja jantung

Sistem sirkulasi jantung merupakan sistem transport tubuh. Sistem sirkulasi dibagi menjadi tiga komponen yaitu:

1. Jantung yang berfungsi sebagai pompa yang memberi tekanan pada darah untuk menghasilkan gradient tekanan yang dibutuhkan untuk mengalirkan darah ke jaringan.

2. Pembuluh darah berfungsi sebagai saluran untuk mengarahkan dan menyebarkan darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan kemudian dikembalikan ke jantung.

3. Darah merupakan medium pengangkut tempat larut bahan-bahan (O2, CO2, nutrisi, elektrolit, hormon) yang akan diangkut jarak jauh ke berbagai bagian tubuh. Secara anatomis jantung adalah organ tunggal namun sisi kanan dan kiri jantung berfungsi sebagai dua pompa terpisah. Seperti yang telah dikatakan diatas bahwa jantung dibagi menjadi bagian kanan dan kiri dengan memiliki empat ruangan yaitu atrium dextra sinistra dan ventrikel dextra sinistra. Kedua paruh jantung dipisahkan oleh septum. Pemisahan unu sangat penting karena separuh kanan jantung menerima dan memompa darah miskin O2, sementara sisi kiri jantung menerima dan memompa darah kaya O2. Darah yang kembali dari sirkulasi sistemik masuk ke atrium kanan melalui vena kava superior dan inferior. Disini darah mengandung banyak CO2 hasil dari metabolisme sel. Kemudian darah mengalir ke ventrikel kanan lalu akan dipompa keluar menuju arteri pulmonalis yang membentuk dua cabang, untuk berjalan ke paru dextra dan sinistra. Karena itu, sisi kanan jantung menerima darah dari sirkulasi sistemiik dan memompanya ke dalam sirkulasi paru. Di dalam paru, darah yang mengandung CO2 tersebut akan ditukar dengan O2 kemudian darah berjalan lagi menuju atrium kiri melalui vena pulmonalis yang datang dari kedua paru. Dari atrium kiri kemudian berjalan lagi menuju ventrikel kiri, rongga pemompa yang mendorong darah ke seluruh sistem tubuh, kecuali paru. Maka sisi kiri jantung menerima darah dari sirkulasi paru dan memompanya ke dalam sirkulasi sistemik. Darah dari ventrikel kiri kemudian berjalan menuju ke aorta. Aorta bercabang-cabang menjadi arteri-arteri besar yang mendarahi berbagai organ tubuh.

Siklus jantung terdiri dari sistol (kontraksi dan pengosongan) dan diastole (relaksasi dan pengisian) yang bergantian. Kontraksi terjadi karena penyebaran eksitasi ke seluruh jantung, sementara relaksasi mengikuti repolarisasi otot jantung. Atrium dan ventrikel melakukan siklus sistol dan diastole secara terpisah.5 1. Middiastol ventrikel. Selama sebagian besar diastole ventrikel, atrium juga masih berada dalam keadaan diastole. Karena darah dari vena terus mengalir ke dalam atrium, maka tekanan atrium sedikit melebih tekanan ventrikel meskipun kedua rongga ini berada dalam keadaan relaksasi. Karena perbedaan tekanan, maka katup AV terbuka dan darah mengalir langsung dari atrium ke ventrikel sepanjang diastole ventrikel. Akibat pengisian pasif ini, volume ventrikel secara perlahan meningkat bahkan sebelum atrium mulai berkontraksi.

2. Menjelang akhir diastole ventrikel. Selanjutnya depolarisasi atrium menyebabkan atrium berkontraksi hal ini menyebabkan darah diperas lebih banyak masuk ke ventrikel. Peningkatan tekanan ventrikel yang terjadi secara bersamaan dengan peningkatan tekanan atrium disebabkan oleh tambahan volume darah yang dimasukan ke ventrikel oleh kontraksi atrium. Sepanjang kontraksi atrium, tekanan atrium sedikit lebih tinggi daripada tekanan ventrikel sehingga katup AV tetap terbuka.53. Akhir diastole ventrikel. Terjadi pada saat kontraksi atrium dan pengisian ventrikel telah tuntas. Volume darah pada akhir diastole dikenal sebagai volume diastole akhir (VDA/EDV), rata-rata sekitar 135 ml. Tidak ada lagi darah yang akan ditambah ke ventrikel selama siklus ini. Karena itu volume diastolic akhir adalah jumlah maksimal darah yang akan dikandung oleh ventrikel selama siklus ini.4. Eksitasi ventrikel dan awitan sistol ventrikel. Sewaktu kontraksi ventrikel dimulai, tekanan ventrikel segera melebihi tekanan atrium. Berbaliknya tekanan ini memaksa katup AV menutup

5. Kontraksi ventrikel isovolumetrik. Setelah tekanan ventrikel melebihi tekanan atrium dan katup AV tertutup, untuk membuka katup aorta makan tekanan ventrikel harus lebih tinggi daripada tekanan aorta. Karena itu setelah katup AV tertutup dan sebelum katup aorta terbuka, terdapat periode singkat ketika ventrikel menjadi suatu ruangan tetrutup. Karena semua katup tertutup, maka tidak ada darah yang masuk atau keluar ventrikel sela waktu ini. Interval ini dinamakan kontraksi ventrikel isovolumetrik. Hal ini menyebabkan rongga ventrikel tidak berubah, begitu juga panjang serat-serat ototnya. Selama kontraksi ventrikel isovolumetrik, tekanan ventrikel terus meningkat karena volume tidak berubah. Sesaat sebelum dimulainya sistol ventrikel kiri, tekanan ventrikel kiri rendah (5-10mmHg),t etapi dengan cepat meningkat pada awal sistol sampai melebihi tekanan diastolic aorta (kira-kira 80mmHg) dan pada saat itu katup aorta terbuka. 6. Ejeksi ventrikel. Ketika tekanan di ventrikel melebihi tekanan aorta, katup aorta tebruka dan dimualilah ejeksi atau penyemprotan darah. Jumlah darah yang keluar dari masing-masing ventrikel pada setiap kontraksi disebut isi sekuncup (IS). Setelah katup aorta terbuka, tekanan aorta meningkat hingga mencapai puncak (sama dengan tekanan darah sistolik) sekitar 110-140 mmHg.6 Volume ventrikel kemudian menurun sewaktu darah dipompa dengan cepak keluar. Sistol ventrikel mencakup periode kontraksi isovolumetrik dan fase ejeksi ventrikel. 7. Akhir sistol ventrikel. Ventrikel tidak mengosongkan isinya secara sempurna melalui fase ejeksi. Dalam keadaan normal, hanya separuh dari darah dalam ventrikel pada akhir diastole dipompa keluar selama sistol berikutnya. Jumlah darah yang tertinggal di ventrikel pada akhir sistol ketika ejeksi selesai disebut volume sistolik akhir (VSA). Rata-rata besarnya 65ml. Ini adalah jumlah darah yang paling sedikit yang terkandung dalam ventrikel selama siklus ini. Perbedaan antara volume darah di ventrikel sebelum kontraksi dan setelah kontraksi adalah jumlah darah yang diejeksikan selama kontraksi yaitu VDA-VSA=IS. 8. Repolarisasi ventrikel dan awitan diastole ventrikel. Gelombang T menandakan repolarisasi ventrikel pada akhir sistol ventrikel. Sewaktu ventrikel mulai melemas, pada repolarisasi, tekanan ventrikel turun di bawah tekanan aorta dan katup aorta menutup. Penutupan katup aorta menyebabkan gangguan atau takik pada kurva tekanan aorta disebut takik dikrotik. Tidak ada lagi darah yang keluar dari ventrikel selama siklus ini, karena katup aorta sudah tertutup.

9. Relaksasi ventrikel isovolumetrik. Saat katup aorta menutup, katup AV belum tebruka karena tekanan ventrikel masih melebihi tekanan atrium sehingga tidak ada darah yang masuk ke ventrikel dari atrium. Maka semua katup kembali tertutup untuk waktu yang singkat dikenal sebagai relaksasi ventrikel isovolumetrik. Panjang serat otot dan volume rongga tidak berubah. Tidak ada darah yang meninggalkan atau masuk sewaktu ventrikel terus melemas dan tekanan terus turun.10. Pengisian ventrikel. Ketika tekanan ventrikel turun di bawah atrium, katup AV membuka dan ventrikel terisi kembali. Diastole ventrikel mencakup baik periode relaksasi ventrikel isovolumetrik maupun fase pengisian ventrikel. Repolarisasi atrium dan depolarisasi ventrikel terjadi secara bersamaan sehingga atrium berada dalam keadaan diastole selama sistol ventrikel. Darah dari vena-vena pulmonalis mengalir ke atrium kiri menyebabkan tekanannya menjadi lebih besar dari ventrikel sehingga katup AV terbuka. Ketika katup AV terbuka pada akhir sistol ventrikel, darah yang terkumpul di atrium selama sistol ventrikel, mengalir deras ke dalam ventrikel. Karena itu pengisian ventrikel mula-mula berlangsung cepat karena meningkatnya tekanan atrium yang terjadi akibat akumulasi darah di atrium. Pengisian ventrikel melambat ketika darah yang terakumulasi tersebut telah disalurkan ke ventrikel dan tekanan atrium mulai turun. Selama periode penurunan pengisian ini, darah terus mengalir dari vena pulmonalis ke dalam atrium kiri dan menembus katup AV ke dalam ventrikel kiri. Selama diastole ventrikel tahap akhir ketika pengisian ventrikel mulai melambat, nodus SA kembali melepaskan muatan dan siklus jantung kembali berulang. Tekanan darah dipegaruhi oleh volume darah dan elastisitas pembuluh darah. Peningkatan tekanan darah disebabkan oleh peningkatan volume darah atau penurunan elastisitas pembuluh darah. Sebaliknya penurunan volume darah akan menurunkan tekanan darah. Tekanan darah ditentukan oleh curah jantung atau cardiac output (CO) dikali Total Peripheral Resistance (TPR).6 Curah jantung normal adalah 5liter/menit dan dipengaruhi oleh usia, posisi tubuh, olahraga, obat-obatan. Definisi curah jantung adalah jumlah darah yang dapat dipompa oleh ventrikel setiap menitnya. Terdapat dua faktor penting yang berpengaruh terhadap curah jantung yaitu:71. Faktor jantung yang terdiri dari denyut jantung (heart rate) dan isi sekuncup (stroke volume).

a. Denyut jantung. Pengaruh denyut jantung terhadap curah jantung sangat berpengaruh pada keseimbangan rangsangan antara saraf simpatis dan parasimpatis. Dengan rangsangan simpatis akan menggiatkan denyut jantung dan saraf parasimpatis menghambat denyut jantung. Saraf simpatis dan parasimpatis pada dasarnya mempengaruhi slope potensial aksi depolarisasi diastolic, sel pacu (pacemaker) jantung yang terdapat pada sumpul sinus. Peningkatan dan penurunan frekuensi perubahan potensial aksi pacu jantung akan menyebabkan perubahan irama denyut jantung. b. Isi sekuncup (stroke volume). Isi sekuncup selalu bervariasi. Hal ini disebabkan oleh perubahan panjang serat miokardium. Pada dasarnya stroke volume bergantung pada 2 komponen utama:

End- diastolic volume: volume darah yang terdapat dalam ventrikel pada saat terakhir jantung terisi penuh oleh darah. Volume ini ditentukan oleh tekanan pengisian, waktu pengisian dan daya regang ventrikel.

End- systolic volume. Merupakan volume darah yang masih tersisa dalam ventrikel jantung setelah kontraksi jantung. Volume ini ditentukan oleh preload, afterload, denyut jantung dan kontraktilitas.

2. Faktor jumlah aliran balik vena. Aliran balik vena ditentukan oleh proses keseimbangan cairan dalam tubuh. Misalnya dalam keadaan aktivitas tinggi, banyak cairan yang dikelurkan melalui keringat sehingga volume aliran balik darah juga berkurang. Berikut adalah faktor-faktor fisiologis utama yang dapat mempengaruhi tekanan darah:1. Frekuensi dan kekuatan kontraksi jantung. Secara umum apabila frekuensi dan kekuatan jantung meningkat, tekanan darah ikut meningkat. Inilah yang terjadi saat exercise akan tetapi, bila jantung berdetak terlalu kencang, ventrikel tidak akan terisi sepenuhnya diantara detakan, sehingga curah jantung dan tekanan darah akan menurun.2. Viskositas darah. Viskositas darah normal bergantung pada keberadaan sel darah merah dan protein plasma, terutama albumin. Kadar sel darah merah yang terlalu tinggi pada seseorang, sehingga menyebabkan peningkatan viskositas darah dan tekanan darah, sangat jarang, akan tetapi masih dapat terjadi pada kondisi polisitemia vena dan perokok berat.

3. Hormon. Beberapa hormon memiliki efek terhadap tekanan darah. Contohnya pada saat stress, medulla kelenjar adrenal akan menyekresikan norepinefrin dan epinefrin yang keduanya akan menyebabkan vasokontriksi sehingga meningkatkan tekanan darah. Selain dari vasokontriksi, epinefrin juga berfungsi meningkatkan heart rate dan gaya kontraksi. Hormon lain yang berperan adalah ADH yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis posterior saat tubuh mengalami kekurangan cairan. ADH akan meningkatkan reabsorpsi pada ginjal sehingga tekanan darah tidak akan semakin turun. Kesimpulan

Semua organ yang terdapat di tubuh manusia sangatlah penting, termasuk jantung. Jantung berfungsi sebagai alat pemompa darah, bertugas untuk memompa darah ke seluruh tubuh agar sel-sel tubuh mendapatkan asupan nutrisi dan oksigen. Terdapat berbagai penyakit yang disebabkan oleh kelainan pada jantung, salah satunya tekanan darah tinggi. Selain faktor usia, jenis kelamin dan kebiasaan manusia yang tidak sehat, faktor fisiologis juga dapat mempengaruhi tekanan darah seseorang. Daftar pustaka

1. Dharma S. Sistematika interpretasi EKG pedoman praktis. Jakarta: EGC; 2009.h.1

2. Gibson J. Fisiologi dan anatomi modern untuk perawat. Jakarta: EGC; 2003.h.98.

3. Slonane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula: Jakarta: EGC; 2004.h.229

4. Mescher AL. Histologi dasar Junqueira. Jakarta: EGC; 2009.h.181

5. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Jakarta: EGC; 2009. h.346-7

6. Gray HH, Dawkins KD, Morgan JM. Kardiologi. Jakarta: Erlangga; 2003.h.18

7. Ronny. Fisiologi kardiovaskular berbasis masalah keperawatan. Jakarta: EGC; 2008. h.26-713